ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYALUMPAT KECAMATAN SAMATIGA
KABUPATEN ACEH BARAT
MATRIA GUNAWAN11C10404063
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMARJURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
MEULABOH - ACEH BARAT2016
ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYALUMPAT KECAMATAN SAMATIGA
KABUPATEN ACEH BARAT
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas danMemenuhi syarat – syarat guna memperoleh
Gelar sarjana pertanian
Oleh
MATRIA GUNAWAN11C10404063
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMARJURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
MEULABOH - ACEH BARAT2016
Program Studi : AgribisnisJenjang : Strata Satu (S1)
LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI
Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi Saudara:
Nama : Matria GunawanNim : 11C10404063
Analisis Pendapatan Petani Karet di Desa Paya LumpatKecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat
Yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat – syarat untuk memperolehgelar sarjana pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku UmarMeulaboh
Mengesahkan:
Pembimbing Utama, Pembimbing Anggota,
Ir. Aswin Nasution, M.SiNIDN. 01 2408 6503
Sri Handayani, S.P., M.SiNIDN. 01 0608 8201
Mengetahui,
Fakultas PertanianDekan,
Jurusan Sosial Ekonomi PertanianKetua,
Ir. Rusdi Faizin, M.SiNIP. 19630811 199203 1 001
Sri Handayani, S.P., M.SiNIDN. 01 0608 8201
Tanggal Lulus : 25 Juli 2016
Program Studi : AgribisnisJenjang : Strata Satu (S1)
LEMBARAN PERSETUJUAN KOMISI UJIAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi Saudara :
Nama : Matria GunawanNim : 11C10404063
Analisis Pendapatan Petani Karet di Desa Paya Lumpat KecamatanSamatiga Kabupaten Aceh Barat
MenyetujuiKomisi Ujian
Tanda Tangan
1. Ketua : Ir. Aswin Nasution., M.S.i …………………………….
2. Sekretaris : Sri Handayani. SP., M.Si …………………………….
3. Anggota : Yoga Nugroho. SP., MM ……………………………
4. Anggota : Agustiar. SP., MP ……………………………
Mengetahui,Jurusan Sosial Ekonomi PertanianKetua,
Sri Handayani, SP., M.SiNIDN. 01 0608 8201
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : MATRIA GUNAWAN
NIM : 11C10404063
Tempat Tanggal Lahir : Paya Lumpat, 20 Maret 1992
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul“Analisis Pendapatan Petani Karet di
Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat” benar
berdasarkan hasil penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari saya sendiri, baik
untuk naskah laporan maupun kegiatan penelitian yang tercantum sebagai bagian
dari skripsi ini. Seluruh ide, pendapat, atau materi dari sumber lain telah dikutip
dengan cara penulisan referensi yang sesuai
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh
karena skripsi ini dan sanksi lain sesuai dengan peraturan yang berlaku di
Universitas Teuku Umar.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak
manapun.
Aceh Barat, 27 September 2016
Yang membuat pernyataan,
MATRIA GUNAWAN
11C10404063
MateraiRp 6000
Ya Allah…..Sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepadaku, hanya saja aku mengetahuisebagian kecil dari yang Engkau miliki sebagaimana firman-Mu :“sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku,sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku,meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”
(Al-Kahfi : 109)Alhamdulillah…..Syukurilillah walau letih saya tetap melangkah demi meraih cita-citawalau panas, terik matahari, hujan membasahi badan merintangijalanku tetap tegar mengorbankan semangat demi cita-cita yang akan kugapai
Terimakasih Ibu yang tercinta, baktimu pada kami tidak terkiraHanya Tuhan yang dapat membalasnya....Demi cinta Ibu dan demi kasih sayang Ayah, karuniakan Syurga untuk merekaKasih mereka melimpah ruah tiada bertepiJasa keduanya abadi selamanya dan engkau permata di jiwa ini yang taktergantikan....
Dengan penuh keikhlasan dan segenap kasih sayang yang diiringitulusnya do’a, kupersembahkan karya tulis ini kepada Ayahandatercinta Zainal Abidin dan Ibunda tersayang Nurmani juga orang-orang yang kusayangi: Abang Faisal Ulem Ferijal dan Ungoh JoniSofyan (Makasih atas canda tawa dan do’a kalian selama ini, semogaAllah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya untuk kita semua).
Terima kasih yang tak terhingga ku ucapkan kepada yang banyak membantu danmendampingi ku saat penelitian hingga sampai penulisan skripsi dan kepadasahabat – sahabat ku yang slalu menemani aku saat penelitian dan yang selalumenberi motivasi untuk berkarya dalam penyusunan skripsi serta rekan-rekanseperjuangan yang selalu setia dalam mengisi hari-hariku; Rahmat, Said, Masri,Salman, Ramli, Bustami, Andi, Yuli, Ardian, kamaruddin, Imel , Mida, Rida,Ranti, fitri, tia, jauhari, ayu, Bapak Aswin dan Ibu Sri Handayani dalammembimbing penyusunan skripsi ini hingga selesai Bapak Yoga dan bapak agusdalam menguji demi kesempurnaan skripsi ini serta buat sahabat ku khususangkatan 2011 dan teman-teman yang lain tidak bisa saya sebutkan namanyasatu persatu. Semoga kebersamaan kita selalu terjaga dengan baik.
Dan Special buat seseorang yang tersayang terima kasih atas do’a,dukungan, dan motivasinya. Terima kasih telah meluangkan waktu untukmembantuku menjadi alrm pengingatku, menjadi guru lapanganku, sabarmenghadapiku dan telah menemaniku hingga saat ini.
Berbahagialah bagi orang yang ngerti akan arti cinta karena cinta itu akanmemberikan warna bagi kehidupannya ,cinta yang teramat besar kadang dapatmembuat kita tak bisa melupakannya.Semonga setelah ini senantiasamenambahkan keberkahan sepanjang perjalanan hidupku,amin……
Matria Gunawan
KATA PENGANTAR
Segala puji beserta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala nikmat dan karunia serta hidayah-Nya sehingga penulis telah dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul : Analisis Pendapatan Petani
Karet Di Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat.
Shalawat beserta Salam kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa
umatnya dari alam kebodohan menuju kealam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Penulisan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Universitas Teuku Umar Fakultas Pertanian Meulaboh
Aceh Barat.
Ucapan terima kasih yang tidak terhingga penulis ucapkan kepada
Ayahanda (alm) Zainal Abidin, beserta Ibunda Nurmani yang selalu memberikan
dorongan dan do’a terimakasih juga kepada saudara-saudaraku atas doa, cinta,
kasih sayang, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi hingga selesai.
Selama penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis tidak luput dari
kendala. Kendala tersebut dapat diatasi penulis berkat adanya bantuan, bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Ir. Aswin Nasution, M.Si selaku ketua komisi Pembimbing yang
telah memberikan masukan, saran, motivasi, guna untuk penyelesaian
skripsi ini mulai dari awal penulisan hingga selesainya skripsi ini.
2. Ibu Sri Handayani, SP, M.Si sebagai komisi Pembimbing Anggota dan
juga sebagai ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian yang telah
memberikan masukan, saran, motivasi, guna untuk penyelesaian skripsi ini
mulai dari awal penulisan hingga selesainya skripsi ini.
3. Bapak Yoga Nugroho, SP, MM selaku penguji I yang telah memberikan
arahan selama perkuliahan dan memberikan saran serta masukan bagi
penulis dalam rangka penyempurnaan skripsi ini.
4. Bapak Agustiar, SP, MP selaku penguji II yang memberikan arahan
selama perkuliahan dan telah memberikan saran serta masukan bagi
penulis dalam rangka penyempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Ir. Rusdi Faizin, M.Si selaku Dekan Fakultas Pertanian.
6. Bapak/Ibu staf pengajar pada Fakultas Pertanian serta seluruh karyawan
dan segenap Civitas Akademika Fakultas Pertanian Universitas Teuku
Umar.
7. Seluruh petani karet di Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga
Kabupaten Aceh Barat yang telah bersedia diwawancarai dalam
pengambilan data penelitian skripsi ini.
8. Rekan-rekan Mahasiswa/i yang ikut membantu dan memberi dukungan
hingga penulisan skripsi ini dapat selesai.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tentunya masih banyak
kekurangan dan memerlukan masukan yang bersifat konstruktif guna perbaikan
dimasa mendatang.
Meulaboh, September 2016
Penulis
Abstrak
Analisis Pendapatan Petani Karet Di Desa Paya Lumpat Kecamatan SamatigaKabupaten Aceh Barat. Matria Gunawan Dibawah Bimbingan Aswin Nasutiondan Sri Handayani.
Pengembangan tanaman karet tidak hanya ditentukan dengan adanya daya dukungfisik alam. Faktor penting yang lebih menentukan adalah petani karet itu sendiri.Dibtuhkan dorongan untuk melakukan usaha yang optimal merupakan modalterpenting disamping kebiasaan bekerja dalam memproduksi karet. Tujuanpenelitian ini adalah untuk melihat berapa dan bagaimana pendapatan petani karetdi Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat. Penelitian inidilaksanakan bulan Desember hingga bulan Januari 2016. Penelitian ini bertujuanuntuk menganalisis pendapatan petani karet di Desa Paya Lumpat KecamatanSamatiga Kabupaten Aceh Barat. Metode penelitian yang digunakan adalahmetode Deskriptif Kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatanusaha deres karet petani di Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga KabupatenAceh Barat baik, pendapatan bersih petani yang diperoleh selama tiga bulansebesar Rp. 295.710,- Sedangkan pendapatan petani karet yang ideal dalam 3(tiga) bulan dengan luas lahan 1 hektar seharusnya adalah Rp. 1.231.635,-.Dengan nilai R/C Ratio petani karet di Desa Paya Lumpat Kecamatan SamatigaKabupaten Aceh Barat sebesar 1,35 artinya setiap 1(satu) rupiah biaya yangdikeluarkan akan menghasilkan pengembalian sebesar Rp. 1,35,-.
Kata Kunci : Tanaman Karet, Usaha Tani, Analisis Pendapatan
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBARAN JUDUL ..................................................................................... iLEMBARAN PENGESAHAN ....................................................................... iiiLEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI ..................................................... ivLEMBARAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................. vLEMBARAN PERSEMBAHAN ................................................................... viKATA PENGANTAR .................................................................................. .. viiABSTRAK ...................................................................................................... ixDAFTAR ISI ................................................................................................... xDAFTAR TABEL ........................................................................................... xiiDAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiiiDAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 11.1. Latar Belakang ................................................................................ 11.2. Perumusan Masalah ........................................................................ 41.3. Tujuan Penelitian ............................................................................ 41.4. Manfaat penelitian .......................................................................... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 52.1. Karet ............................................................................................... 52.2. Produksi .......................................................................................... 92.3. Analisis Pendapatan Petani ............................................................. 102.4. Biaya Produksi ................................................................................ 122.5. Penerimaan ..................................................................................... 132.6. R/C Ratio (Revenue Cost Ratio) .................................................... 142.7. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 14
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................. 173.1. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 173.2. Metode Penelitian ........................................................................... 173.3. Variabel Penelitian ......................................................................... 18
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 204.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................... 204.2. Pembahasan ................................................................................... 22
4.2.1.Hasil Analisis Faktor Internal Petani Karet Di Desa PayaLumpat ................................................................................... 22
4.2.2. Hasil Analisis Faktor Eksternal Petani Karet Di Desa PayaLumpat .................................................................................. 24
4.3. Biaya Produksi Petani Karet di Desa Paya Lumpat ....................... 254.4. Biaya Penyusutan Tanaman Karet di Desa Paya Lumpat .............. 274.5. Penerimaan ..................................................................................... 274.6. Pendapatan ...................................................................................... 29
4.7. R/C Ratio ........................................................................................ 29
BAB V. PENUTUP ........................................................................................ 315.1. Kesimpulan..................................................................................... 315.2. Saran ............................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 32LAMPIRAN .................................................................................................... 35DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ 57
DAFTAR TABEL
No Halaman
1. Kontribusi Lapangan Usaha Terhadap PDB Atas Dasar Harga Berlaku,
2010 – 2013 (%) ........................................................................................ 1
2. Dosis Pemupukan Karet Pada Masa Produksi Berdasarkan Jenis Tanah . 7
3. Jumlah Penduduk Desa Paya Lumpat Menurut Mata Pencaharian .......... 21
4. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk dalam di Desa Paya Lumpat
Menurut Dusun atau Jurong ...................................................................... 21
5. Kondisi Fisik Dasar Desa Paya Lumpat ................................................... 22
6. Distribusi Petani Karet Berdasarkan Kategori Jenis Kelamin .................. 23
7. Distribusi Petani Karet Berdasarkan Kategori Umur ................................ 23
8. Distribusi Petani Karet Berdasarkan Kategori Pendidikan ....................... 24
9. Distribusi Petani Karet Berdasarkan Luas Tanaman Karet ...................... 24
10. Distribusi Petani Karet Berdasarkan Umur Tanaman Karet ..................... 25
11. Penggunaan Biaya Produksi Karet Di Desa Paya Lumpat ........................ 26
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
1. Wawancara Dengan Menggunakan Kuesioner pada responden bapak
Miazi Ar. ................................................................................................... 53
2. Wawancara Dengan Menggunakan Kuesioner pada responden ibu
Masdiana ................................................................................................... 53
3. Bapak Joli pada saat melakukan usaha deres karet ................................... 54
4. Bapak Anas pada saat melakukan usaha deres karet ................................ 54
5. Tamanan karet yang sudah menghasilkan ................................................. 55
6. Tamanan karet yang belum menghasilkan ................................................ 55
7. Hasil karet yang sudah di panen ................................................................ 56
8. Hasil karet yang dikumpulkan ditempat penampung (kolam penampung
karet) ......................................................................................................... 56
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman
1. Kuesioner Penelitian ................................................................................ 35
2. Hasil Wawancara dengan Petani Karet di Desa Paya Lumpat kecamatan
Samatiga Kabupaten Aceh Barat ............................................................. 37
3. Data Analisis Pendapatan Petani Karet Di Desa Paya Lumpat
Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat .......................................... 39
4. Data pendapatan bersih petani karet di Desa Paya Lumpat Kecamatan
Samatiga Kabupaten Aceh Barat ............................................................. 51
5. Dokumentasi Kegiatan Pada Saat Penelitian ........................................... 53
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian
Indonesia, peran tersebut antara lain adalah (1) sektor pertanian menyumbang Produk
Domestik Bruto (PDB). (2) sektor pertanian menyediakan lapangan kerja yang ada, (3)
sektor pertanian mampu menyediakan bahan pangan dan karenanya sektor pertanian
sangat mempengaruhi konsumsi dan gizi masyarakat, (4) sektor pertanian mendukung
sektor industri, baik industri hulu maupun hilir dan (5) ekspor hasil pertanian yang
semakin meningkat menyumbang devisa yang semakin besar (Mukhtar, 2014).
