dnam - repo.ikippgribali.ac.idrepo.ikippgribali.ac.id/id/eprint/250/1/penggunaan pemarkah...
TRANSCRIPT
DNAMBANGSA
3OSEPTEMBER zJ.14KAT\4PUSffiIHDN DENPASAR
BALI
v::
..r.
-
PROSIDING SEMINAR NASIONAL *BAHASA DAN BUDAYADALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA"30 September2014
rsBN 978-6 02-7 I 464-0 -2
PENANGGUNG JAWAB:Dr. Drs. I Made Suweta, M.Si.(Ketua Program Studi Magister Pendidikan Sastra Agama)PPs. IHDN Denpasar
EDITORProf. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si.
PENIYIJNTING LAYOUTNi Putu Sutramiani, S.Kom.DISAIN SAMPULDr. Made Iwan Indrawan Jendra, S.S.,M.Hum.FOTO PADA SAIVIPULI Ketut Arla Widana, S.S.,N{.Par.
KETUA PANITIA SEMINARGek Diah Desi Sentana, S.S., M.Hum.SEKRETARIS:I Nyoman Suka Ardiyasa, S. Pd.B, M. Fil.H.ANGGOTA:Ni Nyoman Istiadi, S.Ag.Anak Agung Sri Candra Dewi, S.Pd.Made Susila Putra, S.Pd.B.I Made Swartama, S.Pd.B.
JUDULSAMBI.]-TAN REKTORKATA PENGANTARDAFTARISITOPONIMI DANANTROPONIMIUNIVERSAL DALAMKHAZANAH SASTRASUNDA BUHUNGENRE CARITAPANTUN DANWAWACANSANGHYANGJAGATRASA:KAJIAN SEMIOTIK
REVITALISASIKOMPETENSIPEDAGOGI DALAMKONTEKSPENINGKATANKUALITASPEMBELAJARANBAHASA IBU
SOR SINGGIHBAHASA BALISEBAGAI CERMINPERADABANBERBAHASAMASYARAKATBALI
KESANTLINANBERBAHASASLINDA SEBAGAILANDASANMEMBANGTINKARAKTERBANGSA (H.YAYATSUDARYAT)
DAFTAR ISI
Dr. Dedi Koswara,M.Hum.
Dr. I MadeSuweta, M.Si.
Dr. H. YayatSudaryat,M.Hun-r.
Prof. Dr. H. UniversitasRahman, Mpd Pendidikan
Indonesia
I
iii
vl1Universitas
PendidikanIndonesia
21
InstitutHinduDharmaNegeriDenpasar
UniversitasPendidikanlndonesia
21
38
BELAJAR SEJATIDARI DONGENG..SAKADANG
PEUCANG"
MENGENALKESENIANTRADISIONALYANGTERLUPAKAN
MAHABHARATA..LELUHUR
PANDAWA":ANALISISINTERTEKSTUALDANETNOPEDAGOGITERHADAPWAWACAN DANDRAMA TV
PENGGUNAANPERMARKAHNEGATIF DALAMUJARAN:STRATEGIKESANTTINANDALAMBERBAHASA BALI
MEMBANGUNBUDAYASEKOLAHBERBASIS NILAIPENDIDIKANAGAMA HINDUTINTL]KMEMBENTTIKKARAKTERWARGA SEKOLAH
RAJAH SEBA :
GAMBARAN
Asri Julaeha,
S.Pd
I Ketut Sudarsana
Ruhaliah
UniversitasPendidikanIndonesia
IKIP PGRIBali
InstitutHinduDharmaNegeriDenpasar
UniversitasPendidikan
Ria Dwi Fartika UniversitasPendidikanIndonesia
Sri Nurbaeti UniversitasPendidikanlndonesia
Nengah Amawa
46
52
5',1
64
69
i0
vll
16
KETAATANMASYARAKATBADUY
PESAN UPACARABAGI PELAKUEKONOMI HINDUDI BALI
NILAI PENDIDIKANKARAKTERBANGSA DALAMSASTRA BALITRADISIONAL..GENDING R'IftBIISEBAGAIWARISANBUDAYA BALI
PENTINGNYAEKOLOGI DALAMPEMBELAJARANBAHASA
SEKAR RARE:PENDIDIKANKARAKTERDALAM SEBUAHLIRIK SEDERHANA
DIGEMPURNYABAHASA BALIOLEH "KALA TIGA": BAGAI KERAKAPDI ATAS BATUHIDUP SEGANMATI TAK MAU
PENDIDIKANBUDAYA DANKARAKTERBANGSA :
PERMAINAN
I Nyoman Bontot
Anak Agung SriCandra Dewi,S.Pd
I Gede Sudiarta
Kadek DedyHerawan, S.Pd.B
I MadeSwartama Putra,S.Pd.B
Muhamad Yogi Universitas
Hamdani, S.Pd Pendidikanlndonesia
