PEDOMAN
AKTUARIA DAN PENDANAAN
DANA PENSIUN PERHUTANI2007
DANA PENSIUN PERTIUTANI
Menimbang
KEPUTUSAN PENGURUS DANA PENSIUN PERHUTANINomor : 88/Kpts IDPPHTI2OOT
Tentang
PEDOMAN AKTUARIA DAN PENDANAAN
DIREKTUR UTAMA DANA PENSIUN PERHUTANI
: 1. bahwa sebagai penjabaran Pedoman Penerapan TataKelola yang Baik, diperlukan antara lain adanyaPedoman Aktuaria dan Pendanaan.
2 bahwa pedoman tersebut perlu ditetapkan denganKeputusan Pengurus.
: 1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992.2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 76 Tahun 1992.3. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor :
5121Ktv1.0612002.4. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan Nomor : Kep-136/BL12006.5. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : KEP-
zgslKM.6l2002.6. Keputusan Menteri BUMN No. Kep-38/MBU/2005.7. Keputusan Direksi Perum Perhutani Nomor :
882/KPTS/DrR/200s.B. Keputusan Direksi Perum Perhutani Nomor :
1006A/Kpts lDn12007.
Mengingat
Menetapkan
PERTAMA
KEDUA
MEMUTUSKAN
PEDOMAN AKTUARIA DAN PENDANAAN, sebagaimanaterlampir.
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam keputusan inidapat diatur dalam ketentuan tersendiri.
Pedoman, pentunjuk atau ketentuan lain sebelumnya,yang beftentangan dengan Keputusan ini dinyatakan tidakberlaku.
KETTgA ..................
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, denganketentuan bahwa segala sesuatu akan diubah dan diiturkembali sebagaimana mestinya apabila dikemudian hariterdapat kekeliruan dalam penetapan ini.
Ditetapkan di : JakaftaPadatanggal : 27 Desember2007
DrREKrr urAM&
/rQ-' '$r. vaxnur,r*1,
Tembusan kepada Yth :
1. Direktur Utama selaku Pendiri Dana Pensiun perhutani2. Dewan Pengawas Dana Pensiun Perhutani3. Segenap Pengurus Dana Pensiun Perhutani
M/fe
Lampiran Surat Keputusan PengurusDana Pensiun PerhutaniNomor : 88/Kpts/DPPHTl2007Tanggal : 27 Desember 2007
PEDOMAN AKTUARIA DAN PENDANAAN
DANA PENSIUN PERHUTANI2007
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
MAKSUD DAN TUJUAN ............. 2
RUANG LINGKUP 2
3.1 Pengeftian dan Komponen Pendanaan .......... z
3.2 Rasio Kecukupan Dana
3.3 Pendanaan dan Kepesertaan .......
3.4 Valuasi AKuaria
3.5 Kewajiban Pendanaan Dana Pensiun ............
3.6 Kekayaan Pendanaan Dana Pensiun .............
3.7 Penggunaan dan Pengembangan Dana
3.8 Resiko Pendanaan Dana Pensiun
3
4
5
9
11
13
15
ry. KEWENANGAN, KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB .... 16
SISTIM PELAPOMN
REVISI PEDOMAN
L7
L7
V.
I. PENDAHULUAN
Sebagai sebuah lembaga Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menyelenggarakan Program
Pensiun Manfaat Pasti, aspek pendanaan merupakan salah satu hal yang terpenting dalam
pelaksanaan dan kelangsungan kegiatan Dana Pensiun. Pendanaan menentukan sampai
di mana kesanggupan Dana Pensiun untuk dapat memenuhi dan mewujudkan tujuan
pendiriannya, yakni : membayarkan Manfaat Pensiun sesuai dengan yang telah dijanjikan
dan kelangsungan dari Program Pensiun itu sendiri. Untuk mewujudkan komitmen
tersebut, dipandang perlu untuk menetapkan dan memberlakukan aturan-aturan seta
ketentuan-ketentuan standar dalam bidang pendanaan, dalam bentuk sebuah Pedoman
Aktuaria dan Pendanaan.
