KKP PANGKALPINANG 1
2020
RENCANA
AKSI
KEGIATAN
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN
KELAS III PANGKALPINANG
KKP PANGKALPINANG 2
KATA PENGANTAR
Dengan Rasa Syukur atas Rahmat Allah Yang Maha Kuasa atas Berkat dan
Karunia-Nya sehingga Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Sekretariat Direktorat
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tahun 2020-2024 ini dapat
diselesaikan.
Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan ini bertujuan untuk Meningkatkan
Pelayanan Kekarantinaan di pintu masuk negara dengan menjabarkan tujuan dan
sasaran strategis, arah kebijakan dan strategi, target kinerja dan kegiatan.
Sebagai buku Rencana Aksi Kegiatan pertama untuk tahun RPJMN 2020-
2024, kami merasakan buku ini masih memiliki banyak kekurangan karena dukungan
data yang belum memadai terutama data-data yang digunakan sebagai bahan
analisis situasi, prioritas program/ kegiatan, dan upaya rencana aksi. Selanjutnya
kedepan akan terus disempurnakan dan disesuaikan dengan perkembangan
kegiatan dipintu masuk negara. Diharapkan program dan kegiatan dalam RAK tahun
2020-2024 dapat dijadikan dasar dan acuan dalam melaksanakan upaya mencegah
masuk keluarnya penyakit. Bagi kepala seksi dibawah Satuan kerja, diharapkan RAK
2020-2024 dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun Rencana Kerja dan
Sasaran Kerja Pegawai.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berproses bersama dan mendukung tersusunnya Rencana Aksi Kegiatan (RAK)
2020-2024 ini, semoga buku ini menjadi dokumen bersama dan dijadikan acuan
dalam pelaksanaan Dukungan Manajemen semoga bermanfaat bagi kita semua.
Pangkalpinang, Agustus 2020
Kepala
dr. Bangun Cahyo Utomo NIP198008252008121002
KKP PANGKALPINANG 3
BAB I
PENDAHULU
A. Latar Belakang
Periode tahun 2020-2024 merupakan tahapan terakhir dari Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, sehingga
merupakan periode pembangunan jangka menengah yang sangat penting dan
strategis. RPJMN 2020-2024 akan memengaruhi pencapaian target
pembangunan dalam RPJPN, di mana pendapatan perkapita Indonesia akan
mencapai tingkat kesejahteraan setara dengan negara-negara berpenghasilan
menengah atas (Upper-Middle Income Country) yang memiliki kondisi
infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, pelayanan publik, serta
kesejahteraan rakyat yang lebih baik.
Sejalan dengan Visi Presiden Republik Indonesia Tahun 2020-2024 yaitu
Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong - Royong, dimana peningkatan kualitas manusia Indonesia
menjadi prioritas utama dengan dukungan pembangunan kesehatan yang
terarah, terukur, merata dan berkeadilan. Pembangunan kesehatan bertujuan
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat tersebut, dibutuhkan
program kesehatan yang bersifat preventif dan promotif salah satunya adalah
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P). berbagai kegiatan
dilakukan untuk mendukung pencegahan dan pengendalian penyakit, di pintu
masuk negara dilakukan upaya kekarantinaan.
Undang undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa Kementerian/Lembaga
menyusun Rencana Strategi (Renstra). Selanjutnya merujuk kepada Keputusan
Menteri Kesehatan nomor 21 tahun 2020 tentang Rencana Strategik
KKP PANGKALPINANG 4
Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 bahwa tingkat Eselon I menjabarkan
dalam Rencana Aksi Program (RAP) dan Eselon II atau satuan kerja
menjabarkan Rencana Aksi Kegiatan (RAK).
