Universitas Kristen Petra
4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Usaha
Tn.X memiliki sumber penghasilan yang berasal dari usaha bengkel mobil dan
motor, sewa kendaraan truk dan penjualan oli bekas. Usaha bengkel yang dimiliki Tn.X
yang berdiri dikota Balikpapan dimulai tahun 1980 . Tn.X telah terdaftar sebagai Wajib
Pajak dengan Nomor Pokok Wajib Pajak 06.342.xxx.x.xxx.xxx sejak tahun 1990. Status
Tn.X saat ini adalah menikah dan memiliki 4 orang anak yang masih menjadi tanggungan
Tn.X.
Usaha Bengkel Tn.X melayani perawatan dan perbaikan untuk kendaraan roda
dua dan kendaraan roda empat. Kendaraan roda empat yang di perbaiki di bengkel Tn.X
antara lain merk Toyota, Daihatsu, Volvo, Mercedes, Honda, Suzuki dan untuk
kendaraan roda 2 antara lain Suzuki, Yamaha dan Honda.
Tn.X bekerja sama dengan toko-toko sparepart yang ada dikota Balikpapan dalam
memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang digunakan untuk memperbaiki kendaraan-
kendaraan yang rusak. Kalau di kota Balikpapan tidak tersedia sparepart yang dibutuhkan
maka Tn.X harus memesannya di luar kota, seperti Surabaya atau Jakarta.
Usaha Tn.X memperkerjakan 6 orang pegawai tetap yang terdiri dari 1 orang
bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir.
Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha bengkel pada tahun 2006 sebesar 2,5M.
Penghasilan yang diperoleh sebagain besar dari pekerjaan badan pemerintah.
Selain dari usaha bengkel Tn.X juga memiliki penghasilan lain dari usaha jasa
menyewakan kendaraan Truk. Truk yang dimiliki Tn.X 1 buah jenis Truk Fuso dengan
harga perolehan Rp. 15.000.000 dan tahun perolehan 1985. Yang disewakan pada sebuah
perusahaan expedisi yang digunakan untuk mengangkut barang dari pelabuhan ke tempat
pemilik barang ataupun kegudang penyimpanan barang yang dimiliki oleh perusahaan
expedisi. Tn.X hanya melakukan pencatatan seadanya untuk semua transaksi yang terjadi
atas penghasilan yang diperoleh ataupun pengeluaran yang dilakukan untuk kegiatan
sewa truk.
`
Universitas Kristen Petra
38 Tn.X juga memperoleh penghasilan dari penjualan oli bekas. Tn.X
mengumpulkan oli yang telah tidak dipakai dan dijual kepada penggumpul oli bekas.
Dalam satu tahun Tn.X dapat menjual oli bekas sebanyak 180 drum per tahun. Dan Tn.X
menjual per drum seharga Rp. 220.000/drum.
4.2 Deskripsi Data
Didalam usaha bengkel Tn.X menggunakan metode pembukuan dalam mencatat
semua transaksi yang terjadi. Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan
secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta,
kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan
Barang atau Jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan
laporan laba rugi pada setiap Tahun Pajak berakhir.
Tetapi Tn.X melakukan kesalahan dalam mencatat pendapatan yang diterima
Tn.X. Tn.X membuat dua pembukuan dalam melaporkan penghasilan yang diterima
dalam 1 tahun, yaitu membedakan pembukuan antara penghasilan yang diperoleh dari
pemerintah dan selain dari badan pemerintah.
Dalam melaporkan pajak penghasilannya Tn.X tidak melaporkan seluruh
penghasilannya, hanya melaporkan penghasilan yang diperoleh dari badan pemerintah
saja. Sedangkan penghasilan yang diperoleh selain dari badan pemerintah tidak
dilaporkan. Tn.X tidak melaporkan penghasilan yang diperoleh selain dari badan
pemerintah karena selama ini Tn.X tidak mengetahui berapa penghasilan yang diperoleh
dari selain badan pemerintah. Karena selama ini bagian keuangan Tn.X tidak pernah mau
menunjukkan pembukuan yang dibuat untuk pendapatan yang diperoleh dari selain badan
pemerintah.
Laporan keuangan disusun untuk periode 1 Januari 2006 sampai dengan 31
Desember 2006. Pendapatan yang diperoleh dari usaha bengkel merupakan penghasilan
utama Tn. X, selain itu juga ada penghasilan yang diperoleh dari sewa truk dan penjualan
oli bekas.
Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukan penghasilan–
penghasilan dan biaya–biaya dari suatu unit usaha dalam periode tertentu. Selisih antara
`
Universitas Kristen Petra
39 penghasilan–penghasilan dan biaya–biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang
dialami dalam suatu kegiatan usaha.
Tabel berikut adalah laporan laba rugi yang dibuat oleh Tn. X untuk periode
tahun 2006 :
Tabel 4.1 Laporan Laba Rugi
Tn. X
LAPORAN LABA RUGI
per 1 Januari 2006 - 31 Desember 2006
Peredaran Usaha Pendapatan Usaha Rp2,575,715,582 Harga Pokok Penjualan Persediaan Awal Rp 222,972,476 Pembelian Sparepart Rp2,052,307,834 Persediaan Akhir Rp 35,825,000 Harga Pokok Penjualan Rp2,239,455,310 Laba Bruto Rp 336,260,272 Biaya Operasional Biaya Gaji Karyawan Rp 55,125,222 Biaya Listrik Rp 8,654,809 Biaya Telepon Rp 6,296,916 Biaya Air Rp 6,343,235 Biaya Penyusutan - Biaya Administrasi dan ATK Rp 10,344,877 Biaya Materai Rp 1,200,000 Biaya Transport Rp 8,143,070 Biaya Koran Rp 198,000 Biaya Kebersihan dan Keamanan Rp 1,020,000 Biaya Sumbangan Rp 300,000 Jumlah Biaya Rp 97,626,129 Laba Usaha Rp 238,634,143
(Sumber : Data Internal Tn.X)
1. Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima dari aktivitas yang dilakukan ,
`
Universitas Kristen Petra
40
seperti penjualan produk dan/atau jasa kepada pelanggan. Tn. X memperoleh
pendapatan dari usaha bengkel. Selama tahun 2006, Tn.X memperoleh
pendapatan dari usaha bengkel sebesar Rp. 2,575,715,582.
2. Persediaan awal
Persediaan awal adalah persediaan yang dimiliki akhir tahun sebelumnya dan
menjadi persediaan awal tahun berikutnya. Persediaan awal tahun 2006 adalah
Rp. 222,972,476 dari persediaan akhir yang dimiliki ditahun 2005.
3. Pembelian
Pembelian terdiri dari pembelian bahan sparepart, bahan cat, bahan las dan
pelumas sebesar Rp. 2,052,307,834, pembelian dilakukan secara tunai yang terdiri
dari :
Bahan Sparepart : Rp. 1.089.171.371
Bahan Cat : Rp. 92.622.663
Bahan Las : Rp. 600.502.500
Bahan Oli : Rp. 270.011.300
4. Persediaan Akhir
Persediaan Akhir sebesar Rp. 35,825,000 adalah persediaan akhir untuk tahun
2006 dan dijadikan persediaan awal untuk tahun 2007.
5. Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan diperoleh dari persediaan awal 2006 dijumlah dengan
pembelian dikurangi dengan persediaan akhir sebesar Rp. 2,239,455,310.
6. Biaya Operasional
Semua biaya yang dikeluarkan dalam lingkungan kegiatan usaha dicatat sebagai
biaya dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut :
a. Biaya Gaji Karyawan
Biaya gaji karyawan adalah sebesar Rp. 55,125,222, terdiri dari :
Gaji pokok Rp. 38,088,000
Tunjangan makanan Rp. 10,374.000
Bonus Rp. 6.663.222
`
Universitas Kristen Petra
41
b.Biaya Listrik
Biaya listrik adalah biaya yang dikeluarkan atas tagihan listrik. Biaya listrik yang
dikeluarkan selama tahun 2006 sebesar Rp. 8.654.809, yang terdiri dari :
Tagihan Listrik untuk rumah Tn.X Rp. 4.792.891
Tagihan Listrik untuk bengkel Rp. 3.861.918
c. Biaya Telepon dan Fax
Biaya telepon dan fax adalah biaya yang dikeluarkan atas tagihan telepon dan fax.
Biaya Telepon dan Fax yang dikeluarkan selama tahun 2006 sebesar Rp.
