BAB III
STRATEGI PEMASARAN PRODUK ELECTRA WISATA
DAN KENDALANYA
A. Produk-Produk Electra Wisata Surakarta
Seperti halnya sebuah perusahaan jasa pariwisata, maka Electra Wisata
Surakarta menyediakan berbagai macam produk yang terkait dengan adanya
perjalanan dan juga semua kebutuhan-kebutuhan dalam suatu kegiatan wisatawan.
Produk-produk wisata tersebut tentunya harus mampu menyesuaikan dengan
perkembangan dunia pariwisata yang kian maju, sehingga mampu memenuhi
semua kebutuhan sesuai dengan harapan pengguna jasa dan tentunya agar
perusahaan dapat bertahan dalam persaingan. Beberapa produk yang dimiliki
Electra Wisata Surakarta adalah:
1. Ticketing
Gambar 3.1 Meja ticketing Electra Wisata
Sumber: Electra Wisata Surakarta
Penyediaan jasa tiket suatu jasa transportasi tertentu sangat
diperlukan dalam konteks perjalanan wisata, komponen jasa ini mutlak
diperlukan, karena itu Electra Wisata juga menyediakan jasa pelayanan
pemesanan tiket khususnya pesawat udara baik domestik maupun
28
29
internasional dengan system reservasi yang telah on line dari perusahaan
penerbangan (airline) internasional, bahkan Electra Wisata Surakarta
adalah salah satu dari agen perjalanan di Solo yang telah menjadi agen PT.
Garuda Indonesia Airways dan juga merupakan anggota dari IATA
(International Association of Travel Agent).
Dalam divisi tiket terbagi atas dua bagian yaitu divisi International
ticketing dan Domestic ticketing, karena keduanya menggunakan sistem
yang berbeda sehingga dengan pemisahan tugas dan tanggung jawab yang
telah di berikan memudahkan dalam memberikan layanan secara maksimal
bagi pelanggan. Terlebih dalam divisi internasional tiket membutuhkan
ketelitian dan kerumitan yang cukup tinggi sehingga dengan pemilahan
pegawai mampu berkonsentrasi dalam bidang yang diberikan padanya.
Sementara sepanjang tahun 2015 tidak kurang dari 300 lembar tiket
domestik dan internasional, dengan perbandingan 275 lembar untuk tiket
domestik dan 25 lembar untuk tiket internasional. Untuk tahun 2016
hingga bulan Juni total tiket yang di keluarkan sebanyak 335 tiket.
(sumber : Electra Wisata Surakarta, Rekapan Tiket Domestik dan
Internasional, 2016)
30
2. Paket Wisata (Tour)
Gambar 3.1 Brosur paket wisata
Sumber: Electra Wisata Surakarta
Suatu biro perjalanan baru akan di katakan sebagai biro perjalanan
wisata jika perusahaan tersebut telah mampu menciptakan dan menjual
suatu paket wisata dan mempromosikannya sendiri. Tetapi jika perusahaan
itu hanya menjual tiket atau segala bentuk penyediaan jasa transportasi
saja maka perusahaan itu lebih tepat disebut dengan agen perjalanan.
Electra Wisata adalah biro perjalanan dengan daerah tujuan wisata di
hampir semua daerah wisata di Indonesia, yang dirancang sendiri maupun
yang diselenggarakan dengan bekerja sama dengan biro perjalanan wisata
didaerah tujuan wisata tersebut, paket wisata jenis ini lebih banyak
31
diterapkan pada paket wisata di luar kota dan diluar negeri terutama untuk
Individual Tour karena dirasa lebih efisien dan efektif dalam
penyelenggaraannya. Jenis paket wisata dan tour dibedakan menurut
beberapa aspek penyelenggaraannya, yaitu antara lain berdasarkan jumlah
produk, berdasarkan tempat tujuan, berdasarkan modal penjualan, dan
berdasarkan sifat penyelenggaraannya.
Berdasarkan jumlah produk paket wisata dibagi menjadi 2, antara
lain adalah sebagai berikut : Semi Inclusive Package ( Paket wisata produk
setengah) adalah paket wisata yang terdiri dari berbagai unsur produk
wisata, misalnya trasport + hotel, transport + tour, atau tour + hotel,
contoh : Sangiran Prehistoric Tour dan Solo Handicraft Tour. All
Inclusive Package (Paket wisata produk penuh) adalah paket wisata yang
terdiri dari semua unsur produk wisata, misalnya transport + hotel +
makan + tour, contoh : Solo Package Tour, Yogya Package Tour,
Semarang Package Tour, dan Central Java Package Tour.
