pendahuluan · web viewhal ini mengingat tujuan kbk adalah (1) menguasai ilmu dan keterampilan...

86
KEMAJUAN DAN MASALAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Bahan RAPIM 10 Februari 2010 1.PENDAHULUAN Cita-cita Fakultas Pertanian, UB dimasa mendatang tertuang dalam visinya yaitu Menjadi institusi pendidikan tinggi Pertanian berstandar internasional yang berperan aktif dalam Pengembangan IPTEK dan Pengelolaan Sumberdaya Alam yang berlanjut. Adapun Misi FP-UB adalah sebagai berikut: (1) Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang Pertanian dan Pengelolaan Sumberdaya Alam terkini berwawasan global berbasis iman dan taqwa, dan (2) Mengembangkan dan menerapkan IPTEK dalam lingkup Pertanian dan lingkungan dalam pembangunan bangsa. Melalui Visi, misi, tujuan dan sasaran FP-UB ke depan direncanakan akan berkembang menjadi Fakultas Pertanian dengan selalu berusaha dengan moto “Linking Knowledge to Action for Healthy Food Producer”, (membangun pengetahuan untuk mendukung aksi-aksi masyarakat dalam mengelola pertanian untuk menghasilkan bahan pangan yang sehat dan mengelola sumberdaya alam yang berlanjut). Untuk menjalankan visi dan misi tersebut, maka tujuan FP- UB menurut Tri Dharma Perguruan Tinggi: (a) dalam bidang pendidikan dan pengajaran: Menghasilkan lulusan yang berkemampuan akademik tinggi, berperilaku luhur dan berjiwa entrepreneurship. (b) dalam bidang penelitian: (1) Menghasilkan IPTEK berbasis problem solving dalam bidang pertanian dan sumberdaya alam. (2) Memadukan IPTEK hasil penelitian dengan program pendidikan, dan (c) dalam bidang pengabdian kepada masyarakat: Menerapkan IPTEK sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam bidang pertanian dan sumberdaya alam. Dalam melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Civitas Akademika di lingkungan FP-UB wajib menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai-nilai TAHES dengan makna sebagai berikut: T : BerTaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; A : BerAkhlak mulia; H : Hemat dan efisien; E : berjiwa Entrepreneur (inovatif, kreatif, transparansi, dinamis). S : keberSamaan. TAHES dalam budaya Malang berarti SEHAT. Sebagai pengembang ilmu, FP-UB masih mempertahankan 4 Jurusan yang dimiliki yaitu: Jurusan Budidaya Pertanian, Jurusan Tanah, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian dan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan. Disisi lain, dalam bidang pendidikan untuk mengantisipasi kebutuhan pasar kerja yang tidak dapat ditawar lagi maka mulai tahun 2007, FP- UB mengembangkan kurikulum baru berbasis kompetensi yang lebih mengutamakan standart kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang Sarjana Pertanian. Kurikulum bukan lagi daftar nama mata kuliah tetapi seperangkat dokumen yang berisi kompetensi, bahan kajian, proses belajar mengajar hingga proses evaluasi. Perubahan ini

Upload: hatuong

Post on 01-Mar-2018

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

KEMAJUAN DAN MASALAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Bahan RAPIM 10 Februari 2010

1. PENDAHULUAN

Cita-cita Fakultas Pertanian, UB dimasa mendatang tertuang dalam visinya yaitu Menjadi institusi pendidikan tinggi Pertanian berstandar internasional yang berperan aktif dalam Pengembangan IPTEK dan Pengelolaan Sumberdaya Alam yang berlanjut. Adapun Misi FP-UB adalah sebagai berikut: (1) Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang Pertanian dan Pengelolaan Sumberdaya Alam terkini berwawasan global berbasis iman dan taqwa, dan (2) Mengembangkan dan menerapkan IPTEK dalam lingkup Pertanian dan lingkungan dalam pembangunan bangsa. Melalui Visi, misi, tujuan dan sasaran FP-UB ke depan direncanakan akan berkembang menjadi Fakultas Pertanian dengan selalu berusaha dengan moto “Linking Knowledge to Action for Healthy Food Producer”, (membangun pengetahuan untuk mendukung aksi-aksi masyarakat dalam mengelola pertanian untuk menghasilkan bahan pangan yang sehat dan mengelola sumberdaya alam yang berlanjut). Untuk menjalankan visi dan misi tersebut, maka tujuan FP-UB menurut Tri Dharma Perguruan Tinggi: (a) dalam bidang pendidikan dan pengajaran: Menghasilkan lulusan yang berkemampuan akademik tinggi, berperilaku luhur dan berjiwa entrepreneurship. (b) dalam bidang penelitian: (1) Menghasilkan IPTEK berbasis problem solving dalam bidang pertanian dan sumberdaya alam. (2) Memadukan IPTEK hasil penelitian dengan program pendidikan, dan (c) dalam bidang pengabdian kepada masyarakat: Menerapkan IPTEK sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam bidang pertanian dan sumberdaya alam. Dalam melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Civitas Akademika di lingkungan FP-UB wajib menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai-nilai TAHES dengan makna sebagai berikut: T : BerTaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; A : BerAkhlak mulia; H : Hemat dan efisien; E : berjiwa Entrepreneur (inovatif, kreatif, transparansi, dinamis). S : keberSamaan. TAHES dalam budaya Malang berarti SEHAT.

Sebagai pengembang ilmu, FP-UB masih mempertahankan 4 Jurusan yang dimiliki yaitu: Jurusan Budidaya Pertanian, Jurusan Tanah, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian dan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan. Disisi lain, dalam bidang pendidikan untuk mengantisipasi kebutuhan pasar kerja yang tidak dapat ditawar lagi maka mulai tahun 2007, FP-UB mengembangkan kurikulum baru berbasis kompetensi yang lebih mengutamakan standart kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang Sarjana Pertanian. Kurikulum bukan lagi daftar nama mata kuliah tetapi seperangkat dokumen yang berisi kompetensi, bahan kajian, proses belajar mengajar hingga proses evaluasi. Perubahan ini mendapatkan dukungan dari Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian se-Indonesia (FK-PTPI) dan Dirjen DIKTI, dimana forum ini yang difasilitasi Dirjen DIKTI telah menyepakati adanya perubahan program studi di Fakultas Pertanian menjadi dua yaitu Agribisnis dan Agroteknologi / Agroekoteknologi. Hal ini diperkuat dengan keluarnya keputusan Dirjen Dikti tahun 2007 dengan SK Dirjen Dikti No. 163/DIKTI/Kep/2007 tentang dua program studi untuk Fakultas Pertanian yaitu PS Agribisnis dan PS Agroteknologi / Agroekoteknologi. Keempat Jurusan tersebut menyumbangkan kompetensi keilmuan dalam rancangan kurikulum Agribisnis dan Agroekoteknologi.

Kompleksitias dalam ilmu pertanian berimbas pada pendidikan yang semakin sepesifik di masa lalu, terutama pada kemampuan yang dibentuk oleh pendidikan itu sendiri yang menghasilkan lulusan berkemampuan spesifik. Kemampuan spesifik bagi strata 1 kurang menguntungkan manakala mereka menjadi Job seeker, karena ternyata pengguna menginginkan kemampuan lulusan yang generalis di bidang pertanian. Untuk mengatisipasi ini, FP-UB telah mengembangkan dua program studi (merupakan peleburan tujuh program studi yang ada sebelumnya) yaitu:

Page 2: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Agroekoteknologi : dengan dukungan keilmuan utama: (1) Pemuliaan tanaman ; (2) Bioteknologi, (3) Managemen nutrisi tanaman, pertanian organik dan pertanian sehat, (4) Produksi Tanaman (5) Managemen Hama dan Penyakit Tumbuhan terpadu, (6) Pengembangan Wilayah, (7) Managemen Sumberdaya Lahan dan Lingkungan, (8) Managemen karantina tumbuhuan, (10) Eco-Agro Wisata; (11) Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Agribisnis : dengan dengan dukungan keilmuan utama: (1) Agribisnis, (2) Agropolitan design, (3) Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian

Perkembangan yang terjadi di masyarakat menunjukkan adanya perubahan peran para pelaku bisnis di sektor pertanian yang terjadi hampir di setiap bidang/organisasi baik di pedesaan maupun perkotaan. Perubahan yang cepat tersebut antara lain adalah, (1) kebutuhan pangan bangsa terus meningkat, namun kebutuhan produk pangan dan serat dalam negeri diimpor dari luar negeri, dan nilai tambah di bidang pertanian juga dinikmati negara lain sebagai dampak perdagangan global yang semakin memarginalkan sektor pertanian dalam negeri, (2) masuknya teknologi-tenologi baru di bidang produksi pertanian (dan biasanya mahal) dari luar negeri semakin marak, (3) adanya proses konsolidasi antara petani dengan suppliers komersial saprodi pertanian, dan (4) tidak menentunya peran pemerintah dalam membangun pertanian nasional.

Bersamaan dengan perubahan yang terjadi pada sektor pertanian, pribadi-pribadi masyarakat tidak lagi menghargai lahan pertanian sebagai satu-satunya sumber produksi pangan dan serat. Sebagai akibatnya masyarakat semakin giat dalam menguras sumberdaya lahan untuk kebutuhannya sendiri dengan mengabaikan dimensi sosial, etika dan ekologi. Hal ini kedepan akan benar-benar dapat merusak landscape pedesaan sebagai akibat pengembangan pertanian yang kurang ramah lingkungan. Dampak perubahan tata sosial, ekonomi, ekologi yang menjurus ke arah dis-harmonitas lingkungan hanya mungkin dieliminir dengan mengadakan reformasi pendidikan, penelitian dan pengembangan bidang pertanian melalui revitalisasi pendidikan pertanian untuk membangun kemandirian bangsa sehingga citra positif pendidikan pertanian sebagai tulang punggung penyediaan pangan dan serat yang berlanjut dapat terbangun.

Pendidikan pertanian yang harus melakukan perubahan seiring terjadi pergeseran paradigma di dunia pertanian dari pertanian tradisional (subsistance) menjadi pertanian modern dan menuju pertanian berkelanjutan. Oleh karena itu FP-UB memahami pentingnya perubahan arah pendidikan pertanian menjadi bagian tak terpisahkan dari pergeseran paradigma tersebut. Kedepan FP-UB dalam proses pendidikannya terus mengalami perubahan yang menyelaraskan perubahan:

1. basis kehidupan bergeser dari pertanian menuju kehidupan berbasis industri dan

berbasis informasi,

2. pelaku pertanian bergeser dari petani menjadi tenaga kerja dan informan,

3. tuntutan kegiatan produksi pertanian bergeser dari penghasil bahan pangan, menuju

penghasil komoditas, informasi produk dan jasa pertanian,

4. asas pemanfaatan sumberdaya bergeser dari utilitarian menjadi keberlanjutan

eksosistem kehidupan,

5. penggerak sektor pertanian bergeser dari kecukupan pangan, menjadi pasar,

perdagangan dan komoditas global,

6. kebutuhan pengembangan teknologi bergeser dari teknologi untuk meningkatkan

kemampuan budidaya, menjadi teknologi untuk produksi optimal dan pemenuhan

Page 3: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

baku mutu serta teknologi untuk meningkatkan kemampuan mengakses informasi

global,

7. komunikasi di bidang pertanian bergeser dari berbasis tutur dan tradisi menjadi

berdasarkan pada literatur dan Teknologi Informasi.

Dalam menyelenggarkan program pendidikan, materi pengajaran FP-UB saat ini masih lebih berprinsip menjembatani “gap” antara suatu masalah di lapang untuk dipecahkan dengan ilmu pengetahuan dibanding “gap” antara banyaknya pengetahuan yang saat ini berkembang dengan bagaimana mengaplikasikan pengetahuan tersebut di lapangan. Sebagai contoh : mahasiswa dalam menjalankan tugas akhir adalah wajib melakukan penelitian yang mayoritas berorientasi “experimental”. Pemikiran masa lalu mengasumsikan bahwa dengan memahami pengetahuan akan dapat membantu kegiatan pengembangan pertanian yang dibutuhkan. Namun banyak fakta-fakta membuktikan bahwa kurangnya pengetahuan para alumni Fakultas Pertanian menjadi masalah untuk pembangunan pertanian yang berkelanjutan, dengan cacatan bila “gap” antara keberadaan pengetahuan yang beredar di masyarakat diupayakan untuk difasilitasi dan dijalankan di lapangan. Untuk itu FP-UB terus mengembangkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah ditetapkan oleh Dirjen Dikti dengan fokus pada pendidikan pertanian tropis yang berlanjut.

Perubahan konsep pendidikan, dimana pendidikan pertanian perlu memfokuskan pembelajaran aktif dalam mengaktualiasi hubungan antara proses pembelajaran dan kerja lapangan, dapat memberikan kontribusi untuk menghadapi perubahan disektor pertanian yang semakin kompleks dan menambah tantangan FP-UB untuk melakukan pembenahan sarana dan prasarana pembelajaran yang mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, penguatan laboratorium untuk praktek mahasiswa dan pengembangan laboratorium lapangan sebagai teaching facilities. Untuk pengembangan laboratorium baik di kampus dan di lapangan perlu : (1) mempertimbangkan proses pembelajaran yang berorientasi pemecahan masalah yang diikuti suatu pengujian, (2) struktur dan konsep pengembangan laboratorium yang terencana agar dapat berkontribusi secara konstruktif untuk pengembangan pertanian yang multifungsi dan meningkat kompleksitasnya di masa depan untuk membangun ketahanan pangan lokal, dan mendorong peran FP-UB sebagai pusat pendidikan dan penelitian.

2. KEMAJUAN FAKULTAS PERTANIAN

2.1. TATA PAMONG (GOVERNANCE / KEBIJAKAN)

Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya (FP-UB) memiliki mekanisme pemilihan pemimpin dari Dekan dan Pembantu Dekan, Ketua dan Sekretaris Jurusan yang kesemuanya diatur dalam Surat Keputusan Senat dan Keputusan Rektor. Penetapan Senat Fakultas, Ketua Program Pasca Sarjana, Ketua Laboratorium dan Ketua dan Sekretaris Program Studi, Kepala Bagian dan Sub Bagian dipilih oleh Dekan dengan menampung aspirasi dosen dan tenaga administrasi dan ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor. Untuk mempercepat pencapaian visi FP-UB, masing-masing unit didalam menyusun program kerjanya mengacu kepada Rencana Strategis (Renstra) FP-UB dan Program kerja Dekan FP-UB yang disusun dengan pengacu Renstra UB dan Program Kerja Rektor UB dan telah disosialisasikan kepada seluruh pimpinan unit, dosen, tenaga administrasi dan stakeholder baik melalui pertemuan-pertemuan rutin tahunan, kunjungan ke Jurusan dan diskusi informal. Hasil kinerja dari masing-masing unit dimonitor dan dievaluasi oleh Gugus Jaminan Mutu di tingkat Fakultas dan Unit Jaminan Mutu di tingkat Jurusan. Dalam setahun dua kali kinerja Fakultas Pertanian di nilai oleh asesor Pusat Jaminan Mutu melalui internal audit. Pada Tahun 2008, sistem penjaminan mutu Fakultas Pertanian ditetapkan sebagai sistem yang terbaik di UB.

Page 4: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

2.2. KEMAJUAN KINERJA PENDIDIKAN

2.2.1. INPUT

Sejak tahun 2004 hingga 2007, 7 Program Studi yang ada di FP-UB yaitu Agronomi, Hortikultura, Ilmu Tanah, Agribisnis, Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP), Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT) dan Pemuliaan tanaman mengalami penurunan jumlah mahasiswa (Gambar 1). Seiring dengan penurunan minat lulusan SMU untuk bidang Pertanian dan jumlah program studi (PS) yang banyak dan spesifik, maka forum komunikasi pendidikan pertanian se-Indonesia sepakat untuk merubah 7 PS menjadi 2 PS yaitu Agribisnis dan Agroekoteknologi

yang kurikulumnya sudah mulai berlaku sejak tahun akademik 2008/2009.

Restrukturisasi PS yang ada di seluruh FP-UB yang disertai upaya sosialisasi yang intensif ke SMU-SMU di Jawa Timur dan luar pulau Jawa berdampak positif terhadap peningkatan peminat FP-UB. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah mahasiswa baru yang masuk di FP-UB dari 343 mahasiswa di tahun 2007 menjadi 512 mahasiswa di tahun 2008 (dengan rincian PS Agribisnis sebanyak 296 mahasiswa dan PS Agroekoteknologi sebanyak 216 mahasiswa). Di tahun 2009, jumlah mahasiswa baru yang diterima di FP-UB meningkat 17 % menjadi 598 mahasiswa dengan rincian PS Agribisnis sebanyak 280 mahasiswa dan PS Agroekoteknologi sebanyak 318 mahasiswa (Tabel 1 dan 2). Peningkatan jumlah mahasiswa baru menunjukkan adanya peningkatan penilaian masyarakat akan permasalahan pertanian dan keseriusan dari pendidikan pertanian untuk melakukan revitalisasi pendidikan Pertanian.

Tabel 1. Jumlah mahasiswa baru di Fakultas Pertanian tahun 2005 – 2009

No Tahun akademik Jumlah (orang)1 2004 / 2005 3982 2005 / 2006 3503 2006 / 2007 3034 2007 / 2008 3435 2008 / 2009 5126 2009 / 2010 598

Tabel 2. Jumlah mahasiswa baru Program Studi hasil Restrukturisasi

Program studi Jumlah mahasiswa per tahun (orang)

Agronomi

Hortikultu

ra

Ilmu Ta

nah

Agrobisn

isPKP

HPT

Pemuliaa

n0

20406080

100120140

2004200520062007

Program Studi

Mah

asisw

a Ba

ru (o

rang

)

Gambar 1

Page 5: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

2008 / 2009 2009 / 2010Agribisnis 296 280Agroekoteknologi 216 318

TOTAL 512 598

2.2.2. PROSES

2.2.2.1. Kurikulum

Kurikulum di FP-UB telah mengalami perkembangan beberapa kali sesuai dengan tantangan di bidang Pertanian. Sampai dengan tahun 2007, kurikulum yang dikembangkan untuk Program studi strata 1 di FP-UB mengacu pada kurikulum nasional (kurnas) yang hanya mengatur daftar nama-nama mata kuliah dan pembagian bobot atau SKS saja. Meskipun struktur kurikulum mengikuti kurikulum nasional namun memiliki muatan khusus yang disesuaikan dengan kekuatan dan kekhasan FP-UB yakni (a) mengacu pada konteks pembangunan lokal dan regional, (b) menitik-beratkan produksi pertanian yang berkelanjutan, (c) memberikan wawasan wirausaha, organisasi dan kepemimpinan. Salah satu kekhasan kurikulum FP-UB dirancang untuk melatih mahasiswa bekerjasama dalam tim (team-works), interdisiplin dan partisipatif.

Mulai tahun 2007, FP-UB mengembangkan kurikulum baru berbasis kompetensi yang lebih mengutamakan standart kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang Sarjana Pertanian. Kurikulum bukan lagi daftar nama mata kuliah tetapi seperangkat dokumen yang berisi kompetensi, bahan kajian, proses belajar mengajar hingga proses evaluasi. Kurikulum KBK baru FP-UB diterapkan mulai tahun 2008. Pemahaman akan KBK yang tidak merata di tingkat dosen telah diantisipasi oleh FP-UB dengan melakukan sosialisasi baik melalui lokakarya (dengan tenaga ahli anggota tim KBK Dirjen DIKTI), workshop internal, maupun diskusi di tingkat Jurusan dan Laboratorium. Meskipun kurikulum yang dikembangkan berbasis kompetensi, namun beban studi kumulatif yang harus diselesaikan oleh mahasiswa PS Agribisnis dan Agroekoteknologi masih mengikuti ketetapan nasional untuk Program pendidikan Strata 1 yaitu sebesar 144 sampai 160 sks dengan lama studi kumulatif paling lama 14 semester.

Hasil pengembangan kurikulum di FP-UB sudah disampaikan beberapa kali di dalam pertemuan Nasional yang diwadahi oleh Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI). KBK yang dikembangkan sudah mulai diterapkan pada tahun 2008 untuk PS Agroekoteknologi dan Agribisnis Lebih lanjut, FKPTPI memberikan kesepakatan bahwa kurikulum baru yang dikembangkan di FP-UB menjadi salah satu pilot project bagi implementasi Program studi baru hasil restrukturisasi di FP-UB. Perguruan Tinggi lain yang telah melakukan studi banding ke Fakultas Pertanian, UB terkait kurikulum adalah: Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto, UPN Surabaya, UPN Jogyakarta, UNS Surakarta, IPB Bogor, Universitas Papua dan Univeritas Patimura Ambon.

2.2.2.2. Proses Belajar Mengajar

FP-UB melalui surat keputusan Dekan FP-UB telah menetapkan bahwa KBK dijalankan dengan metoda pembelajaran students centered learning dan sudah berlaku sejak tahun 2008 seiring dengan berlakunya KBK di FP-UB. PBM dirancang dari berbagai arah dengan melibatkan interaksi dosen – mahasiswa – bahan dan media – materi. Dosen berkewajiban mempersiapkan dan menyajikan isi kuliah dengan menyediakan media dan bahan. Fungsi dosen dalam proses pembelajaran ini membimbing mahasiswa untuk memahami isi kuliah dengan menggunakan / memanfaatkan media dan bahan yang tersedia untuk mencapai tujuan PBM. Peran mahasiswa adalah mempelajari materi yang dipilih atau disajikan oleh dosen

Page 6: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

dengan menggunakan media atau bahan yang sudah disiapkan baik dibawah bimbingan dosen maupun secara mandiri untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan. Agar supaya metoda students centered learning berjalan efektif, FP-UB menerapkan kelas kecil (maksimal 40 orang).

Penerapan students centered learning dan kelas kecil mengalami permasalahan meliputi : 1) ketersediaan ruangan, 2) ruang kuliah yang sudah ada dirancang untuk kelas besar, 3) ketersediaan dosen pengajar, 4) laboratorium lapangan sebagai tempat belajar mahasiswa belum berfungsi optimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, FP-UB menyusun rencana perbaikan seperti : 1) penyekatan ruang kuliah agar sesuai untuk kelas kecil, baik melalui dana rutin maupun PHK-I (diperoleh Jurusan Tanah); 2) menerapkan sistem blended learning untuk kelas paralel; 3) meningkatkan peran dan fungsi laboratorium lapangan sebagai teaching facilitae melalui pengadaan sarana dan prasarana pendukung.

Rata-rata kehadiran dosen mengajar di FP-UB relatif tinggi yaitu > 80 % per semester. Kondisi ini mencerminkan bahwa motivasi dosen di FP-UB untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas relatif tinggi. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan perkuliahan sudah dilakukan secara rutin setiap akhir semester dengan melibatkan elemen mahasiswa sebagai penilai. Hasil MONEV mahasiswa diolah oleh bagian akademik untuk disampaikan dalam rapat rutin persiapan perkuliahan antar pimpinan Jurusan dan Program studi.

