PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
ANTIDIABETES BARU GULMA RUMPUT GRINTING
MENINGKATKAN REGENERASI SEL BETA PANKREAS SEBAGAI
UPAYA PENCEGAH KETERGANTUNGAN OBAT PADA DIABETES
MELLITUS TIPE1
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Gilang Aji Wiratama Ketua NIM 061111108 Angkatan 2011
Chusnul Chotimah Anggota NIM 021111015 Angkatan 2011
Martia Rani Tacharina Anggota NIM 061111103 Angkatan 2011
Dhesy Kartikasari Anggota NIM 061111176 Angkatan 2011
Hijrian Bakti Widianto Anggota NIM 061311133258 Angkatan 2013
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2014
i
DAFTAR ISI
A. HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i
B. HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
C. DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
D. RINGKASAN .................................................................................................. v
E. BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................................. 1
1.3 Tujuan program ........................................................................................ 2
1.4 Luaran yang Diharapkan .......................................................................... 2
1.5 Kegunaan Program ................................................................................... 2
F. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rumput Grinting ...................................................................................... 3
2.2 Diabetes .................................................................................................... 4
2.3 Flavonoid sebagai Penurun Kadar Glukosa Darah .................................. 4
G. BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................... 5
3.2 Sampel Penelitian ..................................................................................... 5
3.3 Identitas Variabel Penelitian .................................................................... 5
3.4 Definisi Operasional Variabel .................................................................. 5
3.5 Tempat Penelitian .................................................................................... 5
3.6 Alat dan Bahan ......................................................................................... 5
3.7 Prosedur Penelitian .................................................................................. 6
3.8 Bagan Penelitian ...................................................................................... 7
3.9 Analisis Data ............................................................................................ 7
H. BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Jadwal Penelitian ..................................................................................... 8
4.2 Biaya Penelitian ....................................................................................... 8
I. DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RINGKASAN
Indonesia adalah negara yang mendapat predikat peringkat 4 dunia
jumlah penyandang diabetes setelah Amerika Serikat, China, dan India. Menurut
data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penderita diabetes di Indonesia pada
Tahun 2003 sebanyak 13,7 juta orang dan berdasarkan pola pertambahan
penduduk diperkirakan akan meningkat menjadi 20,1 juta orang (Diabetes Care,
2004). Diabetes merupakan penyakit kronis menahun yang sering berlanjut
menjadi penyakit komplikasi jika tidak ditangani dengan benar. Pengobatan
diabetes selama ini membutuhkan terapi seumur hidup dengan berbagai efek
samping, sedangkan penggunaan obat herbal sebagai alternatif saat ini sedang
digalakkan karena menurut WHO, obat herbal merupakan alternatif yang baik
karena senyawa alami sedikit menimbulkan efek samping. Gulma rumput grintig
(Cynodon dactylon) adalah salah satunya. Tanaman ini mengandung
isoqueritigenin yang dapat meningkatkan integritas sel dan memiliki efek
hipoglikemia sehingga jika terjadi regenerasi pada sel beta pankreas, maka
masalah ketergantungan pada obat penurun gula darah pada penderita diabetes
tipe1 dapat dihindari.
Metode Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap
dengan mencit sebagai hewan coba. Hewan coba mencit (Mus musculus) berat
badan 20-30 mg usia 2 bulan dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok
kontrol yang terdiri dari kontrol positif yaitu mencit diabetes yang diterapi
metformin dan kontrol negatif yaitu mencit diabetes tanpa diterapi, serta
kelompok perlakuan yaitu mencit diabetes yang diberi terapi ekstrak
nonpoliskarida rumput grinting dengan dosis masing-masing yaitu 250, 500, dan
1000 mg/kgBB. Induksi diabetes dilakukan dengan injeksi multyple low doses
streptozotocin secara intraperitoneal dengan dosis 40mg/kgBB satu kali sehari
selama lima hari.
Indikator yang digunakan adalah kadar gula darah yang diukur dengan
menggunakan alat glucometer dan jumlah sel beta pankreas. Kadar gula darah
diperiksa sebelum perlakuan, setelah perlakuan pada hari ke-6, dan pada akhir
penelitian yaitu pada hari ke-14. Pada akhir penelitian dibuat sediaan
histopatologi pankreas dengan pewarnaan imunohistokimia dengan marker pdX1,
ma ka sel beta pankreas yang menunjukan proses proliferasi akan tercat berwarna
kecoklatan. Kemudian jumlah sel beta pankreas dihitung.
