diversifikasi energi
TRANSCRIPT
Diversifikasi Energi
- Penyediaan energi baru dan energi terbarukan wajib ditingkatkan oleh
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya;
- Penyediaan energi dari sumber energi baru dan sumber energi terbarukan
yang dilakukan oleh badan usaha, bentuk usaha tetap, dan perseorangan
dapat memperoleh kemudahan dan/atau insentif untuk jangka waktu tertentu
hingga tercapai nilai keekonomiannya.
KEBIJAKAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH
- Pengembangan listrik pedesaan
- Mengembangkan energi alternatif
- Merencanakan dan mengendalikan usaha jasa kelistrikan dan jasa
penunjang migas
- Pengembangan Desa Mandiri Energi (DME).
Sasasaran Energi Mix Jawa Tengah Tahun 2016
- Konsumsi BBM ditekan dari 68,976% menjadi 24,247 %.
- Konsumsi Batubara ditingkatkan dari 24,786% menjadi 25,431%.
- Konsumsi gas ditingkatkan dari 2,000% menjadi 19,237%
- Penggunaan Panas Bumi ditingkatkan dari 1,324 % menjadi 3,532 %
- Penggunaan PLTA ditingkatkan dari 2,910 % menjadi 4,210%.
- Penggunaan Energi Baru Terbarukan ditingkatkan dari 0,0042 % menjadi
23,343%.
Penggunaan Energi Baru Terbarukan di Jawa Tengah tahun 2011 sebesar 4.77%
terdiri dari :
Biofuel (BBN) sebesar 0,82 %
Panas Bumi sebesar 0.87 %
Biomassa dan Tenaga Air, Solar dan Bayu sebesar 3,08%
Potensi Biogas dan produk samping dari biogas
Pengertian umum Biogas: Biogas adalah gas yang dihasilkan dariproses
penguraian bahan-bahan organioleh mikroorganisme pada kondisi langka oksigen
(anaerob). Biogas akan berfungsi pada kondisi an aerob dengan suhu antara 10 - 35
derajat Celsius. Proses produksi gas berlangsung selama 30 hari. Teknologi biogas
adalah pilihan terbaik untuk fermentasi/pengolahan limbah organik. Teknologi ini
akan menghasilkan energi dan pupuk organik.
Komponen Biogas :
± 60 % CH4 (metana);
± 38 % CO2 (karbon dioksida);
± 2 % N2, O2, H2, & H2S
Biogas menciptakan peluang kerja dan mendukung Industri Pedesaan :
Pengrajin Batu – Bata Merah
Bengkel Las/bubut untuk produksi asesoris biogas seperti Mixer, pipa gas
utama, kran, dll
Industri Kompor Biogas dan lampi biogas
Industri biogas fiber
Biogas Mendukung Pertanian dan Perikanan
Pertanian Organik
2
o Slurry/sludge/ Lumpur hasil permentasi dalam digester merupakan
pupuk organik yang siap pakai;
o Slurry/sludge/ Lumpur cair dapat dimanfaatkan untuk pengendalian
hama dan penyakit tanaman
Perikanan dan Pakan Ikan
o Bio Slurry digunakan untuk campuran pakan ikan dan pemupukan
empang.
o Bio Slurry digunakan untuk campuran pakan ikan seperti tepung
gandum/ jagung, tepung beras dengan perbandingan 3:3:4.
o Untuk pakan ikan, Bio Slurry digunakan 3-4% dari total berat badan.
o Untuk pemupukan empang, rata-rata Bio Slurry yang digunakan 30 kg/
minggu/182 m2.
o Ikan yang ditebar 400 ekor dengan rata-rata berat 5 g.
o Ikan dipanen per 6-9 bulan dengan total panen 6 ton/ha, normal
panenan 2 ton/ha.
o Tingkat kematian dibawah 5%.
Peternakan dan pakan ternak
3
- Slurry mengandung Vitamin B12 (di atas 3,000 mg/kg slurry kering)
dapat dimanfaat sebagai campuran pakan ternak babi dan sapi
sebanyak 10 – 15%, sedangkan untuk bebek sebanyak 50%.
- Pemberian slurry kering sebagai campuran pakan sapi dapat
menghemat 50% pakan konsentrat. Selain itu pertumbuhan dan
perkembangan penyakit Salmonella chloreasuis dan Coli bacillus
terhambat dalam reaktor biogas dalam kondisi fermentasi tanpa
oksigen (unaerobic fermentation)
Potensi Pengembangan Usaha.
- Pengembanan Bengkel Asesoris Biogas
- Pengembangan Industri untuk kompor Gas
- Pengembangan Industri Lampu Biogas
- Pembukaan service dan showrom asesoris
- Pengembangan industri produk digester fiber biogas
- Pengembangan Usaha Pengelolaan Slurry, misal pupuk organik,
Industri pakan ternak dan ikan
Fibri Alkahfi
4