dokumen - birang.weebly.com · mengingat : 1 undang-undang republik indonesia nomor 6 tahun 2014...
TRANSCRIPT
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENEGAH KAMPUNG
( RPJM - KAMPUNG )
TAHUN 2016 - 2021
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DOKUMEN
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
KECAMATAN GUNUNG TABUR
KEPALA KAMPUNG BIRANG
KEPUTUSAN KEPALA KAMPUNG BIRANG
Nomor : 01 Tahun 2016
T E N T A N G
TIM PENYUSUN RPJMKam
TAHUN 2016-2021
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA KAMPUNG BIRANG
Menimbang : a bahwa untuk mewujudkan visi dan misi Kampung maka pemerintah
Kampung harus menyusun Rencana Kerja Pembangunan Jangka Menengah
Kampung (RPJM Kampung)
b bahwa RPJM Kampung yang dimaksud pada huruf a merupakan rencana
strategis pembangunan Kampung dalam jangka 6 (enam) tahun yang
ditetapkan dengan Peraturan Kampung
c
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan
b perlu ditetapkan Keputusan Kepala Kampung Birang
Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa;
2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa;
3
4
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2014 Tentang
perubahan atas peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang peraturan
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014
Tentang Pedoman Pembangunan Desa;
5 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014
Tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa;
6 Permen Desa PDT dan Transmigrasi No. 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan Lokal Berskala
Desa;
7
8
Permen Desa PDT dan Transmigrasi No. 2 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Tata Tertib Dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa;
Peraturan Bupati Berau Nomor 32 Tahun 2O14 tentang Perubahan atas
Peraturan Bupati Berau Nomor 20 Tahun 2O13 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Kampung dan Alokasi Dana Kampung di Kabupaten Berau
(Lembaran Daerah Kabupaten Berau Tahun 2O14 Nomor 32).
Memperhatikan : 1. Keputusan Musyawarah Kampung Birang Tanggal 3 Januari 2016 Tentang
Pembentukan Tim 11 RPJMK Kampung Birang
1. Warna merah pada nama nagari
harap di ganti dengan hitam
2. Namaq nagari disesuaikan 3. Ini contoh bs di ubah sesuai
versi dinagari masing-masing
MEMUTUSKAN
PERTAMA : Menetapkan nama–nama Tim Penyusun RPJM Kampung sebagai perwakilan
Kampung dalam penyusunan RPJM Kampung 2016-2021 sebagaimana
tersebut namanya dalam lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Nama – nama yang tersebut dalam lampiran Keputusan ini mempunyai tugas
dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Penyelarasan data Kampung dan arah kebijakan pembangunan
Kabupaten/Kota;
b. Melakukan Pengkajian keadaan Kampung dan Melaporkan kepada Kepala
Kampung
c. penyusunan rancangan RPJMKam dan
d. Penyempurnaan rancangan RPJMKam
KETIGA :
Segala biaya yang ditimbulkan akibat ditetapkannya Keputusan ini
dibebankan pada APB Kampung Birang Tahun 2016
KEEMPAT : Apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan keputusan ini akan dilakukan
perbaikan sebagimana mestinya.
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan
Ditetapkan di : Kampung Birang
Pada Tanggal : 04 Januari 2016
Kepala Kampung Birang
SAKRANI.
Tembusan :
1. Bapak Bupati Berau di Tanjung Redeb.
2. Bapak Camat Kecamatan Gunung Tabur
3. Ketua BPK Birang
4. Arsip
Lampiran : Keputusan Kepala Kampung Birang
Nomor : 03 Tahun 2016
Tanggal : 04 Januari 2016
Tentang : Pengangkatan Tim Penyusun RPJM Kampung
Birang Kec. Gunung Tabur Kab. Berau
tahun 2016-2021
NAMA NAMA TIM PENYUSUN RPJM KAMPUNG BIRANG
KECAMATAN GUNUNG TABUR TAHUN 2016
NO NAMA ALAMAT JABATAN UNSUR
1 MULYADI RT 01 BIRANG KETUA SEK KAM
2 SUNARTI RT 01 BIRANG SEKRETARIS KAUR UMUM
3 PENDY PRATAMA RT 01 BIRANG ANGGOTA LPMK
4 SURIANSYAH RT 01 BIRANG ANGGOTA KETUA RT 01
5 TAHIR RT 02 BIRANG ANGGOTA KETUA RT 02
6 KADANG RT 02 BIRANG ANGGOTA KAUR PEMERINTAHAN
7 WIRSON RT 02 BIRANG ANGGOTA KAUR PEMBANGUNAN
8 MUSTAPA RT 01 BIRANG ANGGOTA
KELOMPOK TANI
9 RITA SUSANTI RT 02 BIRANG ANGGOTA BENDAHARA KAMPUNG
10 SAMSUDIN RT 02 BIRANG ANGGOTA TOKOH MASYARAKAT
Ditetapkan di : Kampung Birang
Pada Tanggal : 04 Januari 2016
Kepala Kampung Birang
SAKRANI.
SAMBUTAN
KEPALA KAMPUNG BIRANG
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung (RPJMKam) Birang Kecamatan
Gunung Tabur Kabupaten Berau ini merupakan dokumen perencanaan strategis jangka
menengah Kampung selama 6 tahun dan di tetapkan dengan Peraturan Kampung
(Perkam). Salah satu agenda kampung dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik
adalah dengan membangun sistem perencanaan yang baik dan berpihak pada masyarakat
yang dilakukan secara partisipatif. Dengan adanya perencanaan yang baik, maka cita-cita
untuk mensejahterakan masyarakat dapat dilakukan secara terencana dan terukur. RPJM
Kampung Birang ini disusun untuk mewujudkan perencanaan pembangunan kampung
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan keadaan setempat; menciptakan rasa
memiliki dan tanggungjawab masyarakat terhadap program pembangunan di kampung;
memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan di kampung; dan
menumbuhkembangkan serta mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan di
kampung.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2005 tentang Kampung pasal 64
disebutkan bahwa Kampung diwajibkan memiliki perencanaan jangka menengah (RPJM)
dan perencanaan tahunan ( RKP Kampung ). Dengan adanya Alokasi Dana Kampung ( ADK )
Perencanaan Kampung menjadi sesuatu yang sangat urgent untuk dilakukan karena
dengan perencanaan ini implementasi ADD menjadi tepat sasaran dan terukur,
penyusunan RPJM ini juga mengacu pada Undang-undang Desa No.6 Tahun 2014 dan
Permendagri 114 Tahun 2015 Tentang Pedoman Perencanaan Pembangunan
Desa/Kampung.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan RPJM Kampung Birang 2016-2021, terutama Tim Penyusun RPJM Kampung
Birang dan pihak-pihak yang telah membantu. Namun demikian RPJM ini belumlah menjadi
RPJMKam yang sempurna sehingga masih perlu penyempurnaan. Semoga RPJM Kampung
ini menjadi acuan dalam pembangunan di Kampung Birang. Dan Pihak-pihak yang
berkepentingan dalam pembangunan kampung. Terima Kasih.
