donor darah

Upload: laksmana-angga-parsada

Post on 06-Jul-2015

628 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

http://is-is.facebook.com/topic.php?uid=123520741545&topic=10426 DONOR DARAH 1. PENDONOR A. Syarat-syarat Teknis Menjadi Donor Darah : 1. umur 17 - 60 tahun ( Pada usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat ijin tertulis dari orangtua. Sampai usia tahun donor masih dapat menyumbangkan darahnya dengan jarak penyumbangan 3 bulan atas pertimbangan dokter ) 2. Berat badan minimum 45 kg 3. Temperatur tubuh : 36,6 - 37,5o C (oral) 4. Tekanan darah baik ,yaitu: Sistole = 110 - 160 mm Hg Diastole = 70 - 100 mm Hg 5. Denyut nadi; Teratur 50 - 100 kali/ menit 6. Hemoglobin Wanita minimal = 12 gr % Pria minimal = 12,5 gr % 7. Jumlah penyumbangan pertahun paling banyak 5 kali, dengan jarak penyumbangan sekurang-kurangnya 3 bulan. Keadaan ini harus sesuai dengan keadaan umum donor. B. Seseorang tidak boleh menjadi donor darah pada keadaan: 1. Pernah menderita hepatitis B 2. Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis 3. Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah transfuse 4. Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah tattoo/tindik telinga 5. Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi 6. Dalam jangka wktu 6 bulan sesudah operasi kecil 7. Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah operasi besar 8. Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio, influenza, cholera, tetanus dipteria atau profilaksis 9. Dalam jangka waktu 2 minggu sesudah vaksinasi virus hidup parotitis epidemica, measles, tetanus toxin. 10. Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi rabies therapeutic 11. Dalam jangka waktu 1 minggu sesudah gejala alergi menghilang. 12. Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah transpalantasi kulit. 13. Sedang hamil dan dalam jangka waktu 6 bulan sesudah persalinan. 14. Sedang menyusui 15. Ketergantungan obat. 16. Alkoholisme akut dan kronik. 17. Sifilis 18. Menderita tuberkulosa secara klinis. 19. Menderita epilepsi dan sering kejang.

20. Menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh darah balik) yang akan ditusuk. 21. Mempunyai kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya, defisiensi G6PD, thalasemia, polibetemiavera. 22. Seseorang yang termasuk kelompok masyarakat yang mempunyai resiko tinggi untuk mendapatkan HIV/AIDS (homoseks, morfinis, bergantiganti pasangan seks, pemakai jarum suntik tidak steril) 23. Pengidap HIV/ AIDS menurut hasil pemeriksaan pada saat donor darah. 2. BAGAIMANA MENDAPATKAN DARAH A. Prosedur Permintaan Darah 1. Dokter yang merawatlah yang menentukan pasien membutuhkan darah atau tidak 2. Membawa formulir khusus rangkap 4 atau 5 untuk permintaan darah yang telah diisi oleh dokter yang merawat disesrtai contoh darah pasien dengan identitas yang jelas. 3. Formulir dan contoh darah tersebut dikirim ke Bank Darah di rumah sakit atau laboratorium UTDC PMI setempat. Untuk Daerah Jakarta, darah dapat diperoleh di UTDD PMI DKI Jakarta, Jl. Kramat Raya No.47, apabila persediaan darah yang diminta oleh dokter tidak ada di bank darah rumah sakit tmaka bawalah donor pengganti ke UTDC setempat. 4. Atas dasar permintaan dokter di RS tersebut UTDC melakukan pemeriksaan reaksi silang antara contoh darah donor dengan contoh darah pasien, yang memakan waktu lebih kurang 1,5 jam. 5. Pemeriksaan ini mutlak harus dilakukan walaupun golongan darah pasien dengan golongan darah donor sama. Bila dalam pemeriksaan silang tidak terdapat kelainan maka barulah darah donor diberikan kepada pasien. Bila pada pemeriksaan ditemukan kelainan atau ketidakcocokan perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk mencari sebab kelainan atau ketidakcocokan tersebut.

