Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 1
A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor
No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan Kota Bogor, mempunyai
Tugas Pokok melaksanakan sebagian urusan di bidang
perhubungan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut,
berdasarkan Peraturan Walikota Bogor Nomor 78 Tahun 2016
Tentang Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja dan Jabatan
Struktural Di Lingkungan Dinas Perhubungan Kota Bogor, Dinas
menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang perhubungan;
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perhubungan;
4. Pelaksanaan administrasi Dinas di bidang perhubungan;
5. Pelaksanaan teknis operasional di bidang perhubungan;
6. Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, perlengkapan,
sarana dan prasarana Dinas;
7. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perhubungan;
8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Dalam melakukan tugas pokok dan fungsi tersebut, Struktur
Organisasi Dinas Perhubungan Kota Bogor terdiri dari:
a. Pejabat Eselon II ; Kepala Dinas : 1 orang
b. Pejabat Eselon III ; - Sekretaris, : 1 orang
- Kepala Bidang : 3 orang
c. Pejabat Eselon IV ; - Kepala UPTD Terminal : 1 orang
- Kepala Sub Bagian : 2 orang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 2
- Kepala Seksi : 9 orang
- Ka.Sub.Bag.TU UPTD : 1 orang
d. Jabatan Fungsional; Penguji Kendaraan Bermotor 7 Orang
Pejabat struktural dalam melaksanakan tugas pokoknya
menjalankan fungsi:
1. Pelaksanaan koordinasi dalam penyusunan rencana dan
program kerja di lingkungan Dinas;
2. Pelaksanaan tugas administrasi umum, administrasi
kepegawaian, perlengkapan, keuangan, kearsipan dan
kerumahtanggaan;
3. Perumusan kebijakan dan bimbingan teknis di bidang lalu lintas
(manajemen lalu lintas, rekayasa lalu lintas dan pengendalian
dan ketertiban);
4. Penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang angkutan
(angkutan dalam trayek, angkutan tidak dalam trayek dan
komunikasi, informasi dan edukasi);
5. Penyiapan perumusan kebijakan penyelenggaraan di bidang
sarana dan prasarana (perparkiran, teknik prasarana dan
pengujian kendaraan bermotor);
6. Penyusunan rencana program dan rencana kerja UPTD
Terminal;
7. Pengelolaan administrasi keuangan dan umum di lingkungan
UPTD Terminal;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 3
GAMBAR-1:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 4
B. KEPEGAWAIAN
Jumlah pegawai di lingkungan Dinas Perhubungan Kota Bogor sampai
dengan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut :
No Uraian Jumlah
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 300
2. Pegawai Tenaga Kontrak Kerja 24
3. Pegawai PKWT 140
4. Pegawai Outsourcing Pihak III 13
5. Pegawai Outsourcing Swakelola 27
Jumlah ........................... 504
Pangkat dan Golongan Pegawai Negeri Sipil (PNS), meliputi:
No Pangkat Golongan Jumlah
1. Pembina Tk. I IV/b 1
2. Pembina IV/a 5
3. Penata Tk. I III/d 7
4. Penata III/c 9
5. Penata Muda Tk. I III/b 25
6. Penata Muda III/a 43
7. Pengatur Tk. I II/d 1
8. Pengatur II/c 108
9. Pengatur Muda Tk. I II/b 31
10. Pengatur Muda II/a 35
11. Juru Tk. I I/d 2
12. Juru I/c 18
13. Juru Muda Tk. I I/b 15
14. Juru Muda I/a -
Jumlah ......................... 300
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 5
Sedangkan Klasifikasi Pendidikan Pegawai dilingkungan Dinas Perhubungan
Kota Bogor, yaitu:
No Klasifikasi Pendidikan
PNS TKK PKWT PIHAK
III SWA
KELOLA
1. Strata 2 (S2) 23 - - - -
2. Strata 1 (S1) 59 - 19 - 2
3. Diploma IV (D4) - - - - 3
4. Diploma III (D3) 4 - 21 - 4
5. Diploma II (D2) - - - - 1
6. Diploma I (D1) - 1 1 - -
7. SMA / Sederajat 158 4 99 9 15
8. SMP / Sederajat 37 2 - 2 -
9. SD / Sederajat 19 9 - 1 -
10. Non Ijazah - 8 - - -
Jumlah ................... 300 24 140 12 25
C. KONDISI ORGANISASI
Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun
2016 Dinas Perhubungan Kota Bogor mempunyai TUGAS POKOK; melaksanakan
sebagian urusan di bidang perhubungan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, berdasarkan Peraturan Walikota
Bogor Nomor 78 Tahun 2016 Tentang Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja
dan Jabatan Struktural Di Lingkungan Dinas Perhubungan Kota Bogor, Dinas
menyelenggarakan FUNGSI :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang perhubungan;
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perhubungan;
4. Pelaksanaan administrasi Dinas di bidang perhubungan;
5. Pelaksanaan teknis operasional di bidang perhubungan;
6. Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, perlengkapan, sarana dan
prasarana Dinas;
7. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perhubungan;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 6
8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Dinas Perhubungan Kota
Bogor sebagai Organisasi Perangkat Daerah Kota Bogor yang menangani Urusan
di Bidang Perhubungan, juga telah dilengkapi dengan Peraturan Daerah (PERDA)
yang memudahkan operasionalisasi pelaksanaan tugas dan pelayanan masyarakat
berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dan didalamnya mengatur
KEWENANGAN Pemerintah Kota Bogor dalam penyelenggaraan LLAJ, yaitu:
1. Penyusunan dan penetapan rencana induk jaringan lalu lintas dan angkutan
jalan kota (RIJLLAJ-K)
2. Penyusunan dan penetapan kelas jalan pada jaringan jalan kota.
3. Penentuan lokasi, pengadaan, pemasangan, pemeliharaan dan penghapusan
rambu lalu lintas, marka jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas, alat pengendali
dan pengamanan pemakai jalan, alat pengawasan dan pengaman jalan, serta
fasilitas pendukung kegiatan LLAJ.
4. Persetujuan dan pemberian izin pelaksanaan pekerjaan jalan pada ruang milik
jalan yang dapat mengakibatkan gangguan lalu lintas.
5. Penetapan Lokasi – Pengesahan Rancang Bangun – Persetujuan
Pengoperasian Terminal Penumpang Tipe C
6. Persetujuan penyelenggaraan pool kendaraan.
7. Penetapan lokasi – pembangunan fasilitas parkir dan penyelenggaraan
perparkiran
8. Penyelenggaraan pengujian berkala terhadap kendaraan bermotor wajib uji di
Kota Bogor
9. Penetapan wilayah pelayanan - operasional, dan pelaksanaan pendaftaran
kendaraan tidak bermotor.
10. Penetapan persyaratan – tatacara pemasangan reklame dan pemberian
rekomendasi pemasangan reklame pada kendaraan angkutan umum.
11. Penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan kota
12. Penyelenggaraan analisis dampak lalu lintas di jalan kota atau kajian teknis
lalu lintas
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 7
13. Penetapan dan penyelenggaraan manajemen kebutuhan lalu lintas
14. Pengawasan dan pengendalian operasional terhadap penggunaan jalan
selain untuk kegiatan lalu lintas di jalan kota;
15. Operasional pemindahan dan penguncian roda kendaraan bermotor yang
berhenti atau parkir pada tempat yang dilarang
16. Penyusunan rencana umum jaringan trayek perkotaan dan penetapan
kebutuhan kendaraan untuk angkutan yang wilayah pelayanannya di dalam
wilayah kota.
17. Penetapan wilayah operasi dan kebutuhan kendaraan untuk angkutan taksi
yang wilayah pelayanannya di dalam kota.
