doc1
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan suatu alat yang sangat penting bagi para
pimpinan perusahaan untuk memperoleh informasi-informasi tentang posisi
keuangan perusahaan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan selama
periode tertentu. Selain itu laporan tersebut yang untuk mendukung tujuan utama
dari laporan keuangan adalah untuk mengetahui posisi perkembangan keuangan
dan operasional di suatu perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu
dianalisa dan diinterpretasikan agar dapat diketahui tentang kinerja suatu
perusahaan sehingga planning perusahaan terjadi.
Perkembangan serta kemajuan perusahaan dapat dilihat atau dinilai dari
laporan keuangan yang dihasilkan oleh pihak manajemen perusahaan yang
merupakan alat penyedia informasi keuangan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan, baik pihak intern maupun ekstern untuk menilai posisi keuangan
yang berhubungan dengan kegiatan operasional dan keuangan dari aktivitas
normal perusahaan serta pedoman dalam pengambilan suatu keputusan. Menurut
Munawir (2004:31) laporan keuangan atau data perusahaan akan lebih berarti bagi
pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua
periode atau lebih, dan dianalisa lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang
1
2
dapat mendukung keputusan yang akan diambil, serta dapat mengetahui gambaran
tentang keuangan perusahaan. Dalam hal ini, yaitu koperasi.
Koperasi dalam perekonomian dunia dianggap unik karena mempunyai
bentuk dan semangat yang berbeda dengan usaha bisnis yang lainnya, seperti
Perseroan Terbatas, CV, Firma dan berbagai bentuk usaha yang lain. Sektor
koperasi diharapkan menjadi suatu wadah perekonomian rakyat yang berasaskan
kekeluargaan dan gotongroyong, yang merupakan ciri khas dari tata kehidupan
bangsa Indonesia. Dalam tata kehidupan ekonomi Indonesia, diharapkan koperasi
dapat berkembang sebagai badan usaha yang sehat serta menjadi soko guru
perekonomian nasional dan mampu berperan sebagai wahana perekonomian
rakyat.
Menurut Undang-Undang No.25 Tahun 1992 tentang perkoperasian Bab 1
Pasal 1, pengertian koperasi adalah “ Badan usaha yang beranggotakan orang
seorang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
asas kekeluargaan ”.
Laporan keuangan koperasi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi
untuk memperoleh informasi mengenai posisi keuangan dan hasil yang telah
dicapai oleh suatu koperasi. Kondisi keuangan koperasi akan tergambar dalam
laporan keuangan, dari neraca dan laporan sisa hasil usaha serta laporan-laporan
keuangan lainnya. Dengan mengadakan analisis terhadap neraca akan diperoleh
gambaran tentang posisi keuangan, sedangkan analisis terhadap sisa hasil usaha
akan memberikan gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha koperasi.
25
Tujuan utama dari usaha koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Untuk tujuan tersebut
tercapai berbagai usaha yang dilakukan suatu koperasi agar bermanfaat dan
menguntungkan para anggotanya. Seiring dengan semakin berkembangnya
kegiatan usaha koperasi, maka banyak pihak yang menuntut agar pengelolaan
koperasi secara professional. Pengelolaan secara professional memerlukan adanya
sistem pertanggungjawaban yang baik serta penyajian informasi yang relevan dan
dapat diandalkan guna perencanaan, pengendalian, maupun dalam pengambilan
keputusan. Informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan di
dalam pengambilan keputusan dapat diperoleh melalui informasi yang disajikan
oleh pihak manajemen dalam laporan keuangan koperasi, melalui laporan
keuangan tersebut akan diketahui posisi keuangan koperasi serta hasil-hasil yang
telah dicapai, agar dapat memberikan informasi keuangan yang wajar yang
dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan,
Berkaitan dengan hal diatas, maka untuk mengetahui sekaligus menilai
laporan keuangan pada koperasi tersebut digunakan teknik analisis ratio terhadap
laporan keuangan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengidentifikasikan
setiap kelemahan dari keadaan keuangan yang dapat menimbulkan masalah
dimasa yang akan datang, sehingga dapat diperbaiki dan disampaikan oleh pihak
luar untuk menentukan tingkat kredibilitas atau potensi investasi. Juga analisa
laporan keuangan pada prinsipnya, karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas
dan tingkat resiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Faktor yang paling
2
utama dan perlu diperhatikan adalah masalah likuiditas, solvabilitas, dan
rentabilitas.
