dokumen kurikulum sd plus nurul hidayah

38
BAB I PENDAHULUAN A. Rasional Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan betakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Kurikulum SD Plus Nurul Hidayah disusun dengan mengacu pada Standar Isi dan (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Penyusunan KTSP berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan Pendidikan (BSNP) dan ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005. Penyusunan KTSP sangat diperlukan untuk mengakomodasi semua potensi yang ada di daerah dan untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan dalam bidang akademis maupun non akademis, memelihara budaya daerah, mengikuti perkembangan iptek yang dilandasi iman dan takwa. Sesuai dengan pemikiran tersebut di atas SD Plus Nurul Hidayah berusaha menyusun kurikulum pengembangan yang 1

Upload: yayasanmukhtariyyahibnushaleh

Post on 12-Jan-2016

261 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

TRANSCRIPT

Page 1: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi

sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan

betakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung

pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan

potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.

Kurikulum SD Plus Nurul Hidayah disusun dengan mengacu pada Standar Isi dan

(SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk

menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Penyusunan KTSP berpedoman pada

panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan Pendidikan (BSNP) dan

ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.

Penyusunan KTSP sangat diperlukan untuk mengakomodasi semua potensi yang ada

di daerah dan untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan dalam bidang akademis

maupun non akademis, memelihara budaya daerah, mengikuti perkembangan iptek yang

dilandasi iman dan takwa.

Sesuai dengan pemikiran tersebut di atas SD Plus Nurul Hidayah berusaha menyusun

kurikulum pengembangan yang semaksimal mungkin dapat menampung semua potensi

stakeholders di SD Plus Nurul Hidayah. Karena SD Plus Nurul Hidayah memiliki tiga

program pendidikan, yaitu Reguler, Akselerasi, maka pengembangan kurikulum yang

dilakukan mengarah ke pengembangan yang spesifik, khususnya untuk program akselerasi.

Pengembangan kurikulum SD Plus Nurul Hidayah Permendiknas No. 22 Tahun 2006

tentang standar isi, dan Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang standar kompetensi

lulusan, yang menuntut setiap sekolah melakukan pengembangan kurikulum tingkat satuan

pendidikan. Pengembangan kurikulum meliputi standar kompetensi, tujuan, KTSP, silabus,

RPP dan bahan ajar yang berkualitas internasional.

Pendidikan teknologi dasar merupakan bagian penting dalam kurikulum SD Plus

Nurul Hidayah, selain juga mengajarkan budaya lintas bangsa agar wawasan

internasionalnya tidak hanya keilmuan, tetapi juga manusia dan budayanya.

1

Page 2: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

Hal ini penting untuk menunjang dalam persaingan dan berkolaborasi secara global dengan

bangsa-bangsa lain di dunia, dimana sangat penting bisa memahami manusia dan budaya

lintas bangsa tersebut.

Pengembangan kurikulum SD Plus Nurul Hidayah diantaranya ditempuh melalui

langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mangadopsi/mengadaptasi bagian kurikulum internasional dari sekolah-sekolah

yang ada di Indonesia atau bagian kurikulum yang berlaku di negara-negara

tertentu.

b. bekerja sama dan menggalang partisipasi, serta dukungan dari berbagai lembaga

pendidikan di dalam dan luar negeri.

c. Memberdayakan warga sekolah dan komite sekolah serta stakeholders yang ada.

Kurikulum tersebut selanjutnya dalam uraian ini akan disebut sebagai Kurikulum SD

Plus Nurul Hidayah. Adapaun gambaran umum mengenai SD Plus Nurul Hidayah dan

Kurikulum akan dapat dilihat dalam uraian selanjutnya.

B. Dasar

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18

ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2),

(3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan.

Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14),

(15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8);

Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal

13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5);

Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.

3. Standar Isi

SI mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan

pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar

2

Page 3: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap

mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan

menengah. SI ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006.

4. Standar Kompetensi Lulusan

SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan

keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 23 Tahun 2006.

C. Latar Belakang SD Plus Nurul Hidayah

Rintisan Sekolah Dasar Plus Nurul Hidayah merupakan salah satu wujud upaya

peningkatan mutu pendidikan pada sekolah dasar, yang keberadaannya sesuai amanat

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Penyelenggaraan SD Plus Nurul Hidayah didasari oleh tuntutan kebutuhan pembangunan

bangsa di masa yang akan datang agar memiliki kemampuan kompetitif dengan bangsa-

bangsa lain di dunia. Untuk itu anak harus dipersiapkan sedini mungkin melalui proses

pendidikan di sekolah dasar yang memperhatikan perbedaan potensi kecerdasan, kecakapan,

bakat dan minat peserta didik, sehingga out-put yang dihasilkan relevan dengan kebutuhan,

baik kebutuhan individu, keluarga, maupun kebutuhan masyarakat dan pembangunan bangsa

di berbagai sektor, baik lokal, nasional, maupun internasional.

