Download - AGUS.doc
-
7/24/2019 AGUS.doc
1/40
AGUS DHARMANSYAH
06711063
MEKANISME KERJA ANTIBIOTIKA
Pendahuluan
Istilah awal yang harus dipahami dalam pembahasan antibiotika meliputi farmakokinetik dan
farmakodinamik. Farmakokinetik berhubungan dengan absorbsi, distribusi dan eliminasi dari
antibiotika. Farmakodinamik berkaitan dengan konsentrasi untuk melawan mikroorganisme pada
daerah atau tempat infeksi.
Farmakodinamik juga membahas mengenai sifat antibiotika yaitu bakterisidal (membunuh kuman) dan
bakteriostatik (menghambat pertumbuhan kuman). Kedua hal ini berkaitan dengan sifat time dependent
(tergantung waktu) atau consentration dependent (tergantung konsentrasi antibiotika).
Sistem Kerja ntibiotika
ntibiotika pada prinsipnya bekerja pada tiga area pada kuman yaitu pada dinding sel, pada membrane
sel, pada proses pembentukan protein yaitu proses centra dogma.
!. "enghambatan pada sistesis dinding sel
Sintesis dinding sel berupa sintesis peptidoglikan yang menjadi unsur dinding sel bakteri. "roses ini
diawali dari subunit dinding yang dibawa melintasi membran sitoplasma dan akhirnya dimasukkan
dalam molekul peptidoglikan yang sedang berkembang.
Secara terperinci proses ini terbagi dalam tiga tahapan, yaitu#
a. $iosintesis molekul prekusor dengan berat ringan pada sitoplasma.
ntibiotika yang bekerja pada titik ini adalah Fosfomycin, cycloserine
b. %ransfer subunit nukleotida prekusor ke peptidoglikan yang sedang berkembang dan bergabung ke
substrat dinding sel.
ntibiotika yang bekerja pada proses %ransfer subunit nukleotida prekusor ke peptidoglikan yang
sedang berkembang adalah $acitracin.
ntibiotika yang bekerja pada proses bergabung ke substrat dinding sel adalah &lycopeptides
('ancomycin dan teicoplanin)
c. "olimerisasi subunit ke peptidoglikan baru.
ntibiotika yang bekerja pada tahap ini ada tiga
-
7/24/2019 AGUS.doc
2/40
a.atural penicillins (penicillin &, phenoymethyl penicillin),
"enicillinase*resistant penicillins (+ethicillin, afcillin, acillin, -loacillin),
minopenicillin (mpicillin, moycillin)
beta*lactamase inhibitors (cla'ulanic acid, sul/ta0o*bactam)
b. -ephalosporins (!st 1 2th generation),
-ephamycin
c. -arbapenems, +onobactams
3. "enghambatan pada fungsi membran sitoplasma
+embran sitoplasma berfungsi sebagai barrier untuk air, ion, nutrisi dan system transport.
4 +embran bakteri. -ontoh # "olymiin, gramicidins
4 +embran jamur.
5 $erinteraksi dengan membran sterol jamur untuk memproduksi kompleks membrane*polyene yang
merubah permeabilitas membran atau menciptakan pori sehingga isi jamur lisis.
-ontoh# amphotericin $, nystatin, promaricin
5 +enginterferensi lapisan lemak jamur sehingga terjadi kerusakan membran jamur.
-ontoh # micona0ole, ketona0ole, clotrima0ole and flucona0ole
6. "enghambatan sintesis asam nukleat
"roses ini dapat dibagi dalam beberapa tingkatan.
4 "enghambatan sintesis prekusor untuk asam nukleat yaitu folat. -ontoh sulphonamides,
trimethoprim
4 "enghambatan aktifitas 7 gyrase yaitu # %opoisomerase II yang berfungsi pada relaksasi supercoil
7, dan %opoisomerase I8 yang berfungsi memisahkan anakan 7 selama replikasi kromosom
dalam bakteri.
-
7/24/2019 AGUS.doc
3/40
-ontoh # 9uinolones # alidiid acid, ciprofloacin, le'ofloacin, gati / moi*floacin).
4 "enghambatan : polymerase
-ontoh # :ifampicin
4 +enginterferensi replikasi 7
-ontoh # +etronida0ole
2. "enghambatan sintesis protein
+enghambat proses translasi m: ke protein. "roses translasi tersebut terjadi pada ribosom, baik
pada subunit 6; S maupun subunit
-
7/24/2019 AGUS.doc
4/40
MEKANISME KERJA ANTIBIOTIK
I PENDAHU!UAN
bat yang mengandung antibiotik sering kali menjadi buah simalakama. "ada satu sisi
dipercaya dapat mempercepat proses penyembuhan. 7i lain sisi, antibiotik diyakini akan
menimbulkan masalah kesehatan baru pada si kecil.
bat antibiotika, umumnya banyak dipakai untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
bat*obatan seperti "enisilin, -hloramphenicol, -ephalosporin, %etrasiklin (khusus anak di atas >
tahun) dan 9uinolon (khusus anak besar), diberikan dokter bersama sejumlah obat lain. ?mumnya,
dokter akan menyarankan untuk `meminumnya sampai habis, baik pada resep maupun
secara lisan.
Secara medis, antibiotik merupakan senyawa mikroorganisme seperti jamur atau bakteri
tertentu yang telah @dijinakkanA dan bila dimasukkan ke dalam tubuh dapat menjadi penyembuh
yang ampuh. ntibiotik berperang melawan bakteri*bakteri di dalam tubuh. amun perlu diingat,
penggunaannya tidak boleh sembarangan. $ila dikonsumsi berlebihan akan berisiko tinggi pada
kesehatan.
"ada dasarnya, obat yang ditemukan oleh leander Fleming dari Scotlandia di tahun !B3>
ini mempunyai dua cara kerja. Pe"#a$a%mampu menghambat pertumbuhan bakteri penyakit
(bakteriostasis) dan membunuh bakteri penyakit tersebut (baktericidal). Sehingga obat ini mampu
menghilangkan dan membasmi bakteri tanpa menimbulkan efek samping yang berarti pada tubuh
yang mengonsumsinya.
amun, bukan berarti semua penyakit dapat diberikan antibiotik. +enurut 7r Cinky Cindra
Irawan Satari Sp +%ropaed, obat antibiotik umumnya diberikan pada penyakit*penyakit infeksi
atau yang disebabkan oleh bakteria saja. +isalnya, penyakit*penyakit yang berkenaan dengan
infeksi saluran pernapasan, saluran pencernaan atau peradangan telinga.
II PEMBAHASAN
Kemampuan suatu terapi antimikrobial sangat bergantung kepada obat, pejamu, dan agen
penginfeksi. amun dalam keadaan klinik hal ini sangat sulit untuk diprediksi mengingat
kompleksnya interaksi yang terjadi di antara ketiganya.amun pemilihan obat yang sesuai dengan
http://catatankecil-kuliahfarmasi.blogspot.com/2012/11/mekanisme-kerja-antibiotik.htmlhttp://catatankecil-kuliahfarmasi.blogspot.com/2012/11/mekanisme-kerja-antibiotik.html -
7/24/2019 AGUS.doc
5/40
dosis yang sepadan sangat berperan dalam menentukan keberhasilan terapi dan menghindari
timbulnya resistansi agen penginfeksi.
ntibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek
menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses
infeksi oleh bakteri.=iteratur lain mendefinisikan antibiotik sebagai substansi yang bahkan di dalamkonsentrasi rendah dapat menghambat pertumbuhan dan reproduksi bakteri dan fungi. $erdasarkan
sifatnya (daya hancurnya) antibiotik dibagi menjadi dua#
!. ntibiotik yang bersifat bakterisidal, yaitu antibiotik yang bersifat destruktif terhadap
bakteri.
3. ntibiotik yang bersifat bakteriostatik, yaitu antibiotik yang bekerja menghambat
pertumbuhan atau multiplikasi bakteri.
