Disebarluaskan oleh :Bagian Hukum SeldaKota LubuklinggauDicetak Oleh :PERCT. MAWAR (0733-323202)

Peraturan DaerahNo. 10 Tahun 2004li

i'.' rI

.•..~ L Tentang Retribusi IjinTempat Penyimpanan Barang

LEMBARAN DAERAHKOTA LUBUKLINGGAU

Nomor 10 Tahun 2004Seri C

PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAUNOMOR 10 TAHUN 2004

Menjmbang : a. bahwa dengan terbentuknyaPemerintah Kota LubukHnggausebagajDaerah Otonom berdasarkan Undang -undang nomor 7 tahun 2001 tentangPembentukan Kota Lubukllnggau, makadalam rangka menjngkatkanPendapatanAslj Daerahdan pengaturanserta pembjnaan tempat penyjmpananbarang, djpandang perlu untuk

mengatur tentang pemberian izintempat penyimpanan barang danretribusi tempat penyimpanan barangdalam wilayah Kota Lubuklinggau;

~ bahwa pengaturan tentang pemberianizin dan retribusi tempat penyimpananbarang sebagaimanadimaksud huruf a,perlu ditetapkan dengan PeraturanDaerah Kota Lubuklinggau.

( Lembaran Negara Republik Indonesiatahun 1997 nomor 68, TambahanLembaran Negara nomor 3669 );

4. Undang - undang nomor 22 tahun 1999tentang Pemerintahan Daerah( Lembaran Negara Republik Indonesiatahun 1999 nomor 60, TambahanLembaran Negara nomor 3839 );

1. Undang - undang nomor 8 tahun 1981tentang Hukum Acara Pidana( Lembaran Negara Republik Indonesiatahun 1981 nomor 76, TambahanLembaran Negara nomor 3209 );

5. Undang - undang nomor 25 tahun 1999tentang PerimbanganKeuanganantaraPemerintah Pusat dan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesiatahun 1999 nomor 72,TambahanLembaran Negara nomor 3848 );

2. Undang - undang nomor 18 tahun 1997tentang Pajak Daerah dan RetribusiDaerah (Lembaran NegaraRepublik In-donesia tahun 1997 nomor 41,Tambahan Lembaran Negara nomor3685 ) sebagaimana telah diubahdengan Undang - undang nomor 34tahun 2000 tentang Perubahan atasUndang - undang nomor 18 tahun 1997tentang Pajak Daerah dan RetribusiDaerah ( Lembaran Negara RepublikIndonesia tahun 2000 nomor 246,Tambahan Lembaran Negara nomor4048 );

6. Undang - undang nomor 7 tahun 2001tentang Pembentukan KotaLubuklinggau ( Lembaran NegaraRepublik Indonesia tahun 2001 nomor87, TambahanLembaran Negaranomor4114 );

7. Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun1983tentang PelaksanaanKitab Undang- undang Hukum Acara Pidana(Lembaran Negara Republik Indonesiatahun 1983 nomor 36, TambahanLembaran Negara nomor 3258);

3. Undang - undang nomor 23 tahun 1997tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

8. Peraturan Pemerintah nomor 66 tahun2001 tentang Retribusi Daerah( Lembaran Negara Republik Indonesiatahun 2001 nomor 119, Tambahan

BAB IKETENTUAN UMUM

9. Keputusan Menteri Dalam Negeri danOtonomi Daerah nomor 21 tahun 2001tentang Tekhnik PenyusunandanMateriMuatan Produk - produk HukumDaerah;

10. Keputusan Menteri Dalam Negeri danOtonomi Daerah nomor 22 tahun 2001tentang Bentuk Produk - produk HukumDaerah;

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah KotaLubuklinggau.

11. Keputusan Menteri Dalam Negeri danOtonomi Daerah nomor 7 tahun 2003tentang PedomanOperasional PenyidikPegawai Negeri Sipil dalam PenegakanPeraturan Daerah.

3. Kepala Daerah adalah Wallkota Lubuklinggau yangselanjutnya disebut sebagai Walikota.

4. Dinas Pendapatan Daerah adalah Dinas PendapatanDaerah Kota Lubuklinggau.

6. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentudibidang Retribusi Daerah sesuai dengan PeraturanPerundang - undangan yang berlaku;DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KOTA LUBUKLINGGAU7. Retribusi Perizinan tertentu adalah retribusi atas

kegiatan tertentu Pemerintah Kota dalam pemberian izinkepada Orang Pribadi atau Badan Usaha yangdimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan,pengendalian dan pengawasan atas kegiatan,pemanfaatan ruangan, penggunan sumber daya alam,barang, prasarana, sarana atau fasHitas tertentu guna. melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarianlingkungan.

PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAUTENTANG RETRIBUSI IZIN TEMPATPENYIMPANAN BARANG.

adalah pungutan kota sebagai pernbayaran atas jasaatau pernberian izin tertentu yang .,khusus disediakandan atau diberikan oleh Pernerintah Kota untukkepentingan Orang Pribadi atau Badan Usaha.

rnernanfaatkan jasa atau pelayanan tertentu dariPernerintah Kota yang bersangkutan.

9. Wajib Retribusi adalah Orang Pribadi atau Badan Usahayang rnenurut Peraturan Perundang - undangan Retribusidiwajibkan untuk rnelakukan pernbayaran retribusiterrnasuk pernungutan atau pernotongan RetribusiDaerah.

14. Surat Setoran Retribusi Daerah adalah surat yang olehWajib Retribusi digunakan untuk rnelakukan pernbayaranatau penyetoran retribusi yang terhutang ke kas daerahatau keternpat pernbayaran lain yang ditetapkan olehKepala Daerah.

10. Ternpat Penyirnpanan Barang adalah ternpat atauruangan bukan ternpat usaha yang dipergunakan untukrnenyirnpan atau rnenirnbun barang persediaan daganganyang sifatnya sernentara.

15. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang disingkat SKRDadalah surat keputusan yang rnenentukan besar kedlnyajumlah retribusi.

16. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang disingkat STRDadalah surat untuk rnelakukan tagihan retribusi dan atausanksi adrninistrasi berupa bunga atau denda.

11. Perizinan Tertentu adalah kegiatan tertentu PernerintahDaerah Kota Lubuklinggau dalarn rangka pernberian izinkepada orang pribadi atau badan usaha yangdirnaksudkan untuk pernbinaan, pengaturan,pengendalian dan pengawasan atas kegiatanpernanfaatan ruang, penggunaan surnber daya alarn,barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu gunarnelindungi kepentingan urnurn dan rnenjaga kelestaraianlingkungan.

17. Perneriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk rnencari,rnengurnpulkan, rnengelola data dan atau keteranganlainnya untuk rnenguji kepatuhan pernenuhan kewajibanretribusi daerah dan untuk tujuan lain dalarn rangkarnelaksanakan ketentuan Peraturan Perundang ~undangan Retribusi Daerah.

12. Barangadalah sernua jenis barang dagangan, baik barangcair rnaupun barang padat yang secara sah dapatdiperjualbelikan kecuali barang - barang yang berbahayadan rnudah terbakar / rneledak seperti kernbang api,petasan / rnercon, spritus, bensin, rninyak tanah, gasdan sejenisnya.

18. Pengusaha adalah setiap Orang Pribadi atau Badan Usahayang rnenjalankan usahanya dengan rnenggunakanternpat usaha dan penyirnpanan barang - barangpersediaan dagangannya pada ternpat usaha yangdiizinkan kepadanya.

13. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yangrnerupakan batas waktu bagi Wajib Retribusi untuk

19. Surat Pendaftaran Objek Retribusi Daerah yang disingkatSPORDadalah surat yang digunakan oleh Wajib Retribusiuntuk rnelapor atau rnengisi data objek retribusi danWajib Retribusi sebagai dasar perhitungan danpernbayaran retribusi yang terhutang rnenurut Peraturan

20. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahanyang disingkat SKRDKBTadalah surat keputusan yangmenentukan tambahan atau jumlah retribusi yang telahditetapkan.

(3) Apabila Orang Pribadi atau Badan Usaha yangmenyatakan usahanya tutup atau tidak melakukanaktifitasnya, maka Pemohon wajib mengajukanpermohonan secara tertulis kepada Walikota yangdiketahui Lurah setempat atau pihak yang berwenang.

21. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar yangdisingkat SKRDLB adalah surat ketetapan yangmenentukan jumlah kelebihan pembayaran retribusikarena jumlah kredit retribusi lebih besar dari retribusiyang terhutang atau tidak seharusnya terhutang.

(4) Tata cara dan bentuk formulir Permohonan lzin TempatPenyimpanan Barang sebagaimana dimaksud pada ayat(1) Pasal ini dan formulir Pernyataan Penutupan lzinTempat Penyimpanan Barang sebagaimana dimaksudayat (3) Pasal ini akan diatur dan ditetapkan lebihlanjut oleh Walikota.22. Penyidikan Tindak Pidana dibidang Retribusi Daerah

adalah serangkaian tindakan yang dHakukan olehPenyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebutPenyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yangdengan bukti itu membuat terang tindak pidana dibidang Retribusi Daerah yang terjadi serta menemukantersangkanya.