B. Kondisi Umum
Secara umum Kantor Kesehatan Pelabuahan Kelas III Pangkalpinang
telah berhasil mencapai target dan indikator yang ditetapkan, rata-rata capaian
kinerja KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2019 sebesar 106,7%. Dari 13
Indikator Kinerja KKP Kelas III Pangkalpinang seperti yang tertuang dalam
Perjanjian Kinerja Tahun 2019 terinci capaianya sebagai berikut; target capaian
jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar kekarantinaan
kesehatan tahun 2019 sebesar 15.500 sertifikat, sedangkan realisasi capaian
sebesar 16.289 sertifikat. Berdasarkan hal tersebut, maka capaian kinerja
sebesar 105,1%, realisasi capaian respon terhadap sinyal kewaspadaan dini
(SKD), KLB dan bencana di wilayah pelabuhan maupun bandara sebesar 100%
dari target sebesar 100%, target capaian deteksi dini dalam rangka cegah
tangkal masuk dan keluarnya penyakittahun 2019 sebesar 450 sertifikat,
sedangkan realisasi capaian sebesar 547 dokumen. Berdasarkan hal tersebut,
maka capaian kinerja sebesar 121,6%, target capaian pelayanan kesehatan
pada situasi khusustahun 2019 sebesar 6 layanan. Sedangkan realisasi capaian
sebesar 6 layanan. Berdasarkan hal tersebut, maka capaian kinerja sebesar
100%. Adapun posko pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi situasi
lebaran, embarkasi, debarkasi, Sail to Indonesia, Natal dan Tahun Baru, target
capaian jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBDN yang mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat
yang berpotensi wabah tahun 2019 sebesar 2 dokumen. Sedangkan realisasi
capaian sebesar 2 dokumen. Berdasarkan hal tersebut, maka capaian kinerja
sebesar 100%, target capaian jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan
lintas wilayah yang diterbitkantahun 2019sebesar 6.000 sertifikat, sedangkan
KKP PANGKALPINANG 5
realisasi capaian sebesar 7.146 sertifikat. Berdasarkan hal tersebut, maka
capaian kinerja sebesar 119,1%, Target capaian jumlah pelabuhan/bandara
yang memenuhi syarat-syarat sanitasi tahun 2019 sebesar 12
pelabuhan/bandara. Sedangkan realisasi capaian sebesar 12
pelabuhan/bandara. Berdasarkan hal tersebut, maka capaian kinerja sebesar
100%, target capaian jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada
wilayah perimeter dan buffer areatahun 2019 sebesar 12 pelabuhan/bandara.
Sedangkan realisasi capaian sebesar 12 pelabuhan/bandara. Berdasarkan hal
tersebut, maka capaian kinerja sebesar 100%, Target capaian jumlah orang
yang melakukan skrining penyakit menular langsungtahun 2019 sebesar600
orang, sedangkan realisasi capaian sebesar 674 orang. Berdasarkan hal
tersebut, maka capaian kinerja sebesar 112,3%, target capaian jumlah dokumen
dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya tahun 2019 sebesar 40
dokumen. Sedangkan realisasi capaian sebesar 40 dokumen. berdasarkan hal
tersebut, maka capaian kinerja sebesar 100%, Target capaian jumlah
pengadaan sarana dan prasaranatahun 2019 sebesar 42 unit. Sedangkan
realisasi capaian sebesar 40 unit, berdasarkan hal tersebut, maka capaian
kinerja sebesar 95,2%, target capaian jumlah peningkatan kapasitas SDM
bidang P2P tahun 2019 sebesar 9 jenis pelatihan. Sedangkan realisasi capaian
sebesar 12 jenis pelatihan. Berdasarkan hal tersebut, maka capaian kinerja
sebesar 133,3%.
Berdasarkan Permenkes RI Nomor: 356/MENKES/PER/IV/2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja KKP, sebagaimana telah diubah dengan Permenkes
RI Nomor 2348 tahun 2011 tentang Perubahan atas permenkes Nomor 356
tahun 2008, maka Struktur Organisasi KKP Kelas III Pangkalpinang adalah
sebagai berikut: Kepala Kantor, Kasub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi PKSE,
Kepala Seksi PRl & KLW, Instalasi, Wilayah Kerja, dan Kelompok Jabatan
Fungsional. Menurut peta jabatan pegawai KKP Kelas III Pangkalpinang
berjumlah 54orang, terdiri dari, Eselon III : 1 orang, Eselon IV : 3 orang, Jabatan
fungsional tertentu: 3 orang, dan Jabatan fungsional umum : 47 orang.
