dosen sekolah vokasi ipb university terima penghargaan...

3
Yulia Dwi Indriani | Dosen Sekolah Vokasi IPB University Terima Penghargaan Anugerah Copyright Yulia Dwi Indriani [email protected] https://julia.staff.ipb.ac.id/dosen-sekolah-vokasi-ipb-university-terima-penghargaan-anugerah-inova si-jawa-barat-2019-melalui-aplikasi-mobile-madsaz/ Dosen Sekolah Vokasi IPB University Terima Penghargaan Anugerah INOVASI Jawa Barat 2019 melalui Aplikasi mobile Madsaz Medhanita Dewi Renanti, S.Kom, M.Kom seorang Dosen Sekolah Vokasi IPB University terinspirasi dari kehamilan anak pertamanya untuk mengembangkan aplikasi Madsaz yang dapat menerjemahkan tangis bayi usia 0-3 bulan versi Dunstan Baby Language. Aplikasi ini bisa menerjemahkan 5 jenis tangisan bayi yaitu bayi lapar, bayi lelah atau mengantuk, bayi ingin bersendawa, bayi masuk angin atau perut kembung dan bayi yang tidak nyaman (karena popok basah, udara terlalu panas atau dingin atau hal lain). Tangisan bayi tersebut bersifat universal/sama, meskipun berbeda negara, suku bangsa, dan bahasa. Dunstan Baby Language merupakan bahasa bayi yang diklasifikasikan oleh Priscilla Dunstan, musisi asal Australia yang mempunyai bakat mengingat semua jenis suara atau yang dikenal dengan sound photograph. Delapan tahun Priscilla meneliti dari tahun 1998 dan mengumpulkan bayi-bayi dari berbagai negara, suku bangsa, dan bahasa. Priscilla menemukan suatu bahasa yang sama yang digunakan bayi-bayi tersebut untuk berkomunikasi yang disebut Dunstan Baby Language (DBL). Klasifikasi DBL antara lain, tangis bayi: “neh” yang berarti lapar, “owh” berarti lelah yang mengindikasikan bayi mulai mengantuk, “eh” berarti ingin sendawa, “eairh” berarti masuk angin (perut kembung), “heh” berarti bayi merasa tidak nyaman (bisa karena popoknya basah, udara terlalu panas atau dingin, atau hal lainnya). Aplikasi yang dikembangkan Medhanita diujikan pula pada anaknya “Jadi ketika anak saya menangis, saya coba identifikasi kira-kira jika nangisnya seperti ini, bayi ini gini ga ya (sesuai ilmu yang saya dapatkan seminar waktu itu). Ketika saya sudah belajar DBL, saya merasa lebih pede saja ketika bayi saya menangis, minimal sudah punya dugaan awal mengapa bayi saya menangis. Saya punya tindakan yang tepat ketika bayi saya menangis waktu itu. Awal masuk kuliah saya sudah berdiskusi dengan salah satu dosen S2 Bapak Prof Agus Buono yang pada akhirnya beliau menjadi dosen pembimbing pertama saya untuk tesis. Di awal semester saya sudah mulai mengambil data-data tangis bayi. Sekitar bulan April Tahun 2013, Alhamdulillah software penerjemah tangis versi dekstop berhasil dibuat dengan akurasi 94% (belum android). Waktu itu saya menggunakan 140 tangis bayi sebagai data latih dan 35 tangis bayi sebagai data uji. Setelah saya menyeminarkan aplikasi saya tersebut ternyata banyak teman-teman, saudara-saudara, para mahasiswa, masyarakat yang tertarik terhadap penelitian saya dan meminta supaya cepat dibuatkan versi androidnya. Waktu itu pengujian software dilakukan kepada page 1 / 3

Upload: others

Post on 11-Feb-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Yulia Dwi Indriani | Dosen Sekolah Vokasi IPB University Terima Penghargaan Anugerah INOVASI Jawa Barat 2019 melalui Aplikasi mobile MadsazCopyright Yulia Dwi Indriani [email protected]://julia.staff.ipb.ac.id/dosen-sekolah-vokasi-ipb-university-terima-penghargaan-anugerah-inovasi-jawa-barat-2019-melalui-aplikasi-mobile-madsaz/

