workshop -...

127

Upload: others

Post on 28-Nov-2019

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat
Page 2: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II

Page 3: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II - 3

Modul

MODUL PENATAAN DAN

PEMERATAAN GURU

WORKSHOP

ANALISIS DATA

DAN

PENYUSUNAN

ISU-ISU STRATEGIS

Page 4: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

4 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II

Page 5: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II - 5

Modul Penataan dan Pemerataan Guru ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika

melalui United States Agency for International Development (USAID). Isi dari materi workshop ini

merupakan tanggung jawab konsorsium Program USAID Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities

for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students (PRIORITAS) dan tidak mencerminkan

pandangan USAID atau pemerintah Amerika Serikat.

Page 6: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

6 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II

Page 7: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

i

Program Penataan dan Pemerataan Guru

DDaaffttaarr IIssii

Halaman

Pengantar V

Unit 1 Tujuan dan Fokus Workshop Analisis 3

Unit 2 Kerangka Analisis Distribusi Guru 13

Unit 3 Pengenalan Software dan Penyiapan Data 41

Unit 4 Analisa Data 55

Unit 5 Identifikasi Isu Strategis dalam Penataan dan Pemerataan

Guru

71

Unit 6 Rencana Tindak Lanjut 99

Page 8: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

ii

Pengantar Program Penataan dan Pemerataan Guru

Page 9: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

iii

Program Penataan dan Pemerataan Guru

Pengantar Workshop Analisis Data dan

Penyusunan Isu-isu Strategis

Workshop 1 dimaksudkan untuk melakukan analisis data dan menemukan isu-isu strategis

dalam penataan guru. Kegiatan ini memerlukan data DAPODIK terkini dari kabupaten/kota

yang bersangkutan. Oleh sebab itu sangat penting untuk memastikan bahwa kabupaten/kota

telah menyiapkan data DAPODIK terkini sebelum workshop 1 dilaksanakan.

Workshop Analisis Data dan Penyusunan Isu-Isu Strategis dilaksanakan selama 3 hari.

Pelaksanaan workshop bisa dilaksanakan secara cluster antar kabupaten/kota dalam satu

provinsi.

Pihak-pihak yang perlu dihadirkan dalam pertemuan ini adalah tim data dari Dinas Pendidikan

dan tim data dari BKD. Setiap kabupaten/kota mengirimkan 5 orang.

Sebelum workshop dilaksanakan, tim harus mempersiapkan data DAPODIK terkini dari

masing-masing kabupaten/kota yang akan ikut serta dalam workshop.

Page 10: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

iv

Pengantar Program Penataan dan Pemerataan Guru

Jadwal Workshop 1

Analisis Data Penataan dan Pemerataan Guru

Waktu Kegiatan PIC

Hari pertama

08.00-08.30 Pembukaan Kepala Dinas

Pendidikan atau

yang mewakili

08.30-09.30 Unit 1: Tujuan dan fokus Workshop 1 Analisis Data Penataan dan Pemerataan Guru

Fasilitator

09.30-10.30 Unit 2: Kerangka Analisis Penataan dan Pemerataan

Guru

Fasilitator

10.30-10.45 Rehat

10.45-11.15 Lanjutan Unit 2: Kerangka Analisis Penataan dan

Pemerataan Guru

Fasilitator

11.15-12.00 Unit 3: Penyiapan Data dan Pengenalan Software

12.00-13.00 ISOMA

13.00-15.00 Lanjutan Unit 3: Penyiapan Data dan Pengenalan

Software

Fasilitator

15.00-15.15 Rehat

15.15-16.30 Lanjutan Unit 3: Penyiapan Data dan Pengenalan

Software

Fasilitator

Hari kedua

08.00-10.00 Unit 4: Analisis Data untuk Penataan dan

Pemerataan Guru

Fasilitator

10.00-10.15 Rehat

10.15-12.00 Latihan Analisis Penataan dan Pemerataan Guru Fasilitator

12.00-13.00 ISOMA

13.00-14.30 Latihan Analisis Penataan dan Pemerataan Guru Fasilitator

14.30-14.45 Rehat

14.45-16.30 Kunjung karya hasil analisis distribusi guru Fasilitator

Hari ketiga

08.00-09.30 Unit 5: Identifikasi Isu Strategis Dalam Penataan dan Pemerataan Guru

Fasilitator

09.30-09.45 Rehat

09.45-10.45 Latihan merumuskan isu strategis Fasilitator

10.45-11.45 Unit 6: RTL Fasilitator

11.45-12.00 Penutupan Pejabat yang

bertugas

Page 11: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

v

Program Penataan dan Pemerataan Guru

Page 12: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

PENYAMAAN PERSEPSI

1

UNIT 1: Mengenal USAID PRIORITAS dan Tujuan Penataan dan Pemerataan Guru

UNIT 1

TUJUAN & FOKUS

WORKSHOP ANALISIS

DATA

Page 13: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

2

UNIT 1: Tujuan dan Fokus Workshop I

Page 14: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

3 UNIT 1: Tujuan dan Fokus Workshop I

UNIT 1

TUJUAN & FOKUS WORKSHOP ANALISIS

DATA - Waktu: 60 menit

Pengantar

Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat senior,

biasanya Kepala Dinas atau perwakilan.

Setelah pembukaan, sesi yang dijelaskan di sini adalah (1) untuk mengingatkan

peserta tujuan dari program Penataan Dan Pemerataan Guru (beberapa materi

diulang dari Lokakarya Sosialisasi dalam rangka memperkuat pembelajaran), dan (2)

untuk memperkenalkan dan mendiskusikan tujuan Workshop Analisis Data.

Tujuan

Tujuan Unit 1 adalah agar peserta memahami tujuan dan manfaat Workshop Analisis

Data dalam program Penataan dan Pemerataan Guru.

Pertanyaan Kunci

1. Apakah tujuan dan manfaat Penataan dan Pemerataan Guru?

2. Apakah tujuan Workshop Analisis Data dalam Penataan dan Pemerataan Guru?

Petunjuk Umum

Sesi dimulai dengan pengenalan tentang program Penataan dan Pemerataan Guru

dan tujuan untuk Workshop 1. Selanjutnya ada sesi tanya-jawab dengan tujuan

bahwa peserta lebih memahami materi yang dipaparkan.

Page 15: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

4

UNIT 1: Tujuan dan Fokus Workshop I

Sumber dan Bahan

Presentasi dalam PowerPoint

LCD dan laptop/komputer

Kertas plano, spidol, dan flipchart

Waktu

Waktu yang digunakan dalam Unit 1 ini adalah 60 menit.

Ringkasan Sesi

Introduction

15 menit

Pemaparan

Fasilitator

menyampaikan

materi tujuan

program

Penataan dan

Pemerataan

Guru dan

kondisi/profil

guru Indonesia

saat ini.

Connection

20 menit

Penjelasan

Diskusi

kelompok:

Bagaimana

kondisi guru

Indonesia saat

ini. Bagaimana

memperbaikin

ya?

Application

10 menit

Identifikasi

Pemaparan

Fasilitator

menyampaikan

materi

mengenai

prinsip, tujuan

dan proses

program PPG

Reflection

10 menit

Refleksi

Tanja Jawab

(lanjut)

Diskusi sejauh

mana peserta

mengadopsi

praktik-praktik

yang baik (yang

disampaikan

dalam

Introduction)

Extension

5 menit

Pemaparan

Fasilitator

menyampaikan

materi

mengenai

tujuan

Workshop 1

Page 16: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

5 UNIT 1: Tujuan dan Fokus Workshop I

Rincian Langkah-langkah Kegiatan

Introduction (15 menit)

Fasilitator menyajikan materi, fokus pada (1) pengenalan dan gambaran program

Penataan dan Pemerataan Guru, dan (2) kondisi dan profil penataan guru Indonesia

saat ini.

Presentasi menyoroti hal-hal berikut: (1) rasio guru-siswa di Indonesia relatif rendah

dibandingkan negara-negara lain, (2) makin lama makin lebih rendah, (3) menurut

hasil proses sertifikasi sampai saat ini, guru menjadi lebih berkualifikasi dan lebih

berkesejahteraan, tetapi belum lebih bermutu (berdasarkan penelitian Kemendikbud

dan World Bank1), (4) terlalu banyak guru (sesuai SPM), (5) banyak guru yang mis-

match, dan (6) penataan guru tidak merata. Ada banyak sekolah/madrasah terlalu

banyak guru (menurut SPM) dan ada banyak sekolah/madrasah yang lainnya yang

jumlah gurunya belum cukup.

Connection (20 menit)

Peserta berdiskusi dalam kelompok kecil seperangkat pertanyaan kunci yang timbul

dari presentasi.

1. Bagaimana kondisi dan profil guru Indonesia saat ini?

2. Apakah perlu diperbaiki?

3. Bagaimana cara memperbaikinya?

4. Apakah ada data yang diperlukan untuk analisis penataan dan pemerataan guru?

Application (10 menit)

Fasilitator memaparkan materi mengenai prinsip, tujuan dan proses program

penataan dan pemerataan guru.

1 The World Bank 2013. Spending more or spending better: Improving education financing in

Indonesia.

I

C

A

Page 17: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

6

UNIT 1: Tujuan dan Fokus Workshop I

Reflection (10 menit)

Sesi tanya-jawab, yang mengikuti presentasi perkenalan, harus fokus pada (1)

memastikan bahwa peserta memahami poin-poin penting, dan (2) membantu peserta

untuk membuat koneksi dengan kabupaten mereka sendiri dan praktik distribusi

guru yang sedang digunakan.

1. Apakah data yang telah mereka kumpulkan selama ini sudah dimanfaatkan?

2. Data yang telah diperoleh dimanfaatkan untuk menunjukkan apa?

Yang penting adalah bahwa para peserta memahami pentingnya penataan dan

pemerataan guru yang telah tercermin pada kondisi saat ini di daerah mereka

sendiri.

Extention (5 menit)

Fasilitator menyajikan gambaran dari tujuan dan proses untuk Workshop Analisis

Data.

R

E

Page 18: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

7 UNIT 1: Tujuan dan Fokus Workshop I

PRESENTASI UNIT 1

Page 19: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

8

UNIT 1: Tujuan dan Fokus Workshop I

Page 20: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

9 UNIT 1: Tujuan dan Fokus Workshop I

Page 21: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

10

UNIT 1: Tujuan dan Fokus Workshop I

Page 22: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

11

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

UNIT 2

KERANGKA ANALISIS

DISTRIBUSI GURU

Page 23: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

12

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

Page 24: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

13

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

UNIT 2

KERANGKA ANALISIS DISTRIBUSI GURU - Waktu: 90 menit

Pengantar

Isu tentang ketidakseimbangan ketersediaan guru di sekolah, baik sebagai guru kelas,

maupun guru mata pelajaran terus berlarut, tanpa ada pemecahan yang konkrit mulai

pada jenjang satuan pendidikan, kabupaten/kota, propinsi, hingga nasional. Dampak

dari ketidakseimbangan distribusi guru ini menjadi salah satu hambatan dalam

pengembangan keprofesian guru yang berkelanjutan.

Salah satu sebab dari ketidakseimbangan penyebaran guru adalah sistem informasi

guru belum dibangun secara terpadu. Sumber data yang memadai melalui NUPTK

belum dimanfaatkan secara maksimal. Demikian juga dengan data pokok pendidikan

(DAPODIK), di sisi lain, belum dianalisis secara rinci berdasarkan kebutuhan

informasi untuk kebijakan, baik dalam peningkatan mutu layanan pendidikan secara

umum, maupun untuk kebijakan penataan dan pemerataan guru.

Peraturan Bersama 5 Menteri, yaitu Mendikbuk, Mendagri, MenPAN dan RM, Menag,

dan MenKeu tahun 2011 tentang Penataan dan Pemerataan Guru PNS merupakan

langkah awal untuk menata dan memeratakan guru antar sekolah, kabupaten/kota,

dan antar provinsi.

Untuk menindaklanjuti Perber 5 menteri tersebut, Kemdikbud telah membuat

Petunjuk Teknis (Juknis) untuk plaksanaan penataan tersebut. Namun demikian,

Juknis tersebut belum cukup dapat dijadikan panduan oleh staf Dinas Pendidikan

kabupaten/kota. Untuk membantu Dinas Pendidikan kabupaten/kota dan provinsi

mengimplementasikan Perber tersebut, USAID Prioritas mengembangkan Modul

Pelatihan Penataan dan Pemerataan Guru.

Unit 2 Workshop Analisis Data ini memberikan gambaran mengenai kerangka

analisis distibusi guru.

Page 25: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

14

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

Tujuan

Tujuan umum Unit 2 adalah memahami kerangka analisis tentang ketersediaan

(supplay side) dan kebutuhan guru berdasarkan satuan pendidikan dan mata pelajaran

(demand side), serta mampu memetakan distribusi guru secara komprehensif. Tujuan

khusus yang diharapkan dikuasai peserta adalah sebagai berikut.

1. Memahami istilah-istilah dalam pendataan dan analisis data distribusi guru

2. Mengidentifikasi analisis distribusi guru (ketersediaan dan kebutuhan guru) yang

telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan/BKD kabupaten/kota.

3. Mengidentifikasi analisis distribusi guru yang diperlukan untuk melakukan

penataan dan pemerataan guru.

4. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kapasitas dalam analisis distribusi guru

untuk menata dan meratakan distribusi guru

5. Mengidentifikasi langkah-langkah analisis distribusi guru sesuai dengan kebutuhan

penataan dan pemerataan guru

Pertanyaan Kunci

1. Sejauh mana stakeholder pendidikan memahami istilah-istilah dalam pemetaan

guru

2. Analisis ketersediaan dan kebutuhan guru apa saja yang telah dilakukan oleh

Dinas Pendidikan dan atau BKD kabupaten/kota ?

3. Analisis ketersediaan dan kebutuhan guru apa saja yang diperlukan, tetapi belum

dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan atau BKD kabupaten/kota ?

4. Analisis apa yang diperlukan, tetapi belum dikuasai oleh staf pendataan untuk

pemetaan distribusi guru (kesenjangan)?

5. Langkah-langkah analisis data apa saja yang dapat diimplementasikan oleh staf

pendataan di kabupaten/kota untuk penataan dan pemertaan guru ?

Petunjuk Umum

Pendekatan yang digunakan dalam workshop ini adalah pendekatan andragogi, di

mana peserta telah memiliki pengetahuan awal yang cukup tentang topik yang akan

Page 26: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

15

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

dibahas. Untuk itu, peserta dianggap sebagai shareholder dan diharapkan dapat

memberikan kontribusi sesuai dengan pengalaman masing-masing.

Sesi dimulai dengan pengenalan tentang istilah-istilah yang dipakai dalam pemetaan

dan analisis data distribusi guru. Kegiatan ini dilakukan melalui tanya jawab. Peserta

lain kemungkinan sudah banyak mengenal istilah-istilah yang sering digunakan dalam

penataan dan analisis kebutuhan guru, namun kemungkinan masih banyak peserta

lain yang belum mengenal istilah-istilah tersebut.

Sesi pertama menanyakan kepada peserta: analisis apa saja yang sudah dilakukan

berkaitan dengan ketersediaan dan kebutuhan guru, apakah analisis yang dilakukan

selama ini membantu untuk pengambilan kebijakan?

Sesi kedua, fasilitator menanyakan kepada peserta: analisis apa yang dibutuhkan

untuk menganalisis kekurangan guru

Sesi ketiga, fasilitator menanyakan kepada peserta: analisis apa yang dibutuhkan

untuk menganalisis kelebihan guru.

Pada akhir sesi, fasilitator melakukan refkeksi tentang kerangka analisis dan langkah-

langkah analisis yang dapat diterapkan di masing-masing bidang, sesuai dengan

kebutuhan masing-masing.

Sumber dan Bahan

Presentasi dalam PowerPoint

Handout 2.1 Kerangka Analisis Distribusi Guru

Lembar Kerja 2.1, 2.2, dan 2.3

LCD dan laptop/komputer

Kertas plano, spidol, dan flipchart

Bahan bacaan: Kerangka Analisis Distribusi Guru.

Waktu

Waktu yang digunakan dalam Unit 2 ini adalah 90 menit.

Page 27: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

16

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

Ringkasan Sesi

Rincian Langkah-langkah Kegiatan

Introduction (10 menit)

Fasilitator menayangkan judul sesi dan membuka dengan salam. Fasilitator memulai

kegiatan dengan menyatakan bahwa pada sesi ini, peserta akan belajar memahami

Kerangka analisis dan langkah-langkah analisis kebutuhan guru

Fasilitator juga menayangkan latar belakang/pentingnya mempelajari kerangka analisis

dan analisis kebutuhan guru. Kompetensi yang harus dikuasai peserta setelah

mempelajari Unit 1 mampu menjawab pertanyaan kunci. Penayangan disertai dengan

penjelasan singkat.