Selain itu, SD Plus Nurul Hidayah juga didasari filosofi eksistensialis, yaitu

keyakinan bahwa pendidikan harus menumbuhkembangkan eksistensi peserta didik

seoptimal mungkin melalui proses pendidikan yang berkualitas berahlakul karimah dan

pro perubahan (kreatif, inovatif, eksperimentatif), serta menumbuhkembangkan bakat, minat

dan kemampuan peserta didik.

D. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18

ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2),

(3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).

2. Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

3

Page 4: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

3. Undang-Undang No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

Pusat dan Daerah;

4. Undang-Undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang

Pemerintah Pusat dan Daerah;

6. Peraturan Pemrintah Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2004-2009

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan.

Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14),

(15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8);

Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal

13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5);

Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.

8. Keputusan Mendiknas RI No.44/U/2002 tanggal 2 April 2002 tentang Dewan

Pendidikan dan Komite Sekolah.

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi.

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan (SKL).

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan

kepmendiknas nomor 22 dan 23 tahun 2006.

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 tahun 2007 tentang perubahan

permendiknas nomor 24 tahun 2006.

13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala

Sekolah/Madrasah.

14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akademik Guru.

15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar

Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

4

Page 5: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian

Pendidikan.

17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 tahun 2007 tentang Standar Sarana

dan Prasarana untuk SD/MI.

18. Rencana Strategis Depdiknas tahunn 2005=2009.

19. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Managemen Pendidikan Dasar dan Menengah,

Depdiknas tahun 2005-2009.

E. Tujuan Penyusunan Kurikulum SD Plus Nurul Hidayah

Dalam rangka menciptakan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing secara

internasional diperlukan sistim kurikulum yang memadai. Oleh karena itu Kurikulum SD

Plus Nurul Hidayah ini disusun untuk menjadi acuan guru dalam menyelengarakan kegiatan

belajar mengajarnya (semua mapel yang diajarkan sesuai dengan standar kurikulum nasional

sekolah dasar dan pengembangan sesuai dengan potensi di SD Plus Nurul Hidayah ditambah

dengan penguatan pada mata pelajaran matematik, sain, dan bahasa Inggris serta penguatan

pada unsur budaya lokal).

F. Prinsip Pengembangan KTSP SD Plus Nurul Hidayah

Pengembangan Kurikulum SD Plus Nurul Hidayah tetap mengacu pada

Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi, dan Permendiknas No. 23 Tahun 2006

tentang standar kompetensi lulusan, yang menuntut setiap sekolah melakukan pengembangan

kurikulum tingkat satuan pendidikan. Pengembangan kurikulum meliputi standar

kompetensi, tujuan, KTSP, silabus, RPP dan bahan ajar yang berkualitas internasional.

Alur pengembanngan kurikulum SD Plus Nurul Hidayah adalah dengan dengan cara

memetakan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran yang terdapat di

dalam Standar Isi Pendidikan kemudian dipadukan dengan dengan Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar mata pelajaran dari kurikulum jenjang sekolah dasar di negara Singapura.

Kemudia dari pemetaan maka dianalisa standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

relevan di adopsi untuk memperkaya kurikulum SD Plus Nurul Hidayah.

5

Page 6: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

BAB II

ANALISIS KONTEKS

(SITUASI DAN KONDISI SEKOLAH)

A. SITUASI / KONDISI DAN HARAPAN SEKOLAH

1. KURIKULUM

Sebagai acuan dalam operasional, SD Plus Nurul Hidayah

a. Program Reguler dan Akselerasi mengacu pada PP No. 22 Tahun 2006, yaitu

dengan:

1) Menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

2) Memenuhi Standar Isi (SI)

3) Memenuhi Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

c. Aspek kurikulum :

2) Karakteristik Kurikulum SBI.

3) Mengembangkan kreatifitas, pemahaman dan kemampuan inovasi peserta didik

sehingga menjadi pemikir yang kreatif mampu memecahkan masalah dan menjadi

pembelajar sepanjang hayat.

4) Mengembangkan kemampuan komunikasi peserta didik dengan sekurang-

kurangnya satu bahasa asing ( bahasa Inggris )

5) Menerapkan bidang ICT sebagai daya saing di dunia internasional.

6) SKL yang lebih tinggi dari SKL SNP. SKL masih sama dengan reguler.

7) Standar isi : SK, KD tidak ada penambahan.

8) Standar Proses yang berbeda dengan standar proses SNP. Ada proses pengembangan

dalam KBM dengan media ICT.

Harapan ke depan :

Kurikulum yang digunakan berdasar pada:

1. Sistem administrasi akademik berbasis ICT.

2. Mengadaptasikan SNP dengan kurikulum salah satu negara OECD dan atau negara

maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.

6

Page 7: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

2. KESISWAAN

a. Penerimaan Siswa Baru

Penerimaan siswa baru di SD Plus Nurul Hidayah didasarkan pada kriteria atau

syarat-syarat tertentu. Pada dasarnya masuk SD tidak diperlukan adanya seleksi atau tes,

akan tetapi karena jumlah calon peserta yang mendaftar melebihi kapasitas daya tampung

sekolah, maka SD Plus Nurul Hidayah memberlakukan sistem seleksi atau tes masuk.

