perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN WIRAUSAHA
MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI, JURUSAN PENDIDIKAN
ILMU SOSIAL, FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN, UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TAHUN ANGKATAN 2009
SKRIPSI OLEH :
DONI MARDIYANTO
K7406064
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN WIRAUSAHA
MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI, JURUSAN
PENDIDIKAN ILMU SOSIAL, FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA TAHUN 2009
OLEH :
DONI MARDIYANTO
K7406064
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Dr. Djoko Santoso TH, M.PdNIP. 1954 0203 1981 03 1 002
Pembimbing II
Dra. Tri Murwaningsih, M.SiNIP. 1966 1202 1992 03 2 002
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Program
Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan
Pendidikan Ilmu Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan
gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari :
Tanggal :
Tim Penguji
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Dra. C Dyah SI, M.Pd 1 ………………
Sekretaris : Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd 2………………
Anggota I : Dr. Djoko Santoso TH, M.Pd 3 ………………
Anggota II : Dra. Tri Murwaningsih, M.Si 4 ……………..
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.NIP. 19600727 198702 1 001
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Doni Mardiyanto, ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN WIRAUSAHAMAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI, JURUSAN PENDIDIKANILMU PENGETAHUAN SOSIAL, FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN, UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTATAHUN ANGKATAN 2009. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan, Universitas Sebelas Maret, September 2010.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Pelaksanaan kegiatanwirausaha mahasiswa Pendidikan Ekonomi, (2) Mengetahui faktor-faktor yangmendukung dan menghambat aktivitas kewirausahaan mahasiswa PendidikanEkonomi, (3) Mendeskripsikan cara untuk mengatasi hambatan-hambatan dalampelaksanaan kegiatan usaha yang dihadapi para mahasiswa Pendidikan EkonomiTA 2009.
Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, maka peneliti menggunakanmetode penelitian deskriptif dengan bentuk kualitatif. Strategi penelitian inimenggunakan strategi penelitian tunggal terpancang. Dalam penelitian ini sumberdata yang digunakan adalah informan, lokasi, dan dokumen. Teknik pengumpulandata yang digunakan adalah wawancara, observasi dan analisis dokumen.Penentuan sampel dilakukan dengan cara purposive snowball sampling. Validitasdata dengan menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teori dan triangulasimetode. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisismodel interaktif.
Pelaksanaan kegiatan wirausaha yang baik menjadikan usaha berjalandengan lancar dan bisa berkembang. Pelaksanaan kegiatan usaha mahasiswameliputi beberapa hal yaitu: (1) Persiapan usaha, dalam tahap ini dilakukanbeberapa kegiatan persiapan seperti penguatan minat berwirausaha, penentuantujuan berwirausaha, persiapan modal usaha yang berupa uang dan jaringan usaha.(2) Pelaksanaan kegiatan usaha, dalam tahap ini ada beberapa hal yang ditentukandan diterapkan meliputi, jenis-jenis usaha yang dijalankan, strategi promosi, dansistem administrasi (pengelolaan administrasi). Jenis-jenis usaha yang dijalankanantara lain ada usaha produksi barang, perdagangan dan jasa. Faktor yangmendukung jalannya usaha mahasiswa Pendidikan Ekonomi antara lain (1)Kecintaan/kesukaan terhadap usaha, dengan adanya kecintaan (hobi) terhadapusahanya dapat memunculkan peluang untuk berwirausaha. (2) Kondisi pasar ataulingkungan yang baik ditambah adanya peluang usaha, keberadaan lingkungandekat kampus, dimana kalangan mahasiswa dan masyarakat sekitar menjadi pasaryang baik serta adanya beberapa kegiatan mendorong mahasiswa untukberwirausaha. (3) Ketersediaan dana, modal uang yang digunakan untukberwirausaha tidak begitu besar. Dana diperoleh dari hasil tabungan mahasiswa,hasil investasi bersama (patungan) dan meminjam pihak lain. Hambatan yangdihadapi dalam pelaksanaan kegiatan wirausaha mahasiswa Pendidikan EkonomiTA 2009 antara lain (1) adanya utang pembelian yang belum dibayar. (2)Keterbatasan sarana transportasi. (3) Persaingan usaha yang ketat disertai
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
kurangnya inovasi (4) Kurang dapat mengelola keuangan. (5) Kurang koordinasiantar anggota kelompok wirausaha. (6) Kurang fokus dan sungguh-sungguh.Upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut dengan (1) Mengurangijumlah utang pembeli, dengan membuat peraturan dalam transaksi dan senantiasamengingatkan. (2) Menjalin kerja sama dengan pihak lain. (3) Melakukan inovasi,promosi dan meningkatkan pelayanan. (4) Melakukan pengelolaan keuangandengan baik. (5) Membuat jadwal kegiatan usaha, terutama dalam pelaksanaankoordinasi. (6) berusaha untuk tetap fokus dan sungguh-sungguh, dengan tetapmeluangkan waktu untuk kegiatan usahanya.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telahselesai dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan lain. Danhanya kepada Tuhanmulah kamu berharap. (Q.S. Al Insyirah : 6-8)
Termasuk kebahagiaan seseorang adalah budi pekerti yang luhur, dan termasukcelakanya adalah budi pekerti yang jelek. (Sabda Rosulullah SAW)
Perbaikilah dirimu (sampai mempunyai budi pekerti yang luhur) maka manusiaakan berbuat baik kepadamu. (Abu Bakar As Shidiq).
Plan your work, work your plan (Rencanakan pekerjaanmu dan kerjakanrencanamu. (Penulis)
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan
Kepada:
Ø Ibuku Suyani dan Bapakku Sumardi
Ø Adikku Taufik Prakosa dan semua keluarga
Ø Para Guru dan Dosen Pahlawanku
Ø Sahabat-sahabatku
Ø Almamater
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia
dan hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Penelitian
ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan.
Penulis menyadari dengan selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas
dari bimbingan, pengarahan dan motivasi serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatulloh, M.Pd., selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta, yang telah memberikan ijin
penelitian.
2. Bapak Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan P.IPS Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta.
3. Bapak Drs. Sutaryadi, M.Pd., selaku ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi, Jurusan P.IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS
Surakarta, yang telah memberikan ijin penelitian serta membimbing dan
mengarahkan selama penelitian.
4. Ibu Dra. C. Dyah S. Indrawati, M.Pd., selaku ketua BKK Pendidikan
Administrasi Perkantoran, Jurusan P.IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan UNS Surakarta, yang telah memberikan ijin penelitian.
5. Bapak Dr. Djoko Santoso TH, M.Pd., selaku Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini dengan
penuh kesabaran dan kebijaksanaan.
6. Ibu Dra. Tri Murwaningsih, M.Si., selaku Pembimbing II yang senantiasa
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini dengan
penuh kesabaran dan kebijaksanaan.
7. Ibu Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd., selaku Ketua Laboratorium Mini office,
Pend. Administrasi Perkantoran yang telah memberikan ijin untuk
menggunakan fasilitas laboratorium guna penyusunan skripsi ini.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
8. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik dan membimbing selama
dibangku perkuliahan.
9. Bapak Sukamto, selaku Ketua UPT Perpustakaan FKIP UNS dan segenap
pegawai setempat yang telah memberi motivasi dan turut memfasilitasi dalam
penyelesaian penyusunan skripsi ini.
10. Teman-teman PAP 2006 : Teguh, Kemi, Anum, Dwi, Vivin, Eka, Eko, Ika,
Ramadhan, Rohmat, Astriyuda, Arinda, Vera, Diaz, Putri, Zesi, Witriyani,
Lina, Inti, Sari, Frederika, Ratna, Nico, Maria, Mala, Manda, Maya, Tina,
Budi, Ninik, Heni, Nety. Ari Tama, Yulia, Wartini, Reri, Naning, Diah, Dian,
Diana, Diana A.C.
11. Teman-teman Pengurus Lab. Pendidikan Administrasi Perkantoran yang telah
memberikan motivasi dan membantu dalam penyusunan penelitian ini.
12. Teman-teman Pend. Ekonomi B yang juga telah turut membantu dalam
penyelesaian skripsi ini.
13. Semua pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penelitian dan
penyusunan skripsi ini.
Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi dunia kependidikan dan
dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan. Sejalan dengan harapan ini, peneliti
menyadari kemungkinan adanya kekurangan dan kesalahan. Oleh karena segala
kritik dan saran peneliti nantikan dengan hormat.
Surakarta, Oktober 2010
Peneliti
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................................ i
PENGAJUAN .............................................................................................. ii
PERSETUJUAN........................................................................................... iii
PENGESAHAN ........................................................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................. v
MOTTO ...................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ....................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Perumusan Masalah............................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 4
1. Manfaat Teoritis.............................................................. 4
2. Manfaat Praktis ............................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka.................................................................... 5
1. Tinjauan Tentang Kewirausahaan.................................... 5
2. Tinjauan Tentang Pelaku usaha ....................................... 21
B. Kerangka Berpikir.................................................................. 28
BAB III METODOLOGI
A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................. 31
B. Bentuk dan Strategi Penelitian................................................ 32
C. Sumber Data .......................................................................... 35
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 36
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
E. Teknik Sampling.................................................................... 38
F. Validitas Data ........................................................................ 39
G. Analisis Data.......................................................................... 41
H. Prosedur Penelitian ................................................................ 42
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Prodi Pendidikan Ekonomi..................... 44
2. Tujuan Didirikannya Prodi Pendidikan Ekonomi ................. 45
3. Visi-Misi serta Sasaran Prodi Pendidikan Ekonomi.............. 46
4. Fasilitas Prodi Pendidikan Ekonomi..................................... 51
5. Sumber Daya Manusia Prodi Pendidikan Ekonomi ............. 51
6. Struktur Organisasi Prodi Pendidikan Ekonomi ................... 52
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian
1. Pelaksanaan Kegiatan Wirausaha Mahasiswa....................... 63
2. Faktor yang Mendukung dan Menghambat Pelaksanaan
Kegiatan Wirausaha............................................................. 75
3. Upaya yang Dilakukan dalam Mengatasi Hambatan
Pelaksanaan Kegiatan Usaha................................................ 81
C. Temuan Studi yang Dikaitkan dengan Kajian Teori.................. 86
1. Pelaksanaan Kegiatan Wirausaha Mahasiswa....................... 86
2. Faktor yang Mendukung dan Menghambat Pelaksanaan
Kegiatan Wirausaha............................................................. 90
3. Upaya yang Dilakukan dalam Mengatasi Hambatan
Pelaksanaan Kegiatan Usaha................................................ 91
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan.................................................................................. 92
B. Implikasi .................................................................................. 95
C. Saran........................................................................................ 95
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Proses Kewirausahaan ..................................................... 12
Gambar 2. Skema Kerangka Berpikir ........................................................... 30
Gambar 3. Skema Analisis Data .................................................................. 42
Gambar 4. Skema Prosedur Penelitian ......................................................... 45
Gambar 5. Bagan Struktur Organisasi Prodi Pend. Ekonomi ........................ 54
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Karakteristik Wirausaha ................................................................. 23
Tabel 2. Karakteristik Wirausaha ................................................................. 25
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Pedoman Wawancara
Lampiran 3. Field Note
Lampiran 4. Data Mahasiswa Pend. Ekonomi TA 2009
Lampiran 5. Daftar Mahasiswa Wirausaha
Lampiran 6. Rencana Program kerja PSDA HIMANOMI 2009-2010
Lampiran 7. Surat Ijin Skripsi
Lampiran 8. Surat Keterangan Penelitian
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kewirausahaan merupakan kekuatan atau kemampuan seseorang untuk
mendirikan, mengelola, mengembangkan suatu usaha dan melembagakan
perusahaannya sendiri. Guna mewujudkan suatu usaha harus dibutuhkan
keberanian seseorang untuk melaksanakan kegiatan bisnis. Dalam Inpres No. 4
Tahun 1995 juga telah dinyatakan tentang gerakan nasional untuk
memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan artinya pengembangan
kewirausahaan secara menyeluruh ke semua lapisan termasuk ke semua instansi
baik pemerintah maupun swasta. Pada pengertian lain kewirausahaan ialah
praktek kerja yang bertumpu pada konsep atau teori. Berwirausaha berarti
seseorang tersebut melakukan sesuatu agar usahanya berhasil. Adapun unsur
perilaku yang harus dilakukan seorang wirausaha antara lain inovasi usaha,
manajemen usaha, dan strategi usaha.
Kenyataan menunjukkan bahwa sejak krisis ekonomi melanda bangsa
Indonesia ditambah lagi adanya krisis ekonomi global hingga kini belum
menunjukkan perubahan yang berarti, dampaknya pada bertambahnya Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) di berbagai perusahaan di Indonesia, apalagi sistem
pegawai kontrak yang diberlakukan selalu menuai pro dan kontra. Dalam hal ini
seseorang hanya akan dipekerjakan selama waktu yang ditentukan perusahaan,
tetapi setelah masa kerja berakhir, maka akan diberhentikan, artinya seseorang
bisa saja akan kembali menjadi pengangguran. Berwirausaha dapat dilakukan oleh
siapa saja, baik dari kalangan muda maupun yang sudah berumur lanjut, laki-laki
maupun perempuan. Tetapi pada umumnya mental untuk berwirausaha
masyarakat Indonesia masih sangat kurang, dan justru banyak dijumpai dari
kalangan pemuda. Sehingga tidak heran jika jumlah pengangguran sebagian besar
dari kalangan muda. Dan kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa/mahasiswi
yang notabennya adalah kaum intelektual. Lulusan Perguruan tinggi sendiri
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
hingga kini belum sepenuhnya terserap dilapangan kerja, hal ini berdampak pada
banyaknya jumlah pengangguran. Lulusan perguruan tinggi sekarang ini harus
bersedia bersaing mencari pekerjaan sendiri atau menciptakan peluang kerja bagi
dirinya ataupun untuk orang lain.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka pengembangan kewirausahaan
perlu ditanamkan ke generasi muda. Adapun beberapa bentuk pengembangan
kewirausahaan yang ada di perguruan tinggi antara lain pemberian mata kuliah
kewirausahaan, adanya Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), magang
kewirausahaan dan klinik konsultasi bisnis atau kewirausahaan. Dengan
pengembangan jiwa kewirausahaan ini mahasiswa diharapkan berperan sebagai:
a. Pendukung lajunya pembangunan bangsa.
b. Insan yang berpendidikan diharapkan sebagai penggerak/motivator dan
bertanggung jawab terhadap kemajuan suatu pengetahuan, teknologi
dan seni khususnya pengetahuan di bidang kewirausahaan.
c. Praktisi di bidang kewirausahaan yang memiliki pendidikan tinggi,
Karena selama ini masyarakat yang menjadi praktisi di bidang
kewirausahaan umumnya berpendidikan rendah.
d. Lulusan perguruan tinggi diharapkan tidak sebagai insan pencari kerja,
tetapi menciptakan lapangan pekerjaan.
Di beberapa perguruan tinggi, kewirausahaan telah menjadi materi
perkuliahan umum yakni diberikan di semua jurusan dan fakultas. Diharapkan
dengan konsep kewirausahaan yang diperoleh mahasiswa dapat menjadi suatu
motivator dan basic concept serta modal bagi mahasiswa dalam mengembangkan
aktivitas kewirausahaan dan mampu melihat peluang yang ada. Sehingga
muncullah para wirausaha baru, sekalipun usahanya masih tergolong kecil. Tetapi
Pemberian materi Kewirausahaan dalam dunia pendidikan, terutama pendidikan
tinggi belum sepenuhnya menjadi solusi untuk memunculkan wirausaha-
wirausaha baru, hanya sebagian kecil dari kalangan mahasiswa yang mau
berwirausaha. Mentalitas para mahasiswa yang cenderung menjadi konsumen
masih sangat kuat tertanam dalam diri masing-masing sehingga keinginan untuk
berwirausaha masih sangat rendah. Pada dasarnya kuliah tidaklah semata-mata
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
knowledge oriented, tetapi juga experience oriented, yakni mencari pengalaman
lain yang bermanfaat. Dan bahkan Profit oriented, mencari keuntungan atau
penghasilan selama proses studi. Pemahaman seperti ini yang seharusnya dimiliki
para mahasiswa, agar lebih aktif, kreatif dan produktif.
Sebenarnya banyak bidang usaha yang dapat dikembangkan oleh para
mahasiswa atau yang sesuai dengan aktivitas dan kemampuan mahasiswa. Dari
berbagai bidang usaha yang sudah ada, secara umum meliputi penjualan voucher
pulsa, persewaan buku, rental komputer, jasa les privat, berdagang, teknisi
komputer dan lainnya. Hanya saja kesadaran mahasiswa untuk berwirausaha
masih sangatlah kurang. Apalagi mereka yang berlatar belakang dari keluarga
mampu. Jika dilihat, banyak mahasiswa yang lebih cenderung menikmati fasilitas
orang tua untuk kebutuhannya sendiri yang temporer tanpa memikirkan
bagaimana memanfaatkan fasilitas seperti uang saku, motor, dan lainnya untuk
kebutuhan masa depan (future) atau dengan kata lain untuk berwirausaha. Apabila
mahasiswa dapat memanfaatkan segala fasilitas tersebut untuk melakukan suatu
terobosan baru dengan menciptakan usaha, maka diharapkan akan tercipta banyak
wirausaha dari kalangan mahasiswa atau bahkan menjadi pengusaha ke depan.
Oleh karena itu, sejauh manakah aktivitas mahasiswa dalam mengembangkan
usaha atau menciptakan lapangan kerja patut dikaji lebih jauh.
Berdasarkan dari uraian diatas, maka peneliti ingin mengkaji lebih dalam
mengenai “ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN WIRAUSAHA
MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI, JURUSAN PENDIDIKAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL, FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN, UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TAHUN 2009”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan wirausaha mahasiswa Program Studi
Pendidikan Ekonomi?
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
2. Faktor-faktor apakah yang mendukung dan menghambat dalam
menjalankan kegiatan wirausaha bagi mahasiswa Pendidikan Ekonomi ?
3. Bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan atau hambatan dalam
menjalankan kegiatan wirausaha?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan wirausaha mahasiswa Pendidikan
Ekonomi.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat
aktivitas kewirausahaan mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS.
3. Untuk mengetahui solusi dalam mengatasi hambatan-hambatan yang
muncul dalam kegiatan wirausaha.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat.
Adapun Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Adalah Untuk menambah dan memperluas pengetahuan tentang
kewirausahaan.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi pihak pengambil kebijakan lembaga
untuk mewujudkan dan meningkatkan program pengembangan bagi
pelaku usaha (mahasiswa) agar bisa tetap termotivasi, kreatif serta
produktif.
b. Sebagai dokumen ilmiah yang berguna bagi pihak-pihak yang
membutuhkan informasi khususnya terkait kewirausahaan.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
LANDASAN TEORI
- Tinjauan Pustaka
A. Tinjauan tentang Kewirausahaan
a. Pengertian Kewirausahaan
Menurut A. Pekerti yang dikutip oleh Asri Laksmi (10:2005),
bahwa “kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mendirikan, mengelola, mengembangkan dan melembagakan perusahaan
miliknya sendiri”. Dalam Inpres RI No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan
Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan,
menyatakan bahwa kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang
mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja kerja,
teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan
yang lebih besar.
Menurut Peter F. Drucker yang dikutip oleh Suryana (2006:13)
mendefinisikan kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan beda. Pengertian kewirausahaan juga dikemukakan
Peter Hisrich (1995) bahwa kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu
yang berbeda untuk menghasilkan nilai dengan mencurahkan waktu dan
usaha, diikuti penggunaan uang, fisik, risiko, dan kemudian menghasilkan
balas jasa berupa uang serta kepuasan dan kebebasan pribadi. Definisi yang
hampir sama juga diungkapkan oleh Thomas W. Zimmerer, bahwa
kewirausahaan merupakan proses penerapan kreativitas dan inovasi untuk
memecahkan masalah dan mencari peluang yang dihadapi setiap orang
dalam setiap hari.
Dilihat dari disiplin ilmu, Suryana (2003:7) berpendapat bahwa
“Ilmu Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi
tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang
mungkin dihadapinya”.
Selain itu, Suryana juga mengartikan bahwa kewirausahaan adalah
suatu kemampuan kreatif dan inovatif (creation and innovation ability) yang
dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses, dan perjuangan untuk
menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan
keberanian untuk menghadapi risiko.
Menurut Soeharto Prawirokusumo yang dikutip oleh Suryana
(2003:8), pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin
ilmu tersendiri yang independen (independent academic science of
discipline), karena:
1. Kewirausahaan berisi body of language yang utuh dan nyata, yaituada teori, konsep, dan metode ilmiah yang lengkap.
2. Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi venture start-updan venture growth, ini jelas tidak masuk dalam kerangkapendidikan manajemen umum yang memisahkan antara manajemendan kepemilikan usaha.
3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objektersendiri.
Dari pandangan beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
kewirausahaan adalah kemampuan seseorang untuk mendirikan, mengelola
dan mengembangkan usahanya sendiri, guna mendapatkan atau memperoleh
pendapatan dan keuntungan dengan berani menanggung berbagai risiko
yang dihadapinya.
b. Profil Usaha
a. Pengertian Profil Usaha
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Profil adalah pandangan dari
samping (tentang wajah orang), lukisan (gambar) orang dari samping, grafik
atau ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus.
Sedangkan pengertian “usaha” dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
untuk mencapai suatu maksud; pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtisar,
daya upaya) untuk mencapai sesuatu. Pengertian lainnya, usaha adalah
kegiatan dibidang perdagangan (dengan maksud mencari untung).
Jadi profil usaha dapat diartikan sebagai gambaran atau pandangan
mengenai kegiatan-kegiatan usaha yang dilakukan oleh seorang wirausaha
atau pengusaha. Kegiatan usaha dalam hal ini lebih mengarah pada kegiatan
dibidang perdagangan maupun jasa dengan maksud mencari keuntungan.
b. Jenis Bidang Usaha
Buchari Alma (2009:136), menyatakan bahwa sangat banyak usaha
yang bisa dikerjakan, pekerjaan yang akan dipilih sangat bergantung pada
beberapa hal , antara lain:
(1) Minat seseorang, misalnya minat dalam bidang industri atau kerajinan,perdagangan/jasa.
(2) Modal, apakah sudah tersedia modal awal atau belum, atau apa sajayang sudah dimiliki.
(3) Relasi, apakah ada keluarga, teman, yang sudah menekuni usaha yangsama, atau usaha yang akan dikerjakan ada relevansi/saling menunjangdengan usaha tersebut.
(4) Berbagai peluang lainnya.
Secara garis besar, ada lima jenis usaha, yaitu usaha ekstraktif,
agraris, industri, perdagangan, dan jasa. Usaha ekstraktif merupakan usaha
yang bergerak dalam bidang pertambangan atau bidang usaha yang
mengambil langsung dari alam, seperti hasil laut dan hutan. Usaha agraris
mencakup berbagai usaha pengelolaan kebun, perdagangan hasil pertanian
(agrobisnis) dan peternakan. Industri merupakan bentuk usaha
menghasilkan suatu komoditas barang. Perdagangan meliputi usaha dagang
berbagai komoditi baik skala besar maupun kecil (perdagangan besar dan
eceran). Dan jasa merupakan usaha menghasilkan jasa (non barang).
Disamping itu, Suryana (2006:102) menyebutkan beberapa bidang usaha
yang bisa dimasuki adalah:
a) Pertanian, meliputi usaha pertanian, kehutanan, perikanan, danperkebunan.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
b) Pertambangan, meliputi usaha galian pasir, galian tanah, batu, bata, danlogam.
c) Pabrikasi, meliputi usaha industri, perakitan dan sintesis.d) Konstruksi, meliputi usaha konstruksi bangunan, jembatan, pengairan,
dan jalan raya.e) Perdagangan, meliputi usaha perdagangan kecil (ritel), grosir, agen, dan
ekspor-impor.f) Jasa keuangan, meliputi usaha perbankan, asuransi, dan koperasi.g) Jasa perorangan, meliputi usaha potong rambut, salon, laundry,
katering.h) Jasa umum, meliputi usaha pengangkutan, pergudangan, wartel, dan
distribusi.i) Jasa wisata, meliputi berbagai kelompok. Berdasarkan UU No.9 / 1990
tentang Kepariwisataan, tedapat 86 jenis usaha wisata yang bisa dirintisyang terbagi ke dalam tiga kelompok usaha wisata, yaitu:
a) Kelompok usaha jasa pariwisata, meliputi: jasa biro perjalananwisata, agen perjalanan wisata, pramuwisata, konvensi perjalananintensif dan pameran, impresariat, konsultan pariwisata, informasipariwisata.
b) Pengusahaan objek dan daya tarik wisata, meliputi: pengusahaanobjek dan daya tarik wisata alam, objek dan daya tarik wisatabudaya, objek dan daya tarik wisata minat khusus.
c) Usaha sarana wisata, meliputi: penyediaan akomodasi,penyediaan makanan dan minuman, penyediaans sarana wisatadan sebagainya.
