Download - 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
-
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
1/25
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kromatografi digunakan untuk memisahkan substansi campuran menjadi
komponen-komponen molekular (1). Seluruh bentuk kromatografi berkerja
berdasarkan prinsip ini. Semua kromatografi memiliki fase diam (dapat
berupa padatan, atau kombinasi cairan-padatan) danfase gerak (berupa cairan
atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-
komponen ang terdapat dalam campuran. Komponen-komponen ang
berbeda bergerak pada laju ang berbeda.
Kromatografi juga merupakan pemisahan camuran senawa menjadi
senawa murnina dan mengetahui kuantitasna. !ntuk itu, kemurnian bahan
atau komposisi campuran dengan kandungan ang berbeda dapat dianalisis
dengan benar. "idak hana kontrol kualitas, analisis bahan makanan dan
lingkungan, tetapi juga kontrol dan optimasi reaksi kimia dan proses
berdasarkan penentuan analitik dari kuantitas material. "eknologi ang
penting untuk analisis dan pemisahan preparatif pada campuran bahan adalah
prinsip dasar kromatografi. #emisahan senawa biasana menggunakan
beberapa tekhnik kromatografi. #emilihan teknik kromatografi sebagian besar
bergantung pada sifat kelarutan senawa ang akan dipisahkan. Semua
kromatografi memiliki fase diam (dapat berupa padatan, atau kombin asi
cairan-padatan) dan fase gerak (berupa cairan atau gas). Fase gerak mengalir
melalui fase diam dan membawa komponen-komponen ang terdapat dalamcampuran. Komponen-komponen ang berbeda bergerak pada laju ang
berbeda ($).
Kromatografi ini dikembangkan menjadi beberapa jenis, aitu
kromatografi lapis tipis, kromatografi kertas, kromatografi gas dan
kromatografi kolom. %amun pada laporan kali ini akan dibahas mengenai
kromatografi kolom khususna kromatografi kolom &akum. baik dari definisi
kromatografi kolom &akum, prinsip kerja, pelaksanaan, prosedur kerja, hasil
1
-
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
2/25
fraksi-fraksi senawa ang terkandung dalam ektrak kunit (Curcuma
domestica ') setelah difraksionasi menggunakan kromatografi kolom &akum,
serta identifikasi senawa ang terkandung dalam kunit (Curcuma
domestica ') dengan menggunakan kromatografi lapis tipis.
I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
I.2.1 Maksud Percobaan
aksud dari percobaan ini agar mahasiswa dapat memahami cara
mendapatkan dan memisahkan kandungan senawa dalam tanaman dengan
menggunakan metode kromatografi kolom &akum (KK) dan kromatografi
lapis tipis (K'").
I.2.2 Tujuan Percobaan
*dapun tujuan dari percobaan ini aitu +
1. !ntuk mengetahui prinsip kerja dari kromatografi kolom &akum (KK).
2. !ntuk memisahkan kandungan kimia dalam rimpang kunit (Curcuma
domestica ') dengan menggunakan kromatografi kolom &akum.
. !ntuk mengidentifikasi kandungan kimia ang telah difraksionasi
dengan menggunakan metode K'".
BAB II
$
-
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
3/25
TINAUAN PU!TA"A
II.1 Teor# U$u$
II.1.1 "ro$atogra%#
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekulberdasarkan
perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk
memisahkan komponen (berupa molekul) ang berada pada larutan ().
Kromatografi juga merupakan pemisahan campuran senawa menjadi
senawa murnina dan mengetahui kuantitasna. !ntuk itu, kemurnian
bahan atau komposisi campuran dengan kandungan ang berbeda dapat
dianalisis dengan benar. "idak hana kontrol kualitas, analisis bahan
makanan dan lingkungan, tetapi juga kontrol dan optimasi reaksi kimia dan
proses berdasarkan penentuan analitik dari kuantitas material. "eknologi
ang penting untuk analisis dan pemisahan preparatif pada campuran bahan
adalah prinsip dasar kromatografi. #emisahan senawa biasana
menggunakan beberapa tekhnik kromatografi. #emilihan teknik
kromatografi sebagian besar bergantung pada sifat kelarutan senawa ang
akan dipisahkan ().