Rasio keuangan merupakan salah satu bentuk informasi akuntansi yang penting
dalam proses penilaian kinerja keuangan, sehingga dengan rasio keuangan
tersebut dapat mengungkapkan kondisi keuangan suatu perusahaan maupun
kinerja yang telah dicapai perusahaan untuk suatu periode tertentu.
Primer Koperasi Angkatan Laut (PRIMKOPAL) Kota Bengkulu bergerak
dibidang usaha simpan pinjam dan usaha toko, dimana pada akhir periode
akuntansi Primer Koperasi Angkatan Laut (PRIMKOPAL) Kota Bengkulu
melakukan perhitungan terhadap laporan keuangan koperasi. Dalam melakukan
perhitungan laporan keuangan Primer Koperasi Angkatan Laut (PRIMKOPAL)
Kota Bengkulu, tidak melakukan analisis terhadap laporan keuangan. Mengingat
koperasi tidak melakukan analisis, maka penulis tertarik melakukan analisis
terhadap laporan keuangan koperasi.
Tujuan dari analisis laporan keuangan ini adalah untuk memperoleh
informasi data yang akan mendukung keputusan yang akan diambil serta dapat
mengetahui posisi keuangan koperasi dan kemampuan koperasi dalam
menghasilkan keuntungan dalam periode waktu tertentu yang dilihat dari tingkat
likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas. Adapun laporan keuangan yang akan
digunakan sebagai alat untuk menganalisa laporan keuangan koperasi adalah
laporan sisa hasil usaha dan neraca. Hasil dari analisis laporan keuangan koperasi
ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan serta masalah-masalah keuangan
dalam pencapaian tujuan koperasi.
25
Dalam hal ini pada Primer Koperasi Angkatan Laut (PRIMKOPAL) Kota
Bengkulu yang bergerak pada bidang unit simpan pinjam dan unit toko. Dari
kedua bidang tersebut, penulis hanya memfokuskan pada unit toko yang
menyediakan kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat pada umumnya dan
para anggota pada khususnya.
Melihat pentingnya analisis laporan keuangan yang dapat ditinjau dari
tingkat likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas pada Primer Koperasi Angkatan
Laut (PRIMKOPAL) Kota Bengkulu maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul : “ Analisis Laporan Keuangan Pada Primer Koperasi
Angkatan Laut (PRIMKOPAL) Kota Bengkulu ’’
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini berfokus pada
permasalahan yaitu:
1. Bagaimana laporan keuangan pada Primer Koperasi Angkatan Laut
(PRIMKOPAL) Kota Bengkulu periode 2009-2010 ditinjau dari ratio
likuiditas?
2. Bagaimana laporan keuangan pada Primer Koperasi Angkatan Laut
(PRIMKOPAL) Kota Bengkulu periode 2009-2010 ditinjau dari ratio
solvabilitas ?
3. Bagaimana laporan keuangan pada Primer Koperasi Angkatan Laut
(PRIMKOPAL) Kota Bengkulu periode 2009-2010 ditinjau dari ratio
rentabilitas ?
