ACTION PLAN
PEMBANGUNAN PETERNAKAN
KABUPATEN PAMEKASAN
PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN
DINAS PETERNAKAN
Jl. Slamet Riadi No. 5.A. Telp. (0324)322214 E-mail : [email protected]
P A M E K A S A N 69313
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT sehingga konsep Action Plan Pembangunan
Peternakan di Kabupaten Pamekasan dapat disusun sebagai dokumen perencanaan
pembangunan peternakan di Kabupaten Pamekasan selama 5 tahun ke depan dan
akan ditinjau kembali setiap tahun mengikuti perkembangan peternakan nasional
maupun regional.
Kabupaten Pamekasan terletak di Pulau Madura Provinsi Jawa Timur merupakan kota
ternak dengan komoditas unggulan adalah sapi madura dan persilangannya.
Berdasarkan data tahun 2015 tercatat populasi sapi madura sebanyak 155.086 ekor
disamping itu berkembang pula ternak ruminansia kecil kambing dan domba serta ayam
bura, itik, dan itik manila yang tersebar di 13 kecanatan dan 189 desa/kelurahan.
Sejumlah ternak tersebut dimiliki oleh sekitar 90.079 orang peternak.
Untuk pengembangan peternakan Kabupaten Pamekasan menyediakan sumber daya
manusia sebagai inseminator 43 orang (PNS maupun non PNS), 14 orang petugas
ATR, 18 orang petugas PKB, 5 orang medik veteriner, 10 orang paramedis dan sarana
prasarana peternakan terdiri 4 unit UPTD Pusat Kesehatan Hewan dan Pos IB, 7 unit
RPH, 7 unit pasar hewan, 1 unit Balai peternakan, dan 1 unit Balai penyuluhan
Demikian, diharapkan dokumen action plan pembangunan peternakan di Kabupaten
Pamekasan dapat menjadi pedoman kegiatan pembangunan peternakan yang
dilaksanakan pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten.
Pamekasan, Januari 2016
Ir. BAMBANG PRAYOGI, MM Pembina Utama Muda
NIP. 19621224 199003 1 002
I. PENDAHULUAN
A. Konsep Dasar Rencana Aksi
Action plan adalah dokumen perencanaan pada tingkat kabupaten/kota dimana
penyusunannya mengacu pada master plan yang telah disusun oleh provinsi.
Analisis pada rencana aksi lebih berbasis pada analisis permasalahan untuk
meminimalisasikan faktor pembatas yang dihadapi dalam melakukan usaha
ekonomi produktif yang mencakup teknis, sosial ekonomi, kelembagaan dan
kebutuhan pelayanan pembinaan pengembangan.
A.1. Identifikasi Permasalahan
Identifikasi permasalahan pembangunan peternakan dilakukan terlebih dahulu
sebelum menyusun konsep dasar rencana aksi . Berikut disampaikan gambaran
permasalah pembangunan peternakan di Kabupaten Pamekasan.
Tabel 1. Identifikasi Pembangunan Peternakan Kabupaten Pamekasan
PERMASALAHAN
STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
1. Produktivitas dan kemampuan reproduksi ternak relatif rendah.
2. Serangan bibit penyakit yang sporadis dan
mewabah. 3. Kondisi agro klimat Kabupaten Pamekasan
yang relatif kering dengan curah hujan
yang rendah, mempengaruhi ketersediaan
pakan berkualitas sepanjang tahun.
4. Kurangnya ketersediaan hijauan pakan ternak unggul sehingga penyediaan bibit hijauan pakan unggul masih didatangkan dari luar pulau Madura atau
5. Keterbatasan kualitas sumber daya manusia serta kurangnya pengetahuan dan keterampilan peternak dalam pengelolaan usaha peternakan, penanganan pasca panen dan pemasarannya.
6. Sistem usaha peternakan belum bersifat agribisnis atau belum menjadi tujuan utama.
7. Kurang optimalnya kapasitas aparatur sebagai pelayanan peternakan dari segi
1.Meningkatkan produktivitas dan kemampuan reproduksi ternak dengan memanfaatkan secara optimal sarana produksi lokal untuk meningkatkan produktivitas dan reproduktivitas ternak serta penanganan gangguan reproduksi 2. Meningkatkan kewaspadaan, tindakan pencegahan dan penanganan penyakit ternak sehingga tercegahnya kematian ternak akibat penyakit 3. Mengembangkan sumber air bawah
tanah
4. Memperluas lokasi penanaman hijauan pakan unggul dengan pengadaan bibit hijauan pakan unggul dari luar daerah 5. Melakukan pembinaan/bimbingan teknis/pelatihan kepada peternak dan SDM peternakan 6. Mengubah mindset peternak melalui pembinaan dan penyuluhan 7 a. Memberikan Kewajiban bagi aparatur
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya guna memanfaatkan dan mengoptimalkan peran yang
kuantitas maupun pendidikan dan keterampilan.
8. Belum optimalnya sarana prasarana
layanan peternakan dan pendukung peternakan, seperti sarana perkantoran, Rumah Potong Hewan (RPH), Pasar hewan, Laboratorium kesehatan hewan, Pusat kesehatan hewan dan pos IB beserta bahan dan peralatan utamanya (peralatan RPH, bahan peralatan habis pakai, bahan laboratorium kesehatan hewan, bahan dan peralatan pusat kesehatan hewan dan pos IB, peralatan pasar hewan).
9. Penyediaan pangan asal ternak yang Aman, Asuh, Sehat dan Utuh (ASUH) belum optimal.
10. Keterbatasan permodalan dan sarana
produksi peternakan di tingkat peternak.
11. Kurang optimalnya publikasi atau promosi
pemasaran ternak dan produk ternak. 12. Sapi Madura perlu dilestarikan dan di
kembangkan sebagai plasmanutfah sumbert daya lokal.
