1
PENGENALAN PERALATAN
JARINGAN DAN TEKNIK
PENGKABELAN
Modul berikut menjelaskan tentang konsep dasar jaringan yang berisi tentang prinsip
komunikasi data, koneksi jaringan computer, macam-macam peralatan jaringan, dan
pengkabelan. Dalam materi pengkabelan akan fokus pada kabel UTP untuk membuat
kabel straight through, crossover dan rollover.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan baik secara straight atau
crossover.
Mengimplementasikan teknik pengkabelan secara individu atau kelompok dan
melakukan pengujian pada jaringan LAN.
Mengetahui kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan pada saat
implementasi pengkabelan.
II. PERALATAN
1. Beberapa PC untuk konfigurasi jaringan
2. Hub/Switch
3. NIC yang tertancap pada setiap PC
4. Konektor RJ 45
5. Crimp Tool
6. Cable Tester
7. Kabel UTP Category 5
JOBS
HEET
TEUM
III. Teori Dasar
Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan atau komputer yang saling
dihubungkan untuk berbagi sumber daya.
Peralatan jaringan yang umum dipakai adalah sbb:
1. MODEM
Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan
bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap
untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal
informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga
informasi tersebut dapat diterima dengan baik.
Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat
komunikasi dua arah.
Jenis Modem :
a. Modem ADSL
Modem teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscribe Line) yang
memungkinkan berselancar internet dan menggunakan telepon analog secara
berbarengan. Caranya sangat mudah, untuk ADSL diberikan sebuah alat yang disebut
sebagai Splitter atau pembagi line. Posisi Splitter ditempatkan di depan ketika line
telepon masuk. Artinya anda tidak boleh mencabangkan line modem untuk ADSL
dengan suara secara langsung. Alat Splitter berguna untuk menghilangkan gangguan
ketika anda sedang menggunakan ADSL modem. Dengan Splitter keduanya dapat
berjalan bersamaan, sehingga pengguna dapat menjawab dan menelpon seseorang
dengan telepon biasa. Di sisi lain, pengguna tetap dapat terkoneksi dengan internet
melalui ADSL modem.
JOBS
HEET
TEUM
Gambar 1. Penggunaan Modem ADSL
Gambar 2. Splitter ADSL
Modem ADSL umumnya mempunyai dua tipe koneksi ke komputer:
1. USB (Universal Serial Bus)
Gambar 3. Konektor USB
JOBS
HEET
TEUM
2. Ethernet/LAN port
Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem
Modem ADSL juga ada yang digabungkan dengan Fitur Wireless sehingga bisa
mendistribusikan koneksi ke perangkat wireless atau ke laptop langsung.
Gambar 5. ADSL Modem dengan Fitur Wireless
b. Modem GSM/CDMA
Modem GSM/CDMA support dengan tipe jaringan GPRS/EDGE dan 3G/HSDPA
yang merupakan layanan internet dari operator selular. Modem GSM/CDMA memakai
koneksi USB untuk terhubung ke komputer client.
JOBS
HEET
TEUM
Gambar 6. Berbai Jenis Modem
Untuk memperkuat sinyal, bisa ditambahkan antena eksternal dengan koneksi
memakai konektor induksi atau memakai pigtail (tergantung jenis modemnya)
JOBS
HEET
TEUM
Gambar 8. Berbagai Tipe Antena Eksternal
c. Modem Satelit/VSAT
VSAT (dalam bahasa Inggris, merupakan singkatan dari Very Small Aperture
Terminal) adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima
berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT
adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus
sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi. Sebenarnya piringan VSAT tersebut
menghadap ke sebuah satelit geostasioner. Satelit geostasioner merupakan satelit
yang selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada
sumbunya yang dimungkinkan karena mengorbit pada titik yang sama di atas
permukaan bumi, dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya.
JOBS
HEET
TEUM
Gambar 9. Antena Parabola VSAT
Gambar 10. Modem VSAT
2. HUB dan SWITCH
Secara fisik HUB dan SWITCH sama, kegunaan secara umum pun sama yaitu
menghubungkan antara device jaringan dan/atau antara komputer dalam jaringan.
Tetapi sebenarnya cara kerjanya berbeda jauh.
a. HUB
Hub merupakan suatu device pada jaringan yang secara konseptual beroperasi
pada layer 1 (Physical Layer). Maksudnya, hub tidak menyaring menerjemahkan
sesuatu, hanya mengetahui kecepatan transfer data dan susunan pin pada kabel. Cara
kerja alat ini adalah dengan cara mengirimkan sinyal paket data ke seluruh port pada
hub sehingga paket data tersebut diterima oleh seluruh computer yang berhubungan
dengan hub tersebut kecuali computer yang mengirimkan. Sinyal yang dikirimkan
tersebut diulang-ulang walaupun paket data telah diterima oleh komputer tujuan. Hal ini
menyebabkan fungsi colossion lebih sering terjadi.
Misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat
yang sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D, maka akan terjadi tabrakan
JOBS
HEET
TEUM
(collision) karena menggunakan jalur yang sama (jalur broadcast yang sama)
sehingga paket data akan menjadi rusak yang mengakibatkan pengiriman ulang paket
data. Jika hal ini sering terjadi maka collison yang terjadi dapat mengganggu aktifitas
pengiriman paket data yang baru maupun ulangan. Hal ini mengakibatkan penurunan
kecepatan transfer data. Oleh karena itu secara fisik, hub mempunyai lampu led yang
mengindikasikan terjadi collision.
Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada hub, maka pengiriman
paket data tersebut akan terlihat dan terkirim ke setiap port lainnya sehingga bandwidth
pada hub menjadi terbagi ke seluruh port yang ada. Semakin banyak port yang tersedia
pada hub, maka bandwidth yang tersedia menjadi semakin kecil untuk setiap port.
Hal ini membuat pengiriman data pada hub dengan banyak port yang terhubung
pada komputer menjadi lambat.
Gambar 11. Hub
b. SWITCH
Switch merupakan suatu device pada jaringan yang secara konseptual berada
pada layer 2 (Datalink Layer) dan ada yang layer 3 (Network Layer). Maksudnya, switch
pada saat pengirimkan data mengikuti MAC address pada Network Interface Card (NIC)
sehingga switch mengetahui kepada siapa paket ini akan diterima. Jika ada collision
yang terjadi merupakan collision pada port-port yang sedang saling berkirim paket data.
Misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat yang
sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D, maka tidak akan terjadi tabrakan
(collision) karena alamat yang dituju berbeda dan tidak menggunakan jalur yang sama.
JOBS
HEET
TEUM
Semakin banyak port yang tersedia pada switch, tidak akan mempengaruhi bandwidth
yang tersedia untuk setiap port.
Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada switch, maka
pengiriman paket data tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap port
lainnya sehingga masing-masing port mempunyai bandwidth yang penuh. Hal ini
menyebabkan kecepatan pentransferan data lebih terjamin.
Gambar 12. Switch
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa switch lebih baik daripada hub
baik secara perbandingan konseptual maupun secara prinsip kerjanya. Perbedaan cara
kerja ini menjadi perbedaan mendasar antara hub dengan switch. Perbedaan ini pula
mengakibatkan transfer data switch lebih cepat daripada hub karena switch langsung
mengirim paket data ke komputer tujuan, tidak mengirim ke seluruh port yang ada
(broadcast) sehingga bandwidth yang ada pada switch dapat digunakan secara penuh.
Manageable Switch VS Unmanageable Switch
Switch yang beredar dipasaran ada dua jenis, unmanageable dan manageable.
Jika kita beli selama ini kemungkinan besar jenis unmanageable switch. Manageable
switch memiliki kelebihan-kelebihan tertentu dibanding unmanageable switch (tentunya
dikomparasi dengan harga yang lebih mahal dibanding unmanageable switch)
Fungsi-fungsi Manageable Switch sbb:
Mengaktifkan/menonaktifkan port-port tertentu.
Memberi prioritas lebih tinggi untuk port tertentu.
Mengaktifkan pengaturan bandwith untuk masing-masing port.
JOBS
HEET
TEUM
Snmp monitoring dan mencek apakah peralatan yang terhubung ke switch aktif
atau tidak.
link aggregation, menggabungkan beberapa port menjadi satu koneksi
untuk mendapatkan bandwidth yang lebih besar.
Gambar 13. Manageable Switch
3. NIC (Network Interface Card) /LAN Card
NIC (Network Interface Card) adalah expansion board yang digunakan supaya
komputer dapat dihubungkan dengan jaringan. Sebagian besar NIC dirancang untuk
jaringan, protokol, dan media tertentu. NIC biasa disebut dengan LAN card (Local Area
Network Card). LAN Card yang secara umum dipakai, berbasis teknologi Ethernet.
Ethernet LAN Card jenisnya ada dua:
1. 10/100 BaseT
Bekerja di kecepatan maksimal10mbps sampai 100mbps
2. Gigabit Lan
Bekerja di kecepatan maksimal 1000mbps/1 gbps
Tipe konektor LanCard ada dua:
1. BNC : untuk kabel Coaxial.
2. RJ45 : untuk kabel UTP/STP (ini yang secara umum dipakai)
JOBS
HEET
TEUM
NIC Combo (BNC (putih) dan RJ45)
Single Port LanCard
Multiport LanCard & PCI
Secara umum, Lancard menggunakan slot PCI untuk terhubung dengan
Motherboard, tetapi dengan perkembangan yang ada sekarang, dan mulai di pakenya
JOBS
HEET
TEUM
port PCI express, maka lancard ada yang memakai port PCIe. Cirinya,
boardconectornya lebih pendek dibanding PCI biasa.
JOBS
HEET
TEUM
PENGKABELAN
Media kabel yang digunakan dalam jaringan komputer bermacam-macam :
Kabel Coaxial
Kabel Twisted pair
Kabel Fiber Optik
Untuk pembahasan berikut, kita hanya membahas kabel jenis Twisted Pair (yang
secara umum dipakai adalah jenis UTP)
Kabel Twisted Pair
Kabel Twisted Pair adalah kabel jaringan yang terdiri dari beberapa kabel yang
dililit perpasangan. Tujuannya dililit perpasangan ada untuk mengurangi induksi
elektromagnetik dari luar maupun dari efek kabel yang berdekatan.
Kategori Kabel Twisted Pair adalah sbb :
Kategori Bandwidth Kegunaan
Cat 1 4MHz Telepon dan Modem
Cat 2 10MHz Sistem terminal kuno
Cat 3 16MHz 10BASE-T and 100BASE-T4 Ethernet
Cat 4 20MHz 16 Mbit/s Token Ring
Cat 5 100MHz 100BASE-TX Ethernet
Cat 5e 100MHz 100BASE-TX & 1000BASE-T Ethernet
Cat 6 250MHz 1000BASE-T Ethernet
Cat 6e 250MHz 10GBASE-T (under development)
Ethernet Cat 6a 500MHz 10GBASE-T (under development)
Ethernet Cat 7 600MHz Belum diaplikasikan
Cat 7a 1200MHz Telephone, CATV, 1000BASE-T
berjalan dalam satu kabel yang sama.
Ada tiga jenis kabel Twisted Pair, yaitu :
JOBS
HEET
TEUM
1. UTP ( Unshielded Twisted Pair )
Kabel UTP adalah kabel Twisted Pair tanpa ada foil pelindung luar. Kabel ini
umumnya digunakan untuk instalasi indoor dan lalu lintas data yang tidak sensitif.
2. FTP ( Foiled Twisted Pair) atau S/UTP
Kabel FTP atau yang dikenal juga sebagai S/UTP menggunakan aluminium foil
untuk melindungi lapisan terluar (dibawah karet luar), untuk mengurangi interferensi
elektromagnetik dari luar.
3. STP ( Shielded Twisted Pair )
Kabel STP menggunakan lapisan aluminium foil untuk melindungi setiap pasangan
kabel di dalamnya. Varian lain seperti S/STP juga menambahkan lapisan foil dibawah
karet terluar (seperti FTP) untuk pelindungan ekstra terhadap interferensi
elektromagnetik.
JOBS
HEET
TEUM
Secara umum kabel UTP menghubungkan komputer-komputer dan peralatan-
peralatan melalui Switch/Hub.
Untuk keperluan ini maka kabel Twisted Pair (contoh UTP Cat5) menggunakan
konfigurasi/susunan kabel straight. Ujung kabel UTP terhubung ke Switch dan Lancard
menggunakan konektor RJ45.
Kabel CrossOver digunakan khusus untuk menghubungkan dua komputer
secara langsung tanpa menggunakan switch. Kabel Cross dibuat dengan menukar
kabel 1 – 3 dan kabel 2 – 6.
JOBS
HEET
TEUM
POE (Power Over Ethernet)
Poe adalah sistem injeksi listrik melalui kabel UTP. Seperti keterangan diatas,
bahwa kabel 4,5,7,8 tidak digunakan untuk transfer data dalam kabel UTP. Untuk itu
dengan Injector POE maka listrik bisa dialirkan melalui kabel-kabel tersebut untuk
memberikan power ke alat-alat jaringan, biasanya hal ini digunakan untuk Access Point
atau Switch. Hal ini cukup efisien karena dengan hanya satu kabel maka dapat
dilewatkan sinyal data dan sinyal listrik bersamaan.
JOBS
HEET
TEUM
JOBS
HEET
TEUM
IV. Prosedur Praktikum
Merakit Kabel Straight
1. Potonglah kabel sesuai dengan panjang yang diperlukan, yaitu dengan cara
membuang (mengupas) bagian pelindung luar kabel, kemudian bersihkan dan
rapikan kedua ujung kabel.
2. Susunlah warna urutan kabel sesuai dengan gambar dibawah ini:
3. Urutkanlah pemasangan kabel pada konektor sesuai dengan urutan.
4. Setelah kabel dimasukkan ke kou nektor, lalu klem (jepitlah) konektor dengan
tang klem hingga terminal-terminal menjepit kabel dengan kuat.
5. Pasang kedua ujung kabel dengan konektor, lalu lakukan pengujian dengan
menggunakan kabel tester.
6. Setelah berhasil melakukan pemasangan kabel pada konektor dengan
pengetesan dengan kabel tester, hubungkan dua buah PC dengan kabel
tersebut, apakah bisa?
7. Laporkan hasil kabel yang telah anda buat
Merakit Kabel Cross
1. Potonglah kabel sesuai dengan panjang yang diperlukan, yaitu dengan cara
membuang (mengupas) bagian pelindung luar kabel, kemudian bersihkan dan
rapikan kedua ujung kabel.
2. Susunlah warna urutan kabel sesuai dengan gambar di bawah ini.
JOBS
HEET
TEUM
3. Urutkanlah pemasangan kabel pada konektor sesuai dengan urutan.
4. Setelah kabel dimasukkan ke konektor, lalu klem (jepitlah) konektor dengan tang
klem hingga terminal-terminal menjepit kabel dengan kuat.
5. Pasang kedua ujung kabel dengan konektor, lalu lakukan pengujian dengan
menggunakan kabel tester.