Semua kromatografi memiliki fase diam (dapat berupa padatan, atau
kombinasi cairan-padatan) dan fase gerak (berupa cairan atau gas). Fase
gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen ang
terdapat dalam campuran. Komponen-komponen ang berbeda bergerak
pada laju ang berbeda. Fase diam cenderung menahan komponen
campuran, sedangkan fase gerak cenderung menghanutka-nna.erdasarkan terikatna suatu komponen pada fase diam dan perbedaan
kelarutanna dalam fase gerak, komponen-komponen suatu campuran dapat
dipisahkan. Komponen ang kurang larut dalam fase gerak atau ang lebih
kuat terserap atau terabsorpsi pada fase diam akan tertinggal, sedangkan
komponen ang lebih larut atau kurang terserap akan bergerak lebih cepat
(/).
II.1.2 "ro$atogra%# "olo$ &aku$
http://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Molekul -
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
4/25
II.1.2.1 Pengert#an "ro$atogra%# "olo$ &aku$
Kromatografi kolom &akum (KK) adalah kromatografi ang
dilakukan untuk memisahkan senawa dengan menggunakan silika gel
sebagai adsorben dan berbagai perbandingan pelarut (elusi gradien) dan
menggunakan pompa &akum untuk memudahkan penarikan eluen (0).
Kromatografi kolom &akum sama dengan kromatografi cair &akum.
Karena kromatografi cair &akum merupakan salah satu jenis dari
kromatografi kolom. Kromatografi kolom merupakan suatu metode
pemisahan campuran larutan dengan perbandingan pelarut dan kerapatan
dengan menggunakan bahan kolom. Kromatografi kolom laim digunakan
untuk pemisahan dan pemurnian senawa (2).
Kromatografi kolom &akum3kromatografi cair &akum merupakan
kromatografi kolom ang dipercepat dan bekerja pada kondisi &akum, fase
gerak digerakkan dengan kondisi &akum sehingga prosesna berlangsung
cepat. Kolom kromatografi dikemas kering dalam keadaan &akum agar
diperoleh kerapatan maksimum. *lat ang digunakan terdiri dari corong
4-, sumbat karet, pengisap ang dihubungkan dengan pompa &akum
serta wadah penampung fraksi. 5alaupun KK3K6 memerlukan jumlah
sampel ang lebih banak dari pada kromatografi lapis tipis (K'"),
KK3K6 tetap ekonomis dalam sisi biaa (7).
Kromatografi cair &akum (K6) pertama kali diperkenalkan oleh para
ilmuwan dari *ustralia untuk mengatasi lamana waktu ang dibutuhkan
untuk separasi menggunakan kolom kromatografi klasik. #ada dasarna
metode ini adalah kromatografi lapis tipis preparatif ang berbentuk
kolom. *liran fase gerak dalam metode ini diaktifkan dengan bantuan
kondisi &akum. Kromatografi cair &akum pada awalna digunakan untuk
separasi senawaan steroid dan produk-produk natural dari laut.
Kromatografi cair &akum terdiri dari suatu corong uchner ang memiliki
kaca masir. 6orong uchner ini diiisi dengan fase diam ang tingkat
kehalusanna seperti ang umumna dipakai dalam kromatografi lapis
tipis (28-$8 mesh). 6orong uchner ang berisi fase diam ini
-
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
5/25
digunakan dalam kondisi &akum3bertekanan, ang berakibat pada
kemampuan ang dihasilkan olehkromatografi cair &akum akan sama
dengan kromatografi gra&itasi namundiperlukan waktu ang lebih singkat.
6ara asli ang diperkenalkan oleh 6oll menggunakan corong uchner
kaca masir atau kolom pendek, sedangkan "argett menggunakan kolom
ang lebih panjang untukmeningkatkan daa pisah (9).
