dokumen - birang.weebly.com · mengingat : 1 undang-undang republik indonesia nomor 6 tahun 2014...

37
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENEGAH KAMPUNG ( RPJM - KAMPUNG ) TAHUN 2016 - 2021 PEMERINTAH KABUPATEN BERAU DOKUMEN

Upload: others

Post on 07-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENEGAH KAMPUNG

( RPJM - KAMPUNG )

TAHUN 2016 - 2021

PEMERINTAH KABUPATEN BERAU

DOKUMEN

Page 2: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN BERAU

KECAMATAN GUNUNG TABUR

KEPALA KAMPUNG BIRANG

KEPUTUSAN KEPALA KAMPUNG BIRANG

Nomor : 01 Tahun 2016

T E N T A N G

TIM PENYUSUN RPJMKam

TAHUN 2016-2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA KAMPUNG BIRANG

Menimbang : a bahwa untuk mewujudkan visi dan misi Kampung maka pemerintah

Kampung harus menyusun Rencana Kerja Pembangunan Jangka Menengah

Kampung (RPJM Kampung)

b bahwa RPJM Kampung yang dimaksud pada huruf a merupakan rencana

strategis pembangunan Kampung dalam jangka 6 (enam) tahun yang

ditetapkan dengan Peraturan Kampung

c

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan

b perlu ditetapkan Keputusan Kepala Kampung Birang

Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa;

2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 Tentang

Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa;

3

4

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2014 Tentang

perubahan atas peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang peraturan

pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014

Tentang Pedoman Pembangunan Desa;

5 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014

Tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa;

6 Permen Desa PDT dan Transmigrasi No. 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman

Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan Lokal Berskala

Desa;

7

8

Permen Desa PDT dan Transmigrasi No. 2 Tahun 2015 Tentang Pedoman

Tata Tertib Dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa;

Peraturan Bupati Berau Nomor 32 Tahun 2O14 tentang Perubahan atas

Peraturan Bupati Berau Nomor 20 Tahun 2O13 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Kampung dan Alokasi Dana Kampung di Kabupaten Berau

(Lembaran Daerah Kabupaten Berau Tahun 2O14 Nomor 32).

Memperhatikan : 1. Keputusan Musyawarah Kampung Birang Tanggal 3 Januari 2016 Tentang

Pembentukan Tim 11 RPJMK Kampung Birang

1. Warna merah pada nama nagari

harap di ganti dengan hitam

2. Namaq nagari disesuaikan 3. Ini contoh bs di ubah sesuai

versi dinagari masing-masing

Page 3: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

MEMUTUSKAN

PERTAMA : Menetapkan nama–nama Tim Penyusun RPJM Kampung sebagai perwakilan

Kampung dalam penyusunan RPJM Kampung 2016-2021 sebagaimana

tersebut namanya dalam lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Nama – nama yang tersebut dalam lampiran Keputusan ini mempunyai tugas

dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Penyelarasan data Kampung dan arah kebijakan pembangunan

Kabupaten/Kota;

b. Melakukan Pengkajian keadaan Kampung dan Melaporkan kepada Kepala

Kampung

c. penyusunan rancangan RPJMKam dan

d. Penyempurnaan rancangan RPJMKam

KETIGA :

Segala biaya yang ditimbulkan akibat ditetapkannya Keputusan ini

dibebankan pada APB Kampung Birang Tahun 2016

KEEMPAT : Apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan keputusan ini akan dilakukan

perbaikan sebagimana mestinya.

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan

Ditetapkan di : Kampung Birang

Pada Tanggal : 04 Januari 2016

Kepala Kampung Birang

SAKRANI.

Tembusan :

1. Bapak Bupati Berau di Tanjung Redeb.

2. Bapak Camat Kecamatan Gunung Tabur

3. Ketua BPK Birang

4. Arsip

Page 4: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

Lampiran : Keputusan Kepala Kampung Birang

Nomor : 03 Tahun 2016

Tanggal : 04 Januari 2016

Tentang : Pengangkatan Tim Penyusun RPJM Kampung

Birang Kec. Gunung Tabur Kab. Berau

tahun 2016-2021

NAMA NAMA TIM PENYUSUN RPJM KAMPUNG BIRANG

KECAMATAN GUNUNG TABUR TAHUN 2016

NO NAMA ALAMAT JABATAN UNSUR

1 MULYADI RT 01 BIRANG KETUA SEK KAM

2 SUNARTI RT 01 BIRANG SEKRETARIS KAUR UMUM

3 PENDY PRATAMA RT 01 BIRANG ANGGOTA LPMK

4 SURIANSYAH RT 01 BIRANG ANGGOTA KETUA RT 01

5 TAHIR RT 02 BIRANG ANGGOTA KETUA RT 02

6 KADANG RT 02 BIRANG ANGGOTA KAUR PEMERINTAHAN

7 WIRSON RT 02 BIRANG ANGGOTA KAUR PEMBANGUNAN

8 MUSTAPA RT 01 BIRANG ANGGOTA

KELOMPOK TANI

9 RITA SUSANTI RT 02 BIRANG ANGGOTA BENDAHARA KAMPUNG

10 SAMSUDIN RT 02 BIRANG ANGGOTA TOKOH MASYARAKAT

Ditetapkan di : Kampung Birang

Pada Tanggal : 04 Januari 2016

Kepala Kampung Birang

SAKRANI.

Page 5: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

SAMBUTAN

KEPALA KAMPUNG BIRANG

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung (RPJMKam) Birang Kecamatan

Gunung Tabur Kabupaten Berau ini merupakan dokumen perencanaan strategis jangka

menengah Kampung selama 6 tahun dan di tetapkan dengan Peraturan Kampung

(Perkam). Salah satu agenda kampung dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik

adalah dengan membangun sistem perencanaan yang baik dan berpihak pada masyarakat

yang dilakukan secara partisipatif. Dengan adanya perencanaan yang baik, maka cita-cita

untuk mensejahterakan masyarakat dapat dilakukan secara terencana dan terukur. RPJM

Kampung Birang ini disusun untuk mewujudkan perencanaan pembangunan kampung

sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan keadaan setempat; menciptakan rasa

memiliki dan tanggungjawab masyarakat terhadap program pembangunan di kampung;

memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan di kampung; dan

menumbuhkembangkan serta mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan di

kampung.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2005 tentang Kampung pasal 64

disebutkan bahwa Kampung diwajibkan memiliki perencanaan jangka menengah (RPJM)

dan perencanaan tahunan ( RKP Kampung ). Dengan adanya Alokasi Dana Kampung ( ADK )

Perencanaan Kampung menjadi sesuatu yang sangat urgent untuk dilakukan karena

dengan perencanaan ini implementasi ADD menjadi tepat sasaran dan terukur,

penyusunan RPJM ini juga mengacu pada Undang-undang Desa No.6 Tahun 2014 dan

Permendagri 114 Tahun 2015 Tentang Pedoman Perencanaan Pembangunan

Desa/Kampung.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

penyusunan RPJM Kampung Birang 2016-2021, terutama Tim Penyusun RPJM Kampung

Birang dan pihak-pihak yang telah membantu. Namun demikian RPJM ini belumlah menjadi

RPJMKam yang sempurna sehingga masih perlu penyempurnaan. Semoga RPJM Kampung

ini menjadi acuan dalam pembangunan di Kampung Birang. Dan Pihak-pihak yang

berkepentingan dalam pembangunan kampung. Terima Kasih.

