Download - 15 Penyebab Muntah dan 15 Obat Muntah.doc
![Page 1: 15 Penyebab Muntah dan 15 Obat Muntah.doc](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102908/55cf9ac8550346d033a36139/html5/thumbnails/1.jpg)
15 Penyebab Muntah dan 15 Obat MuntahMuntah adalah suatu gejala bukan merupakan sebuah penyakit. Gejala ini berupa keluarnya isi lambung dan usus melalui
mulut dengan paksa atau dengan kekuatan. Muntah merupakan reflek protektif tubuh karena dapat berfungsi melawan toksin
yang tidak sengaja tertelan. Selain itu, muntah merupakan usaha mengeluarkan racun dari tubuh dan bisa mengurangi
tekanan akibat adanya sumbatan atau pembesaran organ yang menyebabkan penekanan pada saluran pencernaan. Secara
umum muntah terdiri atas tiga fase, yaitu nausea (mual), retching (maneuver awal untuk muntah) dan regurgitasi
(pengeluaran isi lambung/usus ke mulut).
Muntah adalah keluarnya isi lambung sampai ke mulut. Isi muntahan dapat berupa cairan bercampur makanan atau cairan lambung
saja. Muntah pada anak sering menimbulkan kecemasan bagi kita. Hal tersebut sangat wajar karena muntah yang terjadi terus-
menerus dapat menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan) yang merupakan salah satu kondisi kegawatdaruratan pada anak.
Muntah terjadi melalui mekanisme yang sangat kompleks. Terjadinya muntah dikontrol oleh pusat muntah yang ada di susunan saraf
pusat (otak) kita. Muntah terjadi apabila terdapat kondisi tertentu yang merangsang pusat muntah. Rangsangan pusat muntah
kemudian dilanjutkan ke diafragma (suatu sekat antara dada dan perut) dan otot-otot lambung, yang mengakibatkan penurunan
diafragma dan kontriksi (pengerutan) otot-otot lambung. Hal tersebut selanjutnya mengakibatkan peningkatan tekanan di dalam perut
khususnya lambung dan mengakibatkan keluarnya isi lambung sampai ke mulut. Beberapa kondisi yang dapat merangsang pusat
muntah di antaranya berbagai gangguan di saluran pencernaan baik infeksi (termasuk gastroenteritis) dan non infeksi (seperti
obstruksi saluran pencernaan), toksin (racun) di saluran pencernaan, gangguan keseimbangan, dan kelainan metabolik.
15 Penyebab MuntahPenyebab sering (no 1-2) dan Penyebab Jarang (no 3-15)
1. Infeksi Virus dan Gastroentritis Akut. Penyebab paling sering adalah infeksi virus di antaranya adalah gastroenteristis akut
biasanya oleh virus khususnya rotavirus. Infeksi diare pada anak paling sering disebabkan karena infeksi rotavirus. Infeksi diare
karena rotavirus ini sering diistilahkan muntaber atau muntah berak. Gejala infeksi rotavirus atau virus lainnya berupa demam
ringan, diawali muntah sering, diare hebat, dan atau nyeri perut. Muntah dan diare merupakan gejala utama infeksi rotavirus dan
dapat berlangsung selama 3 – 7 hari. Infeksi rotavirus dapat disertai gejala lain yaitu anak kehilangan nafsu makan, dan tanda-
tanda dehidrasi. Infeksi rotavirus dapat menyebabkan dehidrasi ringan dan berat, bahkan kematian. Infeksi virus bukan rotavirus
biasanya hanya terdapat keluhan muntah sering tanpa diikuti diare yang hebat
2. Penderita Alergi dan hipersensitif saluran cerna Pada anak penderita alergi khususnya dengan Gastrooesephageal
Refluks. Pada penderita ini biasanya keluhan muntah atau gumoh sering saat usia di bawah usia 6- 12 bulan. Setelah usia itu
keluhan berangsur berkurang dan akan membaik palaing lama setelah usia 5-7 tahun. Pada umumnya usia 3-6 bulan muntah
hanya 2-5 kali perhari dan kan membaik dengan pertambahan usia. Serangan gangguan muntah akan lebih berat saat terjadi
infeksi saluran napas atau infeksi virus lainnya. Keluhan infeksi virus biasanya disertai keluhan demam, badan hangat, badan
pegal, nyeri otot, sakit kepala, nyeri tenggorokan, batuk atau pilek. Makanan pada penderita alergi makanan bisa menyebabkan
muntah tetapi hanya lebih ringan dan dalam beberapa saat akan berkurang. Penderita alergi dengan GER biasanya disertai
dengan alergi pada kulit, hidung dan saluran napas.
