file · web viewdi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai...

36
TUGAS MANDIRI PENGANTAR MANAGEMENT BISNIS Koperasi Sebagai Badan Usaha Nama : Astuanna Sigalingging NPM : 130910195 Kode Kelas : 131-MN003-M15 Dosen : Hielvita Ludiya, SE, MM. i

Upload: doxuyen

Post on 01-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewDi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi

TUGAS MANDIRI

PENGANTAR MANAGEMENT BISNIS

Koperasi Sebagai Badan Usaha

Nama : Astuanna SigalinggingNPM : 130910195Kode Kelas : 131-MN003-M15Dosen : Hielvita Ludiya, SE, MM.

FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PUTRA BATAM

2013

i

Page 2: file · Web viewDi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan YME, atas limpahan rahmat, taufik dan

hidayah-Nya telah memberikan petunjuk, kesehatan, kesempatan dan kekuatan

kepada penulis sehingga dapat menyajikan Makalah yang berjudul “Koperasi

sebagai badan usaha”. Di dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang

disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi yang

telah disesuaikan khususnya mata kuliah “Pengantar Managemen Bisnis”.

Harapan penulis bahwa makalah ini dapat membantu para mahasiswa dan tim

pengajar dalam kegiatan perkuliahan.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen mata kuliah

atas bimbingan dan pengarahannya selama penyusunan makalah ini serta pihak-

pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per satu. Disadari

bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki penyusun, walaupun

telah dikerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti, tetapi masih dirasakan

banyak kekurangtepatan, Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Batam, Desember 2013

Astuanna Sigalingging

ii

Page 3: file · Web viewDi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................ 1

C. Tujuan............................................................................................... 1

D. Manfaat............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Badan Usaha..................................................................................... 3

B. Bentuk-Bentuk Badan Usaha........................................................... 5

1. Badan Usaha Milik Swasta....................................................... 5

2. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)....................................... 9

C. Koperasi sebagai Badan Usaha........................................................ 11

D. Jenis-jenis Koperasi.......................................................................... 15

E. Perbedaan Badan Usaha Koperasi dengan Badan Usah Lainnya... . 19

BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan....................................................................................... 20

B. Saran................................................................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 21

iii

Page 4: file · Web viewDi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Koperasi merupakan organisasi yang berbentuk badan usaha, yang di

dalamnya tidak hanya bertujuan untuk mencari laba melainkan kegiatan

koperasi diharapkan untuk meningkatkan aktivitas dan kesejahteraan ekonomi

anggotanya, dengan jalan menjalankan usaha bersama, untuk kepentingan

bersama, diurus secara kekeluargaan sehingga memberikan dasar bekerja

yang saling menguntungkan.

Koperasi sebagai lembaga ekonomi yang dibentuk dari, oleh dan

untuk anggota diharapkan dapat memberikan peluang pengembangan usaha

para anggota pada khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya didalam

rangka meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.

Koperasi adalah badan usaha, maka perlu dibahas mengenai

pengertian badan usaha, bagaimana koperasi sebagai badan usaha, dan

perbedaan badan usaha koperasi dengan badan usaha lainnya yang non-

koperasi.

B. RumusanMasalah

Dengan melihat latar belakang di atas, maka timbul masalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan koperasi?

2. Apa pengertian badan usaha?

3. Bagaimana koperasi sebagai badan usaha?

4. Apa saja yang membedakan badan usaha koperasi dengan badan usaha

lainnya?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah :

1. Mengetahui apa itu koperasi.

2. Mengetahui arti badan usaha.

1

Page 5: file · Web viewDi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi

3. Memahami koperasi sebagai badan usaha.

4. Mengetahui hal – hal yang membedakan badan usaha koperasi dengan

badan usaha lainnya.

D. Manfaat Penulisan

Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat berupa :

1. Pengetahuan tentang kredit macet dan penyelesaiannya.

2. Wawasan dan pengalaman dalam penyusunan makalah.

3. Bahan wacana bagi para pembaca.

2

Page 6: file · Web viewDi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi

BAB IIPEMBAHASAN

A. Badan Usaha

Dalam beroperasi, perusahaan haruslah memiliki badan hukum

tertentu agar perusahaan tersebut memiliki legalitas untuk menjalankan

kegiatannya. Keberadaan badan hukum perusahaan akan melindungi

perusahaan dari segala tuntutan akibat aktivitas yang dijalankannya. Karena

badan hukum perusahaan memberikan kepastian berusaha, sehingga

kekhawatiran atas pelanggaran hukum akan terhindar, mengingat badan

hukum perusahaan memiliki rambu-rambu yang harus dipatuhi. Dengan

memiliki badan hukum, maka perusahaan akan memenuhi kewajiban dan hak

terhadap berbagai pihak yang berkaitan dengan perusahaan, baik yang ada di

dalam maupun di luar perusahaan.