Berdasarkan tempat tujuan paket wisata di bagi menjadi 3, antara
lain adalah sebagai berikut : Domestik Tour (Paket wisata dalam negeri),
adalah paket wisata yang masih di dalam suatu negara yang sama, contoh
Solo Package Tour, Semarang Package Tour, Yogya Package Tour,
Malang Package Tour, Banda Aceh Package Tour, dan lain sebagainya. .
Inbound Tour (Paket wisata ke dalam negeri) adalah paket wisata yang
berorientasi di wilayah Indonesia, contoh Karimun Jawa Package Tour,
Magelang Package Tour, Central Java Package Tour, Sabang Package
Tour dan lain sebagainya. Outbound Tour (Paket wisata ke luar negeri)
32
adalah paket wisata yang berorientasi pada daerah tujuan wisata luar
negeri. Electra Wisata Surakarta melayani penjualan paket wisata ke luar
negeri, contoh Malaysia, dan Singapura.
Berdasarkan modal penjualan paket wisata dibagi menjadi 2, yaitu:
Tailor Made Package Tour (paket wisata yang dibuat berdasarkan
permintaan konsumen) adalah paket wisata yang dibuat untuk memenuhi
keinginan konsumen secara personal, diorganisir sesuai permintaan baik
untuk perorangan maupun rombongan. Ready Made Package Tour (paket
wisata siap pakai) adalah suatu produk paket wisata di mana komponen-
komponennya sudah ditetapkan, tidak dapat diubah-ubah dan dapat
langsung dibeli oleh konsumen, dengan kata lain produk sewaktu-waktu
dapat diselenggarakan. Contoh Wonderful Solo 2D1N, Facinating Solo
3D2N, Fun and Learn Solo 3D2N, Wonderful Semarang 2D1N,
Facinating Semarang 3D2N, Wonderful Jogja 2D1N, Facinating Jogja
3D2N, FUNtastic Jogja 3D2N, Beautiful Sunrise Jogja 4D3N, Amazing of
Central Java 4D3N, Getting Around Central Java 5D4N, Grand Central
Java 6D5N untuk lebih lengkapnya lihat di lampiran 3.
Berdasarkan sifat penyelenggaraannya paket wisata dibagi menjadi
5, antara lain sebagai berikut: Ekskursi (excursion), yaitu suatu perjalanan
wisata jarak pendek yang ditempuh kurang dari 24 jam guna mengunjungi
satu atau lebih objek wisata, contoh Solo One Day Excursion, Yogja One
Day Excursion. Safari Tour yaitu suatu perjalanan wisata yang
diselenggarakan secara khusus dengan perlengkapan atau peralatan khusus
pula. Cruze Tour yaitu perjalanan wisata yang menggunakan kapal
33
pesiar mengunjungi objek-objek wisata bahari, dan objek wisata di darat
tetapi menggunakan kapal pesiar sebagai basis pemberangkatannya. Youth
Tour (wisata remaja), yaitu suatu kunjungan wisata yang
penyelenggaraannya khusus diperuntukan bagi para remaja menurut
golongan umur yang ditetapkan oleh hukum negara masing-masing.
Marine Tour (wisata bahari) suatu kunjungan objek wisata khususnya
untuk menyaksikan keindahan lautan, contoh Karimun Jawa Package Tour
(sumber: imamutasim.blogspot.co.id).
Di Electra Wisata, harga setiap paket wisata biasanya dibagi sesuai
dengan jenis akomodasi yang diinginkan oleh konsumen, sehingga dengan
banyaknya pilihan yang diberikan maka pelanggan dapat menentukan
paket wisata sesuai dengan anggaran mereka. Paket wisata yang paling
banyak diminati oleh pelanggan Electra Wisata adalah paket wisata
dengan tujuan Pulau Bali dan Lombok untuk paket wisata domestik,
sedangkan untuk paket wisata outbond yang paling banyak diminati adalah
paket-paket wisata dengan tujuan Singapura dan China (wawancara
Yosafat Alvian, Domestic Ticket & Tour Staff, Mei 2016).