Maret, 2016
Kepala Kampung Birang
SAKRANI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka mengimplementasikan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014
tentang Desa dan Permendagri No. 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan
Desa dimana kegiatan perencanaan pembangunan kampung adalah proses atau
kegiatan dan tahapan kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah Kampung
dengan melibatkan Badan Permusyawaratan Kampung (BPK) dan unsur masyarakat
secara partisipatif guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya kampung dalam
rangka mencapai tujuan pembangunan Kampung terhadap proses penyelenggaraan
suatu kemandirian dengan memanfaatkan segenap potensi sumberdaya yang ada,
maka sudah menjadi keniscayaan pemerintah Kampung yang dipimpin oleh Kepala
Kampung membuat sebuah perencanaan pembangunan untuk mengarahkan
pelaksanaan Pembangunan Kampungnya sendiri tanapa partisipasi masyarakat secara
keseluruhan sehingga semangat kampung membangun juga harus diiringi dengan
semangat peduli kampung sesuai dengan harapan masyarakat agar terciptanya
kenyamanan, kesejahteraan dan ketentraman.
Pemberlakuan Undang-Undang tersebut juga merupakan sebuah tantangan
terhadap daerah, karena daerah semakin dituntut untuk mampu mengembangkan
kreatifitas lokal untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai hal
tersebut, kampung perlu menghimpun berbagai kemampuan dan kepentingan dengan
melibatkan seluruh stakeholder sebagai langkah awal perwujudan dari harapan
kedepan. Pemikiran ini harus dituangkan dalam suatu bentuk perencanaan
pembangunan kampung.
Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan
yang tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumberdaya yang
tersedia, sedangkan pembangunan adalah upaya yang dilakukan oleh semua
komponen masyarakat dalam rangka mencapai tujuan bernegara dimana dalam
pelaksanaannya pembangunan membutuhkan waktu dan pengalokasian sumberdaya
dan waktu agar dapat berjalan secara efektif, efisien dan transparan.
2
Berdasarkan kepada Permendagri Nomor 114 tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa yang harus disiapkan baik pada Tingkat Nasional maupun Tingkat
Daerah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Kerja
Pemerintahan, maka pemerintah Kampung Birang menyusun Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Kampung tahun 2016 - 2021.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) merupakan dokumen
perencanaan komprehensif 6 (enam) tahunan yang dijadikan sebagai dokumen publik
Pemerintahan Kampung. Berbagai tahapan proses penyusunannya dilakukan dengan
melibatkan seluruh masyarakat dan kelompok - kelompok yang ada di Kampung
Birang. Keterlibatan tersebut diwadahi dalam forum- forum musyawarah.
Penyusunan RPJM Kampung Birang tahun 2016 - 2021 ini dirumuskan dalam visi
misi arah kebijakan dan rencana program Pemerintahan Kampung terpilih yang terdiri
dari berbagai unsur masyarakat yang ada di Kampung Birang seperti tokoh adat, tokoh
masyarakat, kelompok tani, kelompok perempuan dan generasi muda serta tokoh
agama. Untuk kesinambungan program RPJM ini merupakan cerminan kesepakatan
seluruh unsur pelaku pembangunan yang juga mengacu pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Nasional dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Kampung (RPJMK) yang bertujuan untuk menjamin terciptanya sinergi kebijakan dan
sinkronisasi program secara vertikal antara tingkat pemerintahan yang ada.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan dari penyusunan RPJM Kampung Birang tahun 2016 -
2021 ini adalah untuk menyediakan acuan resmi bagi Pemerintahan Kampung dan BPK
Kampung Birang dalam menyusun rencana strategis satuan kerja Pemerintahan
Kampung, dan sekaligus merupakan acuan penentuan pilihan program kegiatan
tahunan Kampung Birang yang akan dibahas dalam rangkaian forum musyawarah
perencanaan Pembangunan Kampung secara berjenjang. Pembiayaan rencana
program dan kegiatan bersumber dari Pendapatan Asli Kampung (PA Kampung),
seperti hasil usaha, hasil aset, swadaya, partisipasi dan gotong royong; dan lain-lain
pendapatan asli Kampung. Kelompok transfer terdiri atas jenis: Dana Desa, bagian dari
Hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota dan Retribusi Daerah, Alokasi Dana Desa (ADD),
3
bantuan keuangan dari APBD Provinsi, dan Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota,
serta Pendapatan lain-lain hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak
mengikat. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka RPJM Kampung Birang bertujuan
sebagai berikut:
1. Menyediakan acuan resmi bagi seluruh pihak Pemerintahan Kampung dan BPK
Kampung Birang dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan.
2. Menjadi tolak ukur dalam melakukan evaluasi kinerja tahunan bagi setiap
satuan kerja perangkat Kampung Birang, Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten
Berau.
3. Menggambarkan kondisi umum kampung sekarang, sekaligus memahami arah
dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan Visi Misi Kampung
Birang tahun 2016-2021.
4. Mengefektifkan usaha Pemerintahan Kampung dan BPK dalam mencapai tujuan
pembangunan melalui program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan
terukur untuk tahun 2016-2021.
5. Memudahkan jajaran Pemerintahan Kampung dan BPK Kampung Birang untuk
memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional
tahunan dalam rentang waktu 6 (enam) tahun (2016-2021).