Pendirian suatu badan hukum perusahaan haruslah memenuhi

persyaratan yang telah ditetapkan. Ada beberapa faktor untuk memilih badan

usaha yang akan dijalankan. Dalam praktiknya, pertimbangan utama

pemilihan bentuk badan hukum perusahaan antara lain:

1. Keluwesan untuk beraktivitas

Pertimbangan tentang luasnya bidang usaha yang akan dimasuki oleh

pemilik, misalnya tanpa dibatasi oleh modal, wilayah, atau batasan

lainnya. Pertimbangan keluwesan beraktivitas ini biasanya bagi mereka

yang memiliki modal relatif besar dan memiliki hubungan dengan

berbagai pihak yang terkait, baik pemerintah, swasta, maupun asing.

Sebaliknya, bagi mereka yang tidak terlalu memperhatikan keluwesan

beraktivitas biasanya hanya berfokus pada bidang/wilayah tertentu saja.

2. Batas wewenang dan tanggung jawab pemilik

Pertimbangan yang memperhatikan masalah tanggung jawab terhadap

utang piutang perusahaan terhadap harta pribadi. Dalam hal pengembanan

wewenang dan tanggung jawab, pemilik biasanya memikirkan faktor

3

Page 7: file · Web viewDi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi

resiko yang akan dihadapi. Pada perusahaan yang jenis badan usahanya

memiliki tanggung jawab tidak terbatas, apabila perusahaan mengalami

resiko kerugian, maka harta pribadi ikut menjadi atas

utang/kewajibannya.

3. Kemudahan pendirian

Pertimbangan untuk pemilik yang ingin memulai usaha yang berskala

kecil. Pemilik hanya perlu memenuhi syarat yang sederhana dan langsung

dapat menjalankan usahannya. Yang menjadi pertimbangan biasanya

faktor biaya dan modal yang harus dipenuhi.

4. Kemudahan memperoleh modal

Kemudahan perusahaan dalam mendapatkan modal usaha, mengingat

perusahaan yang dijalankan semakin besar. Kemudahan memperoleh

modal ini, baik berupa modal sendiri atau modal pinjaman dari berbagai

pihak seperti bank, atau bantuan dari berbagai pihak.

5. Kemudahan untuk memperbesar usaha

Pertimbangan bagi mereka yang berpikir jauh ke depan dan optimis

bahwa usaha yang dijalankan akan semakin besar, menjadi pertimbangan

badn usaha yang akan dipilih. Perusahaan yang semula kecil terpaksa

mengubah badan usahanya karena usahanya makin besar dan terus

mengalami perkembangan.

6. Kelanjutan usaha

Pemilik berharap usaha yang dijalankan memiliki umur yang panjang.

Oleh karena itu, pemilihan badan usaha untuk jangka waktu yang panjang

menjadi pertimbangan guna perkembangan usaha ke depannya.

Dengan mempertimbangkan beberapa faktor di atas, maka

diharapkan badan usaha yang dipilih benar-benar mampu memenuhi harapan

pemiliknya. Seiring dengan perkembangan jaman yang setiap saat berubah,

maka pemilihan badan usaha juga harus memiliki visi yang jauh ke depan

4

Page 8: file · Web viewDi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi

B. Bentuk-Bentuk Badan Usaha

1. Badan Usaha Milik Swasta

Ada berbagai macam bentuk bandan hukum badan usaha.

Perhatikanlah di sekitarlingkunganmu. Adakah kamu temukan bentuk

badan usaha? Badan usaha milik swastamudah ditemukan. Bentuk-bentuk

BUMS antara lain Perusahaan Perseroan (PO),Perseroan Firma (Fa),

Perseroan Terbatas (PT), Persekutuan Komanditer (CV), danYayasan.

a. Perusahaan PerseoranganSesuai dengan namanya, perusahaan ini

dimiliki oleh perseorangan. Modalnya milikpribadi (baik aset pribadi

maupun pinjaman dengan tanggung jawab pribadi).

Bentukperusahaannya sangat sederhana, tetapi tidak berarti selalu

merupakan perusahaan kecil.Perusahaan ini dipimpin langsung oleh

pemiliknya dan keuntungan menjadikeuntungaan pemilik. Dalam

perusahaan ini, kekayaan pribadi dan kekayaanperusahaan kadang

tidak terpisahkan. Semua kerugian menjadi tanggung jawabpemilik.