Adapun seleksi/tes yang dilaksanakan meliputi tes kematangan/kesiapan dan psikotes.

b. Pembinaan Siswa

Pada saat ini SD Plus Nurul Hidayah memiliki dua program pembinaan

siswa, yaitu :

1) Pembinaan bakat dan minat siswa dengan mnenyelenggarakan berbagai kegiatan

ekstrakurikuler, meliputi pramuka, bola basket, bola volley, sepak takrow, pencak

silat, teater, karawitan, dan ensambel musik (termasuk angklung dan kolintang).

Harapan ke depan

Sistem penerimaan siswa baru mengacu pada rambu-rambu penyelenggaraan SBI antara

lain:

a. Penerimaan Siswa Baru (PSB) dilaksanakan berdasarkan kriteria yang jelas, tegas,

dan berbasis ICT

b. Tes penerimaan siswa baru meliputi: Tes Tertulis dalam bahasa Inggris, Interview

dalam Bahasa Inggris dan Psikotes

Program pembinaan, pengembangan, pembimbingan siswa, dan penanganan masalah

khusus dapat dilaksanakan dengan baik oleh guru BP.

3. TENAGA PENDIDIK (Guru dan Kepala Sekolah)

Dari 10 orang guru yang ada, yang memiliki kualifikasi akademik S-1 sebanyak

7 orang, 3 orang diantaranya Masih melaksanakan perkuliahan di Perguruan Tinggi S-1.

7

Page 8: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

4. TENAGA KEPENDIDIKAN (Tenaga Administrasi dan Keuangan)

Kepala Tata Usaha telah memiliki kualifikasi (tingkat pendidikan) minimal S-1

bidang administrasi pendidikan, namun belum memiliki kemampuan Bahasa Inggris .

Tenaga Keuangan dan Administrasi telah memiliki pengalaman kerja sebagai

tenaga administrasi minimal 5 tahun dengan kualifikasi pendidikan akuntansi dan

memiliki kemampuan mengoperasikan komputer, terdiri dari S-1 = 1 orang, D-3 = 2

orang.

Harapan ke depan :

Kepala Tata Usaha memiliki kualifikasi (tingkat pendidikan) minimal S1,

meningkatkan SDM dengan kursus-kursus bidang administrasi pendidikan yang

menunjang profesi. Semua tenaga Tata Usaha mampu menggunakan Bahasa Inggris

dengan baik TOEFL/TOEC/EPT atau sejenisnya minimal 400. TOEFL/TOEC/EPT atau

sejenisnya minimal 400.

Tenaga Keuangan dan Administrasi memiliki pengalaman kerja sebagai tenaga

administrasi minimal 5 tahun. Untuk meningkatkan kualitas kerja harus dapat

mengoperasikan komputer dan menambah personil dengan kualifikasi (tingkat

pendidikan) minimal D3 bidang akuntansi dan mampu berbahasa Inggris

TOEFL/TOEC/EPT atau sejenisnya minimal 400. Perlu penambahan tenaga

administrasi khusus menangani SBI.

5. SARANA PRASARANA

a. Umum

SD Plus Nurul Hidayah berada di lingkungan pesantren, menjadikan suasana

kegiatan belajar menjadi suasana religi dan mendukungsiswa untuk lebih

memperdalam tentang keilmuan beragama yang baik, yang menjadikan siswa

mempunya watak atau karakter yang berakhlakul karimah, aktif, kreatif dan mampu

bersaing dengan dengan yang lainya.

Harapan ke depan :

Dengan luas tanah yang dimiliki sekarang ini, maka pengembangan lahan waktu

mendatang adalah dengan pengembangan ke atas. Ruang kelas yang berukuran luas

8

Page 9: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

56 m², jumlah siswa tiap kelas menyesuaikan dengan luas ruang kelas yang dimiliki,

maksimal 30 siswa disesuaikan dengan standar pengelolaan. Sedangkan tiap ruang

kelas SBI dilengkapi dengan sarana pembelajaran berbasis ICT yaitu sarana audio

sehingga pemanfaatan ICT dapat lebih dirasakan oleh peserta didik.

b. Perpustakaan

tersedia perpustakaan untuk menambah wawasan siswa, namun jumlah buku

yang tersedia belum banyak. Penyediaan computer untuk administrasi sedang di

usahakan di sediakan di perpustakaan.

Harapan ke depan :

Penambahan buku referensi dan jumlah buku yang berbahasa Inggris serta

berlangganan jurnal, bahasa arab , majalah, buletin, surat kabar (Indonesia dan

Inggris). Pelayanan perpustakaan dengan sistem komputerisasi dan ruang baca yang

luas, nyaman serta sarana dan prasarana yang memadai. Tersedianya akses internet

yang terhubung dengan jaringan sehingga dapat diakses dengan mudah oleh siswa.