Sektor pertanian memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia. Hal ini
dapat dilihat pada table 1. Dimana kontribusi pertanian terhadap PDB.
Tabel 1. Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDB Atas Dasar Harga Berlaku,2010 – 2013.
Sektor Uraian 2010(%)
2011(%)
2012(%)
2013(%)
Rata-rata
1. Pertanian. 15,29 14,70 14,44 15,08 14,87a. Pertanian sempit( 3 Sub Sektor)
- Tanaman Bahan Makanan- Tanaman Perkebunan- Peternakan dan Hasil-hasilnya
11,447,482,111,85
10,957,142,071,74
10,686,971,941,77
11,307,541,971,79
11,097,282,021,78
b. Kehutanan 0,75 0,70 0,67 0,62 0,68c. Perikanan 3,09 3,05 3,10 3,16 3,10
Sumber : Badan Pusat Statistik, (2013)
Salah satu komoditas sektor pertanian subsektor perkebunan adalah karet. Karet
(Hevea brasiliensis Muell Erg) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang
tergolong kedalam famili Euphorbiaceae yang berasal dari Brasil, tepatnya di daerah
Amazon dan Amerika Latin. Sejak pertama kali ditemukan sebagai tanaman yang tumbuh
secara liar sampai dijadikan tanaman perkebunan secara besar-besaran, karet memiliki
sejarah yang cukup panjang. Apalagi setelah di temukan beberapa cara pengolahan dan
pembuatan barang dari bahan baku karet, maka ikut berkembang pula industri yang
mengolah getah karet menjadi bahan yang berguna untuk kehidupan manusia. Tanaman
karet merupakan salah satu komoditi pertanian yang penting baik untuk lingkup
internasional maupun lingkup nasional dalam suatu negara. Setelah tahun 1839 dicapailah
babak baru yang membuat karet sempat menjadi unggulan dan banyak diminati daerah-
daerah perkebunan dibeberapa negara tropis (Anwar, 2001).
Di Indonesia untuk pertama kalinya tanaman karet diperkenalkan pada Tahun
1864, dimana pada masa itu Indonesia masih jajahan belanda. Perkebunan karet rakyat di
Indonesia berkembang seiring dengan naiknya permintaan karet dunia dan kenaikkan
harga karet. Hal-hal lain yang ikut menunjang dibukanya perkebunan karet antara lain
karena pemeliharaan tanaman karet relatif mudah. Pada masa itu, penduduk umumnya
membudidayakan karet sambil menanam padi. Jika tanah yang diolah kurang subur,
mereka pindah mencari lahan baru. Namun mereka tetap memantau pertumbuhan karet
yang telah ditanam secara berkala hingga dapat dipanen. (Setiawan dan Handoko, 2005).
Desa Paya Lumpat sebagai salah satu sentra produksi karet di Aceh Barat
sebagian besar penduduknya mengusahakan tanaman karet sebagai mata pencaharian
pokok. Desa paya Lumpat termasuk dalam wilayah Pemukiman Mesjid Tuha Kecamatan
Samatiga Kabupaten Aceh Barat dengan luas wilayah 7 km persegi yang dihuni sekitar
233 KK. Penduduk yang masih aktif mengusahakan perkebunan karet di Desa tersebut
sebanyak 65 petani dengan luas areal tanaman karet 250 Ha. Perkebunan karet di Desa
Paya Lumpat merupakan perkebunan rakyat yang merupakan garapan petani yang turun
temurun dan tanpa dari campur tangan pemerintah baik pembinaan, bantuan bibit dan
pengawasan. Akan tetapi usaha perkebunan karet yang dilakukan oleh petani dapat
berjalan dengan lancar.
Desa Paya Lumpat juga merupakan salah satu kawasan pengembangan karet yang
menjadi komoditi unggulan setelah komoditi padi. karena itu sebagian besar masyarakat
setempat bermata pencaharian sebagai penderes sekaligus bertani. Turunnya harga karet
mentah produksi murni dari perkebunan rakyat itu sudah bulan agustus 2014 atau pasca
lebaran Idul Fitri 1435 Hijirah harga karet terus mengalami penurunan secara signifikan
dari harga 12.000 per Kg hingga ke level terendah saat ini Rp. 6.500/kg. Setiap agen
pengumpul yang datang membeli atau yang menyediakan pondok menampung produksi
petani terkadang harus menanti jumlah produksi terkumpul untuk dibawa ke pasar di
Sumatera Utara. Hal ini membuat petani malas untuk menderes karet, apalagi musim
hujan yang mempengaruhi produksi dan kualitasnya pun turun karena bercampur air
hujan. Meskipun demikian petani karet di Desa Paya Lumpat masih tetap melakukan
usahanya tersebut. Lebih lanjut tidak stabilnya harga beli karet petani akibat panjangnya
mata rantai penjualan, sehingga permainan harga terjadi mulai dari tingkat pedagang/agen
di desa sampai ke pedagang/agen besar. Harapan petani tuntasnya pabrik pengolah bahan
baku karet perusahaan PT Potensi Bumi Sakti (PBS) di Desa Gle Siblah akan
menampung karet petani sehingga dapat memutuskan mata rantai penjualan dan
mengangkat kembali harga beli karet di kawasan Aceh khususnya Aceh Barat.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian yang
diajukan adalah dengan harga yang relatif murah berapa dan bagaimana
pendapatan yang didapatkan oleh petani karet di Desa Paya Lumpat Kecamatan
Samatiga Kabupaten Aceh Barat.
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa dan bagaimana
pendapatan petani karet di Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga kabupaten
Aceh Barat.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah bagi penulis, penelitian ini
diharapkan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang
pertanian dan perkebunan khususnya dan ilmu agribisnis pada umumnya. Manfaat
bagi petani yaitu dapat menjadi acuan dan bahan pertimbangan pengambilan
keputusan dalam melihat berapakah dan bagaimana pendapatan serta dapat
menjadi dorongan juga motivasi dalam usaha yang dilakukan agar pendapatan
petani lebih baik dari sebelumnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Karet
Karet merupakan salah satu komoditi pertanian yang penting untuk
lingkup internasional dan teristimewa bagi Indonesia. Di Indonesia karet
merupakan salah satu hasil pertanian terkemuka karena banyak menunjang
perekonomian Negara. Hasil devisa yang diperoleh dari karet cukup besar.
Bahkan Indonesia pernah menguasai produksi karet dunia dengan mengalahkan
negara-negara lain dan negara asal tanaman karet sendiri di daratan Amerika
Selatan. (Anwar, 2001)
Dewasa ini karet merupakan bahan baku yang menghasilkan lebih dari
50.000 jenis barang, dari produksi karet alam 46 persen digunakan untuk
pembuatan ban dan selebihnya untuk karet busa, sepatu dan jenis barang lainnya.
Selain karet alam sebagai elastomer digunakan juga karet sintesis, karet ini
merupakan produk dari negara-negara industri maju seperti Amerika Serikat,
Eropa Barat, Uni Soviet, Jepang dan sebagainya. Besarnya produksi karet sintesis
melebihi karet alam, oleh karena itu karet sintesis merupakan saingan yang sangat
berat bagi karet alam (Setyamidjaja, 1993).
Petani karet dalam melakukan usahataninya tentunya mengharapkan
bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan akan menghasilkan keuntungan yang tinggi.
Petani perlu menghitung untung rugi dengan membuat analisis secara ekonomi.
Dari analisis tersebut petani akan dapat melihat perkiraan besar biaya yang akan
dikeluarkan dan berapa keuntungan yang diperoleh. Usaha yang dilakukan petani
tidak terlepas dari pengeluaran dalam penggunaan faktor produksi selama proses
produksi berlangsung.
Menurut Zuhra (2006) tanaman karet (Hevea Brasiliensis) merupakan
tanaman penghasil getah yang berasal dari Brazil. Tanaman karet merupakan
pohon yang dapat tumbuh tinggi hingga mencapai 15-25 meter. Akar tanaman
karet merupakan akar tunggang yang mampu menopang batang yang tumbuh
tinggi dan besar. Batang tanaman karet biasanya tumbuh lurus dan memiliki
percabangan yang tinggi. Batang tanaman karet mengandung getah yang dikenal
dengan lateks. Daun karet berwarna hijau, apabila akan rontok maka berubah
warna menjadi kuning dan merah. Daun karet itu terdiri dari tangkai daun utama
sepanjang 3-10 cm dan pada ujungnya terdapat kelenjar. Biasanya terdapat tiga
anak daun pada satu tangkai utama daun karet. Anak daun berbentuk eleptis,
memanjang dengan ujung meruncing dan tepinya rata.
Bunga karet terdiri dari bunga jantan dan bunga betina. Kepala putik pada
bunga ini berjumlah tiga buah sedangkan bunga jantan memiliki sepuluh benang
sari yang menyatu. Buah karet memiliki pembagian ruang yang jelas, masing-
masing ruang berbentuk setengah bola dan didalam setiap ruang buah terdapat biji
karet. Jumlah biji biasanya tiga atau enam buah sesuai dengan jumlah ruang
(Anwar, 2001).
Tanaman karet akan tumbuh dengan baik pada iklim tertentu. Biasanya
tanaman karet akan tumbuh dengan baik pada zone antara 15º LS dan 15º LU.
Curah hujan yang cocok untuk pertumbuhan tanaman ini tidak kurang dari 2.000
mm/tahun. Kisaran curah hujan yang mendukung pertumbubuhan antara 2.500-
4.000 mm/tahun, yang terbagi dalam 100-150 hari hujan (Setyamidjaja, 2000).
Ketinggian tempat juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman karet.
Tanaman karet dapat tumbuh dengan baik didataran rendah sampai 200 m diatas
permukaan laut (dpl), semakin tinggi tempat maka pertumbuhannya semakin
lambat. Ketinggian lebih dari 600 m dpl. kurang cocok untuk pertumbuhan
tanaman karet.
Faktor iklim yang mempengaruhi pertumbuhan karet adalah suhu dan
intensitas cahaya matahari. Menurut Setyamidjaja (2000), pertumbuhan tanaman
karet akan optimal pada suhu 25ºC - 35ºC, dengan suhu optimal rata – rata 28ºC.
intensitas cahaya matahari yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman karet adalah
5-7 jam (Maryadi, 2005).
Tidak hanya iklim saja yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman karet,
tetapi juga tanah sebagai tempat tumbuh dan sumber unsur hara serta air bagi
tanaman. Tanaman karet dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, baik pada tanah
vulkanis muda maupun vulkanis tua, alluvial bahkan tanah gambut. Reaksi tanah
yang umum ditamami karet mempunyai pH antara 3,0 sampai 8,0. Keasaman
tanah yang baik yaitu pada pH 4,5 sampai 6,5. Pada pH dibawah 3,0 atau diatas
8,0 akan menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat
(Setyamidjaja,2000).
Tabel 2. Dosis pemupukan karet pada masa produksi berdasarkan jenis tanah
Jenis Pupuk Podsolik Merah Kuning(gram/pohon)
Jenis Tanah Latosol(gram/pohon)
Urea 280,86 280,86
DSP 383,68 157,86
KCl 156,00 180,00
Sumber : Balai Penelitian Perkebunan Sembawa dalam Tim Penulis PS, 2003
Idealnya tanaman karet yang sudah menghasilkan harus diberikan pupuk
sekali dalam setahun. Tanpa pemupukan produksi karet tidak akan maksimal.
Prasetyo (2006) juga menambahkan bahwa hasil sadap karet 1 ha biasanya akan
mampu menghasilkan karet atau lateks sebanyak 1,5 ton setiap tahun nya. Hasil
ini merupakan hasil yang biasanya diperoleh dalam sebuah perkebunan karet.
Namun, biasanya hasil sadapan tersebut bisa lebih dari itu dan mencapai angka
hingga 2 ton per tahunnya. Hasil sadap pohon karet sebenarnya bisa dipengaruhi
oleh banyak hal. Kita tidak bergantung pada tanaman karet itu saja untuk mampu
menghasilkan karet yang berkualitas. Namun, para petani juga memiliki peran
yang cukup penting dalam menghasilkan hasil sadapan yang berkualitas dan
banyak.