2.2.3. OUTPUT

2.2.3.1. Kinerja Lulusan

Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, FP-UB telah menghasilkan lulusan sebanyak 1698 orang dengan IPK rata-rata 3.1. Hampir sebagian besar lulusan terserap oleh lapangan kerja baik Perkebunan, Pertanian, maupun non-pertanian. Dalam hal kecepatan memperoleh pekerjaan, hampir 30 % lulusan FP-UB bekerja dalam waktu 1 tahun setelah lulus. Kondisi ini lebih disebabkan karena pergeseran kebutuhan stakeholders yang lebih menghendaki lulusan bersifat ”Generalis” dibandingkan spesifik keilmuan.

FP-UB terus berupaya membantu lulusan mendapatkan pekerjaan dan meningkatkan interaksi antara lulusan dan institusi. Upaya ini dilakukan melalui temu alumni, seminar / lokakarya, pelatihan, studi banding dan setiap akan di-wisuda diselenggarakan acara presentasi pengguna kerja tentang kiat-kiat sukses mendapatkan pekerjaan dan rekruitmen langsung. Fakultas Pertanian juga setiap tahun melakukan pelacakan lulusan. Evaluasi hasil pelacakan lulusan ini digunakan untuk evaluasi / analisis kebijakan akademik termasuk restrukturisasi program studi dan kurikulum.

2.2.3.2. Sistem Graduate Employability yang dikembangkan

Tidak semua alumni FP-UB melihat dirinya menjadi seorang akademisi. Sebagian besar dari mereka kenyataannya menyebar ke berbagai belahan dunia untuk menciptakan pekerjaan dan mencari pekerjaan di luar bidang akademik. Untuk itu pengembangan karir lulusan FP-UB dirancang agar memperkuat kemampuan akademik dan non-akademik yaitu mahasiswa terlatih untuk secara afektif bekerja dalam team ”multi-cultural”, mampu berkomunikasi dengan baik dan mampu mengelola sumberdaya manusia dan kegiatan.

Program Integrasi Soft-skill dalam Proses Pendidikan Pertanian merupakan bagian dari komitmen FP-UB dalam implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan meningkatkan citra positif pendidikan pertanian. Kegiatan FP-UB di tahun 2010 teridiri dari tiga bagian besar yaitu:

1. Penetapan prioritas dan perancangan soft skills dari lulusan yang diintegrasikan dengan kompetensi lulusan, yang akan menjadi brand image lulusan

Page 7: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

2. Perancangan program terobosan dalam pengembangan soft skills mahasiswa,3. Menumbuh suburkan soft skills mahasiswa dalam proses pembelajaran4. Peningkatan soft skills melalui kegiatan ektra kurikuler mahasiswa.

Secara garis besar, rancangan implementasi pembinaan soft skill mahasiswa:1. Mengasah Soft Skill Mahasiswa Baru/MABA): Pendampingan Persaudaraan2. Mengasah Soft Skill Mahasiswa Tahun II: Pelatihan Menjadi Mahasiswa Berprestasi

dari dan oleh Mahasiswa)3. Mengasah Soft Skill Mahasiswa Tahun III: Pelatihan Perencanaan Karir dan Menjadi

Pribadi yang Menyenangkan4. Mengasah Soft Skill Mahasiswa Tahun IV: Workshop untuk Memenangkan

Kompetisi Dunia Pasar Kerja

2.3. PENELITIAN, PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA

Kegiatan Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama di FP-UB dikoordinasikan oleh Badan Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama (BPPK). Secara keseluruhan, BPPK FP-UB melakukan koordinasi dengan 15 Pusat Kajian dan Pelayanan, 6 Unit Pelaksana Teknis dan 11 laboratorium yang ada di 4 Jurusan di lingkup FP-UB. Keberadaan BPPK banyak berkontribusi dalam peningkatan mutu dan perluasan jaringan kerjasama penelitian FP-UB.

Kegiatan penelitian dan pengabdian masyakarat secara kelompok menjadi ciri khas dari kegiatan dosen di Fakultas Pertanian, sehingga berkembang beberapa kelompok peneliti dan disahkan dalam bentuk Pusat Kajian yang bersifat interdisiplin keilmuan baik dalam 1 Jurusan, antar Jurusan maupun antar Fakultas dengan inti staf dari Fakultas Pertanian (Gambar 2). Beberapa Pusat Kajian (PK) di Fakultas Pertanian seperti (a) PK Agribisnis, (b) PK Pelayanan Pemberdayaan masyarakat pedesaan, (c) PK Pekayanan Ketahanan Pangan, (d) PK Pengembangan Pembangunan wilayah, (e) PK Pelayanan sistem informasi geografis, (f) PK Pelayanan Ekosistem sumber daya pertanian dan agroforestry (ESP), (g) PK Pelayanan buah-buahan tropika, (h) PK Pelayanan bioteknologi, (i) PK Pelayanan Pengendalian Hama Terpadu, (j) PK Pelayanan anggrek, (k) PK Pelayanan Ubi-ubian, (l) PK Pelayanan pemuliaan tanaman, (m) PK Pelayanan lingkungan pertanian, (n) PK Pelayanan sumberdaya tanaman dan gulma, dan (o) PK Pelayanan Hortikultura dan (p) PK Pertanian Sehat dan Management Sumber Daya Alam serta (k) PK Pengembangan Durian Lokal. Hampir semua dosen terlibat dalam kegiatan program penelitian (Hibah Bersaing, RUT, RUTI, ARMP dan lain-lain termasuk kerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian dan perguruan tinggi lain).

Hingga saat ini, dengan dukungan BPPK, FP-UB telah banyak menjalin kerjasama penelitian dengan berbagai lembaga baik lokal, regional, maupun internasional untuk memperkuat kemampuan penelitian dalam bidang pertanian dan lingkungan.

Page 8: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Gambar 2: Penelitian Unggulan yang ada di Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

Kegiatan penelitian dosen Fakultas Pertanian dalam kurun waktu 2006 – 2008 berjumlah kurang lebih 50 judul yang terbagi menjadi 3 menurut sumber dananya yaitu Perguruan tinggi sendiri (21 kegiatan), Departemen Pendidikan Nasional (20 kegiatan), dan institusi di luar Depdiknas (9 kegiatan). Jumlah tersebut masih belum termasuk penelitian efikasi (pengujian daya racun pesdisida) yang berjumlah lebih kurang 30 judul. Secara keseluruhan jumlah penelitian yang dilakukan oleh dosen Fakultas Pertanian masih perlu ditingkatkan baik dari kuantitas maupun kualitas. Permasalahan yang dihadapi yaitu penelitian dosen banyak mengarah pada terapan (sesuai dengan pesanan) dari instansi mitra kerja sehingga motivasi untuk menyusun proposal penelitian kompetitif cenderung menurun. Kerja sama pendidikan dan penelitian di tingkat Internasional juga masih rendah. Untuk itu pengembangan Kerjasama tingkat Internasional perlu ditingkatkan di Fakultas Pertanian. Demikian untuk HAKI/ Hak PATEN, FP-UB hingga saat ini hanya memiliki 2 buah hak paten.

FP-UB telah banyak menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga baik lokal, nasional maupun internasional untuk memperkuat kemampuan pendidikan dan penelitian dalam bidang pertanian dan lingkungan. Hubungan kerjasama tingkat lokal maupun nasional yang dijalin oleh FP-UB adalah dengan Dinas Pertanian dan Kehutanan, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bappedal), Pemkot maupun Pemkab, dan beberapa instansi yang lain.

Hubungan kerjasama internasional yang dijalin oleh FP-UB selama duapuluh tahun terakhir adalah dengan NUFFIC (Belanda, 1985-1995), ACIAR (Australia, 2000-2006), AAB-DLO (Belanda, 1986-1999), TSBF (Kenya, 1990), ICRAF-SEA (Bogor, 1990-sekarang), DFID

PertanianORGANIK

HORTIKULTURA BENIH

HIDROLOGIPHT

TROPICAL

SUSTAINABLE AGRICULTURE

KOMUNIKASI & SOSIOLOGI

BiodivSDA+Agroforestry

PENGWILAYAH

BIO-FUELPangan

Perkebunan

AGRI-BISNIS

Jumlah Kerjasama

1618

20

3437

0

5

10

15

20

25

30

35

40

2004 2005 2006 2007 2008

Tahun

Jum

lah

(judu

l)

Jumlah

Gambar 3

Page 9: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

(Inggris, 1990-2002), Imperial College (Inggris), Khon Kaen University (Thailand), SEARCA (Filipina), GCTC-ICSEA (Biotrop, Bogor), Uppsala University (Swedia), IAEA (Wina, Austria). Dalam 5 tahun terakhir, jumlah kerjasama Fakultas Pertanian dengan berbagai instansi terus mengalami peningkatan (Gambar 3). Kondisi ini mencerminkan tingginya motivasi dosen untuk mengembangkan bidang keilmuannya bermitra dengan instansi lain.

Hasil dari kegiatan penelitian dosen diterbitkan dalam bentuk bahan ajar, buku, makalah ilmiah, dan jurnal ilmiah yang diterbitkan pada skala regional maupun internasional. Secara keseluruhan jumlah publikasi ilmiah dosen FP-UB berjumlah antara 25-40 artikel setiap tahun, namun sebaran jenis dan penulis masih kurang merata. Permasalahan yang dihadapi oleh FP-UB adalah sedikitnya jumlah penelitian yang diterbitkan oleh jurnal internasional, karena (a) rendahnya minat dan kemampuan staf dalam penulisan ilmiah terutama untuk jurnal internasional, (b) banyaknya staf FP-UB yang menjabat jabatan struktural, (c) rendahnya peluang bagi dosen untuk mengikuti pertemuan-pertemuan internasional, (d) rendahnya peluang bagi dosen untuk terlibat dalam kegiatan penelitian internasional, (e) serta terbatasnya ketersediaan peralatan di laboratorium, jurnal ataupun CD-rom terbaru di perpustakaan. Hasil penelusuran publikasi internasional dosen FP UB yang dicitasi (google scholar) rata-rata 19 buah (Gambar 4), dengan sebaran yang tidak merata. Kondisi ini mencerminkan bahwa publikasi dosen FP UB masih belum terekspos secara luas kepada stakeholders.

2.4. DOSEN DAN KARYAWAN

Pada tahun akademik 2009/2010, FP-UB memiliki 142 orang dosen tetap dan 89 orang staf pendukung yang tersebar di 4 Jurusan dan Fakultas (tenaga administrasi). Berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi yang ditempuh oleh dosen, 70 orang (49 %) dosen di FP-UB bergelar Doktor, 65 orang (46 %) bergelar Master, dan 7 orang (5 %) masih strata 1. Diantara 70 orang yang bergelar Doktor, 28 orang (40%) diantaranya memegang jabatan guru besar (profesor). Berbagai program kerjasama dengan Universitas luar negeri terus dikembangkan dan diarahkan dalam upaya studi lanjut maupun short course bagi dosen FP-UB.

Kemampuan staf administrasi dalam penguasaan program komputer untuk mempercepat dan mempermudah pelayanan bagi mahasiswa masih perlu ditingkatkan. Untuk itu pembinaan dan pembekalan staf administrasi dalam penguasaan program komputer dan teknik berkomunikasi terus diupayakan melalui pelatihan-pelatian. Ke depan diharapkan penerapan ICT (Information Communication and Technology) dapat diterapkan dengan baik oleh staf FP-UB.

2.5. KETERSEDIAAN PRASARANA

Bangunan gedung untuk kegiatan akademik di Fakultas Pertanian meliputi gedung untuk : Fakultas Pertanian, 4 Jurusan, Program Pascasarjana, Pusat Kegiatan Mahasiswa, dan Unit Pelaksana Teknis Bahasa dan Komputer. Disamping bangunan untuk masing-masing Jurusan, Fakultas Pertanian juga memiliki rumah kaca dan kebun percobaan (Jatikerto, Cangar dan Ngijo) (Lampiran 1). FP-UB memiliki 17 ruang kuliah yang digunakan untuk mahasiswa Sarjana dan program Pasca Sarjana (Lampiran 2). Secara umum fasilitas perkuliahan yang tersedia di Jurusan-Jurusan dalam Fakultas Pertanian sudah bertambah berkat adanya dana pengembangan yang diperoleh baik dari SP4 maupun Program Hibah

1 13 25 37 49 61 73 85 97 1091211331450

50100150200250300350400

cited author Gambar 4

Page 10: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Kompetisi (A-2) dan PHK-I yang diterima oleh Jurusan Tanah. Bangunan untuk kegiatan administrasi yang tersedia di Fakultas Pertanian meliputi ruang dosen dengan luas sekitar 1113 m2 (Lampiran 3) dan ruang administrasi dengan luasan 614 m2 (Lampiran 10). Persentase Nisbah ruang dosen dengan bangunan di masing-masing Jurusan yaitu Jurusan budidaya Pertanian 24 %, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian 20 %, Jurusan Tanah 11 %, dan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan 10 %. Ruang dosen dan administrasi yang tersedia dirasa masih perlu ditambah untuk memenuhi ketersediaan dosen di Fakultas pertanian.

FP-UB memiliki 11 laboratorium utama yang berfungsi untuk pengembangan ilmu dan tersebar di 4 Jurusan yaitu Jurusan Budidaya Pertanian (3 laboratorium), Jurusan Tanah (4 laboratorium), Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (2 Laboratorium), dan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan (2 laboratorium) (Lampiran 4). Disamping laboratorium, untuk Proses Belajar Mengajar juga ditunjang oleh Unit Pengkajian Teknis (UPT), studio, lab. Komputer, dan kebun percobaan. Alokasi waktu pemakaian laboratorium untuk praktikum mahasiswa rata-rata sekitar 20-25 %, sedangkan yang 80% adalah untuk penelitian mahasiswa, penelitian staf, pelayanan masyarakat, dan pekerjaan penunjang lainnya.

Perpustakaan yang tersedia di Jurusan dalam lingkup Fakultas Pertanian, UB sebenarnya lebih tepat dikatakan sebagai tempat koleksi buku, karena keberadaannya hanyalah sebagai penunjang dari perpustakaan pusat yang ada di tingkat universitas. Buku-buku maupun Jurnal yang tersedia di ruang koleksi buku masing-masing Jurusan banyak bertambah dengan terbitan baru yang berasal dari pendanaan hibah kompetisi (block grant) baik SP4 (HPT dan SOSEK) maupun PHK A-2 (Tanah dan Budidaya Pertanian) dan PHK-I (Tanah). Dalam hal kemudahan dan kecepatan layanan akses pustaka, perpustakaan yang ada di Fakultas Pertanian terus ditingkatkan kinerjanya. Untuk itu perbaikan kualitas dan kemudahan akses baik dari segi prasarana maupun pelayanan saat ini sedang dilakukan oleh FP-UB.

Seiring dengan peningkatan jumlah mahasiswa yang diterima dan penerapan metoda pembelajaran students centered learning maka sangat diperlukan peralatan yang memadai. Untuk itu, penambahan peralatan baik laboratorium di Jurusan maupun laboratorium lapangan sangat diperlukan.

2.6. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

Pengembangan sistem informasi yang telah dirintis di Fakultas Pertanian untuk menjawab tantangan di era globalisasi. Teknologi yang berbasis web dan internet merupakan salah satu solusi pemecahan yang coba dilakukan oleh Fakultas Pertanian. Dimensi ruang informasi yang selama ini menjadi penghalang telah dapat dipecahkan dengan menyediakan sistem informasi yang tidak terbatasi oleh ruang. Oleh karena itu Fakultas Pertanian kedepan masih perlu mengembangkan teknologi internet dalam sistem informasi manajemen, juga mencoba untuk menggembangkan kemampuan operator teknis yang mampu menjawab tantangan globalisasi dengan mengirimkan tenaga akministrasinya dalam pelatihan-pelatihan TI.

Saat ini, FP-UB tengah menata untuk pemanfaatan teknologi informasi di masing-masing jurusan dan program studi serta unit-unit aktivitas lainnya. Penyediaan jaringan terpadu yang menyediakan akses internet melalui jaringan lokal memungkinkan pelayanan internet secara gratis pada setiap unit aktivitas dan ruang dosen, sehingga akses informasi dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Kemampuan ini dapat dikembangkan dalam strategi perkuliahan yang interaktif melalui video conference.

Page 11: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

3. PROGRAM UNGGULAN

Sejalan dengan isu peningkatan daya saing bangsa, otonomi pengelolaan pendidikan dan kesehatan organisasi penyelenggaraan perguruan tinggi, FP-UB menetapkan program unggulan guna mendukung akselerasi langkah Universitas Brawijaya menuju Wolrd Class Entrepreneurial University, adalah menjadi centre of excellence dalam pengembangan pertanian tropis yang berlanjut. Perubahan paradigma dari pertanian dalam arti sempit sebagai penyedia biomass (pangan dan serat) kearah pertanian yang lebih luas dengan menyertakan aktivitas sosial dalam pengelolaan isue-isue sumberdaya alam dan sosial, menjadi tantangan FP-UB untuk mereformasi dirinya. Hasil-hasil penelitian yang berkualitas dan produktivitas penelitian yang tinggi harus terus didorong di FP-UB melalui kegiatan di laboratorium, pusat kajian dan Unit Pelaksana Teknis. Disamping itu fasilitasi ekspose gagasan dan hasil hasil penelitian di tingkat internasional baik melalui kerjasama dengan masyarakat global dan publikasi internasional juga menjadi perhatian utama. Untuk itu FP-UB menetapkan definisi konseptual pertanian yang berlanjut sebagai sistem yang terintegrasi dalam menerapkan teknik produksi tanaman spesifik lokal dan dalam jangka panjang akan mampu untuk: (1) Kecukupan kebutuhan manusia akan pangan dan sandang. (2) Mengutamakan kualitas lingkungan dan dasar-dasar ekologis. (3) Melakukan pemanfaatan yang paling efisien terhadap sumberdaya yang tidak terbaharukan dan sumberdaya yang ada di lahan petani; (4) Keberlanjutan pembangunan ekonomi; dan (5) Mengutamakan kualitas hidup masyarakat.

Untuk pengembangan keilmuan pertanian tropis yang berlanjut dibagi dalam tiga pondasi utama yaitu: (1) Prakatek Produksi Pertanian ramah lingkungan, (2) managemen biodiversitas dan ekosistem, serta mekanisme penerapan teknologi managemen bentang lahan, (3) Pondasi kelembagaan pertanian berlanjut untuk memperbaiki perikehidupan masyarakat. Berdasarkan pondasi tersebut, penelitian unggulan FP-UB dalam pengembangan pertanian berlanjut di kawasan tropis (Tropical Sustainable Agriculture) dengan unggulan penelitian tersaji di Lampiran 5.

4. INTERNASIONALISASI FP-BFakultas Pertanian, UB dalam perjalannya telah mengupayakan dirinya agar dapat menembus batas nasional. Beberapa kelemahan di FP-UB telah berusaha dibenahi antara lain : untuk peningkatan mutu kualitas sarana dan prasarana, FP-UB telah mengajukan proposal untuk pengembangan dengan memanfaatkan beberapa dana hibah. FP UB juga telah menerapkan sistem jaminan mutu untuk mengupayakan kualitas layanan manajemen pendidikan, dan sudah memperoleh penghargaan terbaik dari Universitas yang didasarkan dari hasil internal audit untuk kelengkapan dokumen mutu. Dalam rangka peningkatan SDM, beberapa staf administrasi telah diupayakan meningkatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, atau melakukan magang kerja di lembaga yang berkualitas. Pengembangan kemampuan dosen juga dilakukan dengan mengirim staf ke luar negeri dalam rangka 1) home-stay; 2) kunjungan singkat dalam research maupun university management; 3) study lanjut S2 atau S3. Dari 148 orang Dosen FP-UB, 17% telah menempuh pendidikan studi lanjut di luar negeri dan 6% sedang menempuh studi lanjut di luar negeri, serta sekitar 76% dosen telah memiliki pengalaman di luar negeri melalui kegiatan studi lanjut, international symposium dan workshop, training dan kunjungan / studi banding. Demikian pula dari 148 orang dosen FP-UB, sekitar 43% telah mampu berbahasa Inggris aktif, dan 28% berbahasa Inggris pasif, sedang 28% masih perlu meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. Dalam 2 tahun terakhir, Fakultas Pertanian UB telah memfasilitasi 16 dosen ke luar negeri, termasuk 8 dosen yang mengikuti home stay program UB. Fakultas Pertanian UB masih sangat minim untuk memfasilitasi mahasiswa dalam kegiatan di luar negeri yaitu pada periode 2 tahun terakhir baru 4 mahasiswa, yaitu 3 mahasiswa ke Eropa dalam kegiatan Internasional Agriculture Asossiation Students (IAAS) dan satu orang ke Malaysia. Dalam 2 tahun terakhir, FP-UB mendapatkan kunjungan 20 mahasiswa dari Universitas Putra Bangsa, Malaysia, 3 orang studi lapangan dari Belanda dan satu mahasiswa dari Timor Leste. Kunjungan dosen

Page 12: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

dari luar negeri dalam bentuk seminar dan pelatihan dalam dua tahun terakhir yaitu 2 orang dari Harvard University, 3 orang dari Kentuchy University, USA, 1 orang dari Hoehenheim Univeristy, Jerman 1orang dari Gotingen Univ German dan 1 orang dari Kyushu University, Jepang, 2 orang dari World Agroforetsry Centre dan 4 orang dari Radio Australia serta 1 orang dari Marrsey University. Hingga saat ini FP-UB belum melakukan monitoring jumlah alumni yang melakukan studi lanjut ke luar negeri. Berdasarkan kondisi tersebut, FP-UB sejak 2007 telah membentuk pokja penyelenggaraan kelas Internasional.

Seiring dengan dicanangkannya program Universitas untuk menjadi World Class University, FP-UB selama setahun terakhir melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Evaluasi diri, untuk melihat seberapa siap FP-UB menyelenggarakan kelas internasional

Perencanaan, sebagai langkah persiapan untuk membuka kelas internasional

Pembenahan diri, untuk menyempurnakan kualitas persyaratan pembukaan kelas internasional yang didapatkan dari hasil evaluasi diri.

Evaluasi diri dilakukan baik secara internal (survey cepat terhadap dosen yang pernah mengenyam pendidikan di luar negeri) maupun eksternal (survey cepat terhadap beberapa kolega dari luar negeri). Dari survey terhadap kolega eksternal, didapatkan beberapa kriteria alasan pemilihan universitas tujuan belajar. Kriteria utama adalah: 1) Reputasi dari Universitas dan Profesor di tingkat internasional; 2) Kualitas program; 3) Fasilitas akademik di Universitas terkait.

Berdasarkan hasil survey external, kemudian dilakukan kuesioner terhadap dosen-dosen yang pernah mengenyam pendidikan di luar negeri. Kuesioner terutama untuk mengetahui 3 poin utama menuju kelas internasional 1) dosen; 2) Penelitian; 3) Publikasi. Berdasarkan kriteria tersebut, didapatkan bahwa dosen FP menganggap bahwa 1) Dosen : cukup banyak dosen yang mempunyai reputasi ilmiah dalam bidangnya di tingkat regional, namun hanya sedikit yang mempunyai reputasi nasional; dan sangat sedikit yang mempunyai reputasi internasional; 2) Penelitian : Sedikit sekali jumlah penelitian (sedang berlangsung) yang dapat diakui secara internasional (baik relevansi bidang, judul dan metodologi); 3) Publikasi: ada, tetapi sedikit jumlah publikasi hasil penelitian dosen / mahasiswa yang sudah diterbitkan dalam jurnal internasional.