-ara yang ditempuh oleh antibiotik dalam menekan bakteri dapat bermacam*macam, namun
dengan tujuan yang sama yaitu untuk menghambat perkembangan bakteri. leh karena itu
mekanisme kerja antibiotik dalam menghambat proses biokimia di dalam organisme dapat dijadikan
dasar untuk mengklasifikasikan antibiotik sebagai berikut#
1 An#&'&(#&) *an+ $en+ha$'a# ,&n#e,&, d&nd&n+ ,el 'a)#e"&. da antibiotik yang merusak dinding
sel mikroba dengan menghambat sintesis en0im atau inakti'asi en0im, sehingga menyebabkan
hilangnya 'iabilitas dan sering menyebabkan sel lisis. ntibiotik ini menghambat sintesis dinding
sel terutama dengan mengganggu sintesis peptidoglikan. 7inding sel bakteri yang menentukan
bentuk karakteristik dan berfungsi melindungi bagian dalam sel terhadap perubahan tekanan
osmotik dan kondisi lingkungan lainnya. Dang termasuk ke dalam golongan ini adalah $eta*laktam,
"enicillin, "olypeptida, -ephalosporin, mpicillin, asilin.
a. Be#a-la)#a$menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara berikatan pada en0im
77*transpeptidase yang memperantarai dinding peptidoglikan bakteri, sehingga dengan
demikian akan melemahkan dinding sel bakteri Cal ini mengakibatkan sitolisis karena
ketidakseimbangan tekanan osmotis, serta pengaktifan hidrolase dan autolysins yang
mencerna dinding peptidoglikan yang sudah terbentuk sebelumnya. amun $eta*laktam
(dan "enicillin) hanya efektif terhadap bakteri gram positif, sebab keberadaan membran
terluar (outer membran) yang terdapat pada bakteri gram negatif membuatnya tak
mampu menembus dinding peptidoglikan.
b. Pen&.&ll&nmeliputi natural "enicillin, "enicillin & dan "enicillin 8, merupakan
antibiotik bakterisidal yang menghambat sintesis dinding sel dan digunakan untuk
penyakit*penyakit seperti sifilis, listeria, atau alergi bakteri gram
-
7/24/2019 AGUS.doc
6/40
positif/Staphilococcus/Streptococcus. amun karena "enicillin merupakan jenis
antibiotik pertama sehingga paling lama digunakan telah membawa dampak resistansi
bakteri terhadap antibiotik ini. amun demikian "enicillin tetap digunakan selain karena
harganya yang murah juga produksinya yang mudah.
c. P(l*/e/#&dameliputi $acitracin, "olymiin $ dan 8ancomycin. Ketiganya bersifat
bakterisidal. $acitracin dan 8ancomycin sama*sama menghambat sintesis dinding sel.
$acitracin digunakan untuk bakteri gram positif, sedangkan 8ancomycin digunakan
untuk bakteri Staphilococcus dan Streptococcus. dapun "olymiin $ digunakan untuk
bakteri gram negatif.
d. e/hal(,/("&n(masih segolongan dengan $eta*laktam) memiliki mekanisme kerja
yang hampir sama yaitu dengan menghambat sintesis peptidoglikan dinding sel bakteri.
ormalnya sintesis dinding sel ini diperantarai oleh "$" ("enicillin $inding "rotein)
yang akan berikatan dengan 7*alanin*7*alanin, terutama untuk membentuk jembatan
peptidoglikan. amun keberadaan antibiotik akan membuat "$" berikatan dengannya
sehingga sintesis dinding peptidoglikan menjadi terhambat.
e. A$/&.&ll&nmemiliki mekanisme yang sama dalam penghancuran dinding
peptidoglikan, hanya saja mpicillin mampu berpenetrasi kepada bakteri gram positif
dan gram negatif. Cal ini disebabkan keberadaan gugus amino pada mpicillin, sehingga
membuatnya mampu menembus membran terluar (outer membran) pada bakteri gram
negatif.
f. Pen&.&ll&n en&, la&n, seperti +ethicillin dan acillin, merupakan antibiotik
bakterisidal yang digunakan untuk menghambat sintesis dinding sel bakteri. "enggunaan
+ethicillin dan acillin biasanya untuk bakteri gram positif yang telah membentuk
kekebalan (resistansi) terhadap antibiotik dari golongan $eta*laktam.
g. An#&'&(#&) en&, &nh&'(" ,&n#e,&, d&nd&n+ ,el la&nmemiliki spektrum sasaran yang
lebih luas, yaitu -arbapenems, Imipenem, +eropenem. Ketiganya bersifat bakterisidal.
2 An#&'&(#&) *an+ $en+ha$'a# #"an,)"&/,& dan "e/l&)a,&. Dang termasuk ke dalam golongan ini
adalah 9uinolone, :ifampicin, ctinomycin 7, alidiic acid, =incosamides, +etronida0ole.
a. u&n(l(nemerupakan antibiotik bakterisidal yang menghambat pertumbuhan bakteri
dengan cara masuk melalui porins dan menyerang 7 girase dan topoisomerase
sehingga dengan demikian akan menghambat replikasi dan transkripsi 7. 9uinolone
la0im digunakan untuk infeksi traktus urinarius.
-
7/24/2019 AGUS.doc
7/40
b. R&4a$/&.&n 5R&4a$/&nmerupakan antibiotik bakterisidal yang bekerja dengan cara
berikatan dengan E*subunit dari : polymerase sehingga menghambat transkripsi
: dan pada akhirnya sintesis protein. :ifampicin umumnya menyerang bakteri
spesies +ycobacterum.
c. Nal&d&&. a.&dmerupakan antibiotik bakterisidal yang memiliki mekanisme kerja
yang sama dengan 9uinolone, namun alidiic acid banyak digunakan untuk penyakit
demam tipus.
d. !&n.(,a$&de,merupakan antibiotik yang berikatan pada subunit
-
7/24/2019 AGUS.doc
8/40
9 An#&'&(#&) *an+ $en+ha$'a# 4un+,& $e$'"an ,el. 7ibawah dinding sel bakteri adalah lapisan
membran sel lipoprotein yang dapat disamakan dengan membran sel pada manusia. +embran ini
mempunyai sifat permeabilitas selejtif dan berfungsi mengontrol keluar masuknya subtaansi dari
dan kedalam sel, serta memelihara tekanan osmotik internal dan ekskresi waste products. Selain itu
membran sel juga berkaitan dengan replikasi 7 dan sintesis dinding sel. leh karena itusubstansi yang mengganggu fungsinya akan sangat lethal terhadap sel. -ontohnya antara lain
Ionimycin dan 8alinomycin. Ionomycin bekerja dengan meningkatkan kadar kalsium intrasel
sehingga mengganggu kesetimbangan osmosis dan menyebabkan kebocoran sel.
: An#&'&(#&) *an+ $en+ha$'a# 'e",&4a# an#&$e#a'(l. Dang termasuk ke dalam golongan ini
adalah Sulfa atau Sulfonamide, %rimetophrim, 0aserine.
a. Pada 'a)#e"&% Sul4(na$&debekerja dengan bertindak sebagai inhibitor kompetitif
terhadap en0im dihidropteroate sintetase (7C"S). 7engan dihambatnya en0im 7C"S ini
menyebabkan tidak terbentuknya asam tetrahidrofolat bagi bakteri. %etrahidrofolat
merupakan bentuk aktif asam folatH!J, di mana fungsinya adalah untuk berbagai peran
biologis di antaranya dalam produksi dan pemeliharaan sel serta sintesis 7 dan
protein. $iasanya Sulfonamide digunakan untuk penyakit eiserria meningitis.
b. T"&$e#(/h"&$juga menghambat pembentukan 7 dan protein melalui
penghambatan metabolisme, hanya mekanismenya berbeda dari Sulfonamide.
%rimetophrim akan menghambat en0im dihidrofolate reduktase yang seyogyanya
dibutuhkan untuk mengubah dihidrofolat (7CF) menjadi tetrahidrofolat (%CF).
c. A8a,e"&ne 5O-d&a8(-a,e#*l-I-,e"&nemerupakan antibiotik yang dikenal sebagai
purin*antagonis dan analog*glutamin. 0aserin mengganggu jalannya metabolisme
bakteri dengan cara berikatan dengan situs yang berhubungan sintesis glutamin, sehingga
mengganggu pembentukan glutamin yang merupakan salah satu asam amino dalam
protein.
III KESIMPU!AN
ntibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai
efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam
proses infeksi oleh bakteri.=iteratur lain mendefinisikan antibiotik sebagai substansi yang bahkan di
dalam konsentrasi rendah dapat menghambat pertumbuhan dan reproduksi bakteri dan fungi.
-
7/24/2019 AGUS.doc
9/40
Sifat antibiotik untuk terapi harus memiliki toksisitas selektif yaitu harus dapat
menghambat mikroorganisme infektif dan bersifat toksik hanya terhadap patogen infektif tidak
terhadap inangnya.
$erdasarkan sifat nya antibiotik dibagi menjadi 3 yaitu antibiotik yang bersifat
bakterisidal dan antibiotik yang bersifat bakteriostatik
+ekanisme kerja antibiotik dalam menghambat proses biokimia di dalam organisme
dapat dijadikan dasar untuk mengklsifikasikan antibiotik.
"emberian antibiotik adalah dosis serta jenis antibiotik yang diberikan haruslah tepat.
ika antibiotik diberikan dalam jenis yang kurang efektif atau dosis yang tanggung maka yang
terjadi adalah bakteri tidak akan mati melainkan mengalami mutasi atau membentuk kekebalan
terhadap antibiotik tersebut
Contoh obat yang dapat diberikan melalui inu!"
Contoh obat yang dapat diberikan melalui infus yaitu metronidazol ( 500 mg metronidazol
dalam 100 ml infus). etronidazol beker!a sebagai bakterisid, amubisid dan trikomonasid.
