direktorat jenderal pendidikan anak usia dini dan...

75
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Tahun 2017

Upload: hathu

Post on 25-Apr-2019

662 views

Category:

Documents


85 download

TRANSCRIPT

Page 1: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini

Tahun 2017

Page 2: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

i Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………

PENGANTAR………………………………………………………………………………….

MENGAPA PAUD HARUS BERKUALITAS………………………………………………..

i

ii

1

SEPERTI APA PAUD BERKUALITAS……………………………………………………… 1

SIAPA YANG TERLIBAT UNTUK MENJADIKAN PAUD BERKUALITAS…………….. 2

BAGAIMANA CARA MEMBANGUN PAUD BERKUALITAS……………………………. 2

TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN…………………………………………….. 3

REKAMAN PENILAIAN ANAK……………………………………………………………… 7

MENGENAL STANDAR ISI…………………………………………………………………. 15

STANDAR PROSES………………………………………………………………………… 21

SRTANDAR PENILAIAN……………………………………………………………………. 27

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN…………………………………

STANDAR SARANA DAN PRASARANA………………………………………………….

32

39

STANDAR PENGELOLAAN………………………………………………………………..

STANDAR PEMBIAYAAN……………………………………………………………………

49

68

Page 3: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

ii Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Kata Pengantar

Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia DIni

Pencapaian 100 tahun Indonesia merdeka akan sangat ditentukan oleh bagaimana kita

memanfaatkan peluang bonus demografi dengan menyiapkan kualitas angkatan kerja yang

berlimpah. Pada tahun 2010, terdapat 32,5 juta anak usia 0-6 tahun yang pada tahun 2045

usia mereka mencapai 35-41 tahun. Sementara itu anak usia 0-6 tahun pada tahun 2016

yang berjumlah 33,5 juta orang, pada tahun 2045 usia mereka telah mencapai 29-35 tahun.

Ini merupakan usia produktif, yang jika dipersiapkan dengan baik sejak sekarang akan

menjadi modal pembangunan, tetapi sebaliknya jika tidak dipersiapkan dengan baik justru

kelak akan menjadi beban pembangunan.

Pengembangan Anak Usia Dini telah masuk dalam agenda PBB melalui Tujuan

Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDG). Kemudian lebih lanjut

dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia No.59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan

Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua

anak perempuan dan laki-laki memiliki akses terhadap perkembangan dan pengasuhan anak

usia dini, pengasuhan, pendidikan pra-sekolah dasar yang berkualitas, sehingga mereka siap

untuk menempuh pendidikan dasar.

Dalam rangka pengembangan dan penjaminan mutu PAUD, maka perlu dirumuskan norma,

standar, prosedur, kriteria (NSPK) dalam bentuk panduan, petunjuk teknis, bahan ajar, dan

perangkat lainnya sebagai acuan dilapangan serta pelaksanaan koordinasi program PAUD

dapat terlaksana dengan baik, dalam bentuk Buku Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini

menuju PAUD Berkualitas, semoga buku ini dapat menjadi acuan guna menjamin

pelaksanaan kegiatan pendidikan PAUD berkualitas yang pada gilirannya diharapkan dapat

memberikan kontribusi terhadap penjaminan mutu layanan PAUD berkualitas.

Akhirnya kami sampikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak dalam

memberikan sumbangan pemikiran untuk penyempurnaan buku ini.

Jakarta, Juni 2017

Direktur

R. Ella Yulaelawati R, MA, Ph.D NIP. 195804091984022001

Page 4: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

1

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Di Indonesia semua

lembaga PAUD harus

tunduk dan mentaati

peraturan Pemerintah

Indonesia dalam

menjalankan

lembaganya

Mengapa PAUD Harus Berkualitas?

Kita menyadari bahwa pendidikan anak usia dini

sangat penting untuk dilakukan, beberapa teori

tentang perkembangan otak menunjukkan bahwa

perkembangan otak pada anak usia berkembang

sangat cepat. Bahkan jika kita ingin berinvestasi

pada suatu negara, maka investasi yang sangat

menguntungkan adalah melalui pendidikan anak

usia dini. Dan pendidikan anak usia dini yang akan berpengaruh adalah

pendidikan anak usia dini yang bisa menstimulasi anak dengan tepat sesuai

dengan tahapan usianya. Untuk itu diperlukan PAUD yang berkualitas untuk

dapat mewujudkan stimulasi yang optimal.

Seperti Apa PAUD yang Berkualitas?

Seluruh cita-cita lembaga PAUD tentu saja berharap menjadi lembaga PAUD

yang Berkualitas. Saat ini bahkan banyak lembaga yang memiliki label tertentu

sehingga terkadang membuat masyarakat yakin bahwa lembaga itu berkualitas,

tanpa melihat lagi legitimasi dari pemerintah. Di Indonesia semua lembaga PAUD

harus tunduk dan mentaati peraturan

pemerintah Indonesia dalam menjalankan

lembaganya. Dilembaga PAUD beberapa

peraturan harus di penuhi sebagai standar

pelayanan minimal yang telah ditetapkan oleh

pemerintah. Untuk menilai kelayakan

tersebut disusun instrumen akreditasi yang

mengacu pada Standar Nasional Pendidikan

(SNP) sebagaimana ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, yang mencakup 8 (delapan) standar.

Page 5: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

2

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Siapa Saja yang Terlibat Untuk Menjadikan PAUD Berkualitas?

Untuk membentuk lembaga yang

berkualitas, berbagai pihak yang terkait

harus kita ajak turut serta, mulai dari penilik

dan pengawas sebagai Pembina teknis

dilapangan perlu memahami juga kriteria dari

lembaga berkualitas agar dapat turut serta aktif

dalam pembinaan. Selain itu PKG sebagai

wadah peningkatan kualitas lembaga PAUD

perlu dilibatkan dalam menyiapkan lembaga

PAUD yang berkualitas

Bagaimana Caranya Membangun PAUD yang

Berkualitas?

Minimal terpenuhinya delapan standar pendidikan yang mencakup yang

mencakup 8 (delapan) standar, yaitu:

8 S

tandar

PA

UD

1. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan

2. Standar Isi 3. Standar Proses 4. Standar Pendidik dan

Tenaga Kependidikan 5. Standar Sarana dan

Prasarana 6. Standar Pengelolaan 7. Standar Pembiayaan 8. Standar Penilaian

Pendidikan

Page 6: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

3

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN

Apa yang dimaksud dengan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan (STPP)?

Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan adalah tingkat pencapaian

perkembangan sebagai aktualisasi potensi aspek perkembangan anak sesuai

dengan tahap perkembangannya masing-masing.

Mengapa kita harus menyusun Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan ? Agar setiap pencapaian perkembangan anak setiap saat dapat di catat, sebagai

data untuk membuat laporan evaluasi perkembangan yang akan disampaikan

kepada orang tua.

Dimana kita dapat menemukan STPP?

STPP merupakan tingkat pencapaian perkembangan anak yang berupa dokumen

Pencapaian Perkembangan Anak berdasarkan atas 6 (enam) aspek lingkup

perkembangan yang terdiri dari nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif,

bahasa, social emosional dan seni, sebagai dasar menstimulasi anak yang dapat

dilihat pada PERATURAN MENTRI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN no 137

Tahun 2014 tentang STANDAR PAUD.

0-1 Tahun 0-1 Tahun 0-1 Tahun 0-1 Tahun 0-1 Tahun 0-1 Tahun

Page 7: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

4

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Bagaimana STPP dapat di Implementasikan di Lembaga PAUD?