'a$bar 1. "ro$atogra%# "olo$ &aku$
II.1.2.2 Pr#ns#( "ro$atogra%# "olo$ &aku$
#rinsip kerja dari kromatografi kolom &akum adalah adsorpsi atau
serapan, sedangkan pemisahanna didasarkan pada senawa-senawa angakan dipisahkan terdistribusi di antara fasa diam dan fasa gerak dalam
perbandingan ang berbeda-beda. :imana mekanisme adsorpsina aitu
mengadsorbsi ion-ion dan molekul-molekul senawa pada fase diam dan
pemisahannna berdasarkan kelarutan senawa dengan eluen ang
digunakan (18).
II.1.2.) "euntungan dan "erug#an "ro$atogra%# "olo$ &aku$
Kromatografi kolom &akum mempunai keuntungan (11)+
/
-
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
6/25
1. empunai biaa ekonomis
$. *dana aliran fase gerak lebih cepat
. #engerjaannna sederhana
. 6uplikan ang dipisahkan lebih banak
Kerugian kromatografi kolom &akum (1$)+
1. embutuhkan waktu ang cukup lama
$. Sampel ang digunakan banak jika dibandingkan dengan K'" dan
terbatas jika dibandingkan dengan kromatografi kon&ensional
II.1.2.* Perbedaan "ro$atogra%# "olo$ &aku$ dengan "ro$atogra%# "olo$
"on+ens#onal
*dapun perbedaan kromatografi kolom &akum dengan kromatografi
kolom kon&ensional aitu (1) +
1. Konsumsi fase gerak K6 hana 78; atau lebih kecil disbanding
dengan kolom kon&ensional karena pada kolom mikrobor kecepatan
alir fase gerak lebih lambat (18-188leh karena itu, Kromatografi 6air akum
menggunakan tekanan ang rendah untuk meningkatkan lajua aliran fase
0
-
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
7/25
gerak. Kolom dihisap perlahan-lahan ke dalam wadah penampung fraksi
sampai kering dengan cara mem&akumkanna (7).
!rutan pelarut ang digunakan adalah sebagai berikut (7)+
Fraksi #elarut Komposisi olume (ml)
1 ?eksana 188 188
$ ?eksana-etil asetat /8+/8 188
=til asetat 188 188
=til asetat-metanol 2/+$/ 188
/ =til asetat-metanol /8+/8 188
0 =til asetat-metanol $/+2/ 188
2 etanol 188 188
*tau digunakan urutan pelarut sebagai berikut +
Fraksi #elarut Komposisi olume (ml)
1 ?eksana 188 188
$ ?eksana-etil asetat 78+$8 188
?eksana-etil asetat 08+8 188
?eksana-etil asetat 8+08 188
/ ?eksana-etil asetat $8+78 188
0 =til asetat 188 188
2 etanol 188 188
II.1.* en#s,jen#s "ro$atogra%# "olo$ &aku$
@enis-jenis kromatografi kolom &akum aitu (9) +
*. Suction 6olomn
Asolasi komponen kimia dalam jumlah ang banak, berdasarkan
absorpsi dan partisi, dimana kolom diisi dengan fase diam di&akumkan
dengan suatu pompa &akum agar eluen dapat turun mengelusi
komponen kimia ang selanjutna keluar sebagai fraksi-fraksi.
2
-
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
8/25
. Bapid-Sigel
Asolasi komponen kimia dalam jumlah ang sedikit berdasarkan
absorpsi dan partisi, dimana kolom diisi dengan fase diam di&akumkan
dengan suatu pompa &akum agar eluen dapat turun mengelusi
komponenkimia ang selanjutna keluar sebagai fraksi-fraksi.
6. #ress 6olomn
Kromatografi kolom sederhana di mana fase gerak bergerakdengan
cepat karena penggunaan tekanan positif dari tabung nitrogren. !dara
ang ditekan mengandung >$ dan uap air ang dapat menebabkan
peruraian produk dari ekstrak dan berubah saat pemisahan
kromatografi.