"armakokinetik
#bsorpsi
$etelah pemberian infus %& selama 1 !am dengan dosis 15 mg'kg kemudian diikuti dengan
pemberian infus %& metronidazol cl selama 1 !am dengan dosis *,5 mg'kg setiap + !am
pada orang deasa sehat, konsentrasi puncak metronidazol dalam plasma rata-rata + /g'ml
dan konsentrasi yang mantap dalam plasma rata-rata 1 /g'ml. alam satu
studi crossoverpada orang deasa, daerah baah kur2a (#3Cs 4 area under the
concentration time curves) tidak ada perbedaan secara signikan pada pemberian dosis
metronidazol tablet 500 mg dengan dosis infus %& tunggal 500 mg metronidazol Cl yang
diberikan selama 0 menit.
istribusi
etronidazol didistribusikan secara luas ke dalam !aringan dan cairan tubuh termasuk tulang,
empedu, air liur, cairan pleural, cairan peritoneal, cairan 2agina, cairan seminal, cairan
serebrospinal (C$" 4 cerebrospinal fuid), dan abses hati dan otak. istribusi pada pemberian
oral maupun pemberian infus %& adalah sama.6onsentrasi metronidazol dalam cairan
serebrospinal dilaporkan sebanyak 789 dari konsentrasi metronidazol dalam plasma, pada
pasien denganuninfamed meningesserta sebanding atau lebih besar dari konsentrasi
metronidazol dalam plasma pada pasien dengan infamed meninges. etronidazol !uga
-
7/24/2019 AGUS.doc
10/40
didistribusi ke dalam eritrosit. #da data yang menduga baha 2olume distribusi metronidazol
menurun pada pasien geriatrik dibandingkan pasien usia muda, hal ini mungkin merupakan
akibat dari menurunnya ambilan metronidazol oleh eritrosit pada pasien geriatrik.
etronidazol terikat kurang dari 09 pada protein plasma.etronidazol meleati plasenta,
didistribusikan ke dalam #$% dengan konsentrasi yang sama dengan konsentrasi metronidazol
dalam plasma.
:liminasi;
-
7/24/2019 AGUS.doc
11/40
METRONIDA;O!E
I7IKSI 7 K%:I7IKSI
Metronidazol adalah salah satu obat antibiotika yang banyak diresepkan di Indonesia. +etronida0ol
adalah antibiotik yang cukup baik untk bakteri anaerob, yakni bakteri yang dapat hidup tanpa
membutuhkan oksigen. $akteri jenis ini biasanya hidup di dalam luka tertutup atau di dalam organ
tubuh, misal pada luka kaki penderita kencing manis (diabetes) yang biasanya sudah terdapat nanah,
pada infeksi perut bagian dalam, dan sebagainya.
+etronida0ol juga baik untuk sejumlah parasit dan bakteri penyebabpenyakit kelamin.Selengkapnya,
metronida0ol digunakan untuk penyakit berikut#
!.Infeksi yang diduga disebabkan oleh bakteri anaerob
3.Infeksi menular seksual
6.Infeksi bakterial 'aginosis (penyakit infeksi tidak spesifik pada 'agina)
2.Infeksi parasit trichomonas (misal pada diareatau keputihan akibat trichomonas)
-
7/24/2019 AGUS.doc
12/40
7SIS
+etronida0ol tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan botol infusan. +etronida0ol tablet tersedia
dalam ukuran 3
-
7/24/2019 AGUS.doc
13/40
didapatkan tidak semua kuman dapat ditemukan dalam darah atau lokasi dugaan terjadinya infeksi.
"atogenesis sepsis saat ini masih belum diketahui secara pasti, mengingat kompleksnya mekanisme
melibatkan banyak mediator proinflamasi dan anti inflamasi yang saling berinteraksi satu dengan lain
sehingga menyebabkan kerusakan atau disfungsi endotel.
"enanganan sepsis saat ini meliputi terapi baku, kontro'ersial dan terapi masa depan. %erapi baku
meliputi oksigenisasi (termasuk bantuan napas), resusitasi cairan (koloid dan kristaloid), eradikasi
kuman penyebab (bedah dan antibiotik), 'asoaktif, inotropik dan suportif lain seperti koreksi gangguan
asam basa, nutrisi, regulasi gula darah, koagulasi intra'askular diseminata dan lainnya.
%erapi kontro'ersial meliputi kortikosteroid dan antiinflamasi nonsteroid. "erkembangan kemajuan
bidang kedokteran terutama berkaitan dengan pemahaman patogenesis sepsis menjadi dasar terapi
masa depan seperti# antitrombin III, antibodi monoklonal (C*! dan < murine Ig+ antibodi),
antagonis reseptor interleukin*!, anti%F dan anti nitric oide.
"endahuluan
Sepsis didefinisikan sebagai respons inflamasi sistemik karena infeksi.!*6 :espons inflamasi ini terjadi
karena in'asi mikroorganisme ke dalam jaringan.! Kemajuan di bidang teknologi dan aplikasi
kedokteran meningkatkan risiko terjadinya sepsis seperti# penggunaan kateter, alat in'asif, implantasi
prosthesis, pemakaian obat antikanker, kortikosteroid dan imunosupresif lain pada penyakit inflamasi
atau transplantasi organ.!,2
Setiap tahun sepsis terjadi pada lebih dari
-
7/24/2019 AGUS.doc
14/40
Sepsis dan komplikasinya (seperti# renjatan septik, sindrom gagal napas dan lainnya) memerlukan
penanganan yang intensif di ruang perawatan. Saat ini meskipun berbagai kemajuan telah dicapai
dalam diagnosis dan terapi tetapi angka mortalitas sepsis masih cukup tinggi, diharapkan dengan
berkembangnya pemahaman mengenai pathogenesis sepsis akan berakibat pada penanganan yang lebihbaik dari sepsis dan komplikasinya.
CI8 dan Sepsis pada "embedahan
"re'alensi dari infeksi human immunodeficiency 'irus (CI8) semakin meningkat. "engalaman
pembedahan dengan penyakit ini masih tetap terbatas. Seringkali ahli bedah dipanggil untuk
menge'aluasi pasien yang terinfeksi CI8 dan melakukan ber'ariasi prosedur baik electi'e dan
emergency.!*> "rosedur yang sering termasuk biopsi nodus limfatikus, drainase absess, operasi
anorectal, abses 'ascular dan laparotomi. "asien dengan CI8 sering ditampilkan dengan 'ariasi dari
kondisi abdominal, beberapa diantaranya pada populasi yang immunokompeten, sementara yang
lainnya langsung terkait dengan CI8.
%ingginya angka mortalitas dan morbiditas telah dilaporkan dalam berbagai studi pada pembedahan
abdominal dengan pasien terinfeksi CI8. 3 "asien terinfeksi CI8 dapat tampil dengan kondisi abdomen
yang ditemukan pada populasi yang immunokompeten seperti appendicitis, pel'ic inflammatory
disease dan torsi o'arium. "asien terinfeksi CI8 asimptomatik dapat pulih dengan baik dari
pembedahan dan tidak tampak untuk mengalami perlambatan penyembuhan. B,!3 =owy et al!6 telah
menggarisbawahi bahwa immunodefisiensi yang ditemukan berkaitan dengan prognosis yang buruk
dan hampir bisa dikoreksi. =iteraturnya bagaimanapun, tidak cukup dalam Ouantifikasi rekomendasi.
Pener dan teman*temannya!2 merupakan orang yang pertama untuk mengkorelasikan penyembuhan
luka dengan hitung leukosit total preoperasi.
$anyak data yang rele'ant dalam pengukuran klinis dari jumlah -72Q dimana saat ini dikenali sebagai
indicator prognostic utama untuk hasil akhir pasien dengan infeksi CI8. Kegagalan dari laporan saat ini
termasuk data yang sama masih mengecewakan. !6 %elah diusahakan untuk mengaitkan jumlah -72Q
pada pasien dengan terkait patologi CI8 yang bagaimanapun, tidak secara statistic bersifat signifikan.
"asien dengan jumlah -72Q yang rendah tidak tampak terkait dengan patologi CI8 dan dapat pulih
dengan baik setelah post operasi. $agaimanapun, pada kelompok dengan patologi terkait CI8,
mortalitasnya dapat tinggi (2;L atau 3 dari < kasus serial).
-
7/24/2019 AGUS.doc
15/40
yeri abdominal pada pasien terinfeksi CI8 adalah sulit untuk didiagnostik dan mempunyai masalah
terapetik. $anyak pasien terinfeksi CI8 mengeluh nyeri abdomen selama perjalanan penyakitnya.
"roporsi yang besar dari keluhannya berupa organomegali, lymfadenopati, infeksi enterik oportunistik
dan peritonitis bacterial spontan dimana tidak membutuhkan pembedahan. 7ilema ahli bedah adalahdalam membedakan kondisi ini dari patologi yang bisa ditangani dengan pembedahan. Seperti yang
lainnya,2,!6 kami telah menyimpulkan bahwa leucopenia relati'e adalah hal yang sering terutama pada
penyakit CI8 yang berat, membuat hitung darah lengkap dan perbedaan sel darah putih tidak dapat
dipercaya. :iwayat yang teliti dan pemeriksaan fisik ulangan sangat berguna, dengan perhatian
diarahkan langsung terhadap deteksi diare, riwayat masa lalu neoplasma atau infeksi oportunistik dan
adanya organomegali serta limfadenopati.
