1 pengenalan peralatan jaringan dan teknik ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2....

108
1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK PENGKABELAN Modul berikut menjelaskan tentang konsep dasar jaringan yang berisi tentang prinsip komunikasi data, koneksi jaringan computer, macam-macam peralatan jaringan, dan pengkabelan. Dalam materi pengkabelan akan fokus pada kabel UTP untuk membuat kabel straight through, crossover dan rollover. I. TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan baik secara straight atau crossover. Mengimplementasikan teknik pengkabelan secara individu atau kelompok dan melakukan pengujian pada jaringan LAN. Mengetahui kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan pada saat implementasi pengkabelan. II. PERALATAN 1. Beberapa PC untuk konfigurasi jaringan 2. Hub/Switch 3. NIC yang tertancap pada setiap PC 4. Konektor RJ 45 5. Crimp Tool 6. Cable Tester 7. Kabel UTP Category 5 JOBSHEET TEUM

Upload: others

Post on 20-Jul-2021

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

1

PENGENALAN PERALATAN

JARINGAN DAN TEKNIK

PENGKABELAN

Modul berikut menjelaskan tentang konsep dasar jaringan yang berisi tentang prinsip

komunikasi data, koneksi jaringan computer, macam-macam peralatan jaringan, dan

pengkabelan. Dalam materi pengkabelan akan fokus pada kabel UTP untuk membuat

kabel straight through, crossover dan rollover.

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan baik secara straight atau

crossover.

Mengimplementasikan teknik pengkabelan secara individu atau kelompok dan

melakukan pengujian pada jaringan LAN.

Mengetahui kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan pada saat

implementasi pengkabelan.

II. PERALATAN

1. Beberapa PC untuk konfigurasi jaringan

2. Hub/Switch

3. NIC yang tertancap pada setiap PC

4. Konektor RJ 45

5. Crimp Tool

6. Cable Tester

7. Kabel UTP Category 5

JOBS

HEET

TEUM

Page 2: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

III. Teori Dasar

Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan atau komputer yang saling

dihubungkan untuk berbagi sumber daya.

Peralatan jaringan yang umum dipakai adalah sbb:

1. MODEM

Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan

bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap

untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal

informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga

informasi tersebut dapat diterima dengan baik.

Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat

komunikasi dua arah.

Jenis Modem :

a. Modem ADSL

Modem teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscribe Line) yang

memungkinkan berselancar internet dan menggunakan telepon analog secara

berbarengan. Caranya sangat mudah, untuk ADSL diberikan sebuah alat yang disebut

sebagai Splitter atau pembagi line. Posisi Splitter ditempatkan di depan ketika line

telepon masuk. Artinya anda tidak boleh mencabangkan line modem untuk ADSL

dengan suara secara langsung. Alat Splitter berguna untuk menghilangkan gangguan

ketika anda sedang menggunakan ADSL modem. Dengan Splitter keduanya dapat

berjalan bersamaan, sehingga pengguna dapat menjawab dan menelpon seseorang

dengan telepon biasa. Di sisi lain, pengguna tetap dapat terkoneksi dengan internet

melalui ADSL modem.

JOBS

HEET

TEUM

Page 3: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Gambar 1. Penggunaan Modem ADSL

Gambar 2. Splitter ADSL

Modem ADSL umumnya mempunyai dua tipe koneksi ke komputer:

1. USB (Universal Serial Bus)

Gambar 3. Konektor USB

JOBS

HEET

TEUM

Page 4: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

2. Ethernet/LAN port

Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem

Modem ADSL juga ada yang digabungkan dengan Fitur Wireless sehingga bisa

mendistribusikan koneksi ke perangkat wireless atau ke laptop langsung.

Gambar 5. ADSL Modem dengan Fitur Wireless

b. Modem GSM/CDMA

Modem GSM/CDMA support dengan tipe jaringan GPRS/EDGE dan 3G/HSDPA

yang merupakan layanan internet dari operator selular. Modem GSM/CDMA memakai

koneksi USB untuk terhubung ke komputer client.

JOBS

HEET

TEUM

Page 5: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Gambar 6. Berbai Jenis Modem

Untuk memperkuat sinyal, bisa ditambahkan antena eksternal dengan koneksi

memakai konektor induksi atau memakai pigtail (tergantung jenis modemnya)

JOBS

HEET

TEUM

Page 6: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Gambar 8. Berbagai Tipe Antena Eksternal

c. Modem Satelit/VSAT

VSAT (dalam bahasa Inggris, merupakan singkatan dari Very Small Aperture

Terminal) adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima

berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT

adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus

sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi. Sebenarnya piringan VSAT tersebut

menghadap ke sebuah satelit geostasioner. Satelit geostasioner merupakan satelit

yang selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada

sumbunya yang dimungkinkan karena mengorbit pada titik yang sama di atas

permukaan bumi, dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya.

JOBS

HEET

TEUM

Page 7: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Gambar 9. Antena Parabola VSAT

Gambar 10. Modem VSAT

2. HUB dan SWITCH

Secara fisik HUB dan SWITCH sama, kegunaan secara umum pun sama yaitu

menghubungkan antara device jaringan dan/atau antara komputer dalam jaringan.

Tetapi sebenarnya cara kerjanya berbeda jauh.

a. HUB

Hub merupakan suatu device pada jaringan yang secara konseptual beroperasi

pada layer 1 (Physical Layer). Maksudnya, hub tidak menyaring menerjemahkan

sesuatu, hanya mengetahui kecepatan transfer data dan susunan pin pada kabel. Cara

kerja alat ini adalah dengan cara mengirimkan sinyal paket data ke seluruh port pada

hub sehingga paket data tersebut diterima oleh seluruh computer yang berhubungan

dengan hub tersebut kecuali computer yang mengirimkan. Sinyal yang dikirimkan

tersebut diulang-ulang walaupun paket data telah diterima oleh komputer tujuan. Hal ini

menyebabkan fungsi colossion lebih sering terjadi.

Misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat

yang sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D, maka akan terjadi tabrakan

JOBS

HEET

TEUM

Page 8: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

(collision) karena menggunakan jalur yang sama (jalur broadcast yang sama)

sehingga paket data akan menjadi rusak yang mengakibatkan pengiriman ulang paket

data. Jika hal ini sering terjadi maka collison yang terjadi dapat mengganggu aktifitas

pengiriman paket data yang baru maupun ulangan. Hal ini mengakibatkan penurunan

kecepatan transfer data. Oleh karena itu secara fisik, hub mempunyai lampu led yang

mengindikasikan terjadi collision.

Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada hub, maka pengiriman

paket data tersebut akan terlihat dan terkirim ke setiap port lainnya sehingga bandwidth

pada hub menjadi terbagi ke seluruh port yang ada. Semakin banyak port yang tersedia

pada hub, maka bandwidth yang tersedia menjadi semakin kecil untuk setiap port.

Hal ini membuat pengiriman data pada hub dengan banyak port yang terhubung

pada komputer menjadi lambat.

Gambar 11. Hub

b. SWITCH

Switch merupakan suatu device pada jaringan yang secara konseptual berada

pada layer 2 (Datalink Layer) dan ada yang layer 3 (Network Layer). Maksudnya, switch

pada saat pengirimkan data mengikuti MAC address pada Network Interface Card (NIC)

sehingga switch mengetahui kepada siapa paket ini akan diterima. Jika ada collision

yang terjadi merupakan collision pada port-port yang sedang saling berkirim paket data.

Misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat yang

sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D, maka tidak akan terjadi tabrakan

(collision) karena alamat yang dituju berbeda dan tidak menggunakan jalur yang sama.

JOBS

HEET

TEUM

Page 9: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Semakin banyak port yang tersedia pada switch, tidak akan mempengaruhi bandwidth

yang tersedia untuk setiap port.

Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada switch, maka

pengiriman paket data tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap port

lainnya sehingga masing-masing port mempunyai bandwidth yang penuh. Hal ini

menyebabkan kecepatan pentransferan data lebih terjamin.

Gambar 12. Switch

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa switch lebih baik daripada hub

baik secara perbandingan konseptual maupun secara prinsip kerjanya. Perbedaan cara

kerja ini menjadi perbedaan mendasar antara hub dengan switch. Perbedaan ini pula

mengakibatkan transfer data switch lebih cepat daripada hub karena switch langsung

mengirim paket data ke komputer tujuan, tidak mengirim ke seluruh port yang ada

(broadcast) sehingga bandwidth yang ada pada switch dapat digunakan secara penuh.

Manageable Switch VS Unmanageable Switch

Switch yang beredar dipasaran ada dua jenis, unmanageable dan manageable.

Jika kita beli selama ini kemungkinan besar jenis unmanageable switch. Manageable

switch memiliki kelebihan-kelebihan tertentu dibanding unmanageable switch (tentunya

dikomparasi dengan harga yang lebih mahal dibanding unmanageable switch)

Fungsi-fungsi Manageable Switch sbb:

Mengaktifkan/menonaktifkan port-port tertentu.

Memberi prioritas lebih tinggi untuk port tertentu.

Mengaktifkan pengaturan bandwith untuk masing-masing port.

JOBS

HEET

TEUM

Page 10: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Snmp monitoring dan mencek apakah peralatan yang terhubung ke switch aktif

atau tidak.

link aggregation, menggabungkan beberapa port menjadi satu koneksi

untuk mendapatkan bandwidth yang lebih besar.

Gambar 13. Manageable Switch

3. NIC (Network Interface Card) /LAN Card

NIC (Network Interface Card) adalah expansion board yang digunakan supaya

komputer dapat dihubungkan dengan jaringan. Sebagian besar NIC dirancang untuk

jaringan, protokol, dan media tertentu. NIC biasa disebut dengan LAN card (Local Area

Network Card). LAN Card yang secara umum dipakai, berbasis teknologi Ethernet.

Ethernet LAN Card jenisnya ada dua:

1. 10/100 BaseT

Bekerja di kecepatan maksimal10mbps sampai 100mbps

2. Gigabit Lan

Bekerja di kecepatan maksimal 1000mbps/1 gbps

Tipe konektor LanCard ada dua:

1. BNC : untuk kabel Coaxial.

2. RJ45 : untuk kabel UTP/STP (ini yang secara umum dipakai)

JOBS

HEET

TEUM

Page 11: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

NIC Combo (BNC (putih) dan RJ45)

Single Port LanCard

Multiport LanCard & PCI

Secara umum, Lancard menggunakan slot PCI untuk terhubung dengan

Motherboard, tetapi dengan perkembangan yang ada sekarang, dan mulai di pakenya

JOBS

HEET

TEUM

Page 12: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

port PCI express, maka lancard ada yang memakai port PCIe. Cirinya,

boardconectornya lebih pendek dibanding PCI biasa.

JOBS

HEET

TEUM

Page 13: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

PENGKABELAN

Media kabel yang digunakan dalam jaringan komputer bermacam-macam :

Kabel Coaxial

Kabel Twisted pair

Kabel Fiber Optik

Untuk pembahasan berikut, kita hanya membahas kabel jenis Twisted Pair (yang

secara umum dipakai adalah jenis UTP)

Kabel Twisted Pair

Kabel Twisted Pair adalah kabel jaringan yang terdiri dari beberapa kabel yang

dililit perpasangan. Tujuannya dililit perpasangan ada untuk mengurangi induksi

elektromagnetik dari luar maupun dari efek kabel yang berdekatan.

Kategori Kabel Twisted Pair adalah sbb :

Kategori Bandwidth Kegunaan

Cat 1 4MHz Telepon dan Modem

Cat 2 10MHz Sistem terminal kuno

Cat 3 16MHz 10BASE-T and 100BASE-T4 Ethernet

Cat 4 20MHz 16 Mbit/s Token Ring

Cat 5 100MHz 100BASE-TX Ethernet

Cat 5e 100MHz 100BASE-TX & 1000BASE-T Ethernet

Cat 6 250MHz 1000BASE-T Ethernet

Cat 6e 250MHz 10GBASE-T (under development)

Ethernet Cat 6a 500MHz 10GBASE-T (under development)

Ethernet Cat 7 600MHz Belum diaplikasikan

Cat 7a 1200MHz Telephone, CATV, 1000BASE-T

berjalan dalam satu kabel yang sama.

Ada tiga jenis kabel Twisted Pair, yaitu :

JOBS

HEET

TEUM

Page 14: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

1. UTP ( Unshielded Twisted Pair )

Kabel UTP adalah kabel Twisted Pair tanpa ada foil pelindung luar. Kabel ini

umumnya digunakan untuk instalasi indoor dan lalu lintas data yang tidak sensitif.

2. FTP ( Foiled Twisted Pair) atau S/UTP

Kabel FTP atau yang dikenal juga sebagai S/UTP menggunakan aluminium foil

untuk melindungi lapisan terluar (dibawah karet luar), untuk mengurangi interferensi

elektromagnetik dari luar.

3. STP ( Shielded Twisted Pair )

Kabel STP menggunakan lapisan aluminium foil untuk melindungi setiap pasangan

kabel di dalamnya. Varian lain seperti S/STP juga menambahkan lapisan foil dibawah

karet terluar (seperti FTP) untuk pelindungan ekstra terhadap interferensi

elektromagnetik.

JOBS

HEET

TEUM

Page 15: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Secara umum kabel UTP menghubungkan komputer-komputer dan peralatan-

peralatan melalui Switch/Hub.

Untuk keperluan ini maka kabel Twisted Pair (contoh UTP Cat5) menggunakan

konfigurasi/susunan kabel straight. Ujung kabel UTP terhubung ke Switch dan Lancard

menggunakan konektor RJ45.

Kabel CrossOver digunakan khusus untuk menghubungkan dua komputer

secara langsung tanpa menggunakan switch. Kabel Cross dibuat dengan menukar

kabel 1 – 3 dan kabel 2 – 6.

JOBS

HEET

TEUM

Page 16: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

POE (Power Over Ethernet)

Poe adalah sistem injeksi listrik melalui kabel UTP. Seperti keterangan diatas,

bahwa kabel 4,5,7,8 tidak digunakan untuk transfer data dalam kabel UTP. Untuk itu

dengan Injector POE maka listrik bisa dialirkan melalui kabel-kabel tersebut untuk

memberikan power ke alat-alat jaringan, biasanya hal ini digunakan untuk Access Point

atau Switch. Hal ini cukup efisien karena dengan hanya satu kabel maka dapat

dilewatkan sinyal data dan sinyal listrik bersamaan.

JOBS

HEET

TEUM

Page 17: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

JOBS

HEET

TEUM

Page 18: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

IV. Prosedur Praktikum

Merakit Kabel Straight

1. Potonglah kabel sesuai dengan panjang yang diperlukan, yaitu dengan cara

membuang (mengupas) bagian pelindung luar kabel, kemudian bersihkan dan

rapikan kedua ujung kabel.

2. Susunlah warna urutan kabel sesuai dengan gambar dibawah ini:

3. Urutkanlah pemasangan kabel pada konektor sesuai dengan urutan.

4. Setelah kabel dimasukkan ke kou nektor, lalu klem (jepitlah) konektor dengan

tang klem hingga terminal-terminal menjepit kabel dengan kuat.

5. Pasang kedua ujung kabel dengan konektor, lalu lakukan pengujian dengan

menggunakan kabel tester.

6. Setelah berhasil melakukan pemasangan kabel pada konektor dengan

pengetesan dengan kabel tester, hubungkan dua buah PC dengan kabel

tersebut, apakah bisa?