lndonesia
l1 84
89t2
9813
103t4
11015
InstitutHinduDharmaNegeriDenpasar
InstitutHinduDharmaNegeriDenpasar
lnstitutHinduDharmaNegeriDenpasar
InstitutHinduDharmaNegeriDenpasar
lnstitutHinduDharmaNegeriDenpasar
n1t6
v111
124t7
t2918
r37t9
t4520
1532l
lx
TRADISIONALSUNDA SEBAGAIMEDIAPEMBENTUKANKARAKTER
PEMEROLEHANBAHASA IBUDALAMPENDIDIKANKARAKTER
PANDANGANAGAMA HINDUDALAMMEMBANGUNSIKAP TOLERANSIBERAGAMASEBAGAIKARAKTERBUDAYA BANGSAINDONESIA
PERGULATANIDEOLOGI DANIDENTITAS DALAMROMAN CARIOSAGAN PERMASKARYA JOEHANA
TRADISIMEGIBUNG:RELEVANSI NILAIBUDAYATERHADAPPENGEMBANGANPENDIDIKANKARAKTER
GANESADAMBAAN WUJUDKEPRIBADIAN
SUSASTRA BALI :
An An Andriany, UniversitasS.Pd Pendidikan
Indonesia
Putu Sabda
Jayendra
Kadek AriaPrima Dewi PF
InstitutHinduDharmaNegeriDenpasar
InstitutHinduDharmaNegeriDenpasar
Arif Ali Abdilah UniversitasPendidikanIndonesia
Nyoman Rema BalaiArkeologiDenpasar
I Wayan Adi22 Institut 160
166ZJ
PESAN KARAKTERSANG KAWISWARA
ANGGAH-UNGGUHING BASAB,4ZlSEBAGAIMEDIAPEMBENTUKETIKA
NILAI PENDIDIKANRELIGI DALAMSEKARRARE
BUDAYA MESATUASEBAGAI MEDIAPEMBENTUKANKARAKTER ANAK
BAHASA BALISEBAGAIPEMBENTUKKARAKTERBANGSA
MENGENALPERALATAN L]KIRMELALUIBAHASANYA:PANDUANKEPADA SENIMANMUDA SEBAGAIBENTUKPELESTARIANBUDAYA
IDENTITAS KE-HINDU-AN ORANGBALI : SEBUAH
Upadana, S.Pd.B HinduDharmaNegeriDenpasar
LB PutraDharma Yoga,S.Pd
Made SusilaPutra, S.Pd.B
Komang PuteriYadnya Diari,S.S
Ni Made AyuSusanthi PradnyaParamitha,S.Pd.B
I Wayan WidyaDharmayasa,S.FiI.H
InstitutHinduDharmaNegeriDenpasar
r7224 lrstitutHinduDharmaNegeriDenpasar
LrstitutHinduDharmaNegeriDenpasar
InstitutHinduDharmaNegeriDenpasar
InstitutHinduDharmaNegeriDenpasar
t78
183
25
26
r8927
19428 Dr. Made Iwan InstitutIndrawan Jendra, Hindu
M.Hum DharmaNegeri
20s29
TINJAUANTENTANGPERGESERANNAMA-NAMAORANG BALI DARIYANGBERSUMBERBAHASA BALI KEBAHASASANSKERTA
GENDINGMASUMPINGKELADI SEBAGAIMEDIAPELESTARIANBAHASA DANBUDAYA DI DESAPERGUNGKABUPATENJEMBRANA
KESENIANWAYANG GOLEKMEDIATRANSFORMASINILAI _NILAIKEARIFAN LOKAL
PENTELAMATANBAHASA BALIMELALUIPENGAJARAN
SUBAK SEBAGAIMEDIAPELESTARIANBAHASA DANBUDAYA BALI
BAHASA DANBUDAYA DALAMMEMBANGLIN
Gek Diah DesiSentana
Ida Ayu MasWita Paramita,S.Pd.B
I Gusti AyuWidyarti, S.S
2tt
216
223
228
Denpasar
InstitutHinduDharmaNegeriDenpasar
30
31
32
J3
Gun Gun Cahya UniversitasGumilar, S.Pd Pendidikan
lndonesia
InstitutHinduDharmaNegeriDenpasar
InstitutHinduDharmaNegeriDenpasar
I Wayan Sapta InstitutWigunadika, Hindu
S.pd Dharma
34
KARAKTERBANGSA
ANALISISDEKONSTRUKSIDALAM CERPENMUNDUR KARYAMAMAN MS
UGA:KEARIT.ANLOKALMASYARAKATSUNDA
UPACARASIDEKAHTUTULAK WUJUDEKSISTENSIBUDAYA SLINDA
PENDIDIKANAGAMA HINDUDAN MASA DEPANGENERASI MUDAYANGBERKARAKTER
KONSEP PAMALIMASYARAKATSUNDA DALAMMEMBANGTINKARAKTERBANGSA
BAHASA DAERAHSABAGAIPENGLINGKAPNILAI_NILAIKEBUDAYAANINDONESIA
