distilasi bertingkat

6
Distilasi Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas ) bahan. [1] Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. [1] Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. [1] Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan massa . [2] Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan , masing- masing komponen akan menguap pada titik didihnya. [2] Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton . [2] Daftar isi [sembunyikan ] 1 Bagan 2 Sejarah 3 Jenis o 3.1 Distilasi Sederhana o 3.2 Distilasi Fraksionisasi o 3.3 Distilasi Uap o 3.4 Distilasi Vakum 4 Azeotrop o 4.1 Efektifitas Distilasi 5 Distilasi Skala Industri 6 Referensi 7 Pranala luar [sunting ]Bagan

Upload: andre-rachman

Post on 24-Apr-2015

72 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

distilasi ini berguna untuk proses kimia bagi industyri

TRANSCRIPT

Page 1: Distilasi bertingkat

DistilasiDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan

atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.[1]

Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke

dalam bentuk cairan.[1] Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.[1]

Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan massa.[2] Penerapan proses ini didasarkan

pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya.[2] Model

ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.[2]

Daftar isi

  [sembunyikan] 

1 Bagan

2 Sejarah

3 Jenis

o 3.1 Distilasi Sederhana

o 3.2 Distilasi Fraksionisasi

o 3.3 Distilasi Uap

o 3.4 Distilasi Vakum

4 Azeotrop

o 4.1 Efektifitas Distilasi

5 Distilasi Skala Industri

6 Referensi

7 Pranala luar

[sunting]Bagan

Page 2: Distilasi bertingkat

Bagan perlengkapan distilasi di laboratorium

Berikut adalah susunan rangkaian alat ditilasi sederhana:

1. wadah air

2. labu distilasi

3. sambungan

4. termometer

5. kondensor

6. aliran masuk air dingin

7. aliran keluar air dingin

8. labu distilat

9. lubang udara

10. tempat keluarnya distilat

13. penangas

14. air penangas

15. larutan zat

16. wadah labu distilat

[sunting]Sejarah

Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama masehi yang akhirnya

perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan akan spritus.[3] Hypathia dari Alexandria

dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil

menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4.[3]

Page 3: Distilasi bertingkat

Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa kekhalifahan Abbasiah,

terutama oleh Al-Razi pada pemisahan alkoholmenjadi senyawa yang relatif murni melalui alat alembik,

bahkan desain ini menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro,The

Hickman Stillhead dapat terwujud.[3] Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721-815) yang lebih dikenal dengan Ibnu

Jabir menyebutkan tentang uap angguryang dapat terbakar.[3] Ia juga telah menemukan banyak peralatan dan

proses kimia yang bahkan masih banyak dipakai sampai saat kini.[3] Kemudian teknik penyulingan diuraikan

dengan jelas oleh Al-Kindi (801-873).[3]

Salah satu penerapan terpenting dari metode distilasi adalah pemisahan minyak mentah menjadi bagian-

bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk transportasi, pembangkit listrik, pemanas, dll[1]. Udara

didistilasi menjadi komponen-komponen seperti oksigen untuk penggunaan medis dan helium untuk pengisi

balon.[4] Distilasi juga telah digunakan sejak lama untuk pemekatan alkohol dengan penerapan panas terhadap

larutan hasil fermentasi untuk menghasilkan minuman suling [5] .

[sunting]Jenis

Ada 4 jenis distilasi yang akan dibahas disini, yaitu distilasi sederhana, distilasi fraksionasi, distilasi uap, dan

distilasi vakum.[1] Selain itu ada pula distilasi ekstraktif dan distilasi azeotropic homogenous, distilasi dengan

menggunakan garam berion, distilasi pressure-swing, serta distilasi reaktif.[1]

[sunting]Distilasi Sederhana

Pada distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh atau dengan salah satu

komponen bersifat volatil [6] . Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan

menguap lebih dulu.[5] Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah

substansi untuk menjadi gas[4]. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer.[6] Aplikasi distilasi sederhana

digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol.[5]

[sunting]Distilasi Fraksionisasi

Fungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan

berdasarkan perbedaan titik didihnya.[5] Distilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan

titik didih kurang dari 20 °C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah.[6]Aplikasi dari

distilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah, untuk memisahkan komponen-komponen

dalam minyak mentah [7]

Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi.[5] Di kolom ini terjadi

pemanasan secara bertahap dengan suhuyang berbeda-beda pada setiap platnya[8]. Pemanasan yang

berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya.[8]Semakin ke atas,

semakin tidak volatil cairannya.[8]

Page 4: Distilasi bertingkat

[sunting]Distilasi Uap

Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 °C atau

lebih[9]. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C dalam tekanan

atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih.[9] Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat

mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya.[10] Selain itu

distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat

didistilasi dengan air.[6] Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti

minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari

tumbuhan.[9]

Campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke dalam campuran dan mungkin ditambah juga dengan

pemanasan.[8] Uap dari campuran akan naik ke atas menuju ke kondensor dan akhirnya masuk ke labu distilat.

[8]

[sunting]Distilasi Vakum

Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak stabil, dengan pengertian

dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas

150 °C.[6] Metode distilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah

jikakondensornya menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh

air.[6] Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator.[6] Aspirator berfungsi sebagai

penurun tekanan pada sistem distilasi ini.[6]

[sunting]Azeotrop

Azeotrop adalah campuran dari dua atau lebih komponen yang memiliki titik didih yang konstan.[8] Azeotrop

dapat menjadi gangguan yang menyebabkan hasil distilasi menjadi tidak maksimal.[8] Komposisi dari azeotrope

tetap konstan dalam pemberian atau penambahan tekanan.[8] Akan tetapi ketika tekanan total berubah, kedua

titik didih dan komposisi dari azeotrop berubah. Sebagai akibatnya, azeotrop bukanlah komponen tetap, yang

komposisinya harus selalu konstan dalam interval suhu dan tekanan, tetapi lebih ke campuran yang dihasilkan

dari saling memengaruhi dalam kekuatan intramolekuler dalam larutan.[8]

Azeotrop dapat didistilasi dengan menggunakan tambahan pelarut tertentu, misalnya

penambahan benzena atau toluena untuk memisahkan air.[8] Air dan pelarut akan ditangkap oleh penangkap

Dean-Stark.[8] Air akan tetap tinggal di dasar penangkap dan pelarut akan kembali ke campuran dan

memisahkan air lagi.[8] Campuran azeotrop merupakan penyimpangan dari hukum Raoult.[6]

[sunting]Efektifitas Distilasi

Page 5: Distilasi bertingkat

Secara teori, hasil distilasi dapat mencapai 100% dengan cara menurunkan tekanan hingga 1/10 tekanan

atmosfer.[2] Dapat pula dengan menggunakan distilasi azeotrop yang menggunakan penambahan pelarut

organik dan dua distilasi tambahan, dan dengan menggunakan penggunaan cornmeal yang dapat menyerap

air baik dalam bentuk cair atau uap pada kolom terakhir.[2] Namun, secara praktek tidak ada distilasi yang

mencapai 100%.[1]

[sunting]Distilasi Skala Industri

Umumnya proses distilasi dalam skala industri dilakukan dalam menara, oleh karena itu unit proses dari

distilasi ini sering disebut sebagai menara distilasi(MD).[2] Menara distilasi biasanya berukuran 2-5 meter

dalam diameter dan tinggi berkisar antara 6-15 meter. Masukan dari menara distilasi biasanya berupa cair

jenuh, yaitu cairan yang dengan berkurang tekanan sedikit saja sudah akan terbentuk uap dan memiliki

dua arus keluaran, arus yang diatas adalah arus yang lebih volatil (mudah menguap) dan arus bawah yang

terdiri dari komponen berat. Menara distilasi terbagi dalam 2 jenis kategori besar[2]:

1. Menara Distilasi tipe Stagewise, menara ini terdiri dari banyak piringan yang memungkinkan

kesetimbangan terbagi-bagi dalam setiap piringannya, dan

2. Menara Distilasi tipe Continous, yang terdiri dari pengemasan dan kesetimbangan cair-gasnya terjadi

di sepanjangkolom menara.