6.296.916, yang terdiri dari :
Tagihan Telepon/fax untuk rumah Tn.X Rp. 3.749.025
Tagihan Telepon/fax bengkel Rp. 2.547.891
d.Biaya Air
Biaya air adalah biaya yang dikeluarkan atas tagihan air. Biaya Air yang
dikeluarkan selama tahun 2006 sebesar Rp. 6.343.235, yang terdiri dari :
Tagihan Air untuk rumah Tn.X Rp 4.837.195
Tagihan Air bengkel Rp. 1.506.040
e. Biaya Penyusutan
Biaya penyusutan sebesar Rp. 0. Karena barang – barang yang dimiliki telah
melewati masa manfaat. Tidak ada penambahan aktiva baru yang dimiliki Tn.X.
Alat kerja (Mesin las dan kompresor) Tahun Perolehan 1980
Meja Kursi Tahun Perolehan 1980
Bangunan Tahun Perolehan 1980
Kendaraan(Hardtop) Tahun Perolehan 1980
f. Biaya Administrasi dan ATK
Biaya Administrasi dan ATK sebesar Rp. 10,344,877 yang dikeluarkan untuk
membeli peralatan tulis, buku nota, buku tulis, dan kertas, terdiri dari :
Alat Tulis Kantor : Rp. 3.779.427
Buku Nota : Rp. 2.945.450
Buku Tulis : Rp. 1.450.000
Kertas : Rp. 2.170.000
`
Universitas Kristen Petra
42
g.Biaya Materai
Biaya Materai sebesar Rp. 1,200,000 yang dibeli untuk digunakan untuk
keperluan yang menunjang kegiatan usaha.
h.Biaya Transportasi
Biaya Transportasi sebesar Rp. 8,143,070 digunakan untuk bahan bakar
kendaraan yang digunakan untuk keperluan kegiatan usaha.
i. Biaya Koran
Biaya Koran sebesar Rp. 198,000 digunakan sebagai media untuk memfasilitasi
konsumen saat menunggu kendaraan diperbaiki.
j. Biaya Kebersihan dan Keamanan
Biaya Kebersihan dan Keamanan sebesar Rp. 1,020,000, yang terdiri dari :
Biaya kebersihan sebesar Rp. 25,000 / bulan
Biaya keamanan sebesar Rp. 65,000 / bulan
k.Biaya Sumbangan
Biaya Sumbangan sebesar Rp. 300,000 merupakan biaya yang dikeluarkan Tn.X
kepada RT/RW setempat. Tn.X memberikan sumbangan untuk peringatan 17
Agustus 2006.
`
Universitas Kristen Petra
43 Perhitungan PPh Terutang Usaha Tn.X
Berikut merupakan perhitungan besarnya pajak penghasilan terutang
Tn.X PERHITUNGAN PPh TERHUTANG DAN PPh PASAL 29
TAHUN 2006
Peredaran Usaha Rp. 2,575,715,582 Harga Pokok Penjualan Rp. 2,239,455,310 Laba Bruto Rp 336,260,272 Biaya Operasional Rp 97,626,129 Penghasilan Netto Usaha Rp 238,634,143 Penghasilan Tidak Kena Pajak K/3 Diri Wajib Pajak Rp. 13,200,000 Status Kawin Rp. 1,200,000 Tanggungan 3 Rp. 3,600,000 Rp 18,000,000 Penghasilan Kena Pajak Rp. 220,634,143 Penghasilan Kena Pajak Pajak Penghasilan Terhutang 5% x Rp. 25.000.000 Rp. 1,250,000 10% x Rp. 25.000.000 Rp. 2,500,000 15% x Rp. 50.000.000 Rp. 7,500,000 25% x Rp. 100.000.000 Rp. 25,000,000 35% x Rp. 20.634143 Rp. 7,221,950 PPh Terhutang Rp. 43,471,950 Kredit Pajak : PPh pasal 22 Rp. 37,973,494 PPh yang harus dibayar sendiri Rp 5,498,456 PPh yang dibayar sendiri (pasal 25 bulanan) Rp. 5,300,772 PPh kurang bayar Rp. 197,684
Tabel berikut adalah laporan neraca yang dibuat oleh Tn.X per 31 Desember 2006.
Neraca ini hanya dari pendapatan yang diperoleh dari badan pemerintah.