Setiap orang dapat mendirikan perusahaan perseorangan jika sesuai

dengansyarat-syarat yang ditentukan pemerintah.Keuntungan

Perusahaan Perseorangan, antara lain :

1) Persyaratan mendirikannya mudah

2) Keuntungan menjadi milik sendiri

3) Rahasia perusahaan terjamin

4) Pajak rendah

5) pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat karena

tidak perlumusyawarah

6) Jika terdaftar, dapat memperoleh kredit bank dengan mudah

7) Lebih berpeluang mengembangkan perusahaan

Kelemahan Perusahaan Perseorangan, antara lain :

1) Kemampuan tenaga dan modal terbatas karena hanya

didirikan sendiri

2) Tanggung jawab pemilik tidak terbatas

5

Page 9: file · Web viewDi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi

3) Kesinambungan perusahaan kurang terjamin

4) Semua risiko ditanggung sendiri

b. Perseroan Firma (Fa)

Perusahaan didirikan oleh beberapa orang dengan

caramenggabungkan modaldan tenaga. Pendiriannya dilakukan di

depan notaries sehingga ada akta pendirianperusahaan. Pemilik firma

biasanya mereka yang saling kenal. Maju mundurnya firma

ditentukan bersama. Para pendiri perusahaan merupakan pemilik

sekaligus pemimpinperusahaan. Jika kekayaan perusahaan tidak

cukup untuk menutup utang perusahaan. Kreditur dapat menuntut

sampai ke kekayaan pribadi pemiliknya. Firma akan berakhir

jika salah seorang pendirinya mengundurkan diri atau meninggal.

Keunggulan Firma, antara lain:

1) Kesinambungan firma lebih terjamin karena tidak bergantung

pada satu orang

2) Dapat mengadakan pembagian kerja sesuai dengan keahlian

para pemilik

3) Dapat mengumpulkan modal yang lebih besar

4) Risiko ditanggung bersama pemilik

Kelemahan Firma, antara lain :

1) Kemungkinan terjadinya perbedaan pendapat di antara pendiri

2) Kecerobohan seorang pendiri akan berakibat pada pendiri

lainnya

3) Pengambilan keputusan lambat karena harus musyawarah

c. Perseroan Terbatas (PT)

PT biasanya didirikan oleh beberapa orang. Seluruh pemiliknya

mempunyaitanggung jawab yang terbatas. Modalnya biasanya terbagi

atas saham-saham. Besarnyapemilikan saham menentukan banyaknya

suara dalam rapat pemegang saham.Tanggung jawab pemilik saham

sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.PT dapat berstatus

6

Page 10: file · Web viewDi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi

badan hukum jika didirikan di depan notaries. Dan akta notaries

tersebut didaftarkan ke Departemen Kehakiman untuk disahkan

dandiumumkandalam berita Negara.PT dipimpin oleh pengurus yang

disebut direksi. Dalam melakukan tugasnya,direksi diawasi oleh

komisaris. Kekuasaan tertinggi PT berada di tangan Rapat Umum

Pemegang Saham. Rapat ini memilih direksi dan komisaris serta

menentukan programsecara garis besar dan mensahkan rugi laba

perusahaan.

Menurut sifatnya, PT terbagi dua kelompok, PT tertutup jika

sahamtidak bisadiperjualbelikan secara umum dan PT Terbuka jika

sahamnya dapat diperjualbelikan,biasanya di pasar modal (bursa

efek). PT Terbuka biasa disingkat PT Tbk.

Keunggulan PT, antara lain:

1) Pemilik dan pengurus terpisah

2) mudah memperbesar modal dengan menjual atau

mengeluarkan saham

3) pemilik saham dapat sewaktu-waktu mimindahkan modalnya

kepada orang lainkarena saham dapat diperjualbelikan

4) tanggung jawab pemilik terbatas pada saham yang ditanam

sehingga kalauperusahaan rugi, pemilik tidak turut

menanggung sampai pada harta pribadi

5) kesinambungan perusahaan lebih terjamin karena tidak

bergantung pada seseorang

Kelemahan PT, antara lain:

1) Biaya pendirian besar

2) Waktu yang diperlukan untuk mendirikan perusahaan lama

3) Biaya operasional organisasi besar

4) Pajak dikenakan pada keuntungan perseroan dan keuntungan

yang dibagi-bagi(deviden)

5) Untuk memimpin PT relatif lebih sulit

7

Page 11: file · Web viewDi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi

6) Rahasia perusahaan kurang terjamin

d. Persekutuan Komanditer (CV)

Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennootschap/CV)

merupakanperusahaan yang didirikan oleh beberapa orang yang terdiri

atas peserta yang memilikitanggung jawab terbatas dan peserta yang

memiliki tanggung jawab tak terbatas. Dilihat

dari tanggung jawabnya, CV terdiri atas :

1) Peserta aktif: memiliki tanggung jawab penuh atas perusahaan,

memimpin jalannyaperusahaan, jika CV bangkrut, asset

pribadinya digunakan untuk melunasi hutangperusahaan;

2) peserta pasif: memiliki tanggung jawab terbatas sesuai dengan

modal yangdimasukkan ke dalam perusahaan. Jika CV

bangkrut, dia dapat meminta modalnyakepada peserta aktif.