4
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
A. KONDISI UMUM KAMPUNG BIRANG
1. Letak dan Batas Administrasi Wilayah
Kampung Birang merupakan salah satu kampung yang berada di Kecamatan
Gunung Tabur, Kabupaten Berau dengan 81.000 Ha. Secara geografis terletak pada
titik koordinat 0552.136 dan 0243.609. Secara administrasi berbatasan dengan:
- Sebelah Utara dengan Kabupaten Bulungan (Kalimantan Utara)
- Sebelah Selatan dengan Sungai Segah
- Sebelah Barat dengan Kampung Tasuk
- Sebelah Timur dengan Kelurahan Gunung Tabur
2. Kondisi Topografi Wilayah dan Iklim
- Ketinggian : 225 mdpl
- Kemiringan :
- Kedalaman lapisan diatas tanah :
- Tingkat keasaman tanah :
- Kesuburan tanah :
- Drainase :
- Curah hujan (per bulan) :
a. Bulan basah :
b. Bulan kering :
3. Jarak dari Pemerintahan Daerah
KampungBirang – Kecamatan Gunung Tabur : +10 Km
Antar Kampung terdekat : ± 10 Km
KampungBirang – Ibukota Kabupaten Berau : ± 20 Km
5
B. PERTANAHAN
1. Peruntukan Tanah
a. Jalan
Jalan Umum / Jalan Kampung : 5 Km
Jalan usaha Tani : 2 Km
b. Pemukiman Perumahan : 17 Ha
c. Bangunan Umum : 2,5 Ha
d. Pertanian : 255 Ha
e. Kuburan : 2450 m2
f. Tanah Kas Kampung (Kandang sapi) : 5 Ha
g. Lain-lain : -
2. Penggunaan Tanah
a. Kolam ikan air tawar : -
b. Perkantoran : 700 m2
c. Pertanian
- Lahan Kering : -
- Tanaman Langsat : 100 Ha
- Tanaman Rambutan : 30 Ha
- Tanaman Padi : 20 Ha
- Tanaman Kacang Panjang : 5 Ha
- Tanaman Singkong : 20 Ha
- Tanaman Jagung : 20 Ha
- Tanaman Kelapa Sawit : 20 Ha
- Tanaman Durian : 20 Ha
- Tanaman Sahang : 20 Ha
- Tanaman Jeruk : 40 Ha
- Tanaman Pisang : 15 Ha
d. Tempat rekreasi / wisata : -
e. Tanah belum dikelola : 14.851 Ha
f. Hutan Produksi / Rakyat : 18.317,51 Ha
g. Hutan Produksi Terbatas : 4.088,98 Ha
6
C. JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN PENGELOMPOKAN
Berdasarkan data terakhir yang dihimpun tercatat bahwa jumlah penduduk
Kampung Birang adalah 447 jiwa, terdiri dari 116 KK, terbagi berdasarkan jenis kelamin
laki-laki sebanyak 268 jiwa dan perempuan sebanyak 178 jiwa, dengan kepadatan
penduduk 1,8 jiwa / Km2.
1. Jumlah Penduduk berdasarkan RT
No. RT Jumlah Penduduk (jiwa) Kepala Keluarga (KK)
1. 01 236 68
2. 02 211 48
Jumlah 447 116
2. Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Umur
No. Tingkat Umur Jenis Kelamin Jumlah Jiwa Ket.
L P
1. 0 - 5 24 25 49
2. 6 - 16 48 50 98
3. 17 – 25 45 51 96
4. 26 – 40 48 49 96
5. 41 – 60 46 48 93
6. 60 keatas 6 7 13
Jumlah 217 230 447
3. Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Jenis Pendidikan Jumlah Ket.
1. PAUD -
2. SD 100
3. SLTP 45
4. SMA 56
5. PERGURUAN TINGGI 8
6. Buta Aksara 120
7. Belum Sekolah 66
7
8. Putus Sekolah 52
Jumlah 447
4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
No. Mata Pencaharian Jumlah Ket.
1. Petani 70
2. Pedagang 7
3. Pertukangan
- Tukang Kayu 5
- Tukang Batu 3
4. Swasta 5
5. Pegawai Swasta -
6. Pensiunan -
7. TNI / POLRI -
8. Guru SD 4
9. PNS 3
10. Nelayan 11
11. Peternak 11
5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tenaga Kesehatan
No. Tenaga Kesehatan Jumlah Ket.
1. Bidan 1
2. Perawat 1
3. Dukun -
4. Dukun Bayi 1
5. Dukun Sunat -
6. Tukang Pijat 3
7. Tukang Gigi -
8. Petugas PKLB -
6. Jumlah Penduduk berdasarkan Agama
8
No. Agama Jumlah Pemeluk Ket.
KK Jiwa
1. Islam 115 442 98% Muslim
2. Kristen 1 5 2% Kristen
3. Hindu - -
4. Buddha - -
7. Jumlah Penduduk berdasarkan Status Pernikahan
No. Status Perkawinan Jumlah Jiwa Ket.
1. Kawin 232 Suami - Isteri
2. Belum Kawin 11 Pemuda Pemudi
3. Janda 8 -
4. Duda - -
5. Balita dan anak-anak 143 -
D. SARANA DAN PRASARANA
1. Pendidikan
No. Tingkat
Umur
Jumlah Gedung Tenaga Pengajar Jumlah
Murid Unit Lokal Negeri Honor
1. PAUD - TK 1 - - 7 15
2. SD 1 7 12 13 73
3. SLTP - - - -
4. MTsN - - - -
5. SMA - - - -
Jumlah 2 7 12 20 88
9
2. Peribadatan
No. Jenis Jumlah Ket.
1. Masjid 1 Cukup
2. Langgar 1 Cukup
3. Gereja - -
4. Pura / Wihara - -
3. Kesehatan
No. Jenis Jumlah Ket.
1. Pustu 1 Layak
2. Puskesdes - -
3. Polindes 1 Layak
4. Posyandu 1 Cukup
5. Sumur Gali 9 Layak
6. Jamban Keluarga 80 Layak
7. Jamban Umum - -
8. Penampungan Air 1 Layak
4. Olahraga
No. Jenis Jumlah Ket.
1. Lapangan Sepakbola 1 Layak
2. Lapangan Bola Volly - Rusak
3. Lapangan Bulutangkis - Belum layak
4. Lapangan Tenis meja - Belum ada
5. Kesenian dan Hiburan
No. Jenis Kesenian Jumlah Ket.
1. Rebana / Qasidah 1 Kurang aktif
2. Jepin 1 Aktif
3. Bamanda 1 Tidak aktif
10
6. Transportasi dan Komunikasi
No. Jenis Sarana Status
Jumlah Bantuan Milik Pribadi
1. Sepeda - 30 30
2. Motor - 93 57
3. Mobil - 10 10
4. Handphone (Hp) - 301 301
7. Jalan
No. Jenis Prasarana Jumlah / Jarak
(Km) Ket.
