· web viewpada tahun 1999 kurikulum diii mengacu pada kurikulum nasional program d-iii...

42
draft KURIKULUM DIPLOMA III OLEH TIM KELOMPOK KERJA KURIKULUM AIPDiKI 2013-2017 JANUARI 2013

Upload: phungcong

Post on 03-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

draftKURIKULUM DIPLOMA III

OLEH TIM KELOMPOK KERJA KURIKULUMAIPDiKI 2013-2017

JANUARI 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahnya “Pedoman Kegiatan Akademik Program D-III Keperawatan dalam bentuk kurikulum berbasis kompetensi” dapat terselesaikan. Buku ini disusun dengan tujuan memberikan Pedoman dalam penyelenggaraan Program Pendidikan Diploma Keperawatan dengan pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi dan diharapkan dapat mengarahkan para penyelenggara pendidikan dalam melaksanakan proses pembelajaran yang benar untuk dapat menghasilkan lulusan yang cerdas, komprehensif dan kompeten.

Salah satu komponen penting dalam proses pendidikan Diploma Keperawatan adalah penataan secara terstandarisasi kurikulum. Kurikulum pendidikan DIII Keperawatan telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 1999 kurikulum DIII mengacu pada Kurikulum Nasional Program D-III Keperawatan yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor. 239/U/1999 tanggal 4 Oktober 1999. Revisi kurikulum ini dilakukan dalam rangka melaksanakan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor.232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan disempurnakan lagi pada tahun 2006. Berdasarkan Kepmendiknas no. 232/U/2000 dan no. 045/U/2002 dan mengacu pula pada Kepmendiknas no. 045/U/2002 maka disusunlah Kurikulum berbasis kompetensi bagi Pendidikan Diploma III Keperawatan.

Buku ini disusun oleh tim KBK AIPDiKI beserta para pemangku kepentingan untuk dijadikan bahan kajian bersama PPNI dan ditetapkan sebagai kurikulum inti nasional. Untuk memperoleh pemahaman yang sama tentang implementasi KBK ini maka AIPDiKI akan melakukan pembinaan serentak terhadap seluruh anggota dan pihak penyelenggara yang memiliki keinginan sama untuk menghasilkan lulusan berkualitas dan siap memperlihatkan kinerjanya yang tinggi.

Diharapkan kurikulum ini dapat menjadi pedoman bagi dosen dan pengelola institusi pendidikan dalam menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan di institusi Pendidikan Diploma III Keperawatan yang sesuai dengan peran dan fungsi serta kompetensi yang ditetapkan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada tim revisi kurikulum dan kami tetap mengharapkan masukan dari semua pihak pengguna kurikulum agar dimasa depan kualitas pendidikan Diploma III Keperawatan dapat ditingkatkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan masyarakat baik pada tingkat Nasional maupun Internasional.

Jakarta, Januari 2013 Ketua AIDiKI

LANDASAN HUKUM DAN PERATURAN PERUNDANGAN YANGMELANDASI PENYUSUNAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

PENDIDIKAN Diploma III Keperawatan INDONESIA

1. Undang-Undang RI no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Indonesia 2. Undang-Undang RI no. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi3. Undang-Undang RI no. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 4. Undang-Undang RI no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. 5. Peraturan Pemerintah RI no. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 6. Peraturan Pemerintah RI no. 14 tahun 2010 tentang Pendidikan Kedinasan7. Peraturan Pemerintah RI no. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan

Pendidikan. 8. Peraturan Pemerintah RI no. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan 9. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional no. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan

Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.10. Keputusan Menteri Pendidikan nasional No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti

Pendidikan Tinggi11. Kepres No.8 tahun 2012 tentang KKNI12. Buku Pamduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi..13. Kurikulum Berbasis Kompetensi …14. Naskah akademik15. Standar kompetensi perawat Indonesia……(Draff Final)16. Standart pendidikan17. Standart akreditasi…

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARLANDASAN HUKUM DAN PERATURAN PERUNDANGAN

BAB I PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Tujuan

BAB IIKERANGKA KONSEP PENDIDIKAN D.III KEPERAWATANA. Falsafah KeperawatanB. Keperawatan Sebagai ProfesiC. Keperawatan Sebagai Pelayanan ProfesionalD. Konsep yang menjadi Landasan dan akan mempengaruhi Isi KurikulumE. Pendekatan Utama dalam proses Pembelajaran

BAB III KURIKULUM INTI PROGRAM PENDIDIKAN D. III KEPERAWATANA. Profil Lulusan D. III KeperawatanB. Kompetensi dan Elemen Kompetensi Lulusan D.III Keperawatan

BAB IV METODA DAN EVALUASI PEMBELAJARANA. Metoda PembelajaranB. Evaluasi Pembelajaran

BAB V PEDOMAN IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN D.III KEPERAWATAN

BAB VI PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan kebutuhan tuntutan kebutuhan masyarakat, kemajuan IPTEK dan pembangunan di bidang kesehatan sekarang dan yang akan datang seperti tertuang dalam pendidikan nasional, merupakan dasar dalam pengembangan dan pembinaan yang mengacu pada landasan utama pelayanan/asuhan keparawatan profesional. Selain itu perubahan secara global sat ini juga memberikan imbas yang sangat besar terhadap dunia pendidikan.

Dunia pendidikan memiliki andil sangat besar dalam mencetak dan menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan akademik dan professional dengan standar nasional dan internasional yang akan memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan yang berkualitas. Saat ini telah disusun standar pelayanan keperawatan berbasis kompetensi oleh Organisasi Profesi Perawat Nasional (PPNI Pusat). Standart pelayanan ini juga dikembangkan oleh Kemkes RI, sehingga diharapkan pelayanan keperawatan dapat dilaksanakan oleh lulusan DIII Keperawatan dengan tepat.

Pendidikan D-III Keperawatan adalah pendidikan yang bersifat akademik vokasi, yang bermakna bahwa program pendidikan ini mempunyai landasan akademik dan landasan profesi yang cukup. Lulusan sebagai Perawat Vokasional memiliki sikap dan kemampuan dalam bidang keperawatan yang diperoleh pada penerapan Kurikulum Pendidikan melalui berbagai bentuk pengalaman belajar, khususnya pengalaman belajar laboratorium, belajar klinik dan pengalaman belajar lapangan yang dilaksanakan pada tatanan nyata pelayanan kesehatan yang dilengkapi dengan fasilitas belajar yang menunjang tercapainya tujuan yang akan dicapai.

Situasi dan kondisi belajar memungkinkan peserta didik mengikuti dan menguasai ilmu dan kiat keperawatan, sehingga dapat ditumbuhkan dan dibina sikap dan kemampuan peserta didik untuk melaksanakan asuhan keperawatan professional. Guna menunjang situasi dan kondisi belajar tersebut, maka pendidikan keperawatan berorientasi kepada ilmu pengetahuan dan teknologi serta berorientasi pada masyarakat.

Pendidikan yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi bermakna bahwa pendidikan keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya berkaitan dengan bidang kesehatan dan keperawatan. Pendidikan yang berorientasi kepada masyarakat bermakna bahwa program pendidikan keperawatan diarahkan kepada tuntutan kebutuhan masyarakat sekarang dan yang akan datang. Kurikulum pendidikan didasari pada tujuan pendidikan yang diarahkan pada tuntutan kebutuhan masyarakat dan pembangunan kesehatan dimasa datang dengan tetap memperhatikan pandangan dan tuntutan profesi keperawatan.