Untuk kepentingan tersebut perlu penambahan petugas/tenaga perpustakaan yang

profesional. Penambahan buku referensi dan jumlah buku yang berbahasa Inggris

serta berlangganan jurnal, majalah, buletin, surat kabar (Indonesia dan Inggris).

Pelayanan perpustakaan dengan sistem komputerisasi dan ruang baca yang

luas, nyaman serta sarana dan prasarana yang memadai. Tersedianya akses internet

yang terhubung dengan jaringan sehingga dapat diakses dengan mudah oleh siswa.

Untuk kepentingan tersebut perlu penambahan petugas/tenaga perpustakaan yang

profesional.

d. Pusat Sumber Belajar dan Riset Guru

SD Plus Nurul Hidayah belum memiliki ruang belajar dan riset guru ini

dilengkapi dengan sarana multimedia (komputer) jaringan internet, buku pelajaran,

audio visual, dll.

Harapan ke depan :

Perlu pengadaan ruang pusat belajar dan riset guru yang dilengkapi dengan

sarana multimedia (komputer) jaringan internet, buku pelajaran, audio visual, dll.

e. Laboratorium IPA dan Bahasa

Sekolah belum memiliki Laboratorium IPA dan Bahasa.

9

Page 10: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

Harapan ke depan :

Dengan adanya dukungan pemerintah, masyarakat harapan untuk membangun

laboratorium bahsa dan IPA.

f. Ruang multimedia, aula, ruang unjuk seni budaya, fasilitas olahraga, klinik, dan

sebagainya

Sekolah belum memiliki ruang multimedia, aula, ruang unjuk seni budaya,

fasilitas olahraga, dan klinik.

Harapan ke depan :

Perlu memiliki ruang multimedia, aula, unjuk seni budaya, fasilitas olahraga,

klinik, dan sebagainya.

g. Sarana ibadah yang memadai dan sesuai dengan agama masing-masing

warga sekolah

Sekolah memiliki ruang ibadah untuk Agama Islam (1 mushola),

Harapan ke depan :

Perlu memiliki sarana ibadah yang memadai.

6. PEMBIAYAAN

Sumber pembiayaan berasal dari APBN, APBD , Yayasan , , dan masyarakat

serata. Komposisinya lebih besar dari masyarakat dibandingkan dengan APBN sudah

dikelola secara transparan, efisien, dan akuntable sesuai dengan prinsip manajemen

berbasis sekolah namun belum maksimal.

Harapan ke depan

Sumber dana dari APBN dan APBD lebih optimal sehingga dapat mewujudkan

sekolah yang bertaraf Internasional baik sarana prasarana sekolah maupun SDM-nya.

B. PROGRAM KERJA

1. Program Jangka pendek

a. Pelatihan SDM Guru dan TU dalam bidang IT, Bahasa Inggris,

b. Peningkatkan Sarana Prasarana yang menunjang

c. Menambah wawasan Guru dengan cara study banding

10

Page 11: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

d. pengenalkan siswa dalam pembelajaran IT dan Bhs Inggris, Budaya, etika hidup

bermasyarakat

e. membuat kurikulum sesuai dengan standar Internasional

f. sossialisasi ke Masyarakat

g. Penerimaan siswa baru dengan seleksi yang standar SDBI

2. Program Jangka Menengah

a. Peningkatkan pelatihan guru dalam bindang IT, Internet dan Bahasa Inggris

b. Jaringan Internet dapat diakses di kelas

c. Menambah referensi buku yang menunjang program SDBI

d. Proses pembelajaran sudah berbasih IT dan Bahasa Inggris

e. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang budaya Indonesi

f. Meningkatkan wawasan Hidup siswa dan tentang budi pekerti dalam bermasyarakat

g. pengolahan administrasi dengan IT

h. Pemberdayaan stakeholder / kemampuan masyarakat

3. Program Jangka Panjang

a. Guru sudah menguasai IT, dan mencapaian Toefl 450

b. Proses pembelajaran sepenuhnya sudah menggunakan ICT

c. Proses pembelajaran menggunakan, Bahasa Indonesia ,Bhs Inggris dan Bhs Arab

d. Sistem penilaian sudah sesuai dengan standar Internasional

e. adanya kerja sama dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

4. Proses Pembelajaran

Dalam pemenuhan standar proses, maka diupayakan hal-hal sebagai berikut:

Menjadi teladan bagi sekolah lainnya

Diperkaya dengan model pembelajaran unggul atau negara maju lainnya

Menerapkan pembelajaran berbasis ICT pada semua mata pelajaran

Pembelajaran mata pelajaran Sains dan Matematika menggunakan Bahasa

Inggris, namun pembelajaran mata pelajaran lain, selain bahasa asing harus

menggunakan Bahasa Indonesia.

Tahfidulqu’an

Prinsip pembelajaran : PAIKEM. Metode bervariasi sesuai dengan materi pembelajaran.