"emeriksaan laboratorium harus dilakukan seluruhnya dan termasuk hitung darah lengkap, urea serum
dan elektrolit, amylase serum, panel hati, urinalisis, dan radiografi dada dan abdomen. %uberculosis
(%$) adalah endemic diwilayah kami dan tidak dapat dipertimbangkankan sebagai penyakit terkait
CI8. "ada populasi non endemis, telah ditemukan peningkatan insidensi diantara pasen yang
immunocompromised !
-
7/24/2019 AGUS.doc
16/40
ari tidak boleh digunakan sebagai pembimbing jarum
"elindung mata dari darah
"embuangan benda tajam kedalam container yang sesuai
%indakan kstra dengan kasus resiko tinggi berupa#
Sarung tangan yang double
"elindung mata
arum tidak dipegang dengan tangan
"elindung kaki
fek CI8 pada "asien Ko*Infeksi
Infeksi dengan CI8 mempunyai kemampuan untuk mengubah riwayat alami infeksi dengan pathogen
lain melalui (!) fasilitas infeksi, (3) mengubah insidensi penyakit dengan meningkatkan rasio penyakit
terhadap infeksi, (6) mengubah presentasi klinis penyakit dan (2) ksaserbasi dari perjalanan penyakit
itu sendiri. fek seperti ini diasumsikan untuk menjadi hasil primer untuk imunosupressi yang
dikaitkan dengan infeksi CI8.
bnormalitas fungsi imun ditemukan untuk menjadi esensial disetiap kompartemen selular dan
fungsional pada system Imun dengan I7S, meskipun defek yang ditemukan pada cell*mediated
immunity (-+I) timbul untuk menjadi kepentingan klinis yang terbesar. < Secara in'itro hal ini
berkolerasi termasuk abnormalitas fungsional dari #
o -72Q % cells, dengan kegagalan progresif unutk berprolferasi, produksi interleukin (I=)*3 dan
interferon* (IF*), G, disregulasi ekspresi dari molekul yang esensial untuk %*akti'asi abnormal
induced apoptosis,B,!; dan penyebaran subset -72Q % cells (-72Q-73Q %, dengan penurunan fungsi cytotoic %*lymphocyte (-%=) < dan akti'asi abnormal
acti'ation*induced apoptosis !;
o Sel atural killer (K), dengan penurunan proliferasi dan produksi IF* !2
7isregulasi dari imunitas humoral, ditandai dengan akti'asi sel $ poliklonal, juga terlihat. < Secara
-
7/24/2019 AGUS.doc
17/40
fungsional, abnormalitas dari sel -72Q % cell, monocyte/macrophage, dan fungsi dendritic cell telah
diduga menjadi ambang untuk penekanan -+I dan nfeksi oportunistik yang terlihat pada pasien
dengan I7S. Sebagai tambahan terhadap efek langsung dari infeksi C8, system imun dari CI8
seropositif dapat menjadi compromised yang secara klinik bersifat signifikan dengan menyebabkan
gangguan nutrisi dan metabolic, inter'ensi terapetik, dan abnormalitas immune yang dikaitkan denganinfeksi sekunder ).
7efinisi
$erdasarkan konsensus merican -ollege of -hest "hysician dan Society of -ritical +edicine
(--"/S--+ -onsensus conference) tahun !BB3, sepsis didefinisikan sebagai respons inflamasi
sistemik karena infeksi.3,2 :espons inflamasi sistemik ditandai dengan manifestasi dua atau lebih
keadaan sebagai berikut#3
!. suhu lebih T6>o- atau B; /menit
6. frekuensi pernapasan T3; /menit atau "a-3!3.;;;/mm6, !;L sel darah putih muda (batang)
Infeksi sendiri adalah fenomena mikrobial yang ditandai dengan respons inflamasi terhadap adanya
mikroorganisme atau in'asi ke dalam jaringan yang dalam keadaan normal steril terhadap
mikroorganisme tersebut.3 pabila keadaan di atas tanpa disertai adanya infeksi maka disebut sindrom
respons inflamasi sistemik (Systemic Inflammatory :esponse Syndrome N SI:S). Sepsis berat adalah
sepsis yang disertai dengan gangguan fungsi organ, hipoperfusi atau hipotensi sedangkan renjatan
septik adalah sepsis yang disertai dengan hipotensi (tekanan darah sistolik UB; mmCg atau terdapat
penurunan tekanan darah lebih dari 2; mmCg tekanan basal tanpa disertai penyebab lain) walaupun
telah dilakukan resusitasi cairan yang adekuat.3,2
Septikemia adalah ditemukannya mikroorganisme atau toksinnya dalam darah sedangkan bakteremia
adalah ditemukannya bakteri dalam darah.3,2 Saat ini istilah septikemia dianjurkan untuk tidak
digunakan lagi karena terdapat kesulitan dalam interprertasi data dan tidak menggambarkan secara
keseluruhan spektrum organism patogen yang menginfeksi dalam darah.3
Saat ini berkembang pula istilah yang mengacu pada pemahaman mengenai hipotesis dari patogenesis
terjadinya sepsis. "ada respons inflamasi sistemik (SI:S) diduga respons sel proinflamasi sangat
berperan, sedangkan bila respons sel proinflamasi tidak berjalan atau sel antiinflamasi lebih berperan
sehingga menimbulkan imunosupresi disebut sindrom respons anti inflamasi terkompensasi
-
7/24/2019 AGUS.doc
18/40
(compensatatory anti inflammatory response syndrome N -:S).>
kibat yang ditimbulkan juga dipengaruhi dari sel proinflamasi atau anti inflamasi yang berperan lebih
dominan. "ada -:S C=*7: pada monosit U6;L dan berkurangnya kemampuan monosit untuk
memproduksi sitokin inflamasi seperti %FV atau I=*G.>,B "ada suatu keadaan tertentuFFFFFFFFFFF
terdapat keseimbangan antara sel proinflamasi dan sel anti inflamasi (mied antagonist response
syndrome N +:S) sehingga terjadi homeostasis.>
tiologi
Sepsis dapat disebabkan oleh bakteri gram negatif, gram positif, 'irus dan jamur.3,G "enyebab tersering
sepsis adalah kuman gram negatif walaupun terdapat peningkatan dari bakteri gram positif dan
jamur.!; $akteri gram negati'e mempunyai lapisan lipopolisakarida (="S) atau endotoksin pada
dinding luar bakteri.G,!!,!3 =apisan ="S tersebut terdiri dari 6 struktur, yaitu#
!. "olisakarida yang terdiri dari rantai
3. =apisan tengah yang terdiri dari lapisan luar dan dalam
6. =apisan lipid
=apisan lipid ini merupakan lapisan terpenting yang berperan dalam toksisitas endotoksin. "ada
bakteri gram negatif mempunyai kemiripan pada struktur lapisan tengah dan lipid tetapi berbeda pada
rantai spesifik . Sepsis dapat juga disebabkan oleh eksotoksin atau lapisan peptidoglikan dari bakteri
gram positif.!;
+icrobiologic tiology
+ayoritas dari infeksi intra abdomenial adalah polymikrobial secara alaminya, yang disebabkan oleh
nterobacteriaceae, anaerobes, atau streptococci.rganisme yang diisolasi dari pemberian infeksi intra
abdominalmerefleksikan bahwa as all flora terhadap wilayah yang terlibat dari traktus gastrointestinal.
Flora normal dari lambung, duodenum, dan usus halus proksimal terdiri dari sejumlah kecil
streptokokus 'iridians dan streptokokus mikrofilik lainnya. ?sus halus distal dipopulasikan dengan
sejumlah besar nterobacteriaceae, enterococci, dan anaerobes. Kolon dijumlahkan terdapat !;!3
organisme per gram fesesnya. Spesies candidia berkoloni di traktus gastrointestinal hingga sekitar
-
7/24/2019 AGUS.doc
19/40
dalam peningkatan kolonisasi dengan spesies candida, enterokokus, dan gram negati'e basil resisten
seperti pseudomonas dan spesies enterobacter. Infeksi intra abdominal dapat disebabkan oleh pathogen
yang tidak biasa dikaitkan dengan flora gastrointestinal. "ada pasien dengan resiko (dengan kecurigaan
terpapar atau immunocompromised) organism berikut sebaiknya dipertimbangkan# +ycobacterium
tuberculosis, eisseria gonorrhoeae, -hlamydia trachomatis, -occidioides immitis, Dersiniaenterocolitica, dan actinomyces.
"atogenesis !,6,2,G,!!
"atogenesis sepsis masih belum jelas benar, kaskade inflamasi umumnya sangat dipengaruhi oleh
sitokin atau mediator inflamasi. +ediator ini bertanggung jawab terhadap kerusakan endotel kapiler.