Peserta pasif disebut juga peserta diam atau peserta

komanditer.

3) Pendirian CV harus dilingkapi dengan akta notaris.

Kelebihan CV, antara lain:

1) Pendiriannya mudah

2) Kebutuhan modal lebih mudah dipenuhi

3) Pengelolaan perusahaan bisa lebih baik daripada perseroan

perorangan

Kelemahan CV, antara lain:

1) Tanggung jawab anggota tidak sama

2) adanya tanggung jawab tidak terbatas dari sekutu aktif

3) ada kesulitan bagi peserta pasif untuk menarik kembali

modal yang telah disetorkan

e. Yayasan

Yayasan ialah bentuk badan usaha yang bergerak di bidang bersifat

8

Page 12: file · Web viewDi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi

sosial.Keuntungan yang diperoleh yayasan hanya sekadar untuk

menutupi biaya yangdikeluarkan dalam usaha sosialnya.

Pendirian yayasan harus berdasarkan akta notaris. Pendiri yayasan

tidakmempunyai hak atas kekayaan dari yayasan. Oleh karena itu,

semua pendiri yayasanmemiliki tanggung jawab yang terbatas

terhadap yayasan tersebut.

2. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Sesuai dengan namanya, perusahaan ini adalah milik negara. Berdasarkan

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1969 tentang Bentuk-Bentuk Usaha

Negara, BUMNdikelompokkan menjadi tiga, yaitu Perusahaan Jawatan

(Perjan), Perusahaan Umum(Perum), dan Perusahaan Perseroan (Persero).

Adapun tujuan pemerintah mendirikan sebuah BUMN ialah:

1) menyelenggarakan kepentingan umun dan pelayanan jasa

kepada masyarakat

2) memupuk salah satu sumber penerimaan negara

3) mencegah terjadinya monopoli oleh swasta

4) memperluas jaringan kerja

a. Perusahaan Jawatan

Perusahaan negara yang seluruh modalnya berasal dari kekayaan

negara yangtidak terpisahkan dan merupakan bagian dari suatu

departemen. Usahanya bersifatpelayanan kepada masyarakat untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Perjan dipimpin oleh seorang

kepala yang diangkat oleh Menteri departemenyang bersangkutan.

Dengan demikian, seorang Kepala Perjan bertanggung jawabkepada

Menteri tersebut. Kepala Perjan adalah pegawai negeri.

Perjan ternyata selalu merugi. Oleh sebab itu, sejak tahun 1998,

pemerintah tidaklagi menyelenggarakan Perjan. Perjan yang ada

kemudian diubah bentuknya menjadiPerum maupun Persero.

9

Page 13: file · Web viewDi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi

Contohnya Perjan Kereta Api diubah menjadi Perum Kereta

Api (Perumka), Perjan Kehutanan diubah menjadi Perum Perhutani.

b. Perusahaan Umum

Modal Perum diperoleh dari kekayaan negara yang telah dipisahkan

(bukan daridana suatu departemen) dan tidak terbagi atas saham-

saham. Tujuan utama pendirianPerum ialah memberikan pelayanan

kepada kepentinganumum di bidang produksi, distribusi, konsumsi

sekaligusuntuk meraih keuntungan.Perum mempunyai nama,

kekayaan, dan kebebasanbergerak seperti perusahaan swasta,

mengadakan perjanjiankontrak, dll. Perum berbadan hukum.

Pemimpin dan direksidiangkat oleh Menteri departemen yang

bersangkutan.Pegawainya berstatus pegawai Perum yang diatur

secarakhusus, tidak sama dengan PNS. Contohnya, Perumka.

c. Perusahaan Perseroan

Salah satu bentuk badan usaha negara yang membuka

kesempatan kepada masyarakat umum untuk ikut memiliki

atau menanamkan modalnya dalam perusahaan tersebut.

Oleh karena itu, modal persero dalam bentuk saham-saham.

