UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS
AL-QUR’AN DENGAN MENGGUNAKAN METODE IQRO PADA
PELAJARAN PAI DI KELAS III SDN KRAMAT 07 JAKARTA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk
Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam ( S.Pd. I)
Oleh
SRI RATMIYATI
1812011000001
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
v
ABSTRAK
SRI RATMIYATI. “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA
DAN MENULIS AL-QUR’AN DENGAN MENGGUNAKAN METODE
IQRO PADA PELAJARAN PAI DI KELAS III SDN KRAMAT 07
JAKARTA”. Skripsi Penelitian Tindakan Kelas : JURUSAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH UNIVERSITAS SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA 2015.
Penelitian ini mendeskripsikan tentang penggunaan metode Iqro dalam upaya
meningkatkan mutu membaca dan menulis Al-Qur‟an dengan menggunakan metode iqro
di kelas III SDN Kramat 07 Jakarta.
SDN Kramat 07 Jakarta, bertujuan meningkatkan potensi keberagaman anak pada
bidang studi Pendidikan Agama Islam dengan memberikan pendidikan membaca dan
menulis Al-Qur‟an dengan benar serta membentuk manusia yang beriman, bertaqwa dan
mengenal ajaran-ajaran Islam tentang ibadah dan mengenal, memahami, menghayati,
mampu dan mau mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan penelitian ini adalah : 1) untuk meningkatkan membaca dan
menulis Al-Qur‟an pada materi PAI di kelas III SDN 07 Kramat Jakarta dengan
menggunakan metode Iqro.
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yaitu penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan
oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh
guru, memperbaiku mutu dan hasil pembelajaran dan mencobakan hal-hal baru
pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran. Dalam penelitian ini
yang menjadi subyek adalah siswa-siswi kelas III SDN 07 Kramat Jakarta. Adapun
prosedur pengumpulan data dengan teknik, observasi dan studi dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa UPAYA MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS AL-QUR’AN DENGAN
MENGGUNAKAN METODE IQRO PADA PELAJARAN PAI DI KELAS
III SDN KRAMAT 07 JAKARTA berhasil meningkatkan hasil belajar membaca
dan menulis Al-Qur‟an kelas III SDN 07 Kramat Jakarta. Siswa kelas III SDN
Kramat merasa senang belajar Al-Qur‟an dengan menggunakan metode Iqro.
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk :
anak-anakku tercinta yang selalu memberikan motivasi dan memberi
semangat selama proses penulisan skripsi ini.
Rekan-rekan guru SDN Kramat 07 Jakarta yang telah memberi
kesempatan kepada saya untuk melakukan penelitian di SDN Kramat 07
Jakarta
Semua teman-teman kelas B DMS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan
2012 yang telah bersama-sama melaksanakan perkuliahan Sabtu –Minggu di
kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakata .
vii
MOTTO
Yakin, Ikhlas dan Istiqomah Berangkat dengan penuh keyakinan Berjalan dengan penuh keikhlasan
dan Istiqomah dalam menghadapi cobaan
Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen bersama untuk menyelesaikannya.
“Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalatmu Sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”(Al-Baqarah: 153)
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Segala puji serta syukur kepada Allah SWT yang telah menurunkan
kitab suci Al-Qur‟an kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi seluruh
alam semesta. Kasih sayang-Nya maha luas, tidak terbatas ruang dan waktu.
Syukurku kepada Illahi Robbi yang telah memberikan kita juga berbagai macam
nikmat, baik itu nikmat Iman, Islam serta nikmat sehat walafiat. Sholawat teriring
salam tak lupa kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Dengan taufik dan rahmat Allahlah, penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA
DAN MENULIS AL-QUR’AN DENGAN MENGGUNAKAN METODE
IQRO PADA PELAJARAN PAI DI KELAS III SDN KRAMAT 07
JAKARTA”, yang mudah-mudahan bermanfaat untuk saat ini dan yang akan
datang. Dengan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih, kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Rektor Universitas Islam Syarif Hidayatullah
Jakarta
2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Abdul Majid Khon, M. Ag. Selaku Kajur Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Prof. Dr. Munzier Suparta, MA. selaku pembimbing yang tulus dan ikhlas
memberikan bimbingan, petunjuk dan arahan atas penyelesaian skripsi ini.
5. Dindin Ridwanudin, MA selaku pengelola Dual Mode System yang telah
susah payah dalam penuh kesabaran, keikhlasan dan penuh tanggung jawab
dalam membantu proses perkuliahan program Dual Mode System di Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Segenap Dosen dan Staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Syarif Hidayatullah Jakarta. yang telah bersedia membantu pengurusan
surat-menyurat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
ix
7. Samot Dolok Saribu, S.Pd. Sebagai Kepala Sekolah dan seluruh dewan guru
SDN 07 Kramat Jakarta yang telah turut serta membantu memberikan
dukungan moril kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan oleh
penulis.
8. Kepada anak-anakku tercinta yang turut serta mendoakan dan memberikan
motivasi kepada penulis selama belajar sampai terselesaikannya skripsi ini.
9. Dan kepada teman-teman DMS kelas B, angkatan 2012 yang telah bersama-
sama melewati suka duka masa kuliah sabtu minggu program Dual Moude
System. Penulis ucapkan terima kasih karena telah memberikan support dan
motivasi kepada penulis.
Semoga Allah SWT memberikan anugerah dan rahmat-Nya kepada kita
semua, Aamiin ya robbal „aalamiin. Kemudian besar harapan penulis semoga
isi yang terkandung dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi almamater
Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta maupun para pembaca yang
berminat untuk mempelajarinya. Tidak lupa kritik dan saran yang lebih dan
sifatnya membangun bagi penulis sangat diharapkan untuk kesempurnaan
skripsi ini.
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb
Jakarta, April 2016
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………….……………..…………....…...……… i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ………………………..…..……… ii
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH...……………….…………...……. iii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ……………………….…..……….……. iv
ABSTRAK ……………………….…………………………....……....………… v
LEMBAR PERSEMBAHAN ………………………...…………….……………vi
MOTTO ………………………………………………………………..………. vii
KATA PENGANTAR ……………………...…...………………....………….. viii
DAFTAR ISI ……………………………………………………..…..………… x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………….….……….… 1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian …………………………….…..……. 6
C. Batasan Fokus Penelitian ………………………………………….………… 7
D. Perumusan Masalah ……………………………………………….……….... 7
E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ……………………….………... 7
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Hakikat Hasil Belajar ……..…………………………………….…..……….. 9
1. Pengertian Hasil Belajar ………………………………………..………… 9
2. Tipe Hasil Belajar ……………………………………………...……….. 12
3. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar …………………………….…. 15
4. Pengertian Membaca ……….………………..………………….………. 23
5. Pengertian Menulis………...…………………………………….……… 27
6. Metode Iqro …………………………………………………….….……. 28
7. Tujuan Pengajaran Baca Tulis Al-Qur‟an ..…………….….…….……… 32
8. Problematika Program Baca Tulis Al-Qur‟an …………..…………..….. 33
9. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran Al-Qur‟an ….. 34
10. Indikator Efektivitas dalam Pembeljaran Al-Qur‟an ..…….………….… 37
xi
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ………………………………….………….. 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………..……………………41
B. Metode Penelitian dan Siklus Penelitian ……………….…………………… 41
C. Subjek dan Objek Penelitian …………………………….………………….. 45
D. Peran dan Posisi Peneliti………………………………….…………………. 46
E. Tahapan Intervensi Tindakan …………………………….…………………. 46
F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan ……………...……….………… 48
G. Data dan Sumber Data ……………………………….….…..……….……… 48
H. Instrumen Pengumpulan Data …………………….…….………..……….… 49
I. Teknik Pengumpulan Data ……………..……………………..………….…. 49
J. Analisis dan Interpretasi Data........... ……….…………………………….… 51
K. Pengembangan Perencanaan Tindakan …………….……...……………....... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ………………………………….…………….………….….. 53
B. Interprestasi Hasil Penelitian ……………………………………………….. 55
C. Pembahasan ………………………………………………….…….….…….. 68
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN-SARAN
A. Kesimpulan ………………...……………….………………………….…… 70
B. Implikasi ……………..……………….….……………………….…………. 70
C. Saran ………………….…………………….……………………..………… 71
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………...…..…….. 73
LAMPIRAN …………………………………………………………….…..……75
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelajaran Al-Qur‟an adalah bagian dari mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam yang ada di dalam satuan pendidikan di Indonesia pada jenjang
TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/Aliyah. Kompetensi lulusan untuk pelajaran Al-
Qur‟an menekankan pada kemampuan melafalkan, membaca, menulis,
menghafal, mengartikan dan memeahami yang selaras dengan jenjang
pendidikan. Kompetensi lulusan mencakup ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik.1
Al-Qur‟an merupakan kitab suci yang menjadi pedoman hidup bagi
umat Islam. Allah SWT berfirman :
Artinya : “Sesungguhnya al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan)
yang lurus dan memberikan kabar gembira kepda orang-orang mukmin yang
mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka pahala yang besar”.2 Qs. Al-
Israa: 9
Al-Qur‟an diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW,
melalui malaikat Jibril untuk disampaikan kepada umat manusia. Al-Qur‟an
dianjurkan untuk dibaca, direnungkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-
hari. Setiap sikap, tindakan, ucapan dan perbuatan seorang muslim harus sesuai
dengan ajaran al-qur‟an.
1 Achmad Lutfi, Pembelajaran Al-Qur’an & Hadits, (Jakarta: Depag, 2009), Cet.1, h.18
2 Depag R I, Al-Qur an danTerjemahannya , (Semarang : CV. Toha Semarang, 1988), h. 45
2
Upaya untuk memperkenalkan Al-Qur‟an kepada anak sejak dini
menjadi sangat penting. Pembelajaran Al-Qur‟an untuk menumbuhkembangkan
pengetahuan peserta didik terhadap Al-Qur‟an.
Kandungan Al-Qur‟an lebih segar dan lebih lezat dibanding air dingin
dan manis bagi orang yang sangat kehausan. Lebih lembut dari angin yang
bertiup sepoi-sepoi di taman. Ia merupakan cahaya yang bersinar di jalan
kehidupan orang-orang mukmin agar mereka sampai pada hamparan
ketenangan.3
Setiap muslim harus bisa membaca al-qur‟an dengan baik dan benar
sesuai dengan kaidah tajwid. Ayat pertama yang diturunkan kepada Rasulullah
SAW, adalah iqra..yang terdapat pada ayat pertama surat al-„alaq yang artinya
“bacalah”.Ayat tersebut menunjukkan bahwa membaca sangat penting dalam
kehidupan umat manusia. Dengan membaca manusi terbebas dari buta huruf dan
kebodohan yang memang tidak pantas dimiliki oleh seorang muslim.
Pelajaran Al-Qur‟an di sekolah dasar adalah salah satu mata pelajaran
PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis al-qur‟an dengan
benar. Serta hafalan surat-surat pendek dalam al-qur‟an.4
Al-Qur‟an adalah sebuah kitab yang harus dibaca, bahkan dianjurkan
untuk dijadikan sebagai bacaan harian. Membacanya dinilai Allah SWT sebagai
ibadah. Pahala yang diberikan oleh Allah bukan dihitung perkata atau perayat,
namun perhuruf, Rasulullah menjelaskan kepada kita, “Saya tidak mengatakan
Alif Lam satu huruf, namun Alif satu huruf, lam satu huruf, dan Mim satu
huruf.”5
Untuk belajar membaca diperlukan seorang pembimbing, demikian
juga untuk belajar membaca Al-Qur‟an dibutuhkan pengajar yang benar-benar
3 Said Abdul Adim, Nikmatnya Membaca Al Qur’an, (Solo: Aqwam Media Profetika, 2013), h. x
4 Lutfi, op. cit., h.20
5 Abdul Aziz Abdur Ra‟uf, Pedoman Daurah Al Qur’an, (Jakarta: Lembaga Pengembangan
Potensi Keilmuan Islam Markaz Al Qur‟an, 2007), Cet. 11s, h. v
3
mampu mengajarkan Al-Qur‟an sesuai dengan kaidah tajwid. Tanpa pengajar
seseorang akan mengalami kesulitan dalam belajar membaca Al-Qur‟an. Nabi
sendiri ketika menerima wahyu di gua Hira dipandu dan dituntun oleh malaikat
Jibril agar mampu membaca, menerima dan memahami wahyu yang diturunkan
kepadanya. Begitu pentingnya seorang guru sebagai pengajar Al-Qur‟an,
sehingga Rasulullah memberikan pujian yang terbaik kepada orang yang belajar
dan mengajarkan Al-Qur‟an. Sebagaimana dijelaskan dalam haditsnya :
امقرآن وعلمە خي ك من ثعلم
Artinya : Orang yang paling baik diantara kamu adalah yang mempelajari
(kandungan) al-Qur’an dan mengajarkannya.. (H.R. Bukhori).
Di dalam hadits yang lain Rasulullah memberi motivasi kepada
umatnya agar rajin membaca Al-Qur‟an, sebagaimana hadits yang diriwayatkan
oleh imam Tarmizi:
نۃ بعش امث نۃ واحلس مها الاقول امم حرف ومكن امف حرف والم امن قرآ حرفا من كتا ب ہللا فلہ بہ حس
حرف ومي حرف
Artinya : .Barang siapa yang membaca satu huruf saja dari Kitabullah (al-
Qur’an), maka baginya satu kebajikan dan satu kebajikan itu sebanding
dengan sepuluh kebajikan. Aku tidak mengatakan Alif-Lam-Mim itu satu
huruf, tapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf.. (H.R.
Tirmidzi).
Guru PAI di Sekolah Ddasar adalah pembimbing sekaligus fasilitator
dalam membantu dan mengarahkan dalam proses KBM terutama dalam materi
membaca dan menulis Al-Qur‟an. Dengan buku panduan iqro, para peserta didik
belajar mengenal huruf hijaiyah sebagai dasar belajar membaca Al-Qur‟an.
Menurut Ilyasin dan Nurhayati, peningkatan kualitas pendidikan merupakan
suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber
daya manusia (SDM) itu sendiri. Menyadari prose peningkatan kualitas SDM,
maka pemerintah bersama kalangan swasta sama-sama telah dan terus
berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha pendidikan
yang lebih berkualitas antara lain melalui pengembangan dan perbaikan
4
kurikulum dalam system evaluasi, perbaikan sarana pendidikan,
pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan
tenaga kependidikan lainnya.6
Dalam proses KBM untuk merangsang minat belajar sekaligus
mempermudah belajar membaca Al-Qur‟an khususnya bagi anak-anak,
diperlukan metode yang tepat, efektif dan efisien. Penggunaan metode yang tepat
dan efektif dalam proses belajar mengajar di lembaga-lembaga pendidikan, baik
formal maupun non formal merupakan salah satu faktor pendukung tercapainya
tujuan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) yang optimal, di samping guru yang
professional dan adanya sarana dan prasarana yang menunjang proses KBM
tersebut.
Seiring dengan adanya kemajuan di bidang pendidikan dan pengajaran
serta kebutuhan akan tercapainya tujuan KBM yang sesuai dengan kurikulum
yang digunakan, berbagai upaya yang dilakukan oleh individu maupun lembaga-
lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan, sehingga bermunculan
metode-metode baru yang digunakan di lembaga pendidikan baik formal maupun
non formal. Munculnya metode-metode tersebut didasari oleh perbedaan latar
belakang dan tuntutan masyarakat yang mengharapkan anak-anak mereka
mampu membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar sesuai dengan ilmu tajwid
dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Meskipun dalam pembelajaran, metode bukan segala-galanya, akan
tetapi metode mempunyai peranan penting dalam pencapaian keberhasilan siswa.
Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung kepada dua faktor utama, yakni
faktor yang datang dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri
siswa atau faktor lingkungan, sebagaimana dijelaskan oleh Nana Sudjana sebagai
berikut :
6 Muhammad Ilyasin dan Nanik Nurhayati, Manajemen Pendidikan Islam, ( Yogyakarta: Aditya
Media Publishing, 2012), Cet. 1, h. 279
5
Keberhasilan seorang siswa dalam belajar bergantung kepada dua faktor,
yakni faktor yang datang dari dalam diri siswa, dan faktor yang datang dari
luar diri siswa atau lingkungan. Faktor yang datang dari dalam diri siswa erat
kaitannya dengan psikologi, mencakup minat dan motivasi. Sedangkan faktor
yang datang dari luar meliputi lingkungan dan sarana prasarana, kurikulum,
guru, teknik (metode) mengajar serta fasilitas pendukung lainnya.7
Proses pembelajaran membaca dan menulis Al-Qur‟an di SDN Kramat
07 Jakarta telah berjalan bertahun-tahun lamanya, namun kemampuan belajar
siswa masih kurang memuaskan. Banyak ditemukan siswa yang belum lancar
membaca al-Qur‟an sesuai dengan tajwid yang benar. dan kemampuan menulis
Al-Qur‟an pun masih belum maksimal.
Kompetensi Dasar mata pelajaran PAI kelas III di SDN Kramat 07
mencakup materi membaca dan menulis al-qur‟an. Pelajaran PAI di kelas III
dilaksanakan dua kali seminggu dengan alokasi waktu 2x35 menit. akan tetapi
aktivitas siswa atau partisipasi siswa dalam proses pembelajaran masih rendah
sehingga pembelajaran terasa kurang bermakna. Hal ini mungkin disebabkan
karena pembelajaran belum didukung oleh intensitas waktu yang menunjang,
sedangkan membaca Iqro membutuhkan waktu yang lama dan
berkesinambungan. Adapun faktor lain yang memicu kurang maksimalnya
pembelajaran adalah karena pemilihan metode pengajaran yang belum baik.
Melihat kondisi tersebut, penulis yang sekaligus adalah salah satu
pengajar PAI di kelas III SDN Kramat 07 Jakarta ingin menyusun penelitian
tindakan kelas (PTK) untuk memperbaiki mutu belajar kelas III dalam
pembelajaran membaca dan menulis al-qur‟an. Maka dari itu penulis memilih
judul PTK tentang “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MEMBACA DAN MENULIS AL-QUR’AN DENGAN MENGGUNAKAN
METODE IQRO PADA PELAJARAN PAI DI KELAS III SDN KRAMAT
07 JAKARTA.”
7 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Argesindo, 1995), Cet 3, h.
39
6
Alasan lain penulis memilih judul tersebut adalah :
1. Penulis ingin memperbaiki kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an
dengan menggunakan metode Iqro di kelas III SDN Kramat 07 Jakarta
dengan membuat program pengajaran yang lebih baik.
2. Penulis melakukan penelitian di kelas III SDN Kramat 07 karena selain
menjadi peneliti, penulis juga adalah guru pengajar PAI yang cukup
mengetahui bahwa pembelajaran baca tulis Al-Qur‟an di kelas III belum
menghasilkan mutu belajar yang maksimal.
3. Penulis ingin mengetahui apakah dengan menggunakan metode Iqro yang
intensif dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan menulis
Al-Qur‟an.
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian
Terkait dengan latar belakang masalah tersebut di atas, maka masalah
yang berkaitan dengan pembelajaran Al-Qur‟an dapat diidentifikasi sebagai
berikut :
1. Metode pembelajaan Al-Qur‟an yang digunakan kurang menarik dan tidak
sesuai dengan perkembangan psikologi peserta didik.
2. Sistem pengajaran Al-Qur‟an kurang baik dan belum mampu menciptakan
suasana belajar yang kondusif.
3. Masih rendahnya Prestasi peserta didik dalam membaca Al-Qur‟an serta
masih banyak peserta didik belum mampu membaca Al-Qur‟an sesuai dengan
kaidah tajwid yang baik dan benar.
C. Pembatasan Fokus Penelitian
Dalam pembahasan PTK ini penulis membatasi masalahnya sebagai
berikut:
1. Proses pelaksanaan dan penggunaan metode Iqro di Kelas 3 SDN Kramat 07
Jakarta.
7
2. Objek dalam penelitian ini adalah : siswa-siswi Kelas 3 SDN Kramat 07
Jakarta yang berjumlah 30 siswa .
3. Peningkatan hasil pembelajaran dengan menggunaan metode Iqro di Kelas 3
SDN Kramat 07 Jakarta .
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar pembatasan di atas, penulis membuat rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran Al-Qur‟an dengan metode Iqro
di Kelas 3 SDN Kramat 07 Jakarta.?
2. Apakah metode metode Iqro dapat meningkatkan kemampuan membaca dan
menulis Al-Qur‟an ?
E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin di capai oleh penulis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Untuk mendeskripsikan Penggunaan metode Iqro di Kelas 3 SDN Kramat
07 Jakarta.
b. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa membaca dan menulis
Al-Qur‟an dengan menggunakan metode Iqro di Kelas 3 SDN Kramat 07
Jakarta.
2. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diperoleh dalam penelitian tindakan
kelas ini adalah :
a. Manfaat Teoritis.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukkan
dan kajian di lembaga dalam rangka pengembangan model pembelajaran
8
dan meringankan beban lembaga karena tidak memerlukan biaya yang
mahal untuk pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.
b. Manfaat Praktis.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh guru di
madrasah dalam hal memberikan keterampilan dalam usaha
bimbingan/perbaikan cara-cara belajar, cara mengajar, penyesuaian
materi, mengurangi hambatan yang dihadapi siswa. Dan oleh peserta
didik dalam mendapatkan suatu cara atau model yang tepat untuk dapat
menguasai materi membaca dan menulis al-qur‟an dengan menggunakan
metode Iqro pada Siswa Kelas 3 SDN Kramat 07 Jakarta sangat
membantu siswa dalam hal menghilangkan kejenuhan siswa didalam
kelas.
9
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Hakikat Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Untuk memperoleh pengertian yang obyektif tentang hasil belajar,
perlu dirumuska secara jelas dari kata diatas, karena secara etimologi hasil
belajar
terdiri dari dua kata yaitu hasil dan belajar.
Menurut kamus bahasa Indonesia, hasil adalah suatu yang ada
(terjadi) pandang sebagai kemampuan internal yang menjadi milik orang serta
orang itu melakukan sesuatu.8
Sedangkan belajar menurut Morgan, dalm buku Introduction
toPsychology mengemukakan bahwa, “belajar adalah setiap perubahan yang
relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagi suatu hasil dari latihan
atau pengalaman.”9
Menurut Slameto, “secara psikologis belajar merupakan suatu proses
perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagi hasil dari interaksi dngan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan
tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.”10
Belajar berarti proses usaha yang dilakukan individu guna
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan
8 Depag, Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Tematik, (Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan
Islam,2005), h. 46
9 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1990), Cet .
26, h.84
10 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, ( Jakarta : PT. Rineka, 1995),
Cet. 2, h. 2
10
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Adapula yang mengatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan
yang terjadi dalam diri organisme disebabkan oleh pengalaman yang dapat
mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.11
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah semua perubahan tingkah laku yang tampak setelah berakhiranya
perbuatan belajar baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan,
karena didorong dengan adanya suatu usaha dari rasa ingin terus maju untuk
menjadikan diri menjadi lebih baik.
Mengenai hasil belajar juga dijelaskan dalam Al-Qur‟an surat Al
An‟am ayat 135 sebagai berikut:
Artinya: “Katakanlah,”Hai kaumku! Berbuatlah menurut kehendakmu!
Sungguh, Aku pun akan melakukan (kehendakKu)Nanti kamu akan
mengetahui,siapa diantara kita yang (paling baik) tempat kediamannya di
akhiratNya. Sungguh orang durjana tiada akan mendapatkan kejayaan”.
Qs. Al An‟am: 135
Penilaian pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui perkembangan
hasil belajar siswa dan hasil mengajar guru. Informasi hasil belajar berupa
kompetensi dasar yang sudah dipahami dan yang belum dipahami oleh
sebagian besar siswa. Hasil belajar siswa digunakan untuk memotivasi siswa
dan guru agar melakukan perbaikkan dan peningkatan kualitas proses
pembelajaran.
11 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), Cet . 14, h.
89
11
Perbaikkan dan peningkatan kualitas pembelajaran dilakukan dalam
bentuk program remedial dan pengayaan berdasarkan hasil evaluasi hasil
penilaian. Apabila dalam satu satuan waktu tertentu sebagian besar siswa
belum mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar, maka guru
melaksanakan program remedial, sedang bagi siswa yang telah menguasai
diberi program pengayaan. Jadi prinsip dasar kegiatan mengelola hasil
penilaian adalah pemanfaatan hasil penilaian untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku.
Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencangkup
bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris.
Laporan hasil belajar siswa mencakup aspek kognitif, aspek
psikomotor, dan aspek afektif. Informasi aspek afektif dan psikomotor
diperoleh dari sistem tagihan yang digunakan untuk mata pelajaran sesuai
dengan tuntutan kompetensi dasar. Tidak semua mata pelajaran memiliki
aspek psikomotor, hanya mata pelajaran tertentu saja yang dinilai aspek
psikomotornya, yaitu yang melakukan kegiatan praktek di laboratorium atau
bengkel. Informasi aspek afektif diperoleh melalui kuesioner atau pengamatan
yang sistematik.
Hasil belajar aspek kognitif, psikomotor, dan afektif tidak
dijumlahkan, karena dimensi yang diukur berbeda. Masing-masing dilaporkan
sendirisendiri dan memiliki makna yang penting. Ada orang yang memiliki
kemampuan kognitif yang tinggi, kemampuan psikomotor cukup, dan
memiliki minat belajar yang cukupan.
Namun ada orang lain yang memiliki kemampuan kognitif cukup,
kemampuan psikomotor tinggi. Bila skor kemampuan kedua orang itu
dijumlahkan, bisa jadi skornya sama, sehingga kemampuan kedua orang itu
tampak sama walau sebenarnya karakteristik kemampaun mereka berbeda.
12
Apabila skor kemampuan kognitif dan psikomotor dijumlahkan maka
akan berakibat ada informasi yang hilang. Yaitu karakteristik spesifik
kemampuan masing-masing individu.
Oleh karena itu, laporan hasil belajar, selain muncul skor juga muncul
keterangan tentang penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari.
Dengan demikian pada laporan itu selain ada ketentuan lulus atau
tidak lulusnya seseorang siswa juga ada keterangan materi apa saja yang
sudah dikuasai dan materi apa saja yang belum dikuasai siswa. Indikator yang
dijadikan tolak ukur dalam menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar
dikatakan berhasil, berdasarkan ketentuan kurikulum yang disempurnakan,
dan yang saat ini digunakan adalah :
a. Daya serap terhadap bahan pelajaran yang telah diajarkan mencapai
prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok.
b. Perilaku yang digariskan ddalam tujuan pengajaran atau intruksional
khusus (TIK) telah dicapai siswa baik secara individu mamupun secara
kelompok.12
2. Tipe hasil belajar
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik
tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil
belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membagi menjadi tiga
ranah antara lain:
a. Ranah Kognitif
Pada rana kognitif terdapat beberapa tipe hasil belajar
diantaranya adalah:
1) Tipe hasil belajar pengetahuan
12
Muhammad Uzer Ustman, Upaya Optimamlisasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung,:PT.
Remaja Rosydakarya, 1993), h. 3.
13
Tipe hasil belajar pengetahuan termasuk kognitif tingkat rendah yang
paling rendah. Namun, tipe hasil belajar ini menjadi prasarat bagitipe
hasil balajar berikutnya. Hafal menjadi prasarat bagi pemahaman. Hal
ini berlaku bagi semua bidang study.13
Pengetahuan merupakan
kemampuan untuk mengingat materi pelajaran yang sudah dipelajari
dari fakta-fakta.
2) Tipe hasil belajar pemahaman
Tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pada pengetahuan
adalah pemahaman. Pemahaman dapat dibedakan menajadi tiga
kategori yaitu:
a) Pemahaman penterjemahan, yakni kemampuan menterjemahkan
materi verbal dan memahami pernyataan-pernyataan non-verbal
b) Pemahaman penafsiran, yakni kemampuan untuk mengungkapkan
pikiran suatu karya dan menafsirkan berbagai tipe data sosial.
c) Pemahaman ekstrapolasi, yakni kemampuan untuk mengungkapkan
di balik pesan tertulis dalam suatu keterangan atau lisan.14
3) Tipe hasil belajar aplikasi
Aplikasi adalah penggunaan abstrak pada situasi kongkret
atau situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau
petunjuk teknis. Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru disebut
aplikasi.15
b. Ranah Afektif
Bidang afektif yang berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil
belajar afektif tanpak pada siswa dalam berbagai tikah laku
13 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,1995), Cet. 5, h. 22 14 Syafruddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta:PT. Ciputra
Press, 2005), Cet. 3, h.102
15 Nana Sudjana, op.cit., h. 25
14
sepertiatensi/perhatian terhadap pelajarn, disiplin, motivasi belajar,
menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan lain-lain.
Sekalipun bahan pelajaran berisikan bidang kognitif, namun
bidang afektif harus menjadi bagian integral daari bahan tersebut, dan
harus Nampak dalam proses belajar dan hasil balajar yng dicapai siswa.
Ada beberapa tingkatan bidang afektif sebagai tujuan dan tipe
hasil belajar. Tingkatan tersebut dimulai dari tingkatan yang paling
sederhana sampai tingkatan yang paling kompleks.
1) Receiving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima
rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang pada siswa, baik masalah
situasi, gejala. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk
menerima stimulus, kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.
2) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan seseeorang
terhadap stimulasi yang datang dari luar. Dalam hal ini termasuk
ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar
yang datang pada dirinya.
3) Valuing (penilaian), yakni berkenaan dengan nilai dan kepercayaan
terhadap gejala atau stimulasi tadi. Dalam evaluasi ini termasuk
didalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang atau pengalaman
untuk menerima nilai, dan kesepakatan terhadap nilai tersebut
4) Organisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam suatu system
organisasi, termasuk menentukan hubungan sutu nilai dengan nilai lain
dan kemantapan, danprioitas nilai yang telah dimilikinya
5) Karakteritik nilai atau internalisasi nilai yakni keterpaduan dari semua
sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola
kepribadian dan tingkah lakunya.
15
c. Ranah Psikomotorik
Tipe hasil belajar bidang psikomotorik tampak dalam bentuk
keterampilan, kemampuan bertindak individuAda 6 tingkatan keterampilan
yakni:
1) Gerakan releks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar)
2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar
3) Kemampuan perceptual termasuk didalamnya membedakan visual,
membedakan auditif motorik dan lain-lain
4) Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan,
ketepatan
5) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada
keterampilan yang kompleks
6) Kemampuan yang berkenaan dengan non decursive komunikasi seperti
gerakan ekspresif, interpretative Tipe hasil belajar yang dikemukakan
diatas sebenarnya tidak berdiri sendiri, tapi selalu berhubungan satu
sama lain bahkan ada dalam kebersamaan.16
3. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Adapun faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai
berikut:
a. Faktor Eksternal
1) LingkunganLingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik.
Ketika anak didik berada di sekolah, maka dia berada dalam
system sosial di sekolah. Peraturan dan tata tertib sekolah harus anak
didik taati. Lahirnya peraturan sekolah bertujuan untuk mengatur dan
membentuk perilaku anak didik yang menunjang keberhasilan belajar
di sekolah.
16 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, ( Bandung :PT. Sinar Baru Algensindo,
1995) h. 53
16
Lingkungan sosial budaya diluar ternyata sisi kehidupan yang
mendatangkan problem tersendiri bagi kehidupan anak didik di
sekolah.17
2) Instrumental
Setiap sekolah mempunyai tujuan yang akan dicapai. Tujuan
tersebut tentu saja pada tingkatan kelembagaan. Kurikulum dapat
dipakai guru dalam merencanakan program pengajaran. Program
sekolah dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan kualitas belajar
mengajar. Sarana dan fasilitas yang tersedia harus dimanfaatkan sebaik
baiknya agar berdaya guna dan berhasil guna bagi kemajuan belajar
anak didik di sekolah.
a) Kurikulum
Muatan kurikulum dapat mempengaruhi intensitas dan
frekuensi belajar anak didik. Jika seorang guru terpaksa
menjejalkan materi bahan ajar untuk mengejar target kurikulum,
akan memaksa anak didik belajar dengan keras tanpa mengenal
lelah. Jadi kurikulum diakui dapat mempengaruhi proses dan hasil
belajar anak didik di sekolah.
b) Program
Keberhasilan sekolah tergantung dari baik tidaknya program
pendidikan yang dirancang. Program bimbingan dan penyuluhan
mempunyai andil yang besar dalam keberhasilan belajar anak didik
di sekolah. Wali kelas atau dewan guru dapat berperan sebagai
penyuluh bagaimana cara mengatasi kesulitan belajar dan
bagaimana cara belajar yang baik dan benar kepada anak didik.
Program pengajaran yang guru buat akan mempengaruhi
kemana proses belajar itu berlangsung.
17 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar,( Jakarta:Rineka Cipta, 2008 ), Cet. 2, h. 176
17
c) Sarana dan fasilitas
Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Gedung
sekolah misalnya sebagai tempat yang strategis bagi
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Lengkap tidaknya buku-buku di perpustakaan ikut
menentukan kualitas suatu sekolah. Dengan memberikan fasilitas
belajar, diharapkan kegiatan belajar anak didik lebih bergairah.
Fasilitas mengajar merupakan kelengkapan mengajar guru
yang harus dimiliki oleh sekolah. Alat peraga yang guru perlukan
harus sudah tersedia di sekolah aga guru sewaktu-waktu dapat
menggunakan sesuia dengan metode mengajar yang akan dipakai
dalam penyampaian bahan pelajarna dikelas.
d) Guru
Guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan.
Kehadiran guru mutlak diperlukan didalamnya. Kalau hanya ada
anak didik, tetapi guru tidak ada, maka tidak akan terjadi kegiatan
belajar mengajar di sekolah.18
Guru memiliki andil yang sangat
besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah.
Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan
peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal.
Minat, bakat, kemampuan dan potensi-potensi yang dimiliki oleh
peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan
guru.19
b. Faktor Internal
1) Fisiologis
Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap
kemampuan belajar seseorang. Anak yang kekurangan gizi ternyata
18 Djamarah, op. cit., h. 180
19
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 35
18
kemampuan belajarnya dibawah anak-anak yang tidak kekurangan
gizi; mereka lekas lelah, mudah mengantuk, dan sukar menerima
pelajaran.
2) Kondisi Psikologis
Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena
itu, semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi
belajar seseorang, itu berarti belajar bukanlah berdiri sendiri.20
Faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang
lebih esensial dan dapat berpengaruh pada proses dan hasil belajar
adalah sebagai berikut:
a) Intelegensi siswa
Intelegensi adalah suatu daya jiwa untuk dapat
menyesuaikan diri dengan cepat dan tepat di dalam situasi yang
baru.21
Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai
kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat.
Akan tetapi tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) siswa
tak dapat diragukan lagi, sangat menentukan tingkat
keberhasilanbelajar siswa. Ini bermakna, semakin tinggi
kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar
peluangnya meraih sukses.22
b) Bakat Siswa
Secara umum, bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial
yanjg dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan dating. Setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti
20 Ibid., h.190
21
Abu Ahmadi, Drs. Widodo Supriyono, Psikologi Belajar(Jakarta: PT. Rineka Cipta ,2004) , h.
33
22 Syah, op. cit. h.134
19
berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ketingkat tertentu sesuai
dengan kapasitas masingmasing.
c) Minat siswa
Minat berarti kecenderunagan dan kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat
mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa.
Karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi
itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan
akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.23
d) Motivasi Siswa
Motivasi adalah syarat mutlak untuk belajar. Motivasi yang
diberikan oleh guru sangat membantu siswa untuk lebih semangat
dalam belajar, motivasi tersebut dapat diberikan oleh guru berupa
pujian atau memberi reward terhadap hasil belajr siswa atau bias
juga motivasi tersebut diberikan dengan menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan.
Karena tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau
memacu para siswanya agar timbul keinginan dan kemauannya
untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan
pendidikan sesuai dengan yang diharapkan.24
e) Kemampuan-kemampuan kognitif
Ranah kognitif merupakan kemampuan yang selalu dituntut
kepada anak didik untuk dikuasai. Karena penguasaan kemampuan
pada tingkatan ini menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan
. Mengingat adalah aktifitas kognitif, dimana orang menyadari
23 Ibid.. h. 136
24
Purwanto, op. cit., h. 60
20
bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau atau berdasarkan
kesan-kesan yang diperoleh dimasa yang lampau.25
Perkembangan berfikir anak bergerak dari kegiatan berfikir
konkret menuju berfikir abtrak. Perubahan berfikir ini bergerak
sesuai dengan meningkatnya usia seorang anak.
f) Sikap Siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang
relative tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik
secara posif maupun negative.
Untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya sikap
negative siswa, guru dituntut untuk terlebih dahulu menunjukkan
sikap positif terhadap dirinya sendiri dan terhadap mata pelajaran
yang menjadi haknya.26
Sedangkan menurut Sumardi Suryabrata bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu:
a. Faktor yang berasal dari luar diri pelajar, factor ini terbagi menjadi
2golongan yaitu:
1) Faktor non sosial
Kelompok faktor-faktor ini boleh dikatakan juga tak terbilang
jumlahnya, seperti: keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, alat-alat
yang dipakai untuk belajar dan lain-lain. Semua faktor tersebut harus
kita atur sedemikian rupa sehingga dapat membantu proses
pembelajaran secara maksimal.
2) Faktor sosial
25 Djamarah, op. cit., h. 202
26
Syah, op. cit., h. 135
21
Yang dimaksud dengan faktor-faktor social disini adalah
manusia, baik manusia itu ada (hadir) maupun kehadirannya itu dapat
disimpulkan, jadi tidak langsung hadir. Kehadiran orang lain pada
waktu seseorang belajar kerap kali dapat menggagu belajar itu sendiri.
b. Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis ini dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1) Keadaan tonus jasmani pada umumnya.
Keadaan tonus jasmani pada umumnya ini dapat dikatakan
melatar belakangi aktivitas belajar, keadaan jasmani yang segar akan
lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar, keadaan
jasmani yang leleah lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang
tidak lelah.
a) Nutrisi harus cukup karena kekurangan kadaar makanan ini akan
mengakibatkan kurangnya tonus jasmani, yang pengaruhnya dapat
berupa kelesuan, lekas ngantuk, lekas lelah dan sebagainya.
b) Beberapa penyakit yang kronis akan mengganggu kegiatan
belajar.
2) Keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu terutama fungsi-fungsi panca
indera Orang mengenal dunia sekitarnya dan belajar dengan
menggunakan pancainderanya.
Karena itu adalah menjadi kewajiban bagi setiap pendidik
untuk menjaga, agar pancaindera anak didiknya dapat berfugsi denga
baik, penyediaan alat-alat pelajaran serta perlengkapan yang
memenuhi syarat, dan penempatan murid-murid secara baik dikelas.27
Menurut Wasty Soemanto faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar adalah Faktor stimuli. Stimuli dalam hal ini mencakup
materiil, penegasan, serta suasana lingkungan eksternal yang harus
27
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,2008), Cet.
5.h. 233
22
diterima atau dipelajari oleh anak didik. Faktor-faktor stimuli belajar
antara lain:
a) Panjangnya Bahan Pelajaran
Panjangnya bahan pelajaran berhubungan dengan jumlah
bahan pelajaran. Semakin panjang bahan pelajaran, semakin
panjang pula waktu yang dibutuhkan. Kesulitan peserta didik tidak
hanya semata-mata karena panjangnya waktu untuk belajar,
melainkan lebih berhubungan dengan faktor kelelahan serta
kejenuhan peserta didik dalam memahami bahan yang begitu
banyak.
b) Kesulitan Bahan Pelajaran
Tingkat kesulitan bahan pelajaran mempengaruhi
kecepatan peserta didik dalam mempelajari suatu bahan pelajaran.
Makin sulit suatu bahan, maka makin lambat anak didik
mempelajarinya. Sebaliknya, semakin mudah bahan pelajaran,
makin cepat pula peserta didik mempelajarinya
c) Berartinya Bahan Pelajaran
Bahan yang berarti adalah bahan yang dapat dikenali, dan
memungkinkan peserta didik untuk belajar. Bahan yang tanpa arti
sukar dikenali dan akibatnya tak ada pengertian peserta didik
terhadap bahan itu
d) Berat- Ringannya Tugas
Mengenai berat ringannya suatu tugas, hal ini erta
hubungannya dengan tingkat kemampuan individu. Tugas-tugas
yang terlalu ringan atau mudah adalah mengurangi tantangan
belajar, sedangkan tugas yang terlalu berat atau sukar membuat
individu kapok/jerat untuk belajar
e) Suasana lingkungan Eksternal
23
Suasana lingkungan eksternal menyangkut banyak hal,
antara lain: cuaca, kondisi tempat, dan sebagainya. Faktor-faktor
ini dapat mempengaruhi sikap dan reaksi individu dalam aktifitas
belajarnya, sebab individu yang belajar adalah interaksi dengan
lingkunganya.28
4. Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi yang
disamapaikan secara verbal dan merupakan hasil ramuan pendapat, gagasan,
teori-teori hasil penelitian para ahli untuk diketahui dan menjadi pengetahuan
siswa. Kemudian pengetahuan tersebut dpat diterapkan dalam berfikir,
bertindak, dan dalam pengambilan keputusan.
