ii
ANALISIS KESEHATAN BANK PANIN DUBAI SYARIAH
MENGGUNAKAN RASIO CAMEL
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah( S.E. )
OLEH:
DIDI SAPUTRA
NIM 1611140209
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)BENGKULU
BENGKULU, 2020 M/1441 H
iii
ii
iii
iv
v
MOTTO
Karunia Allah yang paling lengkapadalahkehidupan yang
didasarkanpadailmupengetahuan.
(Ali bin AbiThalib)
Bencanaakibatkebodohanadalahsebesar-besarnyamusibahseorangmanusia.
(Imam Al Ghazali)
vi
PERSEMBAHAN
Sujud syukur kupersembahkan kepada Mu Allah SWT yang maha Penyayang atas
takdir-Mu telah kau jadikan aku manusia yang senantiasa berfikir, berilm
beriman, dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini
menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih cita- cita besarku.
Kupersembahkan skripsi ini untuk:
Kedua Orangtuaku yang telah melahirkan, membesarkan serta
mendidik tanpa mengharap pamrih yaitu Ibunda Rasilah dan
Ayahanda Erlian. Pengorbanan Ibudan Ayah berdua semoga
menjadi amal shalih di sisi Allah SWT.
Adik–adiku tercinta Agus Hardoni, Riki Winando, Ayriel Almuafa,
dan Lesti Era Emiliya yang telah membuat hari – hariku berwarna
dan penuh canda tawa, serta saudara – saudara lainnya yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Teruntuk Sahabat terbaikku Henti Hariani, yang selalu menemani,
memberikan semangat dan memotivasi dalam penulisan skripsi ini.
Keluarga besarku yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
terimakasih telah memberikan semangat dan do’a restu dalam
menyelesaikan Studi di IAIN Bengkulu.
Teman teman seperjuangan Prodi Perbankan Syariah Angkatan
2016 yang sangat bersahabat.
Seluruh dosen dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Bengkulu.
Semua pihak yang tidak biasa disebutkan namanya satu persatu baik
secara langsung maupun tidak langsung berjasa dalam hidup
penulis.
Almamaterku, Agama, Nusa, Bangsa.
vii
ABSTRAK
Ananlisis Kesehatan Bank Panin Dubai Syariah Menggunakan Rasio CAMEL
Oleh DidiSaputra, NIM 1611140209
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesehatan Bank Panin
Dubai Syariah yang di ukur dengan Rasio CAMEL. Dalam menganalisis data
digunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu data yang diperoleh dan dianalisa
dengan dasar teori yang ada sehingga memberikan suatu gambaran dan
perhitungan yang cukup jelas. Dengan melakukan perbandingan antara teori yang
digunakan dalam penelitian dengan penerapan dalam Bank, kemu dian disusun
sedemikian rupa untuk dianalisis dan disimpulkan. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukan bahwa kesehatan Bank Panin Dubai Syariah ditinjau Padaa spek
capital pada periode tahun 2015 (20.30%), 2016 (18.17 %) dikatakan SANGAT
SEHAT, dan di tahun 2017 (11.51 %), 2018 (23.15 %) SEHAT. Aspek assets
periode tahun 2015(1.94 %),2016 (1.86 %) dikatakan TIDAK SEHAT dan di
periode tahun 2017(4.83 %), 2018 (3.84 %) dikatakan KURANG SEHAT. Pada
aspek manajemen periode tahun 2015 (68.75 %), 2016 (71.07 %) dikatakan
CUKUP SEHAT dan periode tahun 2017 (100.69 %), 2018 (507.64 %) dikatakan
SANGAT SEHAT sedangkan pada aspek rentabilitas periode tahun 2015 (1.07
%), 2016 (0.32 %) dikatakan CUKUP SEHAT dan di periode tahun 2017(11.30
%), 2018 (0.24 %) dikatakan SANGAT SEHAT.Serta aspek likuiditas periode
tahun 2015 (94.81 %), 2016 (90.78 %), 2017 (86.94 %), 2018 (88.82 %)
dikatakan CUKUP SEHAT menurut standar Bank Indonesia.
Kata kunci: Rasio CAMEL, Capital, Aset, Manajemen, Rentabilitas, Likuiditas
viii
ABSTRACT
Panin Dubai Syariah Bank Health Analysis Using CAMEL Ratio
By DidiSaputra, NIM 1611140209
The purpose of this study was to determine the health of the Panin Dubai
Syariah Bank as measured by the CAMEL Ratio. In analyzing the data used
quantitative descriptive method that is the data obtained and analyzed on the basis
of the existing theory so as to provide a fairly clear picture and calculation. By
making comparisons between the theories used in research with applications in
the Bank, then arranged in such a way as to be analyzed and concluded. Based on
the results of the study showed that the health of Panin Dubai Syariah Bank was
reviewed in terms of capital in the period of 2015 (20.30%), 2016 (18.17%) said
to be VERY HEALTHY, and in 2017 (11.51%), 2018 (23.15%) HEALTHY.
aspects of assets for the 2015 period (1.94%), 2016 (1.86%) were said to be NOT
HEALTHY and in the 2017 period (4.83%), 2018 (3.84%) were said to be LESS
HEALTHY. In the management aspect of the 2015 period (68.75%), 2016
(71.07%) it was said HEALTHY ENOUGH and the 2017 period (100.69%), 2018
(507.64%) was said to be VERY HEALTHY while in the aspect of profitability
for the 2015 period (1,07%), 2016 (2016 0.32%) is said to be HEALTHY
ENOUGH and in the 2017 period (11.30%), 2018 (0.24%) is said to be VERY
HEALTHY. And the aspects of liquidity for the period of 2015 (94.81%), 2016
(90.78%), 2017 (86.94%), 2018 (88.82%) were said to be HEALTHY ENOUGH
according to Bank Indonesia standards.
Keywords: CAMEL Ratio, Capital, Assets, Management, Profitability, Liquidity
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Kesehatan
Bank Panin Dubai Syariah Menggunakan Rasio CAMEL”. Shalawat dan salam
untuk Nabi besar Muhammad SAW, yang telah berjuang untuk menyampaikan
ajaran Islam sehingga umat Islam mendapatkan petunjuk kejalan yang lurus baik
dunia maupun akhirat.
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salahsatu syarat guna
untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi (S.E) pada Program Studi Perbankan
Syariah Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu. Dalam proses penulisan skripsi ini,
penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini izinkan
penulis mengucapkan terimakasih seiring doa semoga menjadi amal ibadah dan
mendapatkan balasan dari Allah SWT, kepada:
1. Prof. Dr. H. Sirajuddin M, M.Ag, MH, selaku Rektor IAIN Bengkulu yang
telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di kampus hijau tercinta.
2. Dr. Asnaini, MA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu sekaligus sebagai pembimbing I, yang
selalu mendukung, membimbing serta memotivasi demi kesuksesan penulis.
3. Desi Isnaini, MA, ketua Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memotivasi
dan membagikan ilmunya.
x
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN VERIFIKASI PLAGIASI .................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v
MOTTO .......................................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACK ................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Batasan Masalah ............................................................................ 6
C. Rumusan Masalah ......................................................................... 6
D. Tujuan penelitian ........................................................................... 7
E. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 7
F. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Teori................................................................................... 14
1. Bank Syariah ............................................................................ 14
2. Laporan Keuangan.................................................................... 19
3. Metode Kesehatan Bank ........................................................... 32
B. Kerangka Berpikir ......................................................................... 44
xii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenisdan Pendekatan Penelitian ..................................................... 46
B. Waktu Penelitian ........................................................................... 46
C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 46
D. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ........................................ 47
E. Definisi Oprasional dan Variabe ................................................... 48
1. Variabel Bebas.......................................................................... 48
2. Variabel Terikat ........................................................................ 48
F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk ................. 52
1. Sejarah PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk ............................. 52
2. Kepemilikan Saham.................................................................. 53
3. Visi, Misi dan Budaya Bank Panin Dubai Syariah................... 53
4. Logo Perusahaan PT Bank Panin Dubai SyariahTbk ............... 55
5. Perodukdan Layanan PT Bank Panin Dubai SyariahTbk......... 55
6. Struktur Organisasi PT Bank Panin Dubai SyariahTbk ........... 66
B. Hasil Penelitian .............................................................................. 57
C. Pembahasan .................................................................................... 65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 72
B. Saran .............................................................................................. 73
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 75
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan CAR, NPF, NOM, ROA, dan FDR ...................... 5
Tabel 3.1 Kreteria Penetapan Peringkat CAR ............................................... 49
Tabel 3.2 Kreteria Penetapan Peringkat NPF ................................................ 49
Tabel 3.3 Kreteria Penetapan Peringkat NPM .............................................. 50
Tabel 3.4 Kreteria Penetapan Peringkat ROA............................................... 50
Tabel 3.5 Kriteria Peringkat FDR ................................................................. 51
Tabel 4.1 Struktur Organisasi ........................................................................ 56
Tabel 4.2 Perhitungan CAR Periode Tahun 2015-2018................................ 58
Tabel 4.3 Perhitungan NPF Periode Tahun 2015-2018 ................................ 59
Tabel 4.4 Perhitungan NPM Periode Tahun 2015-2018 ............................... 61
Tabel 4.5 Perhitungan ROA Periode Tahun 2015-2018 ............................... 62
Tabel 4.6 Perhitungan FDR Periode Tahun 2015 2018 ................................ 64
Tabel 4.7 Perhitungan Kesehatan Bank Panin Dubai Syariah Periode Tahun
2015-2018...................................................................................... 65
Tabel4.8 Kreteria Penetapan Peringkat CAR ............................................... 66
Tabel 4.9 Kreteria Penetapan Peringkat NPF ................................................ 68
Tabel4.10 Kreteria Penetapan Peringkat NPM .............................................. 69
Tabel4.11 Kreteria Penetapan Peringkat ROA............................................... 70
Tabel4.12 Kriteria Penetapan Peringkat FDR ................................................ 71
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .................................................................... 45
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Pengajuan Judul
Lampiran 2 Lembar Hasil Uji Kelayakan Proposal
Lampiran 3 Jadwal Seminar Proposal
Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal
Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi
Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal
Lampiran 7 Pemohonan Penujukan Pembimbing
Lampiran 8 Surat Penunjukan Pembimbing
Lampiran 9 Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 10 Laporan Keuangan Bank Panin Dubai Syariah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Laju pertumbuhan ekonomi dalam perkembangannya tidak terlepas dari
peran serta sektor perbankan.Bank merupakan salah satu lembaga keuangan
yang mempunyai peran penting dalam perekonomian suatu negara. Bank
pada prinsipnya merupakan lembaga intermediasi yang menghimpun dana
dari masyarakat yang mengalami surplus dana dan menyalurkan dana kepada
masyarakat yang membutuhkan dana. Jenis bank di indonesia dibagi menjadi
dua jenis yang dibedakan berdasarkan pembayaran bungaatau bagi hasil
usaha diantaranya adalah bank yang melakukan usaha secara konvensional
dan bank yang melakukan usaha secara syariah.1
Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia dapat dilihat dengan
banyak munculnya lembaga keuangan syariah, seperti bank syariah, asuransi
syariah, pasar modal syariah, dan lembaga lainnya.Awal perkembangan
perbankan syariah di Indonesia dimulai dengan didirikannya bank syariah
pertama pada tahun 1992, yaitu Bank Muamalat Indonesia.2
Dilatarbelakangi krisis moneter pada tahun 1998 dan keluarnya Undang
- Undang Nomer 10 Tahun 1998, yang isinya mengatur tentang peluang
usaha syariah bagi bank konvensional, perbankan syariah mulai mengalami
perkembangan dengan berdirinya Bank Syariah Mandiri pada 1999 dan Unit
1Abdul Ghofur Ansori, Hukum Perbankan Syariah, (Bandung: PT. Rafik Aditama, 2013 ),
h. 11 2Rustam, B. R, Manajemen Risiko Perbankan Syariah di Indonesia, ( Jakarta: Salemba
Empat, 2013 ), h. 21
2
Usaha Syariah (UUS) Bank BNI pada tahun 2000, serta bank-bank syariah
lain dan UUS lain pada tahun-tahun berikutnya.3
Namun demikian, walaupun perkembangan sudah mencapai lebih dari
satu dasawarsa, industri perbankan syariah masih dianggap sebagai kegiatan
usaha yang relatif baru di indonesia dan masih terus melakukan
penyempurnaan dalam infrasruktur pendukungnya. Bentuk pengungkapan
informasi dalam laporan keuangan tahunan adalah salah satu cara bank
syariah untuk menciptakan budaya transparan dan menunjukkan tanggung
jawab serta kepatuhannya terhadap prinsip syariah kepada para pemangku
kepentingan dan masyarakat pada umumnya. Salah satu sumber utama untuk
mencari kepercayaan publik adalah tingkat kualitas informasi yang di berikan
kepada publik.4
Laporan keuangan merupakan dasar upaya analisis tentang status usaha,
sehingga harus mengerti arti dari laporan keuangan. Arti dari laporan
keuangan yaitu keseluruhan aktifitas – aktifitas yang bersangkutan dengan
usaha–usaha untuk mendapatkan dana yang diperlukan dan biaya minimal
dengan syarat – syarat yang paling menguntungkan serta usaha – usaha untuk
menggambarkan dana tersebut seefisien mungkin.5
Dalam menilai kinerja atau mengukur seberapa banyak masalah serta
kemajuan yang telah dilalui oleh perusahaan biasanya pihak internal
perusahaan biasanya menyiapkan berbagai macam metode dalam mengukur
3 Ikatan Bankir Indonesia, Memahami Bisnis Bank Syariah, (Jakarta:Gramedia Pustaka
Utama, 2014 ), h. 2 4Kuat Ismanto, Manajemen Syariah, (Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2009 ), h.120
5Skripsi Sumarti, Analisis Kinerja Keuangan Pada Bank Syariah Mandiri Di Jakarta Tahun
2007, diakses pada 10 November, 2019 14.33 WIB
3
seberapa besar progres yang dihasilkan dalam satu tahun belakangan salah
satunya dengan melakukan analisis laporan keuangan.