Menurut Heru (2008) ada beberapa faktor yang menyebabkan sedikit
banyaknya hasil sadapan karet adalah sebagai berikut :
1. Jenis Unggul
Jenis pohon karet yang digunakan sebagai tanaman karet juga memiliki
pengaruh untuk menentukan besar sedikitnya hasil panen yang bisa diperoleh
dari pohon karet. Ada jenis pohon karet biasa adapula yang unggulan yang
mampu menghasilkan cairan getah karet lebih banyak dari varietas biasa.
2. Kematangan Tanaman
Tingkat kematangan pohon karet juga mempengaruhi dalam hasil panen dalam
satu siklus. Pohon karet yang disadap terlalu muda juga akan mengakibatkan
hasil panen yang sedikit. Pada umumnya waktu yang pas untuk menyadap
pohon karet adalah sekitar 5-6 tahun. Namun ada juga yang hanya 3,5 tahun
sudah bisa di panen. Hal tersebut bisa terjadi dengan memerhatikan lilitan
pohon karet. Jika sudah mencapai 45 cm maka pohon karet sudah siap untuk
disadap.
3. Teknik penyadapan
Teknik penyadapan juga memilki andil untuk menghasilkan getah yang baik.
Terlalu dalam ataupun terlalu dangkal dalam menyayat kulit pohon juga
mempengaruhi hasil panen.
4. Waktu Penyadapan
Waktu yang paling tepat untuk penyadapan pohon karet adalah di pagi hari.
Jika proses penyadapan dilakukan pada siang hari maka hasilnya tidak
sebanyak seperti di pagi hari.
5. Kesejahteraan Petani
Kesejahteraan petani juga harus diperhatikan agar kinerja dari petani tersebut
tidak asal-asalan. Dengan demikian, hasil panen bisa optimal karena kinerja
dari petani yang juga maksimal.
2.2. Produksi
Menurut Fuad (2006) produksi adalah kegiatan atau proses yang
mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output). Produksi dapat
diartikan sebagai kegiatan menghasilkan barang maupun jasa atau kegiatan
menambah nilai kegunaan atau manfaat suatu barang.
Fuad (2006) juga mengatakan bahwa produksi untuk menghasilkan barang
atau jasa. Dinamai proses produksi karena proses produksi mempunyai landasan
teknis yang dalam teori ekonomi disebut fungsi produksi.
Pada masa sekarang pengertian tentang teori ekonomi produksi semakin
dibutuhkan, bukan saja oleh produsen tetapi oleh golongan masyarakat lainnya.
Begitu pula dengan semakin berkaitnya komoditas pertanian dengan komoditas
lainnya yang sejalan dengan perkembangan agribisnis, maka pengetahuan serta
pemahaman tentang teori produksi tidak terbatas diminati oleh produsen
komoditas barang-barang pertanian.
Sedangkan pengertian produksi karet adalah usaha perkebunan atau
pertanian dalam memproduksi karet, dari pembibitan sampai masa panen yang
diinginkan. Sedangkan pengertian karet itu sendiri adalah getah yang diambil dari
pohon karet yang berproduksi. Masa pemeliharaan setiap tanaman karet berbeda
karena pengaruh-pengaruh kesuburan tanah dan bibit yang dipilih. Pelaksanaan
pengambilan getah karet biasanya ditentukan oleh keadaan tanaman dan masa
tanaman tersebut ditanam. (Maryadi, 2005)
2.3. Analisis Pendapatan Petani
Pendapatan petani terdiri dari berbagi usaha yang dilakukannya, sebagian
penerimaan dari usaha tani yang tenaga kerjanya berasal dari keluarganya sendiri.
Selain itu petani Indonesia umumnya menggunakan sebagian usaha taninya untuk
memenuhi keperluaan rumah tangga, maka pendapatan petani merupakan
pedoman untuk menilai apakah usaha taninya berhasil atau belum bagi
keluarganya (Mubyarto,1991).
Mulyanto dan Ever (2009) mengemukakan bahwa pendapatan adalah
seluruh penerimaan baik berupa uang atau barang dari hasil usaha atau produksi.
Sementara pendapatan rumah tangga dapat diartikan sebagai jumlah keseluruhan
dari pendapatan formal, informal dan sub system. Pendapatan formal adalah
penghasilan yang diperoleh melalui pekerjaan pokok dan pendapatan sub system
adalah penghasilan yang diperoleh dari faktor produksi yang di nilai dengan uang.
Analisis pendapatan mempunyai tujuan dan kegunaan bagi petani maupun
bagi pemilik faktor produksi. Ada dua tujuan utama dari analisis pendapatan, yaitu
menggambarkan keadaan sekarang suatu kegiatan usaha tani dan menggambarkan
keadaan yang akan datang dari perencanaan atau tindakan. Bagi seorang petani
analisis pendapatan memberikan bantuan untuk mengukur apakah kegiatan
usahanya pada saat ini berhasil atau tidak.
Pendapatan petani terdiri dari berbagai usaha yang dilakukan petani
sebagai penerimaan dari usaha tani yang tenaga kerjanya berasal dari keluarga
sendiri. Menurut Daniel, (2004) pendapatan diperlukan oleh keluarga petani untuk
memenuhi kebutuhan hidup ini tidak tetap melainkan terus menerus. Oleh karena
itu, pendapatan yang maksimal itulah yang selalu diharapkan petani dari usaha
tani yang dilakukan. Pendapatan merupakan produksi yang dinyatakan dalam
bentuk uang setelah dikurang biaya yang dikeluarkan selama kegiatan usaha tani
tersebut.
Menurut Soekartawi (1993), pendapatan usaha tani dibedakan atas dua
pengertian yaitu :
a. Pendapatan kotor usaha tani, sebagai nilai produksi usaha tani dikalikan
harga dalam jangka waktu tertentu baik yang jual maupun yang
dikonsumsi sendiri, digunakan untuk pembayaran dan simpanan atau
digudang pada akhir tahun.
b. Pendapatan bersih usaha tani, merupakan selisih antara pendapatan kotor
dengan usaha tani dengan pengeluaran total usaha tani.
Hubungan biaya dengan pendapatan dapat diperhitungkan untuk seluruh
usaha tani sebagai satu unit selama periode tertentu, misalnya pada musim tanam.
Dalam hal ini semua biaya produksi dijumlahkan kemudian dibandingkan dengan
pendapatan yang diperoleh.
Soekartawi (1993) mengemukakan bahwa pendapatan petani adalah selisih
antara penerimaan dan semua biaya yang dikeluarkan dengan rumus :
= TR – TC
dimana :
= Pendapatan Usaha Tani (Income)TR = Total Penerimaan (Total Revenue)TC = Total Biaya (Total Cost)
Dumairy (1999) menambahkan bahwa pendapatan adalah jumlah balas
jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang turut serta dalam proses
produksi meliputi upah/gaji, sewa tanah, bunga dan keuntungan. Dari pendapat
diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pendapatan adalah semua
barang atau jasa dan uang yang diterima oleh seseorang petani atau masyarakat
dalam suatu periode tertentu dan itu diukur sesuai dengan pendapatan baik per
minggu, per bulan bahkan per tahun yang diwujudkan dalam skala nasional
(Nasional Income). Pendapatan seseorang adalah jumlah penghasilan yang
diperoleh dari jasa-jasa produksi yang diserahkan pada suatu atau diperolehnya
dari harta kekayaannya.
2.4. Biaya Produksi
Biaya adalah setiap kegiatan yang dilakukan pada suatu usaha yang
memerlukan pengorbanan non fisik, baik langsung maupun tidak langsung. Dalam
kegiatan ekonomi setiap kegiatan memperoleh suatu barang atau jasa diperlukan
pengorbanan sehingga pengorbanan ini diartikan sebagai modal atau biaya. Biaya
produksi dalam usaha tani dapat berupa uang tunai, upah kerja untuk biaya
persiapan dan penggarapan tanah, biaya pembelian pupuk, biaya bibit, herbisida
dan sebagainya (Mubyarto, 1991).
Klasifikasi biaya penting dalam membandingkan pendapatan untuk
mengetahui kebenaran jumlah biaya antara lain :
1. Biaya tetap (fixed Cost) yaitu biaya yang penggunaanya tidak habis dalam
satu masa produksi contohnya sepatu bot, pisau deres, penyusutan alat dan
banggunan pertanian, timba dan lain sebagainya.
2. Biaya variabel (Variabel Cost) yaitu biaya yang dikeluarkan selama proses
produksi berlangsung contohnya biaya pupuk, bibit, pestisida, buruh atau
tenaga kerja upahan, biaya panen dan sewa lahan (Soekartawi, 2003).
2.5. Penerimaan
Menurut Supari (2001), penerimaan merupakan suatu hasil penjualan dari
barang tertentu yang diterima atas penyerahan sejumlah barang pada pihak lain.
Jumlah penerimaan atau total revenue didefinisikan sebagai penerimaan dari
penjualan barang tertentu yang diperoleh dari sejumlah satuan barang yang terjual
dikalikan harga penjualan setiap satuan barang.
Penerimaan dibidang pertanian adalah produksi yang dinyatakan dalam
bentuk uang sebelum dikurangi dengan biaya pengeluaran selama kegiatan usaha
tani tersebut (Daniel, 2004). Sedangkan menurut Soekartawi (1993), penerimaan
merupakan perkalian antara yang dihasilkan dengan harga jual. Secara matematis
dapat dilihat seperti berikut :
TR = P . Q
dimana :
TR : Total Penerimaan (Total Revenue)
Q : Kuantitas barang yang dihasilkan (QuantityP : Harga (Price)
2.6. R/C Ratio (Revenue Cost Ratio)
Analisis R/C Rasio adalah singkatan dari Revenue Cost Ratio. Menurut
Soekartawi (2003) untuk menganalisis kelayakan usaha apakah usaha tani ini
memberikan keuntungan atau tidak, dapat digunakan rumus sebagai berikut:
R/C Ratio =
Dimana :
TR = Total PenerimaanTC = Total Biaya
Dengan kriteria :
Jika : R/C > 1 = Layak untuk dikerjakanR/C < 1 = Tidak layak dikerjakanR/C = 1 = Tidak rugi dan tidak menguntungkan (Impas)
2.7. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Yusuf dan Zulkifli (2010) dengan judul
Analisis Pendapatan Petani Tanaman Karet Klon PB 260 dengan Petani Tanaman
Lokal dengan tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa besar perbedaan rata-
rata pendapatan antara petani tanaman karet klon PB 260 dengan petani tanaman
karet lokal, untuk melihat O/I ratio usahatani tanaman karet PB 260 dan usahatani
tanaman karet lokal dan untuk melihat B/C ratio atau perbandingan pertambahan
output dan pertambahan input antara tanaman karet PB 260 Dengan tanaman karet
lokal. Hasil penelitian menunjukkan terhadap petani karet Klon PB 260 seluas 132
Ha dan karet lokal seluas 599 Ha di Nagar Muaro Bodi Sumatra Barat
menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan petani tanaman karet PB 260 Rp.
34.598.672,4 dan petani karet lokal Rp. 19.632.767,6 per hektar per tahun. Output
input ratio usahatani tanaman karet PB 260 sebesar 7,2 sedangkan usahatani
tanaman karet lokal 9,5. Benefit cost ratio kedua usaha tersebut sama-sama 5,6.
Penelitian terhadap Analisis Pendapatan Petani Karet Sup UPP ( Unit
Pelaksanaan Proyek) Rantau Kecamatan Hatungun Kabupaten Tapin yang
dilakukan oleh Wulansari, Aid dan Wilda (2012) dengan tujuan untuk mengetahui
keadaan usahatani pertanaman karet peserta sub unit UPP Hatungun kecamatan
Hatungun Kabupaten Tapin juga untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan,
pendapatan, penerimaan dan keuntungan yang diterima oleh petani peserta sub
unit UPP Hatungun Kecamatan Hatungun Kabupaten Tapin. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa keadaan usahatani pertanaman karet yang merupakan proyek
UPP ini tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal tersebut dikarenakan kelalaian
atas kewajiban dan hak yang didapat oleh petani Sub UPP Rantau. Sedangkan dari
pihak Dinas Kehutanan dan Perkebunan sendiri juga tidak memberikan
kewajibannya terhadap petani Sub UPP ini salah satu contohnya adalah bibit karet
yang dijanjikan tidak sesuai dengan kenyataan yaitu bibit yang kurang bagus yang
didapat petani sehingga mempengaruhi produksi karet tersebut. Biaya total rata-
rata selama 16 tahun terakhir dalam usaha penanaman karet seluas 1 hektar
sebesar Rp. 8.383.594,99,-. Dengan penerimaan total rata-rata pada umur/tahun 16
sebesar Rp. 18. 400.000,-. Dengan demikian pendapatan total rata-rata petani pada
umur/tahun ke 16 sebesar Rp. 15.378.230,98,- dan keuntungan rata-rata sebesar
Rp. 12.081.115,94,-. Pada penelitian ini peneliti menyarankan pada Dinas
Kehutanan dan Perkebunan hendaknya memberikan pengarahan kepada para
petani peserta Sub unit UPP rantau dalam membudidayakan tanaman karet yang
benar sehingga menghasilkan produksi yang baik. Hendaknya peserta Sub unit
UPP Rantau segera memenuhi kewajibannya untuk melunasi cicilan kredit yang
telah diberikan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan.
Penelitian dengan judul Analisis Pendapatan Usaha Tani Karet (Havea
brasiliensis) di Desa Bunga Putih Kecamatan Marang Kayu Kabupaten Kutai
Kartanegara dilakukan Wijayanti dan Saefuddin (2012). Dengan tujuan untuk
mengetahui pendapatan usahatani karet di desa bunga putih juga untuk
mengetahui nilai efesiensi usahatani karet didesa bunga putih kecamatan marang
kayu kabupaten kutai kartanegara. Hasil penelitian yang dilakukan menyimpulkan
bahwa pendapatan yang di peroleh petani dalam 1 tahun adalah Rp.
