diskusi ca cervix

6
Materi Diskusi Untuk Ca Cervix 1. Jelaskan mengenai Natural History perjalanan Ca Cervix Sebab langsung dari ca cervic belum diketahui. Ada hubungan erat sejumlah faktor ekstrinsik diantaranya : jarang ditemukan pada perawan, insidensi tinggi pada mereka yang sudah menikah dari pada yang belum menikha. Terutama pada coitus pertama pada usia sangat mudah, insiden meningkat pada paritas apabila jarak persalinan terlmpauh dekat, mereka dari golongan ekonomi seksual rendah (higyne seksual jelek, berganti2 pasangan), jarang dijumpai pada masyarakt yang disunat, sering pada wanita yang mengalami infeksi HPV tipe 16 atau 18, dan kebiasaan merokok. Pada awal perkembangan ca cervic tidak memberikan keluhan dan tanda2. Pada pemeriksaan dengan speculum, tampak sebagai porsio yang erosive (metaplasia skuamosa) yang fisiologik atau patologik. Tumor dapat tumbuh (1) eksofitik, mulai dari SCJ kearah lumen vagina sebagai masa proliferative yang mengalami infeksi sekunder dan nekrosis (2) endofitik , mulai dari SCJ tumbuh ke dalam stroma servik dan cenderung untuk mengadakan infiltrasi menjadi ulkus, (3) ulcerative, mulai dari SCJ dan cenderung merusak struktur jaringan servic dengan melibatkan awal fornices vagina untuk menjadi ulkus yang luas. Servic yang normal, secara alami mengalami proses metaplasi (erosio) akibat saling desak mendesak kedua jenis epitel yang melapisi. Dengan masuknya mutagen, porsio yang erosive (metaplasi skuamosa) yang semula fisiologik berubah menjadi patologik dan akhirnya menjadi karsinoma invasive. Penyebaran pada umumnya secara lymphogen melalui pembuluh getah bening menuju tiga arah : (1) kearah fornices dan dinding vagina, (2) kearah korpus uterus, (3) kearah parametrium, dan dalam tingkatan yang lebih lanjut menginfiltrasi septum rektovaginal dan kandung kemih. (sarwono prawiro hardjo) 2. Bagaimana strategi deteksi dini penyakit Ca cervix di Indonesia Pap-smear : memperhatikan perubahan dysplasia dari epitel cervic (NIS I, II, III, dan KIS), penanganan yang sederhana tapi benar menghindarkan wanita dari ca cervic (pencegahan sekunder). Upaya pencegahan sekunder melalui usapan service vaginal berkala dengan pengecatan papanicolau, biopsy terarah dengan sebelumnya memulas portio dengan sol. Untuk konfirmasi hasil pap-smear perlu tindak lanjut upaya diagnostic biopsy service. Diagnose dengan biopsy service (pemeriksaan histologic) (sarwono prawiro hardjo)

Upload: alif-fakhrurrozi

Post on 07-Dec-2015

223 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Ca cervix

TRANSCRIPT

Page 1: Diskusi CA Cervix

Materi Diskusi Untuk Ca Cervix

1. Jelaskan mengenai Natural History perjalanan Ca Cervix Sebab langsung dari ca cervic belum diketahui. Ada hubungan erat sejumlah faktor ekstrinsik

diantaranya : jarang ditemukan pada perawan, insidensi tinggi pada mereka yang sudah menikah dari pada yang belum menikha. Terutama pada coitus pertama pada usia sangat mudah, insiden meningkat pada paritas apabila jarak persalinan terlmpauh dekat, mereka dari golongan ekonomi seksual rendah (higyne seksual jelek, berganti2 pasangan), jarang dijumpai pada masyarakt yang disunat, sering pada wanita yang mengalami infeksi HPV tipe 16 atau 18, dan kebiasaan merokok.

Pada awal perkembangan ca cervic tidak memberikan keluhan dan tanda2. Pada pemeriksaan dengan speculum, tampak sebagai porsio yang erosive (metaplasia skuamosa) yang fisiologik atau patologik. Tumor dapat tumbuh (1) eksofitik, mulai dari SCJ kearah lumen vagina sebagai masa proliferative yang mengalami infeksi sekunder dan nekrosis (2) endofitik , mulai dari SCJ tumbuh ke dalam stroma servik dan cenderung untuk mengadakan infiltrasi menjadi ulkus, (3) ulcerative, mulai dari SCJ dan cenderung merusak struktur jaringan servic dengan melibatkan awal fornices vagina untuk menjadi ulkus yang luas.

