24. DAERAH TINGKAT I NUSA TENGGARA TIMUR
24. DAERAH TINGKAT I NUSA TENGGARA TIMUR
I. GAMBARAN UMUM
1. Keadaan daerah
Luas Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur seluruhnya ku-
rang lebih 47.389, 2 km2, terdiri dari 3 buah pulau besar ya-
itu Timor (bagian Barat), Flores, dan Sumba, serta pulau-pu-
lau kecil lainnya. Iklim daerah ini pada umumnya kering de-
ngan penyebaran curah hujan tidak merata. Keadaan ini sangat
mempengaruhi pola penyebaran kegiatan pertanian dan penyebar-
an penduduk. Curah hujan tertinggi terdapat di Flores Barat,
Timor bagian Tengah dan Sumba Barat, yaitu antara 1.200 sam-
pai 3.000 mm per tahun, sedang di Flores Timur, Alor, Sumba Timur rata-rata antara 800 sampai 1.000 mm per tahun. Dari
seluruh luas Nusa Tenggara Timur, kurang lebih 20,8% terdiri
dari hutan lebat dan belukar, 40,9% terdiri dari semak dan
alang-alang, 8,9% tegalan dan ladang, 6% perkebunan dan kebun
campuran, 1,4% sawah dan sisanya adalah perkampungan dan
tanah lainnya.
Secara administratif Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur
terdiri dari 12 kabupaten, 98 kecamatan, 48 perwakilan keca-
matan dan 1.724 desa. Jumlah penduduk berdasarkan sensus 1980
tercatat sebanyak 2.737. 166 jiwa (Lihat Tabel). Penyebaran
penduduk tidak merata, sekitar 84% dari penduduk mendiami daerah-
daerah yang berbukit-bukit, sisanya mendiami dataran-
dataran yang subur dan potensial. Penduduk terpadat terutama
709
terdapat di Kabupaten Sikka (124 jiwa per km2) dan Kabupaten
Ende (99 jiwa per km2), sedangkan daerah yang terjarang pen-
duduknya terdapat di Kabupaten Sumba Timur (18 jiwa per km2).
Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk berdasarkan sensus
tahun 1971 yaitu sebanyak 2.295.279 jiwa, maka selama jangka
waktu 1971 - 1980 daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk
rata-rata sebesar 1,97% per tahun. Kupang merupakan kabupaten
dengan pertumbuhan penduduk tertinggi yaitu 4,2%. Hal ini ter-
utama disebabkan daya tarik kota Kupang sebagai pusat utama,
sedang Kabupaten Manggarai dengan pertumbuhan 3,3% oleh kare-
na merupakan daerah pertanian yang cukup subur. Dari seluruh
angkatan kerja yang berjumlah 1.018.197 pada tahun 1980, se-
bagian terbesar yaitu 76,6% bekerja di bidang pertanian, per-
industrian 9,2%, jasa 8,5%, dan sisanya bekerja di bidang
konstruksi, perdagangan, perhubungan dan lain sebagainya.
Berdasarkan basil perhitungan yang dilakukan terhadap
Produk Domestik Regional Bruto tahun 1980, kurang lebih 57,1%
dari seluruh pendapatan daerah berasal dari sektor pertanian,
sedangkan sektor pemerintahan dan pertahnan 18,7%, sektor
perdagangan 10,3%, sektor pengangkutan 3,2%, sektor industri
3,5% dan sektor-sektor lainnya 7,2%. Laju pertumbuhan pereko-
nomian selama periode 1975 - 1981 rata-rata mencapai 9,18%.
Sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan yang cukup pesat ia-
lah sektor bank dan lembaga keuangan lainnya sebesar 38,3%,
sektor listrik, gas dan air minum 32,5%, sektor pengangkutan
dan komunikasi 24,4%, sedang sektor pertanian hanya mencapai
pertumbuhan sebesar 5,2%.
Keadaan prasarana perhubungan darat terutama jalan yang
menghubungkan kota-kota besar di Timor pada umumnya baik, se-
710
dangkan keadaan jalan di Sumba dan Flores belum sepenuhnya
beraspal, demikian pula keadaan jembatan. Panjang jalan nega-
ra seluruhnya ialah 1.117 km, jalan propinsi 1.753 km dan ja-
lan kabupaten sekitar 5.000 km yang sebagian besar berupa
jalan tanah.
Di bidang perhubungan udara, pelabuhan El Tari di Kupang
telah dapat didarati pesawat jenis F-28, dan setiap kabupaten
di Sumba mempunyai lapangan terbang perintis yang dapat dida-
rati secara reguler oleh Merpati Nusantara. Demikian pula la-
pangan-lapangan terbang perintis di setiap kabupaten di Flo-
res, Alor dan Timor. Jumlah penumpang yang datang dan transit
terbanyak terdapat di Kupang dan Ende.
Pelabuhan laut Tenau di Kupang merupakan pelabuhan utama
Nusa Tenggara Timur dan berfungsi sebagai pelabuhan samudera.
Beberapa pelabuhan lainnya seperti Maumere di Flores, Wainga-
pu di Sumba, demikian pula pelabuhan Atapupu, Reo dan Ende telah
berfungsi sebagai pelabuhan-pelabuhan penunjang dan pe-
rintis.
Di bidang pertanian, produksi utama bahan pangan ialah
padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang-kacangan dan
sorghum. Dalam tahun 1981 luas areal panenan jagung meliputi
200.654 ton, sedang produksi ketela pohon sebanyak 397.196
ton. Sedangkan luas areal panen padi balk sawah maupun ladang
seluruhnya 140.682 ha, dengan produksi seluruhnya sebanyak
241.817 ton. Produksi padi meningkat oleh karena berhasilnya
pembangunan jaringan irigasi antara lain irigasi Mbay dan
Lembor, serta makin luas dilaksanakannya panca usaha tani.
Demikian pula keadaan sosial budaya, termasuk pendidikan
711
dan kesehatan telah menunjukkan peningkatan-peningkatan yang
cukup berarti selama Repelita III.
2. Masalah-masalah yang dihadapi
Kemajuan-kemajuan yang telah dicapai selama Repelita III
di berbagai sektor pembangunan di Nusa Tenggara Timur telah
membawa masyarakat kearah kesejahteraan yang lebih meningkat
lagi bilamana dibandingkan dengan keadaan sebelumnya, namun
demikian dalam Repelita IV masih akan dihadapi berbagai masa-
lah yang memerlukan perhatian dan penanganan yang lebih sung-
guh-sungguh.
Keadaan daerah yang berbukit karang, iklim yang tidak me-
nentu, musim hujan yang pendek dengan curah hujan yang tidak
teratur, merupakan keterbatasan-keterbatasan utama yang meng-
hambat usaha-usaha perluasan daerah pertanian, terutama per-
tanian tanaman pangan. Petani umumnya memiliki areal tanah
yang terbatas, tingkat teknologi pertanian masih tradisional.
Hal ini mengangkibatkan produktivitas yang rendah, dan pro-
duksi hanya cukup untuk konsumsi. Di samping itu masih terda-
pat penduduk yang hidupnya dari berladang secara berpindah-
pindah dengan cara pembakaran hutan yang mengakibatkan ter-
ganggunya keseimbangan ekologis. Demikian pula pola peternak-
an yang tradisional dengan sistem penggembalaan liar dapat
mengganggu kelestarian hutan, serta menyebabkan sulitnya pe-
meliharaan dan rendahnya mutu ternak. Di samping itu belum
tersedia rencana tata guna tanah yang sesuai dengan kemampuan
dan daya dukung lahan untuk keperluan berbagai usaha pemba-
ngunan terutama peningkatan produksi pertanian serta kelesta-
rian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Di bidang perindustrian baik industri sedang maupun in-
712
dustri ringan pada umumnya belum berkembang sebagaimana yang
diharapkan. Hal ini antara lain karena kurangnya modal, pera-
latan dan tenaga pimpinan yang terdidik. Sedangkan sumber
tenaga listrik yang tersedia belum dapat dimanfaatkan sepe-
nuhnya untuk keperluan industri.
Di bidang perhubungan darat terutama keadaan jalan-jalan
dan jembatan yang menghubungkan kota-kota utama di Flores
yaitu jalan lintas Flores, baik jalan arteri maupun kolektor,
demikian pula jalan dan jembatan di Sumba, keadaannya masih
kurang baik sehingga mengganggu lancarnya arus produksi dan
jasa-jasa dari satu kota ke kota lainnya. Sedang di Timor
perhatian terutama harus ditujukan pada pemeliharaan jalan
arteri dan pembangunan pada jalan kolektor dan lokal. Bebera-
pa faktor penghambat antara lain yaitu faktor alam (erosi),
kurangnya disiplin dalam penggunaan jalan dan terbatasnya
alat-alat berat untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan.
Di bidang perhubungan laut, masalah yang dihadapi antara
lain adalah masih terbatasnya fasilitas-fasilitas pelabuhan,
terutama fasilitas keselamatan pelayaran, telekomunikasi, per-
gudangan, serta pola pelayaran yang belum sepenuhnya mendukung
pola perdagangan dan distribusi. Pelabuhan laut Reo, Maumere,
Waingapu dan Atapupu yang arus bongkar muatnya telah mening-
kat, perlu ditingkatkan statusnya menjadi pelabuhan RLS/ILS.
Sedang di bidang perhubungan udara masih dirasa perlu untuk
meningkatkan fasilitas pelabuhan udara dan keselamatan pener-
bangan.
Pendidikan dan kesehatan masih merupakan hal yang perlu
memperoleh perhatian. Usaha-usaha yang telah dilaksanakan se-
lama Repelita III masih perlu dilanjutkan dan ditingkatkan
713
dalam Repelita IV. Adanya ketidak seimbangan diantara pendi-
dikan umum dan kejuruan, sangat berpengaruh terhadap mutu dan
jumlah angkatan kerja yang sebahagian besar lainnya ke sektor
pertanian. Dalam pada itu, jumlah dan mutu tenaga guru ter-
utama guru IPA dan matematik masih sangat kurang. Demikian
pula keadaan kesehatan masyarakat masih perlu ditingkatkan.
Penyakit malaria dan saluran pernafasan merupakan masalah
utama di samping penyakit-penyakit lainnya.
Masalah lainnya yang perlu mendapat perhatian ialah me-
ngenai pelestarian sumber alam terutama air dan lingkungan
hidup untuk mencegah makin meluasnya lahan-lahan kritis, pe-
nyediaan air bersih terutama dikota-kota besar dan pedesaan.
II. ARAH DAN KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
1. Arah pembangunan daerah dalam rangka pembangunan na-sional.
Dengan memperhatikan keadaan dan potensi daerah serta ma-
salah-masalah yang dihadapi, dalam Repelita IV kegiatan pem-
bangunan di Nusa Tenggara Timur akan diarahkan kepada usaha
melanjutkan dan meningkatkan pembangunan di bidang produksi
pertanian, terutama tanaman pangan dan ekspor. Sejalan dengan
itu akan dilanjutkan pembangunan irigasi serta diusahakan
pola pertanian lahan kering. Demikian pula konservasi sumber
air tanah.
Pembangunan di bidang perhubungan baik darat, laut dan
udara akan dilanjutkan. Jaringan jalan di Flores dan Sumba
yang menghubungkan ibukota kabupaten akan ditingkatkan. Demi-
kian pula jaringan jalan di Timor yang berfungsi sebagai ja-
lan kolektor akan ditingkatkan. Fasilitas pelabuhan, kesela-
714
matan pelayaran dan jaringan hubungan antar pulau akan dikem-
bangkan. Demikian pula fasilitas pelabuhan udara dan jaringan
penerbangan perintis.
Sejalan dengan meningkatnya pembangunan di bidang perta-
nian dan perhubungan maka akan didorong dan dikembangkan ke-
giatan aneka industri dan industri kecil. Untuk persiapan
kearah industri dasar, maka usaha terhadap penelitian dan
eksplorasi bahan tambang yang ada akan dilanjutkan.
Di bidang sosial budaya, usaha-usaha yang selama ini te- lah dilakukan terus dilanjutkan dan ditingkatkan, terutama yang menyangkut pengembangan pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.
Selama Repelita IV daerah Nusa Tenggara Timur diperkirakan
akan berkembang dengan laju pertumbuhan sebesar rata-rata 7%
setahun.
2. Kebijaksanaan pembangunan daerah.
Dalam Repelita IV kebijaksanaan pembangunan akan diarah-
kan kepada sektor-sektor yang memegang peranan penting di da-
lam meningkatkan perkembangan daerah. Di samping itu berbagai
program pembangunan diarahkan untuk dapat menciptakan lapang-
an kerja yang semakin luas serta perbaikan syarat-syarat kerja,
perlindungan tenaga kerja dan perbaikan sistem pengupahan.
Kegiatan pembangunan akan diarahkan menurut 3 wilayah pemba-
ngunan :- Wilayah pembangunan Timor dengan pusatnya Kupang. Kegiatan
utamanya sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, perindus-
trian dan perdagangan.
- Wilayah pembangunan Flores dengan pusatnya Ende. Kegiatan
715
utamanya ialah pertanian, perkebunan dan perikanan.
- Wilayah pembangunan Sumba dengan pusatnya Waingapu. Kegiat-
an utamanya ialah peternakan, pertanian dan perkebunan.
Dalam usaha meningkatkan produksi pertanian, khususnya
dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan pangan, akan ditempuh
usaha intensifikasi pada daerah-daerah dengan sistem irigasi
teknis serta perluasan areal pertanian baru.
Demikian pula pola pertanian tanaman kering akan dikem-
bangkan dalam Repelita IV. Usaha-usaha peningkatan produksi
pertanian akan ditunjang dengan perbaikan, penyempurnaan dan
perluasan jaringan irigasi. Dalam usaha peternakan akan terus
ditingkatkan melalui bimbingan dan penyuluhan serta penyedia-
an bibit unggul dan pengembangan hijauan makanan ternak.Di bidang perkebunan, akan diusahakan peremajaan serta
penyebaran tanaman baru. Untuk menjamin kelestarian sumber
alam dan lingkungan, usaha reboisasi dan penghijauan akan di-
lanjutkan dan ditingkatkan. Demikian pula ditingkatkan peng-
amanan terhadap pembakaran hutan dan pengrusakan hutan-hutan
lindung di daerah aliran sungai.
Di bidang perhubungan darat, akan ditingkatkan perbaikan
dan peningkatan jalan dan jembatan, terutama yang menghubung-
kan daerah produksi dengan daerah pemasaran, balk jalan yang
berfungsi arteri maupun kolektor di Flores dan Sumba. Jalan
arteri juga akan dikembangkan di kawasan industri di Tenau,
Kupang. Fasilitas pelabuhan laut dan udara, keselamatan pela-
yaran, dan penerbangan, akan ditingkatkan. Usaha peningkatan
dan pengembangan industri terutama untuk aneka industri dan
industri ringan akan dikembangkan di sekitar Kupang, sedang
716
di Maumere dikembangkan industri yang mengolah bahan per-
tanian.
Pembinaan golongan ekonomi lemah terutama dilaksanakan
melalui koperasi/KUD dengan meningkatkan fasilitas-fasilitas
yang diperlukan serta bimbingan dan penyuluhan.
Di bidang sosial budaya, perhatian terutama akan diarah-
kan kepada usaha meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat,
termasuk pengembangan penyediaan air bersih. Demikian pula
pengembangan pendidikan dilanjutkan dan ditingkatkan melalui
berbagai usaha antara lain penyediaan sarana pendidikan dan
penambahan guru.
Usaha lainnya yang akan memperoleh perhatian ialah pem-
bangunan pedesaan secara terpadu melalui sistem UDKP.
III. KEGIATAN-KEGIATAN PEMBANGUNAN SELAMA REPELITA IV
Pembangunan di bidang pertanian, terutama peningkatan pro-
duksi tanaman pangan yang meliputi padi, palawija, dan horti-
kultura, akan dilanjutkan melalui usaha intensifikasi, reha-
bilitasi, ekstensifikasi dan diversifikasi. Intensifikasi akan
dilanjutkan melalui usaha kegiatan penyuluhan, perbenihan dan
perlindungan tanaman terhadap hama dan penyakit. Pelaksanaan
ekstensifikasi akan dilakukan melalui pencetakan sawah baru
dan pemanfaatan tanah-tanah kering dan padang alang-alang. Di-
versifikasi akan dilanjutkan melalui usaha pemanfaatan peka-
rangan untuk tanaman bernilai gizi tinggi. Pencetakan sawah
sebagai salah satu alternatif perluasan areal pertanian akan
dilaksanakan pada lahan irigasi sederhana, di Kabupaten Sumba
Timur, Timor Tengah Selatan, Alor, Flores Timur, Sikka, Ngada
dan Manggarai dan irigasi sedang kecil, di Kabupaten Sumba Ti-
717
mur dan Sikka.
Pembangunan peternakan dilaksanakan melalui usaha pokok
intensifikasi peternakan sapi, kerbau dan babi. Usaha ini
akan didorong melalui pengamanan ternak, pembinaan makanan
ternak, penyediaan bibit unggul (IB) dan penyuluhan. Di sam-
ping itu akan diusahakan pengembangan aneka ternak dan unggas
di beberapa kabupaten. Dalam hubungan ini akan dikembangkan
pula pusat pembibitan ternak sapi, babi dan pengembangan hi-
jauan makanan ternak di Lili.Di bidang perikanan akan dilanjutkan pengembangan usaha
perikanan laut, perikanan tambak maupun perikanan air tawar.
Penyuluhan, latihan keterampilan dan pembinaan akan diting-
katkan di samping pengadaan prasarana perikanan dan pengem-
bangan teknik produksi. Demikian pula akan dikembangkan pem-
bangunan Balai Benih Ikan di Kabupaten Kupang, penyempurnaan
pelabuhan perikanan di Kupang dan pangkalan pendaratan ikan
di Maumere dan Ende dan pengadaan kolam-kolam percontohan.
Di bidang kehutanan terutama akan dilanjutkan kegiatan-
kegiatan pengawasan pengusahaan hutan, inventarisasi dan pe-
ngukuhan hutan, rehabilitasi kawasan hutan dan intensifikasi
pengelolaan hutan.
Dalam rangka peningkatan produksi perkebunan, akan dilak-
sanakan melalui usaha-usaha pokok peremajaan/perluasan tanam-
an kelapa, coklat, cengkeh, kapok, kapas, jambu mete yang akan
mencakup areal 24.700 ha, serta intensifikasi dan reha-
bilitasi tanaman kelapa, kapas, jambu mete seluas 30.300 ha.
Selain usaha peningkatan produksi, juga akan diikuti dengan
usaha peningkatan mutu serta perbaikan tata niaga dengan
pengikutsertaan PNP/PTP, perkebunan besar dan lembaga swasta
718
lainnya dengan meningkatkan peranserta koperasi. Pelaksana-
annya akan dilakukan secara parsial dengan pola UPP, dan pola
PIR. Di samping itu akan diusahakan pengembangan tanaman yang
potensial non tradisional seperti linum, abaca, stevia, kenaf,
melinjo, jarak, tanaman obat-obatan dan lain-lain.
Untuk menunjang peningkatan produksi pertanian terutama
tanaman pangan akan dilanjutkan pembangunan dan rehabilitasi
irigasi antara lain irigasi Lembor, irigasi Sumba dan irigasi
kecil dan sedang yang tersebar dan juga pengembangan air ta-
nah di daerah pertanian yang rawan air. Juga akan dilanjutkan
perbaikan dan pengamanan sungai dalam rangka mencegah bencana
banjir.
Di bidang perindustrian akan dilanjutkan pembangunan dan
pengembangan industri untuk pemenuhan kebutuhan pokok rakyat,
industri yang memanfaatkan sumber alam dan energi serta indus-
tri kecil dan kerajinan rakyat. Pembinaan dan pembangunan in-
dustri secara keseluruhan akan dilaksanakan dengan memperha-
tikan prioritas dan ciri-ciri tiap kelompok industri yang se-
cara keseluruhan dapat diwujudkan dalam suatu pola industri
yang terpadu dan serasi. Pengembangan industri kimia dasar
yang akan memperoleh perhatian antara lain adalah proyek ga-
ram industri di Teluk Kupang dan Ubay/Kabupaten Ngada dan in-
dustri-industri kertas dan industri semen mini yang kini mu-
lai berproduksi. Pembangunan aneka industri terutama akan di-
arahkan kepada industri pengolah basil sektor pertanian, me-
liputi industri pengalengan daging, industri pemintalan dan
industri makanan ternak. Demikian pula bimbingan dan penyu-
luhan akan dilanjutkan dan diarahkan kepada kemampuan berpro-
duksi, pemasaran dan manajemen.
719
Di bidang pertambangan secara bertahap akan dilanjutkan
usaha pemanfaatan dan pengolahan hasil-hasil tambang sebagai
bahan baku untuk industri. Di samping itu akan dilanjutkan
bimbingan dan pembinaan pengusahaan bahan-bahan galian indus-
tri/golongan C yang produksinya dapat dipasarkan di dalam ne-
geri. Demikian pula penyelidikan umum dan eksplorasi mineral
yang telah dilaksanakan akan dilanjutkan.
Pembangunan di bidang energi akan dilakukan peningkatan
dan perluasan eksplorasi dan produksi sumber energi utama
masa kini yaitu minyak bumi, panas bumi dan tenaga air serta
melanjutkan usaha konservasi energi secara luas di segala bi-
dang. Di bidang kelistrikan direncanakan peningkatan sarana
pusat listrik tenaga diesel (PLTD) yang tersebar lokasinya
antara lain di Ende, Kupang, dan Soe. Demikian pula akan di-
bangun jaringan distribusi yang dapat menunjang terlaksananya
program listrik masuk desa.
Pembangunan di bidang jalan arteri dan kolektor akan di-
lanjutkan dan pelaksanaannya akan diprioritaskan pada pening-
katan jalan, penunjangan jalan dan rehabilitasi dan pemeliha-
raan jalan dan jembatan. Peningkatan jalan akan dilaksanakan
sekitar 1.440 km, antara lain antara Ruteng - Bajawa, Waepare -
Larantuka, Labuhan Bajo - Malwatar, Malwatar - Ruteng, dan
Waikabubak - Waingapu. Penunjangan jalan akan dilaksanakan
sekitar 7.515 km, demikian pula rehabilitasi dan pemeliharaan
jalan akan dilanjutkan.
Di bidang perhubungan darat terutama akan dilanjutkan pe-
ngembangan fasilitas dan pengawasan lalu-lintas jalan dengan
menambah jumlah lampu lalu-lintas dan rambu-rambu jalan seba-
nyak 800 buah. Dalam rangka meningkatkan pelayanan angkutan
720
sungai dan penyeberangan akan dilanjutkan pembangunan dermaga
penyeberangan di Rote, Kupang, Larantuka, Sape dan Labuhan
Bajo, pengadaan rambu laut sebanyak 12 buah.
Agar dapat menampung arus orang dan barang lewat laut,
akan dilaksanakan peningkatan fasilitas pelabuhan yang menca-
kup pembangunan dermaga pelabuhan, gudang pelabuhan dan la-
pangan penumpukan untuk pelabuhan Kupang, Waingapu, Ende,
Maumere, Kalabahi, Labuhan Bajo dan Ainere. Demikian pula
fasilitas keselamatan pelayaran akan terus ditingkatkan.
Di bidang perhubungan udara, fasilitas pelabuhan udara
Kupang akan ditingkatkan agar mampu menampung pesawat jenis
DC-9, sedang pelabuhan udara Ende, Maumere dan Waingapu akan
ditingkatkan agar mampu didarati pesawat jenis F-27. Demikian
pula fasilitas keselamatan penerbangan akan ditingkatkan pe-
nanganannya.
Untuk menampung permintaan masyarakat terhadap fasilitas
telekomunikasi akan diperluas berupa penambahan jaringan sam-
bungan telepon sebanyak 7.000 buah sambungan. Di bidang pos
dan giro akan dibangun 20 buah gedung kantor pos pembantu dan
kantor pos tambahan dan pendirian 65 buah bis surat.
Dalam bidang perkoperasian, upaya peningkatan kemampuan
organisasi tata laksana, dan usaha akan dilanjutkan. Upaya
peningkatan itu tetap akan diprioritaskan pada koperasi pri-
mer, khususnya koperasi unit desa (KUD) yang melaksanakan
usaha dalam bidang pertanian pangan, peternakan rakyat, per-
ikanan rakyat, perkebunan rakyat, kerajinan rakyat, industri
kecil, perkreditan/simpan pinjam, kelistrikan desa, jasa ang-
kutan pedesaan, dan berbagai jenis komoditi ekspor yang di-produksi masyarakat pedesaan Nusa Tenggara Timur. Selain dari
721
pada itu mutu dan intensitas pelayanan koperasi kepada anggo-
tanya juga akan ditingkatkan. Untuk itu akan diusahakan ada-
nya penyempurnaan dalam metoda, materi dan penyelenggaraan
pendidikan, penataran dan latihan keterampilan pengurus, badan
pemeriksa, manajer, dan karyawan koperasi serta penyempurnaan
cara pemberian bantuan tenaga manajemen yang terdidik/terla-
tih kepada KUD yang dianggap masih memerlukan bantuan yang
dimaksud. Untuk menciptakan iklim masyarakat yang mendukung
pengembangan kehidupan koperasi yang sehat, penerangan dan
penyuluhan perkoperasian akan dilanjutkan dan ditingkatkan.
Dalam rangka peningkatan kegiatan perdagangan akan dilak-
sanakan melalui penyempurnaan sistem administrasi termasuk
penyempurnaan perundang-undangan dan peraturannya, penyeder-
hanaan sistem perizinan serta usaha-usaha penyempurnaan lem-
baga perdagangan dan pemasaran untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas penyaluran sarana produksi serta pemasaran
hasil-hasil produksi. Demikian pula akan dilanjutkan usaha- usaha perluasan pasaran barang-barang produksi dalam negeri
melalui pameran dagang dan penyebar luasan informasi pasar,
perlindungan konsumen serta peningkatan dan pengembangan pe-
ranan pedagang golongan ekonomi lemah melalui penataran dan
konsultasi. Usaha-usaha untuk meningkatkan ekspor non migas
melalui penggarapan komoditi potensial, peningkatan koordina-
si yang lebih terpadu antar instansi dan penyuluhan eksportir
terus dilanjutkan dalam rangka pengembangan perdagangan luar
negeri.
Di bidang tenaga kerja dilanjutkan kegiatan latihan, dan
ketrampilan serta kewiraswastaan di lembaga-lembaga latihan
yang ada baik milik pemerintah, maupun lembaga latihan swasta
722
dan perusahaan. Kegiatan latihan disesuaikan dengan kebutuhan
pasar kerja dan kesempatan kerja daerah setempat. Selain itu
lebih ditingkatkan perencanaan tenaga kerja yang menyeluruh,
terkoordinasi dan terpadu mencakup semua sektor pembangunan
pemerintah dan swasta baik di Daerah Tingkat I, maupun di
Daerah Tingkat II. Penyebaran dan pemanfaatan tenaga kerja
muda terdidik ke daerah pedesaan sebagai tenaga kerja sukare-
la pelopor pembaharuan dan pembangunan terus dilanjutkan dan
disempurnakan.
Proyek Padat Karya Gaya Baru (PKGB) yang ditujukan untuk
mengatasi masalah kekurangan lapangan kerja dilaksanakan di
kecamatan-kecamatan padat penduduk dan miskin baik di daerah
perkotaan maupun pedesaan dengan mengutamakan wilayah-wilayah
yang sexing dilanda bencana alam dan kegiatan ekonomi yang
menurun. Sejauh mungkin pelaksanaan kegiatan PKGB dipadukan
dengan pembangunan wilayah kecamatan UDKP.
Dalam rangka peningkatan daya tampung di bidang pendidik-
an untuk tingkat sekolah dasar akan dibangun tambahan sekitar
5.380 ruang kelas baru, perbaikan sekitar 2.300 gedung seko-
lah. Pada tingkat SMTP, untuk SMP akan dibangun sekitar 55
unit sekolah baru, penambahan sekitar 479 ruang kelas baru,
rehabilitasi 26 sekolah, serta pengembangan sejumlah SMTP ke-
juruan dan teknologi. Pada tingkat SMTA akan dibangun sekitar
15 unit SMA baru, 2 STM dan 1 STM Pertanian, 1 SMEA, penam-
bahan 170 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 4 SPG,
serta rehabilitasi 6 gedung SMA, sekolah kejuruan dan teknologi
negeri, 1 SGO serta 1 sekolah kejuruan dan teknologi
swasta. Untuk pelaksanaan dan pemantapan wajib belajar akan
dibangun kantor pengelolaan pembinaan pendidikan dasar pada
25 kecamatan. Untuk meningkatkan mutu pada TK, SLB, SD, SMTP
723
dan SMTA akan diadakan penataran guru, kepala sekolah, dan
pembina. Khusus pada tingkat SMTP dan SMA akan dibangun 23
ruang laboratorium ilmu-ilmu alam untuk SMP, dan 6 ruang un-
tuk SMA, 86 ruang ketrampilan untuk SMP, dan 6 ruang untuk
SMA. Dalam hal ini, penelusuran bakat dan kemampuan siswa
akan terus ditingkatkan.
Dalam rangka peningkatan pendidikan tinggi, Universitas
Nusa Cendana akan ditingkatkan terutama bidang pertanian, se-
lain itu akan dikembangkan pula pendidikan politeknik bidang
teknologi dan pertanian. Di samping itu akan ditingkatkan
pula pembinaan terhadap perguruan tinggi swasta.
Di bidang kebudayaan akan terus ditingkatkan antara lain
dalam bidang kepurbakalaan, kesejarahan dan permuseuman mela-
lui pemugaran 1 obyek kepurbakalaan yaitu komplek Megalit, serta
pemugaran dan pemeliharaan berbagai situs kepurbakalaan;
pengembangan permuseuman; serta pengembangan dan pembinaan
bahasa daerah.
Dalam rangka upaya meningkatkan pelayanan kesehatan ma-
syarakat melalui Puskesmas akan dilakukan pembangunan 4 Pus-
kesmas dan 240 Puskesmas Pembantu terutama di daerah pemukim-
an baru dan daerah terpencil serta mengadakan 4 Puskesmas ra-
wat tinggal. Dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan ru-
jukan, akan diusahakan peningkatan RS Prof. Dr. Johanes dari
kelas C menjadi kelas C+, 2 buah RS kelas D menjadi RS kelas
C, peningkatan RS yang ada, pembangunan baru sebuah RS Jiwa
untuk peningkatan pelayanan kesehatan jiwa dan peningkatan
pelayanan laboratorium kesehatan. Untuk menjamin dapat terca-
pai sistem pengadaan dan distribusi obat akan dibangun 8 buah
sarana penyimpanan obat, alat dan perbekalan kesehatan. Pe-
724
ningkatan upaya kesehatan lainnya adalah pencegahan dan pem-
berantasan penyakit menular, pengadaan dan pengawasan obat,
alat kesehatan dan bahan berbahaya. Selain itu juga dilakukan
peningkatan perbaikan gizi melalui usaha perbaikan gizi ke-
luarga (UPGK). Di samping itu akan ditingkatkan usaha kese-
hatan lingkungan untuk seluruh penduduk dan dilakukan usaha
penambahan sarana air bersih sehingga masyarakat dapat mempe-
roleh kemudahan mendapatkan air bersih. Dalam rangka mening-
katkan pembangunan sarana air bersih, terutama untuk penduduk
di daerah pedesaan, maka akan dibangun 25 buah penampungan
mata air dengan perpipaan, 20 buah sumur artesis, 37 buah
perlindungan mata air, 1.500 buah penampungan air hujan,
9.287 buah sumur pompa tangan dangkal dan dalam serta sejum-
lah sarana air bersih jenis lainnya. Untuk memenuhi keku-
rangan tenaga kesehatan khususnya paramedik akan dilakukan
usaha peningkatan jumlah lulusan, dengan melipat gandakan
jumlah penerimaan siswa melalui kelas paralel dan pendidikan
cepat pekarya kesehatan. Selain itu akan ditingkatkan sarana
pendidikan yang ada dan akan dibangun berbagai sekolah kese-
hatan sesuai keperluannya.
Di bidang kesejahteraan sosial akan dilakukan kegiatan
antara lain : memberikan bimbingan, latihan dan fasilitas un-
tuk menunjang usaha pemugaran rumah desa dan lingkungan dian-
taranya Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Timur; pe-
nyantunan dan pengentasan kepada lanjut usia, anak terlantar,
para penderita cacat, fakir miskin, korban bencana alam; me-
ningkatkan pembinaan organisasi dan yayasan-yayasan yang
bergerak di bidang sosial untuk meningkatkan partisipasi so-
sial masyarakat; pembinaan karang taruna akan ditingkatkan
dimana kegiatannya akan dipadukan dengan program pembinaan
725
generasi muda lainnya dan pembentukan karang taruna baru di
berbagai desa yang belum ada. Kecuali itu untuk menjangkau
sasaran pelayanan dan pembangunan bidang kesejahteraan sosial
di daerah pedesaan akan ditumbuhkan dan dibina tenaga-tenaga
pekerja sosial masyarakat. Peranan dan fungsi wanita akan di-
tingkatkan dan digairahkan terutama untuk menangani masalah
kesejahteraan sosial.
Di bidang perumahan rakyat akan dilakukan pembangunan ru-
mah sederhana dan rumah inti di kota-kota Kupang dan Ende,
sedangkan perbaikan lingkungan perumahan kota akan dilakukan
antara lain di kota Kupang, Soe, Atambua, Waingapu. Perintis-
an pemugaran perumahan desa akan ditangani pada kurang lebih
250 desa.
Kegiatan program air bersih akan ditekankan pada penyele-
saian kegiatan-kegiatan yang telah dimulai dalam Repelita III
serta perluasan/peningkatan pelayanan air bersih antara lain
di kota-kota Kupang, Soe, Ende serta penanganan beberapa IKK.
Pembangunan drainase kota dan penanganan masalah sampah anta-
ra lain akan dilakukan di kota Kupang.
Untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk dan meningkat-
kan kesejahteraan keluarga, kegiatan program keluarga beren-
cana dilanjutkan. Diharapkan dapat dicapai sejumlah kurang
lebih 257.000 peserta baru dan sekitar 166.000 peserta lesta-
ri. Di samping itu dilanjutkan pembinaan untuk menjaga kelang-
sungan peserta program keluarga berencana yang sudah ada.
Dalam rangka pembangunan di bidang agama akan dilanjutkan
berbagai kegiatan yang pada dasarnya merupakan kegiatan pe-
nunjang bagi usaha-usaha pembinaan kehidupan beragama, antara
lain akan disediakan kitab suci berbagai agama, memberikan
726
bantuan kepada masyarakat untuk pembangunan/rehabilitasi 450
tempat ibadah berbagai agama dan pembangunan 55 balai nikah
dan penasehatan perkawinan, serta pembangunan/perluasan se-
jumlah balai sidang pengadilan agama dan kantor-kantor urusan
agama tingkat kecamatan, kabupaten/kotamadya dan wilayah.
Sebagai usaha peningkatan mutu perguruan agama, akan di-
tingkatkan dan disempurnakan prasarana dan sarana pendidikan
pada madrasah ibtidaiyah negeri, madrasah tsanawiyah negeri
dan madrasah aliyah negeri serta pendidikan guru agama nege-
ri. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi rehabilitasi (terma-
suk madrasah ibtidaiyah swasta)/penambahan ruang kelas, pe-
nyediaan antara lain alat peraga, buku pelajaran dan buku
perpustakaan serta penataran guru berbagai bidang studi. Se-
mentara itu penerangan dan bimbingan hidup beragama akan te-
rus ditingkatkan.
Pembangunan di bidang hukum akan dilanjutkan, antara lain
perluasan/rehabilitasi sejumlah pengadilan negeri, pembangun-
an sebuah gedung lembaga Pemasyarakatan, pembangunan sejumlah
tempat sidang di kota-kota kecil, pembangunan 4 rumah tahanan
negara, sebuah balai bimbingan kemasyarakatan dan pengentasan
anak serta sebuah kantor imigrasi. Sementara itu akan diba-
ngun pula 1 Kantor Cabang Kejaksaan Negeri, serta rehabilita-
si/perluasan sejumlah Kantor Kejaksaan Negeri. Selanjutnya
dalam rangka pengembangan yurisprodensi termasuk kasus-kasus
hukum adat akan dilanjutkan kerjasama dengan Universitas Nusa
Cendana. Dalam rangka meningkatkan kesadaran hukum masyara-
kat, kegiatan penyuluhan hukum akan lebih ditingkatkan. Se-
lanjutnya dalam rangka memberikan kesempatan memperoleh ke-
adilan dan perlindungan hukum, penyelenggaraan pemberian ban-
727
tuan dan konsultasi hukum akan lebih dimantapkan. Demikian
pula pelaksanaan operasi yustisi dalam rangka penegakan hukum
akan terus ditingkatkan.
Di bidang penerangan akan dilanjutkan tugas-tugas pene-
rangan operasional antara lain melalui berbagai jenis sara-
sehan dengan memanfaatkan Puspenmas sebagai pusat pelayanan
informasi, pameran, kegiatan sosio drama dan pertunjukan tra-
disionil yang komunikatif. Untuk meningkatkan penyebaran arus
informasi ke pedesaan, kegiatan koran masuk desa akan dilan-
jutkan dengan mengikut sertakan secara aktif peranan pers
daerah setempat. Dalam pada itu akan dilaksanakan rehabilita-
si/pembangunan pemancar TV.
Di bidang pengelolaan sumber alam dan lingkungan hidup
serta guna mempertahankan keseimbangan ekologi, terutama da-
lam rangka rehabilitasi tanah kritis, akan dilanjutkan ke-
giatan penghijauan dan reboisasi. Pelaksanaannya akan diuta-
makan pada daerah-daerah kritis. Demikian pula pencegahan
pencemaran lingkungan, baik di desa maupun di perkotaan, pem-
binan suaka alam dan hutan-hutan lindung, akan dilanjutkan.
Dalam rangka mengkoordinasikan dan menyerasikan pelaksana-
an kegiatan pembangunan yang dilakukan secara sektoral dalam
berbagai program, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun
yang dilakukan masyarakat, penyusunan rencana tata ruang kota
dan wilayah akan dilanjutkan. Kualitas rencana kota dan ren-
cana wilayah akan ditingkatkan dan disempurnakan hingga dapat
dipergunakan secara efektif baik sebagai landasan pelaksanaan
pembangunan kota dan wilayah maupun pembinaan tertib tata
ruang kota dan tata ruang wilayah. Prioritas akan diberikan
kepada kota-kota pusat pembangunan dan wilayah-wilayah yang
berkembang dengan cepat.
728
Untuk mengusahakan keserasian dan pemerataan pembangunan
di seluruh daerah, maka pembangunan sektoral ditunjang dengan
program-program bantuan kepada daerah. Program-program dimak-
sud adalah Bantuan Pembangunan Desa, Bantuan Pembangunan Dae-
rah Tingkat II, Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I, Bantuan
Pembangunan Sekolah Dasar, Bantuan Pembangunan Sarana Kese-
hatan, Bantuan Pembangunan Reboisasi dan Penghijauan, Bantuan
Penunjangan Jalan Kabupaten dan Bantuan Kredit Pembangunan/
Pemugaran Pasar.
729
TABEL
LUAS WILAYAH, SATUAN PEMERINTAHAN DAN KEPADATAN PENDUDUK
DAERAH TINGKAT I NUSA TENGGARA TIMUR,
TAHUN 1980
No. Kabupaten/Kotamadya
LuasWilayah(km2)
Jumlah *) JumlahKecamatan Desa
JumlahPenduduk
KepadatanPenduduk Perkm2 (1980)
1. Kab. Sumba Barat 4.051,9 13 125 232.101 57
2. Kab. Sumba Timur 7.000,5 8 99 123.078 18
3. Kab. Kupang 7.338,6 17 275 403.167 55
4. Kab. Timor Tengah Selatan
3.947,0
14
166
289.655
73
5. Kab. Timor Tengah Utara
2.669,7
8
113
134.092
50
6. Kab. Belu 2.445,6 11 73 181.073 74
7. Kab. Alor 2.864,6 8 56 124.948 44
8. Kab. Flores Timur 3.079,2 20 233 257.687 84
9. Kab. Sikka 1.771,3 10 90 219.656 124
10. Kab. Ende 2.046,5 11 103 201.609 99
11. Kab. Ngada 3.037,9 10 136 172.575 57
12. Kab. Manggarai 7.136,4 16 255 397.525 56
DAERAH TINGKAT I: 47.389,2 146 1.724 2.737.166 58
*) Termasuk 48 perwakilan Kecamatan
730
PROPINSI NUSATENGGARA TIMUR
Laramoka
I
Rep. Solor
L A U T T I M O R