PENGUATAN
Dian Astriani,S.Pd
AsthadiMahendraBhandesa
NegeriDenpasar
UniversitasPendidikanlndonesia
lnstitutHinduDharmaNegeriDenpasar
233
24',7
24135 EntohToharudin UniversitasSatibi Pendidikan
Indonesia
Euis Siti Fatimah UniversitasPendidikanlndonesia
36
25337
26138
2',7139
Hesti UniversitasWidiastuti,S.pd Pendidikan
Indonesia
Iis Sugiarti UniversitasPendidikanIndonesia
Leli Salimatul40
xii
Universitas 276
2844t
KARAKTERBANGSA MELALUIPEMBELAJARANKOSAKATA PADAMATA PELAJARANBAHASA STINDA DISEKOLAH DASAR
PENDIDIKANKARAKTERBERBASISBUDAYA LOKALPADAMASARAKATSTINDA
PENDIDIKANKARA.KTERDALAM BABASANDAN PARIBASAORANG SIINDA
SEJARAH, FLINGSI,DANREVITALISASIBAHASA SUNDA
PENGUASAANLINDAK USUKBAHASA ST]NDAUNTUKMENINGKATKANSOPAN SANTUN
TRADISIKAMPUNG NAGASERAGAI SALAHSATUPENYELAMATANALAM DANLINGKT]-NGAN
RAJAH CANTAPANTUN: POTENSI
Hapsah
Leni RisnaNuraeni
DevyantiAsmalasari, S.S
Opah Ropiah UniversitasPendidikanlndonesia
RinrinAnjarsari, UniversitasS.S Pendidikan
Indonesia
Umi Kulsum UniversitasPendidikanlndonesia
Ai Herlina, S.Pd UniversitasPendidikanIndonesia
PendidikanIndonesia
UniversitasPendidikanlndonesia
UniversitasPendidikan
42 290
31045
29143
30444
46
xllr
318
32647
33448
35150
35851
49
KEARIFAN LOKALUNTUKMEMBENTUKKARAKTERMANUSIA SLINDA
ANALISISDEKONSTRUKSIDALAM CERPENMUNDUR KARYAMAMAN MS
DEMONSTRATIVADALAM BAHASASUNDA KUNA:TINJAUANTERHADAP TEKSKEAGAMAANABAD KE-16
MEMBANGUNKARAKTERBANGSA MELALUIBAHASA DANBUDAYA SUNDA
KESENIAN GENYE:KEARIFAN LOKALMASYARAKATPURWAKARTA
PERAN BAHASADALAMPENDIDIKANKARAKTER
LINDAK USUKBASA SUNDA
Indonesia
Dini N.S. UniversitasPendidikanIndonesia
Ilham Universitas
Nurwansah,S.Pd PendidikanIndonesia
Dwi LuqiatulFazrini
Moch CahyoSucipto, S.Pd
NurfitriMardhotilah
Septi Premasari
UniversitasPendidikanIndonesia
UniversitasPendidikanLrdonesia
UniversitasPendidikanlndonesia
UniversitasPendidikanIndonesia
344
36552
53 TRADISI DAN SandriTRAGEDI DALAM SandriansyahCERPEN'NU
311
xlv
54
55
56
57
58
CEURIK DINALAHUNAN"KARYA DARPAN
GEGUNTANSALAMPAH LAKUSEBUAH ANALISISSTILISTIKA
PENDIDIKANKARAKTERBERBASIS YOGA
PENDIDIKANKARAKTERDALAM PUPUJIANSTINDA
ETNOGRAFISEBAGAIPENELITIANKUALITATIFKEBUDAYAAN
BAHASA DANBUDAYA DALAMMEMBANGTINKARAKTERBANGSA
I Nyoman SukaArdiyasa
Luh Asli
Wiwin Setiawati
Ade Sutisna
I Dewa GedeAdnyana
lnstitutHinduDharmaNegeriDenpasar
STKIPAgma HinduSingaraja
UniversitasPendidikanIndonesia
UniversitasPendidikanlndonesia
lnstitutHinduDharmaNegeriDenpasar
377
387
395
400
409
64
PENGGTNAAN PERMARKAH NEGATIFDALAM UJARAN:
STRATEGI KESANTTINAN DALAMBERBAHASA BALI
NENGAH ARNAWA