B. Tujuan

Menghasilkan perawat vokasi yang memiliki karakter perawat indonesia yang kuat dan

memiliki kompetensi sebagai:

1. Pelaksana asuhan keperawatan secara legal dan ethis sesuai kode ethik perawat guna pemenuhan kebutuhan dasar manusia

2. Role model / change agent dalam pelayanan keperawatan 3. Pelaksana kepemimpinan dan manajemen keperawatan dalam asuhan keperawatan

melalui praktek professional, komunikasi, respect terhadap hak-hak pengguna layanan, dan pengembangan profesionalisme

4. Anggota tim yang memiliki kesadaran untuk terus meningkatkan kualitas layanan keperawatan, pengembangan diri, dan menjamin lingkunagan kerja yang aman

5. Anggota pelaksana penelitian bidang keperawatan untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan

BAB IIKERANGKA KONSEP PENDIDIKAN D.III KEPERAWATAN

A. Falsafah Keperawatan

Keperawatan meyakini bahwa manusia dan kemanusiaan merupakan titik sentral setiap upaya pembangunan dengan menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan sesuai Pancasila dan Undang – undang Dasar 1945. Bertolak dari pandangan ini disusun paradigma keperawatan yang terdiri atas empat konsep dasar yaitu Manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan seperti yang diuraikan dibawah ini:

1. Manusia

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa merupakan satu kesatuan yang utuh dan unik sebagai cerminkan tiga komponen body, mind, dan spirit yang saling berpengaruh. Untuk dapat melangsungkan kehidupannya, kebutuhan manusia harus terpenuhi secara seimbang yang mencakup bio-psiko-sosio-spritual-kultural.

Dalam kehidupan manusia mempunyai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi termasuk kebutuhan pengakuan harkat dan martabat untuk mencapai keseimbangan sesuai dengan tahap tumbuh kembang.Manusia mempunyai siklus kehidupan meliputi: tumbuh kembang dan memberi keturunan, kemampuan mengatasi perubahan dunia dengan menggunakan berbagai mekanisme yang dibawa sejak lahir maupun didapat pada dasarnya bersifat biologis, psikologis, sosial, spiritual, dan kultural, kapasitas berfikir, belajar, bernalar, berkomunikasi, mengembangkan budaya dan nilai-nilai.

Manusia Indonesia adalah manusia yang beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, merupakan sumber daya pembangunan yang berhak memiliki kemampuan untuk hidup sehat guna mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Disamping itu manusia Indonesia adalah manusia yang memiliki berbagai kultur yang bersifat unik dan memiliki berbagai keyakinan tentang sehat sehingga akan memberikan respon yang berbeda – beda terhadap upaya pemenuhan kebutuhan dasarnya secara mandiri baik dalam kondisi sehat maupun sakit.

Manusia beroerientasi kepada waktu, mampu berjuang untuk mencapai tujuan dan mempunyai keinginan untuk mewujudkan diri, selalu berusaha untuk mempertahankan keseimbangan melalui interaksi dengan lingkungannya dan bersepon secara positif terhadap perubahan lingkungan melalui adaptasi dan memperbesar potensi untuk meningkatkan kapasitas kemampuannya. Manusia selalau mencoba mempertahankan kebutuhannya melalui serangkaian peristiwa antara lain belajar, menggali serta menggunakan sumber-sumber yang diperlukan sesuai dengan potensi, keterbatasannya, untuk terlibat secara aktif dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya.

Dengan demikian manusia dalam keperawatannya menjadi sasaran pelayanan keperawatan yang disebut klien mencakup individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang selalau dapat berubah untuk mencapai keseimbangan terhadap lingkungan disekitarnya melalui proses adaptasi .

2. Lingkungan

Lingkungan adalah faktor – faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia baik faktor dari dalam diri ( internal ) maupun dari luar ( eksternal ). Lingkungan dalam keperawatan adalah faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia yang mencakup lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal adalah lingkungan yang berasaal dari dalam manusia itu sendiri mencakup; factor genetic, maturasi biologi, jenis kelamin, emosi (psikologis), dan predisposisi terhadap penyakit serta faktor perilaku. Adapun yang dimaksud dengan lingkungan eksternal adalah lingkungan disekitar manusia mencakup lingkungan fisik, biologic, sosial, kultural dan spiritual.

Lingkungan internal dan eksternal akan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia termasuk persepsinya tentang sehat sakit, cara – cara memelihara dan mempertahankan kesehatan serta menanggulangi penyakit. Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi dengan lingkungan secara dinamis dan mempunyai kemampuan berspon terhadap lingkungan yang akan mempengaruhi derajat kesehatannya. Oleh karena itu diperlukan kemampuan untuk merespon secara adaptif terhadap pengaruh lingkungan agar dapat mempertahankan derajat kesehatannya. Ketidakmampuan manusia merespon terhadap pengaruh lingkungan internal maupun eksternal, akan mengakibatkan gangguan kesehatan atau pergeseran status kesehatan dalam rentang sehat sakit.

3. Sehat

Sehat adalah suatu keadaan dalam rentang sehat-sakit yang dapat diartikan sebagai keadaan sejahtera fisik, mental, sosial dan tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi sesuai Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

Sehat merupakan keadaan seimbang bio-psiko-sosio-spiritual yang dinamis yang memungkinkan individu untuk menyesuaikan diri sehingga dapat berfungsi secara optimal guna memenuhi kebutuhan dasar melalui aktifitas hidup sehari – hari sesuai dengan tingkat tumbuh dan kembangnya.

Sehat adalah tanggung jawab individu yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cia bangsa Indonesia seperti dimaksudkan dalam pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu harus dipertahankan dan ditingkatkan melalui upaya-upaya promotif, preventif, dan kuratif.

Sehat ditentukan oleh kemampuan individu, keluarga, kelompok atau komunitas untuk membuat tujuan yang realistic serta kemampuan untuk menggerakkan energi serta sumber-sumber yang tersedia dalam mencapai tujuan tersebut secara efektif dan efisien. Sehat dilihat dari berbagai tingkat yaitu tingkat individu, keluarga, komunitas dan tingkat masyarakat.

4. Keperawatan

Keperawatan adalah bentuk layanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif,ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia sejak fertilisasi sampai akhir hayat.

Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari – hari secara mandiri. Bantuan keperawatan diberikan agar indvidu, keluarga, kelompok dan komunitas dapat mandiri dalam memelihara kesehatannya sehingga mampu berfungsi secara optimal.

Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesional bersifat humanistik terintegrasi didalam pelayanan kesehatan, dapat bersifat dependen, independen dan interdependen serta dilaksanakan dengan berorientasi kepada kebutuhan objektif pasien.

Lingkup keperawatan meliputi promosi kesehatan, mencegah sakit, memberi asuhan kepada orang sakit, dan yang mengalami ketidakmampuan serta mendampingi klien saat sakaratul maut dengan bermartabat. Peran kunci perawat lainnya adalah memberikan advokasi pada klien, memberikan lingkungan yang aman, meningkatkan kemampuan professional melalui penelitian dan menggunakan hasil penelitian, berpartisipasi didalam kebijakan manajemen sistem pelayanan kesehantan dan pendidikan.

Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Asuhan keperawatan dilaksanakan menggunakan metodologi pemecahan masalah melalui pendekatan proses keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggung jawabnya yang memfokuskan pada mempromosikan kualitas hidup kepada klien, keluarga dan komunitas guna pelaksanaan caring sepanjang hayat.

B. Keperawatan Sebagai ProfesiKeperawatan merupakan profesi karena memiliki cirri sebagaimana disampaikan Hall

(1968) yaitu:1.    Memiliki body of knowledge yang diajarkan pada institusi pendidikan tinggi2.    Menjadi sebuah mata pencaharian atau pekerjaan utama3.    Memiliki wadah komunikasi atau organisasi profesi4.    Memilki kode etik

Ciri – Ciri ProfesiKeperawatan dapat disebut sebagai sebuah Profesi karena memiliki ciri – ciri sebagai

berikut:1. Didukung oleh badan ilmu yang sesuai dengan bidangnya (antalogi), jelas wilayah

kerja keilmuannya (Epistomologi), dan aplikasinya (Axiologi).2. Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana, terus-menerus dan

bertahap.3. Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal melalui

perundang-undangan.4. Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan profesi (standar

pendidikan dan pelatihan, standar pelayanan, dan kode etik) serta pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi (Winsley, 1964)

C. Keperawatan Sebagai Pelayanan Profesional

Profesi berasal dari kata profession yang berarti suatu pekerjaan yang membutuhkan dukungan body of knowledge sebagai dasar bagi perkembangan teori yang sistematis meghadapi banyak tantangan baru, dan karena itu membutuhkan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, memiliki kode etik orientasi utamanya adalah melayani

(alturism). Profesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat dan bukan untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu. Profesi sangat mementingkan kesejahteraan orang lain, dalam konteks bahasan ini konsumen sebagai penerima jasa pelayanan keperawatan profesional. Menurut Webster, profesi adalah pekerjaan yang memerlukan pendidikan yang lama dan menyangkut keterampilan intelektual.

Kelly dan Joel (1995) menjelaskan, “Profesional sebagai suatu karakter, spirit atau metode profesional yang mencakup pendidikan dan kegiatan di berbagai kelompok okupasi yang anggotanya berkeinginan menjadi profesional”. Profesional merupakan suatu proses yang dinamis untuk memenuhi atau mengubah karakteristik kearah suatu profesi.

Sejak abad yang lalu keperawatan telah megalami perubahan yang drastis, selain itu juga telah mengikuti perundang-undangan dan mendapatkan penghargaan sebagai profesi penuh. Hugnes E.C (1963) mengatakan bahwa, “Profesi adalah seorang ahli, mereka mengetahui lebih baik tentang sesuatu hal dari orang lain, serta mengetahui lebih baik daripada kliennya tentang apa yang terjadi pada klien”.

Dalam konsep profesi ada tiga nilai penting yang perlu dipahami yakni:1. Pengetahuan yang mendalam dan sistimatik.2. Keterampilan teknis dan kiat yang diperoleh melalui latihan yang lama.3. Pelayanan asuhan kepada yang memerlukan berdasarkan ilmu pengetahuan,

keterampilan teknis dan pedoman serta falsafah moral yang diyakini (etika profesi).

Menurut Hood L.J dan Leddy S.K (2006), “Perawat profesional akan menggunakan pendekatan holistik dalam menemukan kebutuhan kesehatan bagi klien yang dirawatnya, hal ini sesuai dengan pernyataan kebijakan yang disampaikan oleh American Nurses Association (1995), ada empat ciri praktik profesional yang harus dilakukan oleh perawat, yaitu:1. Perawat menggunakan fokus orientasi pada masalah dengan memperhatikan

rangkaian seluruh respon manusia terhadap kesehatan dan penyakitnya.2. Perawat terintegrasi dalam tenaga kesehatan yang menggunakan pengetahuannya

untuk membantu mencapai tujuan pasien dengan mengumpulkan data subjektif maupun objektif pasien dan memahaminya baik secara individual atau secara berkelompok.

3. Perawat mengaplikasikan ilmu pengetahuannya untuk menentukan diagnosa dan melakukan treatment respon manusia.

4. Perawat melakukan asuhan keperawatan dengan melakukan hubungan terapeutik dengan pasien untuk memfasilitasi kesehatan dan penyembuhan.

Ada tiga istilah penting yang berhubungan dengan profesi, yaitu profesionalisme, profesionalisasi, dan profesi.1.    Profesionalisme

Merujuk pada karakter profesional, semangat atau metode. Merupakan suatu sifat resmi, cara hidup yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Profesionalisme keperawatan telah ada sejak zaman Florence Nightingale (1820-1910).

2.    ProfesionalisasiProfesionalisasi adalah suatu proses untuk menjadikan profesional dengan cara memenuhi beberapa kriteria yang telah ditentukan/disepakati.

3.    ProfesiJika dilihat di dalam kamus, sama dengan pekerjaan yang menghendaki pendidikan yang lebih luas atau memiliki ilmu pengetahuan yang spesial, keterampilan serta dipersiapkan dengan cara yang baik.

Dunia profesi keperawatan terus bergerak. Hampir dua dekade profesi ini menyerukan perubahan paradigma. Perawat yang semula tugasnya hanyalah semata-mata menjalankan perintah dokter kini berupaya meningkatkan perannya sebagai mitra kerja dokter seperti yang sudah dilakukan di negara-negara maju.

D. Konsep yang menjadi Landasan dan akan mempengaruhi Isi KurikulumDalam menghadapi masalah kesehatan, tuntutan kebutuhan masyarakat dan

pembangunan dibidang kesehatan di masa datang kurikulum pendidikan keperawatan disusun berdasarkan kerangka konsep yang kokoh yang mencakup:

1. Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan TeknologiSebagai pendidikan akademik vokasi profesional dalam pendidikannya akan menumbuh kembangkan peserta didik melalui kelompok keilmuan (body of knowledge) dan keterampilan profesional, mencakup keterampilan intelektual, teknikal dan keterampilan interpersonal yang diperlukan untuk pelayanan/asuhan keperawatan kepada masyarakat. Hal ini dilakukan secara bertahap dalam lingkungan belajar dengan sarana pendidikan yang cukup dan relevan dalam masyarakat serta iklim akademik yang menopang perubahan sikap dan kemampuan yang hendak dicapai.

2. Memecahkan Masalah Secara IlmiahKemampuan memecahkan masalah secara ilmiah merupakan landasan utama dalam menumbuh kembangkan kemampuan/penguasaan proses keperawatan, yaitu metoda utama yang digunakan oleh seorang perawat vokasi profesional dalam melaksanakan asuhan dalam keperawatan. Kemampuan ini ditumbuh kembangkan sejak awal proses pendidikan sampai tahap penerapan dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pengalaman belajar klinik (PBK) dan pengalaman belajar pengalaman (PBL).