Percapaian Perkembangan disusun sesuai kelompok

usia, Setiap PAUD harus memiliki dokumen

pencapaian perkembangan sesuai dengan usia

layanan anak di Lembaganya masing-masing. Hal ini

dapat dilihat pada PERATURAN MENTRI

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN no 137 Tahun

2014 tentang STANDAR PAUD.

Bagaimana Mendokumentasikan Pencapaian Perkembangan Anak?

Lembaga PAUD seharusnya memiliki dokumen Pencapaian Perkembangan dan

pertumbuhan Anak yang didokumentasikan dalam 4 bentuk rekaman sebagai

berikut:

1. Rekaman harian berupa catatan anekdot, ceklis,

hasil karya

2. Rekaman mingguan berupa rekap nilai harian

dari catatan anekdot, ceklis, hasil karya

3. Rekaman bulanan berupa rekap nilai mingguan

dari catatan anekdot, ceklis, hasil karya

4. Rekaman semesteran dapat berupa portofolio

atau berupa rekap nilai mingguan dari catatan

anekdot, ceklis, hasil karya

.

Untuk mengamati anak dapat dilakukan beberapa teknik antara lain adalah:

1. Ceklis

Menentukan status perkembangan anak pada akhir periode penilaian dengan

menggunakan skala sebagai berikut:

BB artinya Belum Berkembang: bila anak melakukannya harus dengan

bimbingan atau dicontohkan oleh guru;

Rekaman bukan

berupa dokumen

RKH, RKM, RKS,

tetapi merupakan

dokumentasi

perkembangan

setiap anak yang

dilayani

Page 8: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

5

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

MB artinya Mulai Berkembang: bila anak melakukannya masih harus

diingatkan lebih dahulu oleh guru;

BSH artinya Berkembang Sesuai Harapan: bila anak sudah dapat

melakukannya secara mandiri dan konsisten tanpa harus diingatkan atau

dicontohkan oleh guru;

BSB artinya Berkembang Sangat Baik: bila anak sudah dapat

melakukannya secara mandiri dan sudah dapat membantu temannya yang

belum mencapai kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.

2. Catatan Anekdot

Catatan anekdot mencatat seluruh perkembangan anak selama mengikuti

kegiatan pembelajaran dari waktu ke waktu atau dari hari ke hari. Catatan

anekdot memungkinkan untuk mengetahui perkembangan anak yang

indikatornya tercantum maupun tidak tercantum pada RPPH.

Hal-hal pokok yang dicatat dalam catatan anekdot meliputi:

Nama anak yang dicatat

perkembangannya

Kegiatan main atau pengalaman

belajar yang diikuti anak

Perilaku termasuk ucapan yang di

sampaikan anak selama berkegiatan.

Catatan anekdot dibuat dengan menuliskan apa yang dilakukan atau

dibicarakan anak secara obyektif, akurat, lengkap dan bermakna tanpa

interpretasi dari guru. Akurat (tepat), objektif (apa adanya, tanpa asumsi

misalnya: cengeng, malas, nakal), spesifik (khusus/tertentu), dan sederhana

(tidak bertele-tele).

Catatan anekdot awalnya digunakan untuk mencatat sikap dan perilaku anak

yang muncul secara tiba-tiba atau peristiwa yang terjadi secara insidental.

Berbagai rujukan terakhir menyatakan bahwa catatan anekdot digunakan

Page 9: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

6

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

untuk mencatat seluruh fakta, menceritakan situasi yang terjadi, apa yang

dilakukan dan dikatakan anak.

3. Hasil Karya Anak

Hasil karya adalah hasil kerja anak didik setelah melakukan suatu kegiatan.

Hasil karya dapat berupa pekerjaan tangan, karya seni atau tampilan anak.

Misalnya: gambar, lukisan, melipat, kolase, hasil guntingan, tulisan/coretan-

coretan, hasil roncean, bangunan balok, tari, dll.

Rambu-rambu membuat Catatan Hasil Karya Anak.

a. Tuliskan nama dan tanggal hasil karya tersebut dibuat. Data ini diperlukan

untuk melihat perkembangan hasil karya yang dibuat anak di waktu

sebelumnya.

b. Tanyakan kepada anak tentang hasil karya yang dibuatnya tanpa asumsi

guru. Misalnya Dona membuat gambar banyak kepala dengan berbagai

warna. Maka yang dikatakan guru adalah: ”ada banyak gambar yang

sudah kamu buat, bisa diceritakan gambar apa saja? warna apa saja yang

kamu pakai?” dst.

c. Tuliskan semua yang dikatakan oleh anak untuk mengkonfirmasi hasil

karya yang dibuatnya agar tidak salah saat guru membuat interpretasi

karya tersebut.

d. Catatan dan hasil karya anak

disimpan sebagai fortofolio dan

akan dianalisa dalam penilaian

bulanan. Hasil karya yang

dianalisa adalah hasil karya yang

terbaik (menunjukkan tingkat

perkembangan tertinggi) yang

diraih anak. Hasil karya tersebut

bisa yang paling akhir atau dapat

pula yang ditengah bulan.

e. Perhatikan apa yang sudah dibuat oleh anak dengan teliti, hubungkan

dengan KD. Semakin guru melihat dengan rinci maka akan lebih banyak

informasi yang didapatkan guru dari hasil karya anak tersebut.

Page 10: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

7

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

REKAMAN PENILAIAN ANAK

1. Rekaman Harian

a. Contoh Rekaman Harian Dalam bentuk Ceklis

Format Skala Capaian Perkembangan Harian

Kelompok: 5 - 6 tahun Tanggal : 27 Februari 2017

No Indikator Penilaian zia zira tiara hikam adi Dst

1 Anak dapat mengucapkan doa sebelum belajar

MB

2 Anak terbiasa makan makanan bergizi

MB

3 Anak dapat mengkoordinasikan mata dan tangan dalam mengembangkan motoric halus

BSH

4 Anak dapat mengenal warna

MB

5 Anak terbiasa percaya diri BSH

6 Anak dapat memahami perintah guru

MB

7 Anak dapat berkaya seni (kriya)

BSH

8 Anak terbiasa berbicara sesuai fakta

BSH

Contoh Rekaman harian dalam Bentuk anekdot

Contoh Anekdot dalam kegiatan pembelajaran:

Afzal mengamati pohon cabe yang

dia tanam, dia menghitung jumlah

daun yang ada di pohon cabe, lalu

dia menuliskan jumlahnya di buku.

Dia juga menggambar pohon cabe

miliknya di buku, lalu dia memberi

nama setiap bagian tumbuhan yang

dia gambar. Dia menulis: “daun,

batang, pot).

Page 11: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

8

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Contoh Anekdot diluar kegiatan pembelajaran:

Tiara pada hari ini mau makan sendiri

tanpa dibantu oleh guru, tiara menhabiskan

makan siangnya, dia juga berbagi makanan

pada Alesha yang tidak membawa bekal.

b. Contoh rekaman harian dalam bentuk hasil karya

Contoh Hasil Karya Anak:

Anas menggambar pohon manggis dan

buahnya serta gambar berbagai makanan

(tempe, ayam goreng, tahu, ikan), anas

juga menggambar matahari dan menulis

“mangis jatoh dari pohon”.