6. Setelah berhasil melakukan pemasangan kabel pada konektor dengan
pengetesan dengan kabel tester, hubungkan dua buah PC dengan kabel
tersebut, apakah bisa?
7. Laporkan hasil pengkabelan kabel yang telah anda buat !
V. TUGAS (JAWAB DENGAN SINGKAT DAN JELAS)
1. Sebutkan kelebihan dan kekurangan masing-masing jika kita memakai media
UTP, Coaxial, fiber optic, dan wireless!
2. Gambarkan penampang pin yang ada pada kebl UTP dan sebutkan apa nama
dan kegunaan tiap pin!
3. Apakah bisa kita merubah susunan kabel untuk kabel tipe Cross dan Straight?
(Bisa/Tidak), Berikan penjelasannya!
JOBS
HEET
TEUM
Modul ini berisi cara konfigurasi perangkat yang digunakan dalam jaringan
komputer. Contoh sederhana membangun jaringan komputer menggunakan
perangkat-perangkat yang sederhana menggunakan simulasi packet tracer.
I. TUJUAN
Mengenali perangkat lunak jaringan berdasarkan fungsinya
Mahasiswa dapat mengatur IP address di Windows
Mahasiswa dapat melakukan sharing file antara Windows
Menggunakan software packet tracer untuk simulasi jaringan sederhana
II. PERALATAN
PC/Laptop dengan sistem operasi Windows
Packet tracer
Kabel Cross
III. DASAR TEORI
Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang saling berhubungan
antara satu dengan lainnya yang menggunakan media komunikasi dan protokol
sehingga dapat saling berbagi informasi. Manfaat dari jaringan komputer adalah:
a. Membagi sumber daya: berbagi pemakaian printer, Harddisk, Database
b. Komunikasi: surat elektronik dan instant messaging
c. Akses informasi: web browsing.
File Sharing Merupakan penyediaan dan penerimaan file digital melalui sebuah
jaringan, menggunakan model terpusat atau model peer-to-peer (P2P) ataupun
2
KONFIGURASI
JARINGAN
KOMPUTER dan
Pengenalan Packet
Tracer
JOBS
HEET
TEUM
Client-Server. File disimpan dan dilayani oleh personal computers user atau
disimpan di suatu PC yang bertindak sebagai server. Mereka yang terlibat dalam file
sharing di Internet merupakan penyedia file (upload) dan penerima file (download).
File sharing adalah aktifitas dimana para pengguna Internet dapat berbagai file
dengan pengguna Internet lainnya dengan cara penyedia file terlebih dahulu
mengupload file ke komputer server dan kemudian para pengguna Internet yang
lainnya dapat mendownload file tersebut dari komputer server.
Untuk berkomunikasi dengan host lain di dalam suatu jaringan, sebuah host
harus mempunyai Internet Protocol (IP) Address. Pada praktikum ini, IP yang
digunakan adalah IPv4 yang secara detil akan dipelajari pada Kegiatan Praktikum 4.
IP address sendiri terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian network address
dan node/host address. IPv4 terdiri dari 5 class, yaitu A, B, C, D dan E. Kelas A, B,
dan C digunakan untuk pengalamatan komputer pada jaringan intranet maupun
internet. Sedangkan kelas D digunakan untuk multicasting dan kelas E untuk riset.
Berikut ini adalah alokasi bit untuk alamat IPv4 :
Kelas A :
- Bit pertama adalah 0
- 8 bit pertama adalah bit network dan 24 bit selanjutnya adalah bit host.
- Jumlah network = 128
- Jumlah host per network = 16.777.216
JOBS
HEET
TEUM
Kelas B :
- Bit pertama adalah 10
- 16 bit pertama adalah bit network dan 16 bit selanjutnya adalah bit host
- Jumlah Network = 16.384
- Jumlah Host per Network = 65.536
Kelas C:
- Bit pertama adalah 110
- 24 bit pertama adalah bit network dan 8 bit selanjutnya adalah bit host
- Jumlah Network = 2.097.152
- Jumlah Host per Network = 254
IV. PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Langkah Setting IP Address Di Windows (Latihan 1)
- Siapkan dua komputer dengan sistem operasi Windows
- Pastikan kartu jaringan (NIC) telah terpasang dan terinstall dengan benar
- Siapkan kabel UTP cross hasil dari praktikum sebelumnya
- Pasang kabel cross antara dua komputer
- Atur IP Address Komputer 1 dengan alamat 192.168.x.1
- Atur IP Address Komputer 2 dengan alamat 192.168.x.2
(x = nomor kelompok)
JOBS
HEET
TEUM
- Tampilkan command prompt Windows (Windows shell) (minta petunjuk
asisten jika tidak tahu)
- Lakukan perintah ping 192.168.1.x dari Komputer 1 dan ping 192.168.1.x dari
Komputer 2
- Catat apa yang terjadi.
2. Sharing Folder (Latihan 2)
- Ubah nama komputer dengan NAMA KELOMPOK dan workgroup dengan
nama “JARKOM”. Untuk mengatur Computer Name dan Workgroup adalah
sebagai berikut:
Klik kanan My Computer, lalu klik Properties.
Klik Change Setting.
Klik Change
JOBS
HEET
TEUM
Isi Computer Name dan Workgroup dengan nama yang telah ditentukan
di atas, kemudian klik OK, kemudian restart PC lalu tunggu hasilnya.
JOBS
HEET
TEUM
Catat dan print screen hasil perubahan konfigurasi Computer Name dan
Workgroup komputer anda.
3. Konfigurasi dan Setting Sharing Data (Latihan 3)
- Buka aplikasi program Microsoft Word, ketik nama dan NIM anda, simpan
dengan nama biodata, masukan file biodata ke folder yang dibuat pada
langkah ke 2.
- Buat sebuah Folder dengan nama urutan kelompok anda
(contoh: kelompok_1) yang ingin di-sharing.
- Untuk melakukan konfigurasi sharing file/folder adalah sebagai berikut:
klik kanan pada file atau folder yang akan di-share kemudian klik
Properties.
Klik Tab Sharing, lalu klik Advanced Sharing
JOBS
HEET
TEUM
Klik kotak cek Share this folder, lalu klik Permissions.
Centang pada pilihan Allow kalau menginginkan akses penuh
(Full Control), lalu klik OK, klik OK, klik Close.
Selanjutnya menuju ke tab Security, dengan cara pilih File, Folder atau
Printer yang ingin di-share, lalu klik kanan, dan pilih Properties.
JOBS
HEET
TEUM
Apabila pada Group or user names, Everyone tidak ada maka kita harus
menambahkannya dengan cara klik Edit, kemudian klik Add. Setelah itu
akan muncul gambar di bawah ini . Lanjutkan dengan klik Advanced.
Selanjutnya akan keluar gambar seperti di bawah ini. Lanjutkan dengan
klik Find Now, maka akan muncul Search result dan cari yang Everyone,
dan klik OK, klik OK, klik OK, klik OK, dan selesai.
Untuk melihat hasil sharing yang telah kita lakukan, buka Windows
Explorer (tomobol logo Windows+E) dan klik pada Network, klik salah
satu komputer yang terkoneksi di jaringan, lalu lihat dan catat hasilnya.
4. Packet Tracer Packet tracer adalah sebuah simulator protocol jaringan yang
dikembangkan oleh Cisco System. Paket Tracer dapat mensimulasikan
berbagai macam protocol yg digunakan pada jaringan baik secara realtime
maupun dengan mode simulasi.
JOBS
HEET
TEUM
Membuat jaringan peer-to-peer menggunakan packet tracer (Latihan 4) :
Ambil 2 buah PC dari select device box pada bagian end devices ke
logical workspace seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
Hubungkan 2 PC tadi dengan kabel yang sesuai (kabel cross) pada
masing-masing port Ethernet
JOBS
HEET
TEUM
Jaringan peer to peer selesai dibuat, untuk melihat mengecek
apakah kedua PC sudah benar-benar tersambung, kita dapat melakukan
perintah ping atau memberikan paket ICMP dari PC0 ke PC1 atau
sebaliknya seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :
Set alamat IP tiap-tiap PC yang berada dalam 1 network (dalam hal ini
PC0 192.168.x.1; PC1 192.168.x.2)
Ping dapat dilakukan melalui virtual command line tiap PC atau
mengirimkan paket ICMP yang dapat kita klik langsung dari objek PC0 ke
PC1.
JOBS
HEET
TEUM
Selain mode realtime kita juga dapat memilih mode simulation, dimana
pada saat kita melakukan perintah, kita dapat mengetahui prorokol
yang digunakan dan apa yang sebenarnya terjadi pada setiap layer.
Contohnya pada saat perintah ping pada gambar dibawah ini.
Membuat jaringan sederhana dengan menggunakan fitur multi user
pada packet tracer (Latihan 5) :
Pada aplikasi packet tracer kita dimungkinkan untuk membuat
simulasi jaringan gabungan antara simulasi jaringan menggunakan packet
tracer di 2 atau lebih PC yang saling terhubung dalam satu network.
Contoh penggunaan :
JOBS
HEET
TEUM
Buat jaringan sederhana lalu masukkan awan multiuser :
Klik pada awan multi user peer0, lalu set mode ke outgoing, dan ip address
PC lain dimana terdapat simulasi jaringan yang akan dikoneksikan, set
peer network name dan password
Tekan tombol connect dan tunggu konfirmasi koneksi (mode incoming) di
PC yang dituju muncul. Setelah terkoneksi, kita langsung dapat
menjalankan 2 simulasi di PC yang berbeda.
JOBS
HEET
TEUM
V. TUGAS PRAKTIKUM
Ketentuan alamat IP adalah : 192.168.x.z
X adalah nomer kelompok dan Z adalah banyaknya PC yang digunakan.
1. Membuat simulasi jaringan sederhana 3 buah PC yang saling terhubung
dengan menggunakan HUB.
2. Membuat simulasi jaringan sederhana 3 buah PC yang saling terhubung
dengan menggunakan SWITCH
JOBS
HEET
TEUM
3. Membuat 2 buah jaringan local yang saling terhubung menggunakan HUB
dan SWITCH
**Komponen yang digunakan & Pengalamatan yang digunakan
VI. TUGAS RUMAH
1. Jika salah satu kabel dicabut, apa yang terjadi? Jelaskan?
2. Kemudian buat alamat komputer 1 sama dengan Komputer 2 yaitu
192.168.x.1, apa yang terjadi? Jelaskan?
3. Jelaskan secara singkat semua jenis permissions Authenticated Users?
4. Coba anda copy folder (ukuran <1 Gb dan ukuran >1 Gb)yang telah di Share
teman anda, kemudian lihat kecepatan transfer datanya? bagaimana
hasilnya? apakah yang mempengaruhi kecepatan transfer datanya?
*BONUS: Buat jaringan sejumlah 2 jaringan (Gedung A & Gedung B masing -
masing jaringan ada 10 PC dan 2 buah printer) yang saling terhubung satu sama
lain…..
JOBS
HEET
TEUM
I. Tujuan Percobaan
Memahami konsep paket TCP dan UDP.
Mampu memonitoring paket TCP yang ada di jaringan.
Mampu dan memahami software aplikasi tools jaringan wireshark
II. Perangkat yang digunakan
PC/Laptop
Jaringan LAN/WIFI
Software wireshark
III. Teori Dasar
Dalam konsep komunikasi data suatu jaringan komputer, ada mekanisme
pengiriman data dari komputer sumber ke komputer tujuan dimana proses pengiriman
paket data tersebut sampai dengan benar ke komputer yang dituju. Tentunya dalam
proses pengiriman yang terjadi tidak semudah yang dipikirkan. Alasan pertama,
komputer tujuan berada jauh dari komputer sumber sehingga paket data yang dikirimkan
bisa saja hilang atau rusak di tengah jalan.
Alasan lainnya, mungkin komputer tujuan sedang menunggu/mengirimkan paket
data dari/ke komputer yang lain. Tentunya paket data yang akan dikirimkan diharapkan
sampai dengan tepat tanpa terjadi kerusakan. Untuk mengatur mekanisme komunikasi
data tersebut dibutuhkan pengaturan proses pengiriman data yang dikenal sebagai
protocol. Protokol di sini adalah sebuah perangkat lunak yang melekat pada setiap sistem
operasi tertentu.
A. Layer TCP/IP
Protokol TCP/IP (Transmision Control Protocol / Internet Protocol)
merupakan sekumpulan layer yang di desain untuk melakukan fungsi-fungsi
2
Analisa Jaringan Menggunakan
WireShark
JOBS
HEET
TEUM
komunikasi data pada sebuah jaringan komputer, masing-masing layer bertanggung
jawab atas bagian-bagian tertentu dari proses komunikasi data, sehingga masing-
masing layer memiliki tugas yang berbeda satu sama lainya, dimana suatu layer
tidak perlu mengetahi kerja dari layer yang lain selama masih dapat melakukan
proses masing-masing.
Protokol TCP/IP memiliki sifat yang sangat fleksibel, sehingga dapat dengan
mudah untuk di implementasikan pada berbagai platform komputer dan interface
jaringan. Karena tidak melakukan spesifikasi terhadap suatu platform komputer atau
interface jaringan tertentu
Gambar 1. TCP/IP Layer
Fungsi dari masing-masing layer:
Aplication Layer, layer ini terdapat pada bagian teratas dari susunan layer,
disini semua aplikasi yang mengunakan protokol TCP/IP ditempatkan
Transport Layer, layer ini bertanggung jawab mengadakan komunikasi antara
dua host atau komputer. Layer ini mengatur aluran informasi dan mungkin
menyediakan pemeriksaan error. Data dibagi kedalam beberapa paket yang
dikirim ke internet layer dengan sebuah header. Header mengandung alamat
tujuan, alamat sumber dan checksum. Checksum diperiksa oleh mesin penerima
untuk melihat apakah paket tersebut ada yang hilang pada rute.
Internetwork Layer, layer ini bertanggung jawab untuk komunikasi antara
mesin. Layer ini meng-encapsul paket dari transport layer ke dalam IP datagrams
dan menggunakan algoritma routing untuk menentukan kemana datagaram harus
JOBS
HEET
TEUM
dikirim. Masuknya datagram diproses dan diperiksa kesahannya sebelum
melewatinya pada Transport layer.
Network Interface Layer, adalah level yang paling bawah dari susunan TCP/IP.
Layer ini adalah device driver yang memungkinkan datagaram IP dikirim ke atau
dari physical network. Jaringan dapat berupa sebuah kabel, Ethernet, frame relay,
Token ring, ISDN, ATM jaringan, radio, satelit atau alat lain yang dapat
mentransfer data dari sistem ke sistem. Layer network interface adalah abstraksi
yang memudahkan komunikasi antara multitude arsitektur network.
Gambar 2. Layer Jaringan Komputer
B. Enkapsulasi
Jika suatu protocol menerima data dari protocol lain di layer atasnya yang
akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke data tersebut. Informasi ini
memiliki fungsi yang sesuai dengan fungsi protocol tersebut. Setelah itu, data ini
diteruskan lagi ke protocol pada layer dibawahnya. Hal yang sebaliknya terjadi jika
suatu protocol menerima data dari protocol lain yang berada pada layer dibawahnya.