Keterampilan membaca (maharah al-qiro’ah/reading skill) adalah
keterampilan mengenali dan memahami sesuatu yang tertulis (lamabang-
lambang tertulis) dengan melafalkan atau mencernanya di dalam hati.
Menurut Tarigan seperti yang dikutip oleh Asep Hermawan,
“melihat bahwa membaca adalah proses yang dilakukan dan dipergunakan
pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media kata-kata/bahasa tulis.”29
Menurut M. Matsna dan Raswan, “hakikat membaca sendiri adalah
mengubah symbol tulisan Arab yang berbentuk huruf konsonan dan vocal
(meski huruf vocal sejatinya tidak dituliskan dalam bahas Arab) menjadi dua
symbol lain yaitu symbol bunyi dan makna (abstrak).”30
Membaca membutuhkan konsentrasi, penguasaan kata-kata dan
kecepatan membaca, membaca tidak dapat dilakukan dengan aktivitas lain,
28
Soemanto, op. cit., h. 85
29
Asep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2011), Cet. 1, h. 143
30
Moh. Matsna HS dan Raswan, Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab, (Ciputat: UIN Press,
2015), Cet. 1, h. 202
24
seperti membaca sambil menulis, mendengar, bercakap-cakap dan lain-lain.
Salh\ah satu aktivitas ini akan mrngganggu membaca, mungkin saja seseorang
dapat membaca sambil mendengar akan tetapi sasaran membaca tidak akan
tercapai, terutama pemahaman bacaan, kualitas bacaan dan isi bacaan.31
Ada dua yang menjdi target program tilawah/membaca Al-Qur‟an:
a. Kemampuan membaca dengan lancar
b. Kemampuan membaca dengan benar32
Kemampuan membaca dengan lancar adalah langkah pertama untuk
mencapai bacaan yang mutqin (sempurna). Seseorang yang mampu
meningkatkan kuantitas tilawah Al-Qur‟annya secara bertahap dan sering
mendengarkan kaset murottal dengan bacaan yang standar, maka proses
tahsinnya akan semakin cepat.
Setelah peningkatan proses tilawah, hal selanjutnya yang harus
dilakukan untuk dapat membaca Al-Qur‟an dengan benar adalah talaqqi. Ia
merupakan proses yang penting dan seseorang tidak mungkin mampu
membaca Al-Qur‟an dengan benar kecuali melalui proses ini.
Talaqqi artinya belajar membaca Al-Qur‟an secara langsung
dibimbing oleh guru Al-Qur‟an. Dalam talaqqi seseorang akan mendapat
pengarahan dengan benar setiap kali salah dalam bacaan. Bacaan Al-Qur‟an
bukan ijtihad, melainkan riwayat, sehingga harus melalui prose talaqqi
kepada seorang guru dan tidak bisa dipelajari sendiri.
Kemudian, selanjutnya yang harus dilakukan setelah talaqqi adalah
mempelajari ilmu tajwid. Ilmu ini mempelajari kaidah-kaidah membaca Al-
Qur‟an yang sesuai dengan Rasulullah.
31 Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, (Jakarta:GP Press, 2010), Cet. 3, h. 107
32
Ahmad Muzzammil MF, Panduan Tahsin Tilawah, (Ciputat: Ma‟had Al Qur‟an Nurul Hikmah,
2014), Cet. 8, h. 3
25
Allah SWT telah memerintahkan kepada kita untuk membaca Al
Qur‟an dengan tartil, artinya lambat, benar dan khusyu‟.33
Artinya: “ Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan
perlahan-lahan.” (Qs.Al Muzzammil: 4)
Dalam hal ini yang harus dipelajari murid dalam tilawah Al-Qur‟an
adalah:
a. Makhroj huruf
Huruf hijaiyah berjumlah 28 huruf. Cara pengucapan huruf-huruf
tersebut beragam, tergantung dari mana huruf tersebut keluar. Adapun
tempat keluarnya ada lima tempat, yakni:
1) Bibir : 4 huruf, yaitu ف و م ݕ
2) Tenggorokan : 6 huruf, yaitu ځ ۼ ڠ څ ٲۿ
3) Lidah : 18 huruf, terbagi pada 4 tempat, yaitu:
a) Sisi/tepi lidah : 1 huruf, yaitu ض
b) Pangkal lidah : 2 huruf, yaitu ق ك
c) Tengah lidah : 3 huruf, yaitu ي ش ج
d) Ujung lidah : 12 huruf, yaitu رݖ ٺ ل ت ث د ط ذ ظ ذ ز س ص
4) Rongga mulut dan :huruf mad, 3 huruf, yaitu ا و ي
5) Rongga hidung : bacaan dengung pada nun, tanwin dan mim
b. Menggabungkan huruf menjadi kata.
c. Menggabungkan kata menjadi kalimat.
d. Menggabungkan kalimat-kalimat menjadi sebuah cerita.
33 Muzzammil MF, op. cit., h. 4
26
e. Mengenal tanda-tanda baca (harakat): fathah ( ), kasrah ( ), dhommah
( ), sukun ( ), tasydid ( ), fathah tain ( ), kasroh tain( ), dhomah tain (
)34
Jadi, pelajaran membaca ini menuntut siswa untuk harus banyak
berlatih dengan teratur dan seksama., tujuannya adalah menangkap bahasa
yang tertulis dengan menggunakan akal pikiran. Oleh karena itu, dalam
membaca diperlukan pengamatan, pemahaman, dan pemikiran dari si
pembaca. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
membaca, yaitu:
a. Teknik membaca, misalnya intonasi, pemisahan kelompok kata dan
tanda-tanda baca lainnya.
b. Mengerti akan maksud kata, ungkapan, kata majemuk, peribahasa, dan
lain-lain.
c. Mengerti akan struktur kalimat dan kelompok kata.35
Dalam pengajaran qira‟ah (membaca), ada beberapa faktor yang
harus saling mendukung antara satu dengan yang lainnya agar keberhasilan
yang diharapkan dapat dicapai, di antaranya:
a. Tujuan
b. Anak didik
c. Guru
d. Metode
e. Materi
f. Situasi di mana proses itu berlangsung
Adapun karakteristik bacaan yang baik adalah:
34 Muzzammil MF, op. cit., h. 11
35 Mahmud Yunus, Metodik Khusus Bahasa Arab, (Jakarta: Hidakarya Agung, 1983), h. 45
27
a. Fasih pengucapannya dengan menyembunyikan huruf menurut
makhrojnya
b. Alunan suara yang bermacam-macam sesuai dengan huruf dan kata serta
kalimatnya
c. Tengah-tengah, antara cepat dan lambat dan antara suara tinggi dan suara
rendah
d. Lancar bacaannya, tidak terulang-ulang menyebutkan kata dan tidak
memotong kata-kata yang dapat merusak arti
e. Memperhatikan panjang pendeknya, idghom, waqof, iqlab dan
sebagainya.
5. Pengertian Menulis
Keterampilan menulis (maharah al-kitabah/writing skill) adalah
kemampuan dalam mendeskripsikan atau mengungkapkan isi pikiran, mulai
dari aspek yang sederhana seperti menulis kata-kata sampai kepada aspek
yang kompleks yaitu mengarang. pelajaran
Menurut Asep Hermawan, keterampilan menulis dalam bahasa Arab
secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga kategori yang tak
terpisahkan, yaitu: a) imlak (al-imla’) yaitu, kategori menulis yang
menekankan rupa/postur huruf dalam membentuk kata-kata dan
kalimat. b) kaligrafi (al-khath) yaitu, menulis yang tidak hanya
menkankan rupa tetapi juga menyentuh aspek-aspek estetika (al-
jamal). c) mengarang (al-insya’) yaitu, kategori menulis yang
berorientasi kepada pengekspresian pokok pikiran berupa ide, pesan,
perasaan, dan sebagainya ke dalam bentuk perasaan.36
Menulis merupakan ilmu alat yang penting di samping membaca.
setelah seorang anak bisa membaca, tiba saatnya ia untuk belajar menulis.
Sebagai seorang muslim selayaknya anak-anak kita juga bisa menulis arab di
samping bisa menulis latin. Ini akan berguna ketika ia menuntut ilmu agama
nantinya.
36 Hermawan, op. cit., h. 163
28
Belajar menulis tidakalah semudah membaca, karena di samping harus
hafal bentuk tulisannya, ia juga harus bisa menuangkankannya ke dalam
keterampilan motorik halus dengan tangan, yakni menulis.
Menurut Fajriah Na‟imtTahapan dalam menulis huruf hijaiyah ada 5:
a. Sebelum menulis, bacalah basmalah dulu untuk memohon pertolongan
Allah.
b. Biasakan menulis arab dari sebelah kanan dan dari bagian belakang
buku.
c. Bagi pengajar, berilah contoh masing-masing huruf
d. Setiap selesai satu hurup cobalah untuk menulis mandiri (imla‟) tanpa
bantuan titik-titik untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan anak.
e. Untuk menghargai hasil karya anak, berilah nilai.
f. Setelah selesai mintalah anak untuk membaca kembali tulisan
tersebut.37
6. Metode Iqra
a. Pengertian Metode Iqra
Metode Iqra adalah cara cepat belajar membaca al-Qur‟an yang
terdiri dari beberapa jilid atau sampai enam jilid dan dilengkapi buku
metode tajwid praktis disusun secara sistematis, dimulai dari hal-hal yang
sederhana, lalu meningkat tahap demi tahap, sehingga merasa ringan bagi
yang mempelajarinya.
Metode Iqra mempunyai beberapa keistimewaan
diantaranya :
1) Bacaan langsung tanpa dieja
2) CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), yang belajar adalah siswa
bukan guru, oleh sebab itu siswa harus didorong utnuk aktif
sedangkan guru hanya membimbing saja.
3) Privat, yaitu siswa dalam membaca al-Qur‟an harus berhadapan
langsung dengan gurunya.
4) Modul, yaitu siswa dalam menyelesaikan materi Iqra tergantung
kemampuan dan usaha sendiri.
5) Asistensi, yaitu jika terpaksa kekurangan guru, maka menunjuk
siswa terpilih yang sudah memiliki kemampuan membaca Al-
37 Fajriyah Na‟im, Pintar Menulis Arab, (Sleman: Gema Ilmu, 2014), Cet. 16, h 3
29
Qur‟an dengan Baik menjadi asiten penyimak terhadap siswa
yang masih kurang.
6) Praktis, yaitu tujuan utama belajar dan mengajarkan Al-Qur‟an
dengan mudah dan tepat.
7) Sistematis, yaitu disusun secara lengkap dan sempurna serta
terencana dengan komposisi huruf yang seimbang.
8) Variatif, yaitu disusun secara berjilid-jilid terdiri dari 6 jilid
dengan simbol warna warni yang harmonis
9) Komunikatif, yaitu ungkapan rambu-ranbu petunjuk akrab
dengan pembaca, sehingga menyenangkan bagi yang
membacanya.
10) Fleksibel, yaitu iqra bisa dipelajari oleh TK, SD, SMP, SMA,
Mahasiswa, orang-orang tua (manula) dan sebagainya.38
b. Isi buku Iqra mulai dari jilid 1 sampai jilid V1
Buku Iqra jilid 1
1) Pengenalan bacaan huruf-huruf hijaiyah yang berbaris fathah sekaligus
makhroj hurufnya, seperti : ( ا , ب , ت)
2) Membedakan bacaan huruf-huruf tertentu, seperti : ( ب ,ت , ث)
3) Membaca huruf-huruf secara acak, seperti : ( ج ت , ت خ د 39( ا
Buku Iqra jilid 2
1) Pengenalan tanda panjang, seperti : ( ب , ت , ث)
2) Pengenalan huruf sambung, seperti : ( بت , خد )40
Buku Iqra jilid 3
1) Pengenalan tanda baca kasroh dan tanda baca panjang sekaligus
memperkenalkan tanda sukun, seperti : ( غ , ع , س , ش , ص , صغي )
2) Pengenalan tanda baca dhommah dan tanda baca panjang, seperti : (
( م ل , كتب 41
38 Ahmad As‟ad Humam, Iqro, (Yogyakarta: Team Tadarus AMM, 1990), h. 4
39
Ibid., h. 5-35
40
Ahmad As‟ad Humam, loc. cit., h. 3-32
30
Buku Iqra jilid 4
1) Pengenalan bacaan tanwin, seperti : (مرحا , هفاقا )
2) Pengenalan Nun dan Mim sukun, seperti : ( صن عا )
3) Pengenalan huruf Qolqolah dan cara membacanya, seperti : ( قرا ( ا
4) Perbedaan Hamzah sukun ( ء ) dengan Ain sukun ( ع ), dan kaf sukun
( ق ) dengan Qaf sukun( ك )42
Buku Iqra jilid 5
1) Pengetahuan bacaan waqaf, seperti : ( )
2) Pengenalan bacaan panjang 5-6 harakat, seperti : ( )
3) Pengenalan bacaan tasydidi, seperti : ( انهن )
4) Pengenalan bacaan dengung, seperti : ( )
5) Pengenalan bacaan yang tidak dengung, seperti : ( انعوت )
6) Pengenalan Alif Lam Syamsyiah, seperti contoh : ( )
7) Pengenalan Alif Lam Qomariyah, seperti : ( لحودا )
8) Pengenalan bacaan lafaz Allah yang sebelumnya berharakat fathah dan
dhommah, seperti contoh : ( قل ھو اللە )43
Buku Iqra jilid 6
1) Pengenalan hukum Nun sukun atau tanwin bila bertemu dengan huruf
hujaiyah.
2) Pengenalan hukum Mad
3) Pengenalan bacaan huruf-huruf Qolqolah yang bertasydid bila
diwaqofkan, seperti : ( )44
41 Ibid., h. 3-32
42
Ibid., h. 3-32
43
Ibid.,h. 3-32
31
Untuk mengetahui kamampuan siswa apakah telah menguasai
materi pelajaran, maka pada tiap jilid diakahiri dengan EBTA. Siswa
yang cepat menguasai materi, akan cepat pula menyelesaikan buku
Iqranya.
c. Kelebihan dan kekurangan metode Iqra
1) Kelebihan
a) Materi yang diajarkan langsung disebut nama hukum-hukumnya,
hal ini sangat cocok bagi anak yang cepat nangkap, sehingga ketika
selesai jilid 6 siswa tidak hanyak pintar baca, tetapi mereka juga
pintar teoari-teorinya.
b) Materi yang diajarkan sangat luas dan lengkap, serta dilengkapi
dengan contoh-contoh materi yang cukup memadai, sehingga
memungkinkan siswa akrab dengan materi yang diajarkan.
c) Materi yang diajarkan berurutan, mulai dari yang sangat mudah
sampai kepada materi yang lebih sulit dengan disesuaikan pada fase
perkembangan anak.
d) Menggunakan sistem asistensi, hal ini sangat baik untuk
memotivasi siswa untuk berkempetisi menjadi yang terbaik,
sehingga dipercayakan oleh guru mengajar temannya sendiri.
2) Kekurangan
a) Materi terlalu padat dan menggunakan simbol-simbol, hal ini
seringkali menjadikan anak kesulitan, karena pada anak usia SD/
MI belum begitu menganggap penting suatu teori, jadi sulit melekat
pada memori anak. Hal ini bisa diatasi dengan penjelasan berulang-
ulang oleh guru.
44 Ibid.,h. 3-32
32
b) Materi yang diajarkan kurang praktis dan cenderung memakan
waktu yang lama, sehingga banyak anak-anak usia SD/ MI yang
belajar dengan menggunakan metode Iqra belum bisa melanjutkan
ketingkatan hafalan, karena masih dalam proses belajar
membaca.Hal ini bisa diatasi dengan melewati materi-materi yang
pokok pembahasannya sama.
7. Tujuan pengajaran Baca Tulis Al-Qur’an
Tujuan pengajaran Baca Tulis Al-Qur‟an tidak jauh berbeda dengan
tujuan pendidikan Al-Qur‟an. Tujuan dalam pendidikan Al-Qur‟an itu sendiri
di antaranya:
a. Mengkaji dan membaca Al-Qur‟an dengan bacaan yang benar, sekaligus
memahami kata-kata dan kandungan makna-maknanya, serta
menyempurnakan cara membaca Al-Qur‟an yang benar.
b. Memberikan pemahaman kepada anak tentang makna ayat-ayat Al-
Qur‟an dan bagaimana cara merenungkanya dengan baik.
c. Menjelaskan kepada anak tentang berbagai hal yang terkandung di dalam
Al-Qur‟an, seperti petunjuk-petunjuk dan pengarahan pengarahan yang
mengarah pada kemaslahatan seorang muslim.
d. Menjelaskan kepada anak tentang hukum-hukum yang ada di dalam Al-
Qur‟an dan memberi kesempatan kepada mereka untuk menyimpulkan
suatu hukum dan kandungan ayat-ayat Al-Qur‟an dengan caranya sendiri.
e. Agar seorang anak berperilaku dengan mengedepankan etika-etika Al-
Qur‟an dan menjadikannya sebagai pijakan dalam bertatakrama dalam
kehidupan sehari-hari.
f. Memantapkan akidah Islam di dalam hati anak, sehingga ia selalu
mensucikan dirinya dan mengikuti perintah-perintah Allah swt.
g. Agar seorang anak beriman dan penuh keteguhan terhadap segala hal
yang ada di dalam Al-Qur‟an. Di samping dari segi nalar, ia juga akan
33
merasa puas terhadap kandungan makna-maknanya, setelah mengetahui
kebenaran bukti-bukti yang dibawanya.
h. Menjadikan anak senang membaca Al-Qur‟an dan memahami nilai-nilai
keagamaan yang dikandungnya.
i. Mengkaitkan hukum-hukum dan petunjuk-petunjuk Al-Qur‟an dengan
realitas kehidupan seorang muslim, sehingga seorang anak mampu
mencari jalan keluar dari segala persoalan yang dihadapinya.
8. Problematika Program Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
Mata pelajaran PAI di Sekolah Dasar mempunyai muatan materi yang
sangat banyak mengingat bahwa pelajaran PAI adalah pondasi dasar peserta
didik dalam proses mengenal agamanya yaitu agama Islam. Durasi waktu
yang diberikan untuk materi membaca dan menulis Al-Qur‟an di kelas III
terasa belum cukup untuk menghasilkan mutu pendidikan yang maksimal.
Program Baca Tulis Al-Qu‟an adalah salah satu kurikulum Madrasah
yang dinamakan pengembangan diri, dan SDN Kramat 07 Jakarta mengisi
pengembangan diri tersebut dengan kegitan pengajaran Baca Tulis Al-Qur‟an
yang bersifat menunjang pengajaran Bahasa Arab dan pelajaran agama yang
lain.
SDN Kramat 07 Jakarta menggunakan buku pedoman Iqro‟ dipakai
sebagai buku penunjang dalam pembelajaran mambaca dan menulis Al-
Qur‟an. Para dewan guru sebagi pelaksana program, terus berupaya
meningkatkan mutu belajar siswa/siswi SDN 07 Jakarta dengan harapan
bimbingan mereka mampu memberikan arahan pada peserta didik agar menjdi
pribadi-pribadi yang dekat dengan Al-Qur‟an.
Walaupun program pengajaran ini hanya bersifat membantu siswa
dalam pengajaran Bahasa Arab, khususnya dalam meningkatkan kemampuan
membaca, akan tetapi program Baca Tulis Al-Qur‟an ini sudah dimasukkan
34
dalam jam pelajran seperti pelajan-pelajaran yang lainnya. Baca Tulis Al-
Qur‟an ini diadakan di dalam kelas dan diampu oleh guru yang terkait yaitu
guru Bahasa Arab.
9. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran Al-Qur’an.
Untuk menciptakan suatu sistem proses belajar mengajar yang baik
tidaklah mudah, hal ini disebabkan permasalahan dalam kegiatan belajar
mengajar begitu kompleks, dalam arti untuk menciptakan kondisi yang efektif
sangatlah dipengaruhi oleh komponen.komponen yang ada dalam proses
belajar mengajar itu sendiri baik yang sifatnya intern maupun yang ekstern.
Menurut Muhibbin Syah, faktor-faktor yang mempengaruhi proses
belajar mengajar adalah:
a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni kondisi/ keadaan
jasmani dan rohani siswa;
b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi
lingkungan sekitar siswa;
c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis
upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang
digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran.45
Selain dari beberapa hal di atas sistem pengolahan dan administrasi
yang baik dalam suatu sekolah, beberapa faktor tersebut di atas dapat
mempengaruhi efektif tidaknya kegiatan belajar mengajar, untuk lebih
jelasnya sebagian dari faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Faktor murid
Murid atau anak didik merupakan potensi yang harus
dikembangkan. Didalam mendidik atau membimbingnya harus melihat
potensi.potensi yang ada pada diri anak didik tersebut, sehingga potensi-
potensi tersebut dapat dikembangkan dengan baik pula.