B. Tempat Pengambilan Darah (Khusus wilayah Propinsi DKI Jakarta) 1. UNIT TRANSFUSI DARAH DAERAH PMI DKI JAKARTA Jl. Kramat Raya No. 46, Jakarta Pusat. Telp. 327711,3906666,3909259 Buka 24 Jam * BANK DARAH PMI di RS. HUSADA Jl. Mangga Besar 137 / 139 Jakarta Pusat, Telp. 6260108 * BANK DARAH PMI di RS. SUMBER WARAS Jl. Kyai Tapa, Grogol. Jakarta Barat Tlp. 5682011 * BANK DARAH PMI di RS. PERSAHABATAN Jl. Persahabatan. Jakarta Timur Telp. 4891708 ; 4711219

* BANK DARAH PMI di RS. KOJA Jl. Deli No. 4, Tanjung Priok Jakarta Utara Tlp. 4352401, 496132, 498478 * BANK DARAH PMI di RS FATMAWATI Jl. Raya Fatmawati Jakarta Selatan Telp. 7501524 * MOBIL UNIT Untuk penyumbangan berkelompok, mobil unit baru dapat melayani permintaan untuk menjadi donor darah sukarela jika minimal ada 40 orang perkelompok. Wilayah di luar DKI Jakarta, dapat menghubungi Unit-Unit Transfusi Darah PMI Cabang , seperti berikut : Daftar Nomer Telpon UTD PMI Cabang No Daerah No Telpon I Banda Aceh 1 Kod Banda Aceh 0651 - 231 / 332281 2 Kab Aceh Utara 0645 - 740202 3 Kab Aceh Timur/Langsa 0641 - 22051 II Sumatera Utara 4 Kod Medan 061 - 6621918 5 Kab Simalungun/P Siantar 0622 - 21856 6 Kab Tap Sel/ P Sidempuan 0634 - 23845 7 Kod Asahan/Tj Balai 0623 - 92033 8 Kod Tebing Tinggi 0621 - 22084 9 Kab Deli Sedang 061 - 7953820 III Sumatera Barat 10 Kod Padang 0751 - 31795 11 Kod Bukit Tinggi 0752 - 31605 IV Riau 12 Kod Pakan Baru 0761 - 23126 13 Kep Riau/Tj Pinang 0771 - 22734 14 Kotif Batam Sekupang 0778 - 450626 V Sumatera Selatan 15 Kod Palembang 0711 - 356282 16 Kod Pangkal Pinang 0717 - 432467 17 Kab Belitung/Tj Pandan 0719 - 21585 18 Kab Lahat 0731 - 21798 20 Kab Ogan Komering Ulu 0735 - 20298 VI Jambi 21 Kod Jambi 0741 - 61827 VII Bengkulu 22 Kod Bengkulu 0736 - 27018 VIII Lampung 23 Kod B Lampung 0721 - 702147 24 Kab L Utara/Kota Bumi 0724 - 22095 IX DKI Jakartra 25 UTDD PMI DKI Jakarta 021 - 3906666 X Jawa Barat 26 Kod Bandung 022 - 4208677 27 Kab Bandung/Soreang 022 - 5950035 28 Kab Serang 0254 - 200724 29 Kab Tangerang 021 - 5523582

30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48

Kota Bogor 0251 - 342864 Kab Bogor 0251 - 29491 Kod Sukabumi 0266 - 225180 Kab Sukabumi 0266 - 225343 Kab Garut 0262 - 233672 Kab Tasimalaya 0265 - 331325 Kab Karawang 0267 - 405190 Kod Cirebon 0231 - 201003 Kab Cirebon 0231 - 207587 Kab Purwakarta 0264 - 200100 Kab Bekasi 021 - 8855713 Kab Cianjur 0263 - 265167 Kab Subang 0264 - 91423 Kab Lebak Rangkasbitung 0252 - 21087 Kab Majalengka 0233 - 22048 Kab Ciamis 0265 - 771405 Kab Sumedang 0261 - 81623 Kab Indramayu 0234 - 272324 Kab Kuningan 0232 - 81505