18. Pemberian Izin Penyelengaraan Angkutan Penumpang Dalam Trayek
(Angkutan Kota) dan Izin Penyelengaraan Angkutan Penumpang Tidak
Dalam Trayek (angkutan taksi, angkutan dengan tujuan tertentu/sewa,
angkutan untuk tujuan keperluan pariwisata/ atau di luar pelayanan angkutan
orang dalam trayek, angkutan di kawasan tertentu pada jalan lokal dan jalan
lingkungan, dan angkutan khusus; antar jemput anak sekolah dan karyawan)
yang wilayah pelayanannya di dalam kota.
19. Penyusunan dan penetapan jaringan lintas angkutan barang pada jaringan
jalan kota
20. Penentuan tarif penumpang kelas ekonomi angkutan kota.
21. Penetapan persyaratan dan identitas kendaraan umum.
22. Pemberian izin insidentil kepada kendaraan umum yang telah memiliki izin
penyelenggaraan angkutan untuk digunakan menyimpang dari izin yang
dimiliki
23. Pelaksanaan peremajaan dan penghapusan kendaraan umum
24. Penetapan, pengaturan dan pengendalian tempat-tempat yang diperuntukkan
untuk kegiatan bongkar dan muat barang
25. Membangun dan mewujudkan budaya keselamatan lalu lintas dan angkutan
jalan, serta penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan
lalu lintas di jalan kota
26. Pembentukan, penetapan dan memfasilitasi pelaksanaan Forum Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 8
27. Pemeriksaan kendaraan di terminal dan di jalan sesuai kewenangannya dan
berpedoman pada peraturan perundang-undangan
28. Pelaksanaan penyidikan pelanggaran;
a. Pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan (ketentuan pengujian
berkala);
b. Daya angkut dan/atau cara pengangkutan barang;
c. Perizinan angkutan orang dan/atau barang dengan kendaraan bermotor
umum;
Berkaitan dengan penanganan masalah transportasi yang merupakan
program prioritas maka program yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Kota
Bogor adalah penataan lalu lintas dan angkutan jalan dengan tujuannya
meningkatkan ketertiban, kelancaran, dan keselamatan lalu lintas dan angkutan
jalan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun 2016 terdiri dari 9
(sembilan) program :
1. Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan;
4. Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Jasa Transportasi;
5. Terbangun dan Terpeliharanya Prasarana (Infrastruktur) dan Sarana
Perhubungan;
6. Peningkatan Keselamatan dan Keamanan Transportasi;
7. Peningkatan Kompetensi SDM Transportasi;
8. Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum;
9. Pengembangan Transportasi Yang Ramah Lingkungan.
D. ISU-ISU STRATEGIS
Isu Strategis yang menjadi permasalahan dan sekaligus tantangan dalam
penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan di Kota Bogor, antara lain:
1. Pertumbuhan penduduk Kota Bogor yang cukup tinggi yaitu rata-rata sekitar
+ 2,12 % dalam kurun 5 tahun terakhir.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 9
2. Tidak seimbangnya pertumbuhan jumlah kendaraan (rata-rata mencapai 11,7
% per tahun) dengan penambahan jaringan jalan (rata-rata 0,01%) dan
rendahnya kondisi pelayanan prasarana jalan akibat kerusakan jalan; belum
terpadunya pembangunan prasarana jalan dengan sistem jaringan
transportasi jalan, penataan kelas jalan dan terminal serta pola pelayanan
distribusi angkutan umum.
3. Ketidakseimbangan supply dan demand
Selain pertumbuhan kendaraan pribadi dan sepeda motor yang cukup tinggi,
juga akumulasi pelayanan angkutan umum di dalam wilayah Kota Bogor,
sebanyak 23 trayek (3.412 kendaraan) Angkutan Kota dan 10 trayek (4.644
kendaraan). Angkutan Perkotaan AKDP dengan jenis kendaraan bus kecil
(kapasitas tempat duduk + 10 orang), menambah volume lalu lintas semakin
padat dan berdampak terhadap in-efisiensi penggunaan ruang jalan di wilayah
Kota Bogor.
4. Jaringan jalan yang tersedia saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan pola
distribusi angkutan barang.
5. Masalah mobilitas, rendahnya kelancaran distribusi orang dan/atau barang,
akibat;
a. Terbatasnya perkembangan kapasitas prasarana jalan;
b. Kondisi sarana jalan yang rata-rata semakin menurun pelayanannya;
c. Optimalisasi penggunaan kapasitas jalan yang masih rendah tingginya
delay factor pada badan jalan), serta banyaknya daerah rawan
kemacetan akibat penggunaan badan, dan daerah milik jalan untuk
kegiatan sosial ekonomi, pasar (PKL), parkir;
d. Sistem manajemen lalu lintas yang belum optimal;
e. Penataan jaringan transportasi jalan, penetapan kelas jalan dan
pengaturan sistem terminal.
f. Terjadinya campuran lalu lintas (mixed traffic) yang tinggi.
6. Rendahnya tingkat disiplin pengguna jalan.
7. Kemacetan lalu lintas di Kota Bogor terutama menjelang hari libur (Sabtu,
Minggu).
8. Kurang memadainya fasilitas perlengkapan jalan, seperti marka, rambu RPPJ
dan paku jalan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 10
9. Meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas dan tingkat fatalitas korban laka.
10. Masih tingginya dampak lingkungan (polusi udara dan suara) akibat
kemacetan dan masih dominannya penggunaan lalu lintas kendaraan pribadi
di jalan;
11. Rendahnya kualitas pelayanan angkutan umum akibat belum adanya
keterpaduan rencana tata ruang wilayah dan pengembangan transportasi
perkotaan, khususnya lambatnya peningkatan kinerja dan pengembangan
koridor Angkutan Umum Massal ”BRT Trans Pakuan” dan penataan angkutan
kota ”saat ini” sebagai angkutan pengumpang (feeder).
12. Belum mantapnya manajemen kepengusahaan Angkutan Kota.
13. Masih terbatasnya pengembangan SDM di bidang LLAJ baik tingkat regulator
maupun operator, pembinaan usaha angkutan serta pengembangan teknologi
sarana dan prasarana LLAJ yang lebih efisien dan ramah lingkungan;
14. Belum optimalnya koordinasi antar lembaga yang bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan transportasi di Kota Bogor.
15. Terbatasnya anggaran pembangunan sarana dan prasarana transportasi
secara menyeluruh.
16. Masih minimnya minat swasta untuk berperan dalam investasi pembangunan
sarana dan prasarana transportasi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 11
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan sektor transportasi sangat berpengaruh terhadap
perekonomian dan karenanya transportasi dipandang sebagai urat nadi
perekonomian, keberadaannya disebut-sebut berperan penting dalam pencapaian
tujuan pembangunan, yaitu berperan sebagai; 1) “Promoting Sector” artinya
transportasi memiliki peran untuk mempromosikan potensi yang dimiliki daerah,
sehingga potensi yang ada lebih produktif untuk dapat di pasarkan, tumbuh dan
berkembang, dan 2) “Servicing Sector” artinya transportasi melayani sektor lain
seperti perdagangan, perindustrian dll.
Sementara di sisi lain, transportasi dipandang hanya sebagai kebutuhan
turunan “derived demand” (kebutuhan turunan) sehingga keberadaannya tidak
dipandang sebagai suatu hal yang penting. Perbedaan cara pandang ini
mengakibatkan transportasi dalam kondisi yang “abu-abu”, seperti penting tapi
tidak penting, seperti tidakpenting tapi ternyata penting juga. Arahan
pengembangan transportasi kelihatan seperti tidak konsisten dan kurang jelas
prioritasnya, apabila dikatakan bahwa arah pengembangan transportasi adalah
angkutan umum (massal), dalam kenyataannya kepemilikan kendaraan pribadi
terus meningkat dan belum terlihat upaya nyata untuk mengarahkan pengguna
kendaraan pribadi ke angkutan umum.
