diterbitkan oleh kantor komunikasi ui · peresmian ini diisi oleh acara syukuran dan doa bersama...

56
Agenda Maret--April 2011 Update UI Agenda UI Terkini diterbitkan oleh Kantor Komunikasi UI Edisi 2 /Thn. III/2011 Syukuran Penyelesaian Gedung Vokasi UI Tahap I Pameran Riset dan Beasiswa Terbesar di UI MusiKampus VIII: When Simplicity Meets Its Beauty Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan UI kepada Kepala Negara Pembangunan Timor Leste dalam Konteks Regional dan Global

Upload: truongdang

Post on 13-Jul-2019

266 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Agenda Maret--April 2011

UpdateUIAgenda UI Terkini

diterbitkan oleh Kantor Komunikasi UI

Edisi 2 /Thn. III/2011

Syukuran Penyelesaian Gedung Vokasi UI Tahap I

Pameran Riset dan Beasiswa Terbesar di UI

MusiKampus VIII: When Simplicity Meets Its Beauty

Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan UI kepada Kepala Negara

Pembangunan Timor Leste dalam Konteks Regional dan Global

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/20112

UI Update Edisi 2/Thn. III/2011

Kantor Komunikasi UI

email:[email protected]

Kami menerima artikel atau tulisan tentang UI dan kegiatan di

lingkungan UI.

kritik, saran, dan tulisan dapat dikirimkan melalui alamat

email di atas

RedaksiKantor Komunikasi UI

Gd. Pusat Administrasi UI Lantai 6 Kampus UI, Depok

Telp. 021 7867222 ext. 100606Faks. 021 78849060

Penanggung JawabProf. Dr. I Ketut Surajaya, M.A.

Pemimpin RedaksiVishnu Juwono

Redaktur PelaksanaFarida Haryoko

Redaksi M. Rachmat Rawyani

ArdiansyahTata Letak

Sony WirawanPenyunting

Siti Hannah SekarwatiFotograferUbaydillah

FandiWhisnu

Sumber Berita : Tim Reportase Humas UI

Kontributor UI-Update

Daftar IsiAgenda Kegiatanbulan Maret -- April 2011

Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan

kepada Sultan Brunei

Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan untuk Presiden Turki

4

Syukuran Penyelesaian Gedung Vokasi UI

Tahap I

6

Kunjungan Texas A&M University

Kunjungan Studi Banding ITS

10 12

5

Panin Bank Jalin Kerja Sama dengan UI

Turkish Day 2011

Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat

terhadap Situasi Politik Timur Tengah Saat Ini

Dialog “Pandangan Berbeda Antar

Generasi”

17

23

Kerja Sama FEUI dan CIMB ASEAN Research

Institute (CARI)

Pembangunan Timor Leste dalam Konteks Regional dan Global

15

26

MusiKampus VIII: When Simplicity Meets Its

Beauty

20

29 32

Agenda Maret--April 2011

UpdateUIAgenda UI Terkini

diterbitkan oleh Kantor Komunikasi UI

Edisi 2 /Thn. III/2011

Syukuran Penyelesaian Gedung Vokasi UI Tahap I

Pameran Riset dan Beasiswa Terbesar di UI

MusiKampus VIII: When Simplicity Meets Its Beauty

Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan UI kepada Kepala Negara

Pembangunan Timor Leste dalam Konteks Regional dan Global

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/2011 3

Pengantar RedaksiAssalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.Salam sejahtera untuk kita semua.

Bulan Mei merupakan bulan pendidikan di Indonesia. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunaan generasi bangsa Indonesia. Sebagai institusi pendidikan, Universitas Indonnesia (UI) turut mendukung pemerintah dalam mencanangkan program pendidikan karakter di Indonesia yang dimulai pada tahun 2010—2011. Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional yang dilakukan bulan Mei ini, Kementerian Pendidikan Nasional mengusung tema ”Pendidikan Karakter sebagai Pilar Pembangunan Bangsa”. Sejalan dengan itu, pendidikan berkarakter tersebut tercermin dari diselenggarkannya salah satu acara di UI, seperti seminar yang diadakan oleh Fakultas Psikologi dengan tema “Pendidikan Karakter untuk Menghadapi Tantangan Masa Depan”.

Pembangunan pendidikan berkarakter juga harus ditunjang dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung kemajuan pendidikan. Bentuk-bentuk fasilitas pendukung yang dibangun oleh UI tersebut adalah Perpustakaan Pusat UI baru yang dikenal dengan nama the Crystal of Knowledge. Selain itu, ada pula fasilitas Gedung Vokasi UI yang telah diresmikan pada tanggal 12 April 2011 lalu. Diharapkan dengan adanya fasilitas-fasilitas dan berbagai acara yang mendukung pendidikan berkarakter tersebut dapat mendukung terjadinya proses pembentukan pendidikan berkarakter di Indonesia.

Setelah Momentum Pidato Presiden AS, Barack Obama, pada akhir tahun 2010, UI kembali memberikan perghargaan kepada tokoh-tokoh global yang mempunyai kiprah amat penting dalam peradaban dunia di era kontemporer ini dengan memberikan gelar doktor kehormatan. Tokoh-tokoh tersebut, yaitu Sultan Brunei yang dianggap berkiprah dalam meningkatkan kesejahteraan manusia melalui pembangunan ekonomi, pendidikan, serta peradaban dan Presiden Turki yang dianggap berkontribusi dalam menciptakan perdamaian di kawasan Timur Tengah.

Akhir kata, selamat membaca UI Update pada edisi kali di masa menarik bagi UI karena kedatangan dua Kepala Negara.

Pemimpin Redaksi

Vishnu Juwono. S.E., M.I.A.

KEGIATAN REKTOR

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/20114

Abdullah Gül, Presiden Turki mendapatkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa (HC) di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang diberikan Universitas Indonesia (UI). Upacara penganugerahan gelar kehormatan ini dipimpin oleh Rektor UI, Prof. Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri dan dilaksanakan pada tanggal 6 April 2011 di Balai Sidang UI, Kampus Depok. Acara ini disaksikan oleh Menteri Pendidikan Nasional RI, Mohammad Nuh dan Sekretaris Kabinet, Dipo Alam.

Dalam sambutannya, Mohammad Nuh menyampaikan pemberian gelar Doktor HC merepresentasikan hubungan yang sangat baik antara Indonesia dan Turki. Ia mengungkapkan Turki merupakan negara yang telah banyak membantu Indonesia, khususnya, dalam bidang pendidikan. Hal tersebut terlihat dari bantuan pemerintah Turki dalam mendirikan sarana pendidikan di beberapa daerah di Indonesia, seperti Aceh.

Pemberian gelar kehormatan ini merupakan penghargaan kepada Presiden Turki dalam kontribusinya di bidang politik. Abdullah Gül merupakan mediator dalam menciptakan perdamaian di kawasan Timur Tengah yang mengalami pertikaian, seperti yang terjadi di Irak. Selain itu, ia adalah tokoh yang memperjuangkan negara Turki untuk dapat bergabung dengan Masyarakat Eropa. Hal tersebut bukanlah perkara yang mudah, namun atas perjuangannya, Turki akhirnya menjadi bagian dalam masyarakat Eropa. Ia juga memberikan kontribusi signifikan dalam mempererat hubungan di kawasan internasional.

Abdullah Gül menyatakan pendapatnya mengenai kehidupan demokrasi di Indonesia. Indonesia sebagai negara yang terdiri atas berbagai suku bangsa, budaya, agama, dan kelompok dapat menjalankan pemerintahan dengan sistem demokrasi. Dengan prinsip uniquely in diversity atau Bhineka Tunggal Ika kehidupan demokrasi Indonesia dapat berlangsung hingga saat ini. Abdullah Gül berapresiasi terhadap prinsip tersebut, ia mengatakan bahwa “Democracy is about institution, not about religion or sectarian group.”

Dalam pidato pengukuhannya, Abdullah Gül juga mengungkapan situasi yang terjadi di kawasan Timur Tengah. Perubahan dinamika yang terjadi di kawasan Timur Tengah harus dapat diterjemahkan ke dalam kebebasan, demokrasi, dan legitimasi. Perubahan ini harus dapat diatasi dengan baik agar gejolak yang timbul serta pertikaian yang tengah terjadi dapat segera terselesaikan. Proses transisi demokrasi diharapkan dapat membawa perdamaian, demokrasi, dan kesejahteraan.

Acara ini juga turut dihadiri oleh Menteri Kehutanan RI, Zulkifli Hasan. Sementara itu, Sekretaris Kabinet RI, Dipo Alam menyerahkan kenang-kenangan berupa lukisan foto diri Presiden Abdullah Gül dengan latar belakang motif pakaian tradisional Aceh. Foto lukisan kedua, yaitu Presiden Abdullah Gül bersama istri dengan latar belakang candi Borobudur. Kedua lukisan tersebut hasil karya Dipo Alam sendiri. (SLS)

Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan untuk Presiden Turki

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/2011 5

Universitas Indonesia (UI) kembali menganugerahkan Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) kepada Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzadin Waddaulah, Sultan dan Yang Dipertuan Negara Brunei Darussalam, pada Kamis (21/4) di Balai Sidang UI, Kampus Depok. Upacara Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan dipimpin oleh Rektor UI, Prof. Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri dan dihadiri oleh Menteri Pendidikan, Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA., Menteri Luar Negeri, Dr. R.M. Marty M. Natalegawa, Menteri Pertahanan, Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, dan Menteri Agama, Drs. H. Suryadharma Ali.

Sultan Brunei dianugerahkan Doktor Honoris Causa dalam bidang Filsafat Kemanusiaan dan Peradaban atas kiprahnya dalam meningkatkan kesejahteraan manusia melalui pembangunan ekonomi, pendidikan, dan peradaban. Sultan Brunei telah melakukan berbagai usaha memajukan kesejahteraan, pendidikan, dan peradaban bagi semua orang. Promosi kesejahteraan dan peradaban melalui sistem pendidikan yang baik telah menghasilkan buah nyata yang menjembatani clash of civilization. Sultan Brunei adalah tokoh pemimpin agung dan sukses memimpin Brunei Darussalam serta memiliki pengaruh terhadap bangsa-bangsa lain di kawasan Asia Tenggara dan internasional.

Selain itu, gelar ini diberikan kepada Sultan Brunei karena kreativitasnya dalam memajukan peradaban dengan promosi kedalaman spiritualitas Islam sebagai nilai universal yang dapat dijadikan jembatan dalam dialog

peradaban. Kiprahnya dalam mempromosikan nilai-nilai Islam melalui dialog dengan peradaban Barat didukung dengan penelitian yang memajukan pemahaman mengenai nilai-nilai Islam yang mempromosikan toleransi. Dialog kreatif mengenai nilai-nilai Islam dan tradisi budaya dapat menjadi dasar yang kuat untuk penghayatan dan penghargaan atas tradisi yang membentuk dan mendukung suatu peradaban.

Penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa ini juga didasarkan pada peran aktif dan kontribusi signifikan yang dilakukan oleh Sultan Brunei dalam memajukan perdamaian dunia. Dalam menjalankan tugasnya sebagai Kepala Negara, Sultan Brunei terus mempromosikan solidaritas dan penguatan ikatan kekerabatan pada negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan relasi yang konstruktif dengan negara lain di dunia internasional. Ia juga aktif dalam mempromosikan diplomasi antarnegara di kawasan Asia Tenggara.

Sebagai pemimpin negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, usaha dan keterlibatan serta dukungan Sultan Brunei berdialog atas dasar nilai-nilai Islam dan kebudayaan telah sangat berpengaruh dalam membangun suatu pandangan tentang peradaban yang lebih komprehensif.

Acara ini merupakan suatu pengahargaan dan apresiasi UI terhadap kontribusi Sultan Brunei atas kontribusinya dalam peradaban dan kesejahteraan masyarakat baik di tingkat lokal maupun global. (SLS)

Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan kepada Sultan Brunei

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/20116

Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia mengadakan acara syukuran selesainya pembangunan beberapa Gedung Vokasi UI, pada Selasa (12/4) bertempat di Gedung Perkuliahan Vokasi UI, Kampus Depok. Acara ini dibuka oleh sambutan dari Ketua Program Vokasi, Dr. Muhammad Hikam, M.Sc.

Pada kesempatan itu hadir para pimpinan UI, antara lain Wakil Rektor SDM, Keuangan dan Administrasi Umum, Dr. Tafsir Nurchamid, M.Si., Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Kerja Sama Industri, Sunardji, S.E., M.M., Direktur Keuangan, Lien Indriana, S.E., Direktur Pendidikan, Prof. Dr. Multamia R.M.T. Lauder, Direktur Pengembangan Aset dan Ventura, dr. Soenanto Roewijoko, M.S., Sp.A., Rektor UI Prof. Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri, dan Sekretaris Rektor UI, Prof. Dr. I. Ketut Surajaya, M.A.

Proses pembangunan gedung vokasi telah dirancang selama tiga tahun dan acara ini merupakan syukuran atas rampungnya Gedung Pusat Administrasi dan Laboratorium serta Gedung Perkuliahan Vokasi UI. “Pembangunan saat ini baru sepertiganya saja, masih terdapat beberapa gedung yang akan dibangun, seperti auditorium yang dapat menampung hingga tiga ratus peserta,” ungkap Dr. Muhammad Hikam. Dengan berdirinya gedung-gedung tersebut, diharapkan kegiatan perkuliahan dapat berjalan dengan optimal.

Acara ini dihadiri oleh para koordinator bidang studi, ketua program studi, program pendidikan, karyawan, dan mahasiswa program pendidikan vokasi. Acara ini diisi dengan pemotongan tumpeng, ramah tamah, dan peninjauan pada beberapa gedung vokasi yang baru selesai didirikan. Gedung ini sudah dapat digunakan pada tanggal 13 April 2011. (SLS)

Syukuran Penyelesaian Gedung Vokasi UI Tahap I

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/2011 7

Jumat (1/4) bertempat di Ruang Pertemuan Perpustakaan Baru Pusat Universitas Indonesia (UI), diselenggarakan peresmian pemindahan buku dari perpusatakaan fakultas ke perpustakaan baru pusat UI. Peresmian ini diisi oleh acara syukuran dan doa bersama karena pembangunan perpustakaan pusat telah hampir selesai dan diharapkan dengan adanya perpustakaan ini mahasiswa dapat mengambil manfaat sebanyak-banyaknya dari fasilitas yang telah disediakan.

Rektor UI, Prof. Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri hadir meresmikan kegiatan pemindahan buku yang dimulai dari tanggal

1 April. Selain rektor, acara ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met., dan Kepala Perpustakaan Pusat UI, Dra. Luki Wijayanti SIP., M.Hum.

Prof. Gumilar mengatakan, perpustakaan merupakan jantung dari pengembangan akademik. Ia juga mengungkapkan menjadi pustawakan adalah hal yang membanggakan. Sementara itu, Dr. Muhammad Anis mengungkapkan perpustakaan ini didirikan agar lebih mendekatkan mahasiswa UI antarfakultas dan mahasiswa dapat menggunakan fasiltas yang disediakan oleh perpustakaan sebaik-

baiknya agar mahasiswa UI sekarang lebih baik dari mahasiswa sebelumnya. Lebih jauh lagi, Dra. Luki menjelaskan, pembangunan perpustakaan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kualitas akademik para mahasiswa, tetapi juga meningkatkan kecerdasan komprehesif, meliputi intelektualitas, rasa dan raga sesuai dengan visi pendidikan nasional.

Setelah itu acara dilanjutkan dengan doa bersama dan ramah tamah. Acara ini pun dihadiri oleh staf perpustakaan fakultas masing-masing dan perwakilan mahasiswa. (SLS)

Peresmian Pemindahan Buku ke Perpustakaan Baru UI

Universitas Indonesia (UI) kembali melakukan inovasi di bidang lingkungan hidup. Setelah berhasil dengan UI Green Metric Ranking of World Universities 2010, UI kali ini akan melakukan pemeringkatan tingkat fakultas di lingkungan UI. Terobosan yang mengusung tema “UI Green Metric Faculty Ranking 2011” merupakan kegiatan yang pertama kali diselenggarakan untuk meningkatkan penampilan setiap fakultas dalam memelihara lingkungan dan menyikapi isu-isu mengenai keberlangsungan lingkungan.

”Kegiatan ini bertujuan untuk melihat perspektif akan pemeliharaan lingkungan dan pengembangan energi yang sustainable di fakultas-fakultas. Best practice yang ada perlu dicatat dan

diformalisasi di tingkat UI dalam bentuk kebijakan.” ujar Ketua Tim UI Green Metric, Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.Sc., M.M. yang diwawancarai Selasa (15/03). Lebih lanjut Prof. Riri mengatakan dengan partisipasi dari semua fakultas, diharapkan dapat memperbaiki ranking UI pada UI Green Metric Ranking of World Universities 2011.

Untuk menyukseskan UI Green Metric Faculty Ranking, tim UI akan berkunjung ke seluruh fakultas. Metode penilaian yang digunakan UI Green Metric Faculty Ranking 2011 adalah pengumpulan data berdasarkan evaluasi dari tiap fakultas. Data dikumpulkan melalui website dan sistem secara otomatis akan meranking fakultas menurut algoritma pemeringkatan yang ditentukan.

Di akhir wawancara, Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.Sc., M.M. menyatakan, UI Green Metric merupakan salah satu upaya UI untuk dapat dikenal di dunia internasional. Suatu kebanggaan bagi UI karena UI Green Metric adalah Pemeringkatan kampus hijau yang pertama dan satu-satunya di seluruh dunia. Dengan demikian, diharapkan UI Green Metric Ranking of World Universities mendapatkan sertifikasi internasional dari IREG (International Ranking Expert Group) sehingga keberadaannya diterima sebagai ranking yang signifikan di dunia.(GYA)

Pemilihan Fakultas Terhijau di UI

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/20118

Dengan tema “Meningkatkan Ketangguhan Individu dalam Menghadapi berbagai Perubahan”, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (FPsi UI) merayakan Dies Natalis 58 tahun pada Kamis (3/3) di Auditorium Gedung H Lantai 4, Kampus Depok.

“Diharapkan dengan adanya Dies Natalis ini terjalin tali silaturahmi sebagai warga FPsi UI yang lebih akrab dan erat” tutur Dra. Wahyu Indianti, M.Si., ketua panitia dalam kata sambutannya. Tema kali ini dilatarbelakangi banyaknya perubahan dalam kehidupan, misalnya, bencana yang terjadi secara beruntun, perubahan iklim yang ekstrim, dan terutama perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Hal tersebut berbanding lurus dengan semakin banyaknya kesulitan dan masalah. Oleh karena itu, perlu sebuah kemampuan untuk bangkit dalam keterpurukan, itulah mengapa orasi ilmiah berjudul “Pengembangan Resiliensi Diri Sebagai Kemampuan dalam Menghadapi Tantangan” dipaparkan Dr. Tjut Rifameutia, M.A., Psikolog, sebagai wacana awal agar orang mampu bertahan dan berjuang ditengah keterpurukan.

Dekan FPsi UI, Dr. Wilman Dahlan Mansoer. M.Org.Psy., Psikolog dalam sambutannya mengimbau agar seluruh sivitas akademika FPsi UI terus-menerus meningkatkan komitmen kerja, bersinergi, mengoptimalkan pengembangan diri, baik dalam aspek pengetahuan, kompetensi, sikap, maupun softskill. Memfokuskan diri pada proses pembelajaran mahasiswa yang berorientasi pada “problem solving” agar mahasiswa kita siap terjun berbakti pada masyarakat.

Dalam kesempatan kali ini, diberikan pula

penghargaan bagi dosen berprestasi, dosen luar biasa, mantan dekan, karyawan berdedikasi, serta mahasiswa dengan skripsi terbaik. Penghargaan dosen berprestasi diberikan kepada Dra. Amarina Ashar Ariyanto M.Psi., Ph.D., dan Dra. Wustari Larasati Gunadi M.Org.Psy. Pengahargaan dosen luar biasa diberikan kepada Jahja Umar Ph.D., Prof. Dr. Andreas Budiharjo, dan Prof. Dr. Conny Semiawan. Penghargaan kepada para mantan dekan, yaitu Prof. Dr. Saparinah Sadli, Prof. Dr. Soesmalijah Soewondo, Prof. Dr. Suprapti Sumarmo Markam, Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, Dra. Siti Dharmayati Utoyo Lubis Ph.D. Penghargaan karyawan berdedikasi yang telah mengabdi selama 30 tahun, yaitu Nursima dan Suhaena, serta penghargaan untuk mahasiswa dengan skripsi terbaik (Tian Oei Award) diberikan kepada Olga Dela Rolina Sihombing.

Acara juga dimeriahkan Paduan Suara Sivitas Akademika Psikologi (SIKAPSI), tari-tarian dari anak-anak Taman Pengembangan Anak Makara (TPAM), dan kelompok peminatan tari psikologi, serta pemberian kenang-kenangan yang diberikan dari dosen muda kepada para guru besar dan dosen senior berupa bunga anggrek sebagai lambang terus bertumbuh dan berlanjutnya ilmu pengetahuan. Selain orasi ilmiah dan perayaan, juga diadakan permainan menarik seperti lomba tumpeng, lomba gobak sodor, lomba tarik tambang, dan senam gembira pada Kamis (3/3). Pementasan teater juga dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu (12&13/3), serta homecoming day pada Sabtu (26/3) yang akan dimeriahkan dengan kegiatan sepeda santai keliling Kampus UI Depok, lomba antarangkatan, bring and buy, serta panggung musik dan hiburan. (Nanda)

Fakultas Psikologi menyelenggarakan Home Coming Day 2011, sebuah kegiatan dari rangkaian peringatan ulang tahun Fakultas Psikologi ke-58 yang berlangsung pada Sabtu (26/3) di area Psikologi, Kampus Depok..

Hadir Dekan Fakultas Psikologi UI, Dr. Wilman Dahlan Mansoer, M.Org, Psy., memberikan sambutannya sekaligus menjadi pembuka resmi kegiatan Home Coming Day 2011. Bertindak sebagai ketua penyelenggara, Dra. Wahyu Indianti M.Si. Acara ini terselenggara atas dukungan sivitas akademika Fakultas Psikologi sebagai wujud peringatan atas berdirinya Fakultas Psikologi dan juga sebagai sarana untuk mempertemukan kembali para alumni Psikologi UI dari berbagai angkatan yang tersebar di berbagai daerah.

Kegiatan ini menjadi ajang untuk bernostalgia bagi para alumni yang telah lama lulus dan juga sarana untuk mendekatkan para sivitas akademik Fakultas Psikologi. Konsep Home Coming Day 2011 santai dan kekeluargaan sehingga mahasiswa Psikologi dari berbagai angkatan dapat berbaur dengan hangat. Acara ini diisi oleh beberapa kegiatan yang terdiri atas pertujukan musik dari Bilik Musik, permainan saxophone Prof. Sarlito Wirawan Sarwono, games-games menarik yang disajikan oleh panitia penyelenggara, sharing alumni dan sebagai penutup acara diadakan Yell Guys. Yell Guys merupakan yell khusus dari Fakultas Psikologi. Acara ini juga dimeriahkan oleh stand-stand yang menjual berbagai aneka produk menarik. Selain itu, juga terdapat beberapa games yang dapat dinikmati para pengunjung stand, di antaranya dart dan flying fox. (SLS)

Home Coming Day 2011

Dies Natalis 58 Tahun Fakultas Psikologi UI

KUNJUNGANKunjungan Texas A&M • UniversityKunjungan Universiti Malaysia Sabah•Kunjungan Universitas Makassar Muslim Indonesia•Kunjungan Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya •YogyakartaKunjungan Mahasiwa Universitas Siliwangi•Kunjungan Studi Banding ITS•Kunjungan FIKES UMB Bengkulu•Kunjungan Prodi HI Universitas Slamet Riyadi, Surakarta•

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/201110

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) menerima kunjungan rombongan dari Universiti Malaysia Sabah (UMS) di Student Center FEUI, Kampus Depok, Kamis, (07/04). UMS disambut hangat oleh pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEUI. Hafidz, Kepala Biro Pendidikan FEUI hadir memberikan presentasi seputar FEUI.

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka studi banding sistem akademik fakultas. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemberian cenderamata, foto bersama, dan rombongan UMS diajak untuk berkeliling kampus FEUI. (SPY)

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menerima kunjungan rombongan dari Universitas Makassar Muslim Indonesia (UMMI) di Ruang Guru Besar Gedung G FKM UI, Kampus Depok Senin (28/03). UMMI diterima baik oleh Sekretaris Fakultas FKM UI, Ede Surya Darmawan, S.K.M., M.D.M. dan dari pihak UMMI, Dr. Andi Nurlinda SKM, M.Kes., Dosen Pembimbing FKM UMMI pun hadir memberi sambutan.

Kunjungan ini bertujuan untuk studi banding mengenai ilmu kesehatan masyarakat. Setelah acara pemberian cenderamata dan foto bersama, Ir. Trini Sudiarti, M.Si. memberikan kuliah umum Gizi Mutakhir dengan judul “Vegetarian”. Dalam presentasinya, Trini menjelaskan tren masyarakat menganut diet vegetarian meningkat dari tahun ke tahun secara signifikan. Hal ini menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

Vegetarian sangat baik untuk dikonsumsi karena dapat mengurangi risiko kanker, penyakit hati, dan kecenderungan obesitas lebih rendah dibanding mengonsumsi daging. Namun, tetap saja ada permasalahan yang timbul akibat hanya mengkonsumsi sayuran (vegan). Di antaranya kekurangan Vitamin B12, Zat Besi, dan Vitamin C yang dapat menimbulkan efek buruk untuk tubuh.

Dalam presentasinya, Trini juga memberikan resep diet sehat ala vegan, yaitu menggunakan roti sebagai karbohidrat, mengonsumsi susu kedelai yang difortifikasi, sayuran hijau ditambah dengan suplemen Vitamin B12, serta berjemur di pagi hari 20-30 menit perhari.

Setelah sesi kuliah umum, rombongan UMMI diajak untuk berkunjung dan orientasi kampus ke lembaga kemahasiswaan, kemudian ke perpustakaan FKM UI yang dipandu oleh mahasiswa perwakilan dari BEM FKM UI. (SPY)

Kunjungan Universiti Malaysia Sabah

Kunjungan Universitas Makassar Muslim Indonesia

Universitas Indonesia (UI) pada Kamis pagi (28/4) menerima kunjungan dari delegasi Texas A&M University, USA. Delegasi ini diterima Ketua Badan Penjaminan Mutu Akademik (BPMA), Prof. Dr. drg. Hanna Bachtiar Iskandar, Sp.RKG(K). dan Kepala Kantor Internasional UI, Raphaella D. Dwianto, Ph.D. di Ruang Rapat A, Gedung PAU, Kampus UI Depok. Delegasi ini terdiri atas dua orang, yaitu Director Vice Provost Adlock, Stepahnie Curs dan Benny L Petty.

Kunjungan ini bertujuan untuk membicarakan kolaborasi akademik antara Texas A&M University dengan UI, salah satunya melalui program pertukaran mahasiswa dan penelitian. Program kerja sama ini berfokus pada aspek globalisasi dan perubahan sosial. Perwakilan tiap-tiap fakultas, seperti Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Fakultas Ekonomi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan Fakultas Kedokteran juga ikut hadir dalam acara tersebut. Tiap-tiap perwakilan fakultas menanyakan program-program akademik apa saja yang ditawarkan Texas A&M University dalam kolaborasi tersebut. Selain itu, perwakilan fakultas juga memberikan penjelasan mengenai program apa saja yang dapat diikuti oleh mahasiswa Texas A&M University yang ingin melakukan penelitian di UI.

Texas A&M University sangat tertarik dengan terjalinnya kerja sama dengan UI. Untuk itu, kerja sama antara UI dan Texas A&M University diharapkan dapat segera terealisasi di masa mendatang. Universitas yang didirikan pada tahun 1876 ini merupakan salah satu universitas nasional terbesar dan ternama di Amerika Serikat. Texas A&M University berada pada peringkat 20 institut penelitian di Amerika atas kontribusinya di bidang perminyakan dan kloning hewan dan menduduki peringkat 5 dari 21 perguruan tinggi nasional Amerika Serikat di bidang penelitian pada tahun 2009 . (Ulfa)

Kunjungan Texas A&M University

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/2011 11

Setelah kedatangan kunjungan dari Universitas Siliwangi, kali ini Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia mendapatkan kunjungan dari Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FE UAJY). Kunjungan yang bertempat di Student Center FE UI, Sabtu, 16 April 2011 ini merupakan kunjungan studi banding mengenai lembaga kemahasiswaan dan budaya organisasi yang ada di FEUI. Rombongan dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta terdiri atas berbagai Himpunan Mahasiswa Jurusan dengan rincian 9 orang dari Himpunan Mahasiswa Akuntansi, 9 orang dari Himpunan Mahasiswa Manajemen, 2 orang dari Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi, 5 orang perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), 23 orang perwakilan Badan Permusyawaratan Mahasiswa (BPM), dan 2 orang perwakilan Dekanat Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya. Mengingat tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk mempelajari mengenai lembaga

kemahasiswaan dan budaya organisasinya, maka setiap perwakilan dari tiap-tiap Himpunan Mahasiswa ditempatkan di berbagai tempat yang berbeda sehingga mereka dapat bertukar pikiran secara khusus dengan Badan Semi Otonom setiap jurusan yang ada di FEUI.

Bagus Anindito Asmanu, mahasiswa jurusan Manajemen angkatan 2008 yang menjabat sebagai Wakil Ketua Hubungan Lembaga BPM FEUI mengungkapkan bahwa rekan-rekan dari Universitas Atma Jaya ingin menggali lebih dalam mengenai lembaga kemahasiswaan di FEUI sehingga materi yang didapat selama kunjungan dapat dijadikan bahan masukan dalam mempraktikkan organisasi di FE UAJY. Dalam kunjungan ini dilakukan sharing dan tanya jawab sesuai dengan bidang himpunan mahasiswa masing-masing jurusan, misalnya Himpunan Mahasiswa Manajemen dari FE UAJY melakukan sharing dan tanya jawab dengan pengurus Management Student Society (MSS) dari FEUI mengenai sistem kerja, nilai-nilai organisasi, penelitian dan pengembangan, cara mendapatkan mitra kerja, serta cara membangun hubungan dengan stakeholder mahasiswa jurusan Manajemen itu sendiri. Selain diskusi yang melibatkan himpunan mahasiswa di jurusan masing-masing, juga dilakukan presentasi dari BEM dan BPM kedua universitas. Dalam presentasi tersebut dibahas berbagai macam hal, seperti struktur kepengurusan, regenerasi dalam BEM, sumber pendanaan BEM yang bermacam-macam, antara lain melalui block grant, kas umum, dana abadi, dan lain lain, sistem pengelolaan keuangan, serta cara mendapatkan sponsorship. Setelah dilakukan sharing dan tanya jawab dengan tiap-tiap Himpunan Mahasiswa Jurusan, BEM, serta BPM, dilaksanakan mini tur kampus di FEUI. Acara diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan dari kedua universitas. (Sekar)

Pada Selasa (12/4) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) mendapat kunjungan dari Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi (FE Unsil), Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebanyak kurang lebih 500 mahasiswa FE Unsil angkatan 2010 memadati auditorium dan mengikuti rangkaian acara yang telah disiapkan oleh FEUI.