Maret, 2016

Kepala Kampung Birang

SAKRANI

Page 6: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka mengimplementasikan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014

tentang Desa dan Permendagri No. 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan

Desa dimana kegiatan perencanaan pembangunan kampung adalah proses atau

kegiatan dan tahapan kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah Kampung

dengan melibatkan Badan Permusyawaratan Kampung (BPK) dan unsur masyarakat

secara partisipatif guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya kampung dalam

rangka mencapai tujuan pembangunan Kampung terhadap proses penyelenggaraan

suatu kemandirian dengan memanfaatkan segenap potensi sumberdaya yang ada,

maka sudah menjadi keniscayaan pemerintah Kampung yang dipimpin oleh Kepala

Kampung membuat sebuah perencanaan pembangunan untuk mengarahkan

pelaksanaan Pembangunan Kampungnya sendiri tanapa partisipasi masyarakat secara

keseluruhan sehingga semangat kampung membangun juga harus diiringi dengan

semangat peduli kampung sesuai dengan harapan masyarakat agar terciptanya

kenyamanan, kesejahteraan dan ketentraman.

Pemberlakuan Undang-Undang tersebut juga merupakan sebuah tantangan

terhadap daerah, karena daerah semakin dituntut untuk mampu mengembangkan

kreatifitas lokal untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai hal

tersebut, kampung perlu menghimpun berbagai kemampuan dan kepentingan dengan

melibatkan seluruh stakeholder sebagai langkah awal perwujudan dari harapan

kedepan. Pemikiran ini harus dituangkan dalam suatu bentuk perencanaan

pembangunan kampung.

Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan

yang tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumberdaya yang

tersedia, sedangkan pembangunan adalah upaya yang dilakukan oleh semua

komponen masyarakat dalam rangka mencapai tujuan bernegara dimana dalam

pelaksanaannya pembangunan membutuhkan waktu dan pengalokasian sumberdaya

dan waktu agar dapat berjalan secara efektif, efisien dan transparan.

Page 7: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

2

Berdasarkan kepada Permendagri Nomor 114 tahun 2014 tentang Pedoman

Pembangunan Desa yang harus disiapkan baik pada Tingkat Nasional maupun Tingkat

Daerah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Kerja

Pemerintahan, maka pemerintah Kampung Birang menyusun Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) Kampung tahun 2016 - 2021.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) merupakan dokumen

perencanaan komprehensif 6 (enam) tahunan yang dijadikan sebagai dokumen publik

Pemerintahan Kampung. Berbagai tahapan proses penyusunannya dilakukan dengan

melibatkan seluruh masyarakat dan kelompok - kelompok yang ada di Kampung

Birang. Keterlibatan tersebut diwadahi dalam forum- forum musyawarah.

Penyusunan RPJM Kampung Birang tahun 2016 - 2021 ini dirumuskan dalam visi

misi arah kebijakan dan rencana program Pemerintahan Kampung terpilih yang terdiri

dari berbagai unsur masyarakat yang ada di Kampung Birang seperti tokoh adat, tokoh

masyarakat, kelompok tani, kelompok perempuan dan generasi muda serta tokoh

agama. Untuk kesinambungan program RPJM ini merupakan cerminan kesepakatan

seluruh unsur pelaku pembangunan yang juga mengacu pada Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) Nasional dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Kampung (RPJMK) yang bertujuan untuk menjamin terciptanya sinergi kebijakan dan

sinkronisasi program secara vertikal antara tingkat pemerintahan yang ada.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan Tujuan dari penyusunan RPJM Kampung Birang tahun 2016 -

2021 ini adalah untuk menyediakan acuan resmi bagi Pemerintahan Kampung dan BPK

Kampung Birang dalam menyusun rencana strategis satuan kerja Pemerintahan

Kampung, dan sekaligus merupakan acuan penentuan pilihan program kegiatan

tahunan Kampung Birang yang akan dibahas dalam rangkaian forum musyawarah

perencanaan Pembangunan Kampung secara berjenjang. Pembiayaan rencana

program dan kegiatan bersumber dari Pendapatan Asli Kampung (PA Kampung),

seperti hasil usaha, hasil aset, swadaya, partisipasi dan gotong royong; dan lain-lain

pendapatan asli Kampung. Kelompok transfer terdiri atas jenis: Dana Desa, bagian dari

Hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota dan Retribusi Daerah, Alokasi Dana Desa (ADD),

Page 8: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

3

bantuan keuangan dari APBD Provinsi, dan Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota,

serta Pendapatan lain-lain hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak

mengikat. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka RPJM Kampung Birang bertujuan

sebagai berikut:

1. Menyediakan acuan resmi bagi seluruh pihak Pemerintahan Kampung dan BPK

Kampung Birang dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan.

2. Menjadi tolak ukur dalam melakukan evaluasi kinerja tahunan bagi setiap

satuan kerja perangkat Kampung Birang, Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten

Berau.

3. Menggambarkan kondisi umum kampung sekarang, sekaligus memahami arah

dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan Visi Misi Kampung

Birang tahun 2016-2021.

4. Mengefektifkan usaha Pemerintahan Kampung dan BPK dalam mencapai tujuan

pembangunan melalui program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan

terukur untuk tahun 2016-2021.

5. Memudahkan jajaran Pemerintahan Kampung dan BPK Kampung Birang untuk

memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional

tahunan dalam rentang waktu 6 (enam) tahun (2016-2021).

