disajikan dalam - pkkkaranganyar.files.wordpress.com · 4 sudah tidak adakah cara yang santun ? ......

25
1 Drs. SUKARMO, M.Pd. Pengawas SMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Disajikan dalam PELATIHAN PENGGERAK PKK KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN : 2011

Upload: hatram

Post on 18-Jun-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

Drs. SUKARMO, M.Pd.

Pengawas SMP

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Disajikan dalam

PELATIHAN PENGGERAK PKK KABUPATEN KARANGANYAR

TAHUN : 2011

2

• Etiskah ? Dengan alasan “DEMOKRASI”, kita menyatakan TIDAK PUAS , Dengan cara menuntun kerbau yang diberi inisial Tokoh tertentu? ?

`Dengan Alasan “DEMI RAKYAT”

Sidang/Kongres/Rapat terjadi pertengkaran dan

tidak membuahkan hasil, dgn biaya besar !!!

3

4

Sudah tidak adakah cara yang santun ?

Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.

Pendidikan : Usaha sadar dan sitematis dalam mengembangkan

potensi seseorang.

Budaya :

Sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan

(belief) manusia yang dihasilkan masyarakat.

Karakter : Adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang

yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan

(virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan

untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak

6

• Pekerti : penampilan, penampakan, pelaksanaan, aktualisasi hasil pikiran, perilaku.

Kesadaran yang ditampilkan seseorang dalam bentuk perilaku. ( Etimologi )

• Budhi : pikiran, kesadaran, kecerdasan.

Budi yang dipekertikan (dioperasionalkan, diaktualisasikan) dalam kehidupan pribadi, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara. ( Konsepsional )

7

Tatakrama:

Tindakan/kelakuan baik berupa tutur atau perbuatan seseorang yang dilandasakan pada norma, adat, aturan yang berlaku.

Tata : Adat, norma, aturan. Krama : tindakan, sopan santun, kelakuan.

Unggah-Ungguh (Jw.) : Unggah : Naik, Menaikkan. Ungguh : tempat, posisi.

Tutur/pembicaraan yang menempatkan posisi seseorang di atas diri sendiri. ( Menghargai orang lain ).

8

Menghormati Orang lain, demi kehormatan diri sendiri.

Penanaman !

1, Pembiasaan dalam Keluarga.

Perilaku.

Bahasa.

Kearifan.

9

10

• Tersenyum, • Merendahkan badan waktu sedang lewat. • Menganggukkan kepala, • Tidak berkata kasar, • Tidak melotot / memandang terus, • Berhenti bicara/melemahkan suara, • tidak membelakangi, • Tidak menunjukkan sikap arogan, • Berdiri, duduk secara santun, • Memberi kesempatan jalan pada orang lain. • dll.

11

• Menyapa, • Mengucapkan salam, • Menyampaikan terima kasih, • Mengucapkan pujian pada hal yang baik, • Mengingatkan pada hal yang buruk, • Menggunakan bahasa yang baik dan benar, • Menggunakan bahasa ( Jw : basa ) secara tepat, • Volume bicara tidak keras dan datar, • Hindarkan bahasa plesetan, • Tidak membentak/menghardik, • dll.

12

Budhi : “Edy mau kaya lunga, mbok menawa kowe weruh duwe perlu apa?

Candra: “Edy tuku obat resep dhokter, jarene dhek wingi embahe lara.”

Pak Tana : “Pak Ali mau kaya tindak, mbokmenawa panjenengan priksa kagungan perlu apa?

Bu Siti :“Pak Ali mundhut obat resep dhokter, ngendikane dhek wingi eyange gerah.”

13

Yu Tinah : “Pak Ali wau kados kesah dhateng apotik, mbokmenawi sampeyan sumerep gadhah perlu menapa?

Pak Tono :“Pak Ali mundhut obat resep dhokter, ngendikanipun kala wingi eyangipun gerah.”

Bu Atik : “Pak Ali wau kados tindak dhateng apotik, mbokmenawi penjenengan priksa kagungan perlu menapa?

Lik Sardi :“Pak Ali tumbas obat resep dhokter, criyosipun kala wingi eyange sakit.”

14

Tri Rahayu : Ki Tyasno Sudarto :

Memayu hayuning saliro; Memayu hayuning Bangsa; Memayu hayuning Bawono.

Sugih Tanpa Bandha, digdaya tanpo aji;

nglurug tanpo bala, menang tanpo ngasorake.

RM. Sosro Kartono ( Sikap Batin )

Kearifan :

ORA ILOK, Aja kudhung kukusan ; Prawan aja mangan ana tengah lawang; Aja nglungguhi bantal.

Penanaman !

2, Tembang, kata mutiara, dongeng-dongeng.

Tak lelo, lelo, lelo ledhung ….

Ngluhurke asmane wong tuwa,

Dadiya kusumaning Bangsa.

15

Poma kaki padha dipun eling,

Mring pitutur ingong.

Sira iku satriya arane,

Kudu anteng jatmika ing budi,

Ruruh sarta wasis samubarangipun.

16

MIJIL.

Dedalane guna lawan sekti,

Kudu andhap asor,

Wani ngalah luhur wekasane,

Tumungkula yen dipun dukani,

Datan den singkiri ana catur mungkur.

17

Gambuh. Sekar gambuh ping catur,

Kang cinatur polah kang kalantur,

Tanpa tutur katula-tula katali,

Kadalu warsa katutuh,

Kapatuh pan dadi awon.

Aja nganti kebanjur,

Samubarang polah nora jujur,

Yen kebanjur sayekti kojur tan becik,

Becik ngupayoa iku,

Pitutur ingkang sayektos,

Tutur becik puniku,

Sayektine apantes tiniru,

Nadyan metu saking wong sudra pepeki,

Nanging becik nggone muruk,

Iku pantes sira anggo.

“SATU TELADAN LEBIH BAIK

DARI SEJUTA PETUAH !!!”

3, Peduli Lingkungan.

4, Pendidikan Formal.

5. KETELADANAN.

18

Penanaman !

Niteni,

Nirokne,

Nambahi,

Nindakne

Nularake.

19

20

dermawan,

Malu,

jujur,

menyampaikan amanat,

rendah hati (tawadhu),

cemburu,

berani,

Santun

sabar,

dan syukur.

21

Kedamaian (peace),

Menghargai (respect),

Kerjasama (cooperation),

Kebebasan (freedom),

Kebahagiaan (happinnes),

Kejujuran (honesty),

Kerendahan hati (humility),

Kerendahan hati (humility),

Kasih sayang (love),

Tanggungjawab

(responsibility),

Kesederhanaan (simplicty),

Toleransi (tolerance), dan

Persatuan (unity).

22

Religius

Jujur

Toleransi

Disiplin

Kerja keras

Kreatif

Mandiri

Demokratis

Rasa ingin tahu

Semangat kebangsaan

Cinta tanah air

Menghargai prestasi

Bersahabat/Komunikatif

Cinta damai

Gemar membaca

Peduli lingkungan

Peduli Sosial

Tanggung jawab.

23

24

Anggayuh sampurnaning urip, berbudi

bawa leksana, angudi sajatining becik”

25