Acara dimulai dengan sambutan dan perkenalan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEUI dan departemen-departemen di FEUI yang disampaikan Dzulfian, Ketua BEM FEUI. Setelah itu, Ketua BEM FE Unsil juga memberikan sambutan singkatnya dan memaparkan sedikit gambaran mengenai jurusan yang ada di FE Unsil serta berbagai Himpunan Mahasiswa Jurusan yang ada.

Pembantu Dekan III FE Unsil, Edi Suroso, S.E., M.Si. menyebutkan kunjungan ini merupakan kunjungan wajib yang harus diikuti mahasiswa FE Unsil sebagai salah satu prasyarat pendaftaran skripsi.

Setelah sambutan singkat, Wakil Dekan FEUI, Jossy P. Moeis, Ph.D. menjelaskan mengenai struktur departemen dan program studi yang ada di FEUI, rekanan universitas luar negeri, proses belajar, serta lembaga, center, dan unit yang terdiri atas Lembaga Manajemen, Lembaga Demografi, Pusat Pengembangan Akuntansi, Pusat Data Ekonomi dan Bisnis, Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah, Unit Pengendali Mutu Akademik, Career Development Center, dan lain sebagainya. Jossi juga menjelaskan

mengenai profil lulusan FEUI yang humanis dan religius, yaitu lulusan yang memiliki kepedulian, empati, dan semangat pengabdian pada rakyat serta yang senantiasa menerapkan nilai-nilai universal dalam kehidupan.

Dalam kunjungan tersebut terlihat mahasiswa fakultas ekonomi dari universitas terbesar di Priangan Timur ini sangat menikmati rangkaian acara yang berjalan santai karena diselingi dengan canda dari pembawa acara. Setelah penjelasan dari kedua universitas, diadakan sesi tanya jawab dari mahasiswa FE Unsil mengenai sistem akademik dan orientasi pengenalan kampus bagi mahasiswa baru di FEUI. (Sekar)

Kunjungan Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Kunjungan Mahasiwa Universitas Siliwangi

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/201112

Jumat (1/4) bertempat di Ruang Rapat A Lantai 2 Gedung Pusat Administrasi Universitas Indonesia (UI), Kampus Depok, Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) UI, Ir. Herr Soeryantono, M.Sc., Ph.D. menerima kunjungan rombongan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).

Kunjungan ini merupakan rangkaian kegiatan rapat kerja dan studi banding bidang administrasi ITS dengan tema “Penguatan Kualitas Layanan Admisnistrasi melalui Profesionalitas SDM”. Rombongan berjumlah 54 peserta raker yang terdiri atas kepala biro, kepala bagian, dan kepala subbagian serta jajaran staf ITS. Sementara itu, perwakilan dari UI, selain direktur SDM, juga hadir Direktur Keuangan, Direktur Pendidikan, dan Deputi Direktur Umum dan Fasilitas serta Wakil PPSI (Pengembangan dan Pelayanan Sistem Informasi).

Dalam acara ini, para peserta rapat kerja dipecah ke dalam beberapa bagian untuk mendiskusikan hal-hal yang terkait sesuai dengan bidangnya masing-masing. Studi banding ini bertujuan untuk mempelajari manajemen SDM yang ada di UI, serta mempelajari tata kelola sumber daya manusia. Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga mempererat hubungan kedua belah pihak. (SLS)

Kunjungan Studi Banding ITS

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menerima kunjungan delegasi dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Bengkulu (FIKES UMB) pada hari Selasa (1/3) pukul 13.30 bertempat di Ruang Promosi Gedung G Lantai 1 FKM UI. Rombongan FIKES UMB terdiri atas dekan dan wakil dekan, dosen, serta mahasiswa program reguler dan ekstensi. Tujuan kunjungan ini untuk menambah ilmu pengetahuan dan saling bertukar informasi dari FKM UI untuk FIKES UMB. Sekretaris Fakultas FKM UI, Ede Surya Darmawan, S.K.M., M.D.M. hadir mewakili dekan memberikan sambutan dan menjelaskan tentang FKM UI.

Acara dilanjutkan dengan presentasi singkat yang disampaikan oleh Ede Surya Darmawan menjelaskan kompetensi dan tantangan sarjana Kesehatan Masyarakat di masa mendatang. Ede menjelaskan peran dari ilmu kesehatan masyarakat, potret kesehatan masyarakat Indonesia, dan bagaimana SKM dapat berkontribusi di berbagai bidang dalam kehidupan. Setelah tanya jawab, acara kembali diisi dengan presentasi mengenai perkuliahan program pascasarjana FKM UI. Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan dapat mempererat dan menambah wawasan keilmuan di bidang kesehatan masyarakat. (Luluk)

Dalam rangkaian kunjungan institusi ke ibukota, delegasi program studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Slamet Riyadi (Unisri), Surakarta mengunjungi FISIP UI pada Selasa (15/3). Rombongan tersebut berjumlah 88 orang, terdiri atas mahasiswa (78 orang) dan dosen pendamping serta karyawan (10 orang). Delegasi disambut oleh Dekan FISIP UI, Dr. Bambang Shergi Laksmono dan Wakil Dekan FISIP UI, Dr. Edy Prasetyono.

Dalam menyambut kunjungan delegasi dari program studi HI Unisri ini, Dr. Edy Prasetyono memberikan ceramah dengan topik identitas “Association of Southeast Asian Nation (ASEAN)”. Untuk menciptakan identitas ASEAN harus ada transformasi mengorbankan sesuatu untuk mendapatkan yang lebih besar. Edy mencontohkan negara Jerman yang merelakan mata uang negaranya (Deutsche Mark) berganti dengan Euro untuk menyamakan identitas sebagai negara Uni Eropa. Berkaca dari pengalaman Jerman di Uni Eropa, ASEAN perlu memiliki suatu kesamaan identitas umum antaranggota negara ASEAN.

Kunjungan yang dilakukan bertujuan untuk membangun relasi antara Program Studi HI UI dengan Program Studi HI Unisri. Setelah adanya perjanjian kerja sama antara Unisri dan UI tersebut, delegasi Unisri mengharapkan adanya perencanaan konkret atas perjanjian kerja sama tersebut di tingkat program studi maupun fakultas. Dengan adanya kerja sama tersebut, pihak Unisri berharap program studi HI Unisri dapat turut memajukan negara dalam kapasitas Hubungan Internasional. (FPN)

Kunjungan FIKES UMB Bengkulu

Kunjungan Prodi HI Universitas Slamet Riyadi, Surakarta

Kerja sama

Panin Bank Jalin Kerja Sama dengan UI•UI Jalin Kerja Sama Dengan PT Hexindo Adiperkasa, Tbk•Penanaman 1500 Peremajaan Pohon di Hutan Kota UI•Kerja Sama UI dengan Bank Syariah Mandiri•Penandatanganan Kerja Sama UI dengan Universiti Brunei Darussalam•Penandatanganan Kerja Sama UI dengan PT Limas•Kerja Sama FEUI dan CIMB ASEAN • Research Institute (CARI)Kerja Sama UI-ICLIF Malaysia•Penandatanganan Nota Kesepahaman UI dengan WIC Jakarta•Kerja Sama FTUI dengan IPOMS dan APICS•Kerja Sama UI dengan AMOTI•Penandatanganan MOU UI-• University of Adelaide

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/201114

Universitas Indonesia (UI) bersama Universiti Brunei Darussalam menandatangani kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat yang berlangsung pada Selasa sore (19/4) yang ditandatangani oleh Rektor UI, Prof. Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri dan Rektor Universiti Brunei Darussalam, Dr. Haji Zulkarnain bin Haji Hanafi.

Kegiatan penandatanganan kerja sama ini juga dihadiri Menteri Pendidikan Nasional Brunei Darussalam, Dato Seri Setia Haji Awang Abu Bakar bin Haji Apong dan Duta Besar Brunei Darussalam di Indonesia, Dato Paduka Mahmud bin Haji Saidin. Sementara dari UI turut menyaksikan Sekretaris Universitas, Prof. Dr. I Ketut Surajaya, M.A., Ketua Komite Doktor

Honoris Causa, Prof. Dr. Ihramsyah, Sp.Og. dan Kepala Kantor Internasional, Raphaella D. Dwianto, Ph.D. Usai melakukan penandatanganan kerja sama, rektor UI mengajak tamunya melihat-lihat perpustakaan pusat yang baru.

Kedatangan Mendikanas dan Rektor Universiti Brunei Darussalam ke Indonesia dalam rangka mempersiapkan pemberian gelar doktor kehormatan (honoris causa) dari UI kepada Sultan Brunei Darussalam yang akan dilangsungkan Kamis pagi (21/4) di Balai Sidang Kampus Depok. (FND/MRR)

Penandatanganan Kerja Sama UI dengan Universiti Brunei Darussalam

Universitas Indonesia (UI) menambah jumlah kerja samanya dengan universitas dari luar negeri. Pada Kamis (24/03) dilaksanakan penandatanganan kerja sama antara UI dengan University of Adelaide, Australia yang berlangsung di Gedung Dekanat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), Kampus Depok

Pihak University of Adelaide diwakili oleh Prof. John Traplin Pro Vice-Chancellor (International), sedangkan dari FEUI diwakili oleh Firmanzah, SE., MM., Ph.D, Dekan FE UI. Penandatanganan kerja sama ini berisi kesepakatan antara kedua universitas mengenai program Double Degree antara FEUI dengan University of Adelaide. Program kerja sama ini menawarkan tiga macam gelar, yaitu Bachelor of Commerce, Bachelor of

Economics, dan Bachelor of Finance. Mahasiswa FEUI yang ingin mengikuti program ini harus berada di semester 4 dan sudah memenuhi 78 SKS dengan Indeks Prestasi minimal 2.65 (skala 4.0), memenuhi Academic Pre-Requisite yang disyaratkan oleh University of Adelaide, memenuhi persyaratan kemampuan bahasa Inggris, menyerahkan formulir pendaftaran, transkrip nilai, dan sertifikat IELTS, serta mendapatkan visa pelajar dari Australian Department of Immigration and Citizenship. Setelah menyelesaikan studinya, mahasiswa FEUI akan mendapatkan gelar ganda berupa Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia dan Bachelor of Commerce/Economics/Finance sesuai dengan studi yang diambil di University of Adelaide. (Sekar)

Penandatanganan MOU UI-University of Adelaide

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/2011 15

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) menandatangani perjanjian kemitraan dengan CIMB Asean Research Institute (CARI) pada Senin (18/4) di Auditorium FEUI, Kampus Depok. Acara diawali dengan sambutan Dekan FEUI, Firmanzah, SE., MM., Ph.D, kemudian dilanjutkan dengan sambutan Glenn Muhammad Surya Yusuf, Komisaris CARI. Acara ini dihadiri oleh Dato’ Sri Nazir Razak, Group Chief Executive CIMB Group.

Penandatanganan naskah kemitraan ini menandai dimulainya kerja sama antara FEUI dan CARI dalam rangka pengembangan dan penyelenggaraan program pendidikan dan penelitian. Selain bertujuan untuk meningkatkan penelitian dasar dan berkelanjutan seputar isu integrasi ekonomi ASEAN, kerja sama strategis ini merupakan ajang pertukaran informasi, pandangan, atau temuan yang menyangkut integrasi ekonomi ASEAN, dengan tujuan menjadikan dinamika ekonomi yang lebih tinggi, meningkatkan kesejahteraan negara anggota, serta mewujudkan pertumbuhan dan pembangunan yang terpadu.

CARI yang berada di bawah CIMB Group sebagai penyandang dana merupakan lembaga riset transnasional yang mengkhususkan diri pada upaya pengembangan dan percepatan pelaksanaan agenda ASEAN. “Salah satu agenda utama CARI adalah menjalin kerja sama dan kemitraan strategis dengan institusi-institusi ternama, seperti UI dan juga mengambil langkah-langkah pragmatis serta upaya pemecahan masalah yang diperlukan untuk mengatasi tantangan dan kesempatan dalam proses integrasi ekonomi ASEAN,” jelas Glenn.

“Kolaborasi antara FEUI dan CARI merefleksikan komitmen dan partisipasi UI atas isu-isu global dan regional. Menjelang penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015 mendatang, FEUI telah berkomitmen untuk memberikan ide dan sumbangan lainnya menuju proses integrasi eonomi ASEAN,” jelas Firmanzah. Acara ini berakhir dengan kuliah umum yang disampaikan oleh Dato’ Sri Nazir Razak. (SPY)

Kerja Sama FEUI dan CIMB ASEAN Research Institute (CARI)

Pada Kamis (28/04) dilakukan penandatanganan MOU antara Universitas Indonesia yang diwakili oleh Center for the Study of Governance dan Lembaga Manajemen FEUI (LM-FEUI) dengan The ICLIF Leadership & Governance Center Malaysia yang bertempat di Hotel Grand Hyatt, Jakarta. Penandatanganan MOU ini merupakan bentuk awal dari kerja sama antara kedua belah pihak untuk mengembangkan berbagai program corporate governance yang ditujukan bagi para senior excecutives yang memerlukan kemampuan dalam

menghadapi tuntutan perekonomian global.

UI Center for the Study of Governance merupakan bagian dari jaringan internasional pusat kajian tentang pemerintahan yang diprakarsai oleh Hills Program on Governance dari CSIS Washington. Selanjutnya, LM-FEUI merupakan lembaga akademik ternama yang memiliki kerjas ama dengan berbagai klien dalam memecahkan tantangan dunia manajemen melalui berbagai macam riset, konsultasi, dan pelatihan. The ICLIF Leadership & Governance Center Malaysia merupakan

usaha nirlaba yang didirikan oleh Bank Negara Malaysia pada tahun 2003. ICLIF merupakan penyedia layanan leadership development, organizational performance, dan corporate governance yang dirancang untuk mewujudkan pertumbuhan dunia bisnis yang berkesinambungan. ICLIF menerima penghargaan Asia’s Best Institute for Leadership Development pada tahun 2010 untuk kualitas program-program yang diselenggarakan di Asia. (Sekar)

Kerja Sama UI-ICLIF Malaysia

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/201116

Universitas Indonesia menandatangani kerja sama dengan PT Limas Centric Indonesia, Tbk pada Senin (07/03) di Ruang Rapat A Gedung Pusat Administrasi UI, Kampus Depok. Kerja sama ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Kerja Sama Industri, Sunardji S.E., M.M., dan Direktur Utama PT Limas, Sallie Landry Bachtiar. Selain itu, hadir pula dalam acara ini, Manajer Kemahasiswaan, Dr. Kamarudin, M.Si., Direktur Keuangan PT Limas, Dewi Tio, Mahasiswa UI penerima Beasiswa Limas, dan para orang tua mahasiswa penerima beasiswa.

Sallie membuka sambutan dengan mengemukakan hubungan antara UI dengan PT Limas yang sudah terjalin sangat baik. Pemberian beasiswa dari PT Limas kepada mahasiswa UI merupakan yang keempat kalinya sejak tahun 2006. Beasiswa yang diberikan berupa pembayaran uang kuliah, penggantian uang masuk, tunjangan buku, dan uang saku. Mahasiswa penerima beasiswa diharapkan dapat lebih fokus dalam berprestasi tanpa memikirkan masalah keuangan.

Acara penandatanganan nota kerja sama UI dengan PT Limas dilanjutkan dengan penyerahan beasiswa langsung dari PT Limas kepada mahasiswa UI. Ketujuh mahasiswa UI penerima beasiswa tersebut, yaitu Reza Raidi (FE 2009), Shilvianna Herman (FE 2009), Latifaah (Fasilkom 2008), Willy Halim Dinata (Fasilkom 2008), Aprinaldi (Fasilkom 2009), Sely Haudy (Fasilkom 2008), dan M. Rezqi (Fasilkom 2009). Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan cenderamata, berfoto bersama, dan makan siang. (SPY)

Penandatanganan Kerja Sama UI dengan PT Limas

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat, PT Hexindo Adiperkasa, Tbk menjalin kerja sama dengan UI dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Bentuk kerja sama ini ditandai dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman yang berlangsung pada Selasa pagi (29/3) bertempat di Ruang Rapat A, PAU UI, Kampus Depok. Hadir Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan dan

Kerjasama Industri, Sunardji, S.E., M.M. dan Presiden Direktur PT Hexindo Adiperkasa, Tbk, Kardinal A. Karim.

Kerja sama ini bertujuan untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi putra-putri Indonesia, menyediakan lapangan kerja, dan juga sebagai sarana untuk meningkatkan motivasi para karyawan PT Hexindo Adiperkasa, Tbk. Dengan kerja

sama ini diharapkan dapat menghasilkan serta memberikan kontribusi berarti pada masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup bersama.

Acara kemudian dilanjutkan dengan tukar menukar cendera mata antara UI dengan PT Hexindo Adiperkasa, Tbk dan ramah tamah antara kedua belah pihak. (SLS)

UI Jalin Kerja Sama Dengan PT Hexindo Adiperkasa, Tbk

UI menandatangani kerja sama dengan Bank Syariah Mandiri (BSM) dan dilanjutkan dengan kuliah umum yang diberikan Direktur BSM yang berlangsung Kamis (10/03) di Ruang Rapat Lantai 2 Gedung Pusat Administrasi Universitas, Kampus Depok.

Acara diawali dengan sambutan dari Wakil Rektor III UI Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Kerja Sama Industri, Sunardji, S.E., M.M., kemudian dilanjutkan sambutan dari Ir. Hanawijaya, M.M., Direktur Bank Syariah Mandiri. Selanjutnya, dilakukan penandatanganan naskah perjanjian kerja sama antara kedua belah pihak.

UI dan BSM akan menyelenggarakan program Early Recruitment Program (ERP) tahun ini di UI. Program ini bertujuan menjaring para alumni UI yang berkualitas, baik secara akademik maupun attitude dalam sebuah program rekrutmen BSM. Di dalaam program ERP ini, para alumnus UI yang telah mendaftar pada bagian vokasi UI akan diberikan pelatihan, serta program magang dari BSM selama 6 bulan, setelah itu peserta pelatihan yang dinilai berkualitas akan dijaring menjadi pegawai tetap di BSM. Program ini diadakan di beberapa universitas di seluruh pelosok Indonesia dan UI adalah universitas kedua yang melakukan kerja sama dengan BSM dalam program ERP ini.

Acara penandatanganan kerja sama ini dilanjutkan dengan kuliah umum yang disampaikan Ir. Hanawijaya dengan tema “Perbankan Syariah dan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Umat”. Materi kuliah banyak membicarakan makna dan tujuan syariah, fakta tentang kesejahteraan dunia muslim, serta peran perbankan syariah dalam perekonomian Indonesia. Kuliah umum yang dihadiri para mahasiswa vokasi UI ini berlangsung interaktif ditandai dengan tingkat partisipatif yang tinggi dari mahasiswa pada saat sesi tanya jawab berlangsung. (Wanda)

Kerja Sama UI dengan Bank Syariah Mandiri

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/2011 17

Dalam rangka mendukung gerakan penanaman pohon, KEHATI bekerja sama dengan Bank CIMB Niaga dan UI, menyelenggarakan acara Kayuh Sepeda, Hijaukan Jakarta melalui konservasi eksitu sebagai bentuk kepedulian terhadap upaya pelestarian alam, pada Sabtu pagi (16/4) bertempat di Hutan Kota UI, Kampus Depok. Acara ini dihadiri oleh Direktur Komersial PT Bank CIMB Niaga Tbk, Handoyo Soebali dan Koordinator Binaan Hutan Kota UI, Dr. Ir. Tarsoen Waryono M.Si.

Acara ini diisi dengan sepeda santai dan penanaman 1500 peremajaan pohon. Acara dimulai dengan sepeda santai berkeliling lingkungan UI yang diikuti CIMB Niaga Cyclist Club yang terdiri atas 130 bikers, kemudian dilanjutkan dengan penanaman sekitar 1500 tanaman lokal dari Jawa Barat. Terdapat berbagai jenis tumbuhan yang ditanam di Hutan Kota UI, di antaranya adalah bisbul, burahol, jabon, gandaria, dukuh, dan jenis tumbuhan lainnya. Tumbuhan ini merupakan jenis tanaman langka vegetasi khas Jawa Barat.

Dengan adanya penanaman pohon ini diharapkan Hutan Kota UI dapat berfungsi sebagai lahan serapan air, udara bersih, arboretum, menyerap emisi, dan menjaga keseimbangan ekosistem kota. Selain itu, Hutan Kota UI dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi untuk mengenal kekayaan hayati dan meningkatkan kepedulian masyarakat untuk berpartisipasi melestarikan alam. Acara ini juga diselenggarakan untuk menggalakkan gaya hidup sehat melalui bersepeda. (SLS)

Penanaman 1500 Peremajaan Pohon di Hutan Kota UI

Isu pemanasan global membuat Panin Bank sebagai salah satu bank nasional terbesar di Indonesia turut serta dalam aksi pelestarian lingkungan. Untuk itu, Panin Bank menjalin kerja sama dengan UI dalam pelestarian lingkungan hidup melalui program “Reforest Indonesia”, berupa kampanye penanaman pohon. Kerja sama ditandantangani oleh Rektor Prof. Dr. der Soz. Gumilar Somantri dan Wakil Presiden Direktur Panin Bank,

Roosniati Salihin, Kamis (3/3) di Balai Kirti, Gedung Rektorat UI, Kampus Depok.

Dalam sambutannya, Rektor UI mengatakan industri merupakan motor penggerak kesejahteraan masyarakat. Program “Reforest Indonesia” adalah langkah sustainable future yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa mendatang. Demikian juga yang disampaikan Wakil Presiden

Direktur Panin Bank, “Dengan melibatkan berbagai pihak yang memiliki komitmen tinggi terhadap pelestarian lingkungan, khususnya dengan UI, Panin Bank berharap upaya untuk menjadikan Indonesia lebih hijau sekaligus mengatasi perubahan iklim akibat emisi karbon dengan meningkatkan penyerapan karbon oleh tanaman dapat lebih terwujud.”

Kegiatan yang diberi tema “Reforest Indonesia” merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) yang diselenggarakan Panin Bank. Penyemaian dan penanaman pohon trembesi merupakan langkah antisipasipatif guna menyelamatkan bumi. Program “Reforest Indonesia” menargetkan penanaman lebih dari lima juta pohon trembesi di seluruh Indonesia sebagai bentuk dukungan pada program pemerintah untuk menanam satu miliar pohon. Alasan pemilihan pohon trembesi dalam program ini karena pohon trembesi sangat kuat menyerap CO2 dari udara—spesies ini dapat menyerap 28 ton gas karbon pertahun. (SLS)

Panin Bank Jalin Kerja Sama dengan UI

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/201118

Kerja Sama FTUI dengan IPOMS dan APICS

Jumat (01/04), UI melakukan peresmian kerja sama dengan institut asal Korea, yaitu Acim Management of Technology Institute (AMOTI) bertempat di Ruang Sidang A Gedung PAUI yang berlangsung dari pukul 15.00—16.00. Dalam kegiatan tersebut, hadir Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Kerja Sama Industri Sunardji, S.E., M.S.M.

Sementara itu, dari Korea hadir Mr. Prof. Kyong-Hwan Kim (President of AMOTI) dan Mr. Lee Jeong-Hwa (Director of SMBA, Korea). Mereka didampingi pejabat Kementerian Koperasi dan UKM, Ir. Ali Herman Ibrahim (Staf Khusus Kemenkop UKM RI), Drs. Guritno Kusumo, M.M. (Sek. Kementrian-Kemenkop UKM RI), dan Ir. Meliadi Sembiring, M.Sc.

Berawal dari kajian pemerintah Korea terhadap kondisi perekonomian di Indonesia, antara lain pendapatan perkapita di Indonesia yang menarik perhatian mereka sehingga memicu timbulnya kerja sama ini. Kerja sama ini akan berbentuk pelatihan yang akan diberikan oleh UI terhadap para CEO dan pebisnis dari Korea. Mereka akan mendapat pejelasan lebih dalam tentang iklim perekonomian di Indonesia.

Pelaksanaan kegiatan direncanakan akan berlangsung pada bulan Juli selama dua minggu dan dihadiri sekitar dua puluh pengusaha Korea. Satu minggu di Indonesia dan satu minggu lagi di Korea. Dari kerja sama ini, UI berharap dapat semakin memperluas jaringan, mencari peluang riset, magang, dan investasi di Korea. (Ibnu)

Departemen Teknik Industri FTUI bekerja sama dengan Indonesian Production and Operations Management Society (IPOMS) menandatangani nota kesepahaman dengan American Production and Inventory Control Society (APICS), USA. Kerja sama tersebut dilakukan untuk lebih meningkatkan kompetensi akademisi FTUI dan memperluas wawasan mengenai supply chain dan operation management serta untuk menyediakan sertifikasi profesi berskala internasional di bidang Manajemen Operasi. Acara ini juga mengadakan kuliah umum dengan menampilkan Mr. Eric Schaudt, President of APICS, USA pada Selasa (12/04) di Ruang Chevron Gedung Dekanat FTUI, Kampus Depok.

Acara dimulai dengan sambutan Kepala Departemen Teknik Industri FTUI, Prof. T. Yuri M. Zagloel dan dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Bambang Sugiarto, M.Eng. Kemudian, acara dilanjutkan dengan penandatangan

nota kesepahaman antara FTUI, IPOMS, dan APICS dalam hal pengadaan sertifikasi profesi berskala internasional di bidang Manajemen Operasi. Setelah penandatangan tersebut, acara dilanjutkan dengan kuliah umum dari Mr. Eric Shaudt mengenai APICS, program-program sertifikasi internasional yang dikeluarkan APICS, pilihan keanggotan APICS, keuntungan-keuntungan anggota APICS, serta berbagai publikasi yang diterbitkan oleh APICS. Kuliah umum tersebut dihadiri oleh akademisi FTUI, baik dosen maupun mahasiswa, terutama dari Departemen Teknik Industri FTUI.

APICS adalah Asosiasi Manajemen Operasi yang bertujuan untuk membangun dan memberikan pelatihan manajemen operasi dalam bidang rantai pasok, logistik, dampak teknologi dalam rantai pasok, manajemen produksi dan inventori, manajemen material, perencanaan, penjadwalan, pembelian, logistik, dan perampingan manufaktur. Sejak tahun 1957, banyak individu dan

perusahaan telah mengandalkan APICS untuk mengadakan pelatihan kepemimpinan, sertifikasi yang diakui secara internasional, pelatihan sumber daya yang komprehensif, dan jaringan di seluruh dunia kepada para profesional industri.

IPOMS merupakan organisasi nonprofit yang berbasis di Indonesia, anggotanya terdiri atas para professional dalam bidang produksi dan manajemen operasi. IPOMS berafiliasi internasional dengan APICS dan saat ini IPOMS memiliki 15.000 anggota online. Selain itu, IPOMS juga mempunyai program sertifikasi profesi kepada para akademisi. Ada dua program sertifikasi yang ditawarkan, yaitu Certified in Production and Inventory Management (CPIM) dan Certified Supply Chain Professional (CSCP). Dalam sertifikasi CPIM, peserta akan diberikan pengetahuan mendalam tentang rantai pasok internal dan dalam sertifikasi CSCP peserta akan dilatih dalam bidang rantai pasok eksternal. (RGA, TWI)

Women International Club, Jakarta (WIC) menjalin kerja sama dengan UI dalam program beasiswa yang diberikan WIC kepada para mahasiswa UI. Acara penandatanganan nota kesepahaman ini dihadiri Rektor UI, Prof. Dr. der Soz. Gumilar Somantri dan Ketua Umum WIC Jakarta, Rita Djuned Pusponegoro, Jumat (04/03) bertempat di Ruang Sidang Gd. Rektorat UI, Kampus Depok.

Dalam sambutannya, Rektor UI berpesan kepada para penerima beasiswa agar dapat mengambil insight dari beasiswa yang mereka dapatkan. Rektor juga merasa gembira kepada para mahasiswa penerima beasiswa WIC tidak ada yang merokok. Bapak Gumilar membuka rahasia, pada waktu menjadi mahasiswa UI sejak tahun 1984 hingga 1987 sempat menerima beasiswa dari WIC. Sementara itu, Ketua Umum WIC, Rita Djuned Pusponegero, menantu Rektor keempat UI Prof. Dr. Djuned Pusponegoro (alm), mengharapkan di antara para penerima beasiswa WIC Jakarta suatu saat kelak nanti ada yang dapat menjadi Rektor UI.

WIC memberikan beasiswa kepada tiga puluh mahasiswa UI dengan total 216 juta rupiah. Bantuan dana diberikan selama tiga semester dan tiap bulan mahasiswa menerima biaya sebesar 400.000 rupiah. Beasiswa yang diberikan merupakan bagian dari program kegiatan WIC Jakarta untuk membantu mahasiswa berprestasi tinggi namun mengalami kesulitan secara finansial. Beasiswa ini ditujukan agar mahasiswa dapat terus meneruskan studinya hingga selesai dan dapat meraih apa yang mereka cita-citakan.

WIC berdiri sejak 1950, salah seorang pendirinya, yaitu Herawati Diah merupakan organisasi nirlaba beranggotakan WNI (60%) dan WNA (40%) menyediakan kesempatan untuk para wanita dari berbagai negara untuk bertemu. Tujuan organisasi ini adalah untuk menjalin persahabatan antara wanita dari berbagai bangsa, memberikan kontribusi bagi perkembangan budaya perempuan, memajukan bidang pendidikan, dan memberikan kontribusi bagi kemajuan sosial.

Setelah penandatangan nota kesepahaman, acara kemudian dilanjutkan dengan foto bersama para anggota WIC Jakarta dengan mahasiswa penerima beasiswa WIC Jakarta. (SLS)

Penandatanganan Nota Kesepahaman UI dengan WIC Jakarta

Kerja Sama UI dengan AMOTI

ACARA

MusiKampus VIII: • When Simplicity Meets Its BeautyPameran Riset dan Beasiswa Terbesar di UI•Open House International Undergraduate Program•Farewell Party with the Ambassador of Japan•Turkish Day• 2011FIB UI Gelar Perayaan Frankofoni•Pameran Desain MERC FKUI•Nihon Fest• Himpunan Mahasiswa Japanologi (HIMAJA) FIB UI 2011Nederlandse Taaldag•World Water Day Festival•Love Our Earth Festival•

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/201120

Orkes Simfoni Universitas Indonesia Mahawaditra (OS UI Mahawaditra) mempersembahkan Konser Musik yang berjudul MusiKampus VIII: When Simplicity Meets Its Beauty pada Rabu dan Kamis (13—14/4) di Balai Sidang BNI Kampus Universitas Indonesia, Depok.

Acara tersebut bertujuan untuk memperdengarkan musik klasik kepada masyarakat, khususnya, mahasiswa UI. Maksud dari tagline when the simplicity meets its beauty itu sendiri untuk menyajikan pagelaran musik yang easy listening dan simple digabungkan dengan sesuatu yang indah, beauty, berupa sajian musik klasik. Pagelaran musik ini berlangsung dalam dua hari, hari pertama menampilkan sepuluh lagu klasik dan hari kedua yang merupakan puncak acara menampilkan tiga bintang tamu, yaitu Rama Widi (Harpis pria pertama di Indonesia sekaligus konduktor), R. Leonard Reza Saputra (Harpsichord dan Keyboard), Pharel J.J Silaban (Tenor), dan Sri Muji Rakhmawati (Sopran).