Pembelajaran Sains dan Matematika dengan pengantar Bahasa Inggris, belum untuk

menyampaikan konsep.

11

Page 12: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

Perencanaan penggunaan Pembelajaran yang menggunakan bahasa asing lainnya yaitu

bahasa arab, inggris dan Jepang. Sekolah sedang dalam proses penyusunan program yang

menumbuhkan kreativitas siswa dan guru berupa workshop keterampilan dan diwujudkan

dalam program pengembangan diri (teater, musik, karawitan, dan beberapa cabang

olahraga). Penerapan strategi PBM yang digunakan adalah PAIKEM, namun beberapa

strategi yang akan diupayakan antara lain: student centered, reflective learning, active

learning, enjoyable and joyful learning, coperative learning, quantum learning, learning

revolution, dan contextual learning. Sedangkan pembelajaran holistik (holistic learning)

belum sepenuhnya terlaksana dengan maksimal karena kurangnya kesempatan untuk

koordinasi guru tentang pembelajaran holistik.

Penggunaan dua bahasa (Bilingual) sudah berjalan tetapi dalam tahapan kegiatan kelas

belum menyangkut konsep/materi pelajaran (di kelas I sampai III). Bilingual akan

diterapkan secara dalam kegaitan menyapa, memberi salam, menyuruh anak maju, membuka

dan menutup kelas.

Moving Class belum dilaksanakan, karena jumlah ruang dan guru yang dibutuhkan

belum memungkinkan di samping itu SD pada khususnya secara birokrasi masih

menggunakan guru pamong/guru kelas. Dan belum mengetahui sistem manajemen dalam

penataan guru, ruang kelas. Pengembangan network secara nasional sekarang ini sudah

dilaksanakan, antara lain dengan ISI, UNS, dan SPA (Singapore Piaget Academy) sebagai

sister school. Sedangkan secara internasional masih dalam perencanaan.

5. Kegiatan Pengembangan

a. Mengembangkan peserta didik menjadi manusia Indonesia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan menjadi warga negara

yang demokratis.

b. Kegiatan Keagamaan : Tahfidul Qu’an CQ ( Cinta Qur’an ), TPA, Pesantren Kilat,

Perayaan Hari Besar Agama.

c. Peduli terhadap lingkungan alam, sosial, dan budaya Indonesia. Bakti sosial untuk

korban bencana alam. Pembelajaran seni budaya tradisi, tari, gamelan.

d. Melatih peserta didik untuk disiplin dan bermotifasi tinggi agar mampu bersaing di

dunia internasional.

e. Menyusun tata tertib sekolah, pemberian sangsi dan penghargaan, pembinaan siswa.

f. Mengembangkan kreatifitas, pemahaman dan kemapuan inovasi peserta didik

sehingga menjadi pemikir yang kreatif, mampu memecahkan masalah, dan menjadi

12

Page 13: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

pembelajar sepanjang hayat. Penyelenggaraan workshop secara rutin di perpustakan

sekolah.

g. Mengadakan pentas seni secara berkala.

h. Mengembangkan kemampuan komunikasi peserta didik dengan sekurang-kurangnya

satu bahasa asing dan bidang ICT sebagai daya saing di dunia internasional.

Pengajaran Bahasa Jepang dan pembelajaran komputer.

i. Menyiapkan peserta didik menjadi warga dunia yang bangga terhadap budaya

bangsanya dan memiliki toleransi yang tinggi terhadap budaya bangsa lain, mampu

berfikir kritis dan holistik, memecahkan masalah, mandiri, dan dapat bekerja sama.

Pengembangan budaya lokal, karawitan dan tari.

j. Membantu peserta didik belajar bagaimana strategi dan ketrampilan belajar yang

bermakna.

k. Membuat kelompok belajar, melatih diskusi kelompok.

l. Menyiapkan peserta didik dengan ketrampilan dan pengetahuan tertentu untuk

menlanjutkan pendidikan kejenjang pendidikan selanjutnya seperti riset, komunikasi,

dan penulisan karya ilmiah.

m. Mengadakan outbound, outing class, studi wisata, mendatangkan nara sumber.

f. Penilaian

Penilaian yang dilakukan telah memenuhi standar penilaian, namun belum

diperkaya dengan model penilaian sekolah unggul dari negara anggota OECD dan/atau

negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.

Penilaian hasil belajar peserta didik sudah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai

berikut: sahih, sistematis, objektif, beracuan kriteria, adil, akuntabel, terpadu , terbuka,

menyeluruh, dan berkesinambungan.

Penilaian hasil belajar menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, penugasan

perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik

kompetensi dan tingkat perkembangan siswa. Sedangkan observasi dilaksanakan dalam

bentuk outing class.

Instrumen penilaian hasil belajar telah memenuhi persyaratan: (a) substansi, (b)

konstruksi, dan (c) bahasa akan tetapi belum optimal. Pelaporan hasil penilaian masih

dalam Bahasa Indonesia tetapi belum menggunakan Bahasa Inggris

13

Page 14: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

g. Pengelolaan

Pembelajaran keagamaan dibimbing oleh orang tua murid pada hari Senin, Kamis,

dan Sabtu setelah jam sekolah. Pada kegiatan ini koordinatornya adalah guru

kelas/paralel/mata pelajaran.