2. Rekaman mingguan berupa rekap nilai harian dari catatan anekdot, ceklis,

hasil karya

REKAMAN MINGGUAN

Nama Anak : Zahra Nisa Semester/Minggu : II / 8

Kelompok : 5-6 tahun

No Indikator Penilaian Anekdot Ceklis Hasil Karya

Simpulan

1 Anak dapat mengucapkan doa sebelum belajar

MB MB - MB

2 Anak terbiasa makan makanan bergizi

BSH BSH - BSH

3 Anak dapat mengkoordinasikan mata dan tangan dalam mengembangkan motoric halus

BSH BSH MB BSH

4 Anak dapat mengenal warna MB MB BSH BSH

5 Anak terbiasa percaya diri BSH BSH - BSH

6 Anak dapat memahami MB MB - MB

Page 12: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

9

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

perintah guru

7 Anak dapat berkaya seni (kriya)

MB BSH BSH BSH

8 Anak terbiasa berbicara sesuai fakta

BSH BSH - BSH

Hasil simpulan berupa hasil kemampuan tertinggi anak yang konsisten.

Bukan merupakan nilai rata-rata.

3. Rekaman bulanan berupa rekap nilai mingguan dari catatan anekdot,

ceklis, hasil karya

REKAMAN BULANAN

Nama Anak : Zahra Nisa Semester/Minggu : II / 8

Kelompok : 5-6 tahun

No Indikator Penilaian Minggu

I Minggu

II Minggu

III Minggu

IV Simpul

an

1 Anak terbiasa

bersyukur

MB MB BSH BSH BSH

2 Anak dapat

mengucapkan doa

sebelum belajar

MB BSH BSH MB BSH

3 Anak dapat

mengucapkan doa

setelah belajar

BSH BSH BSB BSB BSB

4 Anak dapat

melakukan gerakan

shalat

MB MB BSH BSH BSH

5 Anak terbiasa makan

makanan bergizi

MB MB MB MB MB

6 Anak dapat mengkoordinasikan mata dan tangan dalam mengembangkan motoric halus

BSH BSB BSB BSH BSB

7 Anak dapat melompat dengan kedua kaki

MB BSH BSH BSH BSH

Page 13: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

10

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

No Indikator Penilaian Minggu

I Minggu

II Minggu

III Minggu

IV Simpul

an

8 Anak dapat mengenal warna

BSH BSH BSH BSH BSH

9 Anak dapat mengenal ukuran

MB MB BSH BSH BSH

10 Anak dapat mengenal lambang bilangan

MB BSH BSH BSH BSH

11 Anak dapat mengenal huruf

MB MB BSH BSH BSH

12 Anak terbiasa percaya diri

BSH BSH BSB BSB BSB

13 Anak dapat memahami perintah guru

MB MB MB MB MB

14 Anak dapat berkaya seni (kriya)

BSH BSH BSH BSH BSH

15 Anak terbiasa berbicara sesuai fakta

BSH BSH BSB BSB BSB

Hasil simpulan berupa hasil kemampuan tertinggi anak yang konsisten.

Bukan merupakan nilai rata-rata.

4. Rekaman semesteran dapat berupa portofolio dan raport

Portofolio adalah kumpulan data yang diperoleh dari berbagai sumber yang

menunjukkan pencapaian perkembangan anak dari waktu ke waktu. Data

yang dapat dimasukkan ke dalam portofolio dapat berupa hasil karya, foto

anak, rekaman suara, video, dan lain-lain. Setiap anak memiliki portofolio

yang disusun berdasarkan urutan tanggal. Informasi yang harus ada dalam

portofolio, meliputi:

a. Identitas anak (nama, usia, kelompok)

b. Catatkan tanggal untuk setiap dokumen yang dimasukkan ke dalam

portofolio.

Portofolio dapat disimpan dalam notebook, file folder, boxfile, binder atau

wadah yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Page 14: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

11

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

BAGAIMANA MEMBUAT LAPORAN PERKEMBANGAN ANAK KEPADA

ORANG TUA?

Laporan berisi informasi tentang kemajuan dari aspek-aspek perkembangan

sebagaimana dalam STPP (Nilai Agama & Moral, Fisik-Motorik, Kognitif, Bahasa,

Sosial-Emosional dan Seni). Informasi yang komunikasikan berupa Kekuatan dan

Rekomendasi. Kekuatan diambil dari rekaman data kemampuan (KD) yang telah

memenuhi kualifikasi BSH dan BSB pada rekapitulasi penilaian bulanan yang

terakhir. Rekomendasi berisi saran yang dapat dilakukan orang tua terhadap anak

pada saat pengasuhan di rumah/keluarga, yang diambil dari kolom BB dan MB

pada rekap penilaian bulanan yang terakhir dan yang sebelumnya.

Berikut adalah contoh laporan tertulis hasil evaluasi perkembangan anak:

LAPORAN PERKEMBANGAN ANAK

SEMESTER I TAHUN AJARAN 2016/2017

PADU AL-KAUTSAR

Nama Anak Didik : Zahra Nisa Usia : 5-6 tahun

Nomor Induk : 2015022 Semester : I (Satu)

Perkembangan Nilai Agama dan Moral Ara telah mencapai beberapa perkembangan antara lain adalah:

Mampu membedakan ciptaan allah dan bukan (1.1)

Mengenal kegiatan ibadah sesuai agamanya antara lain: wudhu, shalat, doa mau makan, doa mau belajar, doa kamar mandi, surat pendek dan hadis serat atatacara beribadah haji (3.1; 4.1).

Mampu mengenal perilaku baik yang ditunjukkan dengan suka menolong dan berbagi makanan serta mainan. Perilakunya menunjukkan sikap santun. Setiap pagi datang ke sekolah mengucapkan salam dan selalu mengucapkan terimakasih jika telah menerima bantuan, serta minta ijin jika akan meminjam suatu barang dari teman (3.2 – 4.2).

Dirumah mohon diingatkan untuk tidak mengolok –ngolok teman (1.2)

Perkembangan Motorik Perkembangan motorik Ara cukup baik, terlihat Ara telah mampu:

Page 15: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

12

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Menggunakan anggota tubuhnya untuk pengembangan motorik kasar dan halus. Ia dapat bergerak dengan lincah dan luwes dalam setiap kegiatan seperti melompat, memanjat, berlari, bereang, dsb.(3.3 – 4.3)

Melakukan gerakan-gerakan menggunakan jari-jari tangannya seperti menggunting, meronce, menggambar dan menulis. (3.3 -4.3)

Melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri seperti memakai sepatu, minum dan makan sendiri, ke toilet sendiri, dengan meminta bantuan ibu guru ketika mengalami kesulitan(3.3 -4.3).

Menjaga keamanan dirinya agar tidak disentuh oleh orang yang tidak dikenal baik pada saat menggunakan kamar kecil ataupun saat menunggu jemputan (3.4 - 4.4).

Di rumah mohon mengingatkan ara untuk makan dan minum makanan yang bergizi serta terbiasa mencuci tangan sebelum makan (2.1)

Perkembangan Kognitif Perkembangan kognitif Ara berada pada perkembangan yang sesuai dengan usianya. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan Ara dapat:

Menyelesaikan masalah secara kreatif di kegiatan mainnya (3,5; 4,5).

Mengenal teknologi sederhana dan fungsi alat tersebut. Ara mengerti apa fungsi alat rumah tangga dan cara menggunakannya (3.9 - 4.9).

Ara mengenal benda-benda di sekitarnya dari warna, bentuk, ukuran, fungsi, sifat dan berbagai ciri-ciri yang ada pada benda itu. Ketika bermain peran “Berbelanja di Supermarket”, Ara memilih benda-benda yang akan dibeli berdasarkan kelompoknya (3.6 – 4.6).