Connection (15 menit)

Reading Session: Artikel tentang Distribusi Guru

Pada langkah ini, para peserta mendapatkan kesempatan membaca artikel tentang

Kerangka Analisis Distribusi Guru (Handout 2.1). Fasilitator mempersilakan peserta

untuk membaca artikel itu dalam 15 menit.

I

C

Introduction

5 menit

Fasilitator

menyampaikan

judul, latar

belakang, dan

pertanyaan

kunci Unit I

Connection

15 Menit

Reading sesion

Kerangka

Analisis

Distribusi

Guru,

penjelasan,

dilanjutkan

dengan tanya

jawab

Application

60 menit

Diskusi Kelompok

dibagi dalam 3 sesi,

masing-masing 20

menit. Sesi 1 diskusi

tentang struktur analisis

Sesi 2: Alur analisis

kekurangan guru, dan

sesi 3: alur analisis

kelebihan guru

Reflection 5 menit

Merefleksi

pencapaian

tujuan

Extension 5 menit

Menindak-

lanjuti unit 2

ini dengan

menelaah

analisis

kebutuhan

guru tingkat

sekolah,

kecamatan

dan kabupaten

Page 28: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

17

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

Fasilitator mengantar materi tentang analisis kecukupan (supplay side) dan kebutuhan

(demand side) guru pada tingkat satuan pendidikan, kecamatan, dan kabupaten/kota.

Paparan bersifat stimulus untuk memotivasi peserta berpikir tentang kebutuhan

analisis data tentang guru.

Sisa waktu yang ada digunakan untuk tanya jawab tentang makna setiap rumus,

peristilahan atau kata-kata yang dianggap sulit oleh peserta.

Application (60 menit)

Aplikasi dibagi dalam 3 sesi, masing-masing sesi selama 20 menit, dengan pembagian

topik sebagai berikut:

Sesi 1: Mendiskusikan tentang struktur analisis guru, mulai dari analisis tingkat

individu guru, sekolah, kecamatan, dan kebupaten/kota. Pada sesi ini peserta

diajak berdikusi tentang berbagai tingkat analisis distribusi guru menurut

jenjang analisis.

Sesi 2: Pada sesi ini, analisis fokus pada sekolah dengan kekurangan guru. Analisis

kekurangan guru dimulai dari indentifikasi sekolah yang mengalami

kekurangan guru, analisis tentang besar siswa di sekolah, dilanjutkan dengan

analisis jarak antar sekolah, dan analisis kepadatan penduduk di wilayah di

mana sekolah berada.

Sesi 3: Pada sesi ini, analisis fokus pada sekolah yang mengalami kelebihan guru.

Peserta diajak berdiskusi, apakah pada sekolah yang mengalami kelebihan

guru, secara otomatis harus dipindahkan ke sekolah lain. Peserta diajak untuk

menelaah langkah-langkah analisis kelebihan guru sebagai berikut: Setelah

mengidentifikasi sekolah yang kelebihan guru, analisis dilanjutkan dengan

apakah jumlah siswa di sekolah tersebut telah sesuai dengan SPM, juga diajak

apakah di kabupaten/kota tersebut target APK/APM sudah terpenuhi.

A

Page 29: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

18

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

Analisis kecukupan dan kebutuhan guru menurut jenjang unit analisis dapat

disajikan dalam diagram berikut:

Diagram 1: Unit Analisis Kecukupan dan Kebutuhan Guru

Diagram 2: Kerangka Analisis Kecukupan dan Kebutuhan Guru

o Jumlah sekolah di

kecamatan

o APK/APM Kec

o Proyeksi penduduk

AUS 5 tahun ke

depan

o Kepadatan

penduduk

Sekolah

o Guru Mata pelajaran/ kelas

o Jumlah jam mengajar

o Jenis Kelamin

o Usia

o Kualifikasi Pendidikan

o Sertifikasi

o Sertifikat Pendidikan

o Status Kepegawaian

o Alamat tempat tinggal

Kecamatan

Kab/Kota

Individu

Guru o Jenjang Sekolah

o Jumlah rombel

o Jumlah siswa per rombel

o Jumlah guru mapel/kelas

o Jumlah mata pelajaran

o Lokasi sekolah

o Pencapaian SPM di tingkat

sekolah terkait PTK

o APK/APM saat ini

o Sasaran APK/APM 5

tahun ke depan

(Renstra)

o Pencapaian SPM/SNP

Ketersediaan

guru

Kebutuhan

guru

Analisis

Kebutuhan

Kekurangan guru Kelebihan guru

Rasio siswa thd

rombel > 32

Jumlah Penduduk Usia

Sekolah meningkat

Jarak dengan

sekolah lain > 6 km

Rasio siswa thd

rombel < 32

Jarak dengan

sekolah lain < 3 km

Jumlah Penduduk Usia

Sekolah menurun

Page 30: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

19

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

Sesi 1: Kerangka Analisis Distribusi Guru (20 menit)

Fasilitator menanyakan:

Hasil diskusi dituliskan pada lembar kerja atau ditulis di komputer. Hasil diskusi ini

akan dipresentasikan.

Selama proses diskusi fasilitator diminta untuk mendampingi kelompok-kelompok

yang bekerja. Hal ini penting agar hasil kerja kelompok berjalan dalam arah yang

benar.

Setelah peserta menyampaikan gagasannya, fasilitator memberikan penguatan sebagai

berikut.

Sesi 2: Kerja kelompok Analisis Distribusi Guru: Fokus pada sekolah

kekurangan guru (25 menit)

Fasilitator memberikan pengantar tentang analisis kekurangan guru dengan

menggunakan pendekatan analisis yang mampu memberikan bahan alternatif-

Apakah Dinas Pendidikan memiliki Tupoksi tentang Penataan Guru? Jika ya,

apakah setingkat bidang (eselon 3) atau ada di bawahnya (dalam bentuk seksi

atau bagian)? Sebutkan fungsi unit itu dalam pendataan distribusi dan penataan

pemerataan guru! Serta apa yang sudah dilakukan berkaitan dengan pendataan

distribusi guru

Analisis apa yang telah dilakukan berkaitan dengan Distribusi

Guru ?

Apakah hasil yang ada sudah sesuai dengan kebutuhan untuk

implementasi Perber 5 Menteri tersebut?

Apakah analisis pemetaan guru selama ini dapat mendeteksi kelebihan

guru di suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya?

Apakah analisis yang dilakukan selama ini dapat mendeteksi kelebihan

guru justru di sekolah dengan jumlah siswa kecil atau sebaliknya

kekurangan guru pada sekolah dengan jumlah siswa yang besar?

Apakah analisis yang telah dilakukan mencakup kebutuhan guru sampai

dengan kebutuhan untuk lima tahun ke depan (akibat dari: pertumbuhan

penduduk, peningkatan APK/APM, pemenuhan standar SPM/SNP, dan

penambahan rombel) pada masing-masing jenjang pendidikan

Page 31: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

20

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

alternatif kebijakan yang lebih spesifik. Langkah selanjutnya fasilitator memancing

dengan beberapa pertanyaan untuk kebutuhan analisis distribusi guru.

Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan kunci tersebut, perserta diharapkan melakukan

diskusi dengan kelompoknya masing-masing, dengan topik analisis kekurangan guru

yang terjadi di beberapa sekolah. Handout untuk diskusi disiapkan pada Lembar

Kerja 2.1.

Selama kelompok-kelompok ini berdiskusi, fasilitator berkeliling membantu

kelompok agar berhasil merumuskan tugas tersebut.

Sesi 3: Kerja kelompok Analisis Distribusi Guru: Fokus pada Sekolah

Kelebihan Guru (25 menit)

Fasilitator memberikan pengantar tentang analisis kelebihan guru dengan

menggunakan pendekatan analisis yang mampu memberikan alternatif kebijakan yang

lebih spesifik. Langkah selanjutnya fasilitator memancing dengan beberapa pertanyaan

untuk analisis distribusi guru khusus bagi sekolah yang kelebihan guru.

a. Apakah sekolah yang mengalami kekurangan guru, secara otomatis harus

melakukan pengadaan guru GTT atau mengusulkan penambahan kuota pada

dinas pendidikan untuk pengangkatan PNS baru

b. Analisis bagimana yang dibutuhkan untuk mendapatkan alternatif kebijakan yang

tepat, selain pengadaan guru baru?

c. Faktor-faktor (variabel) apa yang perlu dipertimbangan dalam analisis

kekurangan guru?

d. Analisis bagimana yang dibutuhkan agar menghasilkan alternatif-alternatif

kebijakan yang tepat, sesusi dengan kebutuhan nyata di lapangan?

a. Apakah sekolah yang mengalami kelebihan guru, secara otomatis harus

melakukan pendistribusian guru ke sekolah lain dalam satu kecamatan, antar

kecamatan, bahkan antar kabupaten/kota?

b. Analisis bagimana yang dibutuhkan untuk mendapatkan alternatif kebijakan

yang tepat, selain pemindahan guru?

c. Faktor-faktor (variabel) apa yang perlu dipertimbangan dalam analisis

kelebihan guru?

d. Analisis bagaimana yang dibutuhkan agar menghasilkan alternatif-alternatif

kebijakan yang tepat untuk mengatasi kelebihan guru?

Page 32: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

21

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan kunci tersebut, peserta diharapkan melakukan

diskusi dengan kelompoknya masing-masing, dengan topik analisis kekurangan guru

yang terjadi di beberapa sekolah (Lembar Kerja 2.2)

Presentasi dan tanya jawab (5 menit)

Pada langkah ini fasilitator menugaskan salah satu kelompok (boleh dipilih acak atau

dipilih dari hasil kerja kelompok yang dianggap terbaik) untuk dipresentasikan.

Presentasi selama 5 menit dilanjutkan dengan 10 menit tanya jawab. Pada proses

tanya jawab ini fasilitator diminta untuk membantu agar proses diskusi terarah sesuai

dengan topiknya.

Reflection (5 menit)

(1) Tanyakan kepada peserta apakah kegiatan yang dilakukan sudah dapat mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

(2) Berikan kesempatan kepada peserta untuk menuliskan hasil diskusi.

Extention (5 menit)

(1) Semua peserta menindaklanjuti Unit 2 ini dengan menelaah analisis apa yang telah

dilakukan dan analisis baru apa yang perlu dilakukan.

(2) Daerah perlu mengembangkan kreativitas untuk menganalisis kecukupan dan

kebutuhan guru.

Pesan Utama

Pengembangan kapasitas ini akan lebih bermanfaat apabila peserta menindaklanjuti

dengan pelaksanaan kegiatan pemetaan ketersediaan dan kebutuhan di

kabupaten/kota. Pemetaan dilanjutkan dengan analisis data untuk mengetahui

kekurangan kelebihan guru di sekolah mana dan untuk mata pelajaran apa.

R

E

Page 33: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

22

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

Handout 2.1

MODUL KERANGKA ANALISIS DISTRIBUSI GURU

I. PENDAHULUAN

Sebagaimana diketahui bahwa ketersediaan guru di Indonesia saat ini tergolong

mewah dengan rasio siswa guru jenjang SD 16:1 dan jenjang SMP sebesar 14:1.

Jumlah guru yang dianggap mewah ini belum menjamin bahwa semua sekolah

memiliki guru yang cukup. Hasil analisis DBE di beberapa kabupaten/kota

menunjukkan bahwa banyak sekolah dengan jumlah siswa di bawah SPM, tetapi

jumlah gurunya lebih dari SPM. Di sisi lain beberapa sekolah mengalami kekurangan

guru.

Hasil analisis layanan pendidikan di Kota Cimahi tahun 2013 menunjukkan bahwa

pada jenjang SD kekurangan guru kelas, sementara guru bidang studi agama dan

olahraga kelebihan guru. Demikian juga di jenjang SMP terdapat sejumlah mata

pelajaran kelebihan guru, tetapi mata pelajaran lain kekeurangan guru.

Beberapa masalah dalam distribusi guru diantaranya adalah: 1) kurang berfungsinya

pengelolaan sumberdaya pendidik pada tingkat kabupaten/kota; 2) selama ini, pangkal

administrasi guru ada di sekolah, sehingga jika sekolah kekurangan 4 jam pelajaran,

maka sekolah menganggap kekurangan satu guru; 3) sekolah hanya melaporkan

tentang kekurangan guru, jika ada kelebihan guru, sekolah tidak melaporkan; dan 4)

tidak ada kebijakan disinsentif bagi sekolah yang kelebihan guru.

Lahirnya Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri,

Menteri Keuangan, dan Menteri Agama tahun 2011 tentang Penataan dan

Pemerataan Guru Pegawai Negeri Sipil merupakan respon yang tepat terhadap

penataan distribusi guru yang selama ini sulit dilakukan, terutama antar kabupaten

dalam provinsi dan distribusi guru antar kabupaten/kota antar provinsi.

Melalui peraturan lima menteri ini, memerintahkan kepada Kementerian,

Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota, serta satuan pendidikan untuk melakukan

analisis dan pemetaan guru yang ada di lingkup kebijakan masing-masing.

Dari laporan sementara, tampak bahwa analisis pemetaan yang digunakan oleh

satuan pendidikan dan kabupaten/kota belum mencerminkan analisis yang

komprehensif. Kabupaten/kota hanya melakukan analisis agregat dari satuan

pendidikan dan analisisnya hanya satu dimensi, sehingga yang tampak adalah berapa

sekolah yang kelebihan dan berapa sekolah yang kekurangan guru. Analisis yang

Page 34: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

23

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

sedikit lebih lengkap, seperti tabulasi silang antar dua atau lebih faktor belum

dilakukan, padahal melalui analisis ini informasi tentang peta guru akan lebih lengkap,

terutama untuk penataan distrubusi guru yang berkedilan.

Tujuan

Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan dapat:

Mengenal kerangka analisis distribusi guru secara mendalam

Menyusun rancangan analysis ketersediaan dan kebutuhan guru pada tingkat

satuan pendidikan, kecamatan dan kabupaten/kota

Menyusun peta distribusi guru menurut jenjang pendidikan dan mata pelajaran

pada masing-masing jenjang

Menyusun proyeksi ketersediaan dan kebutuhan guru lima tahun ke depan

II. KERANGKA ANALISIS KEBUTUHAN DAN KECUKUPAN GURU

1. Ketersediaan dan Kebutuhan Guru Saat ini

Langkah-langkah analisis kebutuhan guru SD/MI meliputi sebagai berikut:

a. Kebutuhan Guru Kelas

Data yang dibutuhkan

Rumus yang digunakan

Penyajian/Laporan Hasil Analisis

b. Kebutuhan Guru mata pelajaran Agama dan Penjaskes

Data yang dibutuhkan

Rumus yang digunakan

Penyajian/Laporan Hasil Analisis

2. Kebutuhan guru saat ini

Kekurangan/kelebihan guru pada tingkat satuan pendidikan, kecamatan (antar

satuan pendidikan dalam kecamatan), dan kabupaten/kota (antar kecamatan

dan kewilayahan), berdasarkan standar:

o Rasio rombel terhadap guru kelas

o Beban mengajar guru minimal 24 jam/ minggu bagi guru mata pelajaran

Peningkatan mutu layanan pendidikan

o Team teaching, kelas layanan khusus

o Guru inti (master teacher)

3. Ketersediaan Kebutuhan guru 5 tahun ke depan

Penambahan rombongan belajar, sebagai akibat dari:

Page 35: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

24

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

o Peningkatan pemenuhan angka partisipasi (APK/APM)

o Penyesuaian dengan Standar (SPM dsan SNP)

Pengurangan guru sebagai akibat dari:

o Guru memasuki masa pensiun

o Guru yang dipromosikan ke jabatan non guru (kepala sekolah dan

pengawas)

Tahap ini bertujuan memberikan gambaran tentang ketersediaan dan kebutuhan guru

saat ini di tingkat sekolah, kecamatan, dan kabupaten/kota. Oleh karena gambaran

tersebut akan menjadi dasar bagi langkah perencanaan penataan dan pemerataan

guru, termasuk penetapan kebijkan dan implemnetasi kebijakan yang terintegrasi

dengan perencanaan daerah.

Kerangka Analisis Distribusi Guru

Di mana kedudukan analisis distribusi guru dalam analisis layanan

pendidikan kabupaten/kota?

Pertanyaan ini penting diajukan, karena sesusungguhnya dinas pendidikan telah

punya analisis layanan pendidikan tingkat kabupaten/kota. Walaupun kedalaman

analisis antarkebupaten/kota sangat bervariasi.

Analisis distribusi guru merupakan bagaian dari analisis layanan pendidikan

kabupaten/kota. Untuk itu:

Kecenderungan/tren setiap indikator pada tiga tahun terakhir.

Perbandingan antar antara ketersediaan dan kebutuhan guru berdasarkan

indikator SNP, SPM, atau indikator lain yang relevan.

Perhatikan pada kelompok sasaran khusus, seperti sekolah dengan kekurangan

guru, sekolah dengan kelebihan guru, mata pelajaran yang kelebihan guru, dan

mata pelajaran yang kekurangan guru.

Keterkaitan antara satu kondisi (variabel) dengan kondisi lainnya. Ini dilakukan

dengan cara tabulasi silang antar dua variabel atau dengan cara membuat

diagram pencar (scatterplot).