Sebagai rangkuman, hasil evaluasi SWOT yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

KEKUATAN

1. Beberapa penelitian bisa menjadi unggulan untuk kawasan tropis

2. Ada kerjasama/link dengan lembaga internasional yang dapat mendukung penyelenggaraan akademik

3. Sudah ada sekelompok dosen yang dapat menjadi ’peer group’

4. Lokasi UB di lingkungan yang cukup mendukung (secara fisik dan sosial budaya)

5. Biaya hidup yang murah (secara internasional)

KELEMAHAN

1. Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya belum memiliki ‘brand image’ yang bertaraf nasional / internasional

2. Sarana dan prasarana masih belum mencapai standard internasional

Page 13: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

3. Laboratorium relatif kurang

4. Perpustakaan (koleksi dan fasilitas) masih belum memadai

5. Keberagaman kemampuan berbahasa ‘internasional’

6. Atmosfer akademik dan sikap mental dalam dimensi multi kultural masih belum kondusif

7. Kebijakan dan internal manajemen belum optimal

PELUANG

1. Terdapat lokasi / daerah yang potensial sebagai ajang tempat praktek lapangan.

2. Kedudukan Indonesia di urutan ke-3 dalam emisi CO2, sehingga terbuka kesempatan penelitian (LH) dan perintisan network.

3. Kebijakan perguruan tinggi internasional yang mewajibkan universitas lokal untuk mencarikan pekerjaan bagi doktor baru yang dihasilkan.

TANTANGAN

1. Banyak universitas-universitas ASEAN yang sudah lebih dulu mapan dan memiliki ‘international brand image’ (UPLB, UPM, Kasetsart, dll).

2. Tuntutan untuk memperoleh ‘self-regenerating income’ untuk penyelenggaraan pendidikan

Dalam era global, dunia pendidikan dituntut untuk meningkatkan kualitas pendidikan setara dengan standard pendidikan internasional agar lulusannya mampu bersaing dengan lulusan luar negeri yang sudah maju. Oleh sebab itu Universitas Brawijaya khususnya Fakultas Pertanian berusaha untuk memenuhi tantangan tersebut dengan membuka kelas berstandard internasional dimasa depan.

Kelas Internasional yang dimaksud adalah satuan pendidikan tingkat tinggi yang menyelenggarakan pendidikan bertaraf internasional, dimana peserta didiknya memiliki kemampuan setara dengan peserta didik satuan pendidikan internasional .

Berdasarkan hasil SWOT analisis, pokja pengembangan Kelas Internasional FP-UB menetapkan bahwa (1) kelas berbahasa Inggris sebagai jembatan menuju kelas Internasional diterapkan untuk S1 mulai tahun 2010, dan (2) pengembangan kelas Internasional untuk S2 dibidang (a) Hortikultura Tropis, (b) Agroforestri (Managemen Sumber Daya Alam) dan (d) Managemen Agribisnis. Kelas Bahasa Inggris dibuka untuk program S1 untuk PS Agroekoteknologi dan PS Agribisnis. Penetapan pembukaan S2 ketiga bidang tersebut di program pasca sarjana adalah karena (1) ndonesia memiliki sumberdaya alam yang berupa plasma nutfah berbagai jenis tanaman hortikultura yaitu tanaman buah, tanaman sayur, tanaman hias, tanaman obat, dan aroma. Tanaman tersebut mempunyai daya tarik yang besar bagi calon mahasiswa luar negeri. Tanaman hortikultura mempunyai peluang besar untuk terus dikembangkan. Selain itu, dosen FP-UB mempunyai pengalaman yang cukup dalam bidang hortikultura tersebut. (2) kebijakan tambahan baru DIKTI terkait dengan “sustainable development” yang menekankan pentingnya melestarikan dan mengelola sumberdaya alam yang setiap tahun terancam keberadaannya merupakan peluang pengembangan pendidikan dan penelitian. Beberapa tim peneliti di FP-UB mempunyai

Page 14: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

pengalaman penelitian dan kerjasama di tingkat internasional dalam bidang agroforestri. Selain reputasi ilmiah tim peneliti tersebut, peluang untuk mempelajari sistem agroforestri yang beragam di Indonesia, khususnya di Jawa Timur juga sangat terbuka. (3) Kekayaan alam Indonesia khususnya hayati tidak tertandingi di dunia namun sampai sekarang belum bisa membawa manfaat untuk kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut karena tidak didukung oleh SDM yang professional yang dihasilkan oleh pendidikan tinggi serta tidak berkembangnya agribisnis di Indonesia. Dalam bidang agribisnis, sebagian dosen di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian yang sudah mempunyai link kerjasama internasional yang dapat dimanfaatkan untuk menarik mahasiswa asing untuk menimba ilmu di FP-UB. Beberapa rintisan telah dilakukan, antara lain menjajagi kerjasama dengan Timor Leste. Oleh sebab itu dengan dibukanya Sekolah Pasca Sarjana Berkelas Internasional nantinya diharapkan Hortikultura di Indonesia bisa berkembang menjadi sumber pendapatan melalui mekanisme agribisnis dan alamnya dapat diselamatkan dari kehancuran sebagai dampak global warming. Untuk membuka kelas Internasional maka diperlukan kerjasama dengan universitas di luar negeri yang sudah maju dalam pendidikan pasca sarjana baik untuk program studi hortikultura, managemen sumberdaya alam dan agribisnis.

Pembukaan kelas international perlu persiapan yang matang. Tim persiapan kelas internasional membuat program kerja jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Dalam jangka pendek yang bisa kita lakukan adalah: sharring ide dengan nara sumber (dari dalam dan luar FP-UB). Jangka menengah: perbaikan kualitas internal FP-UB (termasuk laboratorium yang bertaraf internasional), dan merintis network dengan pihak luar, menjajagi kerjasama G2G (memberdayakan potensi staf yang berpengalaman), persiapan legal-formal. Jangka panjang : meningkatkan kerjasama internasional (sementara ini dapat melakukan sharring dengan dosen senior untuk melakukan evaluasi terhadap kerjasama internasional yang semakin menurun dari tahun ke tahun). Dalam hal ini, beberapa hal yang telah dilakukan adalah 1) Presentasi tentang program tropical horticulture di Australia; 2) penjajagan kerjasama dengan Uky; 3) Penyusunan kurikulum 3 bidang terkait

Kegiatan penelitian dosen Fakultas Pertanian dalam kurun waktu 2006 – 2008 berjumlah kurang lebih 50 judul yang terbagi menjadi 3 menurut sumber dananya yaitu Perguruan tinggi sendiri (21 kegiatan), Departemen Pendidikan Nasional (20 kegiatan), dan institusi di luar Depdiknas (9 kegiatan). Jumlah tersebut masih belum termasuk penelitian efikasi (pengujian daya racun pesdisida) yang berjumlah lebih kurang 30 judul. Kegiatan penelitian diwujudkan untuk mendukung pencapaian visi FP UB. Dalam upaya pencapaian cita-cita Universitas Brawijaya sebagai world class university, Arah penelitian unggulan Fakultas Pertanian adalah pengembangan pertanian berlanjut di kawasan tropis (Tropical Sustainable Agriculture)

4. PERMASALAHAN FP-UBFP-UB disamping diharapkan dapat mengantisipasi perkembangan paradigma baru kegiatan pertanian melalui “thinks globally act locally”, dimana sistem pertanian dan pengadaan pangan tidak dapat berkembang tanpa menghubungkan kemampuan intelektual, kreativitas dan kompetensi para pelaku dibidang pertanian, kedepan juga dituntut untuk mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan relevan dengan peningkatan produksi pangan dan serat, pemasaran hasil pertanian dan pengelolaan SDA secara berlanjut. FP-UB dimasa depan harus memberikan pendidikan mahasiswa yang dapat menangani kompleksitas dan sebagai agen perubah (agent of changes), dan seseorang yang mampu mengembangkan dirinya sebagai peserta didik yang mampu mandiri dalam belajar. Perubahan konsep pendidikan, dimana pendidikan pertanian perlu memfokuskan pembelajaran aktif dalam mengaktualiasi hubungan antara proses pembelajaran dan kerja lapangan, dapat memberikan kontribusi untuk menghadapi perubahan disektor pertanian yang semakin kompleks dan menambah tantangan FP-UB untuk melakukan pembenahan sarana dan prasarana pembelajaran yang mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, penguatan laboratorium untuk praktek mahasiswa dan pengembangan laboratorium lapangan sebagai teaching facilities. Untuk pengembangan laboratorium baik di kampus dan di lapangan perlu (1) mempertimbangkan proses pembelajaran yang berorientasi pemecahan masalah yang diikuti suatu pengujian, (2) struktur dan konsep pengembangan laboratorium

Page 15: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

untuk dapat berkontribusi secara konstruktif untuk pengembangan pertanian yang multifungsi dan meningkat kompleksitasnya di masa depan dan untuk membangun ketahanan pangan lokal, dan mendorong peran kita sebagai centre of excellence dibidang pendidikan dan penelitian. Alumni di masa depan tidak hanya ahli dalam ”subject knowledge”, mereka juga ahli bagaimana menerapkan ilmu yang memiliki kemampuan soft skill yang baik.

Dalam era global, dunia pendidikan dituntut untuk meningkatkan kualitas pendidikan setara dengan standard pendidikan internasional agar lulusannya mampu bersaing dengan lulusan luar negeri yang sudah maju. Dengan mengacu standard Internasional maka diharapkan kedepan terjadi sistem pertukaran mahasasiswa dan staf dosen dari perguruan tinggi di dunia dengan FP-UB. Oleh sebab itu FP-UB berusaha untuk memenuhi tantangan tersebut tahun 2010 memprogram untuk membuka kelas bahasa Inggris untuk mahasiswa S1 dan kelas berstandard internasional khusus untuk pasca sarjana. Kelas Internasional yang dimaksud adalah satuan pendidikan tingkat tinggi yang menyelenggarakan pendidikan bertaraf internasional, dimana peserta didiknya memiliki kemampuan setara dengan peserta didik satuan pendidikan internasional .

Tujuan program dukungan Fakultas Pertanian dalam akselerasi langkah Universitas Brawijaya menuju Wolrd Class Entrepreneurial University, yang ingin dicapai dan diselaraskan dengan upaya untuk merealisasi visi dan misi Fakultas Pertanian, UB tersebut adalah (1) meningkatnya kualitas SDM FP-UB sebagai unsur masyarakat ilmiah sehingga mampu berpartisipasi dalam ”linking knowlage to action” di masyarakat dan sebagai pelaku di bidang pertanian yang memiliki kemampuan intelektual, kreativitas dan kompetensi dalam pengembangan sistem pertanian tropis yang berlanjut melalui “thinks globally act locally”; (3) terselenggarakannya proses pendidikan dan penelitian yang efisien dan efekif khususnya untuk mahasiswa pasca sarjana dalam mendorong publikasi ilmiah internasional; (4) terintegrasikannya kemampuan keilmuan dosen yang diperoleh dari penelitian dalam proses pembelajaran, (5) terintegasikan kemampuan soft skill dalam proses pembelajaran dan aktivitas mahasiswa; (6) terimplementasikannya pembenahan sarana dan prasarana pembelajaran yang mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, penguatan laboratorium untuk praktek mahasiswa dan pengembangan laboratorium lapangan sebagai teaching facilities; (7) menyelenggarakan kelas bahasa Inggris untuk mahasiswa S1 dan kelas berstandard internasional untuk pasca sarjana dan (8) peningkatan mutu manajemen internal dalam mendukung terselenggarakannya intrepreneurial university. Untuk mencapai tujuan tersebut, Fakultas Pertanian, UB menjumpai permasalahan:

1. Dengan diterapkannya KBK yang menuntut kelas kecil dan penambahan daya tampung mahasiswa baru maka Fakultas Pertanian, UB sangat kekurangan kelas, ruang computer dan koleksi buku, ruang seminar mahasiswa dan laboratorium terpadu baik di kampus maupun di lapangan.

2. Dosen Fakultas Pertanian, UB perlu di tambah, mengingat usia dosen saat ini mayoritas telah diatas 45 th. Sehingga perlu adanya regenerasi dimasa mendatang.

3. Karyawan Fakultas Pertanian perlu di tambah mengingat tugas-tugas administrasi, laboratorium dan teknisi yang semakin komplek dan disisi lain usia karyawan FP mayoritas di atas 45 th.

4. Seluruh Program Pasca Sarjana di FP UB, hingga saat ini belum mendapatkan akreditasi,

5. SPFP dan SIP dengan ditetapkan pada semester 2 banyak mengalami hambatan administrasi dan diharapkan ditetapkan proposional sejak diterima (MABA) atau menggunakan sistem flat.

6. Maasalah listrik, penambahan beban karena bertambahnya alat-alat elektronik, laboratorium dan computer serta mengganggu proses pembelajaran. Demikian pula peralatan tersebut mudah rusak dengan adanya listrik yang tidak stabil, untuk itu dimohon dilakukan penambahan gardu listrik.

7. Pembenahan Rumah Kaca dan realisasi Pembangunan Rumah Kaca di Ngijo, dimana rumah kaca tersebut sangat dibutuhkan oleh mahasiswa untuk penelitian dan ekspose Fakultas Pertanian.

Page 16: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

8. Pembenahan sekeliling UPT Kompos agar akses ke FP tidak melalui pemandangan yang kumuh.

9. Mohon ditetapkan keputusan mekanisme penghapusan barang inventaris ditingkat Fakultas yang tidak termanfaatkan / rusak, mengingat gudang FP sangat terbatas.

10. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Penelitian dosen FP-UB melalui penetapan road map dan payung penelitian, penataan fokus pengembangan keilmuan sebagai unggulan FP-UB, penguatan sumberdaya manusia dan pengembangan jejaring penelitian dengan stakeholder dalam rangka ekspose tingkat internasional di masing-masing Laboratorium, pusat kajian, unit pelaksana teknis (UPT) dan disinergikan dengan program Jurusan dan Fakultas serta Universitas.

11. Peningkatan Kerjasama (institutional networking), melalui perluasan hubungan dengan berbagai lembaga internasional untuk penelitian dan pendidikan masih sedikit, untuk itu perlu ada fasilitasi proses tersebut.

12. Penyelenggaraan proses pendidikan dan penelitian yang efisien dan efekif khususnya untuk mahasiswa pasca sarjana dalam mendorong publikasi ilmiah internasional masih rendah;

13. Pengembangan proses pembelajaran melalui peningkatan pedagogik kompetensi dosen dan implementasi konsep pembelajaran mahasiswa aktif dan membangun proses belajar mengajar efektif masih butuh penambahan sarana-prasarana pembelajaran di kelas, laboratorium dan pembenahan laboratorum lapangan (3 Kebun Percobaan);

14. Penguatan implementasi Program Studi Agribisnis dan Agroekoteknologi melalui pemanfaatan teknologi informasi dalam PBM masih dibutuhkan sarana prasarana serta penambahan SDM yang memadai,

15. Penguatan implementasi program studi agroekoteknologi dan Agribisnis melalui pelengkapan sarana pembelajaran dan laboratorium terpadu dan pengembangan laboratorium lapangan sebagai teaching facilities masih dibutuhkan.

16. Integrasi kemampuan soft skill dalam proses pembelajaran dan aktivitas mahasiswa masih dibutuhkan fasilitasi;

17. Peningkatan Mutu Manajemen Internal, melalui kegiatan perbaikan manajemen informasi ilmiah ke stakeholders dan pengembangan system informasi managemen (SIM) dalam mendukung terselenggaraknnya intrepreneurial university, serta fasilitasi pelatihan staf administrasi, teknisi dan laboratorium serta dosen dalam pelayanan dari berbasis konvensional menuju berbasis IT, serta layanan prima.

Page 17: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Lampiran 8. Luas tanah/lahan dan bangunan di Fakultas Pertanian tahun 2006/07-2008/09

No Lokasi Luas tanah (m2) Luas bangunan (m2)    2006/07 2007/08 2008/09 2006/07 2007/08 2008/09

1Gedung Dekanat Fakultas Pertanian 589 589 589 1694 1694 1694

2Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan 580 580 580 1831 1831 1831

3 Jurusan Tanah 639 639 639 1788 1788 17884 Jurusan Budidaya Pertanian 671 671 671 2099 2099 20995 Jurusan Sosial Ekonomi 629 629 629 1177 1177 11776 Program Diploma III 1385 1385 1385 899 899 8997 Pusat Kegiatan Mahasiswa 750 750 750 750 750 7508 UPT Bahasa dan Komputer 197 197 197 394 394 3949 Rumah kaca 450 450 450 433 433 43310 Kebun Percobaan Cangar 100000 100000 100000 948 948 94811 Kebun Percobaan Jatikerto 170000 170000 170000 526 526 52612 Kebun praktikum D3 3500 3500 3500 0 0 013 Kebun praktikum BP 1500 1500 1500 0 0 014 Kebun percobaan Ngijo 0 0 10000 0 0 015 Musholla 160 160 160 145 145 14516 Gazebo 75 75 75 64 64 6417 Kantin dan bursa mahasiswa 290 290 290 260 260 260

18Lab. Bahasa Inggris, Komputer dan R. Kuliah 250 250 250 204 204 204

19 Tempat diesel 12 12 12 7 7 7

20Sekretariat bersama (Mahasiswa) 200 200 200 343 343 343

21 Lab. SDL 140 140 140 127 127 12722 Panggung gembira 75 75 75 61 61 61

23Rekap rumah tanaman (Dharma wanita) 80 80 80 80 80 80

24 Tempat parker 884 884 884 0 0 025 Garasi 140 140 140 120 120 120  Total 283195 283195 293195 13950 13950 13950

Page 18: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Lampiran 9. Luas Ruang Perkuliahan di Fakultas Pertanian tahun 2006/07 – 2008/09

No Unit Luas (m2)

2006/2007 2007/2008 2008/2009Pusat Fakultas Pertanian      1 1. FP-3.2 89.55 89.55 89.552 2. FP-3.3 64.8 64.8 64.83 3. FP-3.4 64.8 64.8 64.84 4. FP-3.6 89.55 89.55 89.55

Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan1 1. HPT-1 106.97 106.97 106.972 2. HPT-2 114.54 114.54 114.54

Jurusan Tanah1 1. Lantai 1 64.8 64.8 64.82 2. Lantai 2 32.4 32.4 32.43 3. Lantai 3 86.4 86.4 86.4

Jurusan Budidaya Pertanian1 1. Ruang Kuliah BP 1 Lt.III 55 55 552 2. Ruang kuliah BP 2 LT.III 57.6 57.6 57.6

Jurusan Sosial Ekonomi1 1. SE-1 43.2 43.2 43.22 2. SE-2 64.8 64.8 64.8

Program Pascasarajana 4501 Ruang 1 54 54 542 Ruang 2 81 81 813 Ruang 3 54 54 544 Ruang 4 135 135 1355 Ruang 5 90 90 906 R. Ujian 36.0 36.0 36.0

  Total 1834.41 1384.41 1384.41

Page 19: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Lampiran 10. Luas Ruang Dosen di Fakultas Pertanian Tahun 2006/07 – 2008/09

No Unit Luas (m2)

2006/2007 2007/2008 2008/20091 Budidaya Pertanian 498 498 4982 Sosial Ekonomi Pertanian 236 236 2363 Tanah 200 200 2004 Hama dan Penyakit Tumbuhan 179 179 179

  Jumlah 1113 1113 1113

Lampiran 11. Luas Ruang Administrasi di Fakultas Pertanian tahun 2006 – 2008

No Unit Luas (m2)

2006/2007 2007/2008 2008/20091 Tanah 49.42 49.42 49.422 Budidaya Pertanian 46.8 46.8 46.83 Hama dan Penyakit Tumbuhan 29.07 29.07 29.074 Sosial Ekonomi Pertanian 41.85 41.85 41.855 Pascasarjana 218 218 55.136 Pusat Fakultas Pertanian 391.36 391.36 391.36

  Jumlah 776.5 776.5 613.63

Page 20: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Lampiran 12. Luas Ruang Laboratorium di Fakultas Pertanian tahun 2006 – 2008

No Unit Luas (m2)2006/2007 2007/2008 2008/2009

Budidaya Pertanian 340 340 3401 1. Laboratorium SDL (UPT Gulma & UPT Ekologi) Lt.1 108 108 1082 2. Laboratorium Fisiologi Lt.II 45 45 453 3. Laboratorium Pemuliaan Lt.II 45 45 454 4. UPT Sentral Lt.III 63 63 635 5. UPT Kultur Jaringan Lt. III 55 55 556 6. Stasiun Klimatologi 400 400 4007 7. Ruang Oven (UPT Ekologi) 42 42 428 Ruang Komputer 18 18 189 Screen House 180 180 180

10 Kebun Praktikum Lapangan 1500 1500 1500Tanah      

1 Lab. Kimia Tanah 149.4 149.4 149.42 Lab. Fisika Tanah 88.7 88.7 88.73 Lab. Biologi Tanah 65 65 654 Lab. Pedologi, Penginderaan Jauh dan Pemetaan 115 115 1155 Lab. GIS 43.7 43.7 43.76 Lab. Lingkungan 65 65 657 Lab. Pengering 36 36 36

Hama dan Penyakit Tumbuhan      1 Lab. Bioteknologi 56.43 56.43 56.432 Lab. Bakteriologi 56.43 56.43 56.433 Lab. Nematologi 64.8 64.8 64.84 Lab. Virologi 64.8 64.8 64.85 Lab. Entomologi 64.8 64.8 64.86 Lab. Mikologi 64.8 64.8 64.87 Lab. Pestisida 25.92 25.92 25.928 Lab. Umum 98.55 98.55 98.559 R. GC 16 16 16

10 R. Rearing 33.48 33.48 33.48Sosial ekonomi pertanian      

1 Lab. Komputer 30 30 302 Ruang tunggu studio 23.13 23.13 23.133 Ruang studio 6.88 6.88 6.88

Pascasarjana      1 Lab. Kultur jaringan 45 45 452 Sub Kultur Jaringan 27 27 273 Ruang studio landskap 135 135 1354 Unit Agribisnis 69 69 695 Perpustakaan 55.5 55.5 55.56 Screen house 264 264 2647 R. Himpunan mahasiswa 40 40 408 R. Produksi agribis 36 36 369 Gazebo di kampus 18 18 18

  Total 4654.31 4654.31 4654.31

Tabel 3. Penelitian Unggulan FP-UB dalam Pengembangan Pertanian Tropis yang Berlanjut

Page 21: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

No Penelitian Unggulan Jurusan yang terlibatBP Tanah HPT Sosek

A. Prakatek Produksi Pertanian ramah lingkunganPenyedia bibit durian lokal melalui kultur jaringan, Analisis Periodisitas Pertumbuhan Tanaman Durian untuk Pembuahan di luar musim (off season).