Begitu banyak jenis usaha yang bisa dikembangkan oleh seseorang,
mulai dari usaha yang membutuhkan modal kecil sampai modal besar. Pada
dasarnya semua jenis usaha merupakan konsep dari jual beli artinya orang
menjual (penjual) kemudian ada yang membeli (pembeli), baik itu jual beli
barang maupun jasa. Produk barang bisa meliputi barang hasil pengolahan,
barang hasil pertanian, peternakan dan hasil alam. Begitu pula dengan
penjualan jasa, seperti jasa transportasi, bimbingan belajar dan lain-lain.
Maureen Elliana (2009:20), menyebutkan ada 50 peluang usaha atau
jenis usaha dan kerja sampingan yang bisa dikembangkan oleh mahasiswa
dan pelajar, yakni antara lain: warung makan, usaha makanan rombong
(gerobak), warung internet, jasa kecantikan, kerajinan lilin hias, kerajinan
kertas, kerajinan clay, taman bacaan, laundry untuk mahasiswa dan pelajar,
kostum pesta, panggung dan kostum special, percetakan poster, brosur,
kalender, buku, kartu nama, undangan dan kartu ucapan, percetakan mug,
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
pin, percetakan dan cutting stiker, bingkisan, kado dan parsel, biro informasi
(lowongan kerja, rumah sewa, ruang usaha, dan tanah dijual), biro dan jasa
desain grafis, biro dan jasa penerjemah, biro dan jasa penulisan kreatif
(skenario, biografi), penulis buku, penulis freelance di media masa, sablon
kaos, paying dan tas, produksi keras daur ulang, bimbingan belajar, rental
pengetikan dan komputer, konsultas tugas akhir dan olah data, Multi Level
Marketing (MLM), counter pulsa (jual beli, ponsel, tukar tambah, servis, isi
pulsa), cleaning service rumah dan perkantoran, refill parfum, distro, penata
dan pemangkas rambut, garage sale, jasa print digital, jasa video shooting,
event organizer pertandingan olahraga, event organizer seminar training,
workshop, kursus privat bahasa Indonesia untuk orang asing, kursus
komputer, kursus memasak, kursus dan privat tari modern dan tradisional,
kursus berenang, kursus dan les privat bahasa asing, les privat musik dan
menyanyi untuk anak-anak, les privat matematika modern, salon khusus
hewan peliharaan, pengecer makanan dan minuman kemasan, instruktur
senam aerobik, klub petualangan dan sains.
c. Manfaat Berwirausaha
Kewirausahaan memegang peranan penting dalam kehidupan ekonomi
bangsa. Kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu bangsa ditentukan oleh
keberadaan dan peran para entrepreneur. Semakin banyak pelaku usaha
yang berkembang, maka kemiskinan dan pengangguran dapat ditekan
karena akan banyak tercipta lapangan kerja. Terlihat dalam dunia
pendidikan, pembelajaran kewirausahaan sangat diprioritaskan, termasuk
adanya berbagai beasiswa yang diberikan oleh Pemerintah dan beberapa
perusahaan swasta kepada pelajar mulai dari pendidikan menengah hingga
pendidikan tinggi.
Menurut Marzuki Usman dalam Suryana (2006:77), dilihat dari ruang
lingkupnya, wirausaha memiliki dua fungsi, yaitu fungsi makro dan mikro.
Secara makro, wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali dan
pemacu perekonomian suatu bangsa. Secara mikro, peran wirausaha adalah
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
menanggung risiko dan ketidakpastian, mengkombinasikan sumber-sumber
ke dalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan
usaha-usaha baru. Secara umum, dalam fungsi mikronya, wirausaha
memiliki peran sebagai penemu dan perencana. Sebagai penemu meliputi
penciptaan produk baru, teknologi baru, ide-ide baru, dan organisasi usaha
baru. Sedangkan sebagai perencana, meliputi perencanaan perusahaan,
strategi perusahaan, ide-ide dalam perusahaan dan organisasi perusahaan.
Menurut Siswoyo dalam Buchari Alma (2009:116), menyebutkan
bahwa melalui kewirausahaan akan memunculkan banyak manfaat pada
masyarakat. Manfaat tersebut antara lain:
1. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangipengangguran.
2. Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi,distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan, dan sebagainya.
3. Menjadi pribadi unggul yang patut diteladani, karena sebagai seorangwirausaha yang terpuji, jujur, berani, hidup tidak merugikan orang lain.
4. Memberi contoh bagaimana bekerja keras, tetapi tidak melupakanperintah-perintah agama, dekat dengan Tuhan.
5. Selalu menghomati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha selalumenjaga dan membangun lingkungan.
6. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dalam bidangpembangunan sosial, sesuai dengan kemampuannya.
7. Berusaha mendidik karyawan menjadi orang mandiri, disiplin, jujur,dan tekun dalam menghadapi pekerjaan.
8. Hidup tidak berfoya-foya dan tidak boros.9. Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun
kebersihan lingkungan.Memang pada kenyataannya pengalaman dan jaringan kerja yang
didapat di perusahaan ataupun di lingkungan akademik lebih membantu
seseorang memulai bisnis usaha baru, tetapi tidak menutup kemungkinan
tanpa harus bekerja di perusahaan besar pun dapat berhasil dalam
mendirikan usaha.
Berdasarkan pendapat diatas, mengenai manfaat kewirausahaan, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa kewirusahaan memiliki beberapa manfaat
dilihat dari segi ekonomi, sosial dan personal, yakni:
(1) Manfaat dari segi ekonomi:
1) Peluang memperoleh atau menambah pendapatan
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
2) Peluang menciptakan lapangan usaha baru
3) Peluang untuk meraih keuntungan yang lebih besar
4) Membantu perekonomian daerah dan negara.
(2) Manfaat dari segi sosial:
1) Peluang memberdayakan masyarakat di lingkungan sekitar.
2) Peluang untuk berperan dalam masyarakat dan mendapat
pengakuan atas usaha sendiri
3) Peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan bersenang-
senang dalam mengerjakannya (kebebasan bekerja).
4) Memberikan pelayanan terhadap barang dan jasa kepada
masyarakat.
(3) Manfaat secara personal (pribadi):
a) Peluang untuk melakukan perubahan (nasib sendiri)
b) Peluang untuk mengembangkan dan mencapai potensi sepenuhnya.
c) Memperoleh kepuasan menjadi seorang pemimpin dari usaha yang
didirikan.
d) Memberikan kebanggaan terhadap diri sendiri (prestise).
d. Proses Kewirausahaan
Seseorang dalam menjalankan kegiatan usaha pasti akan melalui
beberapa tahapan atau langkah, secara umum terdiri dari masukan (input) –
proses – keluaran (output). Input kewirausahaan meliputi ide atau gagasan,
modal materi termasuk juga minat dan bakat seseorang dalam posisi belum
menjadi wirausaha. Proses sendiri sangat beragam mulai dari perencanaan,
pelaksanaan sampai evaluasi. Dan sebagai output adalah wirausaha dengan
segenap penghasilan yang telah dicapainya.
Adapun model proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan
yang digambarkan oleh Bygrave dalam Buchari Alma (2009:10) adalah
sebagai berikut:
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Gambar 1. Proses Kewirausahaan(Sumber: Bygrave dalam Buchari Alma,2009:10)
Dari gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut;
a) Proses Inovasi
Proses inovasi merupakan langkah pembaharuan terhadap sesuatu
(barang atau jasa) yang telah ada, termasuk di dalamya adalah
kreativitas. Secara personal, dipengaruhi adanya keinginan
berprestasi, sifat penasaran, pendidikan dan pengalaman. Selain itu
dari segi lingkungan dipengaruhi adanya peluang, dan lingkungan
yang kondusif (mendukung).
b) Proses Pemicu (Triggering Event)
Triggering Event atau Pemicu artinya sesuatu yang memicu atau
memaksa seseorang untuk terjun ke dunia bisnis. Secara personal
didorong adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan sekarang, PHK
(Pemutusan Hubungan Kerja), faktor usia, komitmen dan minat yang
tinggi untuk berbisnis. Selain itu, didorong oleh faktor – faktor
lingkungan seperti persaingan hidup, memanfaatkan sumber-sumber
yang ada, keikutsertaan latihan-latihan atau inkubator bisnis dan
kebijaksanaan pemerintah misal kemudahan lokasi usaha, kredit, dan
bimbingan usaha dari depnaker.
c) Proses Pelaksanaan (Implementasi)
Dalam proses pelaksanaan ini berarti seorang wirausaha mulai
Inovation (Inovasi)
Triggering (Pemicu)
Implementation (Penerapan)
Growth (Pertumbuhan)
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
melaksanakan serangkaian kegiatan usahanya. Implikasi usaha
sangat menentukan perkembangan usahanya kedepan, maka perlu
dibutuhkan kesiapan mental secara total, komitmen yang tinggi
terhadap usaha, dan adanya visi, pandangan yang jauh ke depan
guna mencapai keberhasilan.
d) Proses Pertumbuhan (Growth)
Setelah usaha berjalan, maka perlu untuk ditumbuhkembangkan.
Proses pertumbuhan ini didorong oleh faktor organisasi antara lain
adanya tim yang kompak, strategi yang mantap, struktur dan budaya
organisasi yang baik, keistimewaan produk.
Jadi, kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi, didukung oleh
kejadian pemicu, dilaksanakan (diimplementasikan), dan akhirnya tumbuh
dan berkembang.
Kemudian Suryana (2006:64) menjelaskan bahwa proses pertumbuhan
kewirausahaan pada usaha kecil (usaha baru) memiliki tiga ciri penting
(tahapan), yaitu:
1) Tahap imitasi dan duplikasiPada tahap ini, para wirausaha mulai meniru ide orang lain,misalnya menciptakan jenis produk yang sudah ada, baik dari segiteknik produksi, desain, pemrosesan, organisasi usaha atau polepemasarannya.
2) Tahap duplikasi dan pengembanganPada tahap ini, para wirausaha mulai mengembangkan ide-idebarunya (perubahan terhadap produk). Misalnya wirausaha mulaimengembangkan produknya melalui diversifikasi dan diferensiasidengan desain sendiri.
3) Tahap menciptakan sendiri barang dan jasa yang berbedaPada tahap ini, wirausaha cenderung mulai bosan dengan prosesproduksi yang ada keingintahuan dan ketidakpuasan terhadap hasilyang sudah ada mulai muncul sehingga tercipta semangat dankeinginan untuk mencapai hasil yang lebih unggul.
Suryana mengatakan: “Proses kewirausahaan diawali dengan suatuaksioma, yaitu adanya tantangan. Dari tantangan tersebut timbul gagasan,kemauan, dan dorongan untuk berinisiatif,yang tidak lain adalah berpikirkreatif dan bertindak inovatif, sehingga tantangan awal tadi teratasi danterpecahkan”, (Suryana, 2006:3).
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Secara umum, dapat disimpulkan bahwa proses kewirausahaan dimulai
dari adanya minat, kemudian persiapan, pelaksanaan dan diikuti evaluasi.
Adapun untuk penjelasannya adalah sebagai berikut:
1) Minat
Minat merupakan faktor internal seseorang pertama kali untuk terjun
dalam dunia bisnis. Minat yang disertai niat dan didukung dengan
bakat menjadi modal pertama dan utama untuk memasuki dunia
usaha (berwirausaha). Tumbuhnya minat sendiri bisa dipengaruhi
oleh beberapa hal diantaranya: adanya keinginan untuk mendapatkan
penghasilan dan keuntungan maksimal, kesempatan menjadi bos,
mengaktualisasikan kemampuan dan potensi diri, keinginan
membantu masyarakat dan keinginan untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki. Selain itu, ketrampilan yang dimiliki juga sangat
mempengaruhi minat seseorang untuk berwirausaha.
Alma mengatakan: “Makin banyak keterampilan yang dikuasai,
makin tinggi minat bisnisnya dan makin banyak peluang terbuka
untuk membuka berwirausaha”, (Buchari Alma, 2009:4).
2) Persiapan
Dalam tahap persiapan, seorang calon wirausaha mulai menuangkan
ide-ide atau gagasan dalam sebuah rencana usaha. Persiapan pertama
yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah persiapan mental yang
kuat. Karena berani berwirausaha sama dengan berani menghadapi
resiko-resiko yang akan muncul. Selain itu, seorang wirausaha juga
harus mempersiapkan modal materiil, seperti biaya, lokasi usaha,
produk dan strategi-strategi usaha yang diterapkan, sehingga ke
depan usahanya dapat berkembang.
3) Pelaksanaan
Setelah tahap persiapan, selanjutnya wirausaha dapat langsung
melaksanakan usahanya. Dalam proses pelaksanaan usaha, yang
menjadi tujuan utama adalah konsumen, yakni mencari konsumen
sebanyak-banyaknya. Maka dari itu, dibutuhkan strategi-strategi
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
yang matang untuk menarik konsumen, misal dalam strategi
promosi, kerjasama, manajemen yang baik, termasuk dalam
pemanfaatan teknologi informasi. Dan dalam menjalankan usaha
harus dilandasi dengan kejujuran.
4) Evaluasi
Proses evaluasi dapat dilakukan selama pelaksanaan usaha
berlangsung atau secara periodik, misal seminggu atau sebulan
sekali. Evaluasi yang dilakukan meliputi pengelolaan usaha,
termasuk penerapan strategi-strategi bisnis, pendapatan yang
diperoleh dan termasuk menentukan cara-cara agar konsumen dapat
terus menggunakan produknya.
e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wirausaha
Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang untuk menjalankan
usaha atau berwirausaha, mulai dari faktor yang mendukung atau memicu
sampai yang menghambat (kendala) untuk berwirausaha.
Suryana menjelaskan bahwa faktor – faktor yang mendorong atau penyebabkeberhasilan berwirausaha adalah:1) Kemampuan dan kemauan2) Tekad yang kuat dan bekerja keras3) Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada
kesempatan. (Suryana, 2006:67).
Zimmerer dalam Suryana (2006:68) mengemukakan beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya (yang
menghambat berwirausaha), yaitu:
1) Tidak kompeten dalam hal manajerial. Kurangnya kemampuan dan
pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penghambat utama
kurang berhasilnya usaha.
2) Kurang berpengalaman, baik kemampuan teknik, memvisualisasikan
usaha, mengoordinasikan, mengelola sumber daya manusia, dan
mengintegrasikan operasi perusahaan.
3) Kurang dapat mengendalikan keuangan. Termasuk didalamnya
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
memelihara aliran kas, mengatur pengeluaran dan penerimaan secara
cermat.
4) Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suat
kegiatan.
5) Lokasi kurang memadai.
6) Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan terkait dengan efisiensi
dan efektivitas, apabila pengawasan kurang, maka berakibat
penggunaan peralatan tidak efisien dan efektif.
7) Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
8) Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan
akan sulit menjadi wirausaha yang berhasil.
Selain faktor-faktor yang membuat kegagalan dalam menjalankan awal-
awal usahanya diatas, Zimmerer dalam Suryana (2006:69) juga
mengemukakan beberapa potensi yang membuat orang mundur dari
usahanya atau dengan kata lain yang menghambat seseorang ditengah-
tengah perjalanan usahanya, yaitu:
1) Pendapatan yang tidak menentu
2) Kerugian akibat hilangnya modal investasi
3) Perlu kerja keras dan waktu yang lama
4) Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya telah
berhasil.
Bygrave dalam Buchari Alma (2009:9) menjelaskan beberapa faktor kritis
yang berperan dalam membuka usaha baru yaitu:
1) Personal, menyangkut aspek-aspek kepribadian seseorang.
2) Sociological, menyangkut masalah hubungan dengan keluarga dan
sebagainya, misal masyarakat sekitar.
3) Environment, menyangkut hubungan dengan lingkungan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi wirausaha meliputi faktor pendorong dan penghambat.
Adapun faktor yang mendorong wirausaha terdiri dari faktor internal dan
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang muncul/berasal dari
dalam diri seseorang. Faktor-faktor internal meliputi:
1) Minat dan niat berwirausaha
Minat berwirausaha merupakan semacam keinginan untuk
menjalankan usaha dan muaranya masih pada hati seseorang. Untuk
mewujudkannya, maka dibutuhkan niat, yakni keyakinan dan
komitmen untuk berwirausaha yang diikuti oleh ide-ide dan rencana-
rencana usaha.
2) Kemampuan dan kemauan
Kemampuan berwirausaha sangat diperlukan untuk menjalankan dan
mengembangkan usahanya nanti. Kemampuan wirausaha meliputi
mengelola usaha, sumber daya manusia, promosi, mengendalikan
keuangan dan termasuk kemampuan dalam berorganisasi.
Kemampuan ini bisa diperoleh dari pendidikan atau pembelajaran
sendiri, pengalaman usaha dan lain-lain. Adanya kemampuan harus
diikuti kemauan. Orang yang tidak memiliki kemampuan tetapi
banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi tidak
memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang
sukses.
3) Fokus dan kerja keras (sikap wirausaha)
Seorang wirausaha untuk meraih keberhasilan usaha harus
mempunyai sikap dan kepribadian yang kuat, yakni kerja keras dan
fokus. Kerja keras artinya bekerja dengan mendayagunakan segenap
kemampuan dan fasilitas yang ada tanpa mengenal lelah dan tidak
putus asa. Fokus berarti wirausaha menjalankan usaha benar-benar
konsentrasi dan tertuju, tidak mudah goyah dan terpengaruh serta siap
menghadapi resiko yang ada.
Faktor-faktor eksternal ialah faktor-faktor diluar internal pribadi wirausaha
yang mendorong untuk berwirausaha, yakni meliputi:
1) Faktor lingkungan sosial
Faktor sosiologi kaitannya dengan hubungan kemasyarakatan, yakni
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
meliputi adanya hubungan atau relasi dengan orang lain, adanya tim
yang dapat diajak kerjasama, adanya bantuan keluarga dan
pengalaman-pengalaman usaha sebelumnya.
2) Permodalan
Setiap usaha pasti akan membutuhkan modal, mulai dari modal yang
kecil sampai modal yang besar. Modal pertama yang harus dimiliki
seorang wirausaha adalah ide atau gagasan. Dan setelah itu
dibutuhkan modal materiil seperti uang (biaya), sarana dan prasarana
usaha termasuk juga bangunan/gedung sebagai lokasi usaha. Dan
besar kecilnya biaya dipengaruhi oleh jenis usaha yang dijalankan.
3) Faktor Pendidikan
Pendidikan kewirausahaan dapat diperoleh melalui pendidikan
formal maupun non formal. Dengan pendidikan diharapkan wawasan
individu menjadi luas, mengembangkan daya kreasi dan inovasi serta
peningkatan kualitas manusia sehingga lebih percaya diri dan
mampu berdiri sendiri. Salah satu wujud pendidkan yaitu adanya
inkubator kewirausahaan yang meliputi program-program
pengembangan dan pelatihan kewirausahaan. Sebagai contoh adanya
Lembaga Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat bidang
kewirausahaan (LPPM Kwu) dengan Program Mahasiswa
Wirausaha (PMW) di perguruan tinggi termasuk pelatihan
keterampilan di beberapa lembaga pendidikan dan keterampilan.
4) Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah dalam kewirausahaan masyarakat juga bisa
mempengaruhi usaha seseorang, seperti pemberian kredit usaha yang
tidak berbelit (mudah), pelatihan-pelatihan oleh depnaker, termasuk
pengurusan izin usaha yang tidak sulit dan dipersulit.
Adapun secara umum, faktor-faktor yang menghambat wirausaha yaitu:
1) Ketidakmampuan dalam pengelolaan usaha, meliputi pengendalian
keuangan, pengelolaan sumber daya manusia, strategi promosi yang
kurang tepat, kurangnya kerja sama usaha dan lain-lain.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
2) Kurang fokus dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan usaha.
3) Keterbatasan modal dan kerugian akibat hilangnya modal investasi.
4) Keterbatasan sumber bahan baku (untuk produk barang) dan bahan
atau peralatan penunjang untuk produk jasa.
5) Persaingan usaha sejenis yang sangat ketat, apalagi terjadi
persaingan yang tidak sehat, misalnya melakukan fitnah/pencemaran
nama, intimidasi terhadap usaha dan sebagainya.
f. Kunci Sukses Wirausaha
Setiap orang yang akan berwirausaha pasti tujuan utamanya adalah
memperoleh kesuksesan usaha. Tolok ukur atau penilaian kesuksesan usaha
bagi masing-masing wirausaha berbeda-beda. Kesuksesan tersebut bisa
dilihat dari pencapaian keuntungan maksimal, banyaknya pelanggan, brand
yang baik, termasuk dalam manajemen usaha. Pada dasarnya jiwa dan sikap
kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh wirausaha atau wiraswasta, namun
juga oleh setiap orang yang berpikir kreatif dan bertindak inovatif. Malcolm
Gladwell dalam Rhenald Kasali (2010:10) yang meneliti kesuksesan
manusia menemukan karya-karya besar ternyata tidak ditentukan oleh
tingginya skor IQ yang dimiliki manusia, latar belakang keluarga, tanggal
lahir, darah biru atau bukan, melainkan oleh dedikasi suci dalam mencari
pintu keluar dari berbagai kesulitan. Dedikasi itu sebagai suatu kecerdasan
praktis. Menurut John Maxwell yang dikutip oleh Rhenald Kasali (2010:11)
mengatakan bahwa bakat itu hanyalah sebuah kesempatan, namun untuk
menjadi “sesuatu”, bakat itu harus diasah agar ia mengeluarkan aura
cahayanya dan menemukan pintunya. Maka dari itu, untuk menjadi
wirausaha harus bergerak, bergegas, tidak hanya berpikir dan berpikir di
atas kertas terlalu lama. Kembangkan imajinasi dengan sebuah tindakan
yang nyata (real action).
Murphy dan Peck dalam Buchari Alma (2009:106) menggambarkan
delapan anak tangga untuk mencapai puncak karir (wirausaha sukses),
yakni:
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
- Mau Kerja Keras (Capacity for Hard Work)
Sikap kerja keras harus dimiliki oleh seorang wirausaha, utamanya
adalah unsur disiplin, pandai mengatur waktu, selalu berdoa dan tidak
mudah putus asa.
- Bekerja sama dengan Orang lain (Getting Things Done With and
Through People)
Seorang wirausaha harus memperbanyak teman baik itu orang-orang
yang ada dibawah ataupun orang-orang diatasnya. Dan seorang
wirausaha mudah bergaul, disenangi oleh masyarakat, berperilaku yang
menyenangkan bagi semua orang.
- Penampilan yang baik (Good Appearance)
Penampilan yang baik bukan berarti penampilan muka yang cantik atau
elok, tetapi ditekankan pada penampilan perilaku yang baik dan jujur.
- Yakin (Self Confidence)
Untuk menjadi wirausaha yang sukses tentunya membutuhkan
keyakinan yang kuat, tidak lagi ragu dan bimbang. Tetap bekerja baik
dan berserah atau tawakal kepada Tuhan YME.
- Pandai Membuat Keputusan (Making Sound Decision)
Seorang wirausaha harus pandai dalam mengambil keputusan. Agar
keputusan yang diambil tepat, maka perlu buat pertimbangan yang
matang, mengumpulkan berbagai informasi, minta pendapat orang lain
dan kemudian ambil keputusan tanpa ragu-ragu.
- Mau Menambah Ilmu Pengetahuan (College Education)
Pengetahuan sangat dibutuhkan untuk menambah wawasan wirausaha
dalam menjalankan usahanya. Pendidikan bukan berarti harus masuk
perguruan tinggi, melainkan dalam bentuk kursu-kursus, penataran,
membaca buku dan lain-lain.
- Ambisi untuk maju (Ambition Driver)
Wirausaha harus mempunyai semangat yang tinggi, mampu melihat ke
depan dan berjuang untuk mencapai cita-citanya.
- Pandai berkomunikasi (Ability to Communicate)
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasi buah pikiran ke
dalam bentuk ucapan-ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang
enak didengar, dan mampu menarik perhatian orang lain.