Prinsip-prinsip dalam Pedoman Aktuaria dan Pendanaan ini merupakan standar acuan
yang paling mendasar bagi semua insan Dana Pensiun dalam melaksanakan kegiatan
pengelolaan Dana Pensiun, yang keberhasilan dan kegagalannya sangat ditentukan oleh
aspek pengelolaan pendanaan. Hasil Usaha seta kelancaran dan keberhasilan
pelaksanaan kegiatan Dana Pensiun sangat tergantung dan pada akhirnya hanya akan
dinilai dari keberhasilannya memenuhi dan melaksanakan amanat dari Pendiri dan Pesefta
dalam memelihara dan menatausahakan sefta mengelola dana yang dipercayakan kepada
Dana Pensiun, bagi kepentingan pembayaran Manfaat Pensiun yang telah pasti dan harus
dapat dipenuhi. Untuk itu, semua jajaran pejabat sefta pekerja Dana Pensiun harus selalu
terikat pada keharusan untuk bersama-sama melakukan dan melaksanakan semua
kegiatannya dengan orientasi dan acuan induk : pengelolaan, penjagaan dan
pengembangan pendanaan dengan sebaik-baiknya, dengan antara lain selalu berpedoman
dan melaksanakan semua ketentuan yang digariskan di dalam Pedoman Aktuaria dan
Pendanaan ini.
II. MAKSUp .,.,.........
II. MAKSUD DAN TUJUAN
Pedoman Aktuaria dan Pendanaan ini dimaksudkan sebagai acuan dasar bagi Dana
Pensiun dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan Dana Pensiun/ yang keberhasilannya
sangat ditentukan oleh aspek pengelolaan pendanaan.
Tujuannya, yaitu agar kecukupan dana dalam rangka pemenuhan kewajiban program
pensiun, khususnya pembayaran Manfaat Pensiun, dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.
III. RUANG LINGKUP
3.1 Pengeftian dan Komponen Pendanaan
3.1.1 Pengeftian
Dalam hal pendanaan, Dana Pensiun mempunyai 5 (lima) azas yang sangat
mendasar, yaitu sebagai berikut :
1. Azas keterpisahan kekayaan Dana Pensiun dari kekayaan badan hukum
Pendiri.
2. Azas penyelenggaraan dalam sistim pendanaan Dana Pensiun.
3. Azas pembinaan dan pengawasan.
4. Azas penundaan manfaat.
5. Azas kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk Dana
Pensiun. Tetapi apabila Pemberi Kerja telah memutuskan untuk
mendirikan Dana Pensiun, Pemberi Kerja mempunyai kewajiban untuk
mencukupi pendanaan yang diperlukan guna pemenuhan kewajiban.
Dengan demikian maka Dana Pensiun harus mengelola kegiatan
pendanaan dengan sebaik-baiknya, yaitu mengelola dan mengembangkan
dana dengan tujuan untuk dapat melakukan pembayaran Manfaat Pensiun
dengan sebaik-baiknya.
3.1.2. Kewaiiban ...........
3.t.2 Kewajiban dan Kekayaan Dana Pensiun
Setiap saat Dana Pensiun harus mengetahui dengan tepat, berapa besar
jumlah kewajiban yang menjadi beban Pendiri guna penyelenggaraan
program pensiun, menurut nilainya sekarang. Jumlah kewajiban seperti itu
disebut sebagai Kewajiban Dana Pensiun.
Selain daripada itu, Dana Pensiun harus beroperasi berdasarkan azas
pendanaan, dalam afti bahwa guna penyelenggaraan program pensiun
tersebut harus dibentuk dan dihimpun dana guna pemenuhan
kewajibannya. Dana atau kekayaan tersebut harus dihimpun dan dikelola
berdasarkan azas pemisahan kekayaan dari kekayaan Pendiri.
Adapun dana tersebut dihimpun dari sumber-sumber :
1. Dana awal
2. Iuran pensiun dari Pesefta dan Pendiri
3. Hasil pengembangan dana
4. Pelimpahan dana dari Dana Pensiun lain
Himpunan dana itulah yang disebut dengan Kekayaan Dana Pensiun.
3.2 Rasio Kecukupan Dana
Rasio Kecukupan Dana (RKD) adalah hasil bagi (dalam prosen) jumlah
Kekayaan Dana Pensiun terhadap jumlah Kewajiban Dana Pensiun.
Dalam keadaan optimal sepeti yang dikehendaki Undang-Undang Dana Pensiun
No. 11 Tahun 1992, diharapkan jumlah Kekayaan Dana Pensiun sama dengan
jumlah Kewajiban Dana Pensiun. Atau dalam prosen : Kekayaan DP = 100o/o
Kewajiban.
Dalam keadaan demikian, RKD Dana Pensiun, yaitu 100o/o.
Ini berarti bahwa Nilai sekarang seluruh Kewajiban dapat ditutup dan dipenuhi
oleh Kekayaan Dana Pensiun.
Namun
3.3
Namun, sepanjang waktu pengelolaan Dana Pensiun, kegiatan pengembangan
Kekayaan Dana Pensiun dan penggunaan Kekayaan untuk pembayaran Manfaat
Pensiun dapat membawa keadaan Pendanaan Dana pensiun ke dalam 2 (dua)
kemungkinan, yaitu sebagai berikut :
1. Keadaan oveffundeQ di mana jumlah Kekayaan > jumlah Kewajiban, atau
RKD Dana Pensiun > 1000/0, sehingga terjadi Surplus.