(5) Tempat penyimpanan barang yang tidak mempunyai izinsebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini atau tidakmemperpanjang izin tempat penyimpanan barangsebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini, maka Walikotaakan melakukan penutupan tempat penyimpanan barangdan atau mencabut izin yang dikeluarkan.

BABIIIZINTEMPATPENYIMPANANBARANG BAB III

RETRIBUSIIZIN PENYIMPANANBARANG

(1) Setiap kegiatan usaha yang berada di wilayah daerahdiwajibkan memiliki izin dengan nama lzin PenyimpananBarang yang dikeluarkan oleh Walikota.

Bagian PertamaNama, Obyek dan Subyek Retribusi

(2) Izin Penyimpanan Barang sebagaimana dimaksud ayat(1) Pasal ini berlaku untuk masa selama 1 ( satu ) tahundan wajib diperpanjang setelah berakhirnya masaberlaku Izin Penyimpanan Barang yang bersangkutan

Dengan nama Retribusi lzin Tempat Penyimpanan Barang yangselanjutnya disebut Retribusi, dipungut retribusi sebagaipembayaran atas pemberian izin tempat penyimpanan barangyang diberikan oleh Walikota.

(1) . Obyek Retribusi adalah semua tempat dan atau ruanganyang bukan tempat usaha yang digunakan untukpenyimpanan atau menimbun barang persediaandagangan.

(2) Biaya sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini meliputibiaya pengecekan dan pengukuran ruang tempatpenyimpanan barang, biaya pemeriksaan dan biayatransportasi, dalam rangka pengawasan danpengendalian.

(2) Dikecualikan dari obyek retribusi izin tempatpenyimpanan barang adalah tempat penyimpanan ataumenimbun barang dagangan yang sudah mendapatkanizin sebagai pergudangan oleh instansi yang berwenang.

Bagian KeempatBesarnya Tarif Retribusi

Subyek Retribusi adalah Orang Pribadi atau Badan Usaha yangmemperoleh izin tempat penyimpanan barang oleh Walikota.

(1) Tarif retribusi digolongkan berdasarkan luas tempatpenyimpanan barang.

Bagian KeduaGolongan Retribusi

(2) Besar kecHnya tarif sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasalini adalah sebagai berikut :

Luas dari 0 - 50 m2 sebesarLuas lebih dari 50 - 100 m2 sebesarLuas lebih dari 100 m2 keatassebesar

Rp. 50.000,-Rp.100.000,-

Retribusi Tempat penyimpanan Barang digolongkan sebagairetribusi perizinan tertentu.

Bagian KetigaPrinsip dan Sasaran Dalam Penetapan Struktur dan

Besarnya Tarif Retribusi.

Bagian KelimaWi(ayah Pemungutan

Retribusi yang terhutang dipungut dalam wHayah daerahtempat izin penyimpanan barang yang diberikan ataudikeluarkan.(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besar

kecHnya tarif retribusi didasarkan pada tujuan untuk

(2) Apabila berdasarkan hasil perneriksaan diternukan databaru atau data sernula bel urn lengkap yangrnengakibatkan penarnbahan j urnlah retribusi yangterhutang, rnaka dikeluarkan SKRDKBT.

Bagian KeenamMasa Retribusi dan Saat Retribusi Terhutang

Retribusi terhutang adalah pada sa at diterbitkannya SKRDatau dokumen lain yang dipersamakan.

(3) Bentuk, isi dan tata cara penerbitan SKRDatau dokumenlain yang dipersarnakan sebagaimana dimaksud ayat (1)dan SKRDKBTsebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal iniditetapkan oleh Walikota.

Bagian KetujuhSurat Pendaftaran

Bagian KesembilanTata Cara Pemungutan

(2) SPORO sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini harusdiisi dengan jelas, benar dan lengkap sertaditandatangani oleh Wajib Retribusi atau kuasanyabersamaan dengan pengajuan permohonan perizinan.

(2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD ataudokumen lain yang dipersamakan dan SKRDKBT.

(3) Bentuk, isi dan tata cara pengisian dan penyampaianSPORO sebagairnana dimaksud ayat (1) Pasal iniditetapkan oleh Walikota.

Bagian Kesepu(uhSanksi Administrasi

Bagian KedelapanPen eta pan Retri busi Oalam hal Wajib Retribusi tidak membayar tepat pada

waktunya atau kurang lTlernbayar dikenakan sanksiadrninistrasi berupa bunga sebesar 2 % ( dua persen ) setiapbulan dari retribusi yang terhutang atau kurang dibayar danakan ditagih dengan rnenggunakan STRD.(1) Berdasarkan SPOROsebagairnana dirnaksud pasal11 ayat

(1) Peraturan Oaerah ini, ditetapkan retribusi terhutangdengan rnenerbitkan SKRO atau dokurnen lain yangdipersarnakan.