45 Syah, op. cit., h.130
35
b. Faktor guru
Belajar mengajar adalah aktivitas interaksi antara guru dan
murid. Dimana interaksi itu bukan hanya membutuhkan keterlibatan dari
pihak murid saja melainkan juga keterlibatan sorang guru, sehingga tidak
berat sebelah atau dalam artian harus saling mengisi sehingga terdapat
Feed back (timbal balik) diantara keduanya.
Gurupun harus menjadi suri tauladan dan dapat mengantarkan
anak didiknya kearah tujuan yang telah ditentukan, melalui kegiatan
bimbingan, pendidikan,latihan, dan pengarahan,maka sikap prilaku dan
pengetahuannya dapat terbentuk dengan baik yang kemudian menjadi
pribadi yang baik dan berkualitas. Syarat menjadi guru Al-Qur‟an antara
lain:
1) Mengetahui dasar pengetahuan pendidikan dan ilmu jiwa, di samping
pengalaman mengajar.
2) Mengetahui bahasa Arab dengan baik serta metode pengajarannya.
3) Mencintai profesinya sebagai pengajar, mencintai bahasa Arab, serta
menanamkan pada murid rasa cinta terhadap bahasa Arab.
4) Penuh vitalitas dan terbuka dalam menghadapi siswa sehingga tidak
kaku dan menjemukan, di samping ia dapat memikat untuk
diperhatikan dan dicintai siswa.
5) Dapat mengemukakan ciri-ciri khas bahasa perantara (bahasa siswa)
dan persamaan-persamaannya dengan bahasa asing, dan dapat
mengetahui kesulitan-kesulitan pengucapan pada setiap bahasa karena
mengetahui dasar-dasar ilmu fonetik empiris.
6) Mengenal negeri-negeri Arab dari segi kebudayaan, sosial, dan politik
serta ekonominya.
c. Faktor lingkungan Sekolah
36
Adapun yang dimaksud dengan lingkungan sekolah adalah
bagaimana menciptakan situasi dan kondisi yang menyenangkan di
lingkungan sekolah tempat siswa belajar, sehingga membantu kegiatan
belajar mengajar, seperti rasa aman, suasana yang bersih, keindahan,
ketertiban, dan kekeluargaan.
Menurut Drajat seperti yang dikutip oleh Nasih dan Kholidah,
Metode merupakan faktor lain yang harus ada dalam pengajaran Bahasa
Arab.
Metode adalah cara yang digunakan guru dalam menyampaikan
materi pelajaran kepada siswa. Secara etimologi, metode berasal
dari kata method yang berarti suatu cara kerja yang sistematis
untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai suatu
tujuan. Apabila kata metode disandingkan dengan pembelajaran,
maka berarti suatu cara atau system yang digunakan dalam sutu
pembelajaran yang bertujuan agar anak didik dapat mengetahui,
memahami, mempergunakan, menguasai bahan pelajaran
tersebut.46
Pandangan Arifin seperti yang dikutip oleh Ahmad Munjin dan
Lilik Nur Kholidah
“metode adalah suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.
Dalam bahasa Arab metode disebut “thariqat”. Dalam kamus
besar bahasa Indonesia “metode” adalah cara yang teratur dan
berfikir baik untuk mencapai maksud. Sehingga dapat dipahami
bahwa metode berarti suatu cara yang harus dilalui untuk
menyajikan bahan pelajaran agar mencapai tujuan pelajaran.”47
Menurut Evelin S. dan Hartini N., “metode pembelajaran diartikan
sebagai prinsip-prinsip yang mendasari kegiatan mengarahkan
perkembangan seseorang khusunya proses belajar mengajar.”48
46 Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan teknik pembelajaran Pendidikan
Agama Islam, (bandung: Refika Aditama, 2009), Cet. I, h. 29
47
Ibid., h. 29
48
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Buku Ajar Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: DANA
DIPA PNB UNJ, 2007), h. 54
37
Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran seharusnya
berpengaruh pada keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
Metode yang tidak tepat akan berakibat terhadap pemakaian waktu
yang tidak efisien. Dalam pemakain sebuah metode harus
mempertimbangkan aspek efektifitas dan relefansinya dengan materi
yang disampaikan.49
Faktor selanjutnya yaitu situasi. Dibutuhkan suatu lingkungan
bahasa Arab (bi‟ah lughawiyah) dalam pengajaran Bahasa Arab.
Sehingga siswa akan terkondisikan untuk selalu berbahasa Arab untuk
mempercepat kemahiran berbahasa itu. Lingkungan bahasa sangat
diperlukan di luar proses pengajaran, yaitu tempat di mana siswa tinggal,
situasi dan kondisi yang mendukung dengan membiasakan anak
mendengar dan mengucapkan bahasa Arab secara langsung.
10. Indikator Efektivitas dalam Pembelajaran Al-Qur an
Menurut Nana Sudjana seperti yang dikutip oleh Evelin S. dan
Hartini N., indikator-indikator efektivitas pembelajaran meliputi; kesesuaian
proses pembelajaran dengan kurikulum.
Kurikulum difokuskan pada tiga aspek berikut:
a. Fungsi kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan, yaitu sebagai
alat untuk mencapai seperangkat tujuan pendidikan yang
diinginkan dan sebagai pedoman dalam mengatur kegiatan
sehari-hari.
b. Fungsi kurikulum bagi tatanan tingkat sekolah, yaitu sebagai
pemeliharaan proses pendidikan dan penyiapan tenaga kerja.
c. Fungsi bagi konsumen, yaitu sebagai keikut sertaan dalam
memperlancar dalam pelaksanaan program pendidikan dan kritik
yang membangun dalam penyempurnaan program serasi.50
49 Nasih dan Kholidah, op. cit., h. 30
50 Siregar dan Nara, op. cit., h. 54
38
Sedangkan indikator-indikator efektivitas dalam pembelajaran Al-
Qur‟an adalah :
a. Anak didik dapat membaca Al-Qur‟an dengan cepat dan bertajwid
b. Siswa mampu membaca Al-Qur‟an dengan baik dalam waktu minimal 1
tahun naik 1 jilid.
c. Siswa mampu menulis Al-Qur‟an dengan baik.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, metode
pembelajaran Al-Qur‟an bisa dikatakan efektif apabila: Guru menguasai kelas,
guru menguasai materi pelajaran, guru menguasai metode pengajaran, target
kurikulum tercapai dan nilai kemampuan baca Al-Qur‟an siswa, dan siswa
dapat menyelesaikan materi dalam waktu yang tidak terlalu lama.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Nur
Hamidah, yang berjudul Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Al- Qur‟an
Dengan Metode Iqro Pada Siswa Kelas III SD Negeri Kebumen 01 Kecamatan
Banyubiru Tahun 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode Iqro‟ dapat
meningkatkan kemampuan siswa membaca Al-Quran di Kelas III SDN Kebumen
01 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun 2011. Selain itu untuk
mengetahui sejauh mana metode Iqro‟ dapat meningkatkan kemampuan siswa
membaca Al-Qur‟an di Kelas III SDN Kebumen 01 Kecamatan Banyubiru
Kabupaten Semarang Tahun 2011.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2011 dan terdiri dari
3 siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Iqro‟ dapat meningkatkan
kemampuan siswa membaca Al-Quran. Hasil evaluasi belajar siswa
menunjukkan adanya peningkatan tersebut. Pada siklus pertama, presentase
ketuntasan belajar siswa adalah 63,3%, pada siklus kedua meningkat menjadi
83,3% dan pada siklus ketiga menjadi 96,7%. Pada siklus pertama rata-rata kelas
39
adalah 61,4. Nilai tersebut meningkat pada siklus kedua menjadi 64,4. Pada
siklus ketiga meningkat kembali menjadi 77,7.
Hal ini menunjukkan bahwa metode Iqro’ yang penulis gunakan
mampu meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur‟an siswa dalam mata
pelajaran PAI. Hasil test formatif menunjukkan bahwa penerapan metode Iqro‟
dalam pembelajaran membaca Al-Quran di kelas III SDN Kebumen 01 dapat
meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran siswa 13,4% - 20%.51
Skripsi yang berjudul “Problematika Pengajaran Baca Tulis Al-Qur‟an
Siswa Kelas 1 di SLTPN I Bulakamba Brebes” yang ditulis oleh Ieismiatin.
Skripsi ini membahas tentang permasalahan baca tulis Al-Qur‟an dan upaya yang
ditempuh dalam engatasinya, dengan menggunakan metode pengumpulan data:
observasi, wawancara, dokumentasi.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa problem dalam pengajaran
baca tulis Al-Qur‟an di SLTP N I Bulakamba Brebes adalah terdapat pada semua
komponen pengajaran itu sendiri yang meliputi tujuan pengajaran, materi, siswa,
guru, metode, alat/ media, dan penilaian/ evaluasi. Adapun solusi yang diambil
oleh pihak sekolah adalah berusaha untuk melengkapi sarana dan prasarana yang
mendukung untuk kegiatan pengajaran baca tulis Al-Qur‟an dan merencanakan
rapat internal sekolah yang membahas problem dalam kegiatan pengajaran dan
upaya pemecahannya.52
Skripsi penelitian tindakan kelas yang ditulis oleh Umi Salamah yang
berjudul “Problematika Pengajaran Qira‟ah di MTsN Godean Sleman.” Skripsi
ini membahas tentang problematika yang dihadapi oleh guru bahasa Arab dan
siswa kelas II dalam pengajaran Qira‟ah serta solusi yang digunakan untuk
51 Nur Hamidah, Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Al- Qur’an Dengan Metode Iqro
Pada Siswa Kelas III SD Negeri Kebumen 01 Kecamatan Banyubiru Tahun 2011.
52
Ieismiatin, Problematika Pengajaran Baca Tulis Al-Qur’an Siswa Kelas 1 di SLTPN I
Bulakamba Brebes.
40
mengatasinya. Penelitian ini meggunakan metode pengumpulan data: observasi
partisipan, wawancara bebas terpimpin, test, angket, dan dokumentasi.
Hasil penelitiannya adalah dilaksanakannya pengajaran Qira‟ah yaitu
dengan membacakan bacaan yang terdapat di dalam buku pelajaran bahasa Arab
kemudian menjelaskannya, lalu siswa disuruh untuk membaca secara bergiliran.
Problem yang dihadapi di antaranya adalah guru kurang mampu dalam
mengkoordinasikan kelas, kurang adanya interaksi dengan siswa, dan kurang
adanya motivasi dari guru ke siswa. Sedangkan faktor yang dihadapi oleh siswa
adalah kurang pahamnya siswa terhadap pelajaran, kurang adanya minat siswa,
dan kurang mendukungnya lingkungan tempat tinggal siswa.
Solusi yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut antara lain
menyusun perencanaan yang matang, memberikan latihan-latihan kepada siswa,
memberikan jam tambahan untuk matapelajaran bahasa Arab, serta siswa
diikutkan dalam lomba pidato berbahasa Arab.53
Dalam penelitian yang penulis lakukan, ada beberapa perbedaan yang
tampak dengan penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya.
Penelitian terdahulu mengkaji tentang problematika pengajaran bahasa
Arab antara lain problem kemampuan membaca (qira‟ah), menulis (kitabah),
menyimak (istima‟), berbicara (kalam) dan usaha untuk mengatasinya. Penelitian
ini penulis arahkan pada problem-problem non linguistik yang dihadapi dalam
program baca tulis Al-Qur‟an yang diadakan guru sebagai penunjang siswa
dalam meningkatkan kemampuan membacanya.
53 Umi Salamah, Problematika Pengajaran Qira’ah di MTsN Godean Sleman.
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kelas 3 SDN Kramat 07 Jakarta, jl.
Kramat Sentiong, kec. Senen Jakarta Pusat.
Adapun waktu penelitian selama 2 (bulan) yakni dari bulan Mei sampai
bulan juni 2015. Siklus I, 3x pertemuan, yaitu dilaksanakan pada tanggal: 11, 13
dan 18 mei 2015. Siklus II, 3x pertemuan, yaitu dilaksanakan pada tanggal: 20,
25 dan 27 mei 2015. Siklus III, 3x pertemuan , yaitu dilaksanakan pada tanggal:
1, 3 dan 8 Juni 2015.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
1. Metode Penelitian
Penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).
Penelitian ini bertolak dari permasalahan yang ditemukan guru di lapangan
sehingga perlu adanya usaha untuk memperbaikinya. Penulis adalah guru PAI
yang mengajar di kelas III SDN Kramat 07 Jakarta melihat perlunya
perbaikan dalam metode pembelajaran membaca dan menulis Al-Qur‟an.
Menurut Sumadayo, ”Hakikat dari penelitian tindakan kelas
merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang
dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran
yang dihadapi oleh guru, memperbaiku mutu dan hasil pembelajaran dan
mencobakan hal-hal baru pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil
pembelajaran.”54
Menurut Carr dan Kemmis seperti yang dikutip oleh Wijaya K. dan Dedi D.,
”PTK adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri (self reflective) yang
54 Samsu Sumadayo, Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), Cet. 1, h. 20
42
dilakukan oleh para partisipan dalam situasi sosial untuk memperbaiki
rasionalitas dan kebenaran”55
:
a. Praktik-praktik sosial atau pendidikan yang dilakukan sendiri
b. Pengertian mengenai praktik-praktik tersebut
c. Situasi-situasi di mana praktik-praktik tersebut dilaksanakan.
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan
oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara: 1. merencanakan, 2. melaksanakan,
3, merefleksikan tindakan secara kolaboratif dengan tujuan memperbaiki
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.56
Menurut Rochiati, “penelitian tindakan kelas adalah bagaiman
sekelompok guru dapat mengorganisasaikan kondisi praktek pembelajaran
mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat
55 Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Indeks,
2012), Cet. 5, h. 8
56
Ibid., h. 9
Refleksi
Rencana
Tindakan
ObservasiPelaksanaan
Tindakan
Rencana
Tindakan
Pelaksanaan
Tindakan
Observasi Refleksi
Rencana
Tindakan
Pelaksanaan
TindakanRefleksi
Siklus
Pertama
Siklus
Kedua
Siklus Ketiga
43
mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka,
dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.”57
PTK adalah penelitian yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas.
PTK termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang dikumpulkan bisa saja
bersifat kuantitatif.
2. Rancangan Siklus Penelitian
Tabel 3.1
Jadwal penelitian
KEGIATAN
BULAN MEI s/d JUNI TAHUN 2015
11, 13, 18 Mei 20, 25, 27 Mei 1, 3, 8 Juni
A. TAHAP PERSIAPAN :
1. Menyiapkan RPP √
2. Menyiapkan instrumen ukur √
B.TAHAP PERENCANAAN
1. Tahap Perencanaan Siklus I
a. Tahap perencanaan I √
b. Tahap implementasi tindakan: √
Tindakan 1 √
Tindakan 2 √
Tindakan 3 √
57 Rochiati Wiriaatmadja, Metodologi Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2009), Cet. 8, h. 13
44
c. Tahap observasi dan evaluasi I √
d. Tahap analisis dan refleksi I √
2. Pelaksanaan siklus II
a. Tahap perencanaan II
√
b. Tahap implementasi tindakan
√
Tindakan 1
√
Tindakan 2
√
Tindakan 3
√
c. Tahap observasi dan evaluasi II
√
d. Tahap analisis dan refleksi II
√
3. Pelaksanaan siklus III
a. Tahap perencanaan 3
√
b. Tahap implementasi tindakan
√
Tindakan 1
√
Tindakan 2
√
Tindakan 3
√
c. Tahap observasi dan evaluasi 3
√
d. Tahap analisis dan refleksi 3
√
C. TAHAP PELAPORAN :
1. Tabulasi dan analisis data
√
45
2. Penyusunan draf hasil penelitian
√
3.Penyusunan laporan
√
4. Penyerahan laporan
√
C. Subjek dan Objek Penelitian
PTK ini disetting untuk siswa kelas 3 SDN Kramat 07 Jakarta yang
diselenggarakan pada semester genap tahun akademik 2014/2015.
PenelitianTindakan Kelas ( PTK ) ini penulis lakukan pada kelas 3 SDN Kramat
07 Jakarta, yaitu tempat penulis menjalankan tugas dari pemerintah sebagai guru
agama Islam .
Sedangkan objek penelitian adalah variabel yang diselidiki dalam
rangka memecahkan masalah yang telah dirumuskan pada Tabel 3.2
Tabel 3.2
Objek Penelitian pada PTK
Siswa Kelas 3 SDN Kramat 07 Jakarta GURU
1. Perhatian siswa Stimulus berupa metode yang menarik dan
relevan dengan tujuan dan meteri ajar yang
akan ditampilkan
2. Klompok belajar dan pemahaman
kompetensi yang akan dicapai
Pembentukan kelompok dan penjelasan
kompetisi yang ingin dicapai
3. Melaksanakan metode Pengamatan langsung terhadap siswa, dan
pembuatan catatan penting
4. Diskusi tentang hasil metode Iqro Komentar terhadap hasil diskusi siswa
46
5. Menyimpulkan hasil diskusi Pemberian ksimpulan dan tindak lanjut dari
proses pembelajaran
6. Penguasaan kompetisi Penyusunan instrument test (soal) yang
konsisten dengan tujuan pembelajaran dan
kompetensi yang ingin dicapai
D. Peran dan Posisi Peneliti
1. Peran peneliti
Peran peneliti dalam penelitian adalah memfokuskan diri pada kegiatan
pra-penelitian, melakukan pengamatan terhadap proses kegiatan
pengembangan terhadap peningkatan hasil belajar melalui metode iqro di kelas
3 serta membuat perencanaan tindakan yang didiskusikan terlebih dahulu
dengan kolaborator.
2. Posisi Peneliti dalam Penelitian
Adapun posisi peneliti dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai
pelaksana utama dalam penelitian. Peneliti hadir secara langsung dalam
kegiatan pembelajaran serta berusaha mengumpulkan data sebanyak-
banyaknya sesuai dengan focus penelitian. Peneliti berusaha melihat dan
mengamati keaktifan siswa pada saat kegiatan. Hal ini dilakukan peneliti untuk
memperoleh data yang akurat dan nyata.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Tahapan PTK ini didesain untuk 3 (tiga) siklus, dimana tiap-tiap siklus
dilaksanakan 3 kali tatap muka. Rencana tindakan pada masing-masing siklus
dalam PTK dibagi dalam 4 tahap: (4) kegiatan yaitu: (1) Perencanaan, (2)
Implementasi Tindakan, (3) Observasi dan Evaluasi, dan (4) Analisis Refleksi.
47
1. Tahap Perencanaan
b) Menyusun RPP
c) Menetapkan materi bahan ajar
d) Menyusun metode pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Iqro.
e) Menyusun alat evaluasi berupa test untuk mengetahui respon dan hasil belajar
siswa kelas 3 SDN Kramat 07 Jakarta.
2. Tahap Implementasi Tindakan
a) Guru menyiapkan metode pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran Iqro.
b) Guru menjelaskan tentang materi yang akan dipelajari.
c) Memberi penjelasan tentang kompetisi yang ingin dicapai.
d) Guru memberi motivasi agar siswa mencari ayat yang berisi tentang Iqro yang
diperagakan guru.
e) Guru memberikan komentar secara umum
f) Evaluasi
g) penutup
4. Tahap Observasi dan Evaluasi
a) Mengamati siswa kelas 3 SDN Kramat 07 Jakarta
b) Pemahaman siswa kelas 3 SDN Kramat 07 Jakarta
c) Kesulitan belajar dan hambatan siswa kelas 3 SDN Kramat 07 Jakarta
5. Analisis dan Refleksi
Menganalisis hasil observasi dan evaluasi. Hasil refleksi ini akan menjadi dasar
merencanakan tindakan yang akan diterapkan untuk siklus selanjutnya.
48
F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan
Hasil dari intervensi tindakan yang diharapkan dalam penelitian tindakan
yang dilakukan adalah adanya peningkatan atas hasil belajar melalui metode iqro
di kelas 3 SDN Kramat 07 Jakarta. Pencapaian keberhasilan penelitian ini dilihat
dari tingkat pencapain perkembangan nili siswa setelah proses tindakan
berlangsung pada tiap siklusnya dengan pencapain nilai rata-rata kelas di atas
nilai KKM 70.
G. Data dan Sumber Data
1. Data
Data dalam penelitian ini adalah data kualitaif berwujud pada kata-
kata yang dikumpulkan dalam beberapa cara, baik wawancara, observasi,
maupun studi dokumentasi dan lainnya. Data dalam penelitian ini dibedakan
menjadi dua macam, yaitu data pemantau tindakan (action) dan data
penelitian (research). data pemantau tindakan merupakan data yang
digunakan untuk mengontrol kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan
perencanaan.Data pemantau tindakan atau disebut data kualitatif berupa
catatan lapangan setiap siklus, data hasil wawancara, hasil observasi siswa dan
dokumentasi atau foto. Data tersebut kemudian diproses melalui pencatatan,
pengetikan, penyuntingan atau alat tulis, tetapi analisis kualitatif tetap
menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas.
2. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas 3 SDN Kramat 07
Jakarta. Untuk memperoleh data dari sumber data yang ada, peneliti
menggunakan lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa selam
pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar dan lembar tes hasil belajar
untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami materi pelajaran yang
dijelaskan.
49
H. Instrumen Pengumpulan Data
1. Wawancara: Yaitu dengan bentuk pertanyaan berupa lisan, dengan pedoman
wawancara yang telah dipersiapkan secara tuntas dan serta dilengkapi dengan
instrumennya yaitu dengan 3 objek penelitiannya yang berupa: tempat, siswa,
dan kegiatan proses belajar mengajar.58
Wawancara ini peneliti gunakan untuk
memperoleh informasi sebanyak-banyaknya baik kepada guru maupun kepada
siswa sebagai bahan penelitian.
2. Observasi: Pengamatan terhadap objek yang akan diobservasikan dengan
melakukan pengamatan langsung atau observasi langsung adalah pengamatan
dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat lainnya.59
3. Studi Dokumentasi: Merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan lebih
kredibel/dapat dipercaya jika didukung oleh dokumentasi.60
4. Metode Angket (Quesioner): Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien jika peneliti tau dengan pasti variable yang akan
diukur dan tau apa yang bisa diharapkan dari responden.61
I. Teknik pengumpulan Data
Data yang dibituhkan dalam PTK ini diperoleh dengan instrument ukur
tes untuk memperoleh data hasil observasi siswa, hasil belajar, dan instrument
ukur kuesioner untuk memperoleh data tanggapan penggunaan metode belajar.62
58 Sugiono, op. cit., h, 227
59
Moh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 1988), h. 212
60
Sugiono, op. cit., h, 240
61
Ibid., h, 199
62
Ekawarna, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: GP Press Group, 2013), Cet. 1, h. 108
50
Berdasarkan definisi konseptual dan definisi opersiaonal variable yang
diteliti, maka instrument ukur hasil belajar disajikan pada Tabel 3.4
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instumen Ukur Hasil Belajar Siswa
di Kelas 3 SDN Kramat 07 Jakarta
Dimensi Indikator Butir Pertanyaan
Nomor Butir Jumlah
1. Kognitif 1. Pengetahuan 1,2 2
2. Pemahaman 7,6 2
3. Penerapan 3,8 2
4. Analisis 11 1
5. Sintesis 9 1
6. Evaluasi 10 1
2. Sikap 1. Penerimaan 4 1
2. Penghargaan 5 1
3. Pengorganisasian 12 1
4. Karakterisasi 15 1
3. Psikomotor 1. Persepsi 13 1
2. Kesiapan 16,17 2
3. Respon 18,19 2
4. Adaptasi 20 1
Jumlah 20
51
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Hasil Observasi Ketuntasan Belajar PTK
di Kelas 3 SDN Kramat 07 Jakarta
No NAMA
SISWA
ASPEK YANG DIOBSERVASI KETUNTASAN
1 2 3 4 Ʃ TT CT T ST
1
2
3
4
5
J. Analisis Data dan Interpretasi Data
1. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan
menggunakan daftar nilai kognitif siswa. Kemudian data-data yang diperoleh
dari penelitian baik melalui pengamatan dan tes kemudian diolah dengan
analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapain
indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan peningkatan
kemampuan siswa dalam pemahaman membaca dan menulis Al-qur‟an
dengan metode iqro pada mata pelajaran Pendidikan Agama islam kelas 3
SDN Kramat 07 Jakarta.
Adapun teknik pengumpulan data yang berbentuk kuantitatif berupa
data-data yang disajikan berdasarkan angka-angka, maka analisis data yang
digunakan yaitu dengan analisi nilai rata-rata. Analisis rata-rata digunakan
untuk menghitung rata-rata evaluasi siswa, adapun rumus yang digunakan
sebagai berikut:
Catatan : 1 = Keaktifan siswa, 2 = Tanggung Jawab, 3 = Kualitas Menulis
Al-qur‟an, 4 = Kualitas Bacaan Iqro. TT = Tidak Tuntas, CT = Cukup Tuntas,
T = Tuntas,
ST = Sangat Tuntas.
52
Nilai rata-rata = Jumlah nilai yang dicapai semua siswa
-----------------------------------------------------
Jumlah siswa
2. Interprestasi Data
Keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran pada Penelitian
Tindakan kelas adalah sebagai berikut :
a. Perhatian dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran jika dapat
memenuhi indikator perhatian dan keaktifan yang dilakukan oleh siswa
b. Ketrampilan siswa dalam menyelesaikan soal denagn benar dan
mendapatkan nilai sesuai dengan jawaban yang benar
c. Hasil belajar sesuai dengan acuan nilai KKM :70
K. Pengenbangan Perencanaan Tindakan
Tindak lanjut dari penelitian dalam upaya meningkatkan hasil belajar
melalui metode iqro, peneliti ingin menjadikan pembelajaran ini sebagai
alternatif pemecahan masalah dalam peningkatan hasil belajar melaui metode
iqro di kelas 3 SDN Kramat 07 jakarta. Oleh karena itu, apabila rata-rata
peningkatan hasil belajar pada siswa belum mencapai target yang diharapkan
maka peneliti mendiskusikannya dengan kolaborator untuk menentukan tindakan
yang akan dilakukan pada siklus berikutnya. namun sebaliknya, bila rata-rata
peningkatan hasil belajar siswa mencapai target yang diharapkan, maka
penelitian dianggap cukup.
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 3
siklus, tiap siklusnya terdapat empat tahapan 4 (empat) kegiatan yaitu: a)
Perencanaan, b) Implementasi tindakan, c) Observasi dan evaluasi, d) Analisis
dan refleksi.63
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Kramat 07 Jakarta
kelas III semester genap tahun pelajaran 2014/2015 dengan materi membaca dan
menulis al-qur‟an.
Penelitian ini dimulai dengan melakukan observasi di kelas 3 SDN
Kramat 07 Jakarta. observasi dilakukan dengan cara mengamati langsung
keadaan kelas saat proses belajar mengajar pada pelajaran Pendidikan Agama
Islam.
Adapun hasil observasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan
menggunakan metode iqro adalah sebagai berikut :
1. Sebagian siswa terlihat tidak tertib, ketika guru sedang menyimak bacaan iqro
salah satu siswa.
2. Banyak siswa yang tidak membawa buku iqro pada saat guru memanggil
untuk membaca di depan guru.
3. Banyak siswa belum lancar membaca iqro.
4. Sebagian siswa belum bisa menyambung huruf hijaiyah dengan benar.
Untuk selanjutnya dapat dilihat hasil hasil belajar mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dengan metode iqro sebelum diadakannya penelitian
atau sebelum menggunakan metode iqro yaitu sebagai berikut :
63 Ekawarna, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: GP Group, 2013), Cet. 1, h. 19
54
Tabel 4.1
Hasil Observasi Siswa Pra Siklus
Nilai ASPEK YANG
DIOBSERVASI
KETUNTASAN
MENULIS
1 2 3 4 Ʃ TT CT T ST
Ʃ 61 65 75 71 272 8 9 12 1
μ 2.00 2.20 2.50 2.30 9.10
0.26 0.3 0.4 0.1
% 50% 54% 63% 59%
26% 30% 40% 10%
Pada tabel di atas diketahui hasil observasi sebelum diadakannya
penelitian ini, keaktifan siswa : 50 %, tanggung jawab : 54 %, kualitas menulis
Al- Qur‟an : 63 %, kualitas bacaan Al- Qur‟an : 59 %. Hal ini disebabkan karena
kurangnya materi pengenalan huruf hijaiyah kepada siswa secara tertulis,
sebagian mereka hafal dengan bacaan huruf hijaiyah akan tetapi masih kurang
mengenal cara penulisannya secara benar.
Tabel 4.2
Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Nilai NILAI Total
Nilai KETERANGAN
MENULIS MEMBACA
Ʃ 2036 2015
μ 67.86 67.16
% 68% 67%
Catatan : 1 = Keaktifan siswa, 2 = Tanggung Jawab, 3 = Kualitas Menulis Al-
Qur‟an, 4 = Kualitas Bacaan Al-Qur‟an. TT = Tidak Tuntas, CT = Cukup Tuntas,
T = Tuntas, ST = Sangat Tuntas.
55
Pada tabel di atas diketahui hasil pembelajaran sebelum diadakannya
penelitian ini, nilai rata-rata siswa dalam menulis : 67.86 sedangkan nilai rata-
rata membaca : 67.16 . Hal ini disebabkan kurang fokusnya siswa dalam
membaca dan menulis Al- Qur‟an karena kurangnya perhatian dari guru dalam
proses pembelajaran di kelas.
B. Interprestasi Hasil Penelitian
Desain penelitian terdiri dari 3 siklus secara berulang yang meliputi siklus
I, siklus II dan siklus III. Setiap siklus dalam penelitian terdapat 4 (empat)
kegiatan yaitu: a) Perencanaan, b) Implementasi tindakan, c) Observasi dan
evaluasi, d) Analisis dan refleksi.64
Hasil refleksi dijadikan dasar untuk menetukan
keputusan perbaikan pada siklus berikutnya. Dari penelitian yang dilakukan, dapat
dideskripsikan data hasil intervensi tindakan pada setiap siklus, yaitu sebagai
berikut :
1. Tindakan Pembelajaran Siklus 1
Pembelajaran pada siklus 1 ini terdiri dari 3 kali pertemuan dengan
durasi 2x35 menit. Penelitian siklus 1 di laksanakan pada tanggal 11, 13, 18
Mei 2015. Metode penelitian pada siklus 1 dibagi dalam beberapa langkah:
a. Perencanaan Tindakan Kelas I
1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi belajar iqro.
2) Menetapkan materi bahan ajar siklus I dengan materi: a) mengenal huruf
hijaiyah, b) membaca iqro.
3) Menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan metode iqro. Guru
menulis huruf hijaiyah di papan tulis kemudian siswa menyalin di lemabar
kerja siswa.
64 Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Indeks,
2012), Cet. 5, h.9
56
4) Menyusun alat evaluasi berupa naskah Tes-1 untuk mengetahui respon dan
hasil unjuk kerja siswa pada siklus 1, yaitu dengan cara mengecek
penulisan huruf hijaiyah siswa pada lembar kerja siswa
5) Menyiapkan lembar observasi untuk melihat situasi belajar mengajar ketika
metode pembelajaran diaplikasikan. Observasi yang lakukan meliputi
:keaktifan siswa, tanggung jawab siswa, kualitas menulis Al-Qur‟an,
kualitas bacaan Al-Qur‟an
b. Implementasi Tindakan Siklus I
Pada Siklus I, implementasi tindakan sebagai berikut:
1) Guru/peneliti mengkondisikan siswa agar siap untuk siap mengikuti
pelajaran dan memulai pelajaran dengan membaca doa bersama dan
memberi salam. Guru mengabsen siswa dan menanyakan kabar siswa.
2) Guru/peneliti menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai. Guru melakukan pertanyaan yang komunikatif berkaitan
dengan materi pokok mengenal huruf hijaiyah dan membaca iqro. Hal ini
dilakukan agar mengetahui kemampuan atau pengetahuan siswa sebelum
sebelum proses pembelajaran.
3) Guru/peneliti menyampaikan materi pokokyaitu penjelasan tentang
bagaimana menulis huruf hijaiyah dan bagaimana cara membacanya
dengan benar.
4) Memanggil siswa maju ke depan kelas dan mengerjakan soal materi
mengenal huruf-huruf hijaiyah yang ada di papan tulis.
5) Guru meminta siswa untuk membaca rangkaian tulisan huruf-huruf
hijaiyah sesuai dengan bacaan yang benar.
6) Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat bantu yang dibutuhkan, yaitu
berupa spidol, buku iqro.
57
c. Hasil Observasi dan Evaluasi Siklus I
Pada Siklus I, pengamatan yang dilakukan sebagai berikut:
Guru mengamati tentang kesiapan, motivasi, dan aktivitas siswa
dalam mempelajari materi pelajaran sesuai dengan model pembelajaran
dengan metode iqro. Sebagian siswa masih kurang aktif pada saat
guru/peneliti mengajukan pertanyaan, dan beberapa siswa belum tuntas
mengerjakan tugas menulis huruf hijaiyah karena ngobrol dan becanda,
kualitas menulis Al-Qur‟an masih belum tercapai karena siswa masih bingung
dalam membedakan kelompuk huruf dengan bentuk yang sama tapi bunyi
bacaannya berbeda, sedangkan kualitas membaca Al-Qur‟an, sebagian siswa
masih banyak yang terbata-bata dalam mengucapkan makhrojul huruf.
Tabel 4.3
Hasil Observasi Ketuntasan Belajar Siklus I PTK
Penerapan Metode Pembelajaran Iqro pada Mata Pelajaran PAI
Siswa Kelas 3 SDN Kramat 07 Jakarta, Tahun 2015
ASPEK YANG DIOBSERVASI KETUNTASAN MENULIS
1 2 3 4 Ʃ TT CT T ST
2.43 2.60 2.40 2.40 9.83 0.33 0.3 0.3 0.07
60% 65% 60% 60% 33% 30% 30% 7%
Kemudian untuk mengukur tampilan unjuk kerja, pada akhir
pertemuan diberikan Tes-1 untuk mengukur hasil belajar siswa sebagai
tampilan unjuk kerja pada siklus 1. Hasil evaluasi belajar siswa pada siklus 1
adalah seperti disajikan pada Tabel 4.4 sebagai berikut:
Catatan : 1 = Keaktifan siswa, 2 = Tanggung Jawab, 3 = Kualitas Menulis Al-Qur‟an,
4 = Kualitas Bacaan Al-Qur‟an. TT = Tidak Tuntas, CT = Cukup Tuntas, T =
Tuntas,
ST = Sangat Tuntas.
58
Tabel 4.4
Hasil Belajar Siklus I PTK
Penerapan Metode Pembelajaran Iqro pada Mata Pelajaran PAI
Siswa Kelas 3 SDN Kramat 07 Jakarta, Tahun 2015
Nilai NILAI
MENULIS MEMBACA
Total Nilai 2168 2126
Rata-rata 71.70 70.87
Prosentase 72% 71%
d. Hasil Analisis dan Refleksi Siklus I
1) Hasil Analisis Siklus 1
a) Jika table-tabel di atas dianalisis, maka Nampak bahwa penerapan
metode pembelajaran iqro belum dapat meningkatkan mutu belajar
dan tingkat ketuntasan sesuai dengan target yang direncanakan. Hasil
dari observasi, 33% siswa tidak tuntas dalam menyelesaikan soal,
30% siswa cukup tuntas, 30% siswa tuntas dalam mengerjakan soal,
dan baru 7% siswa sangat tuntas dalam belajar.
b) Hasil Keaktifan siswa mencapai 60%, tanggung jawab 65%, kualitas
menulis Al-Qur‟an 60%, kualitas membaca Al-Qur‟an 60%.
c) Hasil belajar menulis yang dicapai siswa kelas 3 SDN Kramat 07
Jakarta mencapai nilai rata-rata 72, sehingga hasil belajar siswa pada
siklus 1 baru mencapai tingkat penguasaan kompetensi 71%.
d) Hasil belajar membaca yang dicapai siswa kelas 3 SDN Kramat 07
Jakarta mencapai nilai rata-rata 71, sehingga hasil belajar siswa pada
siklus 1 baru mencapai tingkat penguasaan kompetensi 71%.
e) Kemampuan siswa menjawab soal tulis hanya terdapat pada siswa-
siswa yang termasuk dalam kategori pandai.
59
f) Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran masih sangat rendah
karena siswa belum fokus dengan pelajaran membaca dan menulis al-
qur‟an.
2) Hasil Refleksi Siklus 1
Dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus 1 terdapat beberapa
hal yang harus diperhatikan adalah berupa rumusan yang akan
diimplementasikan pada siklus 2 adalah sebagai berikut:
a) Siswa dalam kelompok 33% yang termasuk kategori tidak tuntas perlu
diberi stimulus yang lebih banyak lagi agar lebih bersemangat dalam
membaca dan menulis Al-Qur‟an.
b) Siswa masih belum fokus dalam meperhatikan guru saat menjelaskan
materi menulis huruf hijaiyah, masih banyak siswa yang tidak
mendengarkan dan sibuk bercanda dengan teman-temannya.
c) Masih banyak siswa yang tidak membawa buku iqro dan lupa
halaman, menandakan bahwa mereka tidak mengulang bacaan di
rumah.
d) Tujuan dan manfaat pembelajaran perlu dijelaskan dengan lugas, para
siswa perlu diyakinkan bahwa memahami tujuan dan manfaat
membaca Al-Qur‟an adalah untuk kepentingan mereka sendiri dan
untuk mencapai kompetensi sebagai hasil pembelajaran.
e) Umpan balik berupa pemberian hadiah kepada siswa yang dapat nilai
100 dalam rangka menguatkan respon atau unjuk kerja harus
diberikan secara langsung sebelum proses pembelajaran siklus II
dimulai, sehingga tingkat kepuasan siswa terhadap penguasaan bahan
telah dipelajari dapat ditingkatkan.
f) Tes-2 pada siklus II perlu disesuaikan dengan indikator kompetensi
yang ingin dicapai dengan tingkat kesulitan dan daya beda yang
sesuai dengan kemampuan siswa.
60
2. Tindakan Pembelajaran Siklus II
Penelitian siklus II di laksanakan pada tanggal 20, 25, 27 Mei 2015.
Sebagaimana telah dijelaskan pada Bab metode penelitian pada siklus II dibagi
dalam beberapa langkah:
a. Perencanaan Tindakan Kelas II
1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi belajar iqro.
2) Menetapkan materi bahan ajar siklus II dengan materi: a) menyambung
huruf hijaiyah, b) membaca iqro.
3) Menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan metode iqro.
Guru menulis huruf sambung hijaiyah di papan tulis. Kemudian sambil
menulis siswa membaca iqro di depan guru secara bergiliran.
4) Menyusun alat evaluasi berupa naskah Tes-II untuk mengetahui respon
dan hasil unjuk kerja siswa pada siklus II, yaitu dengan cara mengecek
penulisan huruf sambung hijaiyah siswa pada lembar kerja siswa.
5) Menyiapkan lembar observasi untuk melihat situasi belajar mengajar
ketika metode pembelajaran diaplikasikan. Observasi yang lakukan
meliputi :keaktifan siswa, tanggung jawab siswa, kualitas menulis Al-
Qur‟an, kualitas bacaan Al-Qur‟an
b. Implementasi Tindakan Siklus II
Pada Siklus II, implementasi tindakan sebagai berikut:
1) Guru/peneliti mengkondisikan siswa agar siap untuk siap mengikuti
pelajaran dan memulai pelajaran dengan membaca doa bersama dan
memberi salam. Guru mengabsen siswa dan menanyakan kabar siswa.
2) Guru/peneliti menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai. Guru melakukan pertanyaan yang komunikatif berkaitan
dengan materi pokok mengenal huruf hijaiyah dan membaca iqro. Hal ini
61
dilakukan agar mengetahui kemampuan atau pengetahuan siswa sebelum
sebelum proses pembelajaran.
3) Guru/peneliti menyampaikan materi pokok yaitu penjelasan tentang
bagaimana cara menulis huruf sambung hijaiyah dan bagaimana cara
membacanya dengan benar. Guru membedakan huruf-huruf hijaiyah yang
tidak bisa disambung.
4) Memanggil siswa maju ke depan kelas dan mengerjakan soal materi
menyambung huruf-huruf hijaiyah yang ada di papan tulis.
5) Guru meminta siswa untuk membaca rangkaian tulisan sambung huruf-
huruf hijaiyah sesuai dengan bacaan yang benar.
6) Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat bantu yang dibutuhkan, yaitu
berupa spidol, buku iqro.
c. Hasil Observasi dan Evaluasi Siklus II
Pada Siklus II, pengamatan yang dilakukan sebagai berikut:
Guru mengamati tentang kesiapan, motivasi, dan aktivitas siswa
dalam mempelajari materi pelajaran sesuai dengan model pembelajaran
dengan metode iqro. Sebagian kecil siswa masih kurang aktif pada saat
guru/peneliti mengajukan pertanyaan, dan beberapa siswa masih juga belum
tuntas mengerjakan tugas menulis menyambung huruf hijaiyah tapi hasilnya
mulai meningkat dari siklus 1, kualitas menulis Al-Qur‟an sedikit mengalami
peningkatan karena siswa masih bingung menyambung huruf-huruf yang tidak
bisa disambung, sedangkan kualitas membaca Al-Qur‟an, siswa mulai
mengerti cara membaca huruf hijaiyah dengan baik dan sesuai dengan tajwid,
karena buku iqro merupakan buku panduan yang berisi dengan banyak latihan
yang penuh dengan pengulangan dan tahapan level yang signifikan.