2. Keadaan undeffunded, di mana jumlah Kekayaan < jumlah Kewajiban, atau
RKD Dana Pensiun < 100%, sehingga terjadi Defisit,
3. Jika RKD berada pada angka 100% atau lebih, sampai l2oo/o, dan terjadi
overfunded, Pemberi Kerja (Pendiri) harus tetap membayar luran Pensiun
Normal, namun tidak lagi membayar Iuran Tambahan,
Jika nilai RKD mencapai di atas 720o/o, maka pemberi Kerja (pendiri)
dapat mengurangiluran Norma[ sampai RKD kembali pada nilai 120olo.
4. Jika RKD kurang dari 100%, terjadi underfunded, di mana terdapat defisit
kekayaan, sehingga timbul kewajiban Pemberi Kerja (pendiri) untuk
membayar iuran tambahan atas defisit tersebut, dengan mengangsurnya
selama jangka waktu teftentu, di samping membayar Iuran Normal.
Kebijakan Dana Pensiun selalu mengusahakan agar pengelolaan dan
pengembangan Dana diarahkan kepada terpenuhinya Rasio Kecukupan Dana
sebesar 100o/o atau lebih, dengan kata lain, selalu berusaha mencapai keadaan
oveffunded.
Pendanaan dan Kepeseftaan
Pendanaan Dana Pensiun pada dasarnya, yaitu jumlah himpunan dana yang
diperlukan dan harus tersedia untuk memenuhi kewajiban Dana pensiun, berupa
pembayaran Manfaat Pensiun.
Dengan demikian, Pendanaan Dana Pensiun sangat erat kaitannya dengan
Kepeseftaan.
Disatu ................
3.4
Di satu sisi, jumlah Kewajiban harus dapat diperhitungkan tepat, yakni sebesar
jumlah Manfaat Pensiun yang diperhitungkan berdasarkan rumus atau formula
Manfaat Pensiun bagi masing-masing Pesefta, dan harus dibayarkan bagi seluruh
Pesefta, baik Pesefta yang masih membayar Iuran (Pesefta Aktif) maupun Pesefta
yang tidak lagi membayar Iuran (Pensiunan).
Di sisi lain, sebagian dari Kekayaan Dana Pensiun, yang berasal atau terhimpun
dari iuran Pesefta dan Iuran Pemberi Kerja, juga harus diperhitungkan dengan
tepat jumlahnya, yakni sebesar prosentase teftentu dari Penghasilan Dasar
Pensiun (PhDP) masing-masing Peseta yang masih membayar luran (Pesefta
Aktif).
Sehubungan dengan itu, kebenaran perhitungan pendanaan Dana Pensiun sangat
tergantung pada kebenaran dan akurasi dari data kepesetaan, baik jumlah,
besarnya PhDP, usia, susunan keluarga, masa kerja (masa Kepesertaan) dan data
pesefta lainnya,
Pengelolaan administrasi, pelaporan, dokumentasi dan terpeliharanya hubungan
baik dengan peserta menjadi salah satu kebijakan penting Dana Pensiun, dan
ditetapkan dalam bentuk Pedoman Pelayanan Kepeseftaan.
Valuasi Aktuaria
3.4.1 Pengeftian
Pendanaan Dana Pensiun harus dihitung dan ditetapkan dengan benar,
karena Pendanaan yang pada intinya berupa perbandingan antara
Kewajiban dan Kekayaan tersebut berkaitan dengan janji dan komitmen
jangka panjang Pendiri. Perhitungan Pendanaan Dana Pensiun tidak dapat
dan tidak boleh dilakukan oleh Pendiri atau oleh Pengurus, tetapi hanya
boleh dilakukan oleh Aktuaris, profesi yang memang secara khusus
memiliki kompetensi untuk melakukan perhitungan aktuaria.
Guna ..............
Guna mendapatkan hasil valuasi Pendanaan Dana pensiun yang tepat,
perhitungan yang dibuat oleh Aktuaris harus didasarkan kepada
penggunaan berbagai Asumsi dan Tabel yang sesuai dengan Kebijakan
Program Pensiun, dan memenuhi ketentuan yang berlaku.
Berbagai Asumsi tersebut, yaitu antara lain :
1. Asumsi tingkat bunga teknis yang digunakan.
2. Asumsi tingkat perkiraan kenaikan gaji.
3. Asumsi turn over kepesertaan.
4. Asumsi perubahan-perubahan peraturan yang tidak diperkirakan
sebelumnya.