Hadir dalam acara tersebut Prof. Dr. Budi Susilo Soepandji selaku Pembina OSUI Mahawaditra. “Pagelaran ini menunjukan bahwa mereka dapat menuntut ilmu sambil belajar mandiri, menjalin kerukunan, dan gotong royong antarsesama mahasiswa dalam mempertahankan kelangsungan hidup OSUI Mahawaditra sehingga mengharumkan nama UI” tutur Prof. Budi dalam sambutannya.

Rr. Irma Rosita sebagai Project Officer MusiKampus VIII mengungkapkan rasa syukurnya atas terlaksananya pagelaran musik yang dari awal hingga akhir persiapan. MusiKampus ini melewati dua bulan proses persiapan dan merupakan kali ke delapan. Dari pengalaman tahun lalu konser ini menarik minat dan antusiasme yang besar bagi peminat musik klasik, maka konser tersebut diadakan dalam dua hari dan tiket terjual habis.

“Misi utama konser ini adalah untuk lebih memasyarakatkan musik klasik di kalangan masyarakat, khususnya, mahasiswa sebagian besar repertoire yang dimainkan merupakan Eine Kleine Nactmusik, Frandole dari L’Arlesienne, Air, Canon, Hungariance Dance No.5, dan masih banyak lagi,” jelas Rifky Ferdiansyah selaku Ketua OSUI Mahawaditra. Konser MusiKampus ini dikonduktori oleh Muhammad Dhany Iskandar yang lahir di Gohor Lama.

Acara berlangsung sangat syahdu, lantunan musik yang mengalun terdengar dan penonton hening untuk menikmatinya. Bagi Ardhan (Politik 2007) yang gemar mendengar musik klasik, merasa sangat senang dengan adanya konser tersebut dan sudah dua kali menonton pagelaran OSUI Mahawaditra. Menurutnya pada hari pertama, suara Harpischord-nya sempat tenggelam dan kurang terdengar, tetapi pagelaran itu cukup berkesan.

Pada hari kedua yang merupakan puncak acara, menampilkan Rama Widi. Rama memulai bermain harpa sejak tahun 2004 dibawah bimbingan salah satu harpis terbaik dunia, Julia Reth. Rama merasa senang sekali dan berterima kasih sudah mendapat kesempatan untuk main bersama OSUI Mahawaditra dan berharap untuk kerja sama selanjutnya. Rama menjadi orang Indonesia pertama yang bermain di Gedung Opera Vienna, Austria serta Budapest, Hungaria, dan Juli 2004 menjadi salah satu artis di Vienna Jazz Festival dan solo konser di Arkadenhof.

Acara pagelaran MusiKampus juga memberikan doorprize dua buah tiket pulang pergi (Jakarta-Bali, Bali-Jakarta) bagi dua orang pemenang. Hungaria Dance No.5 berhasil menutup acara pagelaran MusiKampus VIII dengan memukau. (Kiky)

MusiKampus VIII: When Simplicity Meets Its Beauty

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/2011 21

Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) Eka Prasetya Universitas Indonesia menyelenggarakan sebuah pameran yang disebut sebagai pameran riset dan beasiswa terbesar di UI, National Research and Scholarship Exhibition (NARRATION) 2011. Acara ini diselenggarakan di Balairung UI dan dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 16—17 April 2011. Pameran ini berlangsung pada pukul 08.30—18.00 WIB. Khusus untuk tanggal 16 April, panitia juga menyelenggarakan seminar dengan tema yang menunjang tujuan pameran secara keseluruhan, yaitu “Boosting Your Research Passion” bertempat di Auditorium K301 Fakultas Teknik (FT) UI dan diselenggarakan pada pukul 10.00—13.00 WIB.

Pameran hari pertama diisi oleh stand beasiswa-beasiswa dari dalam dan luar negeri, stand pameran riset unggulan dari beberapa lembaga penelitian terkemuka, pemutaran film bertema lingkungan, pameran kreasi barang bekas oleh Departemen Arsitektur UI, serta pameran riset sosial dan sains dari para finalis kompetisi NARRATION 2011.

Untuk kegiatan pada hari kedua tidak terlalu berbeda. Perbedaan yang terbesar hanya terletak pada kehadiran para bintang tamu yang cukup terkenal, seperti musik bengkel BKST FT UI, penampilan Bintang Pop UI 2010, serta tayang bincang “Achieving Scholarship” dari Mapres Nasional 2009, Muchdlir Zauhariy serta Andrea Hirata, penulis tetralogi Laskar Pelangi. Kegiatan dilanjutkan dengan tayang bincang terakhir bertema “Go International, Dare Enough?” yang diisi oleh Tantia Dian Permata Indah, Mapres Nasional 2010 dan Andreas Senjaya, anggota MWA UI UM (Majelis Wali Amanat Unsur Mahasiswa) 2011.

Acara seminar yang diadakan pada hari pertama diisi oleh tiga pembicara, yaitu Ari Tri Purbayanto (peneliti muda IPB), Dr. Ir. Ugay Sugarmansyah (Direktur Pusat Pengkajian Kebijakan Inovasi Teknologi/ BPPT), serta Dr. Ing. Eko Adhi Setiawan (penemu charger ponsel nirkabel). Tujuan diadakannya seminar ini untuk menunjang tujuan acara NARRATION secara keseluruhan, yaitu meningkatkan minat para mahasiswa untuk melakukan riset, baik dalam skala kecil maupun besar. Dalam ruang lingkup tujuan tersebut Ari memaparkan materinya yang berjudul “Peneliti Muda, Siapa Takut?” yang menjelaskan mengapa kita sebagai kaum muda tidak harus takut melakukan riset karena sebenarnya kegiatan riset itu menyenangkan.

Eko sebagai pembicara kedua mengusung judul materi “Riset Untuk Masa Depan” yang menjelaskan kemajuan teknologi di era sekarang ini terjadi karena adanya kegiatan riset. Sementara Pak Ugay, sebagai pembicara terakhir menekankan bahwa mahasiswa adalah salah satu elemen sistem pendidikan yang penting dalam memperkuat sistem inovasi di Indonesia dan BPPT sebagai lembaga resmi pemerintah juga turut mewadahi hal tersebut dalam beberapa jenis program yang dibuatnya. (Wanda)

Pameran Riset dan Beasiswa Terbesar di UI

Kementerian Pekerjaan Umum bekerja sama dengan Departemen Teknik Sipil FTUI menyelenggarakan World Water Day Festival dengan tema “Dari Kita untuk Kelangsungan Air Perkotaan” pada Sabtu (30/4) di Area Danau UI dan Pusat Administrasi Universitas Indonesia. Tujuan diselenggarakannya acara ini adalah untuk memperingati hari air sedunia dan menyosialisasikan serta mengajak masyarakat akan pentingnya air bagi kehidupan. World Water Day Festival ini dibuka oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Ir. Sugiyanto dan Manajer Kemahasiswaan & Alumni FTUI, Prof. Dr. Ir. Anondo W., M.Eng. Pembukaan acara ditandai dengan pelepasan ratusan balon di angkasa.

World Water Day Festival terdiri atas berbagai lomba yang diikuti oleh murid sekolah taman kanak-kanak (TK) dan pelajar dari tingkat SD hingga SMA yang berada di daerah Jakarta & Depok. Lomba mewarnai yang diikuti oleh murid TK ini bertujuan unttuk memberikan pengetahuan sedini mungkin kepada anak-anak mengenai kondisi lingkungan disekitar mereka. Oleh karena itu, sebelum melalukan lomba, anak-anak diberikan edukasi dalam bentuk dongeng mengenai pentingnya melakaukan penghematan energi. Sementara itu, untuk pelajar SD diadakan lomba cerdas cermat. Lomba ini bertujuan untuk menanamkan pengetahuan mengenai pentingnya menghemat air.

Selain itu, dalam kegiatan ini diadakan juga lomba mengkreasikan barang bekas yang diikuti oleh pelajar SMP. Dengan adanya kreativitas, materi yang sudah tidak terpakai dapat dimanfaatkan kembali, salah satunya dengan membuat karya seni. Tidak hanya dapat membuat barang baru yang masih memiliki manfaat, tetapi juga kreativitas dapat digunakan untuk menjaga lingkungan. Untuk para pelajar SMA, dalam acara ini mereka melakukan penelitian untuk membuat kualitas air di perkotaan menjadi lebih baik. Mereka membuat suatu model pengolahan air bersih dan mempresentasikannya dihadapan dewan juri. Dalam presentasinya, tiap-tiap kelompok mendemonstrasikan model pengolahan air yang telah mereka buat.

Air merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia. Untuk itu, manusia perlu menjaga kualitas air dan lingkungan agar kehidupan untuk generasi mendatang dapat terus terjaga dengan baik. (SLS)

World Water Day Festival

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/201122

Kantor Komunikasi Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan Open House International Undergraduate Program yang berlangsung selama dua hari (2—3/4) di Kampus FKUI Salemba, Jakarta. Kegiatan ini merupakan sarana untuk memperkenalkan program internasional yang dimiliki UI kepada masyarakat umum. Kegiatan ini diisi oleh presentasi dari fakultas yang memiliki program Kelas Khusus Internasional (KKI), pameran, dan tayang bincang. Acara ini dibuka oleh sambutan Vishnu Juwono S.E., M.I.A. selaku Kepala Kantor Komunikasi UI.

Para pengunjung yang terdiri atas orang tua, siswa SMA, serta guru-guru SMA dapat mendapatkan informasi mengenai program KKI UI melalui kegiatan ini. Tujuh fakultas yang memiliki program KKI berpartisipasi dalam pameran tersebut, yaitu FASILKOM, FT, FPsi, FK, FH, FISIP, dan FE dengan mendirikan gerai fakultas. Gerai ini berguna untuk mempermudah para pengunjung agar dapat bertanya langsung dengan fakultas/jurusan yang mereka tuju dan mendapatkan informasi secara lebih mendalam dan terperinci.

Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, diharapkan para pengunjung dapat memperoleh informasi yang jelas dan lengkap. Selain itu, kegiatan ini dimaksudkan sebagai sarana sosialisasi program KKI UI kepada masyarakat dan diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk mengikuti program KKI UI.

Acara ini tidak hanya dikunjungi oleh siswa SMA yang tertarik dengan program KKI UI, tetapi juga karyawan ataupun mahasiswa yang berminat meneruskan program studinya. (SLS)

Open House International Undergraduate Program

Rabu, 6 April 2011 di Auditorium Gedung IX FIB UI diselenggarakan acara Pray and Action For Japan Farewell Party with the Ambasador of Japan. Acara ini selain mengedepankan perpisahan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kojiro Shiojiri yang telah bertugas selama tiga tahun, juga menjadi acara penggalangan dana bagi korban gempa dan tsunami di Jepang.

Selain Kojiro Shiojiri, hadir musisi instrumental kawakan dunia yang telah meraih grammy award, yaitu Kitaro. Kedatangan Kitaro ke FIB UI selain untuk menjalankan world tour-nya di Indonesia, beliau pun ikut berpartisipasi dalam acara Pray and Action for Japan Farewell Party with the Ambasador of Japan ini.

Sebelum ke acara inti, Program Studi Jepang beserta Himpunan Mahasiswa Japanologi (HIMAJA) ikut berpartisipasi memeriahkan acara ini. Acara dibuka dengan paduan suara gabungan yang menyanyikan lagu furusato dan sukiyaki, kemudian dilanjutkan dengan lagu akustik yang dinyanyikan oleh paralel brains yang berjudul kousai. Setelah itu, paduan suara 2009 yang menyanyikan lagu sangatsu kokonoka serta penampilan dari Axa, Nami, dan Grace yang menyanyikan lagu forever love dan only human. Penampilan yang sangat menarik juga di tunjukan oleh Wulansari yang memainkan piano solo berjudul bengawan solo dan terakhir penampilan para penari yosakoi serta para-para.

Acara dibuka oleh sambutan dari Dekan FIB UI, Dr. Bambang Wibawarta. Beliau mengatakan, “Jepang, merupakan salah satu negara yang sering membantu Indonesia, seperti Tsunami di Aceh dan Gempa di Padang. Sudah selayaknya kita, bangsa Indonesia membantu saudara-saudara kita yang ada di Jepang yang sedang mengalami kesulitan saat ini karena gempa dan tsunami”. “Saat

mengobrol dengan Kitaro, ia bertanya kepada saya apakah di Indonesia ada nuklir, saya menjawab tidak. Kalau begitu saya tinggal di Indonesia saja,” suara tawa terdengar di ruangan Auditorium. Pidato ini diakhiri oleh Bapak Wibawarta yang mengucapkan, “Mudah-mudahan acara ini dapat menggugah hati saudara-saudara sekalian dan menumbuhkan simpati kepada negara Jepang yang sedang berduka.” Sambutan tersebut berakhir diiringi oleh tepuk tangan yang meriah dari hadirin.

Kemudian, acara dilanjutkan pidato perpisahan Kojiro Shiojiri dengan lantang dan tegas. “Saat seperti ini, banyak yang meninggal dunia dan luka-luka, mereka sangat membutuhkan uluran dan bantuan tangan dari kita. Saya sangat berterima kasih kepada Anda semua, dengan keadaan Jepang yang seperti ini, Anda mengadakan acara ini dan memberikan semangat serta bantuan kepada Jepang, dan saya sangat terima kasih kepada Anda semua,” jelas Dubes Jepang dan disambut tepuk tangan yang sangat meriah. “Jepang akan bangkit kembali, namun tidak cukup hanya bangkit kembali, tetapi kami akan lebih baik lagi dan lebih bagus lagi,” lanjut Kojiro Shiojiri dengan sikap optimis dan percaya diri. “Saya sudah bertugas selama tiga tahun di Indonesia dan saya akan mengakhiri tugas saya pada bulan April ini. Saya sangat terima kasih sekali selama tiga tahun ini bisa bekerja di Indonesia yang luar biasa. Saya ingin mengatakan sesuatu sebelum kepergian saya dari Indonesia. Terima kasih Indonesia,“ tegas Kojiro Shiojiri disambut tepuk tangan yang sangat meriah dari hadirin. Dalam perpisahannya, Dubes Jepang menyumbangkan buku kepada semua hadirin yang telah datang. Pesan yang disampaikan Kojiro Shiojiri sekaligus penutup pidato, “Berusahalah dengan sungguh-sungguh agar menjadi pemimpin luar biasa di Indonesia dan berkontribusi untuk Indonesia.

Sekali lagi, terima kasih Indonesia.”

Setelah itu, penampilan memukau dari Fusionara yang memainkan piano instrumental ciptaan Kitaro, Caravansary dan dilanjutkan dengan Adi Kristina menyanyikan lagu Impression of West Lake dan diiringi oleh piano Fusionara. Penampilan yang sangat memukau juga ditampilkan oleh permainan musik kolintang yang membawakan lagu Matsuri ciptaan Kitaro dan mendapatkan applause yang sangat meriah. Penonton yang takjub dengan permainan kolintang tersebut, akhirnya meminta kepada para pemain untuk memainkan ulang permainan kolintang dengan membawakan lagu Bohameian Rapshody ciptaan Queen. Kitaro pun sampai terkagum-kagum dengan penampilan para pemain kolintang tersebut. “Saya ingin belajar memainkan alat musik ini (kolintang),” ungkap Kitaro. Atas permintaan dari hadirin Kitaro akhirnya dengan senang hati sedikit memainkan musik-musiknya dan membuat para hadirin terkesima dan dibuat takjub. Tepuk tangan menggema seusai Kitaro memainkan piano tersebut.

Konferensi pers tentang konser Kitaro menjelaskan apa yang akan dilakukan tentang acara world tour-nya. Persiapan yang sangat matang diperlihatkan oleh semua elemen, mulai dari kru serta Kitaro sendiri. Peralatan-peralatan yang dibawa sangat lengkap. Dalam menjawab pertanyaan, Kitaro menyatakan akan membawakan lagu-lagu ciptaannya, seperti matsuri dan memainkan banyak lagu baru juga akan menyanyi. Ketika ditanya perasaannya tentang tsunami di Jepang, Kitaro menyatakan meskipun saya tinggal di Amerika, tentu saja mempunyai emosi yang kuat terkait dengan gempa dan tsunami yang terjadi di Jepang. (Hadi Permana)

Farewell Party with the Ambassador of Japan

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/2011 23

Program Studi Arab Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI (FIB UI) bekerja sama dengan EuroAsia Foundation menyelenggarakan Turkish Day (Tu”rk Gu”nu”) pada Senin (25/4) bertempat di Auditorium Gedung IX FIB UI, Kampus Depok. Acara ini dihadiri oleh Duta Besar Turki untuk Indonesia, H.E. Aydin Evirgen beserta Duta Besar Negara Bosnia untuk Indonesia, H.E. Tarik Bukvic, Duta Besar Negara Azerbaijan untuk Indonesia, H.E. Ibrahi, A Hajiyev dan Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Kerja Sama Industri Sunardji, S.E.,M.M. Acara ini dibuka secara resmi oleh Dekan FIB UI, Dr. Bambang Wibawarta.

Turkish Day merupakan pagelaran seni budaya untuk memperkenalkan budaya, kesenian, dan kuliner negara Turki kepada masyarakat Indonesia,

khususnya, sivitas akademika UI. Selain itu, diharapkan dengan diselenggarakannya acara ini dapat mempererat hubungan antara Indonesia dan Turki yang telah berjalan selama 50 tahun.

Pergelaran kebudayaan ini diisi oleh kuliah umum dari Kedutaan Besar Turki yang dibawakan Sekretaris II, Frans Sirma, dengan topik “Hubungan Indonesia-Turki Kontemporer,” pertunjukkan seni lukis Ebru, seni kaligrafi Turki, dan Folklor Turki yang dibawakan oleh pelajar sekolah Turki. Selain itu, juga terdapat pembacaan puisi dan pertunjukkan drama yang dipentaskan para mahasiswa Mata Kuliah Bahasa Turki Dasar, pertunjukkan film Turki serta sajian kuliner khas Turki yang dapat dinikmati oleh peserta acara. (SLS)

Turkish Day 2011

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) menyelenggarakan Perayaan Frankofoni 2011 pada Senin (21/03) di Gedung IX FIB UI, Kampus Depok. Frankofoni dibuka oleh Rektor UI, Prof. Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri beserta Duta Besar Swiss, Heinz Walker Nederkoorn, Duta Besar Prancis, Philippe Zeller, Duta Besar Belgia, Christian Tanghe, Duta Besar Kanada, Y.M. Mackenzie Clugstone, Duta Besar Republik Ceko, Pavel Rezac, dan Duta Besar Mesir, Ahmed El Kewai. Acara tersebut dihadiri oleh Dekan FIB UI, Dr. Bambang Wibawarta, dosen, mahasiswa Kelas Kemahiran Berbahasa Prancis FIB UI, dan Mahasiswa Sastra Prancis Universitas Negeri Jakarta.

Frankofoni merupakan sebuah keluarga besar dengan bahasa dan nilai (keberagaman linguistik dan budaya, pendidikan, pencegahan konflik, dan solidaritas untuk pembangunan berkelanjutan) yang sama dengan Prancis. Pekan Frankofoni merupakan pagelaran kebudayaan Prancis yang dirayakan di seluruh dunia setiap tanggal 20 Maret dalam rangka memperingati berdirinya Organisasi Internasional Frankofoni (OIF).

Selama satu pekan, perayaan Frankofoni akan berlangsung di UI sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki jurusan Sastra Prancis. Dengan tema “Multikulturisme”, Pekan Frankofoni 2011 diisi berbagai kegiatan seperti Lomba Poster, Lomba Baca Puisi Frankofoni, Lomba Presentasi Negara Anggota Frankofoni untuk SMA dan SMK, Seminar dengan pembicara dari Prancis, Kanada, dan Swiss serta pemutaran film-film dokumenter.

Kegiatan ini dinilai oleh kedutaan besar negara-negara OIF sangat baik untuk lebih mengenal negara-negara OIF. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan apresiasi masyarakat luas terhadap kebudayaan dan bahasa Perancis. (SPY)

FIB UI Gelar Perayaan Frankofoni

Hari bumi yang jatuh pada tanggal 22 April diperingati dengan penyelenggaraan Love Our Earth Festival, pada Minggu (24/4) bertempat di Gedung F AJB FISIP UI, Kampus Depok. Rangkaian kegiatan tidak hanya diadakan dengan tujuan untuk memperingati Hari Bumi, tetapi juga menyadarkan masyarakat untuk lebih peduli terhadap alam sekitar. Acara ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI dan diikuti oleh para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jabodetabek dan beberapa komunitas pecinta lingkungan yang tersebar di beberapa universitas di Indonesia.

Acara ini terdiri atas beberapa kegiatan, seperti Fun Bike & Car Free Day dan lokakarya ‘Daur Ulang Sampah’ oleh British Council. Seminar ini juga membicarakan beberapa topik menarik di antaranya “River For Life” dan “Eco Campus” yang dibawakan oleh Forum Komunikasi Hijau Indonesia, “Get Fun with Wast”’ yang dibawakan oleh Garuda Youth Community, dan diskusi publik dengan tema “What We Can Do to Preserve Environment” dengan menghadirkan pembicara Nadia Zamira (Enviropreneur), Shahnaz Haque, dan Toto Sugito (Pendiri Komunitas Bike To Work).

Dalam salah satu isi seminar, ada pendapat menarik mengenai isu pelestarian alam yang diungkapkan seorang pembicara. “Manusia diseru untuk menjaga lingkungan (bumi) bukan semata-mata agar bumi tersebut tetap ada, tanpa manusia pun bumi akan tetap ada, namun menjaga generasi di masa depan agar mereka dapat melanjutkan kehidupan dengan sejahtera,” ujarnya.

Adanya kesadaran manusia untuk mempertimbangkan dampak dari segala perbuatannya terhadap alam diharapkan muncul suatu sistem sustainable development agar kelangsungan hidup generasi di masa depan dapat berlangsung dengan baik. (SLS)

Love Our Earth Festival

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/201124

Program Studi Belanda Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) menyelenggarakan Perayaan Nederlandse Taaldag pada Kamis (21/4) di Gedung IX FIB UI, Kampus Depok. Acara ini dibuka oleh Nederlandse Taalunie, Marc Le Clerq dan dihadiri oleh Duta Besar Belanda, Dorine Buef Wylema dan Annenieke Rulgrok, Duta Besar Belgia, Karne Maeckelbelphe, serta mahasiswa Program Studi Belanda.

Nederlandse Taaldag merupakan acara puncak dari rangkaian acara perayaan bahasa Belanda yang dimulai tanggal 11 April 2011. Perayaan ini berlangsung meriah dan diisi oleh rangkaian kegiatan menarik, seperti kompetisi menyanyi berbahasa Belanda, lomba dansa, launching buku 40 Jaar Studie Nederlands in Indonesia dan kuis untuk memperebutkan tiket beasiswa ke Belanda. Tidak hanya itu, bintang asal negeri kincir angin, seperti Geert Verdickt dan Stijn Gevaert turut hadir menghibur peserta perayaan tersebut. (SPY)

Nederlandse Taaldag

Himpunan Mahasiswa Japanologi (HIMAJA) pada tanggal 26—27 April 2011 bertempat di Auditorium Gedung IX FIB UI mempersembahkan acara Nihon Festival sebagai rangkaian acara besar yang akan diadakan pada bulan Juni nanti yaitu Gelar Jepang.

Tulisan Nihon Fest dan dua buah boneka menghiasi pintu masuk Gedung IX FIB UI sebagai tanda tempat diadakannya Nihon Fest Himaja FIB UI 2011. Stand bazaar menghiasi sepanjang koridor Gedung IX dan dekat parkir mobil Gedung IX. Stand-stand yang mengisi mulai dari pernak-pernik kalung dan baju, terdapat pula stand-stand makanan Jepang, seperti takoyaki dan okonomiyaki. Hiasan lampion warna merah dan putih dan boneka ikan mas koki berwarna emas, hijau dan merah menggantung menghiasi pelataran Gedung IX.

Pada acara Nihon Fest 2011 kali ini tidak terlalu banyak perubahan yang terjadi seperti Nihon fest sebelumnya. Acara obake yashiki (Rumah Hantu Jepang) tetap menjadi perhatian para pengunjung. Hantu Suster, Pocong, dan Shadako menjadi bagian dari hantu-hantu yang mengisi obaye yashiki. Teriakan-teriakan dari para pengunjung pun terdengar dari luar auditorium menandakan ketakutan pengunjung terhadap para hantu yang ada di dalamnya.

Selain itu, foto memakai yukata (baju tradisional jepang) juga menjadi favorit pengunjung. Di stand ini, pengunjung dapat memilih yukata yang disediakan oleh panitia dengan latar belakang lampion dan bunga sakura yang mencerminkan keadaan di Jepang sehingga pengunjung dapat merasa sedang berfoto di suatu daerah di Jepang.

Stand Igo (Catur jepang) juga banyak diminati oleh beberapa pengunjung yang akan belajar igo. Selain Igo, stand washi (boneka kertas) dan origami (seni melipat kertas jepang) juga ramai dikunjungi oleh beberapa pengunjung. Kertas washi yang dipakai, langsung berasal dari Jepang. Origami yang diajarkan banyak dalam berbagai bentuk, seperti binatang-binatang laut, yaitu udang, kuda laut, kerang, dan binatang-binatang yang lain, yaitu kelinci, burung bangau serta bunga mawar.

Di dalam Auditorium Gedung IX diadakan nonton film bareng. Film-film yang diputar salah satunya adalah film kartun/anime yang cukup terkenal di Indonesia, yaitu film Chibi Maruko Chan, Chonmage Purin, Beck, dll. Acara ini tentu saja terselenggara atas kerja sama tiga angkatan, yaitu angkatan 2008 sebagai Ketua HIMAJA, Winda, angkatan 2009 PO Nihon Fest, Elisabeth, dan angkatan 2010. Rangkaian acara ini akan diteruskan oleh HIMAJA sebagai langkah awal acara terbesar di FIB yaitu Gelar Jepang yang akan diselenggarakan pada tanggal 24—26 Juni 2011 di FIB dan PSJ. (Hadi)

Nihon Fest Himpunan Mahasiswa Japanologi (HIMAJA) FIB UI 2011

Dalam rangka membangun Medical Education and Research Center (MERC) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Kampus Salemba Jakarta, UI telah mengadakan lomba sayembara desain arsitektural. Pengumuman serta presentasi pemenang dari sayembara ini dilakukan pada acara sosialisasi hasil sayembara yang berlangsung Senin (07/03) di Aula FKUI.

Pembukaan dilakukan oleh Dr. Rahmad Mulyadi, ketua panitia sayembara, Dr. Badriul Hegar, Manajer MERC, Dr. Ratna Sitompul M.D., Dekan FK UI, serta Sunardji, S.E., M.M., Wakil Rektor III Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Kerja Sama Industri. Setelah itu dilanjutkan dengan presentasi dari pemenang utama sayembara desain, Satrio Suryo Herlambang, IAI mempresentasikan hasil desainnya yang bertema “kontekstual”. Acara berikutnya penyerahan simbolis hadiah, pemenang utama mendapatkan uang sebesar Rp75.000.000, pemenang kedua (Han Awal, IAI) mendapatkan Rp40.000.000, pemenang ketiga (IG Rahadiyanto, IAI) mendapatkan Rp25.000.000, dan dua pemenang harapan (Achmad Noerzaman, IAI dan Ita Mani Utami, IAI) masing-masing mendapatkan uang sebesar Rp5.000.000. Berikutnya seremoni pengguntingan pita serta peresmian pembukaan pameran dan ditutup dengan makan siang. Acara pameran bertujuan agar masyarakat pada umumnya dan mahasiswa-mahasiswii FKUI, khususnya, dapat mengetahui hasil rancangan-rancangan ini serta dapat turut mendukung pembangunan MERC FKUI. MERC FKUI akan dijadikan sebagai pusat pengembangan pendidikan dan penelitian kedokteran yang terpadu antara laboratorium, ruang penelitian, ruang kelas, ruang seminar, auditorium, dan fasilitas pendukung lainnya. Desain unit MERC FKUI ini akan diutamakan untuk kegiatan pendidikan dan riset kedokteran, khususnya, bagi para peneliti, dosen, dan mahasiswa pascasarjana. (Wanda)

Pameran Desain MERC FKUI

KULIAH UMUM

Pembangunan Timor Leste Dalam Konteks •Regional dan GlobalLecture Series : “Enterpreneurship and Practice”•“Sharing Experience with Enterpreneurs”•People, Places, Policy, Challenges of the 21st Century•“Cultural Dialogue and Structural Pluralism”•Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat terhadap •Situasi Politik Timur Tengah Saat IniIslamic Family Law and It’s Gender Perspective•University of • Queensland : “Sintering the Light Metals”Senior Lecture• CIMB GroupManajemen SDM•Social Sciences in Mutation•

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/201126

Pada Selasa (22/03) di FISIP UI, Kampus Depok, sejumlah anggota paspampres berjaga-jaga di sekitar gedung Asuransi Jiwa Bumiputera (AJB). Hal itu dilakukan dalam rangka mengamankan kondisi situasi sebelum Perdana Menteri Republik Demokratik Timor Leste, Xanana Gusmao, memberikan kuliah umum yang bertema “Pembangunan Pemerintah Timor Leste Dalam Konteks Regional dan Global” yang berlangsung dari pukul 15.00—17.00 WIB.

Seremoni pembukaan dilakukan Rektor UI, Prof. Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri dan yang bertindak sebagai moderator dalam kuliah umum ini adalah Dekan FISIP UI, Prof. Dr. Bambang Shergi Laksmono, M.Sc.

Dalam materi kuliah umum yang disampaikan, ada beberapa catatan penting yang diungkapkan Xanana Gusmao, yaitu strategi pembangunan serta tantangan yang dihadapi di internal Timor Leste saat ini (regional), pembangunan demokrasi, serta keinginan Timor Leste untuk menjalin kerja sama dengan

Indonesia dan ASEAN di masa depan (global). Terkait dengan rencana kerja sama dengan Indonesia, pada pembukaan acara ini ia mengatakan bahwa ia beserta rombongannya telah menandatangani perjanjian kerja sama bilateral dengan Indonesia di istana negara sebelum bertandang ke FISIP UI. Kerja sama bilateral ini dilakukan antara lain, untuk bekerjasama di bidang pendidikan dan pelatihan diplomatik, MoU (Memorandum of Understanding) peningkatan kapasitas dalam pekerjaan umum, MoU bidang pariwisata dan industri, MoU pengembangan infrastruktur, serta MoU kerjasama teknis desentralisasi.

