Transcript
Page 1: 10 ublicService -  · PDF filedarah, dan rasa kebersamaan yang tinggi di tengah perbedaan yang menggunung. Maka, beberapa orang ... Tetapi di luar wila-yah

Pemimpin Umum: Seno SubardiPemimpin Redaksi: Yon DaryonoRedaktur Pelaksana: Zunianto SubektiKoordinator Liputan: Angga SaputraRedaktur: Maula Asadilah, Sri Juliati, Bayu Nur Sasongko, Redaktur Foto: Nurul Iman, Redaktur Bahasa: Kholil Rokhman,Reporter Banyumas: Agus Setiyanto, Dedy Afrengki, Renny Tania, Fitri Nurhayati, Hanie Maria, Ade Yulia N, Purbalingga: Yuspita Anjar Palupi, Banjarnegara: Rudal Afghani, Cilacap: Agung Lindu Nagara, Ajibarang-Bumiayu: Eka Dilla Fotografer: Idhad Zakaria, Sekretaris Redaksi: Riyanti Widyastuti, Desain Grafi s: Budi Haryanto, Satrio Hapsoro, Desain Iklan: Almumin, Kobahoro, Layouter: Anhar Guruh S, Jack Rastam, Anas Masruri, Iyus Saputra,Rizqi Ramdani IT: Galih Yoga Priyambodo, Aris Riyanto

Wartawan SatelitPost selalu dibekali tanda pengenal dan dilarang menerima, meminta, baik uang atau barang yang dapat mempengaruhi isi pemberitaan

Direktur Utama: Seno SubardiDirektur: Jessica Noviani

Pemimpin Perusahaan: Jessica NovianiKoordinator Iklan: Angga Saputra

Koordinator Sirkulasi: Sindu Dwi Hartanto

Iklan Penglaris (Baris):Harga Rp 3.500 per baris (per baris 39 karakter) maksimal 6 baris

Baris Spektakuler:Cukup Rp 5.000 per hari (datang langsung ke kantor)

Iklan Foto Sepeda Motor:Ukuran 40 x 37 mm. Harga Rp. 15.000 per terbit

Kantor Redaksi: Jl. Dr. Angka No. 79 Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Telepon: 0281 623099, Faximile: 0281 623388Penerbit: PT. Satria Media Grafi kaEmail: [email protected]

www.satelitnews.coFacebook: Harian Pagi SatelitPost

KAMIS KLIWON,31 MEI 201210 ServicePublic

REDAKSI SatelitPost menerima kiriman opini dari pembaca. Panjang opini berisi dua halaman spasi 1,5 . Naskah dikirim via email dan hendaknya dilengkapidengan foto terbaru berikut nomor telepon yang dapat dihubungi. SatelitPost tidak mengembalikan opini yang diterima. Kolom ini juga terbuka untuk guru.

email: [email protected]

Sorot Redaksi Sorot Redaksi

PEMBACA setia SatelitPost, silakan sampaikan keluhan, saran, kritik,dan pertanyaan Anda terhadap public service atau masalah pembangunan di sekitar kita, secara singkat, cerdas, dan santun melalui

fanpage Harian Pagi SatelitPost atau melalui sms ke nomor 081 327 751303. Kami dengan senang hati akan menyampaikan keluhan ataupertanyaan Anda pada pihak yang bersangkutan sehingga bisa langsungdijawab.

- Kamis, 31 MeiWarung makan Iga Bakarkomplek GOR Satria Prwokerto Iga Bakar Mas Giri 10.00 –SelesaiBank Dananmon Purwokerto 09.30 – Selesai

- Setiap hariUnit Donor Darah (UDD) PMI Kab. BanyumasJl. Raya Pekaja Desa Sokaraja Tengah Kantor UDD PMIKab.Banyumas 24 Jam

Unit Donor Darah Palang Merah IndonesiaJl. Raya Pekaja No. 37 Sokaraja Telp : (0281)

6441014 e-mail: [email protected]