Tingkat Analisis Distribusi Guru

Analisis distribusi guru dilakukan secara berjenjang menurut individu guru, sekolah,

kecamatan, dan kabupaten/kota. Walaupun untuk kepentingan penataan dan

pemetaan guru analisis berikutnya dapat dilanjutkan pada tingkat provinsi.

Individu guru

Sekolah

Kecamatan

Kabupaten/Kota

Page 36: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

25

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

Struktur/Alur Analisis

Alur analisis distribusi guru difokuskan pada dua kondisi nyata di lapangan, yaitu

sekolah dengan kekurangan guru dan sekolah dengan kelebihan guru. Kedua kondisi

tersebut menjadi fokus anlisis yang akan digunakan sebagai dasar dalam penetaan dan

pemetaan guru.

Alur Analisis sekolah kekurangan Guru

Kekurangan guru selama ini telah menjadi masalah yang menjadi perhatian sekolah

dan dinas pendidikan kabupaten/kota. Pemecahan yang digunakan selalu dengan

menggunakan langsung, yaitu mengangkat guru baru, baik guru tidak tetap atau

melalui pengusulan penambahan kuota PNS baru.

Apakah penanganan kekurangan guru harus selalu dengan penambahan

guru baru?

Analisis berikut memberikan alternatif pilihan dalam pemenuhan kekurangan guru di

sekolah. Sebagai gambaran, dari sekolah yang kekurangan guru, perlu menambahkan

analisis terhadap sebagai berikut:

Rasio siswa terhadap rombel, apakah sekolah tersebut sekolah tergolong sekolah

dengan julah siswa kecil atau sekolah besar

Sekolah

o Guru Mata pelajaran/

kelas

o Jumlah jam mengajar

o Jenis Kelamin

o Kualifikasi Pendidikan

o Sertifikat Pendidikan

o Usia

o Status Kepegawaian

Kecamat

an Kab/Kota

Individu

Guru

o Jenjang Sekolah

o Jumlah rombel

o Jumlah siswa per

rombel

o Jumlah guru

mapel/kelas

o Jumlah mata pelajaran

o Lokasi sekolah

o Pencapaian SPM di

tingkat sekolah

o Jumlah sekolah

o APK/APM Kec

o Proyeksi penduduk

AUS 5 tahun ke

depan

o Kepadatan

penduduk

o APK/APM saat ini

o Sasaran APK/APM 5

tahun ke depan

(Renstra)

o Pencapaian SPM/SNP

Page 37: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

26

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

Jika sekolah tersebut tergolong sekolah kecil, apakah langkah berikutnya adalah

apakah jarak dengan sekolah lainnya berdekatan (terngkau dengan jalan kali tidak

lebih dari 3 km) atau lebih dari 3 km.

Selain itu, perlu dilihat apakah daerah tersebut memiliki tingkat pertumbuhan

penduduk cenderung meningkat atau cenderung menurun (banyak penduduk

migrasi).

Atau analisis lainnya yang dipandang perlu di masing-masing kabupaten/kota,

termasuk pemekaran daerah atau pemukiman baru

Alur analisis tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

JENJANG SD/MI

Catatan: sekolah dengan jumlah siswa kurang dari 96 orang menunjukkan bahwa

sekolah tersebut berkategori sekolah kecil (SPM jenjang SD)

Ketersediaan

guru

Kebutuhan

guru

Analisis

Kebutuhan

Kekurangan guru Kelebihan guru

Jumlah siswa

disekolah >96

Jumlah Penduduk Usia

Sekolah meningkat

Jarak dengan

sekolah lain > 3

km

Jumlah siswa di

sekolah < 96

Jarak dengan

sekolah lain < 3

km

Jumlah Penduduk Usia

Sekolah menurun

Page 38: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

27

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

JENJANG SMP/MTS

Contoh alur analisis di atas hanya salah satu dari sekian banyak kemungkinan yang

bisa terjadi dalam melakukan analisis kecukupan guru. Misalkan, jika kita ingin

menganalisis kelebihan guru, baik guru kelas maupun guru mata pelajaran. Maka alur

yang digunakan hampir sama, hanya untuk pendalaman analisis yang berbeda.

Alur Analisis sekolah kelebihan Guru

Mengapa kelebihan guru menjadi masalah dalam distribusi guru saat ini?

Banyak beranggapan bahwa kelebihan guru dapat meningkatkan mutu pelajaran,

karena siswa yang dikelola lebih sedikit, sehingga pengelolaan menjadi lebih efektif.

Dari berbagai data menunjukkan bahwa banyak sekolah dengan rasio siswa-guru

yang sangat kecil, bahkan kurang dari setengah standar SPM, ternyata sekolah itu

mutunya releatif rendah dibandingkan dengan sekolah dengan rasio siswa-guru lebih

besar.

Apakah kelebihan guru harus selalu dipindahkan ke sekolah lain yang

mengalami kekurangan guru?

Jawabannya bisa ya bisa tidak, mengapa?

Ketersediaan

guru

Kebutuhan

guru

Analisis

Kebutuhan

Kekurangan guru Kelebihan guru

Jumlah siswa

disekolah >108

Jumlah Penduduk Usia

Sekolah meningkat

Jarak dengan

sekolah lain > 6

km

Jumlah siswa di

sekolah < 108

Jarak dengan

sekolah lain < 6

km

Jumlah Penduduk Usia

Sekolah menurun

Page 39: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

28

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

Dalam jangka pendek, kelebihan guru sebagian harus didistribusikan ke sekolah lain

yang mengalami kekurangan guru, tetapi dalam jangka penjang kelebihan guru tidak

selalu harus didistribusikan ke sekolah lain, baik dalam kecamatan, antar kecamatan,

dan antar kabupaten/kota.

Analisis berikut memberikan alternative-alternatif pilihan dalam penanganan

kelebihan guru di sekolah. Sebagai gambaran, dari sekolah yang kelebihan guru,

perlu menambahkan analisis sebagai berikut:

Rasiso siswa terhadap rombel, apakah sekolah tersebut sekolah tergolong

sekolah dengan jumlah siswa kecil atau sekolah besar

Jika sekolah tersebut tergolong sekolah besar, langkah berikutnya adalah apakah

sekolah tersebut telah memenuhi SPM?

Selain itu, perlu dilihat apakah daerah tersebut telah memenuhi target pencapaian

APK/APM sesuai dengan target Renstra dinas pendidikan kabupaten/kota.

JENJANG SD/MI

Ketersediaan

guru

Kebutuhan

guru

Analisis

Kebutuhan

Kekurangan guru Kelebihan guru

Rasio siswa thd

guru/sekolah < 96

APK/APM telah memenuhi

target Resntra

SPM rasio siswa

rombel telah terpenuhi

Rasio siswa thd

guru/sekolah > 96

SPM rasio siswa

rombel belum terpenuhi

APK/APM belum

memenuhi target Renstra

Page 40: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

29

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

JENJANG SMP/MTS

Alur analisis di atas khusus untuk menganalisi kelebihan guru, baik guru kelas

maupun guru mata pelajaran. Hal ini penting dilakukan, karena masalah yang lebih

banyak terjadi pada tingkat kabupaten/kota adalah kelebihan guru.

Bagaimana memanfaatkan kelebihan guru agar mutu pendidikan menjadi

lebih baik?

Promosi jadi pengawas

Kepala sekolah

Fasilitator daerah (guru inti)

Contoh rumus yang digunakan

Kebutuhan Guru Kelas

Ketersediaan

guru

Kebutuhan

guru

Analisis

Kebutuhan

Kekurangan guru

Mapel

Kelebihan guru Mapel

jumlah siswa di

sekolah < 108

APK/APM telah

memenuhi target

Resntra

SPM rasio siswa

rombel telah terpenuhi

Jumlah siswa di

sekolah > 108

SPM rasio siswa rombel

belum terpenuhi

APK/APM belum

memenuhi target Renstra

Page 41: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

30

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

Jenjang SMP

Jumlah Rombel ideal

Jumlah Jam tersedia (jt)menggunakan rumus sebagai berikut:

Kebutuhan guru (kg)dihitung melalui rumus

Page 42: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

31

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

Kebutuhan Guru pada jenjang SMA

Kebutuhan Guru BK

Page 43: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

32

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

Lembar Kerja Peserta 2.1

Jika sebagian besar sekolah pada jenjang SD/MI kekurangan guru kelas, di sisi lain

kelebihan guru agama dan guru olah raga.

1. Rasio guru kelas terhadap rombongan belajar sebesar 0,80

2. Rasio siswa terhadap rombongan belajar sebesar 21

3. Rata-rata jam mengajar guru agama 12 jam

4. Rata-rata jam mengajar guru olah raga sebesar 15 jam

Analisis apa yang diperlukan agar dapat memberikan alternatif kebijakan yang tepat

pada masing-masing data di atas?

Langkah 1. Rasio guru kelas terhadap rombongan belajar sebesar 0,80

Langkah analisis berikutnya:

a) ..........................................

b) ..........................................

c) .........................................

Langkah 2. Rasio siswa terhadap rombongan belajar sebesar 21

Langkah analisis berikutnya:

a) ..........................................

b) ..........................................

c) .........................................

Langkah 3. Rata-rata jam mengajar guru agama 12 jam

Langkah analisis berikutnya:

a) ..........................................

b) ..........................................

c) .........................................

Langkah 4. Rasio siswa terhadap rombongan belajar sebesar 21

Langkah analisis berikutnya:

a) ..........................................

b) ..........................................

c) .........................................

Page 44: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

33

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

Lembar Kerja Peserta 2.2

Jika sebagain besar sekolah pada jenjang SMP/MTs kelebihan guru mata pelajaran

Bahasa Indonesia dan IPS, analisis apa yang diperlukan agar dapat memberikan

alternatif kebijakan yang tepat?

1. Rata-rata jumlah jam mengajar guru Bahsa Indonesia sebesar 18 jam

perminggu

2. Rata-rata jumlah jam mengajar guru IPS sebesar 21 jam per minggu

Dari data tersebut, analisis apa yang perlu dilakukan untuk memperoleh alternatif-

alternatif kebijakan

1. ............................................................

2. ............................................................

3. ............................................................

4. ............................................................

Page 45: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

34

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

PRESENTASI UNIT 2

Page 46: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

35

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

Page 47: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

36

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

Page 48: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

37

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

Page 49: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

38

UNIT 2: Kerangka Analisis Distribusi Guru

Page 50: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

PENYAMAAN PERSEPSI

1

UNIT 1: Mengenal USAID PRIORITAS dan Tujuan Penataan dan Pemerataan Guru

UNIT 3

PENGENALAN

SOFTWARE DAN

PENYIAPAN DATA

Page 51: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

PENYAMAAN PERSEPSI

40 UNIT 3: Pengenalan Software dan Penyiapan Data

Page 52: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

41 UNIT 3: Pengenalan Software dan Penyiapan Data

UNIT 3

PENGENALAN SOFTWARE DAN PENYIAPAN

DATA - Waktu: 3 jam dan 15 menit (195 menit)

Pengantar

Analisis data oleh Dinas Pendidikan selama ini masih sering dilakukan secara manual. Ini

yang menyebabkan proses analisis dianggap rumit dan memerlukan skill ICT yang tinggi.

Berbagai software yang dapat digunakan untuk analisis sudah dikembangkan, dari

Microsoft Excel sampai SPSS. Tetapi seringkali pengolahan dengan berbagai software

inipun masih memerlukan langkah-langkah manual untuk pengumpulan, entri data, desain

analisis, dan juga penyajiannya.

Sementara itu sistem informasi Pendidikan yang dikembangkan berbagai lembaga seringkali

didesain terlalu kaku untuk pemenuhan kebutuhan masing-masing lembaga, tanpa

mempertimbangkan kemungkinan penggunaan bagi institusi dan lembaga lain yang menjadi

sumber atau mendukung pengumpulan data itu sendiri seperti pihak sekolah, dinas

pendidikan kabupaten/kota ataupun dinas Pendidikan provinsi.

USAID PRIORITAS, melanjutkan pendekatan dari USAID DBE 1 telah mengembangkan

software sederhana untuk membantu Sekolah, Dinas Pendidikan baik Kabupaten/Kota

ataupun Provinsi yang belum mengembangkan sistem tersendiri untuk membantu

melakukan analisis.

Software tersebut adalah SIMPK yang sumber datanya berbasis pada DAPODIK (SIMPK-

DAPODIK). Software ini menggunakan Microsoft Office sebagai platform dasar, dengan

Microsoft Access sebagai basis datanya, dan Microsoft Excel sebagai alat analisis terutama

fitur Pivot-Table dan PivotChart.

Dalam unit ini kita akan memperkenalkan software ini kepada peserta, dan memberikan

kesempatan bagi peserta mempraktikan penggunaan software ini

Akan tetapi sebaik-baik sistem analisis ataupun pendataan, mutu sumber data adalah kunci

utama keberhasilan analisis. Oleh karena itu dalam tahap ini juga dilakukan reviu dari

pendampingan antara tahap Sosialisasi dan Workshop 1 (analisis data), dimana data

terakhir terkumpul akan dilihat dan direview untuk melihat berapa persen cakupan dari

data terhadap keadaan riil yang telah diketahui sebelumnya.

Tetapi dalam reviu ini pula akan ditekankan kembali kepada peserta, bahwa tujuan akhir

dari reviu adalah bukan pada data yang lengkap 100% dan akurat 100%, akan tetapi lebih

untuk melihat karakteristik dari data yang sudah terekam.

Page 53: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

PENYAMAAN PERSEPSI

42 UNIT 3: Pengenalan Software dan Penyiapan Data

Tujuan

Tujuan dari unit ini adalah:

1. Memperkenalkan software SIMPK-DAPODIK

2. Mengajarkan penggunaan SIMPK-DAPODIK dalam:

a. Pengumpulan dan impor data

b. Verifikasi data

c. Menghasilkan output data dan melakukan analisis pada output tersebut

3. Menggunakan PivotTable dan PivotChart

a. Membuat PivotTable

b. Menampilkan klasifikasi baris/kolom sederhana

c. Melakukan filtrasi data

d. Menampilkan nilai sum/count/average

4. Reviu Data yang akan digunakan dalam analisis

Pertanyaan Kunci

1. Apakah fungsi, fitur, dan peran SIMPK-DAPODIK dalam analisis penataan dan

pemerataan guru?

2. Bagaimanakah langkah-langkah untuk:

a. Pengumpulan data

b. Impor Data

c. Menghasilkan output

3. Bagaimana langkah-langkah dasar untuk membuat dan mengolah Pivot Table dan

Pivot Chart?

4. Bagaimanakah kelengkapan dan akurasi data dari Sistem Pendataan Dikdas

(DAPODIK)?

Page 54: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

43 UNIT 3: Pengenalan Software dan Penyiapan Data

Petunjuk Umum

Pada dasarnya unit ini dibagi menjadi dua bagian: (i) pengenalan software; (ii) riviu data.

Tetapi kegiatan ini digabung menjadi satu unit mengingat perlunya fleksibilitas

penyelenggaraan unit ini dikarenakan beberapa kondisi:

a. Kesiapan data DAPODIK: sebelum atau pada saat acara WS #1

b. Besar data DAPODIK keseluruhan

Dua kondisi di atas akan menentukan dalam praktik impor dan penyiapan data apakah

akan menggunakan seluruh data atau data sampel, menggunakan data riil masing-masing

kabupaten/kota atau menggunakan data kabupaten/kota yang lain.

Bila kita akan melakukan impor seluruh sekolah, maka proses reviu seyogyanya dilakukan

setelah praktik impor dan generate data selesai dilakukan.

Bila kita akan melakukan impor sebagian, atau menggunakan kabupaten lain – dan data

lengkap telah disediakan sebelumnya, maka reviu data seyogyanya dilakukan sebelum

proses impor, karena akan memberikan ruang lebih banyak untuk diskusi

perbaikan/pelengkapan data.

Sumber dan Bahan

1. Paparan I: Pengenalan Software, dan Pengingat mengenai Peran dan Fungsi Data

2. Sumber data sekunder untuk:

a. Jumlah Sekolah – menurut status

b. Jumlah Guru – menurut status kepegawaian

c. Jumlah Murid

3. Notebook + LCD/Proyektor + Sound System

Waktu

Penyelenggaraan sesi ini adalah selama 3 jam dan 15 menit, dibagi menjadi dua kelompok

waktu:

Bagian I: Pengenalan Software akan memakan waktu 90 menit

Bagian II: Reviu data akan memakan waktu 105 menit

Page 55: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

PENYAMAAN PERSEPSI

44 UNIT 3: Pengenalan Software dan Penyiapan Data

Ringkasan Sesi

Introduction

(5 menit)

Fasilitator

akan

memaparkan

tujuan,

pertanyaan

kunci dan

tahapan

kegiatan,

untuk kedua

bagian.