Jika data ini dianggap valid, protocol akan melepas informasi tambahan tersebut,
yang berada pada layer di atasnya.
Gambar 3. Proses enkapsulasi pada pengiriman E-Mail
JOBS
HEET
TEUM
Lapisan/layer terbawah, yaitu Network Interface layer bertanggung jawab
mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Media fisiknya dapat berupa
kabel, serta optik atau gelombang radio. Karena tugasnya ini, protocol pada layer ini
harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti
komputer, yang berasal dari peralatan lain yang sejenis.
Lapisan/layer protocol berikutnya ialah Internet Layer. Protocol yang berada
pada layer ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang
tepat. Pada layer ini terdapat tiga macam protocol, yaitu IP, ARP dan ICMP.
IP (Internet Protocol) berfungsi untuk menyampaikan paket data ke lamat yang
tepat. ARP (Address Resolution Protocol) ialah protocol digunakan untuk
menemukan alamat hardware dari host/komputer yang terletak pada network yang
sama. Sedangkan ICMP (Internet Control Message Protocol) ialah protocol yang
digunakan untuk mengirimkan pesan & melaporkan kegagalan pengiriman data
Layer berikutnya yaitu Transport layer berisi protocol yang bertanggung jawab
untuk mengadakan komunikasi antara dua host/komputer. Kedua protocol tersebut
ialah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol).
Layer teratas, ialah Application Layer. Pada layer inilah terletak semua aplikasi yang
menggunakan protocol TCP/IP ini.
C. Protokol Data Unit TCP
Sebagaimana telah dijelaskan di halaman sebelumnya, TCP harus
berkomunikasi dengan IP pada lapisan di bawahnya dengan menggunakan metode IP
dan aplikasi pada layer di atasnya (menggunakan ULP TCP). TCP juga harus
berkomunikasi dengan implementasi TCP lainnya dalam jaringan. Untuk melakukan
ini, digunakan protocol data unit (PDU), yang telah kita sebut sebagai segman TCP.
Layout PDU TCP (biasanya disebut sebagai header) direpresentasikan pada gambar
berikut:
JOBS
HEET
TEUM
Gambar 4. Segmen TCP
Bidang-bidang tersebut adalah sebagai berikut:
Source port: field 16-bit yang mengidentifikasi pemakai lokal TCP (biasanya
sebuah aplikasi upper layer).
Destination port: field 16-bit yang mengidentifikasi mesin remote pemakai
TCP.
Sequence number: nomor yang menandakan posisi blok di dalam message
secara keseluruhan. Nomor ini juga digunakan antara dua implementasi TCP
untuk menyediakan initial sequence number (ISS) yang dikirim.
Acknowledgement number: nomor yang menandai nomor urutan yang
berikutnya yang diperlukan. Dengan kata lain, sequence number ini merupakan
sequence number data tarakhir yang dikirim kemudian ditambah 1 kemudian
dikirim kembali ke mesin pengirim.
Data offset: 32-bit word yang ada di dalam header TCP. Field ini digunakan
untuk mengidentifikasi awal field data.
Reserved: field 6-bit digunakan untuk kebutuhan mendatang. Keenam bit
harus di-set menjadi 0.
Urg flag: jika on (nilainya 1), menunjukkan bahwa field urgent pointer
significant.
ACK flag: jika on, menunjukkan bahwa field ACK significant.
Psh flag: jika on, menunjukkan bahwa fungsi push akan dilakukan.
Rst flag: jika on, menunjukkan bahwa koneksi akan reset.
Syn flag: jika on, menunjukkan bahwa sequence number akan disinkronisasi.
Flag ini digunakan ketika koneksi sedang ditetapkan.
Fin flag: jika on, menunjukkan bahwa pengirim tidak punya lagi data untuk
dikirimkan. Ini merupakan pesan bahwa komunikasi akan diakhiri.
Window: sebuah angkan yang menunjukkan banyaknya blok data yang dapat
diterima oleh mesin penerima.
Checksum: dihitung dengan mengambil 16-bit satu komplemen dari
penjumlahan satu komplemen dari 16-bit word dalam header (termasuk pseudo-
header) dan teks. (diperlukan suatu proses yang agak panjang untuk
mencocokkan checksum dengan baik dengan header).
JOBS
HEET
TEUM
Urgent pointer: digunakan jika URG Flag set, ini menandakan porsi message
data yang urgent dengan membuat spesifikasi offset dari sequence number dalam
header.
Option: sama dengan header option pada IP, field ini digunakan untuk membuat
spesifikasi option TCP. Setia option terdiri atas sebuah oprtion number ( 1 byte)
0 akhir dari option list
1 tidak ada operasi
2 ukuran maksimum segmen
Padding: diisi untuk memastikan bahwa header berukuran multiple 32-bit.
D. Protokol Data Unit UDP
TCP merupakan protokol berorientasi connection. Ada kalanya dimana
protokol berorientasi connectionless dibutuhkan, makanya UDP digunaka. UDP
digunakan untuk trivial file transfer protocol (TFTP) dan remote call procedure
(RCP). Komunikasi connectionless tidak mendukung reliabilitas, artinya tidak ada
informasi yang yang diterima oleh mesin pengirim yang mengindikasikan data
diterima oleh mesin penerima dengan benar. Protokol connctionless juga tidak
memiliki kemampuan untuk melakukan recover terhadap data yang mengalami
error. UDP lebih sederhana dinbanding TCP. UDP berhubungan langsung dengan IP
tanpa adanya mekanisme flow control dan error-recovery. Header message UDP
lebih sederhana dibandingkan TCP. Field padding dapat ditambahkan ke datagram
untuk memastikan bahwa message terdiri atas multiple 16-bit.
Gambar 5. Layer UDP
Field-fieldnya adalah sebagai berikut:
JOBS
HEET
TEUM
Source port: field optional dengan nomor port. Jika tidak ada nomor port yang
ditentukan, field tersebut diset menjadi 0.
Destination port: nomor port mesin tujuan.
Length: panjang datagram, termasuk header dan data.
Checksum: field dengan 16-bit komplement satu dari jumlah komplemen satu
dari datagram, termasuk pseudoheadewr yang sama dengan TCP.
Field checksum pada UDP hanya merupakan optional, tetapi jika tidak digunakan,
maka tidak akan ada checksum pada segmen data karena checksum IP hanya
digunakan pada header IP. Jika checksum tidak digunakan, field ini akan diset
menjadi 0.
Data: Data Upper-layer
UDP adalah protokol transport yang digunakan secara luas pada lapisan di
atas IP. Seperti TCP, UDP menggunakan port dan menyediakan konektivitas end-
to-end antara aplikasi client dan server. UDP merupakan protokol yang kecil dan
efisien. Tetapi, berbeda dengan TCP, UDP tidak menjamin pengiriman-aplikasi
harus mengimplementasikan mekanisme error recovery-nya sendiri-jika
memerlukan mekanisme tersebut. Hal ini membuatnya cocok untuk beberapa
aplikasi, tetapi tidak untuk beberapa yang lain.
Dalam beberapa hal, UDP mirip dengan TCP:
UDP adalah protokol transport: UDP hanya berhubungan dengan komunikasi
antara dua end point (misalnya aplikasi client pada mesin Anda, dan aplikasi
server pada mesin remote). Intermediate router tidak berhubungan dengan data
UDP dalam paket yang dikirimkannya – router hanya beroperasi pada layer IP
atau network lower-down.
UDP menggunakan port untuk membedakan antara trafic dari banyak aplikasi
UDP pada mesin yang sama, dan untuk mengirim paket yang tepat ke aplikasi
yang sesuai (ini disebut demultiplexing). UDP dan port-nya menyediakan
interface antara program aplikasi dan layar networking IP.
UDP berbeda dari TCP dalam beberapa hal penting, karena:
UDP adalah ―datagram oriented‖, TCP adalah ―session-oriented‖. Datagram
adalah paket informasi self-contained; UDP berhubungan dengan datagram
atau paket individu yang dikirim dari client ke server, atau sebaliknya.
JOBS
HEET
TEUM
UDP adalah connectionless. Client tidak membangun koneksi ke server
sebelum mengirim data – client hanya mengirim data secara langsung.
UDP tidak andal dalam pengertian jaringan formal:
Paket dapat hilang. UDP tidak dapat mendeteksinya.
Program aplikasi – client atau server – (sebagai kebalikan TCP/IP stack
sendiri) harus mendeteksi paket yang hilang dan menangani transmisi ulang,
dan lain-lain. Aplikasi sering menunggu hingga timeout habis, dan kemudian
mencoba lagi.
Paket dapat mengalami kerusakan. Paket UDP berisi checksum semua data
dalam paket. Checksum ini memungkinkan UDP mendeteksi kapan suatu
paket mengalami kerusakan. Jika hal ini terjadi, maka paket tersebut
dikeluarkan, dan sebagaimana biasa aplikasi-lah yang harus mendeteksi hal ini
dan melakukan transmisi ulang sepenuhnya.
Operasi checksum ini dapat dihentikan, dan beberapa aplikasi melakukannya
untuk alasan unjuk kerja. Akan tetapi hal ini dapat berarti paket yang rusak
tidak terdeteksi atau layer aplikasi harus melakukan pemeriksaan integritas
data sendiri, hal ini merupakan false economy (penghematan finansial yang
sebenarnya menuju pada pengeluaran yang lebih besar)
Karena UDP adalah datagram-oriented dan pada level protokol setiap paket
berdiri sendiri, maka UDP tidak memiliki konsep paket sesuai urutan, yang
selanjutnya berarti tidak memerlukan nomor urut pada paket tersebut.
Sejak pertama kali dikembangkan, TCP telah dilengkapi dengan mekanisme
yang sangat canggih untuk mengendalikan kecepatan aliran dalam koneksinya,
untuk menghindari kemacetan dan kehilangan paket yang berlebihan. Karena
UDP hanya mengirim paket tunggal, yang berdiri sendiri, maka UDP tidak
memerlukan mekanisme kontrol yang rumit. Hal ini membuat UDP lebih
mudah dan lebih kecil (dalam baris data dan memori) untuk
diimplementasikan, tetapi juga membuatnya tidak cocok untuk sejumlah besar
data.
Jika suatu aplikasi diimplementasikan menggunakan UDP, bukannya TCP,
maka aplikasi tersebut harus memiliki sendiri deteksi paket-hilang, retry, dan
lain sebaginya.
JOBS
HEET
TEUM
UDP mewarisi sifat IP, yaitu connectionless dan tidak andal. UDP sebagai
layer transport sangat tipis di atas IP untuk memberikan akses aplikasi ke
fasilitas networking dasar IP, tanpa menambahkan fungsionalitas tambahan
yang sangat banyak selain port dan checksum. (sebaliknya, TCP juga
merupakan layer transport tetapi tidak melakukan banyak hal selain
komunikasi paket IP dasar)
Pada kehidupan sehari-hari UDP dianalogikan seperti proses pengiriman
pesan pada alat komunikasi telepon selular dengan menggunakan fasilitas SMS
(Short Messsage Service) dimana kita tidak harus selalu berada ditempat untuk
menunggu pesan karena pesan yang dikirim melalui fasilitas SMS akan sampai
sekalipun telepon selular itu tidak diaktifkan. Sedang TCP dianalogikan seperti
proses komunikasi langsung pada telepon dimana kita harus berada ditempat untuk
menjawab langsung telepon dari seseorang yang berada ditempat lain.
E. Melihat Segmen TCP
Melihat Segment TCP yang ada dalam jaringan bisa dilakukan dengan
menggunakan program aplikasi, salah satu contohnya adalah wireshark.
Wireshark adalah salah satu dari sekian banyak tool Network Analyzer yang
banyak digunakan oleh Network administrator untuk menganalisa kinerja
jaringannya. Wireshark banyak disukai karena interfacenya yang menggunakan
Graphical User Interface (GUI) atau tampilan grafis. Seperti namanya, Wireshark
mampu menangkap dan paket-paket data/informasi yang ada di dalam jaringan,
sehingga data tersebut dapat kita analisa untuk berbagai keperluan, diantaranya:
Troubleshooting masalah di jaringan
Memeriksa keamanan jaringan
Sniffer “ data-data privasi di jaringan
Wireshark adalah salah satu program untuk menganalis suatu jaringan, baik itu
jaringan kabel maupun jaringan nirkabel. Perangkat ini digunakan untuk
pemecahan masalah jaringan, analisis, perangkat lunak dan pengembangan
protokol komunikasi, dan pendidikan.
Wireshark adalah sebuah program analisa paket jaringan yang akan
mencoba untuk menangkap paket jaringan dan mencoba untuk menampilkan data
paket sedetail mungkin. Sehingga dapat melogikakan atau memikirkan sebuah
JOBS
HEET
TEUM
packet analyzer jaringan sebagai alat ukur yang digunakan untuk memeriksa apa
yang terjadi di dalam kabel jaringan. Wireshark adalah mungkin salah satu analisa
terbaik paket open source yang tersedia saat ini. Beberapa tujuan penggunaan
wireshark
administrator jaringan menggunakannya untuk memecahkan masalah jaringan
insinyur keamanan jaringan menggunakannya untuk memeriksa masalah
keamanan
pengembang menggunakannya untuk men-debug implementasi protokol
beberapa orang menggunakannya untuk mempelajari protokol jaringan
internal
WireShark dapat menangkap paket-paket data atau informasi dalam suatu
jaringan komputer. Semua jenis paket data termasuk protocol akan dengan mudah
dapat dianalisa menggunakan WireShark. Maka dari itu tool ini juga sering
digunakan untuk hal yang tidak sesuai dengan penggunaannya, seperti password
email account sesorang yang tak dikenal. Wireshark dapat membaca:
Ethernet
Token-Ring
FDDI
Serial(PPP dan SLIP)
802.11 wireless LAN
Koneksi ATM
Mengetahui IP chatter(seseorang)
Proses transmisi dan
Transmisi data antar komputer
Contoh penggunaan WireShark:
Admin sebuah jaringan menggunakannya untuk troubleshooting masalah-
masalah di jaringannya.
Teknisi keamanan jaringan menggunakannya untuk memeriksa keamanan
jaringan.
Pengembang software biasa menggunakannya untuk men-debug implementasi
protokol jaringan dalam software mereka
JOBS
HEET
TEUM
Banyak orang memakainya untuk mempelajari protokol jaringan secara lebih
terperinci.
Banyak juga orang usil yang menggunakannya sebagai sniffer atau
pencari/pendeteksi data-data privasi jaringan.
Fitur dan kelebihan WireShark:
Tersedia untuk Linux dan Windows.
Menangkap paket data secara langsung dari sebuah network interface.
Mampu menampilkan informasi yang sangat terperinci mengenai hasil
tangkapan tersebut.
Dapat melakukan import dan export hasil tangkapan dari atau ke komputer
lain.
Pencarian paket menggunakan berbagai macam kriteria filter/pemilahan.
Dapat membuat berbagai macam tampilan statistika.