KKP PANGKALPINANG 6
Berdasarkan Permenkes (Peraturan Menteri Kesehatan) RI nomor :
2348/Menkes/Per/XI/2011, tentang perubahan atas Permenkes nomor
356/Menkes/per/IV/2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja KKP.Kantor
Kesehatan Pelabuhan Pangkalpinang diklasifikasikan dalam KKP Kelas III yang
tugas pokok dan fungsinya dibagi kedalam 2 seksi dan satu sub bagian tata
usaha. Tugas dan fungsi KKP Kelas III Pangkalpinang adalah melaksanakan
pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah,
surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan
lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan
terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur
biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja Bandara, Pelabuhan dan
Lintas Batas Darat Negara
C. Potensi dan Permasalahan
Adapun ancaman yang dihadapi adalah era globalisasi yang
menyebabkan semakin meningkatnya aktifitas di bandara dan pelabuhan.Hal ini
menyebabkan meningkatnya peluang transmisi penyakit potensial wabah serta
penyakit lainnya yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan yang
meresahkan dunia. Desentralisasi pemerintah menyebabkan terjadinya egoisme
kedaerahan di wilayah kabupaten/kota, kondisi rawan kesehatan dalam negeri
dan luar negeri yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Tuntutan dari
pengguna jasa akan percepatan danmutu pelayanan yang sangat tinggi sehingga
menyebabkan tidak optimalnya proses pengawasan yang dikhawatirkan akan
menyebabkan tidak terdeteksinya penyakit karantina dan penyakit menular
lainnya. Jejaring kerja dengan pemerintah daerah juga belum optimal sehingga
berpengaruh terhadap lemahnya sistem deteksi, respon dan pelaporan terhadap
masalah-masalah kedaruratan kesehatan yang terjadi di wilayah kabupaten/kota
yang secara epidemiologis masalah tersebut berpotensi meresahkan dunia
internasional.
KKP PANGKALPINANG 7
1. Pemeriksaan alat angkut sesuai standar kekarantinaan
Capaian kinerja Pemeriksaan alat angkut sesuai standar kekarantinaan
memenuhi target yang ditetapkan, bahkan melebihi. Bukan berarti dalam
pelaksanaannya tidak mengalami kendala. Keterbatasan SDM dalam
pelaksanaan kegiatan pemeriksaan alat angkut dibeberapa wilayah kerja dan
keterbatasan sarana prasarana untuk pemeriksaan alat angkut memaksa
keadaan bahwa kondisi tersebut telah standard kekarantinaan.
Upaya penambahan jumlah SDM sesuai dengan kapasistas yang dibutuhkan
selalu dilakukan melalui proses yang ada, namun belum terealisasi, maka
untuk tetap meningkatkan kinerja pemeriksaan alat angkut sesuai standar
kekarantinaan dilakukan:
- Sosialisasi dan advokasi regulasi kesehatan internasional atau
International Health Regulations (2005) termasuk kapasitas inti IHRdan
sosialisasi Undang-undang Nomor 06 Tahun 2019 tentang kekarantinaan
kesehatan.
- Meningkatkan kapasitas petugas teknis dalam pelaksanaan
kekarantinaan kesehatan di pintu masuk negara.
- Memberdayakan SDM yang ada secara maksimal dalam pelaksanaan
pemeriksaan alat angkut sesuai standar kekarantinaan kesehatan
2. Respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah
layanan Capaian kinerja ini memenuhi target yang ditetapkan. Hal ini disebabkan
meningkatnya jejaring kerja terkait informasi dan sharing data perkembangan
penyakit yang terjadi di layanan kesehatan (Puskesmas) setempat yang ada
di seluruh wilayah kerja KKP Kelas III Pangkalpinang. Selain itu juga,
adanyaforum sistem kewaspadaan dini dan respon di pintu masuk negara dan
wilayah yang melibatkan Dinas Kesehatan, Puskesmas, RS, instansi dan
stakeholder terkait lainnya. Sehingga keterbatasan jumlah SDM di wilayah
kerja tidak membatasi capaian ini, hal ini dilakukan dengan:
KKP PANGKALPINANG 8
- Meningkatkan koordinasi dengan anggota forum kewaspadaan dini dan
responuntuk menginformasikan adanya peningkatan kasus penyakit
menular secara cepatuntuk dilakukan respon bersama dan terintegrasi
antara pintu masuk negara dengan wilayah walau Keterbatasan sumber
daya untuk melakukan kegiatan respon kejadian KLB < 24 jam di setiap
wialayah kerja.
- Meningkatkan kapasitas/kualitas SDM terutama dalam rangka
kewaspadaan dini, pengendalian penyakit re-emerging dan new-
emerging, kegiatan matra/situasi khusus, tanggap bencana dan respon
cepat < 24 jam baik yang diadakan melalui pendidikan dan pelatihan
melalui bimbingan teknis terkait kewaspadaan dini dan respon penyakit di
pintu masuk negara dan penyelidikan epidemiologi oleh tenaga JFT ke
beberapa wilayah kerja.
3. Deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
Target capaian deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya
penyakittahun 2019 sebesar 121,6%. Untuk mencapai hal tersebut tidak
terlepas dari permasalahan seperti keterbatasan SDM di wilayah kerja dalam
pelaksanaan deteksi, respon dan pencegahan penyakit di pintu masuk
negarayang belum sesuai dengan analisis beban kerja dengan upaya
Memberdayakan kemampuan SDM yang ada, disertai dengan:
- Penguatan kapasitas petugas fungsional teknis dalam deteksi, respon dan
pencegahanpenyakitdi pintu masuk negara;
- Penguatan jejaring kerja dan kemitraan dengan instansi dan
stakeholderterkait dalam pelaksanaan deteksi, respon dan pencegahan
masuk dan keluarnya penyakitdi pintu masuk negara
- Peningkatan sarana prasaran seperti Screening/penapisan pelaku
perjalanan yang datang dari luar negeri (Malaysia)yang masuk melalui
Bandara internasional H.AS. Hananjoeddin Tanjung Pandan.
KKP PANGKALPINANG 9
4. Pelayanan kesehatan pada situasi khusus
Capaian pelayanan kesehatan pada situasi khusus tahun 2019 sebesar
100%, adapun dalam pencapaian target ini tidak terlepas dari permasalahan,
antara lain:
- Keterbatasan SDM di wilayah kerja terutama tenaga paramedis (dokter
dan perawat) pada layanan posko kesehatan, seperti pelaksanaan
embarkasi debarkasi haji. Kedepan dalam menuju embarkasi debarkasi
haji antara, SDM, sarana prasarana adalah kendala terbesar.
- Keterbatasan kemampuan teknis, sesuai dengan issue perkembangan
penyakit yang ada, seperti KLB Polio di Malaysia menuntut untuk
melakukan cegah tangkal terkait polio sesuai dengan edaran yang ada,
sementara kebterbatasan alat dan kemapuan teknis menjadi kendala.
Terkait pemermasalahan diatas, telah dilakukan upaya upaya untuk
mendukung pencapaian indicator kinerja yaitu Bekerja sama dengan
Dinkes/puskesmas setempat dalam pemenuhan tenaga medis pada saat
layanan posko kesehatandan usulan tenaga paramedis melalui formasi CPNS
5. Pelabuhan/Bandara/PLBDN yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
Capaian jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBDN yang mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat
yang berpotensi wabah tahun 2019 tercapai 100%. Adapun capaian indicator
tersebut tidak terlepas dari kendala kendala seperti:
- Adanya pemahaman dari LS/LP, Instansi dan stakeholder terkait,bahwa
dokumen renkon adalah menjadi tanggung jawab bidang kesehatan saja
- Ada beberapa Wilayah Kerja yang belum memiliki dokumen renkon karea
keterbatasan sarana prasarana di pintu masuk tersebut.
- Dokumen renkon yang sudah dibuat belum pernah diuji coba (Table Top
exercisedan simulasi).
KKP PANGKALPINANG 10
Adapun upaya pemecahan permasalahnya yaitu dengan:
- mengintensifkan kegiatan sosialisasi kebijakan kesiapsiagaan terhadap
kedaruratan kesehatan masyarakat kepada LS/LP, Instansi dan
stakeholder terkaitdi pelabuhan/bandara untuk menyamakan pemahaman
dan rencana tindak lanjut pelaksanaan kegiatan pembuatan dokumen
rencana kontingensi;
- Menganggarkan dana untuk penyusunan Renkon dibeberapa wilayah
kerja yang belum memiliki dokumen secara bertahap
- Menganggarkan dana untuk kegiatan uji coba dokumen renkon melalui
kegiatan table top exercisemaupun simulasi
6. Sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
Capaian jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang
diterbitkantahun 2019 sebesar 6.000 sertifikat, sedangkan realisasi capaian
sebesar 7.146 sertifikat. Berdasarkan hal tersebut, maka capaian kinerja
sebesar 119,1%. Capaian ini ini juga tidak terlepas dari kendala dan
permasalahan yang dihadapi, antara lain:
- Terkait dengan penerbitan surat izin layak terbang baik pada ortang sakit
dan ibu hamil, sering sekali keterbatasan sumber daya, alat dan
kemampuan teknis petugas menjadi kendala dalam pengambilan
keputusan.
- Jumlah SDM dibandingkan dengan jumlah dan waktu kedatangan dan
keberangkatan pesawat tidak sesuai dengan jam kerja. Hal ini acapkali
menyebabkan kerja pegawai membutuhkan waktu eksttra. Dan
pengaturan shif kerja, yang memaksa keterbatasan sdm per shift kerja.
