emri yulizal ardi_ desain instruksional pelatihan bilal mayit

34
Tugas Individu Desain Sistem Instruksional “Pelatihan Bilal Mayit” Diajukan sebagai tugas Individu mata kuliah Desain Sistem Instruksional Dosen Pengampu : - Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd - Prof Dr. Julaga Situmorang, M.Pd Prof. Dr. Sahat siagian, M.Pd DISUSUN OLEH : Emri Yulizal Ardi (8146121009) Kelas A2-Teknologi Pendidikan 1

Upload: emriardi

Post on 12-Jan-2016

32 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Desian Intruksional

TRANSCRIPT

Page 1: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

Tugas Individu

Desain Sistem Instruksional

“Pelatihan Bilal Mayit”

Diajukan sebagai tugas Individu mata kuliah Desain Sistem Instruksional

Dosen Pengampu : - Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd

- Prof Dr. Julaga Situmorang, M.PdProf. Dr. Sahat siagian, M.Pd

DISUSUN OLEH :Emri Yulizal Ardi (8146121009)Kelas A2-Teknologi Pendidikan

PROGRAM PASCA SARJANAPROGRAM STUDI TEKNOLOGI

PENDIDIKANUNIVERSITAS NEGERI MEDAN

20151

Page 2: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

Desain Instruksional Pelatihan Bilal MayitKecamatan Binjai-Kabupaten Langkat

Rancangan instruksional atau Desain Instruksional ialah rancangan yang disusun seorang

untuk pembelajaran yang akan dilakukannya adalah merupakan hal yang menjadi

tanggungjawabnya. Dalam mendesain ini digunakan pendekatan sistem dan juga

menggunakan suatu model perancangan. Definisi sistem secara singkat, ialah suatu keatuan

yang terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil (komponen sistem atau sub sistem) yang

saling kait-mengait; masing-masing komponen sistem mempunyai tujuan sendiri, tetapi

sebagai bagian dari sistem mempunyai tujuan bersama; di luar sistem terdapat supra-sistem.

Kegiatan instruksional menggunakan pendekatan sistem pada dasarnya meliputi tahap-tahap

mengidentifikasi, mengembangkan, mengevaluasi dan merevisi sebagai berikut :

Mengidentifikasi Mengembangkan Mengevaluasi

(1) (2) (3)

Merevisi

Dari berbagai model yang dapat digunakan untuk merancang suatu sistem instruksional, yang

paling sesuai untuk pembelajaran di perguruan tinggi ialah Model Pengembangan

Instruksional (MPI) berikut:

2

Page 3: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

Kegiatan-Kegiatan instruksional di atas dapat dipadukan dengan model MPI sebagai berikut :

Tahap mengidentifikasi - mengidentifikasi kebutuhan instruksional dan menulis TIU

- melakukan analisis instruksional- mengidentifikasi perilaku awal dan karakteristik awal mahasiswa

Tahap mengembangkan - menulis tujuan instruksional khusus

- menulis tes acuan patokan- menyusun strategi instruksional- mengembangkan bahan instruksional

Tahap mengevaluasi

dan Merevisi - evaluasi instruksional

Hasil dari kegiatan rancangan instruksional ialah suatu sistem instruksional yang dinamakan GBPP yang selanjutnya dibagi-bagi menjadi beberapa pertemuan (SAP).

Ke dalam aktivitas instruksional yang dirancang dalam GBPP/SAP tersebut perlu dimasukkan prinsip-prinsip instruksional yang diturunkan dari Teori Belajar, Teori Motivasi, Psikologi, dan Hasil Penelitian dalam bidang pendidikan sebagai berikut :

3

MelakukanAnalisis

Instruksional

MenulisTes AcuanPatokan

MenulisTujuan

Instruksional Khusus

(TIK)

Mengembangkan Bahan

Instruksional

MenyusunDesain danMelaksana-kan Evaluasi

Formatif

SistemInstruk-sional

MenyusunStrategi

Instruksional

Mengidentifikasi Perilaku

danKarakteristik

AwalMahasiswa

IdentifikasiKebutuhanInstruksional danMenulisTujuanInstruksional Umum(TIU)

Model Pengembangan Instruksional (MPI)

Page 4: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

1. pengulangan respon yang menyenangkan (pengulangan)2. tujuan tujuan instruksional yang jelas (penciptaan kondisi perilaku belajar, metode dan

media))3. pemberian penguatan (umpan balik nilai, pujian, penghargaan)4. pemberian contoh dari alam nyata5. pemberian contoh dan non-contoh6. perhatian dan ketekunan7. pemecahan materi menjadi lebih kecil8. penggunaan model9. pemecahan keterampilan umum menjadi keterampilan khusus10. pemberian informasi kemajuan belajar11. perbedaan kecepatan belajar (prasyarat / entry behavior)12. mengatur sendiri waktu, cara dan sumber

Desain Instruksional dapat dilakukan melalui 2 pendekatan :

1. pendekatan-pengetahuan (knowledge-oriented). Pada pendeakatn ini para peserta harus dapat menjelaskan prinsip-prinsip desain instruksional

2. pendekatan-produk (product-oriented), di sini peserta diharuskan menerapkan prinsip-

prinsip ini dalam mendesain sesuatu dan menghasilkan suatu produk.

Langkah-Langkah dalam Desain Instruksional

1. Analisis Identifikasi Kebutuhan Pembelajaran dan Penulisan TIU

Tabel Identifkasi kebutuhan Pembelajaran/Instruksional

No Keadaan Yang

diharapkan

Keadaan Sekarang Kesenjangan Penyebab

Kesenjangan1. Setiap

dusun/lingkungan pada setiap Desa di Kecamatan Binjai mempunyai 1-2 orang Bilal Mayit

- Jumlah bilal mayit dalam satu dusun/lingkungan belum sesuai yang diharapkan.

- Bila mayit yang tersedia dalam satu Desa hanya 2-4 orang

Belum terpenuhinya jumlah bilal mayit dalam satu dusun/lingkungan (1-2 orang)

- Kurangnya minat masyarakat untuk menjadi bilal mayit

- Kurangnya pemahaman tentang pentingnya peran bilal mayit ditengah masyarakat

2. Kemampuan Bilal mayit yang telah ditunjuk/dipilih dalam pengurusan jenazah dalam kategori terampil

Kemampuan Bilal Mayit yang ada masih sebatas pemahaman dasar

Bilal Mayit belum cukup pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pengurusan Jenazah

Kurangnya diadakan pelatihan Bilal mayit, pelaksanaan hanya sebatas kemampuan otodidak.