Servic yang normal, secara alami mengalami proses metaplasi (erosio) akibat saling desak mendesak kedua jenis epitel yang melapisi. Dengan masuknya mutagen, porsio yang erosive (metaplasi skuamosa) yang semula fisiologik berubah menjadi patologik dan akhirnya menjadi karsinoma invasive.Penyebaran pada umumnya secara lymphogen melalui pembuluh getah bening menuju tiga arah :(1) kearah fornices dan dinding vagina, (2) kearah korpus uterus, (3) kearah parametrium, dan dalam tingkatan yang lebih lanjut menginfiltrasi septum rektovaginal dan kandung kemih. (sarwono prawiro hardjo)

2. Bagaimana strategi deteksi dini penyakit Ca cervix di Indonesia Pap-smear : memperhatikan perubahan dysplasia dari epitel cervic (NIS I, II, III, dan KIS), penanganan yang sederhana tapi benar menghindarkan wanita dari ca cervic (pencegahan sekunder).Upaya pencegahan sekunder melalui usapan service vaginal berkala dengan pengecatan papanicolau, biopsy terarah dengan sebelumnya memulas portio dengan sol. Untuk konfirmasi hasil pap-smear perlu tindak lanjut upaya diagnostic biopsy service. Diagnose dengan biopsy service (pemeriksaan histologic)(sarwono prawiro hardjo)

SCREENING TESTS A good screening test should be: • accurate; • reproducible; • inexpensive; • easy to perform and easy to follow up; • acceptable; • safe. The following tests meet the above criteria to a greater or lesser extent: • cytology: conventional (Pap smear) and liquid-based; • HPV DNA test; • visual inspection: with acetic acid (VIA)

Page 2: Diskusi CA Cervix
Page 3: Diskusi CA Cervix

(modul)

3. Apa yang dimaksud dengan SQJ, apa perbedaaan penampaan SQJ pada usia menarche, usia reproduktif, usia menopause.

Karsinoma serviks timbul di batas antara epitel yang melapisi ektoserviks (porsio) dan endoserviks kanalis serviks yang disebut sebagai squamo-columnar junction (SCJ). Histology antara epitel gepeng berlapis (squamous complex) dari porsio dengan epitel kuboid/silindris pendek selapis

Page 4: Diskusi CA Cervix

bersilia dari endoserviks kanalis serviks. Pada wanita muda SJC ini berada di luar ostium uteri eksternum, sedang pada wanita berumur >35 tahun, SCJ berada didalam kanalis servik.

Permukaan serviks dibentuk oleh 2 macam epitel, epitel skuamos dan kolumnar. Secara normal meliputi ektoserviks dan vagina. Pada perempuan pre-menopause pucat dan opaq, lapisaanya lebih sedikit, yang tersusun dari rounded cell, yang menempel di membrane basalis yang dipisahkan epitel yang berasal dari jaringan fibromuscular.

Pada perempuan post-menopause, sel dari lapisan skuamosa nya lebih sedikit, penampakannya whitish pink dan lebih mudah trauma, yang tampoak seperti bintik perdarahan kecil atau petekie. Epitel kolumnar membatasi canalis servik dan membentang ke variable portion dari ektoserviks. Terdiri dari selapis sel tinggi yang berada di membrane basalis. Lapisan ini lebih tipis dari pada lapisan squamous dari ectoservic. Pada pemeriksaan speculum endoservical tampak merah terang. Asal SCJ tampak seperti garis tajam, yang dibentuk dari ketebalan epitel kolumner dan skuamous yang berbeda. Lokasinya bervariasi sesuai umur wanita, status hormonal, riwayat trauma pada kelahiran, status kehamilan dan penggunaan kontrasepsi oral.

Page 5: Diskusi CA Cervix

4. Jelaskan dengan singkat penatalaksanaan Ca Cervix Terapi Ca-cervic dilakukan setelah diagnose dipastikan secara histologik, dan sesudah

perencanaan yang matang oleh tim rehabilitasi dan pengamatan lanjut. Pada tinkat klinik (KIS) tidak dibenarkan dilakukan elektrokoagulasi atau cryosurgery atau dengan sinar laser, kecuali bila yang menangani seorang ahli kolposcopi dan penderitanya masih muda dan belum punya anak. Dengan cone biopsy meskipun untuk diagnosis tapi penting untuk terapiotik. Ostium uteri internum tidak boleh sampai rusak karenanya. Bila penderita telah cukup tua, atau sudah punya cukup anak, uterus tidak perlu ditinggalkan, agar penyakit tidak kambuh atau releaps dapat dilakukan histerektomi (simple vagian histerektomi).

IA: umumnya dianggap dan ditangani sebagai kanker yang invasive. Jika kedalaman invasi < atau hanya 1mm, dan tidak meliputi area yang luas serta tidak melibatkan pembuluh limfe atau pembuluh darah, penanganannya seperti KIS di atas.IB dan IIA: dilakukan histerktomi radikal dengan limfadenektomi panggul. Pasca bedah biasanya dilakukan dengan penyinaran, tergantuk ada atau tidak sel tumor dalam kelenjar limfa regional yang diangkat. IIB, III, dan IV : tidak dibenarkan melakukan tindakan bedah, untuk ini primer nya adalah radio terapiIVA dan IVB : penyinaran hanya bersifat paliatif. Pemberian kemoterapi dapat dipertimbangkan. Pada penyakit yang kambu, satu tahun sesudah penangan lengkap , dapat dilakukan operasi jika terapi terdahulu adalah radiasi dan prosesnya masih terbatas panggul. Jika proses sudah jauh dan operasi tidak memunkinkan harus dipilh bila syarat2 nya terpenuhi. Penggunaan immunotherapy masih dalam tahap eksperimen.

Materi modul Distosia

1. Sebutkan macam-macam kelainan penyebab Distosia dan bagaimana penatalaksanaannya

2. Jelaskan dengan singkat kurva Freidman untuk evaluasi proses persalinan

Page 6: Diskusi CA Cervix

3. Apa yang dimaksud dengan malposisi dan malpresentasi