62
Tabel 4.5
Hasil Observasi Ketuntasan Belajar Siklus II PTK
Penerapan Metode Pembelajaran Iqro pada Mata Pelajaran PAI
Siswa Kelas 3 SDN Kramat 07 Jakarta, Tahun 2015
ASPEK YANG DIOBSERVASI KETUNTASAN MENULIS
1 2 3 4 Ʃ TT CT T ST
2.80 2.90 2.77 2.77 2.80 0.13 0.3333 0.3 0.23
70% 73% 69% 69% 13% 30% 30% 23%
Kemudian untuk mengukur tampilan unjuk kerja, pada akhir
pertemuan diberikan Tes-2 untuk mengukur hasil belajar siswa sebagai
tampilan unjuk kerja pada siklus II. Hasil evaluasi belajar siswa pada siklus II
adalah seperti disajikan pada Tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Belajar Siklus II PTK
Penerapan Metode Pembelajaran Iqro pada Mata Pelajaran PAI
Siswa Kelas 3 SDN Kramat 07 Jakarta, Tahun 2015
Nilai NILAI
MENULIS MEMBACA
Total Nilai 2263 2256
Rata-rata 75.43 75.2
Prosentase 75% 75%
d. Hasil Analisis dan Refleksi Siklus II
1) Hasil Analisis Siklus II
a) Jika table-tabel di atas dianalisis, maka nampak bahwa penerapan
metode pembelajaran iqro sudah dapat meningkatkan hasil belajar dan
Catatan : 1 = Keaktifan siswa, 2 = Tanggung Jawab, 3 = Kualitas Menulis
Al-Qur‟an, 4 = Kualitas Bacaan Al-Qur‟an. TT = Tidak Tuntas, CT = Cukup
Tuntas,
T = Tuntas, ST = Sangat Tuntas.
63
tingkat ketuntasan tapi belum sesuai dengan target yang direncanakan.
Hasil dari observasi, 13% siswa tidak tuntas dalam menyelesaikan
soal, 30% siswa cukup tuntas, 30% siswa tuntas dalam mengerjakan
soal, dan baru 23% siswa sangat tuntas dalam belajar.
b) Hasil keaktifan siswa mencapai 70%, tanggung jawab 73%, kualitas
menulis Al-Qur‟an 69%, kualitas membaca Al-Qur‟an 69%.
c) Hasil belajar menulis yang dicapai siswa kelas 3 SDN Kramat 07
Jakarta mencapai nilai rata-rata 75, sehingga hasil belajar siswa pada
siklus II baru mencapai tingkat penguasaan kompetensi 75%.
d) Hasil belajar membaca yang dicapai siswa kelas 3 SDN Kramat 07
Jakarta mencapai nilai rata-rata 75, sehingga hasil belajar siswa pada
siklus II baru mencapai tingkat penguasaan kompetensi 75%.
e) Kemampuan siswa menjawab soal tulis hanya terdapat pada siswa-
siswa yang termasuk dalam kategori pandai dan peningkatan
kemampuan siswa dalam membaca iqro terdapat pada siswa yang
mengikuti TPA di rumah.
f) Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran mulai meningkat tapi
belum sesuai dengan target yang ingin dicapai.
2) Hasil Refleksi Siklus II
Yang harus diperhatikan adalah berupa rumusan yang akan
diimplementasikan pada siklus III adalah sebagai berikut:
a) Siswa dalam kelompok 13% yang termasuk kategori tidak tuntas perlu
diberi stimulus yang lebih banyak lagi agar lebih bersemangat dalam
membaca dan menulis Al-Qur‟an.
b) Tujuan dan manfaat pembelajaran perlu dijelaskan dengan lugas, para
siswa perlu diyakinkan bahwa memahami tujuan dan manfaat
membaca Al-Qur‟an adalah untuk kepentingan mereka sendiri dan
untuk mencapai kompetensi sebagai hasil pembelajaran.
64
c) Umpan balik berupa pemberian hadiah bagi siswa yang mendapatkan
nilai 100 dan untuk bagi siswa yang bacaan iqronya naik akan
mendapatkan poin.
d) Tes-3 pada siklus III perlu disesuaikan dengan indikator kompetensi
yang ingin dicapai dengan tingkat kesulitan dan daya beda yang sesuai
dengan kemampuan siswa.
3. Tindakan Pembelajaran Siklus III
Penelitian siklus III di laksanakan pada tanggal 1, 3, 10 Juni 2015.
Sebagaimana telah dijelaskan pada Bab metode penelitian pada siklus III dibagi
dalam beberapa langkah:
a. Perencanaan Tindakan Kelas III
1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi belajar iqro.
2) Menetapkan materi bahan ajar siklus III dengan materi: a) menulis
kalimat dalam Al-Qur‟an, b) membaca iqro.
3) Guru memerintahkan siswa untuk menulis ayat-Al-Qur‟an dari surat-surat
pendek. Kemudian sambil menulis siswa membaca iqro di depan guru
secara bergiliran.
4) Menyusun alat evaluasi berupa naskah Tes-III untuk mengetahui respon
dan hasil unjuk kerja siswa pada siklus III, yaitu dengan cara mengecek
penulisan huruf sambung hijaiyah siswa pada lembar kerja siswa.
5) Menyiapkan lembar observasi untuk melihat situasi belajar mengajar
ketika metode pembelajaran diaplikasikan. Observasi yang lakukan
meliputi :keaktifan siswa, tanggung jawab siswa, kualitas menulis Al-
Qur‟an, kualitas bacaan Al-Qur‟an
65
b. Implementasi Tindakan Siklus III
Pada Siklus III, implementasi tindakan sebagai berikut:
1) Guru/peneliti mengkondisikan siswa agar siap untuk siap mengikuti
pelajaran dan memulai pelajaran dengan membaca doa bersama dan
memberi salam. Guru mengabsen siswa dan menanyakan kabar siswa.
2) Guru/peneliti menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran
yang harus dicapai. Guru melakukan pertanyaan yang komunikatif
berkaitan dengan materi pokok mengenal huruf hijaiyah dan membaca
iqro. Hal ini dilakukan agar mengetahui kemampuan atau pengetahuan
siswa sebelum sebelum proses pembelajaran. Materi menulis adalah salah
satu cara agar ketika siswa membaca iqro di depan guru secara bergiliran,
siswa masih dalam keadaan tertib dengan tugas menulis tersebut.
3) Guru/peneliti menyampaikan materi pokok yaitu penjelasan tentang
bagaimana cara menulis kalimat-kalimat dalam Al-Qur‟an yang
merupakan pendalaman dari materi menyambung huruf hijaiayah dan
bagaimana cara membacanya dengan tajwid yang benar.
4) Guru memanggil siswa satu persatu maju ke depan kelas dan membakan
kalimat dari Al-Qur‟an yang dia tulis dengan bacaan yang benar.
5) Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat bantu yang dibutuhkan, yaitu
berupa spidol, buku iqro.
c. Hasil Observasi dan Evaluasi Siklus III
Pada Siklus III, pengamatan yang dilakukan sebagai berikut:
Guru mengamati tentang kesiapan, motivasi, dan aktivitas siswa
dalam mempelajari materi pelajaran sesuai dengan model pembelajaran
dengan metode iqro. Para siswa mulai aktif bertanya kepada guru/peneliti
dengan materi yang belum dipahami, ketuntasan siswa dalam mengerjakan
tugas menulis kalimat dalam Al-Qur‟an mulai meningkat, kualitas menulis
66
Al-Qur‟an mulai baik, sedangkan kualitas membaca Al-Qur‟an, siswa mulai
tertib membawa iqro sendiri-sendiri dan bacaan mereka sudah sesuai dengan
target yang direncanakan.
Tabel 4.7
Hasil Observasi Ketuntasan Belajar Siklus III PTK
Penerapan Metode Pembelajaran Iqro pada Mata Pelajaran PAI
Siswa Kelas 3 SDN Kramat 07 Jakarta, Tahun 2015
ASPEK YANG DIOBSERVASI KETUNTASAN MENULIS
1 2 3 4 Ʃ TT CT T ST
3.00 3.2 2.97 3.27 12.43 0.00 0.23333 0.36667 0.40
75% 80% 74% 82% 0 23% 36% 40%
Kemudian untuk mengukur tampilan unjuk kerja, pada akhir
pertemuan diberikan Tes-3 untuk mengukur hasil belajar siswa sebagai
tampilan unjuk kerja pada siklus III. Hasil evaluasi belajar siswa pada siklus
III adalah seperti disajikan pada Tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8
Hasil Belajar Siklus III PTK
Penerapan Metode Pembelajaran Iqro pada Mata Pelajaran PAI
Siswa Kelas 3 SDN Kramat 07 Jakarta, Tahun 2015
Nilai NILAI
MENULIS MEMBACA
Total Nilai 2488 2362
Rata-rata 82.93 78.73333333
Prosentase 83% 79%
Catatan : 1 = Keaktifan siswa, 2 = Tanggung Jawab, 3 = Kualitas Menulis Al-
Qur‟an, 4 = Kualitas Bacaan Al-Qur‟an. TT = Tidak Tuntas, CT = Cukup Tuntas,
T = Tuntas, ST = Sangat Tuntas.
67
d. Hasil Analisis dan Refleksi Siklus III
1) Hasil Analisis Siklus III
a) Jika table-tabel di atas dianalisis, maka Nampak bahwa penerapan
metode pembelajaran iqro sudah dapat meningkatkan mutu belajar dan
tingkat ketuntasan tapi belum sesuai dengan target yang direncanakan.
Hasil dari observasi, 0% siswa tidak tuntas dalam menyelesaikan
soal, 23% siswa cukup tuntas, 36% siswa tuntas dalam mengerjakan
soal, dan baru 40% siswa sangat tuntas dalam belajar.
b) Hasil Keaktifan siswa mencapai 75%, tanggung jawab 80%, kualitas
menulis Al-Qur‟an 74%, kualitas membaca Al-Qur‟an 82%.
c) Hasil belajar menulis yang dicapai siswa kelas 3 SDN Kramat 07
Jakarta mencapai nilai rata-rata 83, sehingga hasil belajar siswa pada
siklus II baru mencapai tingkat penguasaan kompetensi 83%.
d) Hasil belajar membaca yang dicapai siswa kelas 3 SDN Kramat 07
Jakarta mencapai nilai rata-rata 79, sehingga hasil belajar siswa pada
siklus II baru mencapai tingkat penguasaan kompetensi 79%.
e) Kemampuan siswa menjawab soal tulis pada siswa-siswa bisa
ditingkatkan dengan cara latihan yang berulang-ulang.
f) Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran mulai meningkat diiringi
dengan bertambahnya konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran.
Dari hasil analisis tersebut, yang harus direfleksi adalah berupa
pernyataan; dengan menggunakan metode iqro, hasil belajar siswa
kelas 3 SDN Kramat mencapai 85%.
2) Hasil Refleksi Siklus III
Yang harus diperhatikan adalah berupa rumusan yang akan
diimplementasikan pada siklus III adalah sebagai berikut:
a) Tujuan dan manfaat pembelajaran perlu dijelaskan dengan lugas, para
siswa perlu diyakinkan bahwa memahami tujuan dan manfaat
68
membaca Al-Qur‟an adalah untuk kepentingan mereka sendiri dan
untuk mencapai kompetensi sebagai hasil pembelajaran.
b) Umpan balik berupahadiah sangat membantu proses meningkatkan
respon siswa dalam menyelesaikan tugas membaca dan menulis Al-
Qur‟an sehingga kompetensi yang ingin dicapai dalam proses
pembelajaran dapat dicapai dengan baik.
C. Pembahasan
Berdasarkan kerangka teoritik yang disajikan pada Bab II di muka, dalam
penelitian ini diajukan hipotesis tindakan yaitu: “Jika metode pembelajaran Iqro
diterapkan dalam mata baca tulis al-qur’an, maka hasil belajar siswa akan
meningkat”
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dengan menggunakan
3 siklus, hasil pengamatan terhadap aktifitas membaca dan menulis siswa pada
siklus I, siklus II dan siklus III dapat dipresentasikan melalui Tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9
Rekapitulasi Hasil Observasi PTK Upaya Peningkatan Mutu Membaca dan
Menulis Al-Qur‟an dengan Menggunakan Metode Iqro
di Kelas III SDN Kramat 07 Jakarta Tahun 2015
No Siklus
Banyak Siswa dan Aspek yang diamati
Keaktifan
siswa
Tanggung
Jawab
Kualitas menulis
Al-Qur‟an
Kualitas bacaan
Al-Qur‟an
1 1 60% 65% 60% 60%
2 2 70% 73% 69% 69%
3 3 75% 80% 74% 82%
69
Kemudian yang menjadi kriteria keberhasilan dalam penelitian tindakan ini
sebagaimana yang telah dikemukakan pada Bab III Metode Penelitian adalah: jika
variable ketuntasan belajar diukur oleh lembaran observasi mencapai nilai rerata
“tuntas” (lebih besar dari skor 10), dan variable hasil belajar yang diukur dengan
lembaran tes mencapai nilai KKM 70.
Pada Tabel 4.10 disajikan rekaman data perkembangan hasil belajar,
pada setiap siklus sebagai berikut:
Tabel 4.10
Rekapitulasi Hasil PTK Upaya Peningkatan Mutu Membaca dan Menulis
Al-Qur‟an dengan Menggunakan Metode Iqro
di Kelas III SDN Kramat 07 Jakarta Tahun 2015
No NAMA
SEKOLAH
VARIABEL
PENELITIAN
Hasil Belajar Baca Tulis Al-Qur‟an
SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III
1
SDN
Kramat 07
Jakarta
Menulis 72% 75% 83%
Membaca 71% 75% 79%
Dari tabel 4.10 di atas, ketiga variable yang diukur secara keseluruhan
menunjukkan adanya peningkatan pada setiap siklus. Pada akhir siklus III seluruh
target criteria dapat dipenuhi oleh karenanya hipotesis yang diajukan DAPAT
DITERIMA.
70
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN-SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yaitu menerapkan metode
pembelajaran iqro pada mata pelajaran baca tulis Al-Qur‟an di kelas 3 SDN 07
Kramat Jakarta dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Proses pelaksanaan pembelajaran Al Qur‟an dengan metode iqro di kelas 3
SDN Kramat 07 Petang yang dilakukan menunjukkan perubahan yang
signifikan terhadap kemampuan siswa dalam membaca dan menulis Al
Qur‟an dengan metode iqro.
2. Metode iqro yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca dan
menulis Al Quran di kelas 3 SDN Kramat 07 Petang
Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara metode iqro dengan hasil
belajar siswa. Ini mengandung makna bahwa semakin sistematis metode yang
digunakan dalam proses pembelajaran maka akan meningkatkan hasil belajar
baca tulis Al-Qur‟an siswa.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka implikasi yang muncul adalah
sebagai berikut;
1. Model pembelajaran iqro memberikan kesempatan kepada siswa untuk
membaca dan menulis ayat-ayat Al-Qur‟an dengan baik. Oleh karena itu
penerapan metode pembelajaran iqro akan berdampak pada peningkatan hasil
belajar membaca dan menulis siswa.
2. Metode pembelajaran iqro mengajarkan keterampilan-keterampilan menulis
dan menyambung huruf-huruf hijaiyah dan membantu kelancaran siswa dalam
membaca Al-Qur‟an. Metode iqro menyebabkan adanya peningkatan
71
ketuntasan siswa untuk konsisten dalam membaca ayat-ayat Al-Qur‟an setiap
hari.
3. Metode pembelajaran iqro memiliki keunggulan diantaranya; a. memberikan
banyak variasi latihan sehingga siswa terampil dalam membaca dan menulis
al-qur‟an, b. melatih siswa untuk tertip dan disiplin, c.menambah rasa percaya
diri pada siswa, d. melatih cara belajar CBSA (cara belajar siswa aktif). iqro
mempunyai kelemahan yaitu; a. siswa mudah bosan dengan tahapan
banyaknya jilid yang harus mereka lalui,b. untuk kenaikan tingkat, siswa
sangat terbantu jika melakukan banyak latihan. Jadi guru harus banyak
memberikan motivasi kepada siswa dan harus mencari inovasi-inovasi baru
sesuai dengan perubahan dunia anak.
4. Materi terlalu padat dan menggunakan simbol-simbol, hal ini seringkali
menjadikan anak kesulitan, karena pada anak usia SD/ MI belum begitu
menganggap penting suatu teori, jadi sulit melekat pada memori anak. Hal ini
bisa diatasi dengan penjelasan berulang-ulang oleh guru.
5. Materi yang diajarkan kurang praktis dan cenderung memakan waktu yang
lama, sehingga banyak anak-anak usia SD/ MI yang belajar dengan
menggunakan metode Iqra belum bisa melanjutkan ketingkatan hafalan,
karena masih dalam proses belajar membaca.Hal ini bisa diatasi dengan
melewati materi-materi yang pokok pembahasannya sama.
C. Saran
Berdasarkan implikasi dankesimpulan di atas, berikut dikemukakan
beberapa saran yaitu, jika penerapan metode iqro belum dapat meningkatkan
ketuntasan dan hasil belajar siswa, maka disarankan agar dilakukan refleksi sebagai
berikut:
1. Untuk melakukan proses pembelajaran, guru hendaknya mempersiapkan secara
matang termasuk dalam menentukan metode yang tepat dan penggunaan media
72
harus sesuai dengan materi, mudah diterapkan dan diterima oleh para siswa. Guru
harus lebih perhatian dalam memberikan motivasi belajar kepada siswa. Dengan
demikian akan diperoleh hasil belajar siswa yang lebih optimal.
2. Penerapan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode iqro dapat
dijadikan bahan masukkan dan kajian di lembaga dalam rangka pengembangan
model pembelajaran dan meringankan beban lembaga karena tidak memerlukan
biaya yang mahal untuk pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh guru di madrasah dalam
hal memberikan keterampilan dalam usaha bimbingan/perbaikan cara-cara belajar,
cara mengajar, penyesuaian materi, mengurangi hambatan yang dihadapi siswa.
Dan oleh peserta didik dalam mendapatkan suatu cara atau model yang tepat untuk
dapat menguasai materi membaca dan menulis al-qur‟an dengan menggunakan
metode Iqro pada Siswa Kelas 3 SDN Kramat 07 Jakarta sangat membantu siswa
dalam hal menghilangkan kejenuhan siswa didalam kelas.
73
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Adim, Said. Nikmatnya Membaca Al Qur’an. Solo: Aqwam Media Profetika,
2013.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta, 2010, Cet. 14
Depag. Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Tematik. Jakarta: Direktorat Jendral
Kelembagaan Islam,2005.
Djamarah, Bahri Syaiful. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta,
2002).
Ekawarna. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: GP Group, 2013. Cet.1.
Hanafiah, Nanang dan Suhana Cucu. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung:
Refika Aditama, 2012, Cet. 3.
Hermawan, Asep Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011, Cet. 1.
HS, Matsna Moh. dan Raswan. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab. Ciputat: UIN
Press, 2015, Cet. 1.
Ilyasin Mukhamad dan Nurhayati Nanik. Manajemen Pendidikan Islam. Yogyakarta:
Aditya Media Publishing, 2012, Cet. 1.
Kusumah, Wijaya dan Dwitagama Dedi. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Indeks, 2012, Cet. 5.
Lutfi, Achmad. Pembelajaran Al-Qur’an & Hadits. Jakarta: Depag, 2009, Cet, 1.
Nasih, Munjin Ahmad dan Kholidah Nur Lilik. Metode dan teknik pembelajaran
Pendidikan Agama Islam. Bandung: Refika Aditama, 2009, Cet. I.
Martinis, Yamin. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta:GP Press, 2010, Cet. 3.
MF, Muzzammil Ahmad. Panduan Tahsin Tilawah. Ciputat: Ma‟had Al Qur‟an
Nurul Hikmah, 2014, Cet. 8.
Syah, Muhibbin,. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011, Cet.
17.
74
Na‟im, Fajriyah. Pintar Menulis Arab. Sleman: Gema Ilmu, 2014. Cet. 17.
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 1988.
Nurdin, Syafruddin. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta:PT.
Ciputra Press, 2005. Cet. 3
Purwanto Ngalim M., Psikologi Pendidika. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
1990). Cet . 26.
Siregar, Eveline dan Nara, Hartini. Buku Ajar Teori Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: DANA DIPA PNB UNJ, 2007.
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka,
1995). Cet. 2
Sudjana, Nana. Penilaian Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosda
Karya, 1991, Cet. 3.
