dismenorea adalah rasa nyeri menyertai menstruasi

2
Dismenorea adalah rasa nyeri menyertai menstruasi, yang dapat menganggu aktifitas kehidupan sehari-hari. merupakan gejala, bukan penyakit. Gejalanya terasa nyeri di perut bagian bawah. Pada kasus dismenorea berat, nyeri terasa sampai seputaran panggul dan sisi dalam paha. Nyeri terutama pada hari pertama dan kedua 12 menstruasi. Nyeri akan berkurang setelah keluar darah menstruasi yang cukup banyak Nyeri haid dapat dibagi menjadi 2 yaitu nyeri haid primer dan nyeri haid sekunder. Nyeri haid primer didefinisikan sebagai nyeri haid sejati atau sebagai nyeri kram yang berulang yang terjadi saat menstruasi tanpa ada kelainan patologik pada pelvis. Nyeri haid sekunder adalah nyeri saat haid yang didasari oleh adanya kelainan patologik pada pelvis, contohnya endometriosis Manifestasi klinis Menurut Mansjoer manifestasi klinis dismenorea dibagi : 1. Dismenorea primer Usia lebih muda Timbul setelah terjadi siklus haid yang teratur Sering pada nulipara (orang yang belum pernah melahirkan sama sekali) Nyeri terasa sabagai kejang uterus dan spastic Nyeri timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama atau kedua haid Tidak dijumpai pada keadaan patologi velvik Sering disertai nausea, muntah, diare, kelealahan dan nyeri kepala. 2. Dismenore Sekunder Usia lebih tua Timbul setelah 2 tahun siklus haid teratur Tidak berhubungan siklus dengan paritas Nyeri sering terasa terus menerus dan tumpul Nyeri dimulai saat haid dan meningkat bersamaan dengan keluarnya darah Tidak berhubungan dengan adanya opulasi Terdapat kelainan pelvix Endometriosis: pertumbuhan jaringan yang mirip endometrium, di luar kavum uteri Patofisiologi Mekanisme terjadinya nyeri pada dismenore primer adalah sebagai berikut: Korpus luteum akan mengalami regresi apabila tidak terjadi kehamilan . Hal ini akan mengakibatkan penurunan kadar progesteron dan mengakibatkan labilisasi membran lisosom, sehingga mudah pecah dan melepaskan enzim fosfolipase A2. Fosfolipase A2 akan menghidrolisis senyawa fosfolipid yang ada di membran sel endometrium dan menghasilkan asam arakhidonat. Asam arakhidonat bersama dengan kerusakan endometrium akan merangsang kaskade asam arakhidonat dan menghasilkan prostaglandin PGE2 dan PGF2 alfa. Wanita dengan dismenore primer didapatkan adanya peningkatan kadar PGE dan PGF2 alfa di dalam darahnya, yang merangsang miometrium . Akibatnya terjadi peningkatan kontraksi dan disritmia uterus , sehingga terjadi penurunan aliran darah ke uterus dan mengakibatkan iskemia. Prostaglandin sendiri dan endoperoksid juga menyebabkan sensitisasi, selanjutnya menurunkan ambang rasa sakit pada ujung-ujung saraf aferen nervus pelvicus terhadap rangsang fisik dan kimia(Sunaryo),

Upload: priyo-utomo

Post on 07-Dec-2014

18 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dismenorea Adalah Rasa Nyeri Menyertai Menstruasi

Dismenorea adalah rasa nyeri menyertai menstruasi, yang dapat menganggu aktifitas kehidupan sehari-hari. merupakan gejala, bukan penyakit. Gejalanya terasa nyeri di perut bagian bawah.

Pada kasus dismenorea berat, nyeri terasa sampai seputaran panggul dan sisi dalam paha. Nyeri terutama pada hari pertama dan kedua 12 menstruasi. Nyeri akan berkurang setelah keluar darah menstruasi yang cukup banyak

Nyeri haid dapat dibagi menjadi 2 yaitu nyeri haid primer dan nyeri haid sekunder. Nyeri haid primer didefinisikan sebagai nyeri haid sejati atau sebagai nyeri kram yang berulang yang terjadi saat menstruasi tanpa ada kelainan patologik pada pelvis.

