Dalam dinamika kehidupan sekarang ini
kita dapat menyaksikan dari berbagai media
akan adanya fitnah serta ujian yang di lontarkan
kepada islam serta kaum muslimin baik di
kancah dunia maupun di dalam negeri,
belakangan ini media memberitakan akan fitnah
nyata sehingga kita dapat menyaksikan fitnah
nyata yang terjadi di kalangan Umat muslim
khususnya para Ulama-ulama dan Asatidz di
berbagai daerah seperti terjadinya penganiyaan,
perusakan Masjid, bahkan pembunuhan yang di
tujukan kepada pemuka pemuka Islam tadi
dengan cara yang tidak wajar yaitu yang
dilakukan oleh orang yang tidak waras (Orang
Gila) ataupun adapula yang berasal dari musuh-
musuh Islam yang memang secara hakiki tidak
menyenangi akan keberadaan Islam dan Muslim
dan mereka yang menyangkut pautkan agama
dengan politik, Allahu „Alamu Bi showab.
sedemikian rupa tersebut secara spesifikasi kita
meminta perlindungan dari semua hal tersebut
pastinya kepada Allah SWT Yang Maha
Penjaga, namun sebagai seorang muslim
seyogyanya memiliki prinsip prinsip yang dapat
melahirkan strategi yaitu strategi Ilahiyah dan
strategi Insaniyah.
Dalam kondisi seperti inilah maka
berpegang teguh kepada pokok Islam adalah hal
yang penting dan utama yang harus memang
didahulukan oleh muslim, dalam hadis
Rasulullah SAW bersabda:
تركت فيكم أمرين إذا متسكتم هبما لن تضّلوا أبدا : كتاب اهلل والسنة الرسول.
artinya: aku tinggalkan kepada kalian dua
perkara (pedoman) apabila kalian semua
berpegang teguh kepada dua perkara (pedoman)
ini maka kalian tidak akan tersesat selamanya,
dua perkara (pedoman) itu adalah Al-Qur‟an
dan Hadist/Sunnah Rasulullah SAW. (HR.
Imam Bukhori),
Salah satu sikap kaum muslimin dalam
menghadapi dinamika fitnah dan ujian pada era
sekarang ini a d a l a h menguatkan dan
mempererat persatuan Islam dan muslim
sebagai umatnya. Allah berfirman artinya : dan
berpegang teguhlah kepada tali Allah dan
janganlah kalian bercerai berai (QS Ali Imron).
Dalam dinamika dan fenomena-fenomena
maka makna strategi Insaniyah dalam konteks
ini sangat di utamakan walaupun pastinya kita
tidak akan meninggalkan strategi Ilahiyah yang
mana strategi tersebut adalah berupa hubungan
intim antara seorang hamba dengan Allah SWT,
peran utama strategi Insaniyah adalah
menguatkan dan mempererat persatuan Islam
dan Muslim sebagai umatnya. Merujuk kepada
pedoman muslim Rasulullah SAW bersabda
مثل املؤمنني ىف توادهم وترامههم وتعاطفهم كمثل اجلسد الواحد إذاشتكى منه عضو تداعى له
سائر اجلسد.artinya: “perumpamaan kaum mukmin
dalam hal mencintai, dalam hal menyayangi,
dan bersikap saling lembut diantara mereka
diumpamakan tubuh yang sakit, jika ada satu
anggota tubuh yang sakit maka seluruh jasad
akan merasakan sakit “ (HR Bukhori dan
Muslim)
Hadis lain berbunyi:
املسلم للمسلم كلبنيان يشد بعضه بعضartinya: “Seorang muslim dengan muslim
lainnya itu diibaratkan seperti bangunan yang
mana saling mengokohkan antara satu dengan
lainnya (HR Muslim), juga Beliau Bersabda:
عليكم باجلماعة وإياكم والفرقة فإن الشيطان مع الواحد وهو من اإلثنني أبعد, ومن أراد اجلبوة
اجلنة فليلزم باجلماعة
artinya: hendaklah kalian berjamaah
(bersatu) dan berhati-hatilah dari perpecahan,
sesungguhnya syaitan bersama seseorang yang
sendiri dan syaitan lebih jauh dari dua orang,
barang siapa yang ingin pemberian surga maka
hendaklah ia menekankan kepada berjamaah
(persatuan) (HR Imam Hakim dan dikuatkan
oleh Imam Ad-Dzahabi)
Beberapa hadist diatas menjelaskan
kepada kita secara garis besar bahwasanya
dengan berada di bawah persatuan maka akan
menjadikan kita semakin kuat, tentunya kita
juga masih ingat ada beberapa filsafah yang
sering kita dengar yaitu akan kekuatan persatuan
di ibaratkan dengan sapu lidi yang disatukan
akan mendapatkan kekuatan yang disebabkan
kebersamaan, dalam filsafah Negara kita pun
menyebutkan “bersatu kita teguh, bercerai kita
runtuh”
Saudara seiman sekalian dalam konteks
Insaniyah ini juga kita dapat memaknai dengan
persatuan Ukhuwah Islamiyah dan Alhamdu-
lillah kita yang berada di lingkungan
Pondok Modern Ibadurrahman serta bagi
mereka yang menuntut ilmu di dalamnya telah
lama menjunjung tinggi salah satu yang tertera
di Panca Jiwa Pondok kita tersebut, dan dalam
konteks ini bahasa yang benar dalam memaknai
penguatan dan per-eratan persatuan isalm dan
muslim sebagai uamtnya adalah dengan
menjunjung tinggi Ukhuwah Islamiyah, karena
Ukhuwah Islamiyah lahir dari ruh iman yang
paling dalam serta seruan yang di istimewakan
dan di kuatkan dalam Islam.