3. Sikap, Tingkah Laku dan Kemampuan ProfesionalSikap, tingkah laku dan kemampuan profesional yang dijiwai prinsip-prinsip humaniora merupakan landasan utama pelayanan/asuhan keperawatan dengan kode etik keperawatan sebagai pedoman, ditumbuhkan dan dibina sejak awal proses pendidikan ( kemampuan Soft Skill )serta berlangsung sepanjang masa pendidikan. Penumbuhan dan pembinaan berfikir, bersikap, berpandangan dan sesuai hakekat profesi keperawatan, merupakan proses panjang dan berkelanjutan dalam suatu komunitas profesional dengan lingkungan dan budaya profesional, serta sarat dengan model peran.

4. Belajar Aktif dan MandiriKemampuan dan kemauan belajar aktif dan mandiri serta mengarahkan belajar sendiri dan belajar berkelanjutan, ditumbuh kembangkan sejak awal proses pendidikan, menuju terbinanya sikap dan kemampuan belajar seumur hidup atau sepanjang hayat, seperti yang dituntut oleh profesi. Hasil ini dicapai melalui rangkaian pengalaman belajar yang disusun dan dilaksanakan dengan berorientasi kepada peserta didik.

5. Pendidikan di MasyarakatSikap dan kemampuan perawat dari seorang lulusan D III keperawatan yang dituntut untuk mengabdikan dirinya di masyarakat, ditumbuhkan dan dibina sepanjang proses pendidikannya melalaui berbagai bentuk pengalaman belajar dalam tatanan nyata di masyarakat, khususnya tatanan pelayanan kesehatan terutama pengalaman belajar klinik (PBK) dan pengalaman belajar lapangan (PBL). Pada tatanan ini peserta didik mendapatkan kesempatan untuk berlatih bekerja di masyarakat melakukan sosialisasi profesional dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan maju, serta memanfaatkan berbagai sumber dan kemampuan yang ada di masyarakat dibawah konsultasi perawat general.

Berdasarkan kerangka konsep pendidikan tersebut di atas, diharapkan penyusunan kurikulum pendidikan D III keperawatan akan lebih terarah kepada tuntutan kebutuhan masyarakat dan kemajuan ilmu dan tehnologi bidang kesehatan. Lulusan diharapkan mampu melaksanakan peran dan fungsi serta tanggungjawabnya sesuai tuntutan profesi kaperawatan.

E. Pendekatan Utama dalam proses Pembelajaran

Prinsip pembelajaran orang dewasa berorientasi pada student learning centered (SCL) ditekankan dalam implementasi kurikulum ini. Kompetensi utama diajarkan melalui konsep pembelajaran tuntas dimana teori diberikan sistem blok pada kelompok besar (kelas) dan kelompok kecil (5-8 orang) dan atau individual yang dirangkai dengan pembelajaran praktika (pembelajaran laboratorium) dan pembelajaran klinik baik dengan bimbingan secara individu maupun kelompok. Penilaian kompetensi meliputi ranah knowledge (pengetahuan), skill (ketrampilan), dan attitude (sikap).

BAB IIIKURIKULUM INTI PROGRAM PENDIDIKAN D. III KEPERAWATAN

A. Profil Lulusan D. III Keperawatan

Profil lulusan merupakan langkah dasar dalam menyusun sebuah kurikulum berbasis kompetensi. Profil lulusan Diploma Tiga Keperawatan adalah :

1. Pelaksana asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia 2. Pelaku pengembangan diri pada komunitas profesi dan sosial3. Pendidik klien dan keluarga yang menjadi tanggung jawabnya 4. Pelaksana kepemimpinan dan manajemen keperawatan dalam asuhan keperawatan

klien5. Anggota pelaksana penelitian bidang keperawatan

B. Kompetensi dan Elemen Kompetensi Lulusan D.III Keperawatan

1. Kompetensi UtamaKompetensi utama merupakan kemampuan untuk menampilkan unjuk kerja yang memuaskan sesuai dengan penciri program studi. Untuk mencapai kompetensi utama pendidikan perawat vokasi diimplementasikan dalam pengembangan kurikulum institusi pendidikan diploma III keperawatan (110-120 SKS) yaitu 70% (77-84 SKS) disediakan sebagai kurikulum inti, sehingga seluruh institusi pendidikan keperawatan mempunyai kurikulum inti yang sama.

2. Kompetensi Pendukung Kemampuan yang gayut dan dapat mendukung kompetensi utama serta merupakan ciri khas Perguruan Tinggi yang bersangkutan, Assosiasi mensepakati; 20% (22-24 SKS) merupakan kompetensi pendukung

3. Kompetensi LainnyaKemampuan yang ditambahkan yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup, dan ditetapkan berdasarkan keadaan serta kebutuhan lingkungan Perguruan Tinggi: 10% (11-12 SKS)

Kurikulum inti program pendidikan Diploma Keperawatan dikembangkan dengan langkah penyusunan profil lulusan, penetapan kompetensi lulusan, penentuan bahan kajian, penetapan kedalaman, penyusunan struktur kurikulum, pengembangan rancangan pembelajaran dan disertai disertai dengan metode atau model pembelajaran untuk mencapai kompetensinya

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar, serta Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 045/U/2002 tentang kurikulum inti pendidikan tinggi. Kompetensi yang perlu dimiliki oleh lulusan pendidikan Diploma terdiri dari kompetensi utama, pendukung, dan kompetensi lain. Kompetensi yang dimuat dalam buku kurikulum ini merupakan kompetensi utama yang harus dimiliki oleh setiap lulusan dan terstandarisasi diseluruh Indonesia. Kompetensi pendukung dan lainya merupakan kompetensi yang mencirikan institusi dan program studi dimana lulusan berasal.

Kompetensi utama merupakan kemampuan untuk menampilkan unjuk kerja yang memuaskan sesuai dengan penciri program studi, termasuk kebijakan MDGs serta trend and issu masalah kesehatan Nasional. Untuk mencapai kompetensi utama pendidikan Diploma III Keperawatan diimplementasikan dalam komposisi pengembangan kurikulum institusi pendidikan (110 – 120 SKS) dimana 70% diantaranya disediakan sebagai kurikulum inti, sehingga seluruh institusi pendidikan keperawatan mempunyai kurikulum inti yang sama.

Tabel 1Kompetensi Pengembangan Kurikulum Diploma III Keperawatan

Profil

KURIKULUM INTI

KURIKULUMINSTITUSIONAL

Kompetensi Utama

Kompetensi Pendukung

Kompetensi Lainnya

1. Pelaksana asuhan keperawatan berlingkup luas (pemenuhan kebutuhan dasar manusia mencakup aspek bio psiko sosio, kultural dan spiritual) sesuai standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat dengan kinerja bermutu dan kuantitas yang terukur menggunakan peralatan dan teknologi kesehatan

80% 10% 10%

2. Pelaku pengembangan diri pada komunitas profesi dan sosial

3. Pendidik klien dan keluarga yang menjadi tanggung jawabnya

4. Pelaksana kepemimpinan dan manajemen keperawatan dalam asuhan keperawatan klien

5. Anggota pelaksana penelitian bidang keperawatan dalam rangka membantu mewujudkan evidence based Nursing practice

Untuk mencapai profil lulusan Diploma III Keperawatan, perlu ditentukan kompetensi yang harus dimiliki. Dibawah ini diperlihatkan kaitan profil dengan kompetensi lulusan.