3. Stenosis pilorus (pada bayi, ini biasanya menyebabkan “muntah proyektil” sangat kuat dan merupakan indikasi untuk
operasi mendesak)
4. Obstruksi usus
5. Terlalu banyak Makan
6. Akut abdomen dan / atau peritonitis
7. Ileus
8. Kolesistitis, pankreatitis, usus buntu, hepatitis
9. Keracunan makanan
10. Sensory sistem dan otak . Penyebab dalam sistem sensorik Gerakan: motion sickness (yang disebabkan oleh
overstimulation dari labirin kanal-kanal telinga), Ménière penyakit. Penyebab di otak Gegar Otak, Perdarahan otak, Migrain,
Tumor otak, yang dapat menyebabkan kerusakan kemoreseptor dan Intrakranial jinak hipertensi dan hidrosefalus
![Page 2: 15 Penyebab Muntah dan 15 Obat Muntah.doc](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102908/55cf9ac8550346d033a36139/html5/thumbnails/2.jpg)
11. Gangguan metabolik (ini mungkin mengganggu baik perut dan bagian-bagian otak yang mengkoordinasikan muntah) :
Hypercalcemia (kadar kalsium tinggi), Uremia (penumpukan urea, biasanya karena gagal ginjal), Adrenal insufisiensi,
Hipoglikemia dan Hiperglikemia
12. Kehamilan Hiperemesis, Morning sickness
13. Reaksi obat (muntah dapat terjadi sebagai respon somatik akut) alkohol (sedang sakit saat sedang mabuk atau sedang
sakit pagi berikutnya, menderita setelah efek, yaitu, mabuk tersebut), opioid, selective serotonin reuptake inhibitor, banyak obat
kemoterapi dan beberapa entheogens (seperti peyote atau ayahuasca)
14. Penyakit Norwalk virus, Flu Babi Dan berbai penyakit ionfeksi lainnya
15. Lain-lain:
Gangguan makan (anoreksia nervosa atau bulimia nervosa)
Untuk menghilangkan suatu racun tertelan (beberapa racun tidak boleh dimuntahkan karena mereka mungkin lebih beracun
ketika dihirup atau disedot, karena lebih baik untuk meminta bantuan sebelum menginduksi muntah)
Beberapa orang yang terlibat dalam pesta minuman keras akan menyebabkan muntah dalam rangka untuk memberikan
ruang dalam perut mereka untuk konsumsi alkohol lebih lanjut.
Setelah operasi (mual dan muntah pasca operasi)
Menyenangkan pemandangan, bau atau pikiran (seperti materi membusuk, muntah orang lain, memikirkan muntah), dll
Ekstrim nyeri, seperti sakit kepala yang intens atau infark miokard (serangan jantung)
Kekerasan emosi
Muntah siklik sindrom (kondisi buruk-dipahami dengan serangan muntah)
Dosis tinggi radiasi pengion kadang-kadang akan memicu refleks muntah di korban
Kekerasan cocok batuk, cegukan, atau asma
Gugup
Melakukan aktivitas fisik (seperti berenang) segera setelah makan.
Dipukul keras di perut.
Kelelahan (melakukan latihan berat terlalu banyak dapat menyebabkan muntah tak lama kemudian).
Sindrom Ruminasi, gangguan kurang terdiagnosis dan kurang dipahami yang menyebabkan penderita untuk memuntahkan
makanan yang tak lama setelah konsumsi.
Dampak dan komplikasi Dehidrasi Tubuh kekurangan cairan, disebut juga dehidrasi. Pada saat muntah, maka isi perut yang kebanyakan adalah
cairan akan keluar, sehingga membuat tubuh kehilangan cairan yang tadinya penting untuk berperan dalam homeostasis.
Dehidrasi ini akan berimplikasi hipovolemik pada tubuh, kulit kering/pecah-pecah, penurunan kesadaran, serta sianosis.
Acidosis metabolik, akibat kekurangan H+ pada lambung.
Kerusakan gigi akibat tergerus asam lambung (perimylolysis). Pada saat muntah, asam lambung akan keluar bersamaan
dengan isi perut. Ketika asam lambung keluar dan berada di dalam mulut, maka akan merusak email gigi sehingga gigi menjadi
rapuh dan gampang rusak.
Lemahnya perut, gangguan pandangan, pendengaran, dll.
Penanganan Pemberian cairan (minum) untuk menggantikan cairan yang telah hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi.
Posisikan anak pada posisi telungkup atau miring (miring ke kiri atau ke kanan) untuk menghindari isi muntahan masuk ke
saluran napas.
Perhatikan tanda-tanda dehidrasi. Dehidrasi adalah keadaan tubuh kekurangan cairan. Dehidrasi dapat terjadi apabila anak
muntah terus-menerus. Dehidrasi yang berat dapat mengancam nyawa.
Tetap berikan cairan. Pemberian cairan (minum) sangat penting untuk mencegah anak dehidrasi. Apabila anak menolak,
tetap bujuk anak untuk minum. Untuk Bayi, bila anda masih menyusui, berikan ASI. Dokter mungkin akan menambahkan cairan
elektrolit (oralit). Bila bayi anda mendapatkan susu formula, dokter mungkin akan menggantikan sementara susu formula dengan
oralit selama 12-24 jam pertama, atau menganjurkan untuk memberikan susu formula yang 2 kali lebih encer dibandingkan susu
formula yang biasa diberikan. Untuk anak yang lebih besar dapat diberikan air, air bercampur gula (1 sendok teh gula dalam 120
ml air), dan oralit. Berikan cairan dalam jumlah sedikit-sedikit tapi sering (1 sendok teh tiap 1-2 menit). Apabila toleransi anak baik
![Page 3: 15 Penyebab Muntah dan 15 Obat Muntah.doc](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102908/55cf9ac8550346d033a36139/html5/thumbnails/3.jpg)
atau tidak muntah lagi, tingkatkan jumlah cairan secara bertahap. Apabila anak tetap muntah, tunggu 30-60 menit terhitung sejak
muntah terakhir, lalu berikan 1 sendok teh cairan tiap 1-2 menit. Pemberian cairan dalam jumlah sedikit namun frekuensinya
sering relatif lebih mudah ditoleransi anak dari pada pemberian dalam jumlah banyak sekaligus.