Ara dapat mengenali lingkungan sosialnya. Ia tau bahwa dekat rumahnya ada kantor polisi, dia juga tau apa saja makanan khas Banten. Dia tau kalau naik pesawat harus pergi ke bandara (3.7 – 4.7)

Ara tau macam – macam tananaman dan hewan serta cara perkembangbiakannya. (3.8-4.8)

Mohon membiasakan ara untuk berpikir kreatif (2.2)

Perkembangan Sosial-Emosional

Ara sudah berani tampil di depan teman, guru, orang tua dan lingkungan sosial lainnya (2.5)

Mengerjakan kegiatan secara mandiri (2.8)

Melakukan kegiatan sesuai dengan aturan (2.6)

Senang berbagi makanan dan minuman dengan temannya (2.9)

Ketika bermain ara sudah mampu bekerjasama dengan temannya

Page 16: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

13

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

(2.10) Ara mohon dibiasakan untuk terbiasa antri (2.7) Dirumah mohon untuk mengarahkan ara untuk

mengendalikan emosinya (3.13-4.13)

Perkembangan Bahasa Perkembangan bahasa Ara melebihi usianya. Ia terlihat cakap dalam:

Ara selalu santun dalam berbahasa pada guru (2.14)

Ara memahami cerita yang dibacakan serta paham akan aturan dari guru. (3.10 -4.10)

Mengekspresikan perasaan dan keinginannya melalui bahasa lisan. (3.11-4.11)

Mampu menuliskan apa yang ada dalam pikirannya, dan menuliskan apa yang sudah dia lakukan (3.12 – 4.12)

Perkembangan Seni

Ara mampu menunjukkan karya dan aktivitas seni

dengan menggunakan berbagai media. Ia senang

menggambar dengan krayon dan melukis

menggunakan kuas dan cat.

Ara juga mengexplorasi rasa seni dan

mengapresiasikannya melalui tarian (3.15 - 4.15).

Ara juga sudah mampu mnjadi kerapihan diri dan

barang-barangnya. (2.4)

Simpulan Secara umum, Ara berkembang sesuai harapan pada lingkup moral dan agama, fisik motorik, kognitif, dan seni. Ara berkembang sangat baik pada lingkup bahasa. Perlu mendapat perhatian pada lingkup sosial emosional.

Mengetahui,

Maryamah , S.Pd Kepala Sekolah

Serang, 23 Desember 2016

Epy Supriyani, S.Pd Guru Kelas

Komentar Orang Tua

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

……………,………………

(Orang Tua Atau Wali)

Page 17: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

14

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Selain dari penilaian perkembangan, maka dilakukan juga pertumbuhan. Penilaian

pertumbuhan dapat berupa penimbangan, pengukuran tinggi badan dan lingkar

kepala.

Page 18: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

15

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Setiap lembaga harus memiliki

KTSP yang disusun dan

dikembangkan oleh lembaga

tersebut sesuai dengan kondisi,

potensi dan daya dukung yang

setiap lembaga. Penyusunan

KTSP mengacu pada

PERMENDIKBUD no 146 Tahun

2014 tentang kurikulum 2013

PAUD.

MENGENAL STANDAR ISI

Apa yang di maksud dengan Standar Isi?

Standar isi adalah kriteria mengenai

ruang lingkup materi dan tingkat

Kompetensi untuk mencapai

Kompetensi lulusan pada jenjang

dan jenis pendidikan tertentu.

Standar isi mencakup struktur

kurikulum, acuan kurikulum, lingkup

materi, jadwal harian dan kalender

pedidikan. Dalam standar isi

dibahas pula tentang perencanaan

pembelajaran, PAUD holistic integrative, penyiapan lingkungn main dan cara

melakukan penilaian proses pembelajaran.

1. Struktur Kurikulum

KTSP PAUD adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan

di satuan pendidikan anak usia dini yang sesuai dengan kondisi daerah, satuan

PAUD, dan kebutuhan anak. Kurikulum

2013 Pendidikan Anak Usia Dini

disusun mengacu pada Standar

Nasional PAUD serta Kerangka Dasar

dan Struktur Kurikulum PAUD.

KTSP merupakan acuan lembaga

dalam melaksanakan layanan

pemdidikan, agar proses tersebut

berjalan dengan baik, maka setiap

lembaga memerlukan KTSP yang

dijadikan pedoman pelaksanaanya.

Dokumen KTSP PAUD terdiri dari: Dokumen I berisi sekurang-kurangnya visi,

misi, tujuan satuan pendidikan, muatan pembelajaran, pengaturan beban belajar,

Page 19: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

16

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

dan kalender pendidikan. Dokumen II berisi Perencanaan Program Semester

(Prosem), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM), dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH).

2. Acuan Kurikulum

Lembaga PAUD seharusnya memiliki kurikulum operasional (diimplementasikan)

yang harus mengacu pada Standar Nasional yang diperkaya dengan Standar

Internasional,Standar Provinsi, Standar Kab/Kota , organisasi tertentu atau

kearifan lokal lembaga tersebut.

Standar Internasional dapat berupa adopsi dan/atau adaptasi dari standar negara

lain yang mendapat pengakuan global. Acuan

kurikulum disesuaikan dengan situasi dan

kondisi lembaga PAUD. Acuan standar lokal

bisa mengacu pada kurikulum yayasan atau

organisasi yang menaungi lembaga PAUD

atau aturan, ketetapan, program yang

dicanangkan pemerintah daerah dimana

lembaga PAUD itu berada.

Apa Yang Bisa Dijadikan Sebagai Acuan Kurikulum?

Kurikulum saat ini mengacu pada PERMENDIKBUD 146 Tahun 2014

tentang Kurikulum PAUD

Pada organisasi tertentu seperti aisyiyah dapat diperkaya dengan

kurikulum yang di terbitkan secara internal oleh Pimpinan Pusat Aisyiyah.

Demikian pula juga jika wilayah tempat lembaga berada mengeluarkan

kurikulum local dapat dijadikan acuan.

3. Berita Acara Peninjauan Ulang Kurikulum

Lembaga PAUD seharusnya memiliki dokumen peninjauan atau evaluasi terhadap

kurikulum operasional yang diimplementasikan dengan dokumen pendukung

Lembaga PAUD

seharusnya memiliki

kurikulum operasional

(diimplementasikan) yang

harus mengacu pada

Standar Nasional

Page 20: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

17

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

lengkap misalnya: berita acara,

penerapan perubahannya,

dokumentasi proses, notularapat dll.

Peninjauan atau evaluasi kurikulum

bisa berupa perubahan tema atau

subtema yang digunakan, perubahan

bentuk rencana program

pembelajaran (Perubahan bentuk

format RKS,RKM dan RKH), penambahan dan perubahan tehnik dan waktu

pelaksanaan penilaian, perubahan tata ruang bermain, tehinik pelaporan,

penambahan atau perubahan program kegiatan pendukung pembelajaran,

perubahan penggunaan pendekatan,strategi atau metode pembelajaran, dll.

Apa yang dimaksud dengan lingkup materi?

Lingkup materi pada standar isi terdiri dari: Layanan menurut kelompok usia,

beban belajar dan rombongan belajar.

Layanan PAUD harus kita pisahkan berdasarkan kelompok usia dengan

pengelompokkan sebagai berikut: 0 – 1

tahun; 1 – 2 tahun; 2 – 3 tahun; 3 – 4 tahun; 4 – 5 tahun atau 5 – 6 tahun

Setiap lembaga PAUD harus membuat daftar kelompok sesuai dengan usia anak

yang dilayani.