Bagian KesebelasTata Cara Pembayaran

Bagian KetigabelasKeberatan

(1) Pembayaran retribusi yang terhutang harus dilunasisekaligus.

(1) Wajib Retribusi dapat mengajukan keberatan hanyakepada Walikota.

(2) Retribusi yang terhutang dilunasi selambat - lambatnya15 ( lima belas ) hari sejak diterbitkannya SKRDataudokumen lain yang dipersamakan SKRDKBTatau STRD.

(2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indo-nesia dengan disertai alasan - alasan yang jelas.

(3) Tata cara pembayaran, penyetoran dan tempatpembayaran retribusi diatur lebih lanjut oleh walikota.

(3) Dalam hal Wajib Retribusi mengajukan keberatan atasketetapan retribusi, Wajib Retribusi harus dapatmembuktikan ketidakbenaran ketetapan retribusitersebut.

(4) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu palinglama 2 ( dua ) bulan sejak tanggal SKRDatau dokumenlain yang dipersamakan, SKRDKBT dan SKRDLBditerbitkan, kecuali apabila Wajib Retribusi tertentudapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapatdipenuhi karena keadaan diluar kekuasaan.

Bagian Kedua belasTata Cara Penagihan

(1) Pengeluaran surat teguran I peringatan I surat lain yangsejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihanretribusi dikeluarkan setelah 7 ( tujuh ) hari sejak jatuhtempo pembayaran.

(2) Dalamjangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal suratteguran I peringatan / surat lain yang sejenis, WajibRetribusi harus melunasi retribusi yang terhutang.

. (5) Keberatan yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) Pasalini tidak dianggap sebagai suatu keberatan sehinggatidak dapat dipertimbangkan.

(3) Surat teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasalini dikeluarkan oleh Pejabat yang ditunjuk.

(6) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajibanmembayar retribusi dan pelaksanaan penagihanretribusi.

bulan sejak tanggal surat keberatan diterima harusmemberikan keputusan atas keberatan yang diajukan.

dimaksud pada ayat (1) Pasal ini langsung diperhitungkanuntuk melunasi terlebih dahulu hutang retribusi tersebut.

(2) Keputusan Walikota atas keberatan dapat berupa (5) Pengembalian kelebihan pembayaran retribusimenerima seluruhnya atau sebagian, menolak atau sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, dilakukanmenambah besarnya retribusi yang terhutang. dalam jangka waktu paling lama 2 ( dua ) bulan sejak

diterbitkannya SKRDLB.(3) Apabila jangka waktu bagi Walikota sebagaimana

dimaksud ayat (1) Pasal ini telah lewat waktu dan (6) Apabila pengembalian kelebihan pembayaran retribusiWalikota tidak memberikan suatu keputusan, maka dilakukan setelah lewat jangka waktu 2 ( dua ) bulan,keberatan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan. maka Walikota memberikan imbalan bunga sebesar 2 %

( dua persen ) sebulan atas keterlambatan pembayarankelebihan retribusi.

Bagian Keempat belasPengembalian Kelebihan Pembayaran Pasal 20

Pasal 19 (1) Permohonan pengembalian kelebihan pembayaranretribusi sebagaimana dimaksud Pasal 19 ayat (1)

(1) Atas kelebihan pembayaran retribusi, Wajib Retribusi Peraturan Daerah ini diajuka!1 secara tertulis kepadadapat mengajukan pengembalian kepada Walikota. Walikota sekurang - kurangnya menyebutkan :

(2) Walikota dalam jangka waktu paling lama 6 ( en am )bulan sejak diterimanya permohonan kelebihanpembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) Pasalini harus memberikan keputusan.

a. nama dan alamat Wajib Retribusi;b. masa retribusi;t. besarnya kelebihan pembayaran;d. alasan yang singkat dan jelas.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud ayat (2)Pasal ini telah dilampaui dan Walikota tidak memberisuatu keputusan, maka permohonan pengembaliankelebihan retribusi dianggap dikabulkan dan SKRDLBharus diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu ) bulan.

(2) Permohonan pengembalian kelebihan pembayaranretribusi disampaikan secara langsung atau melalui postercatat.

(3) Bukti penerimaan oleh Pejabat Daerah atau buktipengiriman pos tercatat merupakan bukti saatpermohonan diterima oleh Walikota.