“There can be no democracy without development”, kata-kata ini sering sekali diucapkan oleh Xanana dalam kuliah umum pada hari itu. Pembangunan yang dimaksudkan Xanana tidak hanya meliputi konsep pembangunan dalam negeri, tetapi juga pembangunan yang berorientasi global. Pembangunan yang terintegrasi antara tingkat regional dan global inilah yang akan membangun demokrasi pada akhirnya karena demokrasi akan hadir seiring dengan kualitas pembangunan yang semakin baik dari sebuah negara. Di tingkat regional, pembangunan Timor Leste dimulai dari pengembangan sumber daya manusia (SDM), terutama generasi muda serta pengadaan fasilitas-fasilitas penunjang. Di tingkat global, pembangunan ini dilaksanakan dalam bentuk kerja sama dengan ASEAN serta bergabungnya Timor Leste ke dalam organisasi G7+ yang anggota-anggotanya terdiri dari Afghanistan, Republik Afrika Tengah, Republik Kongo, Ivory Coast, Sierra Leone, Burundi, Chad, Sudan Selatan, Liberia, Nepal, Solomon Island, Haiti, serta Timor Leste sendiri.

Dalam pidatonya, Xanana juga menekankan pentingnya perubahan mindset. Perubahan mindset yang dimaksud di sini adalah perubahan pola mindset yang terjebak masa lalu. Menurutnya, pembangunan di Timor Leste akan terlaksana dengan baik jika Timor Leste ingin lepas dari beban masa lalu mereka, baik ketika berkonflik dengan Indonesia, Jepang, maupun Portugis. Hanya dengan melihat ke depanlah sebuah negara akan maju tanpa terbebani masa lalunya. Di sini Xanana mengharapkan kerja sama “saudara tua” Timor Leste, Indonesia, untuk membantu pembangunan serta perubahan pola mindset ini. Indonesia bagaimana pun adalah sebuah negara yang telah berpengalaman menjalankan demokrasi dan toleransi yang begitu intensif dalam kehidupan bernegaranya. Untuk itu, Timor Leste mengharapkan Indonesia mau membagi ilmu dan pengalamannya sebagai referensi bagi generasi-generasi muda Timor Leste agar generasi-generasi muda ini dapat membangun Timor Leste ke depan.

Bagian paling menarik dari acara ini justru terjadi pada sesi tanya jawab di akhir acara. Sesi ini berlangsung sangat menarik karena pertanyaan-pertanyaan tajam dari para peserta. Xanana Gusmao pun mampu mengungkapkan gagasan serta ide-idenya yang memukau melalui jawaban-jawaban cerdas yang diungkapkannya selama sesi tanya jawab berlangsung. Tidak diragukan lagi bahwa pemikiran-pemikirannya serta gagasan-gagasannya tentang konsep pembangunan negara telah menginsiprasi banyak orang hari itu. (Wanda)

Pembangunan Timor Leste dalam Konteks Regional dan Global

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/2011 27

Direktorat Kemitraan dan Inkubator Bisnis Universitas Indonesia (DKIB UI) kembali menggelar Kuliah Umum: Enterpreneurship Bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) pada Jumat (29/4) bertempat di Ruang Rapat Lantai 1 Gedung DRPM UI. Kegiatan yang bertemakan “Sharing Experience with Enterpreneurs” ini merupakan sebuah program rutin yang dilakukan DKIB UI setiap bulannya dengan mendatangkan narasumber dari HIPMI secara bergantian.

Pada kesempatan tersebut narasumber yang hadir adalah Liana Trisnawati, Presiden Direktur dari Pratama Group anggota dari HIPMI. Kegiatan yang dimulai dari pukul 14.00 WIB tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan, baik

dari mahasiswa yang berasal berbagai disiplin ilmu di UI maupun mahasiswa luar UI dan juga masyarakat umum yang berprofesi sebagai wirausaha.

“Ada sejumlah kriteria yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha sukses, di antaranya yaitu pertama, ia harus memiliki kredibilitas atau harus bisa dipercaya oleh orang lain. Kedua, ia harus memiliki personal branding yang bertujuan agar ia dapat mempertahankan eksistensinya. Lalu skill dan networking yang kuat juga merupakan aset penting yang wajib dimiliki seorang pengusaha, kemudian kreatif dalam melihat peluang juga menjadi salah satu penentu kesuksesan mereka,” ujar Liana memaparkan materinya mengenai kriteria

pengusaha sukses.

Liana juga menyatakan, tak bisa disangkal bahwa dukungan finansial yang kuat juga menjadi salah satu kriteria yang harus dipenuhi untuk mencapai kesuksesan. Regulasi pemerintah juga termasuk hal yang harus dipahami dan dipelajari dengan baik dalam melangkah, terkait hal ini juga berhubungan dengan aspek legal atau hukum yang akan menjadi syarat formal yang harus diikuti untuk mengembangkan usaha juga harus dicermati. Kemudian yang pasti jika semua kriteria diatas telah mampu terlaksana maka tak lupa teamwork yang kokoh menjadi kunci yang tidak boleh dilupakan calon pengusaha sukses. (IBN)

Direktorat Kemitraan dan Inkubator Bisnis Universitas Indonesia (DKIB UI) kembali mengadakan kuliah umum bulanan Lecture Series di Ruang Rapat DKIB Lantai 1 Kampus UI, Depok (8/4). Narasumber dalam kuliah umum ini adalah Kartika Djoemadi, pemilik PT Imagia Insightama (Insight Communication Inc) dan Badan Pengurus Pusat HIPMI. Kuliah umum ini berjudul “Entrepreunership Theory and Practice” dan peserta yang mengikuti kuliah umum ini sekitar tiga puluh orang dari mahasiswa UI maupun luar UI.

“Untuk memulai sebuah bisnis pasti kita harus belajar dari orang-orang yang pernah menjalankan bisnis. Kita bekerja sama dengan HIPMI. Diharapkan targetnya banyak bermunculan pengusaha muda dari UI tidak hanya muda, tetapi juga semua orang bisa menjadi entrepreuner,” kata Diah Okta selaku Project Officer Public Lecture ini.

Kuliah umum ini membahas paradigma mahasiswa yang umumnya setelah kuliah ingin bekerja di perusahaan besar multinasional menjadi paradigma

bagaimana kita membuat usaha yang dapat memperkerjakan orang lain dan menjadi seorang entrepreuner. Di dalam entrepreuner dibagi menjadi dua, yaitu financial capital yang berhubungan dengan modal serta uang dan social capital yang berhubungan dengan kepercayaan melalui networks, educations, talents, dan ideas. Kartika Djoemadi yang akrab dipanggil Deedee ini mengungkapkan dengan social capital kita tidak perlu mengeluarkan modal berupa uang. Seperti halnya Hanung Bramantyo seorang sutradara yang menjadi social entrepreuner karena dia hanya menjual ide cerita film dan pendanaan film-filmnya berasal dari orang lain.

Di dalam social entrepreuner, kita mengenal istilah lobbying firm, yaitu bagaimana kita menjembatani terjadinya komunikasi antara pembuat kebijakan dan stakeholders (masyarakat, media massa, NGO, organisasi profesional, dan sebagainya) untuk mencermati masalah publik. Seorang social entrepreuner harus bersikap netral dalam arti tidak masuk pada ranah partai tertentu dan mereka harus berpihak pada masyarakat, tetapi profitable.

Kata kunci dari kuliah umum ini adalah jangan pernah menyimpan ide kita, keluarkanlah dan asah ide kita menjadi sebuah data yang berisi riset lalu carilah networking sebanyak-banyaknya untuk merealisasikan ide kita tersebut. “Kalau kita berinvestasi di networking tidak akan pernah sia-sia, seperti kita menyapa orang lain. Jangan malu menyapa ya!”, pesan Kartika Djoemadi dalam kuliah umum ini. (Betania)

Lecture Series : “Entrepreneurship and Practice”

“Sharing Experience with Enterpreneurs”

Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) bekerja sama dengan Faculty of Engineering University of Queensland mengadakan kuliah umum bertemakan “Sintering of The Light Metals”. Acara ini bertempat di Ruang Chevron Gedung Dekanat FTUI yang berlangsung pada Jumat (15/4). Pembicaranya adalah Prof. Graham Schaffer ditemani oleh Mr. Brendon Lutwyche sebagai Manager International Development dari Faculty of Engineering University of Queensland. Kuliah umum yang berlangsung dari pukul 13.30—15.00 ini dipenuhi oleh mahasiswa FTUI yang sebagian besar berasal dari Jurusan Metalurgi.

Tema kuliah umum ini berkaitan dengan mata kuliah Metalurgi Fisik yang merupakan salah satu mata kuliah di Jurusan Metalurgi. Pada awal penjelasan, Prof. Graham Schaffer memaparkan alasan memilih The Light Metals atau logam ringan. Kemudian dilanjutkan dengan uraian tentang proses sintering atau penggaliannya yang melalui berbagai proses yang cukup panjang. Selanjutnya Prof. Graham Schaffer menguraikan keunggulan-keunggulan dari titanium dan aluminium. Ia menyatakan yang menjadi kekurangan dari titanium adalah mahalnya harga produksinya.

Pada akhir pemaparannya, Prof. Graham Schaffer menyimpulkan bahwa proses penggalian logam-logam ringan ini memiliki potensi yang luar biasa, hanya dalam prosesnya memiliki cukup banyak tantangan, salah satunya masalah biaya. Namun, hal ini dapat diminimalisasi dengan tindakan-tindakan preventif.

University of Queensland : “Sintering the Light Metals”

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/201128

Study Adelaide South Austalia dan PT Austraining Nusantara menyelenggarakan serangkaian kuliah umum yang bertemakan “People, Places, Policy, Challenges of the 21st Century” pada Kamis (10/3) di Balai Sidang Universitas Indonesia, Kampus Depok.

Australia adalah sebuah negara di belahan

bumi Selatan yang juga menjadi nama benua terkecil di dunia. Wilayahnya mencakup seluruh benua Australia dan beberapa pulau di sekitar Samudra Hindia Selatan dan Samudra Pasifik. Salah satu kota yang letaknya terpusat di kota-kota sepanjang garis pantai di antaranya Adelaide. Adelaide merupakan ibukota Australia Selatan di mana pendidikan di sana menjadi prioritas. Perguruan tinggi di sana pun ada yang tergolong tua seperti Universitas Adelaide yang didirikan pada tahun 1874. Prestasi yang gemilang membuat beberapa universitas di Australia, khususnya, di Adelaide menerima banyak penghargaan dan mendapat peringkat tinggi secara internasional. Adelaide terbukti telah menghasilkan lebih dari seratus pemenang beasiswa Rhodes dan tiga pemenang hadiah Nobel. Kedatangan mahasiswa internasional pun disambut hangat untuk menimba ilmu. Tidak terkecuali untuk mahasiswa Indonesia..

Menurut Kate Murdoch selaku panitia, kegiatan ini diharapkan dapat memberi tambahan informasi kepada mahasiswa Indonesia tentang cara belajar di Australia, khususnya, di Adelaide dan dapat membagi pengetahuan tentang masalah-masalah di abad 21. Itulah mengapa tema tersebut diangkat dalam acara kali ini. Selain itu,

Kate menambahkan bahwa latar belakang kegiatan ini di antaranya mahasiwa Indonesia merupakan salah satu penyumbang mahasiswa internasional di Adelaide sehingga market yang bagus jika diadakan acara di Indonesia ,khususnya, di Universitas Indonesia.

Acara yang dimulai dari jam 13.00—17.00 WIB ini diisi dengan serangkaian kuliah umum, di antaranya Prof. Anthony Owen (Univesity College Student) dengan judul presentasi “Putting A Value On The Environment”, Prof. Christopher Findlay (University of Adelaide) yang mempresentasikan “Making Difference-Pushing Service Into Global Supply Chains”, Dr. Beverly Clarke (Flinders University) dengan judul presentasi “Climate Change At The Coast: A ‘Wicked’ Management Problem”, Dr. William Kittredge (Carnegie Mellon University) mempresentasikan “Planning The Country’s Future: Public Policy In The 21st Century”, dan presentasi terakhir diberikan oleh Dr. Saras Sastrowardoyo (University of South Australia) tentang “Managing Organization In Times of Change: Harnessing The Power of Knowledge.” (Nan)

People, Places, Policy, Challenges of the 21st Century

International Office Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Cultural Dialogue and Structural Pluralism” pada Selasa (29/03) bertempat di ruangan Soelaeman Soemardi Multimedia Center (SSMC) Gedung C lantai 2 FISIP, Kampus Depok.

Kuliah umum ini merupakan acara pembukaan dari rangkaian acara kerja sama UI dengan Universitas Passau, Jerman yang diadakan selama tiga hari pada tanggal 29—31 Maret 2011. Semua rangkaian acara itu akan berfokus pada tema besar tersebut.

Acara ini diawali dengan sambutan singkat Kepala Kantor International Office UI, Raphaella D. Dwianto, Ph.D. Pembicara yang hadir dari pihak Universitas Passau, yaitu Prof. Rudiger Korff dari Departemen Bidang Studi Kajian Asia Tenggara dan Prof. Esser dari fakultas hukum, sedangkan pembicara dari pihak UI adalah Dr. Donny Gahral Adian, peneliti dari Departemen Ilmu Filsafat Fakultas Ilmu Budaya (FIB).

Dalam acara ini Prof. Rudiger Korff bertindak sebagai moderator. Sesi pertama bertemakan “Legalitas, Legitimasi, dan Aturan Hukum” yang disampaikan oleh Prof. Esser. Dalam kuliahnya tersebut, Prof. Esser memberikan penekanan pada peran negara terhadap penegakan aturan hukum di masyarakat serta bentuk legalitas dan

legitimasi yang pada akhirnya terbentuk di mata masyarakat atas kinerja negara dalam menegakkan hukum yang berlaku. Sesi materi kedua bertema “Penalaran dalam Sebuah Masyarakat Multikultural” disampaikan oleh Dr. Donny Gahral Adian yang menekankan perlunya sebuah bentuk pemahaman publik yang mengakomodasi bentuk kultural sebuah masyarakat daripada hanya sebuah bentuk konsensus abstrak, seperti yang banyak terjadi pada masyarakat multikultural di dunia pada saat ini. Masyarakat multikultural saat ini banyak yang hanya tunduk pada nilai-nilai universal yang mendominasi dunia sehingga tidak mengakomodasi nilai-nilai identitas lokal yang membentuk sebuah masyarakat multikultural. Acara kuliah umum ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan diskusi yang diikuti oleh peserta yang hadir.

Rangkaian acara yang akan berlangsung selama tiga hari ini akan dilanjutkan dengan sesi lokakarya tertutup pada tanggal 30 Maret 2011 dan akan dilanjutkan dengan kunjungan dari mahasiswa dan mahasiswi dari Universitas Passau pada hari ketiga. Mahasiswa dan mahasiswi ini akan melakukan sesi dialog dengan mahasiswa dan mahasiswi Universitas Indonesia menyangkut tema besar yang telah disebutkan di atas. Acara dialog ini diadakan di audiotorium gedung komunikasi FISIP UI pada tanggal 31 Maret 2011. (Wanda)

“Cultural Dialogue and Structural Pluralism”

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/2011 29

Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam (PSKTTI ) Program Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) pada Selasa (19/4) menyelenggarakan kuliah umum dalam format Ambassador Lecture Series (ALS) dengan narasumber Duta Besar Amerika, H.E Scot Marciel dengan tema “Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat Terhadap Situasi Politik Timur Tengah Saat Ini”.

Acara berlangsung di Lantai 1 Gedung IASTH , Kampus Salemba Jakarta berlangsung pada pukul 09.30—11.00 WIB. Kuliah umum dengan format seperti ini rencananya akan terus dilakukan secara rutin dalam jangka waktu bulanan oleh PSKTTI UI. Acara ini bersifat gratis, namun kali ini merujuk pada permohonan Public Affairs and Protocol Kedutaan Besar Amerika Serikat, ALS kali ini hanya diperuntukkan untuk sivitas akademika dan alumni Universitas Indonesia, tidak terbuka untuk umum.

Dalam kuliah umumnya, Scot banyak membahas menyangkut isu-isu yang sedang hangat diberitakan, seperti pembahasan mengenai Libya, Israel, dan kondisi komunitas muslim di Amerika Serikat. Scot menyatakan, banyak pihak salah mengerti tentang kehadiran Amerika Serikat di Libya, terutama tundingan banyak pihak yang menyebut serangan Amerika Serikat bersama koalisi ke Libya adalah demi

menguasai ladang minyak yang berlimpah di Libya. Scot mengatakan, serangan Amerika dan koalisi murni semata-mata untuk melindungi warga sipil Libya dari pembunuhan massal yang dilakukan oleh rezim Muammar Qadhafi. Sementara untuk permasalahan Palestina-Israel yang sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya, Scot menyatakan, ada dua solusi yang ditawarkan Amerika Serikat, yakni Palestina menjadi negara yang merdeka dan keamanan bagi negara Israel. Amerika Serikat sendiri akan terus memperjuangkan solusi dari konflik ini walaupun Scot sendiri mengakui bahwa permasalahan Palestina-Israel adalah permasalahan yang membuat banyak orang frustasi. Dalam materi yang disampaikannya kali ini ia juga banyak menceritakan tentang sejarah masuknya Islam ke Amerika Serikat serta pengalaman pribadinya berinteraksi dengan komunitas kaum muslim di Amerika Serikat.

Kuliah umum kali ini diberikan secara interaktif dan dihubungkan secara audiovisual dengan beberapa universitas di Indonesia yang terhubung dengan jaringan GDLN melalui teleconference yang dilakukan dengan para mahasiswa dari Universitas Syah Kuala (Nanggroe Aceh Darussalam), Universitas Sriwijaya (Sumatera Selatan), Universitas Riau, dan Universitas Kristen Indonesia (Jakarta). (Wanda)

Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat terhadap Situasi Politik Timur Tengah Saat Ini

Selama ini ada anggapan di dunia Barat bahwa Islam adalah agama yang menomorduakan perempuan. Hal ini terjadi karena dunia Barat banyak melihat kasus-kasus dalam rumah tangga dan hukum-hukum Islam yang dianggap lebih banyak membela laki-laki. Benarkah anggapan dunia Barat ini? Sejauh mana peran negara dalam hukum Islam terutama menyangkut hukum rumah tangga? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang memicu Pusat Studi Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia (PSKTTI UI) bekerja sama dengan Pusat Kajian Wanita Indonesia Universitas Indonesia (PSKW UI) menyelenggarakan general lecture ini untuk menggali jawaban pertanyaan-pertanyaan ini langsung dari pakarnya.

Acara ini diadakan pada Jumat (18/03) di Gedung IASTH Lantai 3 Kampus UI, Salemba pada pukul 14.00—17.00 WIB. Seremoni pembukaan diawali dengan sambutan dari Ketua PSKTTI UI, Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua PSKW, Dr. E. Kristi

Poerwandari, M. Hum. Hadir juga Ketua Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Dr. Hj. Dewi Motik Pramono, M.Si. yang juga seorang aktris veteran untuk memberi sambutan di awal acara.

Pembicara utama dalam acara ini adalah Dr. Raihanah Binti Haji Abdullah, profesor dalam bidang hukum syariah di University of Malaya. Dr. Raihanah mengawali diskusi dengan menceritakan sejarah perkembangan keberadaaan hukum Islam dan kaitannya dengan posisi perempuan di dalam keluarga Islam. Hukum Islam yang awalnya dibiarkan saja tanpa ada unsur campur tangan pemerintah mulai mendapat porsi perhatian negara-negara Islam setelah banyaknya kasus ketidakadilan dan kekerasan perempuan yang terjadi dalam suatu keluarga Islam. Campur tangan pemerintah ini berupa perangkat penunjang hukum yang menunjang hukum-hukum rumah tangga yang sudah tertera di dalam Al-Quran. Dalam diskusi ini Raihanah lebih banyak membicarakan peran pemerintah dalam mengatur rumah tangga di Malaysia.

Ada enam bidang yang sudah diatur oleh hukum pemerintah di Malaysia menyangkut hak-hak perempuan dalam rumah tangga, yaitu usia minimum untuk menikah, peran wali, permasalahan poligami, pembagian harta perceraian, hak asuh ibu dan anak, serta pencatatan pernikahan.

Keberhasilan pemerintah Malaysia dalam memberikan perlindungan kepada perempuan melalui perangkat hukumnya membuktikan bahwa peran negara dalam mengatur hukum Islam tetap diperlukan karena hukum yang tertulis dalam kitab adalah hukum yang dapat ditafsirkan berbeda-beda untuk tiap orang, peran negara adalah memastikan bahwa pengaplikasian dari penafsiran tersebut tidak menyalahi hukum umum yang berlaku di masyarakat.

Diskusi ini dilanjutkan dengan sesi tanya jawab lalu ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan kepada pembicara , pembacaan doa, serta sesi foto bersama. (Wanda)

Islamic Family Law and It’s Gender Perspective

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/201130

Fakultas Ekonomi UI pada hari Selasa (08/03) menggelar kuliah umum Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertajuk “How to Unleash the Extraordinary Human Potential” bertempat di Auditorium FEUI, Kampus Depok. Kuliah ini menghadirkan Stanley S Atmadja, CEO & Founder Adira Finance sebagai narasumber dalam kuliah ini.

Stanley mengungkapkan hal-hal apa saja yang dibutuhkan untuk mengelola SDM secara efektif. Pengelolaan SDM bergantung pada peran pemimpin. Seorang pemimpin harus memiliki visi, intuisi, dan kohesistensi (integritas dan kemampuan) agar organisasi yang ditangani dapat terus berkembang. Selain itu juga, diperlukan adanya collective leaders, “essensial element” of giant-leap organization. Setiap anggota dapat menjadi pemimpin untuk mencapai tujuan bersama. Setiap pemimpin harus bekerja sama melakukan tindakan dan strategi agar common goals dapat diraih.

SDM akan menghasilkan energi yang dibutuhkan organisasi agar dapat terus bergerak dan berkembang. Energi ini harus dapat digunakan dengan baik sehingga diperlukan empat komponen penting agar energi tersebut dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kelangsungan suatu organisasi, yaitu leadership energy, mind, communication, dan control. Peran seorang pemimpin bukanlah mengatur seseorang, melainkan mengatur pikiran (managing mind not managing people). Kemudian, pemimpin juga harus mampu mengelola nilai-nilai yang ditanamkan organisasi kepada para pekerjanya dan membangun budaya yang kuat sehingga nilai-nilai tersebut dapat terus hidup dalam organisasi.

Kuliah ini juga diisi dengan pemutaran beberapa film menarik untuk mempermudah pemahaman peserta mengenai isu yang dibahas. Selain itu, dibagikan seratus buku Making The Giant Leap kepada para mahasiswa karya Stanley S Atmadja dan penandatanganan buku di akhir acara. (SLS)

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) bekerja sama dengan CIMB Group menyelenggarakan Senior Lecture dengan topik “Asean For A New Era” dan narasumber YBhg Dato’ Sri Nazir Razak, Group Chief Executive CIMB Group pada Selasa (19/4) bertempat di Auditorium FEUI. Kuliah umum ini juga dihadiri oleh Dekan FE UI, Prof. Firmanzah, Ph.D.

Dato’ Sri Nazir Razak mengungkapkan mengenai peluang ASEAN di perekonomian global. ASEAN di masa depan membutuhkan suatu perubahan. Perubahan tersebut dibutuhkan dalam tatanan sosial dan kepemimpinan dari segala sektor di masyarakat mencakup bidang akademik dan bisnis. Dunia telah berubah sejak ASEAN didirikan di mana kerja sama regional dan ekonomi menjadi lebih penting.

Penyebab timbulnya hal tersebut ditandai dengan adanya tiga kekuatan perubahan yang terjadi, yaitu geopolitical landscape, technological advancement, dan economic great rebalancing. ASEAN harus terlibat dalam perubahan global yang terjadi saat ini, yakni dengan mendirikan ASEAN 2.0 yang merupakan pembaharuan dari ASEAN 1.0. ASEAN 2.0 merupakan sasaran kunci untuk melindungi dan mempertahankan wilayah ekonomi yang relevan dengan ekonomi dunia. Ekonomi dunia menjadi pusat gravitasi, telah beralih pada wilayah Asia. Jika ASEAN menjadi entitas ekonomi tunggal, ASEAN akan menjadi ‘economic country’. Hal ini dapat menjadi salah satu entitas ekonomi tunggal terpenting di dunia.

“Untuk memulainya, kita harus melibatkan business community, tidak hanya sebagai penerima pasif suatu keputusan yang dibuat oleh para diplomat dan birokrat, tetapi juga sebagai agen utama perubahan yang kita butuhkan,” ujar Dato’ Sri Nazir Razak. Dibutuhkan aktivitas yang lebih luas dan ekspansi regional dari business community untuk mengkatalisasi integrasi ekonomi.

ASEAN harus dapat mematahkan keraguan birokratik di masa lalu dan menghadapi tantangan dari perubahan dunia untuk memperbesar kesempatan yang ada. Sebagai dunia “re-balances”, ASEAN menemukan dirinya sebagai pusat dari jaringan perdagangan dan pasar yang baru.

Di akhir kuliahnya, Dato’ Sri Nazir Razak mengatakan, “ASEAN membutuhkan terobosan kepemimpinan yang berani dan mampu mencapai integrasi ekonomi, serta kecepatan untuk menciptakan ASEAN Community baru untuk era baru yang dihadapi saat ini”. (SLS)

Senior Lecture CIMB Group

“How to Unleash the Extraordinary Human Potential”

Di era kontemporer ini, para akademisi ilmu sosial menyadari kenyataan ilmu-ilmu sosial telah mengalami sebuah mutasi. Mutasi apa yang terjadi di dalam ilmu-ilmu sosial kontemporer? Apa penyebabnya? Pertanyaan-pertanyaan itulah yang mengawali diskusi dalam acara studium generale dengan Prof. Michel Wievorka yang diselenggarakan di Auditorium AJB Gedung F Lantai 2 FISIP UI, Kampus Depok pada Selasa (15/03). Acara atas prakarsa Departemen Sosiologi FISIP UI dibuka oleh Prof. Dr. Bambang Shergi Laksmono, M.Sc.

Dalam sambutannya, dekan FISIP UI menekankan pentingnya akademisi ilmu sosial untuk mengetahui perkembangan terbaru dari ilmu sosial itu sendiri. Dengan demikian, acara ini menjadi sebuah sumber ilmu yang sangat berharga karena dapat mendapatkan ilmu langsung dari pakarnya. Prof. Michel Wievorka adalah mantan presiden ISA (International Sociological Association) periode 2006—2009 dan salah satu penulis buku Les sciences socials en mutation yang merupakan sebuah buku refleksi para ahli ilmu sosial terhadap kondisi ilmu-ilmu sosial kontemporer. Saat ini ia masih aktif sebagai salah satu staf pengajar di Ecole des Hautes Etudes en Sicences Sociales (EHESS), Paris.

Menurut Prof. Michel Wievorka, mutasi ilmu-ilmu sosial saat ini ditandai oleh lima karakteristik dasar yang berbeda dengan karakteristik sebelumnya. Pertama, ide tentang dekomposisi masyarakat sekarang ini tidak hanya terbatas pada negara bangsa dan hubungan internasional, tetapi juga berkembang pada ide tentang masyarakat dunia. Meluasnya cakupan ilmu sosial saat ini menjadikan ilmu-ilmu sosial tidak dapat lagi bekerja sendiri dan harus menjadi ilmu yang terbuka untuk bekerja sama dengan ilmu-ilmu lainnya. Kedua, menguatnya posisi subjek dalam analisis sosial. Ketiga, menguatnya partisipasi peneliti sosial dalam lingkungan kehidupannya dan pentingnya dimensi kritis dari apa yang “dibawanya”. Keempat, menguatnya dimensi pengujian yang mengakibatkan menurunnya kepercayaan pada teori-teori besar (grand theory). Terakhir, yang juga menjadi ciri dasar dari ilmu-ilmu sosial kontemporer adalah karakteristiknya yang dibayangi oleh konflik-konflik besar dalam struktur sejarah dunia. Inilah materi utama mutasi sosial yang disampaikan Prof. Michel.

Acara kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab dari peserta dan dilanjutkan dengan diskusi tertutup di ruang terpisah yang hanya dapat diikuti oleh orang-orang yang telah diundang secara khusus. (Wanda)

Social Sciences in Mutation

TEMU ILMIAH

Dialog “Pandangan Berbeda Antar Generasi”•From LPG Conversion Programme to Subsidized Fuel Reducing •ProgrammeDiskusi Jaminan Kepastian Status Dosen & Tenaga Kependidikan UI•Lokakarya • British CouncilSarasehan Antar Generasi: Siapa Kita dan Mau ke Mana?•Seminar • The Fourth Paradigm: Data-Intensive Scientific DiscoverySeminar • Youth Entrepreneur ConferenceThe 3rd• ASEAN University NetworkSeminar Keterbukaan Informasi Publik dan Transparansi Anggaran•Investigation Journalism•Marketing Insight Seminar and Training• (MIST) 2011Prospek Ekonomi Tahun 2011: Solusi Menghadapi Tantangan ke •DepanLokakarya H• ak Kekayaan Intelektual (HKI) di FMIPALeaders Dialogue and Grand Launching:•Enterpreneurship and Leadership Department • BEM FEUI 2011.Women Power Day• 2011: “The Powerful Women and Their Economic Contribution”Closing Ceremony Workshop Urban Intervention.•Seputar Indonesia • Goes to CampusPekan Komunikasi 2011•Diseminasi Hasil Studi Program Perlindungan Sosial di Indonesia•Asuransi Kesehatan dan Jaminan Sosial•Seminar • Change & Innovation Leadership in NursingPelatihan Pengelolaan Manajemen Ruang Rawat FIK UI•Peluncuran • Local Governance Watch (LOGOWA) dan Seminar NasionalDiscussion Forum The US-Indonesia Comprehensive Partnership•Bedah Buku • Land Reform Lokal alaNgandagan Inovasi Sistem Tenurial Adat di Sebuah Desa Jawa,• 1947—1964Movie Screening “Catching Cancer “ • bersama Profesor Ian FrazerLokakarya Pendidikan Kedokteran Indonesia•Seminar Nasional Anak dan Televisi•Solidaritas untuk Jepang•Pendidikan Karakter untuk Menghadapi Tantangan Masa Depan•Seminar Wajah Perbatasan Indonesia•Seminar • Series FTUIDiskusi Regulasi dan Kasus Bulanan DRC FHUI•Strategi Kebudayaan dan Kepemimpinan Bangsa•Kepekaan dan Kesadaran Lingkungan terhadap Disabilitas•Peluncuran Buku Politik Harapan dan Diskusi Memperingati Hari •Kartini

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/201132

Bertepatan dengan perayaan satu tahun berdirinya Center for Ageing Studies UI (CAS UI), CAS UI bekerja sama dengan Komunitas Warga Senior (KOWAS) mengadakan dialog interaktif dengan topik “Pandangan Berbeda Antar Generasi” pada Sabtu (26/3) di Ruang Rapat A Gedung Pusat Administrasi Universitas (PAU), Kampus Depok.

Acara dimulai dengan olahraga senam pernafasan di halaman depan PAU, lalu sarapan pagi dan cek kesehatan untuk yang menginginkan. Turut hadir memberi sambutan Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Kerja Sama Industri Sunardji, S.E., M.M., Kepala CAS UI Prof. Tri Budi W. Rahardjo, dan ketua KOWAS, Indra Gunawan.