Connection

(20 menit)

Fasilitator

memaparkan

peran dan

fungsi SIMPK

DAPODIK,

mengupas lagi

praktik analisis

yang baik, dan

gambaran

umum

penggunaan

SIMPK

DAPODIK

Application

135 menit

Peserta

melakukan

praktik:

Impor,

Generate,

dan Pivot

Table Dasar

dibawah

panduan

fasilitator

Reflection

(20 menit)

Fasilitator

membantu

peserta me-

refleksikan

kemampuan

peserta

dalam

menggunaan

SIMPK

Fasilitator

kemudian

merefleksi-

kan kondisi

kelengkapan

data yang

ada saat itu,

dan apa

yang

mungkin

dilakukan

untuk mem-

perbaiki

kelengkapan

data

Extension

(15 menit)

Peserta

merumuskan

langkah-langkah

perbaikan data yang

mungkin dilakukan,

atau menyusun

karakteristik dari

data yang

terkumpul untuk

menjadi pertim-

bangan dalam

analisis ke depan.

Bila ada proses

validasi, verifikasi

atau update data,

maka Peserta

membuat

kesepakatan untuk

pembagian tugas

dan penjadwalan

untuk dibawa di

RTL.

Rincian Langkah-langkah Kegiatan

Introduction (5 menit)

Fasilitator membuka kegiatan unit ini dengan mengucapkan salam, dan menanyangkan

Paparan. Sebelum memulai paparan, secara ringkat Fasilitator menerangkan latar belakang,

tujuan, dan pertanyaan kunci unit ini, dan ditutup dengan tahapan kegiatan unit ini, sesuai

dengan adaptasi dari kondisi yang diangkat di bagian Petunjuk Umum.

I

Page 56: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

45 UNIT 3: Pengenalan Software dan Penyiapan Data

Connection (20 menit)

Fasilitator menayangkan fungsi SIMPK-DAPODIK, manfaat tujuan dan langkah-langkah

umum penggunaannya. Dalam sesi ini dilakukan sedikit pengulangan mengenai praktik yang

baik bagi analisis untuk pengambilan kebijakan. Pengulangan ini untuk memberikan paparan

kepada peserta yang mungkin tidak terlibat dalam sosialisasi, atau penekanan bagi yang

sudah terlibat.

Application (135 menit)

Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok, satu kabupaten/kota satu kelompok. Bila

dimungkinkan ada fasilitator pendamping untuk setiap kelompok, tetapi bila kurang

maksimal satu pendamping untuk dua kelompok.

Peserta melakukan praktik impor data, untuk kemudian melakukan generate data. Bila

proses ini untuk keseluruhan sekolah dianggap cukup lama, bisa menggunakan sebagian

tertentu data (satu-dua kecamatan) Tetapi sebelum acara dimulai, fasilitator telah

menyiapkan output/generate untuk masing-masing kelompok dengan data yang sesuai.

Setelah proses impor selesai, dilakukan reviu data ringan untuk membandingkan data yang

diimpor dengan data terekam dalam SIMPK-DAPODIK. Setelah teryakinkan tidak ada

anomali dalam impor, maka peserta kemudian melakukan generate output.

Bila peserta mengimpor seluruh data, maka hasil generate output dapat langsung

digunakan untuk berlatih, bila tidak, maka fasilitator akan memberikan hasil SIMPK-

DAPODIK yang sudah berisi data, dan hasil generate output untuk masing-masing

kelompok.

Tahap akhir dari proses aplikasi adalah pengenalan mengenai PivotTable dan PivotChart.

Fasilitator utama memaparkan bagian terakhir dari Paparan yang berisi 5 soal pivotTable

dan pivotChart. Dengan runut dan sabar fasilitator akan memperkenalkan kepada peserta

apa yang dimaksud dengan Pivot Table, bagaimana menampilkan data dan pengelompokan

data.

Setelah ini selesai, kita akan masuk ke tahap berikutnya, yaitu – refleksi. Dimana salah satu

hal yang direfleksikan adalah bagaimana kelengkapan data yang ada.

C

A

Page 57: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

PENYAMAAN PERSEPSI

46 UNIT 3: Pengenalan Software dan Penyiapan Data

Reflection (20 menit)

Fasilitator mengajak peserta untuk merefleksikan dua hal:

a. Kemampuan peserta mengoperasikan SIMPK-DAPODIK, apakah peserta mampu

mengoperasikan software dan output SIMPK-DAPODIK (mandiri/tanpa bimbingan

fasilitator)

b. Bagaimana kondisi data yang tersedia, apakah data yang terekam sudah memadai

(cukup).

Bila verifikasi/pelengkapan data kecil masih memungkinkan, peserta diminta untuk

mempertimbangkan bagaimana melakukan hal ini secara efektif/seefisien mungkin.

Fasilitator harus mampu memberikan kepercayaan diri kepada peserta bahwa data

yang ada sudah memadai dan bisa dimulai melakukan analisis. Adapun bila ada

update data, analisis dapat di-refresh dengan menggunakan data yang baru tanpa

adanya pengulangan. Itupun, yang sering terjadi, tidak ada perubahan

besar/signifikan dari hasil analisis.

Extention (15 menit)

Dari hasil refleksi, fasilitator mengambil kesimpulan apakah yang akan dilakukan peserta

dalam waktu Extention yang tersedia:

1. Melakukan pengulangan/pendalaman proses SIMPK-DAPODIK

2. Melakukan pelengkapan/verifikasi data ringan

3. Melakukan analisis data ringan

Selain itu, Fasilitator harus mengajak peserta untuk mau secara mandiri melakukan proses

impor dan generate, serta melakukan analisis dengan pivoting dasar. Bila diperlukan

verifikasi/pelengkapan data yang cukup besar, dalam tahap ini fasilitator harus mencatatnya

untuk kemudian mengangkat kembali isu ini dalam Rencana Tindak Lanjut

Fasilitator menutup acara dengan mengajak peserta untuk melakukan analisis yang lebih

komplek dan mendalam yang akan dilakukan di Unit 3.

Pesan Utama

Penggunaan data penting untuk kesempurnaan data. Proses analisis dapat dilakukan oleh

semua orang, dengan bantuan SIMPK-DAPODIK dan juga PivotTable dan PivotChart.

Makin sering data digunakan maka makin banyak perbaikan data dapat dilakukan, makin

sering melakukan analisis maka kemampuan analisis dan olah data peserta juga akan

semakin baik.

R

E

Page 58: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

47 UNIT 3: Pengenalan Software dan Penyiapan Data

PRESENTASI UNIT 3

Page 59: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

PENYAMAAN PERSEPSI

48 UNIT 3: Pengenalan Software dan Penyiapan Data

Page 60: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

49 UNIT 3: Pengenalan Software dan Penyiapan Data

Page 61: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

PENYAMAAN PERSEPSI

50 UNIT 3: Pengenalan Software dan Penyiapan Data

Page 62: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

51 UNIT 3: Pengenalan Software dan Penyiapan Data

Page 63: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

PENYAMAAN PERSEPSI

52 UNIT 3: Pengenalan Software dan Penyiapan Data

Page 64: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

53

UNIT 4: Analisis Data

UNIT 4

ANALISIS DATA

Page 65: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

54

UNIT 4: Analisis Data

Page 66: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

55

UNIT 4: Analisis Data

UNIT 4

ANALISIS DATA - Waktu: 7 jam (420 menit)

Pengantar

Dalam unit ini peserta akan melakukan praktik dari analisis data. Unit ini akan melakukan

analisis berdasarkan kerangka analisis yang telah diulas di Unit 1 WS#1. Analisis dimulai pada

tahap yang paling sederhana seperti jumlah sekolah, jumlah siswa, dan juga jumlah anak usia

sekolah menurut wilayah.

Semua output yang akan dilakukan dalam Unit ini sebetulnya sudah dapat dihasilkan oleh

SIMPK-DAPODIK. Akan tetapi dalam unit ini output pivoting yang dihasilkan tidak akan

digunakan karena peserta akan melakukan penghitungan secara manual. Hal ini dilakukan agar:

a. Peserta memahami Indikator-indikator yang digunakan

b. Peserta mampu mengubah indikator tersebut menjadi rumus-penghitungan

c. Peserta mampu mengembangkan analisis secara mandiri.

Selain itu dalam unit ini peserta akan merekam/mencatat nilai-nilai indikator dalam analisis

untuk diangkat sebagai kandidat isu strategis.

Analisis dilakukan dengan langkah-langkah yang hampir selalu sama. Dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Menghitung indikator untuk tingkat Kabupaten/Kota

2. Menghitung indikator pada jenjang yang lebih rendah (Kecamatan, Desa/Kelurahan,

Sekolah)

3. Membandingkan dengan atribut sekolah (Negeri/Swasta, Perkotaan/Pedesaan/

Terpencil, Tingkat Kemiskinan)

4. Melakukan tabulasi silang dengan indikator lain

5. Membuat kesimpulan

Setelah penyusunan kesimpulan, peserta diminta merekam hasil ini dalam lembar kerja untuk

kemudian digunakan dalam diskusi di unit berikut yaitu identifikasi isu strategis.

Page 67: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

56

UNIT 4: Analisis Data

Tujuan

Tujuan dari unit ini adalah menyelesaikan penyiapan tabel-tabel analisis, membaca tabel

tersebut dan menyiapkan simpulan bagi masing-masing indikator bila memang ditemukan

kesenjangan antara kinerja Kabupaten/Kota atau Sekolah dengan standar yang digunakan.

Analisis, pembacaan dan simpulan ini akan direkam dalam Lembar Kerja untuk memudahkan

pengelolaan, kerunutan, analisis, dan juga penyusunan narasi

Kerangka analisis dan indikator yang digunakan dalam unit ini mengacu pada Unit 1 WS#1.

Hasil dari unit ini adalah daftar kesenjangan indikator kinerja penataan dan pemerataan guru

untuk kemudian didiskusikan lebih lanjut di unit 4.

Selain penghitungan di atas, unit ini juga bertujuan mengembangkan lebih lanjut kemampuan

Pivoting dari peserta, sehingga diharapkan peserta mempunyai kapasitas untuk

mengembangkan analisis lebih lanjut, melakukan analisis mandiri dan menggunakan kapasitas

Pivoting peserta untuk melakukan analisis bagi data-data lain yang dimiliki.

Pertanyaan Kunci

Pertanyaan Kunci dari Unit ini adalah:

1. Indikator kinerja apa sajakah dari daftar indikator penataan dan pemerataan guru yang

memiliki kesenjangan dengan standar yang ada?

a. Sebarapa jauh kesenjangan tersebut?

b. Bagaimana bila dibandingkan kinerja kabupaten/kota lain?

c. Apakah kesenjangan tersebut mencakup semua wilayah atau hanya

kecamatan/desa/ kelurahan tertentu?

d. Apakah kesenjangan tersebut merata, atau ada kriteria wilayah atau atribut

tertentu dari sekolah?

e. Apakah ada keterkaitan kesenjangan ini dengan indikator lain?

2. Bagaimanakah cara untuk melakukan penghitungan masing-masing indikator dan

melakukan penyajiannya dalam bentuk PivotTable, dan PivotChart.

Page 68: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

57

UNIT 4: Analisis Data

Petunjuk Umum

Unit ini adalah unit yang cukup panjang. Dikerjakan dalam kelompok masing-masing

kabupaten/kota. Mayoritas waktu dalam unit ini dihabiskan dalam tahap Application, terutama

dalam praktik. Praktik dilakukan dalam dua tahap, yaitu:

1. Praktik penghitungan, penyiapan dan analisis indikator

Praktik ini adalah praktik analisis Pivoting. Disini peserta diminta untuk melakukan

pivoting untuk masing-masing indikator bila memungkinkan, atau sebagian indikator –

bila waktu terbatas atau kemampuan peserta tidak memungkinkan untuk itu.

Hampir semua output sebetulnya bisa dikomputasikan dan disiapkan oleh Software

SIMPK-DAPODIK. Tetapi untuk pelatihan ini pivoting yang dihasilkan belum diberikan

kepada peserta untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam melakukan analisis dan

Pivoting.

2. Paparan/Kunjung Karya dari indikator yang mengalami kesenjangan dan menjadi

kandidat isu strategis

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan diskusi antar kelompok,

sehingga peserta dapat melakukan pembandingan kinerja layanan antar

kabupaten/kota. Karena pembandingan dengan kinerja kabupaten/kota yang lain

merupakan salah satu langkah dalam analisis.

Bila diputuskan untuk melakukan kunjung karya, maka peserta tidak menggunakan

lembar kerja tapi flip-chart.

Bila diputuskan untuk paparan, maka peserta menggunakan lembar kerja – untuk

kemudian dipindahkan ke dalam Powerpoint.

Sumber dan Bahan

1. Paparan Unit 3: Pengenalan Software dan Penyiapan Data

2. Paparan Unit 4: Analisis Data

3. Lembar Kerja untuk Analisis dan Penentuan Isu Strategis

4. Notebook + LCD/Proyektor + Sound System + Flip Chart

Page 69: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

58

UNIT 4: Analisis Data

Waktu

Unit ini idealnya menggunakan waktu selama 7 jam (420 menit). Tetapi bisa disesuaikan

terutama bila kapasitas ICT peserta dianggap belum memenuhi untuk pembelajaran

PivotTable dan PivotChart, sehingga bisa langsung ke pembacaanya saja.

Ringkasan Sesi

Introduction

(5 menit)

Fasilitator

akan

memaparkan

tujuan,

pertanyaan

kunci dan

tahapan

kegiatan,

untuk kedua

bagian.

Connection

(30 menit)

Fasilitator

memaparkan

cara tahap-

tahap analisis,

rasionalitas

tahap tersebut.

Application

(360 menit)

Fasilitator

memaparkan

ulang

kerangka

analisis.

Peserta

menghitung

indikator-

indikator yang

ditampilkan

satu persatu.

Hasil analisis

diisikan ke

lembar kerja

untuk

kemudian

dipaparkan

atau kunjung

karya

Reflection

(15 menit)

Peserta

melakukan

refleksi dari

pengalaman

melakukan

penghitungan

dan analisis,

untuk melihat

pemahaman

mereka dan

penguatan

apa yang

diperlukan,

serta analisis

apa yang

perlu

diperdalam

Extension

(10 menit)

Fasilitator

mendisuksikan

dengan peserta

mengenai

analisis lanjut,

atau

pendalaman

untuk

penghitungan

analisis, serta

membaca lebih

detail kerangka

analisis. Dan

menekankan

perlunya

kegiatan

mandiri untuk

itu.

Page 70: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

59

UNIT 4: Analisis Data

Rincian Langkah-langkah Kegiatan

Introduction (5 menit)

Fasilitator membuka kegiatan unit ini dengan mengucapkan salam, dan menayangkan Paparan.

Sebelum memulai paparan, secara ringkas Fasilitator menerangkan latar belakang, tujuan, dan

pertanyaan kunci unit ini, dan ditutup dengan tahapan kegiatan unit ini. Jelaskan kepada

peserta bahwa unit inilah inti dari kegiatan peserta pada Workshop I, yaitu analisis data.

Connection (30 menit)

Di unit ini fasilitator menjelaskan mengenai hal-hal berikut:

Tahap-tahap analisis yang merupakan sari dari praktik yang baik:

o Menghitung Indikator Kabupaten (rata-rata kinerja)

o Pendalaman/pengelompokan

o Identifikasi Sekolah/Guru berkinerja rendah

Lembar Kerja

Flipchart untuk masing-masing kelompok

Metaplan untuk menulis tahapan analisis

Fasilitator sekedar mengingatkan rasional dari tahap-tahap tersebut, karena telah banyak

diulas pada diskusi-diskusi di awal mengenai praktik yang baik.

Penekanan justru diberikan mengenai Lembar Kerja yang akan digunakan secara kontinyu

dari analisis data sampai dengan penentuan isu strategis. Tekankan pentingnya

menggunakan lembar kerja agar analisisi dan penentuan isu strategis bisa direkam, dan lebih

terpimpin dan runut.

Application (360 menit)

Dalam tahap ini aplikasi dilakukan menurut kelompok kabupaten/kota. Tahap ini adalah tahap

utama dari unit ini, dimana peserta mengerjakan penghitungan dan analisis untuk setiap

indikator. Paparan melanjutkan paparan sebelumnya yang mencantumkan analisis-analisis yang

akan dilakukan dan dibagi menjadi dua kelompok:

I

C

A

Page 71: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

60

UNIT 4: Analisis Data

1. Analisis Utama yang berisi indikator-indikator utama yang akan diukur kesenjangannya.

Indikator ini dikelompokan menjadi: (a) Kebutuhan dan kecukupan guru; (b) Kualifikasi

guru; dan (c) Outflow guru.

2. Analisis pendukung adalah indikator-indikator terkait dengan indikator utama yang

bisa membantu pengukuran kesenjangan atau sebab akibat dari kesenjangan indikator

utama. Analisis pendukung ini dapat digunakan melihat seberapa besar

cakupan/dampak dari indikator utama dan mengklasifikasikan apakah kesenjangan

tersebut adalah isu strategis atau tidak.