3. Travel Document (Dokumen Perjalanan)
Untuk mengupayakan pelayanan jasa pariwisata khususnya
perjalanan keluar negeri membutuhkan beberapa dokumen yang sangat
dibutuhkan oleh pelanggan. Sesuai komitmen perusahaan untuk terus
memberikan pelayanan terbaik sesuai kebutuhan masyarakat maka Electra
Wisata Surakarta juga menyediakan jasa pengurusan dokumen perjalanan
seperti passport dan pengajuan permohonan visa yang mutlak diperlukan
34
oleh seorang wisatawan sebelum melakukan perjalanan ke luar negeri.
Karena proses pembuatannya cukup rumit maka biasanya pengguna jasa
tersebut akan memberikan wewenang kepada divisi dokumen perjalanan
untuk dapat membantu mempermudah proses pembuatan dokumen yang
mereka butuhkan. Dengan menyerahkan proses pengurusan dokumen
perjalanan kepada biro perjalanan wisata, biasanya akan mempercepat
proses pembuatan, hal ini tentu sangat menguntungkan bagi wisatawan
yakni dapat lebih efisien, efektif dan jauh lebih mudah.
Adapun syarat-syarat permohonan passport adalah:
1. KK (Kartu Keluarga) Asli.
2. KTP (Kartu Tanda Penduduk) Asli.
3. Akte Kelahiran Asli / Ijasah Terakhir.
4. Akte Pernikahan Asli (bagi yang sudah menikah)
5. SBKRI (bagi yang keturunan)
Untuk Anak, syarat pembuatan passport adalah:
1. KTP (Kartu Tanda Penduduk) kedua orang tua asli.
2. Akte kelahiran asli
3. Akte pernikahan orang tua asli
4. SBKRI orang tua (jika ada)
Beberapa negara tertentu tidak dapat memberikan visa kepada seseorang
untuk masuk ke negaranya, melalui travel agent hal tersebut dikarenakan
pengajuan permohonan mendapat visa diharuskan melalui proses
wawancara secara langsung. Untuk negara-negara seperti itu, divisi
dokumen perjalanan Electra Wisata Surakarta hanya dapat membantu
35
hingga proses pengajuannya sendiri. Permintaan pembuatan passport
memang tidak sebanyak permintaan akan produk-produk yang lain seperti
tiket dan voucher hotel, tetapi dalam dunia kepariwisataan sangat
diperlukan untuk mempermudah perjalanan wisatawan antar negara.
4. Holy Tour
Gambar 3.2 Leaflet wisata Holy Tour
Sumber: Electra Wisata Surakarta
Holy Tour merupakan salah satu produk Electra Wisata , holy tour
adalah tour rohani ke Israel dan sekitarnya bagi umat Kristen. Dengan
berwisata selama 12 hari lamanya, umat Kristen bisa melakukan
perjalanan ziarah / napak tilas sang PenciptaNya di negara Israel dan
sekitarnya. Produk Holy Tour inilah yang membedakan Electra Wisata
dengan biro-biro perjalanan yang lainnya, ini juga menjadi keunggulan
bagi biro perjalanan Electra Wisata sendiri.
36
B. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah suatu cara atau siasat dalam penawaran suatu
produk kepada konsumen atau customer dengan berbagai cara. Suatu biro
perjalanan wisata dalam memasarkan produk-produknya juga memerlukan
strategi pemasaran yang jitu, agar dalam pemasarannya lancar dan sesuai dengan
tujuan yang akan di capai.
Penyusunan dan penyelenggaraan paket wisata masih merupakan suatu
kegiatan peting yang identik dengan keberadaan biro-biro perjalanan. Oleh karena
itu salah satu kunci kesuksesan suatu biro perjalanan adalah kemampuan
menyusun paket wisata yang menarik, memasarkan produk-produk dan punya
daya saing serta layanan yang memuaskan dengan didasari strategi-strategi
tertentu dalam memasarkan setiap produknya.
Menurut Kotler (2006:149) terdapat lima tingkatan yang berbeda dalam usaha
perusahaan untuk membentuk hubungan dengan pelanggan, tingkatan tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Basic Marketing
Tenaga penjual hanya menjual produk atau jasa saja dan tidak melakukan
kontak ulang dengan pelanggan. Biasanya dilakukan oleh perusahaan
dengan jumlah pelanggan yang banyak dan profit marginnya kecil.
2. Reactive Marketing
Tenaga penjual tidak hanya melakukan aktivitas penjualan saja, tetapi juga
mendorong pelanggan untuk menghubunginya jika mereka mempunyai
pertanyaan, komentar atau keluhan.