7. Laporkan hasil kabel yang telah anda buat

Merakit Kabel Cross

1. Potonglah kabel sesuai dengan panjang yang diperlukan, yaitu dengan cara

membuang (mengupas) bagian pelindung luar kabel, kemudian bersihkan dan

rapikan kedua ujung kabel.

2. Susunlah warna urutan kabel sesuai dengan gambar di bawah ini.

JOBS

HEET

TEUM

Page 19: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

3. Urutkanlah pemasangan kabel pada konektor sesuai dengan urutan.

4. Setelah kabel dimasukkan ke konektor, lalu klem (jepitlah) konektor dengan tang

klem hingga terminal-terminal menjepit kabel dengan kuat.

5. Pasang kedua ujung kabel dengan konektor, lalu lakukan pengujian dengan

menggunakan kabel tester.

6. Setelah berhasil melakukan pemasangan kabel pada konektor dengan

pengetesan dengan kabel tester, hubungkan dua buah PC dengan kabel

tersebut, apakah bisa?

7. Laporkan hasil pengkabelan kabel yang telah anda buat !

V. TUGAS (JAWAB DENGAN SINGKAT DAN JELAS)

1. Sebutkan kelebihan dan kekurangan masing-masing jika kita memakai media

UTP, Coaxial, fiber optic, dan wireless!

2. Gambarkan penampang pin yang ada pada kebl UTP dan sebutkan apa nama

dan kegunaan tiap pin!

3. Apakah bisa kita merubah susunan kabel untuk kabel tipe Cross dan Straight?

(Bisa/Tidak), Berikan penjelasannya!

JOBS

HEET

TEUM

Page 20: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Modul ini berisi cara konfigurasi perangkat yang digunakan dalam jaringan

komputer. Contoh sederhana membangun jaringan komputer menggunakan

perangkat-perangkat yang sederhana menggunakan simulasi packet tracer.

I. TUJUAN

Mengenali perangkat lunak jaringan berdasarkan fungsinya

Mahasiswa dapat mengatur IP address di Windows

Mahasiswa dapat melakukan sharing file antara Windows

Menggunakan software packet tracer untuk simulasi jaringan sederhana

II. PERALATAN

PC/Laptop dengan sistem operasi Windows

Packet tracer

Kabel Cross

III. DASAR TEORI

Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang saling berhubungan

antara satu dengan lainnya yang menggunakan media komunikasi dan protokol

sehingga dapat saling berbagi informasi. Manfaat dari jaringan komputer adalah:

a. Membagi sumber daya: berbagi pemakaian printer, Harddisk, Database

b. Komunikasi: surat elektronik dan instant messaging

c. Akses informasi: web browsing.

File Sharing Merupakan penyediaan dan penerimaan file digital melalui sebuah

jaringan, menggunakan model terpusat atau model peer-to-peer (P2P) ataupun

2

KONFIGURASI

JARINGAN

KOMPUTER dan

Pengenalan Packet

Tracer

JOBS

HEET

TEUM

Page 21: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Client-Server. File disimpan dan dilayani oleh personal computers user atau

disimpan di suatu PC yang bertindak sebagai server. Mereka yang terlibat dalam file

sharing di Internet merupakan penyedia file (upload) dan penerima file (download).

File sharing adalah aktifitas dimana para pengguna Internet dapat berbagai file

dengan pengguna Internet lainnya dengan cara penyedia file terlebih dahulu

mengupload file ke komputer server dan kemudian para pengguna Internet yang

lainnya dapat mendownload file tersebut dari komputer server.

Untuk berkomunikasi dengan host lain di dalam suatu jaringan, sebuah host

harus mempunyai Internet Protocol (IP) Address. Pada praktikum ini, IP yang

digunakan adalah IPv4 yang secara detil akan dipelajari pada Kegiatan Praktikum 4.

IP address sendiri terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian network address

dan node/host address. IPv4 terdiri dari 5 class, yaitu A, B, C, D dan E. Kelas A, B,

dan C digunakan untuk pengalamatan komputer pada jaringan intranet maupun

internet. Sedangkan kelas D digunakan untuk multicasting dan kelas E untuk riset.

Berikut ini adalah alokasi bit untuk alamat IPv4 :

Kelas A :

- Bit pertama adalah 0

- 8 bit pertama adalah bit network dan 24 bit selanjutnya adalah bit host.

- Jumlah network = 128

- Jumlah host per network = 16.777.216

JOBS

HEET

TEUM

Page 22: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Kelas B :

- Bit pertama adalah 10

- 16 bit pertama adalah bit network dan 16 bit selanjutnya adalah bit host

- Jumlah Network = 16.384

- Jumlah Host per Network = 65.536

Kelas C:

- Bit pertama adalah 110

- 24 bit pertama adalah bit network dan 8 bit selanjutnya adalah bit host

- Jumlah Network = 2.097.152

- Jumlah Host per Network = 254

IV. PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Langkah Setting IP Address Di Windows (Latihan 1)

- Siapkan dua komputer dengan sistem operasi Windows

- Pastikan kartu jaringan (NIC) telah terpasang dan terinstall dengan benar

- Siapkan kabel UTP cross hasil dari praktikum sebelumnya

- Pasang kabel cross antara dua komputer

- Atur IP Address Komputer 1 dengan alamat 192.168.x.1

- Atur IP Address Komputer 2 dengan alamat 192.168.x.2

(x = nomor kelompok)

JOBS

HEET

TEUM

Page 23: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

- Tampilkan command prompt Windows (Windows shell) (minta petunjuk

asisten jika tidak tahu)

- Lakukan perintah ping 192.168.1.x dari Komputer 1 dan ping 192.168.1.x dari

Komputer 2

- Catat apa yang terjadi.

2. Sharing Folder (Latihan 2)

- Ubah nama komputer dengan NAMA KELOMPOK dan workgroup dengan

nama “JARKOM”. Untuk mengatur Computer Name dan Workgroup adalah

sebagai berikut:

Klik kanan My Computer, lalu klik Properties.

Klik Change Setting.

Klik Change

JOBS

HEET

TEUM

Page 24: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Isi Computer Name dan Workgroup dengan nama yang telah ditentukan

di atas, kemudian klik OK, kemudian restart PC lalu tunggu hasilnya.

JOBS

HEET

TEUM

Page 25: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Catat dan print screen hasil perubahan konfigurasi Computer Name dan

Workgroup komputer anda.

3. Konfigurasi dan Setting Sharing Data (Latihan 3)

- Buka aplikasi program Microsoft Word, ketik nama dan NIM anda, simpan

dengan nama biodata, masukan file biodata ke folder yang dibuat pada

langkah ke 2.

- Buat sebuah Folder dengan nama urutan kelompok anda

(contoh: kelompok_1) yang ingin di-sharing.

- Untuk melakukan konfigurasi sharing file/folder adalah sebagai berikut:

klik kanan pada file atau folder yang akan di-share kemudian klik

Properties.

Klik Tab Sharing, lalu klik Advanced Sharing

JOBS

HEET

TEUM

Page 26: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Klik kotak cek Share this folder, lalu klik Permissions.

Centang pada pilihan Allow kalau menginginkan akses penuh

(Full Control), lalu klik OK, klik OK, klik Close.

Selanjutnya menuju ke tab Security, dengan cara pilih File, Folder atau

Printer yang ingin di-share, lalu klik kanan, dan pilih Properties.

JOBS

HEET

TEUM

Page 27: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Apabila pada Group or user names, Everyone tidak ada maka kita harus

menambahkannya dengan cara klik Edit, kemudian klik Add. Setelah itu

akan muncul gambar di bawah ini . Lanjutkan dengan klik Advanced.

Selanjutnya akan keluar gambar seperti di bawah ini. Lanjutkan dengan

klik Find Now, maka akan muncul Search result dan cari yang Everyone,

dan klik OK, klik OK, klik OK, klik OK, dan selesai.

Untuk melihat hasil sharing yang telah kita lakukan, buka Windows

Explorer (tomobol logo Windows+E) dan klik pada Network, klik salah

satu komputer yang terkoneksi di jaringan, lalu lihat dan catat hasilnya.

4. Packet Tracer Packet tracer adalah sebuah simulator protocol jaringan yang

dikembangkan oleh Cisco System. Paket Tracer dapat mensimulasikan

berbagai macam protocol yg digunakan pada jaringan baik secara realtime

maupun dengan mode simulasi.

JOBS

HEET

TEUM

Page 28: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Membuat jaringan peer-to-peer menggunakan packet tracer (Latihan 4) :

Ambil 2 buah PC dari select device box pada bagian end devices ke

logical workspace seperti terlihat pada gambar dibawah ini :

Hubungkan 2 PC tadi dengan kabel yang sesuai (kabel cross) pada

masing-masing port Ethernet

JOBS

HEET

TEUM

Page 29: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jaringan peer to peer selesai dibuat, untuk melihat mengecek

apakah kedua PC sudah benar-benar tersambung, kita dapat melakukan

perintah ping atau memberikan paket ICMP dari PC0 ke PC1 atau

sebaliknya seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :

Set alamat IP tiap-tiap PC yang berada dalam 1 network (dalam hal ini

PC0 192.168.x.1; PC1 192.168.x.2)

Ping dapat dilakukan melalui virtual command line tiap PC atau

mengirimkan paket ICMP yang dapat kita klik langsung dari objek PC0 ke

PC1.

JOBS

HEET

TEUM

Page 30: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Selain mode realtime kita juga dapat memilih mode simulation, dimana

pada saat kita melakukan perintah, kita dapat mengetahui prorokol

yang digunakan dan apa yang sebenarnya terjadi pada setiap layer.

Contohnya pada saat perintah ping pada gambar dibawah ini.

Membuat jaringan sederhana dengan menggunakan fitur multi user

pada packet tracer (Latihan 5) :

Pada aplikasi packet tracer kita dimungkinkan untuk membuat

simulasi jaringan gabungan antara simulasi jaringan menggunakan packet

tracer di 2 atau lebih PC yang saling terhubung dalam satu network.

Contoh penggunaan :

JOBS

HEET

TEUM

Page 31: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Buat jaringan sederhana lalu masukkan awan multiuser :

Klik pada awan multi user peer0, lalu set mode ke outgoing, dan ip address

PC lain dimana terdapat simulasi jaringan yang akan dikoneksikan, set

peer network name dan password

Tekan tombol connect dan tunggu konfirmasi koneksi (mode incoming) di

PC yang dituju muncul. Setelah terkoneksi, kita langsung dapat

menjalankan 2 simulasi di PC yang berbeda.

JOBS

HEET

TEUM

Page 32: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

V. TUGAS PRAKTIKUM

Ketentuan alamat IP adalah : 192.168.x.z

X adalah nomer kelompok dan Z adalah banyaknya PC yang digunakan.

1. Membuat simulasi jaringan sederhana 3 buah PC yang saling terhubung

dengan menggunakan HUB.

2. Membuat simulasi jaringan sederhana 3 buah PC yang saling terhubung

dengan menggunakan SWITCH

JOBS

HEET

TEUM

Page 33: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

3. Membuat 2 buah jaringan local yang saling terhubung menggunakan HUB

dan SWITCH

**Komponen yang digunakan & Pengalamatan yang digunakan

VI. TUGAS RUMAH

1. Jika salah satu kabel dicabut, apa yang terjadi? Jelaskan?

2. Kemudian buat alamat komputer 1 sama dengan Komputer 2 yaitu

192.168.x.1, apa yang terjadi? Jelaskan?

3. Jelaskan secara singkat semua jenis permissions Authenticated Users?

4. Coba anda copy folder (ukuran <1 Gb dan ukuran >1 Gb)yang telah di Share

teman anda, kemudian lihat kecepatan transfer datanya? bagaimana

hasilnya? apakah yang mempengaruhi kecepatan transfer datanya?

*BONUS: Buat jaringan sejumlah 2 jaringan (Gedung A & Gedung B masing -

masing jaringan ada 10 PC dan 2 buah printer) yang saling terhubung satu sama

lain…..

JOBS

HEET

TEUM

Page 34: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

I. Tujuan Percobaan

Memahami konsep paket TCP dan UDP.

Mampu memonitoring paket TCP yang ada di jaringan.

Mampu dan memahami software aplikasi tools jaringan wireshark

II. Perangkat yang digunakan

PC/Laptop

Jaringan LAN/WIFI

Software wireshark

III. Teori Dasar

Dalam konsep komunikasi data suatu jaringan komputer, ada mekanisme

pengiriman data dari komputer sumber ke komputer tujuan dimana proses pengiriman

paket data tersebut sampai dengan benar ke komputer yang dituju. Tentunya dalam

proses pengiriman yang terjadi tidak semudah yang dipikirkan. Alasan pertama,

komputer tujuan berada jauh dari komputer sumber sehingga paket data yang dikirimkan

bisa saja hilang atau rusak di tengah jalan.

Alasan lainnya, mungkin komputer tujuan sedang menunggu/mengirimkan paket

data dari/ke komputer yang lain. Tentunya paket data yang akan dikirimkan diharapkan

sampai dengan tepat tanpa terjadi kerusakan. Untuk mengatur mekanisme komunikasi

data tersebut dibutuhkan pengaturan proses pengiriman data yang dikenal sebagai

protocol. Protokol di sini adalah sebuah perangkat lunak yang melekat pada setiap sistem

operasi tertentu.

A. Layer TCP/IP

Protokol TCP/IP (Transmision Control Protocol / Internet Protocol)

merupakan sekumpulan layer yang di desain untuk melakukan fungsi-fungsi

2

Analisa Jaringan Menggunakan

WireShark

JOBS

HEET

TEUM

Page 35: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

komunikasi data pada sebuah jaringan komputer, masing-masing layer bertanggung

jawab atas bagian-bagian tertentu dari proses komunikasi data, sehingga masing-

masing layer memiliki tugas yang berbeda satu sama lainya, dimana suatu layer

tidak perlu mengetahi kerja dari layer yang lain selama masih dapat melakukan

proses masing-masing.

Protokol TCP/IP memiliki sifat yang sangat fleksibel, sehingga dapat dengan

mudah untuk di implementasikan pada berbagai platform komputer dan interface

jaringan. Karena tidak melakukan spesifikasi terhadap suatu platform komputer atau

interface jaringan tertentu

Gambar 1. TCP/IP Layer

Fungsi dari masing-masing layer:

Aplication Layer, layer ini terdapat pada bagian teratas dari susunan layer,

disini semua aplikasi yang mengunakan protokol TCP/IP ditempatkan

Transport Layer, layer ini bertanggung jawab mengadakan komunikasi antara

dua host atau komputer. Layer ini mengatur aluran informasi dan mungkin

menyediakan pemeriksaan error. Data dibagi kedalam beberapa paket yang

dikirim ke internet layer dengan sebuah header. Header mengandung alamat

tujuan, alamat sumber dan checksum. Checksum diperiksa oleh mesin penerima

untuk melihat apakah paket tersebut ada yang hilang pada rute.

Internetwork Layer, layer ini bertanggung jawab untuk komunikasi antara

mesin. Layer ini meng-encapsul paket dari transport layer ke dalam IP datagrams

dan menggunakan algoritma routing untuk menentukan kemana datagaram harus

JOBS

HEET

TEUM

Page 36: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

dikirim. Masuknya datagram diproses dan diperiksa kesahannya sebelum

melewatinya pada Transport layer.

Network Interface Layer, adalah level yang paling bawah dari susunan TCP/IP.