Hadir dalam dialog interaktif sebagai panelis perwakilan dari generasi tua, yaitu CAS UI dan KOWAS dan perwakilan dari generasi muda, yaitu mahasiswa dari BEM UI. Dialog tersebut membuka wawasan masing-masing generasi untuk saling mengetahui bagaimana pandangan generasi muda terhadap generasi tua dan sebaliknya. Ketua KOWAS Indra Gunawan mengatakan, ia tidak setuju dengan pendikotomian generasi tua dan generasi muda yang seolah-olah bertentangan. Generasi tua dan generasi muda ibarat pedal rem dan pedal gas mobil. Keduanya harus ada dan saling melengkapi dalam kehidupan. Merupakan hal yang bagus jika dua pemikiran yang berbeda dikolaborasikan, lalu digunakan untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaaat.

Untuk menjembatani generasi tua dan generasi muda perlu adanya komunikasi yang baik antarkedua generasi tersebut. Teknologi komunikasi yang modern dapat menjadi jembatan antara yang muda dengan yang tua dalam bekomunikasi saat tidak dapat bertatap muka. Kedua generasi haruslah memiliki empati dan memahami kebutuhan satu sama lain. Tiap-tiap generasi tidak seharusnya bersikap dependen namun bersikap interdependen, serta saling bekerja sama dalam menjalani kehidupan. (FPN)

Dialog “Pandangan Berbeda Antar Generasi”

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/2011 33

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) menyelenggarkan seminar bertajuk “Belajar dari Pelaksanaan Program Nasional Konversi Minyak Tanah ke LPG 3 Kg, Demi Suksesnya Program Nasional Pembatasan BBM Bersubsidi.” Acara yang diprakarsai oleh para mahasiswa FEUI yang tergabung dalam Kajian Ekonomi (Kanopi) bekerja sama dengan Alenia Cipta Kreatif pada pada Selasa (05/04) di Ruang Auditorium Soeriaatmadja FEUI, Kampus Depok.

Seminar dibuka oleh Firmanzah, SE., MM., Ph.D, Dekan FEUI serta menghadirkan Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla (Wakil Presiden RI 2004—2009), Rahmat Sudibyo (Staf Ahli Kementerian Pertahanan), Ari H. Soemarno (Mantan Direktur Utama PT Pertamina), Ir. Satya W. Yudha (Anggota DPR Komisi VII), Basuki Trikora Putra (Vice President Pemasaran BBM Retail PT Pertamina), Husna Zahir, M.A. (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia), dan Ir. Saryono Hadiwidjoyo, S.E., MBA. (Direktur Hilir Migas Pertamina).

Pertama kali, Jusuf Kalla (JK) menjelaskan keberhasilannya dalam pengalihan pemakaian minyak tanah kepada LPG untuk kebutuhan rumah tangga pada saat ia menjabat sebagai wakil presiden. Kebijakan ini dibuat dengan perhitungan matang dengan melibatkan berbagai pihak serta dilakukan secara bertahap, dan melalui uji coba baik secara akademis maupun praktek di lapangan. Kebijakan ini ternyata sangat menguntungkan semua pihak. Perkara ada ekses tabung yang meledak, setelah diteliti ternyata disebabkan ulah para pengoplos gas yang menjual tabung gas tidak sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.

Seminar yang mengambil topik tentang pembatasan BBM (bahan bakar minyak) dilatarabelakangi adanya wacana pemerintah Indonesia yang hendak membatasi penggunaan BBM bersubsidi lantaran semakin tingginya nilai subsidi BBM yang harus ditanggung pemerintah dari tahun ke tahun. Rencana ini merupakan keputusan yang tidak popular namun sangat masuk akal bila Indonesia ingin melakukan penghematan

subsidi, sekaligus mengembangkan ketahanan energi.

JK mengatakan, menaikkan harga BBM merupakan solusi terbaik dan paling logis diterapkan Indonesia. Pasalnya, tidak ada jalan lain untuk menekan angka defisit APBN, selain dengan menaikkan harga BBM. “Mau diputar seperti apa pun, (pilihan) yang bisa jalan itu hanya dengan menaikkan harga BBM subsidi,” tegasnya.

Dengan kondisi harga minyak yang berada hingga di kisaran USD120 perbarel, jelasnya, mengembalikan harga BBM, seperti pada 2008 sangatlah tepat. Saat itu, harga BBM mencapai Rp6.000 perliter, kemudian pemerintah menurunkan harga menjadi Rp4.500 perliter. Saat itu, harga minyak mencapai USD 70 perbarel, sedangkan saat ini estimasinya mencapai USD 120 perbarel, tetapi harga BBM justru lebih rendah dari harga 2008. “Kembalikan saja harga seperti tahun 2008,” ujarnya.

Menurut JK, wacana pembatasan BBM atau sistem jatah tidak efektif dan kurang tepat guna. Jika hal itu tetap dilaksanakan, ia khawatir akan terjadi penyelewengan. Bila pemerintah tetap tidak berani menaikkan harga BBM bersubsidi, akan berdampak terhadap defisit anggaran negara. “Karena akan lebih banyak subsidi dari pada pembangunan sehingga jalanan rusak, sekolah tidak bisa diperbaiki, dan infrastruktur lainnya. Harusnya naikkan saja harga BBM subsidi. Pemerintah harus berani mengeluarkan kebijakan tidak popular,” tegas JK.

Senada dengan itu, Ari Sumarmo menilai rencana pembatasan BBM bersubsidi tidak akan efektif menekan besaran subsidi bahan bakar. “Saya sependapat dengan Pak JK, naikkan saja harga BBM subsidi. Dari dulu kan isunya menaikkan harga, ya naikkan saja. DPR juga bilang untuk naikkan harga,” ujar Ari. Mengenai pembatasan BBM, katanya, dapat diterapkan, tetapi harus efektif dan tidak merugikan pihak manapun

Hal senada juga dikatakan oleh Dekan

FEUI, Firmanzah. Ia mengatakan solusi yang tepat mengatasi permasalahan BBM adalah dengan menaikkan harga BBM. “Pembagian jatah alokasi BBM tentunya akan menimbulkan masalah yang kompleks dalam implementasinya,” ujarnya.

Pernyataan serupa diungkapkan Satya yang menilai kenaikkan harga BBM sudah ada payung hukumnya, yaitu UU APBN. Disebutkan bahwa kenaikan BBM masih bisa ditoleransi hingga 10 persen dari harga saat ini. Artinya, pemerintah dapat menaikkan hingga Rp4.500 perliter menjadi Rp5.000 perliter dari harga saat ini,” ujarnya. BBM bersubsidi lebih banyak dinikmati kalangan menengah ke atas yang memiliki kendaraan, setidaknya 77 persen BBM bersubsidi dinikmati oleh 25 persen kalangan menengah ke atas, sedangkan 25 persen kalangan menengah ke bawah hanya menikmati sebanyak 15 persen. Untuk itu, ia mengharapkan ketegasan sikap dari pemerintah untuk tidak ragu menaikkan harga BBM.

Sebagaimana diketahui, Program Nasional Konversi Minyak Tanah ke LPG 3 Kg hampir 4 tahun lalu dan hingga kini masih menjadi polemik. Ironisnya, pemerintah terkesan belum menyiapkan cara dan sumber daya yang bisa diandalkan untuk menjalankan program pembatasan BBM bersubsidi tanpa menimbulkan masalah baru. Padahal, bila program ini bisa berjalan maka pemerintah dapat menghemat pengeluaran subsidinya, kemudian dari penghematan tersebut, biaya subsidi dapat digunakan untuk pembangunan merata dan berkesinambungan. (SPY)

From LPG Conversion Programme to Subsidized Fuel Reducing Programme

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/201134

Paguyuban Pekerja Perguruan Tinggi BHMN menyelenggarakan diskusi publik dengan tema “Menuju Tercapainya Jaminan Kepastian Kerja Dosen & Tenaga Kependidikan di UI” pada Kamis (31/03) bertempat di Balai Sidang Djoko Soetono Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Kampus Depok.

Tampak hadir antara lain, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), Prof. Dr. Bambang Shergi Laksmono, M.Sc. dan Wakil Dekan Fakultas Hukum, Dr. Siti Hayati Hosein, S.H., M.H. Peserta diskusi publik terbuka untuk seluruh warga UI, seperti dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa dan alumni, pakar

dan pemerhati pendidikan tinggi, para pengambil kebijakan, dan sejumlah media massa.

Diskusi publik ini dipandu oleh Tirta Mursitama, Ph.D. sebagai moderator, dan empat orang pembicara yang merupakan ahli di bidang masing-masing, seperti Presidium Paguyuban Dosen & Tenaga Kependidikan Non-PNS UI, Dian Puji

Simatupang, S.H., M.H., Dra. Corina Silalahi, Ph.D., dan Nurkholis dari Komnas HAM . Penanggap aktif dalam acara tersebut adalah dosen FPsi UI dan staf ahli SDM UI, Dra. Ratna Djuwita, Dipl. Psy., dan wakil dari Ombudsman, Dr. Hendro Nurcahyo, S.H.

Diskusi publik ini bertujuan untuk menggali pemahaman tentang pokok-pokok masalah ketenagakerjaan di UI sebelum dan setelah berlakunya Peraturan Pemerintah (PP) No. 66 Tahun 2010, tersebarluasnya pemahaman bersama terhadap upaya yang dilakukan oleh UI dan Paguyuban Dosen dan Tenaga

Kependidikan Non-PNS UI Eks-BHMN dalam menindaklanjuti PP No.66 Tahun 2010 dan menjadi sarana untuk merajut tali silaturahmi dan komunikasi antardosen dan tenaga kependidikan, baik yang berstatus PNS, maupun non-PNS di lingkungan UI dalam rangka membangun hubungan sosial kolegial.

Diharapkan dengan adanya diskusi publik ini akan didapatkan peta identifikasi dimensi-dimensi persoalan ketenagakerjaan dalam dunia perguruan tinggi eks-BHMN di UI secara hukum, kesejahteraan ekonomi, pengembangan keilmuan, hubungan sosial, dan manajemen pendidikan. Selain itu, diharapkan dapat terbangun jaringan komunikasi yang intensif di antara sesama dosen dan tenaga kependidikan dalam konteks saling pembelajaran yang bermanfaat bagi kemajuan aspek hak-hak hukum, kesejahteraan ekonomi, pengembangan keilmuan, hubungan sosial, manajemen pendidikan, serta tersebarluasnya pemahaman bersama tentang upaya yang dilakukan UI dan Paguyuban Dosen dan Tenaga Kependidikan Non-PNS UI Eks-BHMN dalam menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010. (SPY)

Diskusi Jaminan Kepastian Status Dosen & Tenaga Kependidikan UI

International Office UI bekerja sama dengan British Council menyelenggarakan lokakarya bertemakan “Innovation and Knowledge in The Internationalisation of Higher Education” yang berlangsung hari Rabu (09/03) di Ruang Senat Lantai 9 Gedung Pusat Administrasi Kampus Depok. Acara ini dibuka oleh Sekretaris Universitas, Prof. Dr. I Ketut Surajaya, M.A. yang mewakili Rektor UI dan dihadiri oleh para wakil dari fakultas di lingkungan UI dan beberapa perguruan tinggi swasta, antara lain Universitas Atmajaya, Pelita Harapan, dan Bina Nusantara.

Tujuan diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk mendiskusikan partnership, research collaboration, dan lecturers development program. Lokakarya ini selain dihadiri oleh pihak British Council Jakarta, dihadiri pula oleh wakil dari beberapa universitas

United Kingdom (UK), yaitu Prof. Grahame A Wright dari University of Abertay Dundee, Prof. Alistair Fitt dari University of Souththampton, Prof. Christine Ennew dari University of Nottingham, dan Prof. Ella Ritchie dari University of Newcastle.

Lokakarya terbagi dalam tiga sesi. Pada sesi pertama, tiap-tiap universitas mempresentasikan profil universitas mereka. Kemudian pada sesi kedua, delegasi dari UK dibagi ke dalam empat kelompok yang berisi perwakilan dari universitas di Indonesia yang akan membahas mengenai detail dari program pengembangan kerja sama. Pada sesi ketiga, diisi dengan diskusi dari tiap-tiap kelompok yang memberikan umpan balik sebagai aksi penting kegiatan lokakarya ini. (SLS)

Lokakarya British Council

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/2011 35

Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan Sarasehan Antar Generasi: Siapa Kita dan Mau ke Mana? Yakni sebuah diskusi dengan pembahasan dalam area politik dan ekonomi serta sejarah perjuangan bangsa Indonesia pada Kamis pagi (14/3) di Ruang Rapat A Gedung Rektorat UI, Kampus Depok.

Sarasehan ini dihadiri oleh Rektor UI, Prof. Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri dan mengundang para purnawirawan jendral yang merupakan prajurit lansia generasi pertama TNI. Para purnawirawan jendral tersebut antara lain, Letjen. Purn Kharis Suhud, Letjen. Purn Sayidiman Suryohadiprojo, Letjen. Purn Yogi Supardi, Letjen. Purn Purbo Suwondo, Letjen. Purn Rais Abin, Mayjen. Purn Atwar Nurhadi, Mayjen. Purn Soetarto Sigit, Mayjen. Purn Bagiyo, dan Brigjen. Purn Irawan Soekarno. Pada acara ini juga turut hadir K.H. Hasyim Muzadi, Djafar Assegaf, Prof. Dr. Sri Edi Swasono, Prof. Dr. Benny H. Hoed, dan Prof. Dr. Ir. Djoko Hartanto.

Dalam sarasehan kali ini, para purnawirawan jenderal mengungkapan gagasan mengenai perkembangan bangsa dan negara dan NKRI berdasarkan Pancasila. Indonesia sedang mengalami krisis multidimensional yang dapat menjurus pada bangsa yang gagal, di antaranya adalah krisis konstitusional dan krisis kepemimpinan. Krisis ini dipicu oleh beberapa faktor

yang menyebabkan berlarutnya krisis multidimensional di Indonesia, yaitu perubahan sistem ketatanegaraan, kepemimpinan nasional, globalisasi dan sistem perekonomian, bencana alam dan pemanasan global, serta karakter bangsa. Jika kelima faktor tersebut tidak segera diatasi, dikhawatirkan nasib bangsa Indonesia semakin tidak menentu.

Upaya penyelamatan bangsa perlu dilakukan agar Indonesia tidak menjadi bangsa yang gagal. Penyelamatan bangsa memerlukan perjuangan dengan kepemimpinan yang efektif. Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang memiliki kriteria quick to see, quick to decide, dan quick to act. Selain itu, kondisi reformasi di Indonesia saat ini juga memerlukan adanya tindakan agar reformasi memiliki arah dan landasan yang tepat. Reformasi yang terjadi saat ini, menurut Prof. Dr. Sri Edi Swasono merupakan reformasi tanpa platform sehingga menyebabkan demokrasi tidak sesuai dengan Pancasila. Pancasila adalah platform nasional yang paling utama dengan asas Bhineka Tunggal Ika. Reformasi merupakan upaya untuk mendesain masa depan yang mandiri, jaya, dan digdaya disertai penegasan kembali cita-cita awal kemerdekaan (back to basic) yang didasari pada doktrin kebangsaan dan kerakyatan sekaligus melaksanakan pembaharuan-pembaharuan substansial yang berkualitas.

Tanggapan juga diberikan kepada mantan Ketua Nahdatul Ulama (NU) K.H. Hasyim Muzadi mengenai kondisi yang sedang dialami bangsa. Indonesia mengalami dua kesulitan yakni kesulitan sistemik dan kesulitan kepemimpinan. Amademen dalam undang-undang dasar dibuat bukan berdasarkan kebutuhan mendesak, melainkan karena kemauan. Hal ini membuat perubahan yang terjadi melebihi dari kebutuhan yang sebenarnya. Demokrasi luhur yang dicita-citakan dapat dinikmati oleh segenap rakyat Indonesia beralih menjadi demokrasi industri yang tidak mengutamakan kepentingan rakyat. Kesulitan lainnya adalah kesulitan kepemimpinan. Pemimpin dipilih berdasarkan asas transaksional yang mengandung bisnis politik. Kerusakan di Indonesia sudah hampir sempurna, khususnya dalam character building.

Sarasehan yang berlangsung selama empat jam ini menghasilkan beberapa kesimpulan dan gagasan agar Indonesia dapat mengatasi krisis multidimensional yang sedang dihadapi saat ini. Kesimpulan tersebut adalah mengawal reformasi dengan platform, menolak liberalisasi konstitusi, memahami konsep keamanan secara lebih luas—national security, dan mempersiapkan pemimpin untuk tahun 2014. (SLS)

Sarasehan Antar Generasi: Siapa Kita dan Mau ke Mana?

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/201136

AIESEC Universitas Indonesia menyelenggarakan seminar dengan tema “Youth Entrepreneur Conference”. Acara ini berlangsung selama dua hari (8—9/4) di Pusat Studi Jepang UI, Kampus Depok. Hari pertama berfokus pada Fundamental Materials, sedangkan hari berikutnya berfokus pada Advanced Materials.

Pengusaha muda dan sukses yang hadir dalam acara ini di antaranya, Asep Sulaiman Sabanda (President Director of PT Santika Duta Nusantara) dengan tema presentasi “Plan Your Business”, Joseph Lumban Gaol (CEO of PT Antar Mitra Perkasa) membawakan tema “Where to Get Fund to Start a Business”, dan Yulisianne Sulistiyawati (Founder&President Director of PT Pazra Pillar Merycom) yang membawakan“Effective Ways to Promote Your Business”.

Hari kedua seminar menghadirkan Henky Eko Sriyantono (President Director of Bakso Malang Kota “Cak Eko”) dengan tema presentasi “Tips to Shape, Manage, and Control Your Business”, Lyra Puspa (Pillar Business Accelaration) mengangkat tema “Trend Method to Expand and Grow Your Business”, dan Ardantya Syahreza (PT Marketing Komunikasi Indonesia) membawakan tema “Now or Never”.

Asep mengungkapkan bisnis merupakan sesuatu yang mulia. Jika anda menjadi karyawan, anda akan berguna untuk atasan anda. Akan tetapi, jika anda menjadi seorang entrepreneur, anda akan berguna untuk orang banyak. Seminar ini akan memilih best delegates berdasarkan keaktifan peserta selama mengikuti sesi diskusi. Peserta yang terpilih sebagai best delegates akan mendapatkan uang tunai sebesar satu juta rupiah. (SPY)

UI bekerja sama dengan ASEAN University Network (AUN) Secretariat menyelenggarakan “The 3rd ASEAN University Network- ASEAN Credit Transfer System (AUN-ACTS) Steering Committee Meeting and Workshop on AUN-ACTS Database”, Kamis (24/3) bertempat di Ruang Sidang PAU UI, Kampus Depok. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, membuka acara dan memberikan kata pengantar, kemudian Prof. Dr. Nantana Gajaseni, Executive Director of AUN, juga menyampaikan sambutannya.

UI menjadi tuan rumah dalam penyelenggaran pertemuan ketiga AUN yang dilaksanakan tahun ini. Pertemuan kali ini membahas ASEAN Credit Transfer System (ACTS). Sistem ini berguna untuk memfasilitasi para mahasiswa yang akan mengikuti program pertukaran pelajar di universitas yang menjadi anggota AUN. Sistem ini akan digunakan untuk melakukan transfer SKS dari host university kepada home university. Selain itu, dalam pertemuan ini juga membicarakan mengenai standar nilai yang disepakati bersama. Penetapan standar nilai ini berguna agar tidak terjadi perbedaan pada nilai yang didapat mahasiswa saat studi dihost university lalu kembali ke home university.

ACTS menyediakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuannya dan meningkatkan keahliannya dalam jangkauan yang lebih luas. Mahasiswa juga dapat memperoleh pengalaman yang lebih beragam dengan mengikuti program ini. Di samping itu, dalam pertemuan ini, UI sebagai sekretariat AUN ACTS mengenalkan sistem yang telah dibuat berupa sitemap untuk memudahkan mahasiswa dan anggota AUN dalam menjalankan program pertukaran pelajar. Sistem ini berguna untuk mengelola berjalannya program AUN dari tahap awal hingga tahap akhir. Pertemuan ini dihadiri oleh 26 universitas anggota AUN yang terdiri dari 10 negara anggota ASEAN. (SLS)

Seminar Youth Entrepreneur Conference

The 3rd ASEAN University Network

Saat ini teknologi komputer dapat menyimpan, mengelola, mengkomputasi, dan mengindeks data. Di masa depan, komputer diharapkan dapat mengakuisisi, mengorganisasi, menemukan, mengumpulkan hingga menganalisis informasi. Demikian paparan Tony Hey, wakil presiden Microsoft Research, dalam seminar “The Fourth Paradigm: Data-Intensive Scientific

Discovery,” yang berlangsung Rabu (2/03) di Aula Fasilkom UI, Kampus Depok.

Dalam abstrak seminar disebutkan ada perubahan dalam riset akademik—sebuah transformasi akibat membanjirnya data yang mempengaruhi semua disiplin ilmu. Sains modern semakin bergantung pada teknologi informasi terintegrasi dan komputasi untuk mengumpulkan, memproses, dan menganalisis data yang kompleks. Namun, kemampuan yang dibutuhkan untuk memanipulasi, memvisualisasi, mengelola, mengkonservasi, dan mengarsipkan data merupakan kemampuan yang berbeda satu sama lain. Paradigma keempat adalah data dan sistem-sistem komputasi yang dibutuhkan untuk memanipulasi, memvisualisasi, dan mengelola data ilmiah dalam jumlah besar. Berbagai area ilmuwan—ahli biologi, ahli kimia, ahli fisika, ahli astronomi, dan insinyur membutuhkan alat, teknologi, dan sarana yang terintegrasi

dengan standar metodologi dan proses ilmiah.

Dalam seminar tersebut Tony Hey mengilustrasikan pencapaian perubahan-perubahan yang akan dimiliki paradigma baru tersebut terkait penemuan ilmiah. Ia memberikan contoh informasi-informasi yang saling terhubung dalam satu halaman dokumen. Sebuah artikel mencantumkan sebuah foto pemandangan alam. Jika diperbesar, tampak foto suatu benda dan foto benda tersebut dilampirkan di foto pemandangan sesuai posisi sebenarnya di dunia nyata. Contoh lain yang disebutkan Tony Hey, di akhir sebuah referensi dalam daftar referensi artikel terdapat kotak kecil. Kotak kecil tersebut jika diperbesar akan tampak pada dokumen referensi tersebut. Hal tersebut wujud pencapaian perubahan yang akan dimiliki paradigma keempat dalam penemuan ilmiah di masa depan. (FPN)

Seminar The Fourth Paradigm:Data-Intensive Scientific Discovery

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/2011 37

Badan Otonom Economica Universitas Indonesia (BOE UI) menyelenggarakan rangkaian kegiatan Jurnalistik. Journalist Days adalah rangkaian acara tahunan terbesar dimulai dengan pre-event berupa lomba artikel dan fotografi tingkat nasional. Seminar dan Tayang bincang merupakan salah satu yang menjadi acara inti dari acara Journalist Days 2011. Tidak hanya mendatangkan pakar jurnalistik, tetapi juga para profesional, pelaku, dan pengamat dari bidang jurnalistik.

Training merupakan kegiatan aplikatif jurnalistik dari rangkaian acara Journalist Days. Training diberikan oleh para profesional dari insan media tanah air. Acara pamungkas dari banyak rangkaian acara Journalist Days adalah Company Observation. Pengenalan dunia jurnalistik dengan langsung melakukan tinjauan lapangan ke perusahaan media terkemuka.

Mengusung tema jurnalistik yang aktual, Journalist Days menjadi sarana bagi mereka yang telah berpengalaman maupun tidak dalam bidang jurnalistik untuk menambah khasanah pengetahuan ilmu jurnalistik. Penyelenggaraan Journalist Days pada tahun ini merupakan yang kesembilan kalinya.

Senin (11/04), Seminar and Tayang bincang bertempat di Auditorium Soeria Atmadja FEUI disambut oleh Bambang Harymurti, Direktur Utama Tempo Inti Media Tbk. Sesi pertama dimulai dengan tema “Understanding The Basic of Investigative Reporting”. Hadir dalam pembicara, Andreas Harsono dan Dhany Dwi Laksono yang keduanya merupakan wartawan investigasi. Sesi selanjutanya dengan tema “Investigative Reporting and Ethical Code” menghadirkan Lukas Luwarno, pengamat media, Metta Dharma Saputra, wartawan TEMPO, dan Reinhard Nainggolan.

Untuk sesi Tayang bincang diisi dengan tema “An Overview of The White Collar Crime In Indonesia. Pembicaranya adalah Febridiansyah, Koor Divisi Hukum&Monitoring Peradilan ICW, Arif Zulkifli, Redaktur Eksekutif TEMPO, dan Ade Armando, pengamat media. (Kiky)

Suara Mahasiswa dan Majalah Gatra menyelenggarakan Seminar Keterbukaan Informasi Publik dan Transparansi Anggaran di Auditorium Gedung M FISIP UI tanggal 26 April 2011 pukul 13.00—16.00 WIB. Seminar yang sebagian besar dihadiri oleh mahasiswa UI dari berbagai fakultas ini terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama mengangkat topik “Keterbukaan Informasi Publik Kunci Sukses Demokrasi Indonesia” yang dibawakan oleh Adi Pratama sebagai moderator, Iksan Darmawan (Dosen Ilmu Politik UI), LR. Baskoro (Redaktur majalah Tempo), dan Abdurrahman Ma’mun (Komisi Informasi Pusat). Sesi pertama ini membahas hak setiap masyarakat untuk memperoleh informasi yang dijamin oleh Konstitusi Republik Indonesia yang tercantum dalam pasal 28f UUD 1945. Keterbukaan dan transparansi informasi menjadi penting dalam fungsi pengawasan langsung oleh rakyat karena rakyat merupakan

puncak kedaulatan dalam tataran kehidupan demokrasi. Dalam pembicaraan tersebut juga dibahas UU No. 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik (UU KIP) yang mengatur tentang sistem perolehan informasi publik yang terbuka untuk masyarakat. Seminar sesi pertama sangat menarik sekaligus menjawab pertanyaan-pertanyaan peserta seminar bagaimana masyarakat luas tidak seharusnya lepas tangan dalam pengawasan penyelenggaraan pemerintahan karena informasi adalah oksigen untuk demokrasi, demikianlah yang disampaikan oleh Iksan Darmawan.

Sesi kedua mengedepankan topik “Berantas Korupsi melalui Transparansi Anggaran” dengan pembicara Abdullah Hehamahua (Penasehat KPK), Abdullah Dahlan (Aktivis ICW), Vishnu Juwono (Kepala Kantor Komunikasi UI),

dan Thowaf Zuharon sebagai moderator. Disampaikan juga dalam seminar ini, Manfaat Keterbukaan Informasi (KI), yaitu mengurangi korupsi, meningkatkan investasi, memperoleh indikasi dini adanya praktek mal administrasi tindak pidana korupsi. Selain itu, peserta juga dapat mengetahui prosedur pelaporan untuk memperoleh informasi badan publik, misalnya, informasi tentang anggaran yang memang rentan untuk disalahgunakan. Dalam acara ini, peserta terlihat antusias dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan dalam sesi tanya jawab. Pesan yang ingin disampaikan dalam seminar ini adalah tidak perlu lagi adanya keraguan untuk meminta informasi yang kita butuhkan dari badan-badan publik karena dengan itulah kita dapat membantu memberantas korupsi. (ULF)

Investigation Journalism

Seminar Keterbukaan Informasi Publik dan Transparansi Anggaran

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/201138

Marketing Insight Seminar and Training (MIST) merupakan acara marketing tahunan terbesar yang dilaksanakan oleh Management Student Society (MSS) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada selasa (19/4) di Auditorium Fakultas Ekonomi Kampus UI, Depok. Topik yang diangkat adalah isu-isu terbaru dalam marketing yang memberi insight mengenai dunia pemasaran yang dinamis. Acara yang didesain sebagai edutainment (education and entertainment) membuat MIST menjadi acara yang fun, namun penuh dengan pengetahuan karena didukung oleh para pakar marketing sebagai narasumber.

Dengan membawa tema “Synergizing Market Needs through Digital Marketing,” MIST 2011

berbeda karena panitia menambahkan konferensi sebagai bagian dari rangkaian 4 hari event (2 hari seminar, 1 hari conference, dan 1 hari training). Conference memberi kesempatan kepada mahasiswa tidak hanya menjadi participant, tetapi juga speaker di hadapan para panelis handal di dunia marketing. Konferensi diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas di seluruh indonesia tempat setiap universitas terdiri atas 2 tim (3 orang pertim). MIST

2011 akan menghadirkan pakar dan praktisi marketing yang handal dan terkenal, baik di Indonesia maupun internasional.

Acara ini dibuka oleh Dekan FEUI, Firmanzah, SE., MM., Ph.D, Kepala Departemen Manajemen, Ir. Ruslan Prijadi MBA., Ph.D., dan Ketua Indonesia Marketing Association (IMA), Dr. Adi Zakaria Afiff, M.B.A. Dalam pembukaan disampaikan acara marketing tahunan yang sudah diadakan tujuh kali ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan broadband, seperti aplikasi facebook, twitter, dan blog pada dunia digital marketing. Menurut Adi Zakaria, dengan melakukan digital marketing merupakan suatu upaya meningkatkan efetivitas dan

produktivitas (daya saing) dengan perusahaan lain. Acara ini dihadiri oleh tim delegasi MIST, tim perusahaan Jabodetabek, tim mahasiswa, dan umum.

Selain itu, ketua MSS dan ketua pelaksana MIST 2011 juga memberikan sambutan dengan memberi sedikit gambaran mengenai kegiatan dari MIST 2011. Seminar ini diisi oleh pembicara yang handal dalam bidangnya, yaitu Handi Irawan (FRONTIER), Suresh Subramanian (Deputy Managing Director TNS Indonesia), Jhoni Tuerah (Associate Client Advisor TNS Indonesia), Andi Sjarif (SITTI), dan Ira Noviarti (Vice President Wall’s Unilever Indonesia).

Seminar pada hari pertama memaparkan mengenai pengenalan terhadap dunia marketing, digital, serta hubungan dengan social media sebagai media dari marketing. Kemudian, seminar pada hari kedua menjelaskan kita sebagai pengguna social media merupakan broadcasters untuk saling berbagi informasi maupun ide dan juga bagaimana membuat sesuatu menjadi tren topik pada social media. Menurut Ira Noviarti, Vice President Wall’s Unilever Indonesia, ada beberapa hal yang perlu dipahami untuk memahami konsumen dalam memasarkan suatu barang menggunakan social media. Pertama, kita sebagai produsen harus tahu target dari produk, bagaimana karakter konsumen, lalu membuat suatu produk yang berbeda dengan kemasan yang menarik konsumen. (FPN)

Marketing Insight Seminar and Training (MIST) 2011

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) dan Kementerian Keuangan Republik Indonesia menyelenggarakan seminar dengan tema “Prospek Ekonomi Tahun 2011 dan Solusi Menghadapi Tantangan ke Depan” yang berlangsung Selasa (08/03) di

Auditorium Soeria Atmadja FEUI, Kampus Depok. Kegiatan ini dibuka Firmanzah, SE., MM., Ph.D, Dekan FE UI dan James Nugent, Country Director of Asian Develompment Bank.

