distribusi bagi hasil.pdf
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
1/30
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA 2013
Pengertian dan Landasan Syariah
Distribusi Bagi Hasil
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
2/30
2Landasan Syariah Sistim Distribusi Hasil Usaha
(Fatwa DSN No 14 / DSN-MUI/IX/2000)
a. Bahwa dalam sistem pencatatan dan pelaporan (akuntansi) keuangan dikenal
ada dua sistem, yaitu Cash Basis, yakni prinsip akuntansi yang mengharuskan
pengakuan biaya dan pendapatan pada saat terjadinya dan Accrual Basis,
yakni prinsip akuntansi yang membolehkan pengakuan biaya dan pendapatan
didistribusikan pada beberapa periode; dan masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan;
b. Bahwa kedua sistem tersebut pada dasarnya dapat digunakan untuk keperluan
distribusi hasil usaha dalam Lembaga Keuangan Syari'ah (LKS);
c. Pada prinsipnya, LKS boleh menggunakan sistem Accrual Basis maupun Cash
Basis dalam administrasi keuangan.
d. Dilihat dari segi kemaslahatan, dalam pencatatan sebaiknya digunakan sistem
Accrual Basis; akan tetapi, dalam distribusi hasil usaha hendaknya ditentukan
atas dasar penerimaan yang benar-benar terjadi (Cash Basis).
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
3/30
3Landasan Syariah Prinsip Distribusi Hasil Usaha
(Fatwa DSN No 15 / DSN-MUI/IX/2000)
a. Bahwa pembagian hasil usaha di antara para pihak (mitra) dalam suatu bentuk
usaha kerjasama boleh didasarkan pada prinsip Bagi Untung (Profit Sharing),
yakni bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi biaya
pengelolaan dana, dan boleh pula didasarkan pada prinsip Bagi Hasil (Revenue
Sharing), yakni bagi hasil yang dihitung dari total pendapatan pengelolaan dana;
dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan;
b. Bahwa kedua prinsip tersebut pada dasarnya dapat diguna-kan untuk keperluan
distribusi hasil usaha dalam Lembaga Keuangan Syari'ah (LKS);
c. Pada dasarnya, LKS boleh menggunakan prinsip Bagi Hasil (Revenue Sharing)
maupun Bagi Untung (Profit Sharing) dalam pembagian hasil usaha dengan
mitra (nasabah)-nya.
d. Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), saat ini, pembagian hasil usaha
sebaiknya digunakan prinsip Bagi Hasil (Revenue Sharing).
e. Penetapan prinsip pembagian hasil usaha yang dipilih harus disepakati dalam
akad.
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
4/30
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
5/30
4. Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah dari Ubadah biShamit, riwayat Ahmad dari Ibnu Abbas, dan Mali
dari Yahya:
.
Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh pulamembahayakan orang lain.
5. Kaidah fiqh:
.
Pada dasarnya, segala bentuk muamalat boleh dilakukan kecualiada dalil yang mengharamkannya.
.
Di mana terdapat kemaslahatan, di sana terdapat hukum Allah."