Gambar 6. Contoh Hasil Capture data di dalam jaringan yang terekam oleh
wireshark
Keterangan:
Menu : disini kita bisa bernavigasi antar menu-menu yang tersedia di wireshark
Display Filter : kolom untuk mengisi sintaks-sintaks untuk memfilter paket data
apa saja yang akan ditampilkan pada list paket
JOBS
HEET
TEUM
Daftar Paket: Menampilkan paket-paket yang berhasil di tangkap oleh
wireshark, berurutan mulai dari paket pertama yang ditangkap dan seterusnya.
Detail paket: Sebuah paket tentunya membawa informasi tertentu yang bias
berbeda-beda antar paketnya, disini akan ditampilkan sari detail paket yang
terpilih pada daftar paket di atasnya.
Detail Heksa: Detail paket ini akan ditampilkan dalam bentuk heksa, terkadang
akan lebih mudah bagikita mendapatkan informasi dari bagian ini.
Time : Menampilkan waktu saat paket tersebut tertangkap
Source : Menampilkan IP sumber dari paket data tersebut
Destination : Menampilkan tujuan dari paket data tersebut
Protocol : Menampilkan protocol apa saja yang dipakai sebuah paket data
Info : Menampilkan informasi detail tentang paket data tersebut
IV. Prosedur Pratikum
Buka software network analyzer (Wireshark)
Gambar 7. Langkah Menjalankan Aplikasi Wireshark
Maka muncul jendela software Wireshrak
JOBS
HEET
TEUM
Gambar 7. Tampilan Menu Wireshark
Klik pada menubar capture, lalu pilih interfaces.
Gambar 8. Menentukan Interface yang akan di Capture
Klik start pada alamat IP addres kita, jika tidak mengetahui IP Anda bisa
mencari di command prompt.
JOBS
HEET
TEUM
Gambar 9. Mencari IP Komputer dengan Menggunakan Command Promt dan
Wireshark
Pada PC yang saya pakai ini, memakai IP address 192.168.1.3
Lalu akan tampil layar capture yang blank seperti berikut :
JOBS
HEET
TEUM
Gambar 10. Lembar Kerja Hasil Capture
Untuk mengetahui terjadinya komunikasi data, masuk ke web browser
(Google Chrome). Lalu ketikkan URL, sebagai contoh : http://www.kaskus.us
Gambar 11. Tampilan Situs http://www.kaskus.us
Buka kembali software wireshark dan lihatlah komunikasi data dan
enkapsulasi yang terjadi di jendela capture dan langsung pilih toolbar STOP
untuk menghentikan proses.
JOBS
HEET
TEUM
Gambar 12. Tampilan Data yang Tercapture
Klik save jika Anda ingin menyimpan hasil capture.
V. Hasil Kerja
Ketikkan HTTP pada kolom address filter.
Komunikasi data
JOBS
HEET
TEUM
Dapat dilihat dari Source dan Destination yang selalu bertukar tempat dengan
protocol yang digunakan.
Kita pilih salah satu dalam protocol HTTP. Dalam box Hypertext Transfer
Protocol:
Didalam box tersebut terdapat hal sebagai berikut:
a) Server: nginx\r\n
Menunjukkan server dari alamat yang diminta oleh destination kepada
source.
b) Content Type: image/png\r\n
Menunjukkan jenis data (isi) dalam bentuk gambar png.
c) Date: Mon, 26 jan 2015 00:54:27 GMT\r\n
JOBS
HEET
TEUM
Menunjukkan waktu pengiriman data.
d) Kesimpulan:
Lapisan Application, aplikasi yang bekerja adalah browsing, pergi ke URL
yang dituju, dan isinya dalam bentuk gambar.
Dalam box Transmission Control Protocol terdapat:
a) Source port: http (80)
Menunjukkan port dari sourcenya adalah 80, yaitu http
b) Destination port: mudge-ltd (49999)
Menunjukkan port dari destinationnya adalah 49999, yaitu Google
Chrome
c) Header length: 20 bytes
Menunjukkan panjang header yang terdapat pada lapisan transport adalah
sebesar 20 bytes
d) Kesimpulan
Selain menggunakan port 80, dapat juga menggunakan port 443 yaitu
https. Dan selain menggunakan port 49999, dapat juga menggunakan port
49163 yaitu Mozilla Firefox. JOBS
HEET
TEUM
Dalam box Internet Protocol terdapat:
a) Version: 4
Menunjukkan versi yang digunakan adalah versi 4
b) Header length: 20 bytes
Menunjukkan panjangnya header yang ada di lapisan network adalah
sebesar 20 bytes
c) Source: 103.6.117.68 Destination: 192.168.172.117
Menunjukkan IP dari source yaitu 103.6.117.68 dan IP dari destination
yaitu 192.168.172.117
d) Kesimpulan:
Lapisan network, panjangnya header yang diberikan sebesar 20 bytes
dengan IP source 103.6.117.68 dan IP destination yaitu 192.168.172.117
Dalam box Ethernet II terdapat
a) Src: Tp-LinkT_d7:71:aa (a0:f3:c1:d7:71:aa), Dst: Azurewav_39:27:cf
(74:2f:68:39:27:cf)
Menunjukkan MAC dari source yaitu Tp-LinkT_d7:71:aa
(a0:f3:c1:d7:71:aa) dan MAC dari destination Azurewav_39:27:cf
(74:2f:68:39:27:cf).
b) Header Length: 14 bytes
JOBS
HEET
TEUM
Menunjukkan panjang header di lapisan data link yaitu 14 bytes
c) Kesimpulan:
Lapisan data link MAC dari source yaitu Tp-LinkT_d7:71:aa
(a0:f3:c1:d7:71:aa) dan MAC dari destination Azurewav_39:27:cf
(74:2f:68:39:27:cf).
Dalam box frame terdapat:
a) Arrival Time: Jan 26, 2015 07:54:02.175766000 SE Asia Standard
Time
Menunjukkan waktu saat pengiriman data
b) [Time delta from previous captured frame: 0.041639000 seconds]
[Time delta from previous displayed frame: 1.146981000 seconds]
[Time since reference or first frame: 48.550947000 seconds]
Menunjukkan waktu sebelum capture dari frame, yaitu 0.041639000
seconds, waktu setelah frame ditampilkan yaitu 1.146981000 seconds,
dan waktu sejak awal frame 48.550947000 seconds.
c) Frame Number: 1904
Menunjukkan nomor dari frame tersebut yaitu 1904
d) Frame Length: 438 bytes
Menunjukkan panjangnya frame adalah sebasar 438 bytes
e) Protocols in frame: eth:ethertype:ip:tcp:http:png
Menunjukkan protokol-protokol apa saja yang ada di frame 1904 yaitu
ada Ethernet, Internet Protocol (IP), Transmission Control Protocol
(TCP) & Hypertext Transfer Protocol (HTTP)
d) Kesimpulan:
Lapisan ini menunjukkan apa saja yang ada dalam satu frame yaitu
JOBS
HEET
TEUM
seperti protokol-protokol yang ada di lapisan ini Ethernet, Internet
Protocol (IP), Transmission Control Protocol (TCP), Hypertext Transfer
Protocol (HTTP), dan data-text-lines.
VI. Tugas Praktikum
1. Lakukan analisis enkapsulasi data umum dan analisis enkapsulasi data khusus
(Application / Datagram, Transport / Segment, Internet / Packet, Network Access /
Frame, Physical / Bitstream) pada profil alamat facebook anda masing-masing di
www.facebook.com, screenshot hasil capture wireshark facebook anda dan tulis
rincian analisa seperti contoh diatas kemudian laporkan diagnosa hasil analisa anda.
(laporan sementara)
Catatan: Log-in dulu ke alamat facebook anda, kemudian lakukan percobaan analisis
VII. Daftar Rujukan
Modul praktikum
Akbar, Muhammad Sonhaji. 2013. Analisa Jaringan Menggunakan Program Wireshark
Jaringan Komputer, (Online), (http://msonson.blogspot.com/2013/04/analisa-jaringan-
menggunakan-program.html), diakses 31 Januari 2015.
Kurniawan, Agus. 2014. Cara Menggunakan Wireshark, (Online),
(http://blog.aguskurniawan.net/post/Cara-Menggunakan-Wireshark.aspx), diakses 31
JOBS
HEET
TEUM
Januari 2015.
VIII. Lampiran
Laporan praktikum sementara percobaan 3 Analisa Jaringan dengan Menggunakan
Program Wire shark
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
Modul ini membahas tentang pengalamatan IP dan melakukan subnetting untuk membuat
collision domain yang baru. Subnetting dilakukan dengan membagi alamat IP dari sebuah
jaringan menjadi beberapa subnet (sub jaringan) yang merupakan pengembangan dari sebuah
jaringan komputer.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Memahami konsep IP
Memahami konsep subnetting dan superneting
II. PERALATAN
III. DASAR TEORI
1. Format IP Address
IPv4 terdiri dari 32 bit bilangan biner yang terbagi dalam 4 oktet masing-masing octet
terdiri dari 8 bit (1 byte). Setiap byte dituliskan dalam bilangan desimal antara 0 – 255 (28-1)
untuk mempermudah dan menyederhanakan penulisan. Ilustrasi alamat IPv4 ditunjukkan
pada Gambar 4.1 berikut ini.
2. Kelas-kelas Alamat IP
Alamat IPv4 dibagi dalam 5 jenis kelas, yakni A, B, C, D dan E. Hanya kelas A, B, dan
C yang digunakan secara umum sedangkan kelas D digunakan untuk multicasting dan kelas E
digunakan untuk sains dan penelitian. Pembagian kelas IPv4 ditunjukkan pada Tabel 4.1
berikut ini.
4
PENGALAMATAN IP DAN
SUBNETTING
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
Keterangan : N = Alamat jaringan, H = Alamat Host
3. Subnet Mask
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa alamat IP terdiri dari 2 bagian, yaitu
alamat jaringan dan alamat host. Subnet mask atau netmask digunakan untuk menentukan
bagian manakah dari sebuah alamat yang merupakan alamat jaringan dan bagian manakah yang
merupakan alamat host. Subnet mask direpresentasikan dengan nilai 1 dan 0 dimana bagian
dengan nilai 1 merepresentasikan alamat jaringan sedangkan yang memiliki nilai 0 merupakan
alamat hostnya, untuk mempermudah maka direpresentasikan dalam bentuk desimal. Tidak
semua jaringan membutuhkan subnet, dalam hal ini berarti jaringan tersebut menggunakan
sebuah subnet mask default.
Tabel dibawah ini menunjukkan subnet mask default untuk masing-masing kelas A, B,
dan C. Subnet default untuk masing-masing kelas ini tidak dapat diubah. Maksudnya adalah
kita tidak bisa menggunakan sebuah subnet 255.0.0.0 untuk sebuah kelas B, jika kita
mencobanya maka alamat tersebut akan menjadi tidak valid dan bahkan biasanya tidak akan
diperbolehkan mengetikkan subnet mask yang salah tersebut. Tidak bisa juga kita set semua
nilai dengan 1 atau dalam bilangan decimal sama dengan 255.255.255.255, dimana alamat
tersebut sebenarnya merupakan alamat broadcast.
Sebagai contoh, untuk alamat IP 192.168.1.10 dengan subnet mask 255.255.255.0,
berarti alamat jaringan dari IP tersebut adalah 192.168.1.0, sedangkan alamat hostnya adalah
0.0.0.10. Subnet mask juga bisa direpresentasikan dengan notasi Classless InterDomain
Routing (CIDR), yang akan menggunakan tanda “/” di belakang sebuah alamat IP dan diiikuti
oleh angka yang menyatakan jumlah angka 1 dari netmasknya. Jika kita lihat dari contoh diatas,
maka notasi CIDR-nya adalah 192.168.1.10/24.
4. CIDR
CIDR merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengkategorikan alamat IP
dengan tujuan untuk mengalokasikan lamat IP kepada pengguna dan untuk efisiensi dalam
proses routing paket-paket IP di dalam jaringan komputer. Metode ini biasanya digunakan oleh
Internet Service Provider (ISP) untuk mengalokasikan alamat kepada sebuah rumah,
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
perusahaan atau ke seorang pelanggan. Ketika kita menerima sebuah blok alamat dari ISP,
umumnya kita akan menerima dalam bentuk 192.168.1.10/28. Maksud dari angka-angka
tersebut adalah bahwa kita berada pada subnet 28. Hal ini berarti kita menggunakan sebanyak
28 angka 1 pada netmask (11111111.11111111.11111111.11110000) atau berarti subnet mask
kita adalah menjadi 255.255.255.240. Alasan adanya CIDR adalah seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, yaitu hanya ada 3 kelas penggolongan alamat IP. Dimana masing-masing kelas
memiliki jumlah maksimal alamat tertentu. Ambil sebuah contoh dimana sebuah organisasi
dengan jumlah komputer yang harus terhubung ke jaringan adalah sebanyak 1000 komputer.
Jika digunakan kelas C, yang maksimal adalah 256 host, maka jumlah tersebut tidak cukup
untuk mengalamati seluruh komputer tersebut. Jika kita gunakan kelas B, yang maksimal
jumlah hostnya adalah 65536, maka sisanya sangat banyak dan akan terbuang percuma yang
berakibat tidak efisiennya proses routing. CIDR menggunakan VLSM (Variable-Length
Subnet Masks) untuk mengalokasikan alamat IP sesuai dengan kebutuhannya, daripada
menggunakan mengikuti aturan-aturan kelas-kelas A, B dan C dalam jaringan.
Sehingga pembagian jaringan atau host dapat dilakukan dengan menggunakan pada
semua bit yang ada pada alamat. Perlu diingat bahwa penggunaan subnet mask maksimal
adalah /30, karena sebuah jaringan paling tidak harus menyimpan dua buah bit sebagai bit dari
host. Dan dalam sebuah jaringan, tidak semua alamat bisa kita gunakan sebagai alamat host.
Setidaknya terdapat dua buah alamat tidak bisa kita gunakan, yaitu alamat pertama yang akan
menjadi alamat jaringan tersebut dan alamat terakhir yang akan menjadi alamat broadcast dari
jaringan tersebut.
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
5. Subnetting
Dalam sebuah jaringan komputer, sekelompok komputer dan peralatan jaringan yang
memiliki routing prefix IP address yang sama dinamakan sebuah subnetworks atau subnet.
Dengan menggunakan subnetting, sebuah jaringan yang besar bisa dipecah dan dibentuk
menjadi sebuah jaringan-jaringan yang lebih kecil. Proses tersebut dinamakan dengan
subnetting. Subnetting memberikan beberapa keuntungan, antara lain:
1. Berkurangnya lalu lintas jaringan. Untuk mengkomunikasikan beberapa subnet dalam
sebuah jaringan, maka kita harus menggunakan sebuah router. Dengan adanya router,
maka semua lalu lintas hanya akan berada didalam jaringan tersebut, kecuali jika
paket tersebut ditujukan kepada jaringan yang lainnya.
2. Kerja jaringan yang optimal. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya lalu lintas
jaringan.