KOMPETENSI LULUSAN UNIT KOMPETENSI BAHAN KAJIAN

MATA KULIAH

1. Pelaksana asuhan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat (PL.1)

Mampu menggunakan metode penyelesaian masalah sebagai pedoman dalam praktik (1)

Proses Keperawatan pada Semua Tingkat Usia,Kebutuhan Dasar ManusiaEtika KeperawatanKonsep tumbuh Kembang

Mengumpulkan data obyektif dan subyektif serta menyajikan informasi pasien untuk digunakan sbg bahan kajian asuhan kesehatan” (2)

Pengkajian Keperawatan pada Semua Tingkat Usia,KomunikasiAnatomi FisiologiPemeriksaan Fisik

Mengidentifikasi penyimpangan data yang berpotensi terjadinya masalah kesehatan (3)

Proses Keperawatan pada Semua Tingkat Usia,KomunikasiAnatomi FisiologiPemeriksaan FisikBerfikir KritisPatofisiologi

Mampu mencatat, melaporkan data temuan secara akurat dan tepat waktu sesuai dengan standar praktik dan kebijakan pelayanan/asuhan kesehatan (4)

Proses Keperawatan pada Semua Tingkat Usia,DokumentasiKomunikasiEtika KeperawatanKeperawatan ProfesionalSKN

Mampu menyiapkan rencana berdasarkan hasil pengkajian(5)

Perencanaan Keperawatan DokumentasiKebutuhan Dasar ManusiaBerfikir KritisKomunikasi

Menetapkan prioritas tindakan keperawatan (6)

Tindakan KeperawatanDokumentasiKebutuhan Dasar ManusiaBerfikir Kritis

Memberikan informasi yang akurat kepada klien tentang rencana tindakan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya (anggota tim) (7)

KIE, Pendidikan Kesehatan,Konsep Dasar Kesehatan, Komunikasi, Keperawatan Profesional, Promosi Kesehatan

Melibatkan penasehat atau pendamping dalam membuat keputusan, memberikan persetujuan, atau mengalami hambatan bahasa (8)

Kerja, Team, Konsep Kolaborasi, Pengambilan KeputusanKultural

Berkoordinasi dengan nurse, mengkaji kembali dan merevisi rencana asuhan secara regular (9)

Kerja, Team, Konsep Kolaborasi, evaluasi, RTL, Pengkajian Sistematis

Mencatat rencana asuhan terkini secara akurat sesuai tanggung jawabnya (10)

Pencatatan dan Pelaporan, Dokumentasi, ilmu Komunikasi

Melaksanakan tindakan keperawatan mandiri yang direncanakan sesuai dengan standar asuhan keperawatan (11)

Proses KeperawatanStandar Asuhan pada Semua Tingkat Usia

Mendokumentasikan intervensi dan respon klien secara akurat dan tepat waktu (12)

Catatan Perkembangan, Dokumentasi Keperawatan

Mengidentifikasi dan melaporkan situasi perubahan yang memperburuk kondisi pasien (13)

Proses KeperawatanPencatatan dan Pelaporan

Melaksanakan prosedur bantuan hidup dasar pada situasi gawat darurat/bencana (14)

BHDTanggap Bencana

Memonitor dan mendokumentasikan kemajuan hasil intervensi yang diharapkan secara akurat dan lengkap (15)

Proses KeperawatanPencatatan dan Pelaporan

Memberikan kontribusi kepada tim dalam evaluasi kemajuan terhadap hasil/pencapaian yang ditargetkan (16)

Pencatatan dan PelaporanKomunikasi. Pendelegasian ,Kerja Tim , Manajemen Keperawatan

Memberikan kontribusi data evaluasi dan saran perbaikan terhadap rencana asuhan (17)

Pencatatan dan PelaporanKomunikasi, Proses Keperawatan, Kerja Tim, Supervisi

Menerapkan prinsip etik dalam keperawatan sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia (18)

Prinsip – prinsip EtikaKode Etik KeperawatanKeperawatan Profesional, Tanggung Jawab

Menerapkan sikap menghormati hak privasi dan martabat klien (19)

Prinsip – prinsip EtikaKode Etik KeperawatanKeperawatan Profesional

Menerapkan sikap menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan & kesehatan yag diberikan (20)

Prinsip – prinsip EtikaKode Etik KeperawatanKomunikasi KeperawatanPromosi KeperawatanKeperawatan Profesional

Menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sebagai seorang perawat (21)

Prinsip – prinsip EtikaKode Etik KeperawatanKomunikasi KeperawatanHukum Kesehatan

Mengkomunikasikan secara jelas, konsisten dan akurat informasi baik verbal, tertulis maupun elektronik, sesuai tanggung jawabnya (22)

Komunikasi , Informatika dan Tekhnologi, Aspek Legal

Menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai dengan lingkup praktik, dan hukum/peraturan perundangan (23)

Peraturan Perundang – undangan Kesehatan, Sistem Kesehatan, Prinsip – prisip Legal Malpraktek, Nighllited, Pertanggung Gugatan dan Pertanggung Jawaban, Perlindungan Hukum dalam Praktek Keperawatan

Melakukan praktik keperawatan sesuai dengan peraturan perundangan(24)

Peraturan Perundang – undangan Kesehatan, Sistem Kesehatan, Prinsip – prisip Legal Malpraktek, Nighllited, Pertanggung Gugatan dan Pertanggung Jawaban, Perlindungan Hukum dalam Praktek Keperawatan

Berperan serta aktif dalam melakukan tindakan penanggulangan bencana. (25)

Prinsip – prinsip Penanggulangan Bencana, Penerapana Tehnik Terapi Modalitas, Menejemen Disaster, Psikologi, Komunikasi Therapeutik

Menerapkan standar profesi selama pelay askep sesuai tanggung jawab perawat (26)

Standar Parktik, Kode Etik, Standar asuhan pada Semua Tingkat Usia

Merujuk klien untuk menjamin klien Keperawatan professional mendapatkan intervensi pelay askep yang baik (27)

Kerja sama Team, Sitem rujukan, Komunikasi Keperawatan, Keperawatan Profesional

Mengidentifikasi dan melaporkan situasi yang dapat membahayakan keselamatan klien dan lingkungannya. (28)

Pencatatan dan Pelaporan, Patien Safety, Supervisi, Penanggulangan Pencegahan infeksi

Mempertahankan lingkungan Pelayanan Askep yang menjaga Kesehatan dan keselamatan kerja (29)

Lingkungan Kerja yang Aman, Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Menyimpan bahan-bahan pengobatan dengan memperhatikan keamanan dan keselamata (30)

Farmakologi, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Keselamatan Pasien dalam Keperawatan, Keselamatan lingkungan, Keselamatan Klinik

Memberikan dan mencatat obat sesuai dengan yang didelegasikan. (31)

Tindalkan Keperwatan pada Semua usia, Pencatatan dan Pelaporan, Farmakologi, komunikasi keperawatan, Monitoring dan Evaluasi

2. Pelaku pengembangan diri pada komunitas profesi dan social (PL.2)

Berinteraksi pada Klien, Keluarga dan teman sejawat dengan memperhatikan norma, etik serta budaya (32)