Modifikasi pola makan. Hindari pemberian makanan yang padat, berserat dan keras dan berlemak karena makanan tersebut
relatif lebih lama dicerna dan dapat merangsang muntah
Saat muntah berlebihan atau melebihi 5 kali sehari sebaiknya dipuasakan sementara sambil minum obat muntah. Setelah 1
jam baru boleh minum sedikit-sedikit tapi sering.
15 Obat MuntahGangguan muntah akibat rangsangan SSP pusat (VC) dapat dirangsang secara langsung oleh iritasi GI, mabuk perjalanan, atau
neuritis vestibular. Peningkatan aktivitas neurotransmitter pusat, seperti dopamin dalam zona pemicu kemoreseptor (CTZ) atau
asetilkolin di VC, tampaknya mediator utama muntah. Sebuah episode emetogenik dapat memulai pelepasan serotonin (5-HT) dari sel
enterochromaffin di saluran pencernaan. 5-HT kemudian berikatan dengan reseptor 5-HT3 yang merangsang neuron vagal yang
mengirimkan sinyal ke VC, mengakibatkan mual dan muntah. Agen farmakologis diarahkan ke etiologi tertentu atau mekanisme yang
merangsang respon muntah.Lihat informasi obat penuh
1. Siproheptadin (Periactin) Nonselektif antihistamin efektif dalam CVS dan untuk migrain.Juga perangsang nafsu makan.
Efek terapi yang diamati dalam waktu 1-2 minggu. Sangat baik pilihan untuk anak-anak <5 y.Lihat informasi obat penuh
2. Amitriptyline (Elavil) TCA seperti amitriptyline sangat baik lini pertama pilihan pada anak-anak> 5 y. Memiliki efek samping
antikolinergik dan menenangkan, dengan demikian, terbaik diberikan pada waktu tidur. Aritmia jantung, terutama di overdosis,
telah dijelaskan, memantau interval QTc baik sebelum memulai dan setelah mencapai level target disarankan. Sampai dengan 1
bulan mungkin diperlukan untuk melihat efek klinis.
3. Fenobarbital (luminal) Bisa digunakan pada pasien dengan atau tanpa perubahan EEG. Tingkat 79% respon telah diamati
pada pasien dengan CVS.
4. Ondansetron (Zofran) Obatini merupakan antagonis 5-HT3 langsung bertindak di aferen vagal CTZ dan dari saluran GI.
Melemahkan atau kadang-kadang membatalkan sebuah episode aktif dari CVS. Tinggi dosis lebih efektif pada pasien dengan
CVS. Ondansetron merupakan serotonergis agonis dan antagonis terbaru dengan efek antimuntah yang sangat efektif
5. Sumatriptan (Imitrex) Merupakan obat agonis 5-HT1B/1D efektif dapat mengakhiri sebuah episode dari CVS oleh konstriksi
pembuluh darah serebral. Tinggi dosis lebih efektif pada pasien dengan CVS.
6. Lorazepam (Ativan) Karena kedua sifat mereka obat penenang dan antinausea, sedatif dapat membantu. Menginduksi
sedasi dan anxiolysis melalui penghambatan GABA pusat. Muncul sinergis dengan efek antinausea dan antiemetik dari 5-HT3
antagonis. Sedasi bersamaan dan induksi tidur memberikan bantuan berkelanjutan dari mual keras.
7. Diphenhydramine (Benadryl) Untuk pengobatan dan profilaksis gangguan vestibular yang dapat menyebabkan mual dan
muntah. Menyediakan obat penenang ringan dan antinausea sinergis dan tindakan antiemetik dengan 5-HT3 antagonis.
8. Prometasine. Golongan antihistamin, bermanfaat untuk segala jenis muntah. Efek sampingnya mengantuk dan gejala ekstra
piramidal (distonik, diskinetik terutama pada anak dan remaja).
9. Domperidone/Butyrophenones. Memiliki efek ringan – sedang jika digunakan pada kondisi kemoterapi atau post operasi.
Domperidone meningkatkan peristaltik esophagus dan tekanan sfingter esophagus bagian distal, meningkatkan motilitas dan
peristaltik gaster serta memperbaiki koordinasi gastroduodenal sehingga memfasilitasi pengosongan lambung dan menurunkan
waktu transit usus halus.
10. Chlorpromazine. Merupakan golongan phenolthiazine yang mempunyai reaksi antikolinergik dan antihistamin. Obat ini
mengurangi transisi dopamin ke CTZ dan mengurangi rangsang aferen dari pusat muntah ke usus halus. Efek samping obat ini
adalah sedasi, reaksi ekstra piramidal, jaundice dan gangguan darah.
11. Metochiopramide. Suatu golongan antagonis dopamin, bekerja pada reseptor dopamin pada CTZ.
12. Cisapride. Obat prokinetik baru yang meningkatkan pelepasan asetilkolin pada pleksus mienterikus. Cisapride juga dapat
meningkatkan motilitas gastrointestinal, meningkatkan peristaltik dan tekanan sfingter esophagus bagian distal, meningkatkan
pengosongan lambung. Kontraindikasi pada kasus hipersensitivitas, perdarahan saluran cerna, obstruksi mekanin dan perforasi
saluran cerna. Cisapride juga dikontraindikasikan untuk pasien dengan interval QT memanjang, riwayat aritmia, gagal jantung
kongestif, gagal ginjal, gangguan elektrolit serta gagal nafas.