Sedangkan Tabel-tabel yang digunakan, yaitu antara lain :
1. Tabel Mortalita
2. Tabel Nilai Sekarang
3. Tabel Faktor Pengurang (Discount Factor)
3.4.2 Penunjukan Aktuaris
Penunjukan Aktuaris yang akan melakukan perhitungan Valuasi Pendanaan
Dana Pensiun dilakukan dan menjadi wewenang dari Dewan pengawas,
bukan oleh Pendiri.
Hal ini adalah wajar, karena Dewan Pengawas, yang berkewajiban
mengawasi pengelolaan Dana Pensiun, mewakili semua pihak yang
berkepentingan dengan Pendanaan Dana Pensiun dan kelangsungan
Program Pensiun, yakni : Pendiri (Pemberi Kerja) dan pesefta (termasuk
Pensiunan)
Penunjukan itu dapat didasarkan pada usul dari Pengurus, atau langsung
oleh Dewan Pengawas,
Aktuaris harus melakukan tugasnya secara mandiri dan obyektif, bebas dari
pengaruh Pendiri, Pemberi Kerja, Dewan Pengawas, pengurus, dan pihak
lain yang berkepentingan di Dana Pensiun
3.4.3 Informasi dan Data Kepesertaan
Unsur lain yang sangat berpengaruh pada perhitungan Valuasi Aktuaria,
yaitu berbagai data dan informasi Kepeseftaan, yong kebenaran,
keakuratan dan transparansinya sangat penting dan harus senantiasa
dijaga.
Mengingat ...............
Mengingat cakupan perhitungan waktu yang panjang dalam perhitungan
Aktuaria, perbedaan dan kesalahan yang kecil pada data dan informasi
Kepesertaan akan membawa dampak besar dalam hasil perhitungan.
Untuk memperoleh hasil perhitungan Aktuaria yang benar dan
setepat mungkin, Dana pensiun harus memelihara secara teratur
dan tertib serta menjaga keakuratan data dan informasi kepesertaan,
yang antara lain terdiri dari :
1. Jumlah peserta dan pensiunan
2. Struktur usia peserta secara keseluruhan
3. Data kematian peserta akibat sakit
4. Data kematian peserta akibat kecelakaan
5. Data kelahiran
6. Data promosi
7. Data demosi
8. Data turn over peserta aktif (Karyawan)
9. Data peserta baru
10. Data pesefta / karyawan / janda / duda / anak
11. Struktur gaji Peserta
72. Perubahan gaji pesefta baik akibat promosi, berkala ataupun
kenaikan
13. Tingkat bunga pasar
14. Tingkat inflasi
Berkaitan dengan data dan informasi kepesertaan, dalam rangka
Penerapan Tata Kelola Yang Baik, Dana Pensiun harus menetapkan
Pedoman khusus tentang Pelayanan Kepeseftaan, yang menetapkan
antara lain mekanisme dan prosedur pelaporan data dan informasi dari
peserta.
3.4.4 Laooran
3.4.4 Laporan Valuasi Aktuaria
Dalam melakukan Valuasi Aktuaria, Aktuaris harus meyakini, bahwa
perhitungan dilakukan berdasarkan informasi dan data kepesertaan yang
benar. Untuk itu, Aktuaris menerima Pernyataan Tertulis dari Pendiri.
Aktuaris juga melakukan perhitungan dengan berbagai asumsi dan tabel
yang secara umum berlaku dan / atau disetujui oleh Pendiri.
Pada akhir Valuasi, Aktuaris harus membuat Laporan Valuasi Aktuaria,
yang harus memuat beberapa Pernyataan dan atau dilampiri dengan
beberapa dokumen, yang ditetapkan dalam ketentuan Menteri Keuangan
RI.
Laporan Aktuaris pada intinya harus menetapkan :
1, Jumlah Kekayaan Dana Pensiun.
2. Jumlah Kewajiban Dana Pensiun.
3. Jumlah Surplus atau Defisit.
4. Rasio Pendanaan Dana Pensiun.
5. Besarnya Iuran Tambahan (dalam hal terjadi Defisit) yang harus
disetor Pendiri.
6. Besarnya Iuran Normal yang menjadi beban Pendiri.
Laporan Aktuaris juga harus dilampiri dengan Pernyataan dari Pendiri
tentang kesanggupannya untuk membayar Iuran-iuran sesuai yang
diperhitungkan dan yang telah ditetapkan oleh Aktuaris dalam
Pernyataan Aktuaris.