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.2 NERACA
Tn. X
Per 31 Desember 2006
Aktiva Pasiva Aktiva Lancar Kewajiban Lancar Kas dan Bank Rp 232,843,994 Hutang Usaha Rp 122,286,483 Persediaan Barang Rp 35,825,000 Hutang Gaji Piutang Usaha Hutang Bank Piutang Lain - lain Hutang Pajak Rp 197,684 PPh Ps 22 dibayar dimuka Rp 37,973,494 Hutang Lain - lain ________-_____ PPh Ps 25 dibayar dimuka Rp 5,300,772 Jumlah Aktiva Lancar Rp 311,943,260 Jumlah Kewajiban Lancar Rp 122,484,117 Aktiva Tetap Modal Inventaris Kantor Rp 27,218,750 Modal Awal Tahun 2006 Rp 50,825,000 Akumulasi Penyusutan Inventaris Kantor Rp (27,218,750) Laba Tahun 2006 Rp 238,634,143 Inventaris Kantor - Rp 289,459,143 Bangunan Rp 12,000,000 Prive Rp(100,000,000) Akumulasi Penyusutan Bangunan Rp (12,000,000) Modal Akhir Tahun 2006 Rp 189,459,143 Bangunan - Kendaraan Rp 21,250,000 Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp 21,250,000 Kendaraan - Jumlah Aktiva Tetap -
44
Universitas K
risten Petra
`
Universitas Kristen Petra
38 Jumlah Aktiva Tetap Rp 311,943,260 Jumlah Pasiva Rp 311,943,260
(Sumber : Data Internal Tn.X)
45
Universitas K
risten Petra
`
Universitas Kristen Petra
46 Pembetulan Laporan Laba Rugi Tn.X
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi dalam suatu
periode tertentu. Selain itu, laporan keuangan dapat dipakai sebagai dasar untuk
menghitung besarnya pajak penghasilan terutang pada akhir tahun pajak. Oleh karena itu
penulis membetulkan laporan laba rugi Tn.X agar perhitungan PPh terutang Tn.X sesuai
dengan kondisi yang sebenarnya. Berikut adalah laporan laba rugi Tn.X beserta
penjelasannya setelah dibetulkan :
Tabel 4.3 Laporan Laba Rugi
Tn.X
per 1 Januari 2006 - 31 Desember 2006
Peredaran Usaha Pendapatan Usaha Rp 2,644,544,682 Harga PokokPenjualan Persediaan Awal Rp 222,972,476 Pembelian Sparepart,dll Rp 2,052,307,834 Persediaan Akhir Rp 35,825,000 Harga Pokok Penjualan Rp 2,239,455,310 Laba Bruto Rp 405,089,372 Biaya Operasional Biaya Gaji Karyawan Rp 55,125,222 Biaya Listrik Rp 8,654,809 Biaya Telepon Rp 10,544,504 Biaya Air Rp 6,343,235 Biaya Penyusutan - Biaya Adminstrasi dan ATK Rp 10,344,877 Biaya Materai Rp 1,200,000 Biaya Transport Rp 8,143,070 Biaya Koran Rp 198,000 Biaya Kebersihan dan Keamanan Rp 1,020,000 Biaya Sumbangan Rp 300,000 Jumlah Biaya Rp 101,873,717 Penghasilan Neto Rp 303,215,655
(Sumber : Data Internal )
`
Universitas Kristen Petra
47
4.3 Analisa dan Pembahasan
1) Pendapatan Usaha
Pendapatan Usaha sebesar Rp. 2,644,544,682 yang diperoleh oleh Tn.X terdiri dari :
Pendapatan yang diterima dari Pemerintah : Rp. 2,575,715,582
Pendapatan yang diterima dari selain badan pemerintah : Rp. 29.229.100
Pendapatan dari penjualan oli bekas : Rp. 39.600.000
2) Persediaan Awal
Persediaan awal adalah persediaan yang dimiliki akhir tahun sebelumnya dan menjadi
persediaan awal tahun berikutnya. Persediaan awal tahun 2006 adalah Rp.
222,972,476 dari persediaan akhir yang dimiliki ditahun 2005.
3) Pembelian
Pembelian terdiri dari pembelian bahan sparepart, bahan cat, bahan las dan pelumas
sebesar Rp. 2,052,307,834, pembelian dilakukan secara tunai yang terdiri dari :
Bahan Sparepart : Rp. 1.089.171.371
Bahan Cat : Rp. 92.622.663
Bahan Las : Rp. 600.502.500
Bahan Oli : Rp. 270.011.300
4) Persediaan Akhir
Persediaan Akhir sebesar Rp. 35,825,000 adalah persediaan akhir untuk tahun 2006
dan dijadikan persediaan awal untuk tahun 2007.
5) Harga Pokok Penjual
Harga pokok penjualan diperoleh dari persediaan awal 2006 dijumlah dengan
pembelian dikurangi dengan persediaan akhir sebesar Rp. 2,239,455,310.
