SPERMATOGENESIS
Created by :10 Mei 2013
Ayu
Bagus
Kiki
Hana
PengertianSpermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses di mana sel - sel germinal primordial pria yang disebut spermatogonium menjalani meiosis, dan menghasilkan sejumlah sel yang disebut spermatozoa, membentuk sperma fungsional
Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan di epididimis.
Satu testis mengandung sekitar 250 lobulus testis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel epitel germinal yang disebut spermatogonia. Spermatogonia terletak di 2 sampai 3 lapisan luar sel-sel epitel tubulus seminiferus.
Tubulus Seminiferus
Dinding tubulus seminiferus tersusun dari jaringan ikat dan jaringan epitelium germinal yang berfungsi saat spermatogenesis. Pintalan tubulus seminiferus terdapat di dalam lobulus testis.
Proses Pembentukan Sperma
Spermatocytogenesis
Tahapan Meiois
Spermiogenesis
Spermatozoa
SPERMATOGENESIS
Fajar Ayuningtyas
TAHAP SPERMATOGENESIS
SPERMATOCYTOGENESIS
MEIOSIS
SPERMIOGENESIS
Sper
mat
ocyt
ogen
esis
Mei
osis
SPERMATOGENESIS
SPERMATOCYTOGENESIS
Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi spermatosit primer.
• Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi spermatosit primer dapat membelah dengan cara mitosis dan mendapatkan nutrisi dari sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer.
• Spermatogonia yang bersifat diploid (2n) berkumpul di tepi membran epitel germinal yang disebut spermatogonia tipe A.
• Spermatogonia tipe A membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B.
• Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami meiosis.
SPERMATOCYTOGENESIS
MEIOSIS
Merupakan tahapan spermatosit primer bermeiosis I membentuk spermatosit sekunder dan langsung terjadi meiosis II yaitu pembentukan spermatid, dari spermatosit sekunder
SPERMIOGENESIS
Merupakan tahapan terakhir pembentukan spermatozoa, dimana terjadi transformasi dari spermatid menjadi spermatozoa
BA
BAGUS INDERA NEGARA
PENGERTIAN SPERMIASI
PERUBAHAN SPERMATID MENJADI SPERMA
PROSES SPERMIASI
1 Spermatogonium primer (2n) selanjutnya akan membelah secara meiosis (meiosis I) membentuk spermatosit skunder (n) yang mempunyai kromosom tunggal (tidak berpasangan) berjumlah 23
2 Pembelahan dilanjutkan dengan meiosis II sehingga spermatosit skunder (n) membelah menjadi spermatid (n)
3 Spermatid kemudian akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa atau sperma
BAGAN SPREMATOGENESIS2n O
Proliferase (mitosis) Sel bakal (germinal epithelium) 2n
O O Spermatogonia B
Pertumbuhan (growth)2n
O Spermatosis primer ( I )
Pemasakan (maturasi)
Meiosis I dan II O n O Spermatosis sekunder ( II )
O n O O n O Spermatid
Transformasi
n n n Spermatozoa Spermatozoa Spermatozoa Spermatozoa
PENDUKUNG SPERMIASI
1HORMON LH
2 SEL SERTOLI
SEL SERTOLI / SEL SUSTENTAKULAR• Letak : di dalam Tubulus Seminiferus
berbaur dengan sel Spermatosit
• Fungsi :1. Nutritive : mengandung glikogen2. Resorbsi : sel spermatosit yang gagal (mati)3. Menghasilkan :
a. Inhibinb. Estrogenc. Androgen Binding Protein (ABP)
4. Membentuk : Blood Testis Barrier5. Mengubah :
5α Reduktase Testosteron Dihydro Testosteron (DHT)
HORMON REPRODUKSI PADA JANTAN
Testosteron
Luteinizing hormone/LH
Follicle stimulating hormone/FSH
Estrogen
Hormon pertumbuhan
Hormon gonadotropin
Hormon inhibin
Testosteron
Testosteron adalah hormon yang bertanggung jawab terhadap pertumbuhan seks sekunder.Hormon ini diproduksi di testis, yaitu di sel Leydig. Produksinya dipengaruhi oleh FSH (Follicle Stimulating Hormone), yang dihasilkan oleh hipofisis. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder. Hormon ini berfungsi mendorong spermatogenesis.
Luteinizing Hormone/LH
Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis
anterior. Fungsi LH adalah merangsang sel
Leydig untuk menghasilkan hormon
testosteron.
Follicle Stimulating Hormone/FSH
Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior.
FSH berfungsi untuk merangsang sel Sertoli
menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang akan memacu spermatogonium
untuk memulai proses spermatogenesis.
Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel Sertoli ketika distimulasi oleh FSH.
Sel-sel Sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen
yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya
ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini
tersedia untuk pematangan sperma.
Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan
awal pada spermatogenesis.
Hormon Gonadotropin
Hormon gonadotropin dihasilkan oleh hipotalamus. Hormon ini berfungsi untuk
merangsang kelenjar hipofisa bagian depan (anterior) agar mengeluarkan hormon FSH
dan LH.
