disain penelitian kebahasaan

14

Click here to load reader

Upload: rahelianto

Post on 22-Jun-2015

211 views

Category:

Education


2 download

DESCRIPTION

Dibuat untuk melengkapi tugas individu Mata Kuliah Penelitian kebahasaan oleh : Nama : Rupinus Syamsul Bahri NIM : 511100077 Kelas : Bpagi

TRANSCRIPT

Page 1: Disain Penelitian Kebahasaan

ANALISIS PELESAPAN DAN FONEM BAHASA INDONESIA

TERHADAP BAHASA DAYAK RIBUN DI DESA SOSOK

KECAMATAN TAYAN HULU

(KAJIAN FONOLOGI)

O

L

E

H

RUPINUS SYAMSUL BAHRI

(511100077)

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

PONTIANAK

2014

Page 2: Disain Penelitian Kebahasaan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis hutarakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

dan rahmat-Nya serta hidayahnya penulis dapat menyelesaikan desain penelitian

berjudul “ Analsis Pelesapan Dan Fonem Bahasa Indonesia Terhadap Bahasa

Dayak Ribun di Desa Sosok Kecamatan Tayan Hulu (Kajian Fonologi)” dalam

mata kuliah penelitian bahasa. Tepat pada waktu yang telah telah ditentukan, yang

mana didalam desain penelitian ini terdapat beberapa penjelesan yang dapat

menambah wawasan kita semua.

Banyak sekali kesulitan yang saya temukan dalam menyelesaikan desain

penelitian ini, namun berkat bantuan dari Dosen Al-Ashadi, M.Pd. yang banyak

membantu dan memberikan infomasi serta literatur yang dapat saya gunakan

dalam penyusunan desain penelitian ini.

Demikian desain penelitian ini saya buat sesuai dengan kemampuan saya

atas kekurangannya saya mohon. Semoga desain penelitian saya ini dapat

bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca.

Pontianak, April 2014

Penyusun

Page 3: Disain Penelitian Kebahasaan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAGIAN I RENCANA PENELITIAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Masalah Penelitian ...................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4

E. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 5

F. Metodologi Penelitian ................................................................. 5

BAGIAN II ANALISIS PELESAPAN DAN FONEM BAHASA

INDONESIA TERHADAP BAHASA DAYAK RIBUN DI DESA

SOSOK KECAMATAN TAYAN HULU

A. Hakikat Fonologi ......................................................................... 7

B. Tujuan Fonologi .......................................................................... 7

C. Dasar-Dasar Fonetik .................................................................... 8

D. Dasar-Dasar Fonemik .................................................................. 8

E. Pelesapan ..................................................................................... 9

F. Definisi Fonem dan Jenisnya ...................................................... 9

G. Prosedur Analisis Fonem……………………………………..10

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 11

Page 4: Disain Penelitian Kebahasaan

BAGIAN 1

RENCANA PENELITIAN

A. Latar Belakang

Suku Dayak Ribun adalah salah satu suku dayak yang berada di

kalmantan barat, suku dayak ribun sebagian besar bermukim di daerah

kabupaten sanggau yang tersebar di kecamatan tayan hulu yaitu daerah meliau

dan parindu.dayk ribun juga memiliki keunikan dari segi bahasa, adat dan

budaya yang berbda dari suku-suku dayak lainnya yang ada di sanggau.

Kebudayaan dayak ribun juga hampir saja hilang dan tenggelam, karena tidak

adanya sikap untuk melestarikan warisan nenek moyang dengan adanya

perkembangan zaman membuat tradisi adat istiadat dan budaya mereka sedikit

demi sedikit hampir hilang dan tenggelam, tetapi segelintir masyarakat masih

mau untuk melestarikan adat dan budaya suku dayak ribun ini.

Pada masa lalu suku ini juga masih memgegang kuat mengayau yang

artinya masih menyimpan tengkorak-tengkorak musuh mereka dalam suatu

perkampungan. Suku ni juga pada masanhya suka sekali melakukan berperang

dengan komuntas di luar mereka. Suku dayak ribun sebagian besar sekarang

ini memeluk agama Kristen khatolik dan sebagian memeluk agama Kristen

protestan, dan selebih nya masih mempertahankan adat istiadat neenk

moyangnya.