4

Page 5: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

3. Adanya Organisasi perkumpulan Bilal mayit yang terbentuk dalam satu Desa

Belum terbentuknya perkumpulan atau organisasi Bilal Mayit di suatu Desa

Tidak ada Organisasi yang mengayomi Bilal Mayit

Bilal Mayit masih bekerja berdasarkan kebudayaan dan pembiasaan lokal wilayah/daerah

4. Adanya Dukungan Pemerintah daerah dan masyarakat terhadap Bilal mayit

Dukungan Pemerintah hanya sebatas perhatian masyarakat yang di kordinir Pemerintahan desa

Dukungan pemerintah tidak maksimal dalam memperhatikan keterampilan dan Kesejahteraan bilal mayit

- Kurangnya perhatian pemerintah

- Dana pemerintah yang belum dialokasikan untuk penegloaan Bila Mayit

5. Adanya kader Bilal Mayit di setiap Desa

Bilal Mayit adalah orang yang sudah tua

Tiadak/belum adanya kaderisasi Bilal mayit

Kurang minat dan pemahaman generasi muda tentang pentingnya Bilal Mayit

6. Adanya materi Pelatihan Bilal mayit

Materi Bilal di perlukan untuk pelatihan

Materi Pelatihan Bilal Mayit belum ada

Belum adanya kebutuhan materi untuk pelatihan

7. Instruktur/pemateri pelatihan Bilal mayit tersedia

Instruktur belum tersedia Instruktur belum tersedia

Belum adanya pelatihan Bila mayit

Tabel Analisis Tujuan Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

Tujuan Instruksional

Umum

Ranah KomptensiSubstansi

materi

Impleme

ntasiKognitif AfektifPsikomo

torik

1. Peserta Diklat mampu

memahami konsep

pentingnya peran bilal

mayit ditengah

masyarakat

V Peranan Bilal

Mayit dalam

pengurusan

Jenazah

ditengah

Masyarakat

Praktik

lapangan

2. Peserta Diklat mampu

memahami, menjelaskan

dan mengaplikasikan

peranan bilal mayit

ditengah masyarakat.

V V

3. Peserta diklat mampu

memahami dan

menjelaskan tata cara

penyelenggaraan jenazah

V Hukum Islam

Tentang

Penyelenggar

aan Jenazah

Praktik

ditengah

Masyara

kat

4. Peserta diklat mampu V Hukum Islam Praktik

5

Page 6: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

memparktekkan dan

mengaplikasikan tata

cara pengurusan jenazah

Tentang

Penyelenggar

aan Jenazah

ditengah

Masyara

kat

5. Peserta diklat mampu

mengkordinir

keberadaan bilal mayit

yang ada dalam suatu

wadah organisasi atau

perkumpulan

V V Praktek

di

lapangan

Jadi Tujuan Instruksional Umum pelatihan Bial mayit Adalah :

“Peserta diklat mampu memahami ketentuan Hukum Islam tentang pengurusan

jenazah”

6

Page 7: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

2. Analisis Instruksioanl

7

Peserta diklat mampu Memahami ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah

Pengertian Bilal mayit

Peranan Bilal mayit

Menjelaskan tata cara mengkafani jenazah

Menjelaskan tata cara shalat jenazah

Menjelaskan tata cara memandikan jenazah

Menjelaskan tatacara pengurusan jenazah

Menjelaskan hikmah pengurusan jenazah

Menjelaskan tata cara mengubur jenazah

Memperagakan tatacara pengurusan jenazah

Mempraktekkan tata cara memandikan jenazah

Mempraktikkan tata cara mengkafani jenazah

Mempraktekkan tata cara shalat jenazah

Mempraktikkan tata cara mengubur jenazah

Peserta Diklat mampu memahami, menjelaskan dan

mengaplikasikan peranan bilal mayit ditengah masyarakat

dengan baik.

Jika Diberikan materi pelatihan Bilal mayit diharapkan Peserta diklat mampu memahami dan menjelaskan tata cara penyelenggaraan jenazah

dengan baik.

Jika Diberikan materi/praktek pelatihan Bilal mayit diharapkan 90% Peserta diklat mampu

memparktekkan dan mengaplikasikan tata cara

pengurusan jenazah

Page 8: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

3. Mengidentifikasi Perilaku dan Karakter Awal Peserta Diklat

A. Perilaku Awal Peserta Diklat

1) Materi Diklat disediakan bagi peserta diklat yang memenuhi syarat sebagai

berikut :

a. Seseorang yang ditetapkan sebagai Bilal mayit yang telah terdaftar di Desa

yang ada di Kecamatan Binjai.

b. Seseorang yang akan di tunjuk atau ditetapkan sebagai Bilal Mayit di Desa

yang ada di Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat. (terdapat 7 Desa)

2) Materi Diklat Bilal Mayit ini disusun bagi peserta yang mempunyai kemauan

menjadi seorang Bilal Mayit.

3) Pelatihan Bila Mayit ini disediakan/dilaksanakan bagi seseorang yang telah

diangkat dan dipercaya sebagai Bilal Mayit.

B. Karakter Awal Peserta Diklat

Peserta diklat adalah seorang Biala Mayit atau Kader Bial Mayit yang pada

umumnya adalah masyarakat Desa yang rata-rata berumur diatas 40 Tahun,

sehingga pelatihan nantinya diarahkan kepada perbanyak pembiasaan praktik

dalam pengurusan jenazah sebagai tugas pokok seorang bilal mayit.