- Untuk pelayanan vaksinasi, wilayah kerja yang mampu memberikan
pelayanan vaksinasi masih terbatas, hal ini dipengaruhi oleh keberadaan
tenaga dan keberadaan alat penyimpan vaksin.
KKP PANGKALPINANG 11
Dan atas kendala ini, target kinerja harus dicapai, maka upaya yang dilakukan
adalah:
- Sosialisasi dan advokasi regulasi kesehatan internasional atau
International Health Regulations (2005) dan UU No 6 Tahun 2019 tentang
kekarantinaan kesehatan ke maskapai, sehingga tersampaikan bahwa
calon penumpang dengan kasus membutuhkan surat layak terbang harus
mempunyai surat pemeriksaan kesehatan dari dokter terkait.
- memperkuat jejaring kerja dengan instansi terkait (PT. Angkasa Pura IIdan
Maskapai penerbangan terkait penerbitan dokumen izin angkut layak
terbang, orang sakit dan jenazah
- Sosialisasi kepada jama’ah umroh dan Biro perjalanan terkait pentingnya
vaksin meningitis dalam rangka pencegahan penyakit selama
menjalankan ibadah di Arab Saudi
7. Jumlah pelabuhan/bandara yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
Berdasarkan Permenkes RI No. 1405/Menkes/SK/XI/02 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri, capaian
pelabuhan/bandara yang memenuhi syarat-syarat sanitasi di KKP Kelas III
Pangkalpinang ada 12 pelabuhan/bandara meliputi Pelabuhan
Pangkalbalam,Muntok, Belinyu, Sungai Selan, Tanjung Pandan,Manggar,
Tanjung Kalian, Timah Muntok, Penumpang “Laskar Pelangi”, Tanjung Roe,
Bandara Depati Amir Pangkalpinang dan HAS. Hanandjoeddin Belitung
Dalam pencapaian indikator ini ada beberapa permasalahan, antara lain:
- Kriteria persyaratan sanitasi sesuai dengan Permenkes yang ada sering
kali tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Seperti halnya dengan
tempat tempat penyedia makanan dan minuman di pelabuhan dan
bandara.
- Selain dari itu keterbatasan alat pemeriksaan kualitas lingkungan dan tidak
berfungsinya (rusak) beberapa alat pemeriksaan, keterbatasan anggaran
KKP PANGKALPINANG 12
terkait perawatan alat serta tidak ada tempat kalibrasi alat di kota ini,
menjadi kendala alat tidak bisa terpakai.
Adapun upaya yang dilakukan untuk pencapaian target adalah:
- Pengusulan pengadaan alat pemeriksaan kualitas lingkungan melalui Tim
Pengadaan Barang dan Jasa
- Memaksimalkan kegiatan disesuaikan dengan anggaran yang ada melalui
pengawasan secara fisik.
- Memaksimalkan SDM yang ada untuk melaksanakan kegiatan
pengawasan kualitas lingkungan di pelabuhan/bandara.
- Bekerja sama dengan Labkesda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
dalam pemeriksaan air dan makanan/minuman
KKP PANGKALPINANG 13
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
A. Visi dan Misi
Dalam rangka mencapai terwujudnya Visi Presiden yakni: “Terwujudnya
Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong
Royong”, maka telah ditetapkan 9 (sembilan) Misi Presiden 2020-2024, yakni:
Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia, Penguatan Struktur Ekonomi yang
Produktif, Mandiri dan Berdaya Saing, Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan,
Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan, Kemajuan Budaya yang
Mencerminkan Kepribadian Bangsa, Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi,
Bermartabat, dan Terpercaya, Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan
Rasa Aman pada Seluruh Warga, Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif,
dan Terpercaya dan Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan.
Guna mendukung peningkatan kualitas manusia Indonesia, termasuk
penguatan struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing, Kementerian
Kesehatan telah menjabarkan Misi Presiden Tahun 2020-2024, melalui Menurunkan
angka kematian ibu dan bayi, Menurunkan angka stunting pada balita, Memperbaiki
pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan
penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Pangkalpinang sebagai unit pelaksana
teknis dibawah Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian penyakit
mendukung pelaksanaan penjabaran visi misi presiden yang telah ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan.