1. Jalan umum 15 km
2. Jalan kampung 4 km
3. Jalan ke kebun 2 km
4. Gang 1 km
5. Jembatan permanen 1
6. Jembatan Gantung 1 Tidak layak
7. Jembatan ulin 2
8. Gorong-gorong 12
E. KELEMBAGAAN
1. Organisasi Kampung
No. Jenis Lembaga Jumlah Jumlah Anggota
1. Kantor Kampung 1 7 orang
2. LPM 1 4 orang
3. BPK 1 5 orang
4. RT 2 -
5. PKK 1 25 orang
6. Koperasi 1 63 orang
7. Kelompok Tani 6 156 orang
11
8. Karang Taruna 1 40 orang
9. Poskamling 1 4 orang
10. Masjid 1 5 orang pengurus
11. Surau 1 -
12. Pustu 1 1 orang
13. Posyandu 1 -
14. Polindes 1 1 orang
2. Kelompok Tani
No. Kelompok
Tani
Jumlah
Anggota
(orang)
Luas Areal (Ha) Jumlah
(Ha) Holtikultura Palawija Kebun Ternak
1. Satu Hati 25
2. Nusa 25
3. Punan
Mandiri 23
4. Birang
Bersatu 27
5. Harapan 25
6. Tunas
Mekar 31
F. PENDAPATAN PENDUDUK
1. Sektor Tanaman Pangan
No. Jenis Tanaman Jumlah Produksi
(ton/tahun) Harga/Kg (Rp) Nilai (Rp)
1. Padi
Padi sawah
Padi Gogo
2. Palawija
Jagung
12
Ubi kayu
Kacang tanah
Kacang hijau
3. Sayur Mayur
Kacang panjang
Tomat
Terong
Timun
Cabe/lombok
Sawi
4. Holtikultura
Pisang
Langsat Roko
Rambutan
Jumlah pendapatan /
tahun
2. Sektor Perkebunan
No. Jenis
Jumlah Produksi
(buah -
ton/tahun)
Harga/Kg (Rp) Nilai (Rp)
1. Langsat 550 ton 5000 2.750.000.000
2. Rambutan 47 ton 6000 282.000.000
3. Durian 50.000 buah 7000 350.000.000
Jumlah pendapatan /
tahun 3.382.000.000
3. Sektor Peternakan
No. Jenis Ternak Jumlah
Ternak
Produksi / tahun
Nilai Ekor
Harga / ekor
per kg
13
1. Sapi 18 - -
2. Ayam 357 180 50.000 9.000.000
Jumlah pendapatan /
tahun 9.000.000
4. Sektor Kehutanan
No. Komoditas Jumlah Produksi
(liter/tahun) Harga (Rp) Nilai (Rp)
1. Madu 1000 100.000 100.000.000
2.
Jumlah pendapatan /
tahun 100.000.000
14
G. MASALAH YANG DIHADAPI KAMPUNG
Berdasarkan penggalian yang telah dilakukan, masalah yang ditemukan di
kampung adalah sebagai berikut :