Aalisis laporan keuangan (financial statement analysisi) adalah
penerapan alat dan teknik analisis terhadap laporan keuangan bertujuan
umum dan data terkait untuk memperoleh estimasi dan kesimpulan yang
berguna dalam analisis bisnis. Analisis laporan keuangan mengurangi
ketergantungan pada firasat, tebakan, dan intuisi untuk pengambilan
keputusan bisnis sehingga mengurangi ketidak pastian analisis bisnis.6
Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan cara mengkualifikasikan
beberapa komponen dari masing - masing factor yaitu komponen Capital
(Permodalan), Asset (Aktiva), Management (Manajemen), Earning
(Rentabilitas), Liquidity (Likuiditas) atau disingkat dengan istilah CAMEL.
CAMEL merupakan faktor yang sangat menentukan predikat kesehatan suatu
bank. Aspek tersebut satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan tidak
dapat dipisahkan. Penilaian kesehatan bank meliputi 4 kriteria yaitu nilai
kredit 81s/d100 (sehat), nilai kredit 66 s/d81 (cukup sehat), nilai kredit 51 s/d
66 (kurang sehat), dan nilai kredit0 s/d 51 (tidak sehat).7
Di antara beberapa kinerja keuangan dalam dunia perbankan
diantaranya perhitungan kinerja keuangan bank syariah menurut peraturan
Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan
6K.R Subramanyam, Analisis Laporan Keuangan (financial statement analysisi ), (Jakarta :
Selemba Empat, 2017), h. 4 7Afriyanto, MetodeCamel untuk menilai tingkat kesehatan PD. BPR.RokanHulu
PasirPengaraian , Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015. h.68
4
bank umum berdasarkan prinsip syariah.8 Pengukuran kinerja keuangan juga
dapat dilihat dalam Al- quran sebagaimana dalm Surah al- Israa (17) : (35)
sebagai berikiut:9
Artinya : Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu
menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar, itulah yang
lebih utama ( bagimu ) dan lebih baik akibatnya.
Dari paparan di atas sesuai dengan Printah Allah dalam Al- quran, kita
harus menyempurnakan kekayaan, utang, modal pendapatan, biaya, laba,
sehingga seorang akuntan wajib mengukur kekayaan dengan sebaik baiknya
dan degan cara adilyang di sajikan dalam bentuk neraca.
PT Bank Panin Dubai Syariah berdiri dan mulai melaksanakan kegiatan
usaha dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah setelah memperoleh izin
operasi syariah dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur BI
No.11/52/KEP.GBI/DpG/2009 tanggal 6 Oktober 2009.10
Bank Panin Dubai Syariah Tbk menjadi bank syariah pertama yang
mencatatkan saham di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui pencatatan
perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Dalam prospektusnya
menyebutkan setelah melakukan IPO akan mengalami peningkatan kinerja
yang dapat dilihat dari penggunaan dana yang diperoleh dari hasil penjualan
8http://infobanknews.com/panin-dubai-syariah-alami-rugi-2017/ diunduh padahari Minggu.
tanggal10 November 2019, Pukul 13.23 WIB 9Departemen Agama RI, Al–Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka,(Tanggerang
Selatan: PT. Kalim, 2011 ), h. 286 10
https://www.paninbanksyariah.co.id/index.php/mdiunduh padahari Minggu.tanggal 10
November 2019, Pukul 14.00 WIB
5
saham. Dana hasil penjualan tersebut sekitar 80% akan digunakan sebagai
modal kerja perseroan dan sekitar 20% untuk pengembangan jaringan
termasuk di dalamnya infrastruktur perseroan.11
Bank PaninSyariahTbk. pada Maret 2017 resmi mengubah nama dan
logo menjadi Bank Panin Dubai SyariahTbk seiring dengan masuknya Dubai
Islamic Bank(DIB) sebagai salah satu pemegang saham mayoritas sebesar 40
%. Data Rasio keuangan berupa CAR, NPF, NOM, ROA, dan FDR Bank
Panin Dubai Syariah Tbk. dapat dilihat pada berikut :
Tabel 1.1
Perkembangan CAR, NPF, NOM, ROA, dan FDR
No Tahun CAR
(%)
NPF
(%)
NOM
(%)
ROA
(%)
FDR
(%)
1. 2015 20,30 1,94 0,86 1,12 96,43
2. 2016 18,17 1,86 0,05 0,37 91,99
3. 2017 11,51 4,83 11,57 -10,77 86,95
4. 2018 23,15 3,84 0,05 0,26 88,82
Sumber: Laporan Tahunan Bank Panin Dubai Syariah Tbk.
Pertumbuhan laba bersih PT Bank Panin Dubai Syariah jika dilihat dari
laporan keuangan tahunan tahun 2016 sebesar Rp. 27.301.192.000 dan untuk
tahun 2017 mengalami kerugian mencapai sebesar Rp. 945.099.853.00012 ,
Faktor lain yang berpengaruh terhadap penurunan laba PT Bank Panin Dubai
Syariah yang signifikan bahkan mencapai rugi bersih di tahun 2017 adalah
meningkatnya rasio pembiayaan bermasalah (NPF), NPF bersih tahun 2016
sebesar 1,86% naik tahun 2017 menjadi 4,83%.13 Peningkatan NPF tersebut
11
Fadillah Mursid Aan Saputro,Analisis Perbandingan Kinerja Bank Panin Dubai Syariah
Sebelum Dan Setelah Go Public Periode 2010 – 2017, Skripsi Fakultas FEBI IAIN Surakarta,
2018.
6
sejalan dengan kondisi perekonomian yang berpengaruh dibeberapa sektor
industri.12
Terkait dengan penelitian ini Penulis belum menemukan terutama di
Civitas Akademik Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, kalaupun
Penelitian itu ada itu menggunakan Model Analysis Du Pont System,berbeda
dengan yang akan Peneliti bahas yaitu dengan menggunakan Analisis Camel.
Oleh karena itu Penulis tertarik untuk melakukan Penelitian ini karena
penting dan dapat menjadi kajian baru.
Dengan melihat Latar belakang dan permasalahan diatas bahwa laba
bersih PT Bank Panin Dubai Syariah periodetahun 2015-2018 mengalami
penurunan yang Drastis. Oleh karena itu Penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul.“Analisis Kesehatan Bank Panin Dubai Syariah
Menggunakan Rasio Camel.”
B. Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan masalah yang terlalu luas dalam
penelitian ini, maka penulis membatasi hanya pada Rasio CAMEL dan Data
yang digunakan berupa laporan keuangan tahunan Bank Panin Dubai Syariah
Tbk periode Tahun 2015-2018.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini
adalah bagaimana kesehatan BankPanin Dubai Syariah Tbk periode tahun
2015-2018 diukur dari Rasio CAMEL ?
12
Rezkiana Nisaputra,Pembiayaan Bermasalah Panin Dubai Syariah Melonjak,
dikutip darihttp://infobanknews.com/panin-dubai-syariah-alami-rugi-2017/padahari Minggu,
tanggal 10 November 2019, Pukul 14. 50 WIB
7
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesehatan Bank
Panin Dubai Syariah periodeTahun 2015-2018 diukur dari Rasio CAMEL.
E. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber
informasi yang menjelaskan bagaimana kesehatan PT Bank Panin Dubai
Syariah periode tahun 2015 – 2018 sehingga dapat dijadikan sebagai
sumber referensi.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasanserta
memberikan informasi mengenai analisis kesehatan Bank Panin Dubai
Syariah Tbk.
b. Bagi masyarakat
Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagilembaga
terkaitkhususnya dan umumnya kepada masyarakat luas mengenai
laporan keungan Bank Panin Dubai Syariah Tbk sebagai
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
F. Penelitian Terdahulu
1. Titik Al Minatun, Mengukur tingkat kesehatan Bank dengan
menggunakan metode CAMEL pada PT. Bank Syariah Mandiri periode
2008-2011.Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
8
Muhammadiyah Surakarta.13
Kondisi modal, kualitas aset, profitabilitas,
dan likuiditas akan memengaruhi perbankan database perusahaan harus
memenuhi yang memuaskan, sehingga juga akan memengaruhi
kesehatan dari bank. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
tingkat kesehatan bank pada PT PT. Bank Syariah Mandiri jika dilihat
dengan metode CAMEL yang terdiri dari Modal, Aset, Manajemen,
Penghasilan dan Likuiditas. Penelitian ini menggunakan rasio CAMEL
yang terdiri dari rasio modal (CAR), aset (KAP dan PPAP), pendapatan
(ROA dan ROA), dan likuiditas (CR dan LDR). Pelajaran ini
menggunakan data sekunder dari tahun buku 2008 hingga 2011. Data
diperoleh dari Bank Indonesia terkait dengan laporan keuangan tahunan
PT. Bank Syariah Mandiri. Teknik analisis data menggunakan analisis
rasio CAEL (modal, aset, pendapatan, likuiditas) untuk mengukur
kesehatan bank Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kesehatan PT.
Bank Syariah Mandiri periode tahun 2008-2011 termasuk dalam kategori
sehat, yang memiliki skor kredit secara keseluruhan faktor 95,05 (nilai
CAEL diukur pada kriteria sehat, yaitu antara 81 - 100). (2) Rasio
kecukupan modal (CAR) termasuk kategori sehat dengan rata-rata
12,36% (sehat jika> 8%). Rasio aktiva produktif (KAP) sehat kategori
dengan rata-rata 0,85% (sehat jika <10,35%). Penyisihan piutang
Earning Ratio(PPAP) kategori sehat dengan rata-rata 420,23% (sehat
jika lebih dari 81%). Rasio Pengembalian Aset kategori sehat dengan
13
Titik Al Minatun,Mengukur tingkat kesehatan Bank dengan menggunakan metode
CAMEL pada PT. Bank Syariah Mandiri periode 2008-2011), SkripsiJurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2013.
9
rata-rata 1,73% (sehat jika rasionya> 1,5%). Rasio Biaya Operasional
terhadap Operasional Penghasilan (ROA) termasuk kategori sehat dengan
rata-rata 47,30% (kurang dari 93,52%). Rasio Kas (CR) termasuk
kategori sehat dengan rata-rata 28,72% (lebih besar dari 4,05%). Loan to
Deposit Ratio(LDR) kategori sehat dengan rata-rata 79,80% (kurang dari
94,75%). Ini berarti kemampuan PT. Bank Syariah Mandiri dalam
kewajiban jangka panjang diselesaikan, pembayaran pokok dan pinjaman
cicilan bunga oleh pelanggan lancar, sudah bisa menjaga kolektibilitas
pinjaman yang disalurkan, mampu secara efektif menggunakan semua
aset, bank operasi dilakukan secara efisien, bank mampu membayar
kembali pelanggan deposito saat ditarik, dan bank dapat membayar dana
deposan ditarik oleh mengandalkan pinjaman sebagai sumber likuiditas.
Adapun persamaan penelitian adalah sama-sama melakukan
penelitian mengenai Rasio CAMEL. Perbedaannya adalah penelitian
terhadulu Objeknya pada pada PT. Bank Syariah Mandiri serta teknik
analisisnya hanya pada rasio CAEL. Sedangkan pada penelitian yang
dilakukan oleh peneliti membahas tentangKesehatan Bank Panin Dubai
Syariah Menggunakan Rasio Camel.
2. Khoiriyah, Analisis rasio CAMEL untuk menilai kesehatan PT. Bank
Syariah Mandiri periode 1999-2007.14
Berdasarkan laporan
perkembangan Perbankan Syariah – Bank Indonesia, tahun 2005
merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri Perbankan Syariah
14
Khoiriyah, Analisis rasio CAMEL untuk menilai kesehatan PT.BankSyariah Mandiri
periode 1999- 2007. Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UIN Malang 2018.
10
Nasional, khususnya berkaitan dengan kondisi makro ekonomi yang
ditandai tingkat suku bunga dan inflasi yang relatif tinggi. Namun karena
optimisme yang tinggi dari para pemangku kepentingan perbankan
syariah, maka perumbuhan volume usaha perbankan syariah mampu
mencapai angka 36,4% dan pelaksanaan fungsi intermediasi bank syariah
masih baik. Begitu pula dengan Bank Mandiri Syariah. Kinerja
perusahaan yang sudah go public sangat diperlukan dan bahkan
diwajibkan untuk melaporkan kinerjanya secara periodik, karena kinerja
sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dalam menjalankan
usahanya.
Adapun persamaan penelitian adalah sama-sama melakukan
penelitian mengenai Rasio CAMEL. Perbedaannya adalah penelitian
terhadulu membahas Analisis rasio CAMEL untuk menilai kesehatan PT.