Memang banyak hal atau tuntutan yang harus dimiliki seorang wirausaha
untuk menjadi sukses atau berhasil dalam usahanya. Dari sekian pendapat
mengenai kunci sukses dan jalan menuju kesuksesan dapat disimpulkan
bahwa kunci sukses wirausaha pada dasarnya terletak pada kemampuan dan
kemauan seseorang untuk berpikir kreatif dan bertindak inovatif.
B. Tinjauan tentang Pelaku Usaha
a) Pengertian Pelaku Usaha
Pengertian wirausaha dapat dipandang dari berbagai sudut dan konteks,
yaitu pandangan ahli ekonomi, manajemen, pelaku bisnis, psikolog, dan pemodal.
Adapun penjelasannya, yakni:
1. Pandangan Ahli Ekonomi
Suryana (2006:15), menjelaskan bahwa wirausaha adalah orang yang
mengombinasikan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga
kerja, material, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih
tinggi dari sebelumnya.
2. Pandangan Ahli Manajemen
Menurut Marzuki Usman dalam Suryana (2006:15), Wirausaha adalah
seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan
mengombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja,
keterampilan untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis, dan
organisasi usaha baru.
3. Pandangan Pelaku Bisnis
Menurut Scarborough dan Zimmerer dalam Suryana (2006:15), wirausaha
adalah orang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi risiko
dan ketidakpastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan
pertumbuhan dengan cara mengenali peluang dan mengombinasikan sumber-
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut.
4. Pandangan Psikolog
Suryana (2006:16), menjelaskan bahwa wirausaha adalah orang yang
memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh suatu
tujuan serta suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya diluar
kekuasaan orang lain.
5. Pandangan Pemodal
Suryana (2006:16) menjelasakan bahwa wirausaha adalah orang yang
menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara baru
untuk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan, dan membuka
lapangan kerja yang disenangi masyarakat.
Mengenai pengertian wirausaha, Geoffrey G. Meredith (1996:12) juga
menjelaskan bahwa: “Para pelaku usaha atau wirausaha adalah orang-orang yang
mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis;
mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil
keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan
sukses”.
Wirausaha adalah perintis dan pengembang perusahaan yang berani
mengambil resiko dalam menghadapi ketidakpastian dengan cara mengelola
sumber daya manusia, material, dan keuangan untuk mencapai tingkat
keberhasilan tertentu yang diinginkan, Suryana (2003:52). Lebih lanjut dalam
PUSLATKOP dan PK – KKJPT (1995:4) dijelaskan bahwa wirausaha adalah
orang-orang yang mempunyai sifat-sifat kewiraswaswtaan/kewirausahaan:
keberanian mengambil risiko, keutamaan, kreatifitas dan keteladanan dalam
menangani usaha atau perusahaan dengan berpijak pada kemauan dan kemampuan
sendiri.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah
orang yang menciptakan suatu bisnis/usaha, baik usaha baru dan berbeda, imitasi
maupun duplikasi dengan mengelola sumber daya yang diperlukan untuk
menghasilkan produk baik barang maupun jasa, sehingga tercapai keuntungan
atau prestasi yang diinginkan.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
b) Karakteristik Pelaku Usaha
Seorang wirausaha haruslah seorang yang mampu melihat ke depan, artinya
melihat/memandang, berpikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari
berbagai alternatif pilihan dan pemecahannya dengan harapan bisa
meminimalisasi setiap kesalahan yang kemungkinan akan muncul sehingga
terhindar dari kesalahan yang fatal. Dari berbagai penelitian di Amerika Serikat
sebagaimana yang dikutip oleh BN. Marbun dalam Buchari Alma (2009:52)
bahwa untuk menjadi wirausaha seseorang harus memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
Tabel 1, Karakteristik Wirausaha(Sumber: BN. Marbun dalam Buchari Alma, 2009 : 52)
Selanjutnya Bygrave dalam Buchari Alma (2009 : 57) memberi gambaran
mengenai beberapa karakteristik dari wirausaha yang dikenal dengan istilah 10 D,
yakni:
1) Dream, seorang wirausaha mempunyai keinginan terhadapmasa depan pribadi dan bisnisnya serta mempunyaikemampuan untuk mewujudkan impiannya.
Karakteristik Watak
Percaya diri Kepercayaan (keteguhan), ketidaktergantungan,
kepribadian mantap, dan optimisme.
Berorientasi pada tugas
dan hasil
Kebutuhan atau haus akan prestasi, berorientasi laba
atau hasil, tekun dan tabah, tekad, kerja keras,
motivasi, energik dan penuh inisiatif.
Pengambil resiko Mampu mengambil resiko, suka pada tantangan.
Kepemimpinan Mampu memimpin, dapat bergaul dengan orang
lain, menanggapi saran dan kritik.
Keorisinilan Inovatif (pembaharu), kreatif, fleksibel, banyak
sumber, serba bisa, mengetahui banyak.
Berorientasi ke masa
depan
Pandangan ke depan, perseptif
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
2) Decisiveness, seorang wirausaha adalah orang yang tidakbekerja lambat. Mereka membuat keputusan secara tepat,tetapi penuh perhitungan.
3) Doers, seorang wirausaha akan langusng menindaklanjutikeputusan yang diambilnya. Mereka melaksanakankegiatan secepat mungkin dan tidak meu menunda-nundakesempatan yang baik di dalam bisnisnya.
4) Determination, Seorang wirausaha melaksanakankegiatannya dengan penuh perhatian serta tanggung jawabyang tinggi dan tidak menyerah.
5) Dedication, Seorang wirausaha yang berdedikasi terhadapbisnisnya, kadang-kadang mengorbankan kepentingankeluarganya untuk sementara waktu.
6) Devotion, Seorang wirausaha mencintai bisnis dan produkyang dihasilkan. Hal inilah yang mendorongkeberhasilannya dalam menjual produk yang dihasilkannya.
7) Details, Wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktorpenting secara rinci. Mereka tidak mau mengabaikanfaktor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatanusahanya.
8) Destiny, Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadapnasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Dia merupakanorang yang bebas dan tidak mau bergantung kepada oranglain.
9) Dollars, Seorang wirausaha tidak mengutamakan kekayaan.Motivasinya bukan hanya masalah uang. Uang dianggapsebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Ia beranggapan jikaberhasil dalam bisnis, isa pantas mendapatkan laba, bonusataupun hadiah.
10) Distribute, wirausaha bersedia mendistribusikankepemilikan dalam bisnisnya kepada orang –orangkepecayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan maudiajak untuk mencapai sukses dibidang bisnis.
Wirausaha selalu berkomitmen untuk menjalankan tugasnya hingga
memperoleh hasil yang diharapkan. ia tidak setengah-setengah dalam melakukan
pekerjaannya, maka ia selalu tekun, ulet dan pantang menyerah. Tindakannya
tidak didasari pada spekulasi, melainkan perhitungan yang matang, maka ia berani
mengambil risiko terhadap pekerjaannya. Oleh sebab itu, wirausaha berani
mengambil risiko yang moderat, artinya resiko yang diambil tidak tidak terlalu
tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi resiko yang didukung
oleh komitmen yang kuat mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
peluang hingga memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata/jelas dan objektif
serta merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat
optimisme yang tinggi karena keinginan mendapatkan hasil yang diharapkan,
maka uang selalu dikelola secara proaktif dan dipandang sebagai sumber daya,
bukan tujuan akhir.
Penjelasan diatas merupakan karakteristik wirausaha sebagaimana yang
digambarkan Arthu Kuriloff dan John M.Mempil dalam Suryana (2006:25) dalam
bentuk nilai-nilai dan perilaku kewirausahaan, yakni sebagai berikut:
Tabel 2. Karakteristik Wirausaha(Sumber: Arthur Kuriloff dan John M.Mempil dalam Suryana, 2006:25)
Untuk menjadi sukses memanglah tidak mudah, banyak konsekuensi dan
prasyarat pribadi yang harus dimiliki wirausaha dan kesemuanya itu tertuang
dalam karakteristik atau ciri-ciri seorang wirausaha, apabila semua bentuk
karakteristik diatas benar-benar dimiliki seorang wirausaha, maka bisa dipastikan
Nilai-nilai Perilaku
1) Komitmen Menyelesaikan tugas hingga selesai
2) Risiko moderat Tidak melakukan spekulasi, melainkan
berdasarkan perhitungan yang matang
3) Melihat peluang Memanfaatkan peluang yang ada sebaik mungkin
4) Objektivitas Melakukan pengamatan secara nyata untuk
memperoleh kejelasan
5) Umpan balik Menganalisis data kinerja waktu untuk memandu
kegiatan
6) Optimisme Menunjukkan kepercayaan diri yang besar
walaupun berada dalam situasi berat.
7) Uang Melihat uang sebagai suatu sumber daya, bukan
tujuan akhir.
8) Manajemen Proaktif Mengelola berdasarkan perencanaan masa depan.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
wirausaha akan mengalami kesuksesan. Karakteristik-karakteristik wirausaha
tersebut meliputi;
1) Komitmen yang tinggi terhadap pekerjaannya.
2) Kemampuan melihat peluang.
3) Kemampuan memimpin.
4) Kemauan belajar dari kegagalan
5) Berorientasi pada tugas dan hasil.
6) Bertanggung jawab.
c) Profil Pelaku Usaha
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Profil adalah pandangan dari
samping (tentang wajah orang), lukisan (gambar) orang dari samping, grafik atau
ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Apabila pengertian
tersebut dikaitkan dengan wirausaha, maka profil wirausaha adalah pandangan,
gambaran tentang diri seorang wirausaha. Dalam hal ini bisa meliputi latar
belakang wirausaha.
Wirausaha terdiri dari bermacam-macam kelompok. Banyak ahli
mengemukakan profil kewirausahaan dengan pengelompokan yang berbeda-beda.
Ada yang mengelompokkan berdasarkan pemilikan, perkembangan, dan kegiatan
usaha. Zimmerer dan Scarborough dalam Buchari Alma (1996:36)
mengelompokkan profil wirausaha sebagai berikut;
1. Women Entrepreneur, banyak wanita yang terjun ke dalam bidangbisnis. Dengan alasan diantaranya ingin memperlihatkankemampuan prestasinya, membantu ekonomi rumah tangga,frustrasi terhadap pekerjaan sebelumnya.
2. Minority Entrepreneurs, kaum minoritas di Indonesia kurangmemiliki kesempatan kerja di lapangan pemerintahan. Oleh sebabitu, mereka berusaha menekuni kegiatan bisnis dalam kehidupansehari-hari. Termasuk kaum minoritas seperti para perantau daridaerah tertentu menjadi kelompok minoritas pada suatu daerah,mereka juga bergiat mengembangkan bisnis.
3. Immigrant Entrepreneurs, kaum pendatang yang memasuki suatudaerah biasanya sulit untuk memperoleh pekerjaan formal. Olehsebab itu, mereka lebih leluasa terjun dalam pekerjaan yangbersifat non formal, mulai dari berdagang kecil sampaiberkembang.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
4. Part-time entrepreneur, yaitu wirausaha yang hanya setengahwaktu melakukan usaha, biasanya sebagai hobi. Kegiatan usahanyahanya bersifat sampingan. Misalnya Mahasiswa disamping kuliahjuga mencoba mengembangkan usaha lain seperti bimbinganbelajar, berdagang kecil-kecilan, menulis dan sebagainya.
5. Home-based new ventures, yaitu usaha yang dirintis darirumah/tempat tinggal. Misalkan ibu-ibu yang pandai membuat kueatau aneka masakan, mengirim kue-kue ke took eceran(konsinyasi) di sekitar tempatnya.
6. Family-owned business, yaitu usaha dilakukan/dimiliki olehbeberapa anggota keluarga secara turun-temurun.
7. Copreneurs, yaitu usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausahayang bekerja sama sebagai pemilik dan menjalankan usahanyabersama-sama.
Melihat dari profil kewirausahaan tersebut, maka wirausaha dapat dikategorikan
dalam beberapa hal, yakni antara lain :
a. Wirausaha Artisan, yakni seseorang yang memulai bisnisnya dengankeahlian teknis sebagai modal utama dan sedikit pengalaman bisnis,Longenecker (2001:13). Menurut Smith dalam Longenecker (2001:13)bahwa pendidikan yang didapat oleh wirausaha artisan terbatas padapelatihan teknisnya. Pendekatan wirausaha artisan pada pembuatankeputusan bisnisnya mempunyai karakteristik sebagai berikut;1. Bersikap kekeluargaan, memimpin bisnisnya seolah-olah memimpin
keluarganya.2. Mereka enggan mendelegasikan wewenang3. Mereka menggunakan sedikit sumber modal dalam mendirikan
perusahaannya.4. Mereka membatasi strategi pemasaran pada komponen harga secara
tradisional, kualitas, dan reputasi perusahaan.5. Usaha penjualannya dilakukan secara perorangan6. Orientasi waktu mereka singkat, dengan sedikit perencanaan untuk
pertumbuhan atau perubahan di masa mendatang.b. Wirausaha Oportunitis
Smith dalam Longenecker dkk (2001:13), mendefinisikan bahwa wirausahaoportunitis adalah seseorang yang mendapatkan pendidikan teknis denganmempelajari berbagai subjek nonteknik, seperti ekonomi, hukum, ataubahasa Inggris.
c. Bisnis KeluargaBisnis keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secaralangsung terlibat di dalam kepemilikan dan/atau jabatan/fungsi,Longenecker dkk (2001:35). Juga bisa dikatakan bisnis keluarga apabilaperusahaan atau usaha tersebut dialihkan dari satu generasi ke generasiberikutnya, sifatnya turun-temurun (Family-owned business).
Kalangan ramaja terutama para mahasiswa merupakan pelaku usaha
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
yang baik, disamping usia yang muda dan semangat muda, mereka para
mahasiswa cenderung memiliki daya imajinasi yang kuat, kreativitas yang
tinggi dan banyak ide. Jika dikaitkan dengan profil wirausaha, mahasiswa
cenderung masuk dalam kelompok part time entrepreneur karena di satu
sisi mahasiswa merupakan kaum pelajar yang masih harus menempuh
pendidikan atau studinya. Di samping itu, Pendidikan Kewirausahaan yang
menjadi motivasi eksternal seorang calon wirausaha, saat ini banyak
diberikan di beberapa perguruan tinggi sebagai mata kuliah umum.
Zimmerer dkk (2008:24) menjelaskan bahwa lebih dari 2.100 perguruan
tinggi dan universitas menawarkan usaha kecil dan manajemen usaha kecil,
dan banyak perguruan tinggi serta universitas yang tidak memenuhi
permintaan mata kuliah ini.
- Kerangka Berpikir
Mahasiswa sebagai kaum akademisi merupakan penerus tongkat estafet
bagi perjuangan bangsa Indonesia ke depan. Semangat muda dan intelektualitas
yang dibalut jiwa nasionalisme yang tinggi sangat dibutuhkan dalam
pembangunan bangsa. Apalagi pembangunan disektor ekonomi yang menjadi
pangkal persoalan atau permasalahan bangsa Indonesia.
Harapan banyaknya muncul pengusaha-pengusaha muda memang bukan
hisapan jempol. Berbagai stimulus terkait kewirausahaan telah diberikan kepada
kalangan mahasiswa melalui perguruan tinggi, seperti adanya Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM), Program Pemberian insentif terhadap Penelitian
Kewirausahaan, termasuk adanya materi Ilmu Kewirausahaan sebagai mata kuliah
umum dan konsultasi kewirausahaan. Berbagai program diatas, setidaknya
menjadi fasilitas bagi mahasiswa untuk memunculkan ide dan mengembangkan
usahanya. Sehingga mahasiswa tidak semata-mata belajar tetapi juga berlatih
untuk bekerja.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Menjadi seorang wirausaha dibutuhkan kerja keras dan ketekunan serta
tidak pantang menyerah dalam menjalaninya. Karena sebagian besar dari mereka
yang mencoba berwirausaha banyak yang mengalami kegagalan diawal-awal
usahanya. Tapi tidak sedikit pula para wirausaha yang berhasil bahkan sampai
menjadi pengusaha sukses. Semua usaha diawali dari bawah, sehingga dibutuhkan
komitmen yang kuat untuk menjadikan usahanya lebih berkembang di
masyarakat.
Kewirausahaan merupakan hak semua orang, tetapi adanya pembekalan
pengetahuan kewirausahaan dan berbagai stimulus kewirausahaan kepada
mahasiswa, termasuk juga adanya aktivitas-aktivitas mahasiswa di kampus,
setidaknya dapat memberikan dorongan (motivasi) lebih bagi mahasiswa untuk
menjadi wirausaha sekaligus sebagai langkah membantu dalam pembentukan etos
kerja. Karena untuk menjadi wirausaha haruslah memiliki etos kerja yang baik.
Pelaksanaan kegiatan wirausaha dikalangan mahasiswa tentunya sangat
beragam dan menarik untuk diamati. Apalagi mahasiswa yang notabennya sebagai
pelajar bagaimana bisa mengembangkan usahanya disela-sela menempuh masa
studi atau kuliah, sehingga sangat menarik untuk dicermati. Tentunya dari sekian
mahasiswa yang ada dalam suatu universitas tidak semuanya menjalankan usaha
(berwirausaha). Jenis usaha yang dijalankan mahasiswa pun sangat beragam dan
masing-masing mempunyai hambatan-hambatan atau kendala di dalam
menjalankannya. Untuk dapat mengembangkan usahanya, tentunya para
mahasiswa wirausaha memiliki strategi-strategi untuk bisa mengembangkan
usahanya atau minimal mempertahankan usahanya.
Seorang mahasiswa agar menjadi wirausaha sukses membutuhkan proses
yang tidak cepat, memang butuh kesabaran dan kerja keras. Tentunya sejak awal
untuk terjun di dunia bisnis, mahasiswa wirausaha harus benar-benar
memperhitungkan dan menjalankan beberapa tahapan mulai dari komitmen
terhadap minat, persiapan yang dibutuhkan, sampai pelaksanaan usaha yang juga
diikuti evaluasi. Selain itu, dibutuhkan kemampuan untuk menghadapi berbagai
kendala dan resiko yang akan muncul atau dihadapinya. Apabila mahasiswa di
dalam menjalankan/melaksanakan jenis usahanya mampu menghadapi berbagai
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
hambatan atau kendala serta menerapkan strategi-strategi bisnis yang baik dengan
memaksimalkan seluruh kemampuannya tanpa putus asa, maka mahasiswa
tersebut akan bisa menjadi seorang wirausaha muda yang berhasil/sukses ke
depannya.
Dari uraian diatas, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai
berikut;
Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran
Mahasiswa
Faktor Penghambat
PelaksanaanWirausaha
Faktor pendorong
WirausahaMuda
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
BAB III
METODOLOGI
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:136), “Metodologi Penelitian adalah
cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Sutrisno
Hadi (2000:4), mengemukakan bahwa metodologi berasal dari dua istilah, yakni :
“Metodos, berarti cara dan logos yang berarti ilmu. Jadi metodologi adalah ilmu
yang memperbincangkan cara-cara (metode) ilmiah”. Sementara itu, Winarno
Surakhmad (1994:131) menyebutkan, “Metodologi adalah ilmu tentang cara-cara
yang digunakan mencapai suatu tujuan dengan mempergunakan teknik-teknik
serta alat-alat tertentu”.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian metodologi
penelitian adalah ilmu yang mempelajari tentang prosedur, metode-metode atau
cara-cara yang ditempuh dalam melaksanakan kegiatan penelitian mulai dari
mengumpulkan data sampai menguji kebenaran suatu pengetahuan untuk tujuan
tertentu.
Dalam penelitian ini, aspek metodologi yang digunakan terdiri dari tempat
dan waktu penelitian, bentuk dan strategi penelitian, sumber data, teknik
sampling, teknik pengumpulan data, validitas data, analisis data dan prosedur
penelitian.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
a. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Suatu penelitian memerlukan tempat yang akan dijadikan sebagai obyek
untuk memperoleh data yang berguna mendukung tercapainya tujuan penelitian.
Penelitian ini dilakukan di Prodi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pend. Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Adapun alasan peneliti memilih Prodi Pendidikan Ekonomi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan untuk dijadikan sebagai tempat
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Tersedianya data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
B. Lokasinya yang dekat dan mudah dijangkau karena sekaligus juga tempat
peneliti belajar sehingga memudahkan peneliti dalam hal waktu, tenaga dan
biaya untuk memperoleh informasi secara akurat.
C. Peneliti telah mengenal dan mengetahui subjek dan obyek penelitian
sebelumnya, sehingga memudahkan dalam melakukan penelitian.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan setelah usulan disetujui pembimbing skripsi
dan telah mendapat ijin dari pihak-pihak yang berwenang. Penelitian ini
dilaksanakan selama enam (6) bulan terhitung sejak bulan Januari 2010 sampai
dengan bulan Oktober 2010. Jadwal selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran.
b. Bentuk dan Strategi Penelitian
a. Bentuk Penelitian
Berdasarkan pada tujuan penelitian yang akan dicapai, bentuk penelitian
yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif,
Adapun terkait pengertian penelitian pendekatan kualitatif menurut Iskandar
(2008:187) yang mengemukakan bahwa:
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
“Paradigma penelitian kualitatif dilaksanakan melalui proses induktif,yaitu berangkat dari konsep khusus ke umum, konseptualisasi,kategorisasi, dan deskripsi dikembangkan atas dasar masalah yang terjadidi lapangan. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berpegang kepadaparadigma naturalistik atau fenomenologi. Ini karena penelitian kualitatifsenantiasa dilakukan dalam setting alamiah terhadap suatu fenomena”.
Penelitian ini diarahkan pada kondisi aslinya artinya tidak ada perlakuan
khusus terhadap data, sehingga data mencerminkan aslinya atau keadaan
sebenarnya dan peneliti dapat membuat penafsiran berdasarkan data lapangan,
hasil wawancara, observasi langsung, dan literatur yang sesuai dengan
permasalahan. Lebih lanjut, Lexy. J. Moleong (2009:6) juga mengemukakan
tentang definisi penelitian kualitatif, yakni:
“Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahamifenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnyaperilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan caradeskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khususyang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah”.
Berhubung bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, maka
dalam pelaksanaan kegiatan penelitian tentunya menggunakan metodologi
kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy. J. Moleong
(2009:6) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang diamati. Disamping itu, Juhaya S. Pradja dalam Afifuddin
(2009:27) menjelaskan bahwa metodologi penelitian kualitatif lebih
mengedepankan pendekatan fenomenologis. Dimana fenomenologi adalah suatu
aliran yang membicarakan fenomenon atau segala sesuatu yang menampakkan
diri. Dengan demikian metodologi penelitian kualitatif dipandang sebagai
pendekatan untuk membiarkan gejala terus-menerus menampakkan diri, sehingga
penelitian akan terus dilakukan dan setiap gejala yang ada akan memberikan
pemaknaan holistik dari semua gejala itu sendiri. Metode kualitatif meliputi
pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen (Lexy.J.Moleong, 2009 : 9).
Berhubung data yang dihasilkan adalah data deskriptif, yakni berupa kata-
kata tertulis ataupun lisan, maka dalam penelitian kualitatif disajikan secara
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
deskriptif, yakni membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat dan hubungan antara fenomena yang
diamati/diteliti.
Menurut Winarno Surachmad (1994:140) bahwa “metode PenelitianDeskriptif yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki denganmenggambarkan atau melukiskan subyek atau obyek penelitian (seseorang,lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-faktayang tampak atau sebagaimana adanya”.
Penelitian kualitatif bersifat deskriptif artinya seorang peneliti dapat
menemukan data penelitian dalam bentuk kata-kata, gambar dan data tersebut
meliputi transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, foto-
foto, nota dan lain-lainnya (Iskandar, 2008:191-192).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif kualitatif adalah
penelitian terhadap suatu peristiwa atau fenomena di masa sekarang yang berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati dan
dideskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa. Disamping itu, penelitian
deskriptif kualitatif mempunyai beberapa karakteristik antara lain: berlatar
belakang alamiah, manusia sebagai obyek penelitian, menggunakan data
kualitatif, analisis data secara induktif, sasaran penelitian pada usaha menemukan
teori dasar, disajikan secara deskriptif, mementingkan proses daripada hasil,
membatasi kajian pada fokus tertentu, rancangan penelitiannya bersifat sementara
daan hasil penelitiannya disepakati atau diterima oleh semua pihak.
b. Strategi Penelitian
Strategi penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
startegi penelitian tunggal terpancang, dimana peneliti hanya mengkaji satu
masalah saja dan pengumpulan data yang lebih terarah berdasarkan tujuan
mengenai pelaksanaan kegiatan wirausaha mahasiswa.