Layer ini adalah device driver yang memungkinkan datagaram IP dikirim ke atau

dari physical network. Jaringan dapat berupa sebuah kabel, Ethernet, frame relay,

Token ring, ISDN, ATM jaringan, radio, satelit atau alat lain yang dapat

mentransfer data dari sistem ke sistem. Layer network interface adalah abstraksi

yang memudahkan komunikasi antara multitude arsitektur network.

Gambar 2. Layer Jaringan Komputer

B. Enkapsulasi

Jika suatu protocol menerima data dari protocol lain di layer atasnya yang

akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke data tersebut. Informasi ini

memiliki fungsi yang sesuai dengan fungsi protocol tersebut. Setelah itu, data ini

diteruskan lagi ke protocol pada layer dibawahnya. Hal yang sebaliknya terjadi jika

suatu protocol menerima data dari protocol lain yang berada pada layer dibawahnya.

Jika data ini dianggap valid, protocol akan melepas informasi tambahan tersebut,

yang berada pada layer di atasnya.

Gambar 3. Proses enkapsulasi pada pengiriman E-Mail

JOBS

HEET

TEUM

Page 37: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Lapisan/layer terbawah, yaitu Network Interface layer bertanggung jawab

mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Media fisiknya dapat berupa

kabel, serta optik atau gelombang radio. Karena tugasnya ini, protocol pada layer ini

harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti

komputer, yang berasal dari peralatan lain yang sejenis.

Lapisan/layer protocol berikutnya ialah Internet Layer. Protocol yang berada

pada layer ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang

tepat. Pada layer ini terdapat tiga macam protocol, yaitu IP, ARP dan ICMP.

IP (Internet Protocol) berfungsi untuk menyampaikan paket data ke lamat yang

tepat. ARP (Address Resolution Protocol) ialah protocol digunakan untuk

menemukan alamat hardware dari host/komputer yang terletak pada network yang

sama. Sedangkan ICMP (Internet Control Message Protocol) ialah protocol yang

digunakan untuk mengirimkan pesan & melaporkan kegagalan pengiriman data

Layer berikutnya yaitu Transport layer berisi protocol yang bertanggung jawab

untuk mengadakan komunikasi antara dua host/komputer. Kedua protocol tersebut

ialah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol).

Layer teratas, ialah Application Layer. Pada layer inilah terletak semua aplikasi yang

menggunakan protocol TCP/IP ini.

C. Protokol Data Unit TCP

Sebagaimana telah dijelaskan di halaman sebelumnya, TCP harus

berkomunikasi dengan IP pada lapisan di bawahnya dengan menggunakan metode IP

dan aplikasi pada layer di atasnya (menggunakan ULP TCP). TCP juga harus

berkomunikasi dengan implementasi TCP lainnya dalam jaringan. Untuk melakukan

ini, digunakan protocol data unit (PDU), yang telah kita sebut sebagai segman TCP.

Layout PDU TCP (biasanya disebut sebagai header) direpresentasikan pada gambar

berikut:

JOBS

HEET

TEUM

Page 38: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Gambar 4. Segmen TCP

Bidang-bidang tersebut adalah sebagai berikut:

Source port: field 16-bit yang mengidentifikasi pemakai lokal TCP (biasanya

sebuah aplikasi upper layer).

Destination port: field 16-bit yang mengidentifikasi mesin remote pemakai

TCP.

Sequence number: nomor yang menandakan posisi blok di dalam message

secara keseluruhan. Nomor ini juga digunakan antara dua implementasi TCP

untuk menyediakan initial sequence number (ISS) yang dikirim.

Acknowledgement number: nomor yang menandai nomor urutan yang

berikutnya yang diperlukan. Dengan kata lain, sequence number ini merupakan

sequence number data tarakhir yang dikirim kemudian ditambah 1 kemudian

dikirim kembali ke mesin pengirim.

Data offset: 32-bit word yang ada di dalam header TCP. Field ini digunakan

untuk mengidentifikasi awal field data.

Reserved: field 6-bit digunakan untuk kebutuhan mendatang. Keenam bit

harus di-set menjadi 0.

Urg flag: jika on (nilainya 1), menunjukkan bahwa field urgent pointer

significant.

ACK flag: jika on, menunjukkan bahwa field ACK significant.

Psh flag: jika on, menunjukkan bahwa fungsi push akan dilakukan.

Rst flag: jika on, menunjukkan bahwa koneksi akan reset.

Syn flag: jika on, menunjukkan bahwa sequence number akan disinkronisasi.

Flag ini digunakan ketika koneksi sedang ditetapkan.

Fin flag: jika on, menunjukkan bahwa pengirim tidak punya lagi data untuk

dikirimkan. Ini merupakan pesan bahwa komunikasi akan diakhiri.

Window: sebuah angkan yang menunjukkan banyaknya blok data yang dapat

diterima oleh mesin penerima.

Checksum: dihitung dengan mengambil 16-bit satu komplemen dari

penjumlahan satu komplemen dari 16-bit word dalam header (termasuk pseudo-

header) dan teks. (diperlukan suatu proses yang agak panjang untuk

mencocokkan checksum dengan baik dengan header).

JOBS

HEET

TEUM

Page 39: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Urgent pointer: digunakan jika URG Flag set, ini menandakan porsi message

data yang urgent dengan membuat spesifikasi offset dari sequence number dalam

header.

Option: sama dengan header option pada IP, field ini digunakan untuk membuat

spesifikasi option TCP. Setia option terdiri atas sebuah oprtion number ( 1 byte)

0 akhir dari option list

1 tidak ada operasi

2 ukuran maksimum segmen

Padding: diisi untuk memastikan bahwa header berukuran multiple 32-bit.

D. Protokol Data Unit UDP

TCP merupakan protokol berorientasi connection. Ada kalanya dimana

protokol berorientasi connectionless dibutuhkan, makanya UDP digunaka. UDP

digunakan untuk trivial file transfer protocol (TFTP) dan remote call procedure

(RCP). Komunikasi connectionless tidak mendukung reliabilitas, artinya tidak ada

informasi yang yang diterima oleh mesin pengirim yang mengindikasikan data

diterima oleh mesin penerima dengan benar. Protokol connctionless juga tidak

memiliki kemampuan untuk melakukan recover terhadap data yang mengalami

error. UDP lebih sederhana dinbanding TCP. UDP berhubungan langsung dengan IP

tanpa adanya mekanisme flow control dan error-recovery. Header message UDP

lebih sederhana dibandingkan TCP. Field padding dapat ditambahkan ke datagram

untuk memastikan bahwa message terdiri atas multiple 16-bit.

Gambar 5. Layer UDP

Field-fieldnya adalah sebagai berikut:

JOBS

HEET

TEUM

Page 40: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Source port: field optional dengan nomor port. Jika tidak ada nomor port yang

ditentukan, field tersebut diset menjadi 0.

Destination port: nomor port mesin tujuan.

Length: panjang datagram, termasuk header dan data.

Checksum: field dengan 16-bit komplement satu dari jumlah komplemen satu

dari datagram, termasuk pseudoheadewr yang sama dengan TCP.

Field checksum pada UDP hanya merupakan optional, tetapi jika tidak digunakan,

maka tidak akan ada checksum pada segmen data karena checksum IP hanya

digunakan pada header IP. Jika checksum tidak digunakan, field ini akan diset

menjadi 0.

Data: Data Upper-layer

UDP adalah protokol transport yang digunakan secara luas pada lapisan di

atas IP. Seperti TCP, UDP menggunakan port dan menyediakan konektivitas end-

to-end antara aplikasi client dan server. UDP merupakan protokol yang kecil dan

efisien. Tetapi, berbeda dengan TCP, UDP tidak menjamin pengiriman-aplikasi

harus mengimplementasikan mekanisme error recovery-nya sendiri-jika

memerlukan mekanisme tersebut. Hal ini membuatnya cocok untuk beberapa

aplikasi, tetapi tidak untuk beberapa yang lain.

Dalam beberapa hal, UDP mirip dengan TCP:

UDP adalah protokol transport: UDP hanya berhubungan dengan komunikasi

antara dua end point (misalnya aplikasi client pada mesin Anda, dan aplikasi

server pada mesin remote). Intermediate router tidak berhubungan dengan data

UDP dalam paket yang dikirimkannya – router hanya beroperasi pada layer IP

atau network lower-down.

UDP menggunakan port untuk membedakan antara trafic dari banyak aplikasi

UDP pada mesin yang sama, dan untuk mengirim paket yang tepat ke aplikasi

yang sesuai (ini disebut demultiplexing). UDP dan port-nya menyediakan

interface antara program aplikasi dan layar networking IP.

UDP berbeda dari TCP dalam beberapa hal penting, karena:

UDP adalah ―datagram oriented‖, TCP adalah ―session-oriented‖. Datagram

adalah paket informasi self-contained; UDP berhubungan dengan datagram

atau paket individu yang dikirim dari client ke server, atau sebaliknya.

JOBS

HEET

TEUM

Page 41: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

UDP adalah connectionless. Client tidak membangun koneksi ke server

sebelum mengirim data – client hanya mengirim data secara langsung.

UDP tidak andal dalam pengertian jaringan formal:

Paket dapat hilang. UDP tidak dapat mendeteksinya.

Program aplikasi – client atau server – (sebagai kebalikan TCP/IP stack

sendiri) harus mendeteksi paket yang hilang dan menangani transmisi ulang,

dan lain-lain. Aplikasi sering menunggu hingga timeout habis, dan kemudian

mencoba lagi.

Paket dapat mengalami kerusakan. Paket UDP berisi checksum semua data

dalam paket. Checksum ini memungkinkan UDP mendeteksi kapan suatu

paket mengalami kerusakan. Jika hal ini terjadi, maka paket tersebut

dikeluarkan, dan sebagaimana biasa aplikasi-lah yang harus mendeteksi hal ini

dan melakukan transmisi ulang sepenuhnya.

Operasi checksum ini dapat dihentikan, dan beberapa aplikasi melakukannya

untuk alasan unjuk kerja. Akan tetapi hal ini dapat berarti paket yang rusak

tidak terdeteksi atau layer aplikasi harus melakukan pemeriksaan integritas

data sendiri, hal ini merupakan false economy (penghematan finansial yang

sebenarnya menuju pada pengeluaran yang lebih besar)

Karena UDP adalah datagram-oriented dan pada level protokol setiap paket

berdiri sendiri, maka UDP tidak memiliki konsep paket sesuai urutan, yang

selanjutnya berarti tidak memerlukan nomor urut pada paket tersebut.

Sejak pertama kali dikembangkan, TCP telah dilengkapi dengan mekanisme

yang sangat canggih untuk mengendalikan kecepatan aliran dalam koneksinya,

untuk menghindari kemacetan dan kehilangan paket yang berlebihan. Karena

UDP hanya mengirim paket tunggal, yang berdiri sendiri, maka UDP tidak

memerlukan mekanisme kontrol yang rumit. Hal ini membuat UDP lebih

mudah dan lebih kecil (dalam baris data dan memori) untuk

diimplementasikan, tetapi juga membuatnya tidak cocok untuk sejumlah besar

data.

Jika suatu aplikasi diimplementasikan menggunakan UDP, bukannya TCP,

maka aplikasi tersebut harus memiliki sendiri deteksi paket-hilang, retry, dan

lain sebaginya.

JOBS

HEET

TEUM

Page 42: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

UDP mewarisi sifat IP, yaitu connectionless dan tidak andal. UDP sebagai

layer transport sangat tipis di atas IP untuk memberikan akses aplikasi ke

fasilitas networking dasar IP, tanpa menambahkan fungsionalitas tambahan

yang sangat banyak selain port dan checksum. (sebaliknya, TCP juga

merupakan layer transport tetapi tidak melakukan banyak hal selain

komunikasi paket IP dasar)

Pada kehidupan sehari-hari UDP dianalogikan seperti proses pengiriman

pesan pada alat komunikasi telepon selular dengan menggunakan fasilitas SMS

(Short Messsage Service) dimana kita tidak harus selalu berada ditempat untuk

menunggu pesan karena pesan yang dikirim melalui fasilitas SMS akan sampai

sekalipun telepon selular itu tidak diaktifkan. Sedang TCP dianalogikan seperti

proses komunikasi langsung pada telepon dimana kita harus berada ditempat untuk

menjawab langsung telepon dari seseorang yang berada ditempat lain.

E. Melihat Segmen TCP

Melihat Segment TCP yang ada dalam jaringan bisa dilakukan dengan

menggunakan program aplikasi, salah satu contohnya adalah wireshark.

Wireshark adalah salah satu dari sekian banyak tool Network Analyzer yang

banyak digunakan oleh Network administrator untuk menganalisa kinerja

jaringannya. Wireshark banyak disukai karena interfacenya yang menggunakan

Graphical User Interface (GUI) atau tampilan grafis. Seperti namanya, Wireshark

mampu menangkap dan paket-paket data/informasi yang ada di dalam jaringan,

sehingga data tersebut dapat kita analisa untuk berbagai keperluan, diantaranya:

Troubleshooting masalah di jaringan

Memeriksa keamanan jaringan

Sniffer “ data-data privasi di jaringan

Wireshark adalah salah satu program untuk menganalis suatu jaringan, baik itu

jaringan kabel maupun jaringan nirkabel. Perangkat ini digunakan untuk

pemecahan masalah jaringan, analisis, perangkat lunak dan pengembangan

protokol komunikasi, dan pendidikan.

Wireshark adalah sebuah program analisa paket jaringan yang akan

mencoba untuk menangkap paket jaringan dan mencoba untuk menampilkan data

paket sedetail mungkin. Sehingga dapat melogikakan atau memikirkan sebuah

JOBS

HEET

TEUM

Page 43: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

packet analyzer jaringan sebagai alat ukur yang digunakan untuk memeriksa apa

yang terjadi di dalam kabel jaringan. Wireshark adalah mungkin salah satu analisa

terbaik paket open source yang tersedia saat ini. Beberapa tujuan penggunaan

wireshark

administrator jaringan menggunakannya untuk memecahkan masalah jaringan

insinyur keamanan jaringan menggunakannya untuk memeriksa masalah

keamanan

pengembang menggunakannya untuk men-debug implementasi protokol

beberapa orang menggunakannya untuk mempelajari protokol jaringan

internal

WireShark dapat menangkap paket-paket data atau informasi dalam suatu

jaringan komputer. Semua jenis paket data termasuk protocol akan dengan mudah

dapat dianalisa menggunakan WireShark. Maka dari itu tool ini juga sering

digunakan untuk hal yang tidak sesuai dengan penggunaannya, seperti password

email account sesorang yang tak dikenal. Wireshark dapat membaca:

Ethernet

Token-Ring

FDDI

Serial(PPP dan SLIP)

802.11 wireless LAN

Koneksi ATM

Mengetahui IP chatter(seseorang)

Proses transmisi dan

Transmisi data antar komputer

Contoh penggunaan WireShark:

Admin sebuah jaringan menggunakannya untuk troubleshooting masalah-

masalah di jaringannya.

Teknisi keamanan jaringan menggunakannya untuk memeriksa keamanan

jaringan.

Pengembang software biasa menggunakannya untuk men-debug implementasi

protokol jaringan dalam software mereka

JOBS

HEET

TEUM

Page 44: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Banyak orang memakainya untuk mempelajari protokol jaringan secara lebih

terperinci.

Banyak juga orang usil yang menggunakannya sebagai sniffer atau

pencari/pendeteksi data-data privasi jaringan.

Fitur dan kelebihan WireShark:

Tersedia untuk Linux dan Windows.

Menangkap paket data secara langsung dari sebuah network interface.