6) Biaya Operasional
Semua biaya yang dikeluarkan dalam lingkungan kegiatan usaha dicatat sebagai biaya
dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut :
a) Biaya Gaji Karyawan
Biaya gaji karyawan adalah sebesar Rp. 55,125,222, terdiri dari :
Gaji pokok Rp. 38,088,000
`
Universitas Kristen Petra
48
Tunjangan makanan Rp. 10,374.000
Bonus Rp. 6.663.222
b) Biaya Listrik
Biaya listrik adalah biaya yang dikeluarkan atas tagihan listrik. Biaya listrik yang
dikeluarkan selama tahun 2006 sebesar Rp. 8.654.809, yang terdiri dari :
Tagihan Listrik untuk rumah Tn.X Rp. 4,792,891
Tagihan Listrik untuk bengkel Rp. 3.861.918
c) Biaya Telepon dan Fax
Biaya telepon dan fax adalah biaya yang dikeluarkan atas tagihan telepon dan fax.
Biaya Telepon dan Fax yang dikeluarkan selama tahun 2006 sebesar Rp.
10,544,504 , yang terdiri dari :
Tagihan Telepon/fax untuk rumah Tn.X Rp. 3,749,025
Tagihan Telepon/fax bengkel Rp. 2.547.891
Tagihan Pulsa Hp milik Tn. X Rp. 4.247.588
( 50% dari Rp. 8,495,176)
d) Biaya Air
Biaya air adalah biaya yang dikeluarkan atas tagihan air. Biaya air yang
dikeluarkan selama tahun 2006 sebesar Rp. 6,343,235, yang terdiri dari :
Tagihan Air untuk rumah Tn.X Rp. 4,837,195
Tagihan Air bengkel Rp. 1.506.040
e) Biaya Penyusutan
Biaya penyusutan sebesar Rp. 0. Karena barang – barang yang dimiliki telah
melewati masa manfaat. Tidak ada penambahan aktiva baru yang dimiliki Tn.X.
Alat kerja (Mesin las dan kompresor) Tahun Perolehan 1980
Meja Kursi Tahun Perolehan 1980
Bangunan Tahun Perolehan 1980
Kendaraan (Hardtop) Tahun Perolehan 1980
f) Biaya Administrasi dan ATK
Biaya administrasi dsan ATK merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membeli
alat tulis kantor, buku nota, buku tulis, kertas HVS. Biaya administrasi dan ATK
`
Universitas Kristen Petra
49
sebesar Rp. 10,344,877 yang dikeluarkan untuk membeli peralatan tulis, buku
nota, buku tulis, dan kertas, terdiri dari :
Alat Tulis Kantor : Rp. 3.779.427
Buku Nota : Rp. 2.945.450
Buku Tulis : Rp. 1.450.000
Kertas : Rp. 2.170.000
g) Biaya Materai
Biaya Materai sebesar Rp. 1,200,000 yang dibeli untuk digunakan untuk
keperluan yang menunjang kegiatan usaha.
h) Biaya Transportasi
Biaya Transportasi sebesar Rp. 8,143,070 digunakan untuk bahan bakar
kendaraan yang digunakan untuk keperluan kegiatan usaha.
i) Biaya Koran
Biaya Koran sebesar Rp. 198,000 digunakan sebagai media untuk memfasilitasi
konsumen saat menunggu kendaraan diperbaiki.
j) Biaya Kebersihan dan Keamanan
Biaya Kebersihan dan Keamanan sebesar Rp. 1,020,000, yang terdiri dari :
Biaya kebersihan sebesar Rp. 25,000 / bulan
Biaya keamanan sebesar Rp. 65,000 / bulan
k) Biaya Sumbangan
Biaya Sumbangan sebesar Rp. 300,000 merupakan biaya yang dikeluarkan Tn. X
kepada RT/RW setempat. Tn. X memberikan sumbangan untuk peringatan 17
Agustus 2006.
Penghasilan Sewa Truk
Selain itu juga Tn.X mempunyai penghasilan lain yaitu penghasilan sewa truk.