Landasan Syariah
Al-Quran & Hadis Distribusi Hasil Usaha
(Fatwa DSN No 14 & 15 / DSN-MUI/IX/2000)
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
6/30
6
Pengertian Distribusi Hasil Usaha
Perhitungan pembagian hasil usaha antara shahibul maal
dengan mudharib sesuai dengan nisbah yang disepakati di
awal akad
Perhitungan besaran hasil usaha yang dipergunakan
sebagai dasar perhitungan
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
7/30
7
LAPORAN LABA RUGI
PT. BANK SYARIAH SAPEN
PENDAPATAN
PENDAPATAN BAGI HASIL 700.000
PENDAPATAN ATAS KEUNTUNGAN 400.000
PENDAPATAN FEE BASED 300.000
SUB TOTAL 1.400.000
BIAYA
BIAYA OPERASIONAL 500.000
BIAYA PERSONALIA 300.000
BIAYA UMUM 50.000
SUB TOTAL 850.000
LABA/RUGI
SISTEM BAGI HASIL
PROFIT & LOSS DISTRIBUTION
550.000
CARA MENGHITUNG PROFIT SHARING
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
8/30
8
PENDAPATAN
PENDAPATAN BAGI HASIL 700.000
PENDAPATAN ATAS KEUNTUNGAN 400.000
PENDAPATAN FEE BASED 300.000
SUB TOTAL 1.400.000
BIAYA
BIAYA OPERASIONAL 500.000
BIAYA PERSONALIA 300.000
BIAYA UMUM 50.000
SUB TOTAL 850.000
LABA/RUGI 250.000
1.100.000
SISTEM BAGI HASIL
REVENUE DISTRIBUTION
- 300.000
CARA MENGHITUNG REVENUE SHARING
LAPORAN LABA RUGI
PT. BANK SYARIAH SAPEN
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
9/30
9
Korelasi Hasil Penyaluran Dana Dengan Bagi Hasil Dana (60:40)
Hasil penyaluran dana
Rp.1.000.000
Hasil penyaluran dana
Rp.800.000 Hasil penyaluran dana Rp.0;
Bagi Hasil Untuk deposan
Rp.600.000
Bagi hasil untuk deposan
Rp.480.000 Bagi hasil untuk deposan Rp.0
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
10/30
10
Porsi Pendapatan Pada Unsur Distribusi Bagi Hasil
No Penghimpunan
Dana
Penyaluran
Dana
Pendapatan
Penyaluran
Pendapatan
Yang
Dibagikan
Keterangan
1. 150.000 150.000 325 325 Semua pendapatan
penyaluran dibagikan
2. 150.000 175.000 350 312 150.000 / 175.000 x 350
Sebesar porsi penghimpunan
dana saja
3. 150.000 125.000 275 275 Semua pendapatan
dibagikan Ada dana yang belum
disalurkan
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
11/30
11
JENIS SIMPANAN RATA2SEBULANSALDO
HARIAN
PENDAPATANYANG DIBAGI
PORSI SHAHIBUL MAAL PORSI MUDHARIB
NISBAH PENDAPATAN RTN NISBAH PENDAPATAN RTN
(A) (B) (C) (D)=(B)X(C) (E) (F)=(B)X(E)
GIRO WADIAH A1 B1 C1 D1 E1 F1
TABUNGANMUDHARABAH
A2 B2 C2 D2 E2 F2
DEPOSITOMUDHARABAH
1 BLN A3 B3 C3 D3 E3 F3
3 BLN A4 B4 C4 D4 E4 F4
6 BLN A5 B5 C5 D5 E5 F5
12 BLN A6 B6 C6 D6 E6 F6
GRAND TOTAL A B D F
Tabel Distribusi Bagi Hasil
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
12/30
Keterangan Tabel RATA-RATA SEBULAN SALDO HARIAN (KOLOMA)
Sumbernya: dari saldo SSL yang bersangkutan
(mis: saldo akhir tgl 1=a1, tgl 2 = a2 dst tgl 31 = a31) Perhitungannya :
a1 + a2 + a3 + . a31
Jumlah hari dalam bulan ybs
PENDAPATAN (kolomB)
Porsi pendapatan pengelolaan dana mudharabah yang akan didistribusikan (sebagai unsurpendapatan pada distribusi bagi hasil / pendapatan)
Pendapatan tersebut berupa :
Margin (prinsip jual belimurabahah, istishna, salam dsb)
Bagi hasil (prinsip bagi hasilmudharabah, musyarakah)
Perhitungan:
Pendapatan per produk (misalnya tabungan mudharabahkolom B2) adalah :
Saldo rata-rata tabungan mudharabah (A2)
x total porsi pendapatan mudharabah (B)
Total jumlah penghimpunan dana mudharabah (A)
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
13/30
Keterangan Tabel (lanjutan)
NISBAH NASABAH (PEMILIK DANA/SHAHIBUL MAAL) (KolomC)
Angka pembagian untuk pemilik dana (shahibul maal) yang telah disepakati dari awal
PENDAPATAN PEMILIK DANA (SHAHIBUL MAALkolom D)
Adalah porsi pendapatan penyimpan dana dalam rupiah (nominal)
Perhitungan : D2 = B2 x nisbah untuk shahibul maal
Perhitungan indikasi rate masing-masing produk adalah:Pendapatan penyimpanan dana 365
x
Rata-rata sebulan saldo harian Y*)
NISBAH BANK (MUDHARIB)kolom E
Angka nisbah untuk pengelola dana / bank (mudharib)
PENDAPATAN BANK (MUDHARIB)kolom F
Adalah porsi pendapatan bank (mudharib) dalam rupiah (nominal)
Perhitungan : F2 = B2 x nisbah bank
*) umur bulan yang bersangkutan
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
14/30
RUMUS & PENENTUAN TINGKAT BOBOT
Bobot adalah tingkat persentase produk pendanaan Bank Syariah yang dapat dimanfaatkan untuk
disalurkan ke pembiayaan Bank Syariah. Dengan demikian tidak semua dana pihak ketiga
(Tabungan, Giro, Deposito) pada Bank Syariah dapat digunakan untuk pembiayaan. Hal ini
disebabkan adanya tuntutan dari regulatorharus dilaksanakannya sistemprudential bankingdan
terpenuhinya kecukupan likwiditas Bank Syariah. Dibawah ini beberapa faktor yang
mempengaruhi besarnya tingkat bobot adalah sbb :
1. Ketetapan Bank Sentral tentang Giro Wajib Minimum (GWM) dimana regulasi GWM untuk
rupiah saat ini adalah 5%.
