done diagnosis and treatment of acne (2)
DESCRIPTION
home workTRANSCRIPT
1
Diagnosis dan Pengobatan Jerawat
Jerawat adalah penyakit inflamasi kulit kronis yang merupakan kelainan kulit
yang paling umum di Amerika Serikat. Terapi menargetkan empat faktor yang
bertanggung jawab terhadap pembentukan lesi: peningkatan produksi sebum,
hiperkeratinisasi, kolonisasi Propionibacterium acnes, dan hasil reaksi inflamasi.
Tujuan pengobatan meliputi pencegahan jaringan parut, pengurangan morbiditas
psikologis, dan resolusi lesi. Penggolongan jerawat yang berdasarkan jenis dan tingkat
keparahan lesi dapat membantu memandu pengobatan. Retinoid topikal efektif dalam
mengobati lesi inflamasi dan non inflamasi dengan mencegah komedo, mengurangi
komedo yang ada, dan menargetkan peradangan. Benzoil peroksida adalah agen
bakterisida over-the-counter (tanpa memerlukan peresepan) yang tidak menyebabkan
resistensi bakteri. Antibiotik topikal dan oral efektif sebagai monoterapi, tetapi lebih
efektif bila dikombinasikan dengan retinoid topikal. Penambahan benzoil peroksida
pada terapi antibiotik mengurangi risiko resistensi bakteri. Isotretinoin oral disetujui
untuk pengobatan jerawat parah yang membandel dan dapat dengan aman diberikan
menggunakan program iPLEDGE. Setelah tujuan pengobatan tercapai, terapi
pemeliharaan harus dimulai. Ada bukti yang cukup untuk merekomendasikan
penggunaan terapi laser dan cahaya. Rujukan ke dokter kulit harus dipertimbangkan
jika tujuan pengobatan tidak terpenuhi.
Jerawat adalah gangguan kulit yang paling umum di Amerika Serikat, mengenai 40
sampai 50 juta orang dari segala usia dan ras. Hasil yang berpotensi meliputi jaringan parut
fisik, hiperpigmentasi persisten, dan gejala sisa psikologis.
Patogenesis
Jerawat adalah penyakit peradangan kronis yang melibatkan unit pilosebasea. Hal ini
ditandai dengan erupsi komedo yang berada dalam folikel, yang didahului dengan sebuah
mikrokomedo. Empat faktor utama yang menyebabkan pembentukan lesi jerawat: (1)
peningkatan produksi sebum oleh kelenjar sebasea, di mana androgen memiliki peran
penting; (2) hiperkeratinisasi folikel, yang menyebabkan mikrokomedo akhirnya membesar
menjadi sebuah komedo; (3) pengkolonisasian folikel oleh Propionibacterium acnes anaerob;
dan (4) reaksi inflamasi. Peristiwa inflamasi dapat dimulai sebelum hiperkeratinisasi folikel.
Terapi saat ini menargetkan empat faktor tersebut untuk pengontrolan akut flare dan
perawatan jangka panjang.
2
Evaluasi
Jerawat didiagnosis berdasarkan identifikasi lesi. Spektrum lesi jerawat terentang dari
komedo noninflamasi terbuka atau tertutup (blackheads dan whiteheads; Gambar 1) sampai
lesi inflamasi, yang bisa berupa papula, pustula, atau nodul (Gambar 2 sampai 4). Lesi paling
sering terjadi pada wajah, leher, dada, dan punggung, di mana terdapat konsentrasi kelenjar
sebasea yang lebih tinggi. Kondisi lain dapat mirip dengan jerawat, dan bahkan termasuk
kepada jerawat dalam istilah nomenklaturnya, tetapi tanpa disertai komedo. Tabel 1
menguraikan diagnosis untuk jerawat. Penggolongan jerawat berdasarkan jenis lesi dan
keparahannya dapat membantu dalam menentukan terapi mana yang cocok (Gambar 5);
Namun, tidak ada konsensus tentang sistem penilaian yang terbaik.
Gambar 1. Lesi jerawat non inflamasi yang terdiri dari komedo terbuka dan tertutup.