Jadwal Kegiatan Donor Darah

BOODIEGRAFRIS SATELITPOST

DI antara berbagai isu nasional yangmenggelayuti langit kebangsaan pa-ruh awal 2012 ini, satu hal yangkembali hangat diperbincangkanmasyarakat adalah wacana pembu-baran organisasi kemasyarakatan(ormas) yang dinilai anarkis. Kendatibukan pertama kalinya disuarakan,penolakan masyarakat KalimantanTengah Februari silam ketika sebuahormas hendak meresmikan cabang-nya, mendorong gugatan akan kebe-radaan ormas yang dinilai anarkiskembali muncul ke permukaan.

Diakselerasi dengan konsolidasiaspirasi melalui berbagai jejaring sosialdi dunia maya, sekelompok masya-rakat berhimpun dalam gerakan yangmenginginkan bebasnya Indonesiadari ormas tertentu. Yaitu ormas yangkerap mengedepankan cara-cara keke-rasan dan memaksakan kehendakpada anggota masyarakat lain.

Tuntutan pembubaran ormas yangdinilai anarkis ini semakin menge-muka, menyusul pembubaran mau-pun pembatalan diskusi buku yangakan menghadirkan Irshad Manji,penulis buku Allah, Liberty, and Love diJakarta dan Yogyakarta belum lamaini.

Sebenarnya paska pembakarangereja di Temanggung dan kerusuhandi Cikeusik pada Februari 2011 lalu,Mendagri bahkan Presiden SBY sen-diri telah mengisyaratkan dapat dibu-barkannya suatu ormas jika aktivi-tasnya melawan hukum. Namundalam realitasnya pemerintah ternyatalebih memilih posisi mengambang.Selain itu, aspirasi pembubaran jugaditentang oleh sebagian kalangandengan argumentasi kegiatan ormasuntuk mewakili suara rakyat danpenikmatan hak konstitusional.

Tulisan ini mengajak pembacamemandang kontestasi wacanapembubaran suatu organisasi ke-masyarakatan dalam diskursushak asasi manusia.

Pertama-tama haruslah dite-gaskan, bahwa benar jika ber-kumpul dalam suatu organisasiadalah bagian dari penikmatankebebasan dasar manusia. Ke-bebasan untuk berserikat ini di-jamin dalam Deklarasi HAMPBB 1948 dan The Internal Cov-enant on Civil and PoliticalRights (ICCPR) 1966. Namun,sebagaimana hak asasi manusiapada umumnya, berorganisasiadalah hak yang dalam pelaksa-naannya dimungkinkan untukdibatasi oleh hukum.

Pasal 22 ayat (2) ICCPR, pada garisbesarnya menyatakan bahwa pemba-tasan yang dilakukan dapat melaluihukum dan diperlukan dalam masya-

Ormas Anarkis VS HAMOleh: MANUNGGAL K WARDAYA

Dosen Fakultas Hukum UNSOED, PhD Researcher pada Radboud Universiteit Nijmegen, The Netherlands

rakat yang demokratis, guna ke-amanan nasional atau keselamatanpublik. Terutama untuk melindungihak dan kebebasan orang lain. Lebihjauh, ketika suatu negara tengah dalamkeadaan darurat, kebebasan ini bah-kan dapat dikurangi penikmatannya.Sebagai bagian dari hak yang dapatditunda pemenuhannya (derogablerights) menurut Pasal 4 ICCPR.

Kemudian yang menjadi pertanyaanadalah apa yang dimaksud denganpembatasan dengan hukum itu? Ber-dasarkan Siracusa Principles 1984,dapat disimpulkan bahwa jika kebe-radaan suatu organisasi kemasya-rakatan dan pembubarannya hendakdiatur, pembubaran itu tidaklah cukupdengan kuasa yang dimiliki pejabatnegara. Alih-alih begitu, harus adaaturan hukum umum yang demokra-tis yang menjadi dasar alasannya.