Hadir sebagai pembicara, Prof. Bambang P. Soemantri Brodjonegoro, Ph.D. (Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI), Dr. Edimon Ginting dan Priasto Aji, M.Sc. (Tim Ekonomi ADB Indonesia Resident Mission), Prof. Prijono

Tjiptoherijanto (Guru Besar FEUI), dan Prof. Suahasil Nazara, Ph.D. sebagai moderator. Pada seminar tersebut turut hadir Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Lingkungan Hidup dan Ekonomi, Prof. Dr. Emil Salim dan Guru Besar FEUI, mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan, Prof. Dr. Anwar Nasution.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup tinggi, namun sayangnya masih didominasi oleh sektor tranportasi dan komunikasi yang mengindikasikan tingginya tingkat konsumtif masyarakat,” ujar Bambang. “Tantangan ke depan, sektor manufaktur diharapkan dapat mengatasi pengangguran yang masih menjadi masalah berat Indonesia,” lanjutnya.

Seminar ini diadakan sebagai rangkaian dari acara Peresmian Asian Development Resource Center (ADRC) yang merupakan kerja sama antara FEUI dengan ADB dalam penyediaan sumber-sumber informasi yang terkait dengan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Asia. ADRC bertempat di Ruang PDEB, Resource & Learning Center (Perpustakaan FEUI). Diharapkan ADRC dapat meningkatkan dan menambah informasi kepada para pengguna perpustakaan baik untuk keperluan pembelajaran dan penelitian (riset) maupun pengabdian masyarakat. (SPY)

Prospek Ekonomi Tahun 2011: Solusi Menghadapi Tantangan ke Depan

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/2011 39

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (BEM FEUI) pada Jumat (15/4) menyelenggarakan acara diskusi Leaders Dialogue and Grand Launching Enterpreneurship and Leadership Departement yang berlangsung di auditorium FEUI, Kampus Depok.

FEUI sebagai kampus ekonomi terbaik yang dimiliki negeri ini sangat mahir mencetak pekerja professional, namun lamban dalam melahirkan manusia-manusia berjiwa entrepreneur. Melalui Wirausaha Muda FEUI, akan mendorong entrepreneurship di kalangan mahasiswa ekonomi sehingga akan lahir pahlawan-pahlawan ekonomi bersenjata kewirausahaan yang akan menyelamatkan negeri ini.

Acara tersebut dihadiri oleh Firmanzah, SE., MM., Ph.D, Dekan FE UI, Edy Putra Irwandy, Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri & Perdagangan, Amien Rais , Aryo Diponegoro, Emirsyah Satar, Direktur Utama Garuda Indonesia.

Prof. Firmanzah selaku Dekan FEUI dalam sambutannya menitikberatkan pada Enterpreneurship dan Leadership yang keduanya bisa diterapkan ke semua sektor. Beliau menjelaskan kiprah keempat pembicara, seperti Amien Rais yang merupakan tokoh reformasi yang mengawal proses perubahan besar di Indonesia. Selain itu Emirsyah Satar, tokoh yang luar biasa yang mengubah BUMN Garuda yang tadinya terpuruk kembali menjadi World Class Company, begitu juga

dengan Edy Putra Irwandy sebagai birokrat dengan semangat dan ide gagasannya mampu melakukan terobosan di bidang perekonomian, serta Aryo Diponegoro yang masih muda tetapi sudah sukses sebagai pengusaha muda. Firmanzah juga berbagi kiat untuk belajar memulai usaha, untuk itu yang diperlukan adalah pengetahuan, interpretasi, fokus, dan konsentrasi untuk modal dan jaminan bisa di akumulasikan.

Wirausaha adalah tokoh yang sangat penting dalam perekonomian, roda perekonomian suatu negara dapat bergerak dengan adanya wirausaha. Sementara itu, pemimpin merupakan tokoh yang tak kalah penting. Pemimpin harus mampu membawa perubahan dan pembaharuan ke arah yang lebih baik pada lingkungan di sekelilingnya.

Leaders Dialogue and Grand Launching: Enterpreneurship and Leadership DepartmentBEM FEUI 2011

Untuk lebih mengoptimalkan program pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Universitas Indonesia memfasilitasi pendaftaran penelitian-penelitian sebagai Hak Kekayaan Intelektual Universitas Indonesia serta sistem perlindungannya, khususnya, di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang difasilitasi oleh Direktorat Kemitraan dan Inkubator Bisnis (DKIB) UI dalam bentuk lokakarya dan

diskusi yang diadakan pada Rabu (27/4) di Gedung Dekanat FMIPA UI dan diikuti para staf pengajar FMIPA UI.

Acara dibuka oleh Dr. Rer. Nat. Abdul Haris, Sekretaris FMIPA UI, dilanjutkan dengan materi teknis dan proses pendaftaran HKI oleh Staf Ahli Bidang HKI DKIB UI, Puspa Kriselina, S.H.,LL.M. dan penyampaian materi tentang hak cipta dan hak paten

dari Tim Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Acara dilanjutkan dengan pengisian borang dan verifikasi proposal HKI FMIPA UI yang juga merupakan tindak lanjut dari pertemuan sosialisasi dan penegakan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di FMIPA UI yang telah berlangsung pada 6 April 2011. Setelah itu acara dilanjutkan dengan hasil verifikasi dan diskusi serta acara penutup. (Wanda)

Lokakarya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di FMIPA

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/201140

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, UKM Center Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) menggelar acara bertajuk Women Power Day 2011 “The Powerful Women and Their Economic Contribution”. Acara ini merupakan tahun kedua penyelengaraan setelah di tahun 2010 acara ini sukses menghadirkan pembicara-pembicara yang tidak kalah inspiratifnya dari tahun ini. Acara tahun ini diisi dengan kegiatan tayang bincang , lokakarya, bedah UKM dan expo UKM yang berlangsung dari pukul 08.00—17.30 WIB di Auditorium FEUI pada Jumat (29/4). Untuk acara tayang bincang dan lokakarya, mahasiswa harus membeli tiket seharga Rp 50.000, sedangkan umum Rp 80.000, dan untuk HTM on the spot Rp 100.000.

Acara ini dibuka oleh Dr. Ir. Nining I. Soesilo, Direktur UKM Center FEUI dan Firmanzah, SE., MM., Ph.D, Dekan FEUI. Keynote speaker untuk tayang bincang acara ini diberikan secara khusus Linda Amalia Sari Gumelar (Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) dengan pidatonya yang berjudul “Peran Wanita Dalam Menopang Ekonomi Keluarga”. Untuk acara tayang bincang, pembicara yang hadir adalah Mita Sirait (Eco-Enterpreneur dari British Council) yang membawakan materi berjudul “Membangun Kemandirian Dengan Berbisnis Limbah Rumah Tangga”, Siti

Maryam (pengusaha eks TKI Hongkong) yang membawakan materi tentang peran wanita sebagai penompang ekonomi keluarga, dan Elly Susilowati (pengusaha sepatu merek E-Three ) yang membawakan materi “Bertahan Menopang Ekonomi Keluarga Dengan Berbisnis Dari Nol”. Setelah istirahat makan siang, acara dilanjutkan dengan sesi lokakarya, menghadirkan Ligwina Hananto (perencana keuangan) yang membawakan materi tentang peran wanita sebagai manajer keuangan keluarga serta tip dan trik mengelola keuangan yang produktif. Setelah itu acara dilanjutkan dengan bedah UKM yang menghadirkan Nuning Priyatna (pengusaha agribisnis) sebagai pembicara. Ia menjelaskan pengalamannya yang sukses berbisnis kelinci dan sayuran organik.

Tema dari acara ini sendiri adalah kontribusi nyata wanita dalam perekonomian. Dengan menghadirkan wanita-wanita tangguh dengan peran nyata mereka dalam perekonomian, Women Power Day 2011 diharapkan menjadi suatu media inspiratif yang dapat menginspirasi, memotivasi, serta mengubah paradigma para wanita di Indonesia dan kemudian diwujudkan dalam bentuk kontribusi nyata yang membangun perekonomian Indonesia. (Wanda)

Women Power Day 2011:“The Powerful Women and Their Economic Contribution”

Selama sepuluh hari, sejak 19 Februari—2 Maret 2011, mahasiswa Pascasarjana Departemen Arsitektur FTUI bekerja sama dengan mahasiswa dari Dipartimento di Architetettura e Pianificazione, Politecnico di Milano melaksanakan Joint Design Studio Winter Workshop 2011 yang bertajuk “Urban Intervention: Centuries of Exchange Ideas, Technology, and Development”. Ada empat fokus bahasan dalam lokakarya ini, yaitu kebijakan tata kota dan perumahan, arsitektur dan desain perkotaan, teknologi desain dan keberlanjutan, serta teknik bangunan. Daerah yang dijadikan proyek lokakarya ini adalah daerah Batavia Sunda Kelapa dengan perkembangan ke arah Timur Ancol serta mengangkat isu-isu reklamasi.

Tujuan diadakannya lokakarya ini adalah menghasilkan definisi proyek dan desain penelitian untuk rencana induk perkotaan dengan penekanan pada keberlanjutan, membahas isu-isu perkotaan dan lingkungan kompleks, dan juga untuk meneliti proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan isu-isu eco-teknis, eco-sosial, eco-budaya, serta mengembangkan hasil pemikiran untuk intervensi desain sebagai presentasi akhir.

Acara rangkaian lokakarya ditutup oleh Rektor Universitas Indonesia, Prof. Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri pada tanggal 2 Maret 2011 di Gedung Engineering Center FTUI. Rangkaian acara

penutupan dimulai pada pukul 09.00 WIB dan diawali dengan final presentasi dari grup lokakarya mahasiswa S2 arstitektur FTUI dan Politecnico di Milano. Pada pukul 13.00 WIB, Kepala Departemen Arsitektur FTUI, Kemas Ridwan Kurniawan, ST., M.Sc., Ph.D. membuka sambutannya, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Bambang Sugiarto, M.Eng. Sambutan dari Pihak Politecnico di Milano diwakili oleh Prof. Massiomo Bricocoli. Terakhir adalah sambutan dari Rektor Universitas Indonesia Prof. Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri. Acara penutupan diakhiri dengan penampilan tari piring dan tari betawi dari BKST mahasiswi FTUI, lalu ditutup dengan foto bersama. (TWA, RGA)

Closing Ceremony Workshop Urban Intervention.

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/2011 41

Himpunan Mahasiswa Komunikasi UI menyelenggarakan Pekan Komunikasi 2011 dengan tajuk “You have the ideas, You have the power, You are the media”. Acara ini merupakan pesta intelektualitas terbesar bagi mahasiswa komunikasi se-Indonesia yang berlangsung selama lima hari (7—11/3) bertempat di area FISIP UI, Kampus Depok.

Tujuan diselengarakannya acara ini untuk menyadarkan masyarakat bahwa media dan iklim kebebasan informasi di Indonesia memberikan suatu kekuatan untuk dapat menyuarakan ide, mempengaruhi nilai-nilai dalam masyarakat, serta menjadi media itu sendiri.

Pekan Komunikasi 2011 terdiri atas lima acara, yaitu Media Matters, PR Vaganza, Journalism, Advertising War (AdWar), dan Stadium Generale. Dalam acara Media Matters terdapat acara seputar kajian media, seperti seminar “You Are The Media: Virtual Discourse, Real Action”, Call for Papers “Youth, Media and Participation”, dan lokakarya Media Literacy “Digital Native: Be Native in Your Online Land!!! yang ditujukan bagi guru-guru SMP se-Jabodetabek. PR Vaganza diisi dengan acara seminar PR, Pecha Kucha Jakarta yang bekerja sama dengan Maverick PR Consultant, serta lomba PR untuk mahasiswa komunikasi se-Indonesia .

Sementara pada acara Journalism terdapat lokakarya, seminar, dan beberapa lomba membuat karya jurnalistik. Lomba tersebut adalah lomba menulis feature online dan lomba membuat video fiture online. Pada acara AdWar, diisi dengan seminar terbuka yang terdiri atas tiga sesi, lokakarya tertutup dan Ad Competition. Pada akhir rangkaian pekan komunikasi, diadakan Stadium Generale yang berjudul “Perkembangan Media Massa di Indonesia: Performa Bisnis dan Visi Industri Media Massa Di Dekade Awal Millenium Baru” yang menghadirkan Hary Tanoesoedibjo, CEO MNC Group sebagai pembicara utama di Auditorium Pusat Studi Jepang UI. Rangkaian acara ini ditutup dengan Awarding Night, yaitu malam penganugrahan dan apresiasi bagi para tamu undangan berbentuk Gala Dinner.

Acara ini tidak hanya diperuntukkan untuk mahasiswa Ilmu Komunikasi, tetapi juga dapat diiikuti oleh seluruh mahasiswa dengan disiplin ilmu yang berbeda dari berbagai fakultas di lingkungan UI. (SLS)

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) bekerja sama dengan Seputar Indonesia menyelenggarakan seminar dan lokakarya jurnalistik pada Kamis (28/4) di Auditorium AJB FISIP UI, Kampus Depok. Lokakarya dibagi dalam dua sesi. Sesi Pertama berupa seminar dengan tema “Peran News Media Terhadap Media di Indonesia dan Dampaknya Secara Global” dan sesi kedua berupa pelatihan penulisan berita.

Sesi pertama acara ini menghadirkan Putra Nababan (Wakil Pemimipin Redaksi Berita RCTI) dan Yulia Supadmo (Operation Manager News RCTI). Sebagai paparan awal, lokakarya ini membahas mengenai perbedaan yang paling esensial antara berita media cetak dengan media televisi (TV). Putra menjelaskan Media TV lebih berdampak dan berpengaruh besar terhadap pemirsanya yang menyaksikan dibanding dengan berita yang dimuat di media cetak. Hal ini disebabkan sebagian besar masyarakat Indonesia lebih menyukai melihat gambar dan mendengarkan dibanding membaca. Padahal, berita yang disajikan pada media cetak umumnya lebih mendalam dibanding media TV yang terbatas pada durasi waktu.

Topik selanjutnya yang dibahas adalah mengenai kriteria berita yang baik. Menurut Putra, berita yang baik adalah berita yang mampu memberikan dampak dan pengaruh baik secara global. Seperti saat RCTI menayangkan berita mengenai beberapa tempat di Aceh yang belum terevakuasi saat terjadi bencana tsunami. Tak lama kemudian, pemerintah yang menyaksikannya langsung mengirimkan bantuan untuk daerah tersebut. Hal ini membuktikan bahwa berita tersebut telah memberikan dampak positif bagi pemirsanya.

Dengan heterogenitas bangsa Indonesia, tantangan yang esensial terjadi adalah bagaimana penyajian berita dapat diterima oleh berbagai lapisan. Yulia menjelaskan bahwa berita harus memiliki daya tarik tidak hanya dari isi berita, tetapi juga daya visualnya, seperti gambar yang menarik, bahasa yang mudah dipahami, presenter yang berpenampilan menarik, namun tetap memiliki fungsi menghibur (entertain).

Hal lain yang dibicarakan siang itu adalah polemik eksklusivitas. Menurut Yulia, eksklusivitas memiliki dua derajat utama, yaitu menjadi yang pertama dan satu-satunya yang menayangkan berita tersebut. Hal yang paling membanggakan bagi seorang wartawan adalah bisa mendapatkan berita yang eksklusif. Itu sebabnya banyak media yang berlomba-lomba mengejar berita eksklusif. Namun di sisi lain, tak jarang pencari berita harus menggadaikan sisi akurasi data hanya untuk menjadi yang pertama dan eksklusif. Lepas dari polemik yang ada, yang terpenting adalah eksklusivitas bukan hanya sekadar stempel eksklusif, melainkan juga harus memberikan dampak dan pengaruh untuk masyarakat.

Selain pemaparan dari para pembicara, acara ini juga memberikan kesempatan kepada lima orang peserta untuk simulasi menjadi pembaca berita (anchor news) yang akan diberikan komentar oleh Yulia dan Putra. Dalam kesempatan ini peserta juga dapat menyaksikan Seputar Indonesia Goes To Campus live untuk RCTI. Sesi ini berakhir pada pukul 13.30 WIB dan akan dilanjutkan kembali pada sesi kedua dengan pelatihan Teknik Penulisan Jurnalistik bersama Aiman Wicaksono (pembaca berita). (SPY)

Seputar IndonesiaGoes to Campus

Pekan Komunikasi 2011

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/201142

Asuransi kesehatan (Askes) dan jaminan sosial adalah isu penting bagi kesejahteraan negara secara menyeluruh. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Askes dan jaminan sosial di negeri Belanda” pada Senin (14/03) yang berlangsung di Ruang Promosi Doktor Gedung D Lantai 1 FKM UI pada pukul 13.00—16.00 WIB di Kampus Depok.

Pembicara acara ini adalah sepasang suami-istri yang pernah tinggal lama di negeri Belanda, yaitu Santo Koesoebjono yang berlatar belakang penulis serta aktif sebagai peneliti di Netherlands Interdisciplinary Demographic Institute (NIDI) dan istrinya, Solita Sarwono Ph.D. sebagai salah satu mantan staf pengajar di FKM UI. Sementara, Mardiyati Nadjib bertindak sebagai moderator dalam acara ini.

Kuliah umum ini membahas sistem asuransi kesehatan dan jaminan sosial yang tertata rapi di negeri Belanda dan mencoba membandingkannya dengan kondisi sistem asuransi kesehatan dan jaminan sosial di Indonesia. Pengetahuan yang mereka bagi pada kuliah umum ini adalah hasil pengalaman para pembicara sendiri ketika tinggal di Belanda. Menurut mereka, ada empat faktor suksesnya sistem askes dan jaminan sosial di Belanda. Pertama, pemerintahan yang mempunyai keinginan politik yang kuat, komitmen serta tanggung jawab dalam pengelolaan askes dan jaminan sosial di Belanda. Hal ini terbukti dari adanya undang-undang yang mengatur setiap warga negara Belanda yang berusia 18 tahun ke atas wajib mengasuransikan diri mereka untuk jaminan dasar pelayanan kesehatan. Askes sendiri mendapatkan porsi yang cukup besar dalam APBN mereka, yaitu sekitar 14,7% dari total APBN tiap tahunnya. Kedua, adanya transparansi dan kejelasan dalam pengelolaan keuangan askes. Ketiga, beban dana kesehatan yang ditanggung bersama oleh rakyat, pemerintah, dan sektor swasta melalui sistem asuransi kesehatan yang universal. Keempat, keterlibatan masyarakat yang sangat besar dalam proses perencanaan, pengelolaan, sampai pengaplikasian askes di Belanda.

Sementara itu, kunci utama mengapa Indonesia belum bisa menerapkan sistem askes dan jaminan sosial seperti negeri Belanda terletak pada dua hal, yaitu kurangnya kesadaran akan pentingnya askes dan jaminan sosial serta kurangnya political will serta komitmen yang kuat dari pemerintah dalam penanganan isu ini. Setelah penjelasan materi selesai, kuliah umum ini pun ditutup dengan sesi tanya jawab dengan peserta. (Wanda)

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menyelenggarakan diseminasi informasi tingkat nasional atas hasil studi program perlindungan sosial di Indonesia dari berbagai kebijakan ditingkat layanan yang berbasis masyarakat. Acara berlangsung Kamis (7/4) di Jakarta. Studi Program Perlindungan sosial ini dilakukan selama delapan belas bulan yang didanai oleh Ford Foundation Jakarta dan telah dilaksanakan di lima kabupaten (Sukabumi, Cirebon, Garut, Subang dan Ciamis). Kegiatan diseminasi ini merupakan lanjutan dari kegiatan lokakarya sebelumnya (15/3).

Acara yang terbagi dalam tiga panel ini dibuka oleh dekan FKM UI, Drs. Bambang Wispriyono, Apt., Ph.D., perwakilan Ford Foundation Indonesia Mr. David Hulse dan Prof. Dr. Budi Utomo. Acara ini dihadiri berbagai perwakilan kementerian seperti Kesehatan, Sosial, Kesejahteraan Rakyat, BPS dan juga perwakilan lembaga swadaya masyarakat yang berfokus pada isu perempuan, lingkungan dan kemiskinan, seperti Yayasan Mitra Inti, Yayasan Rahima, Women Research Institute, serta para pemangku kebijakan yang diharapkan dapat mengimplementasikan proyek yang telah dijalankan di antaranya, Kementerian Perencanaan Pembangunan/Bappenas, Kementerian Sosial serta Kementerian Dalam Negeri.

Diseminasi tersebut merupakan rangkaian hasil penelitian multidisiplin terhadap program-program perlindungan sosial untuk masyarakat miskin di Indonesia. Hasil dari tiap-tiap studi, yaitu Priorities and Realities: Addressing the Rich Poor Gaps in Health Status and Service Access in Indonesia oleh Budi Utomo dan Fita Rizki Utami, Social Risk and Vulnerability of Poor Households: A Case Study in West Java Province oleh Besral dan Popy Yuniar, Effectiveness of the CCT Program in Increasing Utilization Maternal Care Services Among Poor People in West Java oleh Purwa Sucahya dan Dwiastuti Yunita Saputri, Environmental Sustainability and Gender Justice in the Implementation of the National Community Empowerment Program for Rural Area oleh Dini Dachlia, Luluk Ishardini, dan Nurul Astuti, Demand Analysis on the Conditional Cash Transfer Programs oleh Jossy P. Moeis dan Darlis Rabai (Fakultas Ekonomi UI), Review on Social Health Issurance in the Netherland oleh Solita Sarwono dan Santo Koesoebjono, Knowledge Building on Social Protection, Poverty and Vulnerability, and Social Justice Among Reproductive Health Professionals oleh Wachyu Hadisaputra, Djajadilaga, Milla Herdayati, dan Hanifa Nawawi (Departemen Obstetrics dan Gynecology, FKUI), Module on Women’s Health in the Curriculum for Internal Medicine Specialist oleh Zubairi Djoerban, Siti Setiati, Purwita Laksmi, Sumarjanti, Stephanie Dewi dan Kanu Eltranti (Departemen Ilmu Penyakit Dalam, FKUI), Information System for Integrated Monitoring and Evaluation of Social Protection Program oleh Artha Prabawa, Eddy Arfiansyah, dan Dyana Santika, Development of the Data Center under Dept. of Biostatistics and Population Studies, FKM UI oleh Indang Trihandini, serta Accreditation of Midwifery Services at Primary Health Care Providers at Five Districts of West Java Province oleh Alma Lucyati dan tim Posyandu Revitalization Program in West Java oleh Netty Prasetiani dan tim.

Prof. Dr. Budi Utomo selaku penanggung jawab hasil studi mengharapkan kegiatan ini mengharapkan semoga acara ini dapat memberikan wawasan kepada khalayak sebagaimana memberikan upaya kesejahteraan kepada masyarakat miskin. ”Banyak isu-isu yang menjadi tugas kita untuk memperbaikinya,” tuturnya disela-sela penutupan acara. (Nanda)

Diseminasi Hasil Studi Program Perlindungan Sosial di Indonesia

Asuransi Kesehatan dan Jaminan Sosial

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/2011 43

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) menyelenggarkan Seminar Keperawatan dengan tema “Change & Innovation Leadership in Nursing”. Acara yang diprakarsai oleh Program Studi Doktoral FIK UI ini berlangsung pada Selasa (29/03) di Auditorium Gedung Ojo Radiat FIK UI, Kampus Depok.

Seminar dibuka oleh Dewi Irawaty, M.A., Ph.D., Dekan FIK UI sekaligus ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang mendapat sambutan hangat dari pelaku dunia kesehatan. Terlihat dari kehadiran para peserta, tidak hanya dari puskesmas, tetapi juga rumah sakit besar, seperti RS Pertamina, RS Cempaka Putih, RSUD Koja, bahkan universitas dan sekolah tinggi di bidang kesehatan seperti Universitas Muhammadiyah Jakarta, Akper Pelni, Akper Bina Insani, Poltekes Jakarta: Wijaya Kusuma, Stikes St. Carolus turut hadir meramaikan acara tersebut.Seminar kesehatan ini dihadiri oleh Kepala Program Studi Doktor FIK UI, Prof.Elly Nurachmah, D.N.Sc., Koordinator Kepemimpinan Doktoral Dra. Setyowati, Ph.D., Sekretaris Program Studi Doktor Keperawatan FIK UI, Hanny Handayani, M.Kes., dan Manajer Mahalum FIK UI, Etti Rekawati, M.Kes.

Presentasi pertama diberikan Prof. DR. dr. H. Azrul Azwar, M.P.H. yang menyampaikan presentasinya dengan judul “Emerging Trends Kepemimpinan dalam Pelayanan Kesehatan”. Menurutnya, perubahan terhadap manajemen kesehatan akan mengubah kepemimpinan pelayanan kesehatan menjadi lebih baik, di antaranya pelayanan kesehatan akan lebih terkendali, peningkatan proses, dan fokus pada keselamatan pasien. Namun, keterbatasan tenaga kesehatan menjadi permasalahan dalam pengimplementasian kepemimpinan dalam pelayanan kesehatan.

Pembicara spesial yang hadir dalam seminar kali ini adalah Prof. Dr. Brown, RN, B.App.Sci., G.Dip.Hed, Ph.D., M.C.N., MCRANA., AFCHSM. dari Charles Darwin, Australia. Dalam presentasinya yang berjudul “Nursing Leadership: New paradigms or Back to the Future”, Brown mengungkapkan setiap diri seorang perawat jika mampu melihat peran berbeda dengan membantu masa depan pasien, ia akan memberikan perubahan bermakna untuk Indonesia.

Presentasi terakhir dengan judul “Moving from Manager to Leader” dibawakan oleh mahasiswa Program Studi Doktoral FIK UI, Asti Melani, M.Kep., Sp.Mat. Menurut Asti, kepemimpinan dalam keperawatan merupakan kemampuan dan keterampilan seorang manajer keperawatan dalam memengaruhi perawat lain di bawah pengawasannya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam memberikan pelayanan keperawatan sehingga tujuan keperawatan tercapai. (SPY)

Mutu pelayanan keperawatan yang baik dapat tercermin dari pengelolaan manajemen ruangan yang baik. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) melalui Pusat Kajian Manajemen Keperawatan menyelenggarakan pelatihan pengelolaan manajemen ruang rawat selama empat hari dari tanggal 26—29 April 2011 di Ruangan 108 Gedung FIK UI, Kampus Salemba UI Jakarta. Acara ini pertama kali yang dilakukan oleh Pusat Kajian Manajemen Keperawatan sekaligus menandai aktifnya kembali puska ini.

Target peserta acara, yaitu para perawat manajer (kepala ruangan, supervisor, manajer keperawatan, dan kepala bidang keperawatan), komite keperawatan, serta mahasiswa yang berminat. Tujuan kegiatan ini adalah target peserta tersebut dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam mengelola ruang rawat. Pada hari pertama, target peserta ternyata melebihi ekspektasi karena banyaknya peminat yang datang dari daerah sehingga kapasitas peserta ditambah dari maksimal 25 peserta menjadi 37 peserta. Biaya pelatihan ini sebesar Rp2.500.000,00 dan economic package bagi institusi yang mengirimkan 3 orang adalah Rp6.500.000,00.

Acara dibuka dengan sambutan yang disampaikan oleh Debie Dahlia, S.Kp.,MHSM., ETN., Penanggung Jawab Pusat Kajian Manajemen Keperawatan UI. Metode penyampaian materi dalam bentuk ceramah, tanya jawab, dan simulasi. Materi hari pertama adalah paradigma baru dalam pelayanan keperawatan, perencanaan strategis bidang keperawatan, praktik keperawatan profesional, serta penilaian kerja. Untuk hari kedua materi yang diberikan adalah motivasi dan kepemimpinan yang efektif, change agent dan pendekatan pemecahan masalah, sistem pembiayaan rumah sakit, serta manajemen asuhan keperawatan. Materi pada hari ketiga terdiri atas program keselamatan pasien di rumah sakit, pelayanan prima, pengorganisasian bidang keperawatan, serta perencanaan kebutuhan tenaga dan scheduling. Materi pada hari terakhir adalah materi komunikasi interpersonal dalam pelayanan keperawatan, mengelola konflik, sistem informasi keperawatan, serta materi pengendalian dan evaluasi pelayanan keperawatan.

Narasumber kegiatan ini, yaitu Tim Manajemen FIK UI yang terdiri atas Dewi Irawaty, M.A.,Ph.D. (Dekan FIK UI), Allenidekania, S.Kp., M.Sc. (Sekretaris FIK UI), Debie Dahlia, S.Kp., MHSM., ETN., Prof. dra. Elly Nurachmah, DN.Sc., Prof. Achir Yani S. Hamid DN.Sc., Hanny Handayani, S.Kp.,M.Kep, serta Rr. Tutik Sri Haryati, S.Kp., MARS. (Wanda)

Seminar Change & Innovation Leadership in Nursing

Pelatihan Pengelolaan Manajemen Ruang Rawat FIK UI

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/201144

United States-Indonesia Society (USINDO) dan Program Studi Kajian Wilayah Amerika Serikat Universitas Indonesia mengadakan Joint Open Forum bertajuk The US-Indonesia Comprehensive Partnership: Opportunities and Challenges di Gedung IASTH Lantai 3 Kampus UI Salemba pada Kamis (28/4). Kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat sudah cukup lama terjalin, mencakup berbagai bidang seperti pendidikan, pertahanan dan kemanan, energi, lingkungan, dan lain sebagainya.

Diskusi ini menghadirkan berbagai pembicara,

antara lain mantan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Amerika Serikat pada periode 1998—2001, yaitu Prof. Dr. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, Direktur Urusan Amerika Tengah dan Amerika Utara Kementerian Luar Neger RI, Drs. Bunyan Saptomo, M.A., dan Suzie Sudarman, M.A. sebagai perwakilan dari Program Studi Kajian Wilayah Amerika Serikat UI.

Data dari Kementerian Luar Negeri RI yang disampaikan oleh Drs. Bunyan Saptomo, M.A. menyebutkan kerja sama antara Indonesia dan Amerika

Serikat diajukan oleh Indonesia pada tahun 2008, disetujui pada kunjungan Clinton tahun 2009, dan diluncurkan pada kunjungan Presiden Obama tahun 2010 lalu. Kerja sama tersebut meliputi bidang perdagangan dan investasi, pertahanan dan keamanan, energi, iklim dan lingkungan, pendidikan, dan demokrasi. Selanjutnya, ia menyebutkan bahwa kerja sama Indonesia dan Amerika Serikat memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk mendapatkan akses menuju pasar modal terbesar di dunia, koordinasi dengan militer terkuat dan teknologi pertahanan paling

maju di dunia, koordinasi dengan salah satu negara yang memiliki teknologi energi paling berkembang, dukungan yang besar dalam proyek iklim dan lingkungan di Indonesia, serta akses yang lebih luas menuju salah satu negara dengan kualitas pendidikan terbaik di dunia. Dalam presentasinya, Suzie Sudarman menekankan mengenai hubungan kedua negara dalam bidang pendidikan tinggi. Proses globalisasi telah menyebabkan pergeseran hubungan antarkedua negara yang berada di luar negosiasi yang ketat dari hubungan yang berbasis pada kekuatan. Masyarakat merupakan rekan sekaligus penghasil proses diplomatis, sehingga masyarakat memiliki kemampuan untuk memengaruhi institusi politik yang ada. Penekanan pada kemampuan masyarakat tersebut memiliki arti pendidikan merupakan hal yang esensial. Ia menyebutkan bahwa kerja sama dalam bidang pendidikan tersebut membuka kesempatan baru untuk memperbaiki pertukaran pendidikan kedua negara menuju tingkat yang lebih baik lagi dalam merefleksikan tantangan kebutuhan Indonesia serta hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat itu sendiri. (Sekar)

Dalam rangka memperingati 10 tahun Otonomi Daerah, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) menyelenggarakan Peluncuran Local Governance Watch (LOGOWA) dan Seminar Nasional dengan tema “Soft-Decentralization: Penguatan Partisipasi Masyarakat Lokal untuk Peningkatan Daya Saing Daerah” pada Senin (25/4) di Auditorium AJB FISIP UI, Kampus Depok.