Sebagai konsekwensi dari laju pertumbuhan perekonomian dikawasan
perkotaan mengakibatkan peningkatan aktivitas kegiatan masyarakat, yang berarti
adanya peningkatan permintaan kebutuhan akan jasa transportasi. Dan dalam
mengantisipasi permintaan terhadap pelayanan jasa transportasi diperlukan
keseimbangan di dalam penyediaan sarana dan prasarana lalu lintas. Namun
demikian, menjaga keseimbangan tersebut sangatlah sulit untuk dilakukan, dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 12
karenanya masalah yang dihadapi hampir semua kota di Indonesia termasuk Kota
Bogor adalah kemacetan, kesemerawutan dan tingginya kecelakaan lalu lintas
sebagai akibat tidak terciptanya keseimbangan.
Penanganan masalah transportasi sepertinya dihadapkan pada permasalahan
yang rumit dan tidak berkesudahan karena memang sangat berkaitan dengan
masalah sosial, kesadaran manusia (masyarakat dan pemimpinnya), dan kemauan
semua pihak untuk bahu membahu “memin ima l i s i r kerusakan” yang telah
ditimbulkan bersama, dimana dengan semakin tingginya biaya kemacetan
lalulintas, polusi udara, kebisingan lingkungan dan lain-lain perlu dilakukan langkah
pembinaan, pengendalian dan pengawasan.
Dengan berbagai permasalahan transportasi di Kota Bogor, eksistensi peran
transportasi perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan melalui pembangunan
yang mengacu kepada konsep kesisteman, melalui proses perencanaan yang tepat
dengan tahapan yang terarah. Dalam kaitan dengan sistem perencanaan
pembangunan sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
maka keberadaan RENSTRA Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2015–2019
merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah
Kota Bogor khususnya dalam menjalankan rencana agenda pembangunan yang
tertuang dalam RPJMD Kota Bogor Tahun 2015–2019, serta dari keberadaannya
untuk setiap tahunnya selama periode perencanaan akan dijadikan pedoman bagi
penyiapan Rencana Kerja (RENJA) Dinas Perhubungan Kota Bogor yang dalam
penyusunannya mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota
Bogor.
RENSTRA Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2015–2019 disusun dalam
rangka memberikan gambaran tentang visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,
kebijakan, dan program Dinas Perhubungan Kota Bogor dalam kurun waktu 2015-
2019, dengan maksud untuk menyediakan tolak ukur pelaksanaan strategi
pembangunan Dinas Perhubungan Kota Bogor untuk secara konsekuen dan
konsisten menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan posisi dan peran yang
diemban, antara lain:
1. Memberikan arah dan pedoman bagi semua personil dalam melaksanakan
tugasnya untuk menentukan prioritas di bidang perencanaan pembangunan,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 13
sehingga tujuan program dan sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dalam
kurun waktu 2015 - 2019 dapat tercapai;
2. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi dengan
instansi terkait, monitoring, analisis, evaluasi kegiatan baik secara internal
maupun eksternal;
3. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan (stakeholders) tentang
rencana pembangunan tahunan;
4. Mewujudkan sinergisitas antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan
dan pengawasan dalam penyusunan program dan kegiatan antar tingkat
satuan unit kerja Dinas Perhubungan Kota Bogor dalam mewujudkan visi dam
misi, sehingga diharapkan dapat membantu menciptakan lingkungan internal
yang kondusif dan menghindarkan timbulnya penyimpangan tugas pokok dan
fungsi (tupoksi) organisasi atau disorientasi dari Core Businessnya.
5. Mewujudkan terciptanya lalu lintas yang aman, nyaman dan handal yang
dilaksanakan melalui program dan kegiatan yang lebih realistis sebagai
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Bogor Tahun 2015 – 2019.
B. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN I. VISI DAN MISI KOTA BOGOR
RPJMD Kota Bogor 2015-2019 adalah sebagai tahapan ke-3 dari RPJP Kota
Bogor 2005 – 2025, dimana Pemerintahan Kota Bogor dengan kepemimpinan
Walikota Bogor yang baru dalam melaksanakan pembangunan periode 2015 –
2019 menetapkan VISI yang lebih terfokus yakni “Menjadikan Bogor Sebagai
Kota Yang Nyaman, Beriman Dan Transparan”, dan dalam mewujudkannya
dengan MISI:
1. Menjadikan Bogor kota yang cerdas dan berwawasan teknologi informasi dan
komunikasi
2. Menjadikan Bogor kota yang sehat dan makmur
3. Menjadikan Bogor kota yang berwawasan lingkungan
4. Menjadikan Bogor sebagai kota jasa yang berorientasi pada kepariwisataan
dan ekonomi kreatif
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 14
5. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan transparan
6. Mengokohkan peran moral agama dan kemanusiaan untuk mewujudkan
masyarakat madani
II. VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOTA BOGOR
Dengan memperhatikan Visi dan Misi Kota Bogor 2015 – 2019 diatas adalah
sejalan dengan MISI-3 “Mewujudkan Bogor kota yang berwawasan lingkungan”,
dengan TUJUAN-III.2 “Meningkatkan Kualitas Daya Dukung dan Daya Tampung
Lingkungan Kota” dan TUJUAN-III.3 “Mengembangkan Transportasi Kota yang
mengutamakan Angkutan Massal, Pejalan kaki dan Pesepeda”. Hal tersebut adalah
sejalan dengan konsep pengembangan transportasi kedepan pada umumnya di
dunia, yaitu didasarkan pada 2 (dua) konsep dasar:
1. S.U.T (Sustainable Urban Transport) dan
2. E.S.T (Environment Sustainable Transport).
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Dinas Perhubungan Kota Bogor
menetapkan VISI : “Terwujudnya Sistem Transportasi Kota Bogor yang
Berkelanjutan, Berkualitas, dan Berwawasan Lingkungan” dengan maksud:
a. Sistem Transportasi
: Satu kesatuan komponen yang terdiri dari prasarana
(jalan, terminal dan stasiun KA), sarana (kendaraan) dan
sistem pengoperasian untuk mendukung kelancaran
mobilitas antar tata guna lahan dalam memenuhi
kebutuhan kehidupan ekonomi.
b. Berkelanjutan : Transportasi berkelanjutan (sustainable transportation)
merupakan konsep yang mengkaitkan antara tiga (3)
parameter yang saling berhubungan, secara
konprehensif dan saling ketergantungan, yaitu
Lingkungan, Sosial Masyarakat dan Ekonomi.
Berkelanjutan dalam penyelenggaraan transportasi,
dengan ide dan prinsip;
a : Access (jangkauan) Kota dirancang untuk manusia
bukan untuk mobil. Sehingga kota bagi orang yang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 15
tidak memiliki kendaraan akan merasa kenyamanan
yang sama dengan yang memiliki kendaraan.
b : Equity (keberadilan) Prioritas utama harus diberikan
kepada angkutan umum, berjalan-kaki dan
bersepeda yang merupakan alat transportasi yang
dapat dijangkau oleh semua orang dan memiliki
dampak negatif yang sedikit.
c : Pencegahan Polusi
d : Kesehatan dan Keselamatan
e : Partisipasi masyarakat dan transparansi. Sangatlah
penting untuk memberi dukungan dan informasi
secara cukup dan tepat kepada masyarakat tentang
pilihan moda transportasi.
f : Perencanaan yang terintegrasi
g : Manfaat ekonomi dan biaya yang rendah
c. Pelayanan Berkualitas
: Penyelenggaraan transportasi yang aman (dari resiko
kriminalitas), selamat (dari resiko kecelakaan), nyaman
(tertib, teratur dan rasa nyaman) dan handal
(efisien/cepat, murah; aksesibel/mudah dijangkau &
dapat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat;
adanya integrasi antar moda/fasilitas, terjadual dengan
ticketing system) bagi penggunanya.
d. Berwawasan Lingkungan
: Kebijakan strategis penyelenggaraan transportasi
berdasarkan tujuan untuk mengurangi Gas Rumah Kaca
(GRK) melalui konsep:
a. Avoid (menghindari atau mengurangi kebutuhan
perjalanan)
b. Shift (beralih ke moda transportasi yang lebih ramah
lingkungan)
c. Improve (meningkatkan efisiensi penggunaan bahan
bakar kendaraan dan teknologi kendaraan)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 16
III. TUJUAN DINAS PERHUBUNGAN KOTA BOGOR
a. Mewujudkan penyelenggaraan transportasi yang efektif,
yaitu berkaitan dengan ketersediaan aksesibilitas, optimalisasi kapasitas,
maksimalisasi kualitas serta keterjangkauan dalam pelayanan, melalui;
1) Penyediaan perlengkapan jalan dengan fasilitas pendukung yang memadai.