Page 9: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

4

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

A. KONDISI UMUM KAMPUNG BIRANG

1. Letak dan Batas Administrasi Wilayah

Kampung Birang merupakan salah satu kampung yang berada di Kecamatan

Gunung Tabur, Kabupaten Berau dengan 81.000 Ha. Secara geografis terletak pada

titik koordinat 0552.136 dan 0243.609. Secara administrasi berbatasan dengan:

- Sebelah Utara dengan Kabupaten Bulungan (Kalimantan Utara)

- Sebelah Selatan dengan Sungai Segah

- Sebelah Barat dengan Kampung Tasuk

- Sebelah Timur dengan Kelurahan Gunung Tabur

2. Kondisi Topografi Wilayah dan Iklim

- Ketinggian : 225 mdpl

- Kemiringan :

- Kedalaman lapisan diatas tanah :

- Tingkat keasaman tanah :

- Kesuburan tanah :

- Drainase :

- Curah hujan (per bulan) :

a. Bulan basah :

b. Bulan kering :

3. Jarak dari Pemerintahan Daerah

KampungBirang – Kecamatan Gunung Tabur : +10 Km

Antar Kampung terdekat : ± 10 Km

KampungBirang – Ibukota Kabupaten Berau : ± 20 Km

Page 10: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

5

B. PERTANAHAN

1. Peruntukan Tanah

a. Jalan

Jalan Umum / Jalan Kampung : 5 Km

Jalan usaha Tani : 2 Km

b. Pemukiman Perumahan : 17 Ha

c. Bangunan Umum : 2,5 Ha

d. Pertanian : 255 Ha

e. Kuburan : 2450 m2

f. Tanah Kas Kampung (Kandang sapi) : 5 Ha

g. Lain-lain : -

2. Penggunaan Tanah

a. Kolam ikan air tawar : -

b. Perkantoran : 700 m2

c. Pertanian

- Lahan Kering : -

- Tanaman Langsat : 100 Ha

- Tanaman Rambutan : 30 Ha

- Tanaman Padi : 20 Ha

- Tanaman Kacang Panjang : 5 Ha

- Tanaman Singkong : 20 Ha

- Tanaman Jagung : 20 Ha

- Tanaman Kelapa Sawit : 20 Ha

- Tanaman Durian : 20 Ha

- Tanaman Sahang : 20 Ha

- Tanaman Jeruk : 40 Ha

- Tanaman Pisang : 15 Ha

d. Tempat rekreasi / wisata : -

e. Tanah belum dikelola : 14.851 Ha

f. Hutan Produksi / Rakyat : 18.317,51 Ha

g. Hutan Produksi Terbatas : 4.088,98 Ha

Page 11: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

6

C. JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN PENGELOMPOKAN

Berdasarkan data terakhir yang dihimpun tercatat bahwa jumlah penduduk

Kampung Birang adalah 447 jiwa, terdiri dari 116 KK, terbagi berdasarkan jenis kelamin

laki-laki sebanyak 268 jiwa dan perempuan sebanyak 178 jiwa, dengan kepadatan

penduduk 1,8 jiwa / Km2.

1. Jumlah Penduduk berdasarkan RT

No. RT Jumlah Penduduk (jiwa) Kepala Keluarga (KK)

1. 01 236 68

2. 02 211 48

Jumlah 447 116

2. Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Umur

No. Tingkat Umur Jenis Kelamin Jumlah Jiwa Ket.

L P

1. 0 - 5 24 25 49

2. 6 - 16 48 50 98

3. 17 – 25 45 51 96

4. 26 – 40 48 49 96

5. 41 – 60 46 48 93

6. 60 keatas 6 7 13

Jumlah 217 230 447

3. Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Jenis Pendidikan Jumlah Ket.

1. PAUD -

2. SD 100

3. SLTP 45

4. SMA 56

5. PERGURUAN TINGGI 8

6. Buta Aksara 120

7. Belum Sekolah 66

Page 12: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

7

8. Putus Sekolah 52

Jumlah 447

4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

No. Mata Pencaharian Jumlah Ket.

1. Petani 70

2. Pedagang 7

3. Pertukangan

- Tukang Kayu 5

- Tukang Batu 3

4. Swasta 5

5. Pegawai Swasta -

6. Pensiunan -

7. TNI / POLRI -

8. Guru SD 4

9. PNS 3

10. Nelayan 11

11. Peternak 11

5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tenaga Kesehatan

No. Tenaga Kesehatan Jumlah Ket.

1. Bidan 1

2. Perawat 1

3. Dukun -

4. Dukun Bayi 1

5. Dukun Sunat -

6. Tukang Pijat 3

7. Tukang Gigi -

8. Petugas PKLB -

6. Jumlah Penduduk berdasarkan Agama

Page 13: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

8

No. Agama Jumlah Pemeluk Ket.

KK Jiwa

1. Islam 115 442 98% Muslim

2. Kristen 1 5 2% Kristen

3. Hindu - -

4. Buddha - -

7. Jumlah Penduduk berdasarkan Status Pernikahan

No. Status Perkawinan Jumlah Jiwa Ket.

1. Kawin 232 Suami - Isteri

2. Belum Kawin 11 Pemuda Pemudi

3. Janda 8 -

4. Duda - -

5. Balita dan anak-anak 143 -

D. SARANA DAN PRASARANA

1. Pendidikan

No. Tingkat

Umur

Jumlah Gedung Tenaga Pengajar Jumlah

Murid Unit Lokal Negeri Honor

1. PAUD - TK 1 - - 7 15

2. SD 1 7 12 13 73

3. SLTP - - - -

4. MTsN - - - -

5. SMA - - - -

Jumlah 2 7 12 20 88

Page 14: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

9

2. Peribadatan

No. Jenis Jumlah Ket.

1. Masjid 1 Cukup

2. Langgar 1 Cukup

3. Gereja - -

4. Pura / Wihara - -

3. Kesehatan

No. Jenis Jumlah Ket.

1. Pustu 1 Layak

2. Puskesdes - -

3. Polindes 1 Layak

4. Posyandu 1 Cukup

5. Sumur Gali 9 Layak

6. Jamban Keluarga 80 Layak

7. Jamban Umum - -

8. Penampungan Air 1 Layak

4. Olahraga

No. Jenis Jumlah Ket.

1. Lapangan Sepakbola 1 Layak

2. Lapangan Bola Volly - Rusak

3. Lapangan Bulutangkis - Belum layak

4. Lapangan Tenis meja - Belum ada

5. Kesenian dan Hiburan

No. Jenis Kesenian Jumlah Ket.

1. Rebana / Qasidah 1 Kurang aktif

2. Jepin 1 Aktif

3. Bamanda 1 Tidak aktif

Page 15: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

10

6. Transportasi dan Komunikasi

No. Jenis Sarana Status

Jumlah Bantuan Milik Pribadi

1. Sepeda - 30 30

2. Motor - 93 57

3. Mobil - 10 10

4. Handphone (Hp) - 301 301

7. Jalan

No. Jenis Prasarana Jumlah / Jarak

(Km) Ket.