Mampu menampilkan informasi yang sangat terperinci mengenai hasil

tangkapan tersebut.

Dapat melakukan import dan export hasil tangkapan dari atau ke komputer

lain.

Pencarian paket menggunakan berbagai macam kriteria filter/pemilahan.

Dapat membuat berbagai macam tampilan statistika.

Gambar 6. Contoh Hasil Capture data di dalam jaringan yang terekam oleh

wireshark

Keterangan:

Menu : disini kita bisa bernavigasi antar menu-menu yang tersedia di wireshark

Display Filter : kolom untuk mengisi sintaks-sintaks untuk memfilter paket data

apa saja yang akan ditampilkan pada list paket

JOBS

HEET

TEUM

Page 45: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Daftar Paket: Menampilkan paket-paket yang berhasil di tangkap oleh

wireshark, berurutan mulai dari paket pertama yang ditangkap dan seterusnya.

Detail paket: Sebuah paket tentunya membawa informasi tertentu yang bias

berbeda-beda antar paketnya, disini akan ditampilkan sari detail paket yang

terpilih pada daftar paket di atasnya.

Detail Heksa: Detail paket ini akan ditampilkan dalam bentuk heksa, terkadang

akan lebih mudah bagikita mendapatkan informasi dari bagian ini.

Time : Menampilkan waktu saat paket tersebut tertangkap

Source : Menampilkan IP sumber dari paket data tersebut

Destination : Menampilkan tujuan dari paket data tersebut

Protocol : Menampilkan protocol apa saja yang dipakai sebuah paket data

Info : Menampilkan informasi detail tentang paket data tersebut

IV. Prosedur Pratikum

Buka software network analyzer (Wireshark)

Gambar 7. Langkah Menjalankan Aplikasi Wireshark

Maka muncul jendela software Wireshrak

JOBS

HEET

TEUM

Page 46: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Gambar 7. Tampilan Menu Wireshark

Klik pada menubar capture, lalu pilih interfaces.

Gambar 8. Menentukan Interface yang akan di Capture

Klik start pada alamat IP addres kita, jika tidak mengetahui IP Anda bisa

mencari di command prompt.

JOBS

HEET

TEUM

Page 47: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Gambar 9. Mencari IP Komputer dengan Menggunakan Command Promt dan

Wireshark

Pada PC yang saya pakai ini, memakai IP address 192.168.1.3

Lalu akan tampil layar capture yang blank seperti berikut :

JOBS

HEET

TEUM

Page 48: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Gambar 10. Lembar Kerja Hasil Capture

Untuk mengetahui terjadinya komunikasi data, masuk ke web browser

(Google Chrome). Lalu ketikkan URL, sebagai contoh : http://www.kaskus.us

Gambar 11. Tampilan Situs http://www.kaskus.us

Buka kembali software wireshark dan lihatlah komunikasi data dan

enkapsulasi yang terjadi di jendela capture dan langsung pilih toolbar STOP

untuk menghentikan proses.

JOBS

HEET

TEUM

Page 49: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Gambar 12. Tampilan Data yang Tercapture

Klik save jika Anda ingin menyimpan hasil capture.

V. Hasil Kerja

Ketikkan HTTP pada kolom address filter.

Komunikasi data

JOBS

HEET

TEUM

Page 50: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Dapat dilihat dari Source dan Destination yang selalu bertukar tempat dengan

protocol yang digunakan.

Kita pilih salah satu dalam protocol HTTP. Dalam box Hypertext Transfer

Protocol:

Didalam box tersebut terdapat hal sebagai berikut:

a) Server: nginx\r\n

Menunjukkan server dari alamat yang diminta oleh destination kepada

source.

b) Content Type: image/png\r\n

Menunjukkan jenis data (isi) dalam bentuk gambar png.

c) Date: Mon, 26 jan 2015 00:54:27 GMT\r\n

JOBS

HEET

TEUM

Page 51: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Menunjukkan waktu pengiriman data.

d) Kesimpulan:

Lapisan Application, aplikasi yang bekerja adalah browsing, pergi ke URL

yang dituju, dan isinya dalam bentuk gambar.

Dalam box Transmission Control Protocol terdapat:

a) Source port: http (80)

Menunjukkan port dari sourcenya adalah 80, yaitu http

b) Destination port: mudge-ltd (49999)

Menunjukkan port dari destinationnya adalah 49999, yaitu Google

Chrome

c) Header length: 20 bytes

Menunjukkan panjang header yang terdapat pada lapisan transport adalah

sebesar 20 bytes

d) Kesimpulan

Selain menggunakan port 80, dapat juga menggunakan port 443 yaitu

https. Dan selain menggunakan port 49999, dapat juga menggunakan port

49163 yaitu Mozilla Firefox. JOBS

HEET

TEUM

Page 52: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Dalam box Internet Protocol terdapat:

a) Version: 4

Menunjukkan versi yang digunakan adalah versi 4

b) Header length: 20 bytes

Menunjukkan panjangnya header yang ada di lapisan network adalah

sebesar 20 bytes

c) Source: 103.6.117.68 Destination: 192.168.172.117

Menunjukkan IP dari source yaitu 103.6.117.68 dan IP dari destination

yaitu 192.168.172.117

d) Kesimpulan:

Lapisan network, panjangnya header yang diberikan sebesar 20 bytes

dengan IP source 103.6.117.68 dan IP destination yaitu 192.168.172.117

Dalam box Ethernet II terdapat

a) Src: Tp-LinkT_d7:71:aa (a0:f3:c1:d7:71:aa), Dst: Azurewav_39:27:cf

(74:2f:68:39:27:cf)

Menunjukkan MAC dari source yaitu Tp-LinkT_d7:71:aa

(a0:f3:c1:d7:71:aa) dan MAC dari destination Azurewav_39:27:cf

(74:2f:68:39:27:cf).

b) Header Length: 14 bytes

JOBS

HEET

TEUM

Page 53: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Menunjukkan panjang header di lapisan data link yaitu 14 bytes

c) Kesimpulan:

Lapisan data link MAC dari source yaitu Tp-LinkT_d7:71:aa

(a0:f3:c1:d7:71:aa) dan MAC dari destination Azurewav_39:27:cf

(74:2f:68:39:27:cf).

Dalam box frame terdapat:

a) Arrival Time: Jan 26, 2015 07:54:02.175766000 SE Asia Standard

Time

Menunjukkan waktu saat pengiriman data

b) [Time delta from previous captured frame: 0.041639000 seconds]

[Time delta from previous displayed frame: 1.146981000 seconds]

[Time since reference or first frame: 48.550947000 seconds]

Menunjukkan waktu sebelum capture dari frame, yaitu 0.041639000

seconds, waktu setelah frame ditampilkan yaitu 1.146981000 seconds,

dan waktu sejak awal frame 48.550947000 seconds.

c) Frame Number: 1904

Menunjukkan nomor dari frame tersebut yaitu 1904

d) Frame Length: 438 bytes

Menunjukkan panjangnya frame adalah sebasar 438 bytes

e) Protocols in frame: eth:ethertype:ip:tcp:http:png

Menunjukkan protokol-protokol apa saja yang ada di frame 1904 yaitu

ada Ethernet, Internet Protocol (IP), Transmission Control Protocol

(TCP) & Hypertext Transfer Protocol (HTTP)

d) Kesimpulan:

Lapisan ini menunjukkan apa saja yang ada dalam satu frame yaitu

JOBS

HEET

TEUM

Page 54: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

seperti protokol-protokol yang ada di lapisan ini Ethernet, Internet

Protocol (IP), Transmission Control Protocol (TCP), Hypertext Transfer

Protocol (HTTP), dan data-text-lines.

VI. Tugas Praktikum

1. Lakukan analisis enkapsulasi data umum dan analisis enkapsulasi data khusus

(Application / Datagram, Transport / Segment, Internet / Packet, Network Access /

Frame, Physical / Bitstream) pada profil alamat facebook anda masing-masing di

www.facebook.com, screenshot hasil capture wireshark facebook anda dan tulis

rincian analisa seperti contoh diatas kemudian laporkan diagnosa hasil analisa anda.

(laporan sementara)

Catatan: Log-in dulu ke alamat facebook anda, kemudian lakukan percobaan analisis

VII. Daftar Rujukan

Modul praktikum

Akbar, Muhammad Sonhaji. 2013. Analisa Jaringan Menggunakan Program Wireshark

Jaringan Komputer, (Online), (http://msonson.blogspot.com/2013/04/analisa-jaringan-

menggunakan-program.html), diakses 31 Januari 2015.

Kurniawan, Agus. 2014. Cara Menggunakan Wireshark, (Online),

(http://blog.aguskurniawan.net/post/Cara-Menggunakan-Wireshark.aspx), diakses 31

JOBS

HEET

TEUM

Page 55: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Januari 2015.

VIII. Lampiran

Laporan praktikum sementara percobaan 3 Analisa Jaringan dengan Menggunakan

Program Wire shark

JOBS

HEET

TEUM

Page 56: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

Modul ini membahas tentang pengalamatan IP dan melakukan subnetting untuk membuat

collision domain yang baru. Subnetting dilakukan dengan membagi alamat IP dari sebuah

jaringan menjadi beberapa subnet (sub jaringan) yang merupakan pengembangan dari sebuah

jaringan komputer.

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

Memahami konsep IP

Memahami konsep subnetting dan superneting

II. PERALATAN

III. DASAR TEORI

1. Format IP Address

IPv4 terdiri dari 32 bit bilangan biner yang terbagi dalam 4 oktet masing-masing octet

terdiri dari 8 bit (1 byte). Setiap byte dituliskan dalam bilangan desimal antara 0 – 255 (28-1)

untuk mempermudah dan menyederhanakan penulisan. Ilustrasi alamat IPv4 ditunjukkan

pada Gambar 4.1 berikut ini.

2. Kelas-kelas Alamat IP

Alamat IPv4 dibagi dalam 5 jenis kelas, yakni A, B, C, D dan E. Hanya kelas A, B, dan

C yang digunakan secara umum sedangkan kelas D digunakan untuk multicasting dan kelas E

digunakan untuk sains dan penelitian. Pembagian kelas IPv4 ditunjukkan pada Tabel 4.1

berikut ini.

4

PENGALAMATAN IP DAN

SUBNETTING

JOBS

HEET

TEUM

Page 57: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

Keterangan : N = Alamat jaringan, H = Alamat Host

3. Subnet Mask

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa alamat IP terdiri dari 2 bagian, yaitu

alamat jaringan dan alamat host. Subnet mask atau netmask digunakan untuk menentukan

bagian manakah dari sebuah alamat yang merupakan alamat jaringan dan bagian manakah yang

merupakan alamat host. Subnet mask direpresentasikan dengan nilai 1 dan 0 dimana bagian

dengan nilai 1 merepresentasikan alamat jaringan sedangkan yang memiliki nilai 0 merupakan

alamat hostnya, untuk mempermudah maka direpresentasikan dalam bentuk desimal. Tidak

semua jaringan membutuhkan subnet, dalam hal ini berarti jaringan tersebut menggunakan

sebuah subnet mask default.

Tabel dibawah ini menunjukkan subnet mask default untuk masing-masing kelas A, B,

dan C. Subnet default untuk masing-masing kelas ini tidak dapat diubah. Maksudnya adalah

kita tidak bisa menggunakan sebuah subnet 255.0.0.0 untuk sebuah kelas B, jika kita

mencobanya maka alamat tersebut akan menjadi tidak valid dan bahkan biasanya tidak akan

diperbolehkan mengetikkan subnet mask yang salah tersebut. Tidak bisa juga kita set semua

nilai dengan 1 atau dalam bilangan decimal sama dengan 255.255.255.255, dimana alamat

tersebut sebenarnya merupakan alamat broadcast.

Sebagai contoh, untuk alamat IP 192.168.1.10 dengan subnet mask 255.255.255.0,

berarti alamat jaringan dari IP tersebut adalah 192.168.1.0, sedangkan alamat hostnya adalah

0.0.0.10. Subnet mask juga bisa direpresentasikan dengan notasi Classless InterDomain

Routing (CIDR), yang akan menggunakan tanda “/” di belakang sebuah alamat IP dan diiikuti

oleh angka yang menyatakan jumlah angka 1 dari netmasknya. Jika kita lihat dari contoh diatas,

maka notasi CIDR-nya adalah 192.168.1.10/24.

4. CIDR

CIDR merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengkategorikan alamat IP

dengan tujuan untuk mengalokasikan lamat IP kepada pengguna dan untuk efisiensi dalam

proses routing paket-paket IP di dalam jaringan komputer. Metode ini biasanya digunakan oleh

Internet Service Provider (ISP) untuk mengalokasikan alamat kepada sebuah rumah,

JOBS

HEET

TEUM

Page 58: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

perusahaan atau ke seorang pelanggan. Ketika kita menerima sebuah blok alamat dari ISP,

umumnya kita akan menerima dalam bentuk 192.168.1.10/28. Maksud dari angka-angka

tersebut adalah bahwa kita berada pada subnet 28. Hal ini berarti kita menggunakan sebanyak

28 angka 1 pada netmask (11111111.11111111.11111111.11110000) atau berarti subnet mask

kita adalah menjadi 255.255.255.240. Alasan adanya CIDR adalah seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya, yaitu hanya ada 3 kelas penggolongan alamat IP. Dimana masing-masing kelas

memiliki jumlah maksimal alamat tertentu. Ambil sebuah contoh dimana sebuah organisasi

dengan jumlah komputer yang harus terhubung ke jaringan adalah sebanyak 1000 komputer.

Jika digunakan kelas C, yang maksimal adalah 256 host, maka jumlah tersebut tidak cukup

untuk mengalamati seluruh komputer tersebut. Jika kita gunakan kelas B, yang maksimal

jumlah hostnya adalah 65536, maka sisanya sangat banyak dan akan terbuang percuma yang

berakibat tidak efisiennya proses routing. CIDR menggunakan VLSM (Variable-Length

Subnet Masks) untuk mengalokasikan alamat IP sesuai dengan kebutuhannya, daripada

menggunakan mengikuti aturan-aturan kelas-kelas A, B dan C dalam jaringan.

Sehingga pembagian jaringan atau host dapat dilakukan dengan menggunakan pada

semua bit yang ada pada alamat. Perlu diingat bahwa penggunaan subnet mask maksimal

adalah /30, karena sebuah jaringan paling tidak harus menyimpan dua buah bit sebagai bit dari

host. Dan dalam sebuah jaringan, tidak semua alamat bisa kita gunakan sebagai alamat host.

Setidaknya terdapat dua buah alamat tidak bisa kita gunakan, yaitu alamat pertama yang akan

menjadi alamat jaringan tersebut dan alamat terakhir yang akan menjadi alamat broadcast dari

jaringan tersebut.

JOBS

HEET

TEUM

Page 59: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

5. Subnetting

Dalam sebuah jaringan komputer, sekelompok komputer dan peralatan jaringan yang

memiliki routing prefix IP address yang sama dinamakan sebuah subnetworks atau subnet.

Dengan menggunakan subnetting, sebuah jaringan yang besar bisa dipecah dan dibentuk

menjadi sebuah jaringan-jaringan yang lebih kecil. Proses tersebut dinamakan dengan

subnetting. Subnetting memberikan beberapa keuntungan, antara lain:

1. Berkurangnya lalu lintas jaringan. Untuk mengkomunikasikan beberapa subnet dalam

sebuah jaringan, maka kita harus menggunakan sebuah router. Dengan adanya router,

maka semua lalu lintas hanya akan berada didalam jaringan tersebut, kecuali jika

paket tersebut ditujukan kepada jaringan yang lainnya.