2. Untuk menjamin terlaksananya operasional bank maka bank akan menyimpan cadangan
dananya diatas kewajiban yang 5 % hal ini disebut Excess Reserve.
3. Tingkat besarnya dana-dana yang ditarik dan setor oleh para nasabah serta investor hal ini
disebut dengan Floating Rate.
Tingkat Bobot = 1(GWM + Excess Reserve + Floating Rate)
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
15/30
PENENTUAN
TINGKAT BOBOT DAN DPK UNTUK PEMBIAYAAN
Saldo Bulanan dari dana pihak ketiga (DPK) Bank Syariah Kertamukti adalah sbb :
1. Saldo Bulanan Giro Rp 1.600.000.000,-
2. Saldo Bulanan Tabungan Mudharabah Rp 2.400.000.000,-
3. Saldo Bulanan Deposito Mudharabah Rp 4.800.000.000,-
Bila diasumsikan bahwa regulator Bank Sentral mengeluarkan regulasi untuk Giro Wajib
Minimum (GWM) adalah 5% dan manajemen Bank Syariah Kertamukti telah menyepakati
bahwa Excess Reserve adalah 3% untuk Giro, 2% untuk Tabungan dan Deposito serta
besarnya dana-dana yang ditarik dan setor oleh nasabah (Floating Rate) masing-masing untuk
Giro sebesar 4%, Tabungan 3% dan Deposito 2%.
Berdasarkan data-data di atas maka :
Hitunglah tingkat bobot untuk masing-masing jenis produk DPK Bank Kertamukti tsb
Hitunglah total dana pihak ketiga yang dapat digunakan sebagai dana pembiyaan
1. Metode Saldo Bulanan.
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
16/30
Tingkat Bobot = 1(GWM + Excess Reserve + Floating Rate)
Giro = 1-(5%+3%+4%)---- 88%
Tabungan = 1-(5%+2%+3%)--- 90%
Deposito = 1-(5%+2%+2%)--- 91%
CONTOH
PENENTUAN TINGKAT BOBOT DAN DPK UNTUK PEMBIAYAAN
(Dengan Metode Saldo Bulanan)
Jenis DPK GWM Excess Reserve Floating Rate Bobot Saldo Bulanan Saldo Tertimbang
Giro 5% 3% 4% 88% 1.600.000.000 1.408.000.000
Tabungan Mudharab 5% 2% 3% 90% 2.400.000.000 2.160.000.000
Deposito Mudharab 5% 2% 2% 91% 4.800.000.000 4.368.000.000
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
17/30
PENENTUAN
TINGKAT BOBOT DAN DPK UNTUK PEMBIAYAAN
Saldo rata-rata hariah dana pihak ketiga (DPK) Bank Syariah Kertamukti adalah sbb :
1. Saldo Giro Rp 1.600.000.000,-
2. Saldo Tabungan Mudharabah Rp 2.400.000.000,-
3. Saldo Deposito Mudharabah Rp 4.800.000.000,-
Bila diasumsikan bahwa regulator Bank Sentral mengeluarkan regulasi untuk Giro Wajib
Minimum (GWM) adalah 5% dan manajemen Bank Syariah Kertamukti telah
menyepakati bahwa Excess Reserve adalah 3% untuk Giro, 2% untuk Tabungan dan
Deposito serta besarnya dana-dana yang ditarik dan setor oleh nasabah (Floating Rate)
masing-masing untuk Giro sebesar 4%, Tabungan 3% dan Deposito 2%.
