Download - 1. Diagnosa Performance Mesin Diesel(Rev)
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Pendahuluan
Adanya tuntutan efisiensi di bidang penggunaan energi bahan bakar minyak, dalam
BPP ( Biaya Pokok Produksi ) pembuatan kWh pada SPD, bahan bakar solar
merupakan komponen biaya yang paling besar, yaitu diatas 66 %.
Menyiapkan SPD untuk melakukan perobahan pemakaian bahan bakar, dari solar ke
bahan bakar lainnya, seperti : MFO-nisasi, Gasifikasi, Biodiesel dan lainnya, agar tidak
terjadi penurunan performance yang signifikan
MANFAAT PERFORMANCE TEST SPD
Latar Belakang
Banyak SPD yang mengalami derating daya mampu, sehingga konsumsi BBM naik,
dan tentu BPP nya pun naik
Untuk melakukan up-grade / meningkatkan performance mesin agar dapat mencapai
seperti spesifikasi awal, memerlukan biaya yang sangat besar.
Contoh : Rehabilitasi, Oret-nisasi, dll
- Kesiapan cadangan daya pembangkit terbatas, bila ada SPD yang akan
direhabilitasi dan memerlukan waktu lama untuk tidak beroperasi.
- Kesiapan jumlah tenaga kerja / SDM yang minim untuk melakukan rehabilitasi
- Kondisi data tentang sejarah mesin saat ini.
- Data tentang data tertulis riwayat pemeliharaan / riwayat “kesehatan” SPD mulai
sejak awal beroperasi sangat minim.
- Standard / acuan : Factory test report dan Commissioning test di beberapa PLTD
banyak yang tidak lengkap
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
1
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Mesin merupakan benda yang “bisu dan tuli“ , untuk mengetahui kondisi kesehatan
mesin secara lebih akurat, maka diperlukan pengetahuan dan keterampilan, serta
kelengkapan alat ukur yang memadai untuk menditeksi kondisi, sebelum mengambil
langkah improvisasi
Solusi teknis
Perkembangan Teknologi memungkinkan untuk memonitor dalam melakukan up -
grade performance yang terukur, agar kondisi mesin menjadi selalu prima, dan
pemakaian bahan bakar ( sfc ) nya yang paling optimal sesuai spesifikasi awal.
Mendapatkan data yang presentatif, akurat, dan mudah untuk dianalisis sehingga dapat
digunakan sebagai pedoman bagi pengambil keputusan ( decision maker )
Melakukan “kaji hasil” ( verifikasi ) kegiatan improvement ( termasuk ) kegiatan
pemeliharaan routine dan periodik/overhaul )
Sehingga sebelum dan sesudah melakukan kegiatan Improvement/ Pemeliharaan
dapat terukur dan terarah hasilnya
Data hasil kegiatan diagnosa tersebut, juga digunakan untuk membantu mencegah
terjadinya kerusakan.
Kesimpulan
Efisiensi hanya mungkin dilakukan dengan menjaga agar kondisi mesin SPD tetap
yang selalu optimal, yaitu mendekati atau sesuai dengan desain awal nya
Kondisi yang optimal dapat diperoleh dengan menjalankan kegiatan pemeliharaan
yang tepat dan terukur, serta selalu dipantau hasil kegiatan pemeliharaan tersebut
Hal ini dapat dimungkinkan dengan selalu mengevaluasi performance mesin SPD
dengan menerapkan kegiatan analisisdiagnosa SPD secara periodik / routine
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
2
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
PROSES KERJA MESIN DIESEL 4 LANGKAH
Diagram P - V Motor Bakar 4 Langkah
Titik Mati Atas-Awal Langkah Isap
Udara Masuk
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
3
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Awal Langkah Kompresi
Akhir Langkah Kompresi, bahan bakar di-injeksi kan
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
4
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Titik Mati Atas (Combustion)
Kenaikan Tekanan Akibat Proses Pembakaran
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
5
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Langkah Kerja (Ekspansi)
Titik Mati Bawah
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
6
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Langkah Buang (exhaust)
Akhir Siklus
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
7
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
DASAR – DASAR ANALISIS VIBRASI
Apa itu Vibrasi?