2. Kerja jaringan yang optimal. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya lalu lintas

jaringan.

3. Pengelolaan yang sederhana. Akan lebih mudah bagi kita untuk mengelola sebuah

jaringan kecil-kecil yang saling terisolasi jika dibandingkan dengan mengelola sebuah

jaringan tunggal yang sangat besar.

4. Membantu pengembangan jaringan dengan jarak geografis yang jauh. Karena jalur

dalam WAN yang lebih lambat dan mahal, maka sebuah jaringan yang mencakup

jarak yang jauh akan menciptakan masalah masalah diatas. Sehingga menghubungkan

banyak jaringan kecil akan menjadi lebih efisien.

Pada sebuah jaringan yang besar, tanpa adanya subnetting, lalu lintas paket dalam jaringan

bisa mencapai nilai rata-rata yang cukup tinggi, yang banyak disebabkan oleh terjadinya

collision pada sebuah jaringan Ethernet (CSMA/CD). Oleh karena itu subnetting digunakan

untuk membentuk jaringan-jaringan yang lebih kecil. Disini router digunakan untuk mengelola

JOBS

HEET

TEUM

Page 60: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

lalu lintas data dan memisahkan batas antar subnet. Selain itu. subnetting membantu juga dalam

mengatasi masalah

keterbatasan jumlah host dalam IPv4, dimana jumlah maksimal alamat IP yang dimungkinkan

adalah sebanyak 232 alamat IP. Mengingat bahwa setiap mesinyang terhubung kedalam internet

haruslah memiliki alamat yang unik, maka jika dilihat maka jumlah tersebut tidak mungkin

akan cukup untuk seluruh mesin yang ada di dunia ini. Oleh karena itu, jika dilihat dari

posisinya didalam sebuah jaringan, sebuah alamat IP dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:

1. IP publik yaitu alamat IP yang langsung terhubung kedalam internet, dimana IP tersebut

bersifat unik di keseluruhan jaringan internet.

2. IP private yaitu alamat IP yang bersifat tidak umum, yang hanya dikenali oleh jaringan

lokal saja. Agar dapat terhubung ke internet dibutuhkan beberapa server yang bisa

digunakan untuk mengkonversi alamat kita sehingga terhubung kedalam internet.

a. Perhitungan Subnetting

Ketika sudah diputuskan untuk memilih sebuah subnet mask, maka kita perlu untuk

menentukan beberapa hal yaitu: jumlah subnet, host yang valid, dan alamat broadcast. Maka

dari subnet yang telah dipilih tadi perlu dijawab 5 buah pertanyaan mendasar berikut:

1. Berapa jumlah subnet yang dihasilkan?

2. Berapa jumlah host yang valid untuk setiap subnet?

3. Mana sajakah subnet-subnet yang valid?

4. Alamat broadcast dari setiap subnet adalah?

5. Manakah host-host yang valid untuk setiap subnet?

b. Contoh kelas C

Misal untuk melakukan subnetting pada alamat jaringan 192.168.1.0 dengan subnet mask

255.255.255.192 maka bentuk dari subnet mask tersebut adalah

11111111.11111111.11111111.110000000

Jawaban untuk masing-masing pertanyaan diatas adalah

a. Berapa jumlah subnet yang dihasilkan?

Jumlah subnet = 2x . Dimana x adalah jumlah bit 1(satu) dalam subnet mask terakhir.

Akan kita ambil oktet terakhirnya, 11000000. Sehingga dapat kita tentukan bahwa jumlah

subnet dengan x=2, adalah 22 = 4 subnet.

b. Berapa jumlah host yang valid untuk setiap subnet?

Jumlah host per-subnet=2y-2. Dimana y adalah jumlah angka 0 (nol). Dari oktet terakhir

11000000, dapat kita tentukan jumlah host valid/subnet dengan y=6 adalah 26 – 2 = 62

host/subnet.

c. Mana sajakah subnet-subnet yang valid?

JOBS

HEET

TEUM

Page 61: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

Sebelumnya harus kita tentukan ukuran blok subnetnya. Dari contoh diatas maka ukuran

blok per subnet adalah 256 – 192 = 64. Kita mulai dari 0 dengan menambahkannya dengan

ukuran bloknya, hingga mencapai angka subnet masknya (dari contoh diatas adalah 192).

0 + 64 = 64 valid

64 + 64 = 128 valid

128 + 64 = 192 tidak valid

Tetapi blok 192 akan menjadi tidak valid karena semua bit-nya adalah 1. Sehingga dua

subnet yang valid adalah 64 dan 128.

d. Alamat broadcast dari setiap subnet adalah?

Adalah nomor yang tepat sebelum subnet yang selanjutnya (subnet selanjutnya - 1).

Sehingga alamat broadcast dari tiap subnet adalah

Subnet 64 127

Subnet 128 191

e. Manakah host-host yang valid untuk setiap subnet?

Akan menjadi lebih mudah jika kita gunakan dalam bentuk tabel.

Maka didapatkan bahwa host yang valid untuk

subnet 64 adalah antara 65 - 126, atau lengkapnya 192.168.1.65 – 192.168.126

dengan alamat broadcast 127 (192.168.1.127).

subnet 128 adalah antara 129-190, atau lengkapnya 192.168.1.129 – 192.168.190

dengan alamat broadcast 191 (192.168.1.191).

Untuk kelas B dan A prinsipnya sama.

Dalam pembentukan subnetting ada 2 cara yang digunakan:

1. Berdasarkan jumlah jaringan/subnet (classfull), contoh:

JOBS

HEET

TEUM

Page 62: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

2. Berdasarkan jumlah computer yang terhubung ke jaringan/host (classless), contoh :

Contoh 1

Contoh 2

Lembar Kerja VLSM

SUBNET MASK SUBNETS HOST BLOCK

/25 128 2 126 128

JOBS

HEET

TEUM

Page 63: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

/26 192 4 62 64

/27 224 8 30 32

/28 240 16 14 16

/29 248 32 6 8

/30 252 64 2 4

Network Hosts Block Subnet Mask

A 30 32 8 224

B 14 16 16 240

C 6 8 32 248

D 2 4 64 252

E 2 4 64 252

F 2 4 64 252

G 2 4 64 252

H 2 4 64 252

IV. PERCOBAAN

1. Diberikan suatu alamat kelas C: 192.168.15.0 seperti yang diperlihatkan pada gambar

berikut? Buatlah skema pengalamatan yang memenuhi syarat gambar?

0 2 4

32

48

56

60

64

68

72

76

80

Net A = 192.168.10.0/27

Net B = 192.168.10.32/28

Net C = 192.168.10.48/29

Net D = 192.168.10.56/30 Net E = 192.168.10.60/30 Net F = 192.168.10.64/30 Net G = 192.168.10.68/30 Net H= 192.168.10.72/30 JO

BSHE

ET TE

UM

Page 64: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

2. Melakukan subnetting pada alamat jaringan 172.16.0.0/18

3. Untuk mengelola manajemen pembagian kerja yang baik sebuah perusahaanakan

melakukan pembagian area kerja berdasarkan divisi atau unit kerjayang spesifik dengan

mengalokasikan sejumlah perangkat komputer (host) sesuai kebutuhan. Sebagai contoh:

Perusahaan “Kreatip Corp” membagi Perusahaannya ke dalam 6 divisi dengan

distribusi alokasi kebutuhan hostnya masing-masing:

Network 1 : 25 host

Network 2 : 12 host

Network 3 : 30 host

Network 4 : 65 host

Network 5 : 4 host

Network 6 : 8 host

Dengan Metode VLSM tentukan Network Address, First Usable Address, Last

Usable Address, Broadcast Address ).

Kelas IP yang di pakai C: 192.168.x.0 (x= nomor urut kelompok anda)

V. TUGAS RUMAH

Identifikasi jumlah pc di setiap laboratorium H5 lantai 2 buat desain jaringannya menggunakan

packet tracer. Tentukan :

1. Tentukan IP dan subnetmask masing-masing PC di setiap laboratorium dengan seefisien

mungkin

2. Tentukan network addrees, first usable Address, Last Usable Address, Broadcast Address

dan Gateway Address dari subnet yang digunakan. JOBS

HEET

TEUM

Page 65: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

A. TUJUAN

1. Mahasiswa memahami konsep routing.

2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi static routing.

3. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja routing statis

B. Peralatan :

1. PC/Laptop

2. Packet Tracer

C. DASAR TEORI

Router bertugas untuk menyampaikan paket data dari satu jaringan ke

jaringan lainnya, jaringan pengirim hanya tahu bahwa tujuan jauh dari router. Dan

routerlah yang mengatur mekanisme pengiriman selain itu router juga memilih “jalan

terbaik” untuk mencapai tujuan.

Rute Statis adalah rute atau jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk

meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator

untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork".

Rute Static - Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang

administrator membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui

atau meng"update" rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan

topologi antar jaringan (internetwork). Mengkonfigurasi rute static adalah dengan

memasukkan tabel routing secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel

ini selama jalur/rute aktif.

Tabel Routing

Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman

data, maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini

harus saya kirim ke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut

sebagai tabel routing yang berisi NET ID dan Default Gatewaynya.

5

ROUTING STATIS DAN

DINAMIS

JOBS

HEET

TEUM

Page 66: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Berdasarkan gambar 1, berikut ini adalah skenario pengiriman data dari

komputer

192.168.1.5 ke komputer 192.168.2.36 :

1. Komputer 192.168.1.5 ingin mengirim data ke 192.168.2.36, menyadari

bahwa alamat tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari daftar

“default gateway” pada property TCP/IP yaitu 192.168.1.13. Paket data kemudian

dikirim ke Gateway tersebut.

2. Pada komputer 192.168.1.13 paket data tersebut kembali diperiksa, dan

ditemukan pada tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan

192.168.2 lewat IP

192.168.2.43

3. Via IP 192.168.2.43 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu 192.168.2.36

Pentingnya Rute Statis

Rute Statis menjadi sangat penting jika software IOS Cisco tidak

bisa membentuk sebuah rute ke tujuan tertentu. Rute Statik juga sangat

berguna untuk membuat "gateway" untuk semua paket yang tidak bisa

di"routing".(default route).

"Stub Network"

Rute Statik, umumnya digunakan untuk jalur/path dari jaringan ke sebuah

"stub network" (jaringan yang dibelakangnya tidak ada jaringan lain).

JOBS

HEET

TEUM

Page 67: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

Gambar 2. Stub

Network

Sebuah "stub network' (kadang di sebut "leaf node") adalah jaringan yang

hanya dapat diakses melalui satu rute. Seringkali, rute statik digunakan sebagai jalan satu-

satunya untuk keluar masuk jaringan Stub.

"Default route"

“Default route" adalah tipe rute statik khusus. Sebuah "default route" adalah

rute yang digunakan ketika rute dari sumber/source ke tujuan tidak dikenali atau ketika

tidak terdapat informasi yang cukup dalam tabel routing ke network tujuan.

Pada gambar di bawah, Router B dikonfigurasi untuk

meneruskan/forward semua frame ke network tujuan yang tidak terdaftar secara eksplisit

dalam routing tabel Router A.

Gambar 3. Default

Route

Mengkonfigurasi static routing

Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal

masuk ke global configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing-

JOBS

HEET

TEUM

Page 68: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

masing router yang akan dikonfigurasikan :

Ip route <destination><mask><next_hop_address>

Berikut detail untuk masing-masing opsi :

Ip route : perintah untuk membuat static routing itu

sendiri Destination : network yang hendak ditambahkan ke routing

table Mask : subnet mask yang digunakan dalam network

Next_hop_address : address dari hop router selanjutnya, yakni yang

akan menerima paket dan mem-forward-nya lagi ke network

remote. Tidak lain berupa interface router dari router dari

network yang terkoneksi secara langsung.

D. PROSEDUR PERCOBAAN

Oke, sekarang coba kita buat jaringan seperti dibawah ini…

Gambar 1 : Design Jaringan Router untuk ip route

Langkah-langkah :

1. Atur ip address PC01 menjadi 192.168.1.10 dengan subnet mask 255.255.255.0 gateway 192.168.1.20

2. Atur ip address PC02 menjadi 192.168.2.10 dengan subnet mask 255.255.255.0 gateway 192.168.2.20

3. Klik 2x router dan atur setiap interfacenya dengan masuk pada tab CLI… 4. Misal pada router 0 :

a. Jika ada pertanyaan awal ketik ‘no’ aja b. Kemudian Enter dan Enter sampai muncul seperti ini… c. Router>enable --> ‘mengaktifkan router’ d. Router#configure terminal --> ‘configurasi router’

JOBS

HEET

TEUM

Page 69: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

e. Router(config)#interface fa 0/0 --> ‘mengaktifkan ethernet 0/0’ – sesuaikan dengan pengaturan awal 0/0 atau 0/1’

f. Router(config-if)#ip address 192.168.1.20 255.255.255.0 --> ‘memberikan ip address dan subnet mask’

g. Router(config-if)#no shutdown --> ‘router tidak boleh mati’ h. Router(config-if)#exit --> ‘keluar dari Ethernet 0/0’ i. Router(config)#interface fa 0/1 --> ‘mengaktifkan Ethernet 0/1’ j. Router(config-if)#ip address 172.16.10.1 255.255.255.252 --> ‘memberikan ip address

dan subnet mask’ k. Router(config-if)#no shutdown --> ‘router tidak boleh mati’ l. Router(config-if)#exit --> ‘keluar dari Ethernet 0/1’ m. Router(config)#exit --> ‘keluar dari konfigurasi router’ n. Router#write --> ‘menyimpan perintah-perintah sebelumnya agar router dapat

berjalan normal’ 5. Lakukan hal yang sama pada router 1 :

a. Jika ada pertanyaan awal ketik ‘no’ aja b. Kemudian Enter dan Enter sampai muncul seperti ini… c. Router>enable d. Router#configure terminal e. Router(config)#interface fa 0/0 f. Router(config-if)#ip address 192.168.2.20 255.255.255.0 g. Router(config-if)#no shutdown h. Router(config-if)#exit i. Router(config)#interface fa 0/1 j. Router(config-if)#ip address 172.16.10.2 255.255.255.252 k. Router(config-if)#no shutdown l. Router(config-if)#exit m. Router(config)#exit n. Router#write

6. Oke, pengaturan ip addres pada setiap router sudah dilakukan, namun, hal ini tidak serta merta PC01 dan PC02 langsung terhubung, coba aja diping, setiap computer belum bisa connect namun sudah reply dari router sehingga keterangan resmi dari PC02 adalah destination host unreachable…

Gambar 2 : Sudah terhubung namun masih destination host unreachable

7. Selanjutnya adalah setting ip route… 8. Pada router 0

a. Press RETURN to get started. --> ‘langsung aja enter’ b. Router>enable --> ‘mengaktifkan router kembali’ c. Router#configure terminal --> ‘masuk pada konfigurasi router’ d. Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.10.2 e. Router(config)#exit --> ‘keluar dari konfigurasi router’

JOBS

HEET

TEUM

Page 70: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

f. Router#write --> ‘lakukan penyimpanan’ 9. Pada router 1

a. Press RETURN to get started. --> ‘langsung aja enter’ b. Router>enable --> ‘mengaktifkan router kembali’ c. Router#configure terminal --> ‘masuk pada konfigurasi router’ d. Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.10.1 e. Router(config)#exit --> ‘keluar dari konfigurasi router’ f. Router#write --> ‘lakukan penyimpanan’

10. Sekarang kita coba melakukan ping dari PC02 ke PC01…lihat hasilnya…

Gambar 3 : Reply…

E. Tugas Praktikum

Desain Jaringan seperti pada gambar dibawah ini. Atur ip route pada masing-masing router

sehingga semua computer dapat terhubung

JOBS

HEET

TEUM

Page 71: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

I. Tujuan Percobaan

Mampu mengkonfigurasi Wireless Router/Access Point.