3. Hasil analisis kemudian dicatat pada kolom hasil penghitungan

4. Peserta kemudian membandingkan hasil penghitungan ini dengan standar yang sesuai

dalam kolom kesenjangan

5. Agar tim dapat dengan mudah melihat kembali proses analisis, file hasil PIVOT dicatat

pada kolom sumber rujukan

Fasilitator memulai dengan mencontohkan penghitungan dan analisis indikator-indikator

pertama, dan kemudian menjelaskan analisis dan simpulan yang dihasilkan. Setelah peserta

dianggap sudah cukup lancar menggunakan PivotTable, maka peserta secara bergantian

diminta untuk melakukan didepan, dalam melakukan Pivoting, serta analisis sederhana. Bila

ada perbedaan kecepatan antar kelompok, untuk kelompok yang lebih cepat dapat diberikan

salinan dari paparan sehingga mereka bisa mengerjakan lebih banyak tanpa harus menunggu

kelompok yang lain.

Bebaskan peserta untuk menggunakan kreativitasnya untuk menyajikan, mengelompokan data,

dan juga melakukan tabulasi silang. Ajak peserta untuk berdiskusi indikator apa saja yang

cocok untuk digunakan dalam tabulasi silang, dan apa alasannya. Dalam melakukan tabulasi

silang, kita tidak hanya mencari penyebab, atau dampak dari indikator utama. Bisa tabulasi

silang murni hanya untuk melihat prevalensi indikator yang satu dengan indikator yang lain.

Ingatkan peserta untuk terus mengisi informasi yang diperoleh pada lembar kerja. Selain itu

bila memungkinkan peserta diharuskan menulis ringkasan informasi tersebut dalam metaplan

dan flipchart untuk memudahkan kunjung karya. Bila tidak memungkinkan, maka peserta

diminta untuk merekam informasi ringkas ini dalam Powerpoint untuk paparan.

Sisakan waktu yang cukup di akhir tahap ini untuk melakukan kunjung karya/paparan. Kunjung

Karya/Paparan ini dilakukan memperluas wawasan peserta dalam melakukan analisis, serta

memberikan perbandingan kinerja antar Kabupaten/Kota. Bila analisis pada indikator kinerja

antar kabupaten/kota tidak berbeda jauh, maka isu kesenjangan yang ditemukan di tingkat

Kabupaten/Kota dapat diangkat menjadi isu provinsi.

Page 72: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

61

UNIT 4: Analisis Data

Reflection (15 menit)

Pada tahap ini, fasilitator mengajak peserta untuk merefeleksikan tiga hal:

1. Informasi atau hasil analisis apa sajakah yang diperoleh peserta. Bagaimana mereka

melihat kinerja layanan pendidikan di Kabupaten/Kota masing-masing terutama dalam

penataan dan pemerataan guru.

Apakah ada hal-hal lain yang ingin diketahui, analisis apa yang ingin dilakukan lebih

lanjut?

2. Bagaimanakah kemampuan pemahaman peserta terhadap tahap-tahap analisis?

Bagaimana kemampuan untuk melakukan Pivoting. Apakah perlu ada pendalaman atau

pemantapan – baik di dalam sesi ini atau mandiri.

3. Bagaimana kinerja layanan pendidikan di Kabupaten/Kota dibanding dengan standar

(SPM atau SNP)?. Fasilitator menanyakan kepada peserta untuk mengaitkan kinerja

dengan standar yang sesuai.

Extention (10 menit)

Fasilitator mengumpulkan dari tahap refleksi kegiatan lanjut apa yang akan dilakukan terkait

dengan Unit ini. Kegiatan lanjut ini seyogyanya dilakukan secara mandiri oleh peserta, dengan

fasilitator melakukan pendampingan terbatas ketika fasilitator akan melakukan kunjungan

pendampingan.

Tetapi bila memang diperlukan tidak dibatasi bahwa fasilitator melakukan pendampingan

intensif pada saat kunjungan.

Pesan Utama

Analisis yang hanya menggunakan indikator di tingkat Kabupaten/Kota tanpa adanya

pendalaman sering menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat. Bila tidak dilakukan pendalaman

dalam analisis, maka sering Kabupaten/Kota cepat puas dengan rata-rata indikator yang

memadai, dan melupakan bahwa rata-rata indikator itu berarti ada sekolah yang kinerjanya

lebih tinggi dari indikator kinerja tersebut, tetapi banyak pula sekolah yang dibawah rata-rata

tersebut. Karena itu maka tidak ada bantuan/dukungan terhadap sekolah-sekolah berkinerja

rendah tersebut.

R

E

Page 73: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

62

UNIT 4: Analisis Data

Selain itu, isu pemerataan mutu yang sering dimunculkan sebagai salah satu pilar dalam

Perencanaan Strategis Kementerian Pendidikan mewajibkan untuk melakukan analisis yang

lebih mendalam.

Tetapi analisis mendalam ini masih sering dihindari karena kerepotan yang menyertainya.

Dalam unit ini kita mendalami penggunaan pivot tabel yang dapat membantu analisis

mendalam.

Page 74: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

63

UNIT 4: Analisis Data

PRESENTASI UNIT 4

Page 75: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

64

UNIT 4: Analisis Data

Page 76: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

65

UNIT 4: Analisis Data

Page 77: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

66

UNIT 4: Analisis Data

Page 78: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

67

UNIT 4: Analisis Data

Lembar Kerja 4.1

(contoh lembar kerja, gunakan format softcopy)

67

Page 79: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

68

UNIT 4: Analisis Data

Page 80: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

69 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

UNIT 5

IDENTIFIKASI ISU

STRATEGIS DALAM

PENATAAN DAN

PEMERATAAN GURU

Page 81: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

70 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

Page 82: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

71 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

UNIT 5

IDENTIFIKASI ISU STRATEGIS DALAM

PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU

Waktu: 150 menit

Pengantar

Isu tentang ketidakseimbangan penyebaran guru di sekolah, baik sebagai guru kelas,

maupun guru matapelajaran terus berlarut, tanpa ada pemecahan yang konkrit mulai

pada jenjang satuan pendidikan, kabupaten/kota, propinsi, hingga nasional. Dampak

dari ketidakseimbangan penyebaran guru ini menjadi salah satu hambatan dalam

pengembangan keprofesian guru secara berkelanjutan.

Salah satu sebab dari ketidakseimbangan penyebaran guru adalah sistem informasi

guru yang dibangun secara terpadu belum dapat dimanfaatkan secara langsung oleh

dinas pendidikan kabupaten/kota. Sumber data yang memadai melalui DAPODIK

(Data Pokok Pendidikan) belum dimanfaatkan secara maksimal. Data tersebut

belum dianalisis secara rinci berdasarkan kebutuhan informasi untuk kebijakan, baik

dalam peningkatan mutu layanan pendidikan secara umum, maupun untuk kebijakan

pentataan dan pemerataan guru.

Peraturan Bersama 5 Menteri, yaitu Mendikbud, Mendagri, MenPAN dan RM,

MenAg, dan MenKeu tahun 2011 tentang Penataan dan Pemerataan Guru PNS

merupakan langkah awal untuk menata dan memeratakan guru antar sekolah,

kabupaten/kota, dan antar provinsi.

Untuk menindaklanjuti Perber 5 Menteri tersebut, Kemdikbud telah membuat

Petunjuk Teknis (Juknis) untuk pelaksanaan penataan tersebut. Namun demikian,

Juknis tersebut belum cukup dapat dijadikan panduan oleh staf Dinas Pendidikan

kabupaten/kota. Untuk membantu Dinas Pendidikan kabupaten/kota dan provinsi

mengimplementasikan Perber tersebut, USAID PRIORITAS mengembangkan Modul

Pelatihan Penataan dan Pemerataan Guru. Pada Workshop 1 Unit 5 diharapkan para

peserta workshop dapat mengidentifikasi isu-isu strategis yang ada di kabupaten/kota

berkaitan dengan penataan dan pemerataan guru. Hasil identifikasi isu strategis ini

akan digunakan sebagai bahan perumusan kebijakan yang akan dibawa dalam

Workshop Analisis Kebijakan.

Page 83: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

72 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

Tujuan

Tujuan umum Unit 5 adalah peserta mampu mengidentifikasi isu strategis dalam

penataan dan pemerataan guru pada jenjang pendidikan dasar. Tujuan khusus yang

diharapkan dikuasai peserta adalah sebagai berikut:

1. Mampu mengidentifikasi isu-isu strategis dalam distribusi guru di tingkat

kabupaten

2. Mampu mengidentifikasi penyebab masalah dalam distribusi guru

3. Mampu merumuskan isu strategis penataan dan pemerataan guru yang akan

ditindaklanjuti sebagai bahan perumusan kebijakan.

Pertanyaan Kunci

1. Apakah distribusi guru telah menjadi isu strategis?

2. Apa kriteria suatu kesenjangan dapat dikatakan sebagai isu strategis dalam

penataan dan pemerataan guru?

3. Bagaimana langkah mengidentifikasi isu strategis dalam penataan dan pemerataan

guru?

4. Bagaimana cara melakukan analisis penyebab masalah dalam distribusi guru?

5. Bagaimana merumuskan isu strategis?

Petunjuk Umum

Pendekatan yang digunakan dalam workshop ini adalah pendekatan andragogi,

dimana peserta telah memiliki pengetahuan awal yang cukup tentang topik yang akan

dibahas. Untuk itu, peserta dianggap sebagai shareholder dan diharapkan dapat

memberikan kontribusi sesuai dengan pengalaman masing-masing.

Sesi dimulai dengan pengenalan tentang isu-isu dalam distribusi guru. Kegiatan ini

dilakukan melalui tanya jawab. Peserta lain kemungkinan sudah banyak mengetahui

isu-isu yang berkembang berkaitan dengan distribusi guru.

Sumber dan Bahan

Presentasi dalam PowerPoint

Handout 5.1

Page 84: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

73 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

Lembar Kerja 5.1 dan 5.2

LCD dan laptop/komputer

Kertas plano, spidol, dan flipchart

Waktu

Waktu yang digunakan dalam Unit 1 ini adalah 150 menit.

Ringkasan Sesi

Rincian Langkah-langkah Kegiatan

Introduction (10 menit)

Fasilitator menayangkan judul sesi dan membuka dengan salam. Fasilitator memulai

kegiatan dengan menyatakan bahwa pada sesi ini, peserta akan belajar memahami isu

strategis, cara mengidentifikasi isu strategis, serta analisis penyebab masalah.

I

Introduction

10 menit

Fasilitator

menyampaikan

judul, latar

belakang dan

pertanyaan

kunci Unit 5

Connection

20 Menit

Diskusi awal

tentang

masalah

distribusi guru

dan bagaimana

cara

melakukan

identifikasi

Application

105 menit

Diskusi Kelompok

dibagi dalam 3 sesi,.

Sesi 1(20 menit):

Identifikasi isu

strategis;

Sesi 2 (20 menit):

Analisis penyebab

masalah;

Sesi 3: (45 menit)

Merumuskan isu

strategis dalam

Penataan dan

Pemerataan Guru;

Presentasi (20

menit)

Reflection 10 menit

Merefleksi

pencapaian

tujuan,

terutama

merumuskan

isu strategis

sebagai input

untuk

Workshop 2

Extension 5 menit

Menindak-

lanjuti unit 5

ini dengan

menelaah

analisis

kebutuhan

guru tingkat

sekolah,

kecamatan

dan kabupaten

Page 85: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

74 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

Fasilitator juga menayangkan latar belakang/pentingnya mempelajari identifikasi isu

strategis dalam distribusi guru. Kompetensi yang harus dikuasi peserta setelah

mempelajari Unit 5, mampu menjawab pertanyaan kunci. Penayangan disertai dengan

penjelasan singkat.

Connection (20 menit)

Diskusi tentang Distribusi Guru

Pada langkah ini, para peserta diajak diskusi tentang bagaimana distribusi guru di

daerahnya, apakah sudah merata pada semua jenjang pendidikan, khususnya jenjang

SD dan SMP. Apakah peserta telah mengetahui secara detil tentang adanya masalah

dalam distribusi guru di daerahnya? Peserta diberi Handout 5.1 untuk dibaca selama

10 menit.

Fasilitator mengantar materi tentang analisis kecukupan (supplay side) dan kebutuhan

(demand side) guru pada tingkat satuan pendidikan, kecamatan, dan kabupaten/kota.

Paparan bersifat stimulus untuk memotivasi peserta berpikir tentang kebutuhan

analisis data tentang guru.

Sisa waktu yang ada digunakan untuk tanya jawab tentang makna setiap rumus,

peristilahan atau kata-kata yang dianggap sulit oleh peserta.

Application (105 menit)

Aplikasi dibagi dalam 3 sub-sesi, dengan pembagian topik sebagai berikut:

Sesi 1: Mendiskusikan tentang rumusan dan kriteria isu strategis dalam distribusi

guru. Peserta diajak diskusi tentang isu strategis dalam distribusi guru di

daerahnya masing-masing. Pemahaman tentang isu strategis selama ini,

kemudian diajak untuk membandingkan dengan kriteria isu strategis yang

disampaikan oleh fasilitator. Setelah itu, peserta diminta merumuskan isu

strategis berkaitan dengan distribusi guru berdasarkan kriteria yang telah

dibahas.

Sesi 2: Pada sesi ini, kegiatan fokus pada langkah-langkah bagaimana mengidentifikasi

isu strategis dalam distribusi guru. Peserta diajak berpikir tentang langkah

mana yang sudah dilakukan dalam melakukan identifikasi isu strategis

berkaitan dengan distribusi guru. Selain itu, langkah mana yang dibutuhkan,

tetapi mereka belum melakukan, karena keterbatasan kapasitas dalam

mengidentifikasi isu strategis.

C

A

Page 86: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

75 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

Sesi 3: Pada sesi ini, kegiatan fokus pada bagaimana cara melakukan analisis akar

penyebab masalah. Langkah ini menjadi penting agar alternatif kebijakan yang

akan dipilih harus berdasarkan pada penyebab masalah yang mendasar.

Peserta akan diajak secara bersama maupun sendiri-sendiri melakukan

analisis akar penyebab masalah.

Hubungan ketiga sesi pengenalan analisis data dapat disajikan pada diagram berikut:

Diagram 1: Identifikasi Isu Strategis dalam Distribusi Guru

Sesi 1: Identifikasi Isu Strategis dalam Distribusi Guru (20 menit)

Fasilitator menyampaikan pengertian isu strategis secara umum dan dikaitkan dengan

distribusi guru.

• Isu strategis tidak tersedia dalam bentuk jadi sehingga harus dipilih

berdasarkan hasil analisis kesenjangan.

• Isu strategis dapat dikembangkan dengan menggunakan hasil analisis penyebab

masalah, dalam hal ini isu strategis lebih tajam dibandingkan dengan yang

sebelumnya

Analisis ketersediaan

guru kelas dan guru

mapel

Analisis kebutuhan

guru kelas dan guru

mapel

Analisis Kesenjangan kebutuhan

guru (kelebihan atau kekurangan)

Identifikasi Isu Strategis

dalam Distribusi Guru

Analisis Keterkaitan dan

Penyebab Masalah

Page 87: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

76 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

Selanjutnya fasilitator menyampaikan kriteria isu strategis berdasarkan berbagai

sumber yang telah dirujuk. Adapun kriteria isu strategi dalam distribusi guru adalah

sebagai berikut:

Setelah membahas kriteria isu strategis, kepada peserta diminta untuk melakukan

diskusi kelompok mengidentifikasi contoh-contoh isu strategis dengan menggunakan

Lembar Kerja 5.1.

Selanjutnya peserta ditugaskan untuk mengidentifikasi apakah distribusi guru

merupakan isu strategis di kabupaten/kota para peserta. Dalam diskusi ini peserta

tidak diberi handout tetapi cukup dengan pertanyaan yang disiapkan di slide

presentasi yaitu sebagai berikut.

Hasil diskusi langsung dipresentasikan/ditanggapi secara pleno. Jika ada waktu dapat

dituliskan pada lembar kerja atau ditulis di komputer untuk dipresentasikan.

Selama proses diskusi, fasilitator menjelaskan tentang kriteria isu strategis dalam

distribusi guru.

Setelah peserta menyampaikan gagasannya, fasilitator memberikan penguatan dengan

menyampaikan kriteria isu strategis sebagai berikut.

Kriteria isu strategis dalam distribusi guru

• Cakupan yang luas, multi dimensi

• Jangka waktunya panjang, berhubungan dengan tujuan perencanaan

jangka panjang.

• Mengandung resiko dan kemungkinan keuntungan yang besar.

• Isu tersebut menimbulkan dampak (impact) yang bersifat dramatik.

• Isu tersebut tidak bisa ditangani dengan cara reguler

Apakah distribusi guru telah menjadi masalah yang mendasar?

Apakah distribusi guru selama ini menjadi masalah dalam peningkatan mutu

layanan pendidikan?

Apakah distribusi guru berdampak pada pemenuhan jam mengajar guru dan pembayaran tunjangan sertifikasi pendidik?