Vibrasi didefinisikan sebagai gerakan/ perpindahan massa terhadap sebuah
referensi akibat gaya-gaya yang bekerja.
Contoh :
Getaran pada poros disebabkan karena poros bergerak disekitar pusat bantalan
(bearing)
Parameter Penting Vibrasi
• Frekuensi, dinyatakan sebagai jumlah siklus yang terjadi dalam satu detik
(hertz).
• Periode, dinyatakan sebagai waktu yang diperlukan untuk melakukan satu
siklus penuh (detik/siklus).
• Amplitudo, simpangan terbesar yang pernah terjadi.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
8
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
• Fasa, menggambarkan hubungan antar vibrasi yang satu dengan yang
lainnya (rad).
Ilustrasi Vibrasi
Gambar dibawah merupakan pemodelan sederhana (massa dan pegas) untuk
mengilustrasikan vibrasi
Ilustrasi Vibrasi
Gambar disamping menunjukkan posisi massa pada berbagai posisi, posisi
upper, posisi tergantung bebas, dan posisi lower
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
9
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Ilustrasi Vibrasi
Jika pada massa dikaitkan sebuah pensil dan pada ujung pensil diberi kertas
yang bergerak, maka akan tampak plot kurva seperti disamping
Ilustrasi Vibrasi
Plot kurva akan terlihat sebagai berikut
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
10
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Frekuensi dan Periode
Cara Menentukan Frekuensi
Misalkan sebuah mesin beroperasi dengan putaran 720 rpm.
Maka Frekuensi (Herzt) :
Fasa pada Vibrasi
Gambar di bawah berikut plot kurva vibrasi dua buah massa yang bergerak
dengan fasa yang sama (nol beda fasanya).
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
11
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
TWO MASSES WITH ZERO PHASE DIFFERENCE
Fasa pada Vibrasi
Gambar dibawah berikut plot kurva vibrasi dua buah massa yang bergerak
dengan fasa yang berbeda 90 derajad.
TWO MASSES WITH 90o PHASE DIFFERENCE
Fasa pada Vibrasi
Gambar dibawah berikut plot kurva vibrasi dua buah massa yang bergerak
dengan fasa yang berbeda 180 derajad.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
12
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
TWO MASSES WITH 180o PHASE DIFFERENCE
Aplikasi Beda Fasa
Sensor Vibrasi Displacement (Perpindahan)
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
13
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Sensor Vibrasi Velocity (Kecepatan)
Sensor Vibrasi Accelerometer (Percepatan)
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
14
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Hubungan Kecepatan, Perpindahan, dan Percepatan
Perpindahan
A.sin(ωt)
Kecepatan
A.ω.cos(ωt)
Percepatan
-A.ω2.sin(ωt)
dimana:
ω=rad
frekuensi=2πf
Dari grafik tampak bahwa:
• Percepatan (accelerometer) peka untuk sinyal frekuensi tinggi.
• Kecepatan (velocity) cukup baik untuk frekuensi tinggi dan rendah.
• Perpindahan (displacement) baik untuk frekuensi rendah
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
15
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Contoh 1 :
Sebuah vibrasi terukur dengan kecepatan 4 mm/s.
Tentukan perpindahan (displacement) jika frekuensinya:
a)10 Hz
Perpindahan = Kecepatan / 2.π.f
= (4) / 2.π.(10)
= 0,063 mm
= 0,126 mm (peak to peak)
b)1000 Hz
dengan cara yang sama didapatkan
= 0,00063 mm (peak to peak)
Perpindahan tidak sensitif / baik di frekuensi tinggi
Contoh 2 :
Sebuah vibrasi dengan kecepatan 4 mm/s.