Berdasarkan data-data diatas maka :
Hitunglah tingkat bobot untuk masing-masing jenis produk DPK Bank Kertamukti tsb
Hitunglah total dana pihak ketiga yang dapat digunakan sebagai dana pembiyaan
2. Metode Saldo Harian.
Oleh karena didalam saldo harian perhitungannya telah menggunakan saldo rata-rataharian, maka nilai nominal dana pihak ketiga telah merefleksikan saldo yang
mengendap di bank Syariah yang dapat digunakan untuk melakukan pembiayaan oleh
karena itu Excess Reserve dan Floating Rate tidak perlu dihitung lagi jadi hanya GWM
saja yang diperhitungkan.
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
18/30
Tingkat Bobot = 1(GWM + 0 + 0 )Giro =1-(5%+0%+0%)---- 95%
Tabungan = 1-(5%+0%+0%)--- 95%
Deposito = 1-(5%+0%+0%)--- 95%
CONTOH
PENENTUAN TINGKAT BOBOT DAN DPK UNTUK PEMBIAYAAN
(Metode Saldo Rata-Rata Harian)
GWM Excess Reserve Floating Rate Bobot Saldo Bulanan Saldo Tertimbang
a b c d=1-(a+0+0) e f=dxe
5% 3% 4% 95% 1.600.000.000 1.520.000.000
5% 2% 3% 95% 2.400.000.000 2.280.000.000
5% 2% 2% 95% 4.800.000.000 4.560.000.000
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
19/30
PENENTUAN
TINGKAT BOBOT DAN DPK UNTUK PEMBIAYAAN
Saldo rata-rata hariah dana pihak ketiga (DPK) Bank Syariah A adalah :
1. Saldo Giro Rp 1.600.000.000,-
2. Saldo Tabungan Mudharabah Rp 2.400.000.000,-
3. Saldo Deposito Mudharabah Rp 4.800.000.000,-
Bila diasumsikan bahwa regulator Bank Sentral mengeluarkan regulasi untuk Giro Wajib Minimum
(GWM) adalah 5% dan Excess Reserve adalah 3% serta Giro, 2% untuk Tabungan dan Deposito serta
besarnya dana-dana yang ditarik dan setor oleh nasabah (Floating Rate) masing-masing untuk Girosebesar 4%, Tabungan 3% dan Deposito 2%. Manajemen Bank Syariah Kertamukti memutuskan GWM,
ER dan FR ditanggung dari Modal Bank Syariah A. Berdasarkan data-data di atas maka :
Hitunglah tingkat bobot untuk masing-masing jenis produk DPK Bank Syariah A
Hitunglah total dana pihak ketiga yang dapat digunakan untuk Pembiayaan
3. GMW + ER + FR dari Modal.
Didalam prakteknya, perbankan Syariah dapat saja menanggung kewajiban GWM+ER+FR dari modal
sendiri dengan demikian Bank Syariah dalam hal ini tidak mengenakan bobot dari masing-masing
DPK nasabah, sehingga rumus penentuan bobot menjadi :
Bobot = 1(GWM+ER+FR) Bobot = 1 - 0
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
20/30
Tingkat Bobot = 1(0+ 0 + 0 )
Giro = 1-(0%+0%+0%)---- 100%
Tabungan = 1-(0%+0%+0%)--- 100%
Deposito = 1-(0%+0%+0%)--- 100%
CONTOH
PENENTUAN TINGKAT BOBOT DAN DPK UNTUK PEMBIAYAAN
(GWM+ER+FR ditanggung Modal Bank Syariah)
Jenis DPK GWM Excess Reserve Floating Rate Bobot Saldo Bulanan Saldo Tertimbang
a b c d=1-(0+0+0) e f=dxe
Giro 5% 3% 4% 100% 1.600.000.000 1.600.000.000
Tabungan Mudharabah 5% 2% 3% 100% 2.400.000.000 2.400.000.000
Deposito Mudharabah 5% 2% 2% 100% 4.800.000.000 4.800.000.000
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
21/30
PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
DENGAN METODE SALDO AKHIR BULAN
JENIS
Dana PihakKetiga (DPK)
SaldoAkhirBulan
(DPK)
BOBOT
PORSIPENDAPATANTERTIMBANG