2.316.235.866,67 per Ha dengan rata-rata Rp. 59.390.663,25 per responden. Rata-
rata nilai efesiensi yang diperoleh dalam usaha tani ini adalah 11,66 yang berarti
bahwa usahatani karet ini menguntungkan. Peneliti juga menyarankan agar Pemda
Kutai Kartanegara lebih memperhatikan sarana transportasi yang masuk desa
sehingga pembeli atau tengkulak lebih mudah menuju ketempat hasil produksi.
Mengaktifkan lagi KUD yang ada agar lebih berfungsi dalam membantu petani
dalam mengorganisir hasil produksi dengan program-program peningkatan
produksi yang lebih baik ditinjau dari kuantitas dan kualitas karet yang dihasilkan.
Selanjutnya juga disarankan untuk melakukan peremajaan pada tanaman yang
telah habis masa produksi.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga
Kabupaten Aceh Barat. Pemilihan lokasi penelitian pada desa tersebut karena
Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga merupakan salah satu daerah yang
memiliki perkebunan karet dan sampai saat ini masih diusahakan oleh masyarakat
desa setempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan 10 Desember 2015 sampai
dengan 31 Januari 2016. Dan data yang digunakan adalah data primer.
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif menurut
Arikunto (2006) metode penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang
banyak dituntut mengunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh melalui pengamatan
langsung di lapangan, pencacatan, dan wawancara dengan petani (responden)
dengan menggunakan kuesioner.
Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa :
a. Observasi, yaitu cara pengambilan data dengan mengamati langsung petani
karet serta mengkaji sejauhmana peran petani terhadap penghasilan atau
pendapatan yang didapatkan dalam usaha deres karet tersebut.
b. Dokumentasi yaitu cara pengumpulan data dengan jalan mengumpulkan data
melalui keterangan secara tertulis yang merupakan dokumen-dokumen yang
ada hubungannya dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini baik buku-
buku maupun penulisan-penuliasan karya ilmiah lainnya.
c. Wawancara langsung adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan
langsung dalam memperhitungkan dan mengukur nilai pendapatan petani
dengan pihak yang berkompeten. Hal ini terkait dengan pendapatan petani
karet dimana peneliti mengajukan berupa daftar pertanyaan mengenai masalah
yang ingin diteliti kepada responden untuk dijawab.
Sedangkan Populasi dalam penelitian ini adalah 52 petani karet pemilik
dan penderes yang ada di Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten
Aceh Barat dan sampel yang diambil yaitu semua petani karet pemilik dan
penderes dimana semua petani sebagai responden.
3.3. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan konstruk atau sifat yang harus dipelajari
suatu kualitas dimana peneliti manarik kesimpulan darinya juga segala sesuatu
yang berbentuk apasaja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh infprmas tentang hal – hal yang berkenaan dengan penelitian kemudian
ditarik kesimpulan.
Variabel penelitian dalam penelitian ini yaitu :
a. Luas Lahan (Ha)
b. Umur Tanaman Karet (Tahun)
c. Pendapatan adalah usaha yang dilakukan petani sebagian dari penerimaan
usahatani yang tenaga kerjanya berasal dari keluarga sendiri.
d. Penerimaan adalah suatu hasil penjualan yang dterima oleh petani.
e. Biaya produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh petani baik biaya
tetap maupun biaya variabel.
f. Revenue Cost Ratio adalah untuk melihat suatu usaha apakah usaha tersebut
mendapat keuntungan layak untuk dikerjakan atau tidak.
Dengan kriteria :
Jika : R/C > 1 = Layak untuk dikerjakanR/C < 1 = Tidak layak dikerjakanR/C = 1 = Tidak rugi dan (Impas)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kecamatan Samatiga merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Aceh
Barat yang memiliki luas 140,69 Km2 dengan Ibukota yaitu Suak Timah. Letak
wilayahnya di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Bubon, di sebelah
selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia, Di sebelah Timur berbatasan
dengan Kecamatan Johan Pahlawan Sedangkan di sebelah Barat berbatasan
dengan Kecamatan Arongan Lambalek. (BPS Aceh Barat, 2015)
Secara demografi wilayah Kecamatan Samatiga terdapat 6 mukim dan 32
desa. Desa Paya Lumpat adalah salah satu dari enam Desa dalam wilayah
Kemukiman Mesjid Tuha Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat Provinsi
Aceh dengan Luas wilayah 7 km persegi. Dilihat dari posisinya Desa Paya
Lumpat memiliki letak geografis yang cukup strategis, untuk pengembangan
usaha pertanian / perkebunan dan perikanan kerena kondisi wilayahnya yang
dikelilingi oleh areal persawahan, sungai dan Hutan. Letak wilayahnya Sebelah
utara berbatasan dengan gampong Leuken, di sebelah timr berbatasan dengan
kecamatan Kaway XVI, di sebelah barat berbatasan dengan gampong Ujong Nga
dan Gampong Rangkileh sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan gampong
Cot Seumeureung. (RPJMG Paya Lumpat, 2015)
Desa Paya Lumpat secara administratif terdiri dari 4 dusun/jurong yaitu
Dusun Tuha, Dusun Teungoh, Dusun Bintang Timur, Dusun Meurandeh Alue.
Wilayah administrasi Desa Paya Lumpat dikelola oleh aparatur Desa, Mulai
Geuchik, Sekdes, Kaur-Kaur, Kepala Dusun, Tuha Peut dan juga Imum
Meunasah. Bila dilihat dari jenis kelamin, Aparatur Desa Paya Lumpat didominasi
oleh laki-laki, 2 orang perempuan dan sisanya adalah berjenis kelamin laki-laki.
Jumlah penduduk di Desa Paya Lumpat berjumlah 820 jiwa. Penduduk di
Desa Paya Lumpat terdiri dari 351 jiwa laki-laki dan 469 jiwa perempuan. Sex
ratio yang terbentuk perempuan banding laki-laki adalah 1,33 persen, artinya
jumlah perempuan di Desa Paya Lumpat lebih banyak dibandingkan laki-laki.
Tabel 4. Jumlah Penduduk Desa Paya Lumpat Menurut Mata Pencaharian
No Uraian Jumlah Keterangan
1 Petani 250 -2 Pedagang 18 -3 Peternak 180 -4 Pertukangan 20 -5 Sopir 8 -6 Pekerja bengkel 2 -7 Pengrajin/Industri rumah tangga 2 -8 Wiraswasta 45 -9 PNS/TNI/POLRI 120 -10 Lainnya 175 Bekerja tidak tetap
Total 820 -Sumber : RPJMG Desa Paya Lumpat (2015)
Tabel 5. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk dalam di Desa PayaLumpat Menurut Dusun atau Jurong
No Nama Jurong/Dusun Jumlah KK Jenis Kelamin Jumlah(Jiwa)Lk Pr
1 Dusun Tuha 47 72 82 1542 Dusun Teungoh 63 71 147 2183 Dusun Bintang Timur 28 59 61 1204 Dusun Merandeh Alue 95 149 179 328
Total 233 351 469 820Sumber : RPJMG Desa Paya Lumpat (2015)
Dalam rangka menuju program pemberdayaan masyarakat Desa Paya
Lumpat. Pemerintah daerah harus terus berusaha meningkatkan produktifitas
pendapatan melalui sektor partanian dengan kondisi wilayah yang sangat
mendukung yaitu dengan memiliki lahan yang luas untuk pengembangan usaha
pertanian/ perkebunan.
Tabel 6. Kondisi Fisik Dasar Desa Paya Lumpat Kecamatan SamatigaKabupaten Aceh Barat
NO
SUMBERDAYA ALAM
PEMAMFAATANUNTUK
JUMLAH(Ha)
YANG MEMILIKI AKSES DANKONTROL
1 Sawah Budidaya 60 Ha Akses/kontrol Kontrol -2 Rawa-rawa Belum Dimanfaatkan 10 Ha Akses/Kontrol Kontrol -3 Tanah/Lahan
KosongBelum Dimanfaatkan 2000 Ha Akses/kontrol Kontrol Akses
4 Kebun Karet Pengembangan Karet 250 Ha Akses/Kontrol Kontrol -5 Kebun Kelapa Pengembangan
Kelapa5,5 Ha Akses/Kontrol Kontrol -
6 Sungai Pengembangan IkanAir Tawar
2 Ha Akses/kontrol Kontrol
7 LahanPekarangan
Pengembangan kebunSayur dan ApotikHidup
20 Ha Akses/kontrol Kontrol
Sumber : RPJMG Desa Paya Lumpat (2015)
Kebun karet menjadi andalan masyarakat Desa Paya Lumpat yang luas
250 Ha, disamping itu terdapat sawah yang dijadikan untuk pemanfaatan budidaya
tanaman padi. Sedangkan lahan perkarangan dijadikan tempat pengembangan
kebun sayur-sayuran dan tanaman apotik hidup kemudian kebun kelapa sebagai
pengembangan tanaman kelapa, sedangkan sungai dapat dijadikan tempat
pengembangan ikan air tawar.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Hasil Analisis Faktor Internal Petani Karet Di Desa Paya Lumpat
Petani karet merupakan individu yang tidak jauh berbeda antara petani
yang satu dengan petani yang lain. Karena petani karet ini dipengaruhi oleh faktor
internal yang melekat pada diri petani. Faktor internal petani karet yang
dideskripsikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
A. Jenis Kelamin
Tabel 7. Distribusi Petani Karet Berdasarkan Kategori Jenis Kelamin
No Kategori Jumlah Persentase (%)
1 Laki-Laki 43 82.69
2 Perempuan 9 17.31
Jumlah 52 100Sumber : Data Primer (Diolah), 2016
Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa jenis kelamin yang paling banyak
pada petani karet didesa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh
Barat dari 52 orang petani terdapat 43 laki – laki dan sisanya adalah perempuan
yaitu 9 orang petani.
B. Umur
Tabel 8. Distribusi Petani Karet Berdasarkan Kategori Umur
No Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)1 27 – 37 tahun 6 11.542 38 – 48 tahun 19 36.543 49 – 59 tahun 15 28.854 60 – 70 tahun 12 23.08
Jumlah 52 100Sumber : Data Primer (Diolah), 2016
Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa umur petani karet didesa Paya
Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat dari 52 orang petani
memiliki kisaran usia 27-70 tahun. Petani yang memiliki persentase distribusi
paling tinggi yaitu 36,54 persen yang terdiri dari 19 orang petani (terkategori usia
38-48 tahun).
C. Pendidikan
Ditinjau dari segi pendidikan, petani karet didesa Paya Lumpat bervariasi
mulai dari tidak sekolah sampai pada tingkat Diploma/Akademi/Sarjana.
Distribusi petani karet berdasarkan kategori pendidikan dapat dilihat pada Tabel 9.
Terlihat bahwa jumlah petani terbanyak adalah SMA yaitu 28 orang (53,85
persen).
Tabel 9. Distribusi Petani Karet Berdasarkan Kategori Pendidikan
No Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)1 Tidak Sekolah 2 3.852 SD 4 7.693 SMP 15 28.854 SMA 28 53.855 Diploma/Akademi/Sarjana 3 5.77
Jumlah 52 100Sumber : Data Primer (Diolah), 2016
4.2.2. Hasil Analisis Faktor Eksternal Petani Karet Di Desa Paya Lumpat
Faktor eksternal adalah kondisi di luar diri petani yang dapat mendukung
perkembangan usaha tani deres karet di Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga.
Faktor eksternal petani karet didesa Paya Lumpat mencakup luas lahan tanaman
karet dan umur tanaman karet.
A. Luas Tanaman Karet
Tabel 10. Distribusi Petani Karet Berdasarkan Luas Tanaman Karet.
No Luas Lahan Jumlah (Orang) Persentase (%)1 ½ Ha 3 5.772 1 Ha 47 90.383 1 ½ Ha 2 3.85
Jumlah 52 100Sumber : Data Primer (Diolah), 2016
Luas tanaman karet adalah luasnya lahan karet yang dideres masing-
masing petani dalam melakukan usahanya sangat bervariasi. Umumnya petani
sampel merupakan pemilik lahan bukan sebagai penyewa. Pada tabel berikut ini
dapat diketahui bahwa luas tanaman karet petani paling banyak yaitu 1 Ha
sebanyak 47 orang (90,38 persen), paling sedikit 1 ½ Ha sebanyak 2 orang (3,85
persen) dan sisanya 3 orang terkatogori luas lahan ½ Ha (5,77 persen).
B. Umur Tanaman Karet
Umur tanaman karet berkisar antara 10-25 tahun, dengan jumlah paling
tinggi terdapat pada umur karet 21 - 25 tahun yaitu 46,15 persen yang terdiri dari
24 orang petani (terkatagori usia 21-25 tahun).
Tabel 11. Distribusi Petani Karet Berdasarkan Umur Tanaman Karet
No Katagori Jumlah (Orang) Persentase (%)1 < = 10 Tahun 1 1.922 10 - 15 Tahun 6 11.543 16 - 20 Tahun 8 15.384 21 -25 Tahun 24 46.155 > 25 Tahun 13 25.00Jumlah 52 100
Sumber : Data Primer (Diolah, 2016)
4.3. Biaya Produksi Petani Karet Di Desa Paya Lumpat
Penggunaan biaya produksi dalam pengelolaan karet yang diusahakan oleh petani
dalam penelitian ini adalah seluruh pengeluaran yang dibayar tunai maupun tidak tunai.
Perhitungan didasarkan atas harga-harga yang berlaku didaerah penelitian.