37
3. Accountable Marketing
Tenaga penjual segera menghubungi pelanggan setelah transaksi terjadi
untuk mengetahui apakah produk yang dibeli tersebut sesuai dengan
harapannya atau tidak. Tenaga jual juga meminta pelanggan untuk
mengemukakan usul mengenai produk atau jasa tersebut. Informasi ini
akan membantu perusahaan dalam mengembangkan kualitas produk atau
jasa.
4. Practice Marketing
Tenaga penjual perusahaan akan secara terus menerus menghubungi
pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan produk yang dibeli dan
memberikan informasi mengenai produk baru yang dibuat perusahaan.
5. Partnership Marketing
Perusahaan bekerja secara terus menerus dengan pelanggan untuk
menemukan cara yang bermanfaat bagi pelanggan dan perusahaan dengan
menciptakan hubungan jangka panjang yang harmonis agar tercipta cara
untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
Jika dikelompokan dalam 4 Ps Strategi Pemasaran yang dilakukan oleh
Electra Wisata Surakarta adalah:
a. Product: membuat paket wisata yang belum banyak dibuat oleh Biro
Perjalanan Wisata yang lain seperti Holy Tour, Sabang Tour, dan Aceh
Tour. MICE Organizer, Hotel Reservation, Voucher Hotel, dan dokumen
perjalanan.
38
b. Price: Electra Wisata membuat paket wisata dengan harga yang terjangkau
dan sesuai dengan pelayanannya, harga yang di tawarkan oleh Electra
Wisata Surakarta sudah sesuai dengan target pasarnya yaitu kalangan
Businessment / Pedangan
c. Place: Layout ruangan yang menarik juga menentukan dalam pemasaran
produk. Jika kantor yang digunakan dalam keadaan berantakan maka
pelanggan enggan untuk datang, Electra Wisata Surakarta memiliki kantor
yang cukup luas dengan fasilitas ruang tamu, komputer 3 buah, terdiri dari
Ticketing 2 buah dan Accounting 1 buah. Pesawat telepon dan HP, TV,
mesin fotocopy, printer, dan mesin fax, serta kondisi ruangan yang bersih
membuat para pelanggan tidak merasa terganggu waktu datang.
d. Promotion: Brosur, digunakan sebagai alat promosi, dan Electra Wisata
Surakarta juga mempelajari dan menghitung-hitung kembali permintaan
masa lalu dan saat ini untuk bermacam-macam produk yang merupakan
sumber pendapatan selama ini. Produk mana saja yang banyak
memberikan keuntungan dan produk mana yang sama sekali tidak diminati
pelanggan. Dengan demikian Electra Wisata Surakarta dapat menambah
jumlah produk yang diminati dan memperbaiki produk yang kurang
diminati pelanggan agar diminati. Leaflet, digunakan sebagai media
promosi dan dibawa saat hendak menemui calon konsumen agar calon
konsumen bisa menggambarkan apa yang dijelaskan staff pemasaran
kepada calon konsumen. Selain itu leaflet ini disediakan di atas meja
kantor Electra Wisata sehingga siapapun yang berkunjung boleh
mengambil leaflet tersebut. Website, selain brosur dan leaflet, Electra
39
Wisata juga mempunyai webstite yang digunakan sebagai tempat untuk
memasarkan produknya, website ini berisi paket-paket wisata dari
berbagai daerah di Indonesia dan Dunia, dengan gambaran yang menarik
dan colorful membuat calon konsumen merasa tertarik mengakses website
tersebut. Untuk websitenya bisa di akses di www.electratour.com
Strategi yang dilakukan oleh Electra Wisata Surakarta dalam memasarkan
produknya adalah dengan 2 cara yaitu pemasaran secara langsung dan tidak
langsung. Secara langsung adalah dengan mendatangi kantor-kantor serta instansi
dan lembaga untuk bertemu langsung dengan calon pelanggan dan
mempresentasikan produk yang dijual kepada client sehingga meminimalisir
kekeliruan yang kemungkinan terjadi, sedangkan strategi pemasaran secara tidak
langsung yang dilakukan oleh Electra Wisata Surakarta adalah dengan cara
membuat brosur, leaflet yang nanti akan di sebarkan ke beberapa tempat seperti
stasiun,bandara,serta stasiun radio, hotel-hotel, agen perjalanan, persewaan mobil
dan bus. Electra Wisata Surakarta juga memiliki website yang merupakan bagian
dalam strategi pemasaran secara tidak langsung serta menjalin kerja sama antar
Biro Perjalanan Lain.