Rehabilitasi Apel Batu ♥ ♥ ♥Pengembangan apel dg radiasi gama ♥Fisiologis Apel dengan penataan arsitektur tajuk ♥Perbaikan warna kulit mangga arumanis 143 ♥Pengembangan Mangga cebol ♥Koleksi dan seleksi pisang lahan kering ♥Pengembangan Salak Lokal ♥Mencari var. unggul Curcuma sp ♥Budidaya Anggrek dan Tanaman Hias ♥Pengembangan enterpreunership minyak atsiri ♥Managemen Tanah Masam Secara Biologis ♥ ♥Budidaya Pertanian Organik ♥ ♥ ♥Pengembangan benih kentang ♥Management pengendalian phytopthora dan NSK pada tanaman kentang

♥Pemanfaatan ubi kayu sebagai Bio Etanol ♥Pemanfaatan biji jarak sebagai sumber energi di pedesaan ♥Pengelolaan Tanaman Talas Berbasis Neraca Air ♥Pengembangan padi lokal ♥Uji multi lokasi Jagung ♥Perbaikan kualitas umbi ubijalar ♥Pengelolaan pengendalian Gulma, alang-alang dan kayu apu

♥Perakitan varietas Kacang panjang ♥Fisiologis Kedele varietas unggulan ♥Agroforestri ♥ ♥ ♥ ♥

B. managemen biodiversitas dan ekosistem, serta mekanisme penerapan teknologi managemen bentang lahan

B.1 Durian Research centre sebagai basis pengembangan desa agro-eco-wisata

♥ ♥ ♥ ♥Pengembangan Pengelolaan Lahan Perkebunan Kelapa sawit yang berlanjut dengan Astra Agrolestari

♥Managemen Daerah Aliran Sungai (DAS) ♥ ♥ ♥ ♥Pewilayahan daerah pertanian berdasar pada iklim ♥Perdagangan Karbon atas dana dari Masyarakat Ekonomi Eropa (EU)

♥Hydrologi Daerah Aliran Sungai (DAS), Biodiversitas dan carbon stock atas dana dari GTZ

♥Reklamasi Bekas Tambang dengan Biocar ♥Pengendalian Hama Penyakit Terpadu ♥

C. Kelembagaan pertanian berlanjut untuk memperbaiki perikehidupan masyarakat

Page 22: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Ketahanan Pangan ♥ ♥ ♥ ♥Industrialiasi Pertanian dengan IFAD ♥Intergrated farming system on rice base for sustainable agriculture dengan PT Sampoerna Tbk

♥ ♥ ♥ ♥Prima Tani ♥ ♥ ♥ ♥Pemberdyaan Masyarakat Desa Hutan dalam merancang Agroforestri

Page 23: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Diambil dari Makalah Rekerpim 2009

CAPAIAN DAN RENCANA FAKULTAS PERTANIAN DALAM AKSELERASI LANGKAH UNIVERSITAS

BRAWIJAYA MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY

Oleh

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Page 24: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

1.1. PENYELENGGARAAN

1.1.1. VISI, MISI, MOTTO

Cita-cita Fakultas Pertanian, UB dimasa mendatang tertuang dalam visinya yaitu Menjadi institusi pendidikan tinggi Pertanian berstandar internasional yang berperan aktif dalam Pengembangan IPTEK dan Pengelolaan Sumberdaya Alam yang berlanjut.

Adapun Misi Fakultas Pertanian UB adalah sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang Pertanian dan Pengelolaan Sumberdaya Alam terkini berwawasan global berbasis iman dan taqwa,

2. Mengembangkan dan menerapkan IPTEK dalam lingkup Pertanian dan lingkungan dalam pembangunan bangsa.

Melalui Visi, misi, tujuan dan sasaran Fakultas Pertanian ke depan direncanakan akan berkembang menjadi Fakultas Pertanian dengan selalu berusaha dengan moto” “Linking Knowledge to Action for healthy food producer”, (“membangun pengetahuan untuk mendukung aksi-aksi masyarakat dalam mengelola pertanian untuk menghasilkan bahan pangan yang sehat dan mengelola sumberdaya alam yang berlanjut”).

1.1.2. TUJUAN FAKULTAS PERTANIAN, UB

Untuk menjalankan visi dan misi tersebut, maka tujuan Fakultas Pertanian, UB :

1.1.2.1. Pendidikan dan Pengajaran

Menghasilkan lulusan yang berkemampuan akademik tinggi, berperilaku luhur dan berjiwa wirausaha.

1.1.2.2. Penelitian Menghasilkan IPTEK berbasis problem solving dalam bidang pertanian dan

sumberdaya alam.

Memadukan IPTEK hasil penelitian dengan program pendidikan.

1.1.2.3. Pengabdian kepada Masyarakat Menerapkan IPTEK sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam bidang pertanian

dan sumberdaya alam.

Page 25: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

1.1.3. TATA NILAI

Dalam melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Civitas Akademika wajib menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai-nilai sebagai berikut:

T : BerTaqwa kepada Tuhan YME

A : BerAkhlak mulia

H : Hemat dan efisien

E : berjiwa Entrepreneur (inovatif, kreatif, transparansi, dinamis)

S : keberSamaan

1.1.4. STRUKTUR ORGANISASI

Organisasi di Fakultas Pertanian UB telah disesuaikan dengan peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 1980, tentang Pokok-pokok Organisasi Universitas/Institut Negeri, yang kemudian disempurnakan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 dan Kep. Mendikbud No. 0284/U/1999.

1. Fakultas Pertanian UB mempunyai kelengkapan organisasi normatif, yaitu Senat Fakultas yang keanggotaannya terdiri dari Dekan selaku Ketua, para Pembantu Dekan, para Guru Besar, para Ketua Jurusan dan 5 orang dari Jurusan Budidaya Pertanian; 2 orang dari Jurusan Sosek Pertanian; 2 orang dari Jurusan Tanah serta 1 orang dari Jurusan HPT. Senat Fakultas dibentuk dengan Surat Keputusan Rektor.

2. Fakultas Pertanian UB dipimpin oleh seorang Dekan yang bertanggung-jawab langsung kepada Rektor UB. Dekan diangkat oleh Rektor dengan memperhatikan usul dan saran dari Senat Fakultas Pertanian UB untuk masa jabatan 4 (empat) tahun dan dapat dipilih kembali untuk masa bakti empat tahun berikutnya.

3. Dekan di dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Pembantu Dekan, yaitu Pembantu Dekan Bidang Akademik yang tugasnya membantu Dekan dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum yang tugasnya membantu Dekan dalam pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum dan keuangan, dan Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan yang tugasnya membantu Dekan dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa. Pembantu Dekan diangkat oleh Rektor dengan mempertimbangkan usul dan saran Dekan serta Senat Fakultas Pertanian UB untuk masa jabatan 4 (empat) tahun dan dapat dipilih kembali untuk masa bakti empat tahun berikutnya.

4. Fakultas Pertanian UB membawahi Jurusan, Program Studi, Program Pasca Sarjana, Program Diploma serta Badan-badan yang dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan perkembangan Fakultas Pertanian UB.

5. Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Ketua Program Studi, Ketua Program Diploma diangkat untuk masa jabatan 4 (empat) tahun, sedangkan Badan-badan lain diangkat oleh Dekan untuk masa jabatan 4 (empat) tahun, dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan kedua.

Page 26: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

6. Pelaksanaan pelayanan administrasi pendidikan Fakultas Pertanian dipimpin oleh Kepala Bagian Tata Usaha yang bertanggungjawab langsung kepada Dekan. Di dalam Pelaksanaan tugas sehari-hari Kepala Bagian Tata Usaha dibantu oleh Kepala-Kepala Sub Bagian.

7. Untuk mempersiapkan Sistem Penjaminan Mutu Akademik (SPMA) di tingkat fakultas, maka Fakultas Pertanian UB membentuk Gugus Jaminan Mutu (GJM) yang bersifat ad hoc dengan Surat Keputusan Dekan. Tugas GJM adalah membantu Dekan dalam penyusunan dokumen kebijakan, peraturan, standar dan manual prosedur akademik. Untuk mempersiapkan SPMA di tingkat jurusan, maka setiap jurusan membentuk Unit Jaminan Mutu (UJM) yang bersifat ad hoc dengan Surat Keputusan Dekan. Tugas UJM adalah membantu Ketua Jurusan dalam penyusunan dokumen: (a) Spesifikasi Program Studi (SP), (2) Kompetensi Lulusan (KL), (3) Manual Prosedur (MP), (4) Instruksi Kerja (IK) yang sesuai dengan Standar Akademik, Manual Mutu Akademik dan Manual Prosedur di tingkat fakultas.

8. Untuk Koordinasi pelaksanaan Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama di laksanakan oleh BPPK (Badan Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama), yang bertanggung jawab langsung ke pada Dekan untuk (1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dalam bidang pertanian, (2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas Pengabdian kepada Masyarakat

dalam bidang pertanian, (3) Membina kerjasama yang saling menguntungkan dengan stake holders dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani, dan (4) Memberikan alternatif solusi pemecahan masalah kepada para stake holders untuk mengatasi permasalahan – permasalahan di bidang pertanian

9. Fakultas Pertanian UB ditunjang oleh Ikatan Orang tua Mahasiswa (IOM) dalam hal menyediakan sarana dan prasarana di bidang pendidikan dan kemahasiswaan, dan bertanggungjawab kepada orang tua mahasiswa.

Page 27: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Gambar 1. Bagan struktur orgainisasi Fakultas Pertanian UB.

PD = Pembantu Dekan; IOM = Ikatan Orang Tua Mahasiswa; BPPK: Badan Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Pengembangan, UPT = Unit Pelaksana Teknis; Koord. Adm = Koordinator Administrasi (garis utuh = instruktif; garis putus putus = konsultatif; garis titik-titik = koordinatif)

1.1.5. SISTEM PENYELENGGARAAN

Fakultas Pertanian, UB memiliki mekanisme pemilihan pemimpin dari Dekan dan Pembantu Dekan, Ketua dan Sekretaris Jurusan yang kesemuanya diatur dalam Surat Keputusan Senat dan Keputusan Rektor. Penetapan Senat Fakultas, Ketua Program Pasca Sarjana, Ketua Laboratorium dan Ketua dan Sekretaris Program Studi, Kepala Bagian dan Sub Bagian dipilih oleh Dekan dengan menampung aspirasi dosen dan tenaga administrasi dan ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor. Untuk penetapan Gugus Jaminan Mutu, Unit Jaminan Mutu, Badan Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama (BPPK), Koordinator Administrasi dan Bendahara Jurusan, Staf Pembantu Dekan, Redaksi Majalah dan Penerbitan, Kebun Percobaan, Pusat Kajian dan Pelayanan, Unit Pelaksana Teknis (UPT), Lembaga Kemahasiswaan, Ikatan Alumni dan Ikatan Orang Tua Mahasiswa ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Dekan. Untuk mempercepat pencapaian visi Fakultas Pertanian, UB masing-masing unit didalam menyusun program kerjanya mengacu kepada Rencana Strategis (Renstra) Fakultas Pertanian, UB dan Program kerja Dekan Fakultas Pertanian, UB yang disusun dengan pengacu Renstra UB dan Program Kerja Rektor UB dan telah disosialisasikan kepada seluruh pimpinan unit, dosen, tenaga adminstrasi dan stakeholder baik melalui pertemuan-pertemuan rutin tahunan, kunjungan ke Jurusan dan diskusi informal. Hasil kinerja dari masing-masing unit dimonitor dan dievaluasi oleh Gugus Jaminan Mutu di tingkat Fakultas dan Unit Jaminan Mutu di tinggkat Jurusan. Dalam setahun dua kali kinerja Fakultas Pertanian di nilai oleh asesor Pusat Jaminan Mutu. Pada Tahun 2008, sistem penjaminan mutu Fakultas Pertanian ditetapkan sebagi sistem yang terbaik di UB.

2. KUALITAS PENELITIAN

2.1. SISTEM PENELITIAN FAKULTAS & PENELITIAN UNGGULAN FAKULTAS

Kegiatan Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama di FP-UB dikoordinasikan oleh Badan Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama (BPPK). Secara keseluruhan, BPPK FP-UB melakukan koordinasi dengan 15 Pusat Kajian dan Pelayanan, 6 Unit Pelaksana Teknis dan 11 laboratorium yang ada di 4 Jurusan di lingkup FP-UB. Keberadaan BPPK banyak berkontribusi dalam peningkatan mutu dan perluasan jaringan kerjasama penelitian FP-UB.

Kegiatan penelitian dan pengabdian masyakarat secara kelompok menjadi ciri khas dari kegiatan dosen di Fakultas Pertanian, sehingga berkembang beberapa kelompok peneliti dan disahkan dalam bentuk Pusat Kajian yang bersifat interdisiplin keilmuan baik dalam 1 Jurusan, antar Jurusan maupun antar Fakultas dengan inti staf dari Fakultas Pertanian. Beberapa Pusat Kajian (PK) di Fakultas Pertanian seperti (a) PK Agribisnis, (b) PK Pelayanan Pemberdayaan masyarakat pedesaan, (c) PK Pekayanan Ketahanan Pangan, (d) PK Pengembangan Pembangunan wilayah, (e) PK Pelayanan sistem informasi geografis, (f) PK Pelayanan Ekosistem sumber daya pertanian dan agroforestry (ESP), (g) PK Pelayanan buah-buahan

Page 28: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

tropika, (h) PK Pelayanan bioteknologi, (i) PK Pelayanan Pengendalian Hama Terpadu, (j) PK Pelayanan anggrek, (k) PK Pelayanan Ubi-ubian, (l) PK Pelayanan pemuliaan tanaman, (m) PK Pelayanan lingkungan pertanian, (n) PK Pelayanan sumberdaya tanaman dan gulma, dan (o) PK Pelayanan Hortikultura dan (p) Pertanian Sehat dan Management Sumber Daya Alam. Hampir semua dosen terlibat dalam kegiatan program penelitian (Hibah Bersaing, RUT, RUTI, ARMP dan lain-lain termasuk kerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian dan perguruan tinggi lain).

Hingga saat ini, dengan dukungan BPPK, FP-UB telah banyak menjalin kerjasama penelitian dengan berbagai lembaga baik lokal, regional, maupun internasional untuk memperkuat kemampuan penelitian dalam bidang pertanian dan lingkungan.

Arah penelitian unggulan Fakultas Pertanian adalah pengembangan pertanian berlanjut di kawasan tropis (Tropical Sustainable Agriculture) dengan unggulan penelitian:

Durian Research centre Penyediaan bibit durian melalui kultur jaringan Kelapa sawit dengan Astra Agrolestari Management pengendalian phytopthora dan NSK pada tanaman kentang Perbaikan warna kulit mangga arumanis 143 Koleksi dan seleksi pisang lahan kering Mencari var. unggul Curcuma sp. Rehabilitasi Apel Batu Pengembangan apel dg radiasi gama Pengelolaan pengendalian Gulma, alang-alang dan kayu apu Pemanfaatan ubi kayu sebagai Bio Etanol Pemanfaatan biji jarak sebagai sumber energi di pedesaan Budidaya Organik Pengelolaan Tanaman Talas Berbasis Neraca Air Fisiologis Apel dengan penataan arsitektur tajuk Pengembangan Mangga cebol Pengembangan padi lokal Uji multi kolasi Jagung Perbaikan kualitas umbi ubijalar Analisis Periodisitas Pertumbuhan Tanaman Durian untuk Pembuahan di luar musim

(off season) Intergrated farming system on rice base for sustainable agriculture dengan PT

Sampoerna Tbk Ketahanan Pangan Prima Tani Anggrek Pengembangan enterpreunership minyak atsiri Perakitan varietas Kacang panjang Fisiologis Kedele varietas unggulan Pewilayahan daerah pertanian berdasar pada iklim Perdagangan Karbon atas dana dari Masyarakat Ekonomi Eropa (EU) Hydrologi Daerah Aliran Sungai (DAS), Biodiversitas dan carbon stock atas dana dari

GTZ Industrialiasi Pertanian dengan IFAD

2.2. CAPAIAN PENELITIAN, PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA

2.2.1. PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Page 29: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

Jumlah Kerjasama

1618

20

3437

0

5

10

15

20

25

30

35

40

2004 2005 2006 2007 2008

Jum

lah

(judu

l)

Jumlah

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Kegiatan penelitian dosen Fakultas Pertanian dalam kurun waktu 2006 – 2008 berjumlah kurang lebih 50 judul yang terbagi menjadi 3 menurut sumber dananya yaitu Perguruan tinggi sendiri (21 kegiatan), Departemen Pendidikan Nasional (20 kegiatan), dan institusi di luar Depdiknas (9 kegiatan). Jumlah tersebut masih belum termasuk penelitian efikasi (pengujian daya racun pesdisida) yang berjumlah lebih kurang 30 judul.

Khusus pada tahun 2007-2008 Kegiatan pengabdian masyarakat oleh dosen di Fakultas Pertanian dilaksanakan baik secara individual maupun berkelompok (team work) sebanyak 37 kegiatan dan 8 kegiatan pelatihan dan pendampingan. Satu judul penelitian Hibah Kompetensi diperoleh pada tahun 2008.

Secara keseluruhan jumlah penelitian yang dilakukan oleh dosen Fakultas Pertanian masih perlu ditingkatkan baik dari kuantitas maupun kualitas. Dari segi kuantitas, jumlah penelitian dosen yang lolos seleksi DIKNAS juga cukup menggembirakan. Permasalahan yang dihadapi yaitu penelitian dosen banyak mengarah pada terapan (sesuai dengan pesanan) dari instansi mitra kerja sehingga kemampuan untuk menyusun proposal penelitian kompetitif cenderung menurun. Kerja sama pendidikan dan penelitian di tingkat Internasional juga masih rendah. Untuk itu pengembangan Kerjasama tingkat Internasional perlu ditingkatkan di Fakultas Pertanian. Demikian untuk HAKI/ Hak PATEN, FP-UB hingga saat ini hanya memiliki 2 buah hak paten.

Berbagai kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan dirasakan masih kurang mampu memenuhi tuntutan stakeholders. Pada dasarnya masih banyak potensi sumber daya alam yang masih perlu ditangani oleh FP-UB dalam upaya pencapaian ketahanan pangan di Indonesia. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat sebenarnya sudah berjalan dengan baik namun masih bersifat parsial (beberapa individu dosen). Untuk itu FP-UB berencana mengarahkan kegiatan pengabdian masyarakat selaras dengan payung penelitian agar mampu menjembatani permasalahan yang dialami oleh masyarakat dengan Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

2.2.2. KERJASAMA

FP-UB telah banyak menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga baik lokal, nasional maupun internasional untuk memperkuat kemampuan pendidikan dan penelitian dalam bidang pertanian dan lingkungan. Hubungan kerjasama tingkat lokal maupun nasional yang dijalin oleh FP-UB adalah dengan Dinas Pertanian dan Kehutanan, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bappedal), Pemkot maupun Pemkab, dan beberapa instansi yang lain. Hubungan kerjasama internasional yang dijalin oleh FP-UB selama duapuluh tahun terakhir adalah dengan NUFFIC (Belanda, 1985-1995), ACIAR (Australia, 2000-2006), AAB-DLO (Belanda, 1986-1999), TSBF (Kenya, 1990), ICRAF-SEA (Bogor, 1990-sekarang), DFID (Inggris, 1990-2002), Imperial College (Inggris), Khon Kaen University (Thailand), SEARCA (Filipina), GCTC-ICSEA (Biotrop, Bogor), Uppsala University (Swedia), IAEA (Wina, Austria). Dalam 5 tahun terakhir, jumlah kerjasama Fakultas Pertanian dengan berbagai instansi terus mengalami peningkatan (Gambar 2). Kondisi ini mencerminkan tingginya motivasi dosen untuk mengembangkan bidang keilmuannya bermitra dengan instansi lain. Namun di sisi lain, peningkatan jumlah kerjasama perlu diimbangi dengan peningkatan penelitian kompetitif dan pengembangan bidang keilmuan guna menjawab tantangan permasalahan di bidang pertanian. Dalam 3 tahun terakhir FP-UB banyak melakukan kerjasama beberapa NGO (Non Government Organization) seperti ICRAF dan CIFOR.

Page 30: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

Jumlah Kerjasama

1618

20

3437

0

5

10

15

20

25

30

35

40

2004 2005 2006 2007 2008

Jum

lah

(judu

l)

Jumlah

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Gambar 2. Jumlah kerjasama FP – UB dengan instansi lain

2.3. RENCANA PENELITIAN, PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA 2010

Sesuai dengan program kerja 2007-2011 yang telah dicanangkan oleh Dekan FP-UB sebagaimana berikut ini:

Pelaksanaan penelitian berbasis “problem solving” dalam lingkup system produksi biomassa, sumberdaya lahan dan lingkungan, dan sistem pemasaran hasil/ layanan jasa pertanian yang bersinergi dengan masyarakat

Integrasi program penelitian dengan program pendidikan khususnya melalui skripsi mahasiswa

Benchmarking dengan jaringan dan/atau pusat-pusat penelitian nasional dan internasional

Maka program ke depan FP-UB dalam bidang penelitian antara lain untuk menghasilkan IPTEK berbasis problem solving dalam bidang pertanian dan sumberdaya alam dan memadukan IPTEK hasil penelitian dengan program pendidikan. Dalam rangka implementasi program tersebut, saat ini FP-UB telah mendirikan pusat penelitian durian (Durian Research Center). Pusat penelitian ini tak lain salah satunya bertujuan untuk menciptakan buah durian sebagai salah satu buah tropis di Indonesia dengan kualitas unggul agar mampu bersaing dengan durian impor. Dengan mengusung visi menjadikan dan mendidik petani durian yang handal dalam pengadaan bibit maupun teknik budidaya, pusat penelitian ini melibatkan semua jurusan yang ada di FP UB, yakni jurusan Budidaya Pertanian, Sosial Ekonomi Pertanian, Tanah, serta Hama Penyakit Tanaman.

2.4. EKSPOSE PENELITIAN UNGGULAN

Hasil dari kegiatan penelitian dosen diterbitkan dalam bentuk bahan ajar, buku, makalah ilmiah, dan jurnal ilmiah yang diterbitkan pada skala regional maupun internasional. Pada

Page 31: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

skala regional, FP-UB memiliki satu media publikasi berupa jurnal ilmiah “Agrivita” yang terakreditasi B untuk kategori bidang pertanian sejak tahun 2008 hingga 2011. (Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas RI Nomor 65a/DIKTI/Kep/2008 tentang Hasil Akreditasi Berkala Ilmiah). FP-UB saat ini juga telah memiliki jurnal HABITAT untuk ilmu-ilmu sosial ekonomi. Capaian jurnal Agrivita menggembirakan mengingat dari ratusan jurnal yang ada di Indonesia, hanya sekitar 10 persen saja yang dapat terakreditasi, termasuk di dalamnya jurnal Agrivita FP-UB. Secara keseluruhan jumlah publikasi ilmiah dosen FP-UB berjumlah antara 25-40 artikel setiap tahun, namun sebaran jenis dan penulis masih kurang merata. Macam publikasi yang dihasilkan pada umumnya sangat tergantung dari ketersediaan dana dan data hasil penelitian. Sebagian staf akademik ada yang tidak menghasilkan atau sedikit sekali menghasilkan publikasi ilmiah selama beberapa tahun terakhir, terlebih lagi untuk karya ilmiah pada tingkat internasional. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh (a) rendahnya minat dan kemampuan staf dalam penulisan ilmiah terutama untuk jurnal internasional, (b) banyaknya staf FP-UB yang menjabat jabatan struktural, (c) rendahnya peluang bagi dosen untuk mengikuti pertemuan-pertemuan internasional, (d) rendahnya peluang bagi dosen untuk terlibat dalam kegiatan penelitian internasional, (e) serta terbatasnya ketersediaan peralatan di laboratorium, jurnal ataupun CD-rom terbaru di perpustakaan. Saat ini Universitas Brawijaya memfasilitasi dosen untuk menulis publikasi internasional melalui bimbingan penulisan jurnal internasional dan reward 6 juta rupiah bagi dosen yang mampu mempublikasi karya ilmiah di jurnal internasional. Dari segi kualitas, perlu dilakukan upaya penjaminan mutu penelitian yang dihasilkan oleh dosen. Penyiapan perangkat/ standart kualitas penelitian dosen perlu dipersiapkan guna menghasilkan penelitian dosen yang berkualitas dan diminati oleh stakeholders. Hasil penelusuran publikasi internasiona dosen FP UB yang dicitasi (google scholar) rata-rata 19 buah (Gambar 3), dengan sebaran yang tidak merata. Kondisi ini mencerminkan bahwa publikasi dosen FP UB masih belum terekspos secara luas kepada stakeholders. Untuk itu ke depan FP UB akan lebih memfokuskan arah penelitian sesuai dengan tantangan pertanian guna menarik minat stakehoders, meningkatkan publikasi internasional serta mempermudah stakeholders di dalam mengakses informasi hasil penelitian dosen FP UB.