AbstrakKesantunan (ltolitness) merupakan salah satu budaya dan karakter bangsa yangmendasari terbentuknya ikatan sosial. Kesantunan merupakan salah satulandasan pembangunan harmoni sosial dalam keberbhinekaan. Salah satuindikator kesantunan itu tercermin melalui pilihan lokusi dalam tindakberbahasa (speech acts) yang nyata. Permarkah negatif (negative mark) tidakselalu 'bermakna' negatif dalam kehidupan sosial. Permarkah negatif, dalambanyak budaya, justeru mencerminkan nilai positif. Dalam bahasa Bali,penggunaan pemarkah negatif dinilai sebagai kesantunan dalam berbahasasebagai cermin karakter penuturnya.
kata kunci: kesantunan, pemarkah, ujaran, bahasa Bali
1. Pendahuluan
Bahasa mencenninkan bangsa. Entah siapa yang lnenlpopulerkan, sloganini sangat dikenai dalam masyarakat. Bahasa ibarat bendera atau identitas yangmencenninkan keperibadian penuturnya (Sumarsono, 1985). Rasa hormat dantak acuh bisa berawal atau disebLrtkan'lidah lebih tajam daripada pedane'.Slogan dan peribahasa itu menunjukan nilai strategis bahasa dalan-rper-nbentukan karakter.
Bahasa Bali n-rempakan salah satu bahasa daerah yang besar. Dikatakatanbesar karena jurnlah penuturnya melebihi dua juta orang. Para peneliti bahasaBali sering mengatakan bahrva unggoh-ungghing merupakan salah satu bentukkesantunan. Dalam peper irf, akan dicoba ditelaah aspek linguistik lain yangjuga merepresentasikan kesantunan. Aspek linguistik yang dirnaksud adalahpenggunaan peurarkah negatif.
65
II Pembahasan2.1 Prinsip dan Strategi Kesantuan Berbahasa
Kesantunan merupakan bagian dari nilai sikap yang berbasis padabudaya. Kesantunan merupakan aspek kepribadian yang jika dipupuk denganbaik akan menghasilkan karakter positif seseorang. Salah satu representasikesantunan seseorang dapat dilihat dari pilihan konstruksi ujaran yangdigunakan saat berinteraksi dan berinterelasi dengan orang lain. Menurut Leech(1993) prinsip kesantunan dibutuhkan untuk menjelaskan hubungan antaramakna (meaning) dengan daya (force) yang sering timbul dalam kajiansemantik. Sebagai cabang linguistik, semantik menelaah makna berdasarkanpendekatan gramatikal (band. Sumarsono, 20 1 0)
Ada banyak pakar linguistik yang memaparkan kajian tentang prinsipkesopanan (politness principles). Salah satu pakar itu adalah Levinson (19s3).Pakar ini merumuskan bahwa ada 6 maksim dalam prinsip kesopanan, sepertiberikut ini.1. Maksim kebijaksanaan (tact maxim). Maksim ini diungkapkan dengan
tuturan imposif 'mengagumkan' dan kornisif, yakni meminimalkankerugian pada orang lain atau memaksimalkan keuntungan pada orang lain.Semakin panjang konstruksi semakin sopan tuturan itu. Tuturan tidaklangsung lebih sopan daripada tuturan langsung. Memperbesar keuntunganpada orang lain sama dargan memperbesar kerugian pada diri sendiri(paradoks pragmatik).
2. Maksim penerimaan. Maksim ini mewajibkan penutur untuk memperbesarkerugian pada diri sendiri atau mengurangi keuntungan diri sendiri.
3- Maksim kemurahan : memaksirnalkan rasa hormat pada orang lain danmengurangi rasa hormat pada diri sendiri.