Komunikasi, Norma dan etika, Antrophologi, Holistik Care, konsep/tahap/tugas/Perkembangan Keluarga, Transkultural

Menggunakan pengetahuan tentang praktik kerja inter dan intra profesional yang efektif (33)

Kerja sama Team, Leadership, Keperawatan Profesional,

Bertindak sebagai role model bagi Klien dan lingkungannya (34)

Asuhan Keperawatan,Peran Perawat, Teori Model Keperawatata, Kesehatan Lingkungan

Bertindak sebagai sumber informasi bagi Klien dan lingkungannya sesuai tanggung jawabnya (35)

Komunikasi, Kesejawatan dalam Kerja, Pendidikan Kesehatan, Kesehatan Lingkungan

Mempertahankan akuntabilitas terhadap hasil kegiatan yang didelegasikan (36)

Pertanggung Jawaban dalam Praktik Keperawatan, Pencatatan dan Pelaporan

Menerima kegiatan yang didelegasikan sesuai dengan ruang lingkup tanggung jawabnya (37)

Pertanggung Jawaban dalam Praktik Keperawatan. Pencatatan dan Pelaporan

Memberikan umpan balik kepada orang yang mendelegasikan/ menugaskan kegiatan (38)

Komunikasi, Kesejawatan dalam Kerja. Pencatatan dan Pelaporan, Menejemen Kepemimpinan

Bekerjasama untuk mempertahankan kerja tim multi

Team Building, Team Work, kolaborasi, teori Perubahan,

dispilin secara efektif. (39) Pengelolaan Konflik, lingkungan Kerja

Berkontribusi terhadap pengambil keputusan (tim inter-profesional (40)

Pengambilan Keputusan, Supervisi, Metoda evaluasi,Menejemen Kepemimpinan

Berperan serta dalam kegiatan advokasi melalui organisasi profesi untuk mempengaruhi kebijakan pelayanan/asuhan kesehatan (41)

Advokasi Keperawatan, Organisasi ProfesiEtika Profesi Indonesia dan Internasional, Keperawatan Profesional

Memberikan umpan balik dan saran untuk perubahan di lingkungan praktiknya sendiri secara efektif (42)

Komunikasi, Teori PerubahanKomunitas, Teori Motivasi

Meningkatkan dan mempertahankan citra keperawatan yang positif (43)

Kode Etik Keperawatan, Konsep Belajar Sepanjang Hayat (Long Life Learning )Konsep performenc / Sofs skill

Melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi dirinya (44)

Konsep Belajar Sepanjang Hayat (Long Life Learning ), Enterpreneurship, Trend dan Issues KeperawatanPengembangan Kepribadian

Bertanggung jawab untuk belajar seumur hidup, pengembangan profesional dan meningkatkan kompetensi yang dimilikinya(45)

Konsep Belajar Sepanjang Hayat (Long Life Learning ), Enterpreneurship, Trend dan Issues KeperawatanRelation Ship

3. Pendidik klien dan keluarga yang menjadi tanggung jawabnya (PL.3)

Mampu melakukan penyuluhan kesehatan dalam upaya meningkatkan pola hidup sehat dalam lingkungan yang sehat, menurunkan angka kesakitan dalam tim

KIE ( KoKomunikasi Informasi Edukasi ), Pelayanan Kesehatan,Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan

Berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran di unit kerjanya. (47)

Metodologi PembelajaranPromosi Kesehatan, Pendidikan dalam Keperawatan

4. Pelaksana kepemimpinan dan manajemen keperawatan dalam asuhan keperawatan klien (PL.4)

Memahami manajemen konflik yang disesuaikan mekanisme organisasi berdasarkan kode etik Perawat (48)

Prilaku Organisasi (Teori, Berubah, Menejemen Konflik, Kepemimpinana ) , Kode etik Keperawatan

Memberikan umpan balik kepada komite mutu bila diperlukan (49)

Penjamin Mutu

Memberikan kontribusi untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif (50)

Standart Kinerja Perawat,

Memahami dan menghargai peran, pengetahuan dan ketrampilan anggota tim kesehatan yang berkaitan dengan tanggung jawabnya.(51)

Team building, motivasi Kerja, supervisi

Berperan serta dalam peningkatan kualitas dan prosedur penjaminan mutu (52)

Menejemen Mutu Pelayanan Keperawatan

Memprioritaskan tugas dan mengelola waktu secara efektif (53)

Menejemen Waktu, Sistem Pertanggung Jawaban

5. Anggota Menggunakan hasil penelitian Penelitian Keperawatan,

pelaksana penelitian bidang keperawatan dalam rangka membantu mewujudkan evidence based Nursing practice (PL.5)

sebagai dasar melakukan tindakan keperawatan (54)

Evudencve Base practisedBiostatistik

Mengenali lingkungan praktik dan literatur keperawatan untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) dan issu yang muncul (55)

Metodologi Keperawatan, Best PractisePenulisan Ilmiah

A. Kajian Umum Kurikulum Berbasis Kompetensi

1. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu.

2. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi.

3. Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah kurikulum yang di kembangkan berdasarkan pada kemampuan atau tindakan cerdas penuh tanggungjawab dari profesi tertentu dalam melaksanakan tugasnya di tempat kerja.

B. VISISumber Daya perawat vokasi yang kompeten, bertaqwa, berbudaya, berbangsa dan bernegara serta mampu bersaing di pasar kerja

C. MISIMempersiapkan perawat vokasi yang kompeten secara intelektual, tekhnikal, interpersonal dan spiritual dan bertanggung jawab sosial dalam memenuhi kebutuhan kesehatan dan keperawatan bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat diberbagai tatanan pelayanan kesehatan.

D. TUJUAN PENDIDIKAN Menyiapkan lulusan menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan pengetahuan, ketempilan dan sikap yang sesuai dalam bidang kerjanya dan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, tehnologi dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat yang sehat secara optimal.

BAB IVKURIKULUM INTI

PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III KEPERAWATAN DI INDONESIA

A. KERANGKA DASAR KURIKULUM

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar, serta Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 045/U/2002 tentang kurikulum inti pendidikan tinggi, maka kurikulum pendidikan Program D III Keperawatan disusun dengan elemen kompetensi yang mencerminkan aspek-aspek rumpun kompetensi. Hal ini merupakan pengembangan dari The Four Pillars of UNESCO tahun 1997 yang membagi isi pendidikan menjadi empat yaitu ; 1. Kemampuan pengembangan kepribadian ( Learn to know) atau Mata kuliah

Pengembangan Kepribadian (MPK)2. Penguasaan Ilmu dan Ketrampilan berkarya ( Learn to do ) atau Mata kuliah keilmuan

dan keterampilan (MKK) 3. Kemampuan menyikapi perilaku dalam berkarya sehingga dapat mandiri, menilai dan

mengambil keputusan secara bertanggung jawab ( Learn to learn ) atau Mata kuliah keahlian berkarya (MBK ) dan Mata kuliah berperilaku berkarya (MPB)

4. Kemampuan belajar bekerjasama ( Learn to live together ) atau Mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB).