Biaya yang diperhitungkan meliputi biaya tenaga kerja, biaya sarana produksi,
dan biaya alat-alat pertanian. Biaya tidak tunai adalah upah tenaga kerja yang seluruhnya
berasal dari dalam keluarga. Adapun biaya tunai yang dikeluarkan seperti pembelian
sarana produksi, upah tenaga kerja yang bukan dari keluarganya.
Adapun perincian penggunaan biaya-biaya produksi dan peralatan pertanian ini
dapat dilihat pada tabel 12 berikut dibawah ini.
Tabel 12. Penggunaan Biaya Produksi Petani Karet Di Desa Paya Lumpat(52 Ha)
No Komponem Biaya Biaya Tunai (Rp)
Sep Okt Nov1 Tenaga Kerja 245.000 225.000 195.0002 Pupuk 0 0 03 Herbisida 125.000 125.000 245.000
4 Sepatu Bot/ Gambir 294.000 58.000 132.0005 Pisau deres 1.035.000 120.000 330.0006 Mangkok 0 0 0
7 Tekong 0 0 0
8 Timba 465.000 79.000 160.0009 Goni 237.000 62.000 73.000
Jumlah 2.401.000 669.000 1.135.000
Total 4.205.000Rata – Rata 80.865
Sumber : Data Primer (Diolah), 2016
Tabel 12 menjelaskan bahwa pengeluaran dalam penggunaan biaya produksi
dikeluarkan dalam bentuk biaya tunai yaitu sebesar Rp. 4.205.000,-. Biaya tunai terdiri
dari biaya pembelian herbisida dan alat-alat kerja dan upah tenaga kerja langsung.
Dalam penelitian ini didapati bahwa petani tidak menggunakan pupuk sehingga
biaya yang dikeluarkan lebih sedikit dari yang seharusnya. Pada dasarnya pemupukan
harus dilakukan sekali dalam setahun dengan dosis pemupukan yang telah ditetapkan
pada tanaman yang sudah menghasilkan pada masa produksi agar mencapai hasil yang
maksimal. Kondisi yang dilakukan petani tidak sebagaimana rekomendasi yang diberikan
oleh BPP karet Sembawa (2003), bahwa untuk mendapatkan produksi karet yang
maksimal maka tanaman karet perlu diberikan pupuk per batang dengan Urea 280,86 g,
DSP 383,68 g, dan KCl 156 g jika karet ditanam ditanah Polsolik Merah Kuning.
Sedangkan jika karet ditanam ditanah Latosol maka pemupukan diberikan Urea 280,86 g,
DSP 157,86 g dan KCl 180 g masing-masing per pohon.
4.4. Biaya Penyusutan Tanaman Karet di Desa Paya Lumpat
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari petani karet desa paya lumpat harga
jual tanah kebun tanaman karet yang umurnya 25 tahun dalam 1 Ha seharga Rp.
70.000.000,- dan harga jual tanah lahan kosong adalah seharga Rp. 55.000.000,-
kemudian selisih harga jual antara harga jual tanah kebun karet dengan tanah lahan
kosong adalah Rp. 15.000.000,-. Selanjutnya umur produktif tanaman karet hanya 30
tahun, sedangkan sisa umur tanaman karet yang dapat di ambil hasil produksinya adalah 5
tahun. Untuk melihat biaya penyusutannya adalah dibagi dengan yaitu
selisih harga jual tanah tanaman karetBiaya penyusutan = sisa umur produktif tanaman karet
= 15.000.0005
= 3.000.000 per tahun
Jadi, biaya penyusutan petani karet di desa paya lumpat dalam 3 bulan yaitu
3.000.000/ 4 adalah Rp. 750.000,-.
4.5. Penerimaan
Penerimaan usaha tani merupakan nilai yang diperoleh dari hasil perkalian
seluruh hasil produksi dengan harga jual produksi yang berlaku di pasaran dalam satu kali
proses produksi. Harga jual produksi yang diterima petani karet di Desa Paya Lumpat
Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat pada bulan September Rp. 6.000,- per
kilogram, bulan Oktober Rp. 5.500,- per kilogram, bulan November Rp. 5.500,- per
kilogram.
Rata-rata hasil produksi karet pada usaha tani deres karet di Desa Paya Lumpat
Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat per petani pada bulan September adalah 74
Kg, bulan Oktober 62,38 Kg, dan bulan November 60,98 Kg, jadi penerimaan petani
karet di Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat dalam 3 (tiga)
bulan dengan siklus pendapatan produksi karet dengan luas lahan rata-rata 1 hektar per
petani sampel menghasilkan rata-rata dalam 3 (tiga) bulan adalah sebesar Rp. 1.126.572,-.
( Lampiran 4. )
Jika dilihat dari produksi karet yang ideal atau normal sesuai dengan pendapat
Prasetyo (2006), bahwa karet akan menghasilkan lateks (getah) 1,5 ton per Ha per tahun.
Berdasarkan pernyataan diatas maka seharusnya penerimaan didapatkan oleh petani karet
dengan rata-rata per 3 (tiga) bulan dapat menghasilkan 375 Kg per Ha dengan harga saat
ini rata-rata Rp.5.500,-. Maka dapat dilihat dengan rumus :
TR = P.Q
TR = 375 x 5500
TR = Rp. 2.062.500,-
Berdasarkan rumus diatas maka penerimaan yang diterima oleh petani karet
dalam 3 (tiga) bulan adalah sebesar Rp. 2.062.500,-. Angka ini menunjukkan bahwa
penerimaan petani karet lebih rendah dari penerimaan yang seharusnya diterima lebih
rendah Rp. 930.567,- per 3 (tiga) bulan atau hanya memperoleh 54,88 % dari penerimaan
yang seharusnya diterima. Rendahnya penerimaan ini diakibatkan oleh rendahnya
produksi karet petani tersebut.
4.6. Pendapatan
Pendapatan dalam usaha tani adalah selisih antara penerimaan dengan biaya total
yang dikeluarkan dalam setiap masa produksi usaha yang dilakukan. Berdasarkan uraian
diatas petani karet di Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat
dapat dilihat dengan rumus pendapatan
Π = TR – TC
Π = Rp. 1.126.572 – (Rp. 80.865 + Rp. 750.000)
Π = Rp. 1.126.572 – Rp. 830.865
Π = Rp 295.710,-
Berdasarkan rumus diatas maka pendapatan rata-rata petani dalam 3 bulan adalah
Rp. 295.710,-.
Jika kita bandingkan dengan pendapatan normalnya petani karet dalam 3 (tiga)
bulan yaitu :
Π = TR – TC
Π = Rp. 2.062.500 – (Rp. 80.865 + Rp. 750.000)
Π = Rp. 2.062.500 – Rp. 830.865
Π = Rp. 1.231.635,-
Maka pendapatan yang didapatkan oleh petani di Desa Paya Lumpat Kecamatan
Samatiga Kabupaten Aceh Barat sangat jauh berbeda dengan normalnya pendapatan yang
didapatkan petani karet pada umumnya.
4.7. R/C Ratio (Revenue Cost Ratio)
Analisis Return Cost Ratio (R/C Ratio) bertujuan untuk mengetahui berapa besar
tingkat keberhasilan dari usaha petani deres karet di Desa Paya Lumpat Kecamatan
Samatiga Kabupaten Aceh Barat. Analisis R/C Ratio adalah perbandingan antara
penerimaan total dan biaya total.
R/C Ratio=R/C Ratio =
. .. .R/C Ratio =
. ..R/C Ratio = 1,35
Berdasarkan dari hasil perhitungan nilai R/C Ratio dengan kriteria :
R/C > 1 = Layak untuk dikerjakan
R/C < 1 = Tidak layak dikerjakan
R/C = 1 = Tidak rugi dan tidak menguntungkan (Impas)
Dari hasil perhitungan R/C Ratio diatas dengan nilai yang sebesar 1,35 artinya
setiap 1 rupiah yang dikeluarkan akan menghasilkan pengembalian sebesar Rp. 1,35-.
Maka usaha yang dilakukan oleh petani karet di Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga
Kabupaten Aceh Barat layak untuk dikerjakan.
Jika dilihat dari sisi penerimaan dan pendapatan yang bernilai positif dan R/C
Ratio 1,35 yang diatas 1 maka berdasarkan analisis Rasio ini pendapatan petani karet di
Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat mendapat keuntungan.
Meskipun pendapatan ini jauh lebih rendah dari pendapatan petani karet yang normal.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Petani karet di Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat
memperoleh pendapatan sebesar dalam 3 (tiga) bulan adalah Rp. 295.710,-
dengan luas lahan rata-rata 1 hektar.
2. Hasil perhitungan R/C Ratio adalah sebesar 1,35 artinya usaha tani deres karet
petani di Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat
mempunyai keuntungan layak untuk dikerjakan dengan pendapatan yang baik.
5.2. Saran
1. Hasil penelitian ini bisa menjadi landasan bagi peneliti selanjutnya.
2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya supaya mendapatkan hasil analisis
yang lebih akurat dari hasil penelitian agar lebih baik dari sebelumnya.
3. Disarankan bagi petani agar dapat mempunyai peran dalam
memaksimalkan harga yang saat ini masih rendah ke harga yang lebih baik
agar dapat mengembangkan usahanya dengan baik dan memperoleh
keuntungan yang lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA
Andoko, Agus, Setiawan, Heru, Didit, 2005. “Petunjuk Lengkap Budidaya Karet”PT. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Anwar, C, 2001. Manajemen dan Teknologi Budidaya Karet. Pusat PenelitianKaret. Medan.
Aidi dan Daslin, 2003. Pengelolaan Bahan Tanaman Karet. Pusat PenelitianKaret. Balai Penelitian Sembawa. PT. Penebar Swadaya, Palembang.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.Rineka Cipta, Bandung.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik EdisiRevisi. Rineka Cipta, Jakarta.
Badan Pusat Statistik Aceh Barat. 2015. Aceh Barat dalam Angka. Aceh Barat:BPS Aceh Barat. Tersedia : http://www.bpsacehbarat.com di akses padatanggal 07 Januari 2016.
Badan Pusat Statistik Biro Pusat, Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDBAtas Dasar Harga Berlaku. Diolah Pusdatin (2013).
Daniel, M, 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Dumairy, 1999. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga
Fuad, M, 2006. Pengantar Bisnis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Heru, S.D, dan A. Andoko, 2008. Petunjuk Lengkap Budidaya Karet, Agro MediaPustaka. Jakarta Selatan, 166 hal.
Heru, S.D, dan Agus A., 2008. Petunjuk Lengkap Budidaya Karet, Agro MediaPustaka. Jakarta Selatan, Edisi Revisi, 166 hal.
Heru, Prasetyo, 2006. Kandungan Selenium Total Dalam Bakteri Termofilik dariSumber Air Panas, Skripsi, Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Hastuti dan Diah, D.R, 2007. Pengantar Teori dan Kasus: Ekonomi Pertanian,Jakarta : Penebar Swadaya.
Maryadi, 2005. Manajemen Agribisnis Karet. Gajah Mada University Press.Yogyakarta.
Mubyarto, 1991, Pengantar Ekonomi Pertanian, Edisi – 3, Jakarta: LembagaPenelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi Sosial.
Mulyanto dan Ever, 2009, Ekonomi Pembangunan, Yogyakarta: Sekolah TinggiEkonomi
Mukhtar, 2014, Analisis pendapatan Usaha Tani Kelapa Sawit di Desa Cot MueKecamatan Tadu Raya, Skripsi, Fakultas Pertanian Universitas TeukuUmar. Meulaboh Aceh Barat.
Rencana Pembanggunan Jangka Menengah Gampong, 2015, Kondisi DaerahDesa Paya Lumpat, 2015, RPJMG Paya Lumpat Diambil pada tanggal14 Januari 2016.
Setyamidjaja, D, 1993, “Karet, Budidaya dan Pengolahan”, Kanisius,Yogyakarta.
Setyamidjaja, D, 2000, Budidaya dan Pengolahan Pasca Panen, Yogyakarta:Penerbit Kanisius.
Soekartawi, 1993, Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.
Soekartawi, 2003, Teori Ekonomi Produksi. Jakarta: Rajawali Pers.
Siregar, T.H.S, 1995, “Teknik Penyadapan Karet”, Kanisius, Yogyakarta, 50 hlm.
Santosa, A.G, dkk., Keadaan Panen dan Pascapanen di PIR I talang Jaya,Prosiding Konperensi Nasional Karet, Balai Penelitian PerkebunanSembawa (Palembang : 1986).
Supari, D. H. 2001, Manajemen Produksi dan Operasional AgribisnisHortikultura. Jakarta: Kelompok Gramida.
Sugiyono. 2012 Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV. Alfabeta,Bandung.
Wijayanti, T. Saefuddin. 2012. Analisis Pendapatan Usahatani Karet di DesaBunga Putih Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara.Jurnal: Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Samarinda. Volume34 Nomor 2, Juni 2012 Halaman 137-149. ISSN 1412-1468. Tersedia:https://the-revenue-analisis-of-rubber-farming-hevea-brasilliensis-in-bunga-village-marangkayu-subdistrct-kutai-kartanegara-district,pdf.
Wulansari, M. Aid, A. Wilda, K. 2012. Analisis Pendapatan Petani Karet SUPUPP (Unit Pelaksanaan Proyek) Rantau di Kecamatan HatunganKabupaten Tapin. Jurnal : Agribisnis Perdesaan : Alumni Jurusan SosialEkonomi Pertanian Unlam, Staf Pengajar Jurusan Sosial EkonomiPertanian Fakultas Pertanian Unlam. Volume 02 Nomor 03, September2012. Tersedia: https://ipi96368.