DISTRIBUSIPENDAPATAN
PORSI NISBAH PENYIMPAN DANA
(SHAHIBUL MAL)
PORSI NISBAH BANK
(MUDHARIB)
NISBAH PENDAPATAN
E.RATE NISBAH PENDAPATAN
E.RATE
(A) (B) (A)X(B)=(C) (D) (E) (F)=(D)X(E) (G) (H)=(D)X(G)
GIRO WADIAH A1 B1 C1 D1 E1 F1 G1 H1
TABUNGANMUDHARABAH
A2 B2 C2 D2 E2 F2 G2 H2
DEPOSITOMUDHARABAH
1 BLN A3 B3 C3 D3 E3 F3 G3 H3
3 BLN A4 B4 C4 D4 E4 F4 G4 H4
6 BLN A5 B5 C5 D5 E5 F5 G5 H5
12 BLN A6 B6 C6 D6 E6 F6 G6 H6
GRAND TOTAL A C D F H
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
22/30
LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
DENGAN METODE SALDO AKHIR BULAN
1. Kolom Dana Pihak Ketiga Bank (DPK) merupakan pengelompokkan produk-produk DPK Bank
Syariah menjadi Giro, Tabungan, Deposito 1 bulan, Deposito 2 bulan, Deposito 3 bulan,
Deposito 6 bulan dan Deposito 12 bulan.
2. Kolom A adalah saldo akhir bulan dari masing-masing jenis rekening dana pihak ketiga di buku
besar (general ledger).
3. Kolom B adalah karena tidak semua DPK dapat disalurkan oleh Bank Syariah karena harus
memperhitungkan GWM, Excess Reserve dan Floating Rate, hal-hal inilah yang merupakan
faktor pengurang bagi DPK untuk dapat disalurkan.
4. Kolom C adalah saldo yang benar-benar dapat disalurkan melalui pembiayaan oleh Bank
Syariah atau dengan kata lain kolom C adalah hasil perkalian saldo akhir bulanan DPK (kolom
A) dikalikan dengan bobot dari masing-masing DPK (kolom B).
5. Kolom D adalah pendistribusian pendapatan yang diperoleh oleh bank ke dalam masing-masing
jenis dana.
6. Kolom E adalah besarnya persentase Nisbah yang diterima oleh nasabah (shahibul Mal) sesuai
dengan akad awal.
7. Kolom F adalah pendapatan yang diterima oleh nasabah untuk masing-masing jenis dana dalam
rupiah dalam hal ini F = D x E, kemudian apabila kita ingin tahu jumlah ini dalam persentase
(Equivalen Rate) maka F/C x 100%
8. Kolom G adalah besarnya persentase Nisbah yg diterima oleh Bank (mudharib).
9. Kolom H adalah pendapatan yang diterima oleh Bank untuk masing-masing jenis dana dalam
rupiah dalam hal ini H = D x G, kemudian apabila kita ingin tahun jumlah ini dalam persentase
(Equivalen rate) maka H/C x12x 100%
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
23/30
23CONTOH PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
DENGAN METODE SALDO AKHIR BULANAN
Posisi saldo akhir bulan dana pihak ketiga (DPK) PT. Bank Syariah A adalah sbb :
Giro Rp 1.000.000.000,- Bonus 20%
Tabungan Rp 2.000.000.000,- Nisbah 35 : 65
Deposito 1 bulan Rp 1.500.000.000,- Nisbah 30 : 70
Deposito 3 bulan Rp 250.000.000,- Nisbah 25 : 75
Deposito 6 bulan Rp 750.000.000,- Nisbah 20 : 80
Deposito 12 bulan Rp 500.000.000,- Nisbah 15 : 85
Giro Wajib Minimum 5%, Excess Reserve 1% dan Floating Rate 2%. Bank menyalurkanpembiayaan sebesar Rp 6.000.000.000,- dengan keuntungan dari pembiayaan tersebut adalahsebesar Rp 1.600.000.000,-.
Jika Pak Azhar adalah satu nasabah yang memiliki Tabungan dengan saldo sebesar Rp250.000.000,- .
a. Buatlah tabel distribusi hasil usaha PT.Bank Syariah A!
b. Berapakah pendapatan yang akan diterima oleh Pak Azhar?