7iyakini ada mekanisme yang akan menghambat kerja dari mediator tersebut sehingga terjadi
keseimbangan antara sel proinflamasi dan antiinflamasi. $ila reaksi tubuh tersebut berlebihan maka
keseimbangan tadi akan terganggu dan tubuh tidak dapat mengatasi hal tersebut.
ndotoksin yang masuk sirkulasi akan memacu makrofag untuk mengeluarkan mediator, misalnya
%FV dan interleukin*!. Sitokin proinflamasi ini merangsang terjadinya adhesi netrofilFFFFFFFFFFF
dan endotel 'askular, akti'asi faktor pembekuan darah dan terbentuknya mediator*mediator lain seperti
"F (platelet acti'ating factor), protease, prostaglandin, leukotrien dan juga dibebaskannya sitokin
antiinflamasi seperti interleukin*G dan interleukin*!. +elalui proses ini juga akan dirangsang sistem
komplemen dan akan mengakibatkan pula neutrofil terakti'asi dan keluarnya radikal bebas yang toksik
terhadap sel.
+ediator tersebut juga akan menyebabkan depresi miokard sehingga dapat menimbulkan renjatan.
"ada akhirnya mediator*mediator tersebut akan mengakibatkan kerusakan pada endotel kapiler
sehingga terjadi kaskade sepsis dengan akibat terjadi kegagalan multi organ dan kematian.
-linical Features
%anda dan &ejala
%anda dan gejala dari sepsis intra abdominal tidak hanya ber'ariasi diantara pasien tetapi juga
bergantung pada etiologi infeksi yang mendasarinya. &ejala dapat menjadi tidak spesifik, dengan
pasien yang melaporkan nyeri abdomen, anoreksia, atau demam subjektif. "asien dapat menjadi febrile
atau hipotermik takikardia yang lebih sering dan takipneu dapat hadir sebagai kompensasi unruk
-
7/24/2019 AGUS.doc
20/40
asidosis metabolic yang mendasarinya. "emeriksaan abdomen dapat menunjukkan tidak adanya atau
berkurangnya suara abdomen. "asien yang obese, tua, neutropenik, atau yang menerima steroid atau
agen imunosupresif lebih sering tidak mempunyai keluhan yang non spesifik. =ebih jauh, mereka dapat
secara relati'e mempunyai patologis abdomen. +aka, seorang klinisi harus menjaga le'el kecurigaan
yang tinggi dalam menge'aluasi populasi pasien ini."enemuan =aboratorium
"enemuan laboratorium tidak spesifik pada pasien dengan sepsis intraabdomen. =eukositosis perifer
lebih sering, meskipun leucopenia dapat terlihat pada sejumlah pasien yang mungkin dikarenakan
seOuestrasi sel darah putih. sidosis dapat timbul dan harus mempertimbangkan adanya sebuah
iskemik usus. "eningkatan aminotransferase hati, meskipun relati'e lebih sering, merupakan penemuan
yang non spesifik pada infeksi intra abdominal dan hanya merupakan infeksi intrahepatik fokal.
"eningkatan dari serum fosfatase alkali dan bilirubin total memberikan in'estigasi terhadap saluran
bilier untuk menyingkirkan obstruksi massa, cholangitis, atau cholecystitis. "eningkatan serum amylase
atau lipase dapat menunjukkan pankreattis, meskipun serum amylase yang abnormal dapat terlihat
dengan infark usus atau eprforasi. ika asites timbul, diagnosis parasintesis harus dilakukan dengan
cairan dihitung untuk jumlah sel, protein, albumin, pewarnaan gram dan kultur.
Studi Imaging
Supine film atas abdomen dapat menunjukkan udara bebas jika perforasi 'iskusnya ada. "etunjuk
diagnostic lain dapat timbul pada radiograf polos, seperti pada peningkatan diafragma dari
kemungkinan sebuah abses intraabdominal. ?ltrasound abdominal merupakan alat diagnostic
radiografis lain yang seringkali tersdia dan secara relati'e tidak mahal untuk dilakukan. ?ltrasonografi
abdominal paling sering berguna untuk mendeteksi patologis kuadran kanan atas, retroperitoneum dan
pel'is, dimana sensiti'itasnya adalah mencapai B;L. $agaimanapun, hal ini kurang sensiti'e hingga di
area interloop, dan adanya sejumlah besar cairan usus dapat membatasi kegunaan ultrasonografi. -%
abdomen lebih sensiti'e dibandingkan ultrasound dalam diagnosis patologi intra abdominal
bagaimanapun, hal ini lebih mahal dan membutuhkan pemberian kontras oral dan intra'ena. +:I dapat
menjadi diagnostic yang berguna jika menghindari penggunaan pemberian kontras intra'ena
bagaimanapun, lebih mahal, tidak tersedianya disemua center dan dapat tidak menjadi berguna pada
semua pasien ( contohnya mereka yang membutuhkan 'entilasi mekanis)
7iagnosis
-
7/24/2019 AGUS.doc
21/40
7iagnosis sepsis ditegakkan dengan ditemukannya dua atau lebih manifestasi respons inflamasi
sistemik dan kecurigaan terdapatnya infeksi.!,3 "aru adalah organ yang paling sering ditemukan
mengalami infeksi, diikuti oleh abdomen dan saluran kemih, tetapi pada 3;*6;L penderita lokasi pasti
terjadinya infeksi tidak dapat ditentukan.< "ada sepsis, pemeriksaan mikrobiologi tidak selalu
menunjukkan adanya kuman positif.!,< Kultur darah positif hanya terdapat pada kurang lebih 6;L. jam pada banyak keadaan. 7alam banyak kasus,
kultur darah adalah negati'e hasil ini dapat merefleksikan pemberan antibiotic sebelumnya, adanya
pertumbuhan lambat dari organism atau tidak adanya in'asi microbial pada aliran darah. "ada kasus
ini, pewarnaan gram dan kultur bahan dari tempat lokasi primer infeksi atau lesi kutan terinfeksi dapat
menegakkan etiologi microbial. Kulit dan mukosa harus dipriksa secara hati*hati dan berulang
dikarenakan dapat memberikan informasi diagnostic.
"enatalaksanaan
%ujuan utama adalah menghilangkan sumber infeksi, memperpaiki dan mengembalikan perfusi
-
7/24/2019 AGUS.doc
22/40
jaringan,
memperbaiki dan mempertahankan fungsi 'entrikel dan upaya suportif lain.! "enanganan renjatan
septik dapat dibagi tiga kategori, yaitu#
!. baku
3. kontro'ersial6. masa depan (emerging)
"engobatan baku
I. :esusitasi cairan
:esusitasi cairan merupakan lini pertama dari penatalaksanaan sepsis. :esusitasi cairan ini dapat
menggunakan cairan kristaloid atau koloid.!< Sampai saat ini belum didapatkan bukti bahwa salah satu
jenis cairan tersebut lebih baik dibandingkan yang lain. Kristaloid membutuhkan jumlah cairan yang
lebih baik dibandingkan yang lain. Kristaloid membutuhkan jumlah cairan yang lebih banyak (dua
sampai tiga kali) dibandingkan koloid dalam memberikan efek hemodinamik dan dapat menyebabkan
edema perifer.!G
"ada tahap pertama dapat diberikan !.;;; ml cairan kristaloid atau
-
7/24/2019 AGUS.doc
23/40
Semua sumber infeksi harus dihilangkan. "emilihan antibiotika tidak perlu menunggu hasil biakan
kuman dan pada awalnya diberikan antibiotika spektrum luas.! "emilihan antibiotika ditentukan oleh
lokasi dan hasil yang terbaik secara empirik dari dugaan kuman penyebab (best*guess).! $ila sumber
infeksi tidak jelas, semua dugaan bakteri yang dapat menimbulkan sepsis harus dilenyapkan# bakteri&ram negatif, &ram positif, anaerob dan pada hal tertentu dipikirkan pula jamur sistemik.!
"anduan pemilihan antibiotika pada sepsis ($artlett, modifikasi)#
!. "engobatan awal aminoglikosid ditambah salah satu sefalosporin generasi ke*6 (seftriakson,
sefotaksim, sefopera0on atau sefta0idim), tikarsilin*asam kla'ulanat, imipenem*cilastatin
3. $ila dicurigai +:S (+ethicillin :esistance Staphylococcus ureus)# ditambah 'ankomisin,
rifampisin
6. Infeksi intraabdominal ditambah metronida0ol atau klindamisin untuk kuman anaerob
2. Infeksi saluran kemih
-
7/24/2019 AGUS.doc
24/40
lambung dan mukosa usus, menghindari translokasi bakteri dari usus ke sirkulasi dan menghindari
pemakaian kateter nutrisi parenteral yang akan meningkatkan risiko terjadinya infeksi baru. hari pada penderita dengan sindrom sepsis dan hal ini bergantung pada dosis yang
diberikan.3! "enelitian multisenter besar pada penderita sindrom sepsis yang mendapatkan terapi
standar ditambahkan dengan antagonis reseptor interleukin* ! dalam 6 dosis berbeda (!.;;; mg
dilanjutkan !,G dan !66 mg/jam infus selama 3 jam) didapatkan penurunan angka mortalitas
tergantung dosis.33 "ada kelompok placebo angka mortalitas sebesar 22L, kelompok dosis ! mg
angka mortalitas 63L, kelompok G mg angka mortalitas 3
-
7/24/2019 AGUS.doc
27/40
8I. nti nitric oide ()
"roduksi yang berlebihan (inducible ) akan menyebabkan 'asoplegia, depresi miokard
gangguan pada regulasi aliran darah lokal dan melalui berbagai interaksi dengan radikal bebas akan
menyebabkan kerusakan sel.33 diproduksi melalui jalur =*arginine yang membutuhkan en0im synthase. Saat ini berbagai penelitian sedang dilakukan untuk menghambat terjadinya pembentukan
yang berlebihan.