Apakah distribusi guru telah menjadi isu strategis di kabupaten/kota

Saudara?

Apakah ketimpangan distribusi guru telah lama terjadi di kabupaten/kota

Saudara?

Page 88: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

77 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

Fasilitator memberikan pengantar tentang langkah-langkah identifikasi isu strategis,

yaitu dimulai dengan mengidentifikasi kesenjangan dengan cara membandingkan

kondisi nyata dengan kondisi yang diidealkan. Jika didapat ada kesenjangan dalam

distribusi guru, apakah kesenjangan tersebut memenuhi kriteria isu strategis.

Langkah berikutnya adalah bagaimana merumuskan isu strategis dalam distribusi

guru. Beberapa pertanyaan yang dapat memicu untuk diskusi yang lebih dalam

adalah

Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan kunci tersebut, peserta diharapkan melakukan

diskusi dengan kelompoknya masing-masing, dengan topik analisis kekurangan guru

yang terjadi di beberapa sekolah?

Selama kelompok-kelompok ini berdiskusi, fasilitator berkeliling membantu

kelompok agar berhasil merumuskan tugas tersebut.

Sesi 2: Analisis Penyebab Masalah dalam Distribusi Guru (20 menit)

Langkah ini merupakan langkah yang penting, karena selama ini banyak yang

mengambil kebijakan tanpa menganalisis penyebab masalah. Sehingga apapun

masalahnya cara penyelesaiannya hanya satu.

Sebagaimana diketahui bahwa masalah distribusi guru, tidak sederhana seperti

dibayangkan banyak orang, bukan hanya tinggal mendistribusi guru dari sekolah yang

kelebihan guru ke sekolah yang kekurangan guru. Tetapi harus menganalisis berbagai

faktor yang terkait dengan distribusi guru.

Fasilitator memberikan ilustrasi tentang bagaimana cara melakukan analisis penyebab

masalah secara pleno, sebagaimana diilustrasikan sebagai berikut.

a. Bagaimana cara menetapkan suatu masalah menjadi isu strategis yang dilakukan

selama ini?

b. Dalam hal kabupaten/kota mengalami kelebihan guru, apakah kelebihan guru

merupakan isu strategis? Mengapa?

c. Dalam satu kabupaten kelebihan guru agama sebanyak 110 guru dari 510 SD

yang ada di kabupaten tersebut, sementara di kabupaten tersebut kekurangan

guru kelas sebanyak 78 orang. Apakah kondisi ini menjadi isu strategis? Lakukan

langkah-langkah identifikasi isu strategis untuk memastikan bahwa kondisi

tersebut masuk kategori isu strategis atau bukan.

Page 89: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

78 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

Jika pemahaman peserta masih kurang, dilanjutkan diskusi dengan pertanyaan sebagai

berikut.

Sesi 3: Merumuskan Isu Strategis (45 menit)

Berdasarkan ilustrasi pada sesi di atas, peserta diajak diskusi untuk mencari

penyebab masalah dalam distribusi guru di kabupaten/kota peserta sendiri (diskusi

menggunakan Lembar Kerja 5.2). Diskusi dilakukan secara kelompok, dan selesai

diskusi wakil kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.

Coba perhatikan kasus tentang kelebihan guru kelas pada beberapa SD di

Kecamatan XX.

Apakah ini masalah? Tentu ya, karena guru yang tidak punya kelas yang diajar terancam tunjangan sertifikasinya tidak dibayarkan atau dicabut.

Pertanyaan berikutnya, mengapa di kecamatan tersebut kelebihan guru kelas?

Mungkin jawabannya adalah karena banyak guru yang minta pindah ke kecamatan

tersebut

Pertanyaan berikutnya, mengapa guru-guru tersebut minta pindah ke SD di

kecamatan tersebut? Mungkin jawabannya adalah sebagian guru tersebut adalah

guru perempuan yang dekat dengan tempat kerja suaminya

Pertanyaan berikutnya, mengapa dinas pendidikan kabupaten/kota memberikan

ijin/rekomendasi pemindahan guru tersebut? Mungkin jawabannya adalah karena

dinas pendidikan tidak memiliki peta distribusi guru yang komprehensif.

Pertanyaan terakhir, mengapa dinas pendidikan tidak punya peta distribusi guru

yang komprehensif? Mungkin jawabannya adalah karena dinas pendidikan tidak

punya perencanaan penataan dan pemerataan guru

Jadi akar masalahnya adalah dinas pendidikan tidak punya perencanaan dalam penataan dan pemerataan guru.

Coba perhatikan kasus tentang kelebihan guru matematika di sejumah

SMP di kabupaten XX.

Apakah ini masalah? Jika ya, pertanyaan berikutnya?

Pertanyaan berikutnya...................................................... ?

Pertanyaan berikutnya ..................................................... ?

Pertanyaan berikutnya ..................................................... ?

Pertanyaan terakhir ......................................................... ?

Jadi akar masalahnya adalah ..................

Page 90: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

79 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

Presentasi dan tanya jawab (20 menit)

Pada langkah ini fasilitator menugaskan salah satu kelompok (boleh dipilih acak atau

dipilih dari hasil kerja kelompok yang dianggap terbaik) untuk dipresentasikan (form

di atas). Presentasi selama 5 menit dilanjutkan dengan 15 menit tanya jawab. Pada

proses tanya jawab ini fasilitator diminta untuk membantu agar proses diskusi

terarah sesuai dengan topiknya.

Reflection (10 menit)

(1) Tanyakan kepada peserta apakah kegiatan yang dilakukan sudah dapat mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

(2) Berikan kesempatan kepada peserta untuk menuliskan hasil diskusi.

Extention (5 menit)

(1) Semua peserta menindaklanjuti Unit 5 ini dengan menelaah isu strategis apa yang

telah dirumuskan oleh peserta, serta hasil analisis penyebab masalah.

(2) Daerah perlu mengembangkan kreativitas untuk menganalisis penyebab masalah

yang sesuai dengan kondisi internal masing-masing kabupaten/kota.

Pesan Utama

Pengembangan kapasitas ini akan lebih bermanfaat apabila peserta menindaklanjuti

dengan pelaksanaan kegiatan identifikasi isu strategis serta menganalisis penyebab

masalah distribusi guru di daerahnya masing-masing.

R

E

Page 91: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

80 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

Handout Peserta 5.1

IDENTIFIKASI ISU STRATEGIS DALAM PENATAAN

DAN PEMERATAAN GURU

Pendahuluan

Salah satu isu yang cukup kuat dalam bidang pendidikan saat ini adalah distribusi guru

yang tidak merata. Sejumlah sekolah kelebihan guru, di sisi lain banyak sekolah yang

kekurangan guru. Bahkan dalam satu sekolah, kelebihan guru mata pelajaran tertentu

dan kekurangan guru mata pelajaran lainnya.

Sebagaimana diatur dalam PP No 48/2007 tentang Pembagian Kewenangan antara

Pusat, Daerah Provinsi, dan Kabupaten/Kota, pengelolaan guru ada di tingkat

kabupaten/kota. Di sisi lain, kapasitas kabupaten/kota baik dilihat dari kapasitas

sumberdaya manusia maupun kapasitas fiskal pada umumnya masih belum mencukupi

untuk mengelola guru yang jumlahnya sangat besar, bahkan di beberapa

kabupaten/kota bisa mencapai lebih dari 70 % dari total PNS

Peraturan Bersama 5 Menteri tahun 2011 dan Petunjuk Teknis tentang Penataan dan

Pemerataan Guru belum cukup kuat untuk dijadikan panduan oleh dinas pendidikan

kabupaten/kota, karena keterbatasan dalam kapasitas mulai dari pemetaan guru yang

lebih rinci maupun pengambilan kebijakan yang kreatif.

Struktur penyajian modul materi isu strategis meliputi: 1) pendahuluan, 2) tujuan; 3)

output; 4) pengertian dan kriteria isu startegis; 5) langkah-langkah mengidentifikasi

isu strategis; dan 6) isu eksternal yang berpengaruh terhadap distribusi guru.

Tujuan

Setelah mempelajari Unit ini diharapkan pembaca dapat mengidentifikasi isu-isu

strategis distribusi guru pada tingkat satuan pendidikan, distribusi guru dalam

kecamatan, dan distribusi guru antar kecamatan. Secara khusus, peserta secara

mandiri diharapkan mampu:

Mengidentifikasi kesenjangan kecukupan guru pada tingkat satuan pendidikan, baik

guru kelas maupun guru mata pelajaran

Mengidentifikasi kesenjangan kecukupan guru antar satuan pendidikan dalam

kecamatan baik guru kelas maupun guru mata pelajaran

Page 92: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

81 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

Mengidentifikasi kesenjangan kecukupan guru antar satuan pendidikan antar

kecamatan baik guru kelas maupun guru matap elajaran

Output

Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu:

Mengenali adanya kesenjangan kecukupan guru pada tingkat satuan pendidikan,

baik guru kelas maupun guru mata pelajaran

Melakukan identifikasi isu strategis distribusi guru pada jenjang satuan pendidikan,

kecamatan, dan kabupaten/kota

Melakukan analisis penyebab/keterkaitan antar indikator dalam mengkaji isu

strategis distribusi guru

Pengertian dan Kriteria Isu Strategis dalam Distribusi Guru

Pengertian Isu Strategis

Dalam kehidupan sehari-hari kata isu sering dipakai untuk menunjukkan bahwa disitu

ada informasi yang belum jelas sumber dan kebenaraannya, seperti isu kudeta, isu

kenaikan harga BBM, dan isu SARA. Dalam manajemen strategis, seringkali muncul

kata isu strategis. Apa makna isu dalam kehidupan sehari-hari sama dengan makna

isu dalam manajemen strategis.

Apakah setiap kesenjangan atau masalah menjadi isu strategis?

Tentu tidak mudah menjawab pertanyaan sederhana ini, mari kita lihat kriteria isu

strategis yang dikembangkan dalam manajemen strategis. Untuk memahami isu

strategis, berikut ini adalah pengertian Isu menurut berbagai ahli, diantaranya:

Kriteria Isu Strategis

Dalam istilah ilmiah, isu diartikan sebagai suatu kesenjangan atau masalah yang sangat

serius, sehingga jika tidak ditangani akan berdampak lebih besar. Suatu masalah dapat

dikatakan sebagai isu, jika memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Luas cakupannya. Artinya, wawasan cakupannya tidak hanya meliputi satu

sektor atau satu wilayah saja, tetapi meliputi beberapa sektor/wilayah.

2. Jangka waktunya panjang. Pengertian ini erat hubungannya dengan tujuan dari

perencanaan jangka panjang. Hal ini bisa ditafsirkan bahwa penyelesaian

Page 93: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

82 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

masalah memerlukan waktu yang panjang dan dampak yang ditimbulkan bisa

jadi mempunyai akibat yang jauh ke depan.

3. Mempunyai keterkaitan yang luas. Substansi permasalahan dan cara-cara

penyelesaiannya menyangkut banyak pihak dalam masyarakat

4. Mengandung resiko dan kemungkinan keuntungan yang besar. Rugi (dampak)

yang ditimbulkan atau hasil yang mungkin diperoleh akibat dari penanganan

masalah tersebut cukup besar baik dalam nilai uang maupun dalam nilai sosial

lainnya yang tidak dapat dinilai dengan uang.

5. Isu tersebut telah mencapai tingkat partikularitas tertentu yang dapat

menimbulkan dampak (impact) yang bersifat dramatik.

Dengan memperhatikan kriteria di atas, kita dapat mengidentifikasi apakah suatu

kesenjangan dapat dikatakan sebagai isu startegis. Perhatikan contoh masalah dalam

distribusi guru berikut, mana yang masuk dalam isu strategis dan mana yang bukan

isu strategis?.

Pada jenjang SD kekurangan guru kelas, tetapi kelebihan guru Penjaskes dan

Guru Agama

Pada SD N 3 Kecamatan XXX kekurangan guru kelas 2 orang

Kelebihan guru kelas terjadi pada sekolah dengan jumlah siswa kurang dari

120 siswa

Pada jenjang SMP, kekurangan guru mata pelajaran Matematika, tetapi

kelebihan guru IPA dan IPS

Pada SMPN 2 kekurangan guru matematika satu orang

Distribusi guru antar sekolah dalam kecamatan tidak merata

Langkah-Langkah Mengidentifikasi Isu Strategis

Untuk melakukan identifikasi masalah, diperlukan langkah-langkah yang sistematis

dan bertahap.

Identifikasi kesenjangan/masalah distribusi guru

Analisis keterkaitan antar unsur yang menyebabkan kesenjangan/masalah

Analisis Penyebab akar masalah (root cause analisys)

Pemilihan isu strategis yang relevan dengan perencanaan strategis bidang

pendidikan dan sumberdaya manusis secara umum.

Page 94: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

83 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

Identifikasi Kesenjangan/Masalah

Langkah pertama dalam melakukan identifikasi isu strategis adalah melakukan analisis

kesenjangan. Cara yang digunakan untuk melakukan analisis kesenjangan adalah

membandingkan antara kondisi nyata saat ini dengan kondisi ideal yang telah

ditetapkan. Cara membandingkan seperti tampak pada diagram berikut:

Bagan 1

Identifikasi Isu Strategis

Bagaimana menetapkan kondisi nyata?

Kondisi nyata didasarkan pada hasil pemetaan distribusi (ketersediaan dan

kebutuhan) guru, baik saat ini maupun kebutuhan di tahuan-tahun mendatang sampai

dengan 5 tahun ke depan. Ketersediaan guru dapat disajikan menurut sekolah,

kecamatan dan kabupaten/kota.

Bagaimana menetapkan kondisi ideal?

Kondisi ideal adalah kondisi yang diharapkan atau dicita-citakan (das sollen), biasanya

dinyatakan dalam bentuk kualitatif atau kuantitatif. Namun demikian, kondisi ideal

hendaknya dapat terukur.

Bagaimana mengidentifikasi adanya kesenjangan?

Dalam hal distribusi guru, kesenjangan bisa terjadi kekurangan atau kelebihan

Kekurangan

atau kelebihan

guru

Kondisi nyata Kondisi Ideal

Kesenjangan/

Masalah

Analisis

Penyebab

Masalah

Kecukupan

guru

Page 95: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

84 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

Jika telah teridentifikasi adanya kesenjangan dalam distribusi guru, kesenjangan dalam

distribusi guru dapt dilihat dari dua sisi, yaitu: 1) satuan pendidikan yang kekurangan

guru, 2) satuan pendidikan yang mengalami kelebihan guru, 3) peta distribusi guru

menurut satuan pendidikan.

Mengapa terjadi ketidakseimbangan maka perlu ditelusuri lagi dengan menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut:

Analisis Keterkaitan Antar Unsur yang Menyebabkan

Kesenjangan/Masalah

Mengapa distribusi guru dianggap masalah yang rumit?

Masalah distribusi guru tidak berdiri sendiri, hanya memperhitungkan ketersediaan

dan kebutuhan guru semata, tetapi banyak faktor yang harus dipertimbangkan.

Banyak faktor yang berpengaruh terhadap distribusi guru, baik bersifat internal guru,

maupun aspek di luar guru, seperti sekolah dimana guru mengajar, sebaran

penduduk (demografi), daerah tergolong 3T (terpecil, terluar, dan terdepan)

geografi, aspek ekonomi, sosial budaya dan kebijakan pemerintah daerah dan pusat.

Mengapa aspek sekolah perlu dipertimbangkan?

Distribusi guru selama ini hanya mempertimbangkan jumlah rombongan belajar, baik

untuk guru kelas maupun untuk guru mata pelajaran, sebagai dasar penentuan rumus

kebutuhan guru. Faktor besar rombongan belajar hampir tidak pernah

dipertimbangkan oleh perencana pendidikan, akibatnya rasio siswa terhadap guru

pada jenjang SD dan SMP selama 10 tahun terakhir semakin mengecil, seperti

tampak pada diagram berikut:

Page 96: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

85 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

Sumber: Kemdikbud, 2011 Sumber: UNESCO,

2011

Diagram di atas menunjukkan bahwa rasio siswa terhadap guru tergolong mewah,

bandingkan dengan Negara lain, dimana posisi ketersediaan guru di Indonesia di

antara Negara-negara lain, termasuk negara maju.

Apakah rasio siswa terhadap guru yang rendah akan berdampak pada

efektivitas pembelajaran?

Secara teoritis mestinya ya, tetapi secara praktis ternyata tidak. Jika dilihat dari rasio

siswa terhadap guru, Indonesia menempati lima terbaik, tetapi mutu hasil belajar

berdasarkan standar internasional, seperti PISA, Indonesia menempati urutan kelima

terendah. Ternyata jumlah guru yang banyak, tidak menjamin mutu pembelajaran

lebih baik.

Guru yang banyak itu berada di sekolah mana?

Masalah yang harus ditelusuri adalah di mana guru yang berlebih itu bertugas? Hal ini

penting untuk melihat keberadaan guru yang bersangkutan, apakah guru yang

berlebih ada di sekolah yang jumlah siswanya besar atau sebaliknya guru berlebih ada

di sekolah yang jumlah siswanya kecil.