2) Pengendalian kapasitas jalan yang diakibatkan delay factor (PKL, parkir) di badan jalan.
3) Penyediaan prasarana terminal angkutan jalan yang memadai.
4) Kendaraan bermotor yang memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan serta ramah lingkungan.
5) Pengendalian ketertiban dan keselamatan lalu lintas.
6) Peningkatan kinerja angkutan umum yang lebih handal.
b. Mewujudkan penyelenggaraan transportasi yang efisien,
yaitu berkaitan dengan kemampuan pengembangan dan penerapan
teknologi transportasi serta peningkatan kualitas SDM transportasi yang
berdampak kepada maksimalisasi dayaguna dan minimasi biaya yang
menjadi beban masyarakat, melalui;
1) Pengembangan Intelligent Transportation System (seperti; ATCS, Bus Priority, VMS, Ticketing System)
2) Pengurangan emisi gas buang melalui penggunaan bahan bakar alternatif
3) Peningkatan pegawai yang profesional di bidang LLAJ
4) Peningkatan peran aktif masyarakat dan swasta (public private partnershif)
IV. SASARAN DINAS PERHUBUNGAN KOTA BOGOR
Sasaran Pembangunan Transportasi Tahun 2015-2019 yang ingin dicapai
dari TUJUAN pencapaian Misi Dinas Perhubungan Kota Bogor:
a. Meningkatnya keselamatan, keamanan dan pelayanan sarana dan
prasarana perhubungan sesuai standar pelayanan minimal, yang
dilakukan dengan pendekatan 5-E (Engineering, Education,
Enforcement, Encoragment, Emergency);
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 17
b. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan
prasarana perhubungan;
c. Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana perhubungan untuk
mengurangi bottleneck kapasitas infrastruktur perhubungan;
d. Peningkatan kualitas SDM dan melanjutkan restrukturisasi
kelembagaan;
e. Terwujudnya teknologi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan
sebagai antisipasi terhadap perubahan iklim untuk mewujudkan Green
City.
Sasaran pembangunan transportasi tersebut diwujudkan dalam sasaran sub
sektor:
a. Meningkatnya kondisi prasarana LLAJ terutama menurunnya jumlah
pelanggaran lalu lintas.
b. Peningkatan kelaikan dan jumlah sarana LLAJ.
c. Menurunnya tingkat kecelakaan dan fatalitas kecelakaan lalu lintas di
jalan, serta meningkatnya kualitas pelayanan angkutan dalam hal
ketertiban, keamanan dan kenyamanan.
d. Meningkatnya keterpaduan antarmoda dan efisiensi dalam mendukung
mobilitas manusia, barang dan jasa, mendukung perwujudan sistem
transportasi Kota Bogor.
e. Meningkatnya keterjangkauan pelayanan angkutan umum bagi
masyarakat.
f. Meningkatnya efektivitas regulasi dan kelembagaan transportasi jalan,
melalui;
1) Peningkatan koordinasi dan kerjasama antar Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) terkait.
2) Peningkatan peran serta swasta dan masyarakat dalam
penyelenggaraan transportasi jalan.
3) Memperjelas peran regulator dalam pelayanan transportasi publik.
g. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas yang baik, dan
penanganan dampak polusi udara serta pengembangan teknologi
sarana yang ramah lingkungan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 18
h. Meningkatnya SDM profesional dalam perencanaan pembinaan dan
penyelenggaraan LLAJ.
i. Terwujudnya penyelenggaraan angkutan perkotaan yang efisien dengan
berbasis masyarakat dan wilayah, andal dan ramah lingkungan serta
terjangkau bagi masyarakat. Untuk itu perlu didukung perencanaan
transportasi perkotaan yang terpadu dengan pengembangan wilayah
dan mengantisipasi permintaan pelayanan serta didukung oleh
kesadaran dan kemampuan pemerintah Kota Bogor dan masyarakat.
C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2017
Terdapat stigma negatif yang melekat untuk Kota Bogor selama ini yaitu “kota
sejuta angkot“. Stigma ini melekat bersamaan dengan berbagai permasalahan
transportasi yang muncul lainnya seperti kemacetan dan isu lainnya seperti
transportasi ramah lingkungan. Bidang prioritas ini akan memuat program-program
untuk mengatasi segala permasalahan tersebut sekaligus membangun fondasi bagi
pengembangan transportasi kota yang berkelanjutan di masa mendatang. Strategi-
strategi yang digunakan diantaranya adalah rasionalisasi jumlah dan ukuran
angkutan kota, memaknai transportasi sebagai “pergerakan, bukan perpindahan“
orang melalui jalur sepeda dan pedestrian, serta minimalisasi pergerakan
kendaraan melalui penyediaan fasilitas parkir yang tersentralisasi. Penataan
transportasi dan angkutan umum akan diwujudkan dengan 9 (sembilan) program
yang akan dilaksanakan pada kurun waktu RPJMD 2015-2019, sebagai berikut:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3. Program Peningkatan Pengembagan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan;
4. Program Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Jasa Transportasi;
5. Terbangun dan Terpeliharanya Prasarana (Infrastruktur) dan Sarana
Perhubungan;
6. Peningkatan Keselamatan dan Keamanan Transportasi;
7. Peningkatan Kompetensi SDM Transportasi;
8. Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum;
9. Pengembangan Transportasi Yang Ramah Lingkungan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 19
Pencapaian indikator kinerja dari kelima program tersebut dilaksanakan
melalui kegiatan yang ditetapkan dalam Rencana Kerja (RENJA) Dinas
Perhubungan Kota Bogor setiap tahunnya. Pelaksanaan RENJA Dinas
Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 telah dijabarkan dalam RKA-DPA setiap
kegiatan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran Dinas Perhubungan Kota
Bogor, sebagaimana PENETAPAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017
berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 20
PENETAPAN KINERJA
SKPD : DINAS PERHUBUNGAN TAHUN : PERUBAHAN TAHUN 2016
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program / Kegiatan Anggaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
Meningkatnya Kinerja Jaringan dan Pelayanan Transportasi Kota Yang Terpadu
Peningkatan kecepatan rata – rata jalan arteri dan kolektor dalam kota
28,15 Km/jam
PROGRAM PENINGKATAN AKSESIBILITAS PELAYANAN JASA TRANSPORTASI
3.688.087.000
1 Evaluasi Kinerja Jaringan Jalan dan Simpang 150.000.000
2 Evaluasi Kinerja Angkutan Dalam Trayek 100.000.000
3 Penyusunan Regulasi (Peraturan dan Keputusan Walikota sebagai tindaklanjut PERDA 3/2013 ttg LLAJ)
100.000.000
