Download - 3. Motorik Neuron
SISTEM MOTORIK
Sistem motorik merupakan suatu system yang mengurus hal ikhwal ketrampilan gerakan otot skeletal yang terdiri dari unsur saraf dan unsur muskuler. Sistem motorik mulai dari area spesifik di serebral corteks dan turun ke pyramids berakhir di alpha motor neuron. Traktus kortikospinal yang menghubungkan langsung dari korteks serebri ke medulla spinalis.
System ini meliputi beberapa komponen :
• Neuron Sentral : merupakan neuron neuron dari korteks motorik ke inti inti saraf di batang otak dan
medulla spinalis. Neuron sentral ini disebut UMN (Upper Motor Neuron).
• Neuron Perifer : merupakan neuron saraf dari inti motorik di batang otak dan medulla spinalis ke otot.
Neuron Perifer ini disebut LMN (Lower Motor Neuron).
• Motoric End Plate merupakan penghubung antara neuron dan otot.
• Otot.
UPPER MOTOR NEURON (UMN)
Semua neuron di korteks serebri yang menyalurkan impuls motorik ke inti motorik di LMN tergolong dalam UMN
UMN ini disusun oleh :
Susunan pyramidal
Mulai di Sel sel neuron di lapisan ke 5 korteks presentralis (area 4 Broadman) dan akson aksonnya menyusun system pyramidalis. Neuron neuron tersebut tertata didaerah gyrus presentralis yang mengatur gerakan otot tubuh tertentu dinamakan Penataan Somatotropik.
Serabut-serabut efferent berupa akson- akson neuron di gyrus presentralis turun menuju ke neuron neuron yang menyusun inti saraf otak motorik di Brainstem melalui tr kortikobulbar dan neuron neuron yang terletak di kornu anterior medulla spinalis melalui tr kortikospinalis. Hubungan akson tersebut bersifat monosinaptik dan kontralateral.
Akson ini membentuk suatu berkas yang disebut TRAKTUS PYRAMIDALIS yang terdiri dari:
• Serabut kortikospinalis (ke kornu anterior medulla spinalis)
• Serabut kortikobulbaris (ke inti motorik saraf otak)
Gerakan yang dibangkitkan oleh impuls pyramidalis menimbulkan gerakan yang bersifat:
Halus, luwes, tepat dan khusus. Melibatkan otot otot distal lebih sering dari pada otot proksimal Lebih banyak mempengaruhi fungsi anggota gerak atas dari pada anggota gerak
bawah. Terutama mengelola motor unit yang kecil secara kontralateral.
Susunan ekstra pyramidal
Terdiri dari kumpulan-kumpulan traktus, inti inti dan sirkuit feedbacknya yang menyusun ekstrapyramidal mempengaruhi aktivitas motor somatis dari otot-otot volunter kecuali jalur pyramidal
Susunan ekstrapyramidal ini secara fungsional berhubungan dengan traktus pyramidal. Susunan ekstrapiramidal ini dimulai dari serebral korteks, basal ganglia, subcortikal nukleus secara tidak langsung ke spinal cord melalui multisynap conection.
Inti-inti yang menyusun ekstrapyramidal :
Korteks motorik tambahan (area 4, 6, 8 ) Ganglia basalis : nucleus kaudatus, putamen, globus pallidus, substansia nigra, korpus
subtalamikum (Luysii), nucleus ventrolateralis Talami. Nucleus Ruber & substansia retikularis batang otak. Serebellum
System ekstrapiramidalis ini dibagi atas 3 lintasan :
1. Lintasan Sirkuit Pertama
2. Lintasan Sirkuit Kedua
3. Lintasan Sirkuit ke tiga
LOWER MOTOR NEURON (LMN)
Neuron-neuron yang menyalurkan impuls motorik pada tahap perjalan terakhir ke otot disebut : LMN LMN menyusun inti saraf otak motorik dan inti radiks ventralis saraf spinal yang terletak di kornu anterior medulla spinalis . bila impuls tiba di motorneuron à aktif à timbul gerak otot
Motor End Plate
Yaitu penghubung antara unsur saraf dan otot dengan cara merubah gaya listrik saraf menjadi gaya kimia saraf dengan mengaktifkan acethylcholine yang terdapat pada ujung-ujung akson Acethylcholine disebut neurotransmitter
OTOT
Kegiatan berupa kontraksi
KELUMPUHAN
Pengertian : Terjadi gangguan pada sistim motorik yang berarti otot-otot tertentu tidak dapat berkontraksi.
Otot-otot disini adalah yang termasuk susunan neuromuskulus volunter/susunan yang melaksanakan
gerakan otot yang dikehendaki kemauan.
Istilah-istilah yang berhubungan dengan kelumpuhan
• Parese : Keadaan tidak lumpuh sama sekali/kelemahan . Otot masih bisa berkontraksi dengan kekuatan berkurang
• Plegi : keadaan lumpuh sama sekali
• Mono Parese/Plegi. Disebut mono parese/plegi bila kelumpuhan terdapat hanya pd satu ekstremitas. Scr terperinci dpt disebutkan:
a. Mono parese/plegi brachialis dextra/sinistra
b. Mono parese/plegi cruralis dextra/sinistra
• Para Parese/plegi . Disebut para parese/plegi bila tdpt kelumpuhan
kelumpuhan dengan sepasang anggota gerak. Secara terperinci dpt disebutkan : Para parese/Plegi inferior/superior
• Tetra Parese.Plegi. sebutan pd mana tdpt kelumpuhan pd kedua ekstremitas
• Hemi Parese/plegi. Hemi Parese /Plegi Dextra/Sinistra
• H. Parese / Plegi alternans
• H. Parese / Plegi cruciata atau Crossed H. Parese / Plegi
Kelumpuhan berdasarkan letak lesi dibagi menjadi 2
1 . Lesi Upper Motor Neuron/UMN/Central
a. Hemispher Cerebri : - Korteks Precentralis
- Kapsula Interna
b. Batang Otak : - Mesencephalon
- Pons
- Medulla oblongata
c. Medulla Spinalis
2 . Lesi Lower Motor Neuron / LMN / Perifer
a . Motor neuron
b . Radix ventralis
c . Saraf tepi
d . Motor end plate
e . Otot
SINDROMA LOWER MOTOR NEURON
1 . Lesi motor neuron Gejalanya kelumpuhan LMN Misal : poliomyelitis 2 . Lesi radix ventralis Gejala kelumpuhan LMN + fibrilasi 3 . Lesi Saraf Tepi di foramen intervertebrale radiks ventralis + dorsalis bergabung à Saraf Spinalis Gejala : Kelumpuhan LMN dan gejala sensorik
a . Lesi Plexus brachialis - Total- Parsial : Erb Duchene (bag atas )
Klumpke (bag bwh)b . Lesi Plexus lumbosakral lebih sering lesi bersama-sama antara plexus lumbalis dan plexus sakralis
4 . Lesi Motor end plate misal: miasthenia gravis5 . Lesi Otot misal: distrophia muskulorum
miopatia miositis
Ciri-ciri Kelumpuhan Lower Motor Neuron/Perifer
• Arefleksi • Atoni • Atrofi • Reflek patologi
perbedaan kelumpuhan
UMN LMN
Kekuatan Perese - Paralisis Perese -Paralisis
Tonus Meningkat/Spastik Clonus (+)
Menurun - Flaccid
Refleks Patologi (+) (-)
Refleks Fisiologi Meningkat Menurun - Hilang
Atropi Disuse Atropi (+)