Kesadaran lintas budaya nasional dan internasional dikembangkan melalui kegiatan

pentas seni setiap tahun pada jeda tengah semester kedua.

Penerapan prinsip kesetaraan gender dalam segala aspek pengelolaan sekolah

diwujudkan dalam bentuk, pemilihan ketua kelas bukan harus laki-laki, dan pemimipin

upacara boleh laki/perempuan, dan dalam pelaksanaan olahraga semua pesera didik

dapat main bola kaki.

14

Page 15: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

BAB III

VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Visi

Unggul dalam prestasi, beriman dan taqwa, berbudaya, cerdas, trampil, dan berbudi pekerti

luhur

B. Misi

Berdasarkan visi mempunyai misi untuk :

1. membekali siswa dalam hal budi pekerti luhur dan terpuji sesuai dengan nilai-nilai luhur

bangsa Indonesia,

2. memberdayakan potensi kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi, kecerdesan sosial dan

kecerdasan religius siswa

3. meningkatkan kemampuan daya saing siswa pada tingkat internasional.

Visi dan Misi tersebut di atas diharapkan melahirkan lulusan yang mempunyai sifat-

sifat sebagai berikut:

1. Siswa yang mempunyai integritas moral yang tinggi sesuai dengan kaidah agama yang

diyakini

2. Pemecah masalah

3. Pembelajar sepanjang hidup yang mandiri

4. Pribadi yang bertanggung jawab

5. Pemikir yang kreatif

6. Komunikator yang efektif dan efisien (dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing)

7. Siswa yang mampu bekerjasama dengan orang lain baik sebagai anggota atau pemimpin

kelompok

8. Siswa yang mempunyai keterampilan menggunakan sarana ICT untuk menunjang

studinya

9. Siswa yang mampu mempunyai kebiasaan membaca dan menulis yang baik dan

sekaligus pembaca dan penulis yang baik

10. Siswa yang menguasai materi pelajaran yang ditunjukkan dengan kelulusan Ujian

Nasional dan dimungkinkan ujian bersertifikat international untuk matapelajaran wajib

11. Siswa yang mempunyai kepedulian terhadap lingkungan sosial, fisik, dan kultural

15

Page 16: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

C. Tujuan Sekolah

Berdasarkan visi dan misi di atas mempunyai tujuan sekolah seperti berikut:

1. Meningkatnya pelayanan akademik terhadap siswa.

2. Meningkatnya kerjasama antara pemangku kepentingan (stake holders)

3. Terbinanya kultur sekolah yang mendukung terciptanya sekolah sebagai tempat

pembelajaran (learning school).

4. Terbinanya kultur sekolah yang mendukung terciptanya warga sekolah yang mempunyai

etos kerja dan standar pencapaian yang tinggi.

5. Meningkatnya kualitas sarana prasarana untuk menunjang proses pembelajaran.

D. Penggunaan Bahasa Inggris dalam Kegiatan Belajar Mengajar

SD Plus Nurul Hidayah memutuskan untuk menggunakan bahasa Inggris sebagai

bahasa pengantar dalam dalam kegiatan belajar mengajar beberapa matapelajaran yaitu sain,

matematika dan bahasa Inggris sendiri. Untuk pelajaran sain dan matematika penggunaan

bahasa Inggris secara bertahap akan digunakan mulai dari kelas IV seperi tergambar dalam

tabel di bawah ini :

Penggunaan Bahasa Inggris dalam mata pelajaran

Mapel

% Bahasa Inggris pada kelas

1 2 3 4 5 6

CE EML CE EML CE EML CL EML CL EML CE EML

Sain - - - - - - 50 25 100 50 100 100

Matematik - - - - - - 50 25 100 50 100 100

B. Inggris 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Catatan:

1. CE : Classroom English atau bahasa Inggris untuk tujuan pengelolaan kelas seperti

menyapa siswa, mengabsen, mengecek kesiapan siswa, meminta siswa untuk tidak

ramai, menyuruh siswa untuk mengerjakan sesuatu, dll.

2. EML : English for the main lesson atau bahasa Inggris untuk tujuan mengelola materi ajar

sehingga terjadi pembelajaran di kelas, seperti mendiskripsikan , menerangkan dan

mendiskusikan konsep.

3. Dari kelas satu mapel Bahasa Inggris sudah menggunakan pengantar bahasa Inggris.

16

Page 17: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

Untuk menunjang mapel sain dan matematika, kurikulum bahasa Inggris disusun

selain menggunakan pendekatan kompetensi juga menggunakan pendekatan lintas

kurikulum (English acrross the curriculum). Pendekatan kedua ini untuk meghubungkan

antara matapelajaran bahasa Inggris dengan matapelajaran Sain dan Matematika.