Saudara seiman yang dimuliakan Allah
SWT, seyogyanya kita sebagai muslim wajib
menitik beratkan kepada persatuan karena Allah
dan Rasulya telah memerintahkan kepada kita
akan hal tersebut, dan adanya jaminan terlepas
dari kesalahan, fitnah, serta keburukan, serta
dapat memperkuat kita dalam menghadapi
fitnah serta ujian yang Islam dan mana kaum
muslimin hadapi pada era masa ini.
Allahu A‟lamu Bi-Showab........(IQWISAM-
23/02/2018)
POHON TANPA BUAH
Waktu yang kusesali adalah pagi hingga matahari
terbenam amalku tidak bertambah sedikitpun
padahal aku tahu saat ini umurku terus berkurang.
(Ibnu Mas’ud)
Sebagian besar dari kita menganggap bahwa penemu lampu pijar adalah Thomas Alfa Edison. Sebenarnya hal itu salah. Ia bukanlah penemu lampu pijar, ia hanya memperbaiki sistem kerja lampu pijar sehingga dapat digunakan lebih lama.
Perkembangan lampu pijar berawal di abad ke 19 saat Alesandro Volta menemukan Sel Volta sebagai sumber listrik. Pada tahun 1802, Sir Humpry Davy menemukan bahwa seutas logam tipis jika dialiri listrik akan menyala keputihan. Ini adalah benih pengembangan lampu pijar.
Kemudian, seorang ilmuwan yang bernama Sir Joseph Wilson Swan menciptakan lampu pijar pertama di dunia. Lampu ini mampu bertahan selama 13,5 jam sampai filamennya putus terbakar. Karena pendeknya waktu pakai, maka penemuan ini tidak berarti secara komersial.
Penemuan ini kemudian diperbaiki oleh Thomas Alva Edison, yang kemudian menciptakan lampu pijar yang lebih baik, yang mampu bertahan selama 40 jam. Pada lampu ini, ia menggunakan untaian karbon yang dipasang dalam bohlam kaca yang hampa udara. Tujuan penggunaan ruang hampa udara adalah agar filamen tidak teroksidasi, sehingga tidak mudah putus.
http.www.kaskus.co.id
الإحتادUnity
Persatuan
Buletin
Ibadurrahman
Pembimbing DR. KH. Elwansyah Elham
Penanggung Jawab
Wiwin Fathurrahman
Tim Redaksi
Ahmad Nurcholish
M. Jumianto
Muhammad Syahroji
M. Eko Wahyu R.
Triaswuri Hadi W.
Widiyono
Penerbit Bagian Pengasuhan Santri (BPS) Pondok Modern Ibadurrahman.
Alamat Balai Pendidikan Pondok Modern Ibadurrahman Bangun Rejo Kec. Tenggarong Seberang Kutai Kartanegara Kalimantan Timur Hp.081347293016
Salam Redaksi
Hendaklah kalian berjamaah (bersatu) dan berhati-hatilah dari perpecahan, sesungguhnya
syaitan bersama seseorang yang sendiri dan syaitan lebih jauh dari dua orang, barang siapa yang ingin
pemberian surga maka hendaklah ia menekankan kepada berjamaah (persatuan) (HR Imam Hakim dan
dikuatkan oleh Imam Ad-Dzahabi)
Selamat berbahagia yang
telah menikah pada
17/02/2018. Nasoikhul Imam
(azzure graduate) dengan
Risna Euis S. Semoga sakinah
mawaddah wa rahmah.
Pengajian dan Muhasabah oleh KH Elwansyah Elham
kepada santri kelas 3 KMI dan sebagian guru, di
pendopo. 20/02/2018.
Sosialisasi PILKADA oleh KPU KalTim kepada santri kelas 6 KMI, dikantor PMI. 17/02/2018
Kunjungan anggota DPRD KalTim H. M. Syahrun H.S dalam rangka RESES masa sidang I kepada
guru-guru dan warga pondok di pendopo LTR. 17/02/2018