3. Pengelolaan yang sederhana. Akan lebih mudah bagi kita untuk mengelola sebuah
jaringan kecil-kecil yang saling terisolasi jika dibandingkan dengan mengelola sebuah
jaringan tunggal yang sangat besar.
4. Membantu pengembangan jaringan dengan jarak geografis yang jauh. Karena jalur
dalam WAN yang lebih lambat dan mahal, maka sebuah jaringan yang mencakup
jarak yang jauh akan menciptakan masalah masalah diatas. Sehingga menghubungkan
banyak jaringan kecil akan menjadi lebih efisien.
Pada sebuah jaringan yang besar, tanpa adanya subnetting, lalu lintas paket dalam jaringan
bisa mencapai nilai rata-rata yang cukup tinggi, yang banyak disebabkan oleh terjadinya
collision pada sebuah jaringan Ethernet (CSMA/CD). Oleh karena itu subnetting digunakan
untuk membentuk jaringan-jaringan yang lebih kecil. Disini router digunakan untuk mengelola
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
lalu lintas data dan memisahkan batas antar subnet. Selain itu. subnetting membantu juga dalam
mengatasi masalah
keterbatasan jumlah host dalam IPv4, dimana jumlah maksimal alamat IP yang dimungkinkan
adalah sebanyak 232 alamat IP. Mengingat bahwa setiap mesinyang terhubung kedalam internet
haruslah memiliki alamat yang unik, maka jika dilihat maka jumlah tersebut tidak mungkin
akan cukup untuk seluruh mesin yang ada di dunia ini. Oleh karena itu, jika dilihat dari
posisinya didalam sebuah jaringan, sebuah alamat IP dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
1. IP publik yaitu alamat IP yang langsung terhubung kedalam internet, dimana IP tersebut
bersifat unik di keseluruhan jaringan internet.
2. IP private yaitu alamat IP yang bersifat tidak umum, yang hanya dikenali oleh jaringan
lokal saja. Agar dapat terhubung ke internet dibutuhkan beberapa server yang bisa
digunakan untuk mengkonversi alamat kita sehingga terhubung kedalam internet.
a. Perhitungan Subnetting
Ketika sudah diputuskan untuk memilih sebuah subnet mask, maka kita perlu untuk
menentukan beberapa hal yaitu: jumlah subnet, host yang valid, dan alamat broadcast. Maka
dari subnet yang telah dipilih tadi perlu dijawab 5 buah pertanyaan mendasar berikut:
1. Berapa jumlah subnet yang dihasilkan?
2. Berapa jumlah host yang valid untuk setiap subnet?
3. Mana sajakah subnet-subnet yang valid?
4. Alamat broadcast dari setiap subnet adalah?
5. Manakah host-host yang valid untuk setiap subnet?
b. Contoh kelas C
Misal untuk melakukan subnetting pada alamat jaringan 192.168.1.0 dengan subnet mask
255.255.255.192 maka bentuk dari subnet mask tersebut adalah
11111111.11111111.11111111.110000000
Jawaban untuk masing-masing pertanyaan diatas adalah
a. Berapa jumlah subnet yang dihasilkan?
Jumlah subnet = 2x . Dimana x adalah jumlah bit 1(satu) dalam subnet mask terakhir.
Akan kita ambil oktet terakhirnya, 11000000. Sehingga dapat kita tentukan bahwa jumlah
subnet dengan x=2, adalah 22 = 4 subnet.
b. Berapa jumlah host yang valid untuk setiap subnet?
Jumlah host per-subnet=2y-2. Dimana y adalah jumlah angka 0 (nol). Dari oktet terakhir
11000000, dapat kita tentukan jumlah host valid/subnet dengan y=6 adalah 26 – 2 = 62
host/subnet.
c. Mana sajakah subnet-subnet yang valid?
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
Sebelumnya harus kita tentukan ukuran blok subnetnya. Dari contoh diatas maka ukuran
blok per subnet adalah 256 – 192 = 64. Kita mulai dari 0 dengan menambahkannya dengan
ukuran bloknya, hingga mencapai angka subnet masknya (dari contoh diatas adalah 192).
0 + 64 = 64 valid
64 + 64 = 128 valid
128 + 64 = 192 tidak valid
Tetapi blok 192 akan menjadi tidak valid karena semua bit-nya adalah 1. Sehingga dua
subnet yang valid adalah 64 dan 128.
d. Alamat broadcast dari setiap subnet adalah?
Adalah nomor yang tepat sebelum subnet yang selanjutnya (subnet selanjutnya - 1).
Sehingga alamat broadcast dari tiap subnet adalah
Subnet 64 127
Subnet 128 191
e. Manakah host-host yang valid untuk setiap subnet?
Akan menjadi lebih mudah jika kita gunakan dalam bentuk tabel.
Maka didapatkan bahwa host yang valid untuk
subnet 64 adalah antara 65 - 126, atau lengkapnya 192.168.1.65 – 192.168.126
dengan alamat broadcast 127 (192.168.1.127).
subnet 128 adalah antara 129-190, atau lengkapnya 192.168.1.129 – 192.168.190
dengan alamat broadcast 191 (192.168.1.191).
Untuk kelas B dan A prinsipnya sama.
Dalam pembentukan subnetting ada 2 cara yang digunakan:
1. Berdasarkan jumlah jaringan/subnet (classfull), contoh:
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
2. Berdasarkan jumlah computer yang terhubung ke jaringan/host (classless), contoh :
Contoh 1
Contoh 2
Lembar Kerja VLSM
SUBNET MASK SUBNETS HOST BLOCK
/25 128 2 126 128
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
/26 192 4 62 64
/27 224 8 30 32
/28 240 16 14 16
/29 248 32 6 8
/30 252 64 2 4
Network Hosts Block Subnet Mask
A 30 32 8 224
B 14 16 16 240
C 6 8 32 248
D 2 4 64 252
E 2 4 64 252
F 2 4 64 252
G 2 4 64 252
H 2 4 64 252
IV. PERCOBAAN
1. Diberikan suatu alamat kelas C: 192.168.15.0 seperti yang diperlihatkan pada gambar
berikut? Buatlah skema pengalamatan yang memenuhi syarat gambar?
0 2 4
32
48
56
60
64
68
72
76
80
Net A = 192.168.10.0/27
Net B = 192.168.10.32/28
Net C = 192.168.10.48/29
Net D = 192.168.10.56/30 Net E = 192.168.10.60/30 Net F = 192.168.10.64/30 Net G = 192.168.10.68/30 Net H= 192.168.10.72/30 JO
BSHE
ET TE
UM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
2. Melakukan subnetting pada alamat jaringan 172.16.0.0/18
3. Untuk mengelola manajemen pembagian kerja yang baik sebuah perusahaanakan
melakukan pembagian area kerja berdasarkan divisi atau unit kerjayang spesifik dengan
mengalokasikan sejumlah perangkat komputer (host) sesuai kebutuhan. Sebagai contoh:
Perusahaan “Kreatip Corp” membagi Perusahaannya ke dalam 6 divisi dengan
distribusi alokasi kebutuhan hostnya masing-masing:
Network 1 : 25 host
Network 2 : 12 host
Network 3 : 30 host
Network 4 : 65 host
Network 5 : 4 host
Network 6 : 8 host
Dengan Metode VLSM tentukan Network Address, First Usable Address, Last
Usable Address, Broadcast Address ).
Kelas IP yang di pakai C: 192.168.x.0 (x= nomor urut kelompok anda)
V. TUGAS RUMAH
Identifikasi jumlah pc di setiap laboratorium H5 lantai 2 buat desain jaringannya menggunakan
packet tracer. Tentukan :
1. Tentukan IP dan subnetmask masing-masing PC di setiap laboratorium dengan seefisien
mungkin
2. Tentukan network addrees, first usable Address, Last Usable Address, Broadcast Address
dan Gateway Address dari subnet yang digunakan. JOBS
HEET
TEUM
A. TUJUAN
1. Mahasiswa memahami konsep routing.
2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi static routing.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja routing statis
B. Peralatan :
1. PC/Laptop
2. Packet Tracer
C. DASAR TEORI
Router bertugas untuk menyampaikan paket data dari satu jaringan ke
jaringan lainnya, jaringan pengirim hanya tahu bahwa tujuan jauh dari router. Dan
routerlah yang mengatur mekanisme pengiriman selain itu router juga memilih “jalan
terbaik” untuk mencapai tujuan.
Rute Statis adalah rute atau jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk
meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator
untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork".
Rute Static - Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang
administrator membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui
atau meng"update" rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan
topologi antar jaringan (internetwork). Mengkonfigurasi rute static adalah dengan
memasukkan tabel routing secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel
ini selama jalur/rute aktif.
Tabel Routing
Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman
data, maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini
harus saya kirim ke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut
sebagai tabel routing yang berisi NET ID dan Default Gatewaynya.
5
ROUTING STATIS DAN
DINAMIS
JOBS
HEET
TEUM
Berdasarkan gambar 1, berikut ini adalah skenario pengiriman data dari
komputer
192.168.1.5 ke komputer 192.168.2.36 :
1. Komputer 192.168.1.5 ingin mengirim data ke 192.168.2.36, menyadari
bahwa alamat tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari daftar
“default gateway” pada property TCP/IP yaitu 192.168.1.13. Paket data kemudian
dikirim ke Gateway tersebut.
2. Pada komputer 192.168.1.13 paket data tersebut kembali diperiksa, dan
ditemukan pada tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan
192.168.2 lewat IP
192.168.2.43
3. Via IP 192.168.2.43 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu 192.168.2.36
Pentingnya Rute Statis
Rute Statis menjadi sangat penting jika software IOS Cisco tidak
bisa membentuk sebuah rute ke tujuan tertentu. Rute Statik juga sangat
berguna untuk membuat "gateway" untuk semua paket yang tidak bisa
di"routing".(default route).
"Stub Network"
Rute Statik, umumnya digunakan untuk jalur/path dari jaringan ke sebuah
"stub network" (jaringan yang dibelakangnya tidak ada jaringan lain).
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
Gambar 2. Stub
Network
Sebuah "stub network' (kadang di sebut "leaf node") adalah jaringan yang
hanya dapat diakses melalui satu rute. Seringkali, rute statik digunakan sebagai jalan satu-
satunya untuk keluar masuk jaringan Stub.
"Default route"
“Default route" adalah tipe rute statik khusus. Sebuah "default route" adalah
rute yang digunakan ketika rute dari sumber/source ke tujuan tidak dikenali atau ketika
tidak terdapat informasi yang cukup dalam tabel routing ke network tujuan.
Pada gambar di bawah, Router B dikonfigurasi untuk
meneruskan/forward semua frame ke network tujuan yang tidak terdaftar secara eksplisit
dalam routing tabel Router A.
Gambar 3. Default
Route
Mengkonfigurasi static routing
Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal
masuk ke global configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing-
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
masing router yang akan dikonfigurasikan :
Ip route <destination><mask><next_hop_address>
Berikut detail untuk masing-masing opsi :
Ip route : perintah untuk membuat static routing itu
sendiri Destination : network yang hendak ditambahkan ke routing
table Mask : subnet mask yang digunakan dalam network
Next_hop_address : address dari hop router selanjutnya, yakni yang
akan menerima paket dan mem-forward-nya lagi ke network
remote. Tidak lain berupa interface router dari router dari
network yang terkoneksi secara langsung.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
Oke, sekarang coba kita buat jaringan seperti dibawah ini…
Gambar 1 : Design Jaringan Router untuk ip route
Langkah-langkah :
1. Atur ip address PC01 menjadi 192.168.1.10 dengan subnet mask 255.255.255.0 gateway 192.168.1.20
2. Atur ip address PC02 menjadi 192.168.2.10 dengan subnet mask 255.255.255.0 gateway 192.168.2.20
3. Klik 2x router dan atur setiap interfacenya dengan masuk pada tab CLI… 4. Misal pada router 0 :
a. Jika ada pertanyaan awal ketik ‘no’ aja b. Kemudian Enter dan Enter sampai muncul seperti ini… c. Router>enable --> ‘mengaktifkan router’ d. Router#configure terminal --> ‘configurasi router’
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
e. Router(config)#interface fa 0/0 --> ‘mengaktifkan ethernet 0/0’ – sesuaikan dengan pengaturan awal 0/0 atau 0/1’
f. Router(config-if)#ip address 192.168.1.20 255.255.255.0 --> ‘memberikan ip address dan subnet mask’
g. Router(config-if)#no shutdown --> ‘router tidak boleh mati’ h. Router(config-if)#exit --> ‘keluar dari Ethernet 0/0’ i. Router(config)#interface fa 0/1 --> ‘mengaktifkan Ethernet 0/1’ j. Router(config-if)#ip address 172.16.10.1 255.255.255.252 --> ‘memberikan ip address
dan subnet mask’ k. Router(config-if)#no shutdown --> ‘router tidak boleh mati’ l. Router(config-if)#exit --> ‘keluar dari Ethernet 0/1’ m. Router(config)#exit --> ‘keluar dari konfigurasi router’ n. Router#write --> ‘menyimpan perintah-perintah sebelumnya agar router dapat
berjalan normal’ 5. Lakukan hal yang sama pada router 1 :
a. Jika ada pertanyaan awal ketik ‘no’ aja b. Kemudian Enter dan Enter sampai muncul seperti ini… c. Router>enable d. Router#configure terminal e. Router(config)#interface fa 0/0 f. Router(config-if)#ip address 192.168.2.20 255.255.255.0 g. Router(config-if)#no shutdown h. Router(config-if)#exit i. Router(config)#interface fa 0/1 j. Router(config-if)#ip address 172.16.10.2 255.255.255.252 k. Router(config-if)#no shutdown l. Router(config-if)#exit m. Router(config)#exit n. Router#write
6. Oke, pengaturan ip addres pada setiap router sudah dilakukan, namun, hal ini tidak serta merta PC01 dan PC02 langsung terhubung, coba aja diping, setiap computer belum bisa connect namun sudah reply dari router sehingga keterangan resmi dari PC02 adalah destination host unreachable…
Gambar 2 : Sudah terhubung namun masih destination host unreachable
7. Selanjutnya adalah setting ip route… 8. Pada router 0
a. Press RETURN to get started. --> ‘langsung aja enter’ b. Router>enable --> ‘mengaktifkan router kembali’ c. Router#configure terminal --> ‘masuk pada konfigurasi router’ d. Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.10.2 e. Router(config)#exit --> ‘keluar dari konfigurasi router’
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
f. Router#write --> ‘lakukan penyimpanan’ 9. Pada router 1
a. Press RETURN to get started. --> ‘langsung aja enter’ b. Router>enable --> ‘mengaktifkan router kembali’ c. Router#configure terminal --> ‘masuk pada konfigurasi router’ d. Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.10.1 e. Router(config)#exit --> ‘keluar dari konfigurasi router’ f. Router#write --> ‘lakukan penyimpanan’
10. Sekarang kita coba melakukan ping dari PC02 ke PC01…lihat hasilnya…
Gambar 3 : Reply…
E. Tugas Praktikum
Desain Jaringan seperti pada gambar dibawah ini. Atur ip route pada masing-masing router
sehingga semua computer dapat terhubung
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
I. Tujuan Percobaan
Mampu mengkonfigurasi Wireless Router/Access Point.