Selanjutnya H.B. Sutopo (2002:10) menjelaskan bahwa “dalam studi
kasus, dikenal juga bentuk kasus tunggal terpancang (embedded case study) yang
artinya studi ini tidak bersifat holistik penuh tetapi sudah memusatkan variabel
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
yang telah ditentukan terlebih dahulu”. Di samping itu, H.B. Sutopo (2002:112)
juga mengemukakan bahwa “dalam penelitian kualitatif dikenal adanya studi
kasus tunggal maupun studi kasus ganda. Secara lebih khusus, baik studi kasus
tunggal maupun studi kasus ganda, masih dibedakan adanya jenis penelitian
terpancang ataupun holistik penuh”.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti akan menggunakan strategi
tunggal terpancang dengan alasan hanya ada satu masalah yang akan diteliti,
yakni pelaksanaan kegiatan wirausaha mahasiswa Program Studi Pendidikan
Ekonomi FKIP UNS Surakarta. Tunggal dalam arti hanya ada satu ruang lingkup
penelitian yaitu Prodi Ekonomi, P. IPS, FKIP UNS Surakarta. Sedangkan
terpancang pada tujuan penelitian, artinya bahwa yang harus diteliti dibatasi pada
aspek-aspek yang sudah dipilih sebelum melakukan penelitian di lapangan yang
sudah terancang dalam proposal penelitian.
c. Sumber Data
Menurut Lofland dan Lofland yang dikutip oleh Lexy. J. Moleong
(2009:157) mengemukakan bahwa “sumber data utama dalam penelitian kualitatif
ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen
dan lain-lain. Lebih lanjut H.B. Sutopo (1990:2) mengemukakan bahwa “Sumber
data penelitian kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa dan tingkah laku,
dokumen dan arsip serta berbagai benda lain”. Dari pendapat tersebut, maka
dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah sebagai berikut:
1. Informan
Yaitu orang-orang yang diwawancarai atau yang memberikan informasi
dan data penelitian atau keterangan tentang masalah yang akan diteliti.
Informan penelitian merupakan sybjek yang memiliki hubungan karakteristik
dengan permasalahan yang diteliti. Peneliti harus memilih informan yang bisa
memberikan informasi yang diperlukan secara obyektif. Dalam penelitian ini
yang dijadikan sebagai informan adalah Ketua Program Studi Pendidikan
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Ekonomi dan Mahasiswa yang berwirausaha Prodi Ekonomi FKIP UNS
Angkatan 2009.
2. Tempat dan Peristiwa
Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan
penelitian juga merupakan salah satu jenis sumber data yang bisa
dimanfaatkan oleh peneliti. Informasi mengenai kondisi dari lokasi peristiwa
atau aktivitas dilakukan bisa digali lewat sumber lokasinya baik yang
merupakan tempat maupun lingkungannya. Tempat yang menjadi lokasi
penelitian ini adalah Prodi Pendidikan Ekonomi, Jurusan P.IPS, FKIP UNS
yang beralamat di Jln. Ir. Sutami 36 A, Kentingan, Jebres, Surakarta.
3. Arsip dan dokumen
Menurut H.B. Sutopo (2002:54), ”Dokumen dan arsip merupakan bahan
tertulis yang bergelayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu”.
Arsip dan dokumen bisa berupa catatan, pembukuan atas sumber dan juga
rekaman serta gambar yang berkaitan dengan penelitian ini. Adapun dokumen
yang diambil antara lain; jumlah mahasiswa Prodi Ekonomi dan aktivitas
prodi ekonomi yang berhubungan dengan kewirausahaan.
d. Teknik Pengumpulan Data
Sutrisno Hadi (1993:131) menyatakan bahwa baik buruknya suatu hasil
research sebagian tergantung pada teknik pengumpilan datanya, akurat dan
reliable pekerjaan research menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, alat-
alat, serta kegiatan yang dependable yang dapat diandalkan”.
Sesuai dengan pendekatan penelitian kualitaif dan jenis sumber data yang
digunakan, maka teknik pengumpulan yang di gunakan adalah:
a. Wawancara
Lexy. J. Moleong (2009:186) menyatakan bahwa, “Wawancara adalah
percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua
pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan”. Dengan wawancara yang mendalam (in-depth interview)
diharapkan peneliti mampu memperoleh data yang akurat, relevan dan
obyektif.
Menurut Afifuddin & Beni Ahmad (2009:133) wawancara terdiri atas
beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang pertanyaan-
pertanyaannya sudah dipersiapkan, seperti menggunakan pedoman
wawancara. Dalam hal ini peneliti telah mengetahui data dan
menentukan fokus serta perumusan masalahnya.
2. Wawancara semiterstruktur, yaitu wawancara yang sudah cukup
mendalam karena ada penggabungan antara wawancara yang
berpedoman pada pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan dan
pertanyaan yang lebih luas dan mendalam dengan mengabaikan
pedoman yang sudah ada.
3. Wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang lebih bebas, lebih
mendalam, dan menjadikan pedoman wawancara sebagai pedoman
umum dan garis-garis besarnya saja.
Dalam penelitian ini digunakan teknik wawancara semiterstruktur. Dengan
teknik ini pewawancara akan menggabungkan wawancara yang
berpedoman pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan dan dengan
pertanyaan yang lebih luas dan mendalam sehingga selain bisa terarah dan
fleksibel, data yang diperlukan juga bisa berkembang.
b. Observasi
Menurut Nawawi dan Martini dalam Afifuddin & Beni Ahmad
(2009:134), observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala
dalam objek penelitian. Guba dan Lincoln dalam Lexy. J. Moleong
(2009:174) mengemukakan salah satu alasan digunakannya pengamatan
karena teknik pengamatan memungkinkan melihat dan mengamati sendiri,
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada
keadaan yang sebenarnya.
Observasi dibutuhkan untuk memahami proses terjadinya wawancara
dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi
dilakukan terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi
subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat
memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara. Dalam hal ini,
peneliti akan terjun langsung ke lokasi penelitian untuk menggali data
yang ada pada lapangan sekaligus memberikan kuisioner (daftar
pertanyaan) guna mendukung pengamatan langsung.
c. Studi Kepustakaan
Menurut Afifuddin & Beni Ahmad (2009:141) bahwa ”Metode atau
teknik dokumenter adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui
pencarian dan penemuan bukti-bukti”. Teknik ini dilakukan dengan cara
mempelajari, membaca, dan mencatat surat-surat, buku-buku literatur,
artikel, majalah-majalah, surat kabar, jurnal serta kebijaksanaan-
kebijaksanaan yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian
ini dokumen yang ada di lokasi penelitian.
Dokumen yang dikumpulkan akan membantu peneliti dalam
memahami fenomena yang terjadi di lokasi penelitian dan membantu
dalam membuat interpretasi data serta hal-hal yang ada dalam dokumen
dapat digunakan untuk menguji, menafsirkan bahkan memprediksi. Data
yang dikumpulkan adalah yang isinya berhubungan dengan masalah
penelitian yaitu pelaksanaan kegiatan wirausaha mahasiswa Pendidikan
Ekonomi FKIP UNS Surakarta.
e. Teknik Sampling
Dalam penelitian yang bersifat kualitatif, metode yang digunakan untuk
menarik sampel penelitian ini adalah dengan metode selektif, bukan teknik
statistik. Teknik ini menggunakan pertimbangan konsepsi pribadi, karakteristik
empiris, persepsi diri, dan sebagainya dalam menanggapi permasalahan yang ada.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Dalam penelitian ini penentuan sampel dilakukan dengan cara purposive
Sampling dimana peneliti cenderung memilih informan yang dianggap tahu dan
dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap dan mengetahui
masalahnya secara mendalam. Lebih lanjut menurut Afifuddin & Beni Ahmad
(2009:90), ”Sampling Purposif merupakan pendekatan kualitatif tidak
menggunakan sampling acak, tidak menggunakan populasi dan sampel banyak”.
Sampel dipilih dengan jumlah yang tidak ditentukan, melainkan dipilih dari segi
representasinya tujuan penelitian.
Peneliti juga dapat menggunakan teknik Snowball Sampling. Menurut
Sugiyono (2008:54), ”Snowball Sampling adalah teknik pengambilan sampel
sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal
ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut belum
mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang
dapat digunakan sebagai sumber data”.
Jadi Snowball Sampling yaitu peneliti pertama-tama datang pada
seseorang yang menurut pengetahuannya dapat dipakai sebagai key informan,
tetapi setelah berbicara cukup, informan tersebut menunjukkan informasi lain
yang dipandang mengetahui lebih banyak masalahnya sehingga peneliti
menunjukkannya sebagai informan baru dan demikian seterusnya sampai data
dirasa cukup. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Pendidikan Ekonomi TA 2009 dan Key Informan adalah Ketua tingkat
dari masing-masing kelas.
f. Validitas Data
Sugiyono (2005:117) menyatakan bahwa “Validitas merupakan derajat
ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat
dilaporkan oleh terjadi pada obyek penelitian”. Dengan demikian data yang valid
adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan
data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.
Dalam penelitian ini pemeriksaan data yang digunakan adalah triangulasi.
“Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap suatu data”. (Iskandar, 2008: 230).
Selanjutnya menurut Patton dalam Afifuddin & Beni Ahmad (2009:143)
menjelaskan ada empat macam trianguasi yaitu :
a) Triangulasi data (sumber)
Menggunakan berbagai sumber data, seperti dokumen, hasil wawancara, hasil
obervasi atau juga mewawancarai lebih dari satu objek yang dianggap
memiliki sudut pandang yang berbeda.
b) Triangulasi pengamat
Adanya pengamat di luar peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan
data. Dalam penelitian ini, misalnya pembimbing bertindak sebagai pengamat
(expert judgement) yang memberikan masukan terhadap hasil pengumpulan
data.
c) Triangulasi teori
Penggunaan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa data
yang dikumpulkan sudah memenuhi syarat. Pada penelitian ini, berbagai teori
telah dijelaskan pada bab II untuk dipergunakan dan menguji terkumpulnya
data tersebut.
d) Triangulasi metode
Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode
wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi pada saat
wawancara dilakukan.
Untuk memastikan keabsahan data, dalam penelitian ini menggunakan
triangulasi sumber dan triangulasi metode. Dalam pengumpulan data seorang
peneliti menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Dengan teknik ini data
yang diperoleh melalui sumber yang satu bisa lebih teruji kebenarannya bila
dibandingkan dengan data sejenis yang diperoleh dari sumber yang berbeda, atau
dengan kata lain membandingkankan hasil temuan data dari informan yang satu
dan informan yang lainnya ditempat dan waktu yang berbeda.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Disamping itu peneliti juga menggunakan triangulasi metode dimana
peneliti mengumpulkan data dengan berbagai metode yang dipakai. Ketika
peneliti menggunakan teknik wawancara, di saat yang lain menggunakan teknik
observasi maupun dokumentasi. Dengan demikian dapat menutupi kelemahan dari
satu teknik tertentu dan data yang diperoleh benar-benar akurat.
g. Analisis Data
Menurut Afifuddin & Beni Ahmad (2009:145), analisis data adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dirumuskan hipotesis kerja
seperti yang didasarkan oleh data. Lebih lanjut, Miles & Huberman (1992:16)
menyatakan, “Dalam proses analisis terdapat tiga komponen utama yang harus
benar-benar dipahami oleh setiap peneliti kualitatif yaitu, reduksi data, sajian data,
dan penarikan kesimpulan atau verifikasi”. Ketiga komponen tersebut terlibat
dalam proses analisis dan saling berkaitan serta menentukan hasil akhir analisis
data. Pada penelitian ini digunakan ketiga komponen tersebut yaitu :
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas,
memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting dan
mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan peneliti dapat dilakukan.
2. Penyajian Data
Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam
bentuk narasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan.
Penyajian data ini mengacu pada perumusan masalah narasi yang tersaji
merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan
menjawab permasalahan yang ada.
3. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan adalah dimana peneliti menafsirkan kategori-kategori
sehingga menjadi kesimpulan yang bermakna. Penafsiran terhadap data
dilakukan berdasarkan kategorisasi-kategorisasi ataupun gabungannya sesuai
dengan kelompok permasalahan yang akan dicari jawabannya.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Kegiatan-kegiatan tersebut diatas dapat digambarkan secara skematis sebagai
berikut:
Gambar 3. Analisis data(Sumber : Miles & Huberman dalam Sugiyono, 2008: 92)
h. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan sekumpulan langkah-langkah secara urut
dari awal hingga akhir yang digunakan dalan penelitian. Adapun kegiatan
penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahap sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dilaksanakan dimulai dari permohonan pembimbing,
pembuatan rancangan (proposal) penelitian, mengurus permohonan ijin
penelitian mulai Prodi Ekonomi, tingkat Jurusan (P.IPS) dan tingkat fakultas
(FKIP UNS), dan menyiapkan perlengkapan penelitian.
b. Tahap Pengumpulan Data
Tahap ini meliputi berbagai aktivitas yang ada di lapangan untuk
mengumpulkan data yang relevan dengan tujuan penelitian sekaligus
melakukan analisis data awal.
c. Tahap Analisis Data
Untuk analisis data awal dilakukan sejak pengumpulan data di lapangan,
sedangkan analisis data akhir dilakukan setelah penggalian data dianggap
Penyajiandata
Pengumpulandata
Penarikankesimpulan
Reduksidata
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
cukup mendukung maksud dan tujuan penelitian. Dengan demikian
diharapkan data yang dihasilkan benar-benar valid.
d. Tahap Penarikan Kesimpulan
Setelah diadakan analisis data yang diperoleh, selanjutnya diadakan
penarikan kesimpulan yang harus didasarkan pada tujuan penelitian dengan
didukung data yang valid, sehingga akan diperoleh hasil penelitian yang
dapat dipertanggungjawabkan.
e. Tahap penulisan dan Penggandaan Laporan
Pada tahap ini, semua data yang telah diolah dan dianalisis kemudian
disusun dan ditulis dalam bentuk laporan hasil penelitian. Dari hasil
penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
Untuk lebih memperjelas hal tersebut diatas, dibuat bagan prosedur
penelitian sebagai berikut :
Gambar 4. Prosedur Penelitian(Sumber: Milles & Huberman dalam Soetardi, 2005:25)
Proposal Penelitian
PersiapanPelaksanaan
Pengumpulan datadan analisis awal
Analisisakhir
PenarikanKesimpulan
LaporanPenelitian
PenggandaanLaporan
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1) Deskripsi Lokasi Penelitian
A. Sejarah berdirinya Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS
Program Studi Pendidikan Ekonomi merupakan salah satu program studi
di FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) yang membawahi tiga (3)
Bidang Keahlian Khusus (BKK), yakni Pendidikan Akuntansi, Pendidikan
Administrasi Perkantoran dan Pendidikan Tata Niaga. Dilihat dari sejarahnya,
Program Studi Pendidikan Ekonomi merupakan jurusan yang ada dibawah IKIP
Negeri Surakarta. Melalui SK. Presiden RI No. 10 / 1976 tertanggal 11 Maret
1976 dengan diresmikan berdirinya Universitas Sebelas Maret (UNS) dimana
IKIP Negeri Surakarta merupakan salah satu unsur pembentuknya. Disamping ada
Sekolah Tinggi Olahraga (STO) Negeri Surakarta, Akademi Administrasi Niaga
(AAN) Negeri Surakarta, Universitas Gabungan Surakarta (UGS) dan Fakultas
Kedokteran Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional Veteran (PTPN Veteran)
cabang Surakarta. Dengan lahirnya Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret
tersebut IKIP Negeri Surakarta dan STO Negeri Surakarta ditutup dan selanjutnya
menjadi fakultas di lingkungan Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret
(UNS) yang tergabung dalam : Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dan Fakultas
Keguruan (FKeg.). Berdasarkan SK Presiden No. 55 Tahun 1982 Fakultas Ilmu
Pendidikan dan Fakultas Keguruan digabung menjadi satu fakultas dengan nama
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Program Studi Pendidikan Ekonomi sudah ada sejak tahun 1976
bersamaan dengan berdirinya Universitas Sebelas Maret (UNS), namun pada saat
itu ada tiga nama program studi yang terpisah yaitu Program Studi Pendidikan
Ekonomi Perusahaan, Program Studi Pendidikan Ekonomi Umum, dan Program
Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran. Pada tahun 1984 melalui legalisasi
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
SK Dirjen Dikti Nomor 39/DIKTI/Kep/1984, tiga program studi tersebut
kemudian diubah namanya menjadi Program Studi Pendidikan Akuntansi,
Program Studi Pendidikan Tata Niaga dan Program Studi Pendidikan
Administrasi Perkantoran. Ketiga Program Studi ini berada di bawah Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial disamping empat Program Studi yang lain
yaitu Program Studi Kewarganegaraan, Pendidikan Geografi, Pendidikan Sejarah
dan Pendidikan Sosiologi Antropologi. Namun, sejak tahun 1995 berdasarkan SK
Mendikbud Nomor 0217/1995, ketiga program studi tersebut digabung menjadi
satu, yakni Program Studi Pendidikan Ekonomi (PSPE) dan selanjutnya status
ketiga Program Studi tersebut berubah menjadi Bidang Keahlian Khusus (BKK).
B. Tujuan Didirikannya Prodi Pendidikan Ekonomi
Tujuan didirikannya Program Studi Pendidikan Ekonomi
a. Tujuan Umum
LPTK PSPE bertujuan untuk menghasilkan tenaga guru/instruktur dengan
kompetensi pendidikan ekonomi yang berkarakter kuat dan cerdas, mampu
melaksanakan pendidikan dan pengajaran berbasis teknologi informasi dan
menyesuaikan diri serta berkompetisi di pasar kerja regional maupun
nasional.
b. Tujuan Khusus
1. Mempersiapkan tenaga guru/instruktur yang dapat
mengimplementasikan pendidikan dan pengajaran berbasis teknologi
informasi di bidang Pendidikan Ekonomi dengan keahlian khusus
Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Tata Niaga, Pendidikan
Administrasi Perkantoran serta mampu berkompetisi dan
berkolaborasi di tingkat regional maupun nasional.
2. Mempersiapkan tenaga guru/insruktur yang mampu melaksanakan
penelitian dan pengabdian pada masyarakat serta mengembangkan
keilmuan di bidang Pendidikan Ekonomi (Akuntansi, Tata Niaga,
Administrasi Perkantoran).
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
3. Melakukan sertifikasi keahlian di bidang Pendidikan Ekonomi
(Akuntansi, Tata Niaga, Administrasi Perkantoran).
4. Memberikan Akta Mengajar di bidang Pendidikan Ekonomi
(Akuntansi, Tata Niaga, Administrasi Perkantoran).
5. Bekerjasama dengan lembaga pemerintah dan dunia usaha, industri,
untuk mendukung pembentukan life skill melalui magang industri.
Di samping itu, dalam draft penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran serta
strategi pencapaian tahun 2010, mencantumkan tujuan Prodi Pend.Ekonomi
adalah sebagai berikut:
a. Menghasilkan lulusan sarjana pendidikan ekonomi dan tenaga
kependidikan yang memiliki profesionalitas dan kompetensi tinggi
b. Menghasilkan peneliti dan pengembang dalam bidang ekonomi dan
kependidikan yang semakin meningkat dalam kualitas maupun
kuantitas.
c. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat yang semakin
meningkat dalam kualitas maupun kuantitas.
d. Menghasilkan produk-produk inovatif dan kreatif dalam bidang
pendidikan ekonomi.
C. Visi-Misi serta Sasaran Program Studi Pendidikan Ekonomi
Sebagai salah satu Program Studi di FKIP UNS yang memiliki tiga
bidang keahlian sekaligus dibawahnya, Pendidikan Ekonomi memiliki visi
sebagai berikut: “Menjadi Program Studi yang menghasilkan tenaga
guru/instruktur dengan kompetensi Pendidikan Ekonomi yang berkarakter
kuat dan cerdas, dapat melaksanakan pendidikan dan pengajaran berbasis
teknologi informasi, mampu menyesuaikan diri serta berkompetisi di pasar
kerja regional maupun nasional”. Adapun misi Program Studi pendidikan
Ekonomi adalah “Menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan tenaga
guru / instruktur dengan kompetensi pendidikan ekonomi yang berkarakter
kuat dan cerdas, dapat melaksanakan pendidikan dan pengajaran berbasis
teknologi informasi, mampu menyesuaikan diri serta berkompetisi di pasar
kerja regional maupun nasional”.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Kemudian Program Studi Pendidikan Ekonomi memperbaharui visi dan
misinya dalam draft susunan visi, misi, tujuan dan sasara serta strategi
pencapaian tahun 2010. Adapun visinya adalah “Menjadi Program Studi
penghasil lulusan yang memiliki kompetensi unggul di bidang Pendidikan
Ekonomi di Asia Tenggara yang berkarakter kuat dan cerdas tahun 2015”.
Sedangkan misi Prodi Pendidikan Ekonomi adalah
1. Menyelenggarakan pendidikan, pembelajaran, dan bimbingan secara
efektif untuk menghasilkan lulusan di bidang pendidikan ekonomi yang
unggul, berdaya saing tinggi, mandiri dan berkepribadian;
2. Melaksanakan penelitian dan pengembangan yang mendukung
pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran;
3. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang
kependidikan yang bermanfaat bagi masyarakat;
4. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang
pengembangan bidang kependidikan.
Sasaran Prodi Pendidikan Ekonomi adalah “Terpenuhinya tenaga
kependidikan bidang ekonomi dengan keahlian khusus Akuntansi, Tata Niaga,
Administrasi Perkantoran di tingkat nasional”. Lebih lanjut, pada draft visi,
misi, sasaran dan strategi tahun 2010 juga dicantumkan sasaran dan strategi
pencapaiannya. Adapun sasarannya antara lain:
a) Mempersiapkan lulusan yang professional di Bidang Pendidikan Ekonomi
dengan Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Tata
Niaga, dan Pendidikan Administrasi Perkantoran.
b) Mempersiapkan tenaga Peneliti dan Pengabdi Pada Masyarakat serta
Pengembang Ilmu di bidang Pendidikan Ekonomi (Pendidikan Akuntansi,
Tata Niaga dan Administrasi Perkantoran).
c) Melakukan sertifikasi keahlian di bidang Pendidikan Ekonomi yang
meliputi (Pendidikan Akuntansi, Tata Niaga dan Administrasi
Perkantoran)
d) Memberikan sertifikat pendidik yang professional di bidang Pendidikan
Ekonomi (Pendidikan Akuntansi, Tata Niaga, dan Administrasi
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Perkantoran).
e) Bekerasama dengan lembaga pemerintah dan dunia usaha / industri guna
mendukung pembentukan soft skill dan hard skill melalui magang industri.
Sedangkan strategi pencapaiannya adalah sebagai berikut:
a. Bidang Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas masukan dari mahasiswa dan
stakeholders.
b. Menghasilkan lulusan dengan indeks prestasi kumulatif tinggi dan
berkepribadian pendidik professional, berkarakter kuat dan cerdas
serta masa studi dan masa tunggu yang semakin pendek.
c. Pengembangan kurikulum Pendidikan Ekonomi bidang Pendidikan
Akuntansi, Pendidikan Tata Niaga dan Pendidikan Administrasi
Perkantoran berdasarkan standar mutu pendidikan profesional dan
sesuai dengan kebutuhan stakeholders.
d. Meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan fasilitas
teknologi informasi, bilingual learning communication, model-model
pembelajaran inovatif dan asesmen pembelajaran berdasarkan
Kurikulum Berbasis Kompetensi.
e. Meningkatkan sistem monitoring dan evaluasi dalam proses
pendidikan.
f. Meningkatkan kegiatan pemagangan keahlian mahasiswa sebagai
mata kuliah wajib yang dilaksanakan di berbagai dunia usaha maupun
dunia industri (DU/DI).
g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaan kegiatan – kegiatan
organisasi kemahasiswaan melalui program penataran, penelusuran
minat dan bakat, diperolehnya kesejahteraan dan sosial
kemasyarakatan mahasiswa Pendidikan Ekonomi.
b. Bidang Pengembangan Penelitian
1) Dihasilkannya kajian-kajian teoritik dalam rangka pengembangan
konsep, paradigm, pendekatan, metode, teknik, dan strategi baru
dalam Pendidikan Ekonomi.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
2) Dihasilkannya karya penelitian yang unggul dan inovatif dalam
bidang Pendidikan Ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat,
bangsa dan negara.