2
C. Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak menyimpang dari pokok masalah
maka peneliti membatasi permasalahan pada analisis rasio dengan menggunakan
ratio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas dan masing-masing dibatasi dengan
menggunakan dua rumus, yaitu menggunakan ratio likuiditas dengan rumus ratio
lancar (current ratio) dan ratio cepat (quick ratio), ratio solvabilitas dengan rumus
ratio antara hutang dengan aktiva dan ratio hutang dengan modal sendiri, serta
ratio rentabilitas dengan menggunakan rumus ratio laba usaha (Profit Margin) dan
gross margin ratio. Penelitian ini dilakukan terhadap neraca dan laporan sisa hasil
usaha pada tahun 2009 dan 2010 pada Primer Koperasi Angkatan Laut
(PRIMKOPAL) Kota Bengkulu yang difokuskan pada unit toko.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui laporan keuangan pada Primer Koperasi Angkatan Laut
(PRIMKOPAL) Kota Bengkulu periode 2009-2010 ditinjau dari ratio
likuiditas.
2. Untuk mengetahui laporan keuangan pada Primer Koperasi Angkatan Laut
(PRIMKOPAL) Kota Bengkulu periode 2009-2010 ditinjau dari ratio
solvabilitas.
3. Untuk mengetahui laporan keuangan pada Primer Koperasi Angkatan Laut
(PRIMKOPAL) Kota Bengkulu periode 2009-2010 ditinjau dari ratio
rentabilitas.
25
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu:
1. Bagi koperasi
Sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen dalam hal ini adalah Primer
Koperasi Angkatan Laut (PRIMKOPAL) Kota Bengkulu, sebagai bahan
pengambilan keputusan pada masa yang akan datang.
2. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam bidang penelitian
dan juga merupakan penerapan dari teori-teori serta pengetahuan yang telah
diterima dan dipelajari selama ini.
3. Bagi pembaca
Menambah pengetahuan pembaca tentang analisis laporan keuangan pada
koperasi primer dan dapat juga dijadikan sebagai bahan referensi bagi penulis
selanjutnya pada permasalahan yang sama.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan alat penting untuk memperoleh informasi
sehubungan dengan posisi laporan keuangan dan hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan yang bersangkutan dalam hal ini yaitu koperasi. Namun, suatu laporan
keuangan belumlah dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan yang baik dalam
menentukan keputusan apakah perusahaan yang bersangkutan layak menerima
pinjaman atau tidak, sebab laporan keuangan hanya menampilkan transaksi-
transaksi yang terjadi di dalam aktivitas perusahaan.
Laporan keuangan yang dibuat oleh bagian akunting secara periodik,
biasanya telah mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) dan berlaku secara umum. Artinya, setiap perusahaan wajib
mengikuti kaidah atau aturan. Namun demikian, bagi perusahaan publik, laporan
keuangan ini harus diaudit oleh akuntan publik untuk menjamin konsistensi sistem
yang digunakan sehingga perkembangan kinerja perusahaan relative lebih
mencerminkan kondisi sebenarnya.
Menurut Baridwan (2000:17) Laporan keuangan adalah ringkasan dari
suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi
keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan
25
ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-
tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan.
Sedangkan Bastian (2007:63) mengungkapkan laporan keuangan adalah
hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan.
Menurut Myer dalam bukunya Financial Statements Analysis mengatakan
bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah : “Dua daftar yang
disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu
adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar
rugi-laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-
perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba
yang tidak dibagikan (laba ditahan)”.
Dalam Munawir (2007:5) Laporan keuangan yang disusun oleh
manajemen biasanya terdiri dari :
a. Neraca, yaitu laporan yang menunjukkan atau menggambarkan jumlah
aktiva, hutang, dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
b. Laporan rugi-laba, yaitu laporan yang menunjukkan hasil-hasil yang
telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode
tertentu.
c. Laporan perubahan modal, yaitu laporan yang menunjukkan sumber dan
penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal
perusahaan.
2
Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa laporan keuangan suatu
perusahaan itu adalah media komunikasi dan pertanggungjawaban antara
perusahaan dan para pemilik lainnya yang merupakan dua faktor yang meliputi
neraca dan laporan laba rugi.
Analisis keuangan sangat bergantung pada informasi yang diberikan oleh
laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan merupakan salah
satu sumber informasi yang penting disamping informasi yang lain seperti
informasi industry, kondisi perekonomian, pangsa perusahaan, kualitas
manajemen dan lainnya.