II.2 Ura#an Ba-an
II.2.1 Ekstrak "un#t
%ama Besmi + Curcuma domestica extrac
; Bendamen + 18 ;
#emerian + =kstrak kering, berwarna kuning, berbau khas
kunit
Kelarutan + 'arut dalam metanol
#enimpanan + :isimpan dalam botol &ial ang tertutup rapat
II.2.2 Et#l Asetat /1*0
%ama resmi + =til *setat
Sinonim + -
erat molekul + 17,8$
Bumus molekul + 6?7>$
Bumus struktur +
7
-
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
9/25
#emerian + 6airan tidak berwarna, mudah menguap, sangat
mudah terbakar
Kelarutan + 'arut dalam 1/ bagian air, dapat bercampur
dengan etanol (9/;) # dan dengan eter #
#enimpanan + :isimpan dalam wadah ang tertutup baik
Kegunaan + Sebagai eluen
II.2.) Asa$ !ul%at /10
%ama resmi + Sulfat acid
Sinonim + *cid Sulfate
%omor 6*S + 200-9-9
erat molekul + 97,87
Bumus molekul + ?$S>
Bumus struktur +
Keasaman (pKa) +
iskositas + $0,2
#emerian + 6airan bening, tak bewarna, tak berbau
Kelarutan + praktis tidak larut dalam etanol, larut dalam air danlarut dalam asam mineral lainna.
#enimpanan + :isimpan dalam wadah ang tertutup rapat
Kegunaan + Sebagai penampak noda
II.2.* Metanol /1*0
%ama resmi + etanolum
Sinonim + etanol, etil-alkohol
erat molekul +
9
-
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
10/25
Bumus molekul + 6?>?
Bumus struktur +
#emerian + @ernih, mudah menguap, berbau khas
Kelarutan + Sangat larut dalam air, praktis tidak larut dalam
eter, heksana
#enimpanan + :isimpan dalam wadah ang tertutup rapat
Kegunaan + Sebagai pelarut
II.2. N,-eksana /1*0%ama resmi + ?eCaminum
Sinonim + ?eksamina
erat molekul + 18,89
Bumus molekul + 60?1$>
Bumus struktur +
18
-
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
11/25
#emerian + ?ablur mengkilap, tidak berwarna atau serbuk
hablur putih, tidak berbau, rasa membakar dan
manis kemudian agak pahit. @ika dipanaskan
dalam suhu D $08omenumblim
Kelarutan + 'arut dalam 1/ bagian air, dalam 1$,/ ml eranol
(9/;) # dan dalam lebih kurang 18 bagian
kloroform #
#enimpanan + :isimpan dalam wadah ang tertutup baik
Kegunaan + Sebagai eluen
II.2. !#l#ka 'el /10
%ama resmi + Silica 4el
%omor 6*S + 0$1-02-
Bumus molekul + Si>$.C?$>
Bumus struktur +
#emerian + ?ablur mengkilap, tidak berwarna atau serbuk
hablur putih, tidak berbau.
Kelarutan + 'arut dalam air
#enimpanan + :isimpan dalam wadah ang tertutup baik
Kegunaan + Sebagai adsorbent
II.) Prosedur "erja
#rosedur kerja dari kromatografi kolom &akum menggunakan alat bantu
ang berupa pompa &akum untuk mempercepat laju alir fasa gerak selama
proses pemindahan at terlarut. Kolom kromatografi dikemas kering
(biasana dengan penjerap mutu K'" 18-8
-
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
12/25
ditekan dengan batang pengaduk ang bersalut hingga menjadi padat dan
rapat. Setelah itu dimasukkan pelarut organik ang cocok untuk mencoba
apakah kolom telah sempurna. @ika kolom sempurna, pelarut tersebut akan
turun secara horiontal. :isamping itu ekstrak ditimbang sebanak $ gram
dan ditambahkan silika gel dengan berat ang sama dengan ekstrak.
Kemudian silika gel ang tersalut ekstrak tersebut digerus hingga homogen
dan halus kemudian diangin-anginkan beberapa saat agar campuran silika gel
dan ekstrak ang akan dimasukkan kedalam kolom dalam keadaan kering.
Setelah itu campuran ekstrak dan silika gel dimasukkan dalam kolom dan
diratakan kemudian dilapisi dengan kertas saring. #elarut dimasukkan dan
&akum dijalankan hinggga pelarut mengelusi komponen kimia dan kering
didalam kolom, setelah kering &akum dimatikan. Selanjutna dimasukkan
pelarut lain ang tingkat kepolaranna lebih tinggi dari pelarut pertama dan
&akum dijalankan kembali. egitu seterusna hingga pelarut ang digunakan
itu memiliki tingkat kepolaran ang tinggi ang dapat mengelusi semua
komponen kimia dalam ekstrak. :imana hasil fraksi iu ditampung dalam
cawan porselin dan diuapkan dalam rota&apor.