Gambar 3. Publikasi dosen FP UB yang dicitasi

1 9 17 25 33 41 49 57 65 73 81 89 97 105 113 121 129 137 1450

50

100

150

200

250

300

350

400

cited author

Page 32: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

3. KUALITAS PENGAJARAN

3.1. KURIKULUM

Kurikulum di FP-UB telah mengalami perkembangan beberapa kali sesuai dengan tantangan di bidang Pertanian. Sampai dengan tahun 2007, kurikulum yang dikembangkan untuk Program studi strata 1 di FP-UB mengacu pada kurikulum nasional (kurnas) yang hanya mengatur daftar nama-nama mata kuliah dan pembagian bobot atau SKS saja. Kurnas tidak menjabarkan sampai detail isi setiap mata kuliah, metode pembelajaran dan evaluasi. Isi dan pelaksanaan dijabarkan oleh FP-UB melalui lokakarya-lokakarya internal maupun terbuka. Meskipun struktur kurikulum mengikuti kurikulum nasional namun memiliki muatan khusus yang disesuaikan dengan kekuatan dan kekhasan FP-UB yakni (a) mengacu pada konteks pembangunan lokal dan regional, (b) menitik-beratkan produksi pertanian yang berkelanjutan, (c) memberikan wawasan wirausaha, organisasi dan kepemimpinan. Salah satu kekhasan kurikulum FP-UB dirancang untuk melatih mahasiswa bekerjasama dalam tim (team-works), interdisiplin dan partisipatif. Hal ini dimasukkan dalam berbagai komponen mata kuliah dan praktek serta metodologi pembelajaran. Pada saat ini dirasakan bahwa kurikulum yang diterapkan mulai tahun 1995 dan terakhir 2004 sudah perlu disesuaikan dengan perubahan kondisi yang amat cepat ini, terutama dalam merespons perkembangan demokrasi, otonomi daerah dan pasar global, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun demikian, kerangka dasar kurikulum yang dikembangkan di FP-UB masih mengikuti “kurikulum nasional” untuk Fakultas Pertanian.

Mulai tahun 2007, FP-UB mengembangkan kurikulum baru berbasis kompetensi yang lebih mengutamakan standart kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang Sarjana Pertanian. Kurikulum bukan lagi daftar nama mata kuliah tetapi seperangkat dokumen yang berisi kompetensi, bahan kajian, proses belajar mengajar hingga proses evaluasi. Program pendidikan Strata 1 mempunyai beban studi kumulatif sebesar 144 sampai 160 sks dengan lama studi kumulatif paling lama 14 semester. Hasil pengembangan kurikulum tersebut sudah disampaikan beberapa kali di dalam pertemuan Nasional yang diwadahi oleh Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI). KBK yang dikembangkan sudah mulai diterapkan pada tahun 2008 untuk PS Agroekoteknologi dan Agribisnis (Struktur Kurikulum dan hasil pembelajaran Matakuliah Inti masing-masing PS disajikan di Lampiran 1-1). Lebih lanjut, FKPTPI memberikan kesepakatan bahwa kurikulum baru yang dikembangkan di FP-UB menjadi salah satu pilot project bagi implementasi Program studi baru hasil restrukturisasi di FP-UB. Dengan KBK diharapkan FP-UB mampu menjawab tantangan dan permasalahan yang ada yaitu rendahnya minat lulusan SMU masuk pendidikan pertanian, lama studi yang panjang, lama menunggu kerja panjang, dan gaji pertama lulusan yang rendah. Selain itu melalui pendidikan pertanian yang berbasis kompetensi akan dihasilkan lulusan yang handal dan mampu mendukung revitalisasi pertanian untuk menunjang ketahanan pangan di Indonesia.

3.2. PROSES BELAJAR MENGAJAR

Beberapa permasalahan yang dihadapi FP-UB meliputi : a) rata-rata lama studi mahasiswa di FP-UB dalam kurun waktu 3 tahun terakhir adalah 4 tahun 5 bulan, b) lamanya waktu penyelesaian skripsi. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, FP-UB melakukan upaya-upaya seperti : a) memberlakukan kebijakan baru bahwa nilai yang dipakai untuk mata kuliah yang diulang adalah nilai terakhir dan mahasiswa yang berhak mengulang maksimal memiliki nilai D+, b) menerapkan kebijakan “student centered learning” di dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa di dalam penguasaan materi,

Page 33: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

c) penyusunan bahan ajar berbasis multi media, d) menerapkan aturan masa skripsi yaitu 1 – 2 semester, e) peningkatan intensitas diskusi dengan pembimbing skripsi, dan f) melibatkan mahasiswa dalam proyek-proyek penelitian dari dosen atau institusi lain. Namun demikian, upaya tersebut mengalami beberapa kendala seperti a) FP-UB belum memiliki laboratorium multimedia yang representatif untuk mengembangkan bahan ajar multi media, b) tidak semua dosen mau menerapkan metode “student centered learning”.

Rata-rata kehadiran dosen mengajar di FP-UB relatif tinggi yaitu > 80 % per semester. Kondisi ini mencerminkan bahwa motivasi dosen di FP-UB untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas relatif tinggi. Monitoring kehadiran dosen di perkuliahan telah berjalan dengan baik meskipun dirasakan masih bisa ditingkatkan lagi. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan perkuliahan sudah dilakukan secara rutin setiap akhir semester dengan melibatkan elemen mahasiswa sebagai penilai. Hasil MONEV mahasiswa diolah oleh bagian akademik untuk disampaikan dalam rapat rutin persiapan perkuliahan antar pimpinan Jurusan dan Program studi.

3.3. MAHASISWA DAN LULUSAN

Fakultas Pertanian UB setiap tahunnya sejak 2004 hingga 2007 dengan 7 Program Studi yaitu Agronomi, Hortikultura, Ilmu Tanah, Agribisnis, Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP), Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT) dan Pemuliaan mengalami penurunan jumlah mahasiswa. Penurunan minat calon mahasiswa terutama terjadi di PS Ilmu Tanah dan Pemuliaan Tanaman (Gambar 4). Hal ini kemungkinan disebabkan karena nama PS Ilmu Tanah dan PS Pemuliaan Tanaman tidak begitu dikenal oleh lulusan SMU. Seiring dengan penurunan minat lulusan SMU untuk bidang Pertanian dan jumlah program studi (PS) yang banyak dan spesifik, maka forum komunikasi pendidikan pertanian se-Indonesia sepakat untuk merubah 7 PS menjadi 2 PS yaitu Agribisnis dan Agroekoteknologi yang kurikulumnya sudah mulai berlaku sejak tahun akademik 2008/2009.

Gambar 4. Jumlah mahasiswa baru Fakultas Pertanian berdasarkan Program studi

Agronomi

Hortikultu

ra

Ilmu Ta

nah

Agrobisn

isPKP

HPT

Pemuliaa

n0

20

40

60

80

100

120

140

2004200520062007

Program Studi

Mah

asisw

a Ba

ru (o

rang

)

Page 34: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Jumlah mahasiswa baru yang masuk di FP-UB mengalami peningkatan di tahun 2008 seiring dengan kebijakan menerapkan 2 program studi yaitu PS Agroekoteknologi dan Agribisnis dengan jumlah total mahasiswa sebanyak 1858 orang (Gambar 5) dan mahasiswa baru 504 mahasiswa dibanding tahun 2007 sebanyak 343 orang (Gambar 6). Meningkatnya jumlah mahasiswa baru menunjukkan adanya peningkatan penilaian masyarakat akan permasalahan pertanian dan keseriusan dari pendidikan pertanian untuk melakukan revitalisasi pendidikan Pertanian, serta penerapan kurikulum berbasis kompetensi untuk bidang pendidikan pertanian.

2004 2005 2006 2007 20080

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

2,5012,316

2,0611,795 1,858

Tahun

Tota

l Mah

asisw

a (o

rang

)

Gambar 5.Total Mahasiswa Fakultas Pertanian UB dari tahun 2004 s/d 2008

2004 2005 2006 2007 20080

100

200

300

400

500

600

398350

303343

504

Tahun

Mah

asisw

a Ba

ru (o

rang

)

Gambar 6. Jumlah Mahasiswa Baru Fakultas Pertanian UB dari tahun 2004 s/d 2008

Page 35: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Kebijakan Universitas yang meningkatkan kapasitas daya tampung mahasiswa di Fakultas Pertanian mengakibatkan permasalahan lingkungan pendidikan yang tidak seimbang. Rasio dosen-mahasiswa yang makin tinggi akibat tidak diimbanginya dengan penambahan dosen baru. Perkuliahan yang jumlah mahasiswa yang dipaksakan untuk menggunakan kelas besar serta fasilitas pendukung yang belum maksimal. Jumlah mahasiswa Fakultas pertanian pada masing-masing jurusan selama tiga tahun terakhir terjadi penurunan (Lampiran Tabel 4.1 dan Lampiran Tabel 4.2). Hal ini bertolak belakang dengan upaya meningkatkan daya tampung dikarenakan semakin menurunnya minat siswa SLTA untuk memilih Fakultas Pertanian. Rasio jumlah mahasiswa dengan lulusan semakin tahun juga semakin memburuk dimana pada tahun 2004/2005 adalah 1.33, tahun 2005/2006 adalah 1.85 dan tahun 2006/2007 adalah 1.95. Kondisi rendahnya minat siswa SLTA dan menurunnya tingkat kelulusan yang demikian merupakan sesuatu yang serius, bahwa Fakultas Pertanian perlu segera melakukan restrukturisasi guna meningkatkan citra dan minat siswa SLTA untuk menekuni bidang pertanian yang saat ini terjadi pergeseran dari sistem pertanian yang konvensional menjadi pertanian yang modern. Disamping itu untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat ke Fakultas Pertanian maka jaminan mutu pendidikan sangat dibutuhkan.

Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, FP-UB telah menghasilkan lulusan sebanyak 1698 orang dengan IPK rata-rata 3.1 untuk program Diploma 3 dan Strata 1. Hampir sebagian besar lulusan terserap oleh lapangan kerja baik Perkebunan, Pertanian, maupun non-pertanian. Dalam hal kecepatan memperoleh pekerjaan, hampir 30 % lulusan FP-UB bekerja dalam waktu 1 tahun setelah lulus. Kondisi ini lebih disebabkan karena pergeseran kebutuhan stakeholders yang lebih menghendaki lulusan bersifat ”Generalis” dibandingkan spesifik keilmuan. Namun untuk bidang-bidang tertentu seperti survey dan pemetaan, karantina tumbuhan, dan pemuliaan tanaman masih menghendaki lulusan yang bersifat spesifik keilmuan. Mahasiswa yang aktif mengikuti kegiatan ekstra kurikuler semasa mahasiswa justru lebih cepat memperoleh pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan ekstra kurikuler dapat meningkatkan ketrampilan dan sikap (kewirausahaan). Jika ini disertai dengan kemampuan akademik (IPK tinggi) membuat lulusan lebih mampu bersaing dalam memasuki pasar kerja. Wawancara secara informal dengan beberapa aktivis mahasiswa dan lulusan juga menunjukkan bahwa mahasiswa yang menyisihkan waktu untuk kegiatan ekstrakurikuler mempunyai kematangan mental dan sikap yang cukup mendukung pengetahuan dasar yang mereka miliki, walaupun harus menyelesaikan studi dalam waktu yang lebih lama. Sebaliknya, mahasiswa yang mempunyai kemampuan akademik yang setara, tetapi tidak aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, nampaknya harus membayar dengan memperpanjang masa tunggu kerja untuk memperoleh kematangan yang setara dengan yang dimiliki oleh aktivis mahasiswa.

3.4. DOSEN DAN KARYAWAN

Pada tahun akademik 2008/ 2009, FP-UB memiliki 148 orang dosen tetap dan 70 orang staf pendukung yang tersebar di 4 Jurusan dan Fakultas (tenaga administrasi). Berdasarkan ketersediaannya di Jurusan, jumlah dosen yang ada yaitu Jurusan Tanah 25 orang, HPT 19 orang, Sosial ekonomi pertanian 40 orang, dan Budidaya Pertanian 64 orang. Jumlah dosen menurut Golongan yaitu golongan III 69 orang dan Golongan IV 79 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi yang ditempuh oleh dosen, 69 orang (47 %) dosen di FP-UB bergelar Doktor, 69 orang (47 %) bergelar Master, dan 10 orang (7 %) masih strata 1. Diantara 69 orang yang bergelar Doktor, 26 orang diantaranya memegang jabatan guru besar (profesor). Persentase jumlah Doktor yang kurang dari 50 % di FP-UB terus difasilitasi dari Pihak Fakultas. Saat ini ada 8 Dosen menempuh pendidikan S3 ke Luar Negeri dan 10 dosen menempuh pendidikan S3 di dalam Negeri sedang yang sedang menempuh pendidikan S2 sebanyak 2 orang. Disamping itu, pendekatan dan pembinaan serta fasilitasi dari Fakultas

Page 36: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

terus dilakukan terutama untuk staf dosen yang masih Strata 1 guna memenuhi persyaratan Undang-undang Guru dan Dosen yaitu standart dosen S-2. Berbagai program kerjasama dengan Universitas luar negeri terus dikembangkan dan diarahkan dalam upaya studi lanjut maupun short course bagi dosen FP-UB. Pada saat ini sebagian besar staf akademik (91 %) telah berusia lebih dari 40 tahun, 32 % diantaranya sudah berusia > 50 tahun. Kondisi ini menunjukkan salah satu permasalahan yang dihadapi FP-UB yaitu lambatnya regenerasi staf akademik.

Sebagian besar staf pendukung termasuk Golongan II (67 %), sisanya Golongan III (26 %) dan Golongan IV (1 %). Sekitar 43 % staf pendukung yang ada di FP-UB berpendidikan SLTA, sedangkan sisanya berpendidikan D3 (18 %), S1 (18 %) dan di bawah SLTA (21 %). Dari 70 orang staf pendukung, 5 % diantaranya sebagai laboran, 2 % tenaga perpustakaan, dan sisanya untuk pelayanan administrasi (akademik, umum, kepegawaian). Kemampuan staf administrasi dalam penguasaan program komputer untuk mempercepat dan mempermudah pelayanan bagi mahasiswa masih perlu ditingkatkan. Untuk itu pembinaan dan pembekalan staf administrasi dalam penguasaan program komputer dan teknik berkomunikasi terus diupayakan melalui pelatihan-pelatian. Ke depan diharapkan penerapan ICT (Information Communication and Technology) dapat diterapkan dengan baik oleh staf FP-UB.

Selain dosen tetap, FP-UB juga didukung oleh staf akademik yang berasal dari Fakultas lain di lingkungan UB. Sebaliknya, dosen tetap FP-UB juga mengalokasikan waktu untuk mengajar dan membimbing praktikum untuk mahasiswa dari Fakultas lain. Kompetensi keahlian dosen FP-UB sangat memadai baik dari segi bidang keahlian, senioritas keilmuan dan tingkat pendidikan. Jumlah jam efektif yang disediakan oleh setiap dosen untuk bekerja di FP-UB tidak selalu sama karena ada beberapa dosen yang memegang jabatan struktural di tingkat fakultas maupun universitas, dan di luar Universitas disamping menjadi konsultan diberbagai institusi.

3.5. KETERSEDIAAN PRASARANA

3.5.1. PRASARANA FISIK

Bangunan gedung untuk kegiatan akademik di Fakultas Pertanian meliputi gedung untuk : Fakultas Pertanian, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT), Jurusan Tanah, Jurusan Budidaya Pertanian (BP), Jurusan Sosial Ekonomi (Sosek), Program Diploma III, Pusat Kegiatan Mahasiswa, dan Unit Pelaksana Teknis Bahasa dan Komputer. Disamping bangunan untuk masing-masing Jurusan, Fakultas Pertanian juga memiliki rumah kaca dan kebun percobaan (Jatikerto, Cangar dan Ngijo) (Lampiran Tabel 1.1). Dalam kurun waktu 2004 – 2008, Fakultas Pertanian tidak melakukan pembangunan Gedung baru karena bangunan yang ada sudah mencukupi untuk kegiatan perkuliahan. Ketersediaan bangunan berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar mengajar suasana akademik yang mengarah pada kecepatan waktu studi. Secara umum fasilitas bangunan yang dimiliki masing-masing gedung di Fakultas Pertanian sudah memadai dengan indikator nisbah luas untuk kegiatan akademik/administrasi/kegiatan lain = 9 : 4 : 7. Perubahan kurikulum berbasis kompetensi dan proses belajar mengajar yang mengarah pada ”Student center learning” pemanfaatan fasilitas fisik sangat optimal. Namun demikian, karena ruang perkuliahan yang tersedia di Fakultas Pertanian dirancang untuk efektifitas perkuliahan dan belum dirancang untuk proses diskusi mahasiswa maka saat ini sedang dilakukan pembenahan perancangan pengaturan ruang kelas. Mahasiswa dalam penyelesaian tugas perkuliahan dan tugas akhir membutuhkan akses inoformasi dan penggunaan IT. Pusat Komputer yang sejak diberlakukan Kurikulum

Page 37: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Berbasis Komputer 2003/2004 hingga saat ini telah diinstalasi di masing-masing Jurusan. Pusat Komputer di tingkat Fakultas saat ini sedang dikembangkan dan digabung dengan fasilitas e-learning hasil Hibah Inherent tahun 2008. Gazebo Pertanian yang diharapkan dapat menjadi tempat diskusi juga cukup efektif untuk duskusi-diskusi mahasiswa. Dengan tuntutan KBK yang memerlukan laboratorum terapan terpadu sehingga dapat digunaan mahasiswa untuk memparktekkan sistem pembelajaran problem solving hingga saat ini Fakultas Pertanian sedang mengembangkan laboratorium lapangan di 3 kebun Percobaan yaitu di Cangar, Jatikerto dan Ngijo. Disamping itu Fakultas Pertanian juga menjalin kerjasama dengan PT Sampurna Tbk, Camat Kasembon, Camat Ngantang, Kab. Malang. Fakultas Pertanian saat ini sedang membuat perencanaan penyediaan bangunan terintegrasi antara laboratorium terapan terpadu, ruang seminar dan lokakarya yang representatif, dan pusat informasi dan komputer namun realisasinya masih terkendala pembiayaan. Disamping itu, tempat dikusi / tutorial mahasiswa secara terstruktur menjadi kebutuhan yang sangat penting guna mengoptimalkan proses belajar mengajar Student center learning, Fakultas Pertanian UB telah mebangun 4 unit Gazebo yang difasilitiasi free access Hi Fi untuk internet.

3.5.2. KETERSEDIAAN KELAS

Fakultas Pertanian memiliki 17 ruang kuliah yang digunakan untuk mahasiswa Program Diploma, Sarjana S-1, dan program Pasca Sarjana. Ruang kuliah yang digunakan untuk program Diploma sebanyak 5 ruang untuk kebutuhan Program Studi (PS) Agribisnis, Arsitektur Pertamanan, dan Produksi Tanaman Hortikultura (Lampiran Tabel 1.2). Dengan tidak menerimanya mahasiswa baru D-3 ruang ini mulai tahun 2008 digunakan untuk Pendidikan Pasca Sarjana. Untuk kegiatan perkuliahan Sarjana S-1 tersedia ruang kuliah di masing-masing Jurusan yaitu Jurusan Tanah (3 ruang), Jurusan Budidaya Pertanian (2 ruang), Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan (2 ruang), dan Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (2 ruang), serta Fakultas Pertanian (4 ruang). Luasan rata-rata ruang kuliah ± 70 m2 dan mampu menampung sekitar 70 orang mahasiswa per kelas, walaupun mulai tahun 2008 Fakultas Pertanian, UB membuat kebijakan maksium mahasiswa dalam proses belajar di kelas adalah 50 mahasiswa. Untuk itu, berdasarkan penggunaannya untuk kegiatan perkuliahan ruang kuliah yang ada di Fakultas Pertanian masih dibawah kapasitas maksimum. Namun adanya kegiatan akademik lain yang tidak terjadwal (misalnya tutorial, seminar, diskusi mahasiswa dsb) dan kegiatan tutorial yang terstruktur dapat meningkatkan kepadatan penggunaan ruangan sehingga mendekati 40 jam per minggu. Secara umum fasilitas perkuliahan yang tersedia di Jurusan-Jurusan dalam Fakultas Pertanian sudah bertambah berkat adanya dana pengembangan yang diperoleh baik dari SP4 maupun Program Hibah Kompetisi (A-2) dan Program HIbah Kompetisi Institusi yang diterima oleh Jurusan Tanah, FP, UB. Sarana dan prasarana ruang kuliah menunjukkan bahwa Kualitas dan kuantitas fasilitas pendukung untuk proses belajar mengajar (proyektor overhead & slide, Video & TV, sound-systems, komputer, alat peraga, dsb) secara umum telah memadai dan sangat intensif penggunaannya.

3.5.3. KETERSEDIAAN RUANG DOSEN DAN ADMINISTRASI

Bangunan untuk kegiatan administrasi yang tersedia di Fakultas Pertanian meliputi ruang dosen dengan luas sekitar 1113 m2 (Lampiran Tabel 1.3) dan ruang administrasi dengan luasan 614 m2 (Lampiran Tabel 1.4). Persentase Nisbah ruang dosen dengan bangunan di masing-masing Jurusan yaitu Jurusan budidaya Pertanian 24 %, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian 20 %, Jurusan Tanah 11 %, dan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan 10 %. Ruang dosen dan administrasi yang tersedia dirasa cukup untuk memenuhi ketersediaan dosen di Fakultas pertanian. Kondisi dan kenyamanan ruang secara umum memang masih perlu diperbaiki seperti meja dan kursi, almari arsip, komputer (link internet) baik kuantitas maupun kualitasnya. Ketersediaan dan kenyamanan bekerja akan berpengaruh terhadap aktifitas dan produktivitas staf di kampus.