Kehidupan pertanian juga akrab dengan suku Dayak Ribun seperti

berladang di lahan tebang tebas, sementara itu laki-laki di suku ini juga kerap

melakukan perburuan binatang di hutan mau itu babi hutan maupun rusa dan

memnafaatkan hasil hutan untuk di bawa pulang. Untuk saat ini anak-anak

dayak ini sudah ada kemajuan dalam bidang pendidikan yang sudah sampai

pada universitas dan bekerja di sector pemerintahan dan swasta.

Perkembangan zaman membuat suku ini memiliki pemikiran yang

lebih maju dan mereka dengan cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan

Page 5: Disain Penelitian Kebahasaan

zaman ini, dengan adanya perkembangan iptek suku ini dapat mengetahui

dunia luar dan dapat merasakan bangku pendidikan, serta mengajarkan bahasa

Indonesia untuk kalangan mereka yang belum pernah mengetahui bahasa

Indonesia.

Pelesapan pada bahasa dayak ribun ini lafal lingual tertentu yang

sudah di sebutkan sebelumnya, yang bisa berupa kata, frasa, klausa atau

kalimat dalam pengucapan bahasa dayak ini. Serta adanya fonem terhadap

bahasa dayak ini yang dimana satuan terkecil bahasa yang masih

menunjukkan perbedaan makna. Yang berbentuk bunyi dalam pengucapannya.

Fonem adalah kesatuan bunyi terkecil suatu bahasa yang berfungsi

membedakan makna. Satu-satunya cara yang bisa ditempuh untuk

membedakan kesatuan bunyi terkecil mana yang berfungsi membedakan

makna adalah dengan melakukan pembuktian secara empiria, yaitu dengan

membandingkan bentuk-bentuk linguistic bahasa yang diteliti. Sebelum

ditemukan sejumlah fonem dalam bahasa Indonesia terlebih akan dirumuskan

mengenai pengertian tentang fonem. Fonem adalah unsur bahasa yang terkecil

dan dapat membedakan arti atau makna (Gleason,1961: 9).

Pada masa lalu maupun masa sekarang masih banyak suku dayak yang

masih memegang erat tradisi dan budayanya yang lekat pada kampung atau

desa tertentu, agar adat dan budaya mereka tidak pernah hilang walaupun

masa dan zaman semakin berkembang dari teknologi maupun transformasi

yang sudah ada dalam kehidupan ini. Kita sebagai penerus atau pemuda

pemudi selalu semangat untuk melestarikan kebudayaan dan adat istiadat yang

ada pada daerah kita ini. Karena banyaknya pemuda dan pemudi zaman

sekarang yang melupakan sebagian besar tradisi dan budaya yang ada serta

masih lekat dalam kehidupan ini. Maka dari itu kita bersama- sama untuk

melestarikan kebudayaan ini, serta melakukan pembaharuan dan pengetahuan

yang luas kepada para suku yang belum pernah mengetahui arti pendidikan

dan pengetahuan luar, maka dari itu kita harus dapat mengimbanginya dalam

Page 6: Disain Penelitian Kebahasaan

melakukan suatu perubahaan dan pembaharuan dalam suku yang masih

tertinggal zaman

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam proposal ini ialah “ bagaimanakah analisis

pelesapan dan fonem bahasa Indonesia terhadap bahasa dayak ribun di

desa sosok kecamatan tayan hulu “

Adapun sub masalah dalam proposal ini ialah :

1. Bagaimana penerapan pelesapan dan fonem bahasa Indonesia

terhadap bahasa Dayak Ribun sehingga menunjang peningkatan

berbahasa yang baik di desa sosok kecamatan tayan hulu ?

2. Apakah ada peningkatan terhadap bahasa Dayak Ribun setelah di

terapkan pelesapan dan fonem bahasa indonesia di desa sosok

kecamatan tayan hulu ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka secara umum tujuan

dalam penelitian kebahasaan analisis pelesapan dan fonem bahasa

Indonesia terhadap bahasa dayak ribun di desa sosok kecamatan tayn hulu

. Adapun tujuan dari tujuan penelitian ini terperinci tujuan penelitian

kebhasaan ini adalah untuk mendeskripsikan.