Bank Syariah Mandiri periode 1999–2007sedangkan pada penelitian
yang dilakukan oleh peneliti membahas tentangKesehatan Bank Panin
Dubai Syariah Menggunakan Rasio Camel.
3. Zia Rizqi Rahman,Analisis Kesehatan Bank Syariah Dengan
Menggunakan Metode CAMEL (Studi Kasus pada PT Bank BRI Syariah
Tahun 2008-2011).15
Rumusan penelitian ini adalah ”Bagaimana
kesehatan PT. Bank BRISyariah pada laporan keuangan Tahun 2008
sampai 2011, apakah termasuk dalam kategori sehat, cukup sehat, kurang
sehat atau tidak sehat apabila dinilai dengan metode CAMEL?”.
15
Zia Rizqi Rahman, Analisis Kesehatan Bank Syariah Dengan Menggunakan Metode
CAMEL (Studi Kasus pada PT Bank BRI Syariah Tahun 2008-2011), Skripsi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhamadiyah Surakarta 2013.
11
Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu laporan keuangan yang
terdiri: Neraca Perbandingan dan Laporan Rugi Laba Perbandingan PT.
Bank BRISyariah Periode Tahun 2008-2011. Hasil penelitian
menunjukkan nilai total rasio metode CAMEL sebesar 85,84% termasuk
sehat.
Adapun persamaan penelitian adalah sama-sama melakukan
penelitian mengenai Rasio CAMELdemi melihat kesehatan Bank,
Perbedaannya adalah penelitian terhadulu hanya pada Objek dan tahun
laporan keuangan yaitu PT. Bank BRIS tahun 2008-2011. sedangkan
pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti membahas
tentangKesehatan Bank Panin Dubai Syariah Menggunakan Rasio
Camel 2011 – 2019.
4. Risa Dewi Yanti Aceh,dkk. dengan Judul Analisis tingkat kesehatan
Bank dengan menggunakan metode Camel pada PT Bank Syariah
Mandiri (studi kasus pada PT. Bank syariah Mandiri Cabang Ambon), (
Jurnal Riset Manajemen Prodi Manajemen).16
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kesehatan mandiri
syariahbank. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian yaitu
dengan menggunakan metodeUNTA. Analisis CAMEL memiliki lima
aspek, yaitu aspekmodal yang digunakan CAR (Capital Adequacy Ratio),
aspek kualitas penghasilanaset menggunakan rasio KAP (Kualitas Aktiva
Produktif), dan PPAP(Tunjangan Asupan Produktif), rasio aspek
16
Risa Dewi Yanti Aceh, dkk , Analisis tingkat kesehatan Bank dengan menggunakan
metode Camel pada PT Bank Syariah Mandiri (studi kasus pada PT. Bank syariah Mandiri
Cabang Ambon), Jurnal Riset Manajemen Prodi Manajemen, h. 130
12
menggunakan manajemen NPM (Laba BersihMargin), aspek rasio
menggunakan ROA(Returnon Asset), dan BOPO(Pendapatan Operasional
Terhadap Biaya Operasional), dan aspek rasio menggunakan
likuiditasNCM-CA (Panggil Uang ke Aktiva Lancar), dan LDR(Loan to
Deposit Ratio). Itudata dikumpulkan dalam laporan neraca, laporan laba
rugi dan manajemenmelaporkan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan pada PT Syariah MandiriNilai bank CAMEL pada tahun 2011
82,92 adalah SEHAT tahun 2012 80,47 adalahHEALTHY, tahun 2013
92,47 adalah HEALTHY, pada 2014 72,43 QUITE.
Adapun persamaan penelitian adalah sama-sama melakukan
penelitian mengenai Rasio CAMEL. Perbedaannya adalah penelitian
terhadulu membahas Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan
Camelpada pt. Bank rakyat indonesia (persero) tbk sedangkan pada
penelitian yang dilakukan oleh peneliti membahas tentangKesehatan
Bank Panin Dubai Syariah Menggunakan Rasio Camel.
5. Sari i. J. Saiya, Merinda Pandowo, Analysis Of Banking Soundness Using
Camel Method (Study Of Pt. Bank mandiri-persero tbk from 2012 –
2014, ( Jurnal EMBA Vol.3 No.2 Juni 2015, Hal. 132-140 ISSN: 2303-
1174 ).Bank merupakan lembaga keuangan yang bertindak sebagai
perantara dari surplus dana dan defisit. Bank harus dikelola secara
profesional dengan menerapkan prinsip kehati–hatian dalam rangka
mencapai tujuan bank tersebut, sementara itu juga mencari untuk
pengembangan masyarakat dimana dengan bank melakukan kegiatannya
13
sebagai pengeluaran dana masyarakat. Penelitian ini menggunakan,
laporan keuangan yang digunakan seperti Neraca, dan Laporan Laba
Rugi periode 2012-2014 yang akan dianalisis oleh peneliti melalui
metode CAMEL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Bank
Mandiri (Persero) Tbk. dalam industri perbankan berpredikat sehat.
Seperti yang ditunjukkan pada hasil analisis tahun 2012 hingga tahun
2014 yang mana memiliki nilai CAMEL yaitu 94,81; 94,12 dan 93,38.
Manajemen PT. Bank Mandiri sebaiknya harus memperhatikan likuiditas
bank, dimana pada tahun 2014 nilai LDR menurun sekitar 1 % dan untuk
membantu meningkatkan likuid, bank harus melakukan : (1) Tambahkan
modal sendiri untuk melengkapi aktiva lancar. (2) Mengurangi utang saat
ini dan meningkatkan modal sendiri. (3) Mengurangi utang saat ini dari
penjualan beberapa asset, sehingga bila likuid meningkat nilai LDR dapat
berada di posisi yang baik sesuai dengan ketentuan dari Bank Indonesia
(BI).17
Adapun persamaan penelitian adalah sama-sama melakukan
penelitian mengenai Kesehatan Bank menggunakan Rasio CAMEL.
Perbedaannya adalah Objek dan waktu yang digunakan berbeda.
17
Sari i. J. Saiya, Merinda Pandowo,Analysis Of Banking Soundness Using Camel Method
(Study Of Pt. Bank mandiri-persero tbk from 2012 – 2014Jurnal EMBA Vol.3 No.2 Juni 2015,
ISSN: 2303-1174 ) h. 132-140
14
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Teori
1. Bank Syariah
a. Pengertian Bank Syariah
Dalam UU No.21 tahun 1998 tentang Bank Syariah Pasal 1
disebutkan bahwa Perbank Syariah adalah segala sesuatu yang
menyangkut Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalm melaksanakan
kegiatan usahanya.18
Pengertian prinsip syariah menurut Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1998 tentang perbankan adalah: “Prinsip syariah merupakan
aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak
lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau
kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain:
pembiayaan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan
prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan
memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal
berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan
18
Sofyan s. Harahap dkk,Akuntansi Perbankan Syariah PSAK Syariah Baru,(Jakarta: PT.
Sardo Sarana Media, 2010), h. 3
15
adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewakan dari
pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa’iqtina)”. 19
Dari definisi di atas, dapat diketahui bahwa bank syariah
merupakan bank yang tidak menggunakan riba atau bunga dalam
menjalankan kegiatannya dan sebagai gantinya digunakan instrument
bagi hasil. Dalam Al-qur‟an pelarangan riba dapat dilihat pada Surah Al-
Baqarah (1) : (275) yang berbunyi sebagai berikut:20
Artinya:“Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat
berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan
lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu,
adalah desebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual
beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli
dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya
larangan telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan
urusannya (terserah) Allah.Orang yang mengulangi (mengambil riba)
maka orang-orang itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya”.
Dalam struktur organisasinya, bank syariah harus memiliki Dewan
Pengawas Syariah yang tugasnya melakukan pengawasan atas operasional
bank dan produk-produknya dalam menghimpun dan menyalurkan dana
19
Sofyan s. Harahap dkk. Akuntansi Perbankan ... h. 3 20
Kementerian Agama RI, Mushaf Al – Qur’an Tajwid dan Terjemah,(Banjar Sari Solo:
Abyan 2014), h.47
16
dari dan kepada masyarakat agar sesuai dengan prinsip syariah. Dewan
pengawas syariah ini harus membuat pernyataan secara berkala bahwa
bank yang diawasinya telah berjalan sesuai dengan ketentuan
syariah.Laporan ini dimuat dalam laporan tahunan (annual report) bank
yang bersangkutan.21
b. Tingkat Kesehatan Bank
Penilaian tingkat kesehatan bank ini, pada prinsipnya merupakan
kepentingan pemilik dan pengelola bank serta masyarakat pengguna jasa
bank. Ketentuan penilaian tingkat kesehatan bank dimaksudkan dapat
dipergunakan sebagai :
a. Standar bagi manajemen bank untuk menilai apakah pengelola bank
melaksanakan penilaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Standar untuk menetapkan arah pembinaan dan pengembangan bank
baik secara individual maupun industri perbankan secara
keseluruhan.
c. Tingkat Kesehatan Finansial Bank
Tingkat kesehatan finansial bank adalah gambaran kondisi
keuangan bank pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek
penghimpun dana yang biasanya diukur dengan kecukupan modal,
likuiditas, dan profibilitas bank.22
21
Antonio dan Muhammad Syafi‟i, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema
Insani Press, 2001), h. 30 22
Abdullah, M. Faisal, Manajemen Perbankan.Teknik Analisis Kinerja Keuangan Bank.
Edisi I. Cetakan I, (Malang: UMM, 2003), h. 108
17
d. Kebangkrutan Bank
1) Pengertian Kebangkrutan
Kebangkrutan dapat diartikan sebagai kegagalan suatu bank
dalam menjalankan operasi bank untuk menghasilkan
laba.Kebangkrutan juga sering disebut likuidasi bank atau penutupan
bank atau insolvabilitas.
2) Faktor-faktor Penyebab Kebangkrutan Bank
Sumber kegagalan bank, yaitu merupakan kegagalan bank
dalam menjalankan kegiatan usahanya yang pada prinsipnya berkaitan
dengan suatu keadaan di mana bank tidak lagi mampu memenuhi
semua kewajibannya. Dengan kata lain, bank mengalami kegagalan
usaha yang berarti bank tersebut berada dalam keadaan insolven.
Faktor atau alasan yang dapat dikategorikan sebagai sumber
kegagalan atau kebangkrutan bank dalam menjalankan kegiatan
usahanya adalah akibat :23
1) Adanya salah kepengurusan dalam bank tersebut.
2) Adanya kesalahan strategi dalam menjalankan usahanya.
3) Adanya „praktik bank dalam bank.
4) Penyebaran kredit yang kurang baik.
5) Adanya spekulasi.
6) Adanya praktik kecurangan.
7) Persaingan yang tajam.
23
Slamat, Dahlan, Manajemen Bank Umum. Edisi I. Cetakan, (Jakarta: Intremedia, 1993), h. 26
18
8) Pelayanan kepada masyarakat yang kurang baik.
3) Pentingnya Informasi Mengenai Prediksi Kebangkrutan
Informasi mengenai prediksi kebangkrutan sangat penting bagi
pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan perbankan,24
a. Investor Penanam modal berkepentingan untuk mengetahui risiko
yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang
dilakukan.
b. Karyawan Informasi mengenai prediksi kebangkrutan digunakan
oleh karyawan untuk menilai kemampuan bank dalam memberikan
balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.
c. Nasabah Informasi mengenai kebangkrutan bank digunakan oleh
nasabah ketika mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang
atau bergantung pada pemerintah.
d. Pemerintah Informasi mengenai kebangkrutan bank digunakan oleh
pemerintah untuk menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar
untuk menyusun statistik pendapatan nasional.
e. Manajemen Informasi mengenai kebangkrutan digunakan oleh
manajemen agar perusahaan dapat melakukan tindakan-tindakan
penghematan sehingga kebangkrutan dapat dihindari, misalnya
dengan melakukan merger atau restrukturisasi keuangan.
24
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, (Jakarta: Penerbit Salemba
Empat.2002), h. 1221
19
2. Laporan Keuangan
a. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan. Laporan keuangan biasanya terdiri dari Neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (laporan arus kas dan
laporan arus dana ), catatan dan laporan lain, serta informasi tambahan
yang berkaitan dengan laporan tersebut.25
Laporan keuangan merupakan Laporan yang menunjukkan
kondisi perusahaan saat in. Kondisi perusahaan terkini maksutnya
adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu ( untuk
Neraca ) dan pereode tertentu ( untuk laporan laba rugi ). Disamping
itu, kita kan mengetahui posisi perusahaan terkini setelah
menganalisis laporan keuangan.26
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat
disajikan dalam laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan
laporan lain dan materi penjelasan yang merupakan bagian dari
laporan keuangan.27
Melihat pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
laporan keuangan merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi
keuangan yang terjadi selama tahun buku yang dibuat manajemen
25
Khaerul Umam, Manajemen Perbankan Syariah, (Bandung: CV Pusta Setia, 2013), h. 332 26
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2018), h. 23 27
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, (Jakarta: Salemba Empat, 2007), h. 7
20
sebagai alat pertanggungjawaban kepada pemilik perusahaan dan
laporan kepada pihak lain yang berkepentingan.
b. Jenis Laporan Keuangan
Jenis laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan
meliputi :28
1) Neraca
merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan pada
tanggal tertentu. Posisi keuangan adalah posisi aktiva atau harta
dan pasiva ( kewajiaban dan ekuitas ) suatu bank.