Status perusahaan berbadan hukum.Pemimpin perusahaan diangkat

oleh Rapat UmumPemegang Saham. Kinerja pemimpin perusahaan

diawasioleh dewan komisaris. Pegawainya berstatus pegawai negeri

biasa. Contoh, PT Pelni,PT Garuda Indonesia.

d. Perusahaan Daerah

Perusahaan daerah dikelola oleh pemerintah daerah. Perusahaan

daerah padadasarnya berbentuk seperti perum atau persero.

Ketentuan-ketentuan dan prinsip-prinsipmanajemen maupun

organisasi perusahaan daerah diatur dengan peraturan daerah

(perda), yang pada prinsipnya tidak berbeda dengan perum atau

10

Page 14: file · Web viewDi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi

persero. ContohnyaPerusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Bank

Pembangunan Daerah (BPD).

e. Koperasi

Koperasi merupakan badan usaha rakyat. Koperasi berasal dari kata

co operativeyang berarti usaha bersama. Koperasi merupakan

kumpulan orang-orang yang inginmenolong diri sendiri dan sesama

anggota melalui usaha bersama. Anggota koperasibersifat sukarela.

C. Koperasi sebagai Badan Usaha

Badan usaha atau perusahaan adalah suatu organisasi yang

mengkombinasikan dan mengkoordinasikan sumber – sumber daya untuk

tujuan memproduksi dan menghasilkan barang atau jasa.

Koperasi sebagai badan usaha maka :

1. Tunduk pada kaidah & prinsip ekonomi yang berlaku

2. Mampu menghasilkan keuntungan & mengembangkan org.&usahanya

3. Anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa

4. Memerlukan sistem manajemen usaha (keuangan,teknik,organisasi &

informasi)

Tujuan perusahaan koperasi :

1. Berorientasi pada profit oriented & benefit oriented

2. Landasan operasinal didasarkan pada pelayanan (service at a cost)

3. Memajukan kesejahteraan anggota adalah prioritas utama

Dalam fungsinya sebagai badan usaha, maka koperasi tetap tunduk pada

prinsip-prinsip ekonomi perusahaan dan prinsip-prinsip dasar koperasi.

Khusus yang menyangkut aspek pengkoperasian, ada 4 aspek dasar yang

menjadi pertimbangan untuk mencapai tujuan koperasi sebagai badan usaha,

yaitu:

1. Status dan Motif Anggota Koperasi

11

Page 15: file · Web viewDi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi

Status anggota koperasi sebagai badan usaha adalah sebagai pemilik

(owner) dan sebagai pemakai (users). Sebagai pemilik, kewajiban anggota

adalah melakukan investasi atau menanam modal dikoperasinya.

Sedangkan sebagai pemakai, anggota harus menggunakan secara

maksimum pelayanan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.

Calon anggota paling tidak harus memenuhi 2 kriteria, yaitu :

a. Calon anggota tersebut tidak lagi berada pada tingkat kehidupan di

bawah garis kemiskinan, atau orang tersebut paling tidak mempunyai

potensi ekonomi ataupun kepentingan ekonomi yang sama.

b. Calon anggota koperasi harus memiliki pendapatan ( income) yang

pasti, sehingga dengan dmikian mereka dapat dengan mudah

melakukan investasi pada usaha koperasi yang mempunyai prospek.

2. Kegiatan Usaha

Untuk koperasi di Indonesia, lapangan usaha koperasi telah ditetapkan

pada UU No. 25/1992, pasal 43, yaitu :

a. Usaha koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan

kepentingan anggota untuk meningkatkan bisnis dan

kesejahteraannya.

b. Kelebihan kemampuan pelayanan koperasi dapat digunakan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakatyang bukan anggota koperasi.Perlu

digarisbawahi bahwa, yang dimaksud dengan kelebihan kemampuan

disini adalah kelebihan kapasitas dana dan daya yang dimiliki oleh

koperasi untuk melayani anggotanya.

c. Koperasi menjalankan kegiatan usaha dan berperan utama disegala

bidang kehidupan ekonomi rakyat.

3. Permodalan Koperasi

Modal usaha terdiri dari modal investasi dan modal kerja. Adapun

pengertian kedua istilah ini adalah sebagai berikut :

12

Page 16: file · Web viewDi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi

a. Modal investasi adalah sejumlah uang yang ditanam atau

dipergunakan untuk pengadaan saranaoperasional suatu perusahaan,

yang bersifat tidak mudah diuangkan (unliquid) seperti tanah, mesin,

bangunan, peralatan kantor, dan lain-lain.

b. Modal kerja adalah sejumlah uang yang ditanam dalam aktiva lancar

perusahaan atau yang dipergunakan untuk membiayai operasional

jangka pendek perusahaan, seperti pengadaan bahan baku, tenaga

kerja, pajak, biaya listrik, dan lain-lain.