Penyelesaian Laporan Valuasi Aktuaria selalu berkaitan dengan
penyelesaian Laporan Keuangan Dana Pensiun dari Auditor, berkaitan
dengan perhitungan jumlah Kekayaan Dana Pensiun.
Sehubungan dengan itu, Dana Pensiun menetapkan kebijakan untuk
selalu dapat menyelesaikan kedua Laporan tersebut dalam waktu
sesegera mungkin.
3.5 Kewaiiban ....................
3.5 Kewajiban Pendanaan Dana Pensiun
3.5.1 Kewajiban Dana Pensiun
Pendiri yang telah memutuskan dan menetapkan penyelenggaraan
Program Pensiun, beftanggungjawab terhadap pemenuhan dan kecukupan
dana untuk menjalankan program pensiun tersebut, yakni sejumlah dana
untuk menutup jumlah Kewajiban Dana Pensiun.
Sesuai dengan ketentuan per-Undang-undangan, Dana Pensiun yang
mengelola Program Pensiun harus dibentuk dengan status Badan Hukum
tersendiri yang terpisah.
Walaupun kewajiban pendanaan baru akan timbul pada saat yang akan
datang, pada saat pesefta berhenti bekerja, namun jumlah kewajiban
tersebut sejak awal sudah harus dihitung nilainya berdasarkan perhitungan
Aktuaria, dengan menggunakan perhitungan Nilai Sekarang.
Setiap saat, Dana Pensiun harus dapat mengetahui dengan tepat, berapa
besar jumlah kewajiban yang menjadi beban Pendiri untuk
penyelenggaraan program pensiun, menurut nilainya sekarang.
Kewajiban berupa Pembayaran Manfaat Pensiun tersebut secara berkala
dihitung dan ditetapkan melalui pelaksanaan Valuasi Aktuaria oleh Aktuaris,
dan digolongkan kedalam dua macam Kewajiban :
1. Kewajiban Aktuaria
2. Kewajiban Solvabilitas
Di samping itu, sebagai sebuah lembaga yang menyelenggarakan Program
Pensiun Manfaat Pasti, tentunya Dana Pensiun juga memiliki dan terikat
pada berbagai kewajiban lainnya, yang digolongkan sebagai Kewajiban
Jangka Pendek,
3.5.2 Kewajiban Aktuaria
Kewajiban Aktuaria, yaitu Dana yang seharusnya telah tersedia untuk
menutup Kewajiban atas Masa Kerja yang telah dijalani.
Yang dimaksud dengan definisi tersebut, yaitu kewajiban Dana Pensiun
yang dihitung pada saat perhitungan, sebesar jumlah dari seluruh Manfaat
Pensiun dari semua Pesefta yang telah ada, dengan asumsi bahwa Dana
Pensiun berjalan terus.
3,5,3 Kewajiban Solvabilitas
Kewajiban Solvabilitas, yaitu Dana yang seharusnya telah tersedia untuk
menutup Kewajiban Dana Pensiun, apabila Dana Pensiun dibubarkan.
3.5.4 Kewajiban Jangka Pendek
Pada prinsipnya Dana Pensiun tidak diperbolehkan mempunyai beban dan
Kewajiban yang lain diluar Kewajiban pembayaran Manfaat Pensiun, yang
dinyatakan dalam bentuk Kewajiban Aktuaria dan Kewajiban Solvabilitas,
Namun demikian, sebagai sebuah Lembaga Keuangan, dalam pelaksanaan
kegiatan pengelolaannya, Dana Pensiun pasti mempunyai hutang atau
kewajiban yang timbul karena kelambatan penerimaan atau kelambatan
(tetundanya) pem baya ran
Kewajiban tersebut digolongkan sebagai Kewajiban Jangka Pendek, dan
terdiri dari :
1. Hutang Manfaat Pensiun yang Jatuh Tempo
2. Pendapatan Yang Diterima Dimuka
3. Beban Yang Masih Harus Dibayar
4. Kewajiban Jangka Pendek Lainnya
3.5.5 Pembayaran Manfaat Pensiun
Kewajiban utama Dana Pensiun, yang berupa Kewajiban Pembayaran
Manfaat Pensi un, di perhitungkan dan di laksanakan pem baya rannya dengan
berpedoman pada Buku Peraturan Dana Pensiun.
Pembayaran Manfaat Pensiun, terdiri dari :
1. Pembayaran Manfaat Pensiun secara berkala (tiap bulan).
2. Pembayaran Sekaligus sebesar 20o/o atau sebesar 100o/o dari Manfaat
Pensiun, sepanjang diatur dalam Peraturan Dana Pensiun.
3.5,6 Pajak .,...,.,......