Hormon inhibin
Bila spermatogenesis sudah selesai, maka ABP
testosteron (Androgen Binding Protein Testosteron)
tidak diperlukan lagi, sel Sertoli akan menghasilkan
hormon inhibin untuk memberi umpan balik kepada hipofisis agar menghentikan
sekresi FSH dan LH.
Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa sperma diproduksi oleh tubulus seminiferus. Hal yang mengagumkan dari kerja tubulus seminiferus ini adalah mampu memproduksi sperma setiap hari sekitar 100 juta spermatozoa.
Jumlah yang normal spermatozoa berkisar antara 35 – 200 juta, tetapi mungkin pada seseorang hanya memproduksi kurang dari 20 juta, maka orang tersebut dapat dikatakan kurang subur.
Biasanya faktor usia sangat berpengaruh terhadap produksi sperma. Seorang laki-laki yang berusia lebih dari 55 tahun produksi spermanya berangsur-angsur menurun. Pada usia di atas 90 tahun, seseorang akan kehilangan tingkat kesuburan.
HORMON ANDROGEN
• Merupakan hormon kelamin (sex) pada individu jantan (laki-laki)
• Tergolong hormon steroid, dengan bahan dasar kolesterol / lemak
• Disintesis oleh sel Leydig (sel interstitial) didalam testis, melalui proses steroidogenesis, atas kontrol LH
HORMON ANDROGEN
• Sifat – sifatnya :
- hidropob
- paruh hidup : 15 – 30 menit
- degradasi pada hati, dibuang melalui
empedu & urine
TUBULUS SEMINIFERUS
BAGIANTUBULUS SEMINIFERUS
KONTROL HORMONAL SISTIM REPRODUKSI ♂HIPOTALAMO – HIPOFISEAL – GONADAL AXIS
Hypotalamus - (Gn RH)
↓Hypnisa pars anterior
↓ ↓ ICSH SSH
- (LH) (FSH) -
Testis (gonad)
Sel Leydig - Sel Germinal ↓ - Sel Sertoli
Testosteron - Estrogen - Inhibin
ANATOMI SPERMA
Presented by :RIZKI OKTAVIA 4401411137
ANATOMISPERMAT
OZOID
Spermatozoa merupakan sel seks atau gamet pada pria.Spermatozoa inidiproduksi di testis (spermatogenesis) dan mengalami proses pematangan di epididimis. Seluruh proses pembentukan sperma ini membutuhkan waktu 64-72 hari. Spermatozoamemiliki panjang 50 μmdan merupakan bagian generative dari semen. Spermatozoa terdiri atas 23 kromosom haploid.
Kepala (head)Pada bagian ini sperma mengandung suatu lapisan tipis sitoplasma dan sebuah inti berbentuk lonjong dan dan hampir mengisi seluruh bagian dari kepala sperma. Bagian depan disebut acrosome (memiliki enzim hydrolytic yang terdiri dari acrosin dan hyaluronidase yang dibutuhkan saat fertilisasi) dan bagian belakang dinamakan sentriol. Serta bagian ini juga mempuyai inti sel yang mempuyai arati pentin dalam masalah reproduksi
Badan (midpiece)Bagian badan dari sperma mengandung filament poros mitochondria dan sentriol belakang berbentuk cincin, sehingga sering disebut bagian badan ini sebagai tenaga pusat sperma karena mitokondria memiliki enzim yang menggerakkan asam trikakboksilat dan transport electron serta fosfolirasi oksidatif, yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
Ekor sperma (tail)
disebut juga
dengan “flagellum”
yang mengakibatkan
motilitas sperma
sehingga sperma
dapat berenang
dengan mudah dalam
cairan.
Ekor sperma memeiliki 2 bagian:
bagian utama dan bagian ujung.
Ekor ini mengandung banyak sekali
filament poros / flagellum tetapi
sedikit mengandung
sitoplasma.terdapat 2 sentriol
terletak di bagian tengah dari. Fibril-
fibril yang seperti cilia tersebar
dalam ekor dan dikelilingi oleh
cincin yang terdiri dari 9 pasangan
fibril perifer. Fibril ini berfungsi
menimbulkan gerakan ekor sperma.
Dari testis kiri dan kanan, sperma bergerak ke dalam epididimis (suatu saluran berbentuk gulungan yang terletak di puncak testis menuju ke testis belakang bagian bawah) dan disimpan di dalam epididimis sampai saat terjadinya ejakulasi.
Jalur Sperma Matang
Jadi epididimis ini agar sperma menjadi matang / mature sehingga siap bergerak ke vas deferens
Dari epididimis, sperma bergerak ke vas deferens dan duktus ejakulatorius.
Di dalam duktus ejakulatorius, cairan yang dihasilkan oleh vesikula seminalis ,
kelenjar prostata dan bulbo uretra ditambahkan pada sperma sehinngga sperma dinamai dengan
semen ( benih), yang kemudian mengalir menuju ke uretra dan dikeluarkan ketika
ejakulasi.
Trimaskasih