B. Tujuan
Guna mencapai tujuan Kementerian Kesehatan khususnya Direktorat
JenderalPpencegahan dan Pengendalian Penyakit dalam Peningkatan pencegahan
dan pengendalian penyakit dan pengelolaan kedaruratan kesehatan masyarakat
KKP PANGKALPINANG 14
maka Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Pangkalpinang Memiliki tujuan startegis
yaitu Meningkatnya Pelayanan Kekarantinaan di Pintu Masuk Negara dan Wilayah
C. SASARAN STRATEGIS
Dalam mencapai tujuan Strategis ditetapkan sasaran strategis Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas III Pangkalpinang, yaitu meningkatnya faktor resiko
penyakit di pintu masuk yang dikendalikan sebesar 100%
KKP PANGKALPINANG 15
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN KERANGAKA REGULASI
A. ARAH KEBIJAKAN
Arah kebijakan dan strategi kegiatan KKP Kelas III Pangkalpinang adalah
mendukung kebijakan dan strategi Ditjen P2P dan Kementerian Kesehatan yang
didukung oleh inovasi dan pemanfaatn teknologi ditetapkan arah kebijakan KKP
Kelas III Pangkalpinang sebagai berikut :
1. Penguatan deteksi dini dan respon terhadap penyakit dan faktor risiki
2. Penguatan akuntabilatas dalam upaya mewujudkan reformasi birokrasi.
3. Penguatan kapasitas dan pengembangan Sumber Daya manusia
4. Penguatan sinergisme, kolaborasi dan integrasi program
B. STRATEGI
Seperti yang telah ditetapkan di Bab sebelumnya, bahwa KKP Kelas III
Pangkalpinang telah menatapkan tujuan strategis yang mendukung strategi
program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2020 - 2024 serta
mengacu pada strategi Kementerian Kesehatan yang kemudian dijabarkan melalui
strategi aksi kegiatan sebagai berikut:
1. Perluasan cakupan deteksi dini penyakit dan faktor risiko
2. Peningkatan respon kejadian penyakit dan faktor risiko
3. Peningkatan inovasi dalam deteksi dini dan respon penyakit dan faktor risiko
4. Peningkatan komunikasi dan advokasi\
5. Penguatan akuntabilitas
6. Peningkatan kapasitas sumber daya manusis
7. Kerjasama lintas sector dan program
KKP PANGKALPINANG 16
C. Kerangka regulasi
Dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi sebagai pelaksana
pelayanan. Sebagai pelaksana pemerintah berkewajiban menyediakan pelayanan
yang bermutu. Dalam menjalankan peran pemerintah ini tentunya membutuhkan
dukungan regulasi yang menjadi landasan dan dasar hukum sehingga tidak salah
arah dan mempunyai aspek perlindungan yang kuat.
Disamping peraturan perundang-undangan yang disusun oleh pusat juga
diperlukan peraturan dalam bentuk Standar Operating Procedur (SOP) yang
dibuat oleh satuan Kerja. Dukungan regulasi yang baik akan menjamin standar
dan mutu dalam pelayanan. Saat ini sudah tersedia SOP, antara lain:
a. SOP Seks Pengendalian Karantina dan SE
1. Pengawasan Pesawat dalam Karantina
2. Pengawasan Kapal Dalam karantina
3. Penerbitan Buku Kesehatan
4. Penerbitan Sertifikat Buku ICV
5. Penerbitan PHQC
6. Penerbitan SSCEC
7. Penerbitan SCC
b. SOP Seksi PRL dan KLW
1. Pengendalian Nyamuk Aedes Aegypti
2. Pengendalian Nyamuk Anopeles
3. Pengendalian Kecoa
4. Pengendalian Tikus dan Pinjal
5. Pengawsan Pestisida
6. Kegawatdaruratan penyakit Tidak Menular’
7. Kegawatdaruratan PHEIC
8. Pemeriksaan ABK
9. Vaksinasi Internasional
10. Pemeriksaan laboratorium Klinik
KKP PANGKALPINANG 17
11. Pengawasan Lalu lintas orang sakit di pelabuhan dan bandara
12. Pengawasan Sanitasi jasa Boga di embarkasi debarkasi antara
13. Pemeriksaan Sanitasi Lingkungan Embarkasi Debarkasi Haji Antara
14. Sistem komputerisasi haji terpadu kesehatan
c.
KKP PANGKALPINANG 18
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KEGIATAN
Memperhatikan Rencana Aksi Program Direktorat Pencegahan dan
Pengendalan Penyakit tahun 2020-2024, Tujuan, Arah Kebijakan, Strategi dan
Sasaran Strategis sebagaimana diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, maka target
kinerja dan kerangka pendanaan program dan kegiatan KKP Kelas III Pangkalpinang
tahun 2020-2024.