Nyeri haid sekunder adalah nyeri saat haid yang didasari oleh adanya kelainan patologik pada pelvis, contohnya endometriosis

Manifestasi klinis

Menurut Mansjoer manifestasi klinis dismenorea dibagi :

1. Dismenorea primer Usia lebih muda Timbul setelah terjadi siklus haid yang teratur Sering pada nulipara (orang yang belum pernah

melahirkan sama sekali) Nyeri terasa sabagai kejang uterus dan spastic Nyeri timbul mendahului haid dan meningkat

pada hari pertama atau kedua haid Tidak dijumpai pada keadaan patologi velvik Sering disertai nausea, muntah, diare, kelealahan

dan nyeri kepala.2. Dismenore Sekunder

Usia lebih tua Timbul setelah 2 tahun siklus haid teratur Tidak berhubungan siklus dengan paritas Nyeri sering terasa terus menerus dan tumpul Nyeri dimulai saat haid dan meningkat bersamaan

dengan keluarnya darah Tidak berhubungan dengan adanya opulasi Terdapat kelainan pelvix Endometriosis: pertumbuhan jaringan yang

mirip endometrium, di luar kavum uteri

PatofisiologiMekanisme terjadinya nyeri pada dismenore primer adalah sebagai berikut:

Korpus luteum akan mengalami regresi apabila tidak terjadi kehamilan. Hal ini akan mengakibatkan penurunan kadar progesteron dan mengakibatkan labilisasi membran lisosom, sehingga mudah pecah dan melepaskan enzim fosfolipase A2. Fosfolipase A2 akan menghidrolisis senyawa fosfolipid yang ada di membran

sel endometrium dan menghasilkan asam arakhidonat. Asam arakhidonat bersama dengan kerusakan endometrium akan merangsang kaskade asam arakhidonat dan menghasilkan prostaglandinPGE2 dan PGF2 alfa.  Wanita dengan dismenore primer didapatkan adanya peningkatan kadar PGE dan PGF2 alfa di dalam darahnya, yang merangsang miometrium. Akibatnya terjadi peningkatan kontraksi dan disritmia uterus, sehingga terjadi penurunan aliran darah ke uterus dan mengakibatkan iskemia. Prostaglandin sendiri dan endoperoksid juga menyebabkan sensitisasi, selanjutnya menurunkan ambang rasa sakit pada ujung-ujung saraf aferen nervus pelvicus terhadap rangsang fisik dan kimia(Sunaryo), 

Etiologi

Faktor KejiwaanWanita mempunyai emosional yang tidak stabil, sehingga mudah mengalami dismenore primer. Faktor kejiwaan, bersamaan dengan dismenore akan menimbulkan gangguan tidur (insomnia).

Faktor KonstitusiFaktor konstitusi berhubungan dengan faktor kejiwaan yang dapat menurunkan ketahanan terhadap nyeri. Faktor konstitusi antara lain: anemia, penyakit menahun dan sebagainya.

Faktor Obstruksi Kanalis ServikalisTeori tertua menyatakan bahwa dismenore primer disebabkan oleh stenosis kanalis servikalis, akan tetapi sekarang sudah tidak lagi. Mioma submukosum bertangkai polip endometrium dapat menyebabkan dismenore karena otot-otot uterus berkontraksi kuat untuk mengeluarkan kelainan tersebut.

Faktor EndokrinKejang pada dismenore primer disebabkan oleh kontraksi yang berlebihan. Hal ini disebabkan karena endometrium dalam fase sekresi memproduksi prostaglandin F2 alfa yang menyebabkan kontraksi otot-otot polos. Jika jumlah prostaglandin F2 alfa berlebih akan dilepaskan dalam peredaran darah, maka selain dismenorea, dijumpai pula efek umum, seperti diare, nausea, dan muntah.