4 Pembangunan Fasilitas Parkir pada Badan Jalan
150.000.000
5 Pembangunan Shelter Non BTS Trans Pakuan dan BTS Trans Pakuan
1.270.000.000
6 Pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang
8.087.000
7 Pemeliharaan Jalur Pejalan Kaki. Jalur Pesepeda dan Tempat Parkir Sepeda
500.000.000
8 Pembangunan Pos Gatur 100.000.000
9 Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Jalur Bersepeda
400.000.000
10 Pemeliharaan Pos Gatur 50.000.000
11 Evaluasi Penyelenggaraan Perparkiran (On Street Parking)
60.000.000
12 Pemasangan Pagar Seputar Kebun Raya
800.000.000
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 21
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program / Kegiatan Anggaran
2
Meningkatnya Pelayanan Angkutan Umum
Cakupan Wilayah pelayanan angkutan umum
26 Kelurahan
PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ANGKUTAN UMUM
890.000.000
1 Pembinaan (Sosialisasi) dan Fasilitasi (Pelatihan) Badan Usaha ber Badan Hukum bagi Penyelenggara Angkutan Umum
100.000.000
2 Restrukturisasi/ Re-Routing Angkutan Kota & AKDP
402.500.000
3 Rasionalisasi Supply-Demand / Reduksi Kendaraan Tidak Bermotor (Becak)
187.500.000
4 Operasional Pelayanan Perizinan Angkutan Tidak Dalam Trayek
200.000.000
3
Meningkatnya Kinerja Sarana Prasarana Keselamatan Transportasi
a. Prosentase kendaraan bermotor wajib uji yang lulus uji
90% PROGRAM PENGEMBANGAN TRANSPORTASI YANG RAMAH LINGKUNGAN
902.150.000
1 Operasional Penyelenggaraan Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor
502.150.000
2 Pemeliharaan Data Base Sistem Informasi Pemeriksaan dan Pengadaan SMS Gateway (SMS Center)
150.000.000
3 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana PKB 250.000.000
b. Prosentase prasarana keselamatan transportasi yang berkondisi baik
75%
PROGRAM PENINGKATAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN TRANSPORTASI
14.771.782.333
1 Pengadaan-Pemasangan Rambu-rambu 598.333.333
2 Pengadaan-Pengecatan Marka Jalan 800.000.000
3 Pengadaan-Pemasangan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)
2.000.000.000
4 Pengadaan-Pemasangan Alat Pengendali & Pengaman Pemakai Jalan
1.000.000.000
5 Pemeliharaan Perlengkapan Jalan 700.000.000
6 Pemeliharaan CCTV Lalin - Control Room dan Server Data Base
200.000.000
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 22
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program / Kegiatan Anggaran
7 Pemasangan Zona Selamat Sekolah (ZoSS) 150.000.000
8 Dukungan Operasional Pengawasan-Pengendaliaan-Penjagaan-Pengaturan (WASDAL-GATUR) Lokasi Rawan Kemacetan
4.821.650.000
9 Operasional Penertiban 330.000.000
10 Operasional Penyelenggaraan Terminal 518.299.000
11 Operasional Forum LLAJ 200.000.000
12 Operasional Penilaian Wahana Tata Nugraha 70.000.000
13 Pengembangan Intelegent Transport System 3.000.000.000
14 Dukungan Operasional Penyelenggaraan Perparkiran
383.500.000
4
Meningkatnya Penggunaan Bahan Bakar Kendaraan Yang Ramah Lingkungan
Persentase kendaraan angkutan umum berbahan bakar alternative
11%
PROGRAM PENGEMBANGAN TRANSPORTASI YANG RAMAH LINGKUNGAN
75.000.000
1 Uji Petik Emisi Gas Buang Kendaraan Non-Umum
75.000.000
5
Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Dinas Perhubungan
a. Penilaian AKIP Dinas Perhubungan
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan BPK. Inspektorat Propinsi dan atau Inspektorat Kota terhadap program dan kegiatan urusan Perhubungan yang telah ditindaklanjuti
B
100%
PROGRAM PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN
50.000.000
1 Penyusunan Perencanaan dan Pelaporan OPD 50.000.000
c. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap kinerja perangkat daerah
3.3
PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI SDM TRANSPORTASI
692.500.000
1 Pengadaan Media (Sarana) Sosialisasi/Penyuluhan
292.500.000
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 23
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program / Kegiatan Anggaran
2 Sosialiasi/Penyuluhan DARTIBLANTAS & Kampanye Keselamatan
200.000.000
3 Pekan Nasional Keselamatan Transportasi Jalan
200.000.000
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
5.924.700.000
1 Pengelolaan Rumah Tangga OPD 3.813.700.000
2 Pemeliharaan dan Pengadaan BBM Kendaraan Operasional Dinas
1.361.000.000
3 Pembayaran Rekening Listrik Fasilitas Pendukung Lalu Lintas
750.000.000
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
4.475.000.000
1 Pengadaan Inventaris kantor 3.500.000.000
2 Pemeliharaan Rutin /Berkala Inventaris Kantor 975.000.000
Jumlah Anggaran 31.469.219.333
JUMLAH ANGGARAN :
31.469.219.333
1 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 5.924.700.000
2 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR 4.475.000.000
3 PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN 50.000.000
4 PROGRAM PENINGKATAN AKSESIBILITAS PELAYANAN JASA TRANSPORTASI 3.688.087.000
5 PROGRAM PENINGKATAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN TRANSPORTASI 14.771.782.333
6 PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI SDM TRANSPORTASI 692.500.000
7 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN ANGKUTAN UMUM 890.000.000
8 PROGRAM PENGEMBANGAN TRANSPORTASI YANG RAMAH LINGKUNGAN 977.150.000
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 24
A. PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan maka dalam
kelompok indikator kinerja didasarkan atas masukan, keluaran, hasil, manfaat dan
dampak yang dinilai secara kuantitatif dan terukur (dalam angka). Pengukuran
kinerja mencakup 2 (dua) komponen, yaitu :
1. Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS), yaitu tingkat pencapaian sasaran
Dinas Perhubungan Kota Bogor merupakan tingkat pencapaian target
(rencana tingkat capaian) dari masing-masing indikator sasaran yang telah
ditetapkan sebagaimana dalam dokumen Rencana Kerja (RK) maka
pengukuran tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil
pengukuran kinerja kegiatan, untuk lebih jelasnya Rencana Kinerja Tahunan
Dinas Perhubungan Kota Bogor dapat dilihat dalam Tabel Rencana Kinerja
Tahunan (RKT) sebagaimana terlampir.
2. Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK), dimana kinerja tersebut merupakan
tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing
kelompok indikator kinerja kegiatan.