4. Menuliskan Tujuan Instruksional Khusus

Tujuan Instruksional Khusus Pelatihan Bilal Mayit :1) Peserta Diklat mampu memahami, menjelaskan dan mengaplikasikan peranan

bilal mayit ditengah masyarakat dengan baik.2) Jika Diberikan materi pelatihan Bilal mayit diharapkan Peserta diklat mampu

memahami dan menjelaskan tata cara penyelenggaraan jenazah dengan baik3) Jika Diberikan materi/praktek pelatihan Bilal mayit diharapkan 90% Peserta diklat

mampu memparktekkan dan mengaplikasikan tata cara pengurusan jenazah

5. Menyusun Alat Penilaian hasil Belajar

Setelah merumuskan berbagai TIK, sudah dapat ditulis soal ujian dalam bentuk tes

acuan patokan atau bentuk asesmen lain sesuai sifat TIK. Tidak semua pencapaian

TIK atau TIU dapat diukur dengan tes atau ujian, misalnya saja mengukur tujuan

instruksional dalam ranah Psikomotor atau Afektif, apalagi mengukur Kompetensi

yang merupakan gabungan ketiga ranah tersebut. Untuk itu dapat digunakan Asesmen

alternatif dan Pengukuran Non-tes.

Jadi Alat Penilaian yang akan digunakan adalah :

1) Pre Test

2) Pos Tes

3) Ujian Praktik

8

Page 9: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

6. Menyusun strategi Instruksional

Materi Diklat : Tata Cara pengurusan jenazah

TIK No. 1 : Peserta Diklat mampu memahami, menjelaskan dan mengaplikasikan peranan bilal mayit ditengah masyarakat dengan

baik

URUTAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

GARIS BESAR ISI METODEMEDIA &

ALAT

WAKTU BELAJAR

(dalam menit)

1 2 3 4 5 6

Tahap Pendahuluan

Deskripsi Singkat

Isi

Pentingnya pengetahuan tentang peranan seorang Bilal Mayit dalam pengurusan jenazah, ditengah-tengah Masyarakat Desa Ceramah

LCD &

Laptop5 8

Relevansi dan

Manfaat

Peranan Bilal Mayit dalam pengurusan jenazah di tengah masyarakat desa sangat diperlukan dan bermanfaat bagi kelangsungan hidup beragama dalam menjalankan syariatnya

CeramahLCD &

Laptop10 15

Tujuan

Instruksional

Khusus (TIK)

Peserta Diklat mampu memahami, menjelaskan dan mengaplikasikan peranan bilal mayit ditengah masyarakat dengan baik Ceramah

LCD &

Laptop5 5

Tahap Penyajian

Uraian

Penjelasan tentang :1. Pengertian Bilal Mayit2. Peranan Bila Mayit

Ceramah dan

Tanya Jawab

LCD &

Laptop15 20

Contoh dan Non

Contoh

Contoh peranan bilal mayit dalam pengurusan jenazah ditengah masyarakat dan hikmahnya

Ceramah dan

Tanya Jawab

LCD &

Laptop10 15

LatihanPeserta diklat berlatih dalam memahami peranan penting sebagai bilal mayit Diskusi LCD & 10 15

9

Page 10: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

terpimpin Laptop

Rangkuman

Glosarium

Tahap Penutupan

Test dan umpan

balik

Menuliskan apa saja peranan penting seoarang bilal mayit ditengah-tengah masyarakat

Melaksanakan

pre tes dan

diskusi

LCD &

Laptop10 15

Tindak Lanjut

Diskusi

pemecahan

masalah

LCD &

Laptop10 15

Materi Diklat : Peran bilal mayit dalam pengurusan jenazahTIK No. 2 : Jika Diberikan materi pelatihan Bilal mayit diharapkan Peserta diklat mampu memahami dan menjelaskan tata cara

penyelenggaraan jenazah dengan baik

URUTAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

GARIS BESAR ISI METODEMEDIA &

ALAT

WAKTU BELAJAR

(dalam menit)

1 2 3 4 5 6

Tahap Pendahuluan

Deskripsi Singkat

Isi

Pentingnya pengetahuan tentang penyelenggaraan/pengurusan jenazah, yang terdiri dari tatacara penguruan jenazah, memandikan jenazah, mengkafani jenajah, meshalatkan jenazah, dan mnguburkan jenazah serta hikmah pengurusan jenazah.

CeramahLCD &

Laptop5 8

Relevansi dan

Manfaat

Tata cara pengurusna jenazah tidak hanya diketahui oleh seorang Biala Mayit, akan tetapi dapat difahami cara dan hikmag pengurusan jenazah sehingga dapat menjelaskan dan mempraktekkan ditengah-tengah

Ceramah LCD &

Laptop

10 15

10

Page 11: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

masyarakat

Tujuan

Instruksional

Khusus (TIK)

Jika Diberikan materi pelatihan Bilal mayit diharapkan Peserta diklat mampu memahami dan menjelaskan tata cara penyelenggaraan jenazah dengan baik

CeramahLCD &

Laptop5 5

Tahap Penyajian

Uraian

Penjelasan tentang :1. Takjiah/ziarah kubur2. Tata cara pengurusan jenazah3. Tata caramemandikan jenazah4. Tatacara mengkafani jenazah5. Tatacara menyolatkan jenazah6. Tata cara menguburkan jenazah

Ceramah dan

Tanya Jawab

LCD &

Laptop30 40

Contoh dan Non

Contoh

Contoh Gambar : Bilik Memandikan jenazah

Mengkafani :

Mensholatkan :

Ceramah dan

Tanya Jawab

LCD &

Laptop

10 15

11

Page 12: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

Menguburkan :

LatihanSetiap peserta diberi tugas untuk dapat menjelaskan tatacra pengurusan jenazah secara lengkap

Diskusi

terpimpin

LCD &

Laptop10 15

RangkumanAdapun 4 perkara yang menjadi kewajiban itu ialah:

a. Memandikanb. Mengkafanic. Menshalatkand. Menguburkan

Adapun hikmah yang dapat diambil dari tata cara pengurusan jenazah, antara lain:

a. Memperoleh pahala yang besar.

12

Page 13: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

b. Menunjukkan rasa solidaritas yang tinggi diantara sesame muslim.c. Membantu meringankan beban kelurga jenazah dan sebagai

ungkapan belasungkawa atas musibah yang dideritanya.d. Mengingatkan dan menyadarkan manusia bahwa setiap manusia

akan mati dan masing-masing supaya mempersiapkan bekal untuk hidup setelah mati.

e. Sebagai bukti bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia, sehingga apabila salah seorang manusia meninggal dihormati dan diurus dengan sebaik-baiknya menurut aturan Allah SWT dan RasulNya.