Laporan keuangan merupakan bagian dari pertanggungjawaban pengurus
koperasi tentang kehidupan koperasi, adapun pemakai utama dari laporan
keuangan koperasi adalah para anggota koperasi itu sendiri beserta para pejabat
koperasi. Pemakai lainnya yang mempunyai kepentingan terhadap koperasi
diantaranya calon anggota koperasi, bank, kreditur, dan kantor pajak.
Amin Wijaya Tunggal (2000:25) Kepentingan utama laporan keuangan
koperasi terutama adalah :
1. Menilai pertanggungjawaban pengurus.
2. Menilai prestasi pengurus.
3. Menilai manfaat yang diberikan koperasi terhadap anggotanya.
4. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jumlah sumberdaya,
karya dan jasa yang akan diberikan kepada koperasi.
B. Tujuan dan Karakteristik Laporan Keuangan
25
Adapun tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi
keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu
perusahaan. Selain itu tujuan pelaporan keuangan adalah untuk memberikan:
1. Informasi yang berguna dalam keputusan investasi dan kredit.
2. Informasi yang berguna untuk menilai prospek arus kas.
3. Informasi mengenai sumber daya perusahaan dan perubahan dalam
sumber daya tersebut.
Baridwan (2000:4) menyatakan tujuan umum laporan keuangan dapat
dinyatakan sebagai berikut:
1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai
sumber-sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan
dalam sumber-sumber ekonomi neto (sumber dikurangi kewajiban) suatu
perusahaan yang timbul dari aktivitas-aktivitas usaha dalam rangka
memperoleh laba.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan didalam mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan
laba.
4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam
sumber-sumber ekonomi dan kewajiban, seperti informasi mengenai
aktivitas pembelanjaan dan penanaman.
5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan
dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemaki laporan,
2
seperti informasi mengenai kebijaksanaan akuntansi yang dianut
perusahaan.
Karakteristik laporan keuangan yaitu bersifat semua catatan masa lalu
(historis) atau masa berjalan yang bersangkutan dengan laporan keuangan suatu
perusahaan, baik itu dari fakta-fakta yang ada dari catatan akuntansi, prosedur-
prosedur dari prinsip-prinsip akuntansi, serta kemampuan dari akuntan dalam
perusahaan tersebut.
Menurut Munawir (2007:6) laporan keuangan adalah bersifat historis
serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report laporan keuangan terdiri data-
data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara lain :
1. Fakta yang telah dicatat (recorded fact)
2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi ( accounting
convention and postulate)
3. Pendapat pribadi (personal Judgment)
C. Pihak-Pihak yang Berkepentingan terhadap Laporan Keuangan
Menurut Munawir (2007:2) pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah: para pemilik
perusahaan, manager perusahaan yang bersangkutan, para kreditur, bankers, para
investor dan pemerintah dimana perusahaan tersebut berdomisili, buruh serta
pihak-pihak lainnya.
Pihak-pihak yang tersebut diatas, berkepentingan terhadap laporan
keuangan karena mereka ingin mengetahui perkembangan posisi keuangan suatu
25
perusahaan untuk mengambil suatu keputusan tertentu sesuai dengan posisi
mereka masing-masing.
D. Susunan Laporan Keuangan
Sebelum menganalisa dan menafsirkan laporan keuangan, seseorang
penganalisa harus mengetahui dahulu pengertian dan bentuk-bentuk laporan
keuangan.
1. Neraca
Neraca adalah laporan secara sistematis tentang posisi keuangan suatu
perusahaan yang meliputi harta (assets), kewajiban (liability), dan modal pada
saat tertentu.
Neraca merupakan ringkasan posisi kekayaan perusahaan pada saat tertentu.
Neraca berisi asset atau kekayaan yang dimiliki perusahaan dan sumber dana
untuk membiayai asset tersebut, yang berasal dari pihak luar perusahaan (disebut
kewajiban/liabilities) dan dari pemegang saham perusahaan (disebut
modal/equity).