3.5.4. KETERSEDIAAN DAN MANAJEMEN LABORATORIUM

Page 38: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Fakultas Pertanian memiliki 11 laboratorium utama yang berfungsi untuk pengembangan ilmu. Laboratorium yang ada tersebar di 4 Jurusan yaitu Jurusan Budidaya Pertanian (3 laboratorium), Jurusan Tanah (4 laboratorium), Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (2 Laboratorium), dan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan (2 laboratorium) (Lampiran Tabel 1.5). Disamping laboratorium, untuk Proses Belajar Mengajar juga ditunjang oleh Unit Pengkajian Teknis (UPT), studio, lab. Komputer, dan kebun percobaan.

Alokasi waktu pemakaian laboratorium untuk praktikum mahasiswa rata-rata sekitar 20% s/d 25 %, sedangkan yang 80% adalah untuk penelitian mahasiswa, penelitian staf, pelayanan masyarakat, dan pekerjaan penunjang lainnya. Laboratorium yang tersedia di masing-masing Jurusan bukan hanya digunakan untuk pelayananan mahasiswa Jurusan yang bersangkutan, tetapi juga harus melayani mahasiswa program studi lain baik di Fakultas Pertanian maupun Fakultas lain di UB disamping untuk pendidikan S2 dan S3.

Fasilitas yang terdapat di laboratorium-laboratorium pada saat ini dapat dikatakan sudah mencukupi untuk kebutuhan dasar Program Studi. Hampir semua laboratorium di Fakultas Pertanian mengalami perkembangan baik sarana maupun sarana terutama karena adanya dana-dana pengembangan dari DIKTI. Namun untuk memenuhi perkembangan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta kualitas hasil layanan kepada masyarakat maka fasilitas yang ada pada saat ini memang masih terus diperbarui dan dikembangkan lebih lanjut. Pada umumnya fasilitas yang ada dapat mencukupi kebutuhan untuk praktikum mahasiswa S1 sebagai pendukung teori yang diberikan melalui kuliah. Kebutuhan untuk penelitian mahasiswa dalam rangka tugas akhir (skripsi), penelitian dosen, pelayanan kepada masyarakat serta untuk pengembangan mahasiswa S2 dan S3 serta untuk melayani kebutuhan mahasiswa dari program studi lain menyebabkan penggunaan fasilitas laboratorium sangat intensif. Hal ini mengakibatkan banyak peralatan yang cepat aus dan melampaui batas optimal penggunaannya. Pemeliharaan laboratorium dan peralatannya sebagian besar diupayakan oleh Jurusan sendiri, baik diusahakan secara mandiri maupun mengajukan usulan kepada fakultas dan universitas. Mempertimbangkan proses pembelajaran in- out kampus untuk memenuhi tuntutan pembelajaran problem solving, maka pengembangan laboratorium lapangan di tengah-tengah masyarakat sangat dibutuhkan. Kerjasama dengan stakeholder terus dilakukan oleh Fakultas Pertanian, UB.

3.5.5. KETERSEDIAAN DAN MANAJEMEN PERPUSTAKAAN

Perpustakaan yang tersedia di Jurusan dalam lingkup Fakultas Pertanian, UB sebenarnya lebih tepat dikatakan sebagai tempat koleksi buku, karena keberadaannya hanyalah sebagai penunjang dari perpustakaan pusat yang ada di tingkat universitas. Sesuai dengan namanya berisi buku-buku, jurnal ilmiah, terbitan berkala dan sebagainya khususnya yang relevan dengan ilmu pertanian dan penunjang lainnya. Buku-buku maupun Jurnal yang tersedia di ruang koleksi buku masing-masing Jurusan banyak bertambah dengan terbitan baru yang berasal dari pendanaan hibah kompetisi (block grant) baik SP4 (HPT dan SOSEK) maupun PHK A-2 (Tanah dan Budidaya Pertanian). Perpustakaan Jurusan melayani mahasiswa dan dosen baik dalam 1 Jurusan maupun dari Jurusan lain dan luar UB. Dalam hal kemudahan dan kecepatan layanan akses pustaka, perpustakaan yang ada di Fakultas Pertanian terus ditingkatkan kinerjanya. Dari 4 perpustakaan (Lampiran Tabel 1.6) yang ada di 4 Jurusan Fakultas Pertanian, hanya perpustakaan di Jurusan tanah yang terkoneksi langsung dengan Perpustakaan Pusat UB. Untuk itu perbaikan kualitas dan kemudahan akses baik dari segi prasarana maupun pelayanan saat ini sedang dibenahi oleh Fakultas Pertanian.

3.5.6. KETERSEDIAAN SARANA

Page 39: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Dilihat dari kuantitas dan kualitas fasilitas belajar mengajar pada masing-masing jurusan di lingkungan fakultas pertanian seperti OHP, Slide Proyektor, Video-TV, pengeras suara, layar, komputer dan LCD Projector, telah tersedia dimasing-masing kelas dan dimanfaatkan sangat intensif.

3.6. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

Dalam perkembangan teknologi informasi khususnya di era globalisasi, teknologi, informasi dan komunikasi adalah faktor penting karena merupakan sarana komunikasi antara penyedia dan pengguna informasi. Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi mendorong transformasi dalam berbagai aspek kehidupan tidak terkecuali aspek proses belajar mengajar dan diseminasi pengetahuan. Dalam proses belajar mengajar, transformasi terjadi dari sistem pembelajaran konvensional, yang mengandalkan tatap muka, menjadi sistem virtual (maya) yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Salah satu alasan mendasar dari transformasi tersebut adalah bahwa sistem tatap muka di kelas (tutorial) yang dilakukan selama ini sangat dibatasi oleh waktu dan tempat. Sebaliknya sistem pembelajaran virtual (maya) tidak dibatasi oleh waktu dan tempat sehingga sangat efektif diterapkan untuk sistem pembelajaran jarak jauh baik secara mandiri maupun interaktif. Dengan dukungan TIK yang dirancang secara tepat, peserta didik (mahasiswa/ stakeholder) akan dapat dengan mudah memperoleh akses informasi pembelajaran. Ini memerlukan manajemen, hardware, software, dan SDM yang memadai. FP-UB saat ini telah melengkapi hampir seluruh kelasnya dengan sarana prasarana pembelajaran berbasis TI yang memadai.

Setidaknya ada lima transformasi proses pembelajaran akibat pesatnya perkembangan TIK yaitu: (1) dari metode pelatihan ke performance, (2) dari waktu siklus ke waktu nyata (3) dari kertas ke on line, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, dan (5) dari ruang kelas ke di mana saja dan kapan saja. Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara dosen dan mahasiswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Dosen dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan mahasiswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut cyber teaching atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.

Manajemen pembelajaran jarak jauh interaktif yang baik merupakan salah satu kunci sukses pencapaian misi dan tujuan proses pembelajaran. Pembelajaran tersebut dikembangkan dengan sistem open content dan open access. Dosen, mahasiswa dan stakeholder yang lain dapat menikmati dan memberikan kontribusi terhadap sistem pembelajaran sehingga tujuan utama pembelajaran seumur hidup (long live education) dapat tercapai.

Penggunaan perangkat lunak komputer tertentu yang terbuka (opensource/ freeware) menunjang sistem pembejaran yang bermutu dan terjangkau. Sistem yang terbuka memungkinkan penggunaan sistem yang aplikatif dapat dikembangkan secara komonitas.

Pengembangan sistem informasi yang telah dirintis di Fakultas Pertanian telah menjawab perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Perkembangan IPTEK yang pada saat ini harus dijawab adalah tantangan terhadap globalisasi. Teknologi yang berbasis web dan

Page 40: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

internet merupakan salah satu solusi pemecahan yang coba dilakukan oleh Fakultas Pertanian. Dimensi ruang informasi yang selama ini menjadi penghalang telah dapat dipecahkan dengan menyediakan sistem informasi yang tidak terbatasi oleh ruang. Oleh karena itu Fakultas Pertanian kedepan masih perlu mengembangkan teknologi internet dalam sistem informasi manajemen, juga mencoba untuk menggembangkan kemampuan operator teknis yang mampu menjawab tantangan globalisasi dengan mengirimkan tenaga akministrasinya dalam pelatihan-pelatihan TI.

Saat ini, FP-UB tengah menata untuk pemanfaatan teknologi informasi di masing-masing jurusan dan program studi serta unit-unit aktivitas lainnya. Penyediaan jaringan terpadu yang menyediakan akses internet melalui jaringan lokal memungkinkan pelayanan internet secara gratis pada setiap unit aktivitas dan ruang dosen, sehingga akses informasi dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Kemampuan ini dapat dikembangkan dalam strategi perkuliahan yang interaktif melalui video conference.

Pengembangan sistem informasi dalam jangka panjang dengan memaksimalkan kemampuan integrasi sistem berbasis web secara maksimal sehingga didapatkan akurasi data dan efisiensi serta efektifitas program belajar mengajar yang ideal.

Berkaitan dengan hal di atas, Universitas Brawijaya melalui program Inherent K-1 telah memulai pengembangan BLOG DAN VLM (Virtual Learning Management). Aplikasi yang dikembangkan dengan basis LMS Moodle tersebut telah dapat diimplementasikan dan dimanfaatkan untuk beberapa mata kuliah sehingga sangat mendukung proses belajar mengajar di FP-UB. Namun, memang hingga saat ini pemanfaatannya belum optimal dan masih sangat sedikit dalam hal penyediaan konten jika dibandingkan dengan jumlah mata kuliah yang ada. Salah satu penyebabnya adalah belum tersedianya suatu kegiatan pendukung yang mengarahkan pada kebutuhan penggunaan Virtual Learning Environment ini, namun melalui program Revitalisasi Pendidikan Pertanian yang dicanangkan DIKTI pada tahun 2009 ini, FP-UB mendapatkan kesempatan untuk melengkapi kebutuhan pendukung guna penggunaan Virtual Learning Environment tersebut.

Dalam tahun yang berbeda FP-UB juga melalui program Inherent K-1 telah memulai pengembangan pembelajaran berbasis blended learning dengan memanfaatkan video conference melalui kerjasama pembelajaran “credit earning activity” dengan FP Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kerjasama pembelajaran tersebut merupakan kerjasama yang memanfaatkan tatap muka kuliah melalui videoconference di FP-UB yang dapat ditangkap secara online di FP-UNS begitu juga sebaliknya. Pembagian jumlah tatap muka disesuaikan dengan tatap muka konvensional dengan pembagian 3 kali tatap muka online oleh FP-UB dan 3 kali tatap muka online oleh FP-UNS. Tatap muka selebihnya dilakukan secara konvensional oleh penyelenggaran pendidikan masing-masing dalam bentuk tutorial maupun praktikum.

FP-UB juga telah memiliki Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang memudahkan akses informasi pada database dalam jaringan FP-UB. Namun sistem tersebut belum berjalan optimal karena keterbatasan sumberdaya yang dimiliki.

Pada akhir tahun 2007, FP-UB melakukan rehabilitasi sistem Jaringan. Sistem rehabilitasi jaringan IT sebelum dan sesudah implementasi dapat di observasi di Gambar 7. Dengan rehabilitasi jaringan tersebut di atas, telah memperbaiki sistem integrasi jaringan di FP-UB.

Page 41: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Gambar 7. Rehabilitasi Jaringan Integrasi IT di Fakultas Pertanian, UB

4. GRADUATE EMPLOYABILITY

4.1. KUALITAS LULUSAN

Fakultas Pertanian, UB menyadari bahwa lulusan merupakan hasil proses pendidikan yang harus memiliki knowledge, skill dan attitude yang memadai untuk kompetisi di dunia kerja. Lulusan Fakultas Pertanian, UB terus menerus ditingkatkan kualitasnya dengan memiliki hard skill dan soft skill termasuk kompetensi akademik dan professional. Pencapaian lulusan yang bermutu dipandu oleh dokumen-dokumen mutu. Fakultas Pertanian, UB melakukan analisis data akademik seluruh program studi yang menggambarkan kinerja kualitas lulusan tersaji di Tabel 2.

Tabel 2. Kinerja Lulusan Fakultas Pertanian, UB tahun akademik 2007/2008.

Page 42: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

No Indikator Kinerja Utama 2007/2008

1 IPK Lulusan

% lulusan dengan IPK > 3,0 56,1

b. Rata-rata IPK Lulusan 3,06

2 IPK mahasiswa aktif

a. % mhsw aktif dengan IPK > 3,0 37,8

b. Rata-rata IPK Mahasiswa Aktif 2,95

3 Lama studi

a. % lulusan dengan lama studi 4,5-5,0 th 41,5

b. Rata-rata Lama Studi (bulan) 61,5

1 Masa tunggu lulusan memperoleh pekerjaan

a. % lulusan memperoleh pekerjaan < 6 bl 36,5

b. Rata-rata masa tunggu lulusan memperoleh pekerjaan (bulan) 8

2 Gaji pertama lulusan

a. % lulusan memperoleh gaji pertama Rp.750.000 - Rp. 1.000.000/ bulan 50

b. % lulusan memperoleh gaji pertama Rp.1000.000 - Rp. 2.000.000/ bulan 38,8

Fakultas Pertanian, UB terus berupaya membantu lulusan mendapatkan pekerjaan dan meningkatkan interaksi antara lulusan dan institusi. Upaya ini dilakukan melalui temu alumni, seminar / lokakarya, pelatihan, studi banding dan setiap akan di-wisuda diselenggarakan

Page 43: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

acara presentasi pengguna kerja tentang kiat-kiat sukses mendapatkan pekerjaan dan rekruitmen langsung. Fakultas Pertanian juga setiap tahun melakukan pelacakan lulusan. Gambaran pekerjaan lulusan masing-masing PS pada tahun 2007 disajikan di Gambar 8 dan 9. Evaluasi hasil pelacakan lulusan ini digunakan untuk evaluasi / analisis kebijakan akademik termasuk restrukturisasi program studi dan kurikulum. Secara terus menerus, Fakultas Pertanian UB juga menjalin kemitraan dengan departemen, organisasi profesi dan syarakat luas untuk memberikan layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi mahasiswa dan lulusan.

< 6 6 - 12 > 120

102030405060708090

100

2005/20062006/20072007/2008

Lama tunggu kerja (bulan)

Pers

enta

se lu

lusa

n (%

)

Gambar 8. Lama Tunggu Kerja Lulusan Fakultas Pertanian, UB untuk mendapatkan pekerjaan hasil Tracer Study tahun 2006, 2007 dan 2008.

Sesuai Tidak sesuai0

102030405060708090

100

2005/20062006/20072007/2008

Kesesuaian Bidang Kerja dengan Kurikulum

Pers

enta

se (%

)

Page 44: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Gambar 9. Kesesuaian Lapangan Pekerjaan Lulusan Fakultas Pertanian, UB hasil Tracer Study tahun 2006, 2007 dan 2008.

4.2. RENCANA SISTEM GRADUATE EMPLOYABILITY YANG DIKEMBANGKAN

Tidak semua alumni Fakultas Pertanian, UB melihat dirinya menjadi seorang akademisi. Sebagian besar dari mereka kenyataannya menyebar keberbagai belahan dunia untuk menciptakan pekerjaan dan mencari pekerjaan diluar bidang akademik. Untuk itu Fakultas Pertanian, UB dalam pengembangan karir lulusannya disamping memperkuat kemampuan akademik namun juga dikombinasi dengan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan menyiapkan lulusan agar terlatih dalam ”kesiapan diri dalam bekerja”, yaitu bagaimana mahasiswa terlatih untuk secara afektif dalam team ”multi-cultural”, mampu berkomunikasi dengan baik dan mampu mengelola sumberdaya manusia dan kegiatan.

Untuk itu Fakultas Pertanian UB dalam menyelenggarakan pendidikan pertanian yang sesuai dengan profil lulusan dan serasi dengan tuntutan masyarakat dalam pengembangannya, integrasi soft skill dalam proses pembelajaran dan kegiatan kemahasiswaan sangat di perlukan. Integrasi soft skill dalam proses pembelajaran merupakan konsekwensi dalam implementasi KBK. Hal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga dapat mandiri, menilai, dan mengambil keputusan secara bertanggung jawab (to be) dan (3) Dapat hidup bermasyarakat dengan kerja sama, saling menghormati, dan menghargai nilai-nilai pluralisme dan kedamaian (to live together). Dua tujuan KBK yang pertama tersebut adalah hard skill dan dua yang terakhir adalah soft skill. Dari pengalaman masa lalu, sistem pendidikan kita masih 90% membelajarkan hard skill dan 10 % membelajarkan soft skill. Demikian pula dari kegiatan kemahasiswaan yang diharapkan sebagai wadah melatih diri kemampuan soft skill, mahasiswa yang aktif dikegiatan kemahasiswaan tidak lebih dari 20% dari total populasi mahasiswa suatu perguruan tinggi. Hal ini bertolak belakang dengan hasil penelitian National Association of Colleges and Employers (NACE) yang menyebutkan bahwa kompetensi yang dibutuhkan pengguna lulusan adalah soft skill (82%) dan hard skill (18%). Demikian pula berdasarkan hasil kajian Mitshubishi Research Institute (2002) menyatakan bahwa faktor yang memberi kontribusi keberhasilan dalam dunia kerja adalah (1) kemampuan finansial (10%), (2) keahlian dibidangnya (20%), (3) net working (30%) dan (4) soft skill (40%). Ini menunjukkan bahwa penguasaan terhadap soft skill sangat dominan untuk dapat meningkatkan daya saing lulusan, sehingga proses pembelajaran juga perlu dilakukan perubahan yang mendasar.

Soft skill dapat dimaknai sebagai ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (Interpersonal skill) dan ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri (Intra-personal skills) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. Contoh interpersonal skill adalah : Motivation skills, Leadership skills, Negotiation skills, Presentation skills, Communication skill, Relationship building, Public speaking skills, Self-marketing skills. Adapun contoh Intra-personal skills adalah Time management, Stress management, Change management, Transforming beliefs, Transforming character, Creative thinking processes, Goal setting and life purpose, Accelerated learning technicques. Hal yang perlu dibekalkan ke mahasiswa dalam soft skill dapat mengacu dari hasil hasil survey di Amerika, Canada, dan Inggris, dimana dari hasil survey tersebut ditemukan 23 Atribut soft skills yang dominan dibutuhkan di lapangan kerja yaitu: Inisiatif, Etika/ integritas, Berfikir kritis, Kemauan belajar, Komitmen, Motivasi, Bersemangat, Dapat diandalkan, Komunikasi lisan, Kreatif, Kemampuan analitis, Dapat mengatasi stress, Menejemen diri, Menyelesaikan persoalan, Dapat meringkas, Berkooperasi, Fleksibel, Kerja dalam tim, Mandiri, Mendengarkan, Tangguh, Berargumen logis, Menejemen waktu (Center for Enterpreuneurship Education and Development, Halifax, Nova Scotia, 2004). Untuk itu seiring dengan implementasi KBK yang dibarengi dengan perubahan pembelajaran dari Old Indistrial Education menuju New Entrepreneurial Education maka yang perlu dilakukan oleh Fakultas Pertanian adalah (1)

Page 45: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Fakultas Pertanian membuat soft skills statement dari lulusan yang diintegrasikan dengan kompetensi lulusan, yang akan menjadi brand image lulusan. (2) Fakultas Pertanian mengidentifikasi kemampuan soft skills yang akan dikembangkan oleh mahasiswa baru, (3) Fakultas Pertanian membuat perencanaan untuk masing-masing tingkat, sehingga tergambarkan proses pembangunan karakter yang dikehendaki sampai mahasiswa lulus, (4) Fakultas Pertanian membuat program terobosan yang khas dengan mempertimbangkan sumberdaya yang ada dalam pengembangan soft skills.

4.3. PROGRAM SOFT SKILL

Program Integrasi Soft-skill dalam Proses Pendidikan Pertanian merupakan bagian dari komitmen FP-UB dalam implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan meningkatkan citra positif pendidikan pertanian. Kegiatan FP-UB di tahun 2010 teridiri dari tiga bagian besar yaitu:

5. Penetapan prioritas dan perancangan soft skills dari lulusan yang diintegrasikan dengan kompetensi lulusan, yang akan menjadi brand image lulusan

6. Perancangan program terobosan dalam pengembangan soft skills mahasiswa,7. Menumbuh suburkan soft skills mahasiswa dalam proses pembelajaran8. Peningkatan soft skills melalui kegiatan ektra kurikuler mahasiswa.

Dalam Peningkatan soft skill melalui kegiatan ekstra kurikuler mahasiswa di FP-UB dirancang secara berjenjang sebagai berikut:

8.3.1. MENGASAH SOFT SKILL MAHASISWA BARU/MABA): PENDAMPINGAN PERSAUDARAAN

Program ini diperuntukkan bagi mahasiswa tahun pertama yang berstatus MABA (Mahasiswa Baru) sebagai keluarga baru yang merupakan mahasiswa angkatan 2009/2010. Lepas dari lingkungan sekolah dan memasuki lingkungan perkuliahan bukan masalah mudah bagi sebagian orang. Diperlukan kemampuan penyesuaian diri yang baik dalam menyikapi situasi yang berbeda dan baru. Lewat program Persaudaraan ini diharapkan dapat mempermudah proses penyesuaian diri MABA di lingkungan Fakultas, “jadi lebih AT HOME”. Program Persaudaraan dijalankan oleh mahasiswa angkatan 2006 dan 2007 sebagai panitia pelaksana. Istilah Persaudaraan dipilih karena memiliki makna saudara antara mahasiswa pelaksana angkatan 2006 dan 2007 sebagai kakak dengan mahasiswa baru sebagai adik pada program ini. Posisi kakak-kakak program ini diharapkan dapat menjadi saudara atau sahabat bagi mahasiswa baru. Kemampuan berkomunikasi, integritras dan kemampuan bekerja sama dengan orang lain menjadi kualitas yang tidak dapat dilihat wujudnya tetapi sangat diperlukan; sering disebut sebagai SOFT SKILL. Survei yang dikeluarkan oleh National Association of Colleges and Employers (NACE) pada tahun 2002 di Amerika Serikat, dari jajak pendapat dari 457 pengusaha, dibutuhkan sekitar 20 atribut soft skill yang mengantar kesuksesan seseorang, antara lain kemampuan berkomunikasi, kejujuran/integritas, kemampuan bekerja sama, kemampuan interpersonal, etos kerja yang baik. Untuk MABA agar menjadikan masa kuliah sebagai investasi masa depan, maka perlu didampingi dalam membuat tujuan kuliah dan merencanakan program pengembangan soft skill mahasiswa untuk mencapai tujuan kuliah secara jelas.

Page 46: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Tujuan pendampingan ini: 1). memahami perbedaan soft skill dan hard skill 2).untuk mempermudah proses adaptasi MABA, 3). kakak pendamping dan dosen pembimbing akademik diharapkan mengemban tanggung jawab untuk mampu memetakan mahasiswanya dari sisi psikologis, sehingga mahasiswa baru secara nyata mampu mengenali dirinya.

Keluaran dari kegiatan pendampingan: 1) MABA dibantu dosen pembimbing akademik dan kakak pendamping berkemampuan melakukan proses identifikasi dan pemotretan diri, meliputi pengenalan diri, baik dalam hal kemampuan inteligensi dan emosional maupun potensi diri. 