Glosarium

Tahap Penutupan

Test dan umpan

balik

Contoh Tes :1. Jelaskan dengan lengkap tatacara pengurusan jenazah oleh seorang

Bilal mayit!2. Jelaskan dengan lengkap tata cara memandikan jenazah!3. Jelaskan dengan lengkap tata cara megkafani jenazah!4. Jelaskan dengan lengkap tata cara mensholatkan jenazah!5. Jelaskan dengan lengkap tata cara meguburkan jenazah!6. Jelaskan hikmah pengurusan jenazah.

Melaksanakan

pre tes dan

diskusi

LCD &

Laptop10 15

Tindak LanjutMenjelaskan dan mendiskusikan kembali hal-hal atau bagian-bagian yang belum dipahami oleeh peserta diklat bilal Mayit

Diskusi

pemecahan

masalah

LCD &

Laptop10 15

13

Page 14: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

7. Mengembangkan Bahan Instruksional

Bahan Instruksional yang disusun adalah modul pembelajaran.

TINJAUAN UMUM MODUL

A. TUJUAN

Modul ini diharapkan dapat memberikan bekal kepada Anda tentang kompetensi pendidikan

agama Islam. Karena itu, setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda mampu :

1. Membaca, menulis, dan memahami ayat – ayat Al-Quran serta mengetahui hukum

bacaannya dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari – hari

2. Beriman kepada Allah, dan lima rukun iman yang lain dengan mengetahui fungsi – fungsi

hikmahnya serta terefleksikan dalam sikap, perilaku, dan akhlak dalam dimensi vertikal

dan horizontal.

3. Beribadah dengan baik sesuai dengan tuntutan syariat Islam baik dalam ibadah wajib

maupun ibadah sunnah serta mengamalkan system muamalat dalam tata kehidupan.

4. Terbiasa menjaga kelestarian lingkungan dalam kehidupan sehari – hari.

5. Meneladani sifat, sikap, dan kepribadian Rasulullah, para sahabat, tabi’in.

6. Mengambil hikmah dari sejarah perkembangan Islam untuk kepentingan hidup sehari –

hari di masa kini maupun masa depan.

B. MANFAAT

Bahan pelatihan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Anda, diantaranya adalah :

1. menambah wawasan pengetahuan dalam memahami mata diklat/pelajaran Pendidikan

Agama Islam,

2. meningkatkan keterampilan membaca ayat – ayat Al-Quran yang popular dengan fasih

dan benar sesuai dengan ilmu tajwid,

3. menambah wawasan pengetahuan tentang hikmah dibalik peristiwa sejarah dan isi

kandungan ayat – ayat suci Al Quran serta mampu menerapkannya dalam kehidupan

sehari – hari, dan

4. meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan ibadah wajib dan sunnah dalam

kehidupan sehari – hari, baik dalam hablum minallah maupun hablum minannas.

C. STRATEGI

Agar diperoleh hasil yang maksimal dalam mempelajari modul ini, ikutilah petunjuk berikut

ini. Walaupun modul ini ditulis khusus berkaitan dengan pendidikan agama Islam, tetapi

modul ini merupakan uraian yang memberi wawasan tentang mata diklat diluar pendidikan

agama Islam. Wawasan ini dapat digunakan sebagai penopang kompetensi dasar mata diklat

lain dan kompetensi lintas kurikulum.

14

Page 15: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

Bahan penelitian secara utuh akan disajikan melalui komponen – komponen sebagai berikut :

1. Judul kegiatan belajar

2. Kompetensi yang mencakup kemampuan yang diharapkan untuk dikuasai setelah

menyelesaikan kegiatan belajar yang bersangkutan.

3. Uraian materi yang meliputi uraian subkegiatan belajar/kegiatan-kegiatan yang

bersangkutan.

4. Latihan subkegiatan belajar yang berisi wawasan konsep teori dan latihan uji kompetensi.

5. Rangkuman yang berisi uraian singkat setiap kegiatan belajar.

6. Evaluasi keseluruhan modul yang berisi latihan uji kompetensi keseluruhan modul.

Agar memperoleh manfaat yang optimal dari modul ini, Anda hendaknya memperhatikan

langkah – langkah berikut ini :

1. Bacalah terlebih dahulu tujuan kegiatan belajar dan garis besar isi kegiatan yang tertera

pada awal setiap kegiatan belajar.

2. Ceramatilah dengan seksama contoh materi kajian yang ada pada kegiatan belajar sampai

mencapai tingkat pemahaman yang optimal.

3. Kerjakan latihan yang terdapat disetiap kegiatan belajar.

4. Untuk menguji kemantapan kompetensi Anda, kerjakan uji kompetensi.

5. Apabila dalam mencermati materi pelatihan dan mengerjakan latihan terdapat kesulitan,

Anda diskusikan dengan teman atau instruktur pada saat pembelajaran atau tatap muka.

Apabila tidak dijumpai kesulitan, Anda dapat mempelajari materi pelatihan, latihan, uji

kompetensi kegiatan belajar berikutnya.

6. Cermati sekali lagi materi pelatihan secara cermat dan teliti untuk mengerjakan uji

komptensi yang telah disiapkan.

7. Bila hasil yang dicapai belum sesuai target ketuntasan kompetensi, adakan remidi (belajar

ulang) dengan jalan mencermati lagi atau berdiskusi dengan teman atau menanyakan

kepada instruktur pada saat pelatihan/tatap muka. Setelah diperoleh hasil memenuhi

target ketuntasan kompetensi, tunjukan dengan mencermati materi pelatihan, latihan,

refleksi, dan uji kompetensi kegiatan belajar baru.

15

Page 16: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

MODUL

PENYELENGGARAAN JENAZAH

Kompetensi Dasar Selayang pandang

Menjelaskan tatacara pengurusan

jenazah

Memperagakan tatacara

pengurusan jenazah

Alokasi Waktu

4 jam pelajaran (2 X KBM)

Di laksanakan

Pada kegaiatan ke 6 s.d 7

Tujuan Pembelajaran :

Mendiskusikan tata cara

memandikan jenazah.

