do’a untuk mayit

9
Do’a untuk Mayit Para ulama Ahlus-Sunnah sepakat mengatakan bahwa, “Orang yang telah meninggal dapat bermanfaat dari orang yang hidup”, dengan dua sebab: Apa-apa yang disebabkan oleh si mayit saat hidupnya Do’anya orang Muslim, permintaan ampunan bagi mereka dan sedekah. Sedang masalah haji ada dua pendapat: Muhammad bin Hasan: Bagi mayit hanya mendapatkan pahala sedekah sedang yang menghajikan mendapat pahala haji Kebanyakan ulama: Mayit mendapatkan pahala haji Para ulama berbeda pendapat tentang “Ibadah Badaniah” seperti; Puasa, Sholat, dzikir dan membaca al-Qur’an ? Imam Maliki dan yang terkenal dari Mazhab Imam Syafi’i: Ibadah badaniah tidak sampai bila dikirimkan pahalanya bagi si Mayit Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad bin Hanbal dan Jumhur ulama Salaf: Ibadah Badaniah akan sampai pahalanya bila dikirimkan kepada si Mayit.

Upload: dianne

Post on 11-Feb-2016

94 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Do’a untuk Mayit. Para ulama Ahlus-Sunnah sepakat mengatakan bahwa , “ Orang yang telah meninggal dapat bermanfaat dari orang yang hidup ”, dengan dua sebab : Apa-apa yang disebabkan oleh si mayit saat hidupnya - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Do’a untuk Mayit

Do’a untuk MayitPara ulama Ahlus-Sunnah sepakat mengatakan bahwa, “Orang yang telah meninggal dapat bermanfaat dari orang yang hidup”, dengan

dua sebab: Apa-apa yang disebabkan oleh si mayit saat hidupnya

Do’anya orang Muslim, permintaan ampunan bagi mereka dan sedekah. Sedang masalah haji ada dua pendapat:

• Muhammad bin Hasan: Bagi mayit hanya mendapatkan pahala sedekah sedang yang menghajikan mendapat pahala haji• Kebanyakan ulama: Mayit mendapatkan pahala haji

Para ulama berbeda pendapat tentang “Ibadah Badaniah” seperti; Puasa, Sholat, dzikir dan membaca al-Qur’an ?

Imam Maliki dan yang terkenal dari Mazhab Imam Syafi’i: Ibadah badaniah tidak sampai bila dikirimkan pahalanya bagi si Mayit

Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad bin Hanbal dan Jumhur ulama Salaf: Ibadah Badaniah akan sampai pahalanya bila dikirimkan kepada si Mayit.

Page 2: Do’a untuk Mayit

Ahli Kalam (bukan dari golongan Ahlus-Sunnah): Semua pahala kebaikan tidak dapat dikirim pada orang yang telah meninggal dunia.

Dalil Yang mengatakan tidak sampainya pahala: QS.an-Najm, 39

وأن ليس لإلنسان إال� ما سعى“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah

diusahakannya” QS.Yasin, 54

فاليوم ال تظلم نفس شيئ!ا وال تجزون إال� ما كنتم تعملون“Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak

dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan”. QS.Al-Baqarah, 286

ا إال� وسعها لها ما كسبت وعليها ما اكتسبت ال يكلف الل�ه نفس!Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia

mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya.. Hadits yang berbunyi:

Abu Hurairah ra, Rasul saw:لم ينتفع به وولد ن ثالث صدقة جارية وع إذا مات اإلنسان انقطع عمله إال� م

صالح يدعو لهApa bila seorang manusia meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali tiga;

Sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendo’akannya”(HR.Thurmudzi, 5/243)

Page 3: Do’a untuk Mayit

• Ibnu Abbas ra, Rasul saw:

ال يصلي أحد عن أحد و ال يصوم أحد عن أحد و لكن يطعم عنه نطة ن ح مكان كل يوم مدا م

“Seseorang tidak mensholat untuk orang lain, dan seseorang tidak mempuasakan untuk orang lain akan tetapi cukup memberikan makan

untuknya setiap hari satu mud dari gandum”. (HR.Nasai) Amalan untuk mengirim hadiah kepada Mayit tidak pernah disebutkan

dalam kitab bahwa para ulama terdahulu telah melakukannya

Dalil yang mengatakan sampainya pahala bagi mayitBantahan untuk dalil di atas:

Qs.an-Najm, Yasin dan al-Baqarah hanya menetapkan pahala bagi mereka yang ber-amal dan tidak ada kata-kata yang me’nafi’kan atau

larangan untuk mengirimkan kepada orang lain. Sedang hadits riwayat dari Abu Hurairah: Tidak ada kalimat yang

menyatakan putusnya pahala hanya kalimat terputus amal atau perbuatan.

Tidak disebutkannya perkara ini bukan ber-arti tidak ada, sebab masalah ini adalah masalah hati atau niat sehingga sulit untuk

diketahui

Page 4: Do’a untuk Mayit

• Qs.Al-Hasr, 10

خواننا ال�ذين ر لنا وإل م يقولون رب�نا اغف ن بعده وال�ذين جاءوا من�ك سبقونا باإليمان وال تجعل في قلوبنا غال لل�ذين آمنوا رب�نا إ

يم رءوف رح“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor),

mereka berdoa: "Ya Rabb, berilah ampunan kepada kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah

Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi

Maha Penyayang.“ Utsman bin Affan ra

ن دفن الميت وقف عليه فقال صل�ى الل�ه عليه وسل�مكان الن�بي إذا فرغ ميكم وسلوا له بالت�ثبيت فإن�ه اآلن يسأل خ روا أل استغف

“Nabi saw bila telah selesai menguburkan seorang mayit beliau berdiri di atas kuburnya seraya bersabda “Mohonlah ampunan untuk saudara kalian

karena dia saat ini sedang ditanya”.(HR.Abu Daud) Berkata Ibnu Abbas ra.

م صل�ى الل�ه عليه وسل�م مر� رسول الل�ه أقبل عليه بقبور المدينة فر الل�ه لنا ولكم الم عليكم يا أهل القبور يغف ه فقال الس� بوجه

لفنا ونحن باألثر أنتم س

 

Page 5: Do’a untuk Mayit

Rasul saw melewati pemakaman kota Madinah maka beliau menghadapkan wajahnya seraya berkata: Wahai ahli kubur, semoga Allah mengampuni kami dan kalian, kalian yang mendahului kami

dan kami akan menyusul.• Ummu Salamah ra, Rasul saw:ا، فإن� المالئكة إذا حضرتم المريض، أو الميت، فقولوا خير!

نون على ما تقولون يؤمJika kalian mendatang orang yang sakit atau meninggal maka katakanlah yang baik,

sesungguhnya para malaikat mengaminkan apa yang kalian ucapkan.

ا مات أبو سلمة أتيت الن�بي� صل�ى الله عليه وسل�م، قالت: فلم�فقلت: يا رسول الله إن� أبا سلمة قد مات، قال: " قولي: نه عقبى حسنة! "، قالت: بني م ر لي وله، وأعق اللهم� اغف

د!ا صل�ى الله نه محم� فقلت، فأعقبني الله من هو خير لي معليه وسل�م

Ketika Abu Salamah wafat, aku mendatangi Nabi saw dan aku katakan kepadanya: Ya Rasul, sungguh Abu Salamah telah wafat, beliau bersabda; Katakanlah “Ya Allah

berikanlah ampunan kepadaku dan dia dan berikanlah setelahnya kepadaku kebaikan”. Dia berkata: Sungguh Allah telah memberikan kepadaku setelahnya yang

lebih baik yaitu Nai Muhmammad saw”. (HR.Muslim)

Page 6: Do’a untuk Mayit

• Berkata Ibnu Abbas ra: Ketika berjalan dengan Rasul saw dan melewati dua kuburan, beliau berhenti dan mengatakan bahwa kedua penghuni kubur ini sedang disiksa dengan siksa yang pedih, sebab:

يمشي اآلخر وكان ،بوله ن م يستتر ال أحدهما كانفوضع . ، كسرتين فكسرها بجريدة، دعا ثم� »يمة بالن�م

: لم ،الل�ه رسول يا له يل فق كسرة!، نهما م قبر كل على : تيبسا لم ما عنهما ف يخف� أن »لعل�ه قال هذا؟ فعلت

Salah seorang diantara keduanya tidak menutup saat buang hajat kecil dan lainnya suka melakukan namimah (mengadu domba), kemudian beliau

meminta untuk diambilkan pelepah kurma. Kemudian pelepah itu dipotong menjadi dua dan meletakkan setiap potongan itu di atas kubur mereka

berdua. Ditanya kepadanya: Wahai Rasul, mengapa anda melakukan itu ?, beliau bersabda: Semoga dapat meringankan keduanya selama masih basah.

(HR.Bukhari)

Page 7: Do’a untuk Mayit

Bacaan Al-Qur’anImam Sya’rani rhm:

وصوله عدم او للميت راءة الق ثواب صول و في الخالف وان� ن�ة الس اهل مذهب و وجه نهما م لكل و مشهور

بن أحمد قال به و لغيره عمله ثواب يجعل ان لالنسانحنبل

Perbedaan dalam hal sampai atau tidaknya pahala bacaan al-Qur’an kepada orang yang sudah meninggal dunia adalah mashur dan masing-masing dari

dua pendapat itu memiliki alasan sendiri, adapun menurut Mazhab Ahlussunnah boleh bagi seseorang menghadiahkan pahala amalnya untuk

orang lain, hal ini telah dikatakan oleh Imam Ahmad bin Hanbal rhm. (Kitab Mizanul al-Kubra, 1/228)

(lihat Kitab Aqidah at-Thahawiyyah, 458)

Page 8: Do’a untuk Mayit

Menyewa Orang Untuk Membaca al-Qur’anSepakat seluruh ulama tidak sampai pahalanya untuk Mayit, karena sebuah ibadah

tidak akan berpahala kecuali dilakukan ikhlas karena Allah swt. Tetapi bila memberikan sesuatu kepada yang membaca al-Qur’an terhitung sedekah, hal ini

serupa dengan mengajarkan al-Qur’an atau ilmu Agama lainnya.

Membacakan al-Qur’an dengan ikhlas karena Allah swt hal ini sampai pahalanya kepada mayit seperti ibadah Haji dan Puasa. Jika dikatakan: Para ulama salaf tidak pernah melakukan ! (dari mana kita mengetahui bahwa, hal itu belum pernah dilakukan oleh ulama Salaf ? Dan tidak dilakukan oleh mereka bukan ber-arti tidak boleh). Rasul tidak pernah memerintahkan berbeda dengan Haji dan Puasa ! (Karena saat itu tidak akan yang menanyakannya kepada Rasul saw, dan apa bedanya Haji dan Puasa dengan Membaca al-Qur’an bukankah semuanya ibadah ?)

Membaca al-Qur’an di atas kubur • Imam Abu Hanifah, Imam Malik salah satu riwayat dari Imam Ahmad rhm:

Makruh, membaca al-Qur’an sama dengan sholat, jika mendirikan sholat makruh maka membaca al-Qur’an juga makruh.

Page 9: Do’a untuk Mayit

• Imam Ahmad dan Muhammad bin Hasan rhm: Tidak mengapa untuk membaca al-Qur’an di atas kubur.

Berpegang dengan riwayat dari Ibnu Umar ra “Beliau telah berwasiat untuk dibacakan pembukaan dan penutup

surat al-Baqarah”. Sebagian orang Anshar bila salah seorang diantara mereka meninggal dibacakan di atas

kuburnya surat al-Baqarah.• Salah satu riwayat Imam Ahmad rhm: Tidak mengapa

hanya saat penguburan saja.