Dalam bukunya Bastian menyatakan (2007:63) neraca merupakan laporan
yang memberikan gambaran utuh dari suatu entitas pada suatu titik waktu.
Dengan demikian neraca terdiri dari tiga komponen yaitu:
a. Aktiva
Aktiva yaitu semua milik (kekayaan) dari suatu perusahaan yang
dapat dinilai dengan uang, baik yang berwujud maupun yang tidak
berwujud. Harta digolongkan menjadi dua bagian yaitu aktiva lancar
2
yang merupakan aktiva yang dapat dijadikan uang dalam waktu paling
lama satu tahun atau pada periode berjalan tersebut dan aktiva tetap
yang merupakan aktiva yang mempunyai umur yang lama atau lebih
dari satu tahun.
Lili Sadeli (2006:20) menyatakan pengertian aktiva adalah jumlah
harta atau kekayaan yang dimiliki perusahaan.
Sedangkan menurut Munawir (2007:14) dalam pengertian aktiva tidak
terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi juga
termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan (deffered
charges) atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan
yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya (intangible
assets) misalnya goodwill, hak paten, hak menerbitkan dan sebagainya.
Aktiva dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:
1. Aktiva Lancar
2. Aktiva Tetap
3. Aktiva Tak Berwujud
4. Aktiva Lainnya
b. Hutang
Hutang yaitu hutang perusahaan kepada pihak lain pada suatu saat
tertentu. Hutang digolongkan menjadi dua bagian yaitu hutang jangka
pendek (hutang lancar) dan hutang jangka panjang.
25
Menurut Keown J.Arthur, dkk. (2004:37) hutang adalah uang yang
telah dipinjam dan harus dibayar kembali pada tanggal yang telah
ditentukan.
Sedangkan menurut Munawir (2004:18) hutang adalah semua
kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum
terpenuhi, di mana hutang ini merupakan sumber dana atau modal
perusahaan yang berasal dari kreditor.
c. Modal
Modal adalah hak milik pemilik perusahaan, yang terdiri dari
modal, tambahan modal disetor dan laba ditahan.
Bastian (2007:73) modal adalah hak residual atas aktiva entitas
setelah dikurang semua kewajiban.
Menurut Jusuf Haryono (2003:23) modal pada hakikatnya
merupakan hak pemilik perusahaan atau kekayaan (aktiva) perusahaan.
Besarnya hak pemilik sama dengan aktiva bersih perusahaan, yaitu
selisih antara aktiva dengan kewajiban
2. Laporan Laba/Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan atau ringkasan kegiatan operasi
perusahaan selama satu periode, umumnya adalah satu tahun dan berakhir 31
Desember xx. Untuk kepentingan terbatas, misalnya pada perusahaan publik,
perusahaan dapat mengeluarkan laporan untuk 3 bulan, 6 bulan, atau 9 bulan.
2
Laporan laba rugi menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada
periode akuntansi, apakah dalam posisi laba atau rugi, dengan adanya laporan
laba/rugi maka pihak perusahaan dapat mengambil suatu keputusan.
Selanjutnya Munawir (2004:26) menyatakan pengertian laporan rugi/laba
yaitu suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi-laba yang
diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan rugi/laba adalah
suatu daftar yang memuat ikhtisar tentang penghasilan, biaya, serta hasil neto
suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, misalnya untuk satu bulan atau satu
tahun. Lili Sadeli (2006:24)
3. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal merupakan gambaran perubahan modal suatu
perusahaan akibat dari hasil operasi perusahaan.
Laporan perubahan modal menunjukkan laba yang diperoleh perusahaan
dan deviden yang dibayarkan selama satu periode sehingga menyebabkan
perubahan laba ditahan.
Menurut Jusuf Haryono (2003:25) hasil operasi perusahaan yang berupa
laba atau rugi akan berpengaruh terhadap modal pemilik. Sebaliknya jika
perusahaan menderita rugi, maka modal pemilik menjadi berkurang.
Sedangkan Baridwan (2000:18) menyatakan laporan perubahan modal
yaitu laporan yang menunjukkan sebab-sebab perubahan modal dari jumlah pada
awal periode menjadi modal pada akhir periode.