Dalam pencatatan atas penghasilan yang diperoleh dari sewa truk hanya dicatat dengan
seadanya saja. Dan saat transaksi Tn.X juga tidak dipunggut PPh pasal 23 oleh pihak
perusahaan penyewa truk, karena dilakukan kepada orang pribadi. Berikut adalah catatan
`
Universitas Kristen Petra
50 pendapatan dan pengerluaran atas penghasilan sewa truk yang diperoleh selama tahun
2006 :
Pendapatan Bruto Rp. 84.000.000
Biaya solar (Rp. 21.000.000)
Biaya gaji supir (Rp. 15.750.000)
Penghailan Neto Rp. 47.250.000
`
Universitas Kristen Petra
46
Tabel 4.5 Laporan Laba Rugi Fiskal
Tn. X
LAPORAN LABA RUGI FISKAL
per 1 Januari 2006 - 31 Desember 2006
Pos laba Rugi KOMERSIAL Koreksi Fiskal FISKAL positif negatif Peredaran Usaha Pendapatan Usaha Rp2,644,544,682 Rp 2,644,544,682 Harga Pokok Penjualan Persediaan Awal Rp 222,972,476 Rp 222,972,476 Pembelian Sparepart,dll Rp2,052,307,834 Rp2,052,307,834 Persediaan Akhir Rp 35,825,000 Rp 35,825,000 Harga Pokok Penjualan Rp2,239,455,310 Rp 2,239,455,310 Laba Bruto Rp 405,089,372 Rp 405,089,372 Biaya Operasional Biaya Gaji Karyawan Rp 55,125,222 Rp 55,125,222 Biaya Listrik Rp 8,654,809 Rp 4,792,891 Rp 3,861,918 Biaya Telepon Rp 10,544,504 Rp 3,745,025 Rp 6,799,479 Biaya Air Rp 6,343,235 Rp 4,837,195 Rp 1,506,040 Biaya Penyusutan - - Biaya Adminstrasi dan ATK Rp 10,344,877 Rp 10,344,877 Biaya Materai Rp 1,200,000 Rp 1,200,000 Biaya Transport Rp 8,143,070 Rp 8,143,070 Biaya Koran Rp 198,000 Rp 198,000
51
Universitas K
risten Petra
`
Universitas Kristen Petra
47 Biaya Kebersihan dan Keamanan Rp 1,020,000 Rp 1,020,000 Biaya Sumbangan Rp 300,000 Rp 300,000 Rp - Jumlah Biaya Rp 101,873,717 Rp 88,198,606 Laba Usaha Rp 303,215,655 Rp 316,890,766 Penghasilan Diluar Usaha Penghasilan Sewa Kendaraan Rp 47,250,000 Rp 47,250,000 Penghasilan Netto Rp 350,465,655 Rp 364,140,766
( Sumber : Data Internal dan perhitungan penulis )
52
Universitas K
risten Petra
`
Universitas Kristen Petra
53 4.3.1 Analisa Koreksi Fiskal
1) Pendapatan Usaha.
Pendapatan Usaha sebesar Rp. 2,644,544,682 tidak perlu dilakukan koreksi
fiskal. Pendapatan tersebut telah sesuai dengan objek pajak yang diperbolehkan
dalam Undang-Undang PPh No 17 Tahun 2000 Pasal 4 ayat (1) huruf a.
2) Persediaan Awal
Persediaan Awal sebesar Rp. 222,972,476 tidak perlu dikoreksi fiskal. Persediaan
barang tersebut merupakan barang milik Tn.X dan tidak ada barang milik orang
lain. Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No 17 Tahun 2000 biaya
yang dikeluarkan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan
dapat dikurangkan dari peredaran bruto. Data diperoleh dengan cara melihat kartu
stock barang dan melakukan perhitungan di tempat penyimpanan barang.
3) Pembeliaan Sparepart.
Pembeliaan Sparepart sebesar Rp. 2,052,307,834 tidak perlu dikoreksi karena
biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan, memelihara, dan menagih
penghasilan boleh sebagai pengurang penghasilan bruto. Hal tersebut sesuai
dengan Undang-Undang PPh No 17 Tahun 2000 yaitu pasal 6 ayat (1) huruf a.
Sesuai dengan Undang-Undang PPh No 17 Tahun 2000 yaitu pasal 9 ayat (1)
huruf f pembelian barang dagangan dapat dikurangkan dari penghasilan bruto
kecuali jika pembelian tersebut dilakukan dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa dengan pembeli. Pembelian sparepart sebesar Rp.
2,052,307,834 dibeli dari penjual yang bukan PKP.
4) Persediaan Akhir.
Persediaan Akhir sebesar Rp. 35,825,000 tidak perlu dikoreksi fiskal. Persedian
barang tersebut merupakan barang milik Tn.X dan tidak ada barang milik orang
lain. Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No 17 Tahun 2000 biaya
yang dikeluarkan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan
dapat dikurangkan dari peredaran bruto.