13. Usaha Peternakan menghasilkan limbah
yang dapat mengganggu lingkungan
sudah ada : kesehatan ternak, informasi dan teknologi peternakan
8. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana prasarana pendukung layanan yang sudah ada dengan melakukan pemeliharaan merenovasi/rehabilitasi dan menambah baru dan melengkapi dengan bahan dan peralatan utamanya 9.Melakukan pembinaan kepada produsen/pedagang produk ternak dan olahannya serta memeriksakan sampel produk ternak dan olahannya ke laboratorium pangan terhadap kandungan bahan kimia dan bahan organik berbahaya 10. Pengembangan usaha peternakan ditingkat peternak kecil harus didukung dengan fasilitas permodalan/stimulan peternakan 11. Menerapkan model pemasaran ternak dan produk ternak yang lebih menguntungkan peternak perlu difasilitasi pemerintah (informasi pasar, ekspose/promosi, apel dan festival ternak). 12. Pembentukan kawasan pembibitan sapi madura dengan keputusan bupati sebagai dasar pengembangan kawasan sapi bibit dan diterapkan sistem perkawinan sapi madura dengan straw madura atau pejantan unggul 13. Meningkatkan produksi peternakan dan pendapatan peternak dengan menerapkan teknologi tepat guna
Kemudian permasalahan dan daya dukung kekuatan dibuat ke dalam matrik analisis
yang disebut analisis SWOT. Seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 2. Analisis SWOT / Matrik Keterkaitan antar Faktor Internal dengan Faktor Eksternal
Kekuatan :
1. Struktur organisasi dan kewenangan memadai
2. Ketersediaan SDM aparat 3. Adanya dukungan dana 4. Sarana dan prasarana
peternakan 5. Adanya program 6. Adanya fasilitas dan
kesempatan diklat untuk aparatur
Kelemahan :
1. Kualitas SDM rendah 2. Jumlah aparat terbatas 3. Keterbatasan anggaran 4. Kurangnya sarana dan
prasarana peternakan 5. Kurangnya koordinasi antar
instansi 6. Belum lengkapnyanya jenis
peraturan daerah bidang peternakan
Peluang :
1. Populasi ternak (sapi madura) cukup tinggi
2. Kebutuhan pangan dan permintaan terhadap produk peternakan yang cenderung meningkat
3. Adanya teknologi anjuran 4. Masyarakat yang gemar
beternak 5. Adanya kelembagaan di
bidang peternakan (Perguruan Tinggi, Asosiasi, Koperasi dan Kelompok Tani)
6. Desentralisasi keuntungan bidang peternakan berdasarkan UU nomor 22 tentang Otonomi Daerah
S O :
1. Melaksanakan program dengan konsisten untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi ternak, teknologi dan petani yang tersedia
2. Memfasilitasi pemberdayaan petani / kelompok tani untuk keberhasilan pembangunan peternakan
3. Memanfaatkan dukungan dana untuk pembangunan peternakan yang berkesinambungan
W O : 1. Meningkatkan
profesionalisme aparatur Dinas Peternakan Kabupaten Pamekasan melalui diklat untuk menunjang kinerja aparat
2. Meningkatkan kerjasama / koordinasi dengan instansi laian yang terkait
3. Memberdayakan peran kelembagaan bidang peternakan
4. Menambah dan melengkapi Peraturan Daerah bidang peternakan
Tantangan :
1. Globalisasi menuntut peningkatan produktivitas dan efisiensi
2. Produktivitas dan mutu ternak relatif rendah
3. Kondisi agroklimat yang kering
4. Keterbatasan modal petani 5. Cara pemeliharaan ternak
masih tradisional 6. Rendahnya pengetahuan
dan ketrampilan petani 7. Pencemaran lingkungan
S T : 1. Meningkatkan peran SDM /
aparat dan sumber daya alam untuk meningkatkan produksi menghadapi globalisasi
2. Memanfaatkan secara optimal SDA, SDM melalui IPTEK guna mendorong dan meningkatkan partisipasi petani dalam pembangunan peternakan
3. Pencegahan terhadap pencemaran lingkungan
W T : 1. Melengkapi sarana dan
prasarana peternakan untuk meningkatkan pelayanan dan pengetahuan / ketrampilan petani
2. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana transportasi dan tenaga non PNS untuk mempermudah dan memperluas jangkauan pelayanan.
ALI
ALE
A.3. Konsep Rencana Aksi
Mengacu pada permasalahan dan kekuatan internak tersebut maka konsep dasar
rencana aksi adalah
1. Pembangunan sumber daya alam : ternak, pakan, lingkungan(limbah)
2. Pembangunan sumber daya manusia : peternak, petugas
3. Pembangunan sarana prasarana peternakan
4. Pembangunan pemasaran/pasca panen
5. Penyediaan permodalan
Jika dikelompokan ke dalam sistem usaha peternakan maka yang perlu dibangun
adalah :
1 Hulu
2. On farm
3. Hilir.
4. Permodalan
Dengan memperhatikan permasalahan, kekuatan dan kelemahan serta kebijakan
penyediaan prasarana wilayah secara terpadu dan interkoneksi untuk lebih
mendorong investasi produktif berbasis peternakan dan pengembangan kawasan
budidaya berbasis sumberdaya alam dan pengembangan agropolitan (Peraturan
Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 16 tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Pamekasan tahun 2012-2032) maka konsep
pembangunan peternakan Kabupaten Pamekasan adalah “PEMBANGUNAN
PETERNAKAN DARI HULU KE HILIR BERWAWASAN LINGKUNGAN”
B. Kerangka Dasar
1. Ruang pengembangan
Kabupaten Pamekasan terleta Letak Kabupaten Pamekasan : di Pulau Madura,
terdiri dari 13 kecamatan, dan 189 desa/kelurahan berada pada :
a. Batas wilayah :
Sebelah Utara dibatasi Laut Jawa,
Sebelah Selatan : Selat Madura,
Sebelah Barat : Kabupaten Sampang dan
Sebelah Timur : Kabupaten Sumenep.
b. Luas 79.230 hektar
mempunyai potensi di bidang peternakan dan mensuplai kebutuhan daging
nasional maupun regional. Populasi ternak tahun 2015 tercatat sapi potong
155.086 ekor, kambing 65.171 ekor, domba 22.077 ekor, ayam buras 826.011
ekor, ayam ras pedaging 633.000 ekor, ayam ras petelur 424.668 ekor, itik
49.792 ekor dan itik manila 22.209 ekor tersebar di 13 kecamatan (Lampiran 1)
Komoditas ternak unggulan adalah sapi potong (sapi madura dan
persilangannya). Jumlah peternak kurang lebih 90.079 orang.
2. Regulasi/dasar hukum pengembangan
Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 16 tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pamekasan tahun 2012-2032.
Pembangunan peternakan berpedoman pada RTRW Kabupaten Pamekasan
dimana kawasan peruntukan peternakan sebagaimana dimaksud pada ayat (8)
meliputi :
a. Ternak besar berupa sapi, di seluruh Kecamatan
b. Ternak kecil yang meliputi :
- kambing, di Kecamatan Proppo, Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Galis,
Kecamatan Kadur, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Pegantenan,
Kecamatan Batumarmar, Kecamatan Pasean dan Kecamatan Pakong; dan
Palengaan.
- domba, di Kecamatan Proppo, Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Galis,
Kecamatan Pademawu, Kecamatan Kadur, Kecamatan Pegantenan, ,
Kecamatan Waru, Kecamatan Pasean dan Kecamatan Pakong.
c. Ternak unggas yang meliputi :
- ayam buras, di Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan
Tlanakan, Kecamatan Galis, Kecamatan Larangan, Kecamatan
Pegantenan, dan Kecamatan Waru;
- ayam petelur, di Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Tlanakan,Kecamatan
Galis, Kecamatan Larangan, Kecamatan Waru, Kecamatan Batumarmar,
Kecamatan Kadur dan Kecamatan Pasean; dan
- ayam pedaging, di Kecamatan Galis, Kecamatan Waru, Kadur, Kecamatan
Larangan dan Kecamatan Batumarmar.
Kepmentan No. 43/Kpts/PD.410/1/2015 menetapkan Kawasan Peternakan
Nasional ternak sapi potong (100 Kab), kerbau (13 Kab), kambing (11 Kab), sapi
perah (6 Kab), domba (5 Kab), dan babi (9 Kab). Sedangkan Kabupaten
Pamekasan termasuk ke dalam kawasan peternakan nasional ternak sapi
potong.
Keputusan Bupati Pamekasan Nomor 188/173/432.131/2015 tanggal 2
Pebruari 2015 tentang Penetapan Kawasan Pembibitan Sapi Madura bahwa
kawasan pembibitan sapi Madura yaitu Kecamatan Pakong, Pasean,
Batumarmar, dan Waru
C. Alur Penyusunan Rencana Aksi Penyusunan rencana aksi mengacu pada Undang-Undang No.25 tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional maka rencana aksi
pembangunan peternakan yaitu melalui :
1. Pendekatan politik : mendasarkan pada visi-misi Bupati terpilih
sebagai input dalam perencanaan pembangunan peternakan
2. Pendekatan teknokratik : mendudukan action plan
pembangunan peternakan sebagai instrumen perencanaan yang mendasarka
pada RPJMD tahun 2013-2018 dan Rencana Strategis SKPD tahun 2013 - 2018
3. Pendekatan keterpaduan top down policy-bottom up planning :
mendudukan musrenbang kecamatan sebagai input dari perencanaan
pembangunan peternakan
4. Pendekatan partisipatif : memberi kesempatan kepada
masyarakat peternak dalam input perencanaan pembangunan peternakan sesuai
kebutuhan dan permasalah peternakan di lapangan.