No. Masalah
I Pekerjaan Umum
1.1 Belum adanya jalan usaha tani di RT 02
II Sarana Pendidikan
2.1 Pada musim hujan halaman SDN 010 terendam air
2.2 Sarana bermain siswa PAUD masih kurang
2.3 Fasilitas WC SDN 010 sudah rusak
2.4 Halaman SDN 010 belum disemenisasi
2.5 Sarana dan prasarana UKS SDN 010 belum ada
2.6 Belum ada bangunan musholla SDN 010
2.7 Belum adanya sarana Rumah Baca / perpustakaan di Kampung Birang
III Sarana Keagamaan
3.1 Perlunya penambahan alat baca tulis Al-Qur’an di KAT
3.2 Perlunya pengadaan alat shalat di mesjid
IV Sarana Pemerintah
4.1 Belum ada Seketariat BPK di Kampung Birang
4.2 Kantor kepala kampung sempit dan sudah banyak yang rusak
4.3 Belum ada Seketariat LPM di Kampung Birang
4.4 Perlu dibangun tugu batas Kampung di Kampung Birang
V Bidang Olahraga
5.1 Pada musim hujan lapangan sepakbola becek dan tergenang air
5.2 Belum ada sarana olahraga volly dan tenis meja
VI Sumber daya Air
6.1 Perlu pemeliharaan sarana air bersih di Kampung Birang
6.2 Perlunya perlindungan sumber mata air di KM 51
6.3 Saat hujan lebat aliran air sungai Barumpakan kotor dan mengandung material tambang (Disposal)
VII Bidang Penerangan
7.1 Masih adanya KK miskin yang belum menikmati sambungan listrik
7.2 Di jalan – jalan tertentu diperlukan sambungan PJU
VIII Bidang Sosial Budaya
8.1 Pengadaan alat kelompok kesenian
8.2 Tidak memiliki perahu panjang/perahu naga sehingga tidak bisa
15
mengikuti lomba perahu panjang
8.4 Perlunya pelatihan kesenian
IX Bidang Pendidikan
9.1 Perlunya kegiatan pendidikan diluar sekolah
9.2 Beasiswa untuk anak kurang mampu.
X Bidang Kesehatan
10.1 Masih banyak sampah di lingkungan perumahan penduduk
10.2 Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai masih kurang
10.3 Bantuan PMT balita
10.4 Perlunya Penyuluhan kesehatan terhadap masyarakat
XI Bidang Pariwisata
9.1 Belum ada penggalian dan pemetaan potensi wisata kampung
XII Bidang Pemerintahan
12.1 Masih kurangnya SDM perangkat Kampung
12.2 Kegiatan PKK kurang aktif karena butuh dukungan Operasional
12.3 Perlunya pembuatan profil kampung yang partisipatif dan terkini
12.4 Perlu pelatihan petugas keamanan (LINMAS)
12.5 Masyarakat berkeinginan untuk mesertifikatkan tanah garapan dan hunian di atas tanah negara.
12.6 Pemerintahan kampung belum maksimal dalam pembuatan dan perumusan tata ruang kampung.
12.7 Pemetaan dan penggalian aset kampung belum lengkap
12.8 Belum ada penetapan dan kejelasan batas kampung
XIII Bidang Sosial
13.1 Masih terdapat rumah tangga miskin di Kampung Birang
13.2 Masih terdapat rumah tidak layak huni
XIV Bidang Keagamaan
14.1 Kurangnya kesejahteraan guru ngaji
14.2 FasilitasTPA masih belum memadai
14.3 Kurangnya pendampingan KAT dibidang keagamaan
XV Bidang Pertanian
15.1 Masih banyak lahan pertanian yang belum dimanfaatkan
15.2 Sarana dan prasarana pertanian masih kurang
15.3 Masih banyak lahan tidur yang belum dimanfaatkan
15.4 Hasil panen pertanian masyarakat kurang maksimal
15.5 Perlunya pelatihan mengenai pengolahan hasil buah dan penyediaan teknologi tepat guna
15.6 Kurangnya sarana pengendalian hama
15.7 Kelangkaan Pupuk dan harga Mahal
16
15.8 Kurangnya bibit unggul tanaman pangan
15.9 Perlunya program pelatihan bagi para petani
15.10 SDM pengurus Gapoktan dan kelompok masih belum maksimal
15.11 Belum adanya alat produksi hasil Pertanian
15.12 Hasil pertanian kurang baik karena kekurangan air
15.13 Perlunya bantuan pompa air
XVI Bidang Peternakan / Perikanan
16.1 Perlunya peningkatan ternak ayam kampung
16.2 Masih banyak peternak ayam kampung yang belum memiliki kandang yang memadai
16.3 Belum ada budidaya ikan nila, ikan mas, lele dan lainnya padahal potensi ada
XVII Bidang Perdagangan / Koperasi / Industri
17.1 Kurangnya modal untuk kelompok usaha kecil dan pedagang
17.2 Tidak ada yang menampung hasil pertanian warga
17.3 Pengusaha pertukangan kurang berkembang
XVIII Bidang Kehutanan
18.1 Masih terdapat lahan kritis
17
BAB III
PROSES PENYUSUNAN RPJM KAMPUNG BIRANG
Rangkaian proses penyusunan RPJM Kampung Birang, Kecamatan Gunung
Tabur, Kabupaten Berau adalah sebagai berikut:
a. Musyawarah Kampung
Sebagai langkah awal penyusunan RPJM kampung Birang periode 2016-2021 telah
disepakati pembentukan Tim Penyusun dalam hal ini Tim 11 dengan Surat Keputusan
(SK) Kepala Kampung Birang Nomor: 01 Tahun 2016 disepakati di kampung Birang pada
4 Januari 2016 dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Penyelarasan data Kampung dan arah kebijakan pembangunan
Kabupaten/Kota;
2. Melakukan Pengkajian keadaan Kampung dan Melaporkan kepada Kepala
Kampung
3. penyusunan rancangan RPJMKam dan
4. Penyempurnaan rancangan RPJMKam
b. Pelatihan Tim Penyusun RPJM
1. Integrasi Pembangunan
2. Pengenalan alat bantu dalam penggalian gagasan masyarakat
3. Jenis Kegiatan berwawasan lingkungan dan praktek cerdas pengelolaan
lingkungan
4. Pemakaian GPS dalam pemetaan sumberdaya alam
5. RKTL Tim Penyusun RPJM
c. Pengkajian Keadaan Kampung
Pada tahapan ini dilakukan penggalian masalah dan potensi yang ada di Kampung
Birang dengan menggunakan dengan 3 alat, yakni :
1. Sketsa Kampung
2. Kalender Musim
3. Diagram Kelembagaan
Proses tersebut dilaksanakan dalam forum musyawarah Kampung yang telah
dilaksanakan pada 13 Februari 2016 yang bertempat di Balai Kampung Birang.
18
d. Penyusunan Laporan Tim Penyusun RPJM
Proses penyusunan laporan Tim Penyusun dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut:
1. Membuat daftar gagasan hasil pengkajian keadaan kampung.
2. Berita acara: data kampung yang sudah diperbarui; data rencana program
kabupaten yang masuk ke kampung; data rencana program pembangunan
kawasan kampung; rekapitulasi rencana kegiatan kampung.
e. Musyawarah Kampung
1. Diskusi kelompok membahas hasil pengkajian keadaan kampung; prioritas
rencana kegiatan kampung selama 6 tahun, sumber pembiayaan kegiatan
kampung; serta rencana pelaksanaan kegiatan.
2. Musyawarah kampung menyepakati hal-hal seperti hasil diskusi pengkajian
keadaan kampung; menyepakati rumusan Visi Misi dan Arah Kebijakan
Pembangunan; serta menyepakati hasil diskusi tentang rencana prioritas
kegiatan.
f. Rapat Tim Penyusun RPJM Kampung
Penyusunan rancangan RPJM Kampung berdasarkan hasil musyawarah kampung.
Kemudian dilanjutkan dengan menyepakati hasil rancangan RPJM Kampung, dimana
kesepakatan tersebut merupakan rancangan akhir RPJM Kampung Birang.
19
BAB IV
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KAMPUNG BIRANG
PERIODE TAHUN 2016 - 2021
A. VISI
Dalam menjalankan sistem Pemerintahan kedepan sebagai penerima amanat
dari masyarakat, Pemerintahan Kampung menghimpun semua saran dari seluruh
unsur masyarakat baik yang berada dikampung halaman maupun yang diperantauan,
semua saran dan masukan dijadikan sebagai pedoman dalam merangkum Visi dan Misi
Pembagunan Kampung Birang.
Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang
diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan Kampung. Penyusunan Visi
KampungBirang dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak
yang berkepentingan di kampung Birang seperti pemerintah kampung, BPK, tokoh
masyarakat, tokoh agama, lembaga masyarakat kampung dan masyarakat kampung
pada umumnya. Adapun Visi Kampung Birang terpilih adalah:
“ MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT YANG BERMARTABAT DAN RELIGIUS
DENGAN MENGEMBANGKAN POTENSI KAMPUNG ”.
B. MISI
Berdasarkan Visi Kampung Birang diatas maka Misi Pembangunan Kampung Birang
tahun adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian dan ternak masyarakat
2. Pembuatan sarana jalan usaha tani dan peningkatan jalan lingkungan
3. Peningkatan sarana air bersih bagi masyarakat
4. Perbaikan dan peningkatan layanansarana kesehatan dan umum
5. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan
6. Meningkatkan keterampilan dan kualitas SDM masyarakat
7. Pengadaan permodalan untuk usaha kecil, memperluas lapangan kerja Dan
manajemen usaha masyarakat
8. Peningkatan kapasitas Aparat Kampung dan BPK
9. Peningkatan Sarana dan Prasarana kerja aparat Kampung dan BPK
20
C. PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF
Program dan kegiatan indikatif RPJM Kampung Birang tahun 2016 – 2021
adalah sebagai berikut:
I. BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KAMPUNG
1.1 Pembuatan profil kampung yang partisipatif dan terkini
1.2 Pelatihan pembuatan tata ruang kampung
1.3 Perumusan tata ruang kampung
1.4 Pembuatan pusat informasi kampung
1.5 Bimbingan teknis aparat kampung dan tim perencana kampung tentang
perencanaan kampung
1.6 Pembuatan kantor kepala kampung
1.7 Penetapan dan penegasan batas kampung
II. BIDANG PEMBANGUNAN KAMPUNG
2.1 INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN KAMPUNG
2.1.1 Penambahan panjang dermaga di RT 02 dan RT 02
2.1.2 Pemeliharaan jalan ke pemukiman KAT di RT 01
2.1.3 Pembuatan badan jalan menuju lahan pertanian warga di RT.02 seluas 6m
x 600m
2.1.4 Lanjutan semenisasi jalan di RT.01 ke RT.02
2.1.5 Pembuatan drainase jalan di RT.02
2.1.6 Pembuatan pagar tempat pemakaman umum 80m x 35m
2.1.7 Perbaikan atap gedung PKK
2.1.8 Pembuatan plafon PKK
2.1.9 Pembuatan jembatan gedung PKK
2.1.10 Pembuatan drainase jalan usaha tani RT.01
2.1.11 Pengadaan meja dan kursi gedung serba guna
2.1.12 Perbaikan jalan di RT 01
2.1.13 Pembukaan badan jalan ke muara Birang 3500m x 12m
2.2 SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN
21
2.2.1 Pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih WTP
2.2.2 Penambahan kapasitas ruangan Posyandu
2.2.3 Penambahan meja dan kursi kerja Posyandu
2.2.4 Perbaikan atap gedung Puskesmas
2.2.5 Penambahan meja dan kursi kerja Puskesmas
2.2.6 Pengadaan komputer dan printer Puskesmas
2.2.7 Pengadaan tempat pemilahan dan alat pengolahan sampah di setiap RT
2.2.8 Penambahan profil tank
2.2.9 Perlengkapan masker
2.2.10 Penambahan perlengkapan perabot dapur Posyandu
2.2.11 Alat semprot rumput dan racun rumput
2.3 SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2.3.1 Penambahan sarana bermain siswa PAUD CERIA
2.3.2 Penimbunan halaman SDN 010
2.3.3 Penambahan WC SDN 010
2.3.4 Semenisasi halaman SDN 010
2.3.5 Pengadaan dan perlengkapan sarana dan prasarana UKS SDN 010
2.3.6 Pembangunan musholla SDN 010
2.3.7 Rehab ruangan perpustakaan
2.3.8 Penambahan buku perpustakaan 1000 eksemplar
2.3.9 Penambahan lemari perpustakaan
2.3.10 Bantuan beasiswa pendidikan bagi yang berprestasi dan kurang mampu
2.4 PENGEMBANGAN UEP (USAHA EKONOMI PRODUKTIF) SERTA SARANA
DAN PRASARANA EKONOMI
2.4.1 Pembangunan pasar kampung
2.4.2 Pembentukan BUMK (Badan Usaha Milik Kampung)
2.4.3 Pembukaan lahan pertanian
2.4.4 Pembuatan kolam ikan
2.4.5 Pengadaan kandang ternak ayam kampung
22
2.4.6 Pengadaan perahu dan ketinting kelompok nelayan
2.4.7 Pengadaan perlengkapan alat panjat panen madu
III. PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
3.1.1 Pendidikan lingkungan hidup di sekolah dan masyarakat
3.1.2 Identifikasi Energi terbarukan
3.1.3 Studi pengembangan Ekowisata
3.1.4 Kebun bibit dan demplot Agroforestry Kampung
3.1.5 Pelatihan pembuatan pestisida alami
3.1.6 Penanaman pohon produktif di sepanjang kampung
3.1.7 Perlindungan sumber mata air di KM 51 dan 52
3.1.8 Pembersihan daerah aliran sungai Barumpakan
3.1.9 Penanaman pohon kayu lokal pada kawasan yang terdegradasi
3.1.10 Pelatihan dan pembuatan pupuk organik (cair dan padat)
3.1.11 Budidaya tanaman obat tradisional/apotek hidup
3.1.12 Perlunya pelestarian pohon mangris dan pohon nyamut
3.1.13 Perlunya pelatihan untuk HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) dan kerajinan
3.1.14 Perlu adanya survey memetakan potensi keanekaragaman hayati tumbuhan dan hewan.
IV. BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN
4.1 PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA
4.1.1 Penimbunan lapangan sepak bola
4.1.2 Semenisasi lapangan voly
4.1.3 Pengadaan peralatan tenis meja
4.1.4
4.2 PEMBINAAN KESENIAN DAN SOSIAL BUDAYA
4.2.1 Pengadaan perahu panjang
4.2.2 Perlengkapan Alat-alat Kesenian
a. Sound System
b. Rebana
23
c. Gendang
d. Gong
e. Gambus
f. Baju Seragam Jepin dan Rebana
V. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
5.1 PELATIHAN USAHA EKONOMI, PERTANIAN, PERIKANAN, DAN
PERDAGANGAN
5.1.1 Pelatihan kelompok tani untuk meningkatkan kualitas pertanian
5.1.2 Pelatihan menjahit kelompok PKK
5.1.3 Pelatihan keterampilan untuk meningkatkan ekonomi dan kualitas SDM
warga KAT
5.1.4 Pelatihan kelompok perikanan
5.1.5 Pelatihan kader Posyandu
5.2 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAN PENYULUHAN BAGI KEPALA
KAMPUNG, PERANGKAT KAMPUNG DAN BPK
5.2.1 Bimbingan teknis aparat kampung dan TIM Perencanaan Kampung
5.2.2 Pelatihan pembuatan tata ruang kampung
5.2.3 Pelatihan bagi aparat kampung
5.2.4 Pelatihan penyusunan peraturan kampung
5.2.5 Pelatihan kader posyandu
5.3 PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT
5.3.1 Pengadaan bibit rambutan binjai
a. Bibit rambutan binjai
b. Bibit cengkeh
c. Bibit langsat roko
5.3.2 Pengadaan alat-alat pertanian
5.3.3 Pengadaan sarana penunjang pertanian
a. Pupuk NPK
b. Mesin pemangkas rumput
24
c. Pestisida alami
d. Tangki semprot
e. Mesin perontok padi
5.3.4 Pengadaan sarana pertanian Karang Taruna
a. Bibit Rambutan Binjai
b. Pupuk NPK dan pupuk organik cair
c. Mesin pemangkas rumput
d. Tangki Semprot
5.3.5 Pembuatan pupuk organik dan pestisida alami
5.3.6 Pengadaan alat panjat panen madu
5.3.7 Budidaya tanaman obat tradisional
D. KEBIJAKAN DAN STRATEGI DALAM PENCAPAIAN PEMBANGUNAN
1. Arah Kebijakan Pembangunan Kampung
- Menggerakan seluruh elemen masyarakat dalam swadaya guna
mencapai target pembangunan di Kampung.
- Menggali potensi di kampung guna menambah dana stimulant
pemerintah dalam pembangunan yang ada di Kampung.
- Meningkatkan SDM masyarakat dengan mengadakan pelatihan -
pelatihan khususnya di bidang pertanian untuk mendorong tingkat
perekonomian masyarakat.
- Membantu para petani dalam permodalan.
2. Strategi Pencapaian Pembangunan
Guna mengimplementasikan Visi dan Misi Kampung Birang, Kecamatan Gunung
Tabur tentunya tidak terlepas dari berbagai faktor penentu yang akan menentukan
tingkat keberhasilan program dan kegiatan yang dilaksanakan, baik berupa analisis
Kekuatan (strength), Kelemahan (weakness), Peluang (opportunity) dan Ancaman
(threat) di Kampung Birang, Kecamatan Gunung Tabur.
f. Analisis Kekuatan (Strength)
- Kampung Birang terdiri dari pengunungan dan perbukitan yang sangat
berpotensi di bidang Pertanian dan Peternakan.