Kesimpulan
ngka kejadian dan angka kematian sepsis dan komplikasinya masih cukup tinggi walaupun telah
didapatkan kemajuan teknologi kedokteran dalam usaha penanganan sepsis. palagi jika ditambah
dengan adanya infeksi CI8.
"atogenesis sepsis masih belum jelas benar dan masih banyak kontro'ersi dalam pemahaman tentang
terjadinya sepsis. 7iagnosis sepsis dibuat dengan ditemukannya dua atau lebih manifestasi respons
inflamasi sistemik dan ditemukannya kecurigaan terjadinya infeksi. $eberapa pemeriksaan penunjang
seperti tes prokalsitonin, tes =imulus dan glukan berguna untuk menunjang diagnosis dan menilai
prognosis.
"enanganan sepsis meliputi pengobatan baku (cairan, antibiotika, 'asoaktif/inotropik, dll),
kontro'ersial dan masa depan (% III, imunoglobulin, anti %F, dll). Saat ini masih dilakukan berbagai
penelitian masa depan terutama dalam usaha menurunkan angka mortalitas sepsis dan komplikasinya.
-
7/24/2019 AGUS.doc
28/40
FARMAKOTERAPI PENYAKIT INFEKSI
"enyakit infeksi merupakan penyakit yang banyak kita temui dimasyarakat kita atau bahkan menimpa
kita sendiri. ntiinfeksi atau antibiotik merupakan golongan obat yang paling banyak digunakan dan
paling banyak disalahgunakan juga. "enyakit infeksi adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh agen
patogen yang masuk ke dalam tubuh dan memicu perkembangan infeksi. gen patogen ini dapat
berupa bakteri, 'irus, jamur (fungi), parasit, proto0oa, dan mikobakterium.
"enyakit infeksi merupakan jenis penyakit yang sangat mudah menyebar dan menular, akibat
perpindahan/pergerakan agen patogen tersebut dari satu indi'idu ke indi'idu lainnya. "enularan infeksi
dapat terjadi melalui#
!. Kontak fisik penderita dengan indi'idu lainnya
3. ?dara yang terkontaminasi agen patogen
6. +akanan yang terkontaminasi
2. -airan tubuh (darah, mukus, urin)
-
7/24/2019 AGUS.doc
29/40
masih merupakan masalah yang serius. "enyakit infeksi juga merupakan penyebab kematian yang
paling banyak terjadi. "enggunaan antibiotik yang tidak rasional tersebut memicu cepatnya proses
perkembangan resistensi antibiotik dikelompok negara ini.
gen antiinfeksi adalah substansi kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang dapat menghambatpertumbuhan bahkan membunuh mikroorganisme lain. ntiinfeksi dapat berupa antibiotik/antimikroba,
anti'irus, antifungi, antiparasit. ntibiotik merupakan agen antiinfeksi yang paling banyak digunakan.
Konsep penggunaan antibiotik dapat berupa terapi spesifik, pencegahan (profilaksis) dan terapi
empirik.
Terapi Spesifik
"ada terapi ini, antibiotik digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh organisme
penginfeksi dimana pilihan antimikroba yang tepat telah diketahui. ntibiotik yang digunakan dalam
terapi ini telah teruji, sehingga pemilihannya relatif mudah berdasarkan sensiti'itas mikroba dan
kondisi pasiennya, disamping faktor lain seperti biaya.
Terapi Empirik
%erapi empirik antibiotik adalah terapi terhadap organisme penginfeksi dan antimikroba tepatnya
belum diketahui, tetapi dapat diprediksi berdasarkan studi sebelumnya. %erapi ini harus dilakukan pada
penyakit*penyakit infeksi yang serius dan bersifat life-threatening. "emilihan antibiotik didasarkan
pada pengalaman klinis dengan menggunakan antibiotik tertentu yang diduga akan efektif pada kondisi
tersebut. ntibiotik dengan spektrum luas menjadi pilihan pada kondisi ini. Karena antibiotik kelompok
ini akan efektif pada banyak organisme penginfeksi.
7alam semua kasus ini, pengujian spesimen kultur harus dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
sensiti'itas agen penginfeksi.
Terapi Profilaksis
%erapi profilaksis adalah terapi antibiotik yang diberikan dengan tujuan pencegahan infeksi spesifik
-
7/24/2019 AGUS.doc
30/40
pada beberapa indi'idu atau infeksi pasca operasi. %erapi ini harus diberikan pada kondisi*kondisi
pasien berikut#
!. "encegahan infeksi oleh paparan bakteri patogen spesifik, misal pada seseorang yang kontak
dengan pasien meningitis menikokusharus menerima terapi rifampisin.
3. "encegahan penyakit oleh akteri patogen dorman yang telah menginfeksi orang tersebut. IC
dapat diberikan pada pasien %$ dorman untuk mencegah kon'ersi tuberkolin.
6. "encegahan infeksi spesifik pada pasien yang rentan terkena infeksi, misalnya pasien penyakit
jantung rheumatik sebelum penanganan gigi untuk mencegah endokarditis.
2. "encegahan infeksi pasca operasi
7alam terapi profilaksis operasi antibiotik jangka pendek diberikan sebelum terdapat bukti klinis
terjadinya infeksi. 7alam terapi ini perlu dilakukan pertimbangan berikut#
1. Paktu, antibiotik yang diberikan harus tersedia dalam jumlah yang memadai pada tempat
kontaminasi sebelum insisi dilakukan. rtinya antibiotik tersebut tersedia dalam konsentrasi
hambat minimumnya (KC+)
2. 7urasi, profilaksis dilakukan dalam rentang operasi. "atokan umumnya 32 jam
. Spektrum antibiotika, patokan umumnya adalah dengan menggunakan sefalosporin generasi I.
Sefa0olin menjadi obat pilihan utama terkait efek sampingnya yang rendah dan harga yang
relatif murah. Selain itu 'ankomisin dapat menjadi pilihan yang cocok bagi pasien yang alergi
terhadap penisilin.!. :ute pemberian, sebaiknya intra'ena atau intramuskular untuk menjamin konsentrasi yang
memadai pada saat insisi.
Pertimbangan Pemilihan "ntibiotika
7alam pemilihan antibiotik, maka perlu dilakukan pertimbangan*pertimbangan berikut#
1. +engidentifikasi organisme penginfeksi berdasarkan informasi klinis, tropisme jaringan, dan
data mikrobiologi
2. Kesesuaian antimikroba dan mikroba penginfeksi harus diketahui
. "emilihan obat juga harus menjamin tercapainya konsentrasi terapeutik pada tempat infeksi
!. Spektrum dan cara kerja antibiotik
#. Faktor kondisi pasien. 7alam pemilihan antibiotik ini harus diperhatikan juga usia, status
imunologi, keberadaan benda asing (pace maker), sejarah reaksi alergi, disfungsi ginjal dan atau
-
7/24/2019 AGUS.doc
31/40
hati, adanya penyakit tertentu, kehamilan dan ibu menyusui, serta faktor genetik. danya benda
asing dalam tubuh seperti alat pacu jantung dan alat*alat lain dapat menurunkan akti'itas
antibiotik.
$. Faktor harga
Spektrum %er&a "ntibiotik
$erdasarkan spektrum kerjanya antibiotik dapat digolongkan menjadi#
1. ntibiotik spektrum sempit (narrow spectrum), yaitu kelompok antibiotik yang aktif hanya
terhadap satu atau sekelompok mikroorganisme tertentu. +isalnya IC yang hanya aktif
terhadap micobacteria %$.
2. ntibiotik spektrum diperluas (e'tended spectrum) yaitu antibiotik yang efektif untuk bakteri
gram positif, namun juga efektif terhadap beberapa bakteri gram negatif. -ontoh ampisilin.
. ntibiotik spektrum luas (broad spectrum) yaitu antibiotika yang efektif untuk kelompok besar
organisme gram posistif dan negatif. -ontoh tetrasiklin dan kloramfenikol. ntibiotik golongan
ini beresiko terhadap resistensi bakteri dan terbunuhnya flora normal tubuh (komensalisme)
sehingga berpotensi terjadinya superinfeksi.