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
24/30
24
Bagi hasil yang diterima oleh Pak Azhar pertahunnya adalah :
Rp 250.000.000,- x 5,33% = Rp 13.325.000,-
PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
DENGAN METODE SALDO AKHIR BULANAN
0,92 920.000.000 266.666.667 0,20 53.333.333 5,33% 0,80 213.333.333 21,33%
0,92 1.840.000.000 533.333.333 0,35 186.666.667 9,33% 0,65 346.666.667 17,33%
0,92 1.380.000.000 400.000.000 0,30 120.000.000 8,00% 0,70 280.000.000 18,67%
0,92 230.000.000 66.666.667 0,25 16.666.667 6,67% 0,75 50.000.000 20,00%
0,92 690.000.000 200.000.000 0,20 40.000.000 5,33% 0,80 160.000.000 21,33%
0,92 460.000.000 133.333.333 0,15 20.000.000 4,00% 0,85 113.333.333 22,67%
5.520.000.000 1.600.000.000 436.666.667 1.163.333.333
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
25/30
25PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
DENGAN METODE SALDO RATA-RATA HARIAN
JENIS
Dana PihakKetiga (DPK)
SaldoRata-Rata
Hariah
(DPK)
BOBOT*
PORSIPENDAPATAN
TERTIMBANG**DISTRIBUSI
PENDAPATAN
PORSI NISBAH PENYIMPAN DANA
(SHAHIBUL MAL)
PORSI NISBAH BANK
(MUDHARIB)
NISBAHPENDAPATA
NE.RATE
NISBAHPENDAPATA
NE.RATE
(A) (B) (A)X(B)=(C) (D) (E) (F)=(D)X(E) (G) (H)=(D)X(G)
GIRO WADIAH A1 B1 C1 D1 E1 F1 G1 H1
TABUNGANMUDHARABAH
A2 B2 C2 D2 E2 F2 G2 H2
DEPOSITOMUDHARABAH
1 BLN A3 B3 C3 D3 E3 F3 G3 H3
3 BLN A4 B4 C4 D4 E4 F4 G4 H4
6 BLN A5 B5 C5 D5 E5 F5 G5 H5
12 BLN A6 B6 C6 D6 E6 F6 G6 H6
GRAND TOTAL A C D F H
* Bobot = 1-GWM
**Karena digunakan saldo rata-rata, maka nilai ini telah menggambarkan saldo yang
mengendap (faktor pengurang hanya GWM)
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
26/30
26PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
(GWM+ER+FR ditanggung Modal Bank Syariah)
JENIS
Dana PihakKetiga (DPK)
SaldoRata-Rata
Hariah
(DPK)
BOBOT*
PORSIPENDAPATAN
TERTIMBANG**DISTRIBUSI
PENDAPATAN
PORSI NISBAH PENYIMPAN DANA
(SHAHIBUL MAL)
PORSI NISBAH BANK
(MUDHARIB)
NISBAH PENDAPATAN
E.RATE NISBAH PENDAPATAN
E.RATE
(A) (B) (A)X(B)=(C) (D) (E) (F)=(D)X(E) (G) (H)=(D)X(G)
GIRO WADIAH A1 B1 C1 D1 E1 F1 G1 H1
TABUNGANMUDHARABAH
A2 B2 C2 D2 E2 F2 G2 H2
DEPOSITOMUDHARABAH
1 BLN A3 B3 C3 D3 E3 F3 G3 H3
3 BLN A4 B4 C4 D4 E4 F4 G4 H4
6 BLN A5 B5 C5 D5 E5 F5 G5 H5
12 BLN A6 B6 C6 D6 E6 F6 G6 H6
GRAND TOTAL A C D F H
* Bobot = 1
**Karena GWM + ER + FR ditanggung modal Bank Syariah
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
27/30
27LATIHAN SOAL
PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
(KUI-C)
Posisi saldo akhir bulan dana pihak ketiga (DPK) PT. Bank Syariah Darun Najah adalah sbb :
Giro Wadiah Rp 600.000.000,- Bonus 20%
Tabungan Mudharabah Rp 1.000.000.000,- Nisbah 30 : 70
Deposito 1 bulan Rp 575.000.000,- Nisbah 35 : 65
Deposito 3 bulan Rp 450.000.000,- Nisbah 35 : 65
Deposito 6 bulan Rp 825.000.000,- Nisbah 40 : 60
Deposito 12 bulan Rp 740.000.000,- Nisbah 45 : 55
Giro Wajib Minimum 5%, Excess Reserve 5% dan Floating Rate 2%. Pendapatan daripembiayaan tersebut adalah sebesar Rp 1.800.000.000,-.