Tentukan percepatannya jika frekuensinya :
a. 1000 Hz
Percepatan = 2.π.f.V
= 2.π.(1000).(4)
= 25.120 mm/s2 (1 g = 9800 mm/s2 )
= 2,56 g.
b. 10 Hz
dengan cara yang sama didapatkan
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
16
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
= 0,0256 g
Percepatan tidak sensitif / baik di frekuensi rendah
Satuan Amplitudo Vibrasi
Amplitudo Vibrasi dapat diukur dengan 3 parameter, yaitu :
Perpindahan; mils (1 mils = 1000 inch), mm
Kecepatan; in/detik (IPS), mm/s
Percepatan, g (386,4 in/ s2 = 9800 mm/s2 = 1 g)
Gerakan Vibrasi
Parameter Amplitudo yang Umum Digunakan
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
17
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Bagaimana mengukur dan menjelaskan vibrasi
• Peak – to – Peak
– Biasanya digunakan untuk pengukuran displacement
– Sama dengan 2x Peak
• Peak (zero to peak)
– Digunakan untuk menunjukkan Velocity & Acceleration (US)
• RMS (root mean square)
– Sama dengan 0.707 x peak
– Dapat digunakan untuk menunjukkan Velocity & Acceleration (Europe)
• Average
– 0.637 x peak
Akuisisi Signal
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
18
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Tiga Aturan untuk diagnosa
Setiap jenis kegagalan mesin memiliki pola vibrasi yang spesifik.
Frekuensi vibrasi ditentukan oleh geometri mesin dan kecepatan operasi
Satu vibrasi yang terukur dapat memberikan informasi untuk berbagai
komponen
Bagaimana Vibrasi dapat digunakan untuk analisis kondisi?
Mesin reciprocating memiliki profil vibrasi standar.
Dibandingkan dengan kondisi pengukuran dari beberapa selang waktu.
Vibrasi berdasar pada siklus yang sedang terjadi
Bagaimana Vibrasi dapat digunakan untuk analisis kondisi?
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
19
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Pressure dan Vibrasi Motor Bakar 4 Langkah
Awal Langkah Ekspansi (Peak Firing Pressure)
Langkah Ekspansi (Kerja)
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
20
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Langkah Buang (Blowdown)
Langkah Isap (Udara masuk)
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
21
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Awal Langkah Kompresi (Katup Intake Menutup)
Akhir Langkah Kompresi (Siklus Lengkap)
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
22
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Akhir Siklus
Sequence of events for a 4 – stroke engine
VT : crosstalk
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
23
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Pengenalan Analisis Mesin Reciprocating (Motor Bakar Torak)
Internal PLN
» Termasuk unsur Utama Pemeliharaan Prediktive (Pemeliharaan
Generasi ke III yang sudah dimulai sejak 1970 an dimana
pemeliharaan menganut Condition Maintenance (PLN terlambat
melakukannya, sampai saat ini masih menganut Preventive
Maintenance berdasarkan Time Base Maintenance yang merupakan
paradigma pemeliharaan Generasi ke II 1950 an s/d 1970 an )
» Saran Dari Auditor Internasional Arhur Andersen Tahun 2000 agar PLN
menerapkan Predictive Maintenance untuk meningkatkan keandalan
dan efisiensi.
Bencmarking Ke PT. Caltex Pacific Indonesia
1. Perusahaan Swasta Asing di Indonesia yang telah menerapkan
filosofipemeliharaan Condition Maintenance (paradigma pemeliharaan
Generasi III).