Mendiskusikan tata cara

nmengkafani jenazah.

Mendiskusikan tata cara

menshalatkan jenazah.

Mendiskusikan tata cara

menguburkan jenazah.

Mempraktikkan tata  cara 

memandikan jenazah.

Mempraktikkan tata  cara 

mengkafani jenazah.

Mempraktikkan tata  cara 

menshalatkan jenazah.

Mempraktikkan tata  cara 

menguburkan jenazah.

Diantara hak orang yang sakit atas saudaranya yang

Muslim ialah menjenguknya dan menyampaikan

kegembiraan kepadanya. jika keadaannya semakin

kritis, maka orang-orang yang menjenguk dapat

mengingatkannya untuk bertaubat, melunasi hutang dan

memberi wasiat. Dia dapat melakukannya dengan

lemah lembut, tidak membuatnya merasa ketakutan

karena telah dekat ajalnya. Orang yang sakitpun harus

tegar keluar dari kezhaliman, memohon ampunan dari

berbagai kedurhakaan dan berbaik sangka kepada

Allah.

Jika ajalnya sudah dekat, disunnahkan kepada orang

yang hadir didekatnya untuk membimbingnya

mengucapkan “Laa Ilaa ha IlaLlah” secara perlahan dan

menghadapkannya kearah kiblat. Jika sudah meninggal,

hendaklah kedua matanya dipejamkan, sendi-sendinya

dilemaskan serta mempercepat pengurusannya selagi

tidak ada kemaslahatan untuk menundanya. Pada saat-

saat itulah Islam melalui petunjuk Rasulullah telah

menentukan hukum-hukum yang berkaitan dengannya,

seperti tata cara memandikan, mengkafani, mensholati,

dan mengubur serta mengurusi hal-hal yang berkaitan

dengannya. Bahkan Islam juga telah mengatur

ketentuan yang wajib dikerjakan oleh orang yang

sedang sakit hingga ajal datang, ketentuan bagi kerabat

orang yang meninggal, ta’ziyah serta ziarah kubur.

Modul ini akan mengkaji bagaimana penyelenggaraan

jenazah sesuai dengan hukum Islam dalam pengurusan

jenazah.

16

Page 17: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

KEGIATAN BELAJAR .

A. Takziah dan ziarah kubur

Akar kata takziah adalah al-‘aza’ yang berarti sabar. Takziah diartikan sebagai berkunjung

dan berucap kepada orang yang mendapat musibah karena ada anggota keluarganya yang

meninggal. Kunjungan dan ucapan itu dimaksudkan untuk menghibur dan menyabarkan

penerima musibah, meringankan kesusahannya, serta mengurangi rasa sedihnya dalam

menghadapi musibah itu.

Tujuan takziah adalah agar keluarga yang ditinggalkan tidak meratapi kematian dan musibah

yang diterimanya. Selain itu, takziah juga merupakan mau’izah atau nasihat bagi pelaku

takziah agar mengingat kematian dan bersiap-siap mencari bekal hidup di akhirat. Maut

datang tanpa memandang umur dan waktu.

Hukum takziah adalah sunah. Menurut Imam nawani, Hanbali, dan Sufyan As-Sauri, takziah

disunahkan sebelum jenazah dikubur dan tiga hari sesudahnya. Imam Hanafi berpendapat,

takziah disunahkan sebelum jenazah dikuburkan. Sayid Sabbiq, tokoh pembaru Islam

menyebut, takziah bisa dilakukan sesudah 3 hari apabila dalam waktu 3 hari si pentakziah

atau yang ditakziahi tidak ada.

Dasar takziah adalah hadis riwayat Ibnu Majah dan Al-Baihaki dari Amr bin Hazm, sahabat

Nabi SAW: Orang Mukmin yang yang bertakziyah kepada saudaranya, Allah akan

memberikan pakaian di hari kiamat, pakaian kemuliaan. Ia disunahkan satu kali dan

soyogyanya takziah dilakukan kepada semua keluarga si mati dan kerabatnya, baik yang

besar, yang kecil, laki-laki, dan perempuan.

Sabda Nabi Muhammad saw. Yang artinya :

Dari Abu Hurairah RA, Rasulallah bersabda, barang siapa yang takziah hingga dishalatkan,

maka ia mendapat pahala satu qirat, dan barang siapa yang menghadirinya samai

dikuburkan, maka baginya mendapat pahala dua qirat. Ketika Rasulallah saw. Ditanya

sahabat apakah dua qirat itu? Beliau menjawab, laksana dua bukit besar. ” H.R. Bukhari

dan Muslim).

Adab-adab takziah :

Hendakanya didasari dengan niat ikhlas.

Berpakaian yang sopan dan menutup aurat.

Bersikap serta bertingkah laku yang baik.

Berdo’a agar jenazah diampuni dosanya dan dirahmati Allah swt.

Memberikan bantuan uang atau lainnya.

Mengingatkan keluarga tentang hutang-piutang dan yang lainnya.

17

Page 18: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

a.  Ziarah Kubur

Pengertian ziarah kubur adalah suatu kegiatan atau aktivitas mengunjungi makam dari orang

yang telah meninggal dunia baik yang dulu semasa hidupnya kita kenal maupun yang tidak

kenal. Pada saat berziarah ke kuburan sebaiknya anda mengikuti tata cara yang baik agar

mendatangkan hikmah bagi yang berziarah maupun yang diziarahi.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :

“Dulu aku pernah melarang kalian berziarah kubur, sekarang berziarahlah kalian. Karena

ziarah kubur akan mengingatkan kepada akhirat. Dan hendaklah berziarah itu menambah

kebaikan buat kalian. Maka barangsiapa yang ingin berziarah silakan berziarah dan

janganlah kalian mengatakan perkataan yang bathil (hujran).” (HR. Muslim, Abu Dawud,

Al Baihaqi, An Nasa’i, dan Ahmad)

Do’a ketika masuk ke area pekuburan :

Semoga keselamatan tercurah bagi para penghuni kuburan ini dari kalangan Mukminin dan

Muslimin. Dan semoga Allah merahmati orang yang terdahulu dan orang yang belakangan

dari kita. Dan kami Insya Allah akan menyusul kalian.” (HR. Muslim, An Nasa’i,

Abdurrazzaq, dan Ahmad)

b. Adab Dalam Berziarah Kubur yang Baik dan Benar Menurut Islam :

Berperilaku sopan dan ramah ketika mendatangi areal pemakaman.