10
3.5.6 Pajak Penghasilan
Atas pembayaran Manfaat Pensiun dikenakan Pajak Penghasilan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
3.6 Kekayaan Pendanaan Dana Pensiun
Kekayaan pendanaan Dana Pensiun berasal dari :
3.6.1 Dana Awal
Dana Awal, yaitu sejumlah dana yang harus disetorkan oleh Pendiri pada
saat pendirian Dana Pensiun.
Dana ini berupa perhitungan Kewajiban Pembayaran Manfaat Pensiun yang
timbul karena pada saat pendirian Dana Pensiun telah ada Pekerja Aktif
yang menjadi Peseta.
3.6.2 Iuran Pensiun
1. Iuran Normal
Iuran Normal, yaitu Iuran yang dibayar dan disetorkan, serta
menjadi beban dari Peserta maupun Pemberi Kerja.
Iuran Peserta dipotong dari pembayaran gaji (upah) Peseta setiap
bulan, bersama dengan Iuran Pemberi Kerja.
Besarnya Iuran Normal Beban Pekerja : 5Yo dari Penghasilan Dasar
Pensiun.
Besarnya Iuran Normal Pemberi Kerja : sebesar Prosentase teftentu
dari Penghasilan Dasar Pensiun masing-masing Pesefta, sesuai
(menurut) perhitungan Aktuaris.
2. Iuran Tambahan
Iuran Tambahan, yaitu Iuran yang dibayar oleh dan atas beban
Pendiri, untuk menutup kekurangan Pendanaan Dana Pensiun.
Seperti ............,......
11
Seperti ditegaskan dalam Undang-undang Dana Pensiun, Pendiri
bertanggungjawab terhadap kecukupan Pendanaan Program
Pensiun, dan oleh karena itu, apabila jumlah Kekayaan Dana
Pensiun lebih kecil dari jumlah Kewajiban Dana Pensiun atau terjadi
Defisit, Pendiri harus menutup jumlah kekurangan (Defisit) tersebut,
dengan melakukan penyetoran secara angsuran, seperti ditetapkan
didalam Laporan Valuasi Aktuaria oleh Aktuaris.
3.6.3 Hasil Pengembangan Dana
Hasil Pengembangan Dana merupakan hasil usaha investasi dari kekayaan
Dana Pensiun,
Dana Pensiun harus selalu mengupayakan, agar dicapai Hasil Usaha
Investasi yang semaksimal mungkin, sehingga dapat dicapai tingkat
pengembangan yang optimal dari Kekayaan Dana Pensiun.
Hal ini pada hakekatnya mengandung pengetian, bahwa Investasi Dana
Pensiun tidak saja harus memperoleh hasil yang maksimal, tetapi juga
harus aman dan terhindar dari risiko kerugian, atau bahkan berkurangnya
Kekayaan.
Hasil Usaha Investasi sebagai komponen sumber Kekayaan Dana Pensiun,
besarnya target atau sasaran Hasil Usaha Investasi ditetapkan oleh Pendiri
dalam Arahan Investasi, dan harus sedapat mungkin dicapai oleh Pengurus
Dana Pensiun.
3.6.4 Pelimpahan dari Dana Pensiun Lain
Dana Pensiun juga dapat memperoleh tambahan Kekayaan dari sumber
yang lain, berupa Pelimpahan Dana dari Dana Pensiun yang lain, walaupun
sangat kecil kemungkinan terjadinya
Pelimpahan Dana Ini dapat terjadi apabila ada Peseta yang semula
menjadi Pesefta pada Dana Pensiun lain, kemudian bekerja pada Pendiri
dan menjadi Pesefta pada Dana Pensiun.
3.7 Pen99unaan,...............
t2
3.7 Penggunaan dan Pengembangan Dana
3.7.7 Alokasi Kekayaan Dana Pensiun
Dana Pensiun harus semaksimal mungkin mengembangkan jumlah Dana
yang menjadi kekayaannya, melalui kegiatan pengembangan dana atau
kegiatan Investasi.
Sehubungan dengan hal tersebut, penggunaan atau alokasi Dana yang
utama adalah berupa dana yang dapat diinvetasikan, atau Dana Investasi.
Kekayaan lainnya ini berupa Aktiva Lancar dan Aktiva Tetap yang
digunakan untuk pengelolaan Dana Pensiun.
Jumlah keseluruhan dari Dana Investasi dan Aktiva Lainnya tersebut
merupakan Aktiva Bersih Dana Pensiun, setelah dikurangi dengan
Kewajiban Jangka Pendek.