    Dosen Sekolah Vokasi IPB University TerimaPenghargaan Anugerah INOVASI Jawa Barat 2019melalui Aplikasi mobile Madsaz

    Medhanita Dewi Renanti, S.Kom, M.Kom seorang Dosen Sekolah Vokasi IPBUniversity terinspirasi dari kehamilan anak pertamanya untuk mengembangkanaplikasi Madsaz yang dapat menerjemahkan tangis bayi usia 0-3 bulan versiDunstan Baby Language. Aplikasi ini bisa menerjemahkan 5 jenis tangisan bayiyaitu bayi lapar, bayi lelah atau mengantuk, bayi ingin bersendawa, bayi masukangin atau perut kembung dan bayi yang tidak nyaman (karena popok basah, udaraterlalu panas atau dingin atau hal lain). Tangisan bayi tersebut bersifatuniversal/sama, meskipun berbeda negara, suku bangsa, dan bahasa.

    Dunstan Baby Language merupakan bahasa bayi yang diklasifikasikan oleh PriscillaDunstan, musisi asal Australia yang mempunyai bakat mengingat semua jenis suaraatau yang dikenal dengan sound photograph.  Delapan tahun Priscilla meneliti daritahun 1998  dan mengumpulkan bayi-bayi dari berbagai negara, suku bangsa,  danbahasa. Priscilla menemukan suatu bahasa yang sama yang digunakan bayi-bayitersebut untuk berkomunikasi yang disebut Dunstan Baby Language (DBL). Klasifikasi DBL antara lain, tangis bayi: “neh” yang berarti lapar, “owh” berarti lelahyang mengindikasikan bayi mulai mengantuk, “eh” berarti ingin sendawa, “eairh”berarti masuk angin (perut kembung), “heh” berarti bayi merasa tidak nyaman(bisa karena popoknya basah, udara terlalu panas atau dingin, atau hal lainnya).

    Aplikasi yang dikembangkan Medhanita diujikan pula pada anaknya “Jadi ketikaanak saya menangis, saya coba identifikasi kira-kira jika nangisnya seperti ini, bayiini gini ga ya (sesuai ilmu yang saya dapatkan seminar waktu itu).  Ketika sayasudah belajar DBL, saya merasa lebih pede saja ketika bayi saya menangis, minimalsudah punya dugaan awal mengapa bayi saya menangis. Saya punya tindakanyang tepat ketika bayi saya menangis waktu itu. Awal masuk kuliah saya sudahberdiskusi dengan salah satu dosen S2 Bapak Prof Agus Buono yang pada akhirnyabeliau menjadi dosen pembimbing pertama saya untuk tesis. Di awal semester sayasudah mulai mengambil data-data tangis bayi. Sekitar bulan April Tahun 2013,Alhamdulillah software penerjemah tangis versi dekstop berhasil dibuat denganakurasi 94% (belum android). Waktu itu saya menggunakan 140 tangis bayi sebagaidata latih dan 35 tangis bayi sebagai data uji. Setelah saya menyeminarkan aplikasisaya tersebut ternyata banyak teman-teman, saudara-saudara, para mahasiswa,masyarakat yang tertarik terhadap penelitian saya dan meminta supaya cepatdibuatkan versi androidnya. Waktu itu pengujian software dilakukan kepada

    page 1 / 3

  • Yulia Dwi Indriani | Dosen Sekolah Vokasi IPB University Terima Penghargaan Anugerah INOVASI Jawa Barat 2019 melalui Aplikasi mobile MadsazCopyright Yulia Dwi Indriani [email protected]://julia.staff.ipb.ac.id/dosen-sekolah-vokasi-ipb-university-terima-penghargaan-anugerah-inovasi-jawa-barat-2019-melalui-aplikasi-mobile-madsaz/

    bayi-bayi saudara-saudara dan teman-teman” ujarnya.  Penemuannya ini banyakmendapat respon postif dari berbagai pihak dan hal ini mendorongnya untukmengembangkannya dalam versi android di tahun 2014. Setelah melalui berbagaipenyempurnaan pada tanggal 2 November 2018 aplikasi tersebut launching perdana di playstore dengan nama Madsaz. “Nama Madsaz diambil dari nama saya,suami, dan anak saya” tambah Dosen yang mengajar Sistem Informasi di SekolahVokasi IPB University ini.