Disamping itu, kegiatan pembelajaran bahasa Inggris diselenggarakan dengan

menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis kegiatan (activities- based teaching )

yang mengedepankan situasi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

17

Page 18: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

BAB IVSTRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Mata Pelajaran

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh

oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap

mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus

dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.

Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan

pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah.

Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam

satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Struktur

kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata

pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut.

1. Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri

seperti tertera pada Tabel 3. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk

mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,

termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata

pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.

Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan ke- butuhan, bakat, dan minat

setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi

dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan

dalam bentuk kegiatan ekstra- kurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui

kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan

sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

2. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan "IPA Terpadu" dan "IPS

Terpadu".

3. Pembelajaran pada Kelas I-III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada

Kelas IV-VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.

4. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam

18

Page 19: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam

pembelajaran per minggu secara keseluruhan.

5. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.

6. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.

Adapun muatan kurikulum SD Plus Nurul Hidayah seperti ketentuan tersebut tersusun

dalam tabel berikut.

NO KOMPONEN

KELAS DAN ALOKASI WAKTU

I II III IV - VI

A Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2 2 3

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 3

3. Bahasa Indonesia 6 6 6 8

4. Matematika 6 6 6 8

5. Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 4 4

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 4 4

7. Seni Budaya dan Keterampilan 2 2 3 4

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

2 2 3 4

B Muatan Lokal

9. Bahasa Arab - - 2 2

10. Bahasa Inggris - 2 2 2

11. Tahfidulqur’an - - - 2

C Pengembangan Diri

12. Komputer B B B B

13. Pramuka B B B B

14. Seni Tari dan Musik B B B B

JUMLAH 24 26 34 44

B. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang

disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya

tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.

19

Page 20: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

Substansi muatan lokal ditentukan oleh sekolah. Sekolah dapat menyelenggarakan satu

mata pelajaran muatan lokal setiap semester atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu

tahun.

Muatan lokal yang diterapkan di Pramuka adalah seperti berikut.

1. Bahasa Arab

Muatan lokal Arab Melayu wajib bagi semua siswa kelas III hingga kelas VI. Alokasi

waktu adalah 2 jam pelajaran.

2. Bahasa Inggris

Muatan lokal Bahasa Inggris wajib bagi seluruh siswa dan hanya diajarkan di kelas II

sampai kelas VI. Alokasi waktu yang diperlukan adalah 2 jam pelajaran.

3. Komputer

Muatan lokal Bahasa Inggris wajib bagi seluruh siswa dan hanya diajarkan di kelas V

sampai kelas VI. Alokasi waktu yang diperlukan adalah 2 jam pelajaran.

Berikut adalah tabel alokasi waktu untuk mata pelajaran muatan lokal yang

diselenggarakan di SD Plus Nurul Hidayah.

No Mata Pelajaran Muatan LokalAlokasi Waktu (JP)

I II III IV V VI

1 Bahasa Arab - - 2 2 2 2

2 Bahasa Inggris - 2 2 2 2 2

3 Tahfiddzulqu’an - - - 2 2 2

C. Pengembangan Diri

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.

Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap

peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau

dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk

kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengem- bangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan

konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan

pengembangan karier peserta didik.

20

Page 21: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

Pengembangan diri di SD Plus Nurul Hidayah terdiri atas:

1. Pramuka

2. Komputer

3. Seni Musik

Program tersebut dilaksanakan 1 dalam seminggu. Hari Sabtu dilaksanakan

untuk kegiatan pramuka. Sementara, untuk pelaksanaan kegiatan Seni Tari dan Seni Musik diatur

oleh guru Pembina masing-masing.

D. Pengaturan Beban Belajar

Pengaturan beban belajar SD Plus Nurul Hidayah ditetapkan sebagai berikut.

SATUAN PENDIDIKAN

KELAS

SATU JAM –PEL

TATAP MUKA

(MENIT )

JUMLAH JAM

PEMBEL PER

MINGGU

MINGGU EFEKTIF PER TH

PELAJARAN

WAKTU PEMBELAJA

RAN PER TAHUN

JUMLAH JAM PER

TAHUN @ 60

MENITSD 1 S/D

III30 KELAS 36 KELAS Kelas :

I. 28 I. 1241 I. 620II . 29 II. 1285 II 642III. 32 III 1418 III 827

IV s/dVI

35 36 36 IV – VI 1596 IV – VI 931

E. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil

belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk

masing-masing indikator 75 %. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan minimal

sebagai target pencapaian kompetensi (TPK) dengan mempertimbangkan tingkat

kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam

penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu

mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan

ideal.

21

Page 22: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

Berikut ini tabel nilai ketuntasan belajar minimal yang menjadi target pencapaian

kompetensi (TPK) di SD Negeri 013 Pintu Gobang Kari.