1. Jalan umum 15 km

2. Jalan kampung 4 km

3. Jalan ke kebun 2 km

4. Gang 1 km

5. Jembatan permanen 1

6. Jembatan Gantung 1 Tidak layak

7. Jembatan ulin 2

8. Gorong-gorong 12

E. KELEMBAGAAN

1. Organisasi Kampung

No. Jenis Lembaga Jumlah Jumlah Anggota

1. Kantor Kampung 1 7 orang

2. LPM 1 4 orang

3. BPK 1 5 orang

4. RT 2 -

5. PKK 1 25 orang

6. Koperasi 1 63 orang

7. Kelompok Tani 6 156 orang

Page 16: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

11

8. Karang Taruna 1 40 orang

9. Poskamling 1 4 orang

10. Masjid 1 5 orang pengurus

11. Surau 1 -

12. Pustu 1 1 orang

13. Posyandu 1 -

14. Polindes 1 1 orang

2. Kelompok Tani

No. Kelompok

Tani

Jumlah

Anggota

(orang)

Luas Areal (Ha) Jumlah

(Ha) Holtikultura Palawija Kebun Ternak

1. Satu Hati 25

2. Nusa 25

3. Punan

Mandiri 23

4. Birang

Bersatu 27

5. Harapan 25

6. Tunas

Mekar 31

F. PENDAPATAN PENDUDUK

1. Sektor Tanaman Pangan

No. Jenis Tanaman Jumlah Produksi

(ton/tahun) Harga/Kg (Rp) Nilai (Rp)

1. Padi

Padi sawah

Padi Gogo

2. Palawija

Jagung

Page 17: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

12

Ubi kayu

Kacang tanah

Kacang hijau

3. Sayur Mayur

Kacang panjang

Tomat

Terong

Timun

Cabe/lombok

Sawi

4. Holtikultura

Pisang

Langsat Roko

Rambutan

Jumlah pendapatan /

tahun

2. Sektor Perkebunan

No. Jenis

Jumlah Produksi

(buah -

ton/tahun)

Harga/Kg (Rp) Nilai (Rp)

1. Langsat 550 ton 5000 2.750.000.000

2. Rambutan 47 ton 6000 282.000.000

3. Durian 50.000 buah 7000 350.000.000

Jumlah pendapatan /

tahun 3.382.000.000

3. Sektor Peternakan

No. Jenis Ternak Jumlah

Ternak

Produksi / tahun

Nilai Ekor

Harga / ekor

per kg

Page 18: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

13

1. Sapi 18 - -

2. Ayam 357 180 50.000 9.000.000

Jumlah pendapatan /

tahun 9.000.000

4. Sektor Kehutanan

No. Komoditas Jumlah Produksi

(liter/tahun) Harga (Rp) Nilai (Rp)

1. Madu 1000 100.000 100.000.000

2.

Jumlah pendapatan /

tahun 100.000.000

Page 19: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

14

G. MASALAH YANG DIHADAPI KAMPUNG

Berdasarkan penggalian yang telah dilakukan, masalah yang ditemukan di

kampung adalah sebagai berikut :

No. Masalah

I Pekerjaan Umum

1.1 Belum adanya jalan usaha tani di RT 02

II Sarana Pendidikan

2.1 Pada musim hujan halaman SDN 010 terendam air

2.2 Sarana bermain siswa PAUD masih kurang

2.3 Fasilitas WC SDN 010 sudah rusak

2.4 Halaman SDN 010 belum disemenisasi

2.5 Sarana dan prasarana UKS SDN 010 belum ada

2.6 Belum ada bangunan musholla SDN 010

2.7 Belum adanya sarana Rumah Baca / perpustakaan di Kampung Birang

III Sarana Keagamaan

3.1 Perlunya penambahan alat baca tulis Al-Qur’an di KAT

3.2 Perlunya pengadaan alat shalat di mesjid

IV Sarana Pemerintah

4.1 Belum ada Seketariat BPK di Kampung Birang

4.2 Kantor kepala kampung sempit dan sudah banyak yang rusak

4.3 Belum ada Seketariat LPM di Kampung Birang

4.4 Perlu dibangun tugu batas Kampung di Kampung Birang

V Bidang Olahraga

5.1 Pada musim hujan lapangan sepakbola becek dan tergenang air

5.2 Belum ada sarana olahraga volly dan tenis meja

VI Sumber daya Air

6.1 Perlu pemeliharaan sarana air bersih di Kampung Birang

6.2 Perlunya perlindungan sumber mata air di KM 51

6.3 Saat hujan lebat aliran air sungai Barumpakan kotor dan mengandung material tambang (Disposal)

VII Bidang Penerangan

7.1 Masih adanya KK miskin yang belum menikmati sambungan listrik

7.2 Di jalan – jalan tertentu diperlukan sambungan PJU

VIII Bidang Sosial Budaya

8.1 Pengadaan alat kelompok kesenian

8.2 Tidak memiliki perahu panjang/perahu naga sehingga tidak bisa

Page 20: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

15

mengikuti lomba perahu panjang

8.4 Perlunya pelatihan kesenian

IX Bidang Pendidikan

9.1 Perlunya kegiatan pendidikan diluar sekolah

9.2 Beasiswa untuk anak kurang mampu.

X Bidang Kesehatan

10.1 Masih banyak sampah di lingkungan perumahan penduduk

10.2 Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai masih kurang

10.3 Bantuan PMT balita

10.4 Perlunya Penyuluhan kesehatan terhadap masyarakat

XI Bidang Pariwisata

9.1 Belum ada penggalian dan pemetaan potensi wisata kampung

XII Bidang Pemerintahan

12.1 Masih kurangnya SDM perangkat Kampung

12.2 Kegiatan PKK kurang aktif karena butuh dukungan Operasional

12.3 Perlunya pembuatan profil kampung yang partisipatif dan terkini

12.4 Perlu pelatihan petugas keamanan (LINMAS)

12.5 Masyarakat berkeinginan untuk mesertifikatkan tanah garapan dan hunian di atas tanah negara.

12.6 Pemerintahan kampung belum maksimal dalam pembuatan dan perumusan tata ruang kampung.

12.7 Pemetaan dan penggalian aset kampung belum lengkap

12.8 Belum ada penetapan dan kejelasan batas kampung

XIII Bidang Sosial

13.1 Masih terdapat rumah tangga miskin di Kampung Birang

13.2 Masih terdapat rumah tidak layak huni

XIV Bidang Keagamaan

14.1 Kurangnya kesejahteraan guru ngaji

14.2 FasilitasTPA masih belum memadai

14.3 Kurangnya pendampingan KAT dibidang keagamaan

XV Bidang Pertanian

15.1 Masih banyak lahan pertanian yang belum dimanfaatkan

15.2 Sarana dan prasarana pertanian masih kurang

15.3 Masih banyak lahan tidur yang belum dimanfaatkan

15.4 Hasil panen pertanian masyarakat kurang maksimal

15.5 Perlunya pelatihan mengenai pengolahan hasil buah dan penyediaan teknologi tepat guna

15.6 Kurangnya sarana pengendalian hama

15.7 Kelangkaan Pupuk dan harga Mahal

Page 21: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

16

15.8 Kurangnya bibit unggul tanaman pangan

15.9 Perlunya program pelatihan bagi para petani

15.10 SDM pengurus Gapoktan dan kelompok masih belum maksimal

15.11 Belum adanya alat produksi hasil Pertanian

15.12 Hasil pertanian kurang baik karena kekurangan air

15.13 Perlunya bantuan pompa air

XVI Bidang Peternakan / Perikanan

16.1 Perlunya peningkatan ternak ayam kampung

16.2 Masih banyak peternak ayam kampung yang belum memiliki kandang yang memadai

16.3 Belum ada budidaya ikan nila, ikan mas, lele dan lainnya padahal potensi ada

XVII Bidang Perdagangan / Koperasi / Industri

17.1 Kurangnya modal untuk kelompok usaha kecil dan pedagang

17.2 Tidak ada yang menampung hasil pertanian warga

17.3 Pengusaha pertukangan kurang berkembang

XVIII Bidang Kehutanan

18.1 Masih terdapat lahan kritis

Page 22: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

17

BAB III

PROSES PENYUSUNAN RPJM KAMPUNG BIRANG

Rangkaian proses penyusunan RPJM Kampung Birang, Kecamatan Gunung

Tabur, Kabupaten Berau adalah sebagai berikut:

a. Musyawarah Kampung

Sebagai langkah awal penyusunan RPJM kampung Birang periode 2016-2021 telah

disepakati pembentukan Tim Penyusun dalam hal ini Tim 11 dengan Surat Keputusan

(SK) Kepala Kampung Birang Nomor: 01 Tahun 2016 disepakati di kampung Birang pada

4 Januari 2016 dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1. Penyelarasan data Kampung dan arah kebijakan pembangunan

Kabupaten/Kota;

2. Melakukan Pengkajian keadaan Kampung dan Melaporkan kepada Kepala

Kampung

3. penyusunan rancangan RPJMKam dan

4. Penyempurnaan rancangan RPJMKam

b. Pelatihan Tim Penyusun RPJM

1. Integrasi Pembangunan

2. Pengenalan alat bantu dalam penggalian gagasan masyarakat

3. Jenis Kegiatan berwawasan lingkungan dan praktek cerdas pengelolaan

lingkungan

4. Pemakaian GPS dalam pemetaan sumberdaya alam

5. RKTL Tim Penyusun RPJM

c. Pengkajian Keadaan Kampung

Pada tahapan ini dilakukan penggalian masalah dan potensi yang ada di Kampung

Birang dengan menggunakan dengan 3 alat, yakni :

1. Sketsa Kampung

2. Kalender Musim

3. Diagram Kelembagaan

Proses tersebut dilaksanakan dalam forum musyawarah Kampung yang telah

dilaksanakan pada 13 Februari 2016 yang bertempat di Balai Kampung Birang.

Page 23: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

18

d. Penyusunan Laporan Tim Penyusun RPJM

Proses penyusunan laporan Tim Penyusun dilakukan dengan tahapan sebagai

berikut:

1. Membuat daftar gagasan hasil pengkajian keadaan kampung.

2. Berita acara: data kampung yang sudah diperbarui; data rencana program

kabupaten yang masuk ke kampung; data rencana program pembangunan

kawasan kampung; rekapitulasi rencana kegiatan kampung.

e. Musyawarah Kampung

1. Diskusi kelompok membahas hasil pengkajian keadaan kampung; prioritas

rencana kegiatan kampung selama 6 tahun, sumber pembiayaan kegiatan

kampung; serta rencana pelaksanaan kegiatan.

2. Musyawarah kampung menyepakati hal-hal seperti hasil diskusi pengkajian

keadaan kampung; menyepakati rumusan Visi Misi dan Arah Kebijakan

Pembangunan; serta menyepakati hasil diskusi tentang rencana prioritas

kegiatan.

f. Rapat Tim Penyusun RPJM Kampung

Penyusunan rancangan RPJM Kampung berdasarkan hasil musyawarah kampung.

Kemudian dilanjutkan dengan menyepakati hasil rancangan RPJM Kampung, dimana

kesepakatan tersebut merupakan rancangan akhir RPJM Kampung Birang.

Page 24: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

19

BAB IV

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KAMPUNG BIRANG

PERIODE TAHUN 2016 - 2021

A. VISI

Dalam menjalankan sistem Pemerintahan kedepan sebagai penerima amanat

dari masyarakat, Pemerintahan Kampung menghimpun semua saran dari seluruh

unsur masyarakat baik yang berada dikampung halaman maupun yang diperantauan,

semua saran dan masukan dijadikan sebagai pedoman dalam merangkum Visi dan Misi

Pembagunan Kampung Birang.

Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang

diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan Kampung. Penyusunan Visi

KampungBirang dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak

yang berkepentingan di kampung Birang seperti pemerintah kampung, BPK, tokoh

masyarakat, tokoh agama, lembaga masyarakat kampung dan masyarakat kampung

pada umumnya. Adapun Visi Kampung Birang terpilih adalah:

“ MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT YANG BERMARTABAT DAN RELIGIUS

DENGAN MENGEMBANGKAN POTENSI KAMPUNG ”.

B. MISI

Berdasarkan Visi Kampung Birang diatas maka Misi Pembangunan Kampung Birang

tahun adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian dan ternak masyarakat

2. Pembuatan sarana jalan usaha tani dan peningkatan jalan lingkungan

3. Peningkatan sarana air bersih bagi masyarakat

4. Perbaikan dan peningkatan layanansarana kesehatan dan umum

5. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan

6. Meningkatkan keterampilan dan kualitas SDM masyarakat

7. Pengadaan permodalan untuk usaha kecil, memperluas lapangan kerja Dan

manajemen usaha masyarakat

8. Peningkatan kapasitas Aparat Kampung dan BPK

9. Peningkatan Sarana dan Prasarana kerja aparat Kampung dan BPK

Page 25: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

20

C. PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF

Program dan kegiatan indikatif RPJM Kampung Birang tahun 2016 – 2021

adalah sebagai berikut:

I. BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KAMPUNG

1.1 Pembuatan profil kampung yang partisipatif dan terkini

1.2 Pelatihan pembuatan tata ruang kampung

1.3 Perumusan tata ruang kampung

1.4 Pembuatan pusat informasi kampung

1.5 Bimbingan teknis aparat kampung dan tim perencana kampung tentang

perencanaan kampung

1.6 Pembuatan kantor kepala kampung

1.7 Penetapan dan penegasan batas kampung

II. BIDANG PEMBANGUNAN KAMPUNG

2.1 INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN KAMPUNG

2.1.1 Penambahan panjang dermaga di RT 02 dan RT 02

2.1.2 Pemeliharaan jalan ke pemukiman KAT di RT 01

2.1.3 Pembuatan badan jalan menuju lahan pertanian warga di RT.02 seluas 6m

x 600m

2.1.4 Lanjutan semenisasi jalan di RT.01 ke RT.02

2.1.5 Pembuatan drainase jalan di RT.02

2.1.6 Pembuatan pagar tempat pemakaman umum 80m x 35m

2.1.7 Perbaikan atap gedung PKK

2.1.8 Pembuatan plafon PKK

2.1.9 Pembuatan jembatan gedung PKK

2.1.10 Pembuatan drainase jalan usaha tani RT.01

2.1.11 Pengadaan meja dan kursi gedung serba guna

2.1.12 Perbaikan jalan di RT 01

2.1.13 Pembukaan badan jalan ke muara Birang 3500m x 12m

2.2 SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN

Page 26: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

21

2.2.1 Pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih WTP

2.2.2 Penambahan kapasitas ruangan Posyandu

2.2.3 Penambahan meja dan kursi kerja Posyandu

2.2.4 Perbaikan atap gedung Puskesmas

2.2.5 Penambahan meja dan kursi kerja Puskesmas

2.2.6 Pengadaan komputer dan printer Puskesmas

2.2.7 Pengadaan tempat pemilahan dan alat pengolahan sampah di setiap RT

2.2.8 Penambahan profil tank

2.2.9 Perlengkapan masker

2.2.10 Penambahan perlengkapan perabot dapur Posyandu

2.2.11 Alat semprot rumput dan racun rumput

2.3 SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2.3.1 Penambahan sarana bermain siswa PAUD CERIA

2.3.2 Penimbunan halaman SDN 010

2.3.3 Penambahan WC SDN 010

2.3.4 Semenisasi halaman SDN 010

2.3.5 Pengadaan dan perlengkapan sarana dan prasarana UKS SDN 010

2.3.6 Pembangunan musholla SDN 010

2.3.7 Rehab ruangan perpustakaan

2.3.8 Penambahan buku perpustakaan 1000 eksemplar

2.3.9 Penambahan lemari perpustakaan

2.3.10 Bantuan beasiswa pendidikan bagi yang berprestasi dan kurang mampu

2.4 PENGEMBANGAN UEP (USAHA EKONOMI PRODUKTIF) SERTA SARANA

DAN PRASARANA EKONOMI

2.4.1 Pembangunan pasar kampung

2.4.2 Pembentukan BUMK (Badan Usaha Milik Kampung)

2.4.3 Pembukaan lahan pertanian

2.4.4 Pembuatan kolam ikan

2.4.5 Pengadaan kandang ternak ayam kampung

Page 27: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

22

2.4.6 Pengadaan perahu dan ketinting kelompok nelayan

2.4.7 Pengadaan perlengkapan alat panjat panen madu

III. PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

3.1.1 Pendidikan lingkungan hidup di sekolah dan masyarakat

3.1.2 Identifikasi Energi terbarukan

3.1.3 Studi pengembangan Ekowisata

3.1.4 Kebun bibit dan demplot Agroforestry Kampung

3.1.5 Pelatihan pembuatan pestisida alami

3.1.6 Penanaman pohon produktif di sepanjang kampung

3.1.7 Perlindungan sumber mata air di KM 51 dan 52

3.1.8 Pembersihan daerah aliran sungai Barumpakan

3.1.9 Penanaman pohon kayu lokal pada kawasan yang terdegradasi

3.1.10 Pelatihan dan pembuatan pupuk organik (cair dan padat)

3.1.11 Budidaya tanaman obat tradisional/apotek hidup

3.1.12 Perlunya pelestarian pohon mangris dan pohon nyamut

3.1.13 Perlunya pelatihan untuk HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) dan kerajinan

3.1.14 Perlu adanya survey memetakan potensi keanekaragaman hayati tumbuhan dan hewan.

IV. BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN

4.1 PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA

4.1.1 Penimbunan lapangan sepak bola

4.1.2 Semenisasi lapangan voly

4.1.3 Pengadaan peralatan tenis meja

4.1.4

4.2 PEMBINAAN KESENIAN DAN SOSIAL BUDAYA

4.2.1 Pengadaan perahu panjang

4.2.2 Perlengkapan Alat-alat Kesenian

a. Sound System

b. Rebana

user pc
Highlight
user pc
Highlight
user pc
Highlight
user pc
Highlight
user pc
Highlight
user pc
Highlight
user pc
Highlight
user pc
Highlight
user pc
Highlight
user pc
Highlight
user pc
Highlight
user pc
Highlight
user pc
Highlight
user pc
Highlight
Page 28: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

23

c. Gendang

d. Gong

e. Gambus

f. Baju Seragam Jepin dan Rebana

V. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

5.1 PELATIHAN USAHA EKONOMI, PERTANIAN, PERIKANAN, DAN

PERDAGANGAN

5.1.1 Pelatihan kelompok tani untuk meningkatkan kualitas pertanian

5.1.2 Pelatihan menjahit kelompok PKK

5.1.3 Pelatihan keterampilan untuk meningkatkan ekonomi dan kualitas SDM

warga KAT

5.1.4 Pelatihan kelompok perikanan

5.1.5 Pelatihan kader Posyandu

5.2 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAN PENYULUHAN BAGI KEPALA

KAMPUNG, PERANGKAT KAMPUNG DAN BPK

5.2.1 Bimbingan teknis aparat kampung dan TIM Perencanaan Kampung

5.2.2 Pelatihan pembuatan tata ruang kampung

5.2.3 Pelatihan bagi aparat kampung

5.2.4 Pelatihan penyusunan peraturan kampung

5.2.5 Pelatihan kader posyandu

5.3 PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT

5.3.1 Pengadaan bibit rambutan binjai

a. Bibit rambutan binjai

b. Bibit cengkeh

c. Bibit langsat roko

5.3.2 Pengadaan alat-alat pertanian

5.3.3 Pengadaan sarana penunjang pertanian

a. Pupuk NPK

b. Mesin pemangkas rumput

Page 29: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

24

c. Pestisida alami

d. Tangki semprot

e. Mesin perontok padi

5.3.4 Pengadaan sarana pertanian Karang Taruna

a. Bibit Rambutan Binjai

b. Pupuk NPK dan pupuk organik cair

c. Mesin pemangkas rumput

d. Tangki Semprot

5.3.5 Pembuatan pupuk organik dan pestisida alami

5.3.6 Pengadaan alat panjat panen madu

5.3.7 Budidaya tanaman obat tradisional

D. KEBIJAKAN DAN STRATEGI DALAM PENCAPAIAN PEMBANGUNAN

1. Arah Kebijakan Pembangunan Kampung

- Menggerakan seluruh elemen masyarakat dalam swadaya guna

mencapai target pembangunan di Kampung.

- Menggali potensi di kampung guna menambah dana stimulant

pemerintah dalam pembangunan yang ada di Kampung.

- Meningkatkan SDM masyarakat dengan mengadakan pelatihan -

pelatihan khususnya di bidang pertanian untuk mendorong tingkat

perekonomian masyarakat.

- Membantu para petani dalam permodalan.

2. Strategi Pencapaian Pembangunan

Guna mengimplementasikan Visi dan Misi Kampung Birang, Kecamatan Gunung

Tabur tentunya tidak terlepas dari berbagai faktor penentu yang akan menentukan

tingkat keberhasilan program dan kegiatan yang dilaksanakan, baik berupa analisis

Kekuatan (strength), Kelemahan (weakness), Peluang (opportunity) dan Ancaman

(threat) di Kampung Birang, Kecamatan Gunung Tabur.

f. Analisis Kekuatan (Strength)

- Kampung Birang terdiri dari pengunungan dan perbukitan yang sangat

berpotensi di bidang Pertanian dan Peternakan.