Analisis data yang digunakan adalah One Way ANOVA dan dilanjutkan
dengan Uji Beda Nyata Terkecil.
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini Indonesia mendapat predikat peringkat 4 dunia jumlah
penyandang diabetes setelah Amerika Serikat, China, dan India. Menurut data
Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penderita diabetes di Indonesia pada Tahun
2003 sebanyak 13,7 juta orang dan berdasarkan pola pertambahan penduduk
diperkirakan akan meningkat menjadi 20,1 juta orang (Diabetes Care, 2004).
Biaya yang digunakan untuk pengobatan diabetespun sangat mahal. Di Amerika
Serikat, total anggaran kesehatan yang dihabiskan untuk menangani diabetes
adalah sebesar US$147 miliar atau sekitar Rp. 1.641 triliun untuk 25,8 juta
penduduk yang terserang diabetes. Selain itu pengobatan selama ini membutuhkan
terapi seumur hidup dengan berbagai efek samping, sedangkan penggunaan obat
herbal sebagai alternatif saat ini sedang digalakkan karena menurut WHO, obat
herbal merupakan alternatif yang baik karena senyawa alami sedikit menimbulkan
efek samping.
Di sisi lain, tanaman pengganggu atau biasa disebut dengan gulma yang
selama ini diberantas menggunakan herbisida oleh para petani ternyata
mempunyai manfaat di bidang kesehatan. Salah satunya adalah Rumput Grinting
(Cynodon dactilon). Padahal menurut Kumar, 2011 . Rumput grinting ini
mengandung minyak essential triticin 12.4%, glycosida, saponin, tannin,
flavonoid dan karbohidrat. Kandungan saponnin, tanin dan flavoniod yang
tekandung pada tanaman herbal lain selama ini dipercaya dapat mengatasi kasus
diabetes terutama senyawa isoquiritigenin yang meningkatkan integritas dan
proliferasi sel beta pankreas sehingga jika sel beta pankreas dapat teregenerasi
maka ketergantungan terhadap obat dapat dihindari.
Berdasarkan data diatas penulis ingin membuktikan bahwa kandungan
pada gulma rumput grinting (Cynodon dactylon) dapat meningkatkan proses
proliferasi sel beta pankreas mencit diabetes tipe 1.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah ekstrak rumput grinting (Cynodon dactylon) memiliki
kemampuan untuk menurunkan kadar gula darah tikus model diabetes
yang diinduksi dengan streptozotocin?
2. Apakah pemberian ekstrak rumput grinting (Cynodon dactylon)
berpengaruh terhadap jumlah sel beta pankreas yang beregenerasi?
1.3 TUJUAN PROGRAM
1. Mengetahui kemampuan ekstrak rumput grinting (Cynodon dactylon)
dalam menurunkan kadar gula darah tikus model diabetes yang
diinduksi dengan streptozotocin.
1
2. Mengetahui kemampuan ekstrak rumput grinting (Cynodon dactylon)
dalam meningkatkan regenerasi sel beta pankreas ditunjukkan dengan
marker pdX1 pada sediaan imunohistokimia pankreas.
1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Menghasilkan pembuktian secara ilmiah pengobatan tradisional.
2. Menghasilkan obat herbal yang berasal dari ekstrak rumput grinting
(Cynodon dactylon) sebagai obat alternatif dalam penurunan kadar
gula darah penderita diabetes melitus tipe1.
1.5 KEGUNAAN PROGRAM
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah informasi khususnya di bidang
kesehatan tentang ekstrak herbal yang bisa menurunkan kadar gula darah pada
kasus diabetes melitus sehingga kemungkinan bisa dijadikan sebagai bahan dasar
produk kedokteran seperti pil, kapsul, dan bentuk sediaan obat yang lain.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rumput Grinting (Cynodon dactylon)
a. Klasifikasi Rumput Grinting (Cynodon dactylon)
Dalam taxonomi tumbuhan, Rumput grinting diklasifikasikan sebagai berikut
(Kumair 2011):
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Cynodon Rich. (rumput grinting)
Spesies : Cynodon dactylon (L.) Pers.
b. Morfologi dan Habitat
Garg, Vipin Kumar 2011 menyebutkan bahwa Cynodon dactylon dapat
dideskripsikan: memiliki terna bertahunan yang berstolon,merumput dengan
rimpang bawah tanah menembus tanah sampai kedalaman 1m. Lamina
meruncing-memipih, berlapis lilin putih keabu-abuan tipis di permukaan bawah,
gundul atau berambut padapermukaan atas. Pelepah daun panjang, halus,
berambut atau gundul;ligula tampak jelas berupa cincin rambut-rambut putih.