A. Target Kinerja
Target kinerja merupakan penilaian dari pencapaian program yang diukur
secara berkala dan dievaluasi pada akhir tahun 2024. Sasaran kinerja dihitung
secara kumulatif selama lima tahun dan berakhir pada tahun 2024.
Tabel 1.Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan Indikator Sasaran Strategis
RAK KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2020-2024
No Tujuan Strategis Sasaran Strategis Indikator
1. Meningkatnya Pelayanan Kekarantinaan di Pintu Masuk Negara dan Wilayah
Meningkatnya faktor resiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan
1. Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan kesehatan sebesar 32.977.875
2. Persentase faktor risiko penyakit dipintu masuk yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan sebesar 100%
3. Indeks Pengendalian Faktor Risiko di pintu masuk negara sebesar 95%
4. Nilai kinerja anggaran sebesar 80
5. Persentase tingkat kepatuhan penyampaian
KKP PANGKALPINANG 19
laporan keuangan sebesar 80%
6. Kinerja implementasi WBK satker sebesar 70
7. Persentase Peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL sebesar 45%
B. Kegiatan
Dalam rangka menjamin tercapainya Tujuan Strategis, Sasaran Strategis,
dan Indikator Sasaran Strategis, maka ditetapkan Sasaran Program, Indikator
Kinerja Program, Sasaran Kegiatan, dan Indikator Kinerja Kegiatan Rencana Aksi
kegiatan 2020-2024.
Sasaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Pangkalpinang adalah
meningkatnya faktor risiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan, Untuk
mencapai sasaran hasil, maka kegiatan yang akan dilakukan adalah:
1. Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai
standar kekarantinaan kesehatan
- Pengawasan Penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan pada Alat Angkut
Dalam Negeri dan Internasional di pelabuhan dan bandara
- Pengawasan Penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan pada Orang di
Pelabuhan dan Bandara
- Pengawasan Penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan pada Barang di
Pelabuhan dan Bandara
- Pengawasan Penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan pada Lingkungan
Pelabuhan dan Bandara
2. Persentase faktor risiko penyakit dipintu masuk yang dikendalikan pada orang,
alat angkut, barang dan lingkungan
- Pencegahan Penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan pada Alat Angkut
melalui penerbitan dokumen kesehatan PHQC, COP, SSCEC, SCCC,
P3K dan sertifikat Air
KKP PANGKALPINANG 20
- Pencegahan Penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan pada Orang melalui
vaksinasi dan profilaksis
- Pencegahan Penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan pada Orang melalui
penerbitan surat izin layak terbang
- Pencegahan Penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan pada Orang melalui
pemeriksaan kesehatan anak buah kapal dan atau pesawat
- Pencegahan Penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan pada Orang melalui
pemberian dan pengisian kartu kewaspadaan dini
- Pencegahan Penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan pada Orang melalui
penerbitan surat izin angkut orang sakit.
3. Indeks Pengendalian Faktor Risiko di pintu masuk negara, melalui
- Pengendalian tikus dan pinjal
- Pengendalian nyamuk aedes aegypti
- Pengendalian anyamuk anopels
- Pengendalian lalt dan kecoa
- Pengawasan sanitasi tempat tempat umum
- Pengawasan tempat pengolahan makan
- Pengawasan hygiene sanitasi kapal
4. Nilai kinerja anggaran, melalui
- Input e monev Bapenas
- Input e manev Anggaran
5. Persentase tingkat kepatuhan penyampaian laporan keuangan, melalui
- Rekonsiliasi Belanja, PNBP, Capaian Output, BMN dengan KKPN melalui
Aplikasi e-rekonkemenkeu
- Menyusun laporan keuangan untuk peride triwulan, semester dan
tahunan.
6. Kinerja implementasi WBK
- Pembangunan dan mensosialisasikan ZI WBK/WBBM
- Menyusun Dokumenr encana kerja pembangunan Zona Integritas menuju
WBK/WBBM
KKP PANGKALPINANG 21
- meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, dan terukur pada Zona Integritas Menuju
WBK/WBBM. 7. Peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL melalui
- Menugaskan pelatihan jabatan fungsional teknis
- Menugaskan pelatihan teknis dan pendukung teknis
- Menugaskan pelatihan keuangan
C. Kerangka Pendanaan
Guna memenuhi kebutuhan pendanaan secara keseluruhan untuk mencapai
target Sasaran Kegiatan sebagaimana tersebut diatas dapat bersumber dari
APBN baik yang bersumber dari Rupiah Murni, Pendapatan Nasional Bukan
Pajak (PNBP), Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (PHLN), serta
sumber/skema lainnya seperti Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)
dan Corporate Social Responsibility (CSR).