Artinya, pembubaran itu bukansemata-mata berdasarkan citarasapenguasa politik. Namun yang men-jadi dasar adalah kepentingan na-sional, keselamatan publik, serta hakdan kebebasan orang lain yang ter-ancam oleh tindakan suatu organisasi.

Regulasi hukum tek-nis dan prosedurpembuba-ran antarnegarab i s aber-be-

da. Namun, pada dasarnya memilikiesensi yang sama, yaitu pembatasanbahkan represi terhadap suatu

hak maupun kebebasan menemu-kan pembenarannya, jika penikmatanhak dan kebebasan itu mencederai hakdan kebebasan pihak lain.

Dalam level domestik, falsafahhukum yang sama juga dijumpai didalam konstitusi. Pasal 28 dan 28 Eayat (3) UUD 1945, pada pokoknyamengakui dan menjamin hak setiaporang untuk berserikat dan berkum-pul. Sembari secara terang pula mem-berikan pembatasannya pada Pasal 28J. Pada pokoknya, dalam menjalankanhak dan kebebasan setiap orangtunduk pada pembatasan yang dite-tapkan dengan undang-undang. De-ngan maksud semata-mata untukmenjamin pengakuan serta peng-hormatan atas hak dan kebebasan or-ang lain. Keamanan dan ketertibanumum menjadi kata kunci penting,diambilnya tindakan pembatasantersebut. Lebih lanjut, Indonesiamemiliki UU No 8 Tahun 1985 yangmemberi peluang untuk pembubaranormas, kendati prosedur yang harus

dipenuhi cukup panjang.Oleh karena itu,

jika orga-

nisasi kemasyarakatan digunakanuntuk mengkonsolidasi tindakan yangmerusak ketertiban umum serta me-ngakibatkan terganggunya penik-matan hak dan kebebasan orang lain,maka pembubarannya dari sudutpandang hukum dapat dibenarkan(justified). Serta tak dapat dibilangsebagai pelanggaran HAM. Norma iniberlaku umum, oleh karenanya tidakharus dipandang diskriminatif danhanya berlaku terhadap satu ormastertentu saja.

Terlepas dari itu semua, harus puladiingat bahwa ketika memasuki ranahhukum, persoalannya bisa menjadipelik terkait formalitas yang harusdipenuhi untuk dapat menentukan

mana ormas uang sudah meresahkandan mengganggu. Namun sebagai-

mana dijelaskan di atas, pem-bubaran ormas adalah su-

atu hal yang mungkin sajadilakukan secara lawful(sah), tanpa harus dise-but sebagai suatu pe-langgaran HAM.

Lebih jauh, hal yangharus sungguh-sung-guh dipikirkan adalahapakah ada jaminanmanakala organisasi itudibubarkan, maka ke-kerasan yang dipercayamelekat padanya pula

akan turut terhenti? Ka-laupun ormas yang ber-

sangkutan dibubarkan,namun elit ormas tersebut

masih memungkinkan untukmembentuk organisasi lain,

dengan nama yang lain yang akti-vitasnya kurang lebih sama. Oleh

karena itu, pendekatan lain di luarhukum untuk mengurai dan me-ngidentifikasi akar permasalahan yangmenjadi penyebab kekerasan, sertamerumuskan strategi penyelesaiannyamerupakan hal yang mendesak untukdilakukan.(*)

KHOLIL ROKHMANRedaktur Bahasa SatelitPost

TEPATNYA 2 2 J u n i1 9 4 5 . D i m a s asebelum proklamasi itu,

muncullah usul tujuh kata yangkemudian dikenal dengan namaPiagam Jakarta. Mereka, parapengusul itu, menginginkan agarada kata “Kewajiban menjalan-kan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” dimasukkan da-lam Pancasila. Sontak ada nadaminor muncul dari Indonesia bagian timur. Jika kata-katatersebut dimunculkan, mereka akan keluar dari NegaraKesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Indonesia dibangun dengan peluh keringat, cucurandarah, dan rasa kebersamaan yang tinggi di tengahperbedaan yang menggunung. Maka, beberapa orangmenginginkan agar usulan tujuh kata itu ditanggalkan. Satudi antara para pengusul agar Piagam Jakarta dibatalkanadalah Mohammad Hatta. Dia bukan pria yang bisa disebut“abangan” dalam terminologi Clifford Geertz. Tapi orangyang kemudian akan menjadi nomor dua di Indonesia ituadalah manusia yang taat dalam menjalankan syariat Is-lam.