Acara ini dibuka oleh Wakil Dekan FISIP UI, Edy Prasetyono, Ph.D. dilanjutkan dengan sambutan Direktur LOGOWA, Prof.Dr. Eko Prasojo serta pembicara kunci Dr. I Made Suwandi, M.Soc.Sc., staf ahli Kementerian

Dalam Negeri RI. Peserta yang hadir dalam seminar ini tidak hanya dari civitas academica UI, akademisi, lembaga riset, Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) di Jakarta, tetapi juga lembaga riset dan OMS di luar Jawa, seperti Yayasan Nusa Septara (Kupang, NTT), Centre for LEAD (Yogyakarta), serta C-Force (Samarinda-Kaltim).

LOGOWA dibentuk oleh FISIP UI dengan unit kerja di lingkungan Departemen Ilmu Admnistrasi FISIP UI. Lembaga ini berdiri atas dukungan the Partnership for Governance Reform (Kemitraan). LOGOWA memiliki misi, yaitu mendukung katalisasi dan pengawalan pembangunan daerah melalui peningkatan kapabilitas pemerintah daerah dan pemberdayaan masyarakat melalui pengawasan dan advokasi terhadap praktik pemerintahan daerah di era otonom.

Budiarto Shambazy menjadi moderator dalam acara ini. Acara ini menghadirkan pembicara antara lain, R. Siti Zuhro, Ph.D. (Peneliti Utama LIPI), Rudiarto Sumarwono (Manajer Partnership for Governance Reform), Prof. Martani Huseini (Pakar Daya Saing Daerah-Local Governance Watch FISIP UI), serta Ir. Joko Widodo (Walikota Solo).

R. Siti Zuhro menyoroti sejumlah hambatan berikut strategi penguatan partisipasi masyarakat daerah yang sejatinya merupakan investasi keberhasilan praktik otonomi daerah. Martani memaparkan bahwa manifestasi SAKASAKTI (Satu Kabupaten, Satu Kompetensi Inti) sejauh ini belum optimal disebabkan baik kekeliruan konsepsi dalam menerjemahkan daya saing daerah yang hanya terfokus pada end-product daripada core-competence maupun keterbatasan kapasitas kelembagaan Pemda. Pembicara lainnya, Rudiarto lebih banyak mengupas bagaimana langkah organisasi masyarakat sipil di Indonesia bisa melakukan kesinambungan gerakan sosial sehingga akumulasi upaya advokasi bisa berjalan baik. Sementara itu, Joko Widodo lebih banyak memaparkan praktik penguatan daya saing bagi kemajuan daerah di Kota Solo.

Kegiatan ini akan dilanjutkan hingga 26 April 2011 di Kampus FISIP UI melalui serangkaian diskusi, presentasi hasil penelitian terbaru dalam bidang desentralisasi dan pemerintah daerah, serta pengukuhan kerja sama dengan pihak-pihak yang menaruh minat yang sama. (SPY)

Peluncuran Local Governance Watch (LOGOWA) dan Seminar Nasional

Discussion Forum The US-Indonesia Comprehensive Partnership

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/2011 45

Bedah buku Land Reform Lokal ala Ngandagan Inovasi Sistem Tenurial Adat di Sebuah Desa Jawa, 1947—1964 yang ditulis oleh Mohammad Shohibuddin dan Ahmad Nashih Luthfi, diselenggarakan oleh Studi Klub Sejarah (SKS) pada tanggal 13 April 2011 di Auditorium Pusat Studi Jepang dengan menghadirkan pembicara, antara lain Dr. M. Iskandar (Ahli Sejarah Agraris dan Sejarawan UI), Prof. Dr. Robert Lawang (Guru Besar Sosiologi UI), Dr. Oloan Sitorus (Pengajar STPN), dan David (BPN) yang mengggantikan Bertus Sumanda yang berhalangan hadir.

Para pembicara membahas buku ini dengan keahlian dan ilmu masing-masing. Dr. Oloan Sitorus selain pembicara, beliau pun menjadi editor dari buku ini. Dia membahas latar belakang lahirnya Land Reform ala Ngandagan tentang kepemilikan tanah di daerah Ngandagan, sebuah desa di Purworejo dan ketokohan dari seorang Soemotirto. Latar belakangnya, antara lain pada tahun 1947 di desa Ngandagan, ada tanah yang seyogyanya tidak boleh diperjualbelikan, tetapi ada tanah yang dimiliki oleh orang di luar desa.

Pembicara selanjutnya, yaitu David yang latar belakangnya dari BPN membicarakan hukum dan tata cara pemilikan tanah secara nasional dan secara tanah adat, UU tentang pernahan, dll. Selain itu, ia juga menjelaskan persamaan dan perbedaan antara Land Reform Lokal ala ngandagan dan Nasional. Persamaannya, seperti pembagian tanah, ketersediaan tanah redistribusi, dan larangan pengalihan tanah. Perbedaannya, antara lain objek, legalitas, penataan hak, kompensasi/ganti kerugian, dan luasan.

Berbeda dengan Dr. Oloan Sitorus dan David, Prof. Dr. Robert Lawang membahas aspek lain dari buku ini, yaitu aspek sosiologis. Beliau mengaitkan seorang tokoh yang bernama Soemotirto yang bermazhab Leiden, beraliran sosialisme dan komunalisme yang sangat berbeda dengan Soeharsono

bermazhab utrecht, beraliran kapitalisme, dan individualisme.

Analisis dari Prof. Dr. Robert Lawang, yaitu keinginan penulis buku untuk menasionalkan “Soemotirtoisme” sebagai model retribusi tanah terlantar pada zaman sekarang, yang harus mempertimbangkan variabel-variabel seperti kota dan desa, jawa dan bukan jawa. Mazhab apa pun yang dianut, modernitas adalah satu keharusan untuk pembangunan masyarakat desa. Mazhab Leiden/Soemotirtoisme itu merupakan mazhab yang ideal, tetapi sering kalah dengan mazhab utrecht. Hal ini bukan karena mazhab kapitalisme itu berusaha untuk mematikannya, melainkan karena habitus (Bourdieu) kematian atau ketidakberdayaan mazhab Leiden itu direproduksi oleh orang-orang miskin langsung atau tidak langsung melalui institusi-institusi sosial yang ada.

Selain itu beliau juga menjelaskan refleksi (Bourdieu dan Giddens), yaitu usaha menerapkan ide-ide mazhab Leiden itu pada kasus-kasus tertentu dan kecenderungan agraria. Apakah kita bisa menghindari kapitalisme? Prof. Dr. Robert Lawang menjelaskan bahwa kita tidak akan bisa menghindar dari kapitalisme karena kapitalisme itu sendiri terlalu kuat. Mazhab apa pun yang diambil, modernitas adalah keharusan.

Sesuai dengan keahliannya Dr. M. Iskandar menjelaskan dari segi sejarah. Mengapa bisa muncul tokoh Soemotirto yang peduli akan masalah pertanahan yang ada di Ngandagan dan pemicu-pemicu kenapa bisa terjadi seperti itu. Apa yang diinginkan Land reform ala Ngandagan ini pada masa sekarang? Bagaimana dengan retribusi tanah? Bertentangan atau tidak satu tanah dibagi-bagi kepada orang lain? dan Kenapa kalau di Papua masalah tanah komunal tidak selesai-selesai? Pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan oleh Sari salah satu audience.

Hal yang paling relevan untuk sekarang adalah PP 11 tahun 2010 tentang tanah terlantar. Belajar dari Land Reform ala Ngandagan bahwa ada beberapa di wilayah kabupaten yang bisa menyerahkan kembali tanahnya tanpa ganti rugi sama sekali. Ini menjadi motivasi kepada semua orang. Untuk retribusi tanah, ada dibeberapa tempat, seperti NTB, dikembalikan lagi kepada kepala adat setempat dan akhirnya berhasil dibagi-bagikan kembali berdasarkan hukum adat. Masalah bertentangan atau tidak tergantung dari tujuannya. Jika tujuannya adalah untuk memeratakan maka hal itu baik. Untuk yang di Papua, tidak ada keinginan dari kita sebenarnya. Hal itu sebenarnya bisa lebih mudah seandainya birokrasinya tidak berbelit-belit. Terang para pembicara.

Pertanyaannya selanjutnya dari saudara yance yang menanyakan tentang apakah ada inisiatif untuk repetisi seperti yang dicontohkan oleh Land Reform ala Ngandagan?, bagaimana retribusi tanah yang dimiliki oleh perusahaan saat ini?. hal ini tidak bisa direpetisi disemua tempat karena banyak perbedaan tersendiri. Perbedaan antara kota dan desa serta Jawa dan bukan Jawa. Buku ini mempunyai kekurangan karena tidak menjelaskan dari segi sosiologi dan ekonomi. Jawab Prof. Dr. Robert Lawang. (Hadi Permana)

Bedah Buku Land Reform Lokal ala Ngandagan Inovasi Sistem Tenurial Adat di Sebuah Desa Jawa, 1947—1964

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/201146

Tanggal 20 dan 21 April yang lalu, Senat Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menyelenggarakam acara Lokakarya Pendidikan Kedokteran di Indonesia. Kegiatan yang berlangsung di Aula FKUI ini secara umum bertujuan untuk mengakselerasi dan mengoptimalisasi muatan pendidikan kedokteran dalam meningkatkan lulusan-lulusan yang handal dalam mengenai masalah kesehatan di Indonesia. Lokakarya dibuka oleh sambutan dari Ketua Senat Akademik FKUI, Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD., KHOM., Ketua Dewan Guru Besar FKUI, Prof. Dr. Djoko Widodo, Sp.PD(K)., Dekan FKUI, Dr. dr. Ratna Sitompul, Sp.M(K)., dan Prof. Dr. I Ketut Surajaya, M.A., Sekretaris UI yang mewakili Rektor UI.

Acara lokakarya yang dimulai pukul 08.00 ini menyajikan berbagai topik seminar, di antaranya pembahasan Rancangan Undang-undang RI tentang pendidikan kedokteran, dilema rumah sakit pendidikan dalam profesi, hingga pemaparan pengalaman internship, karier dokter, dan lain sebagainya. Beberapa tokoh penting pun dijadwalkan hadir, yaitu Menteri Kesehatan, Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, DR.PH. yang akan memaparkan tentang “Distribusi Dokter dan Layanan Kesehatan Tersier Menghadapi CAFTA”, Menteri Pendidikan, Muhammad Nuh dengan bahasan mengenai “Pendidikan Dokter yang Terjangkau dan Akses Masyarakat untuk Pendidikan Tinggi Kedokteran,” Ketua Konsil Kedokteran Indonesia, Prof. dr. Menaldi Rasmin, Sp.P(K). dengan ”Regulasi Praktek Kedokteran dan Dampaknya”, Ketua PB Ikatan Dokter Indonesia, Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K). yang membahas tentang ”Program Internship Dokter, Pendidikan Dokter Spesiali,s dan Subspesialis di Masa Depan,” dan Ketua Komisi X DPR dengan RUU RI tentang Pendidikan Kedokteran.

Lokakarya ini juga memaparkan capacity building untuk Fakultas Kedokteran dan Rumah Sakit Pendidikan untuk menghasilkan kualitas dokter yang prima (sertifikasi dosen, pendidik klinik, dan pelatihan dosen) serta cita-cita FKUI yang bukan hanya sebagai organisasi penelitian dan pendidikan, melainkan juga sebagai outstanding care yang menghasilkan dokter-dokter yang peduli dengan kemanusiaan. Hal ini sehubungan dengan visi FKUI untuk menjadi 80 fakultas kedokteran terbaik dunia pada tahun 2014 mendatang dan cita-cita Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk menjadi The Best Teaching Hospital.

Profesor Ian Frazer, pencipta vaksin HPV untuk menangkal kanker serviks berkunjung ke UI pada Selasa (26/4) kemudian memberikan ceramah serta memutar film dokumenter “Catching Cancer” di Aula Fakultas Kedokteran Kampus Salemba UI, Jakarta.

Profesor Ian Frazer adalah Direktur Diamantina Institute dan pencipta vaksin Human Papilloma Virus (HPV), vaksin pertama yang dirancang untuk menghentikan kanker. Profesor Frazer mendapat penghargaan Australian of the Year 2006 atas karyanya dalam

pengembangan vaksin kanker serviks HPV. Beliau mengajar imunologi kepada mahasiswa program sarjana dan pascasarjana University of Queensland. Profesor Frazer juga mendapatkan Fellow of The Australian Academy of Science.

Acara yang didukung oleh Australian Embassy, Study in Australia, Australia Unlimited, dan FKUI dihadiri para pejabat pemerintah, anggota profesi medis, mahasiswa, dan peneliti. Setelah pemutaran film, acara dilanjutkan dengan diskusi bersama Profesor Frazer. (Luluk)

Movie Screening “Catching Cancer “ bersama Profesor Ian Frazer

Lokakarya Pendidikan Kedokteran Indonesia

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/2011 47

Dewasa ini, media televisi kita dijejali banyak tontonan yang tidak sesuai untuk anak-anak. Banyak seri televisi yang kemudian tidak bercerita tentang anak-anak, tetapi mengambil anak-anak sebagai objek, sekaligus target konsumsi. Permasalahan pun muncul ketika tontonan yang tidak sesuai dengan anak-anak ini (karena menampilkan banyak adegan kekerasan, seksual dan bahasa yang tidak senonoh) ditiru dengan senang hati oleh mereka dan dibawa ke dalam keseharian mereka.

Berangkat dari kepedulian terhadap masalah inilah Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (PPKB FIB UI) bekerja sama dengan Departemen Ilmu Susastra Budaya FIB UI menyelenggarakan seminar nasional bertajuk “Anak dan

Televisi”. Kegiatan ini dibuka oleh Manajer Penelitian dan Pengabdian Masyarakat FIB UI, Dr. Lily Tjahjandari mewakili Dekan FIB UI. Acara berlangsung pada Kamis (28/4) di Auditorium Gedung I FIB UI dan pada pukul 13.00—15.45 WIB.

Seminar menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang, yaitu Prof. Dr. Riris K. Toha Sarumpaet, Ph.D. (Guru Besar FIB UI dan pengajar pengkajian cerita anak), Prof. Dr. Paulus Wirutomo (Sosiolog UI), Eko Handayani, M.Psi. (Psikolog UI), serta Titin Rosmasari (Pemred Trans7). Bertindak sebagai moderator adalah Sunu Wasono, M.Hum., staf pengajar Departemen Susastra FIB UI.

Dalam pemberian materi yang berlangsung selama dua sesi tersebut segala

permasalahan tentang anak dan televisi diungkap, mulai dari data mengejutkan tentang betapa televisi kini telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan anak era ini, pembahasan konten seri televisi yang sedang hangat saat ini, yaitu Opera van Java (OVJ) dan Islam KTP yang dinilai tidak mengandung nilai yang bagus untuk ditonton anak-anak, aspek psikologi yang ditimbulkan televisi terhadap proses tumbuh kembang anak, sampai perubahan sosial masyarakat yang terjadi akibat nilai-nilai yang diajarkan televisi. Pada sesi kedua juga disampaikan materi dari sudut pandang salah satu pemain TV swasta yang menjelaskan standar tayangan anak-anak yang seharusnya dimiliki berbagai TV swasta di Indonesia. (Wanda)

Seminar Nasional Anak dan Televisi

Sebagai wujud kepedulian atas bencana alam yang dialami Jepang, Kamis (17/03) bertempat di Auditorium Gedung I FIB UI diselenggarakan kegiatan “Solidaritas untuk Jepang”. Kegiatan ini merupakan gagasan para Dekan Fakultas UI sebagai bentuk rasa empati terhadap penduduk Jepang dan warga negara Indonesia yang menjadi korban bencana alam. Acara ini dihadiri oleh Dekan FIB UI, Dr. Bambang Wibawarta, Dekan FISIP UI, Prof. Dr. Bambang Shergi Laksmono, M.Sc., dan Dekan FT UI, Prof. Dr. Ir. Bambang Sugiarto, M.Eng.

Acara ini juga menghadirkan Hariyadi, mahasiswa UI yang sedang mengambil program doktoral di Tohoku Univeristy, salah satu korban dalam bencana alam tersebut. Ia mengungkapkan kronologi peristiwa gempa bumi dan tsunami yang melanda wilayah Sendai. Saat terjadi gempa, wilayah yang ia tempati benar-benar kacau dan hancur kondisinya. Para penduduk panik dan berusaha menyelamatkan diri. Saat itu, Haryadi memiliki janji menjemput tenaga kerja Indonesia yang berada di daerah pelabuhan. Namun, tiba-tiba saja gempa bumi terjadi dan tak lama kemudian pemberitahuan mengenai akan terjadinya tsunami membuatnya segera bergegas menyelamatkan diri ke daerah bukit sehingga ia tidak bisa memenuhi janjinya.

Hingga saat ini, keberadaan beberapa tenaga kerja Indonesia tersebut masih belum ditemukan. Pada kesempatan itu hadir pula wakil dari Japan Foundation Jakarta yang menyatakan terima kasih atas bantuan dan simpatinya dari warga UI dengan menyatakan orang Jepang pasti akan bangkit lagi. Sementara itu, Dekan FTUI menceritakan bagaimana Jepang telah menjadi rumah keduanya karena dia beserta istri sempat menyelesaikan studi S3-nya, bahkan mempunyai anak yang lahir di Jepang. Sementara itu juga, Dekan FIB UI, Dr. Bambang Wibawarta menceritakan kesukaran berkomunikasi dengan keluarga istrinya (orang Jepang). Kemudian, hadirin melakukan doa bersama untuk para korban bencana tsunami Jepang yang dipandu seorang dosen FIB UI.

Dalam acara ini juga terdapat pembacaan puisi yang dibacakan oleh Koordinator Pusat Budaya Studi Jepang. Pembacaan puisi ini merupakan ungkapan kesedihan dan keprihatinan yang dirasakan warga UI terhadap bencana yang melanda Jepang. Beberapa lagu dilantunkan para mahasiswa dan dosen UI. Di akhir acara, diadakan penggalangan dana untuk membantu meringankan beban para korban bencana alam. (SLS)

Solidaritas untuk Jepang

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/201148

Dalam rangka Dies Natalis 58, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (FPsi UI) menyelenggarakan seminar sehari dengan tema “Pendidikan Karakter untuk Menghadapi Tantangan Masa Depan” yang berlangsung pada Kamis (14/3) di Auditorium Gedung H FPsi UI, Kampus Depok.

Acara ini dibuka oleh Dr. Tjut Rifameutia, M.A., Psikolog., Wakil Dekan FPsi UI. Pakar pendidikan dan psikologi anak yang hadir dalam seminar ini sebagai pembicara, antara lain Ir. Ratna Megawangi, M.Sc., Ph.D. (Pendiri Indonesia Heritage Foundation dan Dosen IPB), Dra. Mayke S. Tedjasaputra, M.Si., Psikolog. (Ahli Terapi Bermain dan Dosen FPsi UI), Dr. Rose Mini Adi Prianto, M.Psi., Psikologi. (Pemerhati Remaja dan Dosen FPsi UI).

Sesi pertama mengangkat tema “Pendidikan Karakter: Fondasi Membangun Kepribadian

Anak”. Pembicara dalam sesi ini adalah Ratna Megawangi. Dalam presentasinya yang berjudul “Membangun Karakter Anak melalui Model Pendidikan Holistik Berbasis Karakter”, Ratna menjelaskan arus utama pendidikan abad 20 adalah menghafal, orientasi nilai, belajar hanya fokus untuk ujian, orientasi kognitif, dan pengajaran satu arah dengan guru menjadi pusat pengajaran. Hal demikian cenderung menjadikan anak menjadi fobia sekolah, takut

guru galak, dan lingkungan teman-teman yang banyak memberikan tekanan.

Pendidikan holistik hadir dalam memberikan tren baru di dunia pendidikan yang tidak hanya fokus pada potensi akademik, tetapi juga pada potensi fisik, emosi, kreatif dan intuisi, sosial dan budaya, serta potensi spiritual. Diharapkan pendidikan holistik ini dapat membangun pendidikan berkarakter yang berujung pada membangun bangsa berkarakter. “Hari gini guru galak, udah ga jaman lagi!” tegas Ratna menutup sesi diskusinya.

Sesi kedua dengan tema “Pendidikan Karakter bagi Anak Prasekolah dan Usia Sekolah” menghadirkan Mayke S. Tedjasaputra sebagai pembicara. Dalam presentasinya yang berjudul “Peran Orangtua dan Guru dalam Mengembangkan Karakter yang Kuat pada

Anak Usia TK dan SD”, Mayke menjelaskan faktor utama dalam mendidik karakter yang kuat pada anak berawal dari karakter yang ditunjukan oleh orang dewasa. Keluarga dan institusi pendidikan mempunyai peran besar dalam pendidikan karakter melalui komunikasi yang interaktif dan efektif. “Pendidikan karakter bukan hasil satu atau dua kali mencoba, melainkan merupakan proses yang berlangsung terus menerus,” jelas Mayke.

Pembicara terakhir yang merupakan pakar psikologi remaja terutama di ranah hiburan, yaitu Rose Mini atau yang biasa dipanggil dengan Bunda Romi. Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju kedewasaan. Perubahan hormon, kematangan kognitif dan perubahan emosi, serta kemampuan sosial akan selalu mengiringi pertumbuhan dalam usia remaja. Perubahan-perubahan tersebut perlu diimbangi dengan pembentukan karakter pada diri remaja agar tidak menjurus pada kenakalan remaja.

Beberapa tips dari Bunda Romi yang dapat dilakukan dalam membentuk karakter remaja, antara lain awali dengan pengenalan diri remaja sehingga mereka memahami apa yang dapat mereka manfaatkan untuk mengembangkan diri. Selanjutnya, pahami kondisi dan masalah yang sedang dihadapi dengan menggunakan pendekatan yang tidak menggurui seperti diskusi, pelatihan, dsb. Terakhir, jadilah contoh yang baik bagi remaja dan upayakan untuk menyediakan lingkungan yang jujur, baik, perhatian, untuk pembentukan karakter. (SPY)

Pendidikan Karakter untuk Menghadapi Tantangan Masa Depan

Seminar Wajah Perbatasan IndonesiaKomunitas Sabantara (Sahabat Nusantara) dengan didukung Studi Klub Sejarah (SKS) FIB UI menyelenggarakan Seminar Wajah Perbatasan Indonesia pada Kamis (28/4) bertempat di Auditorium Pusat Studi Jepang (PSJ), Kampus UI Depok.

Para pembicara seminar tersebut terdiri atas Arman Nefi, S.H, M.M. (Kasubdit Penalaran, Softskill, dan K2N Direktorat Kemahasiswaan UI), Drs. Johanes Gluba Gebze (mantan Bupati Merauke dan penerima penghargaan Nuga Jasadarma Pustaka atas usahanya mengembangkan perpustakaan dan menumbuhkan minat baca masyarakat perbatasan), Dr. Dave

Lumenta (Dosen Program Studi Antropologi FISIP UI dan Doktor dalam Kajian Perbatasan dan Budaya di Indonesia), dan A. Wildan Masyhari (perwakilan dari Komunitas Sabantara, Mahasiswa FHUI 2007, peserta K2N UI 2010 di Entikong, Kalimantan Barat). Moderator seminar ini adalah Sandy Nur Ikfal Raharjo (lulusan Hubungan Internasional FISIP UI 2011, Pendamping Lapangan K2N UI 2010, peserta K2N UI 2009 di Miangas, Sulawesi Utara).

Seminar ini juga dihadiri oleh Tete Daud, warga Suku Marin yang tinggal di Distrik Sota, Merauke, distrik yang menjadi batas wilayah NKRI dengan Papua Nugini. Acara ini

juga dilengkapi oleh pagelaran seni budaya perbatasan berupa tarian dan lagu tradisional serta pameran kerajinan tangan dan makanan khas daerah perbatasan Indonesia.

Komunitas Sabantara yang merupakan singkatan dari ‘Sahabat Nusantara’ adalah komunitas nonprofit yang digagas oleh para alumni K2N UI 2010 yang memiliki ketertarikan terhadap wilayah perbatasan NKRI. Diharapkan dengan adanya seminar dan komunitas ini, wilayah perbatasan akan dikenal dan diperhatikan lebih lanjut. Dengan begitu rasa cinta tanah air semakin tumbuh dan kesadaran akan kekayaan alam budaya Indonesia dapat semakin muncul. (Luluk)

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/2011 49

Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) mengadakan seminar series pada Rabu (13/4) di Ruang Chevron Texmaco. Seminar tersebut diisi oleh dua pembicara yang merupakan kandidat doktor, yaitu Wahyono Suprapto (Departemen Teknik metalurgi) dan Darwin Rio Budi Syaka (Departemen Teknik Mesin).

Wahyono Suprapto membicarakan Integrated Low Vacuuming pada Pengecoran Paduan Alumunium. Porositas merupakan cacat pengecoran yang sering terjadi dalam paduan alumuinium yang salah satunya diakibatkan oleh hidrogen (udara) yang terperangkap dalam pengecoran dan menyebabkan terbentuknya rongga pada benda yang dibuat sehingga kualitas cor kurang baik. Cara untuk menghilangkan udara tersebut dengan cara degassing, mengeluarkan udara dalam cetakan cor untuk meminimalisasi gas dalam pengecoran. Berbagai metode Degassing yang konvensional, antara lain proses fluxing, injectioning, liquid forcing, hot pressing, dan parsiel high. Metode-metode konvensional tersebut belum memberikan hasil yang optimal dan gas yang dikeluarkan dari cetakan cor menjadi polusi udara.

Wahyono meneliti penggunaan proses integrated low vacuuming dalam pengecoran paduan alumunium. Proses tersebut dapat menurunkan tekanan atmosfer tungku pengecoran termasuk tekanan parsiel hidrogen selama proses melting, pouring, solidifying, dan mempersingkat waktu pengisian logam cair ke dalam cetakan sehingga porositas menurun. Proses tersebut menggunakan tekanan dan biaya rendah sehingga cocok untuk industri kecil. Wahyono mengatakan, “Proses vacuuming yang terintegrasi akan mengurangi pencemaran udara”. Dengan demikian, polusi yang terbuang di atmosfir berurang.

Darwin Rio Budi Syaka berbicara tentang “Optimalisasi Campuran CO2/Ethane sebagai Refrigerant Alternatif untuk Temperatur Rendah dalam Sistem Refrigerasi Cascade”, penyimpanan biomedis memerlukan temperatur hingga -80oC. Untuk mencapai suhu tersebut digunakanlah sistem refrigerasi cascade, sistem pendingin ganda dengan menggunakan dua pendingin. Selama ini sistem pendingin cascade menggunakan refrigeran CFC yang dapat merusak ozon bumi dan HCFC yang dipertanyakan keramahan lingkungannya.

Darwin mengusulkan refrigeran penganti CFC dan HCFC yang lebih ramah lingkungan, yaitu campuran Karbon Dioksida (CO2/R744) dan Ethane (R170). Bedasarkan simulasi dan percobaan, komposisi R744/R170 optimal untuk mencapai suhu -80oC ialah 66/34. (FPN)

Seminar Series FTUI

Djokosoetono Research Center Fakultas Hukum Universitas Indonesia (DRC FHUI) bekerja sama dengan Program Pascasarjana Fakultas Hukum UI menyelenggarakan acara “Diskusi Regulasi dan Kasus (Diskursus)” Senin (28/3) di Ruang Soemadipraja & Taher FHUI, Kampus Depok.

Acara ini merupakan sarana mahasiswa progam doktor untuk mengangkat suatu topik yang akan dijadikan usulan dalam disertasi yang akan ditelitinya. Tujuannya untuk memudahkan mahasiswa program doktor dalam menyampaikan proposal disertasi pada khalayak umum. Pengajuan mengenai isu yang dibahas pada kalangan umum diharapkan mendapat masukan berarti dari peserta diskusi sehingga disertasi yang akan dibuat menjadi lebih baik.

Diskursus kali ini mengangkat topik “Climate Change” yang menghadirkan pembicara antara lain, Laode M. Syarif, Ph.D. (Ahli Hukum Lingkungan Universitas Hasanuddin) dan Deni Bram, S.H., M.H. (Mahasiswa Program Doktor Ilmu Hukum UI), dan bertindak sebagai moderator, Dr. Muhammad Andri Gunawan Wibisana S.H., LL.M. (Dosen FHUI).

Isu mengani “climate change” menjadi perhatian dunia saat ini karena dampak dari perubahan iklim berimbas global pada keberlangsungan makluk hidup. Pergerakan lingkungan muncul pada tahun 1962 diprakarsai oleh Rachel Carson, seorang biolog kelautan. Ia menulis sebuah buku yang berjudul Silent Spring yang dibuat berdasarkan pengalamannya terhadap fenomena musim semi yang biasanya ramai oleh kicau burung yang berubah menjadi sunyi senyap. Oleh karena itu, ia tertarik meneliti penyebab dari sunyinya musim gugur yang kemudian ia mendapatkan fakta bahwa penggunaan pestisida pada tumbuhan membuat hewan-hewan enggan berada pada tumbuhan.

Selanjutnya sepuluh tahun kemudian, isu ini mendapat perhatian cukup penting dengan diselenggarakan “Stockholm Declaration on Human Environment” pada tahun 1972. Hingga saat ini, berbagai pertemuan yang membahas mengenai kerusakan lingkungan dan penanggulangannya cukup sering diadakan. Hal itu merupakan salah satu upaya pencegahan agar dampak perubahan iklim dapat diminimalisasi. Hasil berbagai pertemuan ini dapat diimplementasikan sebagai solusi penanganan masalah perubahan iklim.

Komitmen dalam penanganan kondisi perubahan iklim dan kerja sama dari negara berkembang dan negara maju dipercaya akan mampu menghadirkan kondisi iklim yang lebih baik. Berdasarkan uraian diatas, terdapat peluang bagi eksistensi hukum internasional untuk dapat berperan dalam usaha perbaikan iklim yang lebih berkeadilan.