`
Universitas Kristen Petra
54
5) Biaya Gaji Karyawan
Biaya gaji, bonus, honorarium dan tunjangan sebesar Rp. 55,125,222 tidak perlu
dikoreksi fiskal positif karena termasuk dalam biaya untuk mendapatkan,
menagih dan memperoleh penghasilan sehingga boleh sebagai penggurang
penghasilan bruto. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang PPh No 17 Tahun
2000 yaitu pasal 6 ayat (1) huruf a.
6) Biaya Listrik
Biaya Listrik sebesar Rp. 8,654,809 harus dilakukan koreksi fiskal positif sebesar
Rp. 4.792.891 karena sesuai Undang-Undang PPh No 17 Tahun 2000 yaitu pasal
9 ayat (1) huruf i, sehingga yang boleh menjadi penggurang penghasilan bruto
sebesar Rp. 3.861.918. Data tersebut dilihat dari rekening koran Tn.X yang
terdapat dua tagihan dengan alamat yang berbeda. Sehingga yang boleh
dikurangkan hanya sebesar Rp. 3,861,918 karena termasuk dalam biaya untuk
mendapatkan, menagih dan memperoleh penghasilan sehingga boleh sebagai
penggurang penghasilan bruto. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang PPh
No 17 Tahun 2000 yaitu pasal 6 ayat (1) huruf a.
7) Biaya Telepon/Fax
Biaya Telepon/Fax sebesar Rp. 10,544,504 harus dilakukan koreksi fiskal positif
sebesar Rp. 3.745.025 karena sesuai Undang-Undang PPh No 17 Tahun 2000
yaitu pasal 9 ayat (1)huruf i. Data tersebut dilihat dari rekening koran Tn.X yang
terdapat dua tagihan telepon dengan alamat yang berbeda. Sehingga yang boleh
menjadi penggurang penghasilan bruto sebesar Rp. 6,799,479 karena termasuk
dalam biaya untuk mendapatkan, menagih dan memperoleh penghasilan sehingga
boleh sebagai penggurang penghasilan bruto. Hal tersebut sesuai dengan Undang-
Undang PPh No 17 Tahun 2000 yaitu pasal 6 ayat (1) huruf a.
8) Biaya Air
Biaya Air sebesar Rp. 6,343,235 harus dilakukan koreksi fiskal positif sebesar Rp.
4.837.195 karena sesuai Undang-Undang PPh No 17 Tahun 2000 yaitu pasal 9
ayat (1) huruf i, sehingga yang boleh menjadi penggurang penghasilan bruto
sebesar Rp. 1.506.040.Data tersebut dilihat dari rekening koran Tn.X yang
`
Universitas Kristen Petra
55
terdapat dua tagihan dengan alamat yang berbeda. Sehingga yang boleh
dikurangkan hanya sebesar Rp. 1,506,040. karena termasuk dalam biaya untuk
mendapatkan, menagih dan memperoleh penghasilan sehingga boleh sebagai
penggurang penghasilan bruto. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang PPh
No 17 Tahun 2000 yaitu pasal 6 ayat (1) huruf a.
9) Biaya Penyusutan
Biaya penyusutan sebesar Rp. 0. Karena pada tahun 2006 tidak ada penambahan
aktiva dan masa manfaat dari aktiva yang dimilki Tn.X telah melewati masa
manfaat sehingga tidak ada koreksi untuk biaya penyusutan.
10) Biaya Adminstrasi dan ATK
Biaya Adminstrasi dan ATK sebesar Rp 10,344,877 tidak perlu dikoreksi fiskal
positif karena termasuk dalam biaya untuk mendapatkan, menagih dan
memperoleh penghasilan sehingga boleh sebagai penggurang penghasilan bruto.
Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang PPh No 17 Tahun 2000 yaitu pasal 6
ayat (1) huruf a.
11) Biaya Materai
Biaya Materai sebesar Rp. 1,200,000 tidak perlu dikoreksi fiskal positif karena
sesuai dengan Undang-Undang PPh No 17 Tahun 2000 pasal 6 ayat (1) huruf a
karena termasuk dalam biaya untuk mendapatkan, menagih dan memperoleh
penghasilan sehingga boleh sebagai penggurang penghasilan bruto. Hal tersebut
sesuai dengan Undang-Undang PPh No 17 Tahun 2000 yaitu pasal 6 ayat (1)
huruf a.
12) Biaya Transport
Biaya Transport sebesar Rp. 8,143,070 tidak perlu dikoreksi fiskal positif karena
termasuk dalam biaya untuk mendapatkan, menagih dan memperoleh penghasilan
sehingga boleh sebagai penggurang penghasilan bruto. Hal tersebut sesuai dengan
Undang-Undang PPh No 17 Tahun 2000 yaitu pasal 6 ayat (1) huruf a.
13) Biaya Koran
Biaya Koran sebesar Rp. 198.000 tidak perlu dikoreksi fiskal positif karena
termasuk dalam biaya untuk mendapatkan, menagih dan memperoleh penghasilan
`
Universitas Kristen Petra
56
sehingga boleh sebagai penggurang penghasilan bruto. Hal tersebut sesuai dengan
Undang-Undang PPh No 17 Tahun 2000 yaitu pasal 6 ayat (1) huruf a.
14) Biaya Sumbangan
Biaya Sumbangan sebear Rp. 300.000 harus dilakukan koreksi positif diberikan
untuk kegiatan 17 Agustus 2006. Karena sumbangan tersebut diberikan
sehubungan dengan kegiatan usaha maka dari itu sumbangan tidak boleh menjadi
penggurang penghasilan. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Pajak
Penghasilan No 17 Tahun 2000 pasal 9 ayat (1) huruf g.
15) Biaya Kebersihan dan Keamanan
Biaya Kebersihan dan Keamanan sebesar Rp. 1.020.000 tidak perlu dikoreksi
fiskal positif karena termasuk dalam biaya untuk mendapatkan, menagih dan
memperoleh penghasilan sehingga boleh sebagai penggurang penghasilan bruto.
Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang PPh No 17 Tahun 2000 yaitu pasal 6
ayat (1) huruf a.
4.3.2 Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak dari Wajib Pajak orang
pribadi dalam negeri penghasilan nettonya dikurangi dengan jumlah Penghasilan Tidak
Kena Pajak. Besarnya PTKP bagi Wajib Pajak Orang Pribadi berdasarkan status Wajib
Pajak yang bersangkutan pada awal tahun pajak. Status Tn. X saat ini adalah kawin dan
memiliki anak 4. Tetapi sesuai dengan Undang-Undang PPh No 17 tahun 2000 pasal 7
huruf d yang boleh menjadi tanggungan sepenuhnya paling banyak 3 orang untuk setiap
keluarga. Istri Tn.X tidak berkerja atau pun memiliki usaha sendiri. Sehingga status Tn.X
K/3. Berikut PTKP Tn.X:
Diri Wajib Pajak Rp. 13.200.000
Status Kawin Rp. 1.200.000
Tanggungan 1 Rp. 1.200.000
Tanggungan 2 Rp. 1.200.000
Tanggungan 3 Rp. 1.200.000
Jumlah PTKP Tn.X Rp. 18.000.000
`
Universitas Kristen Petra
57 4.3.3 Perhitungan PPh Terutang Usaha Tn.X
Berikut merupakan perhitungan besarnya pajak penghasilan terutang:
Tn.X PERHITUNGAN PPh TERHUTANG DAN PPh PASAL 29
TAHUN 2006 Peredaran Usaha Rp 2,644,544,682 Harga Pokok Penjualan Rp 2,239,455,310 Laba Bruto Rp 405,089,372 Biaya Operasional Rp 88,198,606 Penghasilan Netto Usaha Rp 316,890,766 Penghasilan Netto Lainnya Penghasilan Sewa Truk Rp. 47,250,000 Penghasilan Netto Seluruhnya Penghasilan Tidak Kena Pajak K/3 Rp. 364,140,766 Diri Wajib Pajak Rp 13,200,000 Status Kawin Rp 1,200,000 Tanggungan 3 Rp 3,600,000 Rp 18,000,000 Penghasilan Kena Pajak Rp 346,140,766 Penghasilan Kena Pajak Pajak Penghasilan Terhutang 5% x Rp. 25.000.000 Rp 1,250,000 10% x Rp. 25.000.000 Rp 2,500,000 15% x Rp. 50.000.000 Rp 7,500,000 25% x Rp. 100.000.000 Rp 25,000,000 35% x Rp. 146,140,766 Rp 51,149,268 PPh Terhutang Rp 87,399,268 Kredit Pajak : PPh pasal 22 Rp 37,973,494 PPh pasal 25 Rp. 5,300,772 PPh yang harus dibayar Sendiri Rp 44,125,002