kembali ke atas 3. PENGELOLAAN DARAH & BIAYA PENGGANTIAN PENGELOLAAN (Service Cost ) Upaya kesehatan Transfusi Darah adalah upaya kesehatan yang bertujuan agar penggunaan darah berguna bagi keperluan pengobatan dan pemulihan kesehatan . Kegiatan ini mencakup antara lain :pengerahan donor,penyumbangan darah, pengambilan, pengamanan, pengolahan, penyimpanan, dan penyampaian darah kepada pasien. Kegiatan tersebut harus dilakukan dengan sebaik-baiknya sesuai standar yang telah ditetapkan, sehingga darah yang dihasilkan adalah darah yang keamanannya terjamin. Demikian juga dengan donornya, donor yang menyumbagkan darahnya juga tetap selalu sehat. Kelancaran pelaksanaan upaya kesehatan transfusi darah di atas sangat terkait dengan dukungan faktor ketenagaan, peralatan, dana dan sistem pengelolaannya yang hakikatnya kesemuanya itu memerlukan biaya. Biaya yang dibutuhkan untuk proses kegiatan tersebut diatas adalah biaya pengelolaan darah ( Service Cost) , yang pada prakteknya manfaatnya ditujukan kepada pengguna darah di rumah sakit. Penarikan service cost/biaya pengelolaan darah untuk pemakaian darah dilakukan sematamata sebagai penggantian pengelolaan darah sejak darah diambil dari donor sukarela sampai darah ditransfusikan pada orang sakit dan bukan untuk membayar darah. Pengelolaan Darah Yang dimaksud dengan pengelolaan darah adalah tahapan kegiatan untuk mendapatkan darah sampai dengan kondisi siap pakai, yang mencakup antara lain : * Rekruitmen donor.

* * * * * * *

Pengambilan darah donor. Pemeriksaan uji saring. Pemisahan darah menjadi komponen darah. Pemeriksaan golongan darah. Pemeriksaan kococokan darah donor dengan pasien. Penyimpanan darah di suhu tertentu Dan lain-lain.

Untuk melaksanakan tugas tersebut dibutuhkan sarana penunjang teknis dan personil seperti : * Kantong darah. * Peralatan untuk mengambil darah. * Reagensia untuk memeriksa uji saring, pemeriksaan golongan darah, kecocokan darah donor dan pasien. * Alat-alat untuk menyimpan dan alat pemisah darah menjadi komponen darah. * Peralatan untuk pemeriksaan proses tersebut. * Pasokan daya listrik untuk proses tersebut dan * Personil PMI yang melaksanakan tugas tersebut Peranan ketersediaan prasarana di atas sangat menentukan berjalannya proses pengolahan darah. Untuk itu pengadaan dana menjadi penting dalam rangka menjamin ketersediaan prasarana tersebut, PMI menetapkan perlunya biaya pengolahan darah ( service cost). "Service Cost " Besarnya jumlah Service Cost yang ditetapkan standar oleh PMI adalah sebesar Rp 128.500,- Namun demikian dalam prakteknya di beberapa rumah sakit, terutama swasta, jumlahnya bisa disesuaikan dengan keadaan RS-nya. oleh karena adanya kebijakan "subsidi silang". Bagi yang tak mampu, pembebasan service cost juga dapat dikenakan sejauh memenuhi prosedur administrasi yang berlaku. "Service cost" tetap harus dibayar walaupun pemohon darah membawa sendiri donor darahnya. Mengapa demikian? Karena bagaimanapun darah tersebut untuk dapat sampai kepada orang sakit yang membutuhkan darah tetap memerlukan prosedur seperti tersebut diatas. Demikian pula Service Cost tetap ditarik walaupun PMI telah menerima sumbangan dari masyarakat karena hasil sumbangan masyarakat tersebut masih jauh dari mencukupi kebutuhan operasional Unit Darah Daerah PMI DKI Jakarta. Penarikan service cost di Jakarta khususnya dapat dilakukan di : + Rumah Sakit Rumah sakit yang sudah mempunyai Bank Darah atau yang belum mempunyai Bank Darah tetapi permintaan darahnya banyak. Kemudian UTDD PMI DKI akan menagih setiap bulan ke rumah sakit tersebut, berdasarkan jumlah pemakaian darah. + UTDD ( Unit Transfusi Darah Daerah ) PMI DKI Jakarta Untuk rumah sakit-rumah sakit yang letaknya jauh dari UTDD dan permintaan darahnya sedikit/jarang maka service cost akan ditarik langsung