0-1 Tahun

1-2 Tahun

Page 21: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

18

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

2-3 Tahun

3-4 Tahun

4-5 Tahun

5-6 Tahun

Apa yang dimaksud dengan beban belajar?

Berdasarkan Permendikbud 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD

beban belajar di hitung dari mulai anak datang sampai dengan anak pulang

dengan alokasi waktu minimal sebagai berikut:

a. Usia 1-2 tahun 120 menit perminggu

b. Usia 2 – 4 tahun 360 menit perminggu

c. Usia 4 – 6 tahun 900 menit perminggu

Page 22: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

19

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Bagaimana cara menghitung beban belajar?

Cara menghitungnya dalah sebagai berikut:

a. KB Mentari (Usia 2 – 4 tahun)

Masuk sekolah pukul 08.00 WIB – 10.00 WIB = 2 jam = 120 menit

Satu minggu 5 kali = 5 x 120 = 600 menit/minggu

b. SPS Mawar (usia 4 – 6 tahun)

Masuk sekolah pukul 08.00 WIB – 11.00 WIB = 3 jam = 180 menit

Satu minggu 5 kali = 5 x 180 = 900 menit/minggu

Bagaimana cara menyusun jadwal harian?

Jadwal harian disusun berdasarkan lama belajar dalam 1 hari dengan susunan

mulai dari anak datang, pembukaan, inti, istirahat sampai penutup.

Contoh:

NO WAKTU KEGIATAN MAIN KETERANGAN

1. 07.30 – 08.00 Penyambutan kedatangan anak Diluar kelas

2. 08.00 – 08.30 Pengembangan Motorik Kasar

(Senam/permainan tradisional)

Diluar kelas

3. 08.30 – 09.00 Pembukaan Di dalam kelas

4. 09.00 – 10.00 Kegiatan Inti Di dalam kelas

5. 10.00 – 10.30 Istirahat Diluar kelas

6. 10.30 – 11.00 Kegiatan penutup Di dalam kelas

Kalender pendidikan

Apa yang dimaksud dengan kalender pendidikan?

Kalender pendidikan adalah waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran

selama satu tahun, di buat oleh lembaga dan mengacu pada kalender Dinas

Pendidikan setempat, yang terdiri atas:

Awal tahun ajaran baru

Hari efektif

Page 23: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

20

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Hari libur

Pembagian Raport

Kegiatan penunjang lembaga

Akhir tahun ajaran

Kepada siapa Kalender Pendidikan di Sosialisasikan?

Kalender pendidikan disosialisasikan kepada seluruh komponen lembaga,

antara lain adalah:

a. Guru dan Tenaga kependidikan

b. Orang Tua

c. Pihak lain yang terkait

Bagaimana cara mensosialisasikan kalender

pendidikan?

Lembaga PAUD sebaiknya memiliki dokumen pelaksanaan sosialisasi

kalender pendidikan dengan melalui cara sebagai berikut:

Pertemuan dengan orangtua

biasanya melalui rapat yang

dilengkapi dengan dokumen:

surat undangan, daftar hadir

rapat, notulen, dan foto

kegiatan

Penempelan di papan

pengumuman

Media elektronik dapat

berupa web, blog, facebook,

instagram, dll

Media cetakdapat berupa brosur, booklet, spanduk, buku penghubung,

buku lembaga, dll

Page 24: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

21

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

STANDAR PROSES

Apa yang dimaksud dengan Perencanaan Proses

Pembelajaran ?

Rencana pelaksanaan pembelajaran

merupakan rancangan bagi guru untuk

melaksanakan kegiatan bermain yang

memfasilitasi anak dalam proses belajar.

Rencana pelaksanaan pembelajaran

dibuat sebelum kegiatan

pembelajaran dilaksanakan. Rencana

pembelajaran harus mengacu kepada

karakteristik (usia, sosial budaya dan

kebutuhan individual) anak

Apa saja jenis perencanaan pembelajaran?

Perencanaan selama satu semester yang dikenal dengan istilah program

semester (PROSEM)

Perencanaan selama satu minggu yang dikenal dengan istilah Rencana

Pelaksanaan Pembelajnian Mingguan (RPPM)

Perencanaan harian yang dikenal dengan istilah Rencana Pelaksanaan

Pembelajnian Harian (RPPH)

Mengapa kita harus membuat perencanaan?

Tercapainya tujuan pembelajaran

Guru mengetahui alat dan bahan

yang diperlukan

Guru dapat menata tempat bermain

yang tepat

Menjadi pedoman dalam

melaksanakan pembelajaran

Page 25: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

22

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Bagaimana cara membuat perencanaan?

Perencanaan di buat dengan mengacu pada KTSP dokumen I setiap lembaga,

setelah lembaga memiliki KTSP baru membuat Program semester untuk satu

tahun.

Program semester mengandung

komponen minimal: Kompetensi Dasar,

Tema, Sub Tema, dan Alokasi waktu .

Dalam satu semester minimal 17

minggu. Satu tahun dua semester.

Setelah kita memiliki program semester

maka kita membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan

(RPPM) yang di buat setiap minggu.

Komponen dari RPPM minimal terdiri

dari: Identitas lembaga, Kompetensi Dasar, Materi Pembelajaran dan kegiatan

pembelajaran. RPPM di buat mengacu pada program semester.

RPPH di buat mengacu pada RPPM, komponen minimal RPPH antara lain

adalah identitas lembaga, materi pembelajaran, alat dan bahan. Pembukaan,

kegiatan inti, kegiatan penutup dan rencana penilaian.

Apa itu PAUD HOLISTIK INTEGRATIF?

Adalah upaya pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi

kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan,

sistematis, dan terintegrasi.

Apa manfaat dari pelaksanaan PAUD HOLISTIK

INTEGRATIF?

PAUD HI bertujuan untuk terpenuhinya kebutuhan esensial anak usia dini secara

utuh meliputi kesehatan dan gizi, rangsangan pendidikan, pembinaan moral-

emosional dan pengasuhan sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara

Secara rinci penyusunan

perencanaan pembelajaran

dapat dilihat dari PEDOMAN

PENYUSUNAN RENCANA

PELAKSNAAN

PEMBELAJARAN yang

diterbitkan oleh

KEMENDIKBUD, Tahun 2015

Page 26: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

23

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

optimal sesuai kelompok umur; dan terlindunginya anak dari segala bentuk

kekerasan, penelantaran, perlakuan yang salah, dan eksploitasi di manapun anak

berada.

Apa saja yang harus dilakukan agar terpenuhinya PAUD

Holistik Integratif?

Berbagai kegiatan yang mendukung kegiatan PAUD HI antara lain adalah:

Pemeriksaan SDIDTK/DDTK

Penyiapan menu sehat

Penyelenggaraan Parenting

Pemeriksaan kesehatan

Perawatan

Bagaimana melaksanaan proses pembelajaran?

Proses pembelajaran dilaksanakan melalui pembelajaran tematik dan

pendekatan saintifik. Pelaksanaan pembelajaran harus memfasilitasi anak untuk

aktif bermain sehingga melalui kegiatan main yang dilakukannya dapat

membangun sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan dimiliki anak.

Page 27: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

24

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Diharapkan kegiatan main dilakukan melalui berbagai benda nyata yang ada di

sekitar anak, tanpa menggunakan Lembar Kerja.

Bagaimana melaksanakan pembelajaran berbasis

bermain?

Guru perlu memperhatikan cara anak

usia dini belajar dan prinsip-prinsip

pembelajaran PAUD. Anak usia dini

belajar secara bertahap dengan cara

berpikir yang khas. Ia mampu belajar

dengan berbagai cara, dan ia belajar dari

proses interaksi dengan lingkungannya.