Bunga tegak,seperti tandan. Bijinya bebentuk bulat telur, kuning sampai
kemerahan.Selain itu rumput grinting juga toleran terhadap tanah berdrainase
dengan kisaran pH tanah yang luas, namun tidak tahan terhadap naungan.
Kemampuan bertahan rumput grinting inilah yang menyebabkan Gulma pertanian
ini lebih tahan hidup dibandingkan dengan tanaman pokok seperti padi.
Menurut Ayurveda, tradisional farmakopodia di india, tanaman Cynodon
dactylon berasa pedas, pahit, wangi atau berbau, menimbulkan efek panas,
sebagai makanan pembuka, vulneral, anthelminthic, antipiretik, dan alexiteric.
Juga dapat menghilangkan sesak napas, bermanfaat untuk leucoderma, bronchitis,
asthma, tumor, dan pembesaran limpa. Serta pada homoeophatic sistem berguna
untuk mengatasi segala macam perdarahan dan masalah kulit. (Kumar et al 2011).
c. Kandungan Kimia Rumput Grinting (Cynodon dactylon)
Trase dan Evant yang disitasi oleh Kumar (2011) mengemukakan bahwa
rumput grinting (Cynodon dactylon) mengandung minyak esensial triticin 12,4%,
glikosida, saponin, alkaloid, tanin, flavonoid, dan karbohidrat. Flavonoid, Saponin
dan tanin pada penelitian sebelumnya dipercaya dapat mengobati diabetes,
3
terutama isoquiritigenin yang dapat meningkatkan integritas dan merangsang
proliferasi sel beta pankreas.
2.2 Diabetes
a. Definisi
Diabetes adalah penyakit multifaktorial yang ditandai dengan sindroma
hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak serta protein
yang disebabkan insufisiensi sekresi insulin ataupun aktivitas endogen insulin
atau keduanya.(Shivakumar, 2009)
2.3 Flavonoid sebagai Penurun Kadar Glukosa Darah
Penelitian oleh Hartika (2009), menunjukkan bahwa senyawa flavonoid
mempunyai efek yang sama dengan acarbose dalam menghambat aktivitas enzim
α-glukosidase yang berfungsi memecah senyawa polisakarida menjadi monomer-
monomer glukosa, sehingga penyerapan glukosa diusus berkurang dan kadar
glukosa darah menurun.
4
BAB 3
METODE PENELITIAN
2.1 Jenis Penelitian : Eksperimental laboratoris secara invivo
2.2 Sampel Penelitian : Tikus putih (Mus musculus)
2.3 Identitas Variabel Penelitian :
a. Variabel bebas : ekstrak Cynodon dactylon dengan konsentrasi
b. Variabel kontrol : media, alat, bahan, dan cara kerja
c. Variabel tergantung: kadar gula darah, dan jumlah sel beta pankreas yang
mengalami proliferasi pada sediaan imunohistokimia pdX1.
3.4 Definisi Oprasional Variabel :
a. Ekstrak Cynodon dactylon adalah sediaan hasil proses ekstraksi rumput
grinting (Cynodon dactylon) dengan pelarut air dan ethanol sebagai
presipitator karbohidrat sehingga didapat ekstrak air fraksi
nonpolisakaridadilanjutkan dengan metode pengeringan freeze drying.
b. Jumlah sel beta pankreas
Merupakan jumlah sel beta pankreas pada sediaan histopatologis dengan
pewarnaan imunohistokimia pdX1, sel beta pankreas akan tercat berwarna
coklat.
c. Kadar gula darah
Merupakan derajat keberadaan glukosa dalam darah tikus yang diukur
dengan glukometer digital.
3.5 Tempat Penelitian
Pembuatan ekstrak rumput grinting (Cynodon dactylon) dilakukan di
laboratorium Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Sedangkan
penghitungan jumlah sel beta pankreas dilakukan di Laboratoriun Patologi
Anatomi di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.