Yusuf, M.Y. Zulkifli. 2010. Analisis Pendapatan Petani Tanaman Karet Klon PB260 Dengan Petani tanaman Lokal. Jurnal : Dosen STPP Medan, AlumniSTPP Medan 2010. Tersedia: https://7-Yusri,pdf-adoheReader.
Zuhra, C. F. 2006. “Karet”, Medan: Univeritas Sumatera Utara Press.
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPATKECAMATAN SAMATIGA KABUPATEN ACEH BARAT
Nama Responden :
Umur :
Pendidikan :
Luas Lahan Karet :
Umur Tanaman Karet :
Jumlah Tanaman Karet :
Jarak Tanam Karet :
No Uraian Bulan
September
Bulan
Oktober
Bulan
November
I Penerimaan
1. Hasil karet (Kg)
a. Panen berapa hari sekali
b. Jumlah dalam sekali panen
2. Harga karet (Rp)
a. Minggu pertama
b. Minggu kedua
c. Minggu ketiga
d. Minggu keempat
II Pengeluaran
1. Pupuk
2. Babat/ racun rumput (harian)
3. Tenaga Kerja (harian)
4. Alat-alat kerja yang digunakan
a. Sepatu bot/gambir
b. Pisau deres
c. Mangkok
d. Timba
e. Tekong
f. Goni
Lampiran 2. Hasil Wawancara dengan Petani Karet di Desa Paya Lumpat KecamatanSamatiga Kabupaten Aceh Barat dengan umur tanaman karet 10 – 15 tahun, 16– 20 tahun, 21 – 25 tahun dan 26 – 30 tahun.
No NamaJK
Umur(Tahu
n)
Pendidikan
UmurTanaman karet(Tahun)
Luastanaman
karet(Ha)
Jaraktanam
Jumlah tanamankaret (Batang)
Umur Tanaman Karet 10 -15 Tahun1 Salman L 52 SMA 10 1 4 m x 6
m420
2 Martawa Lubis L 51 SMA 12 1 4 m x 6m
420
3 Hasanuddin L 43 SD 13 1 4 m x 6m
420
4 Anasir Yahya L 50 S1 13 1 4 m x 6m
420
5 Anas L 45 SMA 15 1 4 m x 6m
420
6 Jarimin Arsyad L 68 SMP 15 1 4 m x 6m
420
7 Hikman Wahab L 50 SMA 15 1 4 m x 6m
420
Umur Tanaman Karet 16 – 20 Tahun8 Safron L 45 SMA 18 1 4 m x 6
m420
9 Bani Amin L 39 SMA 201
4 m x 5m
500
10 Baharuddin L 51 SMA 20 1 4 m x 6m
420
11 Zahriyal L 42 SMA 201
4 m x 5m
500
12 Amran Sani L 43 SMA 20 1 4 m x 6m
420
13 Eriyani P 41 SMA 20 1 4 m x 5m
500
14 Edwar Yusuf L 63 SMA 20 1 4 m x 6m
420
15 Hasbi L 52 SMA 201
4 m x 6m
420
Umur Tanaman Karet 21-25 Tahun16 Darwis L 47 SMP 22 1 4 m x 6
m420
17 Rita Wani P 41 SMA 221
4 m x 6m
420
18 Safriman L 46 SD 23 1 ½ 4 m x 5m
750
19 Ansari Anzan L 55 SMP 23 1 4 m x 5m
500
20 Bukhari L 52 SMA 23 1 ½ 4 m x 6m
840
21 Akramah L 47 SMA 23 1 4 m x 5m
500
22 Yusrijal Majid L 54 SMP 23 1 ½ 4 m x 6m
840
23 Basri Jakfar L 62 SD 23 1 4 m x 6m
420
24 Oka Fahrizal L 29 SD 23 1 4 m x 6m
420
25 Aswandi L 48 SMA 23 1 4 m x 6 420
m
26 Rustam L 40 SMP 251
4 m x 6m
420
27 JauhariAbdullah
L 62 SMA 25 1 4 m x 5m
500
28 Munzir L 35 SMA 25½
4 m x 5m
250
29 Darmi B. L 62 SMP 25 1 4 m x 5m
500
30 Budiman P 60 SMA 25 1 4 m x 6m
420
31 M. Ali L 62 SMA 251
4 m x 5m
500
32 Joni Sofyan L 27 SMA 25 1 4 m x 5m
500
33 Musa IB. L 64 SMP 25½
4 m x 5m
250
34 AbdurrahmanAzis
L 65 SMP 25 1 4 m x 5m
500
35 Mariani P 43 SMA 251
4 m x 5m
500
36 Hasan Akhir L 49 SD 25 1 4 m x 5m
500
37 Anwar L 46 SMA 25 1 4 m x 5m
500
38 Joli L 32 S1 25 1 4 m x 5m
500
39 M. Amin L 30 SMP 251
4 m x 5m
500
Umur Tanaman Karet 26 – 30 Tahun40 Sarjani L 45 SMP 26 1 4 m x 5
m500
41 Suryati P 46 SMA 261
4 m x 5m
500
42 Nursyidah P 49 SMA 26 1 4 m x 5m
500
43 Erina P 41 SMA 26 1 4 m x 5m
500
44 Nazir M. L 70 SMP 26 1 4 m x 5m
500
45 Faridah P 52 SMA 26 1 4 m x 5m
500
46 Masdiana P 40 S1 27½
4 m x 5m
250
47 Zainal Abidin L 52 SMP 27 1 4 m x 5m
500
48 Ferizal L 29 SMA 271
4 m x 5m
500
49 Juwaini P 51 SMP 27 1 4 m x 5m
500
50 Tarzani Yasin L 61 SMP 28 1 4 m x 5m
500
51 Miazi AR. L 70 SD 301
4 m x 6m
420
52 Marhaban L 50 SMP 10 1 4 m x 5m
500
Jumlah 2549 1181 52 24840
rata-rata 49 23 1 478
Lampiran 3. Data Analisis Pendapatan dan Pengeluaran Petani Karet di DesaPaya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat.
Bulan SeptemberI. Penerimaan
JumlahNo Nama
Hasil Karet (Kg) Harga karet (Rupiah)Panen /Bulan
Jumlah(Kg)
Minggu1
Minggu2
Minggu3
Minggu4
Umur Tanaman Karet 10 – 15 Tahun
1 Salman7 Hari/ 1
Kali 75 6,000 6,000 6,000 5,500 440,625
2MartawaLubis
8 Hari/ 1Kali 82 6,000 6,000 6,000 5,500 481,750
3 Hasanuddin8 Hari/ 1
Kali 79 6,000 6,000 6,000 5,500 464,125
4 Anasir Yahya7 Hari/ 1
Kali 78 6,000 6,000 6,000 5,500 458,250
5 Anas6 Hari/ 1
Kali 125 6,000 6,000 6,000 5,500 734,375
6JariminArsyad
8 Hari/ 1Kali 81 6,000 6,000 6,000 5,500 475,875
7HikmanWahab
8 Hari/ 1Kali 64 6,000 6,000 6,000 5,500 376,000
Umur Tanaman Karet 16 – 20 Tahun
8 Safron8 Hari/ 1
Kali 84 6,000 6,000 6,000 5,500 493,500
9 Bani Amin8 Hari/ 2
Kali 150 6,000 6,000 6,000 5,500 881,250
10 Baharuddin8 Hari/ 1
Kali 72 6,000 6,000 6,000 5,500 423,000
11 Zahriyal8 Hari/ 1
Kali 78 6,000 6,000 6,000 5,500 458,250
12 Amran Sani8 Hari/ 1
Kali 75 6,000 6,000 6,000 5,500 440,625
13 Eriyani7 Hari/ 2
Kali 69 6,000 6,000 6,000 5,500 405,375
14 Edwar Yusuf8 Hari/ 1
Kali 78 6,000 6,000 6,000 5,500 458,250
15 Hasbi8 Hari/ 1
Kali 74 6,000 6,000 6,000 5,500 434,750
Umur Tanaman Karet 21 – 25 Tahun
16 Darwis8 Hari/ 1
Kali 79 6,000 6,000 6,000 5,500 464,125
17 Rita Wani8 Hari/ 1
Kali 70 6,000 6,000 6,000 5,500 411,250
18 Safriman7 Hari/ 2
Kali153
6,000 6,000 6,000 5,500 898,875
19 Ansari Anzan7 Hari/ 1
Kali52
6,000 6,000 6,000 5,500 305,500
20 Bukhari7 Hari/ 2
Kali 145 6,000 6,000 6,000 5,500 851,875
21 Akramah8 Hari/ 1
Kali 70 6,000 6,000 6,000 5,500 411,250
22 Yusrijal Majid7 Hari/ 2
Kali 178 6,000 6,000 6,000 5,500 1,045,750
23 Basri Jakfar8 Hari/ 1
Kali83
6,000 6,000 6,000 5,500 487,625
24 Oka Fahrizal8 Hari/ 1
Kali 48 6,000 6,000 6,000 5,500 282,00025 Aswandi 8 Hari/ 1 76
Kali 6,000 6,000 6,000 5,500 446,500
26 Rustam5 Hari/ 2
Kali 98 6,000 6,000 6,000 5,500 575,750
27JauhariAbdullah
8 Hari/ 1Kali 82 6,000 6,000 6,000 5,500 481,750
28 Munzir8 Hari/ 1
Kali 51 6,000 6,000 6,000 5,500 299,625
29 Darmi B.8 Hari/ 1
Kali 57 6,000 6,000 6,000 5,500 334,875
30 Budiman8 Hari/ 1
Kali 47 6,000 6,000 6,000 5,500 276,125
31 M. Ali5 Hari/ 2
Kali 104 6,000 6,000 6,000 5,500 611,000
32 Joni Sofyan8 Hari/ 1
Kali 64 6,000 6,000 6,000 5,500 376,000
33 Musa IB.8 Hari/ 1
Kali40
6,000 6,000 6,000 5,500 235,000
34AbdurrahmanAzis
8 Hari/ 1Kali 75 6,000 6,000 6,000 5,500 440,625
35 Mariani8 Hari/ 1
Kali 54 6,000 6,000 6,000 5,500 317,250
36 Hasan Akhir8 Hari/ 1
Kali 50 6,000 6,000 6,000 5,500 293,750
37 Anwar7 Hari/ 1
Kali 60 6,000 6,000 6,000 5,500 352,500
38 Joli8 Hari/ 1
Kali 42 6,000 6,000 6,000 5,500 246,750
39 M. Amin8 Hari/ 1
Kali 50 6,000 6,000 6,000 5,500 293,750
Umur Tanaman Karet 26 – 30 Tahun
40 Sarjani7 Hari/ 1
Kali 48 6,000 6,000 6,000 5,500 282,000
41 Suryati8 Hari/ 1
Kali 57 6,000 6,000 6,000 5,500 334,875
42 Nursyidah8 Hari/ 1
Kali 54 6,000 6,000 6,000 5,500 317,250
43 Erina8 Hari/ 1
Kali 51 6,000 6,000 6,000 5,500 299,625
44 Nazir M.8 Hari/ 1
Kali 65 6,000 6,000 6,000 5,500 381,875
45 Faridah8 Hari/ 1
Kali 56 6,000 6,000 6,000 5,500 329,000
46 Masdiana10 Hari/
1 Kali42
6,000 6,000 6,000 5,500 246,750
47 Zainal Abidin8 Hari/ 1
Kali72
6,000 6,000 6,000 5,500 423,000
48 Ferizal8 Hari/ 1
Kali50
6,000 6,000 6,000 5,500 293,750
49 Juwaini8 Hari/ 1
Kali 63 6,000 6,000 6,000 5,500 370,125
50 Tarzani Yasin10 Hari/
1 Kali 42 6,000 6,000 6,000 5,500 246,750
51 Miazi AR.10 Hari/
1 Kali 67 6,000 6,000 6,000 5,500 393,625
52Marhaban 7 Hari/ 1
Kali 89 6,000 6,000 6,000 5,500 522,875
Jumlah 3848312,000 312,000 312,000 286,000 22,607,000
Rata-Rata 74 6,000 6,000 6,000 5,500 434,750
II. Pengeluaran
No Pupuk
Babat/Racun
Rumput
Tenaga
Kerja
Alat-Alat Kerja
JumlahSepatu
Bot/Gambi
r
PisauDeres Timba
Tekong Goni
Umur Tanaman Karet 10 – 15 Tahun
10 0 0 12,000 35,000 15,000 0 5,000 67,000
20 0 0 10,000 0 15,000 0 0 25,000
30 0 0 10,000 35,000 20,000 0 10,000 75,000
40 0 0 0 50,000 15,000 0 0 65,000
50 40,000 0 0 35,000 20,000 0 4,000 99,000
60 0 0 12,000 50,000 0 0 0 62,000
70 0 0 12,000 35,000 15,000 0 0 62,000
Umur Tanaman Karet 16 – 20 Tahun
80 0 0 0 0 20,000 0 0 20,000
90 40,000 0 12,000 35,000 15,000 0 0 102,000
100 0 0 0 0 20,000 0 6,000 26,000
110 0 0 12,000 0 0 0 0 12,000
120 0 0 12,000 35,000 15,000 0 0 62,000
130 0 30,000 0 35,000 15,000 0 10,000 90,000
140 0 0 12,000 35,000 15,000 0 0 62,000
150 0 0 12,000 50,000 0 0 10,000 72,000
Umur Tanaman Karet 21 – 25 Tahun
160 0 0 12,000 0 20,000 0 0 32,000
170 0 20,000 12,000 0 15,000 0 0 47,000
180 0 0 0 50,000 15,000 0 0 65,000
190 0 0 0 0 10,000 0 10,000 20,000
200 0 50,000 0 35,000 10,000 0 0 95,000
210 0 0 12,000 35,000 0 0 8,000 55,000
220 45,000 50,000 0 0 15,000 0 0 110,000
230 0 0 0 50,000 0 0 4,000 54,000
240 0 0 0 35,000 0 0 0 35,000
250 0 0 0 0 0 0 10,000 10,000
26 0 0 0 10,000 35,000 0 0 8,000
53,000
270 0 0 12,000 0 10,000 0 0 22,000
28 0 0 0 0 0 0 0 0 029 0 0 0 0 0 0 0 0 0
300 0 15,000 0 35,000 20,000 0 6,000 76,000
310 0 0 12,000 0 20,000 0 10,000 42,000
320 0 0 12,000 35,000 15,000 0 0 62,000
330 0 0 0 0 0 0 10,000 10,000
340 0 0 12,000 0 15,000 0 8,000 35,000
350 0 0 12,000 0 0 0 10,000 22,000
360 0 0 0 50,000 0 0 8,000 58,000
370 0 0 0 35,000 20,000 0 10,000 65,000
380 0 0 0 0 0 0 10,000 10,000