4. Maksim kerendahan hati : meminimalkan ketidakhormatan pacla orang laindan meminimalkan rasa hormat pada diri sendiri
5. Maksim kecocokan : setiap penutur dan petutur wajib memaksimalkankecocokan di antara mereka dan meminimalkan ketidakcocokan di antaramereka.
6. Maksim kesimpatian : setiap penutur wajib memaksimalkan rasa simpatidan meminimalkan rasa antipati kepada lawan tutumya.Keenam maksim prinsip kesantunan itu dapat diungkapkan dengan
berbagai startegi kebahasaan. Sulistyo (2010) menguraikan bahwa ada limastrategi kesantunan yang dapat dipilih, seperti berikut ini.1. Melakukan tindak tutur apa adanya dengan memaatuhi frinsip ke4'a sama
yang dikemukakan Grice.
66
2. Melakukan tindak tutur dengan menggunakan kesantunan positif.3. Melakukan tindak tutur dengan menggunakan kesantunan negatif.4. Melakukan tindak tutur secara off records.
5. Tidak melakukan tindak tutur atau diam saja
2.2Pemrrkah Negatif dalam Bahasa BaliBahasa merupakan suatu sistem yang arbitrer. Sebagai suatu sistem,
bahasa memiliki kaidah yang mengatur pemakai dan pemakaiannya. Salah satu
subsistem bahasa adalah pemarkah negatif. Pemarkah negatif digunakan untukmenyatakan makna 'ntenidakan' dalam sebuah ujaran. Dalam konstruksi
sintaksis, penggunaan pemarkah negatif umumnya menidakan bagian yangpaling kanan.
Dalam bahasa Bali terdapat beberapa pemarkah negatif, yai1rt 5enten,tusing, boya dan tidong (Arnawa, 2005). Keempat leksikon itu bermakna
'tidak'. Meski demikian, keempat leksikon itu memiliki struktur seman'rik yang
berbeda. Leksikon nenten darr tusing, dalam struktur kanoniknya, berpasangan
dengan verba. Artinya, digunakan untuk menegatifkan verba, seperti contohberikut ini.(1) Ida
Pronoun3-hormat negatif-hormat pergi-hormat'Beliau tidak pergi'
(2) Ia tusing mlajah.Pronoun 3 negasi belajar'Dia tidak belajar'Tidak demikian halnya dengan leksikon boya dan titlong yang dalam
struktur kanoniknya digunakan untuk rnenegatifkan nomina, seperli contoh
berikut ini.(3) Nika boya .ja
Det-hormat negatif afi'Itu bukan(lah)
(4) Ento tidong I Putu.Det negatif art nama'ltn bukan si Putu'
2.3 Kesantunan Negatif dalam Berbahasa BaliBahasa Bali merupakan salah satu bahasa daerah yang masih hidup dan
digunakan secara alarr-rial-i. Salah satu fungsi bahasa Bali adalah sebagai wadal-r
budaya lokal, yang cli dalamnya terkandung nilai-nilai keanfan. Kearifan lokalitu direpresentasikan dengan berbagai pilihan ujaran yang sesuai. Pilihan ujaran
nenten lunga.
h,t,ctctt.
baju-hornatbaju'
61
tersebut membentuk konstruksi ujaran yang dinilai memenuhi kesantunan atausebaliknya. Prinsip penggunaan bahasa ini sejalan dengan prinsip pragmatik(Leech, 1993).
Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk menunjukan kesantunandalam tindak berbahasa Bali. cara yang sering digunakan dan telah dikaji olehbanyak peneliti adalah anggah-ungguhing basa Bali. Namun demikian, masihada cara lain yang luput dari perhatian para peneliti bahasa Bali. Salah satudiantara yang luput dari perhatian itu adalah penggunaan pemarkah negatif.
Ada banyak korpus ujaran penggunaan pemarkah negatif dalam bahasaBali, seperti berikut ini.(5) Ten makarya, Pak?
Neg aktif-ke4'a, sapaan laki-laki'Tidak bekerja, Pak?'
(6) Ten dados mapewangkid apisan?Neg bisa pre-ijin satu kali'Tidak bisakah ijin sekali?'