3.6 Alat dan Bahan
Alat dan bahan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Alat Bahan
Microtome Kandang Cynodon dactylon (L.) Pers. Cover glass
Pencetakblok parafin Pinset Ethanol 96% Bahan cat HE
Mikroskop cahaya Needle 20G Makanan tikus Kertas label
Hot plate Kotak bius Ether 10% untuk anastesi Cawan petri
Timbangan binatang Spuit Formalin 10% untuk fiksasi Gelas obyek
Alatekstraksisoxhlet
Syringe Xylol absolut untuk clearing Pengeringfreeze drying
Gunting Pewarna Aldehide Fuchsin
Blade Scalpel Asam Nitrat 2,5%
5
3.7 Prosedur Penelitian
a. Pembuatan Ekstrak Rumput Grinting (Cynodon dactylon)
Pembauatan ekstrak dilakukan di laboratorium Farmakognosi dan
Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Metode yang dipakai adalah
ekstraksi padat-cair menggunakan alat Soxhlet.
b. Adaptasi Hewan Coba
Hewan Uji yang digunakan adalah tikus putih jantan (Mus musculus)
sehat dengan berat badan rata-rata 20-30 gram, berusia 2 bulan. Populasi tikus
sebanyak 30 ekor diadaptasi, ditempatkan dalam satu kandang selama 7 hari,
diberi makanan dan minuman serta perlakuaan yang sama
c. Pengelompokan Perlakuan
Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok kontrol terdiri dari kontrol
negatif dan positif, dan kelompok perlakuan yang terdiri dari 3 kelompok yang
diberi dosis terapi masing-masing 250, 500, dan 1000 mg/KgBB
d. Pembuatan Tikus Model Diabetes
Tikus putih yang telah diadaptasikan di injeksi dengan streptozotocin
secara intraperitoneal dengan dosis yang sama yaitu 150mg/kgBB.
e. Pemberian Ekstrak Rumput Grinting pada Kelompok Perlakuan
Tikus pada kelompok perlakuan diberi terapi ekstrak rumput grinting
secara peroral dengan menggunakan sonde tikus dengan dosis masing-masing
yaitu 250, 500, dan 1000 mg/KgBB
f. Penghitungan Kadar Gula Darah Tikus
Darah tikus yang akan diperiksa diambil melalui vena ekor, dan untuk
mengetahui kadar gula darah tikus digunakan alat glukometer.
g. Pengambilan Organ Pankreas
Setelah hari ke-14 dilakukan pengambilan organ seluruh kelompok
perlakuan yang dilakukan pada Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Sebelumnya hewan coba dianaestesi
dengan ether 10% secara perinhalasi, kemudian dilakukan pembedahan abdominal
dan diambil organ pankreas tikus. Setelah itu, jasad tikus diinsenerasi.
h. Pebuatan Sediaan HPA
Pembuatan preparat dilakukan melalui proses fiksasi, dehidrasi, clearing
(pembersihan jaringan dari zat yang terbawa), embedding (pembuatan blok
parafin), sectioning (pemotongan blok parafin menggukan mikrotome), staining
(pengecatan aldehide fuchsin) , dan mounting (menghilangkan kelebihan cat).
i. Penghitungan Sel Beta Pankreas
Pada sediaan histopatologi pankreas dengan pewarnaan imunohistokimia
sel beta pankreas akan tercat berwarna coklat, kemudian dilakukan penghitungan
dengan mikroskop perbesaran 10x40.
6
3.8 Bagan Penelitian
Bagan 1. Alur penelitian.
3.9 Analisis Data
Analisis data menggunakan Analisi Varian Satu Arah (One Way ANOVA)
dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT).
