MAKSI – AM33 – R8 & R10 – G6
AKUNTANSI MANAJEMEN
BAB VIII : PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
( Dosen Pengampu : Dr. Basuki HP, MBA, Msi, Ak )
MAGISTER AKUNTANSI ANGKATAN XXXIII
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2015
BAB VIII
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
I. Deskripsi Anggaran
1. Anggaran, Perencnaan dan Pengendalian
Perencanaan dan pengendalian mempunyai hubungan yang sangat erat. Perencanaan
adalah pandangan ke depan untuk melihat tindakan apa yang seharusnya dilakuakn.
Pengendalian adalah melihat kebelakang, menentukan apakah yang sebenarnya terjadi, dan
membandingkan dengan hasil yang direncanakan sebelumnya.
Kompenen kunci dari perencanaan adalah :
1. Anggaran, rencana keuangan untuk melihat masa depan.
2. Rencana Strategis, mengidentifikasi strategi – strategi untuk aktivitas dan operasi di
masa depan, setidaknya lima tahun ke depan.
2. Manfaat Anggaran
Sebuah sistem penganggaran memberikan beberapa manfaat untuk suatu organisasi.
Berikut beberapa manfaat suatu penganggaran :
1. Memaksa para manajer untuk melakuakn penganggaran
2. Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki pengambilan
keputusan.
3. Menyediakan standar evaluasi kinerja.
4. Memperbaiki komunikasi dan koordinasi.
II. Menyiapkan Anggaran Induk
Anggaran induk (master budget) adalah rencana keuangan komprehendsif bagi organisasi
secara keseluruhan. Anggaran induk biasanya untuk satu tahun fiskal perusahaan kemudian
dipecah menjadi bulanan, kuartalan dan semesteran.
1. Mengarahkan dan Mengoordinasikan Anggaran Induk
Sebagian organisasi menyiapakan anggaran induk untuk tahun depan pada empat atau
lima bulan terakhir tahun berjalan. Komite anggaran (budget committee) meninjau anggaran,
menyediakan petunjuk kebijakan dan tujuan anggaran, menyelesaikan perbedaan yang
timbul saat anggaran disiapkan, menyetujui anggaran akhir dan mengawasi kinerja aktual
organisasi seiring dengan berjalannya tahun.
2. Komponen – Komponen Anggaran Induk
Angaran utama dapat dibagi dalam anggaran operasional dan keuangan. Anggaran
operasional (operational budget) mendesksripsikan aktivitas yang menghasilkan pendapatan
PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Hal 1
bagi suatu perusahaan. Anggaran keuangan (financial budget) memperinci aliran masuk dan
keluar kas, serta posisi keuangan secara umum.
III. Menyiapkan Anggaran Operasional
Anggaran operasional terdiri atas perkiraan laporan laba rugi yang disertai laporan berikut :
1. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan (sales budget) adalah proyeksi yang disetujui komite anggaran yang
menjelaskan penjualan yang diharapkan dengan satuan unit dan uang. Ilustrasi anggaran
penjualan akan ditampilkan pada tabel 1 berikut :
Tabel 1. Contoh Anggaran Penjualan
2. Anggaran Produksi
Anggaran produksi (production budget) menjelaskan banyaknya unit yang harus
diproduksi untuk memenuhi kebutuhan penjualan dan kebutuhan produksi akhir. Untuk
menghitung unit yang akan diproduksi, dibutuhkan penjualan unit serta unit untuk
persediaan awal dan persediaan barang jadi.
Unit Yang Diproduksi = Perkiraan Penjualan + Persediaan Akhir – Persediaan Akhir.
Rumus diatas atas adalah rumus dasar untuk anggaran produksi, contoh anggaran
produksi dapat dilihat pada tabel 2 berikut :
Tabel 2. Contoh Anggaran Produksi
3. Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung
Setelah jadwal produksi diselesaikan, anggaran untuk bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung dan overhead dapat disediakan. Anggaran pembelian bahan baku langsung (direct
materials purchase budget) menyatakan jumlah dan biaya bahan baku yang dibeli tiap
produksi, jumlahnya tergantung pada perkiraan penggunaan bahan baku dalam produksi
dan persediaan bahan baku.
PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Hal 2
Pada tabel 3 berikut adalah contoh anggaran bahan baku langsung untuk tahun 2009
pada Texas Rex, Inc :
Tabel 3. Contoh Anggaran Bahan Baku Langsung
4. Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Anggaran tenaga kerja langsung (direct labor budget) menunjukkan jumlah jam tenaga
kerja langsung yang dibutuhkan dan biaya terkait yang berhubungan dengan jumlah unit
dalam anggaran produksi. Contoh anggaran tenaga kerja langsung akan ditampilkan pada
tabel 4 berikut :
Tabel 4. Contoh Anggaran Tenaga Kerja Langsung
PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Hal 3
5. Anggaran Overhead
Anggaran overhead (overhead budget) menunjukkan biaya yang diharapkan dari semua
komponen produksi tidak langsung. Tidak seperti bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung, hubungan input – output yang telah tersedia untuk diidentifikasi tidak terdapat
dalam komponen overhead. Sebaliknya, terdapat serangkaian aktivitas dan penggerak yang
terkait. Pada tabel 5 menunjukkan contoh anggaran overhead
Tabel 5. Contoh Anggaran Overhead
6. Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi
Anggaran beban penjualan dan administras (selling and administrative budget) menguraikan
pengeluaran yang direncanakan untuk aktivitas non produksi. Contoh anggaran beban
penjualan dan administrasi dapat dilihat pada tabel 6 berikut :
Tabel 6. Contoh Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi
7. Anggaran Persediaan Barang Jadi Akhir
Anggaran persediaan akhir barang jadi (ending finished goods inventory budgetI)
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk neraca dan juga bertindak sebagai input
penting untuk persiapan anggaran harga pokok penjualan. Pada tabel 7 berikut merupakan
contoh anggaran persediaan barang jadi akhir :
PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Hal 4
Tabel 7. Contoh Anggaran Persediaan Barang Jadi Akhir
8. Anggaran Harga Pokok Penjualan
9. Anggaran harga pokok penjualan (cost of good sold budget) mengungkapkan harga yang
diharapkan untuk barang yang akan dijual. Contoh anggaran harga pokok penjualan dapat
dilihat pada tabel 8 berikut :
Tabel 8. Contoh Anggaran Harga Pokok Penjualan
10. Anggaran Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi yang dianggarkan diilustrasikan pada tabel 9 berikut :
Tabel 9. Contoh Anggaran Laporan Laba / Rugi
PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Hal 5
IV. Menyiapakan Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan terdiri dari :
1. Anggaran Kas
2. Anggaran Neraca
3. Anggaran Pengeluaran Modal
1. Anggaran Kas
Pengetahuan arus kas adalah hal yang penting dalam mengelola bisnis. Dengan mengetahui
waktu kemungkinan terjadinya kekurangan dan kelebihan kas, manajer berencana
meminjam uang tunai ketika diperlukan dan membayar kembali pinjaman ketika kas
berlebih. Karena anggaran kas adalah darah kehidupan bagi suatu organisasi, anggaran kas
adalah salah satu anggaran paling penting dalam anggaran induk. Angaran kas diilustrasikan
pada tabel 10 berikut :
Tabel 10. Contoh Anggaran Kas
PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Hal 6
Untuk mengilustrasikan anggaran kas, asumsikan hal – hal berikut ini untuk Texas Rex.
1. Saldo kas minimum $1.000 dibutuhkan untuk setiap akhir kuartal.
2. Seperempat dari penjualan berbentuk tunai, 90% dari penjualan kredit ditagih pada
kuartal penjualan dan 10% pada kuartal berikutnya.
3. Penjualan kuartal empat 2007 $18.000
4. Pembelian bahan baku dilakukan secara kredit, 80% pada kuartal pembelian sisanya pada
kuartal berikutnya.
5. Penjualan kurtal empat 2007 %5.000.
6. Penyusutan yang dianggarkan adalah $40 per kuartal untuk overhead dan $150 per
kuartal untuk beban penjualan dan administrasi.
2. Anggran Neraca
Neraca yang dianggarkan bergantung pada informasi yang terkandung dalam neraca saat ini
yang berada pada anggarn lain di anggaran induk. Anggaran neraca diilustrasikan pada tabel
10 berikut :
Tabel 10. Contoh Anggaran Kas
PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Hal 7
V. Menggunakan Anggaran Untuk Evaluasi Kinerja
Dalam perencanaan, peusahaan menyiapakan suatu anggaran induk berdasarkan perkiraan
terbaik mereka. Akan tetapi, tingkat aktivitaas aktual biasanya tidak sama dengan tingkat
aktivitas yang dianggarakan. Akibatnya, jumlah yang dianggarkan tidak dapat dibandingkan
dengan hasil aktual. Oleh karena itu, perusahan dapat pula menyiapakan anggaran fleksibel
untuk digunakan dalam evaluasi kinerja.
1. Anggaran Statis
Anggaran statis adalah anggaran untuk tingkat aktivitas tertentu. Karena anggaran statis
bergantung pada tingkat aktivitas tertentu, anggaran statis ini tidak terlalu berguna untuk
menyiapkan laporan kinerja. Anggaran statis diilustrasikan pada tabel 11 berikut :
Tabel 11. Contoh Anggaran Statis
2. Anggaran Fleksibel
Anggaran yang memungkinkan suatu perusahaan menghitung perkiraan biaya dalam
suatu tingkat aktivitas disebut angggran fleksibel (flexible budget). Kunci untuk penganggaran
ini adalah penghitungan atas biaya tetap dan variabel. Berikut dua jenis anggaran fleksibel :
1. Pengganggaran untuk tingkat aktivitas yang diharapkan
Anggaran ini dapat membantu para manajer mengatsi ketidakpastian dengan
melihat hasil yang diharapkan dari berbagai tingkat aktivitas.
2. Penganggaran untuk tingkat aktivitas akrual
Anggaran ini digunakan sebagai fakta untuk menghitung biaya pada tingkat aktivitas
akrual seharusnya.
Anggaran fleksibel adalah kunci untuk memberikan umpan balik secara lebih sering yang
dibutuhkan para manajer untuk menerapkan pengendaliaan dan menjalankan rencana
secara efektif. Anggaran fleksibel diilustrasikan pada tabel 12 berikut :
PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Hal 8
Tabel 12. Contoh Anggaran Fleksibel
Perbedaan antara jumlah aktual dan jumlah anggaran fleksibel disebut variansi anggaran
fleksibel. Anggaran fleksibel menyediakan suatu ukuran efisiensi dari seorang manajer.
3. Anggaran Partisipatif
Anggaran partisipatif memungkinkan para manajer tingkat bawah untuk turut serta
dalam pembuatan anggaran daripada membebankan anggaran kepada manajer tingkat
bawah. Anggaran partisipatif mengkomunikasikan rasa tanggung jawab para manajer tingkat
bawah dan mendorong kreativitas.
Anggaran partisipatif memiliki tiga potensi masalah :
1. Menetapkan standar yang terlau tinggi atau terlalu rendah
2. Membuat kelonggaran dalam anggaran.
3. Partisipasi semu.
PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Hal 9