(7) Kanggeang ten wenten napi.penerimaan neg ada apa'Maafkan, tidak ada apa-apa'Kanggeang titiang ten maduwe umah.penerimaan proun 1-tg neg pre-punya rumah'Maafkan saya tidak punya rumah'
(B) Tiriang ten uning napi.Proun 1-tg neg tahu apa'Sa1,a tidak tahu apa-apa'
Kalimat (5) digrinakan penutur (Pn) untuk menyapa petutur (pt) yangsudah saling kenal. Konstruksi negatif seperli pada kalirnat (5) dinilai lebihsopan dibanding dengan penggunaan konstruksi positif, misalnya sepefiiberikut ini.(9) Durung makarya Pak?
Asp-belum aktif'-kerja sapaanBelum bekeq'a Pak?
Kalimat (6) digunakan Pn untuk memerintah Pt. Kedua partisipan tersebutsudah saling kenal dan nrerniliki pengetahuan yang sama tentang suatuorganisasi. Kalimat (6) dinilai lebih sopan daripada kalimat berikut rni.( 10) Mapewangkid ja apisan!
Pre-ryin pafi satu kali'l.iinlah saru kali!'
6B
Kalimat (7) digunakan Pn untuk merendahkan diri di hadapan Pt. Kalimat(7) umumnya digunakan dalam acara perjamuan. Kalimat (7) dinilai lebihsopan daripada kalimat berikut ini.(11) Kanggeang wantah niki sane sida kasagiang.
Penerimaan hanya det-ini yang bisa pasif-hidang'Maaf hanya ini yang bisa dihidangkan'Kalimat (8) digunakan untuk merendahkan diri Pn terhadap Pt. Kalimat
(8) digunakan untuk peristiwa kunjungan (pertamuan). Pn dan Pt belum terlaluakrab. Kalimat (8) dinilai lebih sopan daripada kalimat berikut ini.(12) Wantah niki kewentenan umah titiange
hanya detini konf ke-an ada rumah proun 1-tg pos'Hanya ini keadaan rumah saya'
Kalimat (9) digunakan untuk merendahkan diri Pn terhadap Pt. Kalimat(9) digunakan dalam dalam konteks pemberian tugas oleh Pt kepada Pn. Pnmenerima penugasan itu dengan kerendahan hati. Kalimat (9) dinilai lebihsopan daripada kalimat berikut ini.(13) Suksma antuk keledanganBapak.
Terima kasih atas konf-kenan sapaan laki-laki'Terima kasih atas berkenan Bapak'
III. PenutupBerdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa dalam bahasa Bali
pemarkah negatif digunakan untuk menyatakan kesantunan. Ini berarti, penuturbahasa Bali sering menggunakan strategi kesantunan negatif dalam bertindaktutur. Oleh karena itu, interpretasi ilokusi sebuah ujaran perlumempertimbangkan aspek kesantunan negatif ini agar perlokusi tindak ujardapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Arnar,va, Nengah. 2005. 'Bahasa Bali Usia Anak-Anak'. Disertasi UniveritasUdayana Denpasar.
Leech, Geofrey. Principles ctf Progntatics. Londou. Longmann.Levinson, Stephen C. 1983. Progntcttics. Camhridge : Cambridge Uni'rersity Press.Sulityo, Dwi II. 2010. 'Teori Kesant,uan'. Avaiable: http://beningembun-
"apriliaiya.b_1_,o=gcpqt.gqm. Cited at 3 September 2014Sumarsono. 1 985. Sosiolinguistrk. Singaraja: FKIP Universitas UdayanaSumarsono. 2070. Buku Ajor Prognurlr/r. Singaraja: Undiksha Press.
\rGo
zItlzotsl*
E7z{
ct)op)
oqFo
EEI-
nDFEIFI
etEITH2DI're,HorF
sSSE-tEtca!I!ED-S
IGICTGSr|EFxSiSrrlG!lu,!Iac5!
I-
p,BF)
-(u Y.At
AAg+F.l a!JFD
0c=al a\
=Fe.HPPFeo5uiroI o: Ets sEja'asj xEa .D J). .Ll- r+Wo lu$'aEE Fodq$ EOqSEEl+l lJiJ\r!$ rr',t
=aF'3-! r+IJAoe iiF!5o) ;-.'!VFIO r-FNPr^AYg5a)
r-, .Fe
UzU
Frj
atDr-'i
EE
EElD
FDaFD
oFe
w+D9
Fo
a
F0
Aa
N9 FD
F0pU)oU)!eLl.FD
(-{
oF.'U)
!eaFUopP.pD
(Da)
EEFD
a0c
r-1
o
aoFFe
PaoFDaD9
q
oU
FDa
oO.
D)
oFt
7\FD