1$
-
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
13/25
BAB III
MET3DE "E4A
III.1 Alat dan Ba-an
III.1.1 Alat
1. *lu
$. atang #engaduk
. atang #enotol
. otol ial
5. 6hamber
0. 4elas kaca
2. 4elas kimia7. 4unting
9. Kolom (6orong dan kolom uchner)
18. 'ap Kasar
11. 'ampu ! $/ nm dan 00 nm
1$. 'umpang
13. 'empeng Silika 4el
1. istar
1
-
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
14/25
1/. >&en
10. #ipet "etes
12. #ompa akum
III.1.2 Ba-an
1. *lmunium oil
2. =kstrak rimpang kunit (Curcuma domestica)
. =til *setat
4. ?$S>18 ;
/. Kapas
0. 'empeng K'"
2. Kertas saring
7. etanol
9. %-?eksana
18. "issue
III.2 5ara "erja
1. :isiapkan alat dan bahan
$. :ikombinasikan pelarut n-heCan, etil asetat, dan metanol diantarana+
a. %-heCan 188;
b. %-heCan-etil asetat 78+$8
c. %-heCan-etil asetat 08+8
d. %-heCan-etil asetat 8+08
e. %-heCan-etil asetat $8+78
f. =til asetat 188;
g. etanol 188;
3. :itimbang $ gram ekstrak kering kunit (Curcuma domestica)
4. :itimbang $ gram silika gel
/. :igerus ekstrak dengan silika gel hingga halus dan homogen
6. :itimbang 8 gram silika gel, kemudian dimasukkan dalam kolom
sambil menjalankan pompa &akum
7. :imasukkan metanol untuk mencoba kolom ang akan digunakan
1
-
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
15/25
8. :imasukkan campuran ekstrak kunit dan silika gel ke dalam kolom,
ratakan sedikit lalu ditutup dengan kertas saring
9. asukkan satu-persatu kombinasi pelarut kedalam kolom sambil
menjalankan pompa &akum
18. ?asil fraksi ditampung dalam cawan proselin kemudian diuapkan
11. :ikeluarkan ekstrak ang telah kering dan dimasukkan kedalam botol
&ial dan
1$. :iencerkan estrak dengan metanol
1. :itotolkan larutan ekstrak pada lempengan 18C18 cm
1. :imasukkan lempengan tersebut dalam chamber ang telah jenuh dengan
kombinasi pelarut
1/. :ikeluarkan lempengan kemudian diamati noda ang terlihat dengan
cahaa tampak, sinar ! $/-00, dan pentemprotan asam sulfat 18;
1/
-
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
16/25
BAB I&
HA!IL PEN'AMATAN dan PEMBAHA!AN
I&.1 Has#l Penga$atan
erdasarkan hasil percobaan diatas diperoleh 2 ekstrak kental ang
mengandung komponen kimia berdasarkan kelarutanna dengan eluen aitu
ekstrak kental heksana 188;, ektrak kental heksana-etil asetat 78+$8, ektrak
kental heksana-etil asetat 08+8, ektrak kental heksana-etil asetat 8+08,
ektrak kental heksana-etil asetat $8+78, ekstrak kental etil asetat dan ektrak
kental metanol.