Hanya saja, Hatta tak ingin kesetiaan menjalankan syariatIslam diformalkan dan menggerus rasa pemeluk agamayang lain. Bagi Hatta menjalankan syariat bisa dilakukandalam kehidupan sehari-hari tanpa harus dijadikan aturanoleh negara. Karena penolakan ide Piagam Jakarta, Hattabersama beberapa tokoh Islam lain terus melobi agar tujuhkata itu tak jadi digunakan. Benar saja, akhirnya ide PiagamJakarta ditolak.

Hatta tak memonopoli penolakan syariat Islam dalamkonstitusi. Organisasi masyarakat seperti Nahdlatul Ulamadan Muhammadiyah pun sudah sepakah dengan NKRI.Artinya, banyak komponen Islam yang ingin agar NKRItetap ada.

Lalu, 14 November 1946, kita dihadapkan pada sejarahyang bernama Perundingan Linggarjati, di Kuningan, JawaBarat. Rasa nasionalisme yang tinggi membuat beberapaadegan membuat kita mengerutkan dahi. Dikutip dari bukuBUNG KARNO & Kemeja Arrow karya Asvi Warman Adam,disebutkan delegasi Indonesia menolak jika kapal delegasiBelanda merapat ke pantai Cirebon. Alasannya, karenaCirebon adalah daerah teritorial Indonesia. Akhirnya, paradelegasi Negeri Bunga Tulip itu merapat dengan sekocimilik Indonesia.

Masih banyak lagi, kisah kepahlawanan dan perjuanganyang mengedepankan NKRI dan nasionalisme. Maka,aneh kiranya jika hal itu dikhianati dengan upaya-upayamemisahkan diri. Negara Islam Indonesia (NII) misalnya.Sampai di Kota Purwokerto pun bisa bergerak lancarmenghilangkan calon pemimpin bangsa untuk ikutdengannya. Mereka seperti menghilangkan rantai sejarahdan ingin hidup dengan pemberontakan. Ketika berbicaranasionalisme dan NKRI kita layak protes dengan upayapemisahan diri.

Kita juga layak jengkel ketika NKRI direndahkan olehbangsa serumpun. Karena panji NKRI dibangun denganpemikiran serta menghabiskan harta dan benda. Maka,kita layak mendukung pemerintah ketika bicara pemisahandiri dan perendahan martabat oleh bangsa lain. Namun,kadang merenung sebentar dan kembali bertanya, apakahdukungan pada pemerintah telah diimbangi dengan carapemerintah menegakkan NKRI?

Pertanyaan itu muncul karena kita dihadapkan padakemiskinan, peluang kerja minim, intoleransi yangdibiarkan, pendidikan yang mahal, penggelapan uangnegara, kemewahan pejabat negara, penghabisan uanguntuk kunjungan kerja, ketidakmerataan pembangunan,dan masih banyak lagi. Lalu, kita bertanya, sebenarnyapada sisi mana NKRI ditegakkan? ([email protected])

NKRI

Kecewa dengan TelkomselSaya kecewa dengan pelayananakses data dari provider Telkomsel.Saya sudah laporan resmi melaluiCall Center Telkomsel 155 perihallemahnya sinyal (khusus akses dataemail dan social media) di ponsel.Untuk diketahui, saya berlanggananpaket Unlimited sebesar Rp 99 ribuper bulan, untuk layanan akses datapada smartphone. Operator providertersebut menjawab, tidak ada ma-salah dengan nomor saya. Bahkansudah me-refresh data di server milikmereka. Tapi, kenapa sampai seka-rang bahkan sudah hampir satu bu-lan ini, akses data ke smartphone ma-sih bermasalah. Meskipun sim cardsudah dipakaikan ke perangkat lain.Operator pun menyarankan datanglangsung ke kantor graPARI di JalanS Parman, Purwokerto dan sudahdibuatkan surat pengaduan resmiterkait keluhan ini.Sinyal bahkan hilang sama sekalibila saya berada di wilayah GORSatria, Mangunjaya, dr Angka, BAIdan sekitarnya. Tetapi di luar wila-