Pada prinsipnya anak belajar melalui

bermain. Hal ini sesuai dengan

perkembangan anak, yang menjadikan

bermain sebagai kebutuhan anak.

Bermain membuat anak menjadi

pembelajar aktif, dan memungkinkan

anak menjadi makin kreatif.

Yang harus dilakukan guru adalah

membangun pengetahuan anak

melalui berbagai kegiatan main yang

menyenangkan. Kegiatan main

dapat dilakukan di luar atau di dalam

ruangan. Dapat pula di lakukan

secara mandiri ataupun

berkelompok, menggunakan alat

permainan yang sesuai dengan

pengetahuan yang ingin dibangun

dan memanfaatkan lingkungan

sekitar.

Page 28: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

25

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Bagaimana menyiapkan lingkungan main?

Dalam kegiatan bermain yang

didukung lingkungan yang kondusif,

anak sesungguhnya juga belajar

mengembangkan nilai-nilai karakter.

Saat bermain, anak belajar berbagi,

peduli, kerjasama, bertanggungjawab,

dll. Penanaman nilai-nilai karakter

untuk anak usia dini akan terjadi

dengan sendirinya pada saat anak

praktek langsung dan melihat

model/teladan dari orang lain. Di

sinilah dukungan dari lingkungan

yang kondusif diperlukan dalam pembentukan karakter anak.

Dengan memanfaatkan media dan sumber belajar yang mudah ditemukan anak,

serta dukungan dari fasilitator (dalam hal ini guru), maka anak dapat berlajar

secara optimal.

Penataan lingkungan belajar merupakan penataan lingkungan fisik, baik di dalam

maupun di luar ruangan. Penataan lingkungan termasuk seluruh asesoris yang

digunakan , baik di dalam maupun di luar ruangan, seperti: bentuk dan ukuran

ruang, pola pemasangan lantai, warna dan hiasan dinding, bahan dan ukuran

mebeulair, bentuk, warna, ukuran, jumlah, dan bahan berbagai alat main yang

digunakan sesuai dengan perencanaan.

Dalam menata lingkungan main kita juga harus memperhatikan Aman, Nyaman,

Bersih, Sehat , dan menarik .

Bagaiman Cara Melakukan Penilain Proses

pembelajaran?

Penilaian merupakan proses dimana guru mengumpulkan informasi tentang

kemampuan seorang anak. Guru mengamati tingkat kemampuan, minat,

kekuatan, dan kelemahan anak-anak. Penilaian pada pendidikan anak usia dini

Page 29: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

26

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

bersifat proses sehingga tidak

hanya dilaksanakan satu atau

dua kali pada waktu tertentu saja,

tetapi secara berkesinambungan

dan terus-menerus. Penilaian

pada pendidikan anak usia dini

dilaksanakan pada saat anak

bermain, berinteraksi dengan

teman atau guru, saat anak

mengomunikasikan pikiran

melalui hasil karyanya. Hal

penting yang harus dipahami dan diubah oleh guru bahwa hasil karya anak

bukan untuk dinilai bagus tidaknya tetapi untuk dianalisa kemajuan

perkembangan yang di capai anak.

Penilaian yang dipakai yaitu penilaian autentik adalah proses pengumpulan data

kompetensi/kemampuan yang dapat ditampilkan/diperlihatkan anak secara nyata

saat anak melakukan kegiatan main.

Penilaian autentik adalah penilaian proses dan hasil belajar untuk mengukur

tingkat pencapaian kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan dan

keterampilan yang dilakukan secara berkesinambungan. Penilaian tidak hanya

mengukur apa yang diketahui oleh anak, tetapi lebih menekankan mengukur apa

yang dapat dilakukan oleh anak.

Page 30: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

27

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

MEMENUHI STANDAR PROSES DI LEMBAGA PAUD

Apa yang dimaksud dengan Perencanaan Proses Pembelajaran ?

Rencana pelaksanaan

pembelajaran merupakan

rancangan bagi guru untuk

melaksanakan kegiatan bermain

yang memfasilitasi anak dalam

proses belajar. Rencana

pelaksanaan pembelajaran dibuat

sebelum kegiatan pembelajaran

dilaksanakan. Rencana

pembelajaran harus mengacu

kepada karakteristik (usia, sosial budaya dan kebutuhan individual) anak

Apa saja jenis perencanaan pembelajaran?

Perencanaan selama satu semester yang dikenal dengan istilah program

semester (PROSEM)

Perencanaan selama satu minggu yang dikenal dengan istilah Rencana

Pelaksanaan Pembelajnian Mingguan (RPPM)

Perencanaan harian yang dikenal dengan istilah Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran Harian (RPPH)

Mengapa kita harus membuat perencanaan?

Tercapainya tujuan pembelajnian

Guru mengetahui alat dan bahan

yang diperlukan

Guru dapat menata tempat bermain

yang tepat

Menjadi pedoman dalam

melaksanakan pembelajaran

Page 31: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

28

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Bagaimana cara membuat perencanaan?

Perencanaan di buat dengan mengacu pada KTSP dokumen I setiap lembaga,

setelah lembaga memiliki KTSP baru membuat Program semester untuk satu

tahun.

Program semester mengandung komponen minimal: Kompetensi Dasar, Tema,

Sub Tema, dan Alokasi waktu . Dalam satu semester minimal 17 minggu. Satu

tahun dua semester.

Setelah kita memiliki program semester maka kita membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) yang di buat setiap minggu.

Komponen dari RPPM minimal terdiri dari: Identitas lembaga, Kompetensi

Dasar, Materi Pembelajaran dan kegiatan pembelajaran. RPPM di buat

mengacu pada program semester.

RPPH di buat mengacu pada RPPM, komponen minimal RPPH antara lain

adalah identitas lembaga, materi pembelajaran, alat dan bahan. Pembukaan,

kegiatan inti, kegiatan penutup dan rencana penilaian.

secara rinci penyusunan perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari PEDOMAN

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSNAAN PEMBELAJARAN yang diterbitkan

oleh KEMENDIKBUD, Tahun 2015

Apa itu PAUD HOLISTIK INTEGRATIF?

Adalah upaya pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi

kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan,

sistematis, dan terintegrasi.

Apa manfaat dari pelaksanaan PAUD HOLISTIK INTEGRATIF?

PAUD HI bertujuan untuk terpenuhinya kebutuhan esensial anak usia dini secara

utuh meliputi kesehatan dan gizi, rangsangan pendidikan, pembinaan moral-

emosional dan pengasuhan sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara

optimal sesuai kelompok umur; dan terlindunginya anak dari segala bentuk

kekerasan, penelantaran, perlakuan yang salah, dan eksploitasi di manapun anak

berada.

Page 32: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

29

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Apa saja yang harus dilakukan agar terpenuhinya PAUD HI?

Berbagai kegiatan yang mendukung

kegiatan PAUD HI antara lain

adalah:

Pemeriksaan SDIDTK/DDTK

Penyiapan menu sehat

Penyelenggaraan Parenting

Pemeriksaan kesehatan

Perawatan

Bagaimana melaksanaan proses pembelajaran?

Proses pembelajaran dilaksanakan

melalui pembelajaran tematik dan

pendekatan saintifik. Pelaksanaan

pembelajaran harus memfasilitasi anak

untuk aktif bermain sehingga melalui

kegiatan main yang dilakukannya

dapat membangun sikap, pengetahuan

dan keterampilan yang diharapkan

dimiliki anak.