KKP PANGKALPINANG 22
No
Sasaran Program (Outcome)/Sasaran
Kegiatan (Output)/Indikator
Target ALokasi
2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
KKP Kelas III Pangkalpinang
1 Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan kesehatan
5.936.018 6.595.575 6.920.575 7.093.859 7.793.743
2. Persentase faktor risiko penyakit dipintu masuk yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan
95% 96% 97% 98% 99%
3. Indeks Pengendalian Faktor Risiko di pintu masuk negara
95% 96% 97% 98% 99%
4. Nilai kinerja anggaran satuan kerja
80 80 85 85 85
5. Persentase tingkat kepatuhan penyampaian laporan keuangan
80% 80% 85% 85% 90%
6. Kinerja implementasi WBK satker
70 75 80 80 85
7. Persentase Peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL
45% 45% 45% 45% 45%
KKP PANGKALPINANG 23
BAB IV
P E N U T U P
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2020-2024
ini disusun untuk menjadi acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
upaya KKP Kelas III Pangkalpinang dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Dengan
demikian, Seksi di KKP Kelas III Pangkalpinang mempunyai target kinerja yang telah
disusun dan akan dievaluasi pada pertengahan periode (2022) dan akhir periode 5
tahun (2024) sesuai ketentuan yang berlaku.
Penyusunan dokumen ini melibatkan semua seski di KKP Kelas III
Pangkalpinang. Oleh karena itu kepada semua pihak yang telah berkontribusi
disampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Diharapkan melalui penyusunan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) KKP Kelas III
Pangkalpinang 2020-2024 upaya dukungan manajemen memberikan kontribusi yang
bermakna dalam Pencegahan dan Pengendalian Penyakit khususnya dan umumnya
pembangunan kesehatan untuk menurunkan angka kematian, kesakitan dan
kecacatan akibat penyakit serta pencapaian sasaran program berdasarkan komitmen
nasional dan internasional.
Apabila di kemudian hari diperlukan adanya perubahan pada dokumen ini,
maka akan dilakukan penyempurnaan sebagaimana mestinya.
KKP PANGKALPINANG 24
PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN
NO SASARAN KEGIATAN
NO INDIKATOR
KINERJA PENANGGUNG JAWAB
1 2 3 4 5 6
1 Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
1 Nilai reformasi birokrasi pada program pembinaan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kepala Bagian Hukum dan Birokrasi
Ka. Sub Bag Organisasi dan Tata Laksana, Ka. Sub Bag Peraturan Perundang- Undangan, Ka. Sub Bag Advokasi Hukum dan Hubungan Masyarakat
Kepala Bagian Program dan Informasi
Kepala Subbag Program, Ka Subbag Informasi dan Evaluasi
Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian
Kasubag Kepegawaian, Kasubag Layanan Pengadaan
Kepala Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara Ditjen P2P
Kepala Subbagian Verifikasi dan Akuntansi Ditjen P2P, Kepala Subbagian Perbendaharaan Ditjen P2P, Kepala Subbagian Pengelolaan Barang Milik Negara
2 Persentase kinerja RKA-K/L Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang efektif dan efisien adalah hasil penilaian kinerja RKA KL dengan menngunakan tools aplikasi SMART DJA Kementerian Keuangan
Bagian Program dan Informasi
Kepala Subbagian Pengelolaan Barang Milik Negara, Kepala subbag Anggaran, Ka. Subagian Informasi dan Evaluasi
KKP PANGKALPINANG 25
MATRIKS RENCANA AKSI KEGIATAN
TAHUN 2020 – 2024
NO INDIKATOR DEFINISI
OPERASIONAL (DO)
CARA PERHITUN
GAN
TARGET
2020 2021 2022 2023
2024
1 Nilai reformasi birokrasi pada program pembinaan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Hasil penilaian dari Kementerian PAN dan RB terkait pelaksanaan 8 area perubahan pada Reformasi Birokrasi di Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menggunakan hasil penilaian dari Kementerian PAN dan RB
58 59 59 60 60
2 Persentase kinerja RKAKL pada program pembinaan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Persentase kinerja RKA-K/L Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang efektif dan efisien adalah hasil penilaian kinerja RKA KL dengan menngunakan tools aplikasi SMART DJA Kementerian Keuangan
Menggunakan hasil penilaian kinerja dari SMART DJA Kementerian Keuangan untuk masing masing SATKER
85 88 90 93 95