(ara %er&a "ntibiotik
Setiap antibiotik dapat memiliki mekanisme kerja yang khas dalam peranannyamenghambat/membunuh bakteri patogen. amun secara umum, berdasarkan cara kerjanya antibiotik
dapat digolongkan menjadi#
1. ntibiotik bakterisida, yaitu antibiotik yang dapat menyebabkan kematian mikroba pada
konsentrasi yang dapat dicapai secara klinis. -ontoh# beta laktam, glikoprotein, aminoglikosida,
kuinolon dan metronida0ol.
2. ntibiotik bakteriostatik, yaitu antibiotik yang menghambat pertumbuhan mikroba pada
konsentrasi yang dapat dicapai secara klinis. -ontoh# klindamisin, makrolida, sulfonamida,trimetoprim, tetrasiklin dan kloramfenikol.
%ombinasi "ntibiotika
Kombinasi antibiotik atau penggunaan bersama beberapa antibiotik dapat dibenarkan pada kondisi*
kondisi berikut#
-
7/24/2019 AGUS.doc
32/40
!. 7ata klinis menunjukan bahwa kombinasi antibiotika terbukti lebih efektif daripada terapi
tunggal
3. "enanganan infeksi oleh polimikroba, misal pada infeksi intraabdominal
6. "enanganan awal terhadap infeksi yang mengancam jiwa sebelum ditemukan penyebabnya
2. "encegahan terbentuknya resistensi, misal pada penanganan %$ dan ulkus peptikum akibatinfeksi)elicobacter p*lori.
-
7/24/2019 AGUS.doc
33/40
1. Inakti'asi atau modifikasi obat oleh en0im bakteri, mekanisme ini terjadi pada golongan beta
laktam
2. "erubahanarrier permeabilit*sehingga antibiotika tidak dapat mencapai tempat kerjanya,
seperti yang terjadi pada sefalosporin
. "erubahan tempat kerja di sel mikroba, seperti pada kuinolon!. Konsentrasi antibiotika yang dicapai melalui transport aktif (efflu') yang lebih rendah dari
konsentrasi hambat minimumnya (KC+), seperti yang terjadi pada tetrasiklin
urasi Terapi "ntibiotik
?ntuk mengasilkan efek terapi yang tepat, antibiotik harus diberikan pada rentang waktu yang tepat
pula. "anduan umum sehubungan dengan durasi terapi antibiotik adalah sekurang*kurangnya 3 jam
pada terapi infeksi akut yang tidak kompleks. Sedangkan pada infeksi kronis seperti endokarditis dan
osteomyelitis, terapi memerlukan durasi yang lebih panjang, yaitu berkisar antara 2*G minggu dengan
analisis lanjutan untuk menilai keberhasilan terapi.
%omplikasi Terapi "ntibiotika
Komplikasi terapi antibiotika dapat mengakibatkan terjadinya#
1. Cipersensiti'itas, contoh pada penisilin
2. %oksisitas langsung, contoh aminoglikosida pada konsentrasi tinggi
. Superinfeksi, contoh antibiotika spektrum luas atau kombinasi antibiotika
Superinfeksi
Superinfeksi ditandai dengan adanya data klinis dan bakteriologi yang menunjukan adanya infeksi baru
selama terapi infeksi primer. &ejala ini relatif umum dan sangat berbahaya sebab mikroba penyebab
infeksi baru ini dapat berupa drug-resistant starint (Enterobacteriaceae/ Pseudomonas/ (andidadan
fungi lainnya).
Superinfeksi terjadi karena hilangnya pengaruh dari hambatan flora normal yang juga menghasilkan
antibakteri tertentu dan berkompetisi dalam memperebutkan komponen nutrisi penting.
Efekti0itas Terapi "ntibiotika
-
7/24/2019 AGUS.doc
34/40
?ntuk menilai efekti'itas terapi antibiotika dapat dilihat/dikaji dari berbagai parameter*parameter klinis
berikut#
1. 7erajat demam. 7emam merupakan parameter penting untuk menilai respon terapi antibiotika.
Karena demam merupakan salah satu gejala adanya infeksi.
2. umlah sel darah putih (neutrofil), jumlah sel darah putih pada tahap awal infeksi akan
meningkat secara signifikan.
. 7ata radiografi effusi kecil, abses, dan ruang yang muncul menandakan adanya pusat infeksi.
!. yeri dan inflamasi pembengkakan, eritema, permukaan yang empuk/lunak muncul pada
infeksi permukaan, sendi dan tulang.
#. =aju endap darah (=7), peningkatan =7 berkaitan dengan infeksi akut maupun kronis,
seperti# endokarditis, osteomyelitis, dan infeksi intraabdominal.
$. Konsentrasi komponen serum, khususnya komponen -6 akan turun pada infeksi yang serius.
%egagalan Terapi "ntibiotika
Kegagalan terapi antibiotika dapat terjadi akibat beberapa faktor berikut#
1.Salah diagnosa (unsuspected infection)
2.Regimen obat yang tidak tepat baik dari segi dosis, rute pemberian, frekuensi dan durasinya
3.Pemilihan antibiotika yang tidak tepat
4.Resistensi mikroba
.!kspektasi yang berlebihan" nekrosis #aringan, pengurasan se$ara operasi, demam %irus, artritis,
neoplasma, dan reaksi obat
&.'nfeksi oleh dua atau lebih mikroba
F:+KKI%IK 7 F:+K7I+IK
!. Farmakokinetik
Farmakokinetik atau kinetika obat adalah nasib obat dalam tubuh atau efek tubuh terhadap
obat. Farmakokinetik mencakup 2 proses, yaitu proses absorpsi (), distribusi (7), metabolisme (+),
dan ekskresi (). +etabolisme atau biotransformasi dan ekskresi bentuk utuh atau bentuk aktif
merupakan proses eliminasi obat (&unawan, 3;;B).
!.! bsorpsi
-
7/24/2019 AGUS.doc
35/40
bsorpsi merupakan proses masuknya obat dari tempat pemberian ke dalam darah. $ergantung
pada cara pemberiannya, tempat pemberian obat adalah saluran cerna (mulut sampai rektum), kulit,
paru, otot, dan lain*lain. Dang terpenting adalah cara pemberian obat per oral, dengan cara ini tempat
absorpsi utama adalah usus halus karena memiliki permukaan absorpsi yang sangat luas, yakni 3;;
meter persegi (panjang 3>; cm, diameter 2 cm, disertai dengan 0ilidan mikro0ili)(&unawan, 3;;B).bsorpsi obat meliputi proses obat dari saat dimasukkan ke dalam tubuh,
melalui jalurnyahingga masuk ke dalam sirkulasi sistemik. "ada le'el seluler,
obat diabsorpsi melalui beberapametode, terutama transport aktif dan transport pasif.
&ambar !. ! "roses bsorbsi bat
a. +etode absorpsi
* %ransport pasif
%ransport pasif tidak memerlukan energi, sebab hanya dengan proses difusi obat dapat
berpindah dari daerah dengan kadar konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah.
%ransport aktif terjadi selama molekul*molekul kecil dapat berdifusi sepanjang membrane dan
berhenti bila konsentrasi pada kedua sisi membrane seimbang.
* %ransport ktif
%ransport aktif membutuhkan energy untuk menggerakkan obat dari daerah dengan konsentrasi
obat rendah ke daerah dengan konsentrasi obat tinggi
b. Kecepatan bsorpsi
-
7/24/2019 AGUS.doc
36/40
pabila pembatas antara obat aktif dan sirkulasi sitemik hanya sedikit sel. bsorpsi terjadi
cepat dan obat segera mencapai le'el pengobatan dalam tubuh.
* 7etik s/d menit# S=, I8, inhalasi
* =ebih lambat# oral, I+, topical kulit, lapisan intestinal, otot
* =ambat sekali, berjam*jam / berhari*hari# per rektal/ sustained frelease.c. Faktor yang mempengaruhi penyerapan
!. liran darah ke tempat absorpsi
3. %otal luas permukaan yang tersedia sebagai tempat absorpsi
6. Paktu kontak permukaan absorpsi
d. Kecepatan bsorpsi
!. 7iperlambat oleh nyeri dan stress
yeri dan stress mengurangi aliran darah, mengurangi pergerakan saluran cerna, retensi gaster
3. +akanan tinggi lemak
+akanan tinggi lemak dan padat akan menghambat pengosongan lambung dan memperlambat
waktu absorpsi obat
6. Faktor bentuk obat
bsorpsi dipengaruhi formulasi obat# tablet, kapsul, cairan, sustained release, dll)
2. Kombinasi dengan obat lain
Interaksi satu obat dengan obat lain dapat meningkatkan atau memperlambat tergantung jenis
obat
bat yang diserap oleh usus halus ditransport ke hepar sebelum beredar ke seluruh tubuh.
Cepar memetabolisme banyak obat sebelum masuk ke sirkulasi. Cal ini yang disebut dengan efek first*
pass. +etabolisme hepar dapat menyebabkan obat menjadi inaktif sehingga menurunkan jumlah obat
yang sampai ke sirkulasi sistemik, jadi dosis obat yang diberikan harus banyak.