'a$bar 2. Ekstrak kental n,-eksana sa$(el r#$(ang kun#t
4ambar diatas menunjukan ekstrak kental ang didapatkan dari hasil
penguapan fraksi n-heksana
10
-
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
17/25
'a$bar ). Ekstrak kental n,-eksana,et#l asetat 67827 sa$(el r#$(ang kun#t
4ambar diatas menunjukan ekstrak kental ang didapatkan dari hasil
penguapan fraksi n-heksana-etil asetat dengan perbandingan 78+$8
'a$bar *. Ekstrak kental n,-eksana,et#l asetat 78*7 sa$(el r#$(ang kun#t
4ambar diatas menunjukan ekstrak kental ang didapatkan dari hasil
penguapan fraksi n-heksana-etil asetat dengan perbandingan 08+8
'a$bar . Ekstrak kental n,-eksana,et#l asetat *787 sa$(el r#$(ang kun#t
4ambar diatas menunjukan ekstrak kental ang didapatkan dari hasil
penguapan fraksi n-heksana-etil asetat dengan perbandingan 8+08
12
-
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
18/25
'a$bar . Ekstrak kental n,-eksana,et#l asetat 27867 sa$(el r#$(ang kun#t
4ambar diatas menunjukan ekstrak kental ang didapatkan dari hasilpenguapan fraksi n-heksana-etil asetat dengan perbandingan $8+78
'a$bar 9. Ekstrak kental et#l asetat sa$(el r#$(ang kun#t
4ambar diatas menunjukan ekstrak kental ang didapatkan dari hasil
penguapan fraksi etil asetat
'a$bar 6. Ekstrak kental $etanol sa$(el r#$(ang kun#t
4ambar diatas menunjukan ekstrak kental ang didapatkan dari hasil
penguapan fraksi metanol
17
-
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
19/25
:engan percobaan diatas juga dapat dilihat penampakan noda hasil
identifikasi senawa dengan menggunakan K'".
'a$bar :. Pena$(akan noda secara ta$(ak (ada "LT
4ambar diatas menunjukan noda ang tampak secara kasat mata pada
lempeng K'"
'a$bar 17. Pena$(akan noda "LT (ada la$(u U& 2* n$
4ambar diatas menunjukan noda ang tampak pada lampu ! $/ nm
'a$bar 11. Pena$(akan noda "LT (ada la$(u U& ) n$
4ambar diatas menunjukan noda ang tampak pada lampu ! 00 nm
19
-
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
20/25
'a$bar 12. Pena$(akan noda "LT setela- d#se$(rot H2!3*
4ambar diatas menunjukan noda ang tampak setelah disemprot ?$S>
:ari beberapa gambar diatas dapat dilihat bahwa semua pelarut
memberikan penampakan noda dengan jarak ang sama sehingga jika diukur
akan memberikan Bf ang sama aitu aitu dengan Bf 1 sebesar 8,$/, Bf $
sebesar 8,2/, dan Bf sebesar 8,/.
I&.2 Pe$ba-asan
I&.2.1 "ro$atogra%# "olo$ &aku$
#ada percobaan ini dilakukan fraksionasi terhadap ekstrak kental ang
diperoleh dari ekstraksi tanaman kunit (Curcuma domestica) dengan
menggunakan kromatografi kolom &akum. ?al ini dilakukan dengan tujuan
agar mahasiswa dapat melakukan dan mengamati langsung proses
pemisahan senawa ang ada dalam ekstrak kental menjadi senawa ang
lebih spesifik dengan menggunakan kromatografi ang dilengkapi pompa
&akum untuk mempercepat laju alir dari eluen untuk mengelusi komponen
kimia ang ada dalam ekstrak. :imana ekstrak ang diperoleh akan
berperan dalam identifikasi senawa pada masing-masing sampel untuk uji
kromatogafi.
'angkah pertama ang dilakukan dalam percobaan ini adalah
meniapkan alat dan bahan ang digunakan. Selanjutna ekstrak kental
kunit (Curcuma domestica) ditimbang sebanak $ g, lalu dicampurkan
dengan silika gel ang bobotna $ gram pula. :alam hal ini bobot silika gel
dan bobot ekstrak berjumlah sama dengan tujuan agar ekstrak tersalutkan
$8
-
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
21/25
silika gel. Setelah itu campuran ekstrak dan silika gel digerus hingga
menjadi homogen dan halus.
'angkah selanjutna silika gel dengan berat 8 gram dimasukkan ke
dalam kolom dengan tinggi E dari tinggi kolom sambil menalakan pompa
&akum dan menekanna dengan botol &ial. #enggunaan botol &ial ini
dilakukan untuk mengganti tidak tersediana batang pengaduk bersalut.