Target pasar yang dibidik perusahaan tersebut kalangan menengah ke atas
(businessment) yang selama ini selalu libur bersama keluarga dan anak-anak,
maupun karyawan dan akan memulai dengan pendatang baru yang berdiam
disekitar pusat perbelanjaan yang sedang berkembang. Produk Electra Wisata
Surakarta lebih sering dipakai oleh golongan mahasiswa yang melakukan study
tour serta instansi-instansi atau lembaga.
40
Dalam memasarkan paket wisata Electra Wisata , sales marketing harus aktif
dalam acara-acara yang diadakan seperti Bengawan Solo Travel Mart, Garuda
Airlines Travel Fair (GATF), dan Asita Fair.
Berikut adalah tabel Keunggulan Electra Wisata dibandingkan dengan Biro
Penjalanan lainnya:
Tabel 3.1
Perbandingan Keunggulan Media Promosi Electra Wisata dengan
Biro Perjalanan lain
NO Media Promosi
Electra
Wisata
Batari
Kencana
Tour
Natra
Tour
Miki Tour
Rosalia Indah
Tour & Travel
1 Brosur Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada
2 Leaflet Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada
3
Paket Wisata Khusus
(Holy Tour)
Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Dalam tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa Electra Wisata mempunyai
nilai plus di semua segi mulai dari brosur, leaflet hingga paket wisata khusus. Saat
ini brosur dan leaflet jarang sekali dibuat sebagai media promosi. Berdasarkan
survey penulis, pembanding-pembanding tersebut diatas sudah tidak lagi
memproduksi brosur serta leaflet karena mereka merasa rugi mengeluarkan biaya
untuk mencetak brosur dan leaflet yang tidak sebanding dengan hasil
pemasarannya sehingga kebanyakan dari pembanding tersebut hanya
41
mengandalkan pemasaran secara Mouth to Mouth atau dari mulut ke mulut untuk
memasarkan produk mereka.
C. Respon masyarakat
Masyarkat pada umumnya lebih memilih sesuatu yang bersifat praktis. Hal ini
pun mempengaruhi mereka dalam cara beristirahat setelah melakukan aktifitas
atau yang sering disebut refresing. Mereka juga tidak mau dipusingkan dan
direpotkan dengan pemilihan sarana transportasi, penginapan, restaurant, serta
objek wisata yang akan mereka kunjungi. Oleh karena itu, mereka lebih memilih
jasa pelayanan dari Travel Agent yang telah menyediakan paket wisata. Hal ini
menurut mereka lebih menghemat waktu, tenaga, maupun biaya. Tetapi tidak
sedikit pula masyarakat yang melakukan sendiri tanpa travel agen, karena mereka
tidak mau terikat dengan peraturan dan jadwal yang telah ditentukan.
Sampai saat ini respon masyarakat, khususnya masyarakat Solo terhadap
produk paket wisata Electra Wisata sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari
jumlah konsumen yang terus meningkat dan juga kepercayaan pelanggan salah
satunya seperti perusahaan pupuk Lembah Hijau, Naga mas, Uniba yang sering
menggunakan jasa Electra Wisata Surakarta dalam ticketing, paket wisata,
meningkatnya penjualan tiket pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Hal ini membuktikan bahwa produk dan pelayanan Electra Wisata
telah dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Damas Anggriawan selaku konsumen Electra Wisata menceritakan
pengalamannya sewaktu menggunakan jasa perjalanan wisata Electra Wisata,
Damas Mengatakan pelayanan dari Electra Wisata sudah cukup bagus, namun
Damas mengatakan ada sedikit kekurangan makanan sewaktu dia kunjungan studi
42
ke pulau Bali, saran Damas untuk Electra Wisata adalah untuk lebih diperhatikan
lagi porsi makanan dengan melihat siapa pengguna jasa mereka tersebut,
didominasi oleh pria ataukah wanita dan melihat dari daerah mana pengguna jasa
mereka. (Wawancara Damas Anggriawan, Konsumen, Mei 2016)
Selain Damas Anggriawan, Penulis juga mewawancarai salah seorang
karyawan Naga Mas yang pernah menggunakan jasa Electra Wisata, Beliau
mengatakan bahwa pelayanan, penanganan pelanggan, akomodasi dan transportasi
yang pernah dirasakan oleh Bapak Yudha Kusni Wibowo (karyawan Naga Mas)
tersebut sudah bagus, baik dan nyaman. Bapak Yudha puas dengan pelayanan
yang diberikan oleh Electra Wisata, beliau menambahkan “kendala itu pasti ada,
tetapi selama saya menggunakan jasa mereka (Electra Wisata), tidak ada kendala
yang berarti buat saya. Mereka sigap dan cepat menyelesaikan kendala tersebut,
saya merasa senang dan puas” Jelas Yudha Kusni Wibowo (Wawancara Yudha
Kusni Wibowo, Konsumen, Mei 2016)
43
D. Kendala–Kendala Dalam Memasarkan Produk dan Cara
Mengatasinya
Kendala yang dialami dalam pemasaran produk di Electra Wisata Surakarta
dikarenakan beberapa faktor yang kadang tidak terduga seperti: politik dan
hukum, ekonomi, persaingan antar biro, dan SDM. Faktor politik dan hukum, jika
situasi politik dan hukum suatu daerah atau negara sedang kacau maka keamanan
wisatawan tidak dapat dijamin sehingga wisatawan pun enggan untuk berpergian.