- KampungBirang dialiri salah satu sungai (Sungai Birang) yang menunjang

kehidupan sehari-hari masyarakat.

- Dilihat dari geografis, Kampung Birang berpotensi untuk kawasan

Agroforestry.

Page 30: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

25

- Sebagian besar masyarakat memiliki kebun buah-buahan lokal.

- Masyarakat khususnya kalangan Ibu-Ibu memiliki kebiasaaan bercocok

tanam.

- Tanaman buahan lokal dari Kampung Birang sudah cukup terkenal di

pasarkan hingga diluar daerah.

- Total lahan yang belum dibebani hak seluas 14.851 Ha atau 40,53% dari

total lahan

- Adanya Peternakan sapi hibah perusahaan

g. Analisis Kelemahan (Weakness)

- Sarana dan prasarana kurang memadai

- Keterampilan masyarakat kurang

- Harga buahan masih di kendalikan oleh tengkulak buah

- Belum ada mekanisme pasar untuk pendistribusian pasar

- Belum ada pengolahan lebih lanjut pada hasil buah-buahan, sehingga

setelah lama dipetik kondisi segar buah menurun

- Belum memiliki Baseline data sebaran kawasan yang terdegradasi untuk

pengembangan agroforestry.

- Masyarakat kurang partisipatif.

- Belum ada kelompok yang didengar

- Landscape Birang memiliki tutupan lahan yang variatif namun

cenderung kritis.

- Belum ada legalitas di tingkat kampung yang mengatur legalitas

penatagunaan lahan dan sumberdaya hutan di kampung Birang.

- Belum dukungan pendanaan dalam APBK yang secara khusus

mendukung pelestasrian sumberdaya alam yang berkelanjutan.

h. Analisis Peluang (Opportunity)

- Bantuan pemerintah baik Pusat, Provinsi dan Kabupaten.

Page 31: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

26

- Bantuan dari investor dan Pihak Ketiga yang tidak mengikat untuk

menggali dan mengembangkan potensi sumberdaya alam di Kampung

Birang.

- Swadaya masyarakat.

- Dukungan kepada kelompok wanita untuk akses pengelolaan lahan.

- Pemanfaatan tentang olahan buah.

- Pengembangan pertanian organik.

- Landscape Birang bisa di kembangkan menjadi agrowisata melalui

komiditi buahan lokal dan Tracking.

- Mendorong pangakuan terhadap kelola dan akses terhadap

sumberdaya hutan melalui mekanisme kemitraan dengan swasta atau

melalui SK Bupati.

-

i. Analisis Ancaman (Threat)

- Sistem pertanian yang belum berjalan dengan baik.

- Kurangnya SDM (Sumber Daya Manusia) yang mengakibatkan kesulitan

dalam memahami anjuran pemerintah.

- Ronrongan dari oknum yang tidak bertanggung jawab yang ingin

mengambil keuntungan pribadi.

- Semakin kecilnya wilayah kelola masyarakat Dayak Punan di Kawasan

KAT dan KM 52

- Ketergantungan masyarakat kepada Pihak Ketiga (Perusahaan).

a. Strategi Kekuatan dan Peluang

- Dengan kondisi wilayah Kampung Birang yang berpotensi di bidang pertanian

dan perkebunan, maka dapat menggaet para investor untuk menanamkan

modal di bidang Pertanian dan perkebunan.

- Di bidang pertambangan berupa batu bara, mampu mendatangkan investor

sehingga dapat meningkatkan PAD Kampung dan Retribusi Daerah.

- Dengan potensi Swadaya masyarakat sehingga mampu meringankan beban

pemerintah dalam menjalankan pembangunan di daerah.

Page 32: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

27

b. Strategi Kekuatan dan Ancaman

- Memperbaiki manajemen di bidang pertanian dan perkebunan.

- Meningkatkan mutu pendidikan dengan menyelenggarakan pendidikan yang

terjangkau oleh masyarakat bawah.

- Memberikan sosialisasi dan arahan kepada masyarakat tentang anjuran –

anjuran pemerintah.

c. Strategi Kelemahan dan Peluang

Dengan adanya bantuan – bantuan stimulant dari pemerintah dan Pihak

Ketiga maka sarana dan prasarana yang kurang memadai dapat diperbaiki dengan

dibantu oleh swadaya masyarakat.

d. Strategi Kelemahan dan Ancaman

Dengan menyiasati peluang dan kelemahan maka ancaman-ancaman dapat

diminimalisir.

Page 33: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

28

BAB V

ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN KAMPUNG

Dalam menjalankan sistem pemerintahan, Pemerintahan Kampung dilengkapi

dengan seperangkat kemampuan pembiyaaan untuk kelancaran dalam melaksanakan

program pembangunan dan meningkatkan kinerja aparatur Pemerintahan Kampung

dalam memberikan pelayanan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sumber

– sumber dana dalam pelaksanaan Pemerintahan Kampung terdiri dari:

1. Penerimaan Kampung

Merujuk kepada Undang-Undang No 25 tahun 1999 dan Undang-Undang No 32

tahun 2004, dijelaskan bahwa penerimaan Kampung dapat berasal dari Dana Alokasi

Umum Kampung, Pendapatan Asli Kampung dan penerimaan lain-lain yang sah.

2. Dana Alokasi Umum Kampung

Dana alokasi Umum adalah dana yang berasal dari APBD, yang dialokasikan

untuk pemerataan keuangan antar kampung yang bertujuan untuk membiayai

kebutuhan pengeluaran dalam rangka pelaksanan desentralisasi. Penggunaan DAUN

ini telah ditetapkan sepenuhnya oleh Pemerintahan Kabupaten termasuk kedalam

pengertian kemampuan keuangan.

Pengertian Pemerataan kemampuan keuangan kampung adalah jaminan

kesinambungan penyelengaaran Pemerintahan Kampung di seluruh daerah dalam

penyediaan pelayanan dasar kepada masyarakat dan merupakan satu kesatuan

dengan penerimaan anggaran pendapatan dan belanja daerah. Penggunaan DAUN

harus tetap dalam kerangka pencapaian tujuan yaitu peningkatan pelayanan dan

kesejahteraan masyarakat.

Kondisi ini merupakan indikasi ketergantungan Pemerintah Kampung terhadap

Pemerintahan Daerah dari segi pembiayaan penyelengaraan Pemerintahan Kampung.

Untuk itu Pemerintahan Kampung dituntut harus mampu mengali sumber-sumber

keuangan yang ada diKampung disamping didukung oleh perimbangan keuagan

pemerintahan daerah, secara teoritis kemampuan keuangan Kampung dapat di

tingkatkan dengan intesifikasi dan ekstensifikasi.