![Page 4: 15 Penyebab Muntah dan 15 Obat Muntah.doc](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102908/55cf9ac8550346d033a36139/html5/thumbnails/4.jpg)
13. Propranolol (inderal) Beta-adrenergik bloker dan sangat baik lini pertama agen untuk profilaksis bila digunakan pada dosis
rendah. Memiliki khasiat% tingkat 57, dengan keberhasilan didefinisikan sebagai pengurangan 50% pada frekuensi dan tingkat
keparahan episode. Membutuhkan 1 minggu untuk keberhasilan dan membutuhkan penarikan bertahap selama 1 minggu. Dosis
dapat dipantau oleh penurunan pulsa presleep istirahat dari awal. Penurunan <bpm 15-20 menunjukkan dosis dapat lebih
meningkat.
14. Eritromisin (E.E.S., Eryc, E-Mycin, Erythrocin) Lambung prokinetic yang merangsang dikoordinasikan pengosongan
lambung. Sebuah tingkat respons 75% telah dibuktikan pada pasien dengan CVS.
15. Ranitidine Ranitidine adalah obat yang disebut histamine-2 blockers. Ranitidine bekerja dengan mengurangi kadar produksi
asam perut. Ranitidine digunakan untuk mengobati dan mencegah luka pada perut dan pencernaan. Obat ini juga mengobati
kondisi dimana perut memproduksi terlalu banyak asam, seperti Zollinger-Ellison syndrome. Ranitidine juga mengobati
gastroesophageal reflux disease (GERD) dan kondisi lain dimana asam naik dari perut ke dalam esophagus yang menyebabkan
mulas.
![Page 5: 15 Penyebab Muntah dan 15 Obat Muntah.doc](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102908/55cf9ac8550346d033a36139/html5/thumbnails/5.jpg)
KENALI MUNTAH PADA ANAK
Selain batuk, pilek dan demam, gejala penyakit lain yang sering mampir pada anak-anak adalah muntah dan diare. Semua ini gejala ya moms, belum penyakit. Tapi bisa jadi itu adalah pertanda dari suatu penyakit yang lebih kompleks.Demam adalah gejala yang paling umum karena demam timbul sebagai mekanisme pertahanan melawan penyakit dan pertanda bahwa ada bibit penyakit yang sedang dilawan tubuh. Jadi kalau demam solusinya bukan seberapa cepat demam turun = sembuh, tapi harus dicari lagi apa yang menyebabkan timbulnya demam. Demikian pula batuk pilek yang menjadi gejala penyakit ISPA (infeksi saluran pernafasan atas) dan muntah/diare yang menjadi gejala penyakit yang berhubungan dengan pencernaan.
Pada muntah dan diare yang disebabkan oleh infeksi, muntah/diare bekerja sebagai mekanisme tubuh untuk mengeluarkan
racun/penyakit. Karena itu memberhentikannya sebelum racun sepenuhnya bersih malah membahayakan. Racun jadi tidak
punya jalan keluar dari tubuh secara cepat.Yang perlu diperhatikan hanya menjaga supaya bayi/anak tidak mengalami dehidrasi karena terlalu banyak cairan yang kelur dibanding yang masuk. Perlu diketahui juga, bayi dan anak kecil lebih cepat mengalami dehidrasi karena kandungan air dalam tubuhnya lebih sedikit. Waspadai juga anak yang sehari-harinya lebih banyak minum susu ketimbang makanan padat. Mereka lebih cepat dehidrasi ketimbang anak yang pola makannya bagus, dan dehidrasinya cenderung lebih fatal.
Walaupun umumnya demikian, belum tentu lho muntah atau diare itu penyebabnya kuman penyakit. Bisa juga dari makanan (makanan basi, terlalu pedas, terlalu asam, dll), atau kondisi fisiologis.Pada bayi di bawah 6 bulan, muntah (dan gumoh) kebanyakan disebabkan karena belum berkembangnya organ pencernaan. Ini akan mulai berkurang saat bayi mulai menginjak 4 bulan, dan tinggal 5% bayi 12 bulan yang masih mengalaminya.
Beberapa anak lebih mudah muntah ketimbang anak lain. Darris, anak pertama saya contohnya. Di masa bayinya, saat bayi lain
gumoh satu dua sendok makan, dia muntah sekitar setengah cangkir atau lebih. Memang nggak setiap habis menyusu dia muntah sih,
tapi cukup sering. Dalam dua hari pasti minimal ada sekali muntahnya. Apalagi setelah saya lihat dua adiknya yang muntahnya bisa
dibilang hanya ketika perutnya lagi nggak enak. Kondisi ini membaik seiring waktu, terutama sejak menginjak usia 3 tahun. Tapi
dibanding yang nggak ‘bakat’, dia masih lebih gampang muntah. Misalnya pas menyuap makan terlalu banyak, dia bisa langsung
muntah sementara Dellynn atau Devan cuman ‘huek’ tapi ngga sampai muntah.
Saat mulai belajar makan dan berkenalan dengan tekstur dan rasa, kadang bayi juga jadi lebih sering muntah. Ini
biasanya berhubungan dengan kemampuan menelan, atau rasa dan tekstur yang kurang cocok. Pastikan MPASI dimulai dari
satu macam rasa dahulu. Tekstur juga usahakan dari yang sangat cair dahulu, baru kemudian dikentalkan secara bertahap. Saat bayi
mulai menguasai cara menelan, bisa mulai dikenalkan jenis makanan yang lebih padat.