2) Laporan Laba Rugi
merupan laporan keuangan Bank yang menggambarkan hasil
usaha Bank pada priode tertentu.
3) Laporan perubahan modal
Laporan perubahan modal menggambarkan jumlah modal
yang dimiliki perusahaan saat ini serta sebab-sebab berubahnya
modal.
4) Laporan Arus Kas
merupaka laporan yang menunjukkan semua aspek yang
berkaitan dengan kegiatan Bank, baik yang berpengaruh langsung
maupun tidak langsung terhadap arus kas.
28
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan... h. 58
21
5) Catatan atas Laporan keuangan
merupan laporan yang berisi catatan tersendiri mengenai
posisi devisa neto, menurut jenis mata uang dan aktivitas lainnya.
6) Laporan keuangan gabungan dan konsolidasi
laporan gabungan merupakan laporan dari seluruh cabang
Bank yang bersangkutan, baik di dalam maupun luar Negeri,
sedangkan laporan konsolidasi merupakan laporan Bank yang
bersangkutan dengan anak Perusahaan nya.29
c. Tujuan Laporan Keuangan
Secara umum tujuan laporan keuangan adalah untuk
memberikan informasi keuangan perusahaan, pada periode tertentu.
Laporan keuangan juga bisa disusun secara mendadak tergantung
kebutuhan perusahaan maupun secara berkala. Lebih jelasnya laporan
keuangan mampu memberikan informasi keuangan kepada pihak
dalam dan luar perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap
perusahaan.
Berikut ini beberapa tujuan penyusun laporan keuangan yaitu:30
1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah Aktiva (harta) yang
dimiliki perusahaan pada saat ini .
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan
modal yang dimiliki perusahan pada saat in;
29
Khaerul Umam,Manajemen Perbankan ... h. 333 30
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan... h. 11
22
3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang
di peroleh pada suatu periode tertentu;
4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang
dikeluarkan perusahaan dalam suatu pereode tertentu;
5. Memberikan informasi tentang perubahan perubahan yang terjadi
terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan;
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan pada
dalam satu pereode;
7. Menunjukkan informasi tentang catatan – catatan atas laporan
keuangan.
8. Informasi Keuangan Lainnya.
Tujuan umum laporan keuangan itu adalah memberikan
informasi posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang
bermanfaat bagi kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat
keputusan – keputusan ekonomi, serta menunjukkan pertanggung
jawaban manajemen atas penggunaan sumber dana yang dipercaya
kepada mereka.31
d. Sifat Laporan Keuangan
Pencatatan yang dilakukan dalam penyususnan laporan
keuangan harus dilakukan dengan kaidah yang berlaku demikian pula
dalam hal penyususna laporan keuangan di dasarkan pada sifat
31
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan. PSAK No. 17, Cetakan
Keempat, Buku Satu, (Jakarta: Penerbit Salemba Empat 1999), h. 11
23
laporan keuangan itu sendiri.Dalam praktiknya sifat laporan keuangan
di buat:
1. Bersifat Hestoris
Laporan keuangan dibuat dan disusun dari data – data
masayang telah lalu atau masa yang sudah lewat dari masa
sekarang.
2. Menyeluruh
Menyeluruh maksudnya laporan keuangan di buat selengkap
mungkin. Maksudnya laporan keuangan itu disusun sesuai dengan
standar yang di tetapkan. Pembuatan atau penyususnan yang hanya
sebaagian – sebagian (tidak lengkap) tidak akan memberikan
informasi yang lengkap tentang keuangan suatu perusahaan.32
e. Unsur – Unsur Laporan Keuangan
Laporan keuangan menggambarkan damfak transakasi dan
peristiwa lain yang di klasifikasikan dalam beberapa kelompok besar
menurut karakteristiknya. Unsur yang berkaitan secara langsung
dengan pengukuran posisi keuangan ( Neraca ) adalah aktiva,
Kewajiban dan Ekuitas. Adapun yang berkaitan dengan pengukuran
kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan. Pos – pos tersebut
di depenisikan sebagai berikut:
32
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan... h. 12
24
1) Aktiva
Adalah Sumber daya yang dikuasai perusahaan sebagai
akibat peristiwa masa lalu dan manfaat ekonomis pada masa depan
di harapkan akan diperoleh perusahaan.33
Suatu aktiva mempunyai
tiga sifat pokok:
a. Mempunyai kemungkinan manfaat pada masa datang yang
berbentuk kemampuan (baik sendiri maupun kombinasi dengan
aktiva yang lain) untuk menyumbang pada aliran kas masuk
pada masa datang, baik secara langsung maupun tidak langsung.
b. Suatu badan usaha dapat memperoleh manfaat dan manfaat
tersebut.
c. Teransaksi–teransaksi yang dapat menimbulkan hak perusahaan
untuk memperolah dan mengawasi manfaat tersebut sudah
terjadi.34
Neraca aktiva terbagi dua, yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak
lancar. Aktiva di klasifikasikan sebagai aktiva lancar jika
mempunyai ciri – ciri sebagai berikut:
a. Di perkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau
digunakan dalam jangka waktu siklus oprasi normal perusahaan;
b. Dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek
dan diharapkan dapat direalisasikan dalam jangka waktu kurang
dari dua belas bulan dari tanggal neraca;
33
Ikatan Akuntan Indonesia,Standar Akuntansi Keuangan. PSAK. Cetakan Keempat, Buku
Satu, (Jakarta: Penerbit Salemba Empat,2012),h. 9 34
Baridwan,Zaki., Intermediate Accounting. Edisi 7,(Yogyakarta: BPFE, 1992). h. 20
25
c. Berupa Kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi,
sedangkan aktiva yang tidak memenuhi kategori tersebut di
klasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar, seperti investasi
jangka panjang aktiva tetap terwujut, aktiva tetap tidak tidak
berwujud dan aktiva lain – lain.
2) Kewajiban
Kewajiban merupakan utang perusahaan masa kini yang
timbul dari pristiwa masa lalu penyelesaiannya di harapkan
mengakibatkan arus kas keluar dari sumber daya perusahaan yang
mengandung manfaat ekonomi.
Kewajiban dibedakan antara kewajiban jangka pendek dan
jangka panjang. Suatu kewajiban di klasifikasikan sebagai wajiban
jangka pendek jika:
a. Diperkirakan akan di selesaikan dalam jangka waktu siklus
normal oprasi perusahaan.
b. Telah jatuh tempo pada jangka waktu dua belas bulan dari
tanggal neraca. Seluruh kewajiban yang lain di klasifikasikan
sebagai kewajiban jangka panjang.
3) Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atau aktiva perusahaan setelah di
kurangi semua kewajiban. Jumlah ekuitas yang ditampilkan dalam
neraca bergantung pada pengukuran aktiva dan kewajiban. Secara
kebetulan biasanya jumlah ekuitasn agregat sama dengan jumlah
26
nilai pasar keseluruhan dari saham perusahaan atau jumlah yang
diperoleh dengan melepaskan seluruh aktiva bersih perusahaan,
baik secara satu persatu maupun keseluruhan dalam kondisi going
– concern.
4) Penghasilan
Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi
selama satu pereode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau
penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman
modal.
5) Beban
Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama
satu pereode akuntansi dalam arus keluar atau berkurangnya aktiva
atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas
yang tidak menyangkat pembagian pada penanaman modal.
f. Laporan Keuangan Bank Syariah
Dalam PSAK No. 101 tentang penyajian pelaporan keuangan
syariah, laporan keuangan harus memfasilitasi semua pihak yang
terkait dengan bank syariah. Sedangakandana non halal berdasarkan
PSAK No. 59 dan PAPSI digabung dengan dana kebijakan.
Penggabungan dapat menimbulkanpersoalan syariah tentang
27
tercampurnya yang haq dan yang batil.35
Ketiadaan pemisahan akan
menyebabkan kurangnya perhatian untuk mengupayakan
pengeliminasian dana nonhalal di masa yang akan datang.Laporan
keuangan syariah setidaknya disajikan secara tahunan. Laporan
keuangan bank syariah yang lengkap terdiri dari waktu ke waktu dari
komponen-komponen berikut:
1) Neraca, unsur neraca meliputi aset, kewajiban, investasi tidak
terikat, dan ekuitas. Penyajan aset pada neraca atau penggungkapan
pada catatan atas laporan keuangan atas aset yang dibiayai oleh
bank bersama pemilik dana investasi tidak terikat, dilakukan secara
terpisah dengan memerhatikan ketentuan dalam PSAK lainnya,
penyajian dalam neraca mencangkup: Kas, penempatan pada bank
Indonesia, giro pada bank lain, efek-efek, piutang murabahah,
salam, ististna’, dan piutang pendapatan ijarah, pembiayaan
murabahah, pembiayaan musyarokah, dan lain-lain.36
Neraca
merupakan sebuah laporan yang sistematik tentang posisi aset,
kewajiban dan ekuitas per tanggal tertentu. Tujuan dari laporan ini
tidak lain adalah untuk mengambarkan posisi keuangan
perusahaan.
2) Laporan laba rugi, penyajian dalam laporan laba rugi mencangkup,
dan tidak terbatas pada pos-pos pendapatan dan beban berikut:
pendapatan margin murabaha, pendapatan bersih salam paralel,
35
Dwi Swiknyo,Analisis Laporan Keuangan Bank Syariah,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2010),h. 120 36
Dwi Swiknyo, Analisis ... h. 121
28
pendapatan bagi hasil musyarokah, beban poerasional lainnya,
pendapatan bagi hasil murabahah, zakat dan pajak, namun jika
terdapat pendapatan nonhalal, maka pendapatan tersebut tidak
diperbolehkan disajikan di dalam laporan laba rugi bank
syariah.37
Laporan laba rugi ini berisi iformasi mengenai hasil
kinerja manajemen atau kegiatan operasional perusahaan, yaitu
labamaupun rugi bersih yang merupakan hasil dari pendapatan dan
keuntungan dikurangi dengan beban dan kerugian.
3) Laporan perubahanekuitas, perubahan ekuitas bank syariah
mengambarkan peningkatan atau penurunan aset bersih atas
kekayaan selama priode bersangkutan berdasarkan prinsip
pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam
laporan keuangan. Laporan ekuitas ini, kecuali untuk perubahan
yang berasal dari transaksi dengan pemegang saham seperti setoran
modal dan pembayaran dividen.38
Mengambarkanjumlah
keuntungan dan kerugian yang berasal dari kegiatan bank syariah
selama periode yang bersangkutan.Laporan perubahan ekuitas
disajikan sebagai komponen utama laporan keuangan, yang
menunjukkan:
37
Dwi Swiknyo, Analisis... h. 124 38
Dwi Swiknyo, Analisis... h. 125
29
a. Laba atau rugi bersih priode yang bersangkutan.
b. Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian
beserta jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara
langsung dalam ekuitas.
c. Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan
perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur
dalam PSAK terkait
d. Transaksi modal dan distribusi dengan pemilik dan distribusi
kepada pemilik.
e. Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode
serta perubahannya.
f. Rekomendasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis
modal saham, agio, dan cadangan pada awal dan akhir periode
yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan.
4) Laporan arus kas Laporan arus kas bank syariah disajikan sesuai
dengan laporan arus kas PSAK Nomor2.Laporan arus kas
merupakan sebuah laporan yang mengambarkan arus kas masuk
dan arus kas keluar secara terperinci dari masing-masing aktivitas,
laporan arus kas menujukkan besarnya kenaikan/penurunan bersih
kas dari seluruh aktivitas selama periode berjalan serta saldo kas
yang dimiliki perusahaan sampai dengan akhir periode.
5) Laporan perubahan dana investasi terikat Laporan perubahan dan
investasi terikat memisahkan dana investasi terikat berdasarkan
30
sumber dana dan memisahkan investasi berdasarkan jenisnya. Bank
syariah menyajikan laporan perubahan dana investasi terikat
sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan:
a. Saldo awal dana investasi terikat
b. Jumlah unit investasi pada setiap jenis investasi dan nilai per
unit pada awal periode
c. Dana investasi yang diterima dan unit investasi yang diterbitkan
bank syariah selama periode laporan.
d. Penarikan atau pembelian kembali unit investasi selama periode
laporan.
e. Keuntungan atau kerugian dana investasi terikat.
f. Bagi hasil milik bank dan keuntungan investasi terikat jika bank
syariah berperan sebagai pengelola dana atau imbalan bank jika
bank syariah berperan sebagai agen investasi.
g. Beban administrasi dan beban tidak langsung lainnya yang
dialokasikan oleh bank ke dana investasi terikat.
h. Saldo akhir dan investasi terikat
i. Jumlah unit investasi pada setiap jenis investasi dan nilai per
unit. Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari
pemilik dana investasi terikat dan sejenisnya yang dikelola oleh
bank sebagai manajer investasi berdasarkan mudhorobah
muqayyadah atau sebagai agen investasi.