E. Tujuan Analisa Laporan Keuangan
25
Analisa daftar-daftar keuangan dari suatu perusahaan biasanya mempunyai
tujuan untuk membentuk suatu pendapat tentang kondisi keuangan dari
perusahaan itu.
Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa laporan keuangan berfungsi
sebagai alat pemberi informasi mengenai posisi keuangan suatu perusahaan bagi
pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan menganalisa kita akan dapatkan suatu
informasi yang lebih akurat yang nantinya akan berpengaruh terhadap proses
pengambilan keputusan.
Analisa laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi secara
rinci tentang apa yang telah dilakukan perusahaan dalam hal ini berkaitan dengan
keuangan suatu koperasi.
Analisa laporan keuangan juga bertujuan untuk mengadakan penilaian atas
keadaan keuangan dan potensi dari kemajuan suatu perusahaanyang mempelajari
angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan.
Menurut Munawir (2004:34) laporan keuangan suatu perusahaan perlu
dianalisa karena dengan analisa tersebut akan diperoleh semua jawaban yang
berhubungan dengan masalah posisi keuangan dan hasil-hasil yang dicapai oleh
perusahaan yang bersangkutan.
F. Analisis Ratio
Secara periodik, perusahaan mengeluarkan laporan keuangan yang dibuat
oleh bagian akunting dan diberikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan,
misalnya pemerintah, kreditur, pemilik perusahaan dan pihak manajemen sendiri.
2
Selanjutnya pihak-pihak tersebut akan melakukan pengolahan data dengan
melakukan perhitungan lebih lanjut untuk mengetahui apakah perusahaan telah
mencapai standar kinerja yang dipersyaratkan atau belum. Biasanya alat yang
digunakan untuk mengukur standar pencapaian kinerja perusahaan adalah ratio
keuangan. Tentu saja ratio keuangan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan
masing-masing pihak tersebut.
Analisa laporan keuangan khususnya mencurahkan perhatian pada
perhitungan ratio agar dapat mengevaluasi keadaan keuangannya pada masa lalu,
sekarang dan memproyeksikan hasil yang akan datang.
Kegunaan analisa ratio pada dasarnya tidak hanya berguna bagi
kepentingan intern perusahaan melainkan juga bagi ekstern, dalam hal ini adalah
calon investor atau kreditur yang menanamkan dana mereka dalam perusahaan
melalui pasar modal dengan cara membeli saham perusahaan.
Menurut Munawir (2004:64) ratio menggambarkan suatu hubungan atau
perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan
jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa ratio ini akan
dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik
buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka
ratio tersebut dibandingkan dengan angka ratio pembanding yang digunakan
sebagai standar.
Menurut Keown J.Arthur , dkk. (2004:70) ratio keuangan adalah penulisan
ulang data akuntansi ke dalam bentuk perbandingan dalam rangka
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan.
25
G. Macam-Macam Analisis Ratio
Menurut Munawir (2004:69) tujuan tiap penganalisa pada umumnya
adalah untuk mengetahui tingkat rentabilitas, solvabilitas, dan likwiditas dari
perusahaan yang bersangkutan, oleh karena itu angka-angka ratio pada dasarnya
juga dapat digolongkan antara (1) ratio-ratio likwiditas, (2) ratio-ratio solvabilitas,
(3) ratio-ratio rentabilitas dan ratio-ratio lain yang sesuai dengan kebutuhan
penganalisa misalnya ratio-ratio aktivitas.
1. Ratio Likuiditas
Menurut Kieso (1995:334) ratio likuiditas yaitu mengukur kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya.
Ratio likuiditas merupakan salah satu ratio yang digunakan perusahaan
untuk melihat apakah perusahaan setiap saat dapat memenuhi
pembayaran-pembayaran yang diperlukan untuk kelancaran jalannya
perusahaan. Salah satu cara menghitung ratio likuiditas yaitu dengan cara
membagikan jumlah harta lancar dari sebuah perusahaan dengan jumlah
hutang lancar.