Mampu membuat sistem keamanan pada Wireless Router/Access Point.
II. Perangkat yang digunakan
Laptop
Wireless-G WRT54GL Broadband Router (Linksys)
Kabel LAN
III. Teori Dasar
1). Pengantar Jaringan Wireless LAN ( Jaringan lokal tanpa kabel )
Telah diketahui dan mengenal tentang Local Area Network (LAN), dimana ia
merupakan jaringan yang terbentuk dari gabungan beberapa komputer yang
tersambung melalui saluran fisik (kabel). Seiring dengan perkembangan teknologi
serta kebutuhan untuk akses jaringan yang mobile (bergerak) yang tidak
membutuhkan kabel sebagai media tranmisinya, maka muncullah Wireless Local Area
Network (Wireless LAN/WLAN).
Jaringan lokal tanpa kabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal
tanpa kabel dimana media transmisinya menggunakan frekuensi radio (RF) dan
infrared(IR), untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area
disekitarnya. Area jangkauannya dapat berjarak dari ruangan kelas ke seluruh
kampus atau dari kantor ke kantor yang lain dan berlainan gedung. Peranti yang
umumnya digunakan untuk jaringan WLAN termasuk di dalamnya adalah PC,Laptop,
PDA, telepon seluler, dan lain sebagainya. Teknologi WLAN ini memiliki kegunaan
6
Wireless Router / Access Point
Configuration
JO
BSHE
ET TE
UM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
yang sangat banyak. Contohnya, pengguna mobile bisa menggunakan telepon seluler
mereka untuk mengakses e-mail. Sementara itu para pelancong dengan laptopnya
bisa terhubung ke internet ketika mereka sedang di bandara, kafe,kereta api dan
tempat publik lainnya.
Spesifikasi yang digunakan dalam WLAN adalah 802.11 dari IEEE dimana ini
juga sering disebut dengan WiFi (Wireless Fidelity) standar yang berhubungan
dengan kecepatan akses data. Ada beberapa jenis spesifikasi dari 802,11 yaitu
802.11b,802.11g, 802.11a, dan 802.11n seperti yang tertera pada tabel berikut :
Spesifikasi 802.11
2) Sejarah Wireless LAN
Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam
merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard
(HP) menguji WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data
rate 100Kbps. Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps
maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC) menetapkan
pitaIndustrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz
dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan
WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN
dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spread spectrum (SS)
pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1
Mbps.
Pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat
spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai
standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan transfer data
(throughput) teoritis maksimal 2Mbps.Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali
mengeluarkan spesifikasi baru bernama 802.11b. Kecepatan transfer data teoritis
maksimal yang dapat dicapai adalah 11Mbps. Kecepatan tranfer data sebesar ini
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
sebanding dengan Ethernet tradisional(IEEE 802.3 10Mbps atau 10Base-T).
Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4Ghz.
Salah satu kekurangan peralatan wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah
kemungkinan terjadinya interferensi dengan cordless phone, microwave oven, atau
peralatan lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi sama.
Pada saat hampir bersamaan, IEEE membuat spesifikasi 802.11a yang
menggunakan teknik berbeda. Frekuensi yang digunakan 5Ghz, dan mendukung
kecepatan transfer data teoritis maksimal sampai 54Mbps. Gelombang radio
yangdipancarkan oleh peralatan 802.11a relatif sukar menembus dinding atau
penghalang lainnya. Jarak jangkau gelombang radio relatif lebih pendek dibandingkan
802.11b. Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a. Namun saat ini
cukup banyak pabrik hardware yang membuat peralatan yang mendukung kedua
standar tersebut.Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat
menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode
802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis
maksimal 54Mbps.Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat
saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang menggunakan kartu
jaringan 802.11g dapat memanfaatkan access point 802.11b, dan sebaliknya.
Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan
teknologi802.11b, 802.11g. Teknologi yang diusung dikenal dengan istilah MIMO
(MultipleInput Multiple Output) merupakan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat
berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata ”Pre-” menyatakan “Prestandard
versions of 802.11n”.MIMO menawarkan peningkatan throughput, keunggulan
reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi. Daya tembus MIMO terhadap
penghalang lebih baik,selain itu jangkauannya lebih luas sehingga Anda dapat
menempatkan laptop atauklien Wi-Fi sesuka hati. Access Point MIMO dapat
menjangkau berbagai peralatan Wi-Fi yg ada disetiap sudut ruangan. Secara teknis
MIMO lebih unggul dibandingkan saudara tuanya 802.11a/b/g. Access Point MIMO
dapat mengenali gelombang radioyang dipancarkan oleh adapter Wi-Fi 802.11a/b/g.
MIMO mendukung kompatibilitas mundur dengan 802.11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO
dapat menghasilkan kecepatan transfer data sebesar 108Mbps.
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
3. Komponen Wireless LAN
3.1. Access Point (AP)
Pada WLAN, alat untuk mentransmisikan data disebut dengan Access Point
dan terhubung dengan jaringan LAN melalui kabel. Fungsi dari AP adalah mengirim
dan menerima data, sebagai buffer data antara WLAN dengan Wired LAN,
mengkonversisinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan
melalui kabel atau disalurkan keperangkat WLAN yang lain dengan dikonversi ulang
menjadi sinyal frekuensi radio.
Satu AP dapat melayani sejumlah user sampai 30 user. Karena dengan semakin
banyaknya user yang terhubung ke AP maka kecepatan yang diperoleh tiap user juga
akan semakin berkurang. Ini beberapa contoh produk AP dari beberapa vendor.
Gambar 1. Access Point Produk Linksy, Symaster dan Dlink
3.2 Extension Point
Untuk mengatasi berbagai problem khusus dalam topologi jaringan, designer
dapatmenambahkan extension point untuk memperluas cakupan jaringan. Extension
point hanya berfungsi layaknya repeater untuk client di tempat yang lebih jauh.
Syaratagar antara akses point bisa berkomunikasi satu dengan yang lain, yaitu setting
channel di masing-masing AP harus sama. Selain itu SSID (Service Set Identifier)yang
digunakan juga harus sama. Dalam praktek dilapangan biasanya untuk aplikasi
extension point hendaknya dilakukan dengan menggunakan merk AP yang sama.
Gambar 2. Jaringan Menggunakan Extension Point
3.3 Antena
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
Antena merupakan alat untuk mentransformasikan sinyal radio yang merambat
pada sebuah konduktor menjadi gelombang elektromagnetik yang merambat diudara.
Antena memiliki sifat resonansi, sehingga antena akan beroperasi pada daerah
tertentu. Ada beberapa tipe antena yang dapat mendukung implementasi WLAN,yaitu
:
1) Antena omnidirectional
Yaitu jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal kesegala arah dengan
daya yang sama. Untuk menghasilkan cakupan area yang luas, gain dari antena omni
directional harus memfokuskan dayanya secara horizontal (mendatar), dengan
mengabaikan pola pemancaran ke atas dan kebawah,sehingga antena dapat
diletakkan ditengah-tengah base station. Dengan demikian keuntungan dari antena
jenis ini adalah dapat melayani jumlah pengguna yang lebih banyak. Namun,
kesulitannya adalah pada pengalokasian frekuensi untuksetiap sel agar tidak terjadi
interferensi
Gambar 3. Jangkauan Area Antena Omnidirectional
2) Antena directional
Yaitu antena yang mempunyai pola pemancaran sinyal dengan satu arah
tertentu. Antena ini idealnya digunakan sebagai penghubung antar gedung atau untuk
daerah yang mempunyai konfigurasi cakupan area yang kecil seperti pada lorong-
lorong yang panjang. JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
Gambar 4. Jangkauan Antena Directional
3.4 Wireless LAN Card
WLAN Card dapat berupa PCMCIA (Personal Computer Memory Card
International Association), ISA Card, USB Card atau Ethernet Card. PCMCIA
digunakan untuk notebook, sedangkan yang lainnya digunakan pada komputer
desktop. WLAN Cardini berfungsi sebagai interface antara sistem operasi jaringan
client dengan format interface udara ke AP. Khusus notebook yang keluaran terbaru
maka WLAN Cardnya sudah menyatu didalamnya. Sehingga tidak keliatan dari luar.
Gambar 5. Wireless LAN Card
Kelebihan dan Kelemahan dalam implementasi Wireless LAN
Kelebihan Kekurangan
Mobilitas dan ProduktivitasTinggi,
WLAN memungkinkanclient untuk
mengakses informasisecara realtime
sepanjang masihdalam jangkauan
WLAN, sehinggameningkatkan kualitas
Biaya peralatan mahal(kelemahan ini
dapat dihilangkandengan
mengembangkan danmemproduksi
teknologi komponenelektronika sehingga
dapatmenekan biaya jaringan),
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
layanan danproduktivitas. Pengguna
bisamelakukan kerja dimanapun
iaberada asal dilokasi tsb masukdalam
coverage area WLAN.
Kemudahan dan
kecepataninstalasi, karena
infrastrukturnyatidak memerlukan kabel
makainstalasi sangat mudah dan
cepatdilaksanakan, tanpa perlu
menarikatau memasang kabel pada
dindingatau lantai.
Fleksibel, dengan teknologi
WLANsangat memungkinkan
untukmembangun jaringan pada
areayang tidak mungkin atau
sulitdijangkau oleh kabel, misalnya
dikota-kota besar, ditempat yangtidak
tersedia insfrastruktur kabel.
Menurunkan biaya
kepemilikan,dengan satu access point
sudahbisa mencakup seluruh area
danbiaya pemeliharaannya
murah(hanya mencakup stasiun sel
bukanseperti pada jaringan kabel
yangmencakup keseluruhan kabel)
Delay yang besar, adanyamasalah
propagasi radio sepertiterhalang,
terpantul dan banyaksumber interferensi
(kelemahan inidapat diatasi dengan
teknikmodulasi, teknik antena
diversity,teknik spread spectrum dll),
Kapasitas jaringan
menghadapiketerbatasan spektrum
(pitafrekuensi tidak dapat diperlebartetapi
dapat dimanfaatkan denganefisien
dengan bantuanbermacam-macam
teknik sepertispread spectrum/DS-
CDMA) dankeamanan data
(kerahasiaan)kurang terjamin
(kelemahan inidapat diatasi misalnya
denganteknik spread spectrum).
Acces point merupakan suatu perangkat yang sangat penting dalam
membangun sistem jaringan komputer tanpa kabel atau wireless. Acces point
digunakan sebagai terminal sentral sedangkan untuk komputer - komputer yang
terhubung harus menggunakan wireless LAN Card. Berikut langkah - langkah untuk
melakukan praktikum Acces Point :
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
IV. Prosedur Praktikum
Mengkonfigurasi wireless router/acces point
1) Hubungkan kabel daya listrik wireless router/acces point ke tegangan jala-
jala/PLN.
2) Hubungkan kabel jaringan internet ke bagian port internet
3) Koneksikan wifi Laptop anda dengan Wireless RT54GL, Ikuti prosedur di
bawah ini:
Klik kanan icon ini pilih
Gambar 6. Tampilan SSID yang Aktif
Cari dan koneksikan wifi laptop ke SSID dd-wrt.
4) Kemudian klik Star, Run, ketik cmd, ketik perintah ipconfig /all,
Gambar 7. Mengaktifkan perintah ipconfig /all
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
5) Perhatikan informasi Wifi anda, Terlihat bahwa wifi laptop kita mendapat
IPv4 dengan alamat 192.168.1.116, sedangkan Default Gateway Wireless
RT54GL adalah 192.168.1.1.
Gambar 8. Hasil dari perintah ipconfig /all
NB: IP gateway ini yang akan dipergunakan untuk mengkoneksikan web
browser untuk mengkonfigurasi Wireless-G WRT54GL
6) Buka aplikasi web server, masukkan alamat Wireless-G WRT54GL :
192.168.1.1, jika berhasil anda akan mendapatkan menu control panel.
Gambar 9. Memasukkan Alamat Gateway Wireless-G WRT54GLke Web Browser
7) Maka anda akan masuk ke menu setting, ketik admin pada form Router
Username, Router Password, dan Re-enter to confirm.
Gambar 10. Tampilan Menu Control Panel
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
8) Kemudian klik tombol Change Password, jika berhasil akan menghasilkan
gambar dibawah ini.
Gambar 11. Tampilan Menu Setup
9) Pilih menu Setup, Masukan kode admin pada form : User Name dan
Password pada Authentication Required, klik Log In. (lihat prodesure no. 7)
Gambar 12. Tampilan Authentication Required
10) Pada Connection Type Pilih Static IP
Gambar 13. Tampilan Connection Type
11) Konfigurasi Wireless-G WRT54GL seperti gambar di bawah ini:
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
Gambar 13. Tampilan Setting IP
12) Selanjutnya pada bagian Time Setting, pilih Time Zone yang kita inginkan.
Setelah itu klik Save
Gambar 14. Tampilan Setting Time Zone
13) Untuk melihat hasil konfigurasi ikuti procedure dibawah ini:
Masuk ke Command Prompt, ketik perintah : ipconfig /all, perhatikan
dan bandingkan informasi pada wifi laptop anda dengan procedure ke
5, jika berhasil maka ada perubahan konfigurasi.
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
Gambar 15. Tampilan Command Prompt
Pada Command Prompt ketik ping 192.168.9.5, jika menunjukkan
hasil seperti dibawah ini, maka kita sudah berhasil terhubung dengan
gateway.
Gambar 16. Tampilan Hasil Test Ping ke Gateway
Pada Command Prompt ketik ping 100.100.100.2, jika menunjukkan
hasil seperti dibawah ini, maka kita sudah berhasil terhubung dengan
DNS.
Gambar 17. Tampilan Hasil Test Ping ke DNS
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
Buka aplikasi web server, masukkan alamat http://www.um.ac.id/, jika
berhasil terhubung dengan alamat tersebut maka setting router
Wireless-G WRT54GL telah berhasil.
Gambar 18. Tampilan Hasil Test ke http://www.um.ac.id/,
Mengubah SSID router Wireless-G WRT54GL
1) Mengubah nama SSID. Pilih menu Wireless -> Basic Setting. Ganti SSID
dengan nama H5-207 dan Channel Linksys dengan Auto. Kalau sudah klik
save.
Gambar 19. Tampilan Menu Basisc Setting Wireless
2) Setelah itu kita harus mengkoneksikan laptop kita dengan SSID yang baru
yang sudah dibuat.
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
Gambar 20. Tampilan Hasil Pengaturan Basisc Setting Wireless
Mengubah Password
1) Mengubah Password login Linksys Wireless-G WRT54GL. Klik tab
Administration -> Management. Kemudian pada bagian Router
Management. Isikan Username dan Password untuk mengubah akses
login pada Linksys. Kalau sudah klik save.