Sudjana, Nana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Argesindo, 1995,
Cet. 3.
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2012. Cet. 17.
Ustman, Uzer, Muhammad. Upaya Optimamlisasi Kegiatan Belajar Mengajar.
Bandung,:PT. Remaja Rosydakarya, 1993). Yunus, Mahmud .Metodik Khusus Bahasa Arab. Jakarta: Hidakarya Agung, 1983
75
LEMBAR UJI REFERENSI
NAMA : Sri Ratmiyati
NIM : 1812011000073
Jurusan/Prodi : FITK / PAI Dual Mode System
Jurusan Skripsi : UPAYA PENINGKATAN MUTU MEMBACA DAN MENULIS
AL-QUR‟AN DENGAN MENGGUNAKAN METODE IQRO
DI KELAS III SDN KRAMAT 07 JAKARTA
No Buku Referensi Bab No.
Referensi
No.
Skripsi
Paraf
1
Achmad Lutfi, Pembelajaran
Al-Qur’an & Hadits, (Jakarta:
Depag, 2009), Cet.1 I
18 1
20 2
2
Said Abdul Adim, Nikmatnya
Membaca Al Qur’an, (Solo:
Aqwam Media Profetika,
2013)
I X 2
3
Abdul Aziz Abdur Ra‟uf,
Pedoman Daurah Al Qur’an,
(Jakarta: Lembaga
Pengembangan Potensi
Keilmuan Islam Markaz Al
Qur‟an, 2007), Cet. 11
I V 2
4
Muhamad Ilyasin dan Nanik
Nurhayati, Manajemen
Pendidikan Islam, (
Yogyakarta: Aditya Media
Publishing, 2012), Cet. 1
I 279 3
II
289 10
290 11
293 11
76
5 Depag, Pedoman Pelaksanaan
Pembelajaran Tematik,
(Jakarta: Direktorat Jendral
Kelembagaan
Islam,2005)
II 46 9
6 M. Ngalim Purwanto,
Psikologi Pendidikan,
(Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1990), Cet . 26
II 84 9
7 Slameto, Belajar dan Faktor-
Faktor yang
Mempengaruhinya, ( Jakarta :
PT. Rineka, 1995), Cet. 2
II 2 9
8 Muhammad Uzer Ustman, Upaya
Optimamlisasi Kegiatan Belajar
Mengajar, (Bandung,:PT. Remaja
Rosydakarya, 1993)
II 3 12
9 Nana Sudjana, Dasar-dasar
Proses Belajar Mengajar,
(Bandung : Argesindo, 1995),
Cet. 3
I 39 4
10
Nanang Hanafiah dan Cucu
Suhana, Konsep Strategi
Pembelajaran, (Bandung:
Refika Aditama, 2012), Cet. 3
II
83 10
23 12
11
Syafruddin Nurdin, Guru Profesional
dan Implementasi Kurikulum,
(Jakarta:PT. Ciputra Press, 2005),
Cet. 3
II
102 14
12
Asep Hermawan, Metodologi
Pembelajaran Bahasa Arab,
(Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011), Cet. 1
II
143 12
163 16
13 Moh. Matsna HS dan Raswan,
Evaluasi Pembelajaran Bahasa
Arab, (Ciputat: UIN Press,
2015), Cet. 1
II 202 13
77
14 Martinis Yamin, Kiat
Membelajarkan Siswa,
(Jakarta:GP Press, 2010), Cet.
3
II 107 13
15
Ahmad Muzzammil MF,
Panduan Tahsin Tilawah,
(Ciputat: Ma‟had Al Qur‟an
Nurul Hikmah, 2014), Cet. 8
II
3 13
11 15
4 14
16
Mahmud Yunus, Metodik
Khusus Bahasa Arab, (Jakarta:
Hidakarya Agung, 1983) II 45 15
17
Fajriyah Na‟im, Pintar Menulis
Arab, (Sleman: Gema Ilmu,
2014), Cet. 16 II 3 17
18
Ahmad As‟ad Humam, Iqro,
(Yogyakarta: Team Tadarus
AMM, 1990) II
4 17 3 18
35 18
19
Muhibbin Syah, Psikologi
Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011), Cet. 17 II 130 23
20
Ahmad Munjin Nasih dan Lilik
Nur Kholidah, Metode dan
teknik pembelajaran
Pendidikan Agama Islam,
(bandung: Refika Aditama,
2009), Cet. I
II 29 24
II 30 25
21
Eveline Siregar dan Hartini
Nara, Buku Ajar Teori Belajar
dan Pembelajaran, (Jakarta:
DANA DIPA PNB UNJ, 2007)
II 54 25
22
Sugiono, Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan
R&D, (Bandung: ALFABETA,
2012), Cet. 17
II 64 28
III
227 39
240 39
199 40
230 42
245 43
338 43
78
341 43
243 42
23 Samsu Sumadayo, Penelitian
Tindakan Kelas, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2013), Cet. 1 III 20 30
24
Wijaya Kusumah dan Dedi
Dwitagama, Mengenal
Penelitian Tindakan Kelas,
(Jakarta: Indeks, 2012), Cet. 5
III
8 31
9 31
25
Rochiati Wiriaatmadja,
Metodologi Penelitian
Tindakan Kelas, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2009),
Cet. 8
III 13 32
26
Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), Cet. 14
III 172 38
27
Moh. Nazir, Metode Penelitian
(Jakarta: PT. Ghalia Indonesia,
1988)
III 212 39
28
Ekawarna, Penelitian
Tindakan Kelas, (Jakarta: GP
Press Group, 2013), Cet. 1
III 108 40
IV 19 44
29
Wijaya Kusumah dan Dedi
Dwitagama, Mengenal
Penelitian Tindakan Kelas,
(Jakarta: Indeks, 2012), Cet. 5
IV 9 48
Jakarta, Desember 2015
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
(Prof. Dr. Munzier Suparta)
NIP : 195407071984021001
79
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus I Pertemuan ke-1, 2 & 3
Nama Sekolah : SDN Kramat 07 Jakarta
Kelas / Semester : III / 1
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Standar Kompetensi : 1. Membaca dan Menulis Al-Qur‟an
Kompetensi Dasar : 1.1 Mengenal Huruf Hijaiyah
Alokasi Waktu : 6 35 menit (3 pertemuan)
Indikator :
2. Mampu membaca dan menulis Al-Qur‟an
3. Mampu membaca huruf-huruf hijaiyah dengan benar
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat melafalkan huruf Hijaiyah dengan benar
2. Siswa dapat menunjukkan hafal huruf Hijaiyah
Materi Pembelajaran :
1. Huruf Hijaiyah.
Metode Pembelajaran:
1. Ceramah
2. Iqro
3. Penugasan
Alat / Sumber Belajar:
1. Buku tajwid
2. Al-Qur‟an (juz amma)
3. Buku Pendidikan Agam Islam kelas 3, PT. Yudistira, Jakarta
80
4. Buku Iqro
Pertemuan Ke-1
NO LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN WAKTU
1 PENDAHULUAN 10 Menit
1
Guru mengkondisikan siswa agar para siswa siap mengikuti
pelajaran
2
Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmalah dan berdoa bersama
3
Guru menanyakan kabar anak-anak dengan ucapan
“Bagaiman kabar kalian hari ini”
4 Guru mengabsen siswa
5
Guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai.
6 Apersepsi : menyanyikan huruf Hijaiyah secara klasikal.
2 KEGIATAN INTI 50 Menit
Eksplorasi
1
Guru mengajak siswa bersama-sama melafalkan huruf
hijaiyah secara klasikal.
2 Guru menulis huruf-huruf hijaiyah di papan tulis.
Elaborasi
1
Guru mencontohkan bacaan huruf – huruf hijaiyah sesuai
dengan makhorijul huruf yang benar
2 Siswa melafalkan huruf hijaiyah secara kelompok
3 Siswa menghafalkan huruf hijaiyah secara individu
4
Siswa tampil ke depan kelas menghafalkan huruf hijaiyah
dengan benar
5
Kemudian sambil menulis guru memanggil siswa untuk
membaca iqro secara bergiliran.
Konfirmasi
1
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa
81
2 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah
pemahaman tentang materi huruf-huruf hijaiyah,
memberikan penguatan dan menyimpulkan bahwa penulisan
huruf-huruf hijaiyah dibutuhkan ketelitaian karena banyak
huruf yang bentuknya sama tetapi mempunyai bunyi yang
berbeda.
3 KEGIATAN PENUTUP 10 Menit
1 Siswa diminta menulis huruf-huruf hijaiyah di lembar kerja.
2
Guru melakukanevaluasi/penilaian, baik secara kelompok
maupun individu.
3
Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan
mengucapkan salam.
Pertemuan Ke-2
NO KEGIATAN WAKTU
1 Review pelajaran yang sudah diajarkan
2 x 35
menit
Pertemuan Ke-3
NO KEGIATAN WAKTU
1 Review pelajaran yang sudah diajarkan 2 x 35
menit 2 Post Test
Penilaian
1. Observasi
Mengamati pelaksanaan pembelajaran membaca dan menulis Al-Qur‟an dengan
metode iqro dengan mengamati keaktifan siswa, tanggung jawab, kualitas
membaca Al-Qur‟an dan kualitas menulis Al-Qur‟an.
ASPEK YANG DIOBSERVASI KETUNTASAN MENULIS
1 2 3 4 Ʃ TT CT T ST
82
Kriteria penilaian :
Tidak Tuntas (TT ) = 5 – 7
Cukup Tuntas ( CT ) = 8 – 10
Tuntas ( T ) = 11 - 13
Sangat Tuntas ( ST ) = 14 - 16
2. Tes Tertulis
Peneliti memberikan soal tertulis dengan kemampuan siswa. Soal berupa pilihan
ganda dan esai dan soal terlampir.
Skor Penilaian
Nilai = Nilai Minimum x 100
--------------------
Nilai Maksimal
Kunci Jawaban
Pilihan ganda
1. C
2. B
3. B
4. C
5. C
6. A
7. C
8. B
9. A
10. C
Catatan : 1 = Keaktifan siswa, 2 = Tanggung Jawab, 3 = Kualitas Menulis Al-
Qur‟an, 4 = Kualitas Bacaan Al-Qur‟an. TT = Tidak Tuntas, CT = Cukup Tuntas,
T = Tuntas, ST = Sangat Tuntas.
83
Esai
1. Qof
2. Kaf
ا .3
4. Tempat asal keluarnya huruf-huruf hijaiyah
ث .5
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk Siswa yang belum memenuhi syarat nilai sesuai KKM maka diadakan
Remedial.
Mengetahui,
Kepala SDN 07 KRAMAT JAKARTA
( Samot Dolok Saribu, S.Pd )
Nip. 196005101986032008
Bekasi,11-18 Mei 2015
Guru Pendidikan Agama Islam
(Sri Ratmiyati)
Nip. 195704041984042001
84
Lampiran 2
Materi Mengenal Huruf Hijaiyah
( Huruf Hijaiyah, harakat, makhrojul huruf )
A. Huruf Hijaiyah
Huruf hijaiyah berjumlah 28 huruf, yaitu :
ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر
ro ẓ al dal kho ḥ a jim tsa ta ba Alif
ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف
fa goin „ain ẓ o ṫ o ḍ od ṡ od syin sin zain
ق ك ل م ن و ه ال ء ي
ya hamzah Lam alif ha wau nun mim lam kaf qof
Kalimat dalam Al-Qur‟an terdiri dari susunan huruf-huruf hijaiyah, jika kamu
mempelajari dengan baik secara berulang-ulang, insya Allah kamu dapat mebaca Al-
Qur‟an dengan benar.
Sebelum kamu belajar membaca Al-Qur‟an, perhatikan dahulu bentuk, bunyi,
serta makhrojul huruf.
B. Harakat
Harakat adalah tanda baca sebagai tanda bunyi pada huruf Al-Qur‟an. Contoh
harakat adalah :
1. Fathah ( ), huruf hijaiyah yang beranda fathah maka berbunyi a.
85
Contoh : ka ta ba = ت ب ك
2. Dhomah ( ), huruf hijaiyah yang bertanda dhomah maka berbunyi u.
Contoh : ma li ku = م ل ك
3. Kasroh ( ), huruf hijaiyah yang bertanda kasroh maka berbunyi i.
Contoh : na bi lu = ن ب ل
4. Tanwin ( ), huruf hijaiyah yang bertanda tanwin maka berbunyi
an, in, un
Contoh : ban bin bun = ب ب ب
C. Makhrajul Huruf
Makhrajul huruf adalah tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyah. Makhrojul huruf
dibagi menjadi lima bagian, yaitu :
1. Al jauf artinya rongga mulut.
Huruf hijaiyah yang keluar dari rongga mulut adalah huruf : ي , ٯ , آ
2. Al halq artinya tenggorokan.
Huruf hijaiyah yang keluar dari tenggorokan adalah : ح ,خ , ع, ۼ , ه , ظ
3. Al lisan artinya lidah
Huruf hijaiyah yang keluar dari lidah antara lain : ر , ن , ل , ض , ج ,ش ,س , ي , ك , ق
ذ , ظ , ث , ز , ش , س , ص , ت , د ,
4. Syafatain artinya dua bibir.
Huruf hijaiyah yang keluar dari dua bibir adalah : و , ب , م , ف
5. Khaisyum artinya rongga hidung.
Huruf hijaiyah yang keluar dari dua bibir adalah : ن
86
Lampiran 3
SOAL ULANGAN METODE IQRO
SDN KRAMAT 07 JAKARTA
Tahun Ajaran 2015/2016
Nama :
Kelas :
Pelajaran :
I. Silanglah ( X) a b atau c jawaban yang paling benar !
1. Huruf mim berbentuk seperti ....
a. angka tiga terbalik b. mata pancing c. toge
2. Huruf yang berbentuk seperti biji mentimun dengan garis tegak di atasnya tanpa
titik adalah .....
a. ta b. ţa c. dad
3. Qaf dilambangkan .....
a. ف b. ق c. ك
.... adalah ك م .4
a. kaf nun b. kaf ya‟ c. kaf mim
5. Sin dan ta’ dilambangkan ....
a. س ى b. س ج c. س ت
6. Mata jika ditulis dalam bahasa arab adalah ….
a. م ت b. ٯ ي c. ك ج
7. Harakat fathah jika dibaca maka akan berbunyi…
a. u b. I c. a
8. Huruf hijaiyah yang berbentuk angka tiga terbalik adalah…
a. ba b. „a c. a
87
9. Al halq artinya…
a. Kerongkangan b. lidah c. hidung
10. Al jauf artinya….
a. Tengah lidah b.rongga hidung c.rongga mulut
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar !
1. Huruf ق dibaca…
…Huruf di samping disebut huruf ك .2
3. Huruf apakah yang bentuknya seperti angka satu…
4. Makhorijul huruf adalah …
5. Lambang dari huruf tsa adalah …
88
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus II Pertemuan ke-1, 2 & 3
NAMA SEKOLAH : SDN Kramat 07 Jakarta
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : III / 1
Standar Kompetensi : 1. Membaca dan Menulis Al-Qur‟an
Kompetensi Dasar : 1.1Menyambung huruf hijaiyah
Alokasi Waktu : 6 35 menit (3 pertemuan)
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat mengenal huruf hijaiyah bersambung
2. Siswa dapat membaca huruf hijaiyah bersambung
3. Siswa dapat memahami bentuk perubahan huruf hijaiyah secara benar
Materi Pembelajaran :
1. Huruf hijaiah bersambung .
Metode Pembelajaran :
1. Ceramah
2. Iqro
3. Penugasan
89
Pertemuan Ke-1
NO LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN WAKTU
1 PENDAHULUAN 10 Menit
1
Guru mengkondisikan siswa agar para siswa siap mengikuti
pelajaran
2
Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmalah dan berdoa bersama
3
Guru menanyakan kabar anak-anak dengan ucapan
“Bagaiman kabar kalian hari ini”
4 Guru mengabsen siswa
5
Guru menjelaskan kompetensi dasar pembelajaran
menyambung hijaiyah dan tujuan yang harus dicapai.
6 Apersepsi : menyanyikan huruf Hijaiyah secara klasikal.
2 KEGIATAN INTI 50 Menit
Eksplorasi
1
Guru mengajak siswa bersama-sama melafalkan huruf
hijaiyah secara klasikal.
2
Guru menjelaskan cara menyambung huruf hijaiyah di papan
tulis dan menjelaskan huruf-huruf yang tidak bisa
disambung.
Elaborasi
1
Guru mencontohkan penulisan huruf sambung hijaiyah
dengan tata cara penulisan yang benar
2 Siswa menghafalkan huruf-huruf yang tidak bisa disambung
3
Siswa menyambung huruf hijaiyah di lembar kerja yang
diberikan oleh guru
4
guru memanggil siswa untuk membaca iqro secara
bergiliran.
Konfirmasi
1
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa
90
2 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah
pemahaman tentang materi menyambung huruf-huruf
hijaiyah, dan memberikan motivasi kepada siswa agar lebih
teliti lagi dalam menyambung huruf-huruf yang tidak bisa
disambung.
3 KEGIATAN PENUTUP 10 Menit
1 Siswa mengumpulkan lembar kerja untuk mendapatkan nilai.
2 Guru melakukan evaluasi/penilaian
3
Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan
mengucapkan salam.
Pertemuan Ke-2
NO KEGIATAN WAKTU
1 Review pelajaran yang sudah diajarkan
2 x 35
menit
Pertemuan Ke-3
NO KEGIATAN WAKTU
1 Review pelajaran yang sudah diajarkan 2 x 35
menit 2 Post Test
Penilaian :
1. Observasi
Mengamati pelaksanaan pembelajaran membaca dan menulis Al-Qur‟an dengan
metode iqro dengan mengamati keaktifan siswa, tanggung jawab, kualitas
membaca Al-Qur‟an dan kualitas menulis Al-Qur‟an.
ASPEK YANG DIOBSERVASI KETUNTASAN MENULIS
1 2 3 4 Ʃ TT CT T ST
91
Kriteria penilaian :
Tidak Tuntas (TT ) = 5 – 7
Cukup Tuntas ( CT ) = 8 – 10
Tuntas ( T ) = 11 - 13
Sangat Tuntas ( ST ) = 14 - 16
2. Tes Tertulis
Peneliti memberikan soal tertulis dengan kemampuan siswa. Soal berupa pilihan
ganda dan esai dan soal terlampir.
Skor Penilaian
Nilai = Nilai Minimum x 100
--------------------
Nilai Maksimal
Kunci Jawaban
Pilihan ganda
KUNCI JAWABAN
PILIHAN GANDA
1. B
2. C
3. A
4. B
5. A
6. A
Catatan : 1 = Keaktifan siswa, 2 = Tanggung Jawab, 3 = Kualitas Menulis Al-
Qur‟an, 4 = Kualitas Bacaan Al-Qur‟an. TT = Tidak Tuntas, CT = Cukup Tuntas,
T = Tuntas, ST = Sangat Tuntas.
92
7. B
8. A
9. C
10. A
Esai
١ كظع = .................. ٦ جصي ن = ..................
٢ مر م = .................. ٧ رحلة = ..................
يع = .................. ة ج يل = .................. ٨ ٣ ج
حا قد = .................. ٤ ركىب = .................. ٩
٥ مسلمو ن = .................. ١١ ر ز قا = ..................
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk Siswa yang belum memenuhi syarat nilai sesuai KKM maka diadakan
Remedial.
Mengetahui,
Kepala SDN 07 KRAMAT JAKARTA
( Samot Dolok Saribu, S.Pd )
Nip. 196005101986032008
Bekasi, 20-27 Mei 2015
Guru Pendidikan Agama Islam
(Sri Ratmiyati)
Nip. 195704041984042001
93
Lampiran 5
Materi Menyambung Huruf Hijaiyah
A. Huruf Hijaiyah
Tata cara menyambung menjadi rangkaian kata, di depan, di tengah dan di akhir
kata:
Cara Menyambung ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر
Di depan - - - ا ب ث ث ج ح خ
Di tengah - - - ب ت ث ج ح د -
Di akhir - - - ٱ ب ت ث ج ح خ
ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف
Di depan س ش ص ض ط ظ ظ ع ف -
Di tengah س ش ص ض ط ظ ع غ ف -
Di akhir س ش ش ص ط ط ظ ع ف -
ق ك ل م ن و ه ال ء ي
Di depan ف ك م م ه - ه م - ي
Di tengah ف ك ل م ن - ه ل - ي
Di akhir ق ك ل م ن - ە ال - ي
Huruf hijaiyah yang tidak bisa disambung ketika berda di awal dan di akhir kata
adalah : ز و ا د ذ ر
Contoh : بين = ب ي ن
94
Lampiran 6
SOAL PEMBELAJARAN METODE IQRO
SDN KRAMAT 07 JAKARTA
Tahun Ajaran 2015/2016
Nama :
Kelas :
Pelajaran :
I. Silanglah ( X) a b atau c jawaban yang paling benar !
? terdiri dari ينصر .1
a. ي ى ر b. ي ى ص ر c. yung sho ru
… mim pada kata tersebut berharakat ,عول .2
a. fathah b. dhomah c. kasroh
3. Setiap membaca satu huruf Al-Quran mendapat pahala satu kebaikan. Dan satu
kebaikan akan dilipatkan .…
a. 10 kebaikan b. 20 kebaikan c. 30 kebaikan
…. huruf sambungnya ض ر ب .4
a. برض b. رب ظ c. ربط
…. jika ditulis huruf latin له .5
a. lahu b. laha c. luhu
6. Saja jika ditulis huruf Al-Quran .…
a. سج b. جس c.شج
7. Tulislah tanda kasroh berdiri!
a. ا b. c.