Guru berlebih di sekolah yang jumlah siswanya besar, di atas SPM, maka guru

tersebut dapat dimanfaatkan lebih optimal, misalnya dengan cara berikut ini:

Page 97: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

86 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

Studi Manajemen SDM, DBE1, 2010

Jika menggunakan standar rasio siswa terhadap guru menggunakan standar SPM

bidang pendidikan sebesar 32 untuk jenjang SD, grafik di atas menujukkan bahwa

sebagian besar sekolah dengan jumlah siswa di bawah standar, tetapi jumlah guru

kelas lebih dari yang dibutuhkan. Bahkan jika menggunakan jumlah siswa setengah

dari standar SPM, masih jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan sekolah yang

jumlah siswa lebih besar dari standar SPM, tetapi gurunya kekurangan.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa perencanaan dan pengelolaan guru belum

berfungsi secara efektif. Peran kabupaten/kota dalam pengelolaan guru masih lemah,

selain ketersediaan data yang akurat, juga data yang tersedia belum dianalisis secara

rinci. Karena analisis data guru di tingkat kabupaten/kota bersifat agregat, tanpa ada

analisis data sampai pada unit analisis per individu guru. Dampak dari kondisi ini

adalah inefisiensi dalam pendidikan cukup besar, karena harus membayar gaji guru

yang sesungguhnya tidak dibutuhkan.

Inefisiensi ini bisa dihitung di tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi, hingga

tingkat nasional. Bila perlu, berikan ranking efisiensi pengelolaan pendidikan

menurut rata-rata gaji guru terhadap rasio siswa/guru pada sekolah di tingkat

kabupaten, ranking kabupaten di tingkat provinsi, dan ranking provinsi di tingkat

nasional. Rumus yang digunakan untuk menghitung efisiensi pendidikan dilihat dari

rasio siswa terhadap guru adalah sebagai berikut:

20%

15%

10%

5%

0%

5%

10%

15%

20%

< - 9 - 9 - 8 - 7 - 6 - 5 - 4 - 3 - 2 - 1 0 +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 +8 +9 > + 9

Madrasah Private Regular Public Regular Private

Surplus classroom teachers Deficit classroom teachers

Percent of schools with different numbers of surplus or deficit teachers

Page 98: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

87 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

Rumus di atas dapat digunakan pada tingkat sekolah, kabupaten/kota, dan provinsi.

Informasi ini sangat penting untuk melihat apakah penyelenggara pendidikan telah

mempertimbangkan aspek efisiensi dalam pengelolaan pendidikan.

Ketersediaan guru di kabupaten/kota secara umum telah mencukupi, tetapi

pemerataan ketersediaan tersebut tidak merata untuk semua sekolah. Terdapat di

sejumlah sekolah dengan kelebihan guru, di sisi lain banyak sekolah kekurangan guru,

baik untuk guru kelas maupun untuk guru bidang studi.

ANALISIS PENYEBAB MASALAH (Root Cause Analysis)

Setelah teridentifikasi adanya kesenjangan dan analisis keterkaitan, langkah

berikutnya adalah mencari penyebab masalah tersebut. Salah satu metode yang

banyak dipakai dalam analisis penyebab masalah adalah analsis penyebab akar masalah

(Root Cause Analysis).

Coba perhatikan kasus tentang kelebihan guru kelas pada beberapa SD di

Kecamatan XX.

Apakah ini masalah? Tentu ya, karena guru yang tidak punya kelas yang diajar

terancam tunjangan sertifikasinya tidak dibayarkan atau dicabut.

Pertanyaan berikutnya, mengapa di kecamatan tersebut kelebihan guru kelas?

Mungkin jawabannya adalah karena banyak guru yang minta pindah ke kecamatan

tersebut.

Pertanyaan berikutnya, mengapa guru-guru tersebut minta pindah ke SD di

kecamatan tersebut? Mungkin jawabannya adalah sebagian guru tersebut adalah

guru perempuan yang dekat dengan tempat kerja suaminya.

Pertanyaan berikutnya, mengapa dinas pendidikan kabupaten/kota memberikan

ijin/rekomendasi pemindahan guru tersebut? Mungkin jawabannya adalah karena

dinas pendidikan tidak memiliki peta distribusi guru yang komprehensif.

Pertanyaan terakhir, mengapa dinas pendidikan tidak punya peta distribusi guru

yang komprehensif? Mungkin jawabannya adalah karena dinas pendidikan tidak

punya perencanaan penataan dan pemerataan guru?

Jadi akar masalahnya adalah dinas pendidikan tidak punya perencanaan dalam

penataan dan pemerataan guru.

Mengapa analisis akar masalah jarang dilakukan, padahal analisis ini sangat ampuh

untuk perbaikan program?. Dalam pengertian akar dapat disimpulkan sebagai berikut

Akar dapat menyebar lebih jauh dari yang Anda duga.

Page 99: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

88 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

Akar sulit untuk ditemukan dan sulit untuk disingkirkan

Akar yang tidak dimusnahkan dapat terus tumbuh

Akar seringkali sangat kotor

Langkah-langkah dalam analisis penyebab masalah:

Investigasi, tujuan dari tahap ini adalah untuk mengungkap fakta yang

menyebabkan masalah (misalnya kelebihan guru di beberapa SD), serta bagaimana

hal itu bisa terjadi dan perhatian pada hal-hal yang benar-benar terjadi secara

faktual.

Analisis, tujuan dari tahap ini adalah mengungkap alasan mengapa hal itu bisa

terjadi? Dalam melakukan analisis harus memasukan kontek sistem atau organisasi

yang telah dikembangkan, termasuk di dalamnya regulasi yang telah ditetapkan

oleh organisasi tersebut. Nilai sistem dapat dijadikan sebagai pembanding

mengapa hal itu bisa terjadi?

Keputusan, tujuan dari tahap ini adalah mengembangkan rekomendasi yang

dapat mengidentifikasi apa yang harus dipelajari dan apa yang harus dilakukan?

Melalui tahap ini kita dapat mengoreksi dan mengeliminasi penyebab masalah,

sehingga penyebab masalah dapat disederhanakan.

PEMILIHAN ISU STRATEGIS YANG RELEVAN DENGAN

PERENCANAAN STRATEGIS PENATAAN DAN PEMERATAAN

GURU

Semua dinas pendidikan kabupaten/kota telah memiliki perencanaan jangka

menengah atau renstra. Salah satu program yang disiapkan dalam perencanaan jangka

menengah tersebut adalah berkaitan dengan PTK (Pendidik dan Tenaga

Kependidikan). Pertanyaannya adalah ”apakah dalam analisis layanan pendidikan dinas

pendidikan kabupaten/kota telah memasukkan analisis distribusi guru secara

komprehensif?”,

Jika jawabanya ya, maka dengan mudah tinggal mengintegrasikan hasil pemetaan

distribusi guru ke dalam perencanaan jangka menengah atau menjadi bagian dari

analisis layanan pendidikan bidang PTK, sehingga menghasilkan isu-isu strategis yang

dapat dijabarkan ke dalam kebijakan dan program.

Persoalannya jika analisis distribusi guru belum dilakukan secara komprehensif dalam

analisis layanan pendidikan pada Renstra. Dalam hal ini ada dua alternatif yang dapat

Page 100: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

89 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

dipilih, yaitu: 1) melakukan revisi terhadap Renstra, atau 2) menyusun perencanaan

penataan dan pemerataan guru secara tersendiri.

Isu Eksternal yang Berpengaruh terhadap Distribusi Guru

Identifikasi perubahan-perubahan pada kerangka kebijakan dan peraturan yang akan

berdampak besar pada distribusi guru, diantaranya adalah; 1) Peraturan Bersama 5

Menteri tahun 2011, 2) Penerapan Kurikulum 2013, 3) Otonomi Daerah, 4)

Otonomi Satuan pendidikan melaui SBM, 5) Kewajiban minimal beban mengajar guru

menurut PP 74/2007, penyelenggaraan pendidikan di tingkat daerah, 6) alokasi

anggaran untuk peningkatan mutu guru pada tingkat kabupaten/kota sangat terbatas.

Page 101: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

90 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

Lembar Kerja 5.1

Gunakan kriteria isu strategis, apakah kesenjangan berikut merupakan isu strategis

atau bukan. Berikan tanda cawang pada kolom ya atau tidak, serta berikan alasan

mengapa hal tersebut masuk isu strategis atau tidak

Kesenjangan dalam Distribusi Guru Kategori Isu Strategis

Ya Tidak Berikan alasan

1. Pada jenjang SD kekurangan guru kelas,

tetapi kelebihan guru Penjaskes dan Guru

Agama

2. Pada SDN 3 Kecamatan XXX

kekurangan guru kelas sebanyak 2 orang

3. Kelebihan guru kelas terjadi pada sekolah

dengan jumlah siswa kurang dari 120

siswa

4. Pada jenjang SMP, kekurangan guru mata

pelajaran Matematika, tetapi kelebihan

guru IPA dan IPS

5. Pada SMPN 2 kekurangan guru

matematika satu orang

6. Distribusi guru antar sekolah dalam

kecamatan tidak merata

Page 102: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

91 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

Handout Peserta 5.2

Lakukan identifikasi kesenjangan dari kondisi nyata yang saat ini dengan cara membandingkan dengan kondisi ideal menurut berbagai standar,

kemudian rumuskan isu-isu strategis. Analisis penyebab masalah secara mendalam terhadap kesenjangan dan isu strategis.

Kondisi Nyata Kondisi Ideal (Standar

apa yang digunakan?)

Kesenjangan Isu Strategis Penyebab Masalah

Rata-rata rasio guru kelas

terhadap rombel sebesar

0,75 (jumlah rombongan

belajar sebanyak 4044 buah)

Rasio guru kelas terhadap

rombel sebesar 1 (SPM

indikator no 5, 1:1)

kekurangan guru

kelas sebanyak 939

orang.

Kekurangan guru kelas

pada jenjang SD terjadi di

semua kecamatan

Selama ini tidak ada pemetaan

kekurangan guru SD.

Tidak ada pengangkatan guru kelas

SD selama 5 tahun.

Kekurangan guru tidak tercatat

karena sekolah mengangkat guru

bantu.

Page 103: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

92 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

Kondisi Nyata Kondisi Ideal (Standar

apa yang digunakan?)

Kesenjangan Isu Strategis Penyebab Masalah

Catatan: Dapat ditambahkan satu kolom lagi di paling kanan “Bahan Rujukan” yang diisi dengan kode sumber/tabel/data analisis

Page 104: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

93 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

PRESENTASI UNIT 5

Page 105: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

94 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

Page 106: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

95 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

Page 107: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

96 UNIT 5: Identifikasi Isu Strategis

Page 108: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

97 UNIT 6: Rencana Tindak Lanjut

UNIT 6

RENCANA TINDAK

LANJUT

Page 109: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

98 UNIT 6: Rencana Tindak Lanjut

Page 110: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

99 UNIT 6: Rencana Tindak Lanjut

UNIT 6

RENCANA TINDAK LANJUT - Waktu: 60 menit

Pengantar

Workshop 1 bertujuan untuk menganalisis data pendidik dalam rangka memunculkan

isu-isu strategis. Pada workshop ini peserta dikenalkan pada alat analisis data sampai

dengan penentuan isu-isu strategis. Pada Unit 1 peserta diajak untuk mengetahui

tujuan penataan dan pemerataan guru. Pada Unit 2 peserta diajak mengenali

kerangka analisis distribusi guru. Pada Unit 3 peserta belajar menggunakan software

dan melakukan validasi dan verifikasi data, menganalisis data dan menginterpretasi

hasil analisis tersebut. Pada Unit 4 peserta berlatih melakukan analisis data. Pada

Unit 5 peserta diajak untuk menemukan berbagai isu strategis berdasarkan analisis

data. Agar hasil Workshop 1 dapat dilaksanakan di daerah, maka diperlukan rencana

tindak lanjut (RTL) sebagai kelanjutan Workshop 1setelah peserta kembali ke

daerah.

RTL merupakan rencana untuk melakukan kegiatan kongkrit setelah Workshop 1

selesai. Hasil dari pelaksanaan RTL akan ditindaklanjuti dengan pendampingan analisis

data dan penemuan isu-isu strategis.

Kegiatan RTL dimulai dengan mengidentifikasi hal-hal yang belum tuntas dikerjakan

di Workshop 1. Selanjutnya, tim membuat rencana untuk menuntaskan kegiatan

analisis data dan penemuan alternatif pemecahan. Hasil RTL akan dibahas dan

dimantapkan pada kegiatan pendampingan.

Tujuan

Tujuan Unit 6 adalah menyusun rencana tindak lanjut dari Workshop 1, meliputi:

1. Menyusun kegiatan-kegiatan beserta jadwalnya yang akan dilakukan di daerah

untuk menuntaskan analisis data dan isu-isu strategis.

2. Menyusun jadwal pendampingan di daerah berkenaan dengan penuntasan analisis

data dan isu-isu strategis.

Page 111: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

100 UNIT 6: Rencana Tindak Lanjut

Pertanyaan Kunci

1. Kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan di daerah setelah Workshop 1

berakhir? Kapan kegiatan tersebut akan dilaksanakan?

2. Kapan kegiatan pendampingan analisis data dan isu-isu strategis dilaksanakan?

Petunjuk Umum

Unit 6 RTL merupakan unit perencanaan aktivitas di daerah pasca kegiatan

Workshop 1 tentang Analisis Data. Pada unit ini peserta diharapkan dapat menyusun

rencana kegiatan untuk melengkapi analisis data dan isu-isu strategis. Selain itu,

peserta juga menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan pendampingan.

Sumber dan Bahan

Presentasi dalam PowerPoint

Lembar Kerja 6.1

LCD dan laptop/komputer

Kertas plano, spidol, dan flipchart

Waktu

Waktu yang digunakan adalah 60 menit

Page 112: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

101 UNIT 6: Rencana Tindak Lanjut

Ringkasan Sesi

Rincian Langkah-langkah Kegiatan

Introduction (5 menit)

Fasilitator menayangkan judul unit dan menyatakan bahwa pada unit ini, peserta akan

menyusun Rencana Tindak Lanjut.

Fasilitator menayangkan latar belakang/pentingnya RTL, pertanyaan kunci,

kompetensi yang harus dikuasai peserta setelah mempelajari Unit 6 RTL, serta

langkah-langkah penyajiannya. Penayangan disertai dengan penjelasan singkat tentang

pokok-pokok masalah. Fasilitator menjelaskan kompetensi RTL yaitu peserta

diharapkan menyusun RTL yang realistis yang sesuai keadaan di kabupaten/kota

masing-masing sehingga RTL dapat terlaksana. RTL yang disusun meliputi:

1. Menyusun kegiatan-kegiatan untuk menuntaskan analisis data dan isu-isu strategis

2. Menyepakati jadwal pelaksanaan pendampingan.

RTL dilaksanakan kurang lebih empat minggu terhitung mulai kegiatan Workshop 1

sampai menjelang kegiatan pendampingan analisis data.

I

Introduction

5 menit

Fasilitator

menyampaikan

judul, latar

belakang,

pertanyaan

kunci, dan

langkah-langkah

penyajian Unit 6

Application

25 menit

Menyusun

rencana kerja

Connection

20 menit

Mengidentifika

si kegiatan-

kegiatan yang

belum

diselesaikan

pada

Workshop 1

Extension 5 menit

Menindak-

lanjuti Unit 6

dengan

melaksanakan

rencana kerja

dalam RTL

Reflection 5 menit

Merefleksi

pencapaian

Tujuan

Page 113: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

102 UNIT 6: Rencana Tindak Lanjut

Catatan untuk Fasilitator

Latar Belakang Pentingnya RTL:

Agar hasil Workshop 1 tuntas dan menggambarkan keadaan daerah tentang distribusi guru, maka diperlukan Rencana tindak lanjut (RTL).

Hasil dari pelaksanaan RTL akan dibahas dalam Pendampingan Analisis

Data dan Isu-isu strategis.

Connection (20 menit)

Fasilitator menyampaikan kepada peserta bahwa penuntasan analisis data dan isu-isu

strategis memerlukan komitmen dari berbagai pihak. Agar penuntasan analisis data

tersebut berjalan dengan baik maka perlu dilakukan tindak lanjut Workshop 1.

Dalam sesi ini peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok sesuai dengan kabupaten

asal mereka untuk melanjutkan analisis data dan isu-isu strategis serta menyepakati

jadwal pelaksanaan pendampingan di daerah masing-masing. Pertanyaan untuk

membimbing setiap kelompok dalam mengidentifikasi kegiatan adalah:

1. Apa saja kegiatan analisis data (analisis individu guru, analisis pada jenjang

sekolah, analisis pada jenjang kecamatan, dan analisis pada jenjang

kabupaten/kota) dan isu-isu strategis yang belum diselesaikan?

2. Kapan kegiatan tersebut dapat diselesaikan dan ditindaklanjuti dengan

pendampingan?