Diharapkan kegiatan main dilakukan

melalui berbagai benda nyata yang ada

di sekitar anak, tanpa menggunakan

Lembar Kerja.

Bagaimana melaksanakan pembelajaran berbasis bermain?

Guru perlu memperhatikan cara anak usia dini belajar dan prinsip-prinsip

pembelajaran PAUD. Anak usia dini belajar secara bertahap dengan cara berpikir

yang khas. Ia mampu belajar dengan berbagai cara, dan ia belajar dari proses

interaksi dengan lingkungannya. Pada prinsipnya anak belajar melalui bermain.

Page 33: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

30

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Hal ini sesuai dengan perkembangan anak, yang menjadikan bermain sebagai

kebutuhan anak. Bermain membuat anak menjadi pembelajar aktif, dan

memungkinkan anak menjadi makin kreatif.

Yang harus dilakukan guru adalah

membangun pengetahuan anak melalui

berbagai kegiatan main yang

menyenangkan. Kegiatan main dapat

dilakukan di luar atau di dalam ruangan.

Dapat pula di lakukan secara mandiri

ataupun berkelompok, menggunakan

alat permainan yang sesuai dengan

pengetahuan yang ingin dibangun dan

memanfaatkan lingkungan sekitar.

Bagaimana menyiapan lingkungan main?

Selain itu, dalam kegiatan bermain yang didukung lingkungan yang kondusif, anak

sesungguhnya juga belajar mengembangkan nilai-nilai karakter. Saat bermain,

anak belajar berbagi, peduli, kerjasama, bertanggungjawab, dll. Penanaman nilai-

nilai karakter untuk anak usia dini akan terjadi dengan sendirinya pada saat anak

praktek langsung dan melihat model/teladan dari orang lain. Di sinilah dukungan

dari lingkungan yang kondusif diperlukan dalam pembentukan karakter anak.

Dengan memanfaatkan media dan sumber belajar

yang mudah ditemukan anak, serta dukungan dari

fasilitator (dalam hal ini guru), maka anak dapat

berlajar secara optimal.

Penataan lingkungan belajar merupakan penataan

lingkungan fisik, baik di dalam maupun di luar

ruangan. Penataan lingkungan termasuk seluruh

asesoris yang digunakan , baik di dalam maupun

di luar ruangan, seperti: bentuk dan ukuran ruang, pola pemasangan lantai, warna

dan hiasan dinding, bahan dan ukuran mebeulair, bentuk, warna, ukuran, jumlah,

dan bahan berbagai alat main yang digunakan sesuai dengan perencanaan.

Page 34: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

31

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Dalam menata lingkungan main kita juga harus memperhatikan Aman, Nyaman,

Bersih, Sehat , dan menarik .

Bagaiman Cara Melakukan Penilain Proses pembelajaran?

Penilaian merupakan proses dimana guru

mengumpulkan informasi tentang kemampuan

seorang anak. Guru mengamati tingkat

kemampuan, minat, kekuatan, dan kelemahan

anak-anak. Penilaian pada pendidikan anak usia

dini bersifat proses sehingga tidak hanya

dilaksanakan satu atau dua kali pada waktu

tertentu saja, tetapi secara berkesinambungan dan

terus-menerus. Penilaian pada pendidikan anak

usia dini dilaksanakan pada saat anak bermain,

berinteraksi dengan teman atau guru, saat anak

mengomunikasikan pikiran melalui hasil karyanya.

Hal penting yang harus dipahami dan diubah oleh

guru bahwa hasil karya anak bukan untuk dinilai bagus tidaknya tetapi untuk

dianalisa kemajuan perkembangan yang di capai anak.

Penilaian yang dipakai yaitu penilaian autentik adalah proses pengumpulan data

kompetensi/kemampuan yang dapat ditampilkan/diperlihatkan anak secara nyata

saat anak melakukan kegiatan main.

Penilaian autentik adalah penilaian proses dan hasil belajar untuk mengukur

tingkat pencapaian kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan dan

keterampilan yang dilakukan secara berkesinambungan. Penilaian tidak hanya

mengukur apa yang diketahui oleh anak, tetapi lebih menekankan mengukur apa

yang dapat dilakukan oleh anak.

Page 35: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

32

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

STANDAR PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

Perlukah Pendidik PAUD itu beretika dan berkrakter ?

Pendidikan PAUD yang beretika dan berkarakter sangat diperlukan dalam

melaksanakan tugas profesional dan memiliki peran penting dalam menentukan

kemajuan suatu bangsa di bidang pendidikan, jika pendidik PAUD tidak beretika

dan berkarakter maka akan sulit sekali bagi suatu bangsa untuk meningkatkan

kualitas bangsanya.

Bagi seorang anak, pendidik adalah orang pertama setelah orang tua yang

dijadikan panutan bagi pembentukan karakter anak usia dini. Untuk itu seorang

pendidik yang profesional harus dapat menampilkan etika dan karakter yang

dapat dicontoh oleh anak.

Etika seperti apa yang harus di miliki oleh pendidik PAUD?

1. Membimbing anak dengan sabar dan kasih saying

Perilaku Baik Sabar dan kasih sayang

Perilaku buruk Tidak sabar dan kasar

2. Melaksanakan tugas dengan jujur dan professional

Perilaku baik

Melakukan kegiatan parenting berkala di depan orang tua siswa

Perilaku buruk

Page 36: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

33

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

3. Berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.

4. Menciptakan dukungan lembaga PAUD yang aman dan nyaman

5. Memelihara hubungan baik dengan orang tua anak dan masyarakat

Perilaku baik

Perilaku buruk

Perilaku baik

Perilaku buruk

Perilaku baik

Perilaku buruk

Page 37: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

34

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

6. Mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya

Bagaimana Karakter yang harus di Bangun oleh Pendidik?

1. Kasih Sayang

2. Penghargaan

Perilaku baik

Perilaku buruk

Ketulusan kasih sayang akan menghasilkan energi positif yang kuat yang akan memotovasi anak memiliki rasa kasih sayang

Sikap guru yang menghargai anak ditunjukkan dengan komunikasi dan relasi yang baik dapat membantu kelancaran proses pendidikan yang berlangsung

Page 38: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

35

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

3. Pemberian Ruang Untuk Pengembangan Diri

4. Kepercayaan

5. Kerjasama

Pengembangan diri bagi pendidik PAUD dapat dilakukan dengan melalui pelatihan, seminar, magang ataupun pembinaan sehingga menjadi pendidik yang unggul dan siap menjadi panutan

Kepercayaan dibangun melalui kebiasaan. Guru yang memiliki sikap terbiasa terbuka, tulus, memegang janji, konsisten, tanggung jawab, berbudi bahasa baik dan siap menerima kritikan akan mudah dipercaya oleh masyarakat dan lingkungannya.

Kerjasama merupakan faktor penting dalam segala hal, terutama dalam menyelesaikan pekerjaan yang sifatnya kelompok, dengan kerjasama akan terjalin sikap bersahabat sehingga tujuan akan cepat tercapai.

Page 39: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

36

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

6. Saling menghargai

7. Saling Memotivasi

8. Saling Mendengarkan

Saling berbagi merupakan sikap yang harus tertanam sejak dini, guru senantiasa dapat memberikan contoh betapa penting dan indahnya hidup saling berbagi kebaikan

Motivasi merupakan dorongan yang diperlukan oleh seorang pendidik dalam melaksanakan tugasnya, sehingga diantara pendidik harus saling memberikan motivasi yang positif untuk menjadi seorang pendidik yang profesional.