Dari data tersebut,:
a. Hitunglah bobot dengan menggunakan metode saldo bulanan, rata-rata harian, dan bobotketika GWM, ER dan FR ditanggung oleh modal bank!
b. Buatlah tabel distribusi bagi hasil dengan menggunakan metode saldo rata-rata harian!
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
28/30
28LATIHAN SOAL
PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
(KUI-D)
Posisi saldo akhir bulan dana pihak ketiga (DPK) PT. Bank Syariah Darun Najah adalah sbb :
Giro Wadiah Rp 500.000.000,- Bonus 25%
Tabungan Mudharabah Rp 1.500.000.000,- Nisbah 30 : 70
Deposito 1 bulan Rp 525.000.000,- Nisbah 25 : 75
Deposito 3 bulan Rp 360.000.000,- Nisbah 20 : 80
Deposito 6 bulan Rp 575.000.000,- Nisbah 35 : 65
Deposito 12 bulan Rp 740.000.000,- Nisbah 40 : 60
Giro Wajib Minimum 5%, Excess Reserve 3% dan Floating Rate 2%. Pendapatan daripembiayaan tersebut adalah sebesar Rp 1.450.000.000,-.
Dari data tersebut,:
a. Hitunglah bobot dengan menggunakan metode saldo bulanan, rata-rata harian, dan bobotketika GWM, ER dan FR ditanggung oleh modal bank!
b. Buatlah tabel distribusi bagi hasil dengan menggunakan metode saldo rata-rata bulanan!
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
29/30
29LATIHAN SOAL
PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
(KUI-A)
Posisi saldo akhir bulan dana pihak ketiga (DPK) PT. Bank Syariah Andalas adalah sbb :
Giro Wadiah Rp 450.000.000,- Bonus 23%
Tabungan Mudharabah Rp 1.050.000.000,- Nisbah 31 : 69
Deposito 1 bulan Rp 550.000.000,- Nisbah 39 : 61
Deposito 3 bulan Rp 730.000.000,- Nisbah 40 : 60
Deposito 6 bulan Rp 950.000.000,- Nisbah 43 : 57
Deposito 12 bulan Rp 1.000.000.000,- Nisbah 45 : 55
Giro Wajib Minimum 5%, Excess Reserve (Giro 5%, Tabungan 4%, Deposito 3%) dan FloatingRate (Giro 3%, Tabungan 2%, Deposito 1%). Pendapatan dari pembiayaan tersebut adalahsebesar Rp 2.000.000.000,-.
Dari data tersebut,:
a. Hitunglah bobot dengan menggunakan metode saldo bulanan, rata-rata harian, dan bobotketika GWM, ER dan FR ditanggung oleh modal bank!
b. Buatlah tabel distribusi bagi hasil dengan menggunakan metode saldo rata-rata bulanan!
-
7/21/2019 distribusi bagi hasil.pdf
30/30
30LATIHAN SOAL
PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
(KUI-B)
Posisi saldo akhir bulan dana pihak ketiga (DPK) PT. Bank Syariah Darun Najah adalah sbb :
Giro Wadiah Rp 680.000.000,- Bonus 26%
Tabungan Mudharabah Rp 1.100.000.000,- Nisbah 28 : 72
Deposito 1 bulan Rp 600.000.000,- Nisbah 30 : 70
Deposito 3 bulan Rp 720.000.000,- Nisbah 32 : 68
Deposito 6 bulan Rp 425.000.000,- Nisbah 34 : 66
Deposito 12 bulan Rp 875.000.000,- Nisbah 36 : 64
Giro Wajib Minimum 5%, Excess Reserve (Giro 4%, Tabungan 2%, Depositi 3%) dan FloatingRate (Giro 3%, Tabungan 4%, Deposito 2%). Pendapatan dari pembiayaan tersebut adalahsebesar Rp 1.550.000.000,-.
Dari data tersebut,:
a. Hitunglah bobot dengan menggunakan metode saldo bulanan, rata-rata harian, dan bobotketika GWM, ER dan FR ditanggung oleh modal bank!
b. Buatlah tabel distribusi bagi hasil dengan menggunakan metode saldo rata-rata harian!