3) Dirintis dan dibentuknya lembaga yang berada di bawah pembinaan
Program Studi Pendidikan Ekonomi seperti : LPPA (Lembaga
Penelitian dan Pengembangan Akuntansi), LP3E (Lembaga
Pengembangan Program Pendidikan Ekonomi), dan atau LPAP
(Lembaga Pendidikan Administrasi Perkantoran).
c. Bidang Pengabdian Pada Masyarakat
1) Memberikan kontribusi nyata dalam penerapan visi dan misi Program
Studi Pendidikan Ekonomi.
2) Melaksanakan pengabdian pada masyarakat yang semakin meningkat
baik kualitas maupun kuantitas.
3) Peningkatan kemampuan sumber daya manusia sebagai pelaksana
kegiatan pengabdian pada masyarakat.
4) Meningkatkan peran Program Studi Pendidikan Ekonomi dalam
membantu pemerintah untuk mencerdaskan masyarakat dengan
berbagai kegiatan penelitian, pendidikan maupun pelatihan.
5) Melaksanakan kerjasama kelembagaan dengan lembaga-lembaga
pendidikan SMA dan SMK dalam kelompok Bisnis dan Manajemen
untuk memperole pengalaman mengajar praktek kerja
6) Mengembangkan dan meningkatkan kerjasama kelembagaan dengan
dunia usaha dan dunia industri sebagai mitra pasangan dalam kegiatan
magang keahlian bagi mahasiswa.
d. Bidang Pengembangan Alumni
1) Memberdayakan dan mengembangkan organisasi Ikatan Alumni
Pendidikan Ekonomi dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah.
2) Meningkatnya peran alumni dalam rangka membangun citra
Pendidikan Ekonomi.
3) Embrio terbentuknya Himpunan Alumni Pendidikan Administrasi
Perkantoran Indonesia (HAPPI).
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
4) Ikut berperan aktif dalam organisasi HISPISI (Himpunan Sarjana
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) dan ISPI (Ikatan
Sarjana Pendidikan Indonesia).
5) Terbentuknya lembaga bursa kerja khusus yang mewadahi,
menginformasikan dan menyalurkan lulusan ke pasar kerja dari
alumni Pendidikan Ekonomi.
6) Meningkatkan pemberdayaan HIMANOMI (Himpunan Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi) dalam pembinaan mahasiswa berprestasi.
e. Bidang Pengembangan Kelembagaan
1) Terbentuknya Asosiasi Profesi yang dapat memberikan pendidikan
dan pelatihan maupun sertifikasi bagi para praktisi professional.
2) Meningkatkan dan mengembangkan fungsi-fungsi kelembagaan di
Program Studi Pendidikan Ekonomi.
3) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana untuk
kegiatan administrasi, akademik dan kemahasiswaan.
4) Meningkatkan akuntabililtas pengelolaan Program Studi Pendidikan
Ekonomi.
5) Terciptanya sistem operasional dan prosedur pendidikan di Program
Studi Pendidikan Ekonomi yang berkualitas.
6) Terlaksananya evaluasi diri yang menyeluruh secara berkala.
7) Meningkatnya kualitas manajemen penyelenggaraan pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
8) Meningkatkan pemberdayaan HIMANNOMI (Himpunan Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi).
f. Bidang Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Kualitas Dosen
1) Peningkatan pendidikan profesionalitas pendidik / dosen dengan
mendorong untuk mengikuti studi lanjut S2 maupun S3, bidang Ilmu
Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Pendidikan Ekonomi.
2) Menyelenggarakan dan mengikuti kegiatan pelatihan-pelatihan dalam
rangka untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi para tenaga
pengajar Pendidikan Ekonomi.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
3) Menyelenggarakan dan atau mendorong dosen untuk mengikuti
forum-forum ilmiah seperti seminar atau lokakarya baik tingkat
regional, nasional maupun internasional yang bermanfaat bagi
lembaga maupun pribadi dosen yang bersangkutan.
D. Fasilitas Prodi Pendidikan Ekonomi
Program Studi Pendidikan Ekonomi menempati salah satu lokasi gedung
FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Ir. Sutami 36A Surakarta. Dari enam
gedung yang ada di FKIP UNS, Prodi Pend. Ekonomi menempati lokasi di
Gedung C, dan untuk ketiga BKK berada di gedung B. Lokasi ruangan dibawah
koordinasi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, seimbang dengan
program studi lainnya yang berada dibawah naungan PIPS.
Program Studi Pendidikan Ekonomi dalam menjalankan aktivitas
perkuliahannya menempati beberapa ruangan yang telah diperuntukkan sesuai
dengan kesepakatan program studi lainnya yang berada di bawah koorodinasi
jurusan. Ruang perkuliahan Prodi Pendidikan Ekonomi berada di Gedung B dan
Gedung C. Masing-masing BKK setidaknya memiliki dua ruang perkuliahan,
tetapi dalam penggunaanya diperuntukkan juga untuk mahasiswa semester satu
sampai tiga sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Ruang laboratorium terpadu yang dimiliki Program Studi Pendidikan
Ekonomi terletak di lantai III Gedung C. Laboratorium PSPE diselenggarakan
untuk peningkatan ketrampilan mahasiswa dalam bidang komputer, internet serta
dicanangkan untuk pengembangan pengajaran berbasis WEB. Pembentukan
laboratorium terpadu PSPE ini adalah sebagai hasil dari Hibah Kompetitif SP4
Prodi Pend. Ekonomi. Disamping laboratorium terpadu PSPE, masing-masing
BKK mempunyai laboratorium sendiri-sendiri. BKK Pendidikan Akuntansi
dengan Laboratorium Bank Mini. BKK Pendidikan Tata Niaga dengan
Laboratorium Perniagaan dan BKK. Pendidikan Administrasi Perkantoran dengan
Laboratoium Mini Office. Masing-masing laboratorium menempati ruang sendiri-
sendiri yang berada di gedung B, FKIP UNS.
E. Sumber Daya Manusia (SDM) Prodi Pendidikan Ekonomi
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Saat ini Program Studi Pendidikan Ekonomi mengelola mahasiswa
semester satu sampai dengan tiga, karena setelah mahasiswa memasuki semester
empat, mahasiswa dijuruskan ke Bidang Keahlian Khusus (BKK) yaitu BKK
Pendidikan Akuntansi, BKK Pendidikan Tata Niaga dan BKK Pendidikan
Administrasi Perkantoran.
Setiap tahunnya, rata-rata jumlah mahasiswa yang masuk di Prodi Pend.
Ekonomi sekitar 200 mahasiswa, selisih naik turunnya jumlah tiap angkatan
sangat kecil. Untuk jumlah mahasiswa aktif angkatan 2009 (semester tiga), yakni
192 mahasiswa, yang kesemuanya adalah mahasiswa regular, baik melalui jalur
PMDK, SNMPTN, maupun Swadana.
Program Studi Pendidikan Ekonomi saat ini mempunyai 44 dosen,
meliputi ketiga BKK. Adapun untuk BKK Pendidikan Akuntansi sebanyak 16
dosen, BKK Pendidikan Tata Niaga sebanyak 15 dosen serta BKK Pendidikan
Administrasi Perkantoran sebanyak 13 dosen. Karyawan PSPE saat ini bergabung
dengan karyawan Jurusan P.IPS (Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial), dalam arti
bahwa karyawan Jurusan P.IPS melayani semua kegiatan Program Studi yang
berada dibawah Jurusan P.IPS termasuk Prodi Pend. Ekonomi.
F. Struktur Organisasi Program Studi Pendidikan Ekonomi
Sebagai instansi yang berada dibawah Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Program Studi Pendidikan Ekonomi (PSPE) membawahi tiga Bidang
Keahlian Khusus (BKK). PSPE juga memiliki tata pamong dalam bentuk struktur
organisasi dan tata kerja serta tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dari unsur
pimpinan dan penunjang yang telah disusun secara jelas.
Struktur Organisasi dan Tata Kerja adalah pedoman operasional yang telah
diimplementasikan secara baik oleh elemen yang ada dalam sistem dan dapat
mewadahi seluruh dinamika dan perkembangan Program Studi Pendidikan
Ekonomi dalam rangka melaksanakan misi untuk mencapai visi yang telah
ditetapkan. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Program Studi Pendidikan
Ekonomi yang berlaku secara resmi adalah mengacu pada Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 0201/0/1995.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Adapun Susunan Pengurus Program Studi Pendidikan Ekonomi Periode
2007/2011 adalah sebagai berikut :
a) Ketua : Drs. Sutaryadi, M.Pd
b) Sekretaris : Aniek Hindrayani, S.E., M.Si
c) Ketua Laboratorium Prodi Pendidikan Ekonomi-Jurusan P IPS-FKIP
UNS
Mengenai sistem pemilihan ketua dan sekretaris telah diatur melalui SK Rektor
No.321/J27/HKKP/2006. Kemudian kepemimpinan untuk Bidang Keahlian
Khusus (BKK) yang berada dalam koordinasi Prodi Pendidikan Ekonomi masing-
masing terdiri dari Ketua BKK, Sekretaris BKK dan Ketua Laboratorium.
Adapun Susunan pengurus masing-masing Bidang Keahlian Khusus,
adalah sebagai berikut:
1. BKK Pendidikan Akuntansi
a. Ketua : Drs. Wahyu Adi, M.Pd
b. Sekretaris : Drs. Ngadiman, M.Si
c. Ka. Lab. : Drs. Sukirman, MM
2. BKK Pendidikan Tata Niaga
1) Ketua : Sudarno, S.Pd,M.Pd
2) Sekretaris : Dra. Dewi Kusuma Wardani, M.Si
3) Ka. Lab. : Jonet Ariyanto, S.E., MM.
3. BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran
1) Ketua : Dra. C. Dyah SI, M.Pd
2) Sekretaris : Dra. Tri Murwaningsih, M.Si
3) Ka. Lab. : Dra. Patni Ningharjanti, M.Pd
Kepengurusan BKK pada tahun 2009 dan 2010 mengalami perubahan karena
beberapa pengurus melanjutkan studi S3 (Doktoral). Adapun pengurus yang
diganti adalah
1) BKK Akutansi : Drs. Ngadiman, M.Si diganti oleh Jaryanto, S.Pd, M.Si
2) BKK PTN : Dra. Dewi Kusuma W., M.Si diganti oleh Leny Noviani,
S.Pd MM.
3) BKK PAP : Dra. Tri Murwaningsih, M.Si diganti oleh Susantiningrum
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
S.Pd, SE, MAB.
Bagan Struktur Organisasi Program Studi Pendidikan Ekonomi
Gambar 5. Bagan Struktur Organisasi Prodi Pend. Ekonomi
Tugas pokok Program Studi Pendidikan Ekonomi sebagai unsur pelaksana
akademik yang ada dibawah Jurusan P. IPS FKIP UNS dipimpin oleh seorang
Ketua Program Studi (Kaprodi). Dalam melakukan tugas sehari-hari, kaprodi
dibantu oleh seorang sekretaris dan ketua laboratorium. Ketua dan sekretaris Prodi
dipilih dari dan antar tenaga pengajar dengan syarat yang telah ditentukan serta
BKK P. AkuntansiSekretaris P. Akuntansi
BKK. P. Adm. PerkantoranSek. P.Adm.Perkantoran
BKK P. Tata NiagaSekretaris P. Tata Niaga
Sekretaris
Program Studi P.Ekonomi Jurusan Lain
DEKAN
Pembantu Dekan I Pembantu Dekan II Pembantu Dekan III
SENATFKIPUNS
Jurusan LainJurusan P. IPS
Sekretaris
LABORATORIUMLABORATORIUM LABORATORIUM
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
bertanggung jawab secara langsung kepada Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial. Program Studi Pendidikan Ekonomi mempunyai tugas
menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan cabang ilmu pengetahuan
dan teknologi, khususnya pada bidang Pendidikan Ekonomi yang meliputi
Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Tata Niaga.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Program Studi Pendidikan Ekonomi
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Menyelenggarakan/melaksanakan dan mengembangkan pendidikan pada
bidang Pendidikan Ekonomi.
b) Melaksanakan penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi bidang Pendidikan Ekonomi.
c) Melaksanakan pengabdian pada masyarakat yang relevan dengan bidang
Pendidikan Ekonomi.
d) Melaksanakan pembinaan civitas akademika.
e) Melaksanakan urusan dan tata usaha/administrasi pada Pendidikan Ekonomi.
Dengan mengacu pada struktur organisasi secara rinci, tugas-tugas tersebut
disajikan dalam deskripsi tugas sebagai berikut:
a. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi:
Tugasnya adalah memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian,
dan pengabdian pada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa
di tingkat Program Studi Pendidikan Ekonomi.
Secara rinci tugasnya adalah :
1) Bersama dewan dosen menyusun dan melaksanakan strategi pengelolaan/
pengembangan Program Studi, baik jangka pendek, menengah dan
panjang dengan prinsip efisiensi, akuntabilitas, dan transparan.
2) Bersama dewan dosen menyusun, mensosialisasikan dan melaksanakan
program kerja serta mendesiminasikan hasil pengelolaan secara
transparan pada forum rapat Program Studi Pendidikan Ekonomi.
3) Menyusun dan melaksanakan program unggulan yang dapat memperkuat
eksistensi Program Studi Pendidikan Ekonomi.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
4) Melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat bersama dewan dosen
guna pengembangan dan penerapan bidang Pendidikan Ekonomi.
5) Menyusun perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan, serta
mengevaluasi proses pembelajaran pada Program Studi Pendidikan
Ekonomi secara berkelanjutan.
6) Mengelola data berbasis EPSBED yang menyangkut akademik,
pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat di bidang
Pendidikan Ekonomi.
7) Melakukan PDCA (plan, do, check, action) dalam rangka penjaminan
mutu di Program Studi Pendidikan Ekonomi.
8) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan PBM guna mendapatkan
feedback sebagai dasar dalam menentukan kebijakan dan pembinaan
kepada dewan dosen dan menegakkan kaidah-kaidah/peraturan yang ada
untuk meningkatkan mutu lulusan.
9) Melakukan pembinaan, merencanakan, dan melaksanakan pengembangan
tenaga pengajar dan tenaga peneliti bidang Pendidikan Ekonomi secara
berkelanjutan.
10) Menyusun program dan membina himpunan mahasiswa dalam
pengembangan bakat, minat, dan daya penalaran mahasiswa.
11) Merencanakan dan melakukan kerja sama pendidikan dan penelitian, baik
secara internal maupun eksternal di lingkungan Universitas Sebelas
Maret.
12) Meningkatkan kesejahteraan, baik dosen maupun mahasiswa.
13) Mengupayakan peningkatan status kelembagaan dari Bidang-bidang
Keahlian Khusus menjadi Program Studi.
14) Menyusun dan menerapkan sistem keuangan yang transparan serta
melaporkannya pada forum rapat Program Studi Pendidikan Ekonomi.
15) Mengelola kegiatan administrasi dan menginventaris peralatan dan
perlengkapan Program studi pendidikan ekonomi.
16) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan semua kegiatan program
kerja hasil kinerja pada forum rapat Program studi pendidikan ekonomi.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
17) Melaporkan semua kegiatan/kinerja ke Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial.
b. Sekretaris Program Studi Pendidikan Ekonomi
Sekretaris tugasnya membantu ketua secara operasional dalam
memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada
masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, di tingkat Program
Studi Pendidikan Ekonomi.
Secara rinci tugasnya adalah :
a) Membantu Ketua Program Studi dan bersama dewan dosen menyusun
dan melaksanakan strategi pengelolaan/pengembangan Program Studi,
baik jangka pendek, menengah dan panjang dengan prinsip efesiensi,
akuntabilitas, dan transparan.
b) Membantu Ketua Program Studi dan bersama dewan dosen menyusun,
mensosialisasikan dan melaksanakan program kerja serta
mendesiminasikan hasil pengelolaan secara transparan pada forum rapat
Program studi pendidikan ekonomi.
c) Membantu Ketua Program Studi dalam menyusun dan melaksanakan
program unggulan yang dapat memperkuat eksistensi Program Studi
Pendidikan Ekonomi.
d) Membantu Ketua Program Studi dalam menyusun perencanaan,
pelaksanaan dan pengembangan, serta mengevaluasi proses pembelajaran
pada Program Studi Pendidikan Ekonomi secara berkelanjutan.
e) Membantu Ketua Program Studi dan bersama dewan dosen melakukan
penelitian dan pengabdian masyarakat guna pegembangan dan penerapan
bidang Pendidikan Ekonomi.
f) Membantu Ketua Program Studi dalam mengelola data berbasis
EPSBED yang menyangkut akademik, pendidikan, penelitian, dan
pengabdian pada masyarakat di bidang Pendidikan Ekonomi.
g) Membantu Ketua Program Studi dalam melakukan PDCA (plan, do,
check, action) dalam rangka penjaminan mutu di Program studi
pendidikan ekonomi.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
h) Membantu Ketua Program Studi dalam melakukan monitoring dan
evaluasi kegiatan PBM guna mendapatkan feedback sebagai dasar dalam
menentukan kebijakan dan pembinaan kepada dewan dosen dan
menegakkan kaidah-kaidah/peraturan yang ada untuk meningkatkan
mutu lulusan.
i) Membantu Ketua Program Studi dalam melakukan pembinaan,
merencanakan, dan melaksanakan pengembangan tenaga pengajar dan
tenaga peneliti bidang Pendidikan Ekonomi secara berkelanjutan.
j) Membantu Ketua Program Studi dalam menyusun program dan membina
himpunan mahasiswa dalam pengembangan bakat, minat, dan daya
penalaran mahasiswa.
k) Membantu Ketua Program Studi dalam merencanakan dan melakukan
kerja sama pendidikan dan penelitian, baik secara internal maupun
eksternal di lingkungan Universitas Sebelas Maret.
l) Membantu Ketua Program Studi dalam meningkatkan kesejahteraan,
baik dosen maupun mahasiswa.
m) Membantu Ketua Program Studi dalam mengupayakan peningkatan
status kelembagaan dari Bidang-bidang Keahlian Khusus menjadi
Program Studi.
n) Membantu Ketua Program Studi dalam menyusun dan menerapkan
sistem keuangan yang transparan serta melaporkannya pada forum rapat
Program studi pendidikan ekonomi.
o) Membantu Ketua Program Studi dalam mengelola kegiatan administrasi
dan menginventaris peralatan dan perlengkapan Program Studi
Pendidikan Ekonomi.
p) Membantu Ketua Program Studi dalam melaporkan dan
mempertanggung jawabkan semua kegiatan program kerja hasil kinerja
pada forum rapat Program studi pendidikan ekonomi.
q) Membantu Ketua Program Studi dalam melaporkan semua
kegiatan/kinerja ke Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
c. Ketua Bidang Keahlian Khusus (BKK):
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Tugasnya adalah memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian,
dan pengabdian pada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa,
di tingkat Bidang Keahlian Khusus (BKK).
Secara rinci tugasnya adalah :
a) Bersama dewan dosen menyusun dan melaksanakan strategi pengelolaan/
pengembangan Bidang Keahlian Khusus (BKK), baik jangka pendek,
menengah dan panjang dengan prinsip efesiensi, akuntabilitas, dan
transparan.
b) Bersama dewan dosen menyusun, mensosialisasikan dan melaksanakan
program kerja serta mendesiminasikan hasil pengelolaan secara transparan
pada forum rapat Bidang Keahlian Khusus (BKK).
c) Menyusun dan melaksanakan program unggulan yang dapat memperkuat
eksistensi Bidang Keahlian Khusus (BKK).
d) Menyusun perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan, serta
mengevaluasi proses pembelajaran pada Bidang Keahlian Khusus (BKK)
secara berkelanjutan.
e) Melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat bersama dewan dosen
guna pegembangan dan penerapan bidang Pendidikan Ekonomi.
f) Mengelola data berbasis EPSBED yang menyangkut akademik,
pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat di bidang Bidang
Keahlian Khusus (BKK).
g) Melakukan PDCA (plan, do, check, action) dalam rangka penjaminan
mutu di Bidang Keahlian Khusus (BKK).
h) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan PBM guna mendapatkan
feedback sebagai dasar dalam menentukan kebijakan dan pembinaan
kepada dewan dosen dan menegakkan kaidah-kaidah/peraturan yang ada
untuk meningkatkan mutu lulusan.
i) Melakukan pembinaan, merencanakan, dan melaksanakan pengembangan
tenaga pengajar dan tenaga peneliti bidang Bidang Keahlian Khusus
(BKK) secara berkelanjutan.
j) Menyusun program dan membina himpunan mahasiswa dalam
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
pengembangan bakat, minat, dan daya penalaran mahasiswa.
k) Merencanakan dan melakukan kerja sama pendidikan dan penelitian, baik
secara internal maupun eksternal di lingkungan Universitas Sebelas Maret.
l) Meningkatkan kesejahteraan, baik dosen maupun mahasiswa.
m)Mengupayakan peningkatan status kelembagaan dari Bidang-bidang
Keahlian Khusus menjadi Program Studi.
n) Menyusun dan menerapkan sistem keuangan yang transparan serta
melaporkannya pada forum rapat Bidang Keahlian Khusus (BKK).
o) Mengelola kegiatan administrasi dan menginventaris peralatan dan
perlengkapan Bidang Keahlian Khusus (BKK).
p) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan semua kegiatan program kerja
hasil kinerja pada forum rapat Bidang Keahlian Khusus (BKK).
q) Melaporkan semua kegiatan/kinerja ke Program Studi Pendidikan
Ekonomi.
d. Sekretaris Bidang Keahlian Khusus (BKK).
Sekretaris tugasnya membantu ketua secara operasional dalam
memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada
masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, di tingkat Bidang
Keahlian Khusus (BKK).
Secara rinci tugasnya adalah :
a. Membantu Ketua BKK dan bersama dewan dosen menyusun dan
melaksanakan strategi pengelolaan/pengembangan Bidang Keahlian
Khusus (BKK), baik jangka pendek, menengah dan panjang dengan
prinsip efesiensi, akuntabilitas, dan transparan.
b. Membantu Ketua BKK dan bersama dewan dosen menyusun,
mensosialisasikan dan melaksanakan program kerja serta
mendesiminasikan hasil pengelolaan secara transparan pada forum rapat
Bidang Keahlian Khusus (BKK).
c. Membantu Ketua BKK dalam menyusun dan melaksanakan program
unggulan yang dapat memperkuat eksistensi Bidang Keahlian Khusus.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
d. Membantu Ketua BKK dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan dan
pengembangan, serta mengevaluasi proses pembelajaran pada Bidang
Keahlian Khusus (BKK) secara berkelanjutan.
e. Membantu Ketua BKK dalam melakukan penelitian dan pengabdian
masyarakat bersama dewan dosen guna pengembangan dan penerapan
bidang Pendidikan Ekonomi.
f. Membantu Ketua BKK dalam mengelola data berbasis EPSBED yang
menyangkut akademik, pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada
masyarakat di bidang Bidang Keahlian Khusus (BKK).
g. Membantu Ketua BKK melakukan PDCA (plan, do, check, action)
dalam rangka penjaminan mutu di Bidang Keahlian Khusus (BKK).
h. Membantu Ketua BKK dalam melakukan monitoring dan evaluasi
kegiatan PBM guna mendapatkan feedback sebagai dasar dalam
menentukan kebijakan dan pembinaan kepada dewan dosen dan
menegakkan kaidah-kaidah/peraturan yang ada untuk meningkatkan
mutu lulusan.
i. Membantu Ketua BKK dalam melakukan pembinaan, merencanakan, dan
melaksanakan pengembangan tenaga pengajar dan tenaga peneliti bidang
Bidang Keahlian Khusus (BKK) secara berkelanjutan.
j. Membantu Ketua BKK dalam menyusun program dan membina
himpunan mahasiswa dalam pengembangan bakat, minat, dan daya
penalaran mahasiswa.
k. Membantu Ketua BKK dalam merencanakan dan melakukan kerja sama
pendidikan dan penelitian, baik secara internal maupun eksternal di
lingkungan Universitas Sebelas Maret.
l. Membantu Ketua BKK dalam meningkatkan kesejahteraan, baik dosen
maupun mahasiswa.
m. Membantu Ketua BKK dalam mengupayakan peningkatan status
kelembagaan dari Bidang-bidang Keahlian Khusus menjadi Program
Studi.
n. Membantu Ketua BKK dalam menyusun dan menerapkan sistem
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
keuangan yang transparan serta melaporkannya pada forum rapat Bidang
Keahlian Khusus (BKK).
o. Membantu Ketua BKK dalam mengelola kegiatan administrasi dan
menginventaris peralatan dan perlengkapan Bidang Keahlian Khusus
(BKK).
p. Membantu Ketua BKK dalam melaporkan dan
mempertanggungjawabkan semua kegiatan program kerja hasil kinerja
pada forum rapat Bidang Keahlian Khusus (BKK).
q. Membantu Ketua BKK dalam melaporkan semua kegiatan/kinerja ke
Program Studi Pendidikan Ekonomi.
e. Ketua Laboratorium di Program Studi Pendidikan Ekonomi.