2. Dalam struktur organisasi pada suatu Department yang menangani mesin-
mesin penggerak (prime mover) menempatkan Seorang Supervisor
dengan seperangkat alat diagnosis nya, khusus sebagai Engine Analyst
Internal Prime Mover/ Power Plant
Agar tercapai tujuan perawatan
Mengetahui kondisi sekarang
Keinginan untuk melakukan improvement
Peralatan mesin dan perlengkapannya (SPD)
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
24
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Menghindari kerusakan fatal dan tak terduga
Meningkatkan jam availability / jam siap operasi
Meningkatkan performance
» Program kerja
Memperoleh pekerjaan perawatan yang efisien
» Masalah polusi, emisi dan kelestarian alam
Tujuan Melakukan Pekerjaan Analisis
Meningkatkan performance (prestasi)
Menghindari pekerjaan perawatan (pemeliharaan dan koreksi) yang mahal,
fatal dan sebenarnya dapat dihindari
Menghemat biaya perawatan
Meningkatkan availability
Mengurangi down-time
Mengurangi emisi/polusi
Latar belakang
Tujuan Perawatan tercapai
Kondisi operasi setiap saat dapat diketahui
Untuk melaksanakan improvement
Peralatan mesin dan perlengkapannya (SPD)
Menghindari kerusakan fatal dan tak terduga
Meningkatkan jam availability / jam siap operasi
Meningkatkan performance
Program kerja
Memperoleh pekerjaan perawatan yang efisien
Masalah polusi, emisi dan kelestarian alam
Ukuran Kinerja
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
25
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Daya mampu
SFC (pemakaian bahan bakar)
AF (faktor ketersediaan / kesiapan unit)
CF (faktor kapasitas)
Biaya O&M
Pengelompokan Analisis
Analisis Kondisi Mekanis
» Mendapatkan data kondisi terkini
» Menyimpulkan kondisi yang ditemukan (berbahaya, normal, warning)
» Melaporkan dan follow-up
Analisis Performance
» Mengetahui parameter prestasi/performance pada unit yang
bersangkutan (engine, diesel engine, compressor, dll)
» Mengetahui batasan pabrikan
» Mengetahui batasan normal (ideal)
» Menyimpulkan kondisi performance
» Melaporkan dan follow-up
Urutan Melakukan Analisis
Mengumpulkan data mesin
» Spesifikasi teknis
» Test report
» Laporan pemeliharaan
» Masukan dari bagian operasi dan pemeliharaan
» Mengumpulkan data lapangan
Menyimpulkan untuk mengetahui kondisi mekanis dan kondisi performance
» Temuan berbahaya, warning.
Melaporkan dengan baik
» Menjabarkan temuan-temuan
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
26
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
» Mengurangi data yang begitu banyak
» Memberikan catatan atau tanda
Menyimpulkan kondisi akhir
» Biasa
» Perlu segera ditindaklanjuti
Menindaklanjuti (memonitor proses tindak lanjut)
Menindaklanjuti 2
Masalah Utama
Kondisi Mekanis
» Keausan
» Vibrasi
» Kondisi komponen utama
Performance / prestasi
» Daya mampu
» Specific fuel consumption
» Kondisi pembakaran
Bagaimana Kondisi Mekanis Diketahui ?
Keausan
» Degradasi kemampuan kerja komponen
» Tidak semua komponen mengalami keausan (mempunyai mode
kegagalan yang berbeda)
» Faktor yang mempengaruhi: beban, temperatur, tekanan, pelumas dll
Vibrasi
» Gerakan/ perpindahan sebuah referensi akibat gaya-gaya yang bekerja
» Analisis vibrasi telah berkembang sangat maju, bukan hanya untuk
analisis kondisi mekanis komponen mesin rotasi, struktur, gedung dll,
tetapi juga sudah berkembang pada analisis pada komponen mesin
reciprocating seperti diesel engine (motor bakar).
Komponen utama yang dilihat
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
27
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
» Mekanisme intake dan exhaust katup (valve)
» Charge air
» Cooling water
» Pelumas
Bagaimana Kondisi Performance Diukur ?
Daya Mampu
» Diagram indikator tekanan pembakaran
Specific Fuel Consumption
» Flow-meter bahan bakar
Kondisi Pembakaran
» Proses pembakaran adalah komplek, melibatkan banyak proses antara
bagian-bagian yang terlibat
» Mesin (motor bakar) mengubah energi kimia menjadi panas (heat) yang
kemudian menjadi energi mekanis (putaran)
» Pembakaran tidak selalu berlangsung tepat sama dari waktu ke waktu
» Masalah pada motor bakar, sering dimulai (diawali) oleh pembakaran
tidak baik.