95
… huruf sambungnya رج ع .8
a. رجظ b. جلظ c. زجظ
…tulislah ke dalam huruf latin kata di samping اهه .9
a. ammahu b. ummuhi c. ummuhu
10. Huruf ت ketika disambung di tengah kalimat maka menjadi…
a. ڌ b. ىت c. يت
II. Sambunglah huruf-huruf hijaiyah di bawah ini dengan benar !
١ ك ظ غ = ............... ٦ ن ا ص ر ي ن = ..................
٢ ل ر م = ............... ٧ ر ح ل ة = ..................
٣ ج م ي ل = ............... ٨ ج م ي ع ة = ..................
٤ ر ك ي ب = ............... ٩ ق د ح ا = ..................
٥ م س ل م و ن = ............... ١١ ر ز ق ا = ..................
96
Lampiran 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Siklus 3, pertemuan ke- 1, 2 dan 3
SD/MI : SDN Kramat 07 Jakarta
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : III / 1
Standar Kompetensi : 1. Mengenal kalimat dalam Al-Qur‟an
Kompetensi Dasar : 1.2 Menulis kalimat dalam Al-Qur‟an
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (3 x pertemuan)
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menulis kalimat Al-Qur‟an dengan benar
3. Siswa dapat menulis ayat-ayat Al-Quran dengan benar
Materi Pembelajaran :
1. Menulis kalimat dalam Alquran.
Metode Pembelajaran :
1. Siswa berlatih menulis huruf, kata dan kalimat dalam Al-Qur‟an secara individu
2. Siswa berlatih merangkaikan huruf-huruf hijaiah menjadi huruf hijaiyah
sambung atau sebaliknya
Alat/Sumber Belajar:
1. Al-Qur‟an (Juz Amma)/ Iqro
2. Tulisan harakat, huruf, kata dan kalimat Alquran pada karton
3. Kaset dan CD Al-Qur‟an
4. Buku Pendidikan Agama Islam
5. Buku tajwid atau buku-buku lain yang relevan
97
Pertemuan Ke-1
NO LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN WAKTU
1 PENDAHULUAN 10 Menit
1
Guru mengkondisikan siswa agar para siswa siap mengikuti
pelajaran
2
Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmalah dan berdoa bersama
3
Guru menanyakan kabar anak-anak dengan ucapan
“Bagaiman kabar kalian hari ini”
4 Guru mengabsen siswa
5
Guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai.
6 Apersepsi : menyanyikan huruf Hijaiyah secara klasikal.
2 KEGIATAN INTI 50 Menit
Eksplorasi
1 Guru mencontohkan bacaan Qs. Al Kautsar di depan kelas
2
Guru mengajak siswa bersama-sama mengulangi membaca
Qs. Al Kautsar
1
Elaborasi
Guru mencontohkan menulis Qs. Al Kautsar di papan tulis
2
Guru memanggil salah satu siswa untuk membaca Qs. Al
Kautsar di depan kelas
3
Siswa menyalin Qs. Al Kautsar di lembar kerja yang
diberikan oleh guru
4
Kemudian sambil menulis guru memanggil siswa untuk
membaca iqro secara bergiliran.
Konfirmasi
1
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa
2 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah
pemahaman tentang materi huruf-huruf hijaiyah,
memberikan penguatan dan menyimpulkan bahwa penulisan
huruf-huruf hijaiyah dibutuhkan ketelitaian karena banyak
huruf yang bentuknya sama tetapi mempunyai bunyi yang
98
berbeda.
3 KEGIATAN PENUTUP 10 Menit
1 Siswa diminta menulis huruf-huruf hijaiyah di lembar kerja.
2
Guru melakukanevaluasi/penilaian, baik secara kelompok
maupun individu.
3
Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan
mengucapkan salam.
Pertemuan Ke-2
NO KEGIATAN WAKTU
1 Review pelajaran yang sudah diajarkan
2 x 35
menit
Pertemuan Ke-3
NO KEGIATAN WAKTU
1 Review pelajaran yang sudah diajarkan 2 x 35
menit 2 Post Test
Penilaian
1. Observasi
Mengamati pelaksanaan pembelajaran membaca dan menulis Al-Qur‟an dengan
metode iqro dengan mengamati keaktifan siswa, tanggung jawab, kualitas
membaca Al-Qur‟an dan kualitas menulis Al-Qur‟an.
ASPEK YANG DIOBSERVASI KETUNTASAN MENULIS
1 2 3 4 Ʃ TT CT T ST
Catatan : 1 = Keaktifan siswa, 2 = Tanggung Jawab, 3 = Kualitas Menulis Al-
Qur‟an, 4 = Kualitas Bacaan Al-Qur‟an. TT = Tidak Tuntas, CT = Cukup Tuntas,
T = Tuntas, ST = Sangat Tuntas.
99
Kriteria penilaian :
Tidak Tuntas (TT ) = 5 – 7
Cukup Tuntas ( CT ) = 8 – 10
Tuntas ( T ) = 11 - 13
Sangat Tuntas ( ST ) = 14 – 16
2. Tes Tertulis
Peneliti memberikan soal tertulis dengan kemampuan siswa. Soal berupa pilihan
ganda dan esai dan soal terlampir.
Skor Penilaian
Nilai = Nilai Minimum x 100
--------------------
Nilai Maksimal
CATATAN :
Untuk Siswa yang belum memenuhi syarat nilai sesuai KKM maka diadakan
Remedial.
Mengetahui,
Kepala SDN 07 KRAMAT
JAKARTA
( Samot Dolok Saribu, S.Pd )
Nip. 196005101986032008
Bekasi,20-27 Mei 2015
Guru Pendidikan Agama
Islam
(Sri Ratmiyati)
Nip. 195704041984042001
100
Lampiran 8
Materi Menyambung Huruf Hijaiyah
( Menulis Kalimat dalam Al-Qur’an )
B. Huruf Hijaiyah
Tata cara menyambung menjadi rangkaian kata, di depan, di tengah dan di akhir
kata:
Cara Menyambung ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر
Di depan - - - ا ب ث ث ج ح خ
Di tengah - - - ب ت ث ج ح د -
Di akhir - - - ٱ ب ت ث ج ح خ
ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف
Di depan س ش ص ض ط ظ ظ ع ف -
Di tengah س ش ص ض ط ظ ع غ ف -
Di akhir س ش ش ص ط ط ظ ع ف -
ق ك ل م ن و ه ال ء ي
Di depan ف ك م م ه - ه م - ي
Di tengah ف ك ل م ن - ه ل - ي
Di akhir ق ك ل م ن - ە ال - ي
Huruf hijaiyah yang tidak bisa disambung ketika berda di awal dan di akhir kata
adalah : ز و ا د ذ ر
Contoh : بين = ب ي ن
101
Lampiran 9
SOAL PEMBELAJARAN METODE IQRO
SDN KRAMAT 07 JAKARTA
Tahun Ajaran 2015/2016
Nama :
Kelas :
Pelajaran :
I. Menyalin Qs. Al kautsar !
----------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------
II. Memisahkan Qs. Al Kautsar !
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
102
Lampiran 10
Hasil Observasi Ketuntasan Belajar Siklus I PTK
Penerapan Metode Pembaelajaran Iqro pada Mata Pelajaran PAI Siswa Kelas 3 SDN
Kramat 07 Jakarta, Tahun 2015
No NAMA
SISWA
ASPEK YANG
DIOBSERVASI
KETUNTASAN
MENULIS
1 2 3 4 Ʃ TT CT T ST
1 Agnina Mahrin
Inasa 4 3 4 3 14
√
2 Ahmad Aziz
Huda 4 3 3 2 12 √
3 Ahmad Ramzi 1 1 2 2 6 √
4 Aidillah Alif
Akbar 1 2 2 2 7 √
5 Dinda Annisa
Sormin 3 3 3 2 11 √
6 Fahri Akbar
Saputra 2 3 2 2 9 √
7 Faisal Munzir 1 2 2 2 7 √
8 Farannisa
Ramadhani 2 2 2 1 7 √
9 Farhanah Hayya
M 4 3 3 2 12 √
10 Gathan Al Farizi 1 2 1 2 6 √
11 Hafsah Hafidzah 3 3 3 3 12 √
12 Hamzah Samy
Faiq Mu'afa 1 2 1 3 7 √
13 Hanif Muslim
Ziyad 3 4 3 3 13 √
14 Jona Mahdan N 2 2 1 2 7 √
15 Muhammad Al
Ghifari 1 2 2 2 7 √
16 Muhammad
Fajaruddin Yusuf 1 2 2 2 7 √
17 Muhammad
Fathir 1 2 1 2 6 √
18 Muhammad
Hilmy 3 3 3 3 12 √
19 Muhammad
Zacky A.K 4 3 3 3 13 √
20 Muthia Zahra
Maulida 4 3 3 3 13 √
21 Nadia Yasmina
Putri 4 3 2 3 12 √
103
22 Nahda Fadiyah
Rahmah 4 4 3 3 14
√
23 Naila Tiara S 4 4 4 3 15 √
24 Nisrina Mufidah 3 3 2 3 11 √
25 Nizar Wildani
akbar 4 3 3 3 13 √
26 Refalia Devita
Sari 1 2 2 2 7 √
27 Ridwan Maulana 1 2 2 2 7 √
28 Rosyid
Abdurrahman 1 1 2 2 6 √
29 Shabiq Kurnia 3 3 4 3 13 √
30 Shafira
Azzahirah 2 3 2 2 9 √
Ʃ 73 78 72 72 295 10 9 9 2
μ 2.43 2.60 2.40 2.40 9.83 0.33 0.3 0.3 0.07
% 60% 65% 60% 60% 30% 30% 30% 7%
104
Lampiran 11
Hasil Belajar Siklus I PTK
Penerapan Metode Pembaelajaran Iqro pada Mata Pelajaran PAI Siswa Kelas 3 SDN
Kramat 07 Jakarta, Tahun 2015
No NAMA SISWA NILAI
KETERANGAN MENULIS MEMBACA
1 Agnina Mahrin Inasa 87 79
2 Ahmad Aziz Huda 73 70
3 Ahmad Ramzi 65 65
4 Aidillah Alif Akbar 65 65
5 Dinda Annisa Sormin 68 70
6 Fahri Akbar Saputra 68 66
7 Faisal Munzir 70 65
8 Farannisa Ramadhani 63 60
9 Farhanah Hayya M 74 68
10 Gathan Al Farizi 65 60
11 Hafsah Hafidzah 70 77
12 Hamzah Samy Faiq
Mu'afa 65 76
13 Hanif Muslim Ziyad 77 78
14 Jona Mahdan N 68 65
15 Muhammad Al Ghifari 78 67
16 Muhammad Fajaruddin
Yusuf 69 67
17 Muhammad Fathir 67 62
18 Muhammad Hilmy 75 77
19 Muhammad Zacky A.K 76 78
20 Muthia Zahra Maulida 75 76
21 Nadia Yasmina Putri 78 72
22 Nahda Fadiyah Rahmah 79 79
23 Naila Tiara S 82 78
24 Nisrina Mufidah 75 78
25 Nizar Wildani akbar 78 76
26 Refalia Devita Sari 69 68
27 Ridwan Maulana 67 70
28 Rosyid Abdurrahman 66 65
29 Shabiq Kurnia 86 79
105
30 Shafira Azzahirah 70 70
Ʃ 2168 2126
μ 71.70 70.87
% 72% 71%
106
Lampiran 12
Hasil Observasi Ketuntasan Belajar Siklus II PTK
Penerapan Metode Pembaelajaran Iqro pada Mata Pelajaran PAI Siswa Kelas 3 SDN
Kramat 07 Jakarta, Tahun 2015
No NAMA
SISWA
ASPEK YANG
DIOBSERVASI
KETUNTASAN
MENULIS
1 2 3 4 Ʃ TT CT T ST
1 Agnina Mahrin
Inasa 4 3 4 4 15
√
2 Ahmad Aziz
Huda 4 3 3 4 14 √
3 Ahmad Ramzi 2 2 2 2 8 √
4 Aidillah Alif
Akbar 2 2 2 2 8 √
5 Dinda Annisa
Sormin 3 3 3 2 11 √
6 Fahri Akbar
Saputra 2 3 2 3 10 √
7 Faisal Munzir 2 3 2 2 9 √
8 Farannisa
Ramadhani 2 3 3 2 10
√
9 Farhanah Hayya
M 4 3 3 2 12 √
10 Gathan Al Farizi 1 2 2 2 7 √
11 Hafsah Hafidzah 3 3 3 3 12 √
12 Hamzah Samy
Faiq Mu'afa 1 2 2 2 7 √
13 Hanif Muslim
Ziyad 3 4 4 4 15
√
14 Jona Mahdan N 2 3 2 2 9 √
15 Muhammad Al
Ghifari 3 3 3 3 12
√
16
Muhammad
Fajaruddin
Yusuf 1 3 2 3 9 √
17 Muhammad
Fathir 1 2 2 2 7 √
18 Muhammad
Hilmy 3 3 4 4 14
√
19 Muhammad
Zacky A.K 4 3 4 3 14
√
20 Muthia Zahra
Maulida 4 3 3 3 13 √
21 Nadia Yasmina 4 3 3 4 14
√
107
Putri
22 Nahda Fadiyah
Rahmah 4 3 3 3 13 √
23 Naila Tiara S 4 3 4 4 15 √
24 Nisrina Mufidah 3 3 3 3 12
√
25 Nizar Wildani
akbar 4 4 3 4 15
√
26 Refalia Devita
Sari 3 3 2 2 10 √
27 Ridwan Maulana 3 3 2 2 10 √
28 Rosyid
Abdurrahman 2 3 2 2 9 √
29 Shabiq Kurnia 3 3 4 3 13 √
30 Shafira
Azzahirah 3 3 2 2 10 √
Ʃ 84 87 83 83 337 4 10 9 7
μ 2.80 2.90 2.77 2.77 2.80 0.13 0.3333 0.3 0.23
% 70% 73% 69% 69% 13% 30% 30% 23%
108
Lampiran 13
Hasil Belajar Siklus II PTK
Penerapan Metode Pembaelajaran Iqro pada Mata Pelajaran PAI Siswa Kelas 3 SDN
Kramat 07 Jakarta, Tahun 2015
No NAMA SISWA NILAI
MENULIS MEMBACA
1 Agnina Mahrin Inasa 90 86
2 Ahmad Aziz Huda 82 80
3 Ahmad Ramzi 60 67
4 Aidillah Alif Akbar 63 68
5 Dinda Annisa Sormin 76 73
6 Fahri Akbar Saputra 69 77
7 Faisal Munzir 67 67
8 Farannisa Ramadhani 65 65
9 Farhanah Hayya M 77 70
10 Gathan Al Farizi 66 65
11 Hafsah Hafidzah 76 78
12 Hamzah Samy Faiq
Mu'afa 68 70
13 Hanif Muslim Ziyad 90 84
14 Jona Mahdan N 70 67
15 Muhammad Al Ghifari 80 77
16 Muhammad Fajaruddin
Yusuf 68 79
17 Muhammad Fathir 65 67
18 Muhammad Hilmy 90 83
19 Muhammad Zacky A.K 89 79
20 Muthia Zahra Maulida 78 79
21 Nadia Yasmina Putri 79 81
22 Nahda Fadiyah Rahmah 78 79
23 Naila Tiara S 90 86
24 Nisrina Mufidah 78 79
25 Nizar Wildani akbar 80 83
26 Refalia Devita Sari 70 72
27 Ridwan Maulana 69 71
28 Rosyid Abdurrahman 68 72
109
29 Shabiq Kurnia 90 79
30 Shafira Azzahirah 72 73
Ʃ 2263 2256
μ 75.43 75.2
% 75% 75%
110
Lampiran 14
Hasil Observasi Ketuntasan Belajar Siklus III PTK
Penerapan Metode Pembaelajaran Iqro pada Mata Pelajaran PAI Siswa Kelas 3 SDN
Kramat 07 Jakarta, Tahun 2015
No NAMA
SISWA ASPEK YANG DIOBSERVASI
KETUNTASAN
MENULIS
1 2 3 4 Ʃ TT CT T ST
1 Agnina Mahrin
Inasa 4 4 4 4 16 √
2 Ahmad Aziz
Huda 4 4 3 4 15 √
3 Ahmad Ramzi 2 2 2 3 9 √
4 Aidillah Alif
Akbar 2 2 2 3 9 √
5 Dinda Annisa
Sormin 3 3 4 3 13 √
6 Fahri Akbar
Saputra 2 3 3 3 11 √
7 Faisal Munzir 2 3 2 3 10 √
8 Farannisa
Ramadhani 2 3 3 3 11 √
9 Farhanah
Hayya M 4 3 3 4 14 √
10 Gathan Al
Farizi 2 2 2 2 8 √
11 Hafsah
Hafidzah 3 3 4 3 13 √
12 Hamzah Samy
Faiq Mu'afa 2 2 2 2 8 √
13 Hanif Muslim
Ziyad 4 4 4 4 16 √
14 Jona Mahdan N 2 3 2 3 10 √
15 Muhammad Al
Ghifari 3 3 3 4 13 √
16
Muhammad
Fajaruddin
Yusuf 2 3 2 4 11 √
17 Muhammad
Fathir 2 2 2 3 9 √
18 Muhammad
Hilmy 3 3 4 4 14 √
19 Muhammad
Zacky A.K 4 4 4 3 15 √
20 Muthia Zahra
Maulida 4 4 4 3 15 √
111
21 Nadia Yasmina
Putri 4 4 3 4 15 √
22 Nahda Fadiyah
Rahmah 4 4 4 3 15 √
23 Naila Tiara S 4 4 4 4 16 √
24 Nisrina
Mufidah 3 4 3 3 13 √
25 Nizar Wildani
akbar 4 4 4 4 16 √
26 Refalia Devita
Sari 3 3 2 3 11 √
27 Ridwan
Maulana 3 3 2 3 11 √
28 Rosyid
Abdurrahman 3 3 2 3 11 √
29 Shabiq Kurnia 3 4 4 3 14 √
30 Shafira
Azzahirah 3 3 2 3 11 √
Ʃ 90 96 89 98 373 0 7 11 12
μ 3.0 3.2 2.9 3.2 12.4 0 0.23 0.36 0.40
% 75% 80% 74% 82% 0 23% 36% 40%
112
Lampiran 15
Hasil Belajar Siklus III PTK
Penerapan Metode Pembaelajaran Iqro pada Mata Pelajaran PAI Siswa Kelas 3 SDN
Kramat 07 Jakarta, Tahun 2015
No NAMA SISWA NILAI
MENULIS MEMBACA
1 Agnina Mahrin Inasa 100 90
2 Ahmad Aziz Huda 85 87
3 Ahmad Ramzi 76 75
4 Aidillah Alif Akbar 77 75
5 Dinda Annisa Sormin 92 76
6 Fahri Akbar Saputra 77 78
7 Faisal Munzir 77 66
8 Farannisa Ramadhani 80 79
9 Farhanah Hayya M 87 78
10 Gathan Al Farizi 76 66
11 Hafsah Hafidzah 90 86
12 Hamzah Samy Faiq Mu'afa 76 70
13 Hanif Muslim Ziyad 100 90
14 Jona Mahdan N 76 69
15 Muhammad Al Ghifari 85 80
16 Muhammad Fajaruddin
Yusuf 77 78
17 Muhammad Fathir 76 70
18 Muhammad Hilmy 100 85
19 Muhammad Zacky A.K 95 85
20 Muthia Zahra Maulida 95 84
21 Nadia Yasmina Putri 88 81
22 Nahda Fadiyah Rahmah 10 85
23 Naila Tiara S 100 87
24 Nisrina Mufidah 87 80
25 Nizar Wildani akbar 100 87
26 Refalia Devita Sari 78 72
27 Ridwan Maulana 77 72
28 Rosyid Abdurrahman 76 72
113
29 Shabiq Kurnia 98 85
30 Shafira Azzahirah 77 74
Ʃ 2488 2362
μ 82.9 78.7
% 83% 79%