Pelaksanaan pendampingan dilakukan oleh dua orang kakak pendamping yang membantu satu orang dosen pembimbing akademik untuk mendampingi sekitar 20 orang mahasiswa. Untuk itu, sekitar 600 orang mahasiswa baru FP UB tahun 2009 akan didampingi oleh 60 kakak pelaksana dan 30 dosen pembimbing. Program pendampingan ini akan berjalan selama 6 bulan atau satu semester. Kakak-kakak pelaksana diharapkan dapat menjadi jembatan penghubung angkatan tua dan angkatan muda. Melalui kegiatan pendampingan, mahasiswa diperkenalkan dengan materi apa, bagaimana dan mengapa soft skill dapat membuat seseorang sukses. Melalui studi kasus alumni yang berhasil; peran soft skill didiskusikan bersama-sama peran faktor lain seperti TAMPANG KEREN, CALON MERTUA KAYA, KEBERUNTUNGAN. AKTIVITAS PENDAMPINGAN DILAKUKAN MELALUI DISKUSI, KULIAH TAMU, SEMILOKA, WORKSHOP DAN OUT BOUND.

Kegiatan ini dipandu oleh dosen pembimbing akademik dan didampingi oleh kakak-kakak pelaksana. Suasana akrab yang terbangun di awal diharapkan dapat menjadi sarana untuk mempermudah proses adaptasi selanjutnya. Waktu pelaksanaan selama satu semester awal (I) dimulai sejak kuliah (bulan Sepetmebr 2009) sampai dengan mahasiswa masuk semester II.

8.3.2. MENGASAH SOFT SKILL MAHASISWA TAHUN II: PELATIHAN MENJADI MAHASISWA BERPRESTASI DARI DAN OLEH MAHASISWA)

Pelatihan mahasiswa ini diselenggarakan oleh dan diperuntukkan bagi mahasiswa tahun kedua atau mahasiswa angkatan 2008, dengan pertimbangan bahwa mereka yang telah duduk di semester tiga ini sudah berhak untuk terlibat aktif dalam Organisasi Mahasiswa dan program-program unggulan fakultas misalnya Lomba Karya Tulis Ilmiah atau Mawapres. Acara yang dikonsep sekaligus diselenggarakan oleh Divisi BEM FP. Strategis BEM ini bertujuan untuk menggugah pemikiran mahasiswa bahwa prestasi tidak cukup hanya dengan mendapatkan Indeks Prestasi bagus tetapi juga terkait dengan penguasaan SOFT SKILL yang nantinya dibutuhkan ketika mahasiswa terjun di masyarakat dan dunia kerja.

Untuk mengasah berbagai soft skill, idealnya seorang mahasiswa memiliki kehidupan yang seimbang antara aktivitas akademis dengan non akademis. Dengan demikian ketika lulus kuliah hak yang didaptkan bukan hanya sekedar gelar sarjana saja, tetapi juga peningkatan kualitas diri sehingga memiliki daya saing ketika terjuan ke dunia kerja. Jika sadar bahwa aktivitas akademik dan non akademik dapat menajdikan pembentukan diri, maka mahasiswa seharusnya juga akan lebih termotivasi dan lebih memaknai hidup selama di kampus.

Tujuan pelatihan ini, meningkatkan motivasi berprestasi dalam bidang; 1) akademik, 2) bidang pemikiran kritis dan penulisan karya ilmiah, 3) serta bidang organisasi dan pengembangan SOFT SKILLS, TERMASUK MINAT DAN BAKAT ANTARA LAIN OLAH RAGA, SENI, WIRAUSAHA, JURNALISTIK.

Keluaran dari kegiatan diharapkan: 1). mahasiswa mampu menciptakan hubungan yang positif antara prestasi dalam hal akademik dengan pencapaian prestasi dalam kegiatan berorganisasi atau penulisan karya ilmiah, 2). mahasiswa sadar kebutuhan kemampuan dalam hal berorganisasi, sebagai pengalaman sebelum menjadi alumni untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, 3) mahasiswa sadar kebutuhan untuk berjiwa

Page 47: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

wirausaha yaitu bahwa orang yang sukses adalah orang yang mampu membaca dan memanfaatkan kesempatan dikarenakan keunggulan tiga komponen yang diperlukan untuk bersaing dalam dunia kerja, yaitu KNOWLEDGE, SKILLS, AND ATTITUDE, 4) mahasiswa sadar untuk meningkatkan motivasi berprestasi bidang pemikiran kritis dan penulisan karya ilmiah atau menjadi mahasiswa cerdas yang mampu membaca pola di permukaan dan sekaligus mahasiswa kritis yang mampu melihat pola dibalik keruwetan.

Pelaksanaan pelatihan mahasiswa ini menghadirkan pelatih (trainer) sebagai pembicara dari mahasiswa Fakultas Pertanian maupun alumni yang berpengalaman sesuai dengan materi pelatihan yang disampaikan. Pelatihan diselenggarakan melalui semiloka selama satu hari di Fakultas Pertanian, pada bulan September tahun 2009. Aktivitas pelatihan dikemas berupa workshop dengan materi sesuai tujuan dan keluaran.

8.3.3. MENGASAH SOFT SKILL MAHASISWA TAHUN III: PELATIHAN PERENCANAAN KARIR DAN MENJADI PRIBADI YANG MENYENANGKAN

Pelatihan ini menghadirkan mahasiswa angkatan 2006 dan 2007 yang merupakan sasaran pelatihan ini. Hal ini terkait dengan dengan pertimbangan bahwa mereka lebih dekat dengan kelulusan.

Tujuan pelatihan ini, 1) mengembangkan soft skill mahasiswa yang perlu disiapkan saat sebelum lulus atau menjadi alumni, khususnya untuk arah karir, dan bagaimana untuk menjadi sesuai dengan yang diharapkan oleh dunia kerja; 2) mengembangkan kemampuan mahasiswa menjadi pribadi yang menyenangkan terkait dengan kebutuhan dunia kerja; 3) mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk membangun hubungan dengan orang lain dengan cara penampilan terbaik yang terkait erat dengan kombinasi kompetensi, pengalaman, dan sikap.

Keluaran pelatihan, mahasiswa berkemampuan melakukan perencanaan karir untuk pencapaian prestasi dalam dunia kerja. Pelaksanaan pelatihan dengan menggunakan materi yang dibagi menjadi dua sesuai temanya, yaitu mengenai perencanaan karir dan bagaimana menjadi pribadi yang menyenangkan. Materi perencanaan karir diperkirakan kurang efektif jika diberikan kepada para wisudawan. Dengan asumsi bahwa perencanaan karir efektif jika diberikan lebih awal, maka sasaran acara ini diperuntukkan bagi tahun ketiga. Pelatihan ini pada bulan September tahun 2009 di Fakultas Pertanian selama satu hari. Pelatihan dikemas adalkm aktivitas workshop dengan materi sesuai tujuan dan keluaran yang diharapkan.

 

8.3.4. MENGASAH SOFT SKILL MAHASISWA TAHUN IV: WORKSHOP UNTUK MEMENANGKAN KOMPETISI DUNIA PASAR KERJA

Workshop yang diperuntukkan bagi mahasiswa angkatan akhir yang telah memprogram skripsi ini akan dilaksanakan sebelum upacara yudisium. Workshop ini membidik tema bagaimana lulusan-lulusan dari Fakultas Pertanian mampu untuk bersaing dan sukses dalam dunia kerja.

Kualitas seorang lulusan universitas yang dianggap penting, sering justru hal-hal yang biasanya dianggap sekedar basa-basi saat tertulis di iklan lowongan pekerjaan. Kualitas yang tidak dapat dilihat wujudnya atau dianggap basa basi tetapi sangat diperlukan., sering disebut SOFT SKILL. Tiga belas ketrampilan yang tercakup di dalam SOFT SKILLS YANG

Page 48: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

MENGANTAR KESUKSESAN yaitu : ketrampilan berkomunikasi dengan efektif, sikap dan nilai-nilai yang benar, inovasi dan kreativitas, berpikir analitis, fleksibilitas, kesiapan untuk berubah, ketrampilan interpersonal, ketrampilan negosiasi, ketrampilan persuasif, ketrampilan mengatur waktu, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan ber adaptasi, kepemimpinan dan membangun tim.

Tujuan Workshop ini adalah: 1). Memahami perbedaan soft dan hard skill, 2). Belajar untuk mengetahui kunci sukses berkarier dan hubungannya dengan soft skill, 3). Belajar teknik menerapkan sebagian atribut minum untuk sukses berkarier di pegawai negeri dan wirausaha, atau swasta, 4). Belajar kunci sukses berkarier setelah diterima sebagai pekerja melalui pengembangan soft skill, 5). Memahami bagaimana menerapkan soft skill secara efektif untuk mencapai penampilan terbaik dan sukses di tempat bekerja.

Keluaran yang diharapkan dari Workshop ini: 1). mahasiswa tingkat akhir berkemampuan mengembangkan soft skill melalui evaluasi diri, 2). Mahasiswa berpeluang meningkatkan kepribadian melalui pengembangan soft skill untuk meningkatkan peluang agar memperoleh pekerjaan yang layak, 3). mahasiswa tingkat akhir berkemampuan mengembangkan soft skill melalui evaluasi diri, 4). Mahasiswa berpeluang meningkatkan kepribadian melalui pengembangan soft skill untuk meningkatkan peluang segera memperoleh pekerjaan yang layak, 5). Mahasiswa mampu mengembangkan potensi menyusun perencanaan yang ber-visi, dan mampu sebagai konsultan, pimpinan untuk membuat laporan dan mengkomunikasi, serta berkemampuan menangkap secara positif setiap tawaran pekerjaan, 6). Mahasiswa peserta pelatihan dapat berbagi pengalaman beda antar peserta untuk menambah keyakinan untuk sukses berkarier

Pelaksanaan Workshop menggunakan metode sesuai dengan tujuan dan keluaran yang diharapkan. Materi yang disampaikan meliputi :

Hard skills vs Soft skills: Sebuah pengantar untuk memperjelas pengertian konsep dan dinamika

Pemetaan potensi diri:  Bagaimana menggunakan soft skill dalam berkarier dengan keterampilan diri sendiri segera setelah diterima di tempat bekerja

Soft Skills Sukses Berkarier: Selama di tempat bekerja, sukses dengan keterampilan komunikasi oral dan presentasi

Solusi Cerdas untuk Menang. Berkarier di tempat bekerja dengan mampu memilih kapan menjadi top leader

Indikator luaran dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1. Terdefinisikan soft skills statement dari lulusan yang diintegrasikan dengan kompetensi lulusan, yang akan menjadi brand image lulusan bagi PTN atau PTS yang mendapatkan program PISP3.

2. Fakultas Pertanian penerima PISP3 telah dapat mengidentifikasi kemampuan soft skills yang akan dikembangkan oleh mahasiswa baru,

3. Tersusunnya perencanaan untuk masing-masing tingkat, sehingga tergambarkan proses pembangunan karakter yang dikehendaki sampai mahasiswa lulus,

4. Tersusunnya program terobosan yang khas dengan mempertimbangkan sumberdaya yang ada dalam pengembangan soft skills

5. Membelajarkan learning to know and to do (hard skills), serta learning to be and to live together (soft skills) sebagai suatu kesatuan dalam pembelajaran mata kuliah.

6. Dosen bertanggung jawab, tidak hanya mengajarkan to know dan to do dari mata kuliahnya, tetapi juga to be dan to live together yang terkait dengan tujuan mata kuliahnya.

Page 49: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

7. Waktu tunggu lulusan mendapatkan pekerjaan, tingkat serapan lulusan pada bidangnya, dan gaji pertama lulusan.

9. KERAGAAN INTERNASIONAL FAKULTAS

5.1. CAPAIAN

Fakultas Pertanian, UB dalam perjalannya telah mengupayakan dirinya agar dapat menembus batas nasional. Beberapa kelemahan di FP telah berusaha dibenahi antara lain : untuk peningkatan mutu kualitas sarana dan prasarana, FP telah mengajukan proposal untuk pengembangan dengan memanfaatkan beberapa dana hibah. FP UB juga telah menerapkan sistem jaminan mutu untuk mengupayakan kualitas layanan manajemen pendidikan, dan sudah memperoleh penghargaan dari Universitas berdasarkan hasil internal audit untuk kelengkapan dokumen mutu. Dalam rangka peningkatan SDM, beberapa staf administrasi telah diupayakan meningkatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, atau melakukan magang kerja di lembaga yang berkualitas. Pengembangan kemampuan dosen juga dilakukan dengan mengirim staf ke luar negeri dalam rangka 1) home-stay; 2) kunjungan singkat dalam research maupun university management; 3) study lanjut S2 atau S3. Dari 148 orang Dosen FP-UB, 17% telah menempuh pendidikan studi lanjut di luar negeri dan 6% sedang menempuh studi lanjut di luar negeri, serta sekitar 76% dosen telah memiliki pengalaman di luar negeri melalui kegiatan studi lanjut, international symposium dan workshop, training dan kunjungan / studi banding. Demikian pula dari 148 orang dosen FP-UB, sekitar 43% telah mampu berbahasa Inggris aktif, dan 28% berbahasa Inggris pasif, sedang 28% masih perlu meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. Dalam 2 tahun terakhir, Fakultas Pertanian UB telah memfasilitasi 16 dosen ke luar negeri, termasuk 8 dosen yang mengikuti home stay program UB. Fakultas Pertanian UB masih sangat minim untuk memfasilitasi mahasiswa dalam kegiatan di luar negeri yaitu pada periode 2 tahun terakhir baru 4 mahasiswa, yaitu 3 mahasiswa ke Eropa dalam kegiatan Internasional Agriculture Asossiation Students (IAAS) dan satu orang ke Malaysia. Dalam 2 tahun terakhir, FP-UB mendapatkan kunjungan 20 mahasiswa dari Universitas Putra Bangsa, Malaysia, 3 orang studi lapangan dari Belanda dan satu mahasiswa dari Timor Leste. Kunjungan dosen dari luar negeri dalam bentuk seminar dan pelatihan dalam dua tahun terakhir yaitu 2 orang dari Harvard University, 3 orang dari Kentuchy University, USA, 1 orang dari Hoehenheim Univeristy, Jerman dan 1 orang dari Kyushu University, Jepang, 2 orang dari World Agroforetsry Centre dan 4 orang dari Radio Australia. Hingga saat ini FP-UB belum melakukan monitoring jumlah alumni yang melakukan studi lanjut ke luar negeri. Berdasarkan kondisi tersebut, FP-UB sejak 2007 telah membentuk pokja penyelenggaraan kelas Internasional.

Seiring dengan dicanangkannya program Universitas untuk menjadi World Class University, FP-UB selama setahun terakhir melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Evaluasi diri, untuk melihat seberapa siap FP-UB menyelenggarakan kelas internasional

Perencanaan, sebagai langkah persiapan untuk membuka kelas internasional

Pembenahan diri, untuk menyempurnakan kualitas persyaratan pembukaan kelas internasional yang didapatkan dari hasil evaluasi diri.

Evaluasi diri dilakukan baik secara internal (survey cepat terhadap dosen yang pernah mengenyam pendidikan di luar negeri) maupun eksternal (survey cepat terhadap beberapa

Page 50: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

kolega dari luar negeri). Dari survey terhadap kolega eksternal, didapatkan beberapa kriteria alasan pemilihan universitas tujuan belajar. Kriteria utama adalah: 1) Reputasi dari Universitas dan Profesor di tingkat internasional; 2) Kualitas program; 3) Fasilitas akademik di Universitas terkait (Lihat Lampiran 7).

Berdasarkan hasil survey external, kemudian dilakukan kuesioner terhadap dosen-dosen yang pernah mengenyam pendidikan di luar negeri. Kuesioner terutama untuk mengetahui 3 poin utama menuju kelas internasional 1) dosen; 2) Penelitian; 3) Publikasi. Berdasarkan kriteria tersebut, didapatkan bahwa dosen FP menganggap bahwa 1) Dosen : cukup banyak dosen yang mempunyai reputasi ilmiah dalam bidangnya di tingkat regional, namun hanya sedikit yang mempunyai reputasi nasional; dan sangat sedikit yang mempunyai reputasi internasional; 2) Penelitian : Sedikit sekali jumlah penelitian (sedang berlangsung) yang dapat diakui secara internasional (baik relevansi bidang, judul dan metodologi); 3) Publikasi: ada, tetapi sedikit jumlah publikasi hasil penelitian dosen / mahasiswa yang sudah diterbitkan dalam jurnal internasional.

Sebagai rangkuman, hasil evaluasi SWOT yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

KEKUATAN

6. Beberapa penelitian bisa menjadi unggulan untuk kawasan tropis

7. Ada kerjasama/link dengan lembaga internasional yang dapat mendukung penyelenggaraan akademik

8. Sudah ada sekelompok dosen yang dapat menjadi ’peer group’

9. Lokasi UB di lingkungan yang cukup mendukung (secara fisik dan sosial budaya)

10. Biaya hidup yang murah (secara internasional)

KELEMAHAN

8. Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya belum memiliki ‘brand image’ yang bertaraf nasional / internasional

9. Sarana dan prasarana masih belum mencapai standard internasional

10. Laboratorium relatif kurang

11. Perpustakaan (koleksi dan fasilitas) masih belum memadai

12. Keberagaman kemampuan berbahasa ‘internasional’

13. Atmosfer akademik dan sikap mental dalam dimensi multi kultural masih belum kondusif

14. Kebijakan dan internal manajemen belum optimal

PELUANG

5. Terdapat lokasi / daerah yang potensial sebagai ajang tempat praktek lapangan.

6. Kedudukan Indonesia di urutan ke-3 dalam emisi CO2, sehingga terbuka kesempatan penelitian (LH) dan perintisan network.

Page 51: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

7. Kebijakan perguruan tinggi internasional yang mewajibkan universitas lokal untuk mencarikan pekerjaan bagi doktor baru yang dihasilkan.

TANTANGAN

3. Banyak universitas-universitas ASEAN yang sudah lebih dulu mapan dan memiliki ‘international brand image’ (UPLB, UPM, Kasetsart, dll).

4. Tuntutan untuk memperoleh ‘self-regenerating income’ untuk penyelenggaraan pendidikan

10.2. RENCANA KELAS BERBAHASA INGGRIS DAN INTERNASIONAL (PROGRAM MASTER)

Dalam era global, dunia pendidikan dituntut untuk meningkatkan kualitas pendidikan setara dengan standard pendidikan internasional agar lulusannya mampu bersaing dengan lulusan luar negeri yang sudah maju. Oleh sebab itu Universitas Brawijaya khususnya Fakultas Pertanian berusaha untuk memenuhi tantangan tersebut dengan membuka kelas berstandard internasional khususnya untuk pasca sarjana.

Kelas Internasional yang dimaksud adalah satuan pendidikan tingkat tinggi yang menyelenggarakan pendidikan bertaraf internasional, dimana peserta didiknya memiliki kemampuan setara dengan peserta didik satuan pendidikan internasional .

Berdasarkan hasil SWOT analisis, pokja pengembangan Kelas Internasional FP-UB menetapkan bahwa (1) kelas berbahasa Inggris sebagai jembatan menuju kelas Internasional diterapkan untuk S1 mulai tahun 2010, dan (2) pengembangan kelas Internasional untuk S2 dibidang (a) Hortikultura Tropis, (b) Agroforestri (Managemen Sumber Daya Alam) dan (d) Managemen Agribisnis. Kelas Bahasa Inggris dibuka untuk program S1 untuk PS Agroekoteknologi dan PS Agribisnis. Penetapan pembukaan S2 ketiga bidang tersebut di program pasca sarjana adalah karena (1) ndonesia memiliki sumberdaya alam yang berupa plasma nutfah berbagai jenis tanaman hortikultura yaitu tanaman buah, tanaman sayur, tanaman hias, tanaman obat, dan aroma. Tanaman tersebut mempunyai daya tarik yang besar bagi calon mahasiswa luar negeri. Tanaman hortikultura mempunyai peluang besar untuk terus dikembangkan. Selain itu, dosen FP-UB mempunyai pengalaman yang cukup dalam bidang hortikultura tersebut. (2) kebijakan tambahan baru DIKTI terkait dengan “sustainable development” yang menekankan pentingnya melestarikan dan mengelola sumberdaya alam yang setiap tahun terancam keberadaannya merupakan peluang pengembangan pendidikan dan penelitian. Beberapa tim peneliti di FP-UB mempunyai pengalaman penelitian dan kerjasama di tingkat internasional dalam bidang agroforestri. Selain reputasi ilmiah tim peneliti tersebut, peluang untuk mempelajari sistem agroforestri yang beragam di Indonesia, khususnya di Jawa Timur juga sangat terbuka. (3) Kekayaan alam Indonesia khususnya hayati tidak tertandingi di dunia namun sampai sekarang belum bisa membawa manfaat untuk kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut karena tidak didukung oleh SDM yang professional yang dihasilkan oleh pendidikan tinggi serta tidak berkembangnya agribisnis di Indonesia. Dalam bidang agribisnis, sebagian dosen di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian yang sudah mempunyai link kerjasama internasional yang dapat dimanfaatkan untuk menarik mahasiswa asing untuk menimba ilmu di FP-UB. Beberapa rintisan telah dilakukan, antara lain menjajagi kerjasama dengan Timor Leste. Oleh sebab itu dengan dibukanya Sekolah Pasca Sarjana Berkelas Internasional nantinya diharapkan Hortikultura di Indonesia bisa berkembang menjadi sumber pendapatan melalui mekanisme agribisnis dan alamnya dapat diselamatkan dari kehancuran sebagai dampak global warming. Untuk membuka kelas Internasional maka diperlukan kerjasama dengan universitas di luar

Page 52: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

negeri yang sudah maju dalam pendidikan pasca sarjana baik untuk program studi hortikultura, managemen sumberdaya alam dan agribisnis.

Pembukaan kelas international perlu persiapan yang matang. Tim persiapan kelas internasional membuat program kerja jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Dalam jangka pendek yang bisa kita lakukan adalah: sharring ide dengan nara sumber (dari dalam dan luar FP-UB). Jangka menengah: perbaikan kualitas internal FP-UB (termasuk laboratorium yang bertaraf internasional), dan merintis network dengan pihak luar, menjajagi kerjasama G2G (memberdayakan potensi staf yang berpengalaman), persiapan legal-formal. Jangka panjang : meningkatkan kerjasama internasional (sementara ini dapat melakukan sharring dengan dosen senior untuk melakukan evaluasi terhadap kerjasama internasional yang semakin menurun dari tahun ke tahun). Dalam hal ini, beberapa hal yang telah dilakukan adalah 1) Presentasi tentang program tropical horticulture di Australia; 2) penjajagan kerjasama dengan Uky; 3) Penyusunan kurikulum 3 bidang terkait

11. ENTREPRENEURSHIP

6.1. STRUKTUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN

Fakultas Pertanian UB telah berhasil menggalang dana operasional melalui penerimaan dari:

1. Dana yang berasal dari Pemerintah:

a. Dana tersebut merupakan dana rutin (APBN) yang diperoleh dari pemerintah, yang dibutuhkan untuk kegiatan aktivitas di fakultas pertanian yaitu untuk gaji dan sebagian kebutuhan rutin

b. Selain dana yang berasal dari anggaran rutin pemerintah, fakultas pertanian juga mendapatkan dana dari DIK (Dana Isian Kegiatan) yang besarnya dari keseluruhan dana yang dibutuhkan untuk aktivitas fakultas pertanian.