Gambar 2. Lesi jerawat inflamasi ringan dengan komedo dan beberapa papula dan pustula.
3
Gambar 3. Lesi jerawat inflamasi sedang dengan beberapa komedo, papula dan pustula, dan
sedikit nodul.
Gambar 4. Lesi jerawat inflamasi berat dengan komedo, beberapa papula dan pustula, nodul
multipel, dan jaringan parut.
Gambar 5. Pendekatan berdasarkan tingkat keparahan untuk mengobati jerawat.
Tabel 1. Diagnosis banding Jerawat
Diagnosis Ciri-ciri yang membedakan
Folikulitis bakterial Erupsi tiba-tiba; menyebar dengan garukan
atau mencukur; distribusinya bervariasi
Jerawat yang diinduksi obat-obatan Penggunaan androgen, hormon
adrenokortikotropik, bromida, kortikosteroid,
kontrasepsi oral, iodida, isoniazid, lithium,
4
fenitoin (Dilantin)
Hidradenitis supuratif Komedo ganda; dimulai sebagai bisul yang
terasa sakit; saluran sinus.
Miliaria "Ruam panas" dalam merespon eksersi atau
paparan panas; papula nonfollikular, pustula,
dan vesikula
Dermatitis perioral Papula dan pustula yang terbatas pada dagu
dan lipatan nasolabial; zona jernih di sekitar
perbatasan vermilion
Pseudofolikulitis barbae Mengenai orang yang berambut keriting yang
rutin mencukur dengan ketat
Rosasea Eritema dan telangiektasias; tidak ada
komedo
Dermatitis seboroik Sisik berminyak dan makula atau papula
perpaduan warna kuning-merah
Pengobatan
TERAPI TOPIKAL : PERESEPAN
Retinoid topikal adalah agen serbaguna dalam pengobatan jerawat (Tabel 2).
mencegah pembentukan komedo dan mengurangi jumlah komedo, sehingga retinoid topikal
berguna dalam melawan atau mengobatan lesi non inflamasi. Retinoid topikal juga memiliki
sifat anti-inflamasi, sehingga berguna dalam pengobatan lesi inflamasi. Retinoid topikal
diindikasikan sebagai monoterapi untuk jerawat non inflamasi dan sebagai terapi kombinasi
dengan antibiotik untuk mengobati jerawat inflamasi. Selain itu, berfungsi untuk
pemeliharaan setelah tujuan pengobatan tercapai dan obat sistemik dihentikan. Secara
keseluruhan, adapalene (Differin) adalah retinoid topikal yang ditoleransi paling baik. Bukti
terbatas menunjukkan bahwa tazarotene (Tazorac) lebih efektif daripada adapalene dan
tretinoin (Retin-A). Tidak ada bukti bahwa formulasi apapun unggul dari yang lainnya.
Tabel 2. Retinoid Topikal Pilihan Untuk Pengobatan Acne Vulgaris
Agen FDA
pregnancy
category
Efek samping Formulasi yang
tersedia
Estimasi
biaya generik
(merek)*
Adapalene
(Differin)
C Eritema lokal,
mengelupas,
Krim, lotion (0.1%)
Gel (0.1%, 0.3%)
$125 ($363)
5
kering, pruritus,
rasa tersengat
Gel adapalene /
benzoil peroksida
(Epiduo) (0,1% /
2,5%)
NA ($269)
Tazarotene
(Tazorac)
X Eritema lokal,
mengelupas,
kering, pruritus,
rasa tersengat
Krim, gel (0.05%,
0.1%)
NA ($240)
Tretinoin
(Retin-A)
C Eritema lokal,
mengelupas,
kering, pruritus,
rasa tersengat
Krim (0.025%,
0.05%, 0.1%)
Gel (0.001%,
0.025%, 0.05%)
Microsphere gel
(0.04%, 0.1%)
$27 ($130)
$24 ($19
sampai $105)
NA ($170)
FDA = U.S Food and Drug Administration; NA = tidak tersedia.
*--Perkiraan harga eceran pengobatan dalam satu bulan berdasarkan informasi yang diperoleh
dari http://www.lowestmed.com (diakses 18 September 2012).