Sifat dari keberadaan dan kegiatan Dana Pensiun sebagai sebuah amanah
dalam bentuk pengelolaan dana untuk kepentingan penghasilan hari tua
para Peserta mengharuskan Pengurus dan semua pekerja Dana Pensiun
untuk selalu bekerja dengan efisien, hemat dan berusaha menekan biaya
operasional secara wajar.
Untuk itu diperlukan sejumlah dana untuk menutup Biaya Pengelolaan atau
Biaya Operasional, yang tentunya juga harus diambil dari kekayaan Dana
Pensiun.
Secara umum ditetapkan, bahwa jumlah dana yang dialokasikan untuk
biaya operasional penyelenggaraan kegiatan Dana Pensiun dan Dana yang
dialokasikan sebagai Kekayaan lainnya yang menunjang Operasional tidak
melebihi jumlah 5olo darijumlah kekayaan. Atau dengan kata lain : sebesar
minimal 95o/o dari seluruh jumlah kekayaan Dana Pensiun harus
dikembangkan dan dialokasikan sebagai Dana Investasi.
3.7.2 Investasi Dana Pensiun
Investasi Dana Pensiun merupakan kegiatan pokok Dana Pensiun yang
berupa pengembangan Dana atau Kekayaan yang telah dimiliki, yang telah
terhimpun.
13
Sehubungan ............,.
Sehubungan dengan itu, Pendiri (Pemberi Kerla) sangat berkepentingan
dengan pelaksanaan Investasi Dana Pensiun, karena bertambah dan
berkembangnya Dana akan berarti mengurangi besarnya kewajiban Pendiri
(Pemberi Kerja) untuk mencukupi dan memenuhi pendanaan Program
Pensiun, yang menjadi tanggung jawabnya,
Keadaan inilah yang mendorong Pemberi Keria (Pendiri) untuk menaruh
perhatian pada kegiatan Investasi Dana Pensiun dan selalu mensyaratkan
agar Hasil Investasi atau Return On Investmenf (ROI) selalu harus dapat
meningkatkan RKD, agar iuran tambahan berangsur berkurang, sampai
menjadi nol apabila RKD menjadi 100o/o atau lebih.
Mengingat bahwa penanggungjawab dari kecukupan jumlah kekayaan
(dana) untuk menutup kewajiban adalah Pendiri, kegiatan Investasi
yang dijalankan oleh Pengurus harus dilaksanakan sesuai dan
berdasarkan arahan dari Pendiri, yang disebut sebagai Arahan Investasi.
3.7.3 Kekayaan Lainnya
Di luar Dana Investasi, Kekayaan Dana Pensiun juga dialokasikan dalam
bentuk beberapa macam Aktiva lainnya, yang semuanya timbul sebagai
akibat logis dari terselenggaranya pengelolaan Dana Pensiun sebagai
sebuah Lembaga Keuangan.
Aktiva dan bentuk Kekayaan Lainnya tersebut, yaitu :
1. Aktiva Lancar Diluar Investasi
Aktiva Lancar yang digunakan untuk atau timbul karena
pengelolaan Dana Pensiun, terdiri dari :
a. Sisa Kas
b, Rekening Giro Bank
c. Piutang Iuran
d. Beban Dibayar Dimuka
e. Piutang Investasi
f. Piutang Lain-lain
L4
2. Aktiva
IV. KEWENANGAN, KEWA'IBAN DAN TANGGUNG JAWAB
DireKur Umum dan Kepesetaan
secara khusus, Direktur Umum dan Kepesertaan bertanggung jawab untuk selalu
mengawasi, memonitor dan melakukan evaluasi atas seluruh pelaksanaan kegiatan
Aktuaria dan Pendanaan, dan melakukan perbaikan serta penyesuaian pedoman
Aktuaria dan Pendanaan berkaitan dengan perubahan dan perkembangan yang
selalu te{adi.
DireKur Umum dan Kepeseftaan secara khusus bertanggung jawab terhadap :
Pelaksanaan perhitungan Valuasi Aktuaria dengan menggunakan jasa
Aktuaris
Pengawasan atas kelancaran penerimaan Iuran Pensiun dari Pendiri (Pemberi
Kerja)
Penerapan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Dana Pensiun, khususnya
yang berkaitan dengan Pendanaan dan Kepeseftaan.
Mengawasi kebenaran, kelancaran dan perkembangan perhitungan serta
pembayaran Manfaat Pensiun.
Membina hubungan dan kerjasama dengan Pendiri (Pemberi Ke[a) beserta
semua Unit Kerjanya berkaitan dengan pengelolaan administrasi Kepesertaan.
Membina hubungan dan melakukan sosialisasi tentang Pendanaan dan
Kepesertaan dengan para Pesefta dan Pensiunan.