Mampu membuat sistem keamanan pada Wireless Router/Access Point.

II. Perangkat yang digunakan

Laptop

Wireless-G WRT54GL Broadband Router (Linksys)

Kabel LAN

III. Teori Dasar

1). Pengantar Jaringan Wireless LAN ( Jaringan lokal tanpa kabel )

Telah diketahui dan mengenal tentang Local Area Network (LAN), dimana ia

merupakan jaringan yang terbentuk dari gabungan beberapa komputer yang

tersambung melalui saluran fisik (kabel). Seiring dengan perkembangan teknologi

serta kebutuhan untuk akses jaringan yang mobile (bergerak) yang tidak

membutuhkan kabel sebagai media tranmisinya, maka muncullah Wireless Local Area

Network (Wireless LAN/WLAN).

Jaringan lokal tanpa kabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal

tanpa kabel dimana media transmisinya menggunakan frekuensi radio (RF) dan

infrared(IR), untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area

disekitarnya. Area jangkauannya dapat berjarak dari ruangan kelas ke seluruh

kampus atau dari kantor ke kantor yang lain dan berlainan gedung. Peranti yang

umumnya digunakan untuk jaringan WLAN termasuk di dalamnya adalah PC,Laptop,

PDA, telepon seluler, dan lain sebagainya. Teknologi WLAN ini memiliki kegunaan

6

Wireless Router / Access Point

Configuration

JO

BSHE

ET TE

UM

Page 72: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

yang sangat banyak. Contohnya, pengguna mobile bisa menggunakan telepon seluler

mereka untuk mengakses e-mail. Sementara itu para pelancong dengan laptopnya

bisa terhubung ke internet ketika mereka sedang di bandara, kafe,kereta api dan

tempat publik lainnya.

Spesifikasi yang digunakan dalam WLAN adalah 802.11 dari IEEE dimana ini

juga sering disebut dengan WiFi (Wireless Fidelity) standar yang berhubungan

dengan kecepatan akses data. Ada beberapa jenis spesifikasi dari 802,11 yaitu

802.11b,802.11g, 802.11a, dan 802.11n seperti yang tertera pada tabel berikut :

Spesifikasi 802.11

2) Sejarah Wireless LAN

Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam

merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard

(HP) menguji WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data

rate 100Kbps. Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps

maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC) menetapkan

pitaIndustrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz

dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan

WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN

dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spread spectrum (SS)

pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1

Mbps.

Pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat

spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai

standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan transfer data

(throughput) teoritis maksimal 2Mbps.Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali

mengeluarkan spesifikasi baru bernama 802.11b. Kecepatan transfer data teoritis

maksimal yang dapat dicapai adalah 11Mbps. Kecepatan tranfer data sebesar ini

JOBS

HEET

TEUM

Page 73: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

sebanding dengan Ethernet tradisional(IEEE 802.3 10Mbps atau 10Base-T).

Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4Ghz.

Salah satu kekurangan peralatan wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah

kemungkinan terjadinya interferensi dengan cordless phone, microwave oven, atau

peralatan lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi sama.

Pada saat hampir bersamaan, IEEE membuat spesifikasi 802.11a yang

menggunakan teknik berbeda. Frekuensi yang digunakan 5Ghz, dan mendukung

kecepatan transfer data teoritis maksimal sampai 54Mbps. Gelombang radio

yangdipancarkan oleh peralatan 802.11a relatif sukar menembus dinding atau

penghalang lainnya. Jarak jangkau gelombang radio relatif lebih pendek dibandingkan

802.11b. Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a. Namun saat ini

cukup banyak pabrik hardware yang membuat peralatan yang mendukung kedua

standar tersebut.Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat

menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode

802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis

maksimal 54Mbps.Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat

saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang menggunakan kartu

jaringan 802.11g dapat memanfaatkan access point 802.11b, dan sebaliknya.

Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan

teknologi802.11b, 802.11g. Teknologi yang diusung dikenal dengan istilah MIMO

(MultipleInput Multiple Output) merupakan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat

berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata ”Pre-” menyatakan “Prestandard

versions of 802.11n”.MIMO menawarkan peningkatan throughput, keunggulan

reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi. Daya tembus MIMO terhadap

penghalang lebih baik,selain itu jangkauannya lebih luas sehingga Anda dapat

menempatkan laptop atauklien Wi-Fi sesuka hati. Access Point MIMO dapat

menjangkau berbagai peralatan Wi-Fi yg ada disetiap sudut ruangan. Secara teknis

MIMO lebih unggul dibandingkan saudara tuanya 802.11a/b/g. Access Point MIMO

dapat mengenali gelombang radioyang dipancarkan oleh adapter Wi-Fi 802.11a/b/g.

MIMO mendukung kompatibilitas mundur dengan 802.11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO

dapat menghasilkan kecepatan transfer data sebesar 108Mbps.

JOBS

HEET

TEUM

Page 74: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

3. Komponen Wireless LAN

3.1. Access Point (AP)

Pada WLAN, alat untuk mentransmisikan data disebut dengan Access Point

dan terhubung dengan jaringan LAN melalui kabel. Fungsi dari AP adalah mengirim

dan menerima data, sebagai buffer data antara WLAN dengan Wired LAN,

mengkonversisinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan

melalui kabel atau disalurkan keperangkat WLAN yang lain dengan dikonversi ulang

menjadi sinyal frekuensi radio.

Satu AP dapat melayani sejumlah user sampai 30 user. Karena dengan semakin

banyaknya user yang terhubung ke AP maka kecepatan yang diperoleh tiap user juga

akan semakin berkurang. Ini beberapa contoh produk AP dari beberapa vendor.

Gambar 1. Access Point Produk Linksy, Symaster dan Dlink

3.2 Extension Point

Untuk mengatasi berbagai problem khusus dalam topologi jaringan, designer

dapatmenambahkan extension point untuk memperluas cakupan jaringan. Extension

point hanya berfungsi layaknya repeater untuk client di tempat yang lebih jauh.

Syaratagar antara akses point bisa berkomunikasi satu dengan yang lain, yaitu setting

channel di masing-masing AP harus sama. Selain itu SSID (Service Set Identifier)yang

digunakan juga harus sama. Dalam praktek dilapangan biasanya untuk aplikasi

extension point hendaknya dilakukan dengan menggunakan merk AP yang sama.

Gambar 2. Jaringan Menggunakan Extension Point

3.3 Antena

JOBS

HEET

TEUM

Page 75: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

Antena merupakan alat untuk mentransformasikan sinyal radio yang merambat

pada sebuah konduktor menjadi gelombang elektromagnetik yang merambat diudara.

Antena memiliki sifat resonansi, sehingga antena akan beroperasi pada daerah

tertentu. Ada beberapa tipe antena yang dapat mendukung implementasi WLAN,yaitu

:

1) Antena omnidirectional

Yaitu jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal kesegala arah dengan

daya yang sama. Untuk menghasilkan cakupan area yang luas, gain dari antena omni

directional harus memfokuskan dayanya secara horizontal (mendatar), dengan

mengabaikan pola pemancaran ke atas dan kebawah,sehingga antena dapat

diletakkan ditengah-tengah base station. Dengan demikian keuntungan dari antena

jenis ini adalah dapat melayani jumlah pengguna yang lebih banyak. Namun,

kesulitannya adalah pada pengalokasian frekuensi untuksetiap sel agar tidak terjadi

interferensi

Gambar 3. Jangkauan Area Antena Omnidirectional

2) Antena directional

Yaitu antena yang mempunyai pola pemancaran sinyal dengan satu arah

tertentu. Antena ini idealnya digunakan sebagai penghubung antar gedung atau untuk

daerah yang mempunyai konfigurasi cakupan area yang kecil seperti pada lorong-

lorong yang panjang. JOBS

HEET

TEUM

Page 76: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

Gambar 4. Jangkauan Antena Directional

3.4 Wireless LAN Card

WLAN Card dapat berupa PCMCIA (Personal Computer Memory Card

International Association), ISA Card, USB Card atau Ethernet Card. PCMCIA

digunakan untuk notebook, sedangkan yang lainnya digunakan pada komputer

desktop. WLAN Cardini berfungsi sebagai interface antara sistem operasi jaringan

client dengan format interface udara ke AP. Khusus notebook yang keluaran terbaru

maka WLAN Cardnya sudah menyatu didalamnya. Sehingga tidak keliatan dari luar.

Gambar 5. Wireless LAN Card

Kelebihan dan Kelemahan dalam implementasi Wireless LAN

Kelebihan Kekurangan

Mobilitas dan ProduktivitasTinggi,

WLAN memungkinkanclient untuk

mengakses informasisecara realtime

sepanjang masihdalam jangkauan

WLAN, sehinggameningkatkan kualitas

Biaya peralatan mahal(kelemahan ini

dapat dihilangkandengan

mengembangkan danmemproduksi

teknologi komponenelektronika sehingga

dapatmenekan biaya jaringan),

JOBS

HEET

TEUM

Page 77: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

layanan danproduktivitas. Pengguna

bisamelakukan kerja dimanapun

iaberada asal dilokasi tsb masukdalam

coverage area WLAN.

Kemudahan dan

kecepataninstalasi, karena

infrastrukturnyatidak memerlukan kabel

makainstalasi sangat mudah dan

cepatdilaksanakan, tanpa perlu

menarikatau memasang kabel pada

dindingatau lantai.

Fleksibel, dengan teknologi

WLANsangat memungkinkan

untukmembangun jaringan pada

areayang tidak mungkin atau

sulitdijangkau oleh kabel, misalnya

dikota-kota besar, ditempat yangtidak

tersedia insfrastruktur kabel.

Menurunkan biaya

kepemilikan,dengan satu access point

sudahbisa mencakup seluruh area

danbiaya pemeliharaannya

murah(hanya mencakup stasiun sel

bukanseperti pada jaringan kabel

yangmencakup keseluruhan kabel)

Delay yang besar, adanyamasalah

propagasi radio sepertiterhalang,

terpantul dan banyaksumber interferensi

(kelemahan inidapat diatasi dengan

teknikmodulasi, teknik antena

diversity,teknik spread spectrum dll),

Kapasitas jaringan

menghadapiketerbatasan spektrum

(pitafrekuensi tidak dapat diperlebartetapi

dapat dimanfaatkan denganefisien

dengan bantuanbermacam-macam

teknik sepertispread spectrum/DS-

CDMA) dankeamanan data

(kerahasiaan)kurang terjamin

(kelemahan inidapat diatasi misalnya

denganteknik spread spectrum).

Acces point merupakan suatu perangkat yang sangat penting dalam

membangun sistem jaringan komputer tanpa kabel atau wireless. Acces point

digunakan sebagai terminal sentral sedangkan untuk komputer - komputer yang

terhubung harus menggunakan wireless LAN Card. Berikut langkah - langkah untuk

melakukan praktikum Acces Point :

JOBS

HEET

TEUM

Page 78: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

IV. Prosedur Praktikum

Mengkonfigurasi wireless router/acces point

1) Hubungkan kabel daya listrik wireless router/acces point ke tegangan jala-

jala/PLN.

2) Hubungkan kabel jaringan internet ke bagian port internet

3) Koneksikan wifi Laptop anda dengan Wireless RT54GL, Ikuti prosedur di

bawah ini:

Klik kanan icon ini pilih

Gambar 6. Tampilan SSID yang Aktif

Cari dan koneksikan wifi laptop ke SSID dd-wrt.

4) Kemudian klik Star, Run, ketik cmd, ketik perintah ipconfig /all,

Gambar 7. Mengaktifkan perintah ipconfig /all

JOBS

HEET

TEUM

Page 79: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

5) Perhatikan informasi Wifi anda, Terlihat bahwa wifi laptop kita mendapat

IPv4 dengan alamat 192.168.1.116, sedangkan Default Gateway Wireless

RT54GL adalah 192.168.1.1.

Gambar 8. Hasil dari perintah ipconfig /all

NB: IP gateway ini yang akan dipergunakan untuk mengkoneksikan web

browser untuk mengkonfigurasi Wireless-G WRT54GL

6) Buka aplikasi web server, masukkan alamat Wireless-G WRT54GL :

192.168.1.1, jika berhasil anda akan mendapatkan menu control panel.

Gambar 9. Memasukkan Alamat Gateway Wireless-G WRT54GLke Web Browser

7) Maka anda akan masuk ke menu setting, ketik admin pada form Router

Username, Router Password, dan Re-enter to confirm.

Gambar 10. Tampilan Menu Control Panel

JOBS

HEET

TEUM

Page 80: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

8) Kemudian klik tombol Change Password, jika berhasil akan menghasilkan

gambar dibawah ini.

Gambar 11. Tampilan Menu Setup

9) Pilih menu Setup, Masukan kode admin pada form : User Name dan

Password pada Authentication Required, klik Log In. (lihat prodesure no. 7)

Gambar 12. Tampilan Authentication Required

10) Pada Connection Type Pilih Static IP

Gambar 13. Tampilan Connection Type

11) Konfigurasi Wireless-G WRT54GL seperti gambar di bawah ini:

JOBS

HEET

TEUM

Page 81: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

Gambar 13. Tampilan Setting IP

12) Selanjutnya pada bagian Time Setting, pilih Time Zone yang kita inginkan.

Setelah itu klik Save

Gambar 14. Tampilan Setting Time Zone

13) Untuk melihat hasil konfigurasi ikuti procedure dibawah ini:

Masuk ke Command Prompt, ketik perintah : ipconfig /all, perhatikan

dan bandingkan informasi pada wifi laptop anda dengan procedure ke

5, jika berhasil maka ada perubahan konfigurasi.

JOBS

HEET

TEUM

Page 82: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

Gambar 15. Tampilan Command Prompt

Pada Command Prompt ketik ping 192.168.9.5, jika menunjukkan

hasil seperti dibawah ini, maka kita sudah berhasil terhubung dengan

gateway.

Gambar 16. Tampilan Hasil Test Ping ke Gateway

Pada Command Prompt ketik ping 100.100.100.2, jika menunjukkan

hasil seperti dibawah ini, maka kita sudah berhasil terhubung dengan

DNS.

Gambar 17. Tampilan Hasil Test Ping ke DNS

JOBS

HEET

TEUM

Page 83: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

Buka aplikasi web server, masukkan alamat http://www.um.ac.id/, jika

berhasil terhubung dengan alamat tersebut maka setting router

Wireless-G WRT54GL telah berhasil.

Gambar 18. Tampilan Hasil Test ke http://www.um.ac.id/,

Mengubah SSID router Wireless-G WRT54GL

1) Mengubah nama SSID. Pilih menu Wireless -> Basic Setting. Ganti SSID

dengan nama H5-207 dan Channel Linksys dengan Auto. Kalau sudah klik

save.

Gambar 19. Tampilan Menu Basisc Setting Wireless

2) Setelah itu kita harus mengkoneksikan laptop kita dengan SSID yang baru

yang sudah dibuat.

JOBS

HEET

TEUM

Page 84: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

Gambar 20. Tampilan Hasil Pengaturan Basisc Setting Wireless

Mengubah Password

1) Mengubah Password login Linksys Wireless-G WRT54GL. Klik tab

Administration -> Management. Kemudian pada bagian Router

Management. Isikan Username dan Password untuk mengubah akses

login pada Linksys. Kalau sudah klik save.

Gambar 21. Tampilan Menu Setting Router Password

2) Maka akan muncul akses login ke Linksys Wireless-G WRT54GL. Setelah

itu masukkan username dan password yang telah anda konfigurasi

sebelumnya.

Gambar 22. Tampilan Authentication Required

V. Tugas Praktikum

JOBS

HEET

TEUM

Page 85: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

Setting wireless/AP anda untuk :

1. Memblokir situs contoh : youtube, facebook, dll

2. Pengaturan waktu pemakaian, router hanya bisa dipakai pada hari senin

sampai dengan jumat, dan pada jam 07.00 – jam 16.00 WIB.

3. Memasukkan user yang bisa mengakses wireless/AP berdasarkan MAC

Address yang sudah terdaftar.

4. Mengaktifkan security passord WPA

VI. Tugas Tambahan

1. Jelaskan perbedaan security pada jaringan Wi-Fi (WPE, WPA, WPA2) ?

JOBS

HEET

TEUM

Page 86: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

13

2.9

6.1

2.9

0

:80

:48

:ea

:35

:9a

132.9

6.1

2.0

1. TUJUAN

1. Mahasiswa memahami konsep routing,

2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi static routing,

3. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja routing static,

4. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi routing pada Mikrotik OS.

2. ALAT DAN BAHAN

• PC

• Mikrotik RouterBoard 750

3. DASAR TEORI

3.1 Dasar-dasar Routing

Seperti telah disebutkansebelumnya, proses pengiriman datagram IP selalu

menggunakan tabel routing. Tabel routing berisi informasi yang diperlukan untuk

menentukan ke mana datagram harus di kirim. Datagram dapat dikirim langsung ke

host tujuan atau harus melalui

host lain terlebih dahulu tergantung pada tabel routing.

osiris

132.96.11.1

0:80:48:e3:d2:69

seth

132.96.11.2

0:80:ad:17:96:34

132.96.11.0

132.96.11.3

isis

0:20:4c:30:29:29 132.96.12.8

0:80:ad:a7:96:f5

khensu

132.96.36.6

0:80:48:ea:35:10

132.96.36.0

khnemu

132.96.12.7

0:40:95:11:2:b5

toth

132.96.36.4 0:80:ad:a6:b6:65

anubis

132.96.36.5 0:80:ad:a7:a3:81

Gambar 1. Jaringan TCP/IP

7

Konfigurasi Mikrotik

Routerboard Sebagai Router

JOBS

HEET

TEUM

Page 87: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Gambar diatas memperlihatkan jaringan TCP/IP yang menggunakan teknologi

Ethernet. Pada jaringan tersebut host osiris mengirimkan data ke host seth, alamat

tujuan datagram adalah seth dan alamat sumber datagram adalah osiris. Frame yang

dikirimkan oleh host osiris juga memiliki alamat tujuan frame seth dan alamat

sumbernya adalah osiris. Pada saat osiris mengirimkan frame, seth membaca

bahwa frame tersebut ditujukan kepada alamat JO

BSHE

ET TE

UM

Page 88: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

ethernetnya. Setelah melepas header frame, seth kemudian mengetahui bahwa IP

address tujuan datagram tersebut juga adalah IP addressnya. Dengan demikian

set meneruskan datagram ke lapisan transport untuk diproses lebih lanjut.

Komunikasi model seperti ini

disebut sebagai routing langsung.

132.96.11.2 132.96.11.1 132.96.11.3

IP Pengirim: 132.96.11.1

Ethernet Address:0:80:48:e3:d2:69

IP Target: 132.96.11.2 Ethernet Address:0:80:ad:17:96:34

Gambar 2. Routing Langsung

Pada gambar diatas terlihat bahwa osiris dan anubis terletak pada jaringan Ethernet

yang berbeda. Kedua jaringan tersebut dihubungkan oleh khensu. Khensu memiliki

lebih dari satu interface dan dapat melewatkan datagram daari satu interface ke

intreface lain (atau bertindak sebagai router). Ketika mengirimkan data ke anubis,

osiris memeriksa tabel routing dan mengetahui bahwa data tersebut harus melewati

khensu terlebih dahulu. Dengan kondisi seperti ini datagram yang dikirim osiris ke

anubis memiliki alamat tujuan anubis dan alamat sumber osiris tetapi frame ethernet

yang dikirimnya diberi alamat tujuan khensu dan alamat sumber osiris.

IP pengirim: 132.96.11.1

Ethernet Address:0:80:48:ea:35:10

IP target: 132.96.36.5

Ethernet Address:0:80:ad:a7:a3:81

132.96.36.4 132.96.36.5 132.96.36.6

132.96.11.1 132.96.11.2 132.96.11.3

IP pengirim: 132.96.11.1

Ethernet Address:0:80:48:e3:d2:69

IP target: 132.96.36.5 Ethernet Address:0:20:4c:30:29:29

JOBS

HEET

TEUM

Page 89: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Gambar 3. Routing tak langsung

JOBS

HEET

TEUM

Page 90: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Ketika osiris mengirimkan frame ke jaringan, khensu membaca bahwa alamat

ethernet yang dituju frame tersebut adalah alamat ethernetnya. Ketika khensu

melepas header frame, diketahui bahwa host yang dituju oleh datagram adalah host

anubis. Khensu kemudian memeriksa tabel routing yang dimilikinya untuk

meneruskan datagram tersebut. Dari hasil pemeriksaan tabel routing, khensu

mengetahui bahwa anubis terletak dalam satu jaringan ethernet dengannya. Dengan

demikian datagram tersebut dapat langsung disampaikan oleh khensu ke anubis.

Pada pengiriman data tersebut, alamat tujuan dan sumber datagram tetap anubis dan

osiris tetapi alamat tujuan dan sumber frame Ethernet menjadi anubis dan khensu.

Komunikasi seperti ini disebut sebagai routing tak langsung karena untuk mencapai

host tujuan, datagram harus melewati host lain yang bertidak sebagai router.

Pada dua kasus diatas terlihat proses yang terjadi pada lapisan internet ketika

mengirimkan dan menerima datagram. Pada saat mengirimkan datagram, host harus

memeriksa apakah alamat tujuan datagram terletak pada jaringan yang sama atau

tidak. Jika lamat tujuan datagram terletak pada jaringan yang sama , datagram dapat

langsung disampaikan. Jika ternyata alamat tujuan datagram tidak terletak pada

jaringan yang sama, datagram tersebut harus disampaikan melalui host lain yang

bertindak sebagai router. Pada saat menerima datagram host harus memeriksa

apakah ia merukapakan tujuan dari datagram tersebut. Jika memang demikian maka

data diteruskan ke lapisan transport. Jika ia bukan tujuan dari datagram tersebut,

maka datagram tersebut dibuang. Jika host yang menerima datagram tersebut

sebuah router, maka ia meneruskan datagram ke interface yang menuju alamat

tujuan datagram.

3.2 Jenis Konfigurasi Routing

Konfigurasi routing secara umum terdiri dari 3 macam yaitu :

A. Minimal Routing

Dari namanya dapat diketahui bahwa ini adalah konfigurasi yang paling sederhana

tapi mutlak diperlukan. Biasanya minimal routing dipasang pada network yang

terisolasi dari network lain atau dengan kata lain hanya pemakaian lokal saja.

B. Static Routing

Konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam network yang hanya

mempunyai beberapa gateway, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3. Static routing

dibuat secara manual pada masing-masing gateway. Jenis ini masih

memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil. Stabil dalam arti kata jarang down.

Jaringan yang tidak stabil yang dipasang static routing dapat membuat kacau seluruh

routing, karena tabel routing yang diberikan oleh gateway tidak benar sehingga paket

data yang seharusnya tidak bisa diteruskan masih saja dicoba sehingga

JOBS

HEET

TEUM

Page 91: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

menghabiskan bandwith. Terlebih menyusahkan lagi apabila network

JOBS

HEET

TEUM

Page 92: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

semakin berkembang. Setiap penambahan sebuah router, maka router yang telah ada

sebelumnya harus diberikan tabel routing tambahan secara manual. Jadi jelas, static

routing tidak mungkin dipakai untuk jaringan besar, karena membutuh effort yang

besar untuk mengupdatenya.

C. Dynamic Routing

Dalam sebuah network dimana terdapat jalur routing lebih dari satu rute untuk

mencapat tujuan yang sama biasanya menggunakan dynamic routing. Dan juga

selain itu network besar yang terdapat lebih dari 3 gateway. Dengan dynamic routing,

tinggal menjalankan routing protokol yang dipilih dan biarkan bekerja. Secara

otomatis tabel routing yang terbaru akan didapatkan.

Seperti dua sisi uang, dynamic routing selain menguntungkan juga sedikit merugikan.

Dynamic routing memerlukan routing protokol untuk membuat tabel routing dan

routing protokol ini bisa memakan resource komputer.

3.3 Routing Protokol

Protokol routing merupakan aturan yang mempertukarkan informasi routing yang

nantinya akan membentuk tabel routing sedangkan routing adalah aksi pengiriman-

pengiriman paket data berdasarkan tabel routing tadi.

Semua routing protokol bertujuan mencari rute tersingkat untuk mencapai tujuan. Dan

masing-masing protokol mempunyai cara dan metodenya sendiri-sendiri. Secara garis

besar, routing protokol dibagi menjadi Interior Routing Protocol dan Exterior Routing

Protocol. Keduanya akan diterangkan sebagai berikut :

A. Interior Routing Protocol

Sesuai namanya, interior berarti bagian dalam. Dan interior routing protocol

digunakan dalam sebuah network yang dinamakan autonomus systems (AS) .

AS dapat diartikan sebagai sebuah network (bisa besar atau pun kecil) yang berada

dalam satu kendali teknik. AS bisa terdiri dari beberapa sub network yang masing-

masingnya mempunyai gateway untuk saling berhubungan. Interior routing protocol

mempunyai beberapa macam implemantasi protokol, yaitu :

1. RIP (Routing Information Protocol)

Merupakan protokol routing yang paling umum dijumpai karena biasanya

sudah included dalam sebuah sistem operasi, biasanya unix atau novell. RIP

memakai metode distance-vector algoritma. Algoritma ini bekerja dengan

menambahkan satu angka metrik kepada ruting apabila melewati satu

gateway. Satu kali data melewati satu gateway maka angka metriknya

bertambah satu ( atau dengan kata lain naik satu hop ). RIP hanya bisa

menangani 15 hop, jika lebih maka host tujuan dianggap tidak dapat

JOBS

HEET

TEUM

Page 93: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

dijangkau.

Oleh karena alasan tadi maka RIP tidak mungkin untuk diterapkan di sebuah AS

yang besar. Selain itu RIP juga mempunyai kekurangan dalam hal network

masking. Namun kabar baiknya, implementasi RIP tidak terlalu sulit ika

dibandingkan dengan OSPF yang akan diterangkan berikut ini.

2. OSDF (Open Shortest Path First)

Merupakan protokol routing yang kompleks dan memakan resource komputer.

Dengan protokol ini, route dapat dapat dibagi menjadi beberapa jalan. Maksudnya

untuk mencapai host tujuan dimungkinkan untuk mecapainya melalui dua atau

lebih rute secara paralel. Lebih jauh tentang RIP dan OSPF akan diterangkan lebih

lanjut.

B. Exterior Protocol

AS merupakan sebuah network dengan sistem policy yang pegang dalam

satu pusat kendali. Internet terdiri dari ribuan AS yang saling terhubung.

Untuk bisa saling berhubungan antara AS, maka tiap-tiap AS menggunakan

exterior protocol untuk pertukaran informasi routingnya. Informasi routing

yang dipertukarkan bernama reachability information (informasi keterjangkauan).

Tidak banyak router yang menjalan- kan routing protokol ini. Hanya router utama

dari sebuah AS yang menjalankannya. Dan untuk terhubung ke internet setaip AS

harus mempunyai nomor sendiri. Protokol yang mengimplementasikan exterior :

1. EGP (Exterior Gateway Protocol)

Protokol ini mengumumkan ke AS lainnya tentang network yang berada di

bawahnya. Pengumumannya kira-kira berbunyi : " Kalau hendak pergi ke AS

nomor sekian dengan nomor network sekian, maka silahkan melewati saya".

Router utama menerima routing dari router-router AS yang lain tanpa

mengevaluasinya. Maksudnya, rute untuk ke sebuah AS bisa jadi lebih dari satu

rute dan EGP menerima semuanya tanpa mempertimbangkan rute terbaik.

2. BGP (Border Gateway Protocol)

BGP sudah mempertimbangkan rute terbaik untuk dipilih. Seperti EGP, BGP juga

mepertukarkan reachability information.

3.3 Membentuk Routing Table

Setiap host pada TCP/IP Network harus memiliki tabel routing agar dapat

menentukan jalan untuk mencapai tujuan dari paket-paket yang akan

dikirimkannya. Tabel routing secara otomatis akan terbentuk pada saat interface

dikonfigurasi. Tabel routing pada tahap ini adalah tabel routing minimal.

Perhatikan gambar 3-4. Untuk melihat tabel

JOBS

HEET

TEUM

Page 94: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

routing pada host dengan IP Address 167.205.20.3 ( Token Ring ) dalam bentuk

numerik, dipakai perintah berikut :

$ netstat -nr

Routing tables

Destination Gateway Flags Refcnt Use Interface

127.0.0.1 127.0.0.1 UH 1 105 lo0

167.205.20.0 167.205.20.3 U 35 3075 ed0

Bagian pertama dari tabel routing merupakan rute loopback ke localhost. Setiap

host TCP/IP akan memiliki rute ini. Bagian kedua merupakan rute ke network

167.205.20.0 melalui interface ed0. Network ini adalah network lokal. Address

167.205.20.3 bukanlah remote gateway, melainkan address yang telah di-

assign untuuk interface ed0. Perhatikan bahwa nomor network 167.205.20.0

muncul akibat parameter mask pada waktu konfigurasi interface dengan

subnetmask 255.255.255.0. Tanpa adanya subnetmask, network address yang

muncul adalah 167.205.0.0 ( Standar kelas B ).

Option pada kolom Flag:

◦ Flag U ( up ) menandakan interface telah siap dipakai.

◦ Flag H ( host ) menandakan hanya satu host yang dapat dicapai melalui rute ini.

Berarti, rute ini hanya menuju ke host tertentu ( bedakan dengan rute ke suatu

network yang mungkin memiliki puluhan / ratusan host ). Kebanyakan rute yang

ada pada routing table menuju ke network, bukan ke host tertentu. Hal ini untuk

memperkecil ukuran routing table. Suatu instansi mungkin hanya memiliki satu

network, tetapi network tersebut mungkin terdiri dari ratusan host.

Mudah dimengerti bahwa jika seluruh IP Address dari host yang ada pada

network tujuan dimasukkan dalam routing table, ukurannya akan membengkak

dengan cepat. Cukup nomor networknya saja yang dicantumkan karena telah

mewakili nomor seluruh host pada network tersebut.