oleh UTDD. Setiap pembayaran service cost disertai tanda bukti pembayaran yang sah dari rumah sakit atau dari UTDD PMI DKI Jakarta. kembali ke atas 4. PEMAKAIAN DARAH + Pemecahan Darah menjadi Komponen Darah terdiri dari bagian-bagian atau komponen darah dengan fungsinya masing-masing. Komponen-komponen darah yang penting adalah eritrosit, leukosit, trombosit, plasma dan faktor pembekuan darah. Dengan kemajuan teknologi kedokteran, komponen-komponen darah tersebut dapat dipisahpisahkan dengan suatu proses. + Pengguna Darah sesuai Komponen Keuntungan terapi komponen darah, bagi penderita jelas, oleh karena hanya menerima komponen darah yang dibutuhkan. Darah dapat pula disimpan dalam bentuk komponen-komponen darah yaitu: eritrosit, luekosit, trombosit, plasma dan faktor-faktor pembekuan darah dengan proses tertentu yaitu dengan Refrigerated Centrifuge. kembali ke atas 5. GOLONGAN DARAH Apakah Golongan Darah itu? Golongan darah ditentukan adanya suatu zat/antigen yang terdapat dalam sel darah merah. Dalam system ABO yang ditemukan Lansteiner tahnu 1900, golongan darah dibagi: Gol Sel Darah Merah Plasma A Antigen A Antibodi B B Antigen B antibodi A AB Antigen A & B tak ada antibodi O Tak ada antigen Antibodi Anti A & Anti B Siapa yang menemukan asal muasal golongan darah pada manusia? Landsteiner adalah orang yang menemukan 3 dari 4 golongan darah dalam ABO system pada tahun 1900 dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan dilakukan dengan melakukan reaksi antara sel darah merah dan serum dari donor. Hasilnya adalah dua macam reaksi dan dan satu macam tanpa reaksi. Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah yang disebut golongan A dan B, atau samasekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O. Lantas, siapa yang menemukan golongan darah AB? Von Decastello dan Sturli pada tahun 1901 yang menemukan golongan darah AB di mana kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah merah sedangkan pada serum tidak ditemukan antibody. Apakah Rh/Rhesus Faktor itu? Rh Faktor adalah juga semacam sistem golongan darah, dengan melihat ada/tidak adanya antigen Rh di dalam sel darah merahnya. Apakah ada macam golongan darah lain?

Selain ABO dan Rh, masih ada banyak sistem penggolongan darah menurut antigen yang terdapat dalam sel darah merah antara lain : MWSP, Lutheran, Duffy, Lewis, Kell dan sebagainya. Berapa kalikah kita boleh menyumbangkan darah? Sebaiknya secara teratur, maksimal 4-6 kali setahun, atau 2-3 bulan sekali penyumbangan dengan jarak waktu sangat dekat adalah sangat berbahaya karena tidak baik untuk kesehatan.

http://tafany.wordpress.com/2009/03/22/hukum-donor-darah/ Hukum Donor Darah 22 Maret 2009 tafany Oleh Dina Nurita Sari

Pengertian Transfusi/ Donor Darah Transfusi memindahkan darah darah atau dari blood transfution kepada (bahasa orang lain Inggris) dalam adalah rangka

seseorang

menyelamatkan jiwanya. Darah adalah jaringan cair yang terdiri dari dua bagian, yaitu cairan yang disebut dengan plasma dan sel darah. Jadi, secara keseluruhan darah manusia kira-kira seperdua belas dari badan atau ditaksir sekitar lima liter. Dengan rincian persen berbentuk cairan atau plasma dan persen sisanya adalah sel darah yang terbagi lagi menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan butir pembeku (trambosit). Yang dimaksud dengan plasma darah adalah cairan yang berwarna kuning dan mengandung cairan yang berwarna kuning dan mengandung 91,0 persen air, 8,5 persen mineral, dan 0,1 persen sejumlah bahan organik seperti lemak, urea, asam urat, kolesterol, dan asam amino. Unsur kedua dari darah manusia adalah sel darah merah. Sel darah merah memerlukan protein dan zat besi. Dalam hal ini, wanita lebih membutuhkan zat besi dalam kadar yang tinggi karena sebagiannya terbuang ketika menstruasi dan zat besi diperlukan lebih banyak bagi wanita untuk perkembangan janin dan pembuatan air susu. Unsur ketiga dari darah manusia adalah sel darah putih. Dalam pelaksanaan transfusi darah, hal yang penting dan harus dicermati oleh pihak medis adalah golongan donor darah (yang menyumbangkan darah) dan golongan darah resepien (penerima darah). Golongan darah manusia terdiri dari golongan AB, A, B, dan O. Hal ini dimaksudkan agar ada kecocokan antara donor dengan resepien karena antara golongan donor darah dengan resepien