Bercerita dan berdiskusi dengan anak-anak menunjukkan guru memiliki karakter yang positif, yaitu saling mendengarkan dan saling menginspirasi.

Page 40: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

37

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

9. Saling Berinteraksi Secara Positif

10. Saling Menanamkan Nilai-Nilai Moral

11. Saling Menggali Potensi Diri

Berinteraksi baik dengan sesama pendidik, anak, orang tua maupun masyarakat merupakan prilaku positif yang harus terjaga

Pendidik yang sukses adalah guru yang tidak hanya kaya secara materi namun juga kaya dalam nilai-nilai moral dan spiritualnya.

Potensi diri dari seorang pendidik yang terus tumbuh dan berkembang dengan cara mengetahui bidang yang disenangi, bertanya, mencoba hal baru, banyak membaca dan merasakan akan menjadi modal kesusksesan.

Page 41: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

38

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

12. Saling Menghormati Perbedaan

Guru yang memiliki citra

positif senantiasa dapat mensikapi perbedaan-

perbedaan baik dengan sesama pendidik, anak,

masyarakat dan lingkungan

dimana mereka berada.

Page 42: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

39

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

STANDAR SARANA DAN PRASARANA

Apa yang dimaksud dengan sarana di PAUD?

Sarana pembelajaran/pendidikan yang dimaksud di PAUD merupakan sarana

bermain yang digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini yang

meliputi perabot, media pendidikan, alat permainan edukatif, buku, bahan habis

pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses belajar

melalui bermain.

Apa itu Prasarana?

Segala sesuatu yang menjadi

penunjang terselenggaranya suatu

proses penyelenggaraan pendidikan

anak usia dini. Segala macam alat,

perlengkapan atau benda-benda

yang mendukung penyelenggaraan

pendidikan, pengasuhan dan

perlindungan anak usia dini secara

optimal (Panduan Prasarana PAUD

Direktorat Pembinaan PAUD Ditjen

PAUDNI Kemdikbud, 2014)

Mengapa Sarana Dan Prasarana diperlukan di PAUD?

1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan PAUD;

2. Mendukung kelancaran proses belajar anak di lembaga PAUD;

3. Mendukung terselenggaranya kegiatan belajar melalui bermain pada anak;

4. Mempermudah penyampaian materi belajar kepada anak;

5. Menumbuhkan rasa aman dan nyaman.

Apa manfaat Sarana dan Prasarana di PAUD?

1. Terselenggaranya layanan PAUD dengan baik;

2. Proses pembelajaran PAUD menjadi lebih optimal

Page 43: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

40

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

3. Mengoptimalkan perkembangan anak;

4. Menumbuhkan motivasi dan minat anak dalam bermain/belajar;

5. Kegiatan Belajar/Bermain menjadi lebih menarik dan efektif;

6. Mengembangkan karakter positif pada anak

Bagaimana mengelola sarana dan prasarana PAUD?

Sebuah Lembaga Pendidikan tidak lepas dari bagaimana cara mengelola

organisasi dengan baik agar dapat menghasilkan out put sesuai dengan tujuan.

Salah satunya adalah bagaimana Lembaga Pendidikan dapat mengelola sarana

prasarana pembelajaran dengan baik agar dapat berjalan efektif dan efisien.

Agar semua fasilitas tersebut memberikan kontribusi yang berarti pada jalannya

proses pembelajaran, hendaknya dikelola dengan baik. Pengelolaan yang

dimaksud meliputi:

1. Perencanaan

Hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan adalah:

Jenis layanan (TPA, TK/RA, Kelompok Bermain, SPS, atau layanan

sejenis)

Jumlah anak

Usia kelompok yang dilayani

2. Penyediaan sarana (Pengadaan barang, Inventarisasi)

Dalam menyediakan sarana PAUD, pengelola harus memperhatikan

persyaratan berikut:

Aman bagi anak, yaitu:

Terbuat dari bahan yang aman dan sehat bagi anak (tidak berjamur,

tidak kasar yang menimbulkan luka, tidak berkarat, tidak beracun, dan

tidak berbau).

Sesuai bentuk dan ukurannya bagi anak: tidak runcing (ujung runcing

minimal 2 mm), tidak tajam (tepi tajam minimal 0,3 mm), tidak terlalu

kecil sehingga mudah tertelan anak (untuk anak usia 3 tahun kebawah

diameter minimal 3,17 cm)

Sesuai usia dan tingkat perkembangan anak sehingga dapat

mengembangkan kemampuannya.

Mengandung nilai pendidikan (mengandung nilai2 karakter anak).

Page 44: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

41

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar,

termasuk barang bekas yang layak pakai.

Menarik dan mendorong anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen.

Penyediaan sarana bermain anak dapat dilakukan dengan cara membeli,

membuat sendiri dari bahan bekas atau bahan-bahan lainnya yang dapat

ditemukan di lingkungan lembaga, serta dapat pula memanfaatkan lingkungan

sekitar sebagai media bermain bagi anak.

Page 45: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

42

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Pengelola harus pula memperhatikan bahwa sarana yang disediakan

hendaklah mempertimbangakan tiga jenis main yang dapat mengembangkan

aspek perkembangan anak secara keseluruhan yang meliputi nilai agama dan

moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni. Antara lain:

Balok : semua alat main yang terbuat dari balok. Atau

alat main terstruktur.

Puzzle : semua puzzle yang digunakan oleh anak dalam

bermain yang disesuaikan dengan kelompok

usia layanan.

Alat bermain seni : alat main yang digunakan anak untuk

melakukan aktivitas seni seperti: alat musik,

alat membuat hasil karya (alat lukis, gunting,

lem, dll)

Alat bermain keaksaraan : kartu huruf/angka, kartu kata, meronce huruf,

atau APE lain yang terkait dengan keaksaraan.

Alat bermain peran : alat main yang mendukung anak untuk bermain

peran (boneka, baju profesi, alat-alat

memasak, alat-alat kedokteran, dan alat main

lainnya yang mendukung bermain peran makro

dan mikro)

Alat bermain sensorimotor : alat main yang mendukung perkembangan

sensorimotor anak seperti: baskom, botol,

pompa air, bahan bertekstur (kasar-halus),

kancing baju, penjepit (pinset), meronce, bola

berbagai ukuran, dll.

Alat pengukur tinggi dan berat badan : menggunakan alat ukur yang akurat

seperti timbangan dan alat ukur tinggi yang

baku.

Perlengkapan cuci tangan : alat-alat dan bahan yang digunakan anak untuk

mencuci tangan seperti air yang mengalir,

sabun, dan lap/pengering tangan.

Page 46: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

43

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Semua sarana bermain yang dimiliki oleh lembaga perlu didokumentasikan

secara tertulis pada buku inventaris sarana. Berikut contoh format dokumen

inventaris sarana PAUD:

No Jenis Barang Tanggal

Pembelian No.Kode Barang

Jumlah Kondisi

1 Balok Unit 03/02/2015 ID.001 1.500 pcs Baik 80%

2 Puzzle Aksara 10/11/2016 ID.002 10 set Baik 100%

3 Tangga Majemuk 12/01/2017 OD.003 1 set Baik 100%

4 Dst...

Keterangan DR : Dalam Ruang LR : Luar Ruang 001 : Kode APE

3. Pemeliharaan sarana (Penyimpanan, Penataan, penggunaan, Perawatan,

penyusutan/penghapusan).

Dalam proses pembelajaran anak usia dini, semua sarana bermain dapat di

tempatkan di luar atau di dalam ruangan tergantung pada kebutuhan dan

tujuan yang ingin dicapai. