Download - 1. makna agama 1
Makna Agama
Teori Korespondensi : kesesuaian antara pernyataan dengan kenyataan.
Teori Koherensi : kesesuaian antara suatu pernyataan dengan pernyataan lainya yang sudah terlebih dahulu diketahui dan diakui.
Teori Kebenaran
Teori Kebenaran (lanjutan)
Teori Pragmatis : suatu proposisi adalah benar sepanjang proposisi itu berlaku works, atau memuaskan satisfies. Adapun batu ujinya adalah : kegunaan utility, dapat dikerjakan workablity, dan akibatnya memuaskan satisfactory consequence
Ilmu Pengetahuan
Usaha pemahaman manusia yang disusun dalam satu sistema mengenai kenyataan, struktur, pembagian, bagian-bagian dan hukum-hukum tentang hal-ihwal yang diselidiki (alam, manusia, dan agama) sejauh yang dapat dijangkau daya pemikiran yang dibantu penginderaan manusia yang kebenarannya diuji secara empiris, riset, dan eksperimental. (Saefudin MA, Endang)
Institusi Kebenaran (Ilmu)
Prosedur metode ilmiahKoleksi, Observasi, Seleksi, Klasifikasi, Interpretasi, Generalisasi, Hipotesa, Verifikasi, Evaluasi, Perumusan Teori, Perumusan Dalil.
Objek IlmuObjek materia : manusia & alamObjek forma : aspek-aspek pada manusia &
alamCiri Ilmu
Akumulatif, rasional, empirik, & umumFungsi Ilmu
Deskriptif, pengembangan, prediksi, & kontrol
Ilmu Pengetahuan (lanjutan)
Kriteria Ilmu yang Berguna
Dapat meningkatkan pengetahuannya kepada AllahEfektif dapat membantu mengembangkan masyarakat Islam dan merealisasikan tujuan-tujuannyaDapat membimbing orang lainDapat memecahkan berbagai problem masyarakat manusia
Institusi Kebenaran (Filsafat)
Filsafat : hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami (mendalami dan menyelami) secara radikal dan integral serta sistematik hakikat sarwa yang ada, yaitu hakikat Tuhan, Manusia, dan Alam. (Saefudin MA, Endang)
Menurut Immanuel Kant: filsafat adalah ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup empat persoalan:
1. Apakah yang dapat ketahui (metafisika)2. Apakah yang boleh dikerjakan (etika)3. Sampai dimanakah pengharapan kita
(agama)4. Apakah yang dinamakan manusia
(antropologi)
Cabang-cabang filsafat:
1. Metafisika: filsafat tentang hakikat yang ada di balik fisika/di atas jangkauan manusia/bersifat transenden.
2. Logika: filsafat tentang fikiran yang benar dan yang salah.
3. Etika: filsafat tentang tingkah laku yang baik dan yang buruk.
4. Estetika: filsafat tentang krasi yang indah dan yang jelek.
5. Epistemologi: filsafat tentang ilmu pengetahuan.
Ciri pikiran kefilsafatan
1. Konsepsional2. Saling berhubungan3. Koheren4. Rasional5. Menyeluruh (komprehensif)6. Suatu Pandangan dunia7. Suatu definisi pendahuluan
Konsepsi: hasil generalisasi serta abstraksi dari pengalaman ttg hal-hal serta proses satu demi satu
Saling berhubungan: Utk mengatakan apakah kebenaran, org hrs berusaha menemukan apa yg dinamakan kenyataan.
Bersifat koheren (runtut)Rasional: penyusunan bagan konseptual
bersifat rasional dimana bagian-bagiannya logis berhubungan satu dgn yg lain
Konprehensif: tdk ada sesuatupun yg berada diluar jangkauannya. Filsafat berusaha memberikan penjelasan ttg dunia seluruhnya, termasuk dirinya sendiri. Filsafat mencari kebenaran ttg segala sesuatu dan kebenaran ini hrs dinyatakan dlm bentuk yg paling umum
Pandangan dunia: Memberikan keterangan ttg dunia dan semua hal yg ada di dlmnya.
Definisi pendahuluan: Dgn mengingat ciri-ciri perenungan kefilsafatan kita dpt memberikan definisi ttg filsafat berupa definisi operasional. Filsafat merupakan hasil perenungan kefilsafatan yg dpt dikatakan ttg pemikiran ilmiah.
Tujuan dan fungsi filsafat
1. Tujuan filsafat adalah kebenaran yang sebenar-benarnya. (Takdir Alisjahbana)
2. Filsafat melebihi dari sekedar pemandangan umum, memberi anjuran, membuat daftar yang berharga dan tidak berharga dalam hidup, memberi arti dan tujuan hidup manusia, memberi pandangan dunia/weltanschauung (Karl Jaspers)
3. Tugas filsafat bukanlah sekedar mencerminkan semangat masa di mana kita hidup melainkan membimbingnya maju. Fungsi filsafat adalah kreatif, menetapkan nilai, menetapkan tujuan, menentukan arah dan menuntun pada jalan-jalan baru (Radhakrishnan)
Definisi agama
Definisi agama selalu bersifat satu sisi, parsial, dan tidak mencakup. Menurut Leuba definisi agama terbagi dalam 3 (tiga) kategori: Intelektualistik (menegaskan
kepercayaan) Voluntaristik (menekankan kemauan) Afektivistik (menyangkut perasaan)The Psychological Study of Religion
Psikografi Agama
Dimensi ideologis, berkaitan dengan apa yang harus dipercayai. Ada tiga kategori kepercayaan: Kepercayaan yang menjadi dasar esensial
agama Kepercayaan yang berkaitan dengan tujuan
Ilahi dalam penciptaan manusia Kepercayaan yang berkaitan dengan cara
terbaik untuk melaksanakan tujuan Ilahi
Dimensi Ritualistik, berkaitan dengan sejumlah perilaku/ritual
Psikografi agama (lanjutan)
Dimensi Eksperensial, berkaitan dengan perasaan keagamaan yang dialami oleh penganut agamaDimensi Intelektual, berkaitan dengan informasi yang harus diketahaui para pengikutnyaDimensi Konsekuensial, berkaitan dengan akibat ajaran agama dalam perilaku umum, yang tidak secara langsung dan secara khusus ditetapkan agama
Agama : suatu peraturan yang mendorong jiwa seseorang yang mempunyai akal, memegang peraturan Tuhan dengan kehendaknya sendiri untuk mencapai kebaikan hidup di dunia dan kebahagian di akhirat.( Prof. Abdul Munim)
Agama : ajaran tentang kewajiban dan kepatuhan terhadap aturan, petunjuk, perintah, yang diberikan Allah kepada manusia lewat utusan-utusan-Nya.(H. Agus Salim)
Institusi Kebenaran (Agama)
Pengertian Agama (lanjutan)
Katholik : segala bentuk hubungan manusia dengan yang Suci. Terhadap yang Suci manusia kurang pantas, sama sekali tergantung, takut karena sifatnya yang dahsyat (tremendum), tetapi manusia sekaligus tertarik kepadanya karena sifat-sifatnya yang mempesonakan (fascimmosum).
Pengertian Agama (lanjutan)
Psikologi agama : pengakuan pribadi terhadap yang dihayati sebagai “Yang Adi Insani/Super Human” yang menggejala dalam penghayatan dan tingkah laku orang yang bersangkutan lebih-lebih kalau usahanya untuk menyelaraskan dengan yang Adi Insani.
Pengertian Agama (lanjutan)
Hindu
Agama: kepercayaan hidup pada ajaran-ajaran suci yang diwahyukan oleh Sang Hyang Widhi yang kekal dan abadi.
Budha Agama : suatu badan dari ajaran kesusilaan
dan filsafat dan pengakuan berdasarkan keyakinan terhadap pelajaran yang diakui baik.
Konseptualisasi agama berdasarkan tingkat analisis personal-sosial, fungsi-substansi
Fungsi (1) Substansi (2)
Personal(1)
Apa saja yang memenuhi tujuan keagamaan individu, seperti: memberikan makna, mengurangi rasa bersalah, memberikan bimbingan moral, membantu menghadapi maut, dst
Kepercayaan individu yang khusus. Kesadaran personal akan adanya yang sakral, transenden, dan Ilahi
Sosial(2)
Apa saja yang menjalankan fungsi agama di masyarakat. Berjalannya proses kelompok dalam kelompok agama
Perumusan ajaran agama yang resmi. Konsensus kelompok tentang kepercayaan dan praktik. Sikap di hadapan publik yang diambil gereja, sinagog, mazhab, sekte
Ciri-ciri Khas AgamaKepercayaan kepada wujud supranatural (Tuhan)Pembedaan antara objek sakral dan profanTindakan ritual yang berpusat pada objek sakralTuntunan moral yang diyakini ditetapkan oleh TuhanPerasaan yang khas agama (ketakjuban, perasaan minteri, rasa bersalah, pemujaan), yang bangkit di tengah objek sakral atau ketika menjalankan ritual dan yang dihubungkan dengan gagasan ketuhananSembahyang dan bentuk komunikasi lainnya dengan Tuhan
Pandangan dunia atau gambaran umum tentang dunia secara keseluruhan dan tempat individu di dalamnya. Gambaran ini mengandung penjelasan tentang tujuan menyeluruh dari dunia ini dan petunjuk tentang bagaimana individu menempatkan diri di dalamnyaPengelolaan kehidupan yang bersifat menyeluruh, yang didasarkan pada pandangan dunia tersebut.Kelompok sosial yang diikat bersama oleh hal-hal di atas
.The Encyclopedia of Philosophy
Metode Pemikiran Keagamaan
Metode lahiriah dan formal dalam agama
Metode pemahaman intelektual Metode penghayatan rohaniah
yang dicapai melalui keikhlasan dalam ibadah kepada Tuhan.
(al-Thabathabaiy)
Empat golongan manusia: hubungan kepercayaan-pengetahuan
Pengetahuan
Iman
Iman berpengetahuan
Ada iman dan ada pengetahuan
Iman buta
Ada iman, tidak ada pengetahuan
Penolakan buta
Tidak ada iman, tidak ada pengetahuan
Penolakan berpengetahuan
Tidak ada iman, ada pengetahuan
Empat golongan manusia: hubungan kepercayaan-amal
Amal
Iman
Mukmin Konsisten
Ada iman dan ada amal
Munafik
Ada iman, tidak ada amal
Non-Mukmin Konsisten
Tidak ada iman, tidak ada amal
Agnostik moral
Tidak ada iman, tetapi beramal baik
Agama mendidik manusia menjadi tentram, damai, tabah, dan tawakal serta ulet dan pencaya pada diri sendiri.
Agama dapat membentuk dan mencetak manusia menjadi berani berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan dengan kesiapan mengabdi dan berkorban.
Agama memberi sugesti kepada manusia agar jiwanya tumbuh sifat mulia.
Peranan dan Fungsi Agama
Referensi
Anshary M.A., Endang, Ilmu, Filsafat, dan Agama
Rahmat, DR. Jalaludin, Psikologi Agama
Al-Thabatabaiy, Inilah Islam