tidak semua bisa saling memberi dan menerima. Berikut ini, komposisi golongan darah manusia secara medis, yaitu: 1. Dilihat dari donor, yaitu: a. Golongan darah AB dapat memberi kepada AB. b. Golongan darah A dapat memberi kepada A, dan AB. c. Golongan darah B dapat memberi kepada B, dan AB. d. Golongan darah O dapat memberi kepada semua golongan darah. 2. Dilihat dari resepien, yaitu: a.. Golongan darah AB dapat menerima semua golongan. b. Golongan darah A dapat menerima kepada golongan darah A, dan O. c. Golongan darah B dapat menerima kepada golongan B, dan O. d. Golongan darah O hanya dapat menerima kepada golongan darah O. Fungsinya Masing-masing unsur darah dalam tubuh kita memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Plasma darah berfungsi untuk perantara penyaluran makanan, lemak, dan asam animo ke jaringan tubuh. Selain itu juga berfungsi untuk mengangkut bahan buangan seperti urea, asam urat, dan sebagian karbon dioksida, menyegarkan cairan jaringan tubuh dimana melalui cairan ini semua sel tubuh dapat menerima makanan. Sel darah merah bekerja sebagai system transport dari tubuh, mengantar semua bahan kimia, oksigen, dan zat makanan yang diperlukan oleh tubuh, menyingkirkan karbon dioksida dan hasil buangan lainnya serta mengatur panas ke seluruh tubuh. Sel darah putih berfungsi untuk mengepung daerah yang terkena infeksi atau cidera, menangkap organisme hidup dan menghancurkannya, menyingkirkan kotoran, menyediakan bahan pelindung tubuh dari serangan bakteri. Fungsi ini berhubungan dengan fungsi sel pembeku (trambosit), yaitu membekukan darah yang keluar dari anggota tubuh yang terluka atau cidera, sehingga darah tersebut dapat tertahan.

Setelah memahami fungsi darah bagi tubuh manusia. Maka manusia tidak dapat hidup tanpa darah karena semua jaringan tubuh memerlukan darah. Otak manusia membutuhkan darah yang mencukupi dan teratur. Jika tidak menerima darah dalam tempo lebih dari empat menit, maka sel otak akan mati. Jenis Donor Darah Ada dua macam donor darah yaitu : 1. Donor keluarga atau Donor Pengganti adalah darah yang dibutuhkan pasien dicukupi oleh donor dari keluarga atau kerabat pasien. 2. Donor Sukarela adalah orang yang memberikan darah, plasma atau komponen darah lainnya atas kerelaan mereka sendiri dan tidak menerima uang atau bentuk pembayaran lainnya. Motivasi utama mereka adalah membantu penerima darah yang tidak mereka kenal dan tidak untuk menerima sesuatu keuntungan. Syarat-syarat Calon Donor Darah 1. Umur 17 60 tahun 2. Berat badan 50 kg atau lebih 3. Kadar Hemogblin 12,5 g/dl atau lebih 4. Tekanan darah 120/140/80 - 100 mmHg 5. Nadi 50-100/menit teratur 6. Tidak berpenyakit jantung, hati, paru-paru, ginjal, kencing manis, penyakit perdarahan, kejang, kanker, penyakit kulit kronis. 7. Tidak hamil, menyusui, menstruasi (bagi wanita 8. Bagi donor tetap, penyumbangan 5 (lima) kali setahun 9. Kulit lengan donor sehat.