Antibiotik topikal digunakan terutama untuk pengobatan jerawat inflamasi atau
campuran ringan sampai sedang. Klindamisin dan eritromisin adalah yang paling banyak
dipelajari (Tabel 3). keduanya kadang-kadang digunakan sebagai monoterapi, tetapi lebih
efektif dalam kombinasi dengan retinoid topikal. Karena kemungkinan bahwa antibiotik
topikal dapat menyebabkan resistensi, dianjurkan agar benzoil peroksida ditambahkan ke
dalam rejimen ini.
Tabel 3. Antibiotik Topikal Pilihan Untuk Pengobatan Acne Vulgaris
Agen FDA pregnancy
category
Efek samping Formulasi yang
tersedia
Estimasi biaya
generik
(merek)*
Klindamisin B Eritema lokal,
mengelupas,
kering, pruritus,
rasa terbakar,
berminyak
Busa, gel, lotion,
solusio (0.1%)
Gel
klindamisin /
benzoil
peroksida
$12 sampai $96,
tergantung pada
formulasi ($46
sampai $213)
$107 ($210)
6
(benzaclin)
(1% / 5%,
1.2% / 2.5%)
Gel
klindamisin /
tretinoin (Veltin,
Ziana; 1.2% /
0.025%)
Eritromisin B Eritema lokal,
mengelupas,
kering, pruritus,
rasa terbakar,
berminyak
Gel, solusio,
salep (2%)
Gel eritromisin /
benzoil
peroksida
(Benzamycin)
(3% / 5%)
$25 (NA)
$62 ($313)
CATATAN: Antibiotik topikal lebih efektif bila dikombinasikan dengan retinoid topikal.
FDA = US Food and Drug Administration; NA = tidak tersedia.
*--Perkiraan harga eceran pengobatan satu bulan berdasarkan informasi yang diperoleh dari
http://www.lowestmed.com (diakses 18 September 2012).
Tabel 4 merangkum terapi topikal tambahan yang tersedia. Asam azelaic harus
dipertimbangkan untuk digunakan pada wanita hamil. Formulasi krim (Azelex) disetujui oleh
US Food and Drug Administration (FDA) untuk pengobatan acne vulgaris, tetapi gel
(Finacea) secara signifikan memiliki bioavailabilitas yang lebih baik. Ini memiliki efek
campuran antimikroba dan antikomedonal, dan mungkin efektif untuk pengobatan jerawat
inflamasi atau campuran ringan sampai sedang.
Tabel 4. Terapi Non Antibiotik Topikal Pilihan Untuk Pengobatan Acne Vulgaris
Agen FDA pregnancy
category
Efek samping Formulasi yang
tersedia
Estimasi biaya
generik
(merek)*
asam azelaic B Hipopigmentasi,
rasa terbakar,
rasa tersengat,
kesemutan,
Krim (Azelex,
20%; di gunakan
untuk acne
vulgaris)
NA ($210)
7
pruritus Gel (Finacea,
15%; digunakan
untuk rosasea)
Benzoil
peroksida
C Kulit kering,
eritema lokal
Batangan, krim,
gel, lotion, pad,
pencuci (2.5%
sampai 10%)
$5 tanpa
peresepan
$8 sampai $36
dengan
peresepan (NA)
Dapson C Berminyak
lokal,
terkelupas,
kering, eritema
Gel (Aczone,
5%)
NA ($193)
Asam salisilat C Kering, iritasi
kulit ringan
Krim, penutup,
busa, gel, likuid,
lotion, salep,
pad, pasta,
shampo, sabu,
solusio, stik
(0.5% sampai
3%)
$5 tanpa
peresepan
FDA = US Food and Drug Administration; NA = tidak tersedia.
*--Perkiraan harga eceran pengobatan satu bulan berdasarkan informasi yang diperoleh dari
http://www.lowestmed.com dan http://www.drugstore.com (diakses 18 September 2012).