*dana penekanan dari botol &ial dan penarikan dari pompa &akum
terhadap silika gel agar silika gel tersebut menjadi padat dan diperoleh
kerapatan ang maksimum.
Setelah silika gel menjadi padat dimasukkan pelarut organik ang
cocok aitu metanol untuk mencoba apakah kolom telah sempurna untuk
digunakan. @ika pelarut tersebut turun secara horiontal berarti kolom telah
sempurna. :alam hal ini ketika metanol dimasukkan dalam silika gel
metanol turun secara horiontal dan hal ini menandakan bahwa kolom telah
sempurna.
Setelah itu, campuran ekstrak dan silika gel ang telah homogen
dimasukkan ke dalam kolom sambil menalakan pompa &akum agar
campuran ekstrak dan silika gel terletak padat dan rapat dengan silika gel
kemudian dilapisi dengan kertas saring. ?al ini bertujuan untuk menghindari
percikan pada saat penambahan eluen.
Selanjutna dibuat eluen ang tingkat kepolaranna dimulai dari ang
rendah sampai ang tinggi hal ini berarti akan dibuat eluen ang bersifat non
polar hingga eluen bersifat polar. =luen ini dibuat dengan pelarut dan
perbandingan ang berbeda aitu n-heksana 188; n-heksana-etil asetat
78+$8, n-heksana-etil asetat 08+8, n-heksana-etil asetat 8+08, n-heksana-
etil asetat $8+78, etil asetat 188; dan metanol 188;. =luen ini kemudian
dimasukkan ke dalam kolom.
#enambahan eluen dimulai dari paling non polar kemudian ke eluen
polar. ?al ini bertujuan agar semua senawa ang bersifar non polar keluar
terlebih dahulu, jika digunakan eluen ang bersifat polar, bukan saja
senawa ang bersifat polar ang ditarik senawa non polar juga akan
$1
-
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
22/25
ditarik. =luen ditambahkan melalui dinding kolom dan pompa &akum
dinalakan sehingga eluen turun mengelusi komponen kimia dan
eluen ang keluar ditampung sebagai fraksi-fraksi pada wadah ang
berbeda. Fraksi-fraksi tersebut kemudian diuapkan diatas water batah untuk
mendapatkan ekstrak kental ang akan diidentifikasi menggunakan
kromatografi lapis tipis.
I&.2.2 "ro$atogra%# La(#s T#(#s
#ada percobaan ini dilakukan identifikasi senawa dalam 2 ekstrak
berbeda, hasil fraksionasi sebelumna. :alam uji K'" ini, digunakan
lempeng alumina sebagai adsorben (fase diam) dan eluenna (fase gerak),
aitu pelarut n-heksana dan etil asetat dengah perbandingan $1+1.
'angkah pertama ang dilakukan adalah melarutkan ekstrak kental
rimpang kunit dengan metanol. !ntuk pelarutan tersebut, ekstrak tidak
boleh terlalu kental dan tidak boleh terlalu cair. @ika terlalu kental, ekstrak
akan menumbat pipa kapiler dan akan susah keluar dari pipa tersebut.:an
jika terlalu encer maka totolan sebagian besar hana berupa pelarut,
sedangkan sampel ang akan di uji hana dalam jumlah ang kecil.
Selanjutna eluen di masukkan ke dalam chamber, dan ke dalam
chamber tersebut dimasukkan kertas saring. ?al ini bertujuan untuk
menjenuhkan eluen, ang mana jenuhna eluen tersebut ditandai dengan
basahna kertas saring tersebut secara keseluruhan. @ika eluen telah jenuh,
kertas saring dikeluarkan dan digantikan dengan lempeng alumina ang
sebelumna telah ditotolkan ekstrak. chamber ang ditempati lempeng dan
eluen harus tertutup rapat agar tidak terjadi penguapan dari eluen. 'empeng
tersebut dibiarkan dalam eluen selama beberapa menit hingga eluen
bergerak ke atas mencapai batas akhir ang telah ditentukan.
$$
-
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
23/25
Selanjutna lempeng diamati secara &isual. :imana pada saat
pengamatan, ditunjukkan bahwa lempeng tersebut menghasilkan bercak
noda berwarna kuning. %amun untuk ekstrak heksana tidak menampakkan
bercak noda secara jelas. ?al ini mungkin diakibatkan karena ekstrak ang
digunakan bening dan bersifat non polar sehingga ikatanna dengan fase
diam tidak terlalu kuat dan mudah dibawa oleh eluen sampai ke atas
lempeng.