NO KOMPONENKETUNTASAN

BELAJAR

A Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 70

2. Pendidikan Kewarganegaraan 71

3. Bahasa Indonesia 75

4. Matematika 70

5. Ilmu Pengetahuan Alam 70

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 70

7. Seni Budaya dan Keterampilan 70

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

72

B Muatan Lokal

9. Bahasa Arab 72

10. Bahasa Inggris 70

11. Tahfidulqura’an 72

C Pengembangan Diri

12. Pramuka B

13. Komputer B

14. Seni tari dan Musik B

F. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

I. Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas

diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait.

1. Kriteria Kenaikan Kelas SD Plus Nurul Hidayah

Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai harian, nilai tugas/PR, nilai tes tengah

semester, dan nilai tes akhir semester dijumlahkan untuk mencari nilai rata-rata setiap

siswa dalam satu mata pelajaran, yang sesuai dengan standar ketuntasan belajar (SKB)

SD Plus Nurul Hidayah

22

Page 23: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

2. Nilai rapor di kelasnya masing-masing.

b. Penentuan Kenaikan Kelas

1. Siswa yang naik kelas ditentukan oleh sekolah dalam suatu rapat Dewan Guru dengan

mempertimbangkan SKB, sikap/penilaian/budi pekerti, dan kehadiran siswa yang

bersangkutan.

2. Siswa yang dinyatakan naik kelas, rapornya dituliskan naik kelas

3. Siswa yang tidak naik kelas harus mengulang di kelasnya.

2. Kelulusan

a. Kriteria Kelulusan

Hasil ujian dituangkan ke dalam blangko daftar nilai ujian. Hasil ujian dimanfaatkan

sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk penentuan kelulusan dengan kriteria sebagai

berikut.

1) Memiliki rapor kelas VI;

2) Telah mengikuti ujian sekolah dan memiliki nilai untuk seluruh mata pelajaran yang

diujikan, menimal nilai masing-masing mata pelajaran 6,00.

b. Penentuan Kelulusan

1) Siswa yang lulus ditentukan oleh sekolah dalam suatu rapat Dewan Guru dengan

mempertimbangkan nilai rapor, nilai ujian sekolah, sikap/ prilaku/budi pekerti siswa yang

bersangkutan, dan memenuhi kriteria kelulusan.

2) Siswa yang dinyatakan lulus diberi ijazah dan rapor sampai dengan semester 2 kelas VI

sekolah dasar.

3) Siswa yang tidak lulus tidak diberi ijazah dan mengulang di kelas terakhir.

23

Page 24: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

BAB VKALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada setiap jenjang diselenggarakan dengan

mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan

waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pengajaran yang mencakup

permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.

A. Alokasi Waktu

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun

pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai

dengan keadaan dan kebutuhan.

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pelajaran setiap minggu, meliputi jumlah

jam pelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal ditambah jumlah jam untuk

kegiatan pengembangan diri. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan

kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat

berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur

keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan

Nasional dan/atau Keputusan Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya

keagamaan. Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota dan/atau organisasi penyelenggara

pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus. Sekolah/madrasah atau sekolah pada daerah

tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur

keagamaan sendiri tanpa me- ngurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran

efektif. Bagi sekolah/madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu

secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif dan waktu pembelajaran efektif. Hari

libur umum/nasional atau penetapan libur serentak untuk jenjang dan jenis pendidikan

disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/ Kota. Permulaan tahun

pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada

setiap satuan pendidikan.

B. Penetapan Kalender Pendidikan

1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni

tahun berikutnya.

2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional

24

Page 25: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

dan/atau Keputusan Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.

Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan

dapat menetapkan hari libur khusus.

3. Pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota dapat menetapkan hari libur serempak untuk

satuan-satuan pendidikan.

4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan

pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada do- kumen standar isi

dengan memerhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.

5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan

pembelajaran, sesuai dengan ketentuan kurikulum.

6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran adalah 210 (dua ratus sepuluh)

hari, sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

7. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan dalam proses

pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu

untuk kelas I-III (dengan model pembelajaran tematik) adalah 26-28 jam pelajaran,

sedangkan untuk kelas IV-VI adalah 36 jam pelajaran.

Berdasarkan ketentuan tersebut, maka kalender pendidikan SD Plus Nurul Hidayah adalah

seperti berikut.

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1 Minggu Efektif Belajar

34 – 38 Minggu Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap

2 Jeda tengah semester

Maksimum 2 minggu

Satu minggu setiap semester

3 Jeda antar semester Maksimum 2 minggu

Antara semester 1 dan 2 Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran

4 Libur akhir tahun pelajaran

Maksimum 3 minggu

Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih lama dapat mengaturnya sendiri tanpa mengu- rangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif

5 Hari libur keagamaan

2 – 4 minggu

6 Hari libur mum/ nasional

Maksimum 2 minggu

Disesuaikan dengan peraturan pemerintah

25

Page 26: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

7 Hari libur khusus Maksimum 1 minggu

Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing- masing

8 Kegiatan khusus sekolah/madrasah

Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif

26

Page 27: Dokumen Kurikulum Sd Plus Nurul Hidayah

27