Dapson adalah agen pertama dalam kelas baru obat jerawat topikal yang mendapat
persetujuan FDA dalam 10 tahun terakhir. Meskipun ini adalah antibiotik, sepertinya
memperbaiki jerawat dengan menghambat peradangan. Dalam studi, dapson sedikit lebih
efektif dibanding plasebo dalam mengurangi lesi inflamasi dan non inflamasi, tetapi tidak
pernah dibandingkan dengan agen topikal lainnya. Tidak seperti dapson oral, tidak ada bukti
bahwa formulasi topikal menyebabkan anemia hemolitik atau reaksi kulit yang parah.
TERAPI TOPIKAL: TANPA MEMBUTUHKAN PERESEPAN
Benzoil peroksida adalah agen bakterisida over-the-counter yang tersedia dalam
beragam konsentrasi dan formulasi. Tidak ada bentuk tertentu yang telah terbukti lebih baik
daripada yang lain. Benzoil peroksida bersifat unik sebagai antimikroba karena tidak
8
diketahui dapat meningkatkan resistensi bakteri. Hal ini paling efektif untuk pengobatan
jerawat campuran ringan sampai sedang bila digunakan dalam kombinasi dengan retinoid
topikal. Benzoil peroksida juga dapat ditambahkan ke rejimen yang meliputi antibiotik
topikal dan oral untuk mengurangi risiko resistensi bakteri.
Asam salisilat tersedia dalam berbagai produk pembersih over-the-counter. Produk ini
memiliki sifat antikomedonal dan kurang kuat dibandingkan retinoid topikal, hanya ada
sedikit penelitian terbatas berkualitas tinggi yang meneliti efektivitasnya.
TERAPI ORAL
Antibiotik oral efektif untuk pengobatan jerawat sedang sampai berat (Tabel 5).
Antibiotik yang dipelajari paling baik meliputi tetrasiklin dan eritromisin. Berdasarkan
konsensus ahli tentang efektivitas relatif, American Academy of Dermatology
merekomendasikan untuk menggunakan doxycycline dan minocycline (Minocin) daripada
tetrasiklin. Trimetoprim / sulfametoksazol (Bactrim, Septra) dan trimetoprim tunggal dapat
digunakan jika tetrasiklin atau eritromisin tidak dapat ditoleransi. Karena potensi resistensi
bakteri dengan penggunaan antibiotik oral, dianjurkan agar benzoil peroksida ditambahkan ke
rejimen antibiotik oral. Tetrasiklin lebih disukai daripada eritromisin karena tingkat yang
lebih tinggi akan resistensi yang berhubungan dengan eritromisin.
Tabel 5. Antibiotik Oral Pilihan Untuk Pengobatan Acne Vulgaris
Agen FDA pregnancy
category
Efek samping Formulasi yang
tersedia
Estimasi biaya
generik
(merek)*
Doksisiklin D Fotosensitif,
pseudotumor
cerebri, iritasi
esofagus
50 sampai 100
mg sekali atau
dua kali per hari
$15 ($71 sampai
$363)
Eritomisin B Gangguan
gastrointestinal
250 sampai 500
mg dua sampai
empat kali
perhari
$73 sampai
$340 (NA)
Minosiklin
(minocin)
D Disfungsi
vestibular,
fotofobia,
50 sampai 100
mg sekali atau
dua kali perhari
$21 sampai $59
($173 sampai
$675)
9
hepatotoksisitas,
reaksi mirip
lupus,
pseudotumor
cerebri
Tertrasiklin C Gangguan
gastrointestinal,
fotosensitifitas,
pseudotumor
cerebri
250 sampai 500
mg seklai atau
dua kali perhari
$8 (NA)
Trimetoprim /
sulfametoksazol
(Bactrim,
Septra)
C Reaksi alergi 160/800 mg dua
kali perhari
$33 ($194)
FDA = US Food and Drug Administration; NA = tidak tersedia.
*--Perkiraan harga eceran pengobatan satu bulan berdasarkan informasi yang diperoleh dari
http://www.lowestmed.com (diakses 18 September 2012).