7
Mus musculus jantan sehat dengan berat badan rata-rata 20-30 gram,
berusia 1-2 bulan
Pembuatan tikus model diabetes
Adaptasi dalam satu kandang dengan perlakuan yang sama
selama 1 minggu
ekstrak dosis
250 mg/kgBB
Kelompok Kontrol Kelompok Perlakuan
Pada hari ke-7 dilakukan pengambilan pankreas
dan Pembuatan Sediaan HPA
Dilakukan pengamatan kadar gula darah pada jam ke-
0,hari ke-6 jam ke-2, jam ke-3, dan hari ke-14
P1 P3 P2
ekstrak dosis 500mg/kgBB
ekstrak dosis
1000mg/kgBB
Dilihat di bawah mikroskop, dilakukan
penghitungan sel beta pankreas Analisa data dengan uji one way ANOVA
K0 : kontrol mencit
diabetes tanpa terapi
K1 : kontrol mencit
diabetes terapi
metformin
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM
NO NAMA KEGIATAN
WAKTU PELAKSANAAN 2015
BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Mengumpulkanrumput grinting
(Cinodon dactylon)
2. MengeringkanCynodon dactylon (L.)
Pers.
3. MenghaluskanCynodon dactylon (L.)
Pers.
4. Pemilihan dan Adaptasi Hewan Uji
5.
Pembuatan Ekstrak fraksi non-
polisakarida Cynodon dactylon (L.)
Pers.
6. Tikus diinduksi dengan streptozotocin
7. Pemberianterapi ekstrak Cynodon
dactylon (L.) Pers.
8. Pembuatan Sediaan HPA
9. Penghitungan jumlah Sel yang
mengalami regenerasi
10. Analisa Hasil Pengamatan
11. Pembuatan laporan akhir PKMP dan
publikasi ilmiah
4.2 BIAYA PENELITIAN
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1
Peralatan penunjang (sewa kandang, sewa mikroskop,
sewa laboratorium, glukometer, sewa peralatan pembuatan
HPA)
Rp. 3.050.000,00
2
Bahan habis pakai, (ekstraksi, hewan coba, pakan tikus,
streptozotocin, POCT/strip glukosa, marker pdX1, spuid,
alat bedah)
Rp. 6.940.000,00
3 Perjalanan, (transportasi, honorarium penjaga
laboratorium, perawatan hewan coba)
Rp. 2.074.000,00
4 Lain-lain: (administrasi, publikasi, pembuatan laporan,
pencarian reverensi)
Rp. 407.000,00
Jumlah Rp. 12.471.000,00
Keterangan : Justifikasi dan Rincian Anggaran ada pada Lampiran 2
8
DAFTAR PUSTAKA
American Diabetes Association. Standards of Medical Care in Diabetes 2011.
Diabetes Care. 2011. Vol.34; S11-S61
Anindhita Yuriska, 2009. Efek Streptozotocin Terhadap Kadar Glukosa Darah
Tikus Wistar. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 25
Agustus 2009
Departemen Kesehatan RI. Jumlah Penderita Diabetes Indonesia Ranking ke-4
Dunia. 2011.
http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=118
3&Itemid=2 diakses tanggal 1 Oktober 2013
Jananie, R.K. dkk 2011. Determination of Bioactive Components of Cynodon
dactylon by GC-MS Analysis. New York Science Journal, Volume 4 Nomor 4
2011: 16-20
Kumar, A dkk. 2011. Cynodon dactylon (L) Pers,: Pharmacological action and
medical aplications. International Journal of Herbal Drug Research, Volume
1 Issue 1, 1-7, 2011. 1-7.
Kumar, Avari Sanjeva et al. 2011. Antidiabetic Activity of Ethanolic Extract of
Cynodon dactylon Root Stalks in Streptozotocin Induced Diabetic Rats.