II. MATRIK PROGRAM RENCANA AKSI
A. Perencanaan Strategik (Program dan Kegiatan)
Tahapan Perencanaan strategik pembangunan peternakan mendasar pada
dokumen perencanaan :
1. RPJMD Kab Pamekasan tahun 2013 – 2018.
2. Rencana strategis Dinas Peternakan Pamekasan tahun 2013-2018.
3. Rencana kinerja tahunan Dinas Peternakan Kabupaten Pamekasan.
4. Penganggaran (penyusunan RKA/DPA).
Kegiatan awal dari perencanaan strategik adalah menyusun visi misi tujuan dan
sasaran SKPD sinergi dengan visi misi tujuan dan sasaran bupati terpilih (RPJMD
Kabupaten Pamekasan.
Tabel 3. Sinkronisasi Dokumen Renstra dengan RPJMD Kab Pamekasan
Dokumen
VISI
MISI
Tujuan
Sasaran
RPJMD Terwujudnya Pamekasan yang Bersih Sehat Cerdas dan Sejahtera Berlandaskan Iman dan Taqwa didukung Aparat yang Profesional
Misi no 4. = Meningkatkan pembangunan dibidang ekonomi dengan prioritas sektor pertanian dan optimalisasi komoditas unggulan daerah yang berwawasan lingkungan
Meningkatkan produksi dan produktivitas sektor pertanian, perkebunan dan perikanan
Meningkatnya pembangunan pertanian /peternakan
Renstra Terwujudnya sektor peternakan yang tangguh berdaya saing berwawasan lingkungan dan mensejahterakan peternak
Meningkatkan peran potensi sumber daya lokal peternakan secara berkesinambungan dan berkelanjutan dalam mewujudkan sektor peternakan yang tangguh berdaya saing berwawasan lingkungan
Mewujudkan sektor peternakan sebagai bagian penggerak roda perekonomian Pamekasan
1. Meningkatnya produktivitas ternak lokal berdaya saing
2. Meningkatnya kemampuan peternak dalam menghasilkan produk peternakan yang tangguh berdaya saing dan berwawasan lingkungan
Kemudian pencapaian sasaran dijabarkan ke dalam rencana strategis sebagaimana pada halaman berikut .
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2013 – 2018
INSTANSI : DINAS PETERNAKAN
VISI : Terwujudnya sub sektor peternakan yang tangguh berdaya saing berwawasan lingkungan dan mensejahterakan peternak
MISI : Meningkatkan peran potensi sumber daya lokal peternakan secara berkesinambungan dan berkelanjutan dalam mewujudkan
sektor peternakan yang tangguh berdaya saing dan berwawasan lingkungan
TUJUAN : Terwujudnya sektor peternakan sebagai bagian penggerak roda perekonomian Pamekasan
INDIKATOR TUJUAN : PDRB sub sektor peternakan
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN
SASARAN
KET.
NO. URAIAN INDIKATOR RUMUS
Data
Awal
(2013)
T A R G E T
KEBIJAKAN PROGRAM 2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7 8
1.1
Meningkatnya
produktivitas ternak
lokal berdaya saing
A
1
Jumlah populasi
pada tahun tertentu
(ekor):
- Populasi Sapi potong
- Populasi Kambing - Populasi domba - Populasi Ayam buras - Populasi Ayam ras
pedaging - Populasi Ayam ras
petelur
=∑ populasi sapi potong
=∑ populasi kambing =∑ populasi domba =∑ populasi ayam
buras =∑ populasi ayam ras
pedaging =∑ populasi ayam ras
petelur Satuan (ekor)
149855 62162 777962
152430
312840
152103
62784 801301
157003
359766
154384
63411 825340
159358
413731
156700 64046 850100 161748
475791
159051 64686
875603
164175
547159
161436 65333
901871
166637
629233
Meningkatkan
produktivitas
ternak secara
optimal
berakibat pada
pertambahan
populasi dan
poduksi ternak
dengan
memanfaatkan
sumber daya
alam lokal dan
Program
Peningkatan
Produksi Hasil
Peternakan,
Program
pemberdayaan
peternak
2
.
Jumlah produk
ternak pada tahun
tertentu (ton)
- Daging sapi - Daging kambing - Daging domba - Daging ayam buras - Daging broiler - Telur ayam buras - Telur ayam ras
=∑ produksi daging sapi =∑ produksi daging
kambing =∑ produksi daging
domba =∑ produksi daging ayam
buras =∑ produksi daging broiler =∑ produksi telur ayam
buras =∑ produksi telur ayam
ras )
2200 220 120 600 200 2000
2300 230 130 650 250 2500
2400 240 140 700 300 3000
2500
250
150 750 350
3500
2600 260
160 800 400 4000
2700 270 170 850 450 4500
meningkatkan
kewaspadaan,
tindakan
pencegahan
dan
penanganan
penyakit ternak
serta pemasaran
hasil produksi
peternakan
Program
pencegahan dan
penanggulang
an penyakit
ternak,
Program
peningkatan
pemasaran
produksi hasil
peternakan
SASARAN
CARA MENCAPAI TUJUAN DAN
SASARAN KET.