Suatu BPW sudah seharusnya memperhatikan situasi dan kondisi politik serta
keamanan suatu daerah atau negara yang akan dikunjungi sebagai DTW. Berikut
kendala-kendala yang dihadapi dalam memasarkan produk Electra Wisata
Surakarta:
1. Hubungan baik antar negara: hubungan antar negara juga dapat pula
dijadikan pedoman, apakah membawa rombongan ke negara tersebut tidak
akan mempengaruhi program perjalanan wisata yang sudah disusun jauh-
jauh hari sebelumnya. Sebagai contoh, enggannya operator luar negeri
mencantumkan Indonesia sebagai salah satu DTW yang akan dikunjungi
wisatawan mancanegara. Alasan mereka, karena Indonesia dalam keadaan
krisis dan sering terjadi demonstrasi. Hal tersebut menyebabkan
pendapatan suatu travel agent dan devisa negara menjadi berkurang.
Mengingat banyaknya kejadian yang tidak menguntungkan bagi
wisatawan pada khususnya dan dunia perjalanan wisata pada umumnya,
mungkin ada baiknya jika diadakan perjanjian antar negara bagaimana
penyelesaiannya untuk mengamankan dan menyelamatkan rombongan
wisatawan yang sedang berkunjung pada suatu negara.
44
2. Faktor Ekonomi: harga-harga yang tidak terkendali akan sangat
mempengaruhi keputusan orang untuk melakukan perjalanan wisata dan
juga dapat mempengaruhi kegiatan pemasaran dan operasi suatu BPW,
oleh sebab itu maka suatu perusahaan harus dapat mengendalikan
pengeluaran keuangan supaya tidak terlalu merugikan dalam memasarkan
suatu produk. Electra Wisata mengatasinya dengan cara menawarkan
produk dan jasa mereka kepada kalangan pebisnis serta kampus-kampus
maupun keluarga, sehingga harga yang tidak memberatkan kedua belah
pihak.
3. Persaingan antar BPW: persaingan ini juga merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi operasi kegiatan BPW dan pemasaran suatu produk. Faktor
tersebut wajar terjadi dalam dunia pariwisata. Electra Wisata mencermati
hal tersebut dengan melihat siapa pesaingnya, apa saja kekuatannya,
bentuk-bentuk produk dan pelayanannya sehingga dapat dicermati dan
menyainginya.
4. Faktor SDM: dalam hal ini keterampilan karyawan yang kurang sehingga
menghambat pemasaran dan operasional. Untuk kendala tersebut Electra
Wisata Surakarta mengadakan pelatihan-pelatihan karyawan secara
langsung agar karyawan menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.
Cara mengatasi kendala-kendala tersebut Electra Wisata melakukan evaluasi
pekerjaan setiap 3 bulan sekali dan mengadakan rapat sehingga masalah yang
dihadapi bisa terselesaikan. Agar tetap bisa bersaing dengan Biro Perjalanan
Wisata lain, Electra Wisata tetap membuat brosur dan leaflet untuk disebarkan
dan di promosikan ketika sebagian biro perjalanan sudah berhenti memproduksi
45
brosur dan leaflet. Celah inilah yang di manfaatkan Electra Wisata dalam
menghadapi persaingan antar Biro Perjalanan Wisata (Wawancara Liliana
Karsono, Accounting Staff, Mei 2016).