390 0 0 12,000 0 0 0 4,000 16,000
Umur Tanaman Karet 26 – 30 Tahun
400 0 0 12,000 35,000 0 0 0 47,000
410 0 20,000 0 35,000 0 0 10,000 65,000
420 0 20,000 12,000 35,000 15,000 0 0 82,000
430 0 20,000 0 35,000 0 0 0 55,000
440 0 0 12,000 0 0 0 0 12,000
450 0 20,000 0 35,000 20,000 0 0 75,000
460 0 0 12,000 0 0 0 10,000 22,000
470 0 0 12,000 0 0 0 10,000 22,000
480 0 0 0 0 0 0 10,000 10,000
490 0 0 0 0 0 0 6,000 6,000
500 0 0 0 0 15,000 0 10,000 25,000
510 0 0 0 0 15,000 0 10,000 25,000
520 0 0 0 35,000 15,000 0 10,000 60,000
Jumlah 0 125,000
245,000 294,000
1,035,000
465,000 0
237,000
2,401,000
Rata-Rata 0 2,404 4,712 5,654 19,904 8,942 0 4,558 46,173
Bulan OktoberI. Penerimaan
JumlahNo Nama Hasil Karet (Kg) Harga karet (Rupiah)
Panen /Bulan
Jumlah(Kg)
Minggu1
Minggu2
Minggu3
Minggu4
Umur Tanaman Karet 10 – 15 Tahun1
Salman7 Hari/ 1
Kali79
5,500 5,500 5,500 5,500 434,5002
Martawa Lubis8 Hari/ 1
Kali80
5,500 5,500 5,500 5,500 440,0003
Hasanuddin8 Hari/ 1
Kali82
5,500 5,500 5,500 5,500 451,0004
Anasir Yahya7 Hari/ 1
Kali76
5,500 5,500 5,500 5,500 418,0005
Anas6 Hari/ 1
Kali64
5,500 5,500 5,500 5,500 352,0006
Jarimin Arsyad8 Hari/ 1
Kali76
5,500 5,500 5,500 5,500 418,0007
Hikman Wahab8 Hari/ 1
Kali65
5,500 5,500 5,500 5,500 357,500
Umur Tanaman Karet 16 – 20 Tahun8
Safron8 Hari/ 1
Kali81
5,500 5,500 5,500 5,500 445,5009
Bani Amin8 Hari/ 1
Kali76
5,500 5,500 5,500 5,500 418,00010
Baharuddin8 Hari/ 1
Kali68
5,500 5,500 5,500 5,500 374,00011
Zahriyal8 Hari/ 1
Kali74
5,500 5,500 5,500 5,500 407,00012
Amran Sani8 Hari/ 1
Kali72
5,500 5,500 5,500 5,500 396,00013
Eriyani7 Hari/ 1
Kali68
5,500 5,500 5,500 5,500 374,00014
Edwar Yusuf8 Hari/ 1
Kali75
5,500 5,500 5,500 5,500 412,50015
Hasbi8 Hari/ 1
Kali70
5,500 5,500 5,500 5,500 385,000
Umur Tanaman Karet 21 – 25 Tahun16
Darwis8 Hari/ 1
Kali81
5,500 5,500 5,500 5,500 445,50017
Rita Wani8 Hari/ 1
Kali67
5,500 5,500 5,500 5,500 368,50018
Safriman7 Hari/ 1
Kali73
5,500 5,500 5,500 5,500 401,50019
Ansari Anzan7 Hari/ 1
Kali49
5,500 5,500 5,500 5,500 269,50020
Bukhari7 Hari/ 1
Kali74
5,500 5,500 5,500 5,500 407,00021
Akramah8 Hari/ 1
Kali72
5,500 5,500 5,500 5,500 396,00022
Yusrijal Majid7 Hari/ 1
Kali84
5,500 5,500 5,500 5,500 462,00023
Basri Jakfar8 Hari/ 1
Kali80
5,500 5,500 5,500 5,500 440,00024
Oka Fahrizal8 Hari/ 1
Kali45
5,500 5,500 5,500 5,500 247,50025
Aswandi8 Hari/ 1
Kali75
5,500 5,500 5,500 5,500 412,50026 Rustam 5 Hari/ 1 45
Kali 5,500 5,500 5,500 5,500 247,50027
Jauhari Abdullah8 Hari/ 1
Kali79
5,500 5,500 5,500 5,500 434,50028
Munzir8 Hari/ 1
Kali45
5,500 5,500 5,500 5,500 247,50029
Darmi B.8 Hari/ 1
Kali56
5,500 5,500 5,500 5,500 308,00030
Budiman8 Hari/ 1
Kali45
5,500 5,500 5,500 5,500 247,50031
M. Ali5 Hari/ 1
Kali50
5,500 5,500 5,500 5,500 275,00032
Joni Sofyan8 Hari/ 1
Kali60
5,500 5,500 5,500 5,500 330,00033
Musa IB.8 Hari/ 1
Kali43
5,500 5,500 5,500 5,500 236,50034 Abdurrahman
Azis8 Hari/ 1
Kali72
5,500 5,500 5,500 5,500 396,00035
Mariani8 Hari/ 1
Kali53
5,500 5,500 5,500 5,500 291,50036
Hasan Akhir8 Hari/ 1
Kali47
5,500 5,500 5,500 5,500 258,50037
Anwar7 Hari/ 1
Kali61
5,500 5,500 5,500 5,500 335,50038
Joli8 Hari/ 1
Kali40
5,500 5,500 5,500 5,500 220,00039
M. Amin8 Hari/ 1
Kali49
5,500 5,500 5,500 5,500 269,500
Umur Tanaman Karet 26 – 30 Tahun40
Sarjani7 Hari/ 1
Kali43
5,500 5,500 5,500 5,500 236,50041
Suryati8 Hari/ 1
Kali60
5,500 5,500 5,500 5,500 330,00042
Nursyidah8 Hari/ 1
Kali52
5,500 5,500 5,500 5,500 286,00043
Erina8 Hari/ 1
Kali53
5,500 5,500 5,500 5,500 291,50044
Nazir M.8 Hari/ 1
Kali60
5,500 5,500 5,500 5,500 330,00045
Faridah8 Hari/ 1
Kali57
5,500 5,500 5,500 5,500 313,50046
Masdiana10 Hari/ 1
Kali40
5,500 5,500 5,500 5,500 220,00047
Zainal Abidin8 Hari/ 1
Kali69
5,500 5,500 5,500 5,500 379,50048
Ferizal8 Hari/ 1
Kali52
5,500 5,500 5,500 5,500 286,00049
Juwaini8 Hari/ 1
Kali57
5,500 5,500 5,500 5,500 313,50050
Tarzani Yasin10 Hari/ 1
Kali40
5,500 5,500 5,500 5,500 220,00051
Miazi AR.10 Hari/ 1
Kali68
5,500 5,500 5,500 5,500 374,00052 Marhaban 7 Hari/ 1
Kali42
5,500 5,500 5,500 5,500 231,000
Jumlah 3244 286,000 286,000 286,000 286,000 17,842,000
Rata-Rata 62.38 5,500 5,500 5,500 5,500 343,115
II. Pengeluaran
No PupukBabat/Racun
Rumput
TenagaKerja
Alat-Alat Kerja
JumlahSepatuBot/
Gambir
PisauDeres Timba Tekong Goni
Umur Tanaman Karet 10 – 15 Tahun1 0 0 0 0 0 0 0 0 02
0 45,000 0 0 0 0 0 10,00055,000
3 0 0 0 0 0 0 0 0 04 0 0 0 0 0 0 0 0 05 0 0 0 0 0 0 0 0 06 0 0 0 0 0 0 0 0 07 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Umur Tanaman Karet 16 – 20 Tahun8
0 0 012,000
50,000 0 0 062,000
9 0 0 0 0 0 0 0 0 010 0 0 0 0 0 0 0 0 011
0 0 0 0 0 0 0 10,00010,000
12 0 0 0 0 0 0 0 0 013
0 40,000 30,000 0 0 0 0 070,000
140 0 0 0 0 0 0 6,000
6,00015 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Umur Tanaman Karet 21 – 25 Tahun16 0 0 0 0 0 0 0 0 017
0 0 20,000 0 0 0 0 020,000
180 0 0 12,000 0 0 0 0
12,00019 0 0 0 0 0 0 0 0 020
0 40,000 30,000 0 0 0 0 070,000
21 0 0 0 0 0 0 0 0 022
0 0 50,000 0 0 0 0 4,00054,000
23 0 0 0 0 0 0 0 0 024 0 0 0 0 0 0 0 0 025
0 0 0 0 35,000 0 0 035,000
26 0 0 0 0 0 0 0 0 027
0 0 0 0 35,000 0 0 6,00041,000
280 0 0 0 0 19,000 0 8,000
27,00029 0 0 0 0 0 0 0 0 030
0 0 15,000 0 0 0 0 015,000
31 0 0 0 0 0 0 0 0 032 0 0 0 0 0 0 0 0 033
0 0 0 0 0 10,000 0 010,000
34 0 0 0 0 0 0 0 0 035 0 0 0 0 0 0 0 0 036 0 0 0 0 0 0 0 0 037 0 0 0 0 0 0 0 0 0
380 0 0 0 0 15,000 0 0
15,00039 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Umur Tanaman Karet 26 – 30 Tahun40
0 0 0 0 0 15,000 0 10,00025,000
410 0 20,000 0 0 0 0 0
20,00042
0 0 20,000 0 0 0 0 020,000
430 0 20,000
12,0000 0 0 0
32,00044
0 0 0 0 020,000
0 020,000
450 0 20,000 0 0 0 0 8,000
28,00046 0 0 0 0 0 0 0 0 047 0 0 0 0 0 0 0 0 048 0 0 0 0 0 0 0 0 049
0 0 0 10,000 0 0 0 010,000
50 0 0 0 0 0 0 0 0 051 0 0 0 0 0 0 0 0 052
0 0 0 12,000 0 0 0 012,000
Jumlah 0 125,000 225,000 58,000 120,000 79,000 0 62,000 669,000Rata-rata 0 2,404 4,327 1,115 2,308 1,519 0 1,192 12,865
Bulan NovemberI. Penerimaan
JumlahNo Nama Hasil Karet (Kg) Harga karet (Rupiah)
Panen /Bulan
Jumlah(Kg)
Minggu1
Minggu2
Minggu3
Minggu4
Umur Tanaman Karet 10 – 15 Tahun1
Salman7 Har i/1
Kali73
5,500 5,500 5,500 5,500 401,5002 Martawa
Lubis8 Hari/ 1
Kali81
5,500 5,500 5,500 5,500 445,5003
Hasanuddin8 Har i/1
Kali76
5,500 5,500 5,500 5,500 418,0004
Anasir Yahya7 Hari/ 1
Kali75
5,500 5,500 5,500 5,500 412,5005
Anas6 Hari/ 1
Kali69
5,500 5,500 5,500 5,500 379,5006 Jarimin
Arsyad8 Hari/ 1
Kali78
5,500 5,500 5,500 5,500 429,0007 Hikman
Wahab8 Hari/ 1
Kali64
5,500 5,500 5,500 5,500 352,000
Umur Tanaman Karet 16 – 20 Tahun8
Safron8 Hari/ 1
Kali82
5,500 5,500 5,500 5,500 451,0009
Bani Amin8 Hari/ 1
Kali70
5,500 5,500 5,500 5,500 385,00010
Baharuddin8 Hari/ 1
Kali64
5,500 5,500 5,500 5,500 352,00011 Zahriyal 8 Hari/ 1 71
Kali 5,500 5,500 5,500 5,500 390,50012
Amran Sani8 Hari/ 1
Kali69
5,500 5,500 5,500 5,500 379,50013
Eriyani7 Hari/ 1
Kali65
5,500 5,500 5,500 5,500 357,50014
Edwar Yusuf8 Hari/ 1
Kali73
5,500 5,500 5,500 5,500 401,50015
Hasbi8 Hari/ 1
Kali69
5,500 5,500 5,500 5,500 379,500
Umur Tanaman Karet 21 – 25 Tahun16
Darwis8 Hari/ 1
Kali83
5,500 5,500 5,500 5,500 456,50017
Rita Wani8 Hari/ 1
Kali65
5,500 5,500 5,500 5,500 357,50018
Safriman7 Hari/ 1
Kali69
5,500 5,500 5,500 5,500 379,50019
Ansari Anzan7 Hari/ 1
Kali48
5,500 5,500 5,500 5,500 264,00020
Bukhari7 Hari/ 1
Kali70
5,500 5,500 5,500 5,500 385,00021
Akramah8 Hari/ 1
Kali68
5,500 5,500 5,500 5,500 374,00022 Yusrijal
Majid7 Hari/ 1
Kali82
5,500 5,500 5,500 5,500 451,00023
Basri Jakfar8 Hari/ 1
Kali76
5,500 5,500 5,500 5,500 418,00024
Oka Fahrizal8 Hari/ 1
Kali44
5,500 5,500 5,500 5,500 242,00025
Aswandi8 Hari/ 1
Kali74
5,500 5,500 5,500 5,500 407,00026
Rustam5 Hari/ 1
Kali42
5,500 5,500 5,500 5,500 231,00027 Jauhari
Abdullah8 Hari/ 1
Kali76
5,500 5,500 5,500 5,500 418,00028
Munzir8 Hari/ 1
Kali46
5,500 5,500 5,500 5,500 253,00029
Darmi B.8 Hari/ 1
Kali54
5,500 5,500 5,500 5,500 297,00030
Budiman8 Hari/ 1
Kali43
5,500 5,500 5,500 5,500 236,50031
M. Ali5 Hari/ 1
Kali48
5,500 5,500 5,500 5,500 264,00032
Joni Sofyan8 Hari/ 1
Kali68
5,500 5,500 5,500 5,500 374,00033
Musa IB.8 Hari/ 1
Kali41
5,500 5,500 5,500 5,500 225,50034 Abdurrahman
Azis8 Hari/ 1
Kali72
5,500 5,500 5,500 5,500 396,00035
Mariani8 Hari/ 1
Kali49
5,500 5,500 5,500 5,500 269,50036
Hasan Akhir8 Hari/ 1
Kali49
5,500 5,500 5,500 5,500 269,50037
Anwar7 Hari/ 1
Kali58
5,500 5,500 5,500 5,500 319,00038
Joli8 Hari/ 1
Kali47
5,500 5,500 5,500 5,500 258,50039
M. Amin8 Hari/ 1
Kali52
5,500 5,500 5,500 5,500 286,000
Umur Tanaman Karet 26 – 30 Tahun40
Sarjani7 Hari/ 1
Kali45
5,500 5,500 5,500 5,500 247,500
41Suryati
8 Hari/ 1Kali
455,500 5,500 5,500 5,500 247,500
42Nursyidah
8 Hari/ 1Kali
495,500 5,500 5,500 5,500 269,500
43Erina
8 Hari/ 1Kali
485,500 5,500 5,500 5,500 264,000
44Nazir M.