Niat dengan tulus dan ikhlas karena ingin mendapatkan Ridho dari Allah SWT,

Bukan untuk meminta sesuatu pada orang yang sudah meninggal.

Tidak duduk, menginjak-injak, tidur-tiduran, dll di atas makam orang mati

Tidak melakukan tindakan tidak senonoh seperti buang air besar, kencing, meludah,

melakukan hubungan suami isteri, buang sampah sembarangan, dan lain-lain.

Mengucapkan salam kepada penghuni alam kubur

Mendoakan arwah orang yang telah meninggal agar bahagia dan tenang di alam kubur

sana dengan ikhlas.

c. Tujuan ziarah Kubur :

Ziarah kubur memiliki dua tujuan, yaitu :

1. Pertama, penziarah mengambil manfaat dengan mengingat mati dan orang yang mati.

Dan tempat mereka ke Surga atau ke neraka.

2. Kedua, si mayit mendapat kebaikan dengan perbuatan baik dan salam untuknya serta

mendapat doa permohonan ampunan. Dan ini khusus untuk mayat yang Muslim.

(Ahkamul Janaiz halaman 239)

18

Page 19: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

d. Do’a-do’a ziarah kubur :

Ada beberapa doa yang shahih yang dituntunkan untuk diucapkan ketika berziarah ke kubur,

namun kami cukupkan dengan menyebutkan dua saja di antaranya :

Artinya :

“Semoga keselamatan tercurah bagi kalian wahai penghuni tempat kaum Mukminin. Kami

dan kalian serta apa yang dijanjikan besok adalah orang yang ditangguhkan. Dan kami

insya Allah akan menyusul kalian. Ya Allah ampunilah penghuni kubur … .”(HR. Muslim,

Nasa’i, dan lain-lain)

Artinya :

“Semoga keselamatan tercurah kepada penghuni kubur ini dari kalangan Mukminin dan

Muslimin dan semoga Allah merahmati orang yang telah duluan dari kami dan yang

belakangan dan kami insya Allah akan menyusul kalian.” (HR. Muslim dan lain-lain)

(Lihat Ahkamul Janaiz halaman 239-240)

e. Ziarah kubur memiliki banyak hikmah dan manfaat, diantara yang

terpenting adalah:

Pertama: Ia akan mengingatkan akherat dan kematian sehingga dapat memberikan pelajaran

dan ibrah bagi orang yang berziarah. Dan itu semua tentu akan memberikan dampak positif

dalam kehidupan, mewariskan sikap zuhud terhadap dunia dan materi.

Kedua: Mendo’akan keselamatan bagi orang-orang yang telah meninggal dunia dan

memohonkan ampunan untuk mereka.

Ketiga: Termasuk mengamalkan dan menghidupkan sunnah yang telah diajarkan oleh

Rasulullah dan para shahabatnya.

Keempat: Untuk mendapatkan pahala dan balasan kebaikan dari Allah dengan ziarah kubur

yang dilakukan.

Hikmah ziarah kubur ini juga tertuang dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam

Muslim, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

” Dulu aku melarang kalian semua berziarah kubur, maka (sekarang) ziarahilah ia.” Dalam

sebuah riwayat disebutkan: “Karena sesungguhnya ia mengingatkan kepada kematian, dan

dalam riwayat At Tirmidzi: “Karena sesungguhnya ia mengingatkan kepada akherat. ”

B. PENYELENGGARAAN JENAZAH

Ketika seorang muslim/muslimah meninggal dunia, wajib hukumnya menyelenggarakan

jenazah. Kewajiban tersebut merupakan wajib kifayah.Adapun kewajiban kaum muslimin

terhadap jenazah ada empat, yaitu: 1. Memandikan  2.Mengafani  3.Menyalatkan  4.

Menguburkan.

19

Page 20: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

a. Memandikan

Syarat-syarat jenazah yang harus dimandikan:

1. Muslim/muslimat

2. Anggota badan masih ada walaupun sebagian

3. Matinya bukan mati syahid

4. Pernah hidup walaupun sebentar.

Alat-alat yang diperlukan dalam memandikan jenazah :

1. Sediakan tempat mandi.

2. Sabun mandi.

3. Air daun bidara.

4. Air bersih.

5. Sugi – 7 batang.

6. Sarung tangan – 3 atau 5.

7. Sedikit kapas.

8. Air kapur barus.

b. Cara Memandikan Jenazah

1. Letakkan mayat di tempat mandi yang disediakan.

2. Tutup seluruh anggota mayat kecuali muka.

3. Semua Bilal hendaklah memakai sarong tangan sebelah kiri.

4. Sediakan air sabun.

5. Sediakan air kapur barus.

6. Istinjakkan mayat terlebih dahulu.

7. Angkat sedikit bahagian kepalanya sehingga paras dadanya.

8. Mengeluarkan kotoran dalam perutnya dengan menekan atau mimicit-micit perutnya

secara perlahan-lahan dan hati serta kotoran dalam mulutnya dengan menggunakan kain

alas atar tidak tersentuh auratnya.

9. Siram dan basuh dengan air sabun.

10.  Kemudian gosokkan giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari

tangan dan kakinya dan rambutnya.11.  Selepas itu siram atau basuh seluruh anggota mayat dengan air sabun juga.12.  Kemudian bilas dengan air yang bersih seluruh anggota mayat sambil berniat :Lafaz niat memandikan jenazah lelaki :

ت7ع7ال7ى ل>ل<ه> يAت> ذ7االDم7 ل ل>ه7 DسKغDال KتDي ن7و7

“Niat saya memandikan jenazah (laki-laki) kerana Allah Taala”

Lafaz niat memandikan jenazah perempuan :

20

Page 21: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

ت7ع7ال7ى ل>ل<ه> يAت7ة> الDم7 ذ7ه> ل ل>ه7 DسKغDال KتDي ن7و7

“Niat saya memandikan jenazah (perempuan) kerana Allah Taala”

13.  Telentangkan mayat, siram atau basuh dari kepala hingga hujung kaki 3 kali dengan air

bersih.