Prinsip-prinsip dalam perusahaan, yaitu :

a. Modal yang diterima sebagai pinjaman jangka pendek sebaiknya

dipergunakan untuk pembiayaan modal kerja, dan

b. Modal yang diterima sebagai pinjaman jangka panjang dipakai untuk

modal investasi.

Undang-undang yang menjadi acuan pembahasan permodalan koperasi di

Indonesia adalah UU No. 25/1992 pasal 41, bahwa modal koperasi terdiri

dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri bersumber dari :

a. Simpanan pokok anggota, yaitu sejumlah uang yang sama banyaknya,

yang wajib dibayarkan oleh masing-masing anggota kepada koperasi

pada saat masuk menjadi anggota.Simpanan pokok ini sifatnya

permanen, artinya tidak dapat diambil selama yang bersangkutan

masih menjadi anggota.

b. Simpanan wajib, yaitu sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus

sama banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada

koperasi pada periode tertentu. Simpanan wajib ini tidak dapat

diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

c. Dana cadangan, yaitu sejumlah dana yang diperoleh dari penyisihan

sisa hasil usaha dan dicadangkan untuk menutup kerugian koperasi

bila diperlukan.

d. Donasi atau hibah, yaitu sejumlah uang atau barang dengan nilai

tertentu yang disumbangkan oleh pihak ketiga, tanpa ada suatu ikatan

atau kewajiban untuk mengembalikannya.

13

Page 17: file · Web viewDi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi

Sedangkan modal pinjaman atau modal luar, bersumber dari :

a. Anggota,yaitu pinjaman dari anggota ataupun calon anggota koperasi

yang bersangkutan.K

b. operasi lainnya atau anggotanya, pinjaman dari koperasi lainnya atau

anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama antara koperasi

c. Bank dan lembaga keuangan lainnya, yaitu pnjaman dari bank dan

lembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Penerbitan dan obligasi dan surat hutang lainnya, yaitu dana yang

diperoleh dari penerbitan obligasi dansurat hutang lainnya berdasarkan

ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

e. Sumber lain yang sah, pinjaman yang diperoleh dari bukan anggota

yang dilakukan tanpa melalui penawaran secara umum.

4. Sistem pembagian keuntungan (Sisa Hasil Usaha)

Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang

diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan

kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan

(UU No. 25 tahun 1992).

Penjelasan Pasal 45 ayat 2 UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian

memberi gambaran bahwa SHU yang dihasilkan dalam setiap satu tahun

buku, disamping dibagaikan kepada anggota juga diperuntukan keperluan

lain yang besarnya diputuskan dalam rapat anggota. Keperluan –

keperluan lain yang dimaksud adalah :

a. Dana cadangan

b. Dana pendidikan

c. Dana sosial

d. Dana pembangunan Daerah KerjaD

e. ana pengurus, pengawas dan karyawan, dan lain – lain.

14

Page 18: file · Web viewDi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi

Sisa Hasil Usaha bagian anggota adalah hak anggota yang pembagiannya

diatur sesuai prinsip koperasi yang ketiga “Pembagian Sisa Hasil Usaha

dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing –

masing anggota”. Pembagian SHU kepada anggota berdasarkan atas dua

hal, yaitu partisipasi modal dan transaksi.

Untuk dapat menumbuhkembangkan koperasi sebagai lembaga ekonomi

sebagaimana lembaga ekonomi dan lembaga keuangan lain yang

berorientasi pada profit motif namun tetap berwatak sosial, maka

pembinaan dan pemberdayaan koperasi tidak ada cara lain, yaitu dengan

upaya peningkatan pelayanan koperasi, sehingga koperasi benar-benar

dapat berperan sebagaimana tujuannya didalam peningkatan kesejahteraan

ekonomi anggota dan masyarakat dalam kerangka tatanan ekonomi

kerakyatan.

D. Jenis-jenis Koperasi

Koperasi dapat kita kelompokkan berdasarkan

jenisusahanya, keanggotaannya dan tingkatannya, antara lain:

1. Berdasarkan jenis usahanya

Berdasarkan jenis usahanya koperasi dapat kita bedakan sebagai berikut:

a. Koperasi produksi

Koperasi jenis ini melakukan usaha produksi atau menghasilkan

barang.Barang-barang yang dijual di koperasi adalah hasil produksi

anggota koperasi. Bagi para anggota yang memiliki usaha, dapat

memasok hasil produksinya ke koperasi. Misalnya, berupa hasil

kerajinan, pakaian jadi, dan bahan makanan.

b. Koperasi konsumsi

Koperasi ini menyediakan semua kebutuhan para anggota

dalam bentuk barang antara lain berupa bahan makanan, pakaian, alat

tulis atau peralatan rumah tangga.

c. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

15

Page 19: file · Web viewDi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi

Koperasi ini melayani para anggotanya untuk menabung

dengan mendapatkan imbalan jasa. Bagi anggota yang memerlukan

dana dapat meminjam dengan memberikan jasa kepada koperasi.