Fungsi Laboratorium dalam arti luas adalah sebagai jantungnya ilmu
pengetahuan karena di laboratorium akan diperoleh informasi yang berasal
dari penemuan, penelitian, percobaan yang dilakukan di laboratorium.
Program studi Pendidikan ekonomi memiliki laboratorium komputer dan
laboratorium-laboratorium yang ada pada masing-masing BKK, yaitu
Laboratorium Bank Mini di BKK Akuntansi, Laboratorium Mini Office di
BKK PAP, dan Laboratorium Mini Market di BKK PTN. Ketiga unit tersebut
berfungsi sebagai sarana penunjang yang mendukung proses pembelajaran,
penelitian, dan P2M bidang pendidikan ekonomi dalam pembentukan
kompetensi dasar bidang pendidikan ekonomi.
Laboratorium merupakan perangkat penunjang pelaksanaan pendidikan
pada program studi yang dipimpin oleh seorang yang keahliannya telah
memenuhi persyaratan sesuai bidang ilmu dan teknologi tertentu sebagai
penunjang pelaksanaan tugas pokok program studi sesuai dengan ketentuan
bidang yang bersangkutan.
Tugas Ketua Laboratorium Program Studi Pendidikan Ekonomi adalah
memimpin, mengembangkan, dan mengelola kegiatan laboratorium dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran, penelitian, dan P2M.
Secara rinci tugasnya adalah :
a) Merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, dan mengevaluasi
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
kegiatan laboratorium, baik yang terkait dengan praktek laboratorium
maupun kerjasama dengan pihak luar.
b) Merencanakan/mengembangkan pengadaan peralatan dan perlengkapan
guna menunjang kegiatan praktikum.
c) Mengelola/memelihara perlengkapan, dan peralatan yang digunakan
sebagai sarana penunjang pembelajaran.
d) Bertanggung jawab atas pengelolaan kegiatan dan keuangan laboratorium
secara transparan serta melaporkannya pada forum rapat dewan dosen
Program Studi Pendidikan Ekonomi.
e) Merencanakan kegiatan unggulan yang dapat meningkatkan income
generating.
f. Pengelola Perpustakaan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Perpustakaan merupakan perangkat penunjang pelaksanaan pendidikan
pada program studi yang berfungsi menyediakan, melayani, memberikan
informasi, mengadakan koleksi, melaksanakan penelusuran informasi, dan
melaksanakan pertukaran buku dengan perpustakaan lain.
Tugas Pengelola Perpustakaan di Program Studi Pendidikan Ekonomi adalah
sebagai berikut:
a. Mengelola dan mengembangkan perpustakaan.
b. Menginventarisasi buku-buku menurut standart yang digunakan.
c. Merencanakan pengadaan buku referensi yang mutakhir, baik kuantitas
maupun kualitas yang relevan dengan kebutuhan pengembangan
keilmuan.
d. Melakukan kerjasama atau membangun networking dengan perpustakaan
diluar Program Studi Pendidikan Ekonomi yang dapat membantu
mahasiswa dalam mengakses buku-buku yang dibutuhkan.
e. Melaporkan semua kegiatan kepada Ketua Laboratorium.
2) Deskripsi Permasalahan Penelitian
1) Pelaksanaan Kegiatan Wirausaha Mahasiswa Prodi Ekonomi TA 2009
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
a. Persiapan Kegiatan Wirausaha
a. Minat Berwirausaha
Seseorang dalam menjalankan usaha pasti diawali dengan adanya
minat atau keinginan untuk berwirausaha. Minat berwirausaha
mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi TA 2009 masih tergolong kecil.
Dalam hal ini, minat mahasiswa dapat dilihat dan dijelaskan dari hal-hal
yang melatarbelakangi atau memotivasi para mahasiswa untuk
berwirausaha. Munculnya minat berwirausaha karena adanya sesuatu
yang mendorong, baik dari dalam diri sendiri maupun orang lain.
Motivasi yang dimiliki dari masing-masing mahasiswa yang
berwirausaha cukup beragam, salah satunya adalah karena untuk
mendapatkan uang. Hal ini sesuai pernyataan Informan II (Selasa, 22
Juni 2010) : “Motivasinya karena uang, karena saya tidak mempunyai
penghasilan, ya bisa nambah-nambah uang jajan dari pada minta orang
tua terus”. Lebih lanjut, kondisi ekonomi keluarga dan keinginan untuk
belajar juga turut mendorong mahasiswa untuk berwirausaha. Seperti
pernyataan Informan III (Kamis, 24 Juni 2010): “karena kondisi
keluarga juga, dan ingin belajar mumpung ada waktu, siapa tahu nanti
bisa menjadi besar”. Di samping itu, tidak semua mahasiswa terdorong
karena uang. Tetapi lebih adanya keinginan untuk berpartisipasi sebagai
wujud aktualisasi kesukaan diri terhadap suatu kegiatan. Sebagaimana
pernyataan Informan VIII (Jumat, 09 Juli 2010): “Ingin berpartisipasi,
ingin terjun langsung ke hal yang baru, bagaimana mengajar, jadi karena
belum bisa di pendidikan formal, ya pendidikan nonformal, seperti
bimbingan belajar”. Berbeda halnya dengan mahasiswa yang
menjalankan usaha keluarga (orang tua). Mereka terdorong, karena
sudah sewajarnya sebagai anak untuk membantu pekerjaan orang tua.
Seperti pernyataan Informan V (Jumat, 25 Juni 2010): “Karena sudah
menjadi usaha keluarga, jadi ikut-ikut membantu dan sekaligus belajar”.
Lebih lanjut, Informan VII (Rabu, 07 Juli 2010) menyatakan: “Karena
sudah usaha keluarga jadi ikut membantu, nanti setiap minggu sekali ya
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
dapat, kalau seperti karyawan mendapat gaji”.
Dari data diatas, dapat dikatakan bahwa dorongan yang muncul
dari mahasiswa yang berwirausaha dengan ide usahanya sendiri berbeda
dengan mereka yang ikut menjalankan bisnis atau usaha keluarganya.
Mahasiswa yang menjalankan bisnis/usahanya sendiri cenderung
memiliki motivasi yang lebih tinggi dan mereka mempunyai harapan-
harapan yang lebih jelas terhadap usahanya di masa mendatang. Hal ini
terlihat dari komitmen yang disampaikan untuk kemudian diterapkan
dalam pelaksanaan usaha yang sungguh-sungguh dan lebih fokus.
Berbeda dengan mahasiswa yang menjalankan usaha keluarga, kegiatan
yang dijalankan cenderung atas dasar anggapan bahwa sudah
sepantasnya dan seharusnya untuk membantu usaha orang tua
(keluarga), sehingga bisa dikatakan dalam hal kreativitas mereka masih
kurang. Meskipun pada dasarnya semua mahasiswa yang menjalankan
usaha baik usaha sendiri maupun keluarga mengharapkan usahanya tetap
berkembang dan maju.
b. Tujuan Berwirausaha
Kewirausahaan sebagai salah satu cara untuk mengurangi
pengangguran dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat juga
berperan penting dalam membangun perekonomian bangsa. Setidaknya
kehidupan ekonomi para pelaku usaha (wirausaha) akan menjadi lebih
baik. Kegiatan wirausaha dapat mengurangi pengangguran, artinya
seseorang yang menjalankan usaha tentunya sudah tidak lagi
menganggurkan diri. Usaha yang semakin berkembang, akan
membutuhkan modal usaha yang semakin besar, misalnya penambahan
tenaga kerja (SDM). Dengan adanya perekrutan tenaga kerja inilah
berarti membuka lapangan kerja bagi orang lain.
Bentuk kegiatan wirausaha dikalangan mahasiswa sangatlah
beragam. Kebanyakan tujuan mereka berwirausaha ialah untuk
menambah penghasilan dan memperoleh manfaat yakni dapat
menambah pengalaman. Sebagaimana pernyataan informan II dalam
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
wawancara tanggal 22 Juni 2010 yang menyatakan: “Kalau tujuannya
untuk mendatangkan penghasilan walaupun tidak seberapa. Selain itu,
manfaatnya untuk menambah pengalaman”. Lebih lanjut, selain
bertujuan untuk menambah/memperoleh pendapatan, berwirausaha juga
memberikan banyak manfaat bagi pelaku usaha itu sendiri. Disamping
menambah pengalaman, juga sebagai kegiatan pembelajaran dalam
melakukan komunikasi, bagaimana berinteraksi, bersikap dan menjaga
hubungan dengan orang lain. Hal tersebut sesuai dengan apa yang
diungkapkan oleh Informan III dalam wawancara tanggal 24 Juni 2010
adalah sebagai berikut:
“Kalau tujuannya mencari uang untuk menambah pemasukan,menambah pengalaman. Selain itu, ya ingin mencari relasi,belajar bagaimana berinteraksi dengan orang, menjaga hubunganyang baik, belajar berkomunikasi, bagaimana bersikap, belajaruntuk sabar menghadapi orang lain termasuk pelanggan yanglama tidak membayar, dan bagaimana berhubungan dengan oranglain”.
Lebih lanjut, dengan berwirausaha mahasiswa dapat memperoleh
banyak manfaat, disamping manfaat untuk diri sendiri seperti
menambah pengalaman, dan sebagai kegiatan pembelajaran, usaha yang
dijalankan juga memberikan manfaat bagi orang lain, seperti membantu
masyarakat untuk memperoleh produk barang atau jasa yang diinginkan.
Sebagaimana pernyataan Informan V (Jumat, 25 Juni 2010) yang
menyatakan: “Tujuan untuk menambah penghasilan, tapi bukan
penghasilan utama, kemudian melatih kemandirian dan membantu
masyarakat sekitar dari barang yang dijual”.
Tidak semua mahasiswa dalam berwirausaha memiliki tujuan
untuk mendapatkan uang, tetapi ada yang bertujuan untuk ikut
berpartisipasi memajukan bidang usaha yang dijalankannya, ini didasari
karena kesukaannya dalam bidang tersebut. Sebagaimana pernyataan
Informan VII dalam wawancara tanggal 9 Juli 2010, yang menyatakan:
“Manfaat menjalankan usaha les privat ini dapat memberikanpengalaman, bagaimana rasanya berwirausaha, syukur-syukurbisa mencari biaya kuliah tambahan, tapi itu tujuan yang kedua.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Jadi yang penting tujuan kami, ingin turut berpartisipasi dalampendidikan”.
Jika beberapa mahasiswa dalam berwirausaha memiliki tujuan utama
memperoleh pemasukan atau penghasilan, ada juga mahasiswa yang
meletakkan tujuan utamanya bukan karena semata-mata untuk mencari
uang, melainkan adanya tuntutan hobi/kesukaan terhadap sesuatu hal.
Seperti pernyataan diatas bahwa tujuan utama berwirausaha adalah
keinginan untuk berpartisipasi dalam dunia pendidikan, karena
kesukaannya dalam hal mengajar, maka kemudian diapresiasikan
dengan membentuk lembaga bimbingan belajar privat.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan mahasiswa
berwirausaha pada dasarnya untuk menambah penghasilan. Selain itu,
mereka bisa berpartisipasi memajukan bidang usaha yang disukai.
Adapun manfaat yang diperoleh antara lain menambah pengalaman,
membantu memberikan pelayanan kepada orang lain dari produk yang
dijual, dan dapat menjadi ajang pembelajaran seperti belajar
berkomunikasi, berinteraksi dengan orang lain, belajar bersikap, melatih
kesabaran dan bertanggung jawab.
c. Modal Usaha
i. Uang
Persiapan usaha yang tidak kalah penting adalah persiapan modal
(uang). Adanya modal merupakan awal realisasi dari minat dan tujuan
mahasiswa untuk berwirausaha. Secara keseluruhan, modal awal yang
digunakan mahasiswa dalam menjalankan usaha tergolong kecil. Dari
sekian jumlah mahasiswa yang berwirausaha, cukup banyak mereka
yang menjalankan usaha jual-beli voucher pulsa elektrik (electric
voucher). Usaha ini tidak memerlukan persiapan yang banyak ataupun
persiapan khusus, karena usaha tersebut sangat mudah, sederhana, dan
tidak membutuhkan modal yang besar. Selain itu, para pelaku usaha
tidak harus memerlukan tempat usaha sendiri, karena dalam prakteknya,
usaha tersebut dapat dilakukan sambil menjalankan aktivitas lain
(fleksibel). Terkait usaha tersebut, sudah bisa dipastikan bahwa hampir
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
semua mahasiswa memiliki telepon genggam (handphone) sehingga bisa
menjadi modal utama dalam menjalankan bisnis pulsa tersebut.
Mahasiswa sudah bisa menjalankan usaha itu hanya dengan modal awal
sekitar Rp 50.000,00 untuk pembelian produk berupa voucher.
Sebagaimana pernyataan Informan II (Selasa, 22 Juni 2010) yang
menyatakan: “Tidak ada persiapan apa-apa, awalnya hanya coba-coba
karena memang modalnya juga sedikit, Saya jualan pulsa sejak SMA
dan modalnya Rp 50.000,00”. Hal tersebut hampir senada diungkapkan
oleh Informan III (Kamis, 24 Juni 2010) yang menyatakan: “…Modal
usaha berawal dari tabungan, yakni Rp 100.000,00 dan usaha dimulai
sejak kuliah semester satu”. Bahkan hanya dengan Rp 5.000,00
mahasiswa sudah bisa berjualan pulsa. Hal ini sesuai informasi dari
salah seorang agen pulsa bahwa untuk melakukan deposit pulsa, hanya
dengan uang Rp 5.000,00 sudah bisa berjalan dan bahkan pendaftaran
nomor handphone untuk menjadi anggota (member) supaya bisa menjual
pulsa tanpa dipungut biaya atau gratis.
Lebih lanjut, adanya modal tentu akan digunakan untuk membeli
berbagai alat dan bahan yang diperlukan dalam usahanya. Sebagaimana
yang diungkapkan oleh Informan IV dalam wawancara tanggal 29 Juni
2010 yaitu sebagai berikut:
“Modal awalnya Rp 25.000,00 berasal dari uang jajan yangdisisihkan, saya mulai berwirausaha sewaktu kelas 2 SMA, yangdisiapkan bahan-bahan dan materi-materi untuk jualan danternak, selain itu, saya juga menambah macam-macam burungserta juga propertinya, burung juga butuh kandang jadi oranglebih butuh kandang dulu baru burungnya”.
Disamping itu, untuk mendapatkan modal usaha, mahasiswa juga
menjalin kerjasama dengan pihak lain atau melakukan investasi bersama
(patungan). Seperti halnya pernyataan Informan II (Selasa, 24 Juni
2010): “Kita melakukannya secara berkelompok, ada empat orang
semuanya adalah mahasiswa UNS, kita patungan (investasi bersama)
hingga terkumpul satu juta dua ratus ribu rupiah”. Hal senada juga
diungkapkan Informan VIII (Rabu, 18 Agustus 2010): “Modal awal
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
masih kecil, per orang sepuluh ribu, karena kita dua orang jadi dua puluh
ribu”. Lebih lanjut, selain modal awal yang disiapkan, saat pelaksanaan
terkadang mahasiswa juga membutuhkan modal tambahan agar
usahanya tidak berhenti. Modal tambahan ini bisa diperoleh dengan
meminta atau meminjam orang tua, dan meminjam atau mendapat
pinjaman pihak lain. Sebagaimana pernyataan Informan III (Selasa, 24
Juni 2010): “Untuk mendapatkan tambahan modal, saya kadang minta
kucuran dana orang tua atau pinjam orang tua, kemarin saya juga
mendapat pinjaman sebesar satu juta rupiah, dan itu saya gunakan untuk
menambah modal usaha pulsa”.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa modal awal yang
digunakan mahasiswa untuk menjalankan usaha tergolong kecil atau
tidak begitu besar. Modal tersebut diperoleh antara lain dari hasil
menyisihkan uang saku atau tabungan, dan investasi bersama
(patungan). Dan tambahan modal diperoleh dari pinjaman orang tua atau
pihak lain.
ii. Networking / Jejaring
Secara umum, usaha yang dijalankan mahasiswa masih berskala
kecil, ruang lingkup usahanya pun juga masih kecil. Sehingga jaringan
yang dibangun belum begitu luas, terlebih usaha mereka belum
mempunyai cabang yang berada ditempat lain. Para mahasiswa terus
menawarkan produk-produknya ke konsumen melalui strategi-strategi
promosi yang telah ditentukan. Promosi barang kebanyakan dilakukan
dari mulut ke mulut, artinya dari satu pelanggan mengatakan ke calon
pelanggan yang lain dan begitu seterusnya. Sehingga bisa dikatakan, dari
promosi itulah, mahasiswa juga membangun relasi atau suatu jaringan
usaha.
Kalangan mahasiswa menjadi pasar yang baik bagi sebagian usaha
mereka, terutama untuk jenis usaha perorangan yang dijalankan disekitar
kampus. Disamping itu, mahasiswa yang berasal dari luar kota juga
membuka pasar baru untuk usahanya di kota asalnya. Untuk
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
pemasarannya mereka menjalin kerjasama dengan pihak lain. Dalam
prakteknya, mahasiswa mengambil atau membeli barang di Solo, kota
tempat mahasiswa belajar, untuk kemudian dijual di daerah asalnya atau
daerah pihak yang diajak kerjasama berada, misalnya Jakarta dan
Palembang. Sebagaimana pernyataan Informan I (Selasa, 22 Juni 2010):
“Kita mempunyai teman yang kuliah di Jakarta, kemudian dia
menjualkan barang-barangnya disana, untuk barang-barangnya, kami
mengambil di PGS (Pusat Grosir Solo)”. Lebih lanjut, Informan IV
(Selasa, 29 Juni 2010) juga menyatakan: “Saya berasal dari Palembang,
jadi terkadang saya mengambil barang-barangnya di Solo, untuk
kemudian saya kirim ke sana dan dititipkan saudara, teman atau tetangga
dekat”.
Berdasarkan data diatas dapat dinyatakan bahwa mahasiswa
membangun jaringan usaha melalui teman-teman mahasiswa atau
saudara-saudaranya yang berada di kota asal atau tempat daerah asalnya.
Sehingga keberadaan pasar menjadi lebih berkembang atau bertambah.
b. Pelaksanaan Kegiatan Usaha
1. Jenis produk barang/ jasa yang ditawarkan
Jenis usaha yang dijalankan mahasiswa cukup beragam. Produk
yang ditawarkan juga bermacam-macam, ada yang berupa produk barang
ataupun jasa. Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa Informan pada
bulan Juni-Juli 2010, dari jumlah 28 mahasiswa yang berwirausaha,
diantara mereka ada yang memiliki usaha yang sama, ada juga yang
memiliki dua usaha sekaligus. Adapun jenis-jenis usaha yang dijalankan
mahasiswa, yakni sebagai berikut:
i. Usaha Perdagangan Barang meliputi: Usaha Jual-beli pulsa, Jual-
beli Aneka burung, Jual-beli Tas, Jual-beli Baju dan tas batik, Jual-
beli Kerudung (Jilbab), Jual-beli Aneka makanan ringan (jajanan),
dan Multi Level Marketing (MLM). Termasuk usaha keluarga yaitu
agen telur, beras dan ayam, dan warung kelontong.
ii. Usaha Penjualan Jasa meliputi: usaha jasa bimbingan/les
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
privat, layanan Print Out, jasa penjilidan. Termasuk usaha keluarga
adalah usaha jasa terima layanan penjahitan.
iii. Usaha Produksi
Usaha Produksi artinya usaha membuat suatu produk barang dan
kemudian dijual. Usaha yang dijalankan mahasiswa ini meliputi
usaha pembuatan cupcake, pembuatan kerajinan flannel, pembuatan
es. Termasuk usaha keluarga adalah usaha pembuatan tempe dan
usaha produksi roti.
Dari sekian usaha yang dijalankan mahasiswa, ada yang
dikerjakan secara individu (perorangan) atau kelompok. Data
menunjukkan ada 23 mahasiswa yang memiliki usaha sendiri dan lima
mahasiswa yang menjalankan usaha keluarga. Dari 23 mahasiswa yang
mengembangkan usahanya sendiri, tiga diantaranya dikerjakan secara
berkelompok. Karena usaha jual pulsa yang cenderung murah, mudah
dan praktis, maka hampir 50% atau sekitar 11 mahasiswa berjualan
pulsa. Disamping itu, ada beberapa mahasiswa dalam usahanya menjual
produk yang berbeda, antara lain mahasiswa yang menjual pulsa dan
menjual baju beserta tas batik, mahasiswa yang menjual pulsa dan
kerudung, mahasiswa yang menjual pulsa dan sekaligus mengelola usaha
warung kelontong milik keluarga.
2. Strategi Promosi
Untuk menarik banyak pelanggan, mahasiswa (wirausaha) terus
mempromosikan produknya ke masyarakat terutama di kalangan
mahasiswa, dan masyarakat sekitar daerah asalnya. Dalam berpromosi,
para mahasiswa cukup mengandalkan cara promosi dari mulut ke mulut
artinya dengan memberitahukan keberadaan usahanya kepada orang lain,
kemudian disampaikan lagi ke orang lain dan begitu seterusnya. Seperti
yang diungkapkan Informan II (Selasa, 22 Juni 2010): “…Promosi dari
mulut ke mulut, ya teman-teman diberitahu kalau saya menjual pulsa,
termasuk teman-teman yang baru kenal, saya beritahu”. Hal senada juga
diungkapkan Informan III (Kamis, 24 Juni 2010), yang mengungkapkan:
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
“SMS ke anak-anak (teman-teman) kalau aku berjualan pulsa, membuat
pin yang tertulis “Jual Pulsa” yang saya taruh di tas dan juga
menghubungi teman-teman, serta buat pamflet dirumah”. Promosi dari
mulut ke mulut merupakan cara promosi yang paling mudah dan tidak
memerlukan biaya yang besar bahkan tanpa biaya sama sekali.
Disamping itu, biaya atau modal yang dimiliki mahasiswa juga terbatas
untuk berpromosi secara besar-besaran. Tidak hanya pada usaha jual-beli
pulsa, promosi semacam itu juga diterapkan pada jenis usaha yang lain.
Seperti yang diungkapkan Informan IV (Selasa, 29 Juni 2010):
“Mengenai promosi saya hanya dari mulut ke mulut jadi orang-orang tau saya menjual burung dari orang-orang yang pernahmelakukan transaksi kepada saya mas. Dan disini sayamenerapkan kepercayaan mas. Jika ada kepercayaan di keduabelah pihak, maka akan terjalin suatu hubungan baik mas”.Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa cara
promosi yang dilakukan para mahasiswa dalam berwirausaha adalah
promosi dari mulut ke mulut, memberitahu ke orang lain secara langsung
atau melalui handphone serta membuat media/instrumen promosi yang
sederhana.
3. Sistem Administrasi
Mahasiswa yang menjalankan usaha pribadi, memiliki tanggung
jawab yang lebih besar terhadap perkembangan usahanya, karena
merekalah yang harus mengelola administrasi usahanya mulai dari
menyiapkan alat dan bahan, pencatatan barang, berpromosi, bertransaksi
sampai membuat laporan keuangan. Berbeda halnya dengan mahasiswa
yang menjalankan usaha keluarga, usaha keluarga lebih bersifat turun-
temurun. tanggung jawab terhadap perkembangan usahanya termasuk
pengelolaan administrasi usahanya masih berada ditangan orang tua.
Mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pengelolaan uang baik
modal maupun hasil usaha juga dilakukan oleh orang tua mahasiswa.
Seperti pernyataan Informan V (Jumat, 25 Juni 2010): “Tidak ada
pembukuan, jadi untuk masalah keuangan yang mengelola orang tua”.
Hal senada juga diungkapkan Informan VII (Rabu, 07 Juli 2010): “Untuk
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
urusan keuangan saya tidak tahu, karena yang mengurus orang tua dan
belum ada pembukuan atau pencatatan keuangan”. Mahasiswa sebagai
bagian dari keluarga masih sekedar membantu dalam hal teknis
pelaksanaan usahanya, seperti membantu dalam proses pembuatan
produk, memasarkan dan mengantarkan pesanan, mendata barang yang
dijual serta membantu membeli produk untuk kemudian dijual kembali.