14.  Siram sebelah kanan 3 kali.

15.  Siram sebelah kiri 3 kali.

16.  Kemudian mengiringkan mayat ke kiri basuh bahagian lambung kanan sebelah belakang.

17.  Mengiringkan mayat ke kanan basuh bahagian lambung sebelah kirinya pula.

18.  Telentangkan semula mayat, ulangi menyiram seperti bil. 13 hingga 17.

19.  Lepas itu siram dengan air kapur barus.

20.  Lepas itu wudukkan mayat.

Lafaz niat mewudukkan jenazah lelaki :

ت7ع7ال7ى ل>ل<ه> يAت> ذ7االDم7 ل>ه7 ء7 Dو KضKوDال KتDي ن7و7

“Sahaja aku berniat mewudukkan jenazah (lelaki) ini kerana Allah s.w.t”

Lafaz niat mewudukkan jenazah perempuan :

ت7ع7ال7ى ل>ل<ه> يAت7ة> الDم7 ذ7ه> ل>ه7 ء7 Dو KضKوDال KتDي ن7و7

“Sahaja aku berniat mewudukkan jenazah (perempuan) ini kerana Allah s.w.t”

21.  Siram dengan air sembilan.

22.  Setelah selesai dimandikan dan diwudukkannya dengan baik dan sempurna hendaklah

dilapkan menggunakan tuala pada seluruh badan mayat.

23.  Cawatkan bahagian kemaluan mayat dengan cawat yang disediakan.

24.  Lepas itu usung dengan menutup seluruh anggotanya.

25.  Segala apa-apa yang tercabut dari anggota mayat, hendaklah dimasukkan ke dalam kapan

berama (Contoh : rambut, kuku dll).

26.  Dengan ini selesailah kerja memandikan mayat dengan sempurnanya.

c. Mengafani Jenazah

Disunatkan bagi jenazah laki-laki dgn tiga lapis kain tanpa baju dan surban. Masing-masing

lapis menutupi seluruh jenazah. Cara memakaikannya kain kafan dihamparkan sehelai-

sehelai dan ditaburkan harum-haruman. Kemudian jenazah diletakkan diatasnya. Kedua

tangannya diletakkan diatas dadanya

Disunatkan bagi jenazah wanita dikafani dengan lima lembar kain yaitu basahan,baju, tutup

kepala,cadar dan kain yang menutupi seluruh tubuhnya. Cara memakaikannya dihamparkan

kain untuk membungkus seluruh tubuh,diberi harum-haruman, kemudian jenazah dibungkus

seluruh tubuhnya dengan kain pembungkus

Cara-cara mengkafankan jenazah

21

Page 22: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

Pertama : Hendaklah disediakan tiga lembar kain kafan dibentangkan dengan disusun, kain yang paling lebar diletakkan di bawah atau dengan cara kain tiga lembar dibentangkan dan letaknya agak serong yang atas melebar dan yang bawah mengecil, setiap lembar disapu dengan wangi-wangian atau minyak wangi yang tidak mengandungi alkohol.

Kedua : Hendaklah disediakan tali pengikat sebanyak tiga atau lima utas yang

diletakkan di bawah kain kafan tersebut.

Ketiga : Hendaklah disediakan kapas yang disapu dengan wangi-wangian dan kayu cendana yang digunakan untuk menutup antara lain :

1. Kemaluan2. Wajah (muka)3. Kedua buah dada4. Kedua Telinga5. Kedua siku tangannya6. Kedua tumitnya

Keempat : Angkatlah mayat tersebut dengan berhati-hati kemudian baringkan di atas kain kafan yang sudah dibentangkan.

Kelima : Tutupkan jenazah itu dengan kapas yang telah disediakan pada bahagian-

bahagian yang telah disebutkan di atas.

Keenam : Hendaklah kain kafan tersebut diselimutkan atau ditutupkan dari lembar yang paling atas sampai lembar yang paling bawah, kemudian ikatlah dengan tali daripada kain yang telah disediakan sebanyak tiga atau lima ikatan.Semua tali pengikat mayat hendaklah disimpul hidup di sebelah kiri. Sebelum  diikat di bahagian kepala, benarkan warisnya melihat atau menciumnya.Tulislah kalimah “ALLAH dan MUHAMMAD” di dahi mayat dengan menggunakan minyak wangi.

Setelah siap diikat renjislah dengan air mawar dan sapulah minyak wangi.

22

Page 23: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

d. Menshalatkan Jenazah

1.Syarat shalat jenazah

Menutup aurat,suci dari hadats kecil dan besar, bersih pakaian ,tempat dari najis,

menghadap kiblat.

Jenazah telah dimandikan dan dikafani

Letak jenazah didepan orang yang menshalatkan, kecuali shalat gaib.

2. Rukun Shalat Jenazah

1. Niat

2. Berdiri bagi yang mampu

3. Takbir 4X

4. Membaca surat Al Fatihah

5. Membaca shalawat Nabi

6. Mendoakan Jenazah

7. Memberi salam

Dalam mengerjakan solat jenazah, yang paling utama ialah dikerjakan secara berjemaah dan

harus dijadikan tiga saf (barisan) sekurang-kurangnya setiap satu saf dua orang.

Bagi orang perempuan diperbolehkan mengikuti berjemaah bersama-sama dengan orang

lelaki atau boleh mendirikan solat ke atas jenazah setalah disolatkan oleh orang lelaki.

1. Cara mengerjakan Solat Jenazah

Bagi jenazah lelaki, Imam yang akan mendirikan solat ke atasnya hendaklah berdiri

searah dengan kepala jenazah itu.

Bagi jenazah perempuan, Imam hendaklah berdiri searah dengan lambung atau bahagian

tengah jenazah itu.

Tentang tempat untuk mengerjakan solat jenazah, diperbolehkan di dalam masjid, di

surau atau di tempat lainnya yang memungkinkan solat berjemaah dengan syarat

tempatnya itu luas dan bersih.

Lafaz niat solat jenazah :

a. Lafaz niat untuk mayat perempuan bagi Imam.