Pengembalian pinjaman dilakukan dengan mengangsur. Jasa yang

diberikan kepada penabung dan jasa yang diterima koperasi dari

peminjam sesuai dengan kesepakatan pada rapat anggota.

d. Koperasi Serba Usaha (KSU)

Koperasi Serba Usaha (KSU) terdiri atas berbagai jenis usaha.

Seperti menjual kebutuhan pokok dan barang-barang hasil produksi

anggota, melayani simpan pinjam dan pelayanan jasa.

2. Berdasarkan keanggotaannya

Berdasarkan keanggotaannya koperasi dapat dibedakan antara

lain, sebagai berikut:

a. Koperasi Pegawai Negeri (KPN)

Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri baik pegawai

pusat maupun daerah. Koperasi pegawai negeri didirikan untuk

meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri.

b. Koperasi Pasar (Koppas)

Koperasi ini beranggotakan para pedagang pasar. Pada

umumnya pedagang di setiap pasar mendirikan koperasi untuk

melayani kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan para pedagang.

Misalnya modal dan penyediaan barang dagangan. Di tingkat

kabupaten atau provinsi terdapat Pusat Koperasi Pasar (Puskoppas)

yang bertujuan memberikan bimbingan kepada koperasi pasar yang

ada di wilayah binaannya.

c. Koperasi Unit Desa (KUD)

Koperasi Unit Desa beranggotakan masyarakat pedesaan. Koperasi ini

melakukan kegiatan usaha bidang ekonomi terutama berkaitan dengan

pertanian atau perikanan (nelayan).Beberapa usaha KUD, antara lain:

1) Menyalurkan sarana produksi pertanian seperti pupuk,

bibit tanaman, obat pemberantas hama, dan alat-alat pertanian.

16

Page 20: file · Web viewDi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi

2) Memberikan penyuluhan teknis bersama dengan petugas penyuluh

lapangan kepada para petani.

d. Koperasi Sekolah

Koperasi sekolah beranggotakan warga sekolah yaitu guru,

karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah biasanya menyediakan

kebutuhan warga sekolah. Misalnya alat tulis menulis, buku-buku

pelajaran, serta makanan. Keberadaan koperasi sekolah sangat

penting. Selain menyediakan kebutuhan bagi warga sekolah, juga

sebagai sarana pendidikan bagi siswa untuk belajar berorganisasi

dalam bentuk usaha bersama.

3. Berdasarkan Tingkatannya

Berdasarkan tingkatannya koperasi dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Koperasi primer

Koperasi primer merupakan koperasi yang beranggotakan orang-

orang. Anggota koperasi primer paling sedikit 20 orang.

b. Koperasi sekunder

Koperasi sekunder merupakan koperasi yang beranggotakan beberapa

koperasi. Koperasi sekunder meliputi:

- Pusat koperasi

Pusat koperasi merupakan koperasi yang anggotanya paling

sedikit lima buah koperasi primer dan berada di satu kabupaten/kota.

- Gabungan koperasi

Gabungan koperasi merupakan koperasi yang anggotanya

paling sedikit tiga buah pusat koperasi.  ilayahnya meliputi satu

provinsi atau lebih.

- Induk koperasi

Induk koperasi merupakan koperasi yang anggotanya paling

sedikit tiga buah gabungan koperasi.

17

Page 21: file · Web viewDi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi

E. Perbedaan Badan Usaha Koperasi dengan Badan Usah Lainnya

Koperasi memiliki ciri dan karakteristik tersendiri yang membedakannya

dengan badan usaha lain. Ikatan Akuntan Indonesia telah menetapkan Standar

Akuntansi Keuangan terhadap praktik akuntansi badan usaha koperasi, yaitu

PSAK NO.27. Koperasi merupakan badan usaha yang bertujuan

mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Dalam praktik usahanya koperasi tidak hanya mencari keuntungan yang

sebesar-besarnya, akan tetapi lebih mengutamakan pelayanan terhadap angota

atau lebih mengutamakan kesejahteraan anggotanya. Modal koperasi antara

lain terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, dan

cadangan-cadangan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa koperasi

dibiayai dan dikelola oleh anggotanya sendiri .