10. Tidak menerima transfusi darah/komponen darah 6 bulan terakhir. 11. Tidak menderita penyakit infeksi ; malaria, hepatitis, HIV/AIDS. 12. Bukan pencandu alkohol/narkob 13. Tidak mendapat imunisasi dalam 2/4 bulan terakhir. 14. Beritahu Petugas bila makan aspirin dalam 3 hari terakhir. Proses Transfusi Darah 1. Pengisian Formulir Donor Darah. 2. Pemeriksaan Darah Pemeriksaan golongan, tekanan darah dan hemoglobin darah.. 3. Pengambilan Darah Apabila persyaratan pengambilan darah telah dipenuhi barulah dilakukan pengambilan darah. 4. Pengelolahan Darah Beberapa usaha pencegahan yang di kerjakan oleh PMI sebelum darah diberikan kepada penderita adalah penyaringan terhadap penyakit di antaranya : a. Penyakit Hepatitis B b. Penyakit HIV/AIDS c. Penyakit Hipatitis C d. Penyakit Kelamin (VDRL) Waktu yang di butuhkan pemeriksaan darah selama 1-2 jam 5. Penyimpanan Darah Darah disimpan dalam Blood Bank pada suhu 26 derajat celcius. Darah ini dapat dipisahkan menjadi beberapa komponen seperti : PRC Thrombocyt Plasma Cryo precipitat Manfaat Donor Darah 1. Dapat mengetahui Golongan Darah Tanpa di Pungut Biaya. 2. Anda secara teratur memeriksakan kesehatan (tiap kali menjadi Donor/tiap 3

bulan sekali ) yang meliputi : Tekanan Darah, Nadi, dan Suhu Tinggi Badan, Berat Badan (Body Mass Index) Haemoglobine, Penyakit Dalam Penyakit Hipatitis B dan Hipatitis C Penyakit HIV/AIDS 3. Sekali menjadi Donor dapat menolong/menyelamatkan 3 orang pasien yang berbeda. 4. Darah anda dapat menyelamatkan jiwa orang lain secara langsung. 5. Pendonor yang secara teratur Mendonorkan Darah (setiap 3 Bulan) akan menurunkan Resiko Terkena penyakit Jantung sebesar 30 % (British Journal Heart) seperti serangan jantung Koroner dan Stroke. Pengambilan Darah 1. Oleh petugas yang berwenang. 2. Menggunakan peralatan sekali pakai. 3. 250-350 ml, tergantung berat badan. 4. Mengikuti Prosedur Kerja Standar. 5. Informed Consent : Darah diperiksa terhadap IMLTD (Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah) ; Hepatitis B, Hepatitis C, HIV, Sifilis). Tujuan Transfusi Darah

Memelihara dan mempertahankan kesehatan donor. Memelihara keadaan biologis darah atau komponen komponennya agar tetap bermanfaat. Memelihara dan mempertahankan volume darah yang normal pada peredaran darah (stabilitas peredaran darah). Mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah. Meningkatkan oksigenasi jaringan. Memperbaiki fungsi Hemostatis. Tindakan terapi kasus tertentu.

Hukum Transfusi Darah Kalau kita membuka lembaran Al-Quran dan Hadits, tidak ditemukan satu nash yang menjelaskan hukum donor darah. Jika demikian halnya, maka cara yang harus ditempuh untuk mendapatkan kejelasan hukumnya harus dilakukan ijtihad yang dilakukan secara jamai (kolektif). Karena masalah donor

berhubungan dengan kesehatan, maka tidak cukup ulama saja tapi juga dibutuhkan bidang ilmu kedokteran sehingga tidak terjadi hal yang dapat mengancam kesehatan si donor dan resepien. Menyumbangkan darahnya kepada seseorang yang membutuhkan adalah pekerjaan kemanusiaan yang sangat mulia. Karena dengan mendonorkan sebagian darahnya berarti seseorang telah memberikan pertolongan kepada orang lain, sehingga seseorang selamat dari ancaman yang membawa kepada kematian. Maka tidaklah salah jika orang Islam menyumbangkan darahnya kepada orang beragama non-Islam yang sangat membutuhkan darahnya. Karena menyumbangkan darahnya dengan ikhlas kepada siapa saja termasuk amal kemanusiaan yang amat dianjurkan oleh Islam. Seperti halnya orang memberi makan kepada orang lapar yang terancam akan mati. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Maidah ayat 32; Artinya: Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. (QS. Al-Maidah ayat 32). Setelah diteliti, ternyata dalam Al-Quran tidak ada ayat dan Hadits yang secara jelas melarang memberikan donor darah kepada orang yang membutuhkan. Maka kebolehan donor darah itu sejalan dengan kaidah Ushul Fiqh yang artinya: Pada asalnya hukum sesuatu itu tidak boleh sebelum ada dalil yang mengharamkannya. Dilihat dari urgensinya, donor darah dalam hukum Islam tidak lepas dari unsur kemashlahatan yang bersifat dharury, yaiu menyelamatkan jiwa manusia dalam keadaan darurat. Sebab jika tidak menggunakan sesuatu yang diharamkan, yaitu darah (benda najis), maka seseorang akan meninggal. Dalam hal ini, orang sakit yang kekurangan darah harus dibantu dengan donor darah. Kaidah Bahaya tidak boleh dihilangan dengan bahaya yang lain.