NO. URAIAN INDIKATOR
Data
Awal
(2013)
T A R G E T KEBIJAKAN PROGRAM
Rumus 2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7 8
2
Meningkatnya kemampuan peternak dalam menghasilkan produk peternakan yang tangguh berdaya saing dan berwawasan lingkungan
1
Persentase
kelompok tani
agribisnis
peternakan
yang
berprestasi
pada tahun
tertentu
= (∑ Kelompok
tani agribisnis
peternakan
berprestasi/ Total
kelompok tani
se-kab)*100%
0,6
1,2
1,8
2,4
3,0
3,6
Upaya
menumbuhkemba
ngkan kelembagaan
peternak yang mandiri dan
berwawasan
lingkungan harus dilakukan melalui
sistem yang terukur dan
berkesinambunga
n yang dapat membina dan
memotivasi kelompok yaitu
penilaian dan lomba kelompok
tani ternak
berprestasi
Program pemberdayaan
penyuluhan, Program
peningkatan
penerapan teknologi
peternakan
TABEL KETERKAITAN MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN
Meningkatkan peran potensi sumber daya lokal peternakan secara berkesinambungan dan berkelanjutan dalam mewujudkan sektor peternakan yang tangguh berdaya saing dan berwawasan lingkungan
Mewujudkan sektor peternakan sebagai bagian penggerak roda perekonomian Pamekasan
1. Meningkatnya
produktivitas
ternak lokal
berdaya saing
1). Jumlah populasi ternak
pada tahun tertentu :
- Populasi Sapi potong - Populasi Kambing - Popuasi domba - Populasi Ayam buras - Populasi Ayam ras
pedaging - Populasi Ayam ras
petelur
Meningkatkan
produktivitas ternak
secara optimal berakibat
pada pertambahan
populasi dan poduksi
ternak dengan
memanfaatkan sumber
daya alam lokal dan
Program
Peningkatan
Produksi Hasil
Peternakan,
Program
Pemberdayaan
peternak
1. Akselerasi Peningkatan Populasi dan Kualitas Sapi Madura dan Sapi Crossing Berbasis Satu Saka
2. Peremajaan Kontrak Tenaga Pendukung Inseminasi Buatan
3. Stimulan pengembangan usaha peternakan
4. Operasional pembinaan peternak kambing susu
5. Updating peternakan 6. Sumber bibit/benih
kelompok hijauan makanan ternak (HMT)
7. Pengembangan budidaya ayam leghorn
8. Pengembangan Kawasan Sapi Bibit
9. Pengembangan Kawasan Sapi Madura Limousin (madrasin)
10. Pengembangan Kawasan Kambing Peranakan Etawa (PE) di Kampung Ternak
11. Pengembangan Peternakan Ayam Ras Pedaging
12. Pengembangan Peternakan Ayam Ras Petelur
2). Jumlah produk ternak
pada tahun tertentu (ton)
- Daging sapi - Daging kambing - Daging domba - Daging ayam buras - Daging broiler - Telur ayam buras - Telur ayam ras
meningkatkan
kewaspadaan, tindakan
pencegahan dan
penanganan penyakit
ternak serta pemasaran
hasil produksi
peternakan
Program
pencegahan
dan
penanggulang
an penyakit
ternak,
Program
peningkatan
pemasaran
produksi hasil
peternakan
13. Monitoring dan Pembinaan Ternak Bantuan Pemerintah dan ternak Aset Pemerintah
14. Pengadaan Kendaraan Operasional untuk Angkutan Container N2 Cair
15. Pengendalian dan
Penanggulangan Penyakit Avian
Influenza dan New
Castle Desease 16. Penanganan Gangguan
Reproduksi pada sapi 17. Pelayanan Kesehatan
hewan (pengobatan hewan gratis)
18. Peningkatan Pelayanan
Laboratorium Kesehatan Hewan
19. Penguatan pelayanan pusat kesehatan hewan
UPTD I ,II,III, IV
20. Pembinaan dan pengawasan bahan
pangan asal hewan 21. Ekspose/promosi hasil
pembangunan peternakan
22. Apel Ternak dan
Promosi Pemasaran Hasil Produk Peternakan
23. Fasilitasi Pengembangan
Kawasan Ternak
Unggas 24. Promosi gizi hasil
produk peternakan 25. Festival ternak dan
promosi hasil produk
peternakan
26. Pembinaan paguyuban ternak
27. Pembinaan Sapi
Taccek/Sapi Bibit Madura
28. Pembinaan Pengolahan Hasil ternak
29. Lokakarya Pengembangan Sapi
Madura
30. Operasional Pembinaan Pengembangan Usaha
Ternak 31. Bimbingan teknis
pengembangan
agribisnis peternakan 32. Pengadaan Sarana &
Prasarana RPH
2. .
Meningkatnya
kemampuan
peternak dalam
menghasilkan
produk
peternakan
yang tangguh
berdaya saing
dan
berwawasan
lingkungan
Persentase kelompok tani
agribisnis peternakan yang
berprestasi pada tahun
tertentu
Upaya menumbuhkembang kan kelembagaan peternak yang mandiri dan berwawasan lingkungan harus dilakukan melalui sistem yang terukur dan berkesinambungan yang dapat membina dan memotivasi kelompok yaitu penilaian dan lomba kelompok tani ternak berprestasi
Program pemberdaya an penyuluhan, Program peningkatan penerapan teknologi peternakan
1. Pembinaan dan penilaian
kelompok tani berbasis
ternak dan petugas berprestasi
2. Agroteknopark 3. Penerapan Teknologi
Peterrnakan
4. Bantuan sepeda motor roda 3 pengangkut pakan
ternak 5. Demplot Usaha
Peternakan Terpadu
6. Demplot Instalasi Biogas 7. Pembuatan rumah
kompos
Kemudian rencana strategis ditindaklanjuti dengan rencana kinerja tahunan. Berikut
disatmpaikan rencana kinerja selama 5 tahun
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V Meningkatnya produktivitas ternak lokal berdaya saing
Jumlah populasi
ternak pada
tahun tertentu :
- Sapi potong - Kambing - Domba - Ayam buras - Ayam ras
pedaging - Ayam ras
petelur
152103 62784
801301
157003
359766
154384 63411 825340
159358
413731
156700 64046
850100
161748
475791
159051 64686
875603
164175
547159
161436 65333
901871
166637
629233
Jumlah produk ternak pada tahun tertentu (ton)
- Daging sapi - Daging kambing - Daging domba - Daging ayam buras
- Daging broiler - Telur ayam buras - Telur ayam ras
2300 230 130 650 250 2500
2400 240 140 700 300 3000
2500
250 150 750 350 3500
2600 260 160 800 400 4000
2700 270 170 850 450 4500
Meningkatnya kemampuan peternak dalam menghasilkan produk peternakan yang tangguh berdaya saing dan berwawasan lingkungan
Persentase kelompok tani agribisnis peternakan yang berprestasi pada tahun tertentu
1,2
1,8
2,4
3,0
3,6
Guna mencapai target sasaran yang telah ditetapkan maka disusunlah program dan kegiatan beserta pagu
indikatifnya sebagai berkut.
B. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Per Tahun
No Program dan kegiatan Volume sasaran Lokasi Kec/desa Indikator outcome
Satker pelaksana
Rencana Pembiayaan (Rp)
APBN APBD Prov APBD Kab
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Pendidikan dan pelatihan Formal
20 orang Dinas Kab Meningkatnya keterampilan aparatur
35,000,000
Peningkatan kemampuan petugas lapang
50 orang Dinas Kab Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petugas dalam penguasaan IPTEK dan teknis peternakan
Dinas Kab 100,000,000
Penilaian lomba petugas berprestasi
2 orang Dinas Kab Meningkatnya kompetensi petugas teknis peternakan
Dinas Kab 100,000,000
Pelatihan petugas pengawas kesmavet
1 orang Dinas Prov Meningkatnya pengawasan mutu bahan pangan asal ternak
Dinas Prov 100,000,000
100,000,000
Pelatihan petugas pengawas mutu pakan
1 orang Dinas Prov Meningkatnya pengawasan mutu bahan pakan
Dinas Prov 100,000,000
100,000,000
Program Peningkatan Produksi Hasil peternakan
Akselerasi Peningkatan Populasi dan Kualitas Sapi Madura dan Sapi Crossing Berbasis Satu saka
30.000 akseptor 189 desa Meningkatnya populasi ternak
Dinas Kab 1,000,000,000
Peremajaan Kontrak pendukung inseminasi buatan
25 orang Dinas Kab Meningkatnya populasi ternak
Dinas Kab 180,000,000
Monitoring dan Pembinaan ternak bantuan pemerintah
50 kelompok tani Dinas Kab Meningkatnya populasi ternak
Dinas Kab 50,000,000
Bimbingan Teknis Pengembangan Usaha Peternakan / bimtek agribisnis peternakan
200 orang Dinas Kab Meningkatnya populasi ternak
Dinas Kab 500,000,000
Pengembangan Kawasan Sapi Bibit PAPABARU (pewilayahan sumber bibit galu murni jawa timur)
58.229 ekor sapi bibit
Kec. Pakong, Pasean, Batumarmar, Waru
Meningkatnya populasi ternak
Dinas Kab, Provinsi, Pusat
1,000,000,000
300,000,000
300,000,000
Pengembangan kawasan sapi madrasin
96.857 ekor sapi Madura dan persilangannya
Kec. Tlanakan, Kadur, Larangan, Galis, Proppo, Pademawu, Palengaan, Pegantenan
Meningkatnya populasi ternak
Dinas Kab, provinsi, pusat
500.000.000 200.000.000 100,000,000
Sosialisasi Larangan Pemotongan Ternak Betina Produktif Perda No. 14 tahun 2012 tentang retribusi Jasa Usaha
7 RPH Dinas Kab Menurunnya jumlah pemotongan sapi betina produktif di RPH
Dinas Kab 200,000,000
Pengendalian pemotongan ternak betina produktif
7 RPH RPH Pamekasan, Pakong, Pegantenan, Waru, Palengaan, Proppo, Banyupelle,
Menurunnya jumlah pemotongan sapi betina produktif di RPH
Dinas Kab 7,560,000,000
7,00, 000,000
Pembangunan / Rehabilitasi rumah potong hewan representatif
7 RPH Banyupelle, Palengaan, Pegantenan, Waru, Proppo
Meningkatnya produksi ternak yang ASUH
Pusat 2,500,000,000
Pengadaan peralatan dan sarana RPH
7 RPH Pamekasan, Pakong, Pegantenan, Waru, Palengaan, Proppo, Banyupelle
Meningkatnya produksi ternak yang ASUH
Dinas kab, provinsi, pusat
5.000.000.000 500.000.000 300.000.000
VBC domba ekor gemuk 2 desa Kec.Pademawu, Tlanakan
Meningkatnya populasi DEG
Dinas Prov, pusat
600.000.000 400.000.000
Pengembangan unit pengolahan pakan skala kecil
4 kec Pakong, Pasean, Batumarmar, Waru
Meningkatnya produksi ternak bibit
Pusat 1.000.000.000
Sentra peternakan rakyat 2 desa, 2 kec Pasean, Waru Meningkatnya populasi dan produksi ternak
Pusat 100.000.000.000
Optimalisasi Kelahiran Melalui Sinkronisasi Birahi
60.000 sapi betina produktif
13 Kecamatan Meningkatnya populasi ternak
Dinas Kab, Prov, Pusat
250.000.000 150.000.000 50.000.000
Peningkatan kualitas pakan (bantuan pakan berkualitas)
56.555 ekor Kec.Tlanakan, Proppo, Kadur, Pademawu, Pamekasan
Meningkatnya produksi ternak sapi potong
Pusat 30.000.000.000
Lumbung Pakan ternak 20 kelompok tani Kec.Tlanakan, Proppo, Kadur, Pademawu
Meningkatnya produksi ternak sapi
Pusat,Provinsi
500.000.000 500.000.000
Sumber bibit/benih kelompok hijauan makanan ternak (HMT)
1.000.000 stek (100 kelompok tani)
Kec.Pakong, Pasean , Batumarmar, Waru
Meningkatnya produksi ternak sapi bibit
Dinas Kab, Provinsi, Pusat
500.000.000 400.000.000 100.000.000
Pengembangan sumber air 3 lokasi
Kec.Tlanakan, Proppo, Kec Pademawu
Meningkatnya ketersediaan sumber air bawah tanah
Pusat 600.000.000
Pengembangan kawasan ternak unggas
3 lokasi Kec.Tlanakan, Larangan, Kadur
Meningkatnya produksi ternak
Dinas Kab, provinsi, pusat
500.000.000 100.000.000 50.000.000
Operasional Pembinaan kelompok tani ternak
13 kelompok tani ternak
13 kecamatan Meningkatnya kemampuan kelompok peternak
Dinas Kab 100.000.000 100.000.000
Bantuan sarana produksi peternakan (pakan, obat, vitamin, mesin tetas, probiotik, alat pengahgkut pakan)
13 kelompok tani 13 kecamatan Meningkat nya produksi ternak unggas
Provinsi, Pusat
800.000.000 500.000.000 100.000.000
Peningkatan angka kelahiran sapi potong melalui peningkatan inseminasi buatan
60.000 sapi betina produktif
13 kecamatan Meningkatnya populasi ternak
Dinas kab, provinsi, pusat
500.000.000 200.000.000 150.000.000
Penerapan SKLB (surat keterangan layak bibit) pada sapi potong
Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Penanganan gangguan reproduksi hewan sapi
3 000 ekor sapi betina
13 kecamatan Meningkatnya populasi ternak
Dinas kab., provinsi, pusat
500.000.000 500.000.000 100.000.000
Pengobatan hewan gratis
Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Avian Influenza
826.011 ekor ayam buras
13 kecamatan Meningkatnya produksi ternak
Dinas kab, provinsi, pusat
300.000.000 200.000.000 100.000.000
Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit ND pada ayam buras
826.011 ekor ayam buras
13 kecamatan Meningkatnya produksi ternak
Dinas kab, provinsi, pusat
300.000.000 200.000.000 100.000.000
Optmialisasi Laboratorium kesehatan hewan dan klinik hewan
1 unit lab type C /klinik hewan
Kec.Tlanakan Meningkatnya produksi ternak
Dinas Kab, Provinsi
200.000.000 100.000.000
Surveilance dan monitoring penyakit brucellosis
160.000 ekor 13 kecamatan Meningkatnya produksi ternak yang ASUH
Pusat 1.000.000.000
Pembinaan dan pengawasan Bahan Pangan Asal Hewan
500 sampel Pasar-pasar tradisional
Meningkat produksi ternak yang ASUH
Dinas Kab 200.000.00
Pelayanan kesehatan hewan di Pasar Hewan
20.000 ekor Pasar hewan keppo Kec Larangan, Pasar hewan Wru Kec Waru, Pasar hewan Batubintang Kec.Batumarmar
Meningkatnya produk ternak yang ASUH
Dinas Kab 200.000.000
Bimbingan Teknis Kader Kesehatan Hewan
200 orang Kab.Pamekasan Meningkatnya keterampilan petugas /peternak
Dinas Kab 200.000.000
Pengembangkan sistem peringatan dini melalui ISIKHNAS
1 unit Dinas Tersedianya sistem pelaporan kesehatan hewan
Provinsi 100.000.000
Penerapan kesejahteraan hewan di RPH
100 ekor RPH Pamekasan, Pakong, Pegantenan, Waru, Palengaan, Proppo, Banyupelle
Meningkatnya produk ternak yang ASUH
Pusat 700.000.000
Pembangunan check point
5 unit Kec.Tlanakan Kec.Pasean Kec.Pakong Kec.Larangan Kec.Pademawu
Meningkatnya produksi ternak yang ASUH
Provinsi, pusat
500.000.000 200.000.000
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
Unit pengolahan pupuk organik (UPPO)
5 unit 13 kecamatan Meningkatnya pemanfaatan limbah ternak
Dinas Kab, Provinsi, Pusat
500.000.000 250.000.000 250.000.000
Pengelolaan Limbah Hasil Ternak (biogas)
5 unit 13 kecamatan Meningkatnya pemanfaatan limbah ternak
500.000.000 250.000..000 150.000.000
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
Gerakan makan minum produk peternakan
500 anak usia sekolah
Kab Pamekasan Meningkatnya produk ternak yang ASUH
Dinas Kab 100.000.000
Fasilitasi penanganan pasca panen daging
7 unit RPH Pamekasan, Pakong, Pegantenan, Waru, Palengaan, Proppo, Banyupelle,
Meningkatnya produk ternak yang ASUH
Pusat, Provinsi
1.200.000.000 600.000..000
Kendaraan pengangkut daging (berpendingin)
7 unit RPH Pamekasan, Pakong, Pegantenan, Waru, Palengaan, Proppo, Banyupelle,
Meningkatnya produk ternak yang ASUH
Pusat, Provinsi
1.200.000.000 600.000..000
Sistem informasi harga komoditas peternakan
I unit Kab Pamekasan Tersedianya aplikasi online pelaporan harga komoditas ternak
Provinsi 100.000.000
Pembinaan pasca panen 10 lokasi (7 RPH, dan 3 peternak unggas)
Kec. Pamekasan, Pakong, Pegantenan, Waru, Palengaan, Proppo, Banyupelle.