Dalam buku Bambang Riyanto dapat disimpulkan bahwa pada umumnya
likuiditas terbagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Likuiditas badan usaha, yaitu kemampuan usaha untuk dapat
memenuhi kewajiban finansialnya pada saat ditagih
2
b. Likuiditas perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan yang
dihubungkan dengan kewajiban finansialnya untuk menyelenggarakan
proses produksi
Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat pada
waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid dan sebaliknya apabila
perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat ditagih berarti
perusahaan tersebut dalam keadaan tidak likuid. Ada beberapa ratio yang
digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas yang dijabarkan oleh Munawir
(2004:104) yaitu:
1. Ratio lancar (Current Ratio)
Ratio lancar adalah ratio perbandingan antara aktiva lancar dengan
hutang lancar. Untuk menghitung besarnya current ratio ini dapat
dilakukan dengan cara membagi jumlah aktiva lancar dengan utang
lancar, dengan rumus :
Ratio Lancar =Aktiva Lancar
Hutang Lancarx100 %
Current ratio mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka
pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya (aktiva yang akan
berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun)
2. Ratio Cepat (Quick Ratio)
Adalah perbandingan antara aktiva lancar dikurangi persediaan
dibandingkan dengan hutang lancar. Ratio ini juga disebut Acid Test
Ratio. Dengan rumus :
25
Ratio Cepat = Kas+Bank
Hutang Lancarx100 %
Ratio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk melunasi
kewajiban-kewajibannya tanpa memperhitungkan persediaan dengan
adanya sifat persediaan yang relative lama untuk dicairkan menjadi uang.
2. Ratio Solvabilitas
Menurut Munawir (2004:81) ratio pengukuran solvabilitas yaitu untuk
menganalisa posisi keuangan jangka panjang dan hasil operasinya.
Ratio solvabilitas digunakan untuk menganalisis laporan keuangan,
dalam hal ini posisi keuangan jangka panjang. Sehingga dapat diketahui
apakah posisi keuangan jangka panjang menunjukkan gejala kenaikan,
yang tercermin dengan kemampuan perusahaan untuk berkembang.
Ada beberapa macam ratio yang digunakan untuk megukur tingkat
solvabilitas yang dijabarkan oleh Munawir (2004:104) yaitu :
1. Ratio antara hutang dengan aktiva
Ratio Antara Hutang Dengan Aktiva = Jumlah HutangJumlah Aktiva
x 100 %
Ratio ini menunjukkan seberapa besarnya kekayaan perusahaan
(aktiva) dibiayai dengan modal sendiri, ratio ini juga
menggambarkan tingkat solvabilitas perusahaan bila dianggap
bahwa semua aktiva bisa direalisir sesuai dengan yang dilaporkan
dalam neraca
2. Ratio hutang dengan modal sendiri
2
Ratio ini memberikan gambaran bagian dari modal sendiri yang
diajdikan jaminan untuk keseluruhan hutang, dalam rumus :
Ratio Antara Hutang Dengan Modal Sendiri=
JumlahHutangJumlah Modal Sendiri
x 100 %
3. Ratio Rentabilitas
Menurut Kieso (1995:34) ratio profitabilitas atau ratio rentabilitas
yaitu ratio untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dari
suatu perusahaan atau devisi tertentu untuk suatu periode waktu tertentu.
Dalam hal ini, ratio rentabilitas atau profitabilitas yaitu ratio yang
digunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan apakah perusahaan
itu memperoleh keuntungan. Ratio rentabilitas juga menunjukkan
seberapa baik perusahaan telah beroperasi selama satu tahun atau satu
periode akuntansi.