1. Tujuan umum

Menganalisis suatu bahasa dayak yang bersifat umum di kalangan

masyarakat umum dan melakukan adanya perubahan atau perbaikan

dalam lafal suatu bahasa yang akan di analisis.

Page 7: Disain Penelitian Kebahasaan

2. Tujuan khusus

a. Menemukan suatu permasalahan yang ada pada bahasa tersebut

dalam suatu desa .

b. Menemukan dan melakukan pengenalan bahasa indonesia terhadap

suku tersebut

c. Memperoleh segi positif dan negatifnya dalam melakukan

penelitian pada suatu analisis

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian dalam penelitian ini yaitu:

1. Manfaat Bersifat Teoritis

Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memberikan

solusi suatu perubahan dan adanya pengembangan khusus dalam dunia

kebahasaan. Pengembangan tersebut berkaitan untuk pengembangan,

inspirasi, dan kemajuan dalam rangka menciptakan suatu penemuan

yang baru dan adanya intropeksi antar peneliti dan objeklnya, sehingga

menghasilkan perubahan yang bermutu dan bermakna bagi

masyarakat dan peneliti sendiri

2. Manfaat Bersifat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan memberikan referensi

terhadap pemerintah sebagai komponen perumusan kebijakan. Oleh

karena itu, hasil penelitian diharapkan menjadi bahan atau tujuan

pengembangan perubahan dan kemajuan masyarakat dalam mencapai

tujuan yang mereka inginkan.

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Variabel tunggal

Page 8: Disain Penelitian Kebahasaan

Variabel tunggal merupakan variabel yang menyebabkan atau

mempengaruhi, yaitu faktor-faktor yang di ukur, di manipulasi atau di

pilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang

di observasikan atau di amati. Variabel ini sering di sebut variabel

stimulus, predictor. Variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruh atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen. Menurut Hadari Nawawi ( 2007: 60 ) varabel bebas

adalah “ sejumlah faktor yang pada glirannya gejala atau faktor yang

keduanya itu di sebut variabel terikat.

Dari pendapat dia atas dapat di simpulkan bahwa dalam penelitian

ini variabel tunggal sebagai suatu faktor yang dapat memanipulasi

suatu pengembangan suatu kebahasaan yang di terapakan di

masyarakat.

F. Metodologi Penelitian

1. Metode penelitian

Metode dan rancangan penelitian dalam penelitian kebahasaan ini

yaitu kualitatif yang adanya pelesapan dan fonem yang bisa membantu

suatu proses berjalannya suatu analisis suatu penelitian kebahsaan di

atas, serta terdapat manfaat yang baik buat peneliti untuk menganalisis

suatu penelitan ini.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

Adapun pengambilan populasi dan sampel penelitian dari data

yang di ambil dari objek secara observasi langsung ke penduduk yang

ada di desa tersebut dan mendapatkan suatu informasi bagi si peneliti.

Berdasarkan hasil di atas dapat di simpulkan bahwa dengan

mengambil populasi dan sampel seorang peneliti akan mendapatkan

data dan mengetahui populasi penduduk dan sampel yang di butuhkan

oleh peneliti

3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

a. Teknik Pengumpulan Data

Page 9: Disain Penelitian Kebahasaan

Teknik dalam pengumpulan data dalam suatu penelitian yang di

ambil dari data yang sudah dibuat dan telah di kumpulkan oleh

pengurus desa tersebut seperti RW, RT, dan masyarakat yang ada

sebagai objek, baik itu secara tertulis atau lisan.

b. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dengan cara memberikan alat yang mudah

di mengerti agar warga yang belum paham dengan bahasa

Indonesia dan mempermudah saya untuk mengambil data dari

warga yang belum paham dengan bahasa Indonesia dalam

pelesapan dan fonem pengucapan mereka

4. Teknik analisis data

Dalam penelitian ini kita harus menggunakan teknik analisis data

yang dimana teknik analisisnya menggunakan teknik observasi

langsung, serta ini sangat berperan penting dalam suatu penelitian

proposal yang saya buat untuk mendapatkan suatu data yang baik dan

akurat dalam suatu penelitian ini, dengan menganalisis menggunakan

pelesapan dan fonem kebahasaan Indonesia yang dimana kita dapat

menilai atau mendata masyarakat yang masih kurang pandai

menggunakan bahasa Indonesia dan melakukan suatu perubahan yang

tadinya tidak tau menjadi tau dalam ilmu kebahasaan mereka dalam

masyarakat luar maupun dalam.

Page 10: Disain Penelitian Kebahasaan

BAGIAN II

ANALISIS PELESAPAN DAN FONEM BAHASA INDONESIA TERHADAP

BAHASA DAYAK RIBUN DI DESA SOSOK KECAMATAN TAYAN HULU

A. Hakikat Fonologi

Istilah fonologi ini berasal dari gabungan dua kata yunani yaitu phone

yang berarti bunyi dan logos yang berarti tatanan di sebut juga tata bunyi,

bunyi yang di pelajari dalam fonologi bukan bunyi sembarangan bunyi,

melainkan bunyi bahasa yang dapat membedakan arti dalam bahasa lisan

maupun tulisyang digunakan oleh manusia. Menurut Kridalaksana (2002),

dalam kamus linguistik fonolog adalah bidang dalam linguistic yang

menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (depdikbud, 1988 : 244), fonologi

dimaknai sebagai ilmu tentang bunyi bahasa, terutama yang mencakup

sejarah dan teori perubahan bunyi.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa fonologi adalah bagian tata bahasa atau

bdang ilmu bahasa yang menganalisis bunyi bahasa secara umum.

B. Tujuan Fonologi

Fonologi sebagaian dari studi lnguistik berdasarkan tujuan kajiannya di

bedakan atas fonologi teoritis dan fonologi praktis.

a. Tujuan Teoritis

Fonetik adalah untuk menemukan kaidah-kaidah bunyi secara umum

dan fonetik juga adalah untuk menemukan kaidah-kaidah bunyi bahasa

tertentu misalnya fonem dalam bahasa Dayak Ribun.

b. Tujuan praktis

Fonetik adalah menemukan kaidah-kaidah umum bunyi bahasa untuk

keperluan meemcahkan masalah praktis, misalnya lafal untuk

penderita tunawicara, serta untuk memecahkan masalah dalam ejaan.

Page 11: Disain Penelitian Kebahasaan

C. Dasar-Dasar Fonetik

Menurut prosesnya terjadinya bunyi bahasa dibedakan atas tiga,yaitu

fonetik artikulasi, mfonetik akustik dan fonetik auditoris.

1. Fonetik artikulasi, yaitu mempelajari bagaimanamekanisme alat-alat

bicara manusia bekerja dalam menghasilkan bunyi bahasa, serta

bagaimana bunyi itu diklasifikaskan.

a. Alat ucap, merupakan hal pertama yang dibicarakan dalam fonetik

atikulasi untuk menghasilakan bunyi bahasa .

b. Proses fonasi

Terjadinya bunyi suara pada umumnya dimulai dengan proses

pemompa udara keluar dari paru-paru melalui pangkal tenggorokan

yang didalamnya terdapat pita suara.

c. Tulisan fonetik

d. Klasifikasi bunyi

e. Unsur-unsur suprasegmental

D. Dasar-dasar fonemik

Fonemik adalah cabang studi fonologi yang mempelajaribunyi bahasa

dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna.

a. Identifikasi fonem

Fonem merupakan bunyi bahasa yang dapat membedakan makna

kata, dalam fonemik perbedaan bunyi itu mempunyai fungsi sebagai

pembeda makna atau tidak, maka bunyi tersebut kita sebut fonem.

b. Klasifikasi fonem

Jika terdapat bunyivokal dan kosonannya maka juga ada fonem

vocal dan fonem konsonan.

c. Khazanah fonem

Khazanah fonem adalah banyaknya fonem yang terdapat dalam

satu bahasa. Misalnya jumlah fonem yang terdapat dalam satu bahasa,

yaitu terdiri lima buah fonemvocal yaitu (a,i,u,e,o) dan 21 buah

konsonan yaitu (b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,v,w,x,y,z).