31
6) Laporan sumber dan penggunaan dana zakat
Zakat adalah sebagian harta yang wajib dikeluarkan oleh
muzaki (pembayar zakat) untuk diserahkan kepada mustahiq
(penerima zakat). Unsur dasar laporan sumber penggunaan dana
zakat meliputi sumber dana, penggunaan dana selama jangka
waktu, serta saldo akhir dana zakat pada tanggal tertentu. Sumber
dana zakat berasal dari bank dan pihak lain yang diterima bank
untuk disalurkan kepada yang berhak. Penggunaan dana zakat
berupa penyaluran kepada yang berhak sesuai dengan prinsip
syariah. Saldo dana zakat adalah dana zakat yang belum dibagikan
pada tanggal tertentu.
7) Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan
Unsur dasar laporan sumber dan penggunaan dana kebijakan
meliputi sumber, penggunaan dan kebajikan selama jangka waktu
tertentu, dan saldo kebajikan pada tanggal tertentu. Sumber dana
kebajikan berasal dari bank atau dari luar bank. Sumber dana
kebajikan dari luar berasal dari infak dan shadaqoh dari pemilik,
nasabah atau pihak lainnya. Penggunaan dana kebajikan meliputi
pemberian pinjaman baru selama jangka waktu tertentu dan
pengembalian dana kebajikan tenporer yang disediakan pihak lain.
8) Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif
atau rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi,
32
laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan sumber dan
penggunaan dana zakat dan laporan penggunaan dana kebajikan.39
Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan:
a. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap
peristiwa dan teransaksi yang penting.
b. Informasi yang diwajibkan dalam PSAK, tetapi tidak disajikan
di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan
ekuitas, laporan sumber dana penggunaan dana zakat, dan
laporan penggunaan dana kebajikan.
c. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan
keuangan, tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara
wajar.
3. MetodeKesehatan Bank
a. CAMEL
1. Pengertian CAMEL
Peraturan BI No. 13/1/PBI/2011 tentang Sistem Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank umum.Camel merupakan salah satu metode
untuk mengukur kinerja Bank.Camel merupakan alat ukur resmi yang
telah ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk menghitung kesehatan
Bank di Indonesia.40
39
Dwi Swiknyo, Analisis... h. 128 40
http://www.bi.go.id yang diakses pada hari kamis, tanggal 10Oktober 2019, Pukul 13.25
WIB
33
2. Unsur – unsur penilaian analisis CAMEL
Unsur-unsur penilaian analisis CAMEL menurut Kasmir,
yaitu:41
a) Capital (permodalan)
Adalah kecukupan modal yang menunjukkan kemampuan
bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan
kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur,
mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang dapat
berpengaruh terhadap besarnya modal bank.
Kecukupan modal dinilai berdasarkan rasio :
Ket :
Modal : Terdiri dari modal inti, modal pelengkap, dan modal
pelengkap tambahan.
ATMR: Penanaman dana bank dalam bentuk saham pada
perusahaan yang bergerak di bidang keuangan syariah
atau jenis transaksi tertentu berdasarkan prinsip syariah
yang berakibat bank memiliki atau akan memiliki
saham pada perusahaan yang bergerak di bidang
keuangan syariah.
41
Kasmir, Bank dan Lembaga Kuangan Lainnya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2012), h. 11
34
b) Asset (kualitas aktiva)
Aktiva produktif adalah semua aktiva yang dimiliki oleh
bank dengan maksud untuk dapat memperoleh penghasilan sesuai
dengan 25 fungsinya (SEBI No. 26/4/BPPP/1993). Ada empat
macam jenis aktiva produktif, yaitu kredit yang diberikan, surat
berharga, penempatan dana pada bank lain, dan penyertaan saham.
Keempat jenis tersebut semuanya mengandung risiko, maka
dibutuhkan pengamatan dan analisis bagaimana aktiva produktif
tersebut harus dijaga secara terusmenerus.Aktiva produktif
memang berfungsi untuk memperoleh pendapatan utama
bank.Sebagai sumber utama, pada aset ini juga terdapat risiko
besar.Keberhasilan dalam pencapaian tujuan suatu bank adalah
pemberian kredit kepada nasabahnya. Pemberian kredit disini
hanyalah salah satu fungsi yang dimiliki bank, namun pemberian
kredit ini justru yang volume serta peranannya paling penting bagi
keberhasilan dalam pencapaian tujuan bank, yaitu memperoleh
keuntungan yang diharapkan. Semakin besar volume kredit yang
diberikan, semakin besar pula kemungkian laba yang diperoleh.Jika
kredit yang diberikan lancar, produktif, dan tidak macet maka
kredit itu dapat ditarik kembali bersama bunganya sesuai dengan
perjanjian yang telah disetujui.Penilaian terhadap kualitas aktiva
produktif didasarkan pada tingkat kolektibilitasnya.Kolektibilitas
adalah keadaan pembayaran kembali pokok dan bunga kredit oleh
35
nasabah serta tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang
ditanamkan dalam surat-surat berharga atau penanaman lainnya.
Penghitungan di dasarkan pada Rasio:
Ket :
Pembiayaan Bermasala :Total Pembiayaan Kurang Lancar,
diragukan dan Macet.
Total Pembiayaan : Total aktiva baik lancar maupun tidak lancar.
c) Management (Manajemen)
ManagementQuality menunjukkan kemampuan manajemen
bank untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, maupun
mengontrol risiko risiko yang timbul melalui kebijakan-kebijakan
dan strategi bisnisnya untuk mencapai target.Manajemen bank
dapat diklasifikasikan sebagai sehat apabila sekurang-kurangnya
telah memenuhi 81% dari seluruh aspek tersebut.
Berdasarkan pada seluruh kegiatan manajemen suatu bank
yang mencakup manajemen umum, manajemen risiko dan
kepatuhan bank yang mempengaruhi perolehan laba. Net Profit
Margin dihitung dengan membagi Net Income atau laba bersih
dengan Operating Income atau laba usaha.
36
Berikut rumus untuk menghitung Net Profit Margin:42
d) Earning (rentabilitas)
Earning adalah seluruh pendapatan yang diperoleh atas
berbagai faktor produksi, misalnya gaji, keuntungan, bunga dan
sebagainya. Penilaian didasarkan pada rentabilitas suatu bank yang
dilihat kemampuan suatu bank dalam menciptakan laba. Penilaian
dalam unsur ini didasarkan kepada dua macam, yaitu :43
a. ROA ( Return On Asset )
Ket :
Laba : Keuntungan yang diterima dalam satu tahun.
Total Aktiva : Total aktiva baik lancar maupun tidak lancar.
b. BOPO
Ket:
Beban operasional : Jumlah seluruh biaya
Pendapatanoperasional: Pendapatan bersihdan pendapatan
operasional lainnya.
42
Taswan, Manajemen Perbankan, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2006), h. 361 43
Kasmir, Manajemen Perbankan Edisi Revisi,(Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hal.301
37
e) Liqudity (likuiditas)
Analisis likuiditas dimaksudkan untuk mengukur seberapa
besar kemampuan bank tersebut mampu membayar kembali
penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan
kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin
tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya
kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan.Halini
disebabkan karena dana yang diperlukan untuk membiayai
kredit semakin besar. Penelitian ini dilaksanakan dengan
melihat besarnya rasio kredit yang dikeluarkan oleh bank
terhadap dana yang diterima oleh bank (Financing to Deposit
Ratio/FDR).
Ket :
Total pembiayaan : Jumlah pembiayaan yang diterima oleh
bank.
Dana Pihak Ketiga : Jumlah dana yang diterima oleh bank.
Tingkat kesehatan dari suatu bank sebagai lembaga perbankan
merupakan salah satu hal penting dalam menilai stabilitas
perekonomian di suatu negara, pengukuran tingkat kesehatan suatu
bank merupakan hal penting baik bagi pihak pemerintah, pihak bank
sentral dan pihak bank yang diukur pencapaiannya. Salah satu cara
pengukuran tingkat kesehatan bank adalah dengan menggunakan
metode CAMEL. CAMEL merupakan singkatan dari lima indikator
38
keuangan suatu perusahaan yaitu Capital, Asset, quality, Management,
Earning, Liquidity.44
b. CAMELS
CAMEL berkembang menjadi CAMELS pertama kali pada tanggal
1 Januari 1997 di Amerika.CAMELS berkembang di Indonesia pada
akhir tahun 1997 sebagai dampak dari krisis ekonomi dan moneter.
Analisis CAMELS digunakan untuk menganalisis dan mengevaluasi
kinerja keuangan bank umum di Indonesia. Analisis CAMELS diatur
dalam peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 6/10/PBI/2004 perihal
sistem penilaian Tingkat Kesehatan Bank dan Peraturan Bank Indonesia
Nomor 9/1/PBI/2007 tentang Sistem penilaian tingkat kesehatan
Bankumum berdasarakan prinsip Syariah.45
Dalam metode CAMELS
unsur-unsur yang dinilai untuk melihat tingkat kesehatan bank antara
lain:
a. Capital
b. Asset Quality
44
Chintya Windy M.Poli,dkk.”Perbandingan Tingkat Kesehatan Bank Menggunakan
Metode Camel Pada Bank Bumn Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-
2014,”Jurnal EMBAVol.3 No.3 (September, 2015), h.1358 45
Emilia, Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC (risk profile, good
corporate governance, earnings, and capital) pada PT. BNI Syariah, Skripsi FEBI UIN Raden
Fatah dikutip dari http://eprints.radenfatah.ac.id/1340/1/EMILIA%20%2814180072%29.pdf pada
hari Sabtu, tanggal 29 Februari 2020, pukul 14.20 WIB
39
c. Management
d. Earnings
e. Liquidity
f. Sensitivity to Market Risk
Sensitivity to Market Risk (Sensitivitas Terhadap Risiko Pasar)
Merupakan penilaian terhadap kemampuan modal bank untuk
mengantisipasi akibat - akibat yang ditimbulkan oleh perubahan risiko
pasar dan kecukupan manajemen risiko pasar.
Penilaian sensitivitas terhadap risiko pasar meliputi:
1) Kemampuan modal bank dalam meng-cover potensi kerugian
sebagai akibat fluktuasi (adverse movement) suku bunga dan nilai
tukar
2) Kecukupan penerapan manajemen risiko pasar.
Bank Indonesia telah mengeluarkan PBI nomor 13/1/PBI/2011 dan
SE BI No. 13/24/DPNP yang telah berlaku per januari 2012
40
menggantikan cara lama penilaian kesehatan bank dengan metode
CAMELS dengan metode RGEC.
c. RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, and
Capital)
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/DPNP/2013
dijelaskan mengenai perhitungan berdasarkan metode RGEC untuk
mengukur kinerja dan tingkat kesehatan bank, berikut faktor-faktor
penilaiannya:
a. Penilaian Profil Risiko
Penilaian profil risiko merupakan penilaian terhadap kualitas
penerapan manajemen risiko dalam aktivitas operasional bank. Rasio
keuangan yang digunakan dalam menilai tingkat kesehatan bank
ditinjau dari aspek risk profile masing-masing dibahas dalam
perhitungan adalalah sebagai berikut: 46
1. Risiko kredit
adalah risiko akibat kegagalan debitur atau pihak lain dalam
memenuhi kewajiban kepada Bank. Risiko kredit umumnya
terdapat pada seluruh aktivitas Bank yang kinerjanya bergantung
pada kinerja pihak lawan (counterparty), penerbit (issuer), atau
kinerja penyedia dana(borrower). Risiko Kredit dapat meningkat
antara lain karena terkonsentrasinyapenyediaan dana pada debitur,
46
Bank Indonesia, Surat Edaran Kepada Semua Bank Umum No. 13/DPNP Jakarta
2011Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. h. 6
41
wilayah geografis, produk, jenis pembiayaan, atau lapangan usaha
tertentu.
Rasio ini dirumuskan dengan:
2. Risiko Likuiditas
Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank
untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber
pendanaan arus kas danatau dari asset likuid berkualitas tinggi yang
dapat diagunkan, tanpa menganggu aktivitas dari kondisi keuangan
bank. Risiko likuiditas disebut juga risiko likuiditas pendanaan
(funding liquidty risk) dan risiko likuiditas pasar (market liquidty
risk).
Rasio ini dirumuskan dengan menghitung rasio Financing to
Deposit Ratio (FDR)
b. Good Corporate Governance (GCG)
Penilaian faktor GCG merupakan penilaian terhadap kualitas
manajemen bank atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.Prinsip-
prinsip GCG dan focus penilaian terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip
GCG mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai
Bank Umum dengan memperhatikan karakteristik dan kompleksitas
42
usaha bank. Parameter pelaksanaan prinsip-prinsip GCG yang
digunakan dalam menilai faktor GCG antara lain:
1. Akuntabilitas, merupakan tuntutan agar manajemen perusahaan
memiliki kemampuan anseribility, yaitu kemampuan untuk
merespons pertanyaan dari stakeholders atas berbagai cororate
action yang mereka lakukan.
2. Transparansi(keterbukaan informasi),yaitu keterbukaan informasi
yang akurat, relevan dan mudah dimengerti yang dapat diperoleh
secara low-cost sehingga stakeholder dapat mengambil keputusan
yang tepat.Karena itu, perusahaan perlu meningkatkan kualitas,
kuantitas dan frekuensi dari laporan kegiatan perusahaan.
3. Responsibility (pertanggungjawaban), memastikan bahwa bank
dikelola secara hati-hati sesuai dengan hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, termasuk menetapkan
manajemen risiko dan pengendalian yang sesuai.