Tersedianya produk ternak yang ASUH
Provinsi 100.000.000
Festival/kontes/gebyar ternak dan produk ternak
1 even Kab Pamekasan Meningkatnya produksi peternakan
Dinas Kab 100.000.000
Program Pemberdayaan Penyuluhan
Pembinaan dan penilaian kelompok tani berbasis ternak
13 kelompok 13 kecamatan Meningkatnya kemampuan kelas kelompok
Dinas Kab 50.000.000
Pembinaan paguyuban ternak
7 paguyuban Kec.Pakong, Pasean, Waru , Batumarmar
Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peternak pembibit
Dinas Kab 60.000.000
Program Peningkatan Kesejahteraan Peternak
Pembinan Rukun Kematian Sapi
155.085 ekor 13 kecamatan Meningkatnya populasi ternak sapi
Pusat 7.000.000.000
Bantuan ternak bagi kelompok tani berbasis ternak :
- Ternak sapi 13 kelompok tani 13 kecamatan Meningkatnya populasi ternak sapi
Provinsi, pusat
2.000.000.000 200.000.000
- Ternak kambing 12 kelompok tani Kec.Tlanakan, Proppo,pademawu
Meningkatnya populasi ternak kambing
Provinsi, pusat
1.000.000.000 100.000.000
- Ternak ayam buras 2 kelompok tani Kec. Galis, Proppo Meningkatnya populasi ayam buras
Provinsi, pusat
500.000.000 200.000.000
PENGEMBANGAN KAWASAN SAPI BIBIT PAPABARU
Lokasi : Keputusan Bupati Pamekasan Nomor 188/173/432.131/2015 tanggal 2 Pebruari 2015 bahwa lokasi pembibitan adalah :
- Kecamatan Pakong - Kecamatan Pasean - Kecamatan Batumarmar - Kecamatan Waru
NO KEGIATAN TAHUN
2015 TAHUN
2016 TAHUN
2017 TAHUN
2018
1 Pembentukan tim teknis kabupaten
ⱱ
2
Pengusulan regulasi pembibitan (penetapan kawasan kepada Bupati Pamekasan dan Menteri Pertanian RI).
ⱱ
3 Pendataan pejantan pemacek unggul dan betina unggul
ⱱ
4 Pendataan kelompok tani berbasis ternak dan paguyuban ternak
ⱱ
5
Pembinaan peternak (kelompok tani dan paguyuban ternak) tentang satu tahun satu kelahiran pada sapi (SATU SAKA), good breeding practise, recording dan pentingnya surat keterangan layak bibit (SKLB)
ⱱ ⱱ ⱱ ⱱ
6
Pendampingan SATU SAKA oleh petugas lapangan kepada semua sapi betina yang di- IB maupun kawin alam
ⱱ ⱱ ⱱ ⱱ
7 Pemberian insentif peternak pejantan pemacek unggul
ⱱ ⱱ ⱱ ⱱ
8 Pelaporan perkawinan pejantan pemacek unggul oleh peternak kepada Dinas
ⱱ ⱱ ⱱ ⱱ
9 Pelaporan kelahiran kawin alam
ⱱ ⱱ ⱱ
10 Penerapan recording tetua jantan betina dan pedet kawin alam oleh peternak
ⱱ ⱱ ⱱ
11 Inseminasi buatan semen sapi Madura
ⱱ ⱱ ⱱ ⱱ
11 Pelaporan hasil kegiatan IB oleh inseminator
ⱱ ⱱ ⱱ ⱱ
12
Penerapan recording pada induk dan keturunan IB semen sapi Madura dimana peternak sebagai recorder
ⱱ ⱱ ⱱ
13 Evaluasi keberhasilan SATU SAKA
ⱱ ⱱ ⱱ
14 Uji performen pada sapi setiap desa
ⱱ ⱱ ⱱ
15 Pembentukan Village Breeding Center
ⱱ ⱱ ⱱ
16 Terlaksananya sistem pembibitan good breeding practise
ⱱ ⱱ
17 Pengajuan SKLB ⱱ
18 Kegiatan pendukung ⱱ ⱱ ⱱ ⱱ
19 Monitoring dan evaluasi ⱱ ⱱ ⱱ ⱱ
20 Pelaporan kegiatan akhir tahun
ⱱ ⱱ ⱱ ⱱ
21 Langkah-langkah perbaikan ⱱ ⱱ ⱱ
RENCANA ANGGARAN DAN BELANJA PENGEMBANGAN WILAYAH SUMBER BIBIT
SAPI MADURA PER TAHUN sebagai berikut :
1. Administrasi
- Honorarium Tim Teknis = 20 Org x Rp 100.000,- x 12 bulan = Rp. 24.000.000,-
- Honorarium Petugas Pelaporan= 1 Orang x Rp 100.000,- x 12 bulan = Rp. 1.200.000,-
- Belanja Bahan Komputer dan Pelaporan = 1 paket x Rp. 500.000,- x 1 tahun = Rp. 500.000,-
Anggaran administrasi kegiatan = Rp. 25.700.000,-
2. Pembinaan kelompok tani (jumlah poktan total 100 poktan jumlah anggota 100 orang dibina oleh
25 penyuluh)
- Honorarium instruktur = 25 Orang x 4 kali pertemuan x 25 poktan x 2 jam x Rp. 200.000,- x 1
tahun =
Rp. 40.000.000,-
- Makanan dan minuman rapat = 100 org x 25 poktan x Rp. 30.000 x 4 kali pertemuan x 3 tahun
= Rp. 330.000.000,-
- Transport peternak = 100 Orang X 4 Kali Pertemuan X Rp. 40.000 = Rp. 16.000.000,-
- Belanja cetak materi = 4 Paket X 25 Poktan X Rp. 20.000,- = Rp. 2.000.000,-
Anggaran pembinaan kelompok tani = Rp 338.000.000,-
3. Pelaporan Kawin Alam
- Honorarium Peternak Pejantan Pemacek (Insentive Pejantan Pemacek Unggul) = 120 Orang X
Rp. 50.000,- X 12 Bulan = Rp. 72.000.000,-
- Belanja cetak blanko laporan = Rp. 50.000,- X 120 = Rp. 6.000.000,-
Anggaran pelaporan kawin alam = Rp. 78.000.000
4. Pelaporan IB (Inseminasi Buatan)
- Cetak Blanko laporan IB = 20 X Rp. 50.000,- = Rp. 1.000.000,-
Anggaran pelaporan IB = Rp. 1.000.000,-
5. Pelaporan Kelahiran Kawin Alam dan IB (Inseminasi Buatan)
- Honorarium Petugas pelapor dan penginput data laporan = 4 Orang X 12 Bulan X Rp.100.000,-
= Rp. 4.800.000,-
- Cetak blanko laporan kelahiran kawin alam dan IB = 4 Buku X Rp. 50.000,- = Rp.200.000,-
Anggaran pelaporan kelahiran kawin alam dan IB = Rp. 48.200.000,-
6. Recording Ternak
- Cetak Kartu Recording = 100 ekor X 4 Kecamatan X RP. 200.000,- = Rp. 8.000.000,-
Anggaran recording ternak = Rp. 8.000.000,-
7. Pendampingan SATU SAKA pada ternak kawin alam dan IB (Inseminasi Buatan)
- Honorarium Petugas Pendamping =2 Orang X 4 Kecamatan X rp. 100.000,- X 12 Bulan = RP.