B. EVALUASI DAN ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
Berdasarkan hasil perhitungan dan evaluasi kinerja kegiatan Dinas
Perhubungan Kota Bogor secara umum sesuai dengan sasaran, program dan
kegiatan. Dengan hasil capaian akhir kegiatan tahun 2017, bahwa Kinerja Dinas
Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 dapat simpulkan bernilai cukup berdasarkan
Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) sebagaimana Lampiran 2 (dua) dengan
tingkat capaian rata-rata sebesar 83,59%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 25
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
1. Anggaran dan Realisasi Keuangan 2017
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Dinas Perhubungan Kota
Bogor Tahun 2017 mencakup :
a. Pendapatan Retribusi
b. Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung
a. Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun Anggaran 2017
No URAIAN TARGET (Rp) REALISASI
(Rp) %
1. Retribusi Pelayanan Parkir Tepi Jalan
2.348.880.000 2.448.152.500 104,23
2. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
1.024.230.000 1.072.001.000 104,66
3. Retribusi Terminal 720.000.000 877.550.000 121,88
4. Retribusi Parkir Khusus 35.016.000 39.590.000 113,06
5. Retribusi Izin Trayek 125.000.000 133.200.000 106,56
Jumlah............... 4.253.126.000 4.570.493.500 107,46
b. Realisasi Belanja Tidak Langsung
No NO URAIAN ALOKASI (Rp) REALISASI
(Rp) %
1. Belanja Pegawai (Gaji dan Tunjangan)
31.673.405.670 26.643.599.160 84,12
c. Realisasi Belanja Langsung
NO NAMA KEGIATAN ALOKASI
(Rp)
REALISASI
(Rp) %
1 Evaluasi Kinerja Jaringan Jalan & Simpang 150.000.000 138.215.000 92,14
2 Evaluasi Kinerja Angkutan Dalam Trayek 100.000.000 - -
3 Penyusunan Regulasi (Peraturan dan/atau Keputusan Walikota sebagai tindaklanjut PERDA
3/2013 ttg LLAJ)
100.000.000 89.441.200 89,44
4 Pembangunan Fasilitas Parkir pada Badan Jalan 150.000.000 144.782.250 96,52
5 Pembangunan Shelter Non BTS Trans Pakuan dan BTS Trans Pakuan
1.270.000.000 1.165.831.600 91,80
6 Pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang 8.087.000 8.087.000 100,00
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 26
NO NAMA KEGIATAN ALOKASI
(Rp) REALISASI
(Rp) %
7 Pemeliharaan Jalur Pejalan Kaki. Jalur Pesepeda
dan Tempat Parkir Sepeda 500.000.000 483.704.501 96,74
8 Pembangunan Pos GATUR 100.000.000 97.441.250 97,44
9 Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Jalur
Bersepeda 400.000.000 398.094.170 99,52
10 Pemeliharaan Pos GATUR 50.000.000 47.298.600 94,60
11 Evaluasi Penyelenggaraan Perparkiran (On Street Parking)
60.000.000 54.503.000 90,84
12 Pemasangan Pagar Seputar Kebun Raya 800.000.000 57.280.500 7,16
13 Pengadaan-Pemasangan Rambu-rambu 598.333.333 586.058.709 97,95
14 Pengadaan-Pengecatan Marka Jalan 800.000.000 654.200.000 81,78
15 Pengadaan-Pemasangan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)
2.000.000.000 1.960.527.711 98,03
16 Pengadaan-Pemasangan Alat Pengendali &
Pengaman Pemakai Jalan 1.000.000.000 984.121.353 98,41
17 Pemeliharaan Perlengkapan Jalan 700.000.000 668.529.550 95,50
18 Pemeliharaan CCTV lalin - Control Room dan Server Data Base
200.000.000 198.910.000 99,46
19 Pemasangan Zona Selamat Sekolah (ZOSS) 150.000.000 142.294.760 94,86
20
Dukungan Operasional Pengawasan-Pengendalian-
Penjagaan-Pengaturan (WASDAL - GATUR) Lokasi Rawan kemacetan
4.821.650.000 3.913.929.000 81,17
21 Operasional Penertiban 330.000.000 319.800.000 96,91
22 Operasional Penyelenggaraan Terminal 518.299.000 472.988.500 91,26
23 Operasional Forum LLAJ 200.000.000 140.234.200 70,12
24 Operasional Penilaian Wahana Tata Nugraha 70.000.000 20.641.500 29,49
25 Pengembangan Intelligent Transport System 3.000.000.000 2.953.079.840 98,44
26 Pengadaan Media (Sarana) Sosialisasi/ Penyuluhan
292.500.000 261.018.500 89,24
27 Sosialisasi/Penyuluhan DARTIBLANTAS &
Kampanye Keselamatan 200.000.000 161.540.000 80,77
28 Pekan Nasional Keselamatan Transportasi Jalan 200.000.000 197.656.500 98,83
29
Pembinaan (Sosialisasi) dan Fasilitasi (Pelatihan)
Pembentukan Badan Usaha ber Badan Hukum
bagi Penyelenggara Angkutan Umum
100.000.000 96.328.500 96,33
30 Restrukturisasi/ Re-Routing Angkutan Kota &
AKDP 402.500.000 384.478.500 95,52
31 Rasionalisasi Supply-Demand / Reduksi Kendaraan Tidak Bermotor (Becak)
187.500.000 112.800.000 60,16
32 Operasional Pelayanan Perizinan Angkutan Tidak
Dalam Trayek 200.000.000 169.426.500 84,71
33 Uji Petik Emisi Gas Buang Kendaraan Non-Umum 75.000.000 74.775.000 99,70
34 Operasional Penyelenggaraan Pengujian Berkala
Kendaraan Bermotor 502.150.000 465.777.165 92,76
35
Pemeliharaan Data Base Sistem Informasi
Pemeriksaan dan Pengadaan SMS Gateway (SMS
Center)
150.000.000 133.308.600 88,87
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 27
NO NAMA KEGIATAN ALOKASI
(Rp) REALISASI
(Rp) %
36 Pemeliharaan sarana dan prasarana PKB 250.000.000 226.241.000 90,50
37 Dukungan Operasional Penyelenggaraan Perparkiran
383.500.000 368.173.516 96,00
38 Pengelolaan Rumah Tangga OPD 3.813.700.000 3.134.272.486 82,18
39 Pemeliharaan dan Pengadaan BBM Kendaraan
Operasional Dinas 1.361.000.000 1.221.334.799 89,74
40 Pembayaran Rekening Listrik Fasilitas Pendukung
Lalu Lintas 750.000.000 435.167.521 58,02
41 Pengadaan Inventaris Kantor 3.500.000.000 3.407.090.940 97,35
42 Pemeliharaan Rutin/ Berkala Inventaris Kantor 975.000.000 877.666.850 90,02
43 Penyusunan, Perencanaan dan Pelaporan OPD 50.000.000 47.683.750 95,37
Jumlah 31.469.219.333 27.474.734.321 87,31
2. Analisis Capaian Kinerja Indikator Efisiensi 2017
Berdasarkan hasil analisis capaian indikator anggaran belanja dan
anggaran pendapatan Tahun 2017, kinerja Dinas Perhubungan Kota Bogor
bernilai baik dengan tingkat capaian belanja rata-rata 85,71% dan
Penerimaan PAD 107,46%. Adapun realisasi capaian pada masing-masing
kegiatan TA. 2017 adalah sebagai berikut :
NO URAIAN ANGGARAN
(RP) REALISASI
(RP) %
1 Belanja Tidak Langsung
31.673.405.670 26.643.599.160 84,12
2 Belanja Langsung 31.469.219.333 27.474.734.321 87,31
a Belanja Pegawai 7.161.848.000 5.870.179.600 81,90
b Belanja Barang & Jasa 15.417.693.240 13.599.123.593 88,20
c Belanja Modal 8.889.678.093 8.005.431.128 90,05
Jumlah 1 + 2 63.142.625.003 54.118.333.481 85,71
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 28
A. TINJAUAN TINGKAT KEBERHASILAN
1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Perhubungan Kota Bogor ini dibuat sebagai
bagian mekanisme akuntabilitas, yang merupakan rekonstruksi dari seluruh
program / kegiatan yang dilakukan pada Tahun Anggaran 2017 yang
dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Kota Bogor dengan hasil tingkat
capaian akhir Tahun 2017, yaitu:
a. Belanja Langsung & Belanja Tidak Langsung rata-rata 85,71%
b. Penerimaan PAD 107,46%
2. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kegiatan Tahun 2017, Dinas
Perhubungan Kota Bogor secara umum telah melaksanakan sesuai Rencana
Kerja, dengan hasil capaian akhir kegiatan “baik” berdasarkan Pengukuran
Pencapaian Sasaran (PPS) dengan tingkat capaian rata - rata sebesar
83,59%.