- KampungBirang dialiri salah satu sungai (Sungai Birang) yang menunjang
kehidupan sehari-hari masyarakat.
- Dilihat dari geografis, Kampung Birang berpotensi untuk kawasan
Agroforestry.
25
- Sebagian besar masyarakat memiliki kebun buah-buahan lokal.
- Masyarakat khususnya kalangan Ibu-Ibu memiliki kebiasaaan bercocok
tanam.
- Tanaman buahan lokal dari Kampung Birang sudah cukup terkenal di
pasarkan hingga diluar daerah.
- Total lahan yang belum dibebani hak seluas 14.851 Ha atau 40,53% dari
total lahan
- Adanya Peternakan sapi hibah perusahaan
g. Analisis Kelemahan (Weakness)
- Sarana dan prasarana kurang memadai
- Keterampilan masyarakat kurang
- Harga buahan masih di kendalikan oleh tengkulak buah
- Belum ada mekanisme pasar untuk pendistribusian pasar
- Belum ada pengolahan lebih lanjut pada hasil buah-buahan, sehingga
setelah lama dipetik kondisi segar buah menurun
- Belum memiliki Baseline data sebaran kawasan yang terdegradasi untuk
pengembangan agroforestry.
- Masyarakat kurang partisipatif.
- Belum ada kelompok yang didengar
- Landscape Birang memiliki tutupan lahan yang variatif namun
cenderung kritis.
- Belum ada legalitas di tingkat kampung yang mengatur legalitas
penatagunaan lahan dan sumberdaya hutan di kampung Birang.
- Belum dukungan pendanaan dalam APBK yang secara khusus
mendukung pelestasrian sumberdaya alam yang berkelanjutan.
h. Analisis Peluang (Opportunity)
- Bantuan pemerintah baik Pusat, Provinsi dan Kabupaten.
26
- Bantuan dari investor dan Pihak Ketiga yang tidak mengikat untuk
menggali dan mengembangkan potensi sumberdaya alam di Kampung
Birang.
- Swadaya masyarakat.
- Dukungan kepada kelompok wanita untuk akses pengelolaan lahan.
- Pemanfaatan tentang olahan buah.
- Pengembangan pertanian organik.
- Landscape Birang bisa di kembangkan menjadi agrowisata melalui
komiditi buahan lokal dan Tracking.
- Mendorong pangakuan terhadap kelola dan akses terhadap
sumberdaya hutan melalui mekanisme kemitraan dengan swasta atau
melalui SK Bupati.
-
i. Analisis Ancaman (Threat)
- Sistem pertanian yang belum berjalan dengan baik.
- Kurangnya SDM (Sumber Daya Manusia) yang mengakibatkan kesulitan
dalam memahami anjuran pemerintah.
- Ronrongan dari oknum yang tidak bertanggung jawab yang ingin
mengambil keuntungan pribadi.
- Semakin kecilnya wilayah kelola masyarakat Dayak Punan di Kawasan
KAT dan KM 52
- Ketergantungan masyarakat kepada Pihak Ketiga (Perusahaan).
a. Strategi Kekuatan dan Peluang
- Dengan kondisi wilayah Kampung Birang yang berpotensi di bidang pertanian
dan perkebunan, maka dapat menggaet para investor untuk menanamkan
modal di bidang Pertanian dan perkebunan.
- Di bidang pertambangan berupa batu bara, mampu mendatangkan investor
sehingga dapat meningkatkan PAD Kampung dan Retribusi Daerah.
- Dengan potensi Swadaya masyarakat sehingga mampu meringankan beban
pemerintah dalam menjalankan pembangunan di daerah.
27
b. Strategi Kekuatan dan Ancaman
- Memperbaiki manajemen di bidang pertanian dan perkebunan.
- Meningkatkan mutu pendidikan dengan menyelenggarakan pendidikan yang
terjangkau oleh masyarakat bawah.
- Memberikan sosialisasi dan arahan kepada masyarakat tentang anjuran –
anjuran pemerintah.
c. Strategi Kelemahan dan Peluang
Dengan adanya bantuan – bantuan stimulant dari pemerintah dan Pihak
Ketiga maka sarana dan prasarana yang kurang memadai dapat diperbaiki dengan
dibantu oleh swadaya masyarakat.
d. Strategi Kelemahan dan Ancaman
Dengan menyiasati peluang dan kelemahan maka ancaman-ancaman dapat
diminimalisir.
28
BAB V
ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN KAMPUNG
Dalam menjalankan sistem pemerintahan, Pemerintahan Kampung dilengkapi
dengan seperangkat kemampuan pembiyaaan untuk kelancaran dalam melaksanakan
program pembangunan dan meningkatkan kinerja aparatur Pemerintahan Kampung
dalam memberikan pelayanan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sumber
– sumber dana dalam pelaksanaan Pemerintahan Kampung terdiri dari:
1. Penerimaan Kampung
Merujuk kepada Undang-Undang No 25 tahun 1999 dan Undang-Undang No 32
tahun 2004, dijelaskan bahwa penerimaan Kampung dapat berasal dari Dana Alokasi
Umum Kampung, Pendapatan Asli Kampung dan penerimaan lain-lain yang sah.
2. Dana Alokasi Umum Kampung
Dana alokasi Umum adalah dana yang berasal dari APBD, yang dialokasikan
untuk pemerataan keuangan antar kampung yang bertujuan untuk membiayai
kebutuhan pengeluaran dalam rangka pelaksanan desentralisasi. Penggunaan DAUN
ini telah ditetapkan sepenuhnya oleh Pemerintahan Kabupaten termasuk kedalam
pengertian kemampuan keuangan.
Pengertian Pemerataan kemampuan keuangan kampung adalah jaminan
kesinambungan penyelengaaran Pemerintahan Kampung di seluruh daerah dalam
penyediaan pelayanan dasar kepada masyarakat dan merupakan satu kesatuan
dengan penerimaan anggaran pendapatan dan belanja daerah. Penggunaan DAUN
harus tetap dalam kerangka pencapaian tujuan yaitu peningkatan pelayanan dan
kesejahteraan masyarakat.
Kondisi ini merupakan indikasi ketergantungan Pemerintah Kampung terhadap
Pemerintahan Daerah dari segi pembiayaan penyelengaraan Pemerintahan Kampung.
Untuk itu Pemerintahan Kampung dituntut harus mampu mengali sumber-sumber
keuangan yang ada diKampung disamping didukung oleh perimbangan keuagan
pemerintahan daerah, secara teoritis kemampuan keuangan Kampung dapat di
tingkatkan dengan intesifikasi dan ekstensifikasi.