Muntah juga bisa berhubungan dengan pilek dan batuk. Saat anak batuk pilek, paru-paru akan memproduksi lendir berlebih untuk
membersihkan paru dan saluran nafas dari gangguan. Lendir ini kemudian naik dan terbuang melalui saluran pencernaan, baik
langsung keluar jadi muntah, atau tertelan dan terbuang bersama BAB. Bedakan BAB berlendir dengan diare ya. Kalau diare
teksturnya akan sangat cair sampai tidak berampas, sementara BAB yang berlendir karena ekskresi lendir ketika batuk pilek
biasanya ampasnya banyak tapi agak lembek karena tercampur lendir.Apa yang harus dilakukan bila muntah belum bisa berhenti dan tidak ada asupan yang (sepertinya) bisa masuk?
Jaga dari dehidrasi dengan memberikan banyak cairan. Bisa dalam bentuk minuman, makanan (es loli, es krim, buah yang
kandungan airnya tinggi, agar-agar atau jeli, dll), maupun makanan yang berkuah.
Bila dehidrasi mulai parah, anak lesu dan ‘kering’, mungkin perlu diberikan CRO (cairan rehidrasi oral) seperti oralit atau
pedialit.
Jangan paksa anak untuk makan dalam porsi biasa, apalagi bila hal itu memicu muntah. Tawarkan biskuit atau camilan kecil.
Hindari dulu susu, makanan bersantan, pedas, dan minuman asam bila memicu mual dan muntah.
Pemberian BRATTY (banana, rice, apple sauce, tea, toast, & yogurt) bisa dicoba, tapi bukan untuk diberikan terus menerus.
Penelitian terakhir lebih merujuk kepada pemberian asupan lengkap gizi. Dengah hanya memberikan BRATTY saja malah
dikhawatirkan anak kekurangan gizi yang mendukung penyembuhan.Tentang tanda-tanda dehidrasi dan tata cara pemberian CRO, nanti akan dibahas tersendiri ya.Kapan muntah harus diwaspadai?Gejala berikut mungkin menunjukkan suatu kondisi yang lebih serius dari gastroenteritis; hubungi dokter segera bila bayi atau anak memiliki salah satu dari ini:
Muntah menyembur atau kuat pada bayi, terutama bayi yang kurang dari 3 bulan
Muntah pada bayi setelah bayi telah mendapat CRO selama hampir 24 jam
Muntah mulai kembali segera setelah mencoba untuk melanjutkan kembali pola makan normal pada anak
Muntah muncul setelah cedera kepala
Muntah-muntah disertai demam (100.4°F/38°C suhu anus pada bayi di bawah usia 6 bulan atau lebih dari 101-102°F/38.3-
38.9°C pada anak yang lebih tua)
Muntah hijau atau kuning kehijauan
Perut anak terasa keras, kembung, dan sakit di antara episode muntah
Muntah-muntah disertai dengan sakit perut yang berat
Muntah menyerupai bubuk kopi (darah yang bercampur dengan asam lambung akan berwarna kecoklatan dan terlihat seperti
bubuk kopi)
Muntah darah
Semoga sekarang jadi lebih tenang ya kalau anak muntah. Karena sudah ada pegangan apa yang harus dilakukan.
Buat yang sedang sakit, cepet sembuh yaa.
![Page 6: 15 Penyebab Muntah dan 15 Obat Muntah.doc](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102908/55cf9ac8550346d033a36139/html5/thumbnails/6.jpg)
Bila Anak Mudah Muntah dan Mual Cermati Gangguan Oral Motor
“Ayoo adik….., makan nasi ya biar kuat kayak Ultra Man! Tapi, tetap saja si adik menutup
mulut bila kandungan dalam suapannya berisi nasi atau sayur. Si anak ternyata makannya
sangat pemilih dan tidak mau mencoba makanan yang baru. Jenis makanan yang diberi hanya
sedikit sekali variasinya. Selain itu si Adik ternyata juga mengalamim keterlambatan bicara
dan gangguan bicara. Setelah usia 2 tahun baru bisa bicara, sebelumnya tidak ada sepatah
katapun keluar dari mulutnya. Bahkan saat ini beberapa kata dan huruf ada yang terucap tidak
jelas dan tidak sempurna. Peristiwa seperti ini beberapa kali dialami oleh pengasuh dan orang
tua dalam proses pemberian makanan. Tentu saja hal ini cukup mengkawatirkan si Ibu.
Meskipun ibunya masih berlega hati karena anaknya tidak kurus, masih lincah dan tetap
pintar. Ternyata setelah diperiksa dokter anak mengalami gangguan oral motor. Pnelitian yang
dlakukan di grow Up Clinic Jakarta m,enunjukkan bahwa anak yang menderita
Gastrooesephageal Refluks atau mudah muntah dan mual saat bayi dan usia anak ternyata
banyak mengalami gangguan oral motor. Gangguan fungsi saluran cerna tersebut sering
dialami oleh penderita alergi dan hipersensitifitas makanan. Ternyata saat dilakukan
penanganan alergi dan hipersensifitas makanan gangguan oral motor tersebut ikut berkurang.
Menurut penelitian di Picky Eaters Clinic Jakarta, gangguan saluran pencernaan khususnya gangguan
muntah dan mual atau penderita Gastrooesepageal Refluks tampaknya merupakan faktor resiko
terpenting dalam gangguan oral motor pada anak. Hal ini salah satunya dapat dijelaskan dengan teori
“Gut Brain Axis”. Teori ini menunjukkan bahwa bila terdapat gangguan saluran cerna maka
mempengaruhi fungsi susunan saraf pusat atau otak. Gangguan fungsi susunan saraf pusat tersebut
berupa gangguan neuroanatomis dan neurofungsional. Salah satu manifestasi klinis yang terjadi adalah
gangguan koordinasi motorik kasar mulut atau gangguan oral motor.