Ada beberapa cara untuk menghitung profitabilitas menurut Munawir
(2004:104) yaitu :
1. Ratio Laba Usaha (Profit Margin)
Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Ratio ini
bisa diinterprestasikan sebagai kemampuan perusahaan menekan
biaya-biaya di perusahaan pada periode tertentu. Ratio profit
Margin bisa dihitung sebagai berikut :
25
Ratio Laba Usaha = Laba BersihPendapatan
x100 %
2. Gross Margin ratio
Adalah ratio yang digunakan perusahaan untuk mengukur
kemampuan apakah perusahaan itu memperoleh keuntungan atau
tidak, adapun rumusnya yaitu :
Gross Margin Ratio = Laba KotorPenjualan
x100 %
H. Pengertian Koperasi
Koperasi yaitu perkumpulan atau organisasi yang beranggotakan orang-
orang yang secara sukarela bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan
berdasarkan asas kekeluargaan, dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
para anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Hal ini diperkuat oleh pasal 1 UU No.25 tahun 1992 yang menyatakan
bahwa “ Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus gerakan ekonomi yang berdasarkan asas kekeluargaan”.
Menurut Sudarsono dan Edilius (2005:1) koperasi adalah lembaga ekonomi
modern yang mempunyai tujuan, mempunyai sistem pengelolaan, mempunyai
tertib organisasi (mempunyai rules dan regulations) bahkan mempunyai asas dan
sendi-sendi dasar.
J. Jenis-Jenis Koperasi
2
Menurut sifat usahanya, koperasi dibagi menjadi 5 golongan yaitu;
1. Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri
dari tiap-tiap orang yang mempunyai kepentingan langsung dalam
lapangan konsumsi dan menyediakan barang-barang konsumsi
2. Koperasi Produksi adalah koperasi yang bergerak dalam kegiatan
ekonomi pembuatan dan penjualan barang-barang baik yang dilakukan
oleh koperasi sebagai organisasi maupun orang-orang anggota koperasi.
3. Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang
bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-
tabungan para anggota secara teratur dan terus menerus untuk kemudian
dipinjamkan kepada para anggota dengan cara mudah, murah, cepat dan
tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan.
4. Koperasi Jasa adalah koperasi yang berusaha di bidang penyediaan jasa
tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum.
5. Koperasi serba usaha yaitu koperasi yang menyelenggarakan usaha
lebih dari satu macam kebutuhanekonomi atau kepentingan ekonomi
para anggotanya.
Menurut jenjang hierarki organisasinya, koperasi dapat dibagi dua yaitu:
1. Koperasi Primer, ialah koperasi yang anggotanya adalah orang-orang
yang memiliki kesamaan kepentingan ekonomi dan melakukan kegiatan
usaha yang langsung melayani para anggotanya tersebut.
2. Koperasi Sekunder, yaitu koperasi yang beranggotakan badan-badan
hukum koperasi karena kesamaan kepentingan ekonomis mereka
25
berfederasi (bergabung) untuk tujuan efisiensi dan kelayakan ekonomis
dalam rangka melayani para anggotanya.
H. Kerangka Analisis
Kerangka analisis dibawah ini menjelaskan tentang laporan keuangan Primer
Koperasi Angkatan Laut (PRIMKOPAL) Kota Bengkulu. Laporan keuangan
tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis ratio, yaitu analisis ratio
likuiditas yang dapat mengukur kemampuan Primer Koperasi Angkatan Laut
(PRIMKOPAL) Kota Bengkulu dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya dan analisis ratio solvabilitas yang dapat menganalisa posisi keuangan
jangka panjang Primer Koperasi Angkatan Laut (PRIMKOPAL) Kota Bengkulu,
serta analisis ratio rentabilitas yang dapat mengukur laba yang diperoleh dari
modal yang digunakan pada Primer Koperasi Angkatan Laut (PRIMKOPAL)
Kota Bengkulu.
Gambar 2.1 Kerangka Analisis Penelitian Analisis Laporan Keuangan Pada
Primer Koperasi Angkatan Laut (PRIMKOPAL) Kota Bengkulu
Ratio Likuiditas
Ratio Solvabilitas
Ratio Rentabilitas
Laporan Keuangan Primer Koperasi Angkatan Laut
(PRIMKOPAL) Kota Bengkulu
2