9.600.000,-
- Cetak blanko SATU SAKA = 8 Buku X Rp. 50.000,- = Rp. 400.000,-
Anggaran pendampingan SATU SAKA = Rp 10.000.000,-
8. Pembentukan VBC (Village Breading Centre)
- Uji performen :
a. Pembelian alat uji performance
. Timbangan ternak = 4 Unit X Rp. 15.000.000 = RP. 60.000.000,-
. Pita ukur = 4 Unit X RP. 500.000,- = Rp. 2.000.000,-
. Tongkat ukur = 4 Unit X Rp. 2.000.000,- = Rp. 8.000.000,-
b. Honor tim uji performen = 4 Orang X 4 Kecamatan X Rp. 100.000,- X 12 Bulan = Rp.
19.200.000,-
c. Survey Penyakit Hewan besar Menular = 4 Kecamatan X Rp.20.000.000,- =
Rp.80.000.000,-
Anggaran pembentukan VBC = Rp. 169.200.000,-
9. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
- Perjalanan Dinas Dalam Daerah = Rp. 10.000.000,- per tahun
Anggaran monev =Rp.10.000.000
10. Penerapan Good Breeding Practise
- Perbaikan kandang beserta sarana prasarana kandang = 35 Poktan X 35 Unit X
Rp.5.000.000,- = Rp. 6.125.000.000,-
- Perlengkapan sarana prasarana kandang (alat pembersih kandang) = 35 Poktan X 35 Unit X
Rp. 200.000,- = Rp. 245.000.000,-
- Penerapan Pengolahan Limbah (Biogas) = 35 Poktan X Rp. 35.000.000 X 1 Unit =
Rp.1.125.000.000,-
- Penerapan pakan berimbang (Pemberian pakan indukan) = RP. 50.000.000 X 4 Kecamatan
= Rp. 200.000.000,-
- Timbangan ternak = 35 Unit X Rp. 15.000.000,- = Rp.525.000.000,-
- Tongkat ukur = 35 Unit X Rp. 2.000.000,- = Rp. 70.000.000,-
- Pita ukur Sapi = 35 Unit X Rp. 500.000,- = Rp. 17.500.000,-
- Papan individu ternak = 35 Poktan X 35 Unit X Rp. 100.000,- = Rp. 122.500.000,-
Anggaran penerapan good breeding practice = Rp. 8.430.000.000,-
11. Pengajuan SKLB - Perjalanan Dinas Pengajuan SKLB ke Provinsi = Rp. 10.000.000,- Setahun
Anggaran pengajuan SKLB = Rp. 10.000.000,-
JUMLAH TOTAL ANGGARAN per tahun= Rp. 9.178.100.000 ,-
III. IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KAWASAN
Tahapan pengembangan kawasan peternakan :
1. Pengajuan regulasi sebagai pijakan
2. Pembentukan tim teknis dengan keputusan kepala dinas peternakan 3. Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti perguruan tinggi
maupun dinas lintas sektoral 4. Penyiapan dokumen pelaksanaan kegiatan
5. Sosialisasi kegiatan
6. Pelaksanaan kegiatan di lapangan
7. Monitoring dan evaluasi dan pelaporan’ 8. Menyusun rencana tindak lanjut. 9. Menindaklanjuti rencana tindak lanjut
Berdasarkan perincian program dan kegiatan setiap tahun maka jika dijelaskan dengan diagram tergambar sebagai sebagai berikut :
PENGEMBANGAN KAWASAN TERNAK UNGGAS (Ayam Ras)
PENGEMBANGAN
KAWASAN SAPI
BIBIT
Pembinaan
peternak/kelompok tani
Penerapan Good
breeding practise
Pembinaan
petugas
Pelayanan kesehatan
hewan/SIGAP SRATUS
Recording ternak
Uji performen
Regulasi
pembibitan sapi
Pakan berkualitas : - Penanaman HMT - Konsentrat spai bibit
Satu tahun satu kelahiran melalui IB dan Kawin alam
Penanganan
gangguan reproduksi
Surat keterangan
layak bibit
Festival/kontse
ternak bibit unggul
Asuransi sapi
PELARANGAN
PEMOTONGAN SAPI BETINA
PRODUKTIF
Pembangunan
cekpoint
Surveilance dan
pengamatan brucelosis
sarana prasarana peternakan :
pasar hewan, RPH memadai
Sekolah peternakan rakyat
Lokasi Kecamatan Tlanakan, Larangan, dan Kadur
PENGEMBANGAN
KAWASAN
UNGGAS
Pembinaan
peternak/kelompok tani
Bimbingan teknis
kesehatan hewan
Pembinaan
petugas
Pelayanan kesehatan
hewan
Bantuan sarana
produksi ternak :
mesin tetas,
desinfektan, dan
probiotik
Bantuan ternak
Regulasi
Pakan berkualitas : - Konsentrat
Mini feed mill
Penanganan pasca
panen
Rekomendasi
perbankan
Pembentukan
koperasi
peternak
Penerapan teknologi
pengolahan limbah
SEKOLAH PETERNAKAN RAKYAT
PENGEMBANGAN KAWASAN PENGGEMUKAN SAPI (KAWASAN SAPI MADRASIN) Lokasi : Kec. Tlanakan, Kadur, Larangan, Galis, Proppo, Pademawu, Palengaan, Pegantenan,
Pamekasan
PENGEMBANGAN KAWASAN KAMBING –DOMBA
PENGEMBANGAN
KAWASAN SAPI
MADRASIN
Pembinaan
peternak/kelompok tani
Penyediaan RPH
representatif
Pembinaan
petugas
Pelayanan kesehatan
hewan
Penerapan teknologi
pengolahan limbah(biogas,
UPPO)
Pengembangan
sumber air
Regulasi
Pakan berkualitas : - Konsentrat sapi
penggemukan
Mini feed mill
Satu tahun satu kelahiran
pada ternak sapi melalui IB
Festival/kontes
ternak bakalan
Asuransi sapi
PELARANGAN
PEMOTONGAN SAPI BETINA
PRODUKTIF
Pembangunan
cekpoint
Surveilance dan
pengamatan brucelosis
Kendaraan pengangkut
daging (berpendingin)
SEKOLAH PETERNAKAN RAKYAT
Lokasi : Kec. Tlanakan, Proppo, Pademawu, Palengaan,
PENGEMBANGAN
KAWASAN
KAMBING-DOMBA
Pembinaan
peternak/kelompok tani
Pembinaan
petugas
Pelayanan kesehatan
hewan
Penerapan teknologi
pengoahan limbah
Pengembangan
sumber air
Regulasi
Pakan berkualitas : - Konsentrat kambing
Mini feed mill
Festival/kontes
ternak
kambing.domba
Pembangunan
cekpoint
Pengobatan hewan
gratis
Bantuan ternak bibit
SEKOLAH PETERNAKAN RAKYAT
IV. MONITORING EVALUASI DAN PELAPORAN
A. Maksud dan tujuan
Monitoring dan evaluasi dilakukan sebagai upaya pengendalian internal dan bertujuan
untuk memastikan terlaksananya kegiatan dan adanya hambatan atau kendala yang
timbul sehingga dapat segera diberikan solusi dan rencana tindak lanjutnya.