Setelah target pengobatan individu telah terpenuhi, antibiotik oral dapat dihentikan
dan diganti dengan retinoid topikal untuk terapi pemeliharaan. Retinoid topikal cukup untuk
mencegah kekambuhan pada kebanyakan pasien dengan acne vulgaris, terutama jika penyakit
ini awalnya diklasifikasikan sebagai derajat ringan atau sedang. Jika jerawat pasien awalnya
tergolong inflamasi berat, benzoil peroksida dengan atau tanpa antibiotik dapat ditambahkan
untuk terapi pemeliharaan.
Isotretinoin oral disetujui oleh FDA untuk pengobatan jerawat parah yang
membandel. Bukti menunjukkan bahwa isotretinoin juga berguna untuk jerawat yang kurang
parah tetapi resisten pengobatan. Dosis biasa untuk pengobatan jerawat parah yang resisten
adalah 0,5-1,0 mg per kg per hari selama sekitar 20 minggu, atau dosis kumulatif 120 mg per
kg. Kekambuhan awal dapat diminimalkan dengan dosis harian 0,5 mg atau kurang per kg.
Total dosis kumulatif kurang dari 120 mg meningkatkan tingkat kekambuhan, dan dosis lebih
dari 150 mg meningkatkan kejadian efek samping tanpa menghasilkan manfaat yang lebih
besar. Sekitar 40 persen pasien mencapai remisi jangka panjang dengan 120 mg dosis
kumulatif, 40 persen memerlukan pengobatan ulang dengan terapi topikal atau antibiotik oral,
dan 20 persen memerlukan pengobatan ulang dengan isotretinoin. Pasien dengan jerawat
10
sedang dapat merespon dosis rendah (0,3 mg per kg per hari) dan mengalami efek samping
yang lebih sedikit.
Dokter, distributor, apotek, dan pasien harus mendaftar dalam program iPLEDGE
(http://www.ipledge program.com) sebelum menggunakan isotretinoin. Program ini dibuat
untuk mencegah kehamilan pada pasien yang memakai obat. Isotretinoin adalah teratogen
potensial dan berhubungan dengan abnormalitas wajah, mata, telinga, tengkorak, sistem saraf
pusat, sistem kardiovaskuler, timus, dan kelenjar paratiroid. Tes kehamilan negatif
diamanatkan untuk dilakukan sebelum memulai terapi, kemudian setiap bulan sebelum
menerima resep isi ulang, segera setelah mendapat dosis terakhir, dan satu bulan setelah
mendapat dosis terakhir. Penggunaan isotretinoin telah diakui memperburuk depresi dan
meningkatkan risiko bunuh diri, tetapi tidak ada hubungan kausal yang telah ditetapkan.
Pemantauan laboratorium diperlukan selama terapi, termasuk hitung darah lengkap, panel
lipid puasa, dan pengukuran kadar transaminase hati. Efek samping yang umum meiputi sakit
kepala, kulit dan membran mukosa kering, dan gangguan gastrointestinal.
Beberapa kontrasepsi oral yang mengandung estrogen disetujui oleh FDA untuk
pengobatan jerawat. Agen ini umumnya dianggap terapi lini kedua, tetapi mereka dapat
dianggap pengobatan lini pertama pada wanita dengan jerawat onset dewasa atau kambuh
perimenstrual. Sebuah review Cochrane tahun 2009 menemukan bahwa agen ini efektif
dalam mengurangi lesi inflamasi dan noninflamasi. Namun, tidak ada bukti yang cukup untuk
merekomendasikan satu agen di atas agen yang lainnya, termasuk yang disetujui FDA
dibandingkan dengan mereka yang tidak (disetujui). Terdapat juga ketiadaan bukti untuk
mendukung penggunaan mereka di atas terapi lain yang telah dipelajari.
Spironolakton (aldactone) adalah antagonis reseptor androgen dengan efektivitas yang
tidak jelas dalam pengobatan jerawat. Ini biasanya digunakan sebagai agen lini kedua atau
ketiga, atau sebagai alternatif isotretinoin untuk wanita yang tidak dapat menggunakan obat
tersebut. Sebuah tinjauan sistematis tahun 2009 menemukan ketidak cukupan bukti untuk
merekomendasikan penggunaan spironolakton untuk pengobatan jerawat. Efek samping yang
umum terjadi meliputi ketidakteraturan menstruasi dan nyeri payudara. Ini adalah diuretik
hemat kalium dan dapat menyebabkan hiperkalemia berat. Selain itu, ini adalah teratogen
yang potensial.