Contoh Kasus Kebocoran Exhaust Valve
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
28
1A
2A 3A
4A
5A
6A7A
8A
0
10
20
30
40
50
60
70
80
0 45 90 135 180 225 270 315 360 405 450 495 540 585 630 675 720
ENGINE 2 11/27/2004 3:15:48 PMAll cylinders - In Bank O rder
Pr
es
su
re
(b
ar
g)
C rank Angle (deg)
Tekanan pembakaran #5A
sangat rendah
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Contoh Kasus Kebocoran Exhaust Valve
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
29
380
200
110
290
-10
0
10
-10
0
10
-10
0
10
-10
0
10
0 90 180 270 360 450 540 630 720
ENGINE 2 11/27/2004 3:15:48 PMEngine Cylinders: Phased Vibration VT4:
5A (M
ed 6)6A
(Med 4)
7A (M
ed 4)8A
(Med 9)
Vibrasi akibat kebocoran exhaust valve
Vibrasi normal akibat intake menutup
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Contoh Kasus Kebocoran Exhaust Valve
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
30
450
270
180
360
-20
0
20
-20
0
20
-20
0
20
-20
0
20
0 90 180 270 360 450 540 630 720
ENGINE 2 11/27/2004 3:15:48 PMEngine Cylinders: Phased Ultrasonic VT5:
5A (M
ed 6)6A
(Med 6)
7A (M
ed 9)8A
(Med 6)
Vibrasi frekuensi tinggi akibat kebocoran exhaust valve
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Contoh Kasus Kebocoran Exhaust Valve
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
31
392
212
122
302
-25
0
25
-25
0
25
-25
0
25
-25
0
25
0 90 180 270 360 450 540 630 720
ENGINE 2 11/27/2004 3:15:48 PMEngine Cylinders: Phased Acceleration VTM:
5A (M
ed 6)6A
(Med 5)
7A (M
ed 8)8A
(Med 2)
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Contoh Kasus Kebocoran Exhaust Valve
Contoh Kasus Kebocoran Exhaust Valve
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
32
Vibrasi frekuensi rendah akibat kebocoran exhaust valve
Data tekanan pembakaran menunjukkan harga sangat rendah
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Contoh Kasus Kebocoran Exhaust Valve
Contoh Kasus Ketidakbalans-an Tekanan Pembakaran
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
33
1L 2L3L 4L
5L6L
1R2R 3R 4R 5R 6R
0
25
50
75
100
125
0 45 90 135 180 225 270 315 360 405 450 495 540 585 630 675 720
Engine 6 22/10/2004 13:56:03All cylinders - In Bank Order
Pr
es
su
re
(
ba
rg
)
Crank Angle (deg)
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Contoh Kasus Valve Clearance Longgar
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
34
Tekanan pembakaran sisi kiri dan kanan jauh berbeda
0
240
160
-240
-80
-10
0
10
-10
0
10
-10
0
10
-10
0
10
-10
0
10
-360 -270 -180 -90 0 90 180 270 360
Engine 2 9TM410 12/10/2004 1:31:48 PMEngine Cylinders: Phased Vibration VT4:
1A (M
ed 1
4)2A
(Med
7)
3A (M
ed 1
4)4A
(Med
18)
5A (M
ed 1
2)
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
35
0
240
160
-240
-80
-10
0
10
-10
0
10
-10
0
10
-10
0
10
-10
0
10
-360 -270 -180 -90 0 90 180 270 360
Engine 2 9TM 410 17/01/2005 12:13:58Engine Cyl inders : Phas ed V ibration VT 4:
1A (
Med
2)
2A (
Med
6)
3A (
Med
7)
4A (M
ed 1
0)5A
(Med
20)
Vibrasi penutupan intake valve sebelum dan sesudah penyetelan valve clearance
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Contoh Kasus Keterlambatan Pembakaran
Contoh Kasus Keterlambatan Pembakaran
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
36
1L2L
3L
4L
5L6L
1R
2R
3R
4R5R 6R
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
0 45 90 135 180 225 270 315 360 405 450 495 540 585 630 675 720
Eng 3 Pielstick 06/09/2004 19:59:13All cylinders - In Bank O rder
Pr
es
su
re
(
ba
rg
)
C rank Angle (deg)
Profil tekanan pembakaran menunjukkan keterlambatan penyalaan