8 Hari/ 1Kali
615,500 5,500 5,500 5,500 335,500
45Faridah
8 Hari/ 1Kali
585,500 5,500 5,500 5,500 319,000
46Masdiana
10 Hari/ 1Kali
385,500 5,500 5,500 5,500 209,000
47Zainal Abidin
8 Hari/ 1Kali
685,500 5,500 5,500 5,500 374,000
48Ferizal
8 Hari/ 1Kali
505,500 5,500 5,500 5,500 275,000
49Juwaini
8 Hari/ 1Kali
605,500 5,500 5,500 5,500 330,000
50Tarzani Yasin
10 Hari/ 1Kali
415,500 5,500 5,500 5,500 225,500
51Miazi AR.
10 Hari/ 1Kali
655,500 5,500 5,500 5,500 357,500
52 Marhaban 7 Hari/ 1Kali
405,500 5,500 5,500 5,500 220,000
Jumlah 3171 286,000 286,000 286,000 286,000 17,440,500
Rata-Rata 60.98 5,500 5,500 5,500 5,500 335,394
II. Pengeluaran
No PupukBabat/Racun
Rumput
TenagaKerja
Alat-Alat KerjaJumlahPisau
Deres Timba Tekong Goni
Umur Tanaman Karet 10 -15 Tahun1 0 0 0 0 0 0 0 02
0 0 0 35,000 0 0 035,000
30 40,000 0 0 0 0 0 40,000
40 45,000 0 0 0 0 4,000
61,0005
0 0 0 0 0 0 0 12,0006
0 40,000 0 0 20,000 0 4,000 64,0007 0 0 0 0 0 0 0 0
Umur Tanaman Karet 16 – 20 Tahun8 0 0 0 0 0 0 0 09
0 0 0 0 0 0 8,000 8,00010
0 0 0 50,000 0 0 0 50,00011
0 0 0 0 15,000 0 0 15,00012 0 0 0 0 0 0 0 013
0 0 30,000 0 0 0 0 42,00014 0 0 0 0 0 0 0 0
15 0 0 0 0 0 0 0 0
Umur Tanaman Karet 21 – 25 Tahun16
0 40,000 0 0 0 0 0 40,00017
0 0 20,000 0 0 0 0 20,00018
0 0 0 0 0 010,000 10,000
190 0 0 0 0 0 0 12,000
200 0 50,000 0 15,000 0 6,000 71,000
210 0 0 0 18,000 0 0
18,00022 0 0 0 0 0 0 0 023
0 0 0 0 0 0 0 12,00024
0 0 0 0 9,000 0 8,00017,000
250 40,000 0 0 0 0 0
40,00026
0 0 0 0 20,000 0 020,000
270 40,000 0 0 0 0 0 40,000
280 0 0 35,000 0 0 0 47,000
290 0 0 35,000 0 0 0 35,000
300 0 15,000 0 0 0 0
27,00031 0 0 0 0 0 0 0 032
0 0 0 0 0 0 10,000 10,00033
0 0 0 35,000 0 0 0 35,00034 0 0 0 0 0 0 0 035
0 0 0 0 10,000 0 0 10,00036 0 0 0 0 0 0 0 037
0 0 0 0 0 0 0 12,00038
0 0 0 35,000 0 0 0 35,00039
0 0 0 0 14,000 0 014,000
Umur Tanaman Karet 26 – 30 Tahun40
0 0 0 0 9,000 0 5,00014,000
410 0 20,000 0 0 0 0 32,000
420 0 20,000 0 0 0 0 20,000
430 0 20,000 0 15,000 0 10,000
45,00044
0 0 035,000
0 0 8,000 43,00045
0 0 20,000 0 0 0 0 20,000
46 0 0 0 0 0 0 0 047
0 0 0 35,000 0 0 035,000
480 0 0 0 15,000 0 0 27,000
49 0 0 0 0 0 0 0 050
0 0 0 35,000 0 0 0 47,00051 0 0 0 0 0 0 0 052 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 245,000 195,000 330,000 160,000 0 73,000 1,135,000Rata-Rata 0 4,712 3,750 6,346 3,077 0 1,404 21,827
Lampiran 4. Data Pendapatan Bersih petani Karet di Desa Paya LumpatKecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat.
NoPendapatan Bulan (Rp) Pengeluaran Bulan (Rp) Pendapa
tanBersih
September Oktober
November Jumlah
September
Oktober
November Jumlah
Umur Tanaman Karet 10 – 15 Tahun1
440,625 434,500 401,5001,276,62
5 67,000 0 0 67,0001,209,62
52
481,750 440,000 445,5001,367,25
0 25,00055,00
0 35,000115,00
01,252,25
03
464,125 451,000 418,0001,333,12
5 75,000 0 40,000115,00
01,218,12
54
458,250 418,000 412,5001,288,75
0 65,000 0 61,000126,00
01,162,75
05
734,375 352,000 379,5001,465,87
5 99,000 0 12,000111,00
01,354,87
56
475,875 418,000 429,0001,322,87
5 62,000 0 64,000126,00
01,196,87
57
376,000 357,500 352,0001,085,50
0 62,000 0 0 62,0001,023,50
0
Umur Tanaman Karet 16 – 20 Tahun8
493,500 445,500 451,0001,390,00
0 20,00062,00
0 0 82,0001,308,00
09
881,250 418,000 385,000 1,684,25 102,000 0 8,000 110,00 1,574,25
0 0 010
423,000 374,000 352,0001,149,00
0 26,000 0 50,000 76,0001,073,00
011
458,250 407,000 390,5001,255,75
0 12,00010,00
0 15,000 37,0001,218,75
012
440,625 396,000 379,5001,216,12
5 62,000 0 0 62,0001,154,12
513
405,375 374,000 357,5001,136,87
5 90,00070,00
0 42,000202,00
0 934,87514
458,250 412,500 401,5001,272,25
0 62,000 6,000 0 68,0001,204,25
015
434,750 385,000 379,5001,199,25
0 72,000 0 0 72,0001,127,25
0
Umur Tanaman Karet 21 – 25 Tahun16
464,125 445,500 456,5001,366,12
5 32,000 0 40,000 72,0001,294,12
517
411,250 368,500 357,5001,137,25
0 47,00020,00
0 20,000 87,0001,050,25
018
898,875 401,500 379,5001,679,87
5 65,00012,00
0 10,000 87,0001,592,87
519
305,500 269,500 264,000 839,000 20,000 0 12,000 32,000 807,00020
851,875 407,000 385,0001,643,87
5 95,00070,00
0 71,000236,00
01,407,87
521
411,250 396,000 374,0001,181,25
0 55,000 0 18,000 73,0001,108,25
022
1,045,750 462,000 451,000
1,958,750 110,000
54,000 0
164,000
1,794,750
23
487,625 440,000 418,0001,345,62
5 54,000 0 12,000 66,0001,279,62
524
282,000 247,500 242,000 771,500 35,000 0 17,000 52,000 719,50025
446,500 412,500 407,0001,266,00
0 10,00035,00
0 40,000 85,0001,181,00
026
575,750 247,500 231,0001,054,25
0 53,000 0 20,000 73,000 981,25027
481,750 434,500 418,0001,334,25
0 22,00041,00
0 40,000103,00
01,231,25
028
299,625 247,500 253,000 800,125 027,00
0 47,000 74,000 726,12529
334,875 308,000 297,000 939,875 0 0 35,000 35,000 904,87530
276,125 247,500 236,500 760,125 76,00015,00
0 27,000118,00
0 642,125
31
611,000 275,000 264,0001,150,00
0 42,000 0 0 42,0001,108,00
032
376,000 330,000 374,0001,080,00
0 62,000 0 10,000 72,0001,008,00
033
235,000 236,500 225,500 697,000 10,00010,00
0 35,000 55,000 642,00034
440,625 396,000 396,0001,232,62
5 35,000 0 0 35,0001,197,62
535
317,250 291,500 269,500 878,250 22,000 0 10,000 32,000 846,25036
293,750 258,500 269,500 821,750 58,000 0 0 58,000 763,75037
352,500 335,500 319,0001,007,00
0 65,000 0 12,000 77,000 930,00038
246,750 220,000 258,500 725,250 10,00015,00
0 35,000 60,000 665,25039
293,750 269,500 286,000 849,250 16,000 0 14,000 30,000 819,250
Umur Tanaman Karet 26 – 30 Tahun40
282,000 236,500 247,500 766,000 47,00025,00
0 14,000 86,000 680,00041
334,875 330,000 247,500 912,375 65,00020,00
0 32,000117,00
0 795,37542
317,250 286,000 269,500 872,750 82,00020,00
0 20,000122,00
0 750,75043
299,625 291,500 264,000 855,125 55,00032,00
0 45,000132,00
0 723,12544
381,875 330,000 335,5001,047,37
5 12,00020,00
0 43,000 75,000 972,37545
329,000 313,500 319,000 961,500 75,00028,00
0 20,000123,00
0 838,50046
246,750 220,000 209,000 675,750 22,000 0 0 22,000 653,75047
423,000 379,500 374,0001,176,50
0 22,000 0 35,000 57,0001,119,50
048
293,750 286,000 275,000 854,750 10,000 0 27,000 37,000 817,75049
370,125 313,500 330,0001,705,87
5 6,00010,00
0 0 16,0001,689,87
550
246,750 220,000 225,500 692,250 25,000 0 47,000 72,000 620,25051
393,625 374,000 357,5001,125,12
5 25,000 0 0 25,0001,100,12
552
522,875 231,000 220,000 973,875 60,00012,00
0 0 72,000 901,875Juml
ah 22,607,000
17,842,000
17,440,500
58,581,750
2,401,000
669,000
1,135,000
4,205,000
54,376,750
Rata-Rata 434,750 343,115 335,394
1,126,572 46,173
12,865 21,827 80,865
1,045,707
Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan Pada Saat Penelitian
Gambar 4. Wawancara Dengan Menggunakan Kuesioner padaresponden bapak Miazi Ar.
Gambar 5. Wawancara Dengan Menggunakan Kuesioner padaResponden Ibu Masdiana
Gambar 6. Bapak Joli pada saat melakukan usaha deres karet.
Gambar 7. Bapak Anas pada saat melakukan usaha deres karet.
Gambar 8. Tamanan karet yang sudah menghasilkan
Gambar 9. Tamanan karet belum menghasilkan
Gambar 10. Hasil karet yang sudah di panen.
Gambar 11. Hasil karet yang dikumpulkan ditempat penampung(kolam penampung karet)
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Matria Gunawan, dilahirkan di Desa Paya Lumpat
Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat pada tanggal 20 Maret 1992 anak
dari Alm Bapak Zainal Abidin dan Ibu Nurmani. Penulis merupakan putra Ke-
empat dari empat bersaudara. Penulis memulai pendidikannya di TK Al-Ikhlas
Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat (1998)
selanjutnya pada tahun 2004 penulis lulus dari Sekolah Madrasah Ibtidayah (MI)
Negeri Paya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat kemudian pada
tahun 2007 penulis menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1
Samatiga Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat. Dan pada tahun 2010
penulis berhasil lulus dari Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Samatiga
Kabupaten Aceh Barat. Dan pada tahun 2011 penulis diterima sebagai Mahasiswa
Universitas Teuku Umar pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Meulaboh Aceh Barat.