3. Dalam kondisi dan lingkungan strategis yang berubah sangat berpengaruh
terhadap perencanaan yang telah dibuat. Karenanya dalam setiap
pengambilan keputusan dilakukan penyesuaian terhadap kondisi, dengan
tetap berorientasi kepada visi dan misi Dinas Perhubungan Kota Bogor,
seperti halnya pelaksanaan kegiatan:
a. Evaluasi Kinerja Angkutan Dalam Trayek tidak dapat dilaksanakan
dengan beberapa pertimbangan :
1) Program re-routing angkutan kota sedang dalam proses pelaksanaan,
adanya mutasi dan pengalihan kendaraan dari satu trayek ke trayek
lainnya, membuat pelayanan angkutan perkotaan kurang optimal.
2) Pelayanan pada koridor utama masih kurang optimal, kendaraan –
kendaraan yang tidak masuk pada koridor tersebut belum seluruhnya
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 29
beralih pada trayek yang telah ditentukan dan masih beroperasi pada
trayek lama.
b. Kegiatan Pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang
Kegiatan tidak dilaksanakan karena pada lokasi Jl. Ir. H. Djuanda tidak
diizinkan oleh Sekretariat Negara dikarenakan keberadaannya di Ring 1
(satu) / Pengamanan Presiden. Adapun alternatif lokasi lain (Masjid Raya)
Jl Pajajaran perlu dilakukan koordinasi lebih lanjut ke kementrian PUPera
terkait penggunaan jalan nasional, disamping itu ada data DED yang
diperlukan Review lebih lanjut menyesuaikan kondisi saat ini. Berkenaan
hal tersebut maka pembangunan JPO tidak dimungkinkan dapat
dilaksanakan pada TA. 2017.
c. Kegiatan Pemasangan Pagar Seputar Kebun Raya Bogor
Kegiatan ini tidak dilaksanakan karena gagal lelang, berdasarkan :
1) Berita Acara Pelelangan Pemasangan Pagar Pedestrian Seputaran
Kebun Raya Bogor No. 602.1/04/POKJA2-2017/Pagar/DLLAJ/X/
2017 tanggal 02 Oktober 2017
2) Surat Kepala Adbang PBJ Setda Kota Bogor No. 602.1/05/ POKJA2-
2017/Pagar/DLLAJ/X/2017 tanggal 04 Oktober 2017 perihal
Pemberitahuan Gagal Lelang
3) Surat Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor No. 027/965-Sarpras
tanggal 13 Oktober 2017 perihal Lelang Pagar Seputaran Kebun
Raya
Dikarenakan :
1) Tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan Teknis
2) Tidak dapat proses lelang ulang, dikarenakan membutuhkan waktu
sehingga mengurangi masa pelaksanaan yang dapat melewati
Tahun Anggaran 2017 (Waktu pelaksanaan pekerjaan selama 70
(tujuh puluh) hari kalender)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 30
d. Kegiatan Operasional Penilaian Wahana Tata Nugraha
Kegiatan ini tidak dilaksanakan karena berdasarkan Surat Dirjen
Perhubungan Darat Nomor : AJ.804/1/15/DJPD /2017 tanggal 22 Mei
2017 perihal Penyampaian Pelaksanaan Wahana Tata Nugraha Tahun
2017, bahwa akan dilakukan revisi terhadap Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor KM 5 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian
Penghargaan Wahana Tata Nugraha dan Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Darat Nomor SK. 1905/KP.801/DRJD/2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Perhargaan Wahana Tata Nugraha.
Kegiatan Penghargaan Wahana Tata Nugraha Tahun 2017 tidak
dilaksanakan, dan akan dilaksanakan pada Tahun 2018 setelah terbit
revisi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 5 Tahun 2010 tentang
Pedoman Pemberian Penghargaan Wahana Tata Nugraha dan Peraturan
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK. 1905/
KP.801/DRJD/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Perhargaan
Wahana Tata Nugraha.
B. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Permasalahan yang ada dan harus dihadapi sebagai bagian
program/kegiatan mendatang, antara lain :
1. Internal
a. Penerapan sistem manajemen dan rekayasa lalu lintas yang belum
optimal.
b. Sarana dan Prasarana pendukung yang belum memadai.
1) Terminal Penumpang:
a) Ruang tunggu penumpang yang kurang representatif,
b) Tidak terpenuhinya fasilitas utama & penunjang lainnya.
2) Halte/Shelter:
Sangat terbatasnya fasilitas/tempat tunggu (halte/shelter) pengguna
jasa angkutan umum.
3) Jaringan Jalan:
a) Penyempitan ruas jalan (bottle neck);
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 31
b) Terbatasnya kapasitas jalan.
c) Fasilitas pejalan kaki (pedestrian) sangat terbatas dan kurang
representatif.
4) Fasilitas Lalu Lintas:
a) Kurang, Hilang dan Rusaknya RPPJ dan Rambu lalu lintas
b) Kurang dan Tidak berfungsinya Traffic Light
c) Kurang dan Pudarnya Marka Jalan
5) Tempat Parkir, seperti :
a) Tidak adanya area parkir untuk bongkar muat barang;
b) Aktivitas parkir di badan jalan.
c) Aktivitas parkir pada kawasan kemacetan
6) Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), seperti :
a) Terbatasnya jembatan penyeberangan;
b) Lokasi jembatan penyeberangan kurang representatif
7) Angkutan Umum :
a) Terjadinya ketidakseimbangan supply dan demand dan belum
efektifnya penerapan operasional angkutan umum melalui
system shift.
b) Terbatasnya/lambatnya Pengembangan Koridor Angkutan
Massal “Trans Pakuan”.
c) Tumpang tindih jaringan trayek Angkutan Kota dan Angkutan
Perkotaan AKDP dan belum berjalannya konsep feeder
angkutan massal.
c. Tingkat akurasi dan ketersediaan data masih rendah
Ketersediaan dan keakuratan data sebagai sumber informasi untuk
mengambil suatu keputusan dalam menetapkan suatu kebijakan yang
akan dilaksanakan sangat kurang, dan karenanya sangat penting untuk
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 32
dipenuhi dalam rangka memfasilitasi perencanaan dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang handal dan tepat guna.
2. Eksternal
a. Pesatnya pertumbuhan dan dampak mobilitas yang tinggi terhadap
kebutuhan sosial ekonomi masyarakat.
Kota Bogor telah menjadi bagian kawasan aglomerasi perkotaan
Jabodetabek dan karenanya sebagai konsekuensi dari laju pertumbuhan
perekonomian dikawasan perkotaan mengakibatkan peningkatan
aktivitas kegiatan masyarakat, yang berarti adanya peningkatan
permintaan kebutuhan akan jasa transportasi dan tak terkecuali
kebutuhan pelayanan jasa transportasi pada kawasan Bogor-Depok-
Tangerang-Bekasi (BODETABEK) yang melahirkan pola pergerakan
commuter.
b. Masih rendahnya disiplin pengguna jalan
Berbagai muara permasalahan transportasi di Kota Bogor, diantaranya
adalah rendahnya tingkat disiplin para pelaku transportasi, antara lain
pengguna jasa angkutan umum yang lebih suka menunggu ditempat-
tempat yang mempunyai aksesibilitas tinggi seperti pada persimpangan
jalan.
c. Masih tingginya dampak lingkungan (polusi udara dan polusi suara)
akibat kemacetan dan masih dominannya penggunaan lalu lintas
kendaraan pribadi.
C. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
Banyaknya tantangan yang dihadapi Dinas Perhubungan Kota Bogor, dan untuk
mendukung tercapainya VISI dan MISI, maka Dinas Perhubungan Kota Bogor
harus mengambil langkah-langkah, antara lain:
1. Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan SDM dalam bidang teknis lalu
lintas angkutan jalan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 33
2. Mengoptimalkan program yang jelas untuk peningkatan dan pemeliharaan
prasarana lalu lintas dan fasilitas lalu lintas, baik melalui APBD Kota Bogor
maupun melalui program bantuan dari Pemerintah Propinsi dan Pemerintah
Pusat, serta adanya upaya pemberdayaan public private partnership.
3. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana LLAJ, serta fasilitas lalu
lintas sesuai kebutuhan dalam upaya peningkatan mobilitas dan aksesibilitas
masyarakat, serta sebagai bentuk jaminan pemenuhan pelayanan dan
keselamatan pengguna jalan.
4. Menumbuh kembangkan tingkat kesadaran masyarakat pengguna jalan untuk
mewujudkan ketertiban dan kedisiplinan berlalu lintas.
5. Komitmen dalam penegakan hukum (law enforcement) di jalan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 34
Pengukuran Kinerja pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan
Kota Bogor merupakan suatu tindak lanjut sesuai dengan Surat Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor: B/3302/M.PAN/12/2008
tanggal 10 Desember 2008 perihal penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP), maka disusunlah buku “Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas
Perhubungan Kota Bogor”. Laporan berisi tingkat capaian Kinerja Dinas Perhubungan
Kota Bogor pada Tahun 2017 sebagai pelaksanaan kegiatan yang mengacu pada
Rencana Strategi (RENSTRA) Tahun 2015 s/d 2019, yang meliputi aspek-aspek
Rencana Kinerja Tahunan, Pengukuran Kinerja dan Pengukuran Pencapaian Sasaran.
Laporan ini merupakan bentuk pertanggung jawaban Dinas Perhubungan Kota
Bogor dalam pelaksanaan kegiatan Tahun 2017, sekaligus dapat digunakan sebagai
bahan evaluasi guna meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang.
Dalam penyusunan laporan ini Kami menyadari masih banyak kekurangan
sehingga kritik dan saran senantiasa Kami harapkan sebagai bahan perbaikan dimasa
mendatang.
Bogor, Januari 2018 KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KOTA BOGOR,
Dra. RAKHMAWATI, M.Si Pembina Tk. I – IV/b NIP. 19701017 199003 2 002
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 35
Dinas Perhubungan Kota Bogor merupakan Perangkat Daerah (PD) di lingkungan
Pemerintah Kota Bogor dan dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya
berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bogor dan Peraturan Perundang – undangan yang
berlaku.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut, Dinas Perhubungan Kota
Bogor didukung oleh :
1. Pejabat Eselon II : 1 Kepala Dinas
2. Pejabat Eselon III : 1 Sekretaris, dan 3 Kepala Bidang
3. Pejabat Eselon IV : 2 Kepala Sub Bagian, 9 Kepala Seksi, 1 Kepala UPTD
dan 1 Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD.
Visi dan Misi Dinas Perhubungan Kota Bogor, sebagai berikut :
Visi : “Terwujudnya Transportasi Yang Aman, Selamat, Nyaman, Handal dan
Ramah Lingkungan ”
Misi : 1. Meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi dalam upaya
peningkatan pelayanan jasa transportasi;
2. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa
transportasi;
3. Meningkatkan kualitas pelayanan angkutan umum;
4. Mewujudkan pengembangan teknologi transportasi yang ramah
lingkungan untuk mengantisipasi perubahan iklim.
Dalam mewujudkan misi tersebut, berdasarkan RPJMD Kota Bogor dan
RENSTRA Dinas Perhubungan Kota Bogor 2015-2019, dengan tujuan, program dan
sasaran sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 36
1. Tujuan:
Dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi ditetapkan tujuan sebagai
rumusan yang harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dalam
jangka waktu 5 (lima) tahun. Selama kurun waktu 2015 – 2019 ditetapkan TUJUAN:
1.1. Mewujudkan penyelenggaraan transportasi yang efektif;
1.2. Mewujudkan penyelenggaraan transportasi yang efisien.
2. Program:
2.1. Program pelayanan administrasi perkantoran;
2.2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur;
2.3. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan;
2.4. Program perencanaan teknis pengembangan pembangunan bidang
perhubungan;
2.5. Program terbangun dan terpeliharanya prasarana (infrastruktur) dan sarana
pembangunan;
2.6. Program tersedianya dan terpeliharanya perlengkapan jalan;
2.7. Program peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi;
2.8. Program meningkatnya kompetensi pemangku kepentingan bidang
transportasi;
2.9. Meningkatnya kesadaran disiplin dan tertib berlalu lintas pemakai jalan;
2.10. Pengembangan sistem angkutan umum massal/Bus Transit System (BTS);
2.11. Pengembangan angkutan pengumpan (feeder);
2.12. Pengendalian angkutan tidak dalam trayek;
2.13. Pengurangan emisi gas buang kendaraan bermotor;
2.14. Peningkatan aksesibilitas pelayanan jasa transportasi;
2.15. Peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor.
3. Sasaran:
3.1. Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana transportasi untuk
mengurangi bottleneck kapasitas infrastruktur transportasi;
3.2. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan
prasarana transportasi;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 37
3.3. Meningkatnya keselamatan, keamanan dan pelayanan sarana dan
prasarana transportasi sesuai standar pelayanan minimal, yang dilakukan
dengan pendekatan 6-E (Engineering, Education, Enforcement,
Encouragment, Emergency, Economic);
3.4. Meningkatnya kualitas SDM dan melanjutkan restrukturisasi kelembagaan;
3.5. Terwujudnya teknologi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan
sebagai antisipasi terhadap perubahan iklim untuk mewujudkan Green City
dengan berpedoman pada Rencana Aksi Daerah untuk menurunkan Gas
Rumah Kaca (RAD-GRK).
4. Kegiatan:
Tertuang dalam Penetapan Kinerja Perubahan Tahun 2017.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pada Perangkat
Daerah (PD) Dinas Perhubungan Kota Bogor ini dibuat sebagai bagian mekanisme
akuntabilitas, yang merupakan rekonstruksi dari seluruh program/kegiatan yang
dilakukan pada Tahun Anggaran 2017 yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Kota
Bogor dengan hasil tingkat capaian akhir Tahun 2017, yaitu:
a. Belanja Langsung & Belanja Tidak Langsung 85,71%
b. Penerimaan PAD 107,46%
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kegiatan Tahun 2017, Dinas Perhubungan
Kota Bogor secara umum telah melaksanakan sesuai Rencana Kerja, dengan hasil
capaian akhir kegiatan “baik” berdasarkan Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS)
dengan tingkat capaian rata - rata sebesar 83,59%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 38
Kata Pengantar................................................................................................... i
Ringkasan Eksekutif........................................................................................... ii
Daftar Isi.............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi............................... 1
B. Kepegawaian………....................................................................... 4
C. Kondisi Organisasi......................................................................... 5
D. Isu-isu Strategis ............................................................................ 6
BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA................... 8
A. Latar Belakang .............................................................................. 8
B. Arah Kebijakan............................................................................... 10
C. Penetapan Kinerja Tahun 2017..................................................... 15
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA............................................................. 20
A. Pengukuran Kinerja........................................................................ 20
B. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja.................................... 20
C. Akuntabilitas Keuangan................................................................ 21
BAB IV PENUTUP...........................................................................................
A. Tinjauan Tingkat Keberhasilan ..................................................
B. Permasalahan yang Dihadapi ....................................................
C. Strategi Pemecahan Masalah ...................................................
24
24
24
26
LAMPIRAN...........................................................................................................
1. Penetapan Kinerja Perubahan Tahun 2017
2. Formulir RS (Rencana Strategis)
3. Formulir PPS (Pengukuran Pencapaian Sasaran)
4. Formulir RKT (Rencana Kerja Tahunan)
5. Formulir PKK (Pengukuran Kinerja Kegiatan)