4. Independency (kemandirian), bertindak untuk kepentingan bank
dan tidak dipengaruhi aktivitas-aktivitas yang mengarah terhadap
timbulnya conflict of interest.
5. Fairness (kesetaraan atau kewajaran), yaitu menjamin perlindungan
hak-hak para pemegang saham, manajemen dan karyawan bank,
nasabah serta stakeholder lainnya.47
47
Ahmad Ilham Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama:2010), h. 294
43
c. Rentabilitas (Earnings)
Rasio rentabilitas adalah alat untuk menganalisis atau mengukur
tingkat efisien usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang
bersangkutan.Penilaian faktor rentabilitas meliputi evaluasi terhadap
kinerja rentabilitas, sumber-sumber rentabilitas. Penilaian faktor
rentabilitas bank dapat meggunakan parameter diantarannya sebagai
berikut:48
1) ROA (Return On Asset)
Return On Asset (ROA) merupakan rasio untuk mengukur
manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara
keseluruhan.
Rasio ini dirumuskan dengan :
2) ROE (Return On Equity)
Return On Equity (ROE) merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan bersih dikaitkan
dengan pembayaran deviden. Rasio ini dirumuskan dengan:
48
Sari, S.P. Seminar Manajemen Keuangan , (Palembang:UIN Raden Fatah Palembang),
h.4
44
3) Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Beban Operasional terhadap pendapatan operasional adalah
rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisien dan
kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.
Rasio ini dirumuskan dengan:
d. Capital (Permodalan)
Capital Adequacy Ratio(CAR)adalah rasio yangdigunakan
untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank yang
mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit atau
pembiayaan yang diberikan.
Rasio ini dirumuskan dengan:
B. Kerangka Berpikir
Kesehatan suatu bank adalah salah satu faktor yang sangat penting dan
banyak dibutuhkan oleh semua pihak, baik pemilik, penanam modal, pengelola
maupun pengguna jasa perbankan.Sebagai dasar dalam mengarahkan
pemikiran dalam penelitian ini untuk penilaian tingkat kesehatan Bank Panin
Dubai Syariah Tbk. maka dasar konseptualisasi tersebut dapat ditarik kerangka
pemikiran penelitian sebagaiberikut:
45
Gambar 2.1
Bagan Krangka Berpikir
Bank Panin Dubai SyariahTbk
Laporan Keuangan
Rasio Keuangan
ASSETS
(NPF)
MANAGEMEN
( NPM )
T
LIQUIDITY
(FDR)
EARNING
(ROA) CAPITAL
(CAR)
CAMEL
Hasil dan Analisis
Kesimpulan
46
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Kuantitatif.
Penelitian kuantitatif ini adalah suatu peroses menemukan pengetahuan
yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis
keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.49
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan ialah penelitian Time Series.
Dimana penelitian Time Seris atau yang disebut dengan penelitian runtun
waktu adalah himpunan observasi data berturut dalam waktu.Data terurut
dalam waktu yang di maksud adalah berupa data laporan keuangan Bank
Panin Dubai Syariah Tbk Periode 2015-2018.
B. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan terhitung mulai bulan Januari 2020 sampai
dengan Mei 2020.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
49
Sugiono, Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R& D, (Bandung: Alfabeta, 2011 ), h. 8
47
kesimpulannya.50
Laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini
adalahlaporan tahunan PT Bank Panin Dubai Syariah yang dipilih dengan
menggunakan teknik Purposive Sampling.Purposive Sampling merupakan
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.51
Yang dijadikan
sampeldalam penelitian ini adalah laporan keuangantahunan Bank Panin
Dubai Syariah Tbk Periode Tahun 2015 – 2018.
D. Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data
sekunder, berupa laporan keuangan PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk
periode tahun 2015- 2018, literatur – literatur, bahan reperensi, bahan
kuliah, jurnal dan penelitian terdahulu yang relevan dengan kasus yang di
bahas.
2. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
metode dokumentasi yaitu pengambilan data yang diperolehmelalui
dokumen-dokumen.52
Untuk memperoleh data informasi yang diperlukan dalam
penelitian ini dikumpulkan melalui dua tahapan, yaitu sebagai berikut :
a. Pengambilan data sekunder berupa laporan keuangan Bank Panin
Dubai Syariah Tbk. Periode Tahun 2015 – 2018 melalui websete
www.paninbanksyariah.co.id
50
Sugiyono, Metode.…h. 80 51
Sugiyono, Metode.…h. 85 52
SumadiSuryabrata, Metode Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h. 53
48
b. Penelitian kepustakaan . Penulis mengumpulkan data yang diperlukan
dengan cara membaca literatur – literatur, bahan reperensi, bahan
kuliah, jurnal dan penelitian terdahulu yang relevan dengan kasus
yang di bahas.
E. Defenisi Operasional dan Variabel
Dalam penelitian ini Kesehatan keuangan Bank Panin Dubai Syariah
Tbk. diukur dengan menggunakan Rasio CAMEL.
1. Variabel Bebas
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah metode
CAMEL yang terdiri atas beberapa aspek, yaitu: Capital, Assets,
Management, Earning,dan Liquidity.
2. Variabel Terikat
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah tingkat
kesehatan Bank Panin Dubai Syariah Tbk. Periode Tahun 2015 – 2018,
sedangkan indikatornya adalah nilai komposit seluruh aspek CAMEL.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, yaitu
statistik yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan suatu
objek penelitian melalui data sampel atau populasi.53
Mendeskripsikan variable
penelitian dengan menggunakan alat analisis CAMEL (Capital, Assets,
Management, Earning, dan Liquidity).
53
Sugiyono, Metode...h. 147
49
Rumus menghitung CAMEL54
1. Capital (Modal)
Tabel 3.1
Kreteria Penetapan PeringkatCAR
Peringkat Kreteria Keterangan
1 CAR ≥ 12% Sangat Sehat
2 9% ≤ CAR < 12% Sehat
3 8% ≤ CAR < 9% Cukup Sehat
4 6% ≤ CAR < 8% Kurang Sehat
5 CAR < 6% Tidak Sehat
Sumber: Surat Edaran BINo. 9/24/DPBS tahun 2007
2. Assets Quality (Kualitas Aset)
Tabel 3.2
Kreteria Penetapan Peringkat NPF
Peringkat Kreteria Keterangan
1 NPF ≥ 12% Sangat Sehat
2 8% ≤ NPF< 12% Sehat
3 5% ≤ NPF<8% Cukup Sehat
4 2% ≤ NPF<5% Kurang Sehat
5 NPF<2% Tidak Sehat
Sumber: Surat Edaran BINo. 9/24/DPBS tahun 2007
54
Kasmir, Bank dan Lembaga Kuangan Lainnya,(Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2012), h. 11
50
3. Management ( Managemen )55
Tabel 3.3
Kreteria Penetapan Peringkat NPM
Peringkat Kreteria Keterangan
1 NPM ≥ 100% Sangat Sehat
2 81% ≤ NPM< 100% Sehat
3 66% ≤ NPM<81% Cukup Sehat
4 51% ≤ NPM<66% Kurang Sehat
5 NPM<51% Tidak Sehat
Sumber: Surat Edaran BI No. 9/24/DPBS tahun 2007
4. Earning (Rentabilitas)
Tabel 3.4
Kreteria Penetapan Peringkat ROA
Peringkat Kreteria Keterangan
1 ROA ≥ 1,5% Sangat Sehat
2 1,25% ≤ ROA< 1,5% Sehat
3 0.5% ≤ ROA<1.25% Cukup Sehat
4 0% ≤ ROA<0,5% Kurang Sehat
5 ROA<0% Tidak Sehat
Sumber: Surat Edaran BINo. 9/24/DPBS tahun 2007
55
Al-Mashrafiyah, Pengukuran Kinerja Perbankan Dengan Metode Camel,Jurnal Ekonomi,
Keuangan, dan Perbankan SyariahISSN (p): 2597-4904 ISSN (e): 2620-5661Volume 3, Nomor 1,
April (2019), h.62
51
5. Liquidity (Likuiditas)
Tabel 3.5
Kriteria PeringkatFDR
Peringkat Kreteria Keterangan
1 FDR ≤ 75% Sangat Sehat
2 75% <FDR ≤ 85% Sehat
3 85% <FDR ≤ 100% Cukup Sehat
4 100% <FDR ≤ 120% Kurang Sehat
5 FDR > 120% Tidak Sehat
Sumber: Surat Edaran BINo. 13/24/DPNP tahun 2011
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum PT. Bank Panin Dubai Syariah
1. Profil PT. Bank Panin Dubai Syariah
PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (“Panin Dubai Syariah Bank”),
berkedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di Gedung Panin Life
Center, Jl. Letjend S. Parman Kav.91, Jakarta Barat.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Panin Dubai Syariah Bank,
ruang lingkup kegiatan Panin Dubai Syariah Bank adalah menjalankan
kegiatan usaha di bidang perbankan dengan prinsip bagi hasil
berdasarkan syariat Islam. Panin Dubai Syariah Bank mendapat ijin
usaha dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank
Indonesia No.11/52/KEP.GBI/DpG/2009 tanggal 6 Oktober 2009 sebagai
bank umum berdasarkan prinsip syariah dan mulai beroperasi sebagai
Bank Umum Syariah pada tanggal 2 Desember 2009.
Panin Dubai Syariah Bank hadir untuk melayani dan memenuhi
kebutuhan transaksi syariah seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Perbankan syariah Indonesia adalah perbankan yang modern, terbuka
bagi semua segmen masyarakat dan melayani seluruh golongan
masyarakat Indonesia tanpa terkecuali, baik muslim maupun non muslim.
Perbankan Syariah dengan logo iB (baca ai-Bi) adalah ikon atau
singkatan dari Islamic Banking (di Indonesia dikenal dengan Perbankan
53
Syariah) dengan menawarkan produk serta jasa bank yang lebih beragam
dengan skema keuangan yang lebih bervariasi.
Produk titipan maupun investasi Panin Dubai Syariah Bank dijamin
sesuai dengan Undang-Undang No.24 tahun 2004 tentang Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS) hingga nilai maksimal Rp.2 miliar.
2. Kepemilikan Saham
Posisi 31 Desember 2018, komposisi kepemilikan Saham Panin
Dubai Syariah Bank adalah sebagai berikut :
a. PT Bank Panin Tbk : 53,70%
b. Dubai Islamic Bank : 38,25%
c. Masyarakat : 8,05%
3. Visi, Misi dan Budaya Bank Panin Dubai Syariah
a. Visi
Menjadi bank Syariah progresif di Indonesia yang menawarkan
produk dan layanan keuangan komprehensif dan inovatif.
b. Misi
a. Peran aktif Perseroan dalam bekerjasama dengan Regulator:
Secara profesional mewujudkan Perseroan sebagai bank
Syariah yang lebih sehat dengan tata kelola yang baik serta
pertumbuhan berkelanjutan.
b. Perspektif nasabah:
Mewujudkan Perseroan sebagai bank pilihan dalam
pengembangan usaha melalui poduk-produk dan layanan unggulan
54
yang dapat berkompetisi dengan produk-produk bank Syariah
maupun konvensional lain.
c. Perspektif SDM/Staff:
Mewujudkan Perseroan sebagai bank pilihan bagi para
profesional, yang memberikan kesempatan pengembangan karier
dalam industri perbankan Syariah melalui semangat kebersamaan
dan kesinambungan lingkungan sosial.
d. Perspektif Pemegang Saham:
Mewujudkan Perseroan sebagai bank Syariah yang dapat
memberikan nilai tambah bagi Pemegang Saham melalui kinerja
profitabilitas yang baik di tandai dengan ROA dan ROE terukur.
e. IT Support:
Mewujudkan Perseroan sebagai perseroan yang unggul dalam
pelayanan Syariah berbasis Teknologi Informasi yang memberikan
pelayanan yang baik dan berkualitas bagi para nasabah.
c. Budaya Prusahaan ( I C A R E )
1. Integrity : Jujur, amanah dan beretika
2. Collaboration : Pro aktif, sinergi dan solusi
3. Accountability: Terukur, akurat, obyektif dan bertanggung jawab
4. Respect : Rendah hati, empati dan saling menghargai
5. Excellence : Cepat, tepat dan ramah
55
4. Logo Perusahaan
5. Produk dan Layanan PT. Bank Panin Syariah
a) Produk
1. ATM PaS iB.
2. PDSB Mobile
3. PDSB Virtual Account
4. Cash Management System
5. PDSB Debit Card
6. Bank Garansi PaS iB
7. Safe Deposit Box PaS iB
8. Pembiayaan Investasi PaS iB
9. Pembiayaan Multiguna PaS iB
10. Pembiayaan Modal Kerja PaS iB
11. Pembiayaan Pemilikan Rumah (KPR) PaS iB
12. Pembiayaan Pemilikan Mobil (KPM) PaS iB
13. Pembiayaan Rekening Koran (PRK) Syariah iB
14. Deposito PaS iB
15. Giro PaS iB
16. Tabungan PaS iB
17. Tabungan Fleksibel iB
56
18. Tabungan Bisnis iB
19. Tabungan Haji PaS iB
20. Tabungan Umrah PaS iB
21. Simpanan Fleximax iB
22. Tabungan Rencana iB
23. Tabungan SimPel iB
b) Layanan
1. PDSB Referensi Bank
2. PDSB Standing Order
3. PDSB Kliring
4. PDSB Intercity Clearing
5. PDSB RTGS (Real Time Gross Settlement)
6. PDSB Transfer Via SKN56
6. Struktur Organisasi
Tabel 4.1
Struktur Organisasi
No Nama Jabatan
1 Adnan Abdus Shakoor Chilwan Komisaris Utama
2 Prof. Dr. KH. Ahmad Munif
Suratmaputra, MA
Ketua Dewan Pengawas
Syariah
3 Bratha Direktur Utama
4 Budi Prokoso Derektur Kepatuhan
5 Shandra Noraya Laksmi Direktur
6 Doddy Permadi Syarief** Direktur
7 Ahmad Fathoni Devisi Sekretaris
Perusahaan
8 Hery Herdiman Kepala Grup SKAI (Satuan
Kerja Audit Internal)
56
https://www.paninbanksyariah.co.id/index.php/mtentangkami, Sabtu29Februari 2020,
pukul 14.15 WIB
57
9 Rode Ekanara Divisi Operasi
10 Sumalgo Labda Dendy Divisi Teknologi Informasi
11 Bambang Saputro Divisi Analisis Risiko
Pembiayaan
12 Vacant Divisi Bisnis
13 Popo Achmad Fauzan Divisi Keuangan dan
Perencanaan Strategis
14 Budi Siahaan Divisi Special Assets
Management
15 Intan Rahmawati Divisi Kepatuhan
16 Gamma Mufti Jauhari Divisi Manajemen Risiko
17 Vacant Divisi Legal Korporasi
18 Mohd Idi Kuswanda* Divisi SDI dan Logistik
(Pjs)
Sumber: www.paninbanksyariah.co.id
B. Hasil Penelitian
a. Capital ( Modal )
Untuk mengukur aspek capital atau permodalan. Digunakan rumus
CAR dengan membandingkan modal terhadap Aset Tertimbang Menurut
Risiko (ATMR).