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Contoh Kasus Keterlambatan Pembakaran
Contoh Kasus Keterlambatan Pembakaran
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
37
1L2L 3L 4L
5L6L
1R
2R
3R
4R5R
6R
0
25
50
75
100
125
0 45 90 135 180 225 270 315 360 405 450 495 540 585 630 675 720
Eng 3 Pielstick 12/21/2004 3:35:17 PMAll cylinders - In Bank O rder
Pr
es
su
re
(b
ar
g)
C rank Angle (deg)
Profil tekanan pembakaran setelah penyetelan timing pembakaran
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Contoh Vibrasi
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
38
-270
270
180
360
-20
0
20
-20
0
20
-20
0
20
-20
0
20
-360 -270 -180 -90 0 90 180 270 360
Deutz 2 12/2/2004 2:48:57 PMEngine Cylinders: Phased Vibration VT4:
5B (M
ed 8)6B
(Med 3)
7B (M
ed 3)8B
(Med 9)
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
39
Vibrasi pada silinder #7B sesaat sebelum baut silinder head putus dan sesudah dilakukan penggantian
-270
270
180
360
-10
0
10
-10
0
10
-10
0
10
-10
0
10
-360 -270 -180 -90 0 90 180 270 360
Deutz 2 12/19/2004 3:09:53 PMEngine Cylinders: Phased Vibration VT4:
5B (M
ed 3)6B
(Med 3)
7B (M
ed 5)8B
(Med 9)
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Contoh Pembakaran Tidak stabil
Contoh Pembakaran Tidak stabil
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
40
1 2 3
4
5 6 7 8
0
25
50
75
100
125
150
175
0 45 90 135 180 225 270 315 360 405 450 495 540 585 630 675 720
Deutz 2 12/2/2004 2:48:57 PMAll cylinders - In Bank Order
Pr
es
su
re
(b
ar
g)
C rank Angle (deg)
Pembakaran berlangsung tidak stabil, terkadang tinggi, terkadang rendah
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Pembakaran Tidak Balans (30%)
Contoh Pembakaran Tidak Balans
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
41
1L 2L3L4L 5L 6L1R
2R3R
4R
5R 6R
0
25
50
75
100
125
150
0 45 90 135 180 225 270 315 360 405 450 495 540 585 630 675 720
SULZERZV 2/28/2006 13:04:53All cylinders - In Firing Order
Pres
sure
(barg)
Crank Angle (deg)
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Contoh Kasus SFC
Contoh Kasus SFC
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
42
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Contoh Kasus SFC
Contoh Kasus SFC
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
43
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
44
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Contoh Kasus SFC
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
45
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Contoh Kasus Defleksi
Posisi pengukuran vibrasi
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
46
#6 #5 #4 #3 #2 #1
MB5 MB4 MB3 MB2 MB1
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Contoh Kasus Defleksi
Hasil pengukuran defleksi :
Posisi / No.Cyl 1 2 3 4 5 6
A 0 0 0 0 0 0
B -0,75 -1,75 -2,5 1,25 0,25 -2,75
C -0,5 -1,5 -7 -1 0 -5,75
D 0 1 -4 -1,5 0,75 -1
E -0,5 1,5 -1,5 -1 0 1
Hasil pengukuran vibrasi :
PosisiLevel Vibrasi Overall
(mil)
MB1 3,2
MB2 7,5
MB3 12
MB4 7,1
MB5 4,2
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
47
0
2
4
6
8
10
12
14
MB1 MB2 MB3 MB4 MB5
Posisi Pengukuran
Le
vel V
ibra
si (
mil)
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Diagram Aliran Energi
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
48
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
HEAT BALANCE
Neraca Daya Pada Mesin Diesel
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
49
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIAGNOSA KINERJA MESIN DIESEL
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
50