Page 34: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

29

Upaya intensifikasi adalah meningkatkan kemandirian penerimaan keuangan

Kampung dengan memaksimalkan kinerja retribusi Kampung yang ada. Upaya ini

menuntut kemampuan kampung untuk dapat mengintensifikasi secara pasti potensi

penerimaan keuangan kampung dan kemudian mampu memungutnya berdasarkan

azas manfaat dan azas keadilan. Kegiatan intensifikasi antara lain adalah sebagai

berikut:

1. Retribusi Pelayanan

2. Pengelolaan kekayaan Kampung

3. Pengelolaan sumber daya alam dan sumberlain yang sah tidak mengikat

Sedangkan upaya ektensifikasi adalah sebagai berikut:

1. Pembentukan badan usaha milik Kampung

2. Pembentukan koperasi perangkat Kampung

3. Pemberdayaan perantau dengan mempertimbangkan berbagai aspek kepentingan

masyarakat.

3. Pendapatan Asli Kampung

Pendapatan Asli Kampung adalah hak Pemerintahan Kampung yang diakui

oleh Pemerintahan pusat berdasarkan UU No. 33 Tahun 2004 sebagai salah satu

penambah nilai kekayaan bersih Pemerintahan Kampung guna menjalankan program

pembangunan yang telah tepola dalam rencana pembangunan dalam peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

Pendapataan Asli Kampung bersumber dari:

1. Hasil usaha Kampung

2. Hasil Pengelolaan aset/kekayaan Kampung

3. Hasil partisispasi masyarakat

4. Hasil Pengelolaan Sumberdaya Alam Kampung

Pendapatan Asli tersebut dapat dijadikan tolak ukur kemampuan Pemerintahan

Kampung dalam menyelenggarakan Pemerintahan yang bersih dan transparan juga

mencerminkan kemandirian Kampung. Pendapatan Asli Kampung merupakan jenis

pendapatan lain selain dari Dana Alokasi Umum Kampung yang termasuk dalam

Anggaran Pendapatan Belanja Kampung (APBK)

Page 35: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

30

Data Penerimaan Kampung Birang Tahun ............

No

URAIAN TAHUN

1. Sisa Lebih Perhitungan Tahun Lalu (SILPA)

2. Pendapatan Asli Kampung

a. Retribusi Kampung

b.Hasil Swadaya dan sumbangan Masyarakat

c. Hasil Gotong Royong

3. Bantuan Penerimaan dari Pemerintah Tingkat Atas

a. Dana Alokasi Umum Kampung (DAUN)

b. Bantuan lain dari Kabupaten

c. Bantuan lain dari Propinsi

d. Bagi hasil pajak

TOTAL

4. Pengeluaran Kampung

Sistem pengelolaan keuangan Kampung pada dasarnya merupakan substansi

dari Pemeritahan Kampung itu sendiri dalam rangka penyelenggraan pemerintahan.

Dari sisi pengeluaran dapat dilihat berdasarkan fungsi dan jenis pengeluaran.

Data Pengeluaran bersumber dari Dana Alokasi Umum Kampung (DAUN) serta Bantuan dari

Propinsi dan Kabupaten Berau tahun .......

No URAIAN Tahun .... Tahun ....

1. Penghasilan Perangkat Kampung

2. Biaya Operasional Pemerintahan Kampung

3. Biaya Publik Pemerintahan Kampung

4 Tunjangan Jabatan

5 Bantuan tambahan Operasional Kampung

Total

Page 36: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

31

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sehubungan dengan telah selesainya penyusunan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) Kampung Birang Periode 2016 – 2021 yang merupakan

cakupan dari penjabaran visi dan misi dan program kerja Kepala Kampung lima tahun

kedepan yang bertujuan untuk mempersiapkan pedoman kerja bagi pemerintahan

kampung berbagai bidang sebagaimana yang tergambar dalam program dan kegiatan

indikatif Pemerintahan Kampung Birang tahun 2016 - 2021.

Dalam RPJM tercakup keseluruhan program kerja Pemerintahan Kampung yang

terdapat arah kerja masing-maing perangkat Kampung yang berfungsi sebagai

perpanjangan tangan Kepala Kampung dan juga mencakup program kerja lembaga

Kampung yang terhimpun dalam pembangunan fisik sarana prasarana, pembangunan

bidang ekonomi maupun peningkatan kualitas sumberdaya manusia.

Maka untuk tahap pelaksanaan RPJM ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan

sebagai berikut :

1. Dalam rangka mengemban amanah undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah dan Pelaksanaan Otonomi Daerah dan Undang-Undang

Nomor 25 tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

2. Perangkat dan Lembaga Kampung beserta seluruh lapisan mayarakat

berkewajiban untuk melaksanakan dan mendukung RPJM dengan sebaik-baiknya.

3. Lembaga Kampung dalam hal ini LPM menyiapkan RPJM Kampung menjadi bahan

utama pelaksanaan Musrenbang.

4. Dalam rangka mewujudkan penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif

LPM menyelenggarakan Musrenbang Jangka Menengah dengan dibantu oleh Tim

yang dibentuk oleh Kepala Kampung, sebagai bahan penyusunan rancangan akhir

RPJM Kampung.

5. Pengendalian pelaksanaan RPJM Kampung oleh masing-masing Pimpinan

lembaga-lembaga dengan koordinasi perangkat kampung sebagai unit

pelaksanaan program.

Page 37: DOKUMEN - birang.weebly.com · Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; ... Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun

32

6. Perangkat dan lembaga Kampung berkewajiban untuk menyusun program kerja

dari kegiatan pokok sesuai dengan tugas dan fungsi yang diemban dengan

berpedoman kepada RPJM tahun 2016 – 2021.

7. Dalam pelaksanaan RPJM tahun 2016 – 2021 Pemerintahan Kampung, perangkat

dan lembaga Kampung berkewajiban untuk melakukan pemantauan terhadap

penjabaran dari RPJM dilapangan.

8. RPJM Kampung ditetapkan dengan Peraturan Kampung.

9. Pimpinan Lembaga dan Perangkat Kampung melakukan evaluasi kinerja

pelaksanaan RPJM Kampung.

B. Saran

Dalam pelaksanaan RPJM tahun 2016 – 2021 pemerintahan Kampung

memerlukan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat baik yang berada dikampung

halaman maupun yang berada diperantauan demi terwujudnya kampung yang mandiri

untuk kesejahteraan masyarakat di masa yang akan datang.

Selanjutnya Pemerintahan Kampung dengan segenap keterbatasan waktu dan

kesempatan dalam penyempurnaan program kerja yang tertuang dalam RPJM maka

Pemerintahan Kampung periode selanjutnya dapat melanjutkan program Kampung

sebagai kontiniutas eksistensi Kampung Birang kedepan.

Dibuat di : Kampung Birang Pada Tanggal : ...... Maret 2016

Kepala Kampung Birang

SAKRANI