Jadi belum memiliki tanggung jawab yang besar terhadap perkembangan
usaha sebagaimana halnya usaha yang dijalankan secara perorangan,
sehingga mahasiswa tidak bisa mengetahui persis keadaan keuangan
usahanya.
Dari data diatas dapat dinyatakan bahwa pengelolaan administrasi
terutama untuk pengelolaan keuangan dalam usaha keluarga masih
menjadi tanggung jawab orang tua. Mahasiswa yang telah menjadi
bagian dari keluarga masih sekedar ikut membantu menjalankan usaha
tersebut seperti membuat barang, menjual dan membeli produk barang.
Sedangkan untuk mahasiswa yang berwirausaha secara pribadi
(perorangan), dimana kepemilikan, dan tanggung jawab pengelolaan
administrasi usaha sepenuhnya berada pada mahasiswa tersebut.
Kebanyakan usaha yang dijalankan adalah jual voucher pulsa elektrik.
Adapun beberapa usaha yang dijalankan mahasiswa secara perorangan
antara lain jual-beli burung, jual tas, jual-beli makanan ringan, layanan
print out, Multi Level Marketing (MLM), dan jual es. Masing-masing
usaha memiliki resiko dan tanggung jawab sendiri-sendiri. Berkembang
tidaknya usaha sangat tergantung dari orang yang menjalankannya.
Dalam pelaksanaan usahanya, kebanyakan mahasiswa kurang
memperhatikan pengelolaan administrasi terutama dalam hal manajemen
keuangan atau pengelolaan keuangan, seperti membuat pembukuan dan
laporan keuangan, sekalipun itu hanya dibuat sederhana. Mereka
beranggapan bahwa usaha yang dijalankan masih tergolong kecil dan
menghasilkan profit/laba yang kecil pula. Hal ini sesuai yang
diungkapkan Informan IV (Selasa, 29 Juni 2010): “Terkait pembukuan,
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
belum dilakukan pembukuan, soalnya ini usaha kecil jadi ya belum
dibukukan, hanya pendataan terhadap barang-barang yang masuk dan
keluar”.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang
memiliki usaha pribadi (perorangan) belum melakukan pengelolaan
administrasi dengan baik, terutama dalam hal pencatatan atau pembukuan
keuangan.
Berbeda dengan usaha yang dikerjakan mahasiswa secara
berkelompok, artinya usaha tersebut dimiliki dan dijalankan secara
berkelompok, sehingga tanggung jawab kegiatan usaha berada pada
kelompok tersebut. Untuk pengelolaaan administrasinya cenderung lebih
diperhatikan daripada usaha yang dikerjakan secara individu
(perorangan), karena di dalamnya terdapat pembagian tugas dari masing-
masing anggota. Tugas yang diberikan tentunya sesuai jenis usaha yang
dijalankan, misalnya untuk usaha dagang, ada anggota yang bertugas
membeli barang dagangan, ada yang menjualkan, dan ada yang
mengelola keuangan. Di samping itu, pengelolaan administrasi yang baik
sangat diperlukan sebagai wujud transparansi (keterbukaan) antar
anggota. Seperti pernyataan Informan VII (Jumat, 09 Juli 2010), yang
menyatakan: “Ada bendahara juga, untuk pembukuan itu ada, karena
urusan keuangan, maka harus transparan, teliti, karena jika tidak nanti
bisa menjadi masalah”. Lebih lanjut, hal senada juga diungkapkan
Informan VIII (Senin, 16 Agustus 2010), yakni: “…sebagian uangnya
dialokasikan untuk kas dan pembelian barang-barang yang dicatat setiap
kali transaksi berdasarkan bukti pembelian bahan, demikian pula untuk
pemasukan kas, dicatat dalam pembukuan”.
Pengelolaan keuangan dilimpahkan pada salah seorang anggota,
dimana mahasiswa tersebut melakukan pencatatan keuangan untuk
kemudian dilaporkan dalam suatu pertemuan atau rapat koordinasi yang
waktunya telah ditentukan. Dalam melakukan koordinasi tidak semua
anggota harus bertatap muka, karena keberadaan masing-masing anggota
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
yang jauh dan memiliki kesibukan sendiri-sendiri, sehingga kesulitan
dalam menentukan waktu untuk bertemu. Jadi mereka menggunakan
SMS (short Message Service) melalui telepon genggam untuk melakukan
koordinasi atau melaporkan tugasnya, paling tidak mengetahui sejauh
mana hasil yang didapatkan dalam usahanya.
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
berwirausaha secara kelompok cenderung lebih memperhatikan
pengelolaaan administrasi terutama dalam hal keuangan, salah satunya
adalah dengan membuat pembukuan atau laporan keuangan, sebagai
wujud transparansi (keterbukaan) terhadap anggota yang lain.
2) Faktor Yang Mendukung dan Menghambat dalam Pelaksanaan
Kegiatan Wirausaha
a. Faktor Pendukung
Banyak faktor yang mendorong atau mendukung mahasiswa untuk
berwirausaha, hal-hal yang mendukung ini juga tidak terlepas dari minat
dan tujuan yang dimilikinya sejak awal. Secara umum, beberapa faktor
pendorong mahasiswa untuk berwirausaha antara lain:
(1) Kecintaan / kesukaan (hobi) terhadap usaha yang dijalankan
Kecintaan atau kesukaan terhadap suatu hal menjadi salah
satu pendorong mahasiswa untuk berwirausaha. Di samping dapat
memberikan tambahan pemasukan, mahasiswa juga dapat
mengaktualisasikan hobinya sehingga diperoleh kepuasan tersendiri.
Sebagaimana pernyataan Informan VII (Jumat, 9 Juli 2010): “Saya
mencoba membuat bimbingan belajar ini, karena saya suka mengajar
atau hal-hal terkait dengan pendidikan, maka saya ingin
berpartisipasi, ingin terjun langsung ke hal yang baru , yakni dalam
pendidikan nonformal”. Lebih lanjut, Infoman IV (Selasa, 29 Juni
2010) juga menyatakan: “Semua berawal dari hobi, ketika melihat
ada peluang, semua berjalan dengan sendirinya, dan saya kira jika
bisnis didasari dengan hobi atau kecintaan akan sesuatu, semua akan
berjalan dengan baik dan berkembang”.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Berdasarkan data diatas dapat dikatakan bahwa adanya
kecintaan (hobi) mahasiswa terhadap sesuatu hal, ditambah adanya
peluang menjadi salah satu pendorong atau pendukung mahasiswa
untuk berwirausaha.
(2) Kondisi pasar atau lingkungan yang baik dan adanya peluang usaha
Keberadaan pasar dan kondisi lingkungan yang baik, sangat
mendukung mahasiswa untuk berwirausaha. Terlebih tempat usaha
yang berada di lingkungan sekitar kampus, sehingga kalangan
mahasiswa menjadi pasar yang baik. Hal ini seperti pernyataan
Informan VIII (Rabu, 18 Agustus 2010) yang menyatakan:
“Kami menjalankan usaha berdua di kos,…Faktor eksternalyang mendukung adalah advertising manual yangberkembang lewat teman-teman, kondisi pasar ataulingkungan kerajinan, dan ketersediaan jaringan promosisecara persuasif,…Promosi masih terbatas dikalanganmahasiswa”.
Disamping itu, adanya kegiatan-kegiatan (events) tertentu di
lingkungan sekitar juga turut mendorong mahasiswa untuk
berwirausaha. Sebagaimana pernyataan Informan IV (Rabu, 18
Agustus 2010): “Faktor yang mendukung adalah mulai
merembaknya lomba-lomba”. Tentu adanya kegiatan-kegiatan
kompetisi tertentu dapat dijadikan sebagai media promosi bagi
mahasiswa terhadap usahanya.
Jadi dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi
lingkungan dan keberadaan pasar yang baik serta adanya peluang
usaha seperti adanya kegiatan-kegiatan tertentu, seperti perlombaan
di lingkungan masyarakat dapat menjadi salah satu faktor pendorong
mahasiswa untuk berwirausaha.
(3) Ketersediaan modal
Secara umum ketersediaan modal turut membuka peluang
mahasiswa untuk berwirausaha. Modal yang diperoleh baik dari hasil
menabung, investasi bersama (patungan), pemberian orang tua atau
pinjaman dari orang lain membuka kesadaran mahasiswa untuk
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
berwirausaha. Sehingga keberadaan modal menjadi salah satu faktor
pendukung wirausaha, sebagaimana pernyataan Informan VIII
(Rabu, 18 Agustus 2010): “Faktor yang mendukung (faktor internal)
adalah kondisi permodalan, ketersediaan bahan baku, kondisi
keuangan, sikap produktif pemilik dalam menghasilkan karya”.
Lebih lanjut ia juga mengatakan: “Karena usaha ini dijalankan dua
orang, modal patungan per orang sepuluh ribu jadi dua orang dua
puluh ribu”. Selain itu, adanya pemberian pinjaman dari pihak lain
juga memberikan semangat atau dorongan untuk tetap berwirausaha.
Hal ini sesuai yang diungkapkan Informan III (Kamis, 24 Juni 2010):
“Kemarin saya juga mendapat pinjaman sebesar satu juta rupiah, dan
saya gunakan untuk menambah modal pembelian voucher pulsa”.
Berdasarkan data diatas dapat dikatakan bahwa ketersediaan
modal baik itu dari uang hasil tabungan, investasi bersama, maupun
pinjaman dari pihak lain menjadi salah satu faktor pendukung
wirausaha.
b. Faktor Penghambat
Dalam pelaksanaan kegiatan usahanya, mahasiswa pasti
dihadapkan pada permasalahan-permasalahan yang dapat menghambat
pelaksanaan usahanya. Besar kecilnya hambatan tergantung pada besar
kecilnya usaha yang dikerjakan. Secara teori, semakin besar usaha,
semakin besar resiko dan hambatan yang dihadapinya. Kendala yang
dihadapi para mahasiswa berwirausaha tidak sepenuhnya berada pada
faktor permodalan (uang). Hal ini sesuai yang diungkapkan Informan I
dalam wawancara tanggal 01 Juli 2010, yakni sebagai berikut:
“Tidak setuju jika modal menjadi alasan utama yang menghambatseseorang berwirausaha. Itu alasan konvensional, modal akanmengikuti kemampuan, justru masalah keberanian yang utama.Banyak orang yang masih berpaham feodalisme (priyayi), orangcenderung malas dan tidak mau repot, apalagi untukberwirausaha”.
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa faktor
ketiadaan modal bukan menjadi hambatan utama bagi mahasiswa untuk
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
berwirausaha, melainkan belum adanya keberanian untuk berwirausaha
yang menjadi hambatan utama.
Masing-masing usaha memiliki kendala dan hambatan sendiri-
sendiri. Secara umum, beberapa hambatan atau kendala yang dihadapi
para mahasiswa di dalam menjalankan usahanya adalah sebagai berikut:
1) Utang pembelian yang belum dibayar
Tidak sepenuhnya pembeli produk usaha mahasiswa membeli
secara tunai, sebagian dari mereka juga ada yang berutang. Hanya
saja yang menjadi masalah adalah pembeli yang terlalu lama belum
membayar utang. Sebagaimana pernyataan Informan 4 (Selasa, 22
Juni 2010), yakni: “Untuk usaha pulsa, yang menjadi hambatan
mungkin masalah membayar pulsa, jadi membeli pulsa tapi bayarnya
sampai ketunda-tunda, apalagi waktu liburan, jadi jarang ketemu”.
Hal senada juga diungkapkan Informan V (Jumat, 25 Juni 2010):
“…kemudian masalah utang, jadi kalau beli lupa dan sengaja lupa
untuk membayar”. Lebih lanjut Informan VI (Jumat, 25 Juni 2010)
juga menyatakan: “Untuk warung, masalahnya biasanya pada utang
mas, karena di warung kami boleh bon, jadi kalau utang di warung
kami, kalau bayar lunas di warung lain”. Utang yang belum dibayar
dan menumpuk dapat menyebabkan kerugian usaha, setidaknya
modal yang kembali akan tersendat atau tertunda, sehingga jalannya
usaha menjadi terhambat.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa banyaknya pembeli
yang berutang dan lama belum dibayarkan, menjadi salah satu
penghambat jalannya usaha, setidaknya membuat penjual menjadi
kesal dan modal yang kembali menjadi tersendat.
2) Keterbatasan sarana transportasi
Keterbatasan sarana transportasi menjadi kendala tersendiri
saat melakukan pengiriman barang. Apalagi ketika ada pesanan
barang yang cukup jauh dan alamat pemesan yang kurang jelas.
Terlebih lagi pesanan barang berasal dari luar kota atau luar pulau,
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
sehingga pelaku usaha harus mempersiapkan dokumen/surat-surat
perjalanan. Seperti pernyataan Informan IV (Selasa, 29 Juni 2010):
“Kendala yang lain, pengiriman barangnya kadang ada harus
menggunakan surat-surat dan dokumen resmi”. Disamping itu
keberadaan alamat yang kurang jelas, akan membingungkan penjual
untuk mengirimkan barangnya. Hal ini sesuai pernyataan Informan
V (Jumat, 25 Juni 2010): “…tempatnya yang jauh, kalau mengantar
barang, alamatnya tidak jelas”.
Jadi dari data tersebut dapat dinyatakan bahwa alamat
pemesan yang jauh dan kurang jelas serta kurangnya sarana
transportasi menjadi salah satu penghambat jalannya usaha
mahasiswa.
3) Persaingan usaha yang ketat
Banyaknya usaha serupa yang berdiri akan menimbulkan
persaingan usaha yang ketat. Sebagaimana yang dialami beberapa
mahasiswa (wirausaha), dimana salah satu bentuk persaingan terlihat
pada mahasiswa yang memiliki usaha jual pulsa elektrik. Cukup
banyak mahasiswa yang menjalankan usaha sejenis selain mereka
mahasiswa Prodi Pend. Ekonomi, khususnya TA 2009. Hal ini sesuai
yang diungkapkan Informan IV (Selasa, 24 Juni 2010), yakni:
“Sekarang itu banyak mahasiswa yang juga jual pulsa, jadi teman-
teman (mahasiswa) ada yang membeli ke saya, kadang juga ke yang
lain”. Disamping itu, banyaknya jumlah lembaga bimbingan privat
yang berdiri, juga menjadi salah satu kendala bagi salah seorang
mahasiswa yang berwirausaha dibidang tersebut. Sebagaimana
pernyataan Informan VII (Jumat, 9 Juli 2010) yang menyatakan:
“Karena banyaknya lembaga bimbingan privat yang berdiri, jadi
persaingan menjadi ketat”. Hal ini tentunya dapat mengurangi
jumlah pasar yang ada di masyarakat. Ditambah belum adanya
kemampuan untuk bersaing seperti melakukan inovasi, membuat
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
strategi usaha dan membangun partner bisnis, kadang membuat
usaha hanya berjalan ditempat (tidak berkembang).
Berdasarkan data diatas dapat dikatakan bahwa banyaknya
usaha sejenis yang berdiri, menimbulkan persaingan yang ketat,
apalagi belum adanya kemampuan untuk bersaing, seperti
melakukan inovasi usaha menjadi salah satu penghambat jalannya
usaha.
4) Kurang dapat mengelola keuangan
Secara umum, mahasiswa belum maksimal melakukan
pengelolaan administrasi usaha, terutama dalam pencatatan transaksi
dan pembukuan keuangan. Mahasiswa kurang bisa mengendalikan
keuangan, mulai dari mengatur modal, mengelola pendapatan,
sampai memisahkan uang pribadi dengan keluarga. Hal ini juga
ditambah tidak adanya pencatatan atau pembukuan keuangan untuk
mengetahui arus keluar masuk uang yang digunakan dalam
pelaksanaan usahanya. Cukup sulit memang untuk melakukan
evaluasi keuangan tanpa ada data tertulis/catatan khusus. Hal
tersebut sesuai pernyataan Informan III (Kamis, 24 Juni 2010):
“Terkadang uangnya itu tercampur dengan uang lain seperti dengan
uang keluarga, sehingga membuat bingung dan menjadi masalah”.
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kurang
dapatnya mahasiswa dalam mengendalikan keuangan menjadi salah
satu penghambat jalannya usaha.
5) Kurangnya koordinasi antar anggota kelompok wirausaha
Kurangnya koordinasi ini cenderung dialami oleh para pelaku
usaha kelompok. Hal ini disebabkan karena keberadaan masing-
masing anggota yang jauh dan memiliki kesibukan sendiri-sendiri,
sehingga sulit untuk menentukan waktu dalam melakukan
koordinasi. Seperti pernyataan Informan VII (Jumat, 09 Juli 2010):
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
“Mungkin sekarang pada sibuk sendiri, jadi pembagian waktu untuk
bertemu belum ada”.
Jadi dapat dikatakan bahwa karena kurangnya koordinasi
inilah, arah usaha yang dijalankan menjadi tidak jelas dan usaha
menjadi sulit berkembang atau bahkan berhenti, sehingga ini
menjadi salah satu penghambat jalannya usaha.
6) Kurang fokus dan sungguh-sungguh
Secara umum, usaha yang dijalankan mahasiswa adalah
bersifat sampingan, sehingga kegiatan usahanya dijalankan disela-
sela waktu kuliah/belajarnya dan saat liburan. Mahasiswa cenderung
belum bisa fokus dan sungguh-sungguh dalam menjalankan
usahanya, karena mereka terkendala adanya kegiatan kuliah. Ketika
ada tugas kuliah dan kegiatan penting lainnya, mereka harus
meninggalkan sejenak urusan usahanya. Seperti pernyataan Informan
II (Jumat, 09 Juli 2010): “…hambatan biasanya dari pihak yang
menjual disana (Jakarta), mungkin karena kesibukan, misalnya
bersamaan adanya ujian, tugas-tugas kuliah dan lain-lain”. Lebih
lanjut, Informan VII (Jumat, 09 Juli 2010) juga menyatakan: “Kita
belum bisa mandiri, manajemen waktu sangat sulit, membagi antara
kuliah dan untuk bisa fokus agak susah”.
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa adanya
kegiatan perkuliahan atau kesibukan lain membuat mahasiswa
kesulitan dalam mengatur waktu (mengelola waktu), sehingga
perhatian terhadap usaha menjadi berkurang yang pada akhirnya
berdampak pada terhambatnya jalannya usaha.
3) Solusi Mengatasi Kendala Dalam Pelaksanaan Kegiatan Wirausaha
Hambatan-hambatan yang dihadapi mengharuskan para pelaku usaha
berusaha untuk mencari solusi atau pemecahan dalam upaya mengatasi
masalah-masalah tersebut.
a. Mengurangi jumlah utang dari pembeli
Untuk memperlancar perputaran arus modal pada usahanya, maka
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
para pelaku usaha harus bisa meminimalisasi keberadaan utang dari
pembeli, terlebih utang yang menumpuk dan belum terbayarkan. Selama
ini beberapa pelaku usaha memperbolehkan para pembelinya untuk
membeli dengan cara berutang. Sebenarnya tidak salah dengan cara
pembayaran seperti itu, permasalahan muncul ketika utang yang
dibayarkan melebihi batas waktu atau terlalu lama tidak dibayarkan.
Dengan memberlakukan persyaratan pembelian terhadap para pelanggan
dan terus mengingatkan kepada pelanggan tentang utangnya, dapat
mengurangi keberadaan utang dan membuka kesadaran pembeli terhadap
utang. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Informan II pada wawancara
tanggal 24 Juni 2010 yaitu sebagai berikut:
“Agar tidak berutang terlalu lama, untuk mengatasinya, kalau lamatidak ketemu atau jarang ketemu, jika ingin membeli pulsa tidaksaya beri, tetapi biasanya mereka yang akan membeli sudah tahudiri, kalau membeli ya harus membayar dan ketika liburan sayalebih menjual pada tetangga-tetangga atau yang dekat-dekat saja.
Lebih lanjut, Informan III (Selasa, 24 Juni 2010) juga menyatakan:
“Biasanya anak-anak tahu sendiri kalau harus membayar, selain itu,
dengan cara SMS mengingatkan pembayaran”.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa dengan terus
mengingatkan pembeli terhadap utang dan membuat peraturan tertentu
dalam transaksi usaha, setidaknya dapat meningkatkan kesadarannya
sehingga mampu meminimalisasi muncul dan menumpuknya utang
pembeli.
b. Menjalin kerjasama dengan pihak lain
Untuk mengatasi akibat kurangnya atau keterbatasan sarana
transportasi dan memperlancar dalam kegiatan transaksi usaha, maka
mahasiswa melakukan kerja sama dengan pihak lain. Hal ini sesuai
pernyataan Informan IV (Selasa, 29 Juni 2010): “Dengan menggunakan
jasa perantara, jadi kita tidak mengurus sendiri apa yang kita perlukan
tetapi sudah ada atau diuruskan oleh pihak ketiga”. Untuk transportasi
yang jauh, pelaku usaha bisa menjalin kerja sama dengan pihak lain,
seperti dengan jasa perantara/pengiriman. Selain itu, Informan VII (Jumat,
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
09 Juli 2010) juga menyatakan: “Untuk mendapatkan tentor, kami mencari
link atau koneksi, dan dulu kita pernah kerjasama di bidang Sumber Daya
Manusia (SDM) dengan lembaga bimbingan lain”.
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa menjalin kerja
sama atau membangun partner usaha sangat perlu bagi para pelaku usaha,
semakin banyak kerjasama yang dilakukan, tentunya akan mempermudah
jalannya usaha.
c. Melakukan inovasi, promosi dan meningkatkan pelayanan
Untuk bisa bersaing, para mahasiswa harus mampu dan terus
melakukan inovasi terhadap usahanya. Inovasi usaha kemudian diikuti
dengan promosi yang terus-menerus, sehingga masyarakat luas
mengetahui keberadaan usahanya. Ketidakmampuan dalam berinovasi
dapat menyebabkan usahanya tidak berkembang atau gagal. Sebagaimana
yang dialami Informan III (Selasa, 24 Juni 2010) dalam pernyataannya:
“Gagalnya usaha jual jilbab saya dulu yang paling utama itu disebabkan
karena susah mengikuti mode, model produknya selalu baru dan
permintaannya banyak, dan saya susah untuk mengikutinya”. Untuk bisa
berkompetisi, kreatifitas dan inovasi harus dilakukan, inovasi tidak sebatas
pada produk, tetapi juga dalam hal lain seperti promosi atau pemasaran.
Hal ini sesuai pernyataan Informan VII (Jumat, 9 Juli 2010), yakni: “Kami
mencoba untuk selalu membuat ide-ide baru dalam hal pemasaran, untuk
mengejar peta kompetisi”. Lebih lanjut, masalah pelayanan juga selalu
diperhatikan dan dievaluasi, seperti pernyataan Informan VII (Selasa, 29
Juni 2010): “Selalu dievaluasi mengenai pelayanannya. Karena ini hampir
menjalankannya sendiri jadi tetap memperhatikan orang-orang sekitar
yang membantu saya”.
Berdasarkan data di atas dapat dinyatakan bahwa untuk terus bisa
bersaing, mahasiswa harus senantiasa melakukan inovasi usahanya, baik
itu inovasi produk maupun strategi promosi dan meningkatkan
pelayanannya terhadap pelanggan.
d. Melakukan pengelolaan keuangan dengan baik
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
Keuangan merupakan bagian vital (penting) dalam kewirausahaan.
Usaha bisa terhambat karena kacaunya pengendalian keuangan yang
dimiliki, apalagi dalam jumlah yang besar. Untuk bisa melakukan evaluasi
dengan baik dalam keuangan, dibutuhkan laporan pencatatan keuangan
sehingga bisa menjadi bukti tertulis. Beberapa mahasiswa mulai
menunjukkan komitmen untuk lebih memperhatikan pengendalian
keuangan setelah adanya permasalahan yang muncul. Seperti halnya yang
diungkapkan Informan III (Kamis, 24 Juni 2010): “Dulu pernah saya buat,
tetapi kemudian sampai sekarang tidak saya buat, kedepan saya akan lebih
mengatur keuangan, mungkin mulai liburan tahun ini jadi saya bisa mulai
mempersiapkan untuk membuatnya”. Disamping itu, adanya pencatatan
keuangan untuk kemudian dilaporkan sebagai wujud transparansi
(keterbukaan) dalam usaha yang dijalankan secara kelompok.
Sebagaimana pernyataan Informan VII (Jumat, 09 Juli 2010): “Untuk
pembukuan itu ada dan ada bendaharanya juga. Karena masalah uang,
maka harus transparan, teliti, karena jika tidak, nanti bisa kres (timbul
masalah)”.