!ntuk lebih menegaskan hasil uji ang didapatkan, maka dilakukan
deteksi bercak noda secara fisika maupun kimia terhadap lempeng. Secara
fisika, lempeng di amati dibawah sinar ! gelombang pendek (G $/ nm)
dan ! gelombang panjang (G 00 nm). :imana pada ! G$/ nm,
lempeng berfluoresensi terang dan bercak berwarna gelap. Sebalikna, pada
! G 00 nm lempeng berwarna gelap dan bercak berfluoresensi terang.
:ari hasil deteksi ini, didapatkan bahwa lempeng bercak hijau pada sinar
! $/ nm, sedangkan pada sinar ! 00 nm lempeng tersebut hana
menunjukkan warna coklat.
Selanjutna secara fisika, lempeng disemprot dengan pereaksi ?$S>
dan kemudian dipanaskan dalam o&en dengan suhu 8 o6 selama menit,
lalu lempeng diamati secara &isual. :ari hasil pengamatan menunjukkan
bercak noda ang ditampakkan oleh lempeng berubah. :imana bercak noda
ang berwarna kuning menjadi berwarna coklat. :an dengan adana
penemprotan ?$S> ini noda ang tidak tampak menggunakan sinar !baik $/ nm dan 00 nm menjadi tampak hal ini terbukti pada lempeng ini
dimana timbul bercak noda berwarna hijau dan ungu dengan jarak ang
berbeda.
:ari bercak ang dihasilkan kemudian dilakukan perhitungan Bf.
#erhitungan Bf pada lempeng ini menunjukkan Bf ang sama aitu dengan
Bf 1 sebesar 8,$/, Bf $ sebesar 8,2/, dan Bf sebesar 8,/. ?al ini
$
-
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
24/25
menunjukkan bahwa senawa ang di fraksionasi dari ekstrak kunit
bersifat polar karena semakin kecil nilai Bf ang dihasilkan, semakin polar
senawa tersebut.
BAB &"E!IMPULAN
&.1 "es#$(ulan
:ari percobaan ang dilakukan dapat disimpulkan bahwa +
1. #rinsip kerja kromatografi kolom &akum aitu adsorpsi atau serapan,
sedangkan pemisahanna didasarkan pada senawa-senawa ang akan
dipisahkan terdistribusi di antara fasa diam dan fasa gerak dalam
perbandingan ang berbeda-beda. :imana mekanisme adsorpsina aitu
$
-
8/10/2019 94371545 BAB I Kromatografi Kolom Vakum
25/25
mengadsorbsi ion-ion dan molekul-molekul senawa pada fase diam dan
pemisahannna berdasarkan kelarutan senawa dengan eluen ang
digunakan:iperoleh ekstra kental n-heksana ang mengandung senawa
non polar dan ekstrak kental metanol dan air ang mengandung senawa
polar.
$. :iperoleh 2 ekstrak kental ang mengandung komponen kimia
berdasarkan kelarutanna dengan eluen eluen aitu ekstrak kental
heksana 188;, ektrak kental heksana-etil asetat 78+$8, ektrak kental
heksana-etil asetat 08+8, ektrak kental heksana-etil asetat 8+08, ektrak
kental heksana-etil asetat $8+78, ekstrak kental etil asetat dan ektrak
kental metanol.
3. :iperoleh senawa dengan Bf ang sama aitu dengan Bf 1 sebesar 8,$/,
Bf $ sebesar 8,2/, dan Bf sebesar 8,/. ?al ini menunjukkan bahwa
senawa ang di fraksionasi dari ekstrak kunit bersifat polar karena
semakin kecil nilai Bf ang dihasilkan, semakin polar senawa tersebut.
&.2 !aran
:iharapkan agar alat-alat ang digunakan dalam praktikum, ditambah
jumlahna, terutama rota&apor.
$/