PEMILAHAN: REKOMENDASI KUNCI UNTUK PRAKTEK
Rekomendasi klinis Derajat pembuktian Referensi
Retinoid topikal efektif A 2, 5, 6
11
dalam pengobatan jerawat
non inflamasi dan inflamasi.
Antibiotik oral efektif untuk
pengobatan jerawat sedang
sampai parah.
A 2, 5
Benzoil peroksida harus
digunakan bersamaan dengan
antibiotik topikal dan oral
untuk mengurangi risiko
resistensi bakteri.
C 2
Setelah tujuan pengobatan
tercapai, antibiotik oral harus
diganti dengan retinoid
topikal untuk terapi
pemeliharaan.
C 2
Antibiotik topikal lebih
efektif bila digunakan
bersama dengan retinoid
topikal.
A 2, 5
Kontrasepsi oral kombinasi
dapat digunakan untuk
mengobati jerawat inflamasi
dan non inflamasi.
A 19
A = konsisten, pembuktian berorientasi pasien berkualitas baik; = tidak konsisten atau
pembuktian berorientasi pasien berkualitas terbatas B; C = konsensus, pembuktian
berorientasi penyakit, praktek yang biasa dilakukan, pendapat ahli, atau kasus serial. Untuk
informasi tentang sistem rating pembuktian SORT, kunjungi
http://www.aafp.org/afpsort.xml.
TERAPI LASER DAN CAHAYA
Terapi cahaya dan laser dapat digunakan untuk pengobatan jerawat. Contohnya
meliputi cahaya tampak, laser pulsed-dye, dan terapi fotodinamik. Terdapat bukti yang cukup
untuk merekomendasikan penggunaan rutin terapi ini untuk pengobatan jerawat. Studi
produk ini biasanya kurang terkontrol, memiliki ukuran sampel yang kecil, jangka pendek,
12
dan tidak membandingkan terapi ini dengan pengobatan farmakologis yang telah divalidasi.
Tidak ada pedoman yang telah dibuat tentang dosis optimal, perangkat, waktu, dan frekuensi
yang harus digunakan.
TERAPI LAINNYA
Tabel 6 merangkum terapi lainnya yang digunakan dalam pengobatan jerawat, dengan
berbagai tingkat bukti untuk mendukung penggunaannya.
Tabel 6. Terapi Lainnya Untuk Pengobatan Jerawat
Terapi Bukti
Akupunktur Akupunktur Ah-shi tidak lebih baik dari
pengobatan akupunktur pada umumnya
Menghindari konsumsi coklat atau gula Tidak ada bukti keefektifan
Biofeedback Dapat meningkatkan respon terhadap
pengobatan medis untuk jerawat
Chemical peel (glycolic / asam salisilat) Tidak ada penelitian keefektifan
Pengangkatan komedo Dapat membantu pada komedo yang resisten
pengobatan dan memberikan reduksi jangka
pendek dalam jumlah lesi non inflamasi
Steroid intralesi Dapat memperbaiki lesi kistik besar tunggal
Mikrodermabrasi Tidak ada bukti keefektifan
Minyak pohon teh (Melaleuca alternifolia) Efektif untuk reduksi total lesi papula,
pustula, dan komedo pada jerawat ringan
sampai sedang
Penilaian Ulang Dan Rujukan
Tujuan pengobatan pada pasien dengan jerawat meliputi pencegahan jaringan parut,
pengurangan morbiditas psikologis, dan resolusi lesi non inflamasi dan inflamasi. Terapi
harus dilanjutkan selama minimal delapan minggu sebelum respon pengobatan dapat secara
akurat dinilai. Rujukan ke dokter kulit harus dipertimbangkan saat tujuan pengobatan tidak
tercapai atau ketika ada jaringan parut yang signifikan.