0.2029682679
20.30 %
0.1817438237
18.17%
0.1151171109
11.51 %
58
0.23153046
23.15 %
Berdasarkan hasil perhitungan CAR Bank Panin Dubai Syariah di atas
dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.2
Perhitungan CAR
Periode Tahun 2015-2018
Tahun Modal ATMR CAR % Predikat
2015 1.176.549 5.796.714 0.2029682679 20.30 Sangat Sehat
2016 1.174.757 6.463.807 0.1817438237 18.17 Sangat Sehat
2017 691.287 6.005.076 0.1151171109 11.51 Sehat
2018 1.541.192 6.656.541 0.23153046 23.15 Sangat Sehat
Sumber: Data yang diolah 2020
Dari data diatas terlihat bahwa Rasio CAR PT. Bank Panin Dubai
Syariah pada 2015 sebesar 20,30 % (Sangat Sehat) kemudian di tahun
2016 mengalami penurunan angaka saja menjadi 18,17% (Sangat Sehat)
dan kemudian mengalami penurunan kembali pada tahun 2017 menjadi
11,51 % (Sehat). Selanjutnya, pada tahun 2018 dengan Rasio CAR 23,15
% dimana PT Bank Panin Dubai Syariah mengalami peningkatan menjadi
(Sangat Sehat).
59
b. Asets
Disini peneliti tidak menghitung rasio NPF secara manual, melaikan
memakai perhitungan rasio NPF yang sudah ada perhitungannya pada
laporan keuangan Bank Panin Dubai Syariah, adapun hasil rasio NPF pada
PT. Bank Panin Dubai Syariah dari Periode tahun2015 - 2018 adalah
sebagai berikut:
NPF 2015 = 1.94 %
NPF 2016 = 1.86 %
NPF 2017 = 4.83 %
NPF 2018 = 3.84 %
Berdasarkan hasil perhitungan NPF Bank Panin Dubai Syariah di
atas dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.3
Perhitungan NPF
Periode Tahun 2015-2018
Tahun NPF % Predikat
2015 1.94 Tidak Sehat
2016 1.86 Tidak Sehat
2017 4.83 Kurang Sehat
2018 3.84 Kurang Sehat
Sumber: Data yang diolah 2020
Dari data diatas terlihat bahwa Rasio NPF PT. Bank Panin Dubai
Syariah pada 2015 sebesar 1,94 % (Tidak Sehat) kemudian di tahun 2016
mengalami penurunan angaka saja menjadi 1,86 % (Kurang Sehat) dan
kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2017 menjadi 4,83 (Kurang
60
Sehat), Selanjutnya pada tahun 2018 PT Bank Panin Dubai Syariah
menurun kembali menjadi 3,84 % (Sangat Sehat).
c. Management ( Managemen )
Untuk mengukur aspek manajemen, di ukur dengan Rasio NPM
dengan membandingkan laba bersih dengan pendapatan operasional bank.
0.6875497267
68.75 %
71.07 %
1.0069939155
100.69 %
5.0764346748
507.64 %
61
Berdasarkan hasil perhitungan NPM Bank Panin Dubai Syariah di atas
dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.4
Perhitungan NPM
Periode Tahun 2015-2018
Tahu
n
Laba
Bersih
Pendapatan
Oprasional
NPM % Predikat
2015 53.578 77.926 0.6875497267 68.75 Cukup Sehat
2016 19.541 27.496 0.7106851906 71.07 Cukup Sehat
2017 968.851 962.122 1.0069939155 100.69 Sangat Sehat
2018 20.788 4.095 5.0764346748 507.64 Sangat Sehat
Sumber : Data yang diolah 2020
Berdasarkan data di atas nilai kredit rasio NPM dari tahun 2015
sebesar 68.75 % berpredikat Cukup Sehat dan tahun 2016 sebesar 71.07 %
berpredikat Cukup Sehat, kemudian nilai kredit rasio NPM pada tahun 2017
100.69 % berpredikat Sangat Sehat, serta pada tahun 2018 sebesar 507.64 %
berpredikat Sangat Sehat.
d. Earning (Rentabilitas)
Aspek Rentabilitas dalam penelitian ini diukur menggunakan rasio
ROA. Rasio tersebut dihitung dengan membandingkan laba dengan total
aset.
0.0105648328
1.07 %
62
0.32 %
0.11296465
11.30 %
0.0024412106
0.24 %
Berdasarkan hasil perhitungan ROA PT. Bank Panin Dubai Syariah di
atas dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.5
Perhitungan ROA
Bank Panin Dubai Syariah
Periode Tahun 2015-2018
Tahun
n
Laba Sblm
Pajak
T. Asset ROA % Predikat
2015 75.372 7.134.235 0.0105648328 1.07 CukupSehat
2016 27.751 8.757.964 0.0031686588 0.32 CukupSehat
2017 974.803 8.629.275 0.11296465 11.30 SangatSehat
2018 21.412 8.771.058 0.0024412106 0.24 CukupSehat
Sumber : Data yang diolah
Berdasarkan data diatas terlihat bahwa Rasio ROA PT. Bank Panin
Dubai Syariah pada 2015 sebesar 1.07 % (Cukup Sehat) kemudian di
63
tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 0.32% (Cukup Sehat) dan
kemudian mengalami peningkatan kembali pada tahun 2017 menjadi
11.30 (Sangat Sehat). Selanjutnya, pada tahun 2018 dengan Rasio CAR
0.24 % dimana PT Bank Panin Dubai Syariah mengalami penurunan
menjadi (Cukup Sehat).
e. Liquidity (Likuiditas)
Penilaian dalam rasio FDR ini didapat dari rasio pembiayaan terhadap
rasio dana pihak ketiga atau dana yang diperoleh bank. Dan rasio ini untuk
mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan
jumlah dana maysarkat dan modal sendiri yang digunakan.
Adapun hasil penghitungan rasio FDR pada PT. Bank Panin Dubai
Syariah Periode tahun 2015 – 2018 adalah sebagai berikut:
0.9481027167
94.81 %
90.78 %
86.94 %
64
0.8882353486
88.82 %
Berdasarkan hasil perhitungan FDR Bank Panin Dubai Syariah di atas
dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.6
Perhitungan FDR
Bank Panin Dubai Syariah
Periode Tahun 2015-2018
Tahun TotalPembi
ayaan
Dana pihak
Ketiga
FDR % Predikat
2015 5.620.680 5.928.345 0.9481027167 94.81 CukupSehat
2016 6.263.352 6.899.008 0.9078626956 90.78 CukupSehat
2017 6.542.901 7.525.232 0.869461699 86.94 CukupSehat
2018 6.133.981 6.905.806 0.8882353486 88.82 CukupSehat
Sumber : Data yang diolah 2020
Berdasarkan data diatas terlihat bahwa Rasio FDR PT. Bank Panin
Dubai Syariah pada 2015 sebesar 94.81 % (Cukup Sehat) kemudian di tahun
2016 mengalami kenaikan menjadi 90.78% (Cukup Sehat) dan kemudian
mengalami penurunan kembali pada tahun 2017 menjadi 86.94% (Sangat
Sehat). Selanjutnya, pada tahun 2018 dengan Rasio FDR 88.82 % dimana
PT Bank Panin Dubai Syariah mengalami kenaikan angka saja namun masih
berada pada posisi Cukup Sehat.
65
C. Pembahasan
Berdasarkan Data Laporan Keuangan yang di analisis dapat di sajikan
dalam bentuk tabulasi seperti di bawah ini :
Tabel 4.7
Perhitungan Kesehatan
Bank Panin Dubai Syariah
Periode Tahun 2015-2018
Tahun Komponen Nilai Predikat
2015 CAR 20.30 % Sangat Sehat
NPF 1.94 % Tidak Sehat
NPM 68.75 % Cukup Sehat
ROA 1.07 % Cukup Sehat
FDR 94.81 % Cukup Sehat
2016 CAR 18.17 % Sangat Sehat
NPF 1.86 % Tidak Sehat
NPM 71.07 % Cukup Sehat
ROA 0.32 % Cukup Sehat
FDR 90.78 % Cukup Sehat
2017
CAR 11.51 % Sehat
NPF 4.83 % Kurang Sehat
NPM 100.69 % Sangat Sehat
ROA 11.30 % Sangat Sehat
FDR 86.94 % Cukup Sehat
2018 CAR 23.15 % Sangat Sehat
NPF 3.84 % Kurang Sehat
NPM 507.64 % Sangat Sehat
ROA 0.24 % Cukup Sehat
FDR 88.82 % Cukup Sehat
Sumber : Data yang diolah 2020
66
a. Capital ( Modal )
Salah satu penilaian adalah dengan metode CAR (Capital Adequacy
Ratio), yaitu dengan cara membandingkan modal terhadap aktiva tertimbang
menurut risiko (ATMR).57
Sesuai dengan Surat Edaran BINo. 9/24/DPBS tahun 2007
bahwasannya Kereteria Tingakat Kesehatan Bank Umum Syariah dari
Rasio CAR dapat di sajikan sebagai berikut :
Tabel 4.8
Kreteria Penetapan PeringkatCAR
Peringkat Kreteria Keterangan
1 CAR ≥ 12% Sangat Sehat
2 9% ≤ CAR < 12% Sehat
3 8% ≤ CAR < 9% Cukup Sehat
4 6% ≤ CAR < 8% Kurang Sehat
5 CAR < 6% Tidak Sehat
Sumber: Surat Edaran BINo. 9/24/DPBS tahun 2007
Dari data diatas terlihat bahwa Rasio CAR PT. Bank Panin Dubai
Syariah pada 2015 sebesar 20.30 % (Sangat Sehat) kemudian di tahun 2016
mengalami penurunan angaka menjadi 18,17% (Sangat Sehat) dan
kemudian mengalami penurunan kembali pada tahun 2017 menjadi 11.51
% (Sehat). Selanjutnya pada tahun 2018 dengan Rasio CAR 23.15 %
dimana PT Bank Panin Dubai Syariah mengalami peningkatan menjadi
(Sangat Sehat).
57
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, ( Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. 2014), hal. 300
67
b. Asset ( Kualitas Aktiva )
Dalam Islam Aktiva dapat diartikan sebagai harta yang dimiliki
perusahaan maka harus digunakan sebaik – baiknya sesuai kaidah Islam
yang terkandung dalam surah Al-quran surah Al- Baqarah (2) : (195):58
Artinya : Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan
janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan
berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berbuat baik.