B. PROFIL LULUSAN DIPLOMA KEPERAWATANProfil lulusan merupakan langkah dasar dalam menyusun sebuah kurikulum berbasis

kompetensi. Profil lulusan Diploma Tiga Keperawatan adalah :1. Pelaksana asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia 2. Pelaku pengembangan diri pada komunitas profesi dan sosial3. Pendidik klien dan keluarga yang menjadi tanggung jawabnya 4. Pelaksana kepemimpinan dan manajemen keperawatan dalam asuhan keperawatan

klien5. Anggota pelaksana penelitian bidang keperawatan

C. Kaitan profil dengan kompetensi lulusanUntuk mencapai profil lulusan Diploma III Keperawatan, perlu ditentukan kompetensi

yang harus dimiliki. Dibawah ini diperlihatkan kaitan profil dengan kompetensi lulusan.

AREA KOMPETENSI

KOMPONEN KOMPETENSI

ELEMEN KOMPETENSI LEARNING OUTCOME

Praktik profesional, etis, legal, peka budaya

Bertanggung gugat terhadap praktik profsional (Akuntabilitas)

1. Mampu menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai dengan lingkup praktik, dan hukum/peraturan perundangan

Melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya

2. Menerapkan prinsip etik dalam keperawatan sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia

3. Menerapkan sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien

4. Menerapkan sikap menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan & kesehatan yang diberikan,

5. Menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sebagai seorang perawat (Ahli Madya Kep)

Melaksanakan Praktik secara Legal

6. Melakukan praktik keperawatan sesuai (Kewenangan perawat ahli madya) dengan peraturan perundangan

Pemberian asuhan dan manajemen asuhan keperawatan

Prinsip Pemberian Asuhan

7. Mampu menggunakan metode penyelesaian masalah sebagai pedoman dalam praktik

Prinsip Asuhan Promosi Kesehatan

8. Mampu melakukan penyuluhan kesehatan dalam upaya meningkatkan pola hidup sehat dalam lingkungan yang sehat,

menurunkan angka kesakitan dalam tim

Pengkajian 9. Mengumpulkan data obyektif dan subyektif serta menyajikan informasi pasien untuk digunakan sbg bahan kajian asuhan kesehatan”

10. Mengidentifikasi penyimpangan data yang berpotensi terjadinya masalah kesehatan

11. Mampu mencatat, melaporkan data temuan secara akurat dan tepat waktu sesuai dengan standar praktik dan kebijakan pelayanan/asuhan kesehatan

Perencanaan 12. Mampu menyiapkan rencana berdasarkan hasil pengkajian

13. Dapat menetapkan prioritas tindakan keperawatan bersama nurse

14. Memberikan informasi yang akurat kepada klien tentang rencana tindakan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya (anggota tim)

15. Melibatkan penasehat atau pendamping dalam membuat keputusan, memberikan persetujuan, atau mengalami hambatan bahasa

16. Berkoordinasi dengan nurse, mengkaji kembali dan merevisi rencana asuhan secara regular

AREA KOMPETENSI

KOMPONEN KOMPETENSI

ELEMEN KOMPETENSI LEARNING OUTCOME

17. Mencatat rencana asuhan terkini secara akurat sesuai tanggung jawabnya

Implementasi 18. Melaksanakan tindakan keperawatan mandiri yang direncanakan sesuai dengan standar asuhan keperawatan

19. Mendokumentasikan intervensi dan respon klien secara akurat dan tepat waktu

20. Mengidentifikasi dan melaporkan situasi perubahan yang memperburuk kondisi pasien

21. Melaksanakan prosedur bantuan hidup dasar pada situasi gawat darurat/bencana

Evaluasi 22. Memonitor dan mendokumentasikan kemajuan hasil intervensi yang diharapkan secara akurat dan lengkap

23. Memberikan kontribusi kepada tim dalam evaluasi kemajuan terhadap

hasil/pencapaian yang ditargetkan24. Memberikan kontribusi data

evaluasi dan saran perbaikan terhadap rencana asuhan kepada Ners

Komunikasi Terapeutik-Hubungan Interpersonal

25. Mengkomunikasikan secara jelas, konsisten dan akurat informasi baik verbal, tertulis maupun elektronik, sesuai tanggung jawabnya

26. Berinteraksi pada Klien, Keluarga dan teman sejawat dengan memperhatikan norma, etik serta budaya

27. Menyelesaikan konflik dengan pendekatan manajemen Keperawatan serta memperhatikan perilaku organisasi

Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan

28. Memberikan kontribusi untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif

29. Memahami kebutuhan pendekatan dan berbagai gaya kepemimpinan dalam situasi yang berbeda

30. Memahami manajemen penanganan konflik yang disesuaikan mekanisme organisasi khususnya kode etik Perawat

Pelayanan/asuhan Keperawatan Interprofesional

31. Memahami dan menghargai peran, pengetahuan dan ketrampilan anggota tim kesehatan yang berkaitan dengan tanggung jawabnya.

32. Bekerjasama untuk mempertahankan kerja tim multi dispilin secara efektif.

AREA KOMPETENSI

KOMPONEN KOMPETENSI

ELEMEN KOMPETENSI LEARNING OUTCOME

33. Menggunakan pengetahuan tentang praktik kerja inter dan intra profesional yang efektif

34. Berkontribusi terhadap pengambil keputusan (tim inter-profesional

35. Merujuk klien kepada nurse untuk menjamin klien mendapatkan intervensi pelay askep yang baik.

Delegasi-Supervisi

36. Menerima kegiatan yang didelegasikan sesuai dengan ruang lingkup tanggung jawabnya

37. Memberikan umpan balik kepada orang yang mendelegasikan/ menugaskan kegiatan

38. Mempertahankan akuntabilitas terhadap hasil kegiatan yang didelegasikan

Keselamatan Lingkungan

39. Mengidentifikasi dan melaporkan situasi yang dapat membahayakan keselamatan klien dan lingkungannya.

40. Mempertahankan lingkungan Pelayanan Askep yang menjaga Kesehatan dan keselamatan kerja

41. Menyimpan bahan-bahan pengobatan dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan

42. Memberikan dan mencatat obat sesuai dengan yang didelegasikan.

43. Melakukan prosedur pencegahan infeksi.

Pengembangan Profesi

Pengembangan Profesi

44. Berperan serta aktif dalam melakukan tindakan penanggulangan bencana.

45. Menerapkan standar profesi selama pelayanan askep sesuai tanggung jawab perawat

46. Meningkatkan dan mempertahankan citra keperawatan yang positif

47. Bertindak sebagai role model bagi mahasiswa keperawatan dan lingkungannya

48. Mengenali lingkungan praktik dan literatur keperawatan untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) dan issu yang muncul

49. Berperan serta dalam kegiatan advokasi melalui organisasi profesi untuk mempengaruhi kebijakan pelayanan/asuhan kesehatan

Peningkatan Kualitas

50.Melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi dirinya

AREA KOMPETENSI

KOMPONEN KOMPETENSI

ELEMEN KOMPETENSI LEARNING OUTCOME

51.Berperan serta dalam peningkatan kualitas dan prosedur penjaminan mutu

Pendidikan Berkelanjutan

52.Melakukan kajian secara teratur tentang praktik yang dilaksanakannya dengan cara refleksi dan peer review

53.Bertanggung jawab untuk belajar seumur hidup, pengembangan profesional dan meningkatkan kompetensi yang dimilikinya

Pendidikan Berkelanjutan

54.Belajar bersama orang lain untuk memberikan kontribusi terhadap asuhan

keperawatan55. Bertanggung jawab untuk belajar

seumur hidup, pengembangan profesional dan meningkatkan kompetensi yang dimilikinya

56. Belajar bersama orang lain untuk memberikan kontribusi terhadap asuhan keperawatan

D. Perkiraan dan penetapan beban (sks) dan pembentukan mata kuliah.

SKS adalah waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk mencapai kompetensi tertentu, dengan melalui suatu bentuk pembelajaran dan bahan kajian tertentu. Sati (1) sks mata kuliah yang dilakukan dengan perkuliahan (ceramah) diartikan tiga macam kegiatan, yaitu kegiatan tatap muka selama 50 menit, kegiatan belajar terstruktur selama 60 menit, dan kegiatan belajar mandiri selama 60-100 menit, semuanya dalam satuan perminggu, persemester.