Page 12: Disain Penelitian Kebahasaan

Dalam kajannya, fonemik akan berusaha mendeskripsikan

perbedaan bunyi-bunyi itu serta menjelaskan sebab-sebabnya.

Sebaliknya, perbedaan bunyi (p) dan(b)yang terdapat, misalnya pada

kata (baru)adalah menjadicontoh sasaran studi fonemik sebab

perbedaan bunyi (p) dan (b) itu menyebabkan perbedaan makna kata

(paru) dan (baru) itu. ( chaer, 1994: 102).

E. Pelesapan

Pelesapan (ellipsis) adalah pelesapan satuan lingual tertentu yang

telah disebutkan sebelumnya. Unsur atau satuan yang dilesapkan dapat

berupa kata, frasa, klausa, atau kalimat.

F. Definisi Fonem dan Jenisnya

Fonem adalah kesatuan bunyi terkecil suatu bahasa yang berfungsi

membedakan makna. Satu-satunya cara yang bisa ditempuh untuk

membedakan kesatuan bunyi terkecil mana yang berfungsi membedakan

makna adalah dengan melakukan pembuktian secara empiria, yaitu dengan

membandingkan bentuk-bentuk linguistic bahasa yang diteliti.

Pengertian fonem juga bisa diarahkan pada distribusinya yaitu perilaku

bentuk linguistic terkecil dalam bentuk linguistic yang lebih besar.

Bunyi-bunyi yang mempunyai kesamaan fonetis dan masing-

masingnya berdistribusi komplementer merupakan alofon dari fonem yang

sama. Sebagai bentuk linguistic terkecil yang membedakan makna, wujud

fonem tidak hanya berupa bunyi-bunyi segmental 9baik vocal maupun

konsonan), tetapi bisa juga berupa unsure-unsur suprasegmental (baik

nada, tekanan, durasi, maupun jeda). Walaupun kehadiran unsure-unsur

suprasegmetal ini tidak bisa dipisahkan dengan bunyi-bunyi segmental,

selama ia bisa dibuktikan secara empiris sebagai unsure yang bisa

membedakan makna, ia juga dapat disebut fonem.

Page 13: Disain Penelitian Kebahasaan

G. Prosedur Analisis Fonem

Berikut ini adalah prosedur yang banyak dilakukan para linguis

dalam analisis fonem terhadap bahasa yang diteliti.

1. Mencatat korpus data setepat mungkin dalam transkripsi fonetis

2. Mencatat bunyi yang ada dalam korpus data ke dalam peta bunyi

3. Memasangkan bunyi-bunyi yang dicurigai karena mempunyai

kesamaan fonetis

4. Mencatat bunyi-bunyi selebihnya karena tidak mempunyai kesamaan

fonetis

5. Mencatat bunyi-bunyi yang berdistribusi komplemeter

6. Mencatat bunyi-bunyi yang bervariasi bebas

7. Mencatat bunyi-bunyi yang berkontras dalam lingkungan yang sama

(identis)

8. Mencatat bunyi-bunyi yang berkontras dalam lingkungan yang mirip

(analogis

9. Mencatat bunyi-bunyi yang berubah karena lingkungan

10. Mencatat bunyi-bunyi dalam inventori fonetis dan fonemis, condong

menyebar secara simetris

11. Mencatat bunyi-bunyi yang berfluktuasi

12. Mencatat bunyi-bunyi yang selebihnya sebagai fonem tersendiri

Page 14: Disain Penelitian Kebahasaan

DAFTAR PUSTAKA

Muslich, Mansur.2008. fonologi bahasa Indonesia.tinjauan deskriptif

system bunyi bahasa Indonesia.jakarta.Bumi Askara.

Chaer,Abdul. 1994. Linguistic umum. Jakarta. Rineka.

Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus linguistic. Jakarta. Gramedia

Pustaka Utama.