Gambar 21. Tampilan Menu Setting Router Password
2) Maka akan muncul akses login ke Linksys Wireless-G WRT54GL. Setelah
itu masukkan username dan password yang telah anda konfigurasi
sebelumnya.
Gambar 22. Tampilan Authentication Required
V. Tugas Praktikum
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
Setting wireless/AP anda untuk :
1. Memblokir situs contoh : youtube, facebook, dll
2. Pengaturan waktu pemakaian, router hanya bisa dipakai pada hari senin
sampai dengan jumat, dan pada jam 07.00 – jam 16.00 WIB.
3. Memasukkan user yang bisa mengakses wireless/AP berdasarkan MAC
Address yang sudah terdaftar.
4. Mengaktifkan security passord WPA
VI. Tugas Tambahan
1. Jelaskan perbedaan security pada jaringan Wi-Fi (WPE, WPA, WPA2) ?
JOBS
HEET
TEUM
13
2.9
6.1
2.9
0
:80
:48
:ea
:35
:9a
132.9
6.1
2.0
1. TUJUAN
1. Mahasiswa memahami konsep routing,
2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi static routing,
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja routing static,
4. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi routing pada Mikrotik OS.
2. ALAT DAN BAHAN
• PC
• Mikrotik RouterBoard 750
3. DASAR TEORI
3.1 Dasar-dasar Routing
Seperti telah disebutkansebelumnya, proses pengiriman datagram IP selalu
menggunakan tabel routing. Tabel routing berisi informasi yang diperlukan untuk
menentukan ke mana datagram harus di kirim. Datagram dapat dikirim langsung ke
host tujuan atau harus melalui
host lain terlebih dahulu tergantung pada tabel routing.
osiris
132.96.11.1
0:80:48:e3:d2:69
seth
132.96.11.2
0:80:ad:17:96:34
132.96.11.0
132.96.11.3
isis
0:20:4c:30:29:29 132.96.12.8
0:80:ad:a7:96:f5
khensu
132.96.36.6
0:80:48:ea:35:10
132.96.36.0
khnemu
132.96.12.7
0:40:95:11:2:b5
toth
132.96.36.4 0:80:ad:a6:b6:65
anubis
132.96.36.5 0:80:ad:a7:a3:81
Gambar 1. Jaringan TCP/IP
7
Konfigurasi Mikrotik
Routerboard Sebagai Router
JOBS
HEET
TEUM
Gambar diatas memperlihatkan jaringan TCP/IP yang menggunakan teknologi
Ethernet. Pada jaringan tersebut host osiris mengirimkan data ke host seth, alamat
tujuan datagram adalah seth dan alamat sumber datagram adalah osiris. Frame yang
dikirimkan oleh host osiris juga memiliki alamat tujuan frame seth dan alamat
sumbernya adalah osiris. Pada saat osiris mengirimkan frame, seth membaca
bahwa frame tersebut ditujukan kepada alamat JO
BSHE
ET TE
UM
ethernetnya. Setelah melepas header frame, seth kemudian mengetahui bahwa IP
address tujuan datagram tersebut juga adalah IP addressnya. Dengan demikian
set meneruskan datagram ke lapisan transport untuk diproses lebih lanjut.
Komunikasi model seperti ini
disebut sebagai routing langsung.
132.96.11.2 132.96.11.1 132.96.11.3
IP Pengirim: 132.96.11.1
Ethernet Address:0:80:48:e3:d2:69
IP Target: 132.96.11.2 Ethernet Address:0:80:ad:17:96:34
Gambar 2. Routing Langsung
Pada gambar diatas terlihat bahwa osiris dan anubis terletak pada jaringan Ethernet
yang berbeda. Kedua jaringan tersebut dihubungkan oleh khensu. Khensu memiliki
lebih dari satu interface dan dapat melewatkan datagram daari satu interface ke
intreface lain (atau bertindak sebagai router). Ketika mengirimkan data ke anubis,
osiris memeriksa tabel routing dan mengetahui bahwa data tersebut harus melewati
khensu terlebih dahulu. Dengan kondisi seperti ini datagram yang dikirim osiris ke
anubis memiliki alamat tujuan anubis dan alamat sumber osiris tetapi frame ethernet
yang dikirimnya diberi alamat tujuan khensu dan alamat sumber osiris.
IP pengirim: 132.96.11.1
Ethernet Address:0:80:48:ea:35:10
IP target: 132.96.36.5
Ethernet Address:0:80:ad:a7:a3:81
132.96.36.4 132.96.36.5 132.96.36.6
132.96.11.1 132.96.11.2 132.96.11.3
IP pengirim: 132.96.11.1
Ethernet Address:0:80:48:e3:d2:69
IP target: 132.96.36.5 Ethernet Address:0:20:4c:30:29:29
JOBS
HEET
TEUM
Gambar 3. Routing tak langsung
JOBS
HEET
TEUM
Ketika osiris mengirimkan frame ke jaringan, khensu membaca bahwa alamat
ethernet yang dituju frame tersebut adalah alamat ethernetnya. Ketika khensu
melepas header frame, diketahui bahwa host yang dituju oleh datagram adalah host
anubis. Khensu kemudian memeriksa tabel routing yang dimilikinya untuk
meneruskan datagram tersebut. Dari hasil pemeriksaan tabel routing, khensu
mengetahui bahwa anubis terletak dalam satu jaringan ethernet dengannya. Dengan
demikian datagram tersebut dapat langsung disampaikan oleh khensu ke anubis.
Pada pengiriman data tersebut, alamat tujuan dan sumber datagram tetap anubis dan
osiris tetapi alamat tujuan dan sumber frame Ethernet menjadi anubis dan khensu.
Komunikasi seperti ini disebut sebagai routing tak langsung karena untuk mencapai
host tujuan, datagram harus melewati host lain yang bertidak sebagai router.
Pada dua kasus diatas terlihat proses yang terjadi pada lapisan internet ketika
mengirimkan dan menerima datagram. Pada saat mengirimkan datagram, host harus
memeriksa apakah alamat tujuan datagram terletak pada jaringan yang sama atau
tidak. Jika lamat tujuan datagram terletak pada jaringan yang sama , datagram dapat
langsung disampaikan. Jika ternyata alamat tujuan datagram tidak terletak pada
jaringan yang sama, datagram tersebut harus disampaikan melalui host lain yang
bertindak sebagai router. Pada saat menerima datagram host harus memeriksa
apakah ia merukapakan tujuan dari datagram tersebut. Jika memang demikian maka
data diteruskan ke lapisan transport. Jika ia bukan tujuan dari datagram tersebut,
maka datagram tersebut dibuang. Jika host yang menerima datagram tersebut
sebuah router, maka ia meneruskan datagram ke interface yang menuju alamat
tujuan datagram.
3.2 Jenis Konfigurasi Routing
Konfigurasi routing secara umum terdiri dari 3 macam yaitu :
A. Minimal Routing
Dari namanya dapat diketahui bahwa ini adalah konfigurasi yang paling sederhana
tapi mutlak diperlukan. Biasanya minimal routing dipasang pada network yang
terisolasi dari network lain atau dengan kata lain hanya pemakaian lokal saja.
B. Static Routing
Konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam network yang hanya
mempunyai beberapa gateway, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3. Static routing
dibuat secara manual pada masing-masing gateway. Jenis ini masih
memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil. Stabil dalam arti kata jarang down.
Jaringan yang tidak stabil yang dipasang static routing dapat membuat kacau seluruh
routing, karena tabel routing yang diberikan oleh gateway tidak benar sehingga paket
data yang seharusnya tidak bisa diteruskan masih saja dicoba sehingga
JOBS
HEET
TEUM
menghabiskan bandwith. Terlebih menyusahkan lagi apabila network
JOBS
HEET
TEUM
semakin berkembang. Setiap penambahan sebuah router, maka router yang telah ada
sebelumnya harus diberikan tabel routing tambahan secara manual. Jadi jelas, static
routing tidak mungkin dipakai untuk jaringan besar, karena membutuh effort yang
besar untuk mengupdatenya.
C. Dynamic Routing
Dalam sebuah network dimana terdapat jalur routing lebih dari satu rute untuk
mencapat tujuan yang sama biasanya menggunakan dynamic routing. Dan juga
selain itu network besar yang terdapat lebih dari 3 gateway. Dengan dynamic routing,
tinggal menjalankan routing protokol yang dipilih dan biarkan bekerja. Secara
otomatis tabel routing yang terbaru akan didapatkan.
Seperti dua sisi uang, dynamic routing selain menguntungkan juga sedikit merugikan.
Dynamic routing memerlukan routing protokol untuk membuat tabel routing dan
routing protokol ini bisa memakan resource komputer.
3.3 Routing Protokol
Protokol routing merupakan aturan yang mempertukarkan informasi routing yang
nantinya akan membentuk tabel routing sedangkan routing adalah aksi pengiriman-
pengiriman paket data berdasarkan tabel routing tadi.
Semua routing protokol bertujuan mencari rute tersingkat untuk mencapai tujuan. Dan
masing-masing protokol mempunyai cara dan metodenya sendiri-sendiri. Secara garis
besar, routing protokol dibagi menjadi Interior Routing Protocol dan Exterior Routing
Protocol. Keduanya akan diterangkan sebagai berikut :
A. Interior Routing Protocol
Sesuai namanya, interior berarti bagian dalam. Dan interior routing protocol
digunakan dalam sebuah network yang dinamakan autonomus systems (AS) .
AS dapat diartikan sebagai sebuah network (bisa besar atau pun kecil) yang berada
dalam satu kendali teknik. AS bisa terdiri dari beberapa sub network yang masing-
masingnya mempunyai gateway untuk saling berhubungan. Interior routing protocol
mempunyai beberapa macam implemantasi protokol, yaitu :
1. RIP (Routing Information Protocol)
Merupakan protokol routing yang paling umum dijumpai karena biasanya
sudah included dalam sebuah sistem operasi, biasanya unix atau novell. RIP
memakai metode distance-vector algoritma. Algoritma ini bekerja dengan
menambahkan satu angka metrik kepada ruting apabila melewati satu
gateway. Satu kali data melewati satu gateway maka angka metriknya
bertambah satu ( atau dengan kata lain naik satu hop ). RIP hanya bisa
menangani 15 hop, jika lebih maka host tujuan dianggap tidak dapat
JOBS
HEET
TEUM
dijangkau.
Oleh karena alasan tadi maka RIP tidak mungkin untuk diterapkan di sebuah AS
yang besar. Selain itu RIP juga mempunyai kekurangan dalam hal network
masking. Namun kabar baiknya, implementasi RIP tidak terlalu sulit ika
dibandingkan dengan OSPF yang akan diterangkan berikut ini.
2. OSDF (Open Shortest Path First)
Merupakan protokol routing yang kompleks dan memakan resource komputer.
Dengan protokol ini, route dapat dapat dibagi menjadi beberapa jalan. Maksudnya
untuk mencapai host tujuan dimungkinkan untuk mecapainya melalui dua atau
lebih rute secara paralel. Lebih jauh tentang RIP dan OSPF akan diterangkan lebih
lanjut.
B. Exterior Protocol
AS merupakan sebuah network dengan sistem policy yang pegang dalam
satu pusat kendali. Internet terdiri dari ribuan AS yang saling terhubung.
Untuk bisa saling berhubungan antara AS, maka tiap-tiap AS menggunakan
exterior protocol untuk pertukaran informasi routingnya. Informasi routing
yang dipertukarkan bernama reachability information (informasi keterjangkauan).
Tidak banyak router yang menjalan- kan routing protokol ini. Hanya router utama
dari sebuah AS yang menjalankannya. Dan untuk terhubung ke internet setaip AS
harus mempunyai nomor sendiri. Protokol yang mengimplementasikan exterior :
1. EGP (Exterior Gateway Protocol)
Protokol ini mengumumkan ke AS lainnya tentang network yang berada di
bawahnya. Pengumumannya kira-kira berbunyi : " Kalau hendak pergi ke AS
nomor sekian dengan nomor network sekian, maka silahkan melewati saya".
Router utama menerima routing dari router-router AS yang lain tanpa
mengevaluasinya. Maksudnya, rute untuk ke sebuah AS bisa jadi lebih dari satu
rute dan EGP menerima semuanya tanpa mempertimbangkan rute terbaik.
2. BGP (Border Gateway Protocol)
BGP sudah mempertimbangkan rute terbaik untuk dipilih. Seperti EGP, BGP juga
mepertukarkan reachability information.
3.3 Membentuk Routing Table
Setiap host pada TCP/IP Network harus memiliki tabel routing agar dapat
menentukan jalan untuk mencapai tujuan dari paket-paket yang akan
dikirimkannya. Tabel routing secara otomatis akan terbentuk pada saat interface
dikonfigurasi. Tabel routing pada tahap ini adalah tabel routing minimal.
Perhatikan gambar 3-4. Untuk melihat tabel
JOBS
HEET
TEUM
routing pada host dengan IP Address 167.205.20.3 ( Token Ring ) dalam bentuk
numerik, dipakai perintah berikut :
$ netstat -nr
Routing tables
Destination Gateway Flags Refcnt Use Interface
127.0.0.1 127.0.0.1 UH 1 105 lo0
167.205.20.0 167.205.20.3 U 35 3075 ed0
Bagian pertama dari tabel routing merupakan rute loopback ke localhost. Setiap
host TCP/IP akan memiliki rute ini. Bagian kedua merupakan rute ke network
167.205.20.0 melalui interface ed0. Network ini adalah network lokal. Address
167.205.20.3 bukanlah remote gateway, melainkan address yang telah di-
assign untuuk interface ed0. Perhatikan bahwa nomor network 167.205.20.0
muncul akibat parameter mask pada waktu konfigurasi interface dengan
subnetmask 255.255.255.0. Tanpa adanya subnetmask, network address yang
muncul adalah 167.205.0.0 ( Standar kelas B ).
Option pada kolom Flag:
◦ Flag U ( up ) menandakan interface telah siap dipakai.
◦ Flag H ( host ) menandakan hanya satu host yang dapat dicapai melalui rute ini.
Berarti, rute ini hanya menuju ke host tertentu ( bedakan dengan rute ke suatu
network yang mungkin memiliki puluhan / ratusan host ). Kebanyakan rute yang
ada pada routing table menuju ke network, bukan ke host tertentu. Hal ini untuk
memperkecil ukuran routing table. Suatu instansi mungkin hanya memiliki satu
network, tetapi network tersebut mungkin terdiri dari ratusan host.
Mudah dimengerti bahwa jika seluruh IP Address dari host yang ada pada
network tujuan dimasukkan dalam routing table, ukurannya akan membengkak
dengan cepat. Cukup nomor networknya saja yang dicantumkan karena telah
mewakili nomor seluruh host pada network tersebut.