memberikan ketentuan hukum bahwa donor darah diperbolehkan jika dengan mendonorkan darahnya itu tidak membahayakan pihak pendonor. Tapi jika membawa bahaya atau mengancam keselamatan pihak donor, maka haram bagi seseorang untuk mendonorkan darahnya. Oleh krena itu, perlu ketelitian dari pihak medis. Kaidah Ushul Fiqh mengatakan: Sesuatu yang diperbolehkan karena terpaksa harus disesuaikan dengan kadar dibutuhkannya.

Dalam hal ini donor darah yang diberikan hanya sebatas untuk keperluan menolong resepien yang membutuhkannya. Maka selain itu, mengalirkan darah diluar alasan darurat, seperti marus yang untuk diminum, maka menjual dan meminumnya hukumnya haram. Hukum Menjual-belikan Donor Darah Kalau kita kembali kepada pengertian istilah donor darah, maka orang yang menyumbangkan darahnya itu semata-mata untuk menolong orang lain yang memerlukannya. Berarti niat pendonor hanya untuk kerja kemanusiaan, ia tidak mengharapkan imbalan berupa materi dari resepien. Ini mungkin bisa terjadi jika resepien mendapatkan darah dari donor yang bersifat langsung diberikan oleh donor tanpa melalui pihak ketiga. Namun permasalahan yang kita temukan dilapangan si resepien yang membutuhkan darah seperti dirumah sakit, ia tidak mendapatkannya secara Cuma-Cuma. Tapi ia harus membeli darah dengan cukup mahal. Permasalahan bukan lagi donor atau resepien, tapi bagaimana sekarang hukum menjual-belikan darah yang menurut hukum Islam tergolong benda najis. Berdasarkan Hadits riwayat Bukhari dan Muslim yang artinya: Semua darah itu najis, termasuk darah manusia. Imam Abu Hanifah dan Zahiri membolehkan menjual-belikan benda najis yang ada manfaatnya, seperti kotoran hewan seperti serbuk. Secara analogis mazhab ini membolehkan jual beli darah karena besar manfaatnya bagi manusia untuk keperluan transfusi darah untuk keperluan operasi dan sebagainya. Namun Imam Syafii mengharamkan jual beli benda najis termasuk darah . ayat Al-Quran menyatakan secara tegas bahwa darah termasuk benda yang diharamkan. Firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 3 yang artinya: Diharamkan bagimu (memakan) bangkai darah, daging babi (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah. (QS. Al-Maidah ayat 3). Benda yang diharamkan tidak boleh untuk dijual belikan. Berdasarkan Hadits Rasulullah SAW yang artinya: Sesungguhnya Allah jika mengharamkan sesuatu, maka mengharamkan juga harganya. (HR. Ahmad dan Abu Daud). Memperhatikan dua silang pendapat diatas, maka jual beli darah adalah sesuatu yang tidak pantas dan tidak etis. Sebab jika hal ini diperbolehkan, maka darah dijadikan ajang bisnis oleh manusia. Berkaitan jual beli darah