6ر4 8ب 6ك ا 6لله ا 6ع6الى6 ت Bله ل Bم6امCا ا B6ة 8كBف6اي ال ف6ر8ض6 Kات Bر6 8ب 6ك ت 6ع6 ب 6ر8 ا BتQ 8م6ي ال Bه6ذ6ه ع6لى6 4ص6لBى .ا

23

Page 24: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

“Sahaja aku berniat mendirikan solat ke atas jenazah(perempuan) ini dengan empat takbir

fardhu kifayah  menjadi Imam kerana Allah Taala”

b. Lafaz niat untuk mayat lelaki bagi Makmum

6ر4 8ب 6ك ا 6لله ا 6ع6الى6 ت Bله ل م4و8مCا8 م6أ B6ة 8كBف6اي ال ف6ر8ض6 Kات Bر6 8ب 6ك ت 6ع6 ب 6ر8 ا BتQ 8م6ي اال هذ6 ع6لى6 4ص6لBى .ا

“Niat saya menyolatkan ini mayit laki-laki empat takbiran fardhu kifayah makmum karena

Allah Ta’ala”

c. Lafaz niat untuk jenazah perempuan bagi Makmum

6ر4 8ب 6ك ا 6لله ا 6ع6الى6 ت Bله ل م4و8مCا8 م6أ B6ة 8كBف6اي ال ف6ر8ض6 Kات Bر6 8ب 6ك ت 6ع6 ب 6ر8 ا B6ة Bت 8م6ي ال BهBهذ ع6لى6 4ص6لBى .ا

“Niat saya menyolatkan ini mayit perempuan empat takbiran fardhu kifayah makmum

karena Allah Ta’ala”

d. Lafaz niat untuk mayat anak laki-laki  bagi Makmum

6ر4 8ب 6ك ا 6لله ا 6ع6الى6 ت Bله ل م4و8مCا8 م6أ B6ة 8كBف6اي ال ف6ر8ض6 Kات Bر6 8ب 6ك ت 6ع6 ب 6ر8 ا Bالط[ف8ل BتQ 8م6ي اال هذ6 ع6لى6 4ص6لBى .ا

“Niat saya menyolatkan ini mayit anak laki-laki empat takbiran fardhu kifayah makmum

karena Allah Ta’ala”

e. Lafaz niat untuk mayat anak perempuan bagi Makmum

6ر4 8ب 6ك ا 6لله ا 6ع6الى6 ت Bله ل م4و8مCا8 م6أ B6ة 8كBف6اي ال ف6ر8ض6 Kات Bر6 8ب 6ك ت 6ع6 ب 6ر8 ا B6ة الط[ف8ل B6ة Qت 8م6ي اال Bهذ6ه ع6لى6 4ص6لBى .ا

“Niat saya menyolatkan ini mayit anak perempuan  empat takbiran fardhu kifayah makmum

karena Allah Ta’ala”

3. Sunat Shalat jenazah

1. Mengangkat tangan pada setiap takbir

2. Merendahkan suara bacaan

3. Membaca Taawudz

4. Disunatkan banyak pengikutnya.

5. Memperbanyak shaf.

e. Menguburkan jenazah

Tata cara menguburkan jenazah

24

Page 25: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

1) Dibuat liang lahad sepanjang badan jenazah, dalamnya kira-kira satu meter. Didasar

lubang dibuat miring lebih dalam kearah kiblat

2) Ketika meletakan jenazah hendaknya dibacakan lafal “Dengan nama Allah dan atas

agama Rasulullah SAW”.

3) Tali-tali pengikat kain dilepas, pipi kanan dan ujung kaki ditempelkan pada tanah.

4) Jenazah ditutup dengan papan/kayu lalu ditimbun tanah

5) Menyiram dengan air diatas tanah kubur

6) Mendoakan dan memohon ampun.

8. Menyusun Desain dan Melaksanakan Evaluasi Formatif

Desain Evaluasi Formatif :

Pre Test dan Post Test

Subjek : Pelatihan Bilal Mayit

TIK 1 : ________________________________________

_________________________________________

_________________________________________

Tanggal : _______________

Nama : _________________________

Asal Desa : ___________________________

No Item 1 2 3 4 5

I. Skill

1. Praktik Persiapan Pengurusan Jenazah

2. Pemilihan dan penentuan Alat dan Bahan

pengurusan jenazah

3. Praktik Memandikan Jenazah

4. Praktik Mengkafani Jenazah

5. Praktik Mensholatkan Jenazah

6. Praktik Menguburkan Jenazah

II. Pengetahuan

1. Prisnsip pengurusan Jenazah

2. Menjelaskan hikmah pengurusan

jenazah

25

Page 26: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

3. Menjelaskan Urutan Memndikan

jenazah

4. Menjelaskan urutan Mengkafani

Jenazah

5. Menjelaskan tentang sholat jenazah

6. Menjelaskan urutan langkah

menguburkan jenazah

III. Sikap

1. Keaktifan dalam pelatihan

2. Kerjasama kelompok

3. Toleransi

4. Demokrasi

5. Gotong Royong

6. Jujur

7. Disiplin

8. Tekun

Keterangan Nilai :

Point 1 = Sangat Jelek ; 2 = Jelek ; 3 = Cukup ; 4 = Baik ; 5 = Sangat Baik

Penutup.

Seperti halnya bidang studi lain, teknologi pembelajaran juga berkembang sesuai dengan

perkembangan zaman. Mengikuti perkembangan teknologi pendidikan yang ada, mau tak

mau perlu pula diikuti di bidang pendidikan. Salah satu aspek yang menonjol di bidang

pendidikan ialah perkembangan desain instruksional pelatihan .

Deasain Pelatihan dimana system instruksionalnya harus di susun dan dikembangkan untuk

keberhasilan yang diharapkan dalam membuat suatu pelatihan. Terdapat kekurangan dalam

penyusunan desain instruksional Dick and Carey pelatihan Bilal Mayit ini. Kedepannya akan

desempurakan sesuai tuntutan kepelatihan yang diharapkan.

26

Page 27: Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit

Daftar Pustaka.

Carey W. Dick, and Carey, L & Carey, J. O. (2005). The Systematic Design of Instruction.

Boston : Pearson

Suparman.M.Awi.2012. Desain Instruksional Modern. Jakarta. Penerbit Erlangga

27