(4) Apabila Wajib Retribusi mempunyai hutang retribusilainnya, kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana

Bagian Keenam belasKadaluwarsa Penagihan

(1) Pengembalian kelebihan pembayaran retribusi dilakukandengan menerbitkan perintah membayar kelebihanretribusi.

(2) Apabila kelebihan retribusi diperhitungkan denganhutang retribusi lainnya sebagaimana dimaksud dalamPasal 19 ayat (4) Peraturan Daerah ini, pembayarandilakukan dengan cara pemindahbukuan dan buktipemindahbukuan juga berlaku sebagai buktipembayaran.

(1) Hak untuk melakukan penagihan retribusi, kadaluwarsasetelah melampaui jangka waktu 3 ( tiga ) tahunterhitung sejak saat terhutangnya retribusi, kecualiapabila Wajib Retribusi melakukan tindak pidanadibidang retribusi.

(2) Kadaluwarsa penagihan retribusi sebagaimana dimaksudayat (1) Pasal ini tertangguh apabila :

Bagian Kelima belasPengurangan, Keringanan dan Pembebasan Retribusi

b. adanya pengakuan hutang dari Wajib Retribusi baiklangsung maupun tidak langsung.

(1) Walikota dapat memberikan pengurangan, keringanandan pembebasan retribusi. BAB IV

KETENTUANPIDANA(2) Pemberian pengurangan atau keringanan retribusi

sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini dapat diberikandengan memperhatikan kemampuan Wajib Retribusiantara lain kemampuan untuk mengangsur.

(3) Pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud ayat (1)Pasal ini antara lain diberikan kepada masyarakat yangditimpa bencana alam dan atau kerusuhan.

(1) Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannyasehingga merugikan keuangan daerah, diancam denganpidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau dendapaling banyak 4 ( empat ) kali jumlah retribusi yangterhutang.

(4) Tata cara pengurangan, keringanan dan pembebasanretribusi ditetapkan oleh Walikota.

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasalini adalah pelanggaran.

BABVPENYIDIKAN

- dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadapbahan bukti tersebut;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangkapelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah;(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan

Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus seba'gaiPenyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidanadibidal'lg Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud dalamUndang - undang Hukum Acara Pidana yang berlaku.

g. menyuruh berhenti dan atau melarang seseorangmeninggalkan ruangan atau tempat pad a saatpemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksaidentitas orang dan atau dokumen yang dibawasebagaimana dimaksud pada huruf e;(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) adalah:

a. menerima, mencari dan mengumpulkan sertameneliti keterangan atau laporan berkenaandengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerahagar keterangan atau laporan tersebut menjadilebih lengkap dan jelas;

h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindakpidana di bidang Retribusi Daerah;

i. memanggH orang untuk didengar keterangannyadan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keteranganmengenai Orang Pribadi atau Badan tentangkebenaran perbuatan yang dHakukan sehubungandengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah;

k. melakukan tindakan lain yang perlu untukkelancaran penyidikan tindak pidana di bidangRetribusi Daerah menurut hukum yang dapatdipertanggu ngj awabkan.

c. meminta keterangan dan bahan bukti dari OrangPribadi atau Badan sehubungan dengan tindakpidana dibidang Retribusi Daerah;

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal inimemberitahukan dimulainya penyidikan danmenyampaikan hasH penyidikannya kepada PenuntutUmum melalui Penyidik Pejabat Polisi Negara RepublikIndonesia sesuai dengan ketentuan yang diatur dalamUndang - undang Hukum Acara Pidana yang berlaku.

d. memeriksa buku - buku, catatan - catatan dandokumen - dokumen lain yang berkenaan dengantindak pidana di bidang Retribusi Daerah;

e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkanbahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen

BAB VIKETENTUAN PERALIHAN

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannyadalam Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau.

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka izin TempatPenyimpanan Barang yang diterbitkan sebelum berlakunyaPeraturan Daerah ini tetap berlaku sampai dengan berakhirnyamasa berlaku izin Tempat Penyimpanan Barang yangbersangkutan.

Ditetapkanpada tanggal

di Lubuklinggau.17 Juni 2004

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semuaketentuan yang berlaku sebelum berlakunya Peraturan Daerahini tentang lzin Tempat Penyimpanan Barang di daerah,dinyatakan tidak berlaku lagi. Diundangkan di Lubuklinggau

Pada tanggal 19 Juni 2004

BAB VIIKETENTUAN PENUTUP

Hal - hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini,sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjutdengan Keputusan Walikota.

H. UBAIDILLAH IDRUS, SHPEMBINATK. INIP. 440012311

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAUTAHUN 2004 NOMOR 10 SERI C