Laporan keuangan badan usaha koperasi menurut PSAK N0.27, adalah terdiri

dari Neraca, Laporan Perhitungan Usaha, Laporan Promosi Ekonomi

Anggota, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Yang

paling membedakan laporan keuangan badan usaha koperasi dengan badan

usaha lainnya, antara lain dapat terlihat dari adannya laporan promosi

ekonomi anggota dalam koperasi sedang pada usaha lain, laporan keuangan

tersebut tidak ada. Laporan promosi ekonomi anggota merupakan laporan

keuangan yang menggambarkan manfaat-manfaat yang diterima oleh anggota

dari badan usaha koperasi bersangkutan. Hal tersebut timbul karena anggota

koperasi mempunyai identitas ganda (the dual identity of the member), yaitu

anggota sebagai pemilik juga sekaligus sebagai pengguna jasa dari koperasi

bersangkutan (user own oriented firm). Koperasi akan lebih mengutamakan

pelayanan terhadap anggotannya dibandingkan dengan pelayanan terhadap

non anggota.

Dalam koperasi, pencatatan transaksi yang berasal dari anggota dan

pencatatan transaksi yang berasal dari non anggota harus dipisahkan. Dengan

demikian praktek akuntansi dan penyajian laporan keuangan yang

diselenggarakan oleh suatu badan usaha koperasi akan berbeda dengan

18

Page 22: file · Web viewDi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi

praktek akuntansi badan usaha lainnya. Hal tersebut sesuai dengan

karakteristik – karakteristik yang ada dalam badan usaha koperasi.

Ada beberapa perbedaan yang lebih rinci antara Badan Usaha Koperasi dan

Non-Koperasi, diantaranya yaitu :

1. Anggota Koperasi sebagai Pemilik dan juga sebagai Pelanggandari

Koperasinya, sedang pada Badan usaha lain, Pemilik ≠ Pelanggan.

2. Pengambilan keputusan pada Koperasi berdasarkan one man one vote,

sedang pada Badan usaha lain, pengambilan keputusan berdasarkan

kepemilikan saham mayoritas.P

3. embagian Patronage refund  pada Koperasi didasarkan pada jasa Anggota,

tidak berdasarkan kepemilikan saham seperti yang berlaku pada Badan

usaha lain.

4. Patronage Refundpada Koperasi merupakan laporan tahunan Koperasi

yang menyatakan besaran SHU, bukan Laba/Rugi seperti pada

Perusahaan Non Koperasi.

5. Tujuan Koperasi adalah Pelayanan Maksimum bagi peningkatan

kesejahteraan Anggota, sedang tujuan Badan usaha lainnya adalah Profit

Maksimum.

6. Hasil Usaha Koperasi disebut SHU, sedang hasil usaha Badan usaha

lainnya disebut Laba (SHU ≠ Laba) di mana: Hasil Usaha = Laba,

sedangkan  “Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah Hasil Usaha dikurangi

seluruh biaya operasional Koperasi.

19

Page 23: file · Web viewDi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi

BAB IIIKESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

Badan Hukum Koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasar

prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar

atas asas kekeluargaan.

2. Badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis atau kesatuan

organisasi yang terdiri dari faktor-faktor produksi yang bertujuan mencari

keuntungan. Badan usaha adalah rumah tangga ekonomi yang bertujuan

mencari laba dengan faktor-faktor produksi.

3. Koperasi sebagai badan usaha maka :

a. Tunduk pada kaidah & prinsip ekonomi yang berlaku

b. Mampu menghasilkan keuntungan & mengembangkan org.&usahanya

c. Anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa

d. Memerlukan sistem manajemen usaha (keuangan,teknik,organisasi &

informasi)

B. Saran

Koperasi yang ada di Indonesia diharapkan dapat berkembang lebih

optimal, baik dalam organisasi koperasi sendiri maupun usaha yang dijalankan

koperasi, sehingga dapat menopang perekonomian negara dan memberantas

kemiskinan

20

Page 24: file · Web viewDi dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi

DAFTAR PUSTAKA

http://banizamzami.blogspot.com/2009/11/koperasi-sebagai-badan-usaha.html

http://dhonyaditya.wordpress.com/2011/11/23/koperasi-sebagai-badan-usaha/

http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi

http://irmawati90.blogspot.com/2012/01/koperasi-sebagai-badan-usaha-dan.html

http://millahaulia.blogspot.com/2012/10/pebedaan-badan-usaha-koperasi-

dengan_662.html

http://rantie-hellokitty.blogspot.com/2012/10/koperasi-sebagai-badan-usaha-sisa-

hasil_23.html

Ign. Sukamdiyo, M.S, Dr. 1996. Manajemen Koperasi.Erlangga : Jakarta.

21