◦ Flag b → alamat broadcast
◦ Flag C → rute sedang digunakan
◦ Flag c → sama seperti flag sebelumnya, tapi flag ini menunjuk ke protokol
yang spesifik
◦ Flag G → rute memerlukan gatway lagi
JOBS
HEET
TEUM
◦ Flag S → ditambah secara manual
JOBS
HEET
TEUM
Untuk akses ke network yang lain, network token ring di atas hanya
memiliki satu gateway, yakni yang ber-IP Address 167.205.20.11. Untuk itu,
seluruh host yang ada
pada network token ring ( kecuali gateway ) dapat menambahkan default routing sbb:
# route -n add default 167.205.20.11 1
add net default: gateway 167.205.20.11
Dengan perintah ini, rute ke seluruh network ( selain network lokal ) akan
ditempuh melalui gateway 1 (167.205.20.11). Option -n tidak harus digunakan.
Option tersebut hanya untuk menampilkan address secara numerik untuk
menghindari permintaan ke Name Server yang belum tentu bekerja. Metric 1
dipakai sebagai metric terkecil untuk rute melalui gateway ekstenal, untuk
memberikan prioritas tertinggi pada rute ini. Jika kita periksa kembali routing table
setelah memasukkan default routing ini, akan muncul
sbb :
$ netstat -nr
Routing tables
Destination Gateway Flags Refcnt Use Interface
127.0.0.1 127.0.0.1 UH 1 105 lo0 default 167.205.20.11 UG
0 0 ed0
167.205.20.0 167.205.20.3 U 35 3075 ed0
Pada routing table di atas terlihat adanya entri default routing. Flag G
menandakan rute default ini melalui eksternal gateway ( host 167.205.20.11 ).
Pada network Ethernet ( 167.205.22.0 ) ada 3 buah gateway. Untuk host-host
pada network ini, routing table dapat dibentuk secara statis. Misalkan kita berada
pada host
167.205.22.3. Network 167.205.20.0 dapat dicapai melalui gateway 1
(167.205.22.5), network 44.132.1.0 melalui gateway 2 (167.205.22.18) dan akses
ke network yang lebih besar, misalkan ke Internet Provider, dicapai melalui
gateway 3 (167.205.22.20). Untuk
itu, setelah routing minimal dapat ditambahkan perintah routing sbb :
# route -n add 167.205.20.0 167.205.22.5 1
add net 167.205.20.0: gateway 167.205.22.5
JOBS
HEET
TEUM
# route -n add 44.132.1.0 167.205.22.18 1
JOBS
HEET
TEUM
add net 44.132.1.0: gateway 167.205.22.18
Routing table akan bertambah menjadi :
$ netstat -nr
Routing tables
Destination Gateway Flags Refcnt Use Interface
127.0.0.1 127.0.0.1 UH 1 105 lo0
167.205.22.0 167.205.22.3 U 28 9808 ed0
default 167.205.22.20 UG 0 0 ed0
167.205.20.0 167.205.22.5 UG 0 0 ed0
44.132.1.0 167.205.22.18 UG 0 0 ed0
Agar routing table terbentuk pada saat start up komputer, perlu di set routing
statis dengan beberapa modifikasi sbb :
◦ Tambahkan static routing yang diinginkan sesuai konfigurasi network
◦ Non-aktifkan semua perintah dari file startup yang menjalankan protokol
routing. Untuk host di atas, edit file rc.local untuk menambahkan statement route
sbb:
route -n add default 167.205.22.20 1 > /dev/console route -n add 167.205.20.0 167.205.22.5 1 >
/dev/console
route -n add 44.132.1.0 167.205.22.18 1 > /dev/console
Startup file untuk setiap sistem mungkin saja berbeda, tetapi pada dasarnya
memiliki prosedur yang sama. Bacalah selalu dokumentasi dari sistem anda.
4. PROSEDUR PRAKTIKUM
KONFIGURASI MIKROTIK ROUTERBOARD 750
Mikrotik sebagai gateway adalah salah satu
konfigurasi yang paling sering ditemui selain sebagai
manajemen bandwidth. Mikrotik sebagai gateway
maksudnya adalah router mikrotik dimanfaatkan
sebagai pintu gerbang tempat keluar masuknya paket
dari dan ke internet, jadi semua paket akan
dilewatkan melalui Mikrotik. Topologi
yang digunakan pada jaringan model ini sangat sederhana, karena konfigurasi ini juga
JOBS
HEET
TEUM
ada ah konfigura da a bagi e eorang yang ngin be a a entang M krot k. Se ap orang
yang ngin be a a entang M krot k harus bi a me akukan konfigura ni Berikut gamba
yang aya bua untuk menggambarkan opologi aringan di TE UM
Gamba Topologi aringan D TE-UM
Se ngan yang digunakan uga anga ederhana Berikut ni akan perl ha kan e ngan
l si s r s s i l j r t i i ti
i l j r t i i s l si i .
r s t t j - .
r J i
tti j s t s . i i t s tti
Mikrotik sebagai gateway menggunakan Winbox. Untuk jaringan di UM
menggunakan 3 DNS yaitu :
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------- DNS 1 : 100.100.100.1 DNS 1 : 100.100.100.2 DNS 1 : 100.100.100.3 Gateway untuk FT : 192.168.9.5 IP TE-UM : 192.168.9.213 IP Untuk JARKOM : 192.168.50.1 Untuk Praktikum kali ini menggunakan range IP 192.168.50.100 – 192.168.50.120 --------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disini menggunakan RouterBoard Mikrotik versi 5.6 dan dimana pada port pertama
saya colokkan kabel yang berasal dari ISP, dan port kedua dicolokkan ke Switch yang
terhubung ke LAN. Anda juga bisa menggunakan RouterBoard, sama saja.
A. Persiapan Awal
1. Hidupkan Mikrotik RouterBoard 2. Pastikan semua sudah terpasang dengan baik seperti topologi diatas. 3. Nyalakan salah satu komputer client untuk mensetting RouterBoard Mikrotik
menggunakan Winbox. Kalau belum punya software Winbox, silahkan download di situs Mikrotiknya.
4. Jalankan Winboxnya. 5. Maka akan muncul jendela kecil, yaitu tampilan awal dari Winbox.
JOBS
HEET
TEUM
6. Klik tombol yang memiliki tiga titik […] disamping tombol [Connect] 7. Jika Routernya sudah terkoneksi dengan baik ke LAN, maka akan muncul
sebuah list yang berisikan MAC Address dan IP Address. 8. Klik saja MAC Addressnya, lalu klik [Connect] 9. Maka akan muncul jendela admin dari router Mikrotik yang diremote menggunakan
Winbox. 10. Apabila RouterBoard Mikrotik yang Anda gunakan ini sebelumnya sudah
pernah disetting, maka lakukanlah reset ulang agar semua settingan kembali seperti awal pada saat belum dilakukan setting apapun. Caranya adalah klik tombol [New Terminal].
11. Maka akan muncul sebuah jendea yang memiliki latar belakang putih. 12. Ketikkanlah pada jendela putih itu tulisan, [system reset], jika diminta memilih
Yes atai No, pilih saja Yes dengan menekan tombol [Y]. 13. Setelah di reset biasanya router akan terdisconnect, konekkan kembali
dengan langkah yang sudah dijelaskan sebelumnya. 14. Maka akan muncul jendela yang menanyakan, apakah akan menggunakan
settingan default dari Mikrotik atau ingin menggunakan settingan sendiri. Klik [Remove Configuration] karena kita akan melakukan settingan sendiri.
15. Lalu agar mudah untuk diidentifikasi berikanlah nama untuk router yang digunakan.
Dari [System] > [Identify]. Ketikkan nama router yang Anda inginkan, klik [Ok]. Disini saya memberikan nama [Gateway]. Sampai disini router sudah siap untuk dikonfigurasi.
B. Memberikan Komentar pada interface
Selanjutnya adalah memberikan komentar pada masing-masing interface agar
mudah kita kenali, mana yang untuk ke ISP/Internet dan mana yang untuk ke LAN:
1. Klik [Interface]. 2. Klik pada interface [ether1]. 3. Klik icon yang bergambar kertas berwarna kuning, lalu isika komennya. Disini
saya memberikan komen [TO INTERNET], karena interface ini yang akan menuju internet. Begitu juga untuk [ether2]. Saya berikan komen [LOKAL]. Karena interface ini yang akan terhubung langsung ke jaringan lokal [LAN].
JOBS
HEET
TEUM
C. Memberikan IP Address
Untuk memberikan IP Address lakukan langkah berikut ini:
1. Klik [IP] 2. Pilih [Address] 3. Maka akan muncul jendela baru. Klik tanda [+] berwarna merah yang berada
di sisi kiri atas dari jendela baru yang muncul tadi. 4. Ketikkan IP Address yang mengarah ke internet beserta subnetnya. Misalnya
saya masukkan 192.168.50.222/24. Disini saya menggunakan simulasi, jadi jangan heran saya memasukkan IP Address seperti itu. Untuk Anda, silahkan Anda sesuaikan sendiri.
5. Setelah memasukkan, klik [Apply], maka akan muncul [Network Address] dan
[Broadcast Addressnya]. 6. Pilih interface yang mengarah ke internet, disini saya memilih [ether1]. 7. Berikan komentar agar mudah dikenali dengan mengklik [Comment]. Berikan
komentar Anda, disini saya memberikan komentar [IP Internet] Klik [Ok]
JOBS
HEET
TEUM
Dengan langkah diatas kita telah menambahkan IP Address yang mengarah ke internet, selanjutnya adalah menambahkan IP Address yang mengarah ke jaringan lokal. Untuk caranya sama dengan langkah diatas, yaitu:
8. Klik lagi tanda [+] berwarna merah. 9. Ketikkan IP Address yang mengarah ke jaringan lokal beserta subnetnya.
Misalnya saya masukkan 192.168.88.1/24. Untuk Anda, silahkan Anda sesuaikan dengan selera.
10. Setelah memasukkan, klik [Apply], maka akan muncul [Network Address] dan
[Broadcast Addressnya]. 11. Pilih interface yang mengarah ke lokal, disini saya memilih [ether2]. 12. Berikan komentar agar mudah dikenali dengan mengklik [Comment].
Berikan komentar Anda, disini saya memberikan komentar [IP Lokal]. 13. Klik [Ok]
D. Menambahkan Routing Table
Agar jaringan lokal bisa melakukan akses ke jaringan luar (internet), maka harus
dibuat routing table. Agar paket memiliki arah tujuan yang jelas dan paket tersebut
tahu bagaimana cara dia menuju tujuannya, caranya adalah:
1. Klik [IP] 2. Klik [Routes], maka akan terlihat 2 buah routing default. 3. Klik tanda [+] yang berwarna merah dibagian atas, maka akan muncul jendela baru. 4. Pada [Destination] biarkan dengan [0.0.0.0/0]. 5. Pada [Gateway] isikan IP Address yang menjadi gateway dari router Anda.
Disini saya memasukkan [192.168.50.1]. 6. Tambahkan komentarnya. 7. Klik [Ok].
E. Menambahkan NAT Rule
Tujuan membuat NAT rule adalah agar paket bisa dilewatkan ke jaringan luar atau
internet. Agar paket yang berasal dari interface lokal [ethe2] bisa sampai ke tujuannya
dengan melewati interface internet [ether1]. Caranya adalah sebagai berikut:
1. Klik [IP]. 2. Pilih [Firewall]. 3. Masuk ke tab [NAT]. 4. Klik tanda [+] yang berwarna merah, maka akan muncul jendela [New NAT Rule]. 5. Pada [Chain] pilih [srcnat]. 6. Pada [Out Interface] pilih interface yang mengarah ke internet, yaitu [ether1]. 7. Masuk ke ta [Action]. 8. Pada [Action] pilih [masquerade]. 9. Klik [Apply]. 10. Tambahkan komentar jika perlu. Penuli menambahkan komentar [NAT Rule].
Klik [Ok] jika sudah selesai.
JOBS
HEET
TEUM
F. Memasukkan DNS Server
DNS digunakan sebagai penerjemah dari nama domain ke alamat IP, dan sebaliknya,
yaitu dari alamat IP ke nama domain. Jadi apabila pengguna mengetikkan
google.com di web browser, maka itu berarti pengguna memanggil alamat IP
dari google.com yaitu
74.125.71.103. caranya adalah sebagai berikut:
1. Klik [IP]. 2. Pilih [DNS], maka akan muncul jendela [DNS]. 3. Klik [Settings]. 4. Pada [Primary DNS] masukkan DNS utama. Misalnya saya masukkan DNS UM
yaitu [100.100.100.2]. 5. Pada [Secondary DNS] masukkan DNS alternatif. Misalnya [8.8.8.8] yaitu DNS
yang dibuat oleh Google. 6. Berikan centang pada [Allow Remote Requests].
Klik [Ok] jika sudah selesai. JOBS
HEET
TEUM
G. Tes Konfigurasi
Setelah itu langkah terakhir dari seting di router adalah melakukan pengecekan
apakah konfigurasi yang dilakukan sudah benar atau belum. Caranya adalah:
1. Klik [New Terminal]. 2. Lakukan ping ke salah satu domain yang Anda inginkan. Misalnya
[ping google.com]. jika sudah ada balasan, mkaa berarti router sudah berhasil terkoneksi ke internet.
3. Selanjutnya adalah melakukan tes koneksi ke internet dari klien, namun sebelumnya IP Address dari klien harus diatur sesuai dengan konfigurasi yang telah dibuat. Berikut adalah konfigurasi klien sesuai dengan konfigurasi yang penulis buat dari Windows 8:
IP Address : 192.168.88.2 Subnet mask : 255.255.255.0 Default Gateway : 192.168.88.1 Preferred DNS : 100.100.100.2 Alternate : 8.8.8.8
Lakukan ping dari Command Prompt ke salah satu domain di internet, misalnya google.com dengan mengetikkan perintah [ping google.com]. jika ada reply itu berarti konfigurasi sudah berhasil. Jika belum coba lebih teliti lagi dalam melakukan konfiurasi. Selamat mencoba.
H. Manajemen Bandwith Pada Mikrotik
Mikrotik, pada dasarnya mempunyai 2 sistem managemen bandwidth yaitu Simple
Queues dan Queue Tree. Simple Queues sering digunakan sebagai manajemen
bandwidth dengan limit IP Address (simple limit) sedangkan Queue Tree lebih
spesifik lagi yaitu content
JOBS
HEET
TEUM
website misalnya extention dan alamat website. Kali ini saya akan mencoba
konfigurasi kedua sistem tersebut yaitu dengan :
1. Membatasi bandwidth berdasarkan IP Address [Simple Queues]
2. Membatasi bandwidth berdasarkan extention content [Queue Tree]
Agar lebih mudah difahami maka pertama kita akan mencoba konfigurasi Simple
Queues dengan metode IP Address.
Tambahkan Simple Queues
Tambahkan Target Network JOBS
HEET
TEUM
Tambahkan Target Per IP Address
Jangan Lupa Parent dibawah “ALL”
JOBS
HEET
TEUM
Tambahkan beberapa parent sesuai dengan keperluan anda, seperti pada contoh berikut ini:
JOBS
HEET
TEUM
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
6. DAFTAR REFERENSI I. Sekitar Mikrotik, (Online), (http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/
Sekitar_Mikrotik), Diakses tanggal 17 February 2013
JOBS
HEET
TEUM