!.3 7istribusi
7istribusi obat adalah proses obat dihantarkan dari sirkulasi sistemik ke jaringan dan cairantubu
h.
7istribusi obat yang telah diabsorpsi tergantung beberapa faktor#
a. liran darah
Setelah obat sampai ke aliran darah, segera terdistribusi ke organ berdasarkan jumlah alirandarahnya.
rgan dengan aliran darah terbesar adalah antung, Cepar, &injal. Sedangkan distribusi keorgan
lain seperti kulit, lemak dan otot lebih lambat
b. "ermeabilitas kapiler
-
7/24/2019 AGUS.doc
37/40
%ergantung pada struktur kapiler dan struktur obat
c. Ikatan protein
bat yang beredar di seluruh tubuh dan berkontak dengan protein dapat terikat atau bebas. bat
yang terikat protein tidak aktif dan tidak dapat bekerja. Canya obat bebas yang dapat
memberikan efek. bat dikatakan berikatan protein tinggi bila T>;L obat terikat protein
!.6 +etabolisme
+etabolisme/biotransformasi obat adalah proses tubuh merubah komposisi obat sehingga
menjadi lebih larut air untuk dapat dibuang keluar tubuh.
bat dapat dimetabolisme melalui beberapa cara#
a. +enjadi metabolit inaktif kemudian diekskresikan
b. +enjadi metabolit aktif, memiliki kerja farmakologi tersendiri dfan bisa dimetabolisme lanjutan.
$eberapa obat diberikan dalam bentuk tidak aktif kemudian setelah dimetabolisme baru
menjadi aktif (prodrugs).
+etabolisme obat terutama terjadi di hati, yakni di membran endoplasmic reticulum
(mikrosom) dan di cytosol. %empat metabolisme yang lain (ekstrahepatik) adalah # dinding usus, ginjal,
paru, darah, otak, dan kulit, juga di lumen kolon (oleh flora usus).
%ujuan metabolisme obat adalah mengubah obat yang nonpolar (larut lemak) menjadi polar
(larut air) agar dapat diekskresi melalui ginjal atau empedu. 7engan perubahan ini obat aktif umunya
diubah menjadi inaktif, tapi sebagian berubah menjadi lebih aktif, kurang aktif, atau menjadi toksik.Faktor*faktor yang mempengaruhi metabolisme#
!. Kondisi Khusus
$eberapa penyakit tertentu dapat mengurangi metabolisme, al. penyakit hepar seperti sirosis.
3. "engaruh &en
"erbedaan gen indi'idual menyebabkan beberapa orang dapat memetabolisme obat dengan
cepat, sementara yang lain lambat.
6. "engaruh =ingkungan
=ingkungan juga dapat mempengaruhi metabolisme, contohnya# :okok, Keadaan stress,
"enyakit lama, perasi, -edera
2. ?sia
"erubahan umur dapat mempengaruhi metabolisme, bayi 's dewasa 's orang tua.
!.2 kskresi
-
7/24/2019 AGUS.doc
38/40
kskresi obat artinya eliminasi/pembuangan obat dari tubuh. Sebagian besar obat dibuang dari
tubuh oleh ginjal dan melalui urin. bat jugadapat dibuang melalui paru*paru, eksokrin (keringat,
ludah, payudara), kulit dan taraktusintestinal.
rgan terpenting untuk ekskresi obat adalah ginjal. bat diekskresi melalui ginjal dalam bentuk
utuh maupun bentuk metabolitnya. kskresi dalam bentuk utuh atau bentuk aktif merupakan caraeliminasi obat melui ginjal. kskresi melalui ginjal melibatkan 6 proses, yakni filtrasi glomerulus,
sekresi aktif di tubulus. Fungsi ginjal mengalami kematangan pada usia G*!3 bulan, dan setelah dewasa
menurun !L per tahun. kskresi obat yang kedua penting adalah melalui empedu ke dalam usus dan
keluar bersama feses. kskresi melalui paru terutama untuk eliminasi gas anastetik umum(&unawan,
3;;B).
Cal*hal lain terkait Farmakokinetik#
a. Paktu "aruh
Paktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan sehingga setengah dari obat dibuang dari tubuh.
Faktor yang mempengaruhi waktu paruh adalah absorpsi, metabolism dan ekskresi.
Paktu paruh penting diketahui untuk menetapkan berapa sering obat harus diberikan.
b. nset/ puncak/ and durasi
nset adalah Paktu dari saat obat diberikan hingga obat terasa kerjanya. Sangat tergantung rute
pemberian dan farmakokinetik obat
"uncak, Setelah tubuh menyerap semakin banyak obat maka konsentrasinya di dalam tubuh
semakin meningkat, amun konsentrasi puncakW puncak respon
7urasi, 7urasi kerjaadalah lama obat menghasilkan suatu efek terapi
3. Farmakodinamik
Farmakodinamik adalah subdisiplin farmakologi yang mempelajari efek biokimiawi dan
fisiologi obat, serta mekanisme kerjanya. %ujuan mempelajari farmakodinamik adalah untuk meneliti
efek utama obat, mengetahui interaksi obat dengan sel, dan mengetahui urutan peristiwa serta spektrum
efek dan respons yang terjadi (&unawan, 3;;B).
3.3 +ekanisme Kerja bat
kebanyakan obat menimbulkan efek melalui interaksi dengan reseptornya pada sel organism.
Interaksi obat dengan reseptornya dapat menimbulkan perubahan dan biokimiawi yang merupakan
respon khas dari obat tersebut. bat yang efeknya menyerupai senyawa endogen di sebut agonis,
obat yang tidak mempunyai aktifitas intrinsic sehingga menimbulkan efek dengan menghambat
kerja suatu agonis disebut antagonis.
-
7/24/2019 AGUS.doc
39/40
3.6 :eseptor bat
protein merupakan reseptor obat yang paling penting. sam nukleat juga dapat merupakan reseptor
obat yang penting, misalnya untuk sitotastik. Ikatan obat*reseptor dapat berupa ikatan ion,
hydrogen, hidrofobik, 'anderwalls, atau ko'alen. "erubahan kecil dalam molekul obat, misalnya
perubahan stereoisomer dapat menimbulkan perubahan besar dalam sifat farmakologinya.3.2 %ransmisi Sinyal $iologis
penghantaran sinyal biologis adalah proses yang menyebabkan suatu substansi ekstraseluler yang
menimbulkan respon seluler fisiologis yang spesifik. :eseptor yang terdapat di permukaan sel
terdiri atas reseptor dalam bentuk en0im. :eseptor tidak hanya berfungsi dalam pengaturan
fisiologis dan biokimia, tetapi juga diatur atau dipengaruhi oleh mekanisme homeostatic lain. $ila
suatu sel di rangsang oleh agonisnya secara terus*menerus maka akan terjadi desentisasi yang
menyebabkan efek perangsangan.
3.< Interaksi bat*:eseptor
ikatan antara obat dengan resptor biasanya terdiri dari berbagai ikatan lemah (ikatan ion, hydrogen,
hidrofilik, 'an der Paals), mirip ikatan antara subtract dengan en0im, jarang terjadi ikatan ko'alen.
3.G ntagonisme Farmakodinamik
a. ntagonis fisiologik
%erjadi pada organ yang sama tetapi pada sistem reseptor yang berlainan.
b. ntagonisme pada reseptor
bat yang menduduki reseptor yang sama tetapi tidak mampu menimbulkan efek farmakologi
secara instrinsik
3. Kerja bat Dang %idak 7iperantarai :eseptor
a. fek onspesifik 7an &angguan "ada +embran
b. "erubahan sifat osmotic
c. 7iuretic osmotic (urea, manitol), misalnya, meningkatkan osmolaritas filtrate glomerulus
sehingga mengurangi reabsorpsi air di tubuli ginjal dengan akibat terjadi efek diuretic
d. "erubahan sifat asam/basa
Kerja ini diperlihatkan oleh oleh antacid dalam menetralkan asam lambung.
e. Kerusakan nonspesifik
Xat perusak nonspesifik digunakan sebagai antiseptik dan disinfektan, dan
kontrasepsi.contohnya, detergen merusak intregitas membrane lipoprotein.
f. &angguan fungsi membrane
-
7/24/2019 AGUS.doc
40/40
nestetik umum yang mudah menguap misalnya eter,, halotan, enfluran, dan metoksifluran
bekerja dengan melarut dalam lemak membrane sel di SS" sehingga eksitabilitasnya menurun.
g. Interaksi 7engan +olekul Kecil tau Ion
Kerja ini diperlihatkan oleh kelator (chelating agents) misalnya -aa3 7% yang mengikat
"b3Q bebas menjadi kelat yang inaktif pada keracunan "b.h. +asuk ke dalam komponen sel
bat yang merupakan analog puri atau pirimidin dapat berinkoporasi ke dalam asam
nukleat
sehingga mengganggu fungsinya. bat yang bekerja seperti ini disebut antimetabolit misalnya
G*merkaptopurin atau anti mikroba lain.