nampaknya sangat bertentangan dengan tujuan luhur dari donor darah, yaitu menyelamatkan jiwa manusia dari kebinasaan. Kesimpulan Menyumbangkan darahnya kepada seseorang yang membutuhkan adalah pekerjaan kemanusiaan yang sangat mulia. Karena dengan mendonorkan sebagian darahnya berarti seseorang telah memberikan pertolongan kepada orang lain, sehingga seseorang selamat dari ancaman yang membawa kepada kematian. Donor darah diperbolehkan jika dengan mendonorkan darahnya itu tidak membahayakan pihak pendonor. Tapi jika membawa bahaya atau mengancam keselamatan pihak donor, maka haram bagi seseorang untuk mendonorkan darahnya. Dalam hal ini donor darah yang diberikan hanya sebatas untuk keperluan menolong resepien yang membutuhkannya. Orang yang menyumbangkan darahnya itu semata-mata untuk menolong orang lain yang memerlukannya. Berarti niat pendonor hanya untuk kerja kemanusiaan, ia tidak mengharapkan imbalan berupa materi dari resepien, ini dalam hukum Islam diperbolehkan tapi jika darahnya itu diperjual belikan hukumnya haram. Saran Seharusnya PMI itu tidak boleh memperjual-belikan darah karena PMI itu mendapatkan darahnya dari orang yng ikhlas dan tidak membutuhkan berupa materi. Karena kalau darah itu diperjual-belikan berarti dia telah menyulitkan orang yang membutuhkan darah. Terutama dia menyulitkan orang yang tidak mampu untuk membayar sebuah darah karena darah itu mahal. Selain itu, PMI juga harus memberikan darah bagi orang yang membutuhkan dengan gratis atau percuma. DAFTAR PUSTAKA Pearce, Evelyn C. Anatomi dan Fisiolog untuk para medis, Alih Bahasa: Sri Yuliani Handoyo, Jakarta : PT. Gramedia, 1989. Qardhawi, Yusuf, Dr., Al-Halal Wa Al-Haram, Beirut : Maktabah Al-Islami, 1994, Cet. Ke-15.

Rusyd, Ibnu, Bidayatul Mujtahid, Mustafa Al-Babi Al-Halaby Wa Auladuhu, 1339. Sabiq, Sayyid, Fiqhus Sunnah , Lebanon : Dar Al-Fikri, 1981. Ditulis dalam Masail Fiqhiyah. 5 Komentar - komentar 5 Tanggapan - tanggapan ke Hukum Donor Darah 1. dedek maulana Says: 30 Desember 2009 pukul 19:02

bagai mana dikala kita mendonorkan darah dengan perbedaan agama ?? 2. miftah faried Says: 31 Januari 2010 pukul 18:11

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Informasi Sekedar meluruskan informasi di atas, PMI bukan menjual darah, yang di bayarkan kepada PMI adalah biaya yang dikeluarkan untuk peralatan, perlengkapan dan administrasi pengolahan darah. Seperti di jelaskan di atas, untuk donor darah diperiksa 4 parameter penyakit, HIV/AIDA, HBSaG, VDRL, HCV. dan itu membutuhkan alat untuk memeriksanya, nah biayanya itu didapat dari biaya yang dibayarkan kepada PMI. selain itu, kantong darah, peralatan pengolahan darah masih di import, otomatis biaya menjadi sangat besar, selain itu tidak adanya subsidi dari pemerintah, membuat biaya itu tidak dapat ditekan. Mengenai biaya, untuk saat ini bagi pemilik kartu jamkesmas/jamkesda/askeskin biaya ditanggung pemerintah, jadi pasien tidak perlu memikirkan biaya untuk darah, mungkin biaya yang dikeluarkan hanya biaya administrasi buat fotocopy persyaratan saja. (fotocopy dilakukan oleh pasien bukan oleh PMI) terimakasih atas perhatiannya dalam penyebaran informasi transfusi darah. mudah mudahan banyak yang mendonorkan darah secara sukarela sehingga tidak ada lagi praktek penjualan darah di bumi ini. Wassalammualaikum wr. wb. Miftah Faried/ Admin UTDC PMI Garut 3. lathiyfah Says: 3 Februari 2010 pukul 15:00

PMI ngga jualan darah kalee. kan emang butuh peralatan buat ngambil darah, selain itu darah pendonorkan harus dicek dulu. nah ngeceknya itu juga butuh biaya. jadi yang dijual bukan darahnya, tapi bahan2 donornya gitu deh. 4. miftah faried Says: 3 Februari 2010 pukul 16:51

joint our group say no to calo darah http://www.facebook.com/group.php?gid=291857140483 5. SerbaSerbaCom Says: 16 Maret 2010 pukul 21:54

wah golongan darah O semua di borong!