2. Dana yang berasal dari Masyarakat

Dana tersebut diperoleh dari masyarakat yang berinterakasi langsung maupun tidak langsung dengan Fakultas Pertanian. Jenis dana ini berasal dari:

a. SPP: SPP (Sumbangan Pembangunan Pendidikan) yang ditarik dari mahasiswa setiap semesternya memberikan sumber sebesar 49% dari kebutuhan rutin fakultas pertanian secara keseluruhan setiap tahunnya.

b. SPFP: SPFP (Sumbangan Pengembangan Fasilitas Pendidikan) yaitu dana diperoleh fakultas Pertanian yang dikenakan pada mahasiswa baru setiap tahun ajaran baru yang besarnya 9,5% total anggaran.

c. SPIP: SPIP (Sumbangan Pengembangan Institusi Pendidikan) yaitu dana yang diperoleh dari mahasiswa baru setiap tahun ajaran baru yang besar 13% dari total anggaran

d. DBP: DBP (Dana Bantuan Praktikum) yaitu dana yang diperoleh dari mahasiswa setiap semesternya yang besarnya 3,4% dari total anggaran yang diterima dari masyarakat

e. IOM: yaitu dana yang diperoleh dari IOM (Ikatan Orang Tua), suatu organisasi yang dibentuk oleh orang tua mahasiswa untuk membantu Fakultas Pertanian dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan mahasiswa, yang besarnya 1% dari total anggaran yang diperoleh dari masyarakat.

Page 53: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

f. Pendapatan jasa: yaitu dana yang diperoleh fakultas pertanian dari pelayanan tenaga, pekerjaan, informasi, pelatihan, percetakan, sewa gedung bangunan dan gudang serta benda tak bergerak lainnya.

g. Kerjasama Pemerintah Daerah: yaitu dana yang diperoleh fakultas pertanian dari hasil kerja sama pemerintah daerah dalam hal penelitian, pelatihan, workshop maupun konsultasi.

Dana yang diperoleh dari Pemerintah, dana 40% dari SPP, 50% dari SPFP dan 20% SPIP dikelola oleh Rektorat. Adapun dana yang dikelola oleh Fakultas Pertanian dari tahun 2005 hingga 2008 terus mengalami peningkatan (Gambar 10)

2005 2006 2007 20080.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

2.56 2.62

5.75

8.39

Tahun Anggaran

Pene

rimaa

n FP

UB

(M R

upia

h)

Gambar 10. Penerimaan dana yang di kelola oleh Fakultas Pertanian UB dari tahun 2005 s/d 2008.

Pengeluaran pada fakultas Pertanian UB dapat dikelompokkan dalam belanja untuk pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, kegiatan mahasiswa dan pembinaan kerumahtanggaan. Pengeluaran untuk pendidikan rata-rata sebesar 41% dari dana yang dikelola Fakultas Pertanian (Gambar 11). Akuntabilitas, transparansi dan kesehatan pengelolaan keuangan dilaporkan secara berkala dengan mengacu pada sistem pengelolaan dan standar akuntansi terus menerus diupayakan dan ditingkatkan.

Page 54: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Pendidika

n

Peneliti

an

Pengab

dian

Kemah

asisw

a

Kerumah

tangga

an0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

2005200620072008

Macam Kelompok Penggunaan

Pros

enta

se P

engg

unaa

n

Gambar 12. Realisasi Penggunaan Anggaran Fakultas Pertanian dari tahun 2005 s/d 2008

Inspektorat Jendral Pendidikan Tinggi setiap tahun melakukan audit internal dan audit publik dilakukan oleh BPK. Itu semua diyakini akan menjamin terselenggaranya program akademik yang bermutu secara berkelanjutan.

6.2. RENCANA

Berdasarkan dokumen Rencana Bisnis dan Anggaran yang disusun untuk tahun 2010, FP UB memperkirakan pemasukan sebesar 12.5 Milyar yang sebagian besar (72 %) dari dana mahasiswa, sedangkan sisanya dari kerjasama dengan instansi lain (Gambar 13). Alokasi pengeluaran anggaran sebagian besar (46 %) untuk kerumahtanggaan yang nantinya digunakan untuk biaya perawatan peralatan baik perkuliahan maupun laboratorium maupun pengadaan sarana dan prasarana baru (Gambar 14).

SPP S2

+S3

SPP S1 DBP

SPFP SP

IP

ORDIK+ORMAW

AIOM Jas

a

Penliti

an dan

Kerjasa

ma05

101520253035

11

33

47

14

2 1 2

26

Gambar 13. Persentase penerimaan anggaran berdasar Rencana Bisnis dan Anggaran

Page 55: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Pendidika

n

Peneliti

an

Pengab

dian

Kemah

asisw

aan

Kerumah

tangga

an0.005.00

10.0015.0020.0025.0030.0035.0040.0045.0050.00

24.4327.43

0.02 1.16

46.96

Gambar 14. Rencana Alokasi pengeluaran FP UB untuk Rencana Bisnis dan anggaran tahun 2010

7. KEGIATAN UNGGULAN 2010 DAN RENCANA PENDANAAN

7.1. ARAH PENGEMBANGAN ILMU

Melalui Visi, missi dan tujuan FP-UB kedepan direncanakan akan berkembang menjadi FP-UB dengan selalu berusaha dengan slogan” “Linking Knowledge to Action for healthy food producer”, (“membangun pengetahuan untuk mendukung aksi-aksi masyarakat dalam mengelola pertanian untuk menghasilkan bahan pangan yang sehat dan mengelola sumberdaya alam yang berlanjut”). Sebagai pengembang ilmu, FP-UB masih akan mempertahankan 4 Jurusan yang dimiliki yaitu: Jurusan Budidaya Pertanian, Jurusan Tanah, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian dan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan.

Kompleksitias dalam ilmu pertanian berimbas pada pendidikan yang semakin sepesifik di masa lalu, terutama pada kemampuan yang dibentuk oleh pendidikan itu sendiri yang menghasilkan lulusan berkemampuan spesifik. Kemampuan spesifik bagi strata 1 kurang menguntungkan manakala mereka menjadi Job seeker, karena ternyata pengguna menginginkan kemampuan lulusan yang generalis di bidang pertanian. Untuk mengatisipasi ini, FP-UB telah mengembangkan dua program studi (merupakan peleburan tujuh program studi yang ada sebelumnya) yaitu:

Agroekoteknologi : dengan dukungan keilmuan utama:

o Pemuliaan tanaman

o Bioteknologi

o Managemen nutrisi tanaman, pertanian organik dan pertanian sehat

o Produksi Tanaman

o Managemen Hama dan Penyakit Tumbuhan terpadu

o Pengembangan Wilayah

Page 56: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

o Managemen Sumberdaya Lahan dan Lingkungan

o Managemen karantina tumbuhuan

o Eco-Agro Wisata

o Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Agribisnis : dengan dengan dukungan keilmuan utama:

o Agribisnis

o Agropolitan design

o Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian

7.2. STRATEGI PENGEMBANGAN

Sejalan dengan isu peningkatan daya saing bangsa, otonomi pengelolaan pendidikan dan kesehatan organisasi penyelenggaraan perguruan tinggi, FP-UB mengembangkan program dukungan Fakultas Pertanian dalam akselerasi langkah Universitas Brawijaya menuju Wolrd Class Entrepreneurial University, sehingga FP-UB dimasa depan menjadi centre of excellence dalam pengembangan pertanian tropis yang berlanjut. Perubahan paradigma dari pertanian dalam arti sempit sebagai penyedia biomass (pangan dan serat) kearah pertanian yang lebih luas dengan menyertakan aktivitas sosial dalam pengelolaan isue-isue sumberdaya alam dan sosial, menjadi tantangan FP-UB untuk mereformasi dirinya. Hasil-hasil penelitian yang berkualitas dan produktivitas penelitian yang tinggi harus terus didorong di FP-UB melalui kegiatan di laboratorium, pusat kajian dan Unit Pelaksana Teknis. Disamping itu fasilitasi ekspose gagasan dan hasil hasil penelitian di tingkat internasional baik melalui kerjasama dengan masyarakat global dan publikasi internasional juga menjadi perhatian utama.

FP-UB disamping diharapkan dapat mengantisipasi perkembangan paradigma baru kegiatan pertanian melalui “thinks globally act locally”, dimana sistem pertanian dan pengadaan pangan tidak dapat berkembang tanpa menghubungkan kemampuan intelektual, kreativitas dan kompetensi para pelaku dibidang pertanian, kedepan juga dituntut untuk mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan relevan dengan peningkatan produksi pangan dan serat, pemasaran hasil pertanian dan pengelolaan SDA secara berlanjut. FP-UB dimasa depan harus memberikan pendidikan mahasiswa yang dapat menangani kompleksitas dan sebagai agen perubah (agent of changes), dan seseorang yang mampu mengembangkan dirinya sebagai peserta didik yang mampu mandiri dalam belajar. Perubahan konsep pendidikan, dimana pendidikan pertanian perlu memfokuskan pembelajaran aktif dalam mengaktualiasi hubungan antara proses pembelajaran dan kerja lapangan, dapat memberikan kontribusi untuk menghadapi perubahan disektor pertanian yang semakin kompleks dan menambah tantangan FP-UB untuk melakukan pembenahan sarana dan prasarana pembelajaran yang mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, penguatan laboratorium untuk praktek mahasiswa dan pengembangan laboratorium lapangan sebagai teaching facilities. Untuk pengembangan laboratorium baik di kampus dan di lapangan perlu (1) mempertimbangkan proses pembelajaran yang berorientasi pemecahan masalah yang diikuti suatu pengujian, (2) struktur dan konsep pengembangan laboratorium untuk dapat berkontribusi secara konstruktif untuk pengembangan pertanian yang multifungsi dan meningkat kompleksitasnya di masa depan dan untuk membangun ketahanan pangan lokal, dan mendorong peran kita sebagai centre of excellence dibidang pendidikan dan penelitian. Alumni di masa depan tidak hanya ahli dalam ”subject knowledge”, mereka juga ahli bagaimana menerapkan ilmu yang memiliki kemampuan soft skill yang baik.

Page 57: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Dalam era global, dunia pendidikan dituntut untuk meningkatkan kualitas pendidikan setara dengan standard pendidikan internasional agar lulusannya mampu bersaing dengan lulusan luar negeri yang sudah maju. Dengan mengacu standard Internasional maka diharapkan kedepan terjadi sistem pertukaran mahasasiswa dan staf dosen dari perguruan tinggi di dunia dengan FP-UB. Oleh sebab itu FP-UB berusaha untuk memenuhi tantangan tersebut tahun 2010 memprogram untuk membuka kelas bahasa Inggris untuk mahasiswa S1 dan kelas berstandard internasional khusus untuk pasca sarjana. Kelas Internasional yang dimaksud adalah satuan pendidikan tingkat tinggi yang menyelenggarakan pendidikan bertaraf internasional, dimana peserta didiknya memiliki kemampuan setara dengan peserta didik satuan pendidikan internasional .

Tujuan program dukungan Fakultas Pertanian dalam akselerasi langkah Universitas Brawijaya menuju Wolrd Class Entrepreneurial University, yang ingin dicapai dan diselaraskan dengan upaya untuk merealisasi visi dan misi Fakultas Pertanian, UB tersebut adalah (1) meningkatnya kualitas SDM FP-UB sebagai unsur masyarakat ilmiah sehingga mampu berpartisipasi dalam ”linking knowlage to action” di masyarakat dan sebagai pelaku di bidang pertanian yang memiliki kemampuan intelektual, kreativitas dan kompetensi dalam pengembangan sistem pertanian tropis yang berlanjut melalui “thinks globally act locally”; (3) terselenggarakannya proses pendidikan dan penelitian yang efisien dan efekif khususnya untuk mahasiswa pasca sarjana dalam mendorong publikasi ilmiah internasional; (4) terintegrasikannya kemampuan keilmuan dosen yang diperoleh dari penelitian dalam proses pembelajaran, (5) terintegasikan kemampuan soft skill dalam proses pembelajaran dan aktivitas mahasiswa; (6) terimplementasikannya pembenahan sarana dan prasarana pembelajaran yang mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, penguatan laboratorium untuk praktek mahasiswa dan pengembangan laboratorium lapangan sebagai teaching facilities; (7) menyelenggarakan kelas bahasa Inggris untuk mahasiswa S1 dan kelas berstandard internasional untuk pasca sarjana dan (8) peningkatan mutu manajemen internal dalam mendukung terselenggarakannya intrepreneurial university. Untuk mencapai tujuan tersebut, Fakultas Pertanian, UB membuat payung kegiatan dengan judul “RENCANA FAKULTAS PERTANIAN DALAM AKSELERASI LANGKAH UNIVERSITAS BRAWIJAYA MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY”. Strategi program pengembangan unggulan yang diusulkan selain kegiatan rutin yang telah diprogramkan dalam anggaran BLU untuk tahun 2010 terdiri dari:

1. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Penelitian dosen FP-UB melalui penetapan road map dan payung penelitian, penataan fokus pengembangan keilmuan sebagai unggulan FP-UB, penguatan sumberdaya manusia dan pengembangan jejaring penelitian dengan stakeholder dalam rangka ekspose tingkat internasional di masing-masing Laboratorium, pusat kajian, unit pelaksana teknis (UPT) dan disinergikan dengan program Jurusan dan Fakultas.

2. Peningkatan Kerjasama (institutional networking), melalui perluasan hubungan dengan berbagai lembaga internasional untuk penelitian dan pendidikan,

3. Penyelenggaraan proses pendidikan dan penelitian yang efisien dan efekif khususnya untuk mahasiswa pasca sarjana dalam mendorong publikasi ilmiah internasional;

4. Pengembangan proses pembelajaran melalui peningkatan pedagogik kompetensi dosen dan implementasi konsep pembelajaran mahasiswa aktif dan membangun proses belajar mengajar efektif,

5. Penguatan implementasi Program Studi Agribisnis dan Agroekoteknologi melalui pemanfaatan teknologi informasi dalam PBM,

6. Penguatan implementasi program studi agroekoteknologi dan Agribisnis melalui pelengkapan sarana pembelajaran dan laboratorium terpadu dan pengembangan laboratorium lapangan sebagai teaching facilities.

7. Integrasi kemampuan soft skill dalam proses pembelajaran dan aktivitas mahasiswa;

Page 58: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

8. Peningkatan Mutu Manajemen Internal, melalui kegiatan perbaikan manajemen informasi ilmiah ke stakeholders dan pengembangan system informasi managemen (SIM) dalam mendukung terselenggaraknnya intrepreneurial university.

Page 59: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Lampiran 1. Luas tanah/lahan dan bangunan di Fakultas Pertanian tahun 2004-2006

No Lokasi Luas tanah (m2) Luas bangunan (m2)

    2004/05 2005/06 2006/07 2004/05 2005/06 2006/07

1Gedung Dekanat Fakultas Pertanian 589 589 589 1694 1694 1694

2Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan 580 580 580 1831 1831 1831

3 Jurusan Tanah 639 639 639 1788 1788 1788

4 Jurusan Budidaya Pertanian 671 671 671 2099 2099 2099

5 Jurusan Sosial Ekonomi 629 629 629 1177 1177 1177

6 Program Diploma III 1385 1385 1385 899 899 899

7 Pusat Kegiatan Mahasiswa 750 750 750 750 750 750

8 UPT Bahasa dan Komputer 197 197 197 394 394 394

9 Rumah kaca 450 450 450 433 433 433

10 Kebun Percobaan Cangar 100000 100000 100000 948 948 948

11 Kebun Percobaan Jatikerto 170000 170000 170000 526 526 526

12 Kebun praktikum D3 3500 3500 3500 0 0 0

13 Kebun praktikum BP 1500 1500 1500 0 0 0

14 Kebun percobaan Ngijo 0 0 10000 0 0 0

Page 60: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

15 Musholla 160 160 160 145 145 145

16 Gazebo 75 75 75 64 64 64

17 Kantin dan bursa mahasiswa 290 290 290 260 260 260

18 Lab. Bahasa Inggris, Komputer dan R. Kuliah 250 250 250 204 204 204

19 Tempat diesel 12 12 12 7 7 7

20Sekretariat bersama (Mahasiswa) 200 200 200 343 343 343

21 Lab. SDL 140 140 140 127 127 127

22 Panggung gembira 75 75 75 61 61 61

23Rekap rumah tanaman (Dharma wanita) 80 80 80 80 80 80

24 Tempat parkir 884 884 884 0 0 0

25 Garasi 140 140 140 120 120 120

  Total 283195 283195 293195 13950 13950 13950

Page 61: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Lampiran 2. Luas Ruang Perkuliahan di Fakultas Pertanian tahun 2004 - 2006

No Unit

Luas (m2)

2004/2005 2005/2006 2006/2007

Pusat Fakultas Pertanian      

1 1. FP-3.2 89.55 89.55 89.55

2 2. FP-3.3 64.8 64.8 64.8

3 3. FP-3.4 64.8 64.8 64.8

4 4. FP-3.6 89.55 89.55 89.55

Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan      

1 1. HPT-1 106.97 106.97 106.97

2 2. HPT-2 114.54 114.54 114.54

Jurusan Tanah      

1 1. Lantai 1 64.8 64.8 64.8

2 2. Lantai 2 32.4 32.4 32.4

3 3. Lantai 3 86.4 86.4 86.4

Jurusan Budidaya Pertanian      

1 1. Ruang Kuliah BP 1 Lt.III 55 55 55

Page 62: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

2 2. Ruang kuliah BP 2 LT.III 57.6 57.6 57.6

Jurusan Sosial Ekonomi      

1 1. SE-1 43.2 43.2 43.2

2 2. SE-2 64.8 64.8 64.8

Program Diploma III 450    

1 1. D-III-C1 54 54 54

2 2. D-III-C2 81 81 81

3 3. D-III-C3 54 54 54

4 4. D-III-A11 135 135 135

5 5. D-III-A12 90 90 90

6 R. Ujian 36.0 36.0 36.0

  Total 1834.41 1384.41 1384.41

Page 63: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Lampiran 3. Luas Ruang Dosen di Fakultas Pertanian Tahun 2004 - 2006

No Unit

Luas (m2)

2004/2005 2005/2006 2006/2007

1 Budidaya Pertanian 498 498 498

2 Sosial Ekonomi Pertanian 236 236 236

3 Tanah 200 200 200

4 Hama dan Penyakit Tumbuhan 179 179 179

  Jumlah 1113 1113 1113

Lampiran 4. Luas Ruang Administrasi di Fakultas Pertanian tahun 2004 – 2006

No Unit

Luas (m2)

2004/2005 2005/2006 2006/2007

1 Tanah 49.42 49.42 49.42

2 Budidaya Pertanian 46.8 46.8 46.8

3 Hama dan Penyakit Tumbuhan 29.07 29.07 29.07

4 Sosial Ekonomi Pertanian 41.85 41.85 41.85

Page 64: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

5 Diploma III 218 218 55.13

6 Pusat Fakultas Pertanian 391.36 391.36 391.36

  Jumlah 776.5 776.5 613.63

Page 65: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Lampiran 5. Luas Ruang Laboratorium di Fakultas Pertanian tahun 2004 - 2006

No Unit

Luas (m2)

2004/2005 2005/2006 2006/2007

Budidaya Pertanian 340 340 340

1 1. Laboratorium SDL (UPT Gulma & UPT Ekologi) Lt.1 108 108 108

2 2. Laboratorium Fisiologi Lt.II 45 45 45

3 3. Laboratorium Pemuliaan Lt.II 45 45 45

4 4. UPT Sentral Lt.III 63 63 63

5 5. UPT Kultur Jaringan Lt. III 55 55 55

6 6. Stasiun Klimatologi 400 400 400

7 7. Ruang Oven (UPT Ekologi) 42 42 42

8 Ruang Komputer 18 18 18

9 Screen House 180 180 180

10 Kebun Praktikum Lapangan 1500 1500 1500

Tanah      

1 Lab. Kimia Tanah 149.4 149.4 149.4

2 Lab. Fisika Tanah 88.7 88.7 88.7

3 Lab. Biologi Tanah 65 65 65

4 Lab. Pedologi, Penginderaan Jauh dan Pemetaan 115 115 115

Page 66: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

5 Lab. GIS 43.7 43.7 43.7

6 Lab. Lingkungan 65 65 65

7 Lab. Pengering 36 36 36

Hama dan Penyakit Tumbuhan      

1 Lab. Bioteknologi 56.43 56.43 56.43

2 Lab. Bakteriologi 56.43 56.43 56.43

3 Lab. Nematologi 64.8 64.8 64.8

4 Lab. Virologi 64.8 64.8 64.8

5 Lab. Entomologi 64.8 64.8 64.8

6 Lab. Mikologi 64.8 64.8 64.8

7 Lab. Pestisida 25.92 25.92 25.92

8 Lab. Umum 98.55 98.55 98.55

9 R. GC 16 16 16

10 R. Rearing 33.48 33.48 33.48

Sosial ekonomi pertanian      

1 Lab. Komputer 30 30 30

2 Ruang tunggu studio 23.13 23.13 23.13

3 Ruang studio 6.88 6.88 6.88

Page 67: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

D III pertanian      

1 Lab. Kultur jaringan 45 45 45

2 Sub Kultur Jaringan 27 27 27

3 Ruang studio landskap 135 135 135

4 Unit Agribisnis 69 69 69

5 Perpustakaan 55.5 55.5 55.5

6 Screen house 264 264 264

7 Gazebo kebun 25 25 25

8 R. Himpunan mahasiswa 40 40 40

9 R. Produksi agribis 36 36 36

10 Gazebo di kampus 18 18 18

  Total 4679.31 4679.31 4679.31

Page 68: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Lampiran 6. Luas Ruang Perpustakaan / Koleksi buku di Fakultas Pertanian tahun 2004 – 2006

No Unit

Luas (m2)

2004/2005 2005/2006 2006/2007

1 Budidaya Pertanian 57.6 57.6 57.6

2 Tanah 42.21 42.21 42.21

3 Sosial Ekonomi Pertanian 18.81 18.81 18.81

4 Hama dan Penyakit Tumbuhan 26.36 26.36 26.36

5 Diploma III 66 66 66

  Total 210.98 210.98 210.98

Page 69: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Lampiran 7. Kriteria kelas internasional berdasarkan hasil evaluasi external

INTERNATIONAL QUALITY

(results of a brief survey)

Do I know the University?

How well-known is it? Have I ever heard about it?

Do they have long lifetime-international research cooperation?

What projects are currently going on?

Who are the Prof’s?

How well-known are the “Prof’s”?

How expert are they?

What researches, projects, publications, had been they doing? With what institution/whom?

How many & from where are their students?

What is the program?

What will I get from there? (competency)

(can I get it from somewhere else?)

Is it well structured?

Do they have facilities which I need?

Research equipments … field …..

69

Page 70: Pendahuluan · Web viewHal ini mengingat tujuan KBK adalah (1) Menguasai ilmu dan keterampilan (to know), (2) Mampu berkarya (to do), (3) Bersikap dan berperilaku dalam berkarya sehingga

AKSELERASI LANGKAH FP-UB MENUJU WORLD CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY’, 2009

Internet facilities

Research publications/data

Easy access …

How much do I need to study there?

How expensive?

Compared to other university? Other country? Expected output?

70