    Aplikasi Madsaz merupakan aplikasi pertama di Indonesia yang mampumenerjemahkan tangisan bayi usia 0-3 bulan (bersifat universal walaupun berbedanegara, suku bangsa, dan bahasa) dengan tingkat akurasi hingga 94%. Sedangkanuntuk bayi berusia 4 bulan ke atas akan berbeda-beda, tergantung pada lingkungandan kebudayaan masing-masing. Aplikasi ini GRATIS, bisa diunduh di playstore.Manfaat yang diperoleh adalah: para orang tua yang baru mempunyai anak dapatdengan cepat dan mudah mengetahui arti tangisan bayinya. Hal ini membuat orangtua merasa lebih percaya diri dalam mengasuh bayinya sehingga tingkat stresmereka berkurang signifikan. Di sisi lain, bayi cepat tenang karena orang tua dapatmengambil tindakan yang tepat berdasarkan arti tangisan bayinya. Aplikasi initersedia dalam dua bahasa, Indonesia dan English. Cara menggunakan aplikasi inisangat mudah yaitu dengan menekan tulisan ”REKAM” (IN) atau "RECORD"(EN)ketika bayi menangis. Output/arti tangis bayi akan ditampilkan di layar HP dalamwaktu kurang lebih 20 detik setelah proses perekaman (button berwarna pink untukklasifikasi output yang dihasilkan). Selain menampilkan arti tangis bayi, aplikasi iniakan menampilkan solusi yang dapat dilakukan oleh orang dewasa kepada bayisesuai dengan klasifikasi tangisannya. Dan sampai saat ini pengunduh sudahmencapai 33.960 dari 109 negara.

    Anugerah INOVASI Jawa Barat diraihnya setelah aplikasi mempunyai rating 4,41 dandiunduh oleh berbagai pengguna. Tahap awal pengumpulkan dokumen dilakukanpada 20 Mei 2019. Dari 96 peserta hanya diambil 11 kandidat yang dipilih dan salahsatunya adalah Madsaz. Selanjutnya persentasi di lakukan pada tanggal 29 Juni2019 dan pemenang diumumkan pada tanggal 1 Agustus. Madsaz meraihpemenang anugerah inovasi (pemenang bersama diambil 3 orang, jadi bukan juara1,2,3).

    Kedepan Medhanita berharap aplikasi ini akan dikembangkan dalam 6 bahasa (saatini baru 2 ada bahasa Indonesia dan Inggris), memperbaiki akurasi denganmenggunakan metode yang berbeda, membuat device, dan mengombinasikanimage dan voice recognition. “Nilai strategis dari aplikasi yang saya kembangkan iniadalah masyarakat akan lebih mengenal inovasi IPB University lebih jauh tentang

    page 2 / 3

  • Yulia Dwi Indriani | Dosen Sekolah Vokasi IPB University Terima Penghargaan Anugerah INOVASI Jawa Barat 2019 melalui Aplikasi mobile MadsazCopyright Yulia Dwi Indriani [email protected]://julia.staff.ipb.ac.id/dosen-sekolah-vokasi-ipb-university-terima-penghargaan-anugerah-inovasi-jawa-barat-2019-melalui-aplikasi-mobile-madsaz/

    perannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terutama dalampengembangan ilmu pertanian dalam arti luas menghadapi revolusi industri 4.0”tegasnya. (YDI)

    Keyword : Aplikasi Android, Madsaz, Identifikasi Tangis Bayi, Kecerdasan Buatan, Dosen IPBUniversity, Sekolah Vokasi

    page 3 / 3