B. Pembentukan tim monitoring evaluasi dan pelaporan.
Tim monitoring dan evaluasi dibentuk khusus yang terdiri dari unsur dinas dan petugas
lapangan.
C. Waktu monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilakukan setiap triwulan dan hasil monitoring dan evaluasi dibuat
secara tertulis sebagai laporan yang disampaikan kepada Pengguna anggaran dan Kuasa
pengguna anggaran. Jadwal sebagai berikut :
Waktu
Monitoring evaluasi Pelaporan Tindak lanjut
Triwulan I Minggu akhir bulan Maret
Awal bulan April Awal bulan April
Triwulan II Minggu akhir bulan Juni
Awal bulan Agustus Awal bulan Agustus
Triwulan III Minggu akhir bulan September
Awal bulan Oktober Awal bulan Oktober
Triwulan IV Minggu awal bulan Nopember
Minggu kedua bulan Nopember
Minggu kedua bulan Nopember
. D. Pelaporan
Laporan akhir tahun dibuat secara tertulis pada bulan Desember tahun berjalan dan
disertai bukti pelaksanaan kegiatan berupa dokumentasi.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran 1. Populasi Ternak Besar Menurut Kecamatan dan Jenis Ternak di Kabupaten Pamekasan Tahun 2015
KECAMATAN SAPI POTONG KUDA Kerbau
Jantan Betina Jantan Betina Jantan Betina
1 2 3 4 5 6 7
JANTAN
010.Tlanakan 4,989
7,793
1
5
- -
40
3.22
020.Pademawu
3,789
5,931
-
4
- -
2.44
030.Galis
1,543
2,407
1
3
- -
0.99
040.Larangan
3,845
6,021
-
-
- -
2.48
050. Pamekasan
3,227
1,923
1
3
- -
2.08
060.Proppo
4,706
11,143
1
3
- -
3.03
070.Palengaan
4,076
6,377
2
4
- -
2.63
080.Pegantenan
6,088
9,945 -
-
- -
3.93
090.Kadur
7,504
5,550
- -
4.84
100.Pakong
816
8,064
-
-
- -
0.53
101.Waru
6,473
9,707
1
8
- -
4.17
102.Batumarmar
5,975
7,259
1
10
- -
3.85
103.Pasean
877
19,058
1
7
- - 87700
0.57
JUMLAH
53,908
101,178
9
47
- -
155,086
34.76
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Pamekasan
Lampiran 2. Populasi Ternak Kecil Menurut Kecamatan dan Jenis Ternak di Kabupaten Pamekasan Tahun 2015
KECAMATAN
KAMBING DOMBA KELINCI
Jantan Betina Jantan Betina
1 2 3 4 5 6
010.Tlanakan 4,063
6,615
1,527
1,686
235
020.Pademawu
2,452
3,968
1,100
1,216
810
030.Galis
1,850
3,027
802
884
397
040.Larangan
2,588
4,195
1,305
1,443
795
050. Pamekasan
1,296
2,089
432
476
435
060.Proppo
1,887
3,043
909
1,004
138
070.Palengaan
2,032
3,284
929
1,027
210
080.Pegantenan
1,202
1,915
510
562
80
090.Kadur
1,250
2,000
578
638
75
100.Pakong
1,249
1,985
663
730
215
101.Waru
1,937
3,127
518
570
95
102.Batumarmar
1,409
2,263
590
653
78
103.Pasean
1,703
2,742
629
696
85
JUMLAH
24,918
40,253
10,492
11,585
3,648
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Pamekasan
Lampiran 3. Populasi Ternak Unggas Menurut Kecamatan dan Jenis Ternak di Kabupaten Pamekasan Tahun 2015
KECAMATAN Ayam Buras Ayam Ras Pedaging
Ayam Ras Petelur Itik Itik Manila
1 2 3 4 5 6
010.Tlanakan 64,500 10,000
90,500 2,136
2,290
020.Pademawu 60,280 33,000 16,300 8,193 5,342
030.Galis 116,220 51,000 17,600 5,595
1,990
040.Larangan 83,900 200,000 99,800 4,490 2,583
050. Pamekasan 89,890
- 16,000 8,095
548
060.Proppo 52,630 26,000 16,168 2,450 1,094
070.Palengaan 52,580 39,500 10,000
4,260 2,572
080.Pegantenan 44,500
- 8,700 1,090
450
090.Kadur 50,562 193,500 93,000 1,755 388
100.Pakong 51,357
- 13,800 7,173
2,457
101.Waru 55,453 18,000 9,800 1,390 1,690
102.Batumarmar 50,350 32,000 9,500 1,380 407
103.Pasean 53,789 30,000 23,500 1,785 398
JUMLAH 826,011 633,000 424,668
49,792
22,209
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Pamekasan
Lampiran 4. Banyaknya Rumah Tangga Pemelihara Ternak menurut Kecamatan dan Jenis Ternak di Kabupaten Pamekasan
KECAMATAN Sapi Unggas
TOTAL
1 2 3
010.Tlanakan 6,969 52
020.Pademawu 4,939 38
030.Galis 2,860 59
040.Larangan 6,362 119
050. Pamekasan 2,869 35
060.Proppo 9,423 30
070.Palengaan 6,596 33
080.Pegantenan 10,377 17
090.Kadur 8,828 102
100.Pakong 5,177 23
101.Waru 7,336 26
102.Batumarmar 7,877 29
103.Pasean 9,870 33
JUMLAH 89,483 596 90,079
Tabel 5. Produksi Daging, Kulit, dan Telur Menurut Jenis Ternak/Unggas di Kabupaten Pamekasan
PRODUKSI 2013 2014
2,015
1 2 3
1. Daging (kg)
-Sapi
3,447,104
1,694,318
2,656,574
-Kambing
613,898
143,693
176,678
-Domba
394,363
79,582
84,677
'-Ayam buras
214,360
105,981
158,334
-Ayam ras
18,146
219,093
178,948
-Itik
2,952
3,520
2,732
-Broiler
949,269
1,088,938
696,917
2. Kulit (lbr)
-Sapi
17,212
11,715
16,801
-Kambing
11,092
8,925
11,008
-Domba
5,274
4,943
5,428
3. Telur (kg)
-Ayam buras
379,424
456,624
473,717
-Ayam ras
3,252,496
3,351,750
4,306,134
-Itik
211,306
268,693
278,975
-Itik manila
30,298
46,101
48,227
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Pamekasan
Lampiran 6
POTENSI HIDROLOGI
KECAMATANJUMLAH
SUNGAI
SUMBER AIR/MATA AIR
Jumlah Area /Ha
PAKONG 1 18 1.257
PASEAN 1 4 138
BATU MARMAR 8 1 15
WARU 2 2 105
LAMPIRAN 7. PETA LOKASI WILAYAN SUMBER BIBIT SAPI MADURA KABUPATEN
PAMEKASAN
PAKONG
Kws Pengembangan
Sapi bibit madura
PASEAN
BATUMARMAR
WARU