2. Manajer Umum dan Kepesertaan
Bertanggung jawab terhadap semua pelaksanaan Operasional berkaitan
dengan Aktuaria dan Pendanaan, di samping bidang Kepesertaan, sesuai
dengan Pedoman Prosedur dan Pedoman Operasional yang telah ditetapkan.
Mengkoordinir pelaksanaan semua kegiatan Bidang Kepesertaan, AKuaria,
dan Pendanaan.
c. Membina ................
1,
a.
b.
c.
d.
e.
b.
16
Membina dan melakukan hubungan baik serta koordinasi dengan Unit Kerja
Pendiri berkaitan dengan masalah Kepeseftaan, AKuaria, dan pendanaan.
Berkoordinasi dengan para Manajer Bidang yang lain dan pimpinan Unit Kerja
Dana Pensiun lainnya.
v. SISTIM PE1APORAN
1. Sistim Pelaporan Bidang Aktuaria dan Pendanaan menjadi tanggung jawab Bidang
Kepeseftaan Dana Pensiun, dengan dikoordinir oleh Direktur Umum dan
Kepesertaan.
2. Secara khusus, Direktur Umum dan Kepesetaan bertanggung jawab terhadap
kelancaran proses Valuasi Aktuaria oleh Aktuaris dan ketepatan penyelesaian
Laporan Valuasi Aktuaria.
Data Kepesetaan yang merupakan bagian dan unsur penting dalam perhitungan
Aktuaria dan Pendanaan diadministrasikan oleh Bagian Kepesetaan, dan harus
dikonversi menjadi Informasi Kepesetaan dengan tepat, lengkap pada waktunya.
Pengurus menetapkan jenis dan macam Laporan yang harus dibuat, baik untuk
keperluan Manajemen Dana Pensiun, maupun untuk kepentingan pihak luar, di
samping Laporan yang harus dibuat sesuai ketentuan Regulasi.
Jenis dan macam Laporan tersebut dan tatacara seta prosedur pembuatan /pengirimannya ditetapkan dalam Buku Panduan operasionil Bidang Kepeseftaan.
vI. REVISI PEDOMAN
Revisi terhadap Pedoman Aktuaria Dan Pendanaan ini harus dilakukan guna
penyesuaian terhadap perubahan dan perkembangan yang terjadi.
Direktur Umum dan Kepesertaan bertanggung jawab untuk mengkoordinir
pelaksanaan revisi dan perubahan tersebut, yang harus dilakukan oleh seluruh
jajaran Bidang Kepesertaan.
3, Semua .............
c.
d.
3.
4.
5.
1.
t7
3. Semua Bidang Dana Pensiun dapat dan wajib memberikan informasi tentang
adanya perubahan dan perkembangan serta hal-hal lainnya, yang dinilai dan
dipeftimbangkan perlu disampaikan kepada jajaran Bidang Kepesertaan, sebagai
bahan pertimbangan dan alasan bagi revisi dan perubahan Pedoman Aftuaria Dan
Pendanaan.
Penyampaian informasi seperti dimaksud dilakukan oleh / melalui Manajer Bidang
masing - masing, kepada Manajer Umum dan Kepesertaan.
Setiap Revisi dan Perubahan atas Pedoman Aktuaria Dan Pendanaan harus disusun
dan diputuskan oleh Pengurus, dan dilaporkan kepada Pendiri untuk mendapatkan
pengesahan berlakunya.
Ketentuan tentang Pedoman Aktuaria dan Pendanaan ini menjadi dasar dan atau
pedoman bagi seluruh jajaran Dana Pensiun dan Pekerja dalam Unit Kerja Dana
Pensiun dalam bersikap, berpikir dan beftindak melaksanakan tugas dan
pekerjaannya.
Pedoman AKuaria dan Pendanaan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari
Pedoman Penerapan Tata Kelola Yang Baik yang ditetapkan oleh pendiri,
Pedoman Aktuaria Dan Pendanaan ini memuat Prinsip-prinsip pedoman
pelaksanaan kegiatan Pendanaan dan Kepesetaan yang diterapkan di Dana
Pensiun.
Rincian pelaksanaan Pedoman tersebut perlu dijabarkan lebih lanjut.
Sejak berlakunya Pedoman Aktuaria dan Pendanaan ini maka seluruh Pedoman,
peraturan atau ketentuan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Pedoman
Aktuaria dan Pendanaan ini dinyatakan tidak berlaku.
Penerapan Pedoman Aktuaria Dan Pendanaan ini terlebih dulu diberitahukan dan
disosialisasikan kepada semua Organ Dana Pensiun dan jajaran Dana Pensiun.
4.
5.
VII. PENUTUP
1.
2.
4.
5.
6.
18