Sesuai Surat Edaran BINo. 9/24/DPBS tahun 2007 bahwasannya
Kereteria Tingakat Kesehatan Bank Umum Syariah dari Rasio NPF dapat
di sajikan sebagai berikut :
Tabel 4.9
Kreteria Penetapan Peringkat NPF
Peringkat Kreteria Keterangan
1 NPF ≥ 12% Sangat Sehat
2 8% ≤ NPF< 12% Sehat
3 5% ≤ NPF<8% Cukup Sehat
4 2% ≤ NPF<5% Kurang Sehat
5 NPF<2% Tidak Sehat
Sumber: Surat Edaran BINo. 9/24/DPBS tahun 2007
Dari data diatas terlihat bahwa Rasio NPF PT. Bank Panin Dubai
Syariah pada 2015 sebesar 1.94 % (Tidak Sehat) kemudian di tahun 2016
mengalami penurunan angaka menjadi 1.86 % (Tidak Sehat) dan
58
Departemen Agama RI, Al–Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka,(Tanggerang
Selatan: PT. Kalim, 2011 ), h. 31
68
mengalami kenaikan pada tahun 2017 menjadi 4.83 % (Kurang Sehat),
Selanjutnya pada tahun 2018 PT Bank Panin Dubai Syariah menurun
kembali menjadi 3.84 % (Kurang Sehat).
c. Management ( Managemen )
Penilaian terhadap aspek manajemen menggunakan rasio Net Profit
Margin. Net Profit Margin merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan
operasi pokoknya.59
Sesuai Surat Edaran BINo. 9/24/DPBS tahun 2007 bahwasannya
Kereteria Tingakat Kesehatan Bank Umum Syariah dari Rasio NPM dapat
di sajikan sebagai berikut :
Tabel 4.10
Kreteria Penetapan Peringkat NPM
Peringkat Kreteria Keterangan
1 NPM ≥ 100% Sangat Sehat
2 81% ≤ NPM< 100% Sehat
3 66% ≤ NPM<81% Cukup Sehat
4 51% ≤ NPM<66% Kurang Sehat
5 NPM<51% Tidak Sehat
Sumber: Surat Edaran BI No. 9/24/DPBS tahun 2007
Berdasarkan data di atas nilai kredit rasio NPM dari tahun 2015
sebesar 68.75 % berpredikat Cukup Sehat dan tahun 2016 sebesar 71.07 %
berpredikat Cukup Sehat, kemudian nilai kredit rasio NPM pada tahun 2017
100.69 % berpredikat Sangat Sehat, serta pada tahun 2018 sebesar 507.64 %
berpredikat Sangat Sehat.
59
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, ( Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. 2017), hal. 235
69
d. Earning ( Rentabilitas )
Didalam surah Al-quran surah Al- Baqarah (2) : (245):60
Artinya : Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah,
pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah
akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda
yang banyak. dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan
kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
Sesuai Surat Edaran BINo. 9/24/DPBS tahun 2007 bahwasannya
Kereteria Tingakat Kesehatan Bank Umum Syariah dari Rasio ROA dapat
di sajikan sebagai berikut:
Tabel 4.11
Kreteria Penetapan Peringkat ROA
Peringkat Kreteria Keterangan
1 ROA ≥ 1,5% Sangat Sehat
2 1,25% ≤ ROA< 1,5% Sehat
3 0.5% ≤ ROA<1.25% Cukup Sehat
4 0% ≤ ROA<0,5% Kurang Sehat
5 ROA<0% Tidak Sehat
Sumber: Surat Edaran BINo. 9/24/DPBS tahun 2007
Salah satu Rasio yang digunakan untuk mengukur kualitas
Managemen adalah ROA (Return on Assets). Rasio ini digunakan untuk
mengukur efektifitas bank didalam memperoleh keuntungan secara
keseluruhan.
60
Departemen Agama RI, Al–Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka,(Tanggerang
Selatan: PT. Kalim, 2011 ), h. 39
70
Berdasarkan data diatas terlihat bahwa Rasio ROA PT. Bank Panin
Dubai Syariah pada 2015 sebesar 1.07 % (Cukup Sehat) kemudian di tahun
2016 mengalami penurunan menjadi 0.32 % (Cukup Sehat) dan kemudian
mengalami peningkatan kembali pada tahun 2017 menjadi 11.30 % (Sangat
Sehat). Selanjutnya pada tahun 2018 dengan Rasio CAR 0.24 % dimana PT
Bank Panin Dubai Syariah mengalami penurunan menjadi (Cukup Sehat).
e. Liquidity (Likuiditas)
Rasio Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
Likuidnya suatu perusahaan dengan kata lain, Rasio Likuiditas berguna
untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiyai dan memenuhi
kewajiban / utang pada saat ditagih atau jatuh tempo.61
Sesuai Surat Edaran BINo. 9/24/DPBS tahun 2007 bahwasannya
Kereteria Tingakat Kesehatan Bank Umum Syariah dari Rasio ROA dapat
di sajikan sebagai berikut :
Tabel 4.12
Kriteria Peringkat FDR
Peringkat Kreteria Keterangan
1 FDR ≤ 75% Sangat Sehat
2 75% <FDR ≤ 85% Sehat
3 85% <FDR ≤ 100% Cukup Sehat
4 100% <FDR ≤ 120% Kurang Sehat
5 FDR > 120% Tidak Sehat
Sumber: Surat Edaran BINo. 13/24/DPNP tahun 2011
Berdasarkan data perhitungan diatas terlihat bahwa Rasio FDR PT.
Bank Panin Dubai Syariah pada 2015 sebesar 94.81 % (Cukup Sehat)
kemudian di tahun 2016 mengalami kenaikan menjadi 90.78% (Cukup
61
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan ,( Depok: PT.Raja Grafindo Persada. 2018 ),hal.145
71
Sehat) dan kemudian mengalami penurunan kembali pada tahun 2017
menjadi 86.94% (Sangat Sehat). Selanjutnya, pada tahun 2018 dengan Rasio
FDR 88.82 % dimana PT Bank Panin Dubai Syariah mengalami kenaikan
angka saja namun masih berada pada posisi Cukup Sehat.
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan mengenai analisis Kesehatan
Bank Panin Dubai Syariah Menggunakan Rasio CAMEL dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Capital (Permodalan)
Hasil analisis Kesehatan Bank Panin Dubai Syariah ditinjau dari segi
Capital pada periode tahun 2015-2018 menunjukkan bahwa rasio
permodalan selama periade tahun 2015 sampai dengan periode tahun 2018
lebih besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia sebesar 8%, maka rasio yang dicapai Bank Panin
Dubai Syariah dikategorikan dalam predikat SEHAT.
2. Asset (Kualitas Aktiva Produktif)
Hasil analisis Kesehatan Bank Panin Dubai Syariah ditinjau dari segi
Asset pada periode tahun 2015-2018 menunjukkan bahwa selama periode
tahun 2015-2018 Bank Panin Dubai Syariahpada kategori KURANG
SEHATkarena masih berada dibawah angka 5 %, Sehingga dapat
dikatakan bahwa di Periode tahun 2015-2018 bank kurang dapat
mengelola dana dengan baik sehingga kredit yang diberikan kurang dapat
meningkatkan total aktiva produktif.
74
3. Management (Manajemen)
Hasil analisis Kesehatan Bank Panin Dubai Syariah ditinjau dari segi
Management pada periode tahun 2015-2018 menunjukkan bahwa
kesehatannya CUKUP SEHAT, karena lebih besar dari kriteria penilaian
tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 66 %,
hal ini menunjukan bahwa manajemen pada Bank Panin Dubai Syariah
Periode tahun 2015-2018 pencapaian usahanya masih dapat maksimal.
4. Earnings (Rentabilitas)
Hasil analisis Kesehatan Bank Panin Dubai Syariah ditinjau dari segi
Earnings pada periode tahun 2015-2018 menunjukkan bahwa tingkat
efisiensi pengelolaan Bank Panin Dubai Syariah adalah CUKUP SEHAT
karena masih berada dibawah angka 0,5 % yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia
5. Liquidity (Likuiditas)
Hasil analisis Kesehatan Bank Panin Dubai Syariah ditinjau dari segi
Liquidity pada periode tahun 2015-2018 menunjukkan bahwa tingkat
likuiditas Bank Panin Dubai Syariah ini adalah CUKUP SEHAT.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan penulis antara lain:
1. Bank Panin Dubai Syariah harus lebih berhati-hati dalam menyalurkan
kredit kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya kredit bermasalah
meskipun peluang dalam menyalurkan kreditnya masih cukup luas.
75
2. Bank Panin Dubai Syariah masih harus memperhatikan terutama untuk
sektor Assets yang masih dalam predikat KURANG SEHAT.
76
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. F. Manajemen Perbankan. Teknik Analisis Kinerja Keuangan Bank.
Edisi I.Cetakan I . Malang: UMM. 2003.
Afriyanto.Metode Camel untuk menilai tingkat kesehatan PD. BPR. RokanHulu
PasirPengaraian . Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2(Juli, 2015).
Ahmad, Ilham Sholihin. Buku Pintar Ekonomi Syariah. Jakarta: PT. Gramedia.
2010.
Al-Mashrafiyah."Pengukuran Kinerja Perbankan Dengan Metode Camel,"Jurnal
Ekonomi, Keuangan, dan Perbankan SyariahISSN (p): 2597-4904 ISSN (e):
2620-5661Volume 3, Nomor 1(April, 2019).
Ansori, A. G. Hukum Perbankan Syariah. Bandung: PT. Rafik Aditama.2013.
Baridwan, Z. Intermediate Accounting. Edisi 7. Yogyakarta: BPFE. 1992.
Harahap Sopyan s, Wiroso, Yusuf Muhammad. Akuntansi Perbankan Syariah
PSAK Syariah Baru. Jakarta: PT. Sardo Sarana Media. 2010.
Indonesia, I. A. Standar Akuntansi Keuangan. PSAK No. 17, Cetakan Keempat,
Buku Satu.Jakarta: Penerbit Salemba Empat.1999.
Indonesia, I. A. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba
Empat.2002.
Indonesia, I. A. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.2007.
Indonesia, I.A. Standar Akuntansi Keuangan. PSAK. Cetakan Keempat, Buku
Satu.Jakarta: Penerbit Salemba Empat. 2012.
77
Indonesia, I. B. Memahami Bisnis Bank Syariah. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama. 2014.
Ismanto, K. Manajemen Syariah. Yokyakarta: Pustaka Pelajar. 2009.
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Depok: PT Raja Grafindo Persada. 2018.
Kasmir. Manajemen Perbankan Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers. 2015.
Kasmir.Bank dan Lembaga Kuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. 2012.
Khoiriyah, Analisis rasio CAMEL untuk menilai kesehatan PT.BankSyariah
Mandiri periode 1999-2007, dikutip darihttp://etheses.uin-
malang.ac.id/4747/1/03220037.pdf, pada hari Jumat, tanggal 14 Februari
2020, 13.30 WIB
Minatun, T. A. Mengukur tingkat kesehatan Bank dengan menggunakan metode
CAMEL pada PT. Bank Syariah Mandiri periode 2008-2011, dikutip dari
http://eprints.ums.ac.id/23027/, pada hari Jumat, tanggal 14 Februari 2020,
14.30 WIB
Rahman, Z. R.Analisis Kesehatan Bank Syariah Dengan Menggunakan Metode
CAMEL (Studi Kasus pada PT Bank BRI Syariah Tahun 2008-2011),dikutip
dari http://eprints.ums.ac.id/25544/,pada hari Jumat, tanggal 14 Februari
2020, 14.49 WIB
Emilia. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC (riskprofile,good
corporate governance, earnings, and capital)pada PT. BNISyariah.dari
http://eprints.radenfatah.ac.id/1340/1/EMILIA%20%2814180072%29.pdf,
pada hari Minggu, tanggal 16 Februari 2020, 08.20 WIB
RI, D. A. Al–Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angkz.Tanggerang Selatan: PT.
Kalim.2011.
78
RI, D. A. Al–Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka. Tanggerang Selatan:
PT. Kalim. 2011.
RI, K. A. Mushaf Al – Qur’an Tajwid dan Terjemah. Banjar Sari Solo:
Abyan.2014.
Risa Dewi Yanti Aceh, d.(n.d) Analisis tingkat kesehatan Bank dengan
menggunakan metode Camel pada PT Bank Syariah Mandiri (studi kasus
pada PT. Bank syariah Mandiri Cabang Ambon). Jurnal Riset Manajemen,
(Agustus, 2017).
Rustam, B. R. Manajemen Risiko Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta:
Salemba Empat. 2013.
Saputro, F. M. "Analisis Perbandingan Kinerja Bank Panin Dubai Syariah
Sebelum Dan Setelah Go Public Periode 2010 – 2017." Surakarta: Skripsi
Fakultas FEBI IAIN. 2018.
Sari i. J. Saiya, M. P. Analysis Of Banking Soundness Using Camel Method
(Study Of PT. Bank Mandiri-Persero Tbk From 2012 – 2014,Jurnal EMBA
Vol.3 No.2 ISSN: 2303-1174,Juni 2015.
Slamat, D. Manajemen Bank Umum. Edisi I. Cetakan. Jakarta: Intremedia.1993.
Subramanyam,K.Analisis Laporan Keuangan (financial statement
analysisi).Jakarta: Selemba Empat. 2017.
Sugiono. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R& D. Bandung:
Alfabeta.2011.
Sumarti, S. Analisis Kinerja Keuangan Pada Bank Syariah Mandiri Di Jakarta
Tahun 2007. Jakarta:Fakuktas Ekonomi UniversitasMuhammadiyah
Surakarta.2007.
79
Swiknyo, D. Analisis Laporan Keuangan Bank Syariah.Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.2010.
Syafi‟i, A. d. Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Gema Insani
Press.2001.
Taswan. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.2006.
Teguh, M. Metode Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi. Jakarta: Raja
Grafindo.2001.
Umam, K. Manajemen Perbankan Syariah. Bandung: CV Pusta Setia. 2013.
http://www.bi.go.idyang diakses pada hari kamis, tanggal 10 Oktober 2019, Pukul
13.25 WIB
http://infobanknews.com/panin-dubai-syariah-alami-rugi-2017/diunduh padahari
Minggu. Tanggal10 November 2019, Pukul 13.23 WIB
https://www.paninbanksyariah.co.id/index.php/tentangkami, diunduh pada hari
Minggu. tanggal 10 November 2019, Pukul 14.00 WIB
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89