yah tersebut, akses data pun kem-bali normal. Kerusakan ini terjadisetiap hari mulai pukul 16.00 hing-ga tengah malam. Pihak graPARImenjanjikan akan meneruskan pe-ngaduan ini ke bagian terkait dikantornya untuk membenahi jari-ngan di wilayah kami. Sayangnya,sampai sekarang permasalahan inimasih terjadi.Sebagai pengguna Telkomsel yangsetia, saya berharap, Telkomsel se-gera memerbaiki. Salam.Dedy Afrengki, 081 234 501 401

Cek Kandungan ObatSalam hangat SatelitPost, aku merasaprihatin dengan anak-anak remajasekarang. Tolong pada yang berwe-nang khususnya BPOM yang mena-ngani jenis obat tolong dicek adakandungan apa di dalam obat yangbernama Code 15 DextromethorpanHBr. Yang jadi masalah kenapa se-tiap anak dari SMP, SMA, hinggaperguruan tinggi doyan banget buatngefly atau mabok. Sekali makanbisa 25 hingga 40 buah dan hampir

setiap hari.MUSTOFA, 081 328 438 XXXTanggapan : Jenis itu adalah obatbatuk dengan dosis ringan. Jikadikonsumsi dalam jumlah banyak,akan menimbulkan rasa ngantuk.Namun tidak menimbulkan ketagi-han. Memang obat tersebut dijualsecara bebas di apotek, namunseharusnya dijual dalam dosis yangkecil. Oleh karena itu, seharusnyapihak apotek yang mengontrolpenjualan, sehingga pembeli tidakbisa mengkonsumsi dalam dosisbesar.dr WIDAYANTO MKes, KepalaDinas Kesehatan Kabupaten Banyumas

Penambahan Lampu JalanPak bupati sing terhormat tolongdalan Karangsalam ngetan disogilampu. Nek ming Kotayasa peteng,dalane bodol maning. Tulung bangetdidandani.NN, 085 747 310 XXXTanggapan : Setiap tahun akan adapenambahan lampu peneranganjalan. Nantinya akan kami laksana-kan secara bertahap mulai dari kota,ibukota kecamatan, dan batas kabu-paten untuk penambahan tersebut.Termasuk daerah yang Anda keluh-kan, akan kami lakukan penamba-han secara bertahap.Terima kasih.

SAPTONO PURWO PRANGGO-RO, SP MT, Kabid Migas Listrik danPemanfaatan Energi Dinas ESDMKabupaten Banyumas.

Kasus NIIMenanggapi berita tentang NII, sayamerasa bersyukur ada orang yangberani membuka sedikit tabir. Bagipihak yang berwajib, terus sema-ngat usut kasus itu, karena memus-nahkan NII adalah bagian dari jihad.Kepada redaksi, jangan berhentimemublikasikan beritanya, karenamasih banyak korban lain yangbelum berani membuka diri. Terimakasih.GOGOK SANDI,

Grasi untuk CorbyAkibat kebijakan yang salah olehPresiden RI yaitu memberi grasikepada Corby, maka ke depan bakalmakin gencar penyelundupannarkoba oleh orang asing ke Nar-koba. Karena bila tertangkap dandihukum, mereka berharap menda-patkan grasi seperti Corby. Narkobamasuk ke negara kita ini diyakinisebagai alat perang untuk melemah-kan Indonesia dengan cara matipelan-pelan. Dengan pemberiangrasi ini, maka pemerintah setengahhati dalam upaya pemberantasannarkoba.NN, 083 812 682 XXX

Top Related