29
Upaya intensifikasi adalah meningkatkan kemandirian penerimaan keuangan
Kampung dengan memaksimalkan kinerja retribusi Kampung yang ada. Upaya ini
menuntut kemampuan kampung untuk dapat mengintensifikasi secara pasti potensi
penerimaan keuangan kampung dan kemudian mampu memungutnya berdasarkan
azas manfaat dan azas keadilan. Kegiatan intensifikasi antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Retribusi Pelayanan
2. Pengelolaan kekayaan Kampung
3. Pengelolaan sumber daya alam dan sumberlain yang sah tidak mengikat
Sedangkan upaya ektensifikasi adalah sebagai berikut:
1. Pembentukan badan usaha milik Kampung
2. Pembentukan koperasi perangkat Kampung
3. Pemberdayaan perantau dengan mempertimbangkan berbagai aspek kepentingan
masyarakat.
3. Pendapatan Asli Kampung
Pendapatan Asli Kampung adalah hak Pemerintahan Kampung yang diakui
oleh Pemerintahan pusat berdasarkan UU No. 33 Tahun 2004 sebagai salah satu
penambah nilai kekayaan bersih Pemerintahan Kampung guna menjalankan program
pembangunan yang telah tepola dalam rencana pembangunan dalam peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Pendapataan Asli Kampung bersumber dari:
1. Hasil usaha Kampung
2. Hasil Pengelolaan aset/kekayaan Kampung
3. Hasil partisispasi masyarakat
4. Hasil Pengelolaan Sumberdaya Alam Kampung
Pendapatan Asli tersebut dapat dijadikan tolak ukur kemampuan Pemerintahan
Kampung dalam menyelenggarakan Pemerintahan yang bersih dan transparan juga
mencerminkan kemandirian Kampung. Pendapatan Asli Kampung merupakan jenis
pendapatan lain selain dari Dana Alokasi Umum Kampung yang termasuk dalam
Anggaran Pendapatan Belanja Kampung (APBK)
30
Data Penerimaan Kampung Birang Tahun ............
No
URAIAN TAHUN
1. Sisa Lebih Perhitungan Tahun Lalu (SILPA)
2. Pendapatan Asli Kampung
a. Retribusi Kampung
b.Hasil Swadaya dan sumbangan Masyarakat
c. Hasil Gotong Royong
3. Bantuan Penerimaan dari Pemerintah Tingkat Atas
a. Dana Alokasi Umum Kampung (DAUN)
b. Bantuan lain dari Kabupaten
c. Bantuan lain dari Propinsi
d. Bagi hasil pajak
TOTAL
4. Pengeluaran Kampung
Sistem pengelolaan keuangan Kampung pada dasarnya merupakan substansi
dari Pemeritahan Kampung itu sendiri dalam rangka penyelenggraan pemerintahan.
Dari sisi pengeluaran dapat dilihat berdasarkan fungsi dan jenis pengeluaran.
Data Pengeluaran bersumber dari Dana Alokasi Umum Kampung (DAUN) serta Bantuan dari
Propinsi dan Kabupaten Berau tahun .......
No URAIAN Tahun .... Tahun ....
1. Penghasilan Perangkat Kampung
2. Biaya Operasional Pemerintahan Kampung
3. Biaya Publik Pemerintahan Kampung
4 Tunjangan Jabatan
5 Bantuan tambahan Operasional Kampung
Total
31
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sehubungan dengan telah selesainya penyusunan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Kampung Birang Periode 2016 – 2021 yang merupakan
cakupan dari penjabaran visi dan misi dan program kerja Kepala Kampung lima tahun
kedepan yang bertujuan untuk mempersiapkan pedoman kerja bagi pemerintahan
kampung berbagai bidang sebagaimana yang tergambar dalam program dan kegiatan
indikatif Pemerintahan Kampung Birang tahun 2016 - 2021.
Dalam RPJM tercakup keseluruhan program kerja Pemerintahan Kampung yang
terdapat arah kerja masing-maing perangkat Kampung yang berfungsi sebagai
perpanjangan tangan Kepala Kampung dan juga mencakup program kerja lembaga
Kampung yang terhimpun dalam pembangunan fisik sarana prasarana, pembangunan
bidang ekonomi maupun peningkatan kualitas sumberdaya manusia.
Maka untuk tahap pelaksanaan RPJM ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan
sebagai berikut :
1. Dalam rangka mengemban amanah undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan Pelaksanaan Otonomi Daerah dan Undang-Undang
Nomor 25 tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
2. Perangkat dan Lembaga Kampung beserta seluruh lapisan mayarakat
berkewajiban untuk melaksanakan dan mendukung RPJM dengan sebaik-baiknya.
3. Lembaga Kampung dalam hal ini LPM menyiapkan RPJM Kampung menjadi bahan
utama pelaksanaan Musrenbang.
4. Dalam rangka mewujudkan penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif
LPM menyelenggarakan Musrenbang Jangka Menengah dengan dibantu oleh Tim
yang dibentuk oleh Kepala Kampung, sebagai bahan penyusunan rancangan akhir
RPJM Kampung.
5. Pengendalian pelaksanaan RPJM Kampung oleh masing-masing Pimpinan
lembaga-lembaga dengan koordinasi perangkat kampung sebagai unit
pelaksanaan program.
32
6. Perangkat dan lembaga Kampung berkewajiban untuk menyusun program kerja
dari kegiatan pokok sesuai dengan tugas dan fungsi yang diemban dengan
berpedoman kepada RPJM tahun 2016 – 2021.
7. Dalam pelaksanaan RPJM tahun 2016 – 2021 Pemerintahan Kampung, perangkat
dan lembaga Kampung berkewajiban untuk melakukan pemantauan terhadap
penjabaran dari RPJM dilapangan.
8. RPJM Kampung ditetapkan dengan Peraturan Kampung.
9. Pimpinan Lembaga dan Perangkat Kampung melakukan evaluasi kinerja
pelaksanaan RPJM Kampung.
B. Saran
Dalam pelaksanaan RPJM tahun 2016 – 2021 pemerintahan Kampung
memerlukan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat baik yang berada dikampung
halaman maupun yang berada diperantauan demi terwujudnya kampung yang mandiri
untuk kesejahteraan masyarakat di masa yang akan datang.
Selanjutnya Pemerintahan Kampung dengan segenap keterbatasan waktu dan
kesempatan dalam penyempurnaan program kerja yang tertuang dalam RPJM maka
Pemerintahan Kampung periode selanjutnya dapat melanjutkan program Kampung
sebagai kontiniutas eksistensi Kampung Birang kedepan.
Dibuat di : Kampung Birang Pada Tanggal : ...... Maret 2016
Kepala Kampung Birang
SAKRANI