Keberadaan hukum internasional hendaknya dapat memberikan jawaban terhadap upaya perbaikan iklim dengan menggunakan perannya yang dapat mempengaruhi tindakan dan tingkah laku dari negara-negara penghasil emisi gas rumah kaca sebagai rangkaian upaya mitigasi perubahan iklim. (SLS)

Diskusi Regulasi dan Kasus Bulanan DRC FHUI

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/201150

Pusat Penelitian Geografi Terapan Universitas Indonesia (PPGT UI) bekerja sama dengan Yayasan Suluh Nuswantara Bakti (YSNB) mengadakan forum diskusi panel dengan topik “Strategi Kebudayaan untuk Kepemimpinan Masa Depan Bangsa Indonesia”. Acara yang dihelat di Pusat Studi Jepang UI pada Kamis (24/03) yang dihadiri oleh tiga ratusan undangan, yaitu mahasiswa UI dan perguruan tinggi lainnya, serta masyarakat umum dan kalangan LSM yang tertarik dengan kebudayaan.

Acara ini menghadirkan tokoh-tokoh kompeten sebagai narasumber seperti Prof. Dr. Muladi S.H. (Mantan Gubernur LEMHANAS), Prof. Dr. Dorodjatun Kuntjoro Jakti (Mantan Menko Perekonomian), Prof. Dr. Paulus Wirutomo (Sosiolog UI), dan Mohammad Sobari, M.A. (Budayawan).

H. Pontjo Sutowo (Ketua Dewan Pembina YSNB) dalam sambutannya menjelaskan pengaruh budaya yang begitu besar yang mengakibatkan budayalah yang harus digunakan pemimpin untuk menyelesaikan masalah. Indonesia selama ini, lanjut Pontjo, dalam menghadapi suatu masalah, kurang menggunakan kekuatan budayanya. Budaya itu sangat luar biasa dan bukan sebatas dengan kesenian. “Kita terpukau dengan supremasi hukum karena supremasi hukum itu semestinya terjemahan dari nilai budaya yang kita sepakati bersama,” ungkap Pontjo. Sebagai contoh, lanjutnya, betapa pun semiskin-miskinnya kita, seorang anak tetap akan mengurus orang tua. Sementara di Amerika Serikat, anak menitipkan orang tuanya di panti jompo dan lebih memilih untuk memelihara anjing. “Inilah luar biasanya budaya kita dan semestinya bisa digunakan untuk menjawab persoalan bangsa. Karena nilai-nilai budaya yang kuat adalah panglima dari pembangunan, sementara ekonomi dan politik itu sub di dalamnya,” ucapnya.

Sementara Imam Sunario, Ketua Umum YSNB, menyatakan aspek budaya adalah masalah besar yang kurang diperhatikan elit bangsa Indonesia saat ini. Dengan menggali budaya

masyarakat di nusantara yang unggul ini diharapkan dapat ditumbuhkembangkan budaya bangsa Indonesia yang berkarakter. “Bagaimana sikap sebuah bangsa menghadapi masalah dan bagaimana mereka memilih cara penyelesaiannya, yaitu penyelesaian yang sesuai dengan karakter bangsanya sendiri,” kata Iman.

Dalam presentasinya yang berjudul “Urgensi Keberadaan Indeks Kepemimpinan Indonesia (IKNI)”, Muladi mengungkapkan berbagai hakekat IKNI, “IKNI merupakan suatu metode untuk menemukan informasi secara cepat, mudah, dan kategoris tentang standardisasi kualitas kepemimpinan yang bersifat objektif dan relevan dalam konteks universal dan atau keindonesiaan yang diharapkan mampu memecahkan pelbagai permasalahan yang dihadapi.”

Panelis kedua, Paulus Wirutomo memaparkan kesiapan masyarakat bangsa menyongsong masa depan. Mengapa banyak bangsa “dunia ketiga” berubah menjadi bangsa “dunia pertama” (Korea, Singapore, Taiwan, dsb.), sementara lainnya tetap tertinggal? Menurutnya, di saat teori kolonialisme, rasisme, dan geografis tidak dapat memberikan penjelasan yang memuaskan , teori kebudayaan yang dulu pernah pudar kini muncul kembali ke permukaan dan menjawabnya melalui pembangunan berbasis nilai. “Pembangunan berbasis nilai adalah suatu pembangunan seluruh aspek kehidupan bangsa (ekonomi, politik fisik, sosial, dan budaya) yang dilandasi oleh nilai tertentu,” ungkap Paulus. “Keberhasilan pembangunan ini bukan hanya dilihat dari pencapaian kuantitatif setiap bidang atau sektor pembangunan, melainkan juga tertanamnya nilai-nilai strategis yang telah ditargetkan”, lanjutnya.

Senada dengan Paulus Wirutomo, Prof. Dr. Dorodjatun Kuntjoro jakti memberikan presentasi membangun masa depan bangsa Indonesia dengan cita-cita kemerdekaan. Menurutnya, seorang pemimpin merupakan hasil dari kebudayaan yang ia jalani sejak kecil terutama dari sistem pendidikannya. Ada tiga

tipe pemimpin ideal menurut Max Weber, yaitu pemimpin tradisional yang mengandalkan adat istiadat untuk dapat meyakinkan masyarakat melalui tokoh panutan, pemimpin karismatik yang mampu menggerakkan masyarakat dari berbagai budaya dan bersifat insidental, dan tipe pemimpin legal yang mengandalkan kehadiran seperangkat lembaga hukum untuk menopang kepemimpinannya. Namun, bagaimana pun tipe pemimpin, lanjutnya, tidak ada seorang pemimpin pun yang bisa keluar dari dilematis kebudayaan. Di satu sisi ia harus hidup dengan kebudayaan yang telah melahirkannya, namun di sisi lain ia harus mampu keluar dari kebudayaan itu untuk memimpin perjalanan jauh ke depan. Strategi kebudayaan sebagai persyaratan tercapainya cita-cita kemerdekaan dipaparkan mendalam oleh Sobari, “Kita harus mengasumsikan kekayaan dunia ini berupa barang statis dan jumlahnya tak bertambah.” Oleh karena itu, jika negara maju mengurasnya dengan kecepatan kerdipan mata dan sekejap itu pula mereka menjadi kaya raya. Namun, di sisi lain, kekuatan mereka telah menimbulkan penderitaan bagi pihak lain yaitu negara-negara yang belum berkembang. “Untuk itu, kita memerlukan kekayaan lebih besar untuk menyusun cara-cara menghadapi tantangan hidup yang berubah dengan cepat. Kita membutuhkan kemampuan tak terbatas buat menghadapi tantangan yang juga tak terbatas. Kemampuan itu kita sebut sebagai strategi kebudayaan.” ujar Sobari.

Melalui diskusi ini, diharapkan dapat menghasilkan dasar pemikiran bagi terbentuknya Strategi Kebudayaan Nasional untuk membangun masa depan Indonesia sesuai dengan cita-cita kemerdekaan serta dapat membangun cara, pola pikir, keyakinan, dan norma-norma yang dianut bersama sehingga proses pembangunan selanjutnya dapat terarah dan terukur dan mendapat gambaran yang jelas bagaimana budaya kita dapat mendorong pencapaiaan tujuan dalam membangun masa depan. (SPY)

Strategi Kebudayaan dan Kepemimpinan Bangsa

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/2011 51

Pada Rabu (20/4) lalu telah diadakan Peluncuran Buku Politik Harapan karya Ani Soetjipto, Dosen FISIP UI dan Diskusi Memperingati Hari Kartini 2011 bertema “Perempuan, Politik, dan Tantangan Gerakan Masyarakat Sipil“ di Gedung IASTH Lantai 3, Kampus UI, Salemba Jakarta.

Acara ini terselenggara berkat dukungan dari Program Studi Kajian Gender Pascasarjana UI, Pusat Kajian Politik (PUSKAPOL) FISIP UI, dan Penerbit Margin Kiri. Pembicara yang hadir dalam diskusi ini, yaitu Rocky Gerung (Dosen Filsafat FIB UI), Yuni Satia Rahayu (Wakil Bupati Sleman), dan Ruth Indiah Rahayu (Peneliti Feminis, Studi Kajian Krisis dan Pembangunan Alternatif, Institut Sejarah Sosial Indonesia). Moderator dalam diskusi ini adalah Dr. Ida Ruwaida (Dosen Sosiologi dan Kajian Gender, Ketua Pusat Kajian Gender dan Seksualitas).

Buku yang ditulis oleh Ani Soetjipto peneliti PUSKAPOL FISIP UI ini bercerita tentang perjalanan politik perempuan Indonesia pasca reformasi. Ani mengatakan bahwa terbukanya akses dan peluang perempuan di arena publik sudah meningkatkan keterwakilan perempuan dalam dunia politik namun kebanyakan dari perempuan belum mampu menawarkan kultur politik yang berbeda dan menunjukkan diri sebagai agen perubahan. (Luluk)

Pusat Kajian Disabilitas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) menyelenggarakan pelatihan dengan tema “Peningkatan Kepekaan dan Kesadaran Lingkungan terhadap Disabilitas Menuju Masyarakat Inklusi Kelompok Masyarakat” yang berlangsung pada Rabu (13/4) di Auditorium AJB FISIP UI Kampus Depok.

Kegiatan ini menghadirkan tiga pelatih yang merupakan pakar dan aktivis organisasi disabilitas, antara lain Jaka Ahmad, S.Sos., aktivis dan pelatih organisasi disabilitas, Suryo Pramono, pelatih dan instruktur Yayasan Mitra Netra Jakarta, dan Sr. Cicilia, S.Pd., pendamping dan pendidik anak berkelakuan khusus Yayasan Pusat Rehabilitasi Anak Cacat Bhakti Luhur Jakarta.

Disabilitas merupakan konsep yang menitikberatkan pada akibat dari adanya organ, alat, cara kerja tubuh, struktur tulang, otot dan sendi, sistem saraf perkembangan yang tidak/kurang dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kekurangan/ketidakberfungsiaan itu kemudian menimbulkan adanya gangguan, yaitu gangguan penglihatan, pendengaran, berbicara, gerak, kesulitan berfikir, kesulitan membaca-menulis-berhitung, gangguan sosial emosi, dan gangguan pemusatan perhatian.

“Disabilitas dapat terjadi pada siapa saja, tidak mengenal usia, kedudukan, status maupun jabatan. Diabilitas juga bisa terjadi kapan dan di mana saja tanpa mengenal waktu dan tempat.” ungkap Suryo. Tidak seorang pun menginginkan disabilitas terjadi dalam dirinya atau terjadi dalam diri seorang anggota keluarganya. Jaka menambahkan, “Individu menjadi disabilitas bukan kehendak dan bukan pilihan mereka. Namun, lingkungan seringkali menghambat mereka dengan pandangan, perlakuan, dan sikap yang membuat mereka dengan disabilitas semakin merasa terbatas”.

Lingkungan inklusi adalah lingkungan sosial masyarakat yang ramah, menyenangkan, menghargai, dan merangkul setiap perbedaan. Orang-orang yang memiliki disabilitas ada di sekitar kita dan hadir dalam masyarakat inklusi. Untuk itu, wajarlah bila lingkungan sekitar seharusnya dapat melakukan perubahan praktis dan menyediakan kemudahan agar mereka dengan disabilitas dapat melakukan interaksi sosial secara mudah dengan lingkungannya.

Di tengah sesi seminar dan tanya jawab, pembicara yang juga merupakan tunanetra memberikan permainan-permainan seputar disabiltas. Salah satu permainan yang menghidupkan suasana adalah selama satu jam istarahat peserta pelatihan diminta untuk berperan sebagai penyandang disabilitas, seperti tunanetra (gangguan penglihatan), tunadaksa (gangguan gerak), dan tunarungu (gangguan pendengaran & bicara). Permainan ini bertujuan agar peserta dapat lebih memahami dan berempati kepada penderita disabilitas.

Dengan pelatihan ini diharapkan masyarakat umum yang ada di sekitar orang dengan disabilitas bisa menciptakan lingkungan inklusi dengan menerima serta berinteraksi dan menjadi sahabat mereka. Bukan hanya melihat lantas meninggalkan mereka, melainkan juga mengikutsertakan mereka dalam setiap kegiatan dengan mengurangi kesulitan atau mengurangi hambatan mereka. (SPY)

Peluncuran Buku Politik Harapan dan Diskusi Memperingati Hari Kartini

Kepekaan dan Kesadaran Lingkungan terhadap Disabilitas

KARIR AKADEMIKAngkat Sumpah Profesi Dokter Gigi•Upacara Janji Kepaniteraan Mahasiswa FIK UI•Angkat Sumpah Profesi Dokter•Promosi Doktor Agung Eru Wibowo•Promosi Doktor FMIPA UI Agus Sediadi•Promosi Doktor Vivi Lisdawati•Promosi Doktor Heryanti Satyadi•

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/2011 53

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) mengadakan

acara Angkat Sumpah Program Dokter Gigi Baru Dan Penglepasan

Lulusan Dokter Gigi Spesialis, Magister, dan Doktor pada Sabtu (16/4)

di Balai Sidang UI, Kampus Depok.

Upacara angkat sumpah dipimpin langsung oleh Dekan FKG UI, Prof.

drg. Bambang Irawan, Ph.D. dilanjutkan penandatanganan bukti

sumpah setelah pembacaan sumpah dokter gigi baru. “Saat ini FKG UI

bersama-sama Fakultas Kedokteran, Fakultas Keperawatan, Fakultas

Ilmu Kesehatan Masyarakat, dan Program Studi Farmasi UI sedang

berusaha keras mempersiapkan diri untuk mewujudkan berdirinya

Rumah Sakit Universitas Indonesia dan Kampus Fakultas Kedokteran

Gigi di Kampus Depok,” jelas Bambang dalam sambutannya. “Kami

berharap bahwa hal ini akan terwujud pada tahun 2012,” tambahnya.

Rangkaian acara berikutnya adalah pengalungan medali, penyerahan

Buku Kode Etik Kedokteran Gigi, pemberian kenang-kenangan

dari Dokter Gigi Baru dan Peserta Pelepasan kepada Fakultas, dan

pemberian penghargaan FKG UI Award. Angkat sumpah ditutup

dengan pemberian ucapan selamat kepada para Dokter Gigi, Dokter

Gigi Spesialis, dan Doktor periode April 2011. (SPY)

Angkat Sumpah Profesi Dokter Gigi

Upacara Janji Kepaniteraan Mahasiswa FIK UI

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) menyelenggarakan Upacara Janji Kepaniteraan Mahasiswa Program Sarjana pada Kamis (14/4) bertempat di Auditorium Ojo Radiat, FIK UI, Kampus Depok. Upacara pengambilan janji kepaniteraan dipimpin langsung oleh Dekan FIK UI, Dewi Irawati, M.A., Ph.D. Upacara ini diikuti oleh mahasiswa program sarjana FIK UI angkatan 2009 dan

dihadiri pula oleh Wakil Dekan FIK UI, Dra.Junaiti Sahar, S.Kp., M.App.Sc., Ph.D.

Upacara ini merupakan kegiatan pengucapan sumpah yang dilakukan oleh para mahasiswa (calon perawat) yang akan memasuki pendidikan tahap profesi. Dengan adanya upacara ini, mahasiwa bersumpah untuk bertanggung jawab menjalankan semua kode etik dalam pekerjaannya kelak. Dalam sambutannya, Dekan FIK UI menyampaikan beberapa hal mengenai tugas dan tanggung jawab para mhasiswa yang telah diambil sumpahnya. “Dalam menjalankan profesinya, perawat harus dapat mengutamakan kepentingan klien di atas kepentingan pribadi, kemudian seorang perawat harus mampu menjaga kemaslahatan klien, serta perawat harus memiliki karakteristik pribadi yang jujur, hati-hati, disiplin, dan dapat menjaga kerahasian klien,” ungkap Dewi Irawati, M.A., Ph.D.

Setelah mahasiswa mengucapkan janji kepaniteraan, acara dilanjutkan dengan penandatangan bukti sumpah yang ditandangani oleh perwakilan mahasiswa. Kemudian, para mahasiswa dibagikan buku kode etik yang akan mereka pelajari pada tahap pembimbingan profesi keperawatan. (SLS).

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/201154

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengadakan acara angkat sumpah dokter baru pada Sabtu (26/3) di Aula FKUI, Kampus Salemba Jakarta. Kegiatan yang dimulai pada pukul 09.00 WIB ini diikuti oleh 60 dokter umum baru tahun akademik 2010/2011 yang terbagi atas 50 dokter umum dari program kelas khusus internasional dan 10 dokter umum dari program kelas regular.

Upacara angkat sumpah dipimpin langsung oleh dekan FKUI, Dr. dr. Ratna Sitompul, Sp.M(K). yang akan dilanjutkan dengan penandatanganan bukti sumpah setelah pembacaan sumpah dokter baru. Dalam sambutannya, Ratna mengatakan profesi dokter adalah profesi yang mulia. Ketika seorang dokter berhasil menyembuhkan seorang pasien, ia tidak hanya membahagiakan pasien tersebut, tetapi juga keluarga dan orang-orang terdekatnya. Oleh karena itu tugas seorang dokter bukanlah sebuah tugas yang mudah.

Upacara ini juga dihadiri oleh Direktur RSCM, Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U(K). selaku salah satu wakil dari Rumah Sakit Pendidikan FKUI. Prof. Akmal menekankan kepada para dokter umum baru tersebut untuk senantiasa menaati sumpah yang telah diucapkan. Profesi dokter di masa kini merupakan tugas yang cukup berat. Dokter disumpah di tengah masyarakat yang kurang kondusif. Sekali saja dokter melakukan wanprestasi, maka ia akan dituntut. Mental yang kuat adalah modal wajib yang harus dimiliki para dokter.

Rangkaian acara berikutnya adalah pengalungan medali, penyerahan bukti sumpah, dan penyematan pin. Kemudian, dilanjutkan juga dengan penyerahan naskah deklarasi alumnus FKUI dan penyerahan buku etik kedokteran. Angkat sumpah ditutup dengan pemberian ucapan selamat kepada seluruh dokter baru periode Maret 2011. (SPY)

Angkat Sumpah Profesi Dokter

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) menganugerahkan gelar doktor bidang biologi kepada Agus Sediadi dengan yudisium memuaskan setelah berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Kajian Spasial dan Temporal Kualitas Perairan Teluk Jakarta” pada sidang terbuka Senat UI yang berlangsung Rabu (27/4) di Ruang Serba Guna FMIPA, Kampus UI Depok.

Sidang promosi dipimpin oleh Dekan FMIPA UI, Dr. Adi Basukriadi, M.Sc. Adapun anggota penguji, yaitu Dr.rer.nat. Mufti Petala Patria, M.Sc., Dr.Ir.Zainal Arifin, M.Sc., dan Dr. rer.nat. Yasman, M.Sc. Bertindak sebagai promotor, Jatna Supriatna, M.Sc., Ph.D. dengan kopromotor, Prof. Dr.Ir. Ono Kurnaen Sumadhiharga, M.Sc., APU. dan Dr.Ir.Sam Wouthuyzen, M.Sc., APU.

Disertasi ini merupakan hasil penelitian jangka panjang (long term assessment) dan jangka pendek (short term assessment) untuk mengetahui kondisi kualitas perairan Teluk Jakarta berdasarkan status eutrofikasi pada masa lampau, masa kini, dan kecenderungannya di masa mendatang. Dijelaskan pula kaitannya dengan kejadian marak alga sehingga terjadinya kematian massal ikan dan pengembangan sistem peringatan dini (early warning system) secara efektif dan efisien, serta untuk mengetahui proses mana yang paling mendominasi terhadap proses eutrofikasi atau marak alga melalui analisis Colored Dissolved Organic Matter (CDOM).

Dari hasil penelitian ini diperoleh beberapa model empiris yang dapat digunakan untuk pendugaan kecerahan perairan, distribusi konsentrasi klorofil-a dan CDOM dengan memanfaatkan data multi-temporal dan data multi-sensor citra satelit Landsat, Citra Terra serta Aqua-MODIS. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam pengelolaan dan pembangunan daerah secara berkelanjutan. (Luluk)

Promosi Doktor FMIPA UI Agus Sediadi

Agung Eru Wibowo (43 th.), Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi BPPT berhasil meraih gelar doktor Ilmu Biomedik dalam sidang terbuka Senat UI di ruang Senat Pratista Fakultas Kedokteran UI, Kampus Salemba Jakarta yang berlangsung Rabu (09/03).

Disertasi yang diajukan berjudul “Aktivitas Anti Kanker Daun Laban Abang (Aglaia Elliptica Blume): Ekstraksi, Identifikasi Senyawa, Uji In Vitro dan In Vivo.” Bertindak sebagai promotor, Prof. dr. Franz D. Suyatna, Ph.D., Sp.FK., serta kopromotor, dr. Nuryati Chairani Siregar, M.S., Ph.D., Sp.PA(K)., dan Prof. Dr. rer. nat. Wahono Sumaryono., Apt.

Sidang dipimpin oleh Sekertaris FKUI, Dr. dr. Jenny Endang Bashiruddin, Sp.THT(K). Tim penguji terdiri atas Prof. Dr. Ir. Latifah Kosim Darusman, M.S., Dr. dr. Erni Hernawati Purwaningsih, M.S., Dr. rer. physiol. dr. Septelia Inawati Wanandi, dan Prof. Dr. Sumiati Wiryowidagdo, Apt. Agung menjadi doktor ke-142 di FK dan doktor ke-37 di bidang Biologi. Agung berhasil lulus dengan predikat sangat memuaskan dengan IPK 3,88 untuk disertasinya tersebut.

Disertasi Agung berisi mengenai Laban Abang (Aglaia elliptica Blume) yang merupakan tanaman dari genus Aglaia yang mudah ditemukan di daerah beriklim tropis dan subtropis. Tanaman ini banyak dimanfaatkan untuk pestisida atau pengusir hama di sawah. Oleh karena mampu membunuh larva serangga, diduga tanaman ini memiliki senyawa sitotoksik (pembunuh sel) yang dapat dimanfaatkan untuk mengobati kanker. Untuk itu, Agung mengambil sampel Laban Abang dari Kebun Raya Bogor dan meneliti khasiatnya dalam menghambat pertumbuhan kanker payudara.

“Hasil uji menunjukkan ekstrak Rocaglamid dalam daun Laban Abang memberi efek protektif (melindungi) dan kuratif (menyembuhkan) pada tikus yang diberi senyawa pemicu kanker mamae,” ungkap Agung. Meskipun demikian, Agung masih akan melanjutkan penelitian ini sebelum merekomendasikan penggunaannya pada manusia. Ia berharap, uji klinis terbatas serta uji toksisitas kronis untuk melihat efek samping pada pemakaian jangka panjang sudah dapat dilakukan pada 2012. (SPY)

Promosi Doktor Agung Eru Wibowo

UpdateUIAgenda UI Terkini

UIUpdate - Edisi 2 /Thn. III/2011 55

Vivi Lisdawati, mahasiswi program doktor Ilmu Biomedik berhasil meraih gelar Doktor Biomedik dalam sidang terbuka promosi doktor yang digelar di Ruang Sena Pratista Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) pada Rabu, 13 April 2011 Kampus Salemba, Jakarta. Sidang dipimpin oleh Prof. Drs. Purnomo Soeharso, Ph.D. dengan promotor Prof. dr. Pratiwi Pujilestari Sudarmono, Sp.MK(K)., Ph.D. (Wakil Dekan FKUI) dengan kopromotor dr. Tjahjani Mirawati Sudiro, Ph.D. (Doktor Ilmu Mikrobiologi Molekuler FKUI), serta Dr. dr. Trihono, M.Sc., Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Republik Indonesia. Tim penguji terdiri atas dr. Elisna Syahruddin, Sp.P(K)., Ph.D., Dr. dr. Ida Parwati, Sp.PK(K)., Ph.D. (Patologi Klinik Unpad), dan Tedjo Sasmono, S.Si., Ph.D.

Vivi Lisdawati berhasil menjadi doktor ke-9 di bidang Ilmu Biomedik dan doktor ke-143 di FK UI. Vivi berhasil lulus dengan predikat suma cumlaude dengan IPK 3,96 untuk disertasinya yang berjudul “Pengembangan Diagnostik Molekular Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP) untuk

Deteksi Cepat Tuberkulosis Paru di Indonesia: Desain Primer Spesifik gyrB Mycobacterium tuberculosis (Mtb) dari Hasil Analisis Spoligotyphing”.

Tuberkulosis adalah salah satu dari lima penyakit mematikan di dunia, termasuk di Indonesia. Pengembangan penelitian terhadap penyakit ini juga terus dilakukan, salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Vivi dalam desertasinya ini. Diagnostik molekular untuk kasus Tuberkulosis Paru merupakan salah satu alternatif mengatasi keterbatasan diagnostik konvensional. Loop-mediated isothermal amplification (LAMP) termasuk metode diagnostik molekular yang telah direkomendasikan WHO untuk diagnosis Tuberkulosis Paru. Penelitian yang dilakukan oleh Vivi bertujuan untuk mengembangkan primer diagnostik LAMP dari gen gyrB berdasarkan Mtb di Indonesia. Hasil penelitian Vivi membuktikan tingginya Mtb di Indonesia dengan mayoritas galur Mtb berbeda di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa dibandingkan dengan di wilayah Indonesia Timur. Primer LAMP desain Indonesia juga

terbukti memiliki sensitivitas uji lebih tinggi dibandingkan dengan primer set komersial dan mampu mengenali seluruh genotipe Mtb yang ada. (Wanda)

Promosi Doktor Vivi Lisdawati

Heryanti Satyadi (52), seorang konsultan psikologi, berhasil meraih gelar doktor dalam Ilmu Psikologi dengan yudisium sangat memuaskan setelah mampu mempertahankan disertasinya di hadapan para penguji pada sidang terbuka yang berlangsung Senin (21/03) di Auditorium Fakultas Psikologi UI, Kampus Depok.

Disertasi yang diajukan berjudul “Irasionalitas Peran Jender, Depresi Maskulin, dan Alexithymia pada Suami sebagai Faktor Risiko Perilaku Kekerasan Terhadap Istri.” Bertindak sebagai promotor, Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, kopromotor, Dr. Rudolf Woodrow Matindas, dan Winarini Wilman Dahlan Ph.D. Sementara itu, tim penguji terdiri atas Prof. Dr. Hamdi Muluk, Prof. Dr. Suprapti Sumarmo Markam, Dr. Bagus Takwin, M.Hum., Prof. Saparlinah Sadli, dan Dr. Nani I.R. Nurrachman Sutoyo.

Penelitian ini dilakukan untuk memahami aspek-aspek psikologis suami pelaku kekerasan terhadap istri (KTI) melalui pendekatan psikologi kognitif. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan adanya hubungan antara aspek kognisi (irasionalitas peran gender) dan aspek emosi (depresi

maskulin dan alexithymia) pada suami dengan perilaku kekerasan suami terhadap istri. Kekerasan terhadap istri merupakan kekerasan yang unik karena dilakukan oleh suami yang seharusnya berperan sebagai pelindung pasangannya. Terdapat beberapa karakteristik KTI, yaitu sebuah perilaku kejam terhadap istri dalam berbagai bentuk penganiayan fisik, seksual, dan psikologis dengan tujuan untuk mendapatkan kendali atau kekuasaan atas istri.

Irasional peran gender maskulin adalah cara berpikir yang kaku dan absolut mengenai laki-laki yang ideal seperti yang diinginkan di dalam masyarakat. Depresi maskulin adalah gangguan mood yang terjadi akibat perasaan kehilangan kendali terhadap kehidupan dan pasangannya. Sementara, alexithymia merupakan gangguan emosi yang terlihat pada sekumpulan perilaku yang menunjukkan kesulitan mengungkapkan emosi dalam bentuk kata-kata.

Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, Heryanti mendapatkan hasil bahwa irasional peran gender, deperesi maskulin dan alexithymia masing-masing terbukti mempunyai hubungan secara langsung maupun tidak langsung pada KTI, artinya

ketiga variabel tersebut baik dimediasi ataupun tanpa dimediasi oleh variabel lainnya dapat menjadi faktor resiko yang memunculkan kecenderungan berperilaku KTI. Irasionalitas peran gender adalah faktor resiko yang paling berperan terhadap terjadinya perilaku KTI. (SLS)

Promosi Doktor Heryanti Satyadi

Dody Johanjaya, anggota Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI), Senin (07/03) bertemu dengan Rektor UI, Prof. Dr. Der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri, menyerahkan foto dirinya yang mengibarkan makara UI di Puncak Gunung Aconcagua, Argentina yang telah berhasil ditaklukan pada tanggal 17 Februari 2011 pukul 15.00 waktu setempat.

Pada pertemuan dengan Rektor UI, Dody ditemani oleh Rendy (Ketua Mapala UI), Makky Ananda (anggota Mapala UI), serta Arie S. Soesilo (Direktur Hubungan Alumni) membicarakan pendakian puncak Gunung Denali (6000-an meter), Amerika Utara yang akan dilakukan pada bulan Mei mendatang.

Dody berangkat ke Aconcagua pada tanggal 27 Januari dan pulang pada tanggal 20 Februari 2011. Selama hampir sebulan di Argentina, dua puluh hari dihabiskan di gunung. Dari Buenos Aires, Dody terbang ke kota Mendoza, dilanjutkan perjalanan darat ke kota Panitentes. Dari sana ia mulai mendaki ke Base Camp Plaza Argentina selama 5 hari lalu menuju ke Camp 1, 2 dan 3 selama 12 hari. Dari Camp 3 menuju puncak gunung (6900-an meter) ditempuh dalam waktu 9 jam di tengah cuaca hujan salju dan angin kencang. Kurang lebih hanya setengah jam berada di puncak gunung, kemudian turun kembali.

Keberhasilan Dody mencapai puncak Gunung Aconcagua ini “menebus” kegagalan pandakian yang dilakukan anggota Mapala UI, Norman Edwin dan Didiek Syamsu, pada tahun 1992 yang meninggal dalam perjalanan mencapai puncak Gunung Aconcagua. Pengalaman menarik selama mendaki, ketika akan memotret, kamera macet tidak berfungsi. Selama setengah jam terpaksa menunggu pendaki lain sampai di puncak dan meminta tolong untuk diabadikan. Selanjutnya, ia menjadi tamu kehormatan Duta Besar RI di Argentina, Kartini Syahrir, yang juga Alumni UI, bahkan di kantor kedutaan dilakukan syukuran bersama dengan seluruh staf kedutaan.

Dody adalah mahasiswa Arkeologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI angkatan 1987. Setelah lulus, ia bekerja di Televisi Indosiar selama tujuh tahun dan Trans TV selama delapan tahun. Hubungan baik dengan berbagai pihak selama ia bekerja dimanfaatkan untuk mencari dana kepentingan pendakiannya. Sebelumnya, Dody juga sudah menaklukan Gunung Cartenzs di Indonesia, Kilimanjaro di Tanzania Afrika, dan Elbrus di Rusia. Dengan demikian, Dody sudah menaklukan empat Gunung Seven Summit yang menjadi incaran dan cita-cita para pendaki gunung seluruh dunia. Tiga gunung yang belum didaki, yaitu Denali di USA, Vinson Massif di Antartika (Kutub Selatan), dan Everest di Himalaya Nepal.(mrr)

Dody Berhasil Taklukan Gunung Aconcagua