◦ Flag b → alamat broadcast

◦ Flag C → rute sedang digunakan

◦ Flag c → sama seperti flag sebelumnya, tapi flag ini menunjuk ke protokol

yang spesifik

◦ Flag G → rute memerlukan gatway lagi

JOBS

HEET

TEUM

Page 95: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

◦ Flag S → ditambah secara manual

JOBS

HEET

TEUM

Page 96: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Untuk akses ke network yang lain, network token ring di atas hanya

memiliki satu gateway, yakni yang ber-IP Address 167.205.20.11. Untuk itu,

seluruh host yang ada

pada network token ring ( kecuali gateway ) dapat menambahkan default routing sbb:

# route -n add default 167.205.20.11 1

add net default: gateway 167.205.20.11

Dengan perintah ini, rute ke seluruh network ( selain network lokal ) akan

ditempuh melalui gateway 1 (167.205.20.11). Option -n tidak harus digunakan.

Option tersebut hanya untuk menampilkan address secara numerik untuk

menghindari permintaan ke Name Server yang belum tentu bekerja. Metric 1

dipakai sebagai metric terkecil untuk rute melalui gateway ekstenal, untuk

memberikan prioritas tertinggi pada rute ini. Jika kita periksa kembali routing table

setelah memasukkan default routing ini, akan muncul

sbb :

$ netstat -nr

Routing tables

Destination Gateway Flags Refcnt Use Interface

127.0.0.1 127.0.0.1 UH 1 105 lo0 default 167.205.20.11 UG

0 0 ed0

167.205.20.0 167.205.20.3 U 35 3075 ed0

Pada routing table di atas terlihat adanya entri default routing. Flag G

menandakan rute default ini melalui eksternal gateway ( host 167.205.20.11 ).

Pada network Ethernet ( 167.205.22.0 ) ada 3 buah gateway. Untuk host-host

pada network ini, routing table dapat dibentuk secara statis. Misalkan kita berada

pada host

167.205.22.3. Network 167.205.20.0 dapat dicapai melalui gateway 1

(167.205.22.5), network 44.132.1.0 melalui gateway 2 (167.205.22.18) dan akses

ke network yang lebih besar, misalkan ke Internet Provider, dicapai melalui

gateway 3 (167.205.22.20). Untuk

itu, setelah routing minimal dapat ditambahkan perintah routing sbb :

# route -n add 167.205.20.0 167.205.22.5 1

add net 167.205.20.0: gateway 167.205.22.5

JOBS

HEET

TEUM

Page 97: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

# route -n add 44.132.1.0 167.205.22.18 1

JOBS

HEET

TEUM

Page 98: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

add net 44.132.1.0: gateway 167.205.22.18

Routing table akan bertambah menjadi :

$ netstat -nr

Routing tables

Destination Gateway Flags Refcnt Use Interface

127.0.0.1 127.0.0.1 UH 1 105 lo0

167.205.22.0 167.205.22.3 U 28 9808 ed0

default 167.205.22.20 UG 0 0 ed0

167.205.20.0 167.205.22.5 UG 0 0 ed0

44.132.1.0 167.205.22.18 UG 0 0 ed0

Agar routing table terbentuk pada saat start up komputer, perlu di set routing

statis dengan beberapa modifikasi sbb :

◦ Tambahkan static routing yang diinginkan sesuai konfigurasi network

◦ Non-aktifkan semua perintah dari file startup yang menjalankan protokol

routing. Untuk host di atas, edit file rc.local untuk menambahkan statement route

sbb:

route -n add default 167.205.22.20 1 > /dev/console route -n add 167.205.20.0 167.205.22.5 1 >

/dev/console

route -n add 44.132.1.0 167.205.22.18 1 > /dev/console

Startup file untuk setiap sistem mungkin saja berbeda, tetapi pada dasarnya

memiliki prosedur yang sama. Bacalah selalu dokumentasi dari sistem anda.

4. PROSEDUR PRAKTIKUM

KONFIGURASI MIKROTIK ROUTERBOARD 750

Mikrotik sebagai gateway adalah salah satu

konfigurasi yang paling sering ditemui selain sebagai

manajemen bandwidth. Mikrotik sebagai gateway

maksudnya adalah router mikrotik dimanfaatkan

sebagai pintu gerbang tempat keluar masuknya paket

dari dan ke internet, jadi semua paket akan

dilewatkan melalui Mikrotik. Topologi

yang digunakan pada jaringan model ini sangat sederhana, karena konfigurasi ini juga

JOBS

HEET

TEUM

Page 99: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

ada ah konfigura da a bagi e eorang yang ngin be a a entang M krot k. Se ap orang

yang ngin be a a entang M krot k harus bi a me akukan konfigura ni Berikut gamba

yang aya bua untuk menggambarkan opologi aringan di TE UM

Gamba Topologi aringan D TE-UM

Se ngan yang digunakan uga anga ederhana Berikut ni akan perl ha kan e ngan

l si s r s s i l j r t i i ti

i l j r t i i s l si i .

r s t t j - .

r J i

tti j s t s . i i t s tti

Mikrotik sebagai gateway menggunakan Winbox. Untuk jaringan di UM

menggunakan 3 DNS yaitu :

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------- DNS 1 : 100.100.100.1 DNS 1 : 100.100.100.2 DNS 1 : 100.100.100.3 Gateway untuk FT : 192.168.9.5 IP TE-UM : 192.168.9.213 IP Untuk JARKOM : 192.168.50.1 Untuk Praktikum kali ini menggunakan range IP 192.168.50.100 – 192.168.50.120 --------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Disini menggunakan RouterBoard Mikrotik versi 5.6 dan dimana pada port pertama

saya colokkan kabel yang berasal dari ISP, dan port kedua dicolokkan ke Switch yang

terhubung ke LAN. Anda juga bisa menggunakan RouterBoard, sama saja.

A. Persiapan Awal

1. Hidupkan Mikrotik RouterBoard 2. Pastikan semua sudah terpasang dengan baik seperti topologi diatas. 3. Nyalakan salah satu komputer client untuk mensetting RouterBoard Mikrotik

menggunakan Winbox. Kalau belum punya software Winbox, silahkan download di situs Mikrotiknya.

4. Jalankan Winboxnya. 5. Maka akan muncul jendela kecil, yaitu tampilan awal dari Winbox.

JOBS

HEET

TEUM

Page 100: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

6. Klik tombol yang memiliki tiga titik […] disamping tombol [Connect] 7. Jika Routernya sudah terkoneksi dengan baik ke LAN, maka akan muncul

sebuah list yang berisikan MAC Address dan IP Address. 8. Klik saja MAC Addressnya, lalu klik [Connect] 9. Maka akan muncul jendela admin dari router Mikrotik yang diremote menggunakan

Winbox. 10. Apabila RouterBoard Mikrotik yang Anda gunakan ini sebelumnya sudah

pernah disetting, maka lakukanlah reset ulang agar semua settingan kembali seperti awal pada saat belum dilakukan setting apapun. Caranya adalah klik tombol [New Terminal].

11. Maka akan muncul sebuah jendea yang memiliki latar belakang putih. 12. Ketikkanlah pada jendela putih itu tulisan, [system reset], jika diminta memilih

Yes atai No, pilih saja Yes dengan menekan tombol [Y]. 13. Setelah di reset biasanya router akan terdisconnect, konekkan kembali

dengan langkah yang sudah dijelaskan sebelumnya. 14. Maka akan muncul jendela yang menanyakan, apakah akan menggunakan

settingan default dari Mikrotik atau ingin menggunakan settingan sendiri. Klik [Remove Configuration] karena kita akan melakukan settingan sendiri.

15. Lalu agar mudah untuk diidentifikasi berikanlah nama untuk router yang digunakan.

Dari [System] > [Identify]. Ketikkan nama router yang Anda inginkan, klik [Ok]. Disini saya memberikan nama [Gateway]. Sampai disini router sudah siap untuk dikonfigurasi.

B. Memberikan Komentar pada interface

Selanjutnya adalah memberikan komentar pada masing-masing interface agar

mudah kita kenali, mana yang untuk ke ISP/Internet dan mana yang untuk ke LAN:

1. Klik [Interface]. 2. Klik pada interface [ether1]. 3. Klik icon yang bergambar kertas berwarna kuning, lalu isika komennya. Disini

saya memberikan komen [TO INTERNET], karena interface ini yang akan menuju internet. Begitu juga untuk [ether2]. Saya berikan komen [LOKAL]. Karena interface ini yang akan terhubung langsung ke jaringan lokal [LAN].

JOBS

HEET

TEUM

Page 101: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

C. Memberikan IP Address

Untuk memberikan IP Address lakukan langkah berikut ini:

1. Klik [IP] 2. Pilih [Address] 3. Maka akan muncul jendela baru. Klik tanda [+] berwarna merah yang berada

di sisi kiri atas dari jendela baru yang muncul tadi. 4. Ketikkan IP Address yang mengarah ke internet beserta subnetnya. Misalnya

saya masukkan 192.168.50.222/24. Disini saya menggunakan simulasi, jadi jangan heran saya memasukkan IP Address seperti itu. Untuk Anda, silahkan Anda sesuaikan sendiri.

5. Setelah memasukkan, klik [Apply], maka akan muncul [Network Address] dan

[Broadcast Addressnya]. 6. Pilih interface yang mengarah ke internet, disini saya memilih [ether1]. 7. Berikan komentar agar mudah dikenali dengan mengklik [Comment]. Berikan

komentar Anda, disini saya memberikan komentar [IP Internet] Klik [Ok]

JOBS

HEET

TEUM

Page 102: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Dengan langkah diatas kita telah menambahkan IP Address yang mengarah ke internet, selanjutnya adalah menambahkan IP Address yang mengarah ke jaringan lokal. Untuk caranya sama dengan langkah diatas, yaitu:

8. Klik lagi tanda [+] berwarna merah. 9. Ketikkan IP Address yang mengarah ke jaringan lokal beserta subnetnya.

Misalnya saya masukkan 192.168.88.1/24. Untuk Anda, silahkan Anda sesuaikan dengan selera.

10. Setelah memasukkan, klik [Apply], maka akan muncul [Network Address] dan

[Broadcast Addressnya]. 11. Pilih interface yang mengarah ke lokal, disini saya memilih [ether2]. 12. Berikan komentar agar mudah dikenali dengan mengklik [Comment].

Berikan komentar Anda, disini saya memberikan komentar [IP Lokal]. 13. Klik [Ok]

D. Menambahkan Routing Table

Agar jaringan lokal bisa melakukan akses ke jaringan luar (internet), maka harus

dibuat routing table. Agar paket memiliki arah tujuan yang jelas dan paket tersebut

tahu bagaimana cara dia menuju tujuannya, caranya adalah:

1. Klik [IP] 2. Klik [Routes], maka akan terlihat 2 buah routing default. 3. Klik tanda [+] yang berwarna merah dibagian atas, maka akan muncul jendela baru. 4. Pada [Destination] biarkan dengan [0.0.0.0/0]. 5. Pada [Gateway] isikan IP Address yang menjadi gateway dari router Anda.

Disini saya memasukkan [192.168.50.1]. 6. Tambahkan komentarnya. 7. Klik [Ok].

E. Menambahkan NAT Rule

Tujuan membuat NAT rule adalah agar paket bisa dilewatkan ke jaringan luar atau

internet. Agar paket yang berasal dari interface lokal [ethe2] bisa sampai ke tujuannya

dengan melewati interface internet [ether1]. Caranya adalah sebagai berikut:

1. Klik [IP]. 2. Pilih [Firewall]. 3. Masuk ke tab [NAT]. 4. Klik tanda [+] yang berwarna merah, maka akan muncul jendela [New NAT Rule]. 5. Pada [Chain] pilih [srcnat]. 6. Pada [Out Interface] pilih interface yang mengarah ke internet, yaitu [ether1]. 7. Masuk ke ta [Action]. 8. Pada [Action] pilih [masquerade]. 9. Klik [Apply]. 10. Tambahkan komentar jika perlu. Penuli menambahkan komentar [NAT Rule].

Klik [Ok] jika sudah selesai.

JOBS

HEET

TEUM

Page 103: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

F. Memasukkan DNS Server

DNS digunakan sebagai penerjemah dari nama domain ke alamat IP, dan sebaliknya,

yaitu dari alamat IP ke nama domain. Jadi apabila pengguna mengetikkan

google.com di web browser, maka itu berarti pengguna memanggil alamat IP

dari google.com yaitu

74.125.71.103. caranya adalah sebagai berikut:

1. Klik [IP]. 2. Pilih [DNS], maka akan muncul jendela [DNS]. 3. Klik [Settings]. 4. Pada [Primary DNS] masukkan DNS utama. Misalnya saya masukkan DNS UM

yaitu [100.100.100.2]. 5. Pada [Secondary DNS] masukkan DNS alternatif. Misalnya [8.8.8.8] yaitu DNS

yang dibuat oleh Google. 6. Berikan centang pada [Allow Remote Requests].

Klik [Ok] jika sudah selesai. JOBS

HEET

TEUM

Page 104: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

G. Tes Konfigurasi

Setelah itu langkah terakhir dari seting di router adalah melakukan pengecekan

apakah konfigurasi yang dilakukan sudah benar atau belum. Caranya adalah:

1. Klik [New Terminal]. 2. Lakukan ping ke salah satu domain yang Anda inginkan. Misalnya

[ping google.com]. jika sudah ada balasan, mkaa berarti router sudah berhasil terkoneksi ke internet.

3. Selanjutnya adalah melakukan tes koneksi ke internet dari klien, namun sebelumnya IP Address dari klien harus diatur sesuai dengan konfigurasi yang telah dibuat. Berikut adalah konfigurasi klien sesuai dengan konfigurasi yang penulis buat dari Windows 8:

IP Address : 192.168.88.2 Subnet mask : 255.255.255.0 Default Gateway : 192.168.88.1 Preferred DNS : 100.100.100.2 Alternate : 8.8.8.8

Lakukan ping dari Command Prompt ke salah satu domain di internet, misalnya google.com dengan mengetikkan perintah [ping google.com]. jika ada reply itu berarti konfigurasi sudah berhasil. Jika belum coba lebih teliti lagi dalam melakukan konfiurasi. Selamat mencoba.

H. Manajemen Bandwith Pada Mikrotik

Mikrotik, pada dasarnya mempunyai 2 sistem managemen bandwidth yaitu Simple

Queues dan Queue Tree. Simple Queues sering digunakan sebagai manajemen

bandwidth dengan limit IP Address (simple limit) sedangkan Queue Tree lebih

spesifik lagi yaitu content

JOBS

HEET

TEUM

Page 105: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

website misalnya extention dan alamat website. Kali ini saya akan mencoba

konfigurasi kedua sistem tersebut yaitu dengan :

1. Membatasi bandwidth berdasarkan IP Address [Simple Queues]

2. Membatasi bandwidth berdasarkan extention content [Queue Tree]

Agar lebih mudah difahami maka pertama kita akan mencoba konfigurasi Simple

Queues dengan metode IP Address.

Tambahkan Simple Queues

Tambahkan Target Network JOBS

HEET

TEUM

Page 106: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Tambahkan Target Per IP Address

Jangan Lupa Parent dibawah “ALL”

JOBS

HEET

TEUM

Page 107: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Tambahkan beberapa parent sesuai dengan keperluan anda, seperti pada contoh berikut ini:

JOBS

HEET

TEUM

Page 108: 1 PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK ...elektro.um.ac.id/si/silab/images/modul/2.pdf2. Ethernet/LAN port Gambar 4. Skema Konektor ADSL Modem Modem ADSL juga ada yang digabungkan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

6. DAFTAR REFERENSI I. Sekitar Mikrotik, (Online), (http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/

Sekitar_Mikrotik), Diakses tanggal 17 February 2013

JOBS

HEET

TEUM