Berdasarkan data diatas dapat dikatakan bahwa dengan melakukan
pengendalian keuangan yang baik, seperti membuat pencatatan atau
pembukuan dapat memberikan informasi dengan jelas mengenai aliran
uang yang digunakan, memudahkan evaluasi, dan sebagai wujud
keterbukaan terhadap anggota lain dalam kelompok kewirausahaan.
e. Membuat jadwal kegiatan usaha
Untuk usaha yang dijalankan secara kelompok, setiap pembahasan
hal-hal mengenai kegiatan usaha tentunya harus dikoordinasikan atau
dirapatkan terlebih dahulu. Terkendalanya koordinasi disebabkan karena
kesibukan masing-masing anggota dan jarak tempat tinggal antar anggota
yang jauh. Untuk itu diperlukan kesadaran dari para anggota, salah satu
cara mengatasinya adalah dengan membuat jadwal koordinasi secara pasti.
Hal ini sesuai pernyataan Informan VII (Jumat, 09 Juli 2010) yang
menyatakan: “Untuk bisa melakukan koordinasi, kita membuat jadwal
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
yang pasti dan dengan kesadaran sendiri-sendiri”. Apalagi keberadaan
salah satu anggota yang di luar kota, sangat kecil kemungkinan untuk bisa
berkoordinasi secara rutin. Untuk mengatasinya, mahasiswa
memaksimalkan komunikasi dengan telepon genggam (handphone)
misalnya melalui SMS. Sebagaimana pernyataan Informan II (Selasa, 22
Juni 2010): “Tidak bisa koordinasi secara langsung, koordinasi kita
lakukan dengan cara SMS, menanyakan bagaimana kondisi usahanya dan
kita saling percaya saja”.
Jadi dari data diatas dapat disimpulkan bahwa agar koordinasi tetap
bisa dilakukan, maka mahasiswa membuat jadwal pertemuan atau kegiatan
koordinasi yang pasti dan dengan memanfaatkan media komunikasi seperti
telepon genggam (handphone) apabila tidak bisa melakukan koordinasi
secara langsung.
f. Berusaha untuk tetap fokus dan bersungguh-sungguh
Kurangnya fokus dan sungguh-sungguh dalam berwirausaha,
dikarenakan mahasiswa belum menaruh prioritas utama terhadap
usahanya. Sekalipun mahasiswa disibukkan kegiatan kuliah dan kegiatan
penting lainnya, bukan berarti mahasiswa harus menghentikan kegiatan
usahanya. Secara keseluruhan aktivitas usaha mahasiswa memang belum
terlalu banyak dan ruang lingkup usahanya kecil, sehingga tidak
mengganggu waktu kegiatan perkuliahan.
Dari hasil wawancara, kebanyakan mahasiswa belum memikirkan
untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih berkembang (besar). Yang
terpenting bagi mereka adalah tetap menjalani usaha apa adanya, paling
tidak bisa bertahan. Seperti yang diungkapkan Informan III (Selasa, 24
Juni 2010): “Saya jalankan apa adanya, ya paling tidak bisa bertahan”.
Disamping itu, mahasiswa harus pandai membagi waktu antara kegiatan
kuliah, kepentingan pribadi dan kegiatan usaha. Agar usahanya tetap
berjalan, memang mahasiswa harus sedikit meluangkan waktu untuk
usahanya. Sebagaimana pernyataan Informan II (Selasa, 22 Juni 2010):
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
“Mengatasinya, paling tidak yang menjual disana harus lebih meluangkan
waktunya saja”.
Dari data diatas dapat dinyatakan bahwa mahasiswa sebagai pelaku
usaha harus tetap fokus, pandai mengatur/mengelola waktu, termasuk
dalam meluangkan waktunya untuk kegiatan usaha. Sehingga usaha tetap
dapat berjalan lancar dan minimal bisa bertahan.
3) Temuan Studi yang Dikaitkan dengan Kajian Teori
a. Pelaksanaan Kegiatan Wirausaha Mahasiswa Prodi Ekonomi TA 2009
Menurut Bygrave dalam Buchari Alma (2009 : 10) mengenai tahapan
proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan meliputi proses inovasi
(pembaharuan), proses pemicu (Triggering Event), proses pelaksanaan
(implementasi), proses pertumbuhan (Growth). Perintisan dan pengembangan
kewirausahaan yang dilakukan mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Tahun
Angkatan 2009 dalam upaya memperoleh penghasilan dan pengalaman meliputi
beberapa tahap yaitu:
a. Persiapan Wirausaha
1) Minat Berwirausaha
Minat mengawali segenap pikiran dan perasaan mahasiswa untuk
berwirausaha. Minat muncul karena dipengaruhi adanya dorongan-
dorongan untuk berwirausaha. Masing-masing mahasiswa memiliki latar
belakang lingkungan dan kondisi ekonomi keluarga yang berbeda, dimana
hal itu juga sangat mempengaruhi minat mahasiswa untuk berwirausaha.
Adapun dorongan yang muncul dari mahasiswa untuk berwirausaha antara
lain karena faktor kondisi ekonomi keluarga, adanya keinginan untuk
menjadi pengusaha muda, dan keinginan untuk menyalurkan hobi atau
kesukaan. Sedangkan bagi mahasiswa yang menjalankan usaha keluarga
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
adalah lebih karena keinginan untuk membantu orang tua dari usaha yang
dijalankannya.
2) Tujuan dan Manfaat Berwirausaha
Usaha yang dijalankan mahasiswa cukup beragam. Masing-masing
mahasiswa memiliki tujuan usaha sendiri-sendiri. Kebanyakan tujuan
mahasiswa berwirausaha adalah untuk menambah penghasilan. Namun
demikian, tidak semua mahasiswa menaruh tujuan utama usahanya untuk
mendapatkan uang, melainkan guna mengaktualisasikan karya atau
hobinya, sehingga mahasiswa dapat berpartisipasi memajukan bidang
usaha yang disukai. Adapun manfaat yang diperoleh antara lain menambah
pengalaman, membantu memberikan pelayanan kepada orang lain dari
produk yang dijual, dan dapat menjadi ajang pembelajaran seperti belajar
berkomunikasi, berinteraksi dengan orang lain, belajar bersikap, melatih
kesabaran dan bertanggung jawab.
3) Modal
a. Uang
Mahasiswa tidak membutuhkan modal yang besar untuk
mengawali usahanya. Modal awal yang digunakan mahasiswa untuk
berwirausaha diperoleh dari hasil menyisihkan uang saku atau
tabungan, dan investasi bersama (patungan). Disamping itu,
mahasiswa juga membutuhkan modal tambahan untuk
mempertahankan dan mengembangkan usahanya yang diperoleh
dengan meminta atau meminjam orang tua, dan bahkan ada yang
mendapat pinjaman pihak lain.
b. Networking / Jejaring
Usaha yang dijalankan mahasiswa memang masih berskala
kecil. Ruang lingkup usahanya juga belum begitu luas. Jaringan
usaha yang dibangun masih sebatas di kalangan mahasiswa yang
sekaligus juga menjadi pasar bagi sebagian besar usaha mereka.
Untuk memperluas pasar, sebagian mahasiswa melakukan kerjasama
dengan teman mahasiswanya, dan saudara-saudara atau tetangga
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
dekatnya yang berada di kota lain atau tempat daerah asalnya.
Kerjasama yang dilakukan meliputi pemasaran dan perawatan
barang. Dalam prakteknya, mahasiswa membeli barang di Solo,
untuk kemudian dijual ke luar kota melalui pihak yang telah diajak
bekerja sama. Itupun untuk produk-produk tertentu seperti batik dan
burung yang bisa didapat dengan harga murah dan beragam.
b. Pelaksanaan (implementasi) Kegiatan Usaha
1) Jenis produk barang / Jasa yang ditawarkan
Usaha yang dikembangkan mahasiswa cukup beragam. Selain
usaha pribadi, sebagian mahasiswa juga menjalankan usaha keluarga.
Dalam pelaksanaanya, ada yang dilakukan secara perorangan (individu)
dan berkelompok. Adapun secara keseluruhan, jenis-jenis usaha yang
dikembangkan mahasiswa, adalah sebagai berikut:
(1) Usaha Penjualan Barang dan Jasa
1) Usaha Perdagangan Barang meliputi: Usaha Jual-beli pulsa,
Jual-beli Aneka burung, Jual-beli Tas, Jual-beli Baju dan tas
batik, Jual-beli Kerudung (Jilbab), Jual-beli Aneka makanan
ringan (jajanan), dan Multi Level Marketing (MLM). Termasuk
usaha keluarga: agen telur, beras dan ayam, dan warung
kelontong.
2) Usaha Penjualan Jasa meliputi: usaha jasa bimbingan/les
privat, layanan Print Out, jasa penjilidan. Termasuk usaha
keluarga adalah usaha jasa terima layanan penjahitan.
3) Usaha Produksi Barang
Usaha produksi sebagai suatu usaha membuat produk barang
dan kemudian dijual. Usaha yang dijalankan mahasiswa ini
meliputi usaha pembuatan cupcake, pembuatan kerajinan
flannel, pembuatan minuman es dan es kristal. Termasuk usaha
keluarga adalah usaha pembuatan tempe dan produksi roti.
Berdasarkan data diatas, setidaknya ada 16 jenis usaha yang
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
dijalankan mahasiswa. Usaha yang paling banyak ditekuni mahasiswa
adalah berjualan pulsa elektrik, sehingga terjadi persaingan usaha yang
cukup ketat. Disamping itu, ada beberapa mahasiswa di dalam usahanya
menjual produk yang berbeda, antara lain mahasiswa yang menjual pulsa
dan menjual baju beserta tas batik, mahasiswa yang menjual pulsa dan
kerudung, mahasiswa yang menjual pulsa dan sekaligus mengelola usaha
warung kelontong milik keluarga.
2) Strategi Promosi
Untuk menarik atau memperoleh banyak pelanggan/konsumen,
mahasiswa menerapkan berbagai cara dalam berpromosi. Tidak ada
promosi besar-besaran yang dilakukan mahasiswa terhadap usahanya.
Secara umum, usaha promosi yang dilakukan para mahasiswa adalah
promosi dari mulut ke mulut, memberitahu ke orang lain secara langsung
atau melalui handphone serta membuat media/instrumen promosi yang
sederhana. Dan kalangan mahasiswa menjadi stakeholders yang baik
terhadap usahanya, baik itu sebagai pelanggan/konsumen maupun
rekan/partner bisnisnya.
3) Sistem Administrasi
Mayoritas usaha mahasiswa masih berskala kecil dan aktivitas
usahanya juga belum terlalu banyak (kompleks), sehingga perhatian
terhadap pengelolaan administrasi usahanya cenderung masih kurang
terutama dalam hal pengelolaan keuangan. Pengelolaan administrasi dalam
hal ini lebih ditekankan pada manajemen keuangan, karena merupakan
bagian vital dalam suatu kegiatan usaha. Pengelolaan keuangan dalam
usaha keluarga masih menjadi tanggung jawab orang tua. Mahasiswa yang
menjadi bagian dari keluarga sekedar ikut membantu menjalankan usaha
tersebut seperti membuat barang, menjual dan membeli produk barang.
Sehingga mereka cenderung tidak bisa mengetahui kondisi keuangan dari
usaha yang dijalankannya.
Bagi mahasiswa yang memiliki usaha pribadi (perorangan),
pencatatan masih sebatas pada keluar masuknya barang yang dijual.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
Mereka juga belum melakukan pengelolaan keuangan secara maksimal
seperti pencatatan atau pembukuan keuangan.
Berbeda halnya dengan mahasiswa yang menjalankan usaha secara
kelompok. mereka cenderung lebih memperhatikan pengelolaaan
administrasi terutama dalam hal keuangan, salah satunya adalah dengan
membuat pembukuan atau laporan keuangan, sebagai wujud transparansi
(keterbukaan) terhadap anggota yang lain.
a. Faktor Yang Mendukung dan Menghambat dalam Pelaksanaan
Kegiatan Wirausaha
a) Faktor Pendukung
Menurut Bygrave dalam Buchari Alma (2009 : 9) faktor-faktor yang
mendorong dalam berwirausaha ataupun yang berperan dalam
membuka usaha meliputi aspek-aspek kepribadian seseorang
(personal), masalah hubungan keluarga dan masyarakat sekitar
(Sosiological), hubungan dengan lingkungan (environment).
Dari data yang berhasil dikumpulkan, ternyata ditemukan beberapa hal
yang mendukung pelaksanaan kewirausahaan Mahasiswa Pendidikan
Ekonomi TA 2009 antara lain sebagai berikut:
a. Kecintaan atau kesukaan (hobi) terhadap usaha yang dijalankan
b. Kondisi pasar dan lingkungan yang baik
c. Ketersediaan modal
b) Faktor Penghambat
Hambatan-hambatan dalam menjalankan usaha dijelaskan oleh
Zimmerer dalam Suryana (2006 : 68) adalah sebagai berikut:
a. Tidak kompeten dalam hal manajerial
b. Kurang berpengalaman, baik kemampuan teknik,
memvisualisasikan usaha, mengoordinasikan, mengelola sumber
daya manusia, dan mengintegrasikan operasi perusahaan.
c. Kurang dapat mengendalikan keuangan
d. Gagal dalam perencanaan
e. Lokasi kurang memadai
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
f. Kurangnya pengawasan peralatan
g. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
h. Ketidakmampuan dalam melakukan transisi/peralihan
kewirausahaan.
Dari data yang berhasil dikumpulkan peneliti, ternyata ditemukan
beberapa hal yang menghambat pelaksanaan kewirausahaan mahasiswa
Pend. Ekonomi TA 2009 antara lain sebagai berikut:
1) Utang pembelian yang menumpuk dan belum terbayarkan
2) Keterbatasan sarana transportasi
3) Persaingan usaha yang ketat
4) Kurang dapat mengendalikan keuangan
5) Kurangnya koordinasi antar anggota kelompok kewirausahaan
6) Kurang fokus dan sungguh-sungguh
4) Upaya-Upaya yang Dilakukan Mahasiswa Dalam Mengatasi Hambatan
Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Menurut Murphy dan Peck dalam Buchari Alma (2009:106), ada delapan cara
menuju wirausaha sukses, yakni sebagai berikut:
1. Mau Kerja Keras (Capacity for Hard Work)
2. Bekerja sama dengan orang lain
3. Penampilan yang baik (Good Appearance)
4. Yakin (Self Confidence)
5. Pandai membuat keputusan (Making Sound Decision)
6. Mau menambah ilmu pengetahuan (Colledge Education)
7. Ambisi untuk maju (Ambition Driver)
8. Pandai Berkomunikasi (Ability to Communicate)
Upaya-upaya yang dilakukan mahasiswa untuk mengatasi hambatan-
hambatan yang terjadi adalah sebagai berikut:
1) Mengurangi jumlah utang dari pembeli dengan terus memperingatkan
dan membuat syarat pembelian.
2) Menjalin kerja sama dengan pihak lain
3) Melakukan inovasi dan terus promosi
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
4) Melakukan pengendalian keuangan dengan baik
5) Membuat jadwal kegiatan usaha guna memperlancar koordinasi
6) Berusaha untuk tetap fokus dan bersungguh-sungguh.
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
1) Simpulan
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan di lapangan dan analisis yang
telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Kegiatan Wirausaha Mahasiswa Prodi Ekonomi TA 2009 yaitu
meliputi 2 tahap utama, yaitu:
a) Persiapan Wirausaha
A. Minat Berwirausaha
Minat berwirausaha beberapa mahasiswa dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain kondisi ekonomi keluarga, adanya keinginan untuk
menjadi pengusaha muda, dan keinginan untuk menyalurkan hobi atau
kesukaan serta keinginan untuk membantu orang tua dari usaha yang
dijalankannya.
B. Tujuan dan Manfaat Berwirausaha
Tujuan mahasiswa berwirausaha adalah untuk menambah penghasilan
dan mengaktualisasikan karya atau hobinya. Manfaat yang diperoleh
antara lain menambah pengalaman, membantu memberikan pelayanan
kepada orang lain dari produk yang dijual, menjadi ajang
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
pembelajaran seperti belajar berkomunikasi, berinteraksi dengan orang
lain, belajar bersikap, melatih kesabaran dan bertanggung jawab.
C. Modal
a. Uang
Modal awal yang digunakan diperoleh dari hasil menyisihkan
uang saku atau tabungan, dan investasi bersama (patungan).
Disamping itu, mahasiswa juga membutuhkan modal tambahan
untuk mempertahankan dan mengembangkan usahanya yang
diperoleh dengan meminta atau meminjam orang tua, atau
mendapat pinjaman pihak lain.
b. Networking / Jejaring
Jaringan usaha yang dibangun masih sebatas di kalangan
mahasiswa yang sekaligus menjadi target pelanggan/konsumen
bagi sebagian besar usaha mereka. Mahasiswa membangun
jaringan melalui teman-teman atau saudara-saudaranya yang
berada ditempat berbeda, sehingga pasar menjadi lebih
berkembang.
b) Pelaksanaan (implementasi) Kegiatan Usaha
Jenis produk barang / Jasa yang ditawarkan oleh mahasiswa meliputi:
a) Usaha Penjualan Barang dan Jasa
Usaha Perdagangan Barang meliputi: Usaha Jual-beli pulsa, Jual-beli
Aneka burung, Jual-beli Tas, Jual-beli Baju dan tas batik, Jual-beli
Kerudung (Jilbab), Jual-beli Aneka makanan ringan (jajanan), dan
Multi Level Marketing (MLM). Termasuk usaha keluarga: agen telur,
beras dan ayam, dan warung kelontong.
b) Usaha Penjualan Jasa meliputi: usaha jasa bimbingan/les
privat, layanan Print Out, jasa penjilidan. Termasuk usaha keluarga
adalah usaha jasa terima layanan penjahitan.
c) Usaha Produksi Barang
Usaha produksi sebagai suatu usaha membuat produk barang dan
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
kemudian dijual. Usaha yang dijalankan mahasiswa ini meliputi usaha
pembuatan cupcake, pembuatan kerajinan flannel, pembuatan
minuman es dan es kristal. Termasuk usaha keluarga adalah usaha
pembuatan tempe dan produksi roti.
D. Strategi Promosi
Secara umum, strategi promosi yang dilakukan para mahasiswa adalah
promosi dari mulut ke mulut, memberitahu ke orang lain secara
langsung atau melalui handphone serta membuat media/instrumen
promosi yang sederhana seperti pamflet dan pin. Dan kalangan
mahasiswa menjadi stakeholders yang baik terhadap usahanya, baik
itu sebagai pelanggan/konsumen maupun rekan/partner bisnisnya.
E. Sistem Administrasi
Administrasi usaha dikelola secara fleksibel, artinya belum ada
peraturan baku dalam usaha mereka. Pengelolaan administrasi dalam
hal ini lebih ditekankan pada manajemen keuangan, karena merupakan
salah satu bagian vital dalam suatu kegiatan usaha. Pengelolaan
keuangan dalam usaha keluarga masih menjadi tanggung jawab orang
tua. Untuk usaha pribadi mahasiswa (perorangan), pencatatan masih
sebatas pada keluar masuknya barang yang dijual. Mereka juga belum
melakukan pengelolaan keuangan secara maksimal seperti membuat
pencatatan atau pembukuan keuangan.
Sedangkan untuk usaha yang dijalankan secara kelompok, masalah
pengelolaaan administrasi terutama dalam hal keuangan lebih
diperhatikan, salah satunya adalah dengan membuat pembukuan atau
laporan keuangan, hal itu dilakukan sebagai wujud transparansi
(keterbukaan) terhadap anggota yang lain.
2. Faktor Yang Mendukung dan Menghambat dalam Pelaksanaan Kegiatan
Wirausaha
1) Hal-hal yang mendukung pelaksanaan kewirausahaan Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi TA 2009 antara lain sebagai berikut:
a) Kecintaan atau kesukaan (hobi) terhadap usaha yang dijalankan
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
b) Kondisi pasar dan lingkungan yang baik
c) Ketersediaan modal
2) Hambatan-hambatan yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan usaha
mahasiswa Pendidikan Ekonomi TA 2009 antara lain sebagai berikut:
1) Utang pembelian yang menumpuk dan belum terbayarkan
2) Keterbatasan sarana transportasi
3) Persaingan usaha yang ketat
4) Kurang dapat mengendalikan keuangan
5) Kurangnya koordinasi antar anggota kelompok kewirausahaan
6) Kurang fokus dan sungguh-sungguh
3. Upaya-Upaya yang Dilakukan Mahasiswa Dalam Mengatasi Hambatan
Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Upaya-upaya yang dilakukan mahasiswa untuk mengatasi hambatan-
hambatan yang terjadi adalah sebagai berikut:
a. Mengurangi jumlah utang dari pembeli dengan terus memperingatkan
dan membuat syarat pembelian.
b. Menjalin kerja sama dengan pihak lain
c. Melakukan inovasi dan terus promosi
d. Melakukan pengendalian keuangan dengan baik
e. Membuat jadwal kegiatan usaha guna memperlancar koordinasi
f. Berusaha untuk tetap fokus dan bersungguh-sungguh
g. Mencari tambahan modal usaha
2) Implikasi
Berdasarkan kesimpulan diatas serta berbagai hal yang ditemukan dalam
penelitian tentang Analisis Pelaksanaan Kegiatan Usaha Mahasiswa Prodi
Pendidikan Ekonomi FKIP UNS Tahun Angkatan 2009 dapat dikemukakan
berbagai implikasi yang ditimbulkan.
a. Hasil penelitian memberikan inspirasi kepada para mahasiswa untuk
lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan usaha
dan selalu memperhatikan masalah administrasi usaha guna
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
menghindari munculnya berbagai permasalahan yang berakibat pada
kerugian usaha.
b. Penelitian ini membuktikan bahwa hanya sebagian kecil mahasiswa
yang berwirausaha dari total responden yang diteliti, baik itu usaha
pribadi maupun usaha keluarga.
3) Saran
Sesuai dengan hasil penelitian ini, maka yang dapat peneliti sarankan antara lain:
1. Kepada Pihak Pimpinan Prodi Pend. Ekonomi
1. Guna meningkatkan minat mahasiswa dan memperlancar pelaksanaan
wirausaha mahasiswa, Pimpinan Prodi Pend. Ekonomi FKIP UNS,
alangkah baiknya turut memperhatikan para mahasiswa dengan
memberikan stimulus-stimulus seperti kemudahan beasiswa,
konsultasi atau bimbingan khusus, poin plus pada mata kuliah
kewirausahaan, atau bahkan informasi tambahan modal, misal melalui
KOPMA UNS, guna mendorong minat mahasiswa untuk
berwirausaha.
2. Apabila hal diatas belum bisa dipenuhi, maka setidaknya Pimpinan
Prodi Pend. Ekonomi dapat mendelegasikan ke HIMANNOMI
(Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi) untuk
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan kewirausahaan atau program-
program khusus, misal pelatihan (training), talkshow, atau seminar
kewirausahaan, guna meningkatkan minat usaha dan membantu
mempermudah pelaksanaan usaha mahasiswa.
3. Pimpinan Prodi melalui para dosen, terutama dosen kewirausahaan
agar memberikan poin tersendiri kepada mahasiswa yang
berwirausaha, sebagai wujud apresiasi dan motivasi terhadap usaha
mahasiswa.
2. Kepada Mahasiswa Wirausaha Prodi Pend. Ekonomi TA 2009
a. Untuk meningkatkan kemampuan dalam menjalankan usaha, para
mahasiswa supaya terus belajar menambah ilmu pengetahuan, mencari
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
wawasan dan informasi seperti membaca buku referensi, artikel, berita
di internet, dan bertanya kepada pihak lain yang sekiranya lebih
berpengalaman dibidang usaha yang sama.
b. Mahasiswa sebagai seorang wirausaha agar tetap bersungguh-sungguh
dan tidak cepat menyerah dalam berwirausaha misalnya dengan cara
selalu menyukai usahanya, tidak bermalas-malasan dan senantiasa
memotivasi diri sendiri, mengingat banyaknya kendala yang berujung
pada resiko-resiko usaha.
c. Agar mampu bersaing dengan usaha-usaha yang lain, mahasiswa
dituntut untuk selalu melakukan inovasi usaha, melakukan
pengelolaan administrasi yang baik, terutama dalam pengelolaan
keuangan.
3. Kepada Peneliti Lain
Peneliti yang lain dapat mengkaji ulang penelitian ini atau melakukan
penelitian sejenis dengan menggunakan teknik penelitian yang berbeda,
mengingat penelitian ini masih jauh dari sempurna.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version