No MA Bahan Kajian Unit Kompetensi Bobot SKS

E. Struktur Kurikulum DIPLOMA IIII KEPERAWATAN

Kurikulum pendidikan Diploma Keperawatan ditetapkan dengan mengacu kepada 80% kurikulum inti, yaitu 89 SKS (dari 120 SKS ) terdiri dari 50% pengetahuan teori dan 50% penerapan praktik ( laboratorium, tatanan klinik dan komunitas), dengan masa studi 3 tahun (6 semester).

Pengembangan kurikulum institusi disesualikan dengan visi dan misi institusi yang mencirikan kekhasan dari institusi tersebut dengan memasukkan 20% isu global (yaitu : Perawatan HIV/AIDS,Flu Burung, SARS, Disaster, Perawatan Trauma, IT, Entrepreuner, Bahasa Asing) dan muatan local 20% sesuai dengan keunggulan institusi. Kurikulum yang telah disusun ini merupakan kurikulum berbasis kompetensi (KBK), dengan pola struktur terintegrasi sehingga peserta didik dapat mengembangkan kemampuan untuk menggabungkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang relevan dengan masalah kesehatan yang dihadapi.

Tujuan struktur kurikulum terintegrasi adalah untuk menghasilkan lulusan yang mampu menjadi guru bagi dirinya, membantu peserta didik belajar aktif, mengkaji kemampuan diri sendiri, belajar berdasarkan kemampuan diri sendiri, dan belajar mandiri sehingga kelak dapat menjadi anggota profesi yang mandiri.Dalam kurikulum terintegrasi beberapa bahan kajian dikelompokkan menjadi satuan mata kuliah untuk mencapai beberapa sub unit kompetensi. Setiap sub unit kompetensi mempunyai bobot satu(1) satuan kredit semester (SKS)

A. PENGELOMPOKAN MATA KULIAH

No KodeMata Kuliah

Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) SKS T P K/L

Sub Total SKS (7% ) -

No KodeMata Kuliah

Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK) SKS T P K/L

Sub Total SKS (7%) -

No KodeMata Kuliah

Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) SKS T P K/L

Sub Total SKS (48%)

No KodeMata Kuliah

Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) SKS T P K/L

Sub Total SKS (28%) -

No KodeMata Kuliah

Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) SKS T P K/L

Sub Total Kredit (10%)Total Kredit Kurikulum Inti (74 - 81%)

Total Kredit Kurikulum Lokal (19 - 26%)Total Kredit 110 - 120

B. DISTRIBUSI MATA KULIAH

SEMESTER I

No KodeMata Kuliah Mata Kuliah SKS T P K/L

Jumlah SKS 20 11 9Jumlah Jam Per Minggu 29 11 18 -

SEMESTER II

No KodeMata Kuliah Mata Kuliah SKS T P K/L

Jumlah SKS 15 6 9Jumlah Jam Per Minggu 26 6 18 -

SEMESTER III

No KodeMata Kuliah Mata Kuliah SKS T P K/L

Jumlah SKS 14 4 3 7Jumlah Jam Per Minggu 38 4 6 28

SEMESTER IV

No KodeMata Kuliah Mata Kuliah SKS T P K/L

Jumlah SKS 14 7 1 6Jumlah Jam Per Minggu 33 7 2 24

SEMESTER V

No KodeMata Kuliah Mata Kuliah SKS T P K/L

Jumlah SKS 13 6 5 2Jumlah Jam Per Minggu 24 6 10 8

SEMESTER VI

No KodeMata Kuliah Mata Kuliah SKS T P K/L

Jumlah SKS 11 2 2 7Jumlah Jam Per Minggu 34 2 4 28

C. DESKRIPSI MATA KULIAH

STANDAR MEMBUAT DESKRIPSI :

LO KOMPETENSI DOMAIN: KNOWLEDGE, SKILLS DAN ATTITUDEDESKRIPSI MATA KULIAH SEMESTER I

Kode Mata Kuliah : -Mata Kuliah : Bahasa Indonesia dalam Keperawatan(karena yang umum telah dikuasai peserta didik sejak TK s.d. SMU)Beban Kredit : 2 sksPenempatan : Semester 1Prasyarat : -

A. Deskripsi Mata Kuliah

B. Kompetensi (diisi learning outcomes)B.1. Area Kompetensi

Manajemen Asuhan B.2. Komponen Kompetensi Prinsip Asuhan B.3. Elemen Kompetensi Promosi Kesehatan Pengkajian Perencanaan B.4. Learning Outcomes (dipilih dari LO yang 62 membutuhkan kemampuan Bahasa Indonesia)

a. Mampu melakukan penyuluhan kesehatan dalam upaya meningkatkan pola hidup sehat dalam lingkungan yang sehat, menurunkan angka kesakitan dalam tim

b. Mengumpulkan data obyektif dan subyektif serta menyajikan informasi pasien untuk digunakan sbg bahan kajian asuhan kesehatan

c. Mencatat rencana asuhan terkini secara akurat sesuai tanggung jawabnya

C. Prasyarat (prior Knowledge):Sudah menguasai cara berkomunikasi dengan menggunakan kaidah bahada Indonesia dengan baik dan benar secara lisan, tertulis dan bahasa tubuh(telah dikuasai saat jenjang pendidikan sebelum semester ini dan berkaitan dengan bahasa Indonesia)

D. TujuanPada akhir mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu:1. Mampu menjelaskan istilah-istilah bahasa Indonesia yang terkait dengan profesi

Perawat2. Mampu memahami ungkapan klien dalam bahasa Indonesia terkait kondisi

kesehatannya3. Menggunakan bahasan Indonesia dengan baik dan benar dalam menyusun

karangan ilmiah yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas sebagai Perawat4. Mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam rangka

menyusun pesan-pesan promosi

A. Content / Bahan Kajian / Garis Besar Mata Kuliah1. Fungsi bahasa.2. Tata bahasa.3. Tata ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.4. Tata kalimat bahasa Indonesia yang efektif.5. Paragraf dan pengembangannya.6. Diksi/pilihan kata dan kosa kata bahasa Indonesia yang baku.7. Tehnik pembuatan surat.8. Berbagai jenis Karya ilmiah9. Tehnik pembuatan laporan.10. Penulisan ilmiah dan tulisan popular.

B. Penilaian / Assessment

C. Referensi