Setiap kelompok peserta diminta berdiskusi untuk mengenali kegiatan-kegiatan yang

perlu dilakukan dalam menuntaskan analisis data dan isu-isu strategis.

Application (25 menit)

Menyusun Rencana Tindak Lanjut

Berdasarkan identifikasi kegiatan-kegiatan yang perlu dituntaskan sebagai tindak

lanjut Workshop 1, peserta menyusun Rencana Tindak Lanjut. RTL meliputi,

kegiatan, waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, penanggungjawab, dan hasil yang

diharapkan (LembarKerja 6.1).

C

A

Page 114: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

103 UNIT 6: Rencana Tindak Lanjut

Reflection (5 menit)

(1) Tanyakan kepada peserta apakah kegiatan yang dilakukan sudah dapat mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

(2) Berikan kesempatan kepada peserta untuk mendiskusikan hal-hal yang masih

belum jelas.

Extention (5 menit)

RTL merupakan rencana untuk melaksanakan kegiatan kongkrit setelah Workshop

1 selesai. RTL ini akan dilanjutkan dengan pendampingan dan hasilnya sebagai bahan

untuk Workshop 2.

Pesan Utama

Pelaksanaan RTL kadang terkendala oleh kegiatan rutin masing-masing petugas

pelaksananya. Oleh sebab itu, komunikasi dan saling mengingatkan di antara anggota

tim perlu sering dilakukan. Semua pihak harus saling memberikan dukungan dalam

penuntasan analisis data dan isu-isu strategis.

R

E

Page 115: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

104 UNIT 6: Rencana Tindak Lanjut

Lembar Kerja 6.1

RENCANA TINDAK LANJUT

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA.............................................

No. Kegiatan Waktu Tempat Penanggung

jawab

Hasil yang diharapkan

Page 116: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

105 UNIT 6: Rencana Tindak Lanjut

PRESENTASI UNIT 6

Page 117: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

106 UNIT 6: Rencana Tindak Lanjut

Page 118: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

107 Pendampingan Analisis Data

PENDAMPINGAN

ANALISIS DATA

KABUPATEN/KOTA

Page 119: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

108 108 Pendampingan Analisis Data

Page 120: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

109 Pendampingan Analisis Data

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENDAMPINGAN

ANALISIS DATA KABUPATEN/KOTA

1. Latar Belakang

Program PRIORITAS telah memberikan bantuan teknis untuk meningkatkan

kapasitas kabupaten/kota utamanya Dinas Pendidikan dalam menganalisis data untuk

menunjang program penataan dan pemerataan guru. Peningkatan kapasitas dilakukan

melalui kegiatan workshop analisis data, dengan materi yaitu Kerangka Analisis

Penataan dan Pemerataan Guru, Penyiapan Data, Analisis Data, dan Identifikasi Isu-

isu Strategis dalam Penataan dan pemerataan guru.

Dalam rangka melengkapi dan menyempurnakan analisis data dan identifikasi isu-isu

strategis yang telah dihasilkan dari kegiatan workshop dirasa perlu dilakukan

pendampingan oleh tim PRIORITAS kepada Tim Daerah. Pendampingan dilakukan

untuk membantu Dinas Pendidikan khususnya Tim Analisis Data dalam

pemutakhiran data, analisis data dan identifikasi isu-isu strategis. Pendampingan ini

merupakan tindak lanjut dari workshop analisis data di tingkat

kabupaten/klaster/propinsi. Pendampingan bertujuan untuk memastikan bahwa data

pelayanan pendidikan di kabupaten telah di mutakhirkan serta dilakukan analisa yang

mendalam sehingga muncul isi-isu strategis yang mendesak ditangani. Kemutakhiran

data menjadi penting dalam pendampingan karena dukungan data yang akurat dan

analisis yang tepat merupakan prasyarat dalam memunculkan isu strategis yang tepat

pula.

Pendampingan akan dilakukan sebanyak 2 kali (masing-masing 2 hari) disesuaikan

dengan kondisi dan dinamika riil di kabupaten/kota. Dalam pendampingan ini tim

fasilitator akan mendatangi dan mendampingi tim analisa data. Pertemuan disarankan

dilakukan di Kantor Dinas Pendidikan, Bapeda, atau kantor Bupati dan melibatkan

orang-orang yang berkaitan dengan analisis data.

Pendampingan Tahap I difokuskan pada penajaman proses analisis sehingga isu-isu

yang dimunculkan akan lebih strategis dan berdampak luas dan jangka panjang.

Sebelum dilakukan pendampingan diharapkan District Coordinator (DC) telah

memastikan bahwa Tim Analisis Data telah bekerja untuk melakukan update data

sebisa mungkin sesuai dengan target atau kesepakatan kelengkapan data, misalnya

kelengkapan data 80% atau 90% yang akan dianalisis. Namun diharapkan update data

tidak terlalu lama, artinya dibatasi sesuai dengan jadwal kegiatan Tim. Berdasarkan

update data, Tim melakukan analisis data dan penyusunan isu-isu strategis. Sehari

Page 121: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

110 110 Pendampingan Analisis Data

menjelang pendampingan diharapkan DC telah memastikan ketersedian dokumen-

dokumen yang akan dianalisis.

Pendampingan Tahap II adalah paparan hasil analisis data dan identifkasi isu-isu

strategis dari Tim Analisis Data kepada Tim Pengambil Kebijakan.

2. Tujuan Kegiatan

Kegiatan Pendampingan bertujuan untuk:

a. Meriviu hasil workshop analisis data

b. Melengkapi, memperbarui, dan memvalidasi data sampai tingkat kelengkapan

yang disepakati

c. Melakukan analisis data lebih lanjut

d. Melakukan verifikasi data, jika diperlukan

e. Merumuskan peta kondisi guru dalam rangka mencapai SPM bidang Pendidik dan

Tenaga Kependidikan

f. Menghitung kesenjangan

g. Merumuskan isu-isu strategis terkait dengan peta kondisi guru dalam rangka

mencapai SPM bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

3. Waktu dan Tempat Kegiatan

Workshop pendampingan secara intensif dilakukan paska workshop analisis data di

tingkat kabupaten/kota. Pendampingan dilakukan selama dua kali, masing-masing dua

hari.

Pendampingan I (dua hari)

Hari : ..................................................

Tanggal : .................................................2013

Waktu : 08.00 – 16.00

Tempat : ................................................, Kabupaten/Kota................................

Pendampingan II (2 hari)

Hari : ..................................................

Tanggal : .................................................2013

Waktu : 08.00 – 16.00

Tempat : ................................................, Kabupaten/Kota................................

4. Peserta dan Pendamping

Peserta workshop Pendampingan I sebagai berikut:

o Tim Analisis Data

o Pengawas

o Perwakilan dari SD/MI, SMP/MTs

Page 122: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

111 Pendampingan Analisis Data

Peserta workshop Pendampingan II sebagai berikut:

o Tim Analisis Data

o Tim Pengambil Kebijakan

o Pengawas

o Perwakilan dari SD/MI, SMP/MTs

Pendamping adalah: Tim fasilitator PRIORITAS Pusat, Fasilitator Propinsi dan/atau

Fasilitator dari Service Provider yang telah mengikuti Training of Trainer.

5. Agenda

Persiapan

Sebelum dilakukan pendampingan diharapkan District Coordinator telah memastikan

bahwa Tim Analisis Data telah bekerja untuk melakukan update data sesuai yang

disepakati, misalnya kelengkapan data mencapai 80% atau 90%. Namun diharapkan

update data tidak terlalu lama, artinya dibatasi sesuai dengan jadwal kegiatan Tim,

jangan sampai update data terlalu lama. Berdasarkan update data, Tim melakukan

analisis data dan menyusun isu-isu strategis. Sehari menjelang pendampingan

diharapkan DC telah memastikan ketersedian dokumen-dokumen yang akan

dianalisis.

Perkiraan Jadwal kegiatan Pendampingan Tahap I (2 hari)

Waktu Kegiatan

Hari Pertama

08.00 – 09.30 Reviu hasil Workshop analisis data

09.30 – 10.30 Penyusunan Rencana Pendampingan

10.30 – 10.45 Rehat

10.45 – 12.00 Analisis data

12.00 – 13.00 I s h o m a

13.00 – 15.30 Analisis data

15.30 – 16.00 Verifikasi data

Hari Kedua

08.00 – 09.30 Analisis data

09.30 – 10.30 Verifikasi data

10.30 – 10.45 Rehat

10.45 – 12.00 Menghitung kesenjangan dan mengidentifikasi isu-isu Strategis

12.00 – 13.00 I s h o m a

13.00 – 15.30 Identifikasi isu-isu Strategis

15.30 – 16.00 Rangkuman

Page 123: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

112 112 Pendampingan Analisis Data

Pendampingan Tahap II adalah paparan hasil analisis data dan identifkasi isu-isu

strategis dari Tim Analisis Data kepada Tim Pengambil Kebijakan. Oleh sebab itu

dalam Pendampingan II ini Tim Pengambil Kebijakan diundang. Kegiatan utamanya

adalah menghasilkan isu-isu strategis yang telah disepakati untuk dibawa sebagai

bahan mengikuti Workshop Analisis Kebijakan.

Perkiraan Jadwal kegiatan Pendampingan Tahap II (2 hari)

Waktu Kegiatan

Hari Pertama

08.00 – 16.00 Penajaman Analisis Data dan Isu-isu Strategis

Penyusunan presentasi Hasil Analisis Data dan Isu-isu Strategis

Hari Kedua

08.00 – 10.00 Presentasi Hasil Analisis Data dan Isu-isu Strategis

10.00 – 10.30 Rehat

10.30 – 12.00 Diskusi dan Tanggapan

12.00 – 13.00 I s h o m a

13.00 – 14.30 Diskusi dan Tanggapan (lanjutan)

14.30 – 15.30 Rangkuman

Rincian Kegiatan

Riviu Hasil Workshop Analisis Data

Pada sesi ini Ketua Tim Analisis Data menyajikan kembali Hasil Analisis dan

Identifikasi Isu Strategis yang telah diselesaikan dalam Workshop Analisis Data

kepada peserta. Peserta memberikan refleksi kritisnya terhadap Hasil Analisis dan

Identifikasi Isu Strategis. Refleksi kritis dimaksudkan untuk menelaah kembali apakah

hasil analisis dan isu strategis yang teridentifikasi telah sesuai dengan realita data yang

ada.

Penyusunan Rencana Pendampingan

Pada sesi ini peserta difasilitasi oleh pendamping mengidentifikasi Rencana Kerja yang

akan dilaksanakan selama kegiatan pendampingan berdasarkan realita (kondisi data,

hasil analisis, identifikasi isu strategis) dan harapan. Dalam sesi ini juga disepakati

lama waktu pendampingan dan jadwalnya.

Page 124: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

113 Pendampingan Analisis Data

Pendamping sebaiknya dengan cermat melihat kembali hasil analisis data,

ketersediaan data, isu-isu strategis yang muncul, sehingga dapat membantu peserta

menyusun rencana kerja selama kegiatan Pendampingan.

Analisis Data

Pada sesi Analisis Data peserta melanjutkan analisis data untuk mengambil

mengidentifikasi isu mengenai distribusi guru. Pendamping diharapkan mendampingi

secara benar langkah-langkah melakukan analisis, baik mulai dengan import data,

mengolah, dan membaca hasil. Analisis data dimulai dari lingkup sekolah, kecamatan,

dan kabupaten. Output yang dihasilkan, misalnya:

No Analisis Sumber Data Output

1 Proyeksi

Perkembangan

Layanan

Pendidikan

Data Usia Tunggal Anak Usia 0-18

Angka Partisipasi

Target Angka Partisipasi

Proyeksi Kecenderungan Layanan Pendidikan (5

tahun ke depan)

2 Kecukupan Guru

(Supply) Jumlah Siswa

Jumlah Rombel

Jumlah Sekolah

Beban Mengajar Guru

menurut Mapel

SPM No. 5, 6

Jumlah Guru

Status guru (PNS/non

PNS)

Proyeksi Guru Pensiun

Jumlah Guru yang dibutuhkan

Jumlah Kelebihan/

Kekurangan Guru

Proyeksi Kelebihan/ Kekurangan Guru lima

tahun ke depan

3 Kebutuhan Guru

(Demand) Jumlah Siswa

Jumlah Rombel

Jumlah Sekolah

Beban Mengajar Guru menurut Mapel

SPM No. 1, 2, 5, 6

Jumlah Guru

Status guru (PNS/non

PNS)

Proyeksi Guru Pensiun

Sekolah kecil o Sekolah Terpencil

o Sekolah calon

Regrouping

o Sekolah calon

Multigrade

Sekolah satu lokasi

o Sekolah calon

Regrouping

o Kemungkinan guru

mengajar di lebih dari

satu sekolah

Sekolah Besar o Penambahan Rombel

dan Kelas Baru dan

Kebutuhan Guru

Page 125: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

114 114 Pendampingan Analisis Data

No Analisis Sumber Data Output

4 Kualifikasi Guru

dan Kepala Sekolah

Jumlah Guru

Pendidikan Tertinggi

Guru

Sertifikasi Guru

Status kepangkatan (?)

SPM No. 7,8,9,10,11

Peta kebutuhan upgrading Guru

Verifikasi Data

Setelah diperoleh hasil analisis data kegiatan berikutnya adalah melakukan verifikasi

data, misalnya:

Jika dicurigai ada kelebihan/kekurangan Guru di suatu sekolah/kecamatan, perlu

dilakukan pengecekan ulang apakah data yang dianalisis sudah benar,

Jika hasil analisis menemukan ada sekolah yang memungkinkan untuk dibuat

menjadi sekolah kecil (Sekolah Terpencil, Sekolah calon Regrouping, Sekolah calon

Multigrade) perlu dilakukan pengecekan ulang apakah kondisi sekolah mendukung

atau tidak,

dan lain-lain

Identifikasi dan Pemilihan Isu-isu Strategis

Isu strategis bidang pendidikan dapat didefinisikan sebagai persoalan-persoalan yang

memiliki dampak signifikan terhadap masalah pendidikan yang mungkin untuk

diselesaikan dalam kurun waktu tertentu.

Dalam sesi ini peserta ditugaskan mengidentifikasi isu-isu strategis berdasarkan hasil

analisis, serta mengurutkan isu-isu berdasarkan skala prioritas. Langkah-langkah yang

perlu dilakukan dalam mengidentifikasi dan merumuskan isu-isu strategis adalah

sebagai berikut:

1. Memeriksa situasi eksternal terkait distribusi guru: kependudukan, situasi politik,

situasi lingkungan, dan arah kebijakan pendidikan yang ada di Renstra

Kemdikbud, Renstra Dinas Pendidikan Propinsi, RPJMD Kabupaten/Kota (bila

telah tersusun), serta dampaknya terhadap pengembangan pendidikan.

2. Memeriksa kembali hasil analisis data berkaitan dengan distribusi. Identifikasi

masalah-masalah apa yang muncul dan perlu diselesaikan dalam lima tahun ke

depan.

3. Merumuskan kondisi ideal pelayanan pendidikan dalam bidang pendidik dan

tenaga kependidikan. Lakukan analisis kesenjangan antara kondisi sekarang

dengan kondisi ideal yang diinginkan. Identifikasi penyebab yang menimbulkan

adanya kesenjangan tersebut.

Page 126: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

115 Pendampingan Analisis Data

4. Mengidentifikasi seluruh isu-isu yang terkait dengan dunia pendidikan untuk

jangka waktu lima tahun kedepan.

5. Melakukan analisis masalah untuk mempertajam isu-isu yang telah diidentifikasi.

6. Menyepakati isu-isu yang dirasakan banyak pihak, yang berkembang dengan

volume dan intensitas yang tinggi, mendesak, dan berdampak besar bila tidak

segera ditangani, khususnya dalam pencapaian SPM bidang pendidik dan tenaga

kependidikan.

7. Menyusun matriks isu strategis untuk setiap indikator SPM, indikator mana yang

paling mendesak di atasi, serta sifat penangannya, apakah dapat diatasi secara

internal atau membutuhkan pihak lain (eksternal).

8. Merumuskan dengan kalimat yang jelas isu-isu strategis yang telah diidentifikasi.

9. Memilih isu yang akan segera ditangani.

Pemilihan Isu Strategis

Pada sesi terdahulu peserta sudah mengidentifikasi isu-isu strategis. Dalam sesi ini

peserta menetapkan isu-isu mana yang akan dilanjutkan untuk dipresentasikan

kepada Tim Pengambil Kebijakan yang selanjutnya akan dibawa dalam Workshop II

Pengambilan Kebijakan.

7. Kebutuhan Anggaran:

Sesuai standar USAID PRIORITAS.

Page 127: WORKSHOP - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/MODUL_PPG_II_-_PENDAMPINGAN_ANALISIS_DAT… · Sesi pertama pelatihan mungkin peresmian acara dengan seorang pejabat

WORKSHOP ANALISIS DATA

116 116 Pendampingan Analisis Data