International Journal of Advances in Pharmaceutical Research. Agustus 2011;
Vol.2 ; Issue.8 ; 418-422
Shivakumar S dan Subramanian SP. Pancreatic Tissue Protective Nature of D-
phinitol studied in Streptozotoxin-mediated Oxidative in Experimental
Diabetic Rats. Europian Journal of Pharmacology. 2009;22; hal 56-70
Singh, Santosh Kumar et al. 2011. Assessment of Antidiabetic Potential of
Cynodon dactylon Extract in Streptozotocin Diabetic Rats. Alternative
Therapeutics Unit. Departement of Chemistry. University of Allahabad. India
Thakare, Vinod M. Dkk 2011. Potential Medicinal Plant Cynodon dactylon (L)
Pers. Asian Journal of Pharmaceutical Science and Research, Volume 1 Issue
6, November 2011: 7-9
World Health Organization. Diabetic 2006. diakses tanggal 2 september 2013
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/
9
Lampiran 2
Justifikasi dan Rincian Anggaran Kegiatan
No Pos pengeluaran Keterangan Total (Rp)
1. Persewaan
a. Sewa kandang
Rp 1.000,00/kandang/hari
Rp 1000,00x25x14 350.000,00
b. Sewa Laboratorium Patologi Anatomi 500.000,00
c. Sewa Laboratorium Fitokimia 500.000,00
d. Mikroskop bright field
Rp 200.000,00/ bulan
Rp 200.000,00 x 1 200.000,00
2. Honorarium non-pelaksana
a. Upah penjaga laboratorium
Rp 200.000,00/bulan
Rp 200.000,00 x 4 800.000,00
b. Honor lembur perawatan Sabtu dan
Minggu (Rp25.000/hari)
Rp 25.000,00 x 8
(selama 1 bulan =
8xSabtu-Minggu)
150.000,00
3. Bahan Penelitian
a. Rumput grinting
Rp 20.000,00/kg
Rp 20.000,00 x 25 500.000,00
b. Tikus jantan (30 ekor)
Rp 35.000,00/ekor
Rp 35.000,00 x 30
1.050.000,00
c. Etanol 96 %
Rp 20.000/500 gr
Rp 20.000,00 x 25 500.000,00
d. Marker pdX1
Rp 1.00.000/10 slide
Rp 100.000,00 x 30 3.000.000,00
e. Larutan Eter 10%
Rp 10.000/gram
Rp 10.000,00 x 20 200.000,00
f. Larutan Formalin 10% untuk fiksasi
Rp 1.100,00/gram
Rp 1.100,00 x 100 110.000,00
x
g. Makanan tikus
Rp 5000,00/kg
Rp 5.000,00 x 10 50.000,00
h. Gelas Obyek
Rp 10.000,00/biji
Rp 10.000,00 x 25
250.000,00
i. Handskun
Rp 60.000,00/pak
Rp 60.000,00 x 2 120.000,00
j. Masker
Rp 30.000/pack
Rp 30.000,00 x 2 60.000,00
k. Peralatan dan bahan pembuatan
preparat
Rp 50.000,00/pack
Rp 50.000,00 x 25 1.250.000,00
4. Peralatan Penelitian
a. Peralatan pengukuran kadar gula darah
Rp 50.000/pack
Rp 50.000,00 x 25 1.250.000,00
b. Cover Glass dan object glass
Rp 10.000/pasang
Rp 10.000,00 x 25 250.000,00
c. Pemeliharaan tikus
(Rp500,00/marmut/hari)
Rp 500 x 25 x 50 625.000,00
5. Transportasi Penelitian
Rp 100.000,00 (PP)/orang
Rp 100.000,00 x 5 500.000,00
6. Kesekretariatan
a. Tinta printer
Rp 25.000/warna
Rp 25.000,00 x 4
(merah, biru,
kuning, hitam)
100.000,00
b. Kertas A4 80 gram
Rp 28.500,00/rim
Rp 28.500,00 x 2 57.000,00
c. Pencarian referensi
Rp 50.000,00/bulan/anggota
Rp 50.000 x 1 x 5 250.000,00
TOTAL 12.471.000,00
xi
Lampiran 3
Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No. Nama / NIM Program
Studi Bidang Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
1.
Gilang Aji
Wiratama
061111108
S1-
Pendidikan
Dokter
Hewan
Kedokteran
Hewan 8 Jam
Koordinasi
Kelompok dan
Penanggung
Jawab Analisis
Data
2.
Chusnul
Chotimah
021111015
S1-
Pendidikan
Dokter
Gigi
Kedokteran
Gigi 8 Jam
Penanggung
Jawab Preparasi
Organ Tikus
dan Pembuatan
Sediaan HPA
3.
Martia Rani
Tacharina
061111103
S1-
Pendidikan
Dokter
Hewan
Kedokteran
Hewan 8 Jam
Penanggung
Jawab
Perekayasa
Model Tikus
Diabetes
4.
Dhesy
Kartikasari
061111176
S1-
Pendidikan
Dokter
Hewan
Kedokteran
Hewan 8 Jam
Penanggung
Jawab
Pembuatan
Ekstrak
5.
Hijrian Bakti
Widianto
061311133258
S1-
Pendidikan
Dokter
Hewan
Kedokteran
Hewan 8 Jam
Penanggung
jawab Perijinan
dan Pembuatan
Suspensi dan
Terapi
xii