Meski jarang, gangguan ini juga bisa terjadi dalam bentuk yang tidak ringan pada penderita paska
infeksi otak, gangguan kelainan bawaan, cerebral palsy dan gangguan persarafan lainnya. Namun justru
gangguan oral motor sering terjadi pada penderita normal. Pada penderita normal biasanya terjadi pada
penderita alergi saluran cerna dan hipersensitivitas saluran cerna lainnya.
Gangguan ini akan lebih sering pada bayi dengan kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah.
Gangguan pencernaan tersebut kadang tampak ringan seperti tidak ada gangguan bahkan orangtua atau
dokter seringkali menganggapnya sebagai sesuatu yang normal. Keluhan paling sering adalah tampak
anak sering mudah mual atau muntah bila batuk, menangis atau berlari. Sering nyeri perut sesaat dan
bersifat hilang timbul, bila tidur sering dalam posisi “nungging” atau perut diganjal bantal. Sulit buang
air besar (bila buang air besar “ngeden”, tidak setiap hari buang air besar, atau sebaliknya buang air
![Page 7: 15 Penyebab Muntah dan 15 Obat Muntah.doc](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102908/55cf9ac8550346d033a36139/html5/thumbnails/7.jpg)
besar sering (>2 kali/perhari). Kotoran tinja berwarna hitam atau hijau dan baunya sangat menyengat,
berbentuk keras, bulat (seperti kotoran kambing), pernah ada riwayat berak darah. Lidah tampak kotor,
berwarna putih serta air liur bertambah banyak atau mulut berbau.
Gangguan saluran cerna ini seringkali disebabkan karena imaturitas atau ketidakmatangan saluran
cerna pada anak tertentu. Sebagian besar gangguan ini sering terjadi pada penderita alergi
makanan,atau hipersensitivitas makanan lainnya. Pada umumnya, ketidakmatangan saluran cena
tersebut akan membaik setelah usia 5 tahun. Hal inilah yang menjelaskan mengapa setelah usia 5 tahun
anak semakin membaik sebagian besar gejalanya meski tanpa dilakukan intervensi apapun. Sebaliknya,
bila dilakukan intervensi seperti pemberian vitamin, enzim bahkan obat-obatan muntah apapun hanya
dapat memperbaiki sesaat. Namun sebelum usia tersebut akan membaik bila dilakukan identifikasi
penyebab khususnya makanan yang mengganggu saluran cerna tersebut dapat dikenali.Sebagian besar
kasus penderita di Picky Eaters Clinic Jakarta gangguan membaik setelah dilakukan eliminasi provokasi
makanan penyebab alergi atau hipersensitivitas.
Gangguan Penyerta Keadaan ini sering disertai gangguan tidur malam. Gangguan tidur malam tersebut seperti malam
sering rewel, kolik, tiba-tiba terbangun, mengigau atau menjerit, tidur bolak balik dari ujung ke ujung
lain tempat tidur. Saat tidur malam timbul gerakan brushing atau beradu gigi sehingga menimbulkan
bunyi gemeretak.
Biasanya disertai gangguan kulit : timbal bintik-bintik kemerahan seperti digigit nyamuk atau
serangga, biang keringat, kulit berwarna putih (seperti panu) di wajah atau di bagian badan lainnya
dan sebagainya. Kulit di bagian tangan dan kaki tampak kering dan kusam Tanda dan gejala tersebut
di atas sering dianggap biasa oleh orang tua bahkan banyak dokter atau klinisi karena sering terjadi
pada anak. Padahal bila di amati secara cermat tanda dan gejala tersebut merupakan manifestasi
adanya gangguan pencernaan, yang mungkin berkaitan dengan kesulitan makan pada anak.
Sering disertai kesulitan makan
Gangguan proses makan di mulut sering disertai gangguan kesulitan makan. Pengertian kesulitan
makan adalah jika anak tidak mau atau menolak untuk makan, atau mengalami kesulitan
mengkonsumsi makanan atau minuman dengan jenis dan jumlah sesuai usia secara fisiologis (alamiah
dan wajar), yaitu mulai dari membuka mulutnya tanpa paksaan, mengunyah, menelan hingga sampai
terserap dipencernaan secara baik tanpa paksaan dan tanpa pemberian vitamin dan obat tertentu.
Gejala kesulitan makan pada anak adalah : (1) Memuntahkan atau menyembur-nyemburkan makanan
yang sudah masuk di mulut anak, (2).Makan berlama-lama dan memainkan makanan, (3) Sama sekali
tidak mau memasukkan makanan ke dalam mulut atau menutup mulut rapat, (4) Memuntahkan atau
menumpahkan makanan, menepis suapan dari orangtua, (5). Tidak menyukai banyak variasi makanan
atau suka pilih-pilih makan dan (6), Kebiasaan makan yang aneh dan ganjil. Logika sederhana yang
dikaitkan dengan peristiwa tersebut adalah bila anak dengan gangguan saluran cerna seperti mual
maka tentunya nafsu makannya akan menurun dan tidak mau makan.
Fenomena anak sulit makan dan hanya mau minum susu adalah problem klasik yang sejak lama belum
terungkap secara benar. Keadaan seperti ini menimbulkan berbagai opini dan spekulasi, baik oleh klinisi
dan orang tua yang tidak sepenuhnya benar. Meski pada umumnya usia setelah 3-5 tahun anak akan
dapat mulai makan, bila dicari penyebabnya biasanya keluhan tersebut dapat membaik sebelum usia
tersebut. Pada umumnya gangguan tersebut disebabkan karena gangguan oral motor yang sering terjadi
pada penderita sensitif saluran cerna terutama dengan keluhan muntah dan mual. Keadaan anak yang
hanya mau susu saja dan tidak mau makan khususnya nasi, daging sayur atau buah harus diamati secara
teliti dan cermat.
![Page 8: 15 Penyebab Muntah dan 15 Obat Muntah.doc](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102908/55cf9ac8550346d033a36139/html5/thumbnails/8.jpg)
Pengalaman klinis di Picky Eaters Clinic Jakarta didapatkan sekitar 30% anak yang mengalami gangguan
proses makan di mulut atau gangguan oral motor. Gangguan oral motor atau pergerakan motorik mulut
ini akan mengakibatkan gangguan mengunyah dan menelan. Tampilan klinis yang terjadi adalah
mengalami kesulitan dalam makan bahan makanan yang berserat atau bertekstur kasar seperti sayur
atau daging sapi (empal).
Analisa kejadian ini berkembang bahwa apakah anak memang “tidak mau” makan sayur atau memang
“tidak bisa” makan sayur. Pada umumnya, orang tua penderita kadang tidak khawatir karena berat
badan anak tetap baik, anak lincah dan tetap pintar. Pada sebagian besar kasus, anak tidak mengalami
gangguan kenaikan berat badan karena asupan makanan yang tidak bisa masuk diganti dengan susu.
Anak tidak mengalami gangguan berat badan karena minum susunya sangat banyak. Namun pada
sebagian kasus lainnya, berat badan anak tidak baik bila selain sulit makan susu juga tidak mau.
Tumbuh dan kembang anak yang optimal tergantung beberapa hal, di antaranya adalah pemberian
nutrisi dengan kualitas dan kuantitas sesuai kebutuhan. Dalam masa tumbuh kembang, pemberian
nutrisi atau asupan makanan pada anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna. Sering timbul
masalah terutama dalam pemberian makanan, salah satunya karena oral motor. Orang tua harus
mencermati, apakah memang anaknya mempunyai gangguan tersebut.
Gangguan Oral Motor
Proses makan terjadi mulai dari memasukkan makan di mulut, mengunyah dan menelan. Keterampilan
dan kemampuan koordinasi pergerakan motorik kasar di sekitar mulut sangat berperan dalam proses
makan tersebut. Pergerakan morik berupa koordinasi gerakan menggigit, mengunyah dan menelan
dilakukan oleh otot di rahang atas dan bawah, bibir, lidah dan banyak otot lainnya di sekitar mulut.
Gangguan proses makan di mulut atau disebut gangguan oral motor seringkali berupa gangguan
mengunyah makanan. Hal inilah yang mengakibatkan anak hanya bisa minum susu dan tidak bisa makan
jenis lainnya.
Ciri-ciri gangguan oral motor :
Keterlambatan makanan kasar tidak bisa makan nasi tim saat usia 9 bulan, belum bisa makan nasi
saat usia 1 tahun sehingga makan harus selalu diblender pada usia di bawah 2 tahun.
Anak tidak bisa makan sayur, buah dan makanan tertentu. Hal ini terjadi bukan karena anak tidak
suka tetapi anak tidak bisa mengunyah dan menelan makanan tersebut. Biasanya anak tidak bisa
makan bahan makanan yang bertekstur kasar dan berserat seperti daging sapi (empal) atau sayur
seperti kangkung.
Sehingga anak akan lebih suka makanan yang bertekstur lembut seperti mi, makaroni, telor, air
jeruk. Kadang sayur yang bisa dimakan adalah sayur yang tidak berserat seperti wortel, kentang,
bayam atau brokoli.
Anak lebih suka makanan yang “cryspy” atau kriuk, dengan karakteristik anak hanya suka
kerupuk, biskuit atau bila makan ayam goreng hanya dimakan bagian yang kriuknya.
Anak juga tidak suka makanan yang beraroma amis seperti ikan laut, hati sapi atau makanan amis
lainnya.
Anak juga tidak suka dengan rasa yang terlalu kuat seperti terlalu manis sebaliknya anak lebih
suka yang asin.
Karakter lainnya anak juga tidak suka makanan yang lengket di mulut seperti dodol lunak, kue
lapis tradisional atau makanan lengket lainnya.
Bila anak sedang muntah dan akan terlihat tumpahannya terdapat bentukan nasi yang masih
utuh. Hal ini menunjukkan bahwa proses mengunyah nasi tersebut tidak sempurna.
![Page 9: 15 Penyebab Muntah dan 15 Obat Muntah.doc](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102908/55cf9ac8550346d033a36139/html5/thumbnails/9.jpg)
Tetapi kemampuan untuk makan bahan makanan yang keras seperti kerupuk atau biskuit tidak
terganggu, karena hanya memerlukan beberapa kali kunyahan.
Gangguan koordinasi motorik mulut ini juga mengakibatkan kejadian tergigit sendiri bagian bibir
atau lidah secara tidak sengaja. Gangguan ini tampaknya bersifat heriditer atau menurun dari orang
tua. Biasanya salah satu orang tuanya juga mengalami gangguan proses makan di mulut, seperti bila
makan selalu cepat selesai, tidak dikunyah banyak langsung ditelan dan suka pilih-pilih makanan.
Kelainan lain yang berkaitan dengan koordinasi motorik mulut adalah keterlambatan bicara dan
gangguan bicara (cadel, gagap, bicara terlalu cepat sehingga sulit dimengerti).
Gangguan oral motor biasanya disertai gangguan keseimbangan dan motorik kasar lainnya
seperti tidak mengalami proses perkembangan normal duduk, merangkak dan berdiri. Sehingga
terlambat bolak-balik (normal usia 4 bulan), terlambat duduk merangkak (normal 6-8 bulan) atau
tidak merangkak tetapi langsung berjalan, keterlambatan kemampuan mengayuh sepeda (normal usia
2,5 tahun), jalan jinjit, duduk bersimpuh leter “W”. Bila berjalan selalu cepat, terburu-buru seperti
berlari, sering jatuh atau menabrak, sehingga sering terlambat berjalan.
Biasanya anak seperti ini hanya menyukai aktivitas di dalam ruangan tidak menyukai aktivitas di
luar lapangan seperti main bola, berlari atau melompat karena ada kendala dalam hal motorik kasar.
Tetapi sebaliknya, kemampuan motorik halus anak seperti ini sangat baik seperti main komputer,
menggambar, main game dan kegiatan motorik halus lainnya. Kegiatan tersebut adalah kegiatan
yang lebih banyak dilakukan di dalam rumah, sehingga ini membuat anak hanya lebih suka aktivitas
di dalam rumah.
Ciri lainnya biasanya disertai gejala anak tidak bisa diam, mulai dari overaktif hingga hiperaktif.
Juga sering diikurti gangguan perilaku seperti gangguan emosi kadang emosinya sangat tinggi, keras
kepala, mudah marah serta sulit berkonsentrasi, gampang bosan dan selalu terburu-buru.
Gangguan lain yang sering terjadi adalah daya tahan tubuh anak jelek sehingga anak sering
mengalami infeksi virus ringan seperti radang tenggorokan, batuk, pilek, demam. Rumitnya begitu
anak terkena sakit maka akan memperburuk nafsu makan dan kemampuan oral motornya karena saat
sakit saluran cernanya lebih terganggu. Pada saat sakit anak lebih mudah muntah, sakit perut atau
gangguan buang air besar.
Penanganan
Bila gangguan oral motor disertai dengan gangguan saluran cerna maka penanganan terbaik
adalah memperbaiki gangguan saluran cerna yang ada. Jalan terbaik memperbaiki saluran cerna
tersebut bukanlah dengan pemberian vitamin atau enzim pencernaan atau probiotik. Tetapi dengan
mencari penyebabnya mengapa gangguan makan tersebut terjadi.
Di Picky Eaters Clinic Jakarta dilakukan intervensi dengan melaksanakan identifikasi penyebab
makanan yang mengganggu sekaligus untuk memperbaiki saluran cerna. Metode yang dilakukan
bukan dengan tes alergi atau pemeriksaan laboratorium tetapi dengan melakukan Chalenge Test atau
eliminasi provokasi makanan. Karena tes alergi dan pemeriksaan laboratorium tidak bisa memastikan
penyebab alergi dan hipersensitivitas makanan. Metode eliminasi provokasi tersebut adalah
penderita harus mengkonsumsi makanan tertentu yang termasuk kategori aman untuk saluran cerna
dan menghindari makanan yang beresiko menganggu pencernaan.
Setelah dilakukan dalam waktu 3 minggu target yang harus dievaluasi adalah membaiknya
gangguan saluran cerna seperti mual, muntah, nyeri perut atau gangguan buang air besar. Saat
saluran cerna tersebut membaik ternyata gangguan nafsu makan anak membaik, gangguan
mengunyah anak berkurang bhkan gangguan lain yang menyertai seperti gangguan tidur, gangguan
emosi, gangguan konsentrasi atau gangguan morotik kasar juga ikut membaik. Intervensi lain yang
dilakukan adalah dengan melakukan terapi motor oral.
Dengan melakukan berbagai metode intervensi, anak juga dilatih untuk memperbaiki gangguan
oral motor dengan latihan sederhana di rumah. Rekomendasi lain yang harus diperhatikan, karena
![Page 10: 15 Penyebab Muntah dan 15 Obat Muntah.doc](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102908/55cf9ac8550346d033a36139/html5/thumbnails/10.jpg)
anak mengalami gangguan mengunyah menelan maka anak kesulitan dalam mengkonsumsi makanan
berserat, berbau amis dan terlalu manis. Sehingga sebaiknya makanan yang berbau amis seperti ikan
laut, atau hati sapi harus diupayakan supaya bau amisnya berkurang. Selain itu sebaiknya makan
yang dengan rasa manis harus dikurangi dengan diganti yang asin, tetapi jangan berlebihan dalam
pemberian garam.
Kontroversi
Dalam penanganan gangguan ini memang terjadi banyak beda pendapat baik orangtua atau di
kalangan klinisi sekalipun, karena sampai saat ini faktor penyebab gangguan itu belum terungkap
secara jelas.
Seringkali dilakukan advis untuk menghentikan susu karena dianggap bahwa tidak mau makan
hanya karena terlalu banyak minum susu. Tetapi, saat minum susu dihentikan anak tetap tidak mau
makan, bahkan terjadi berat badan anak merosot drastis. Hal ini terjadi karena kesulitan makan
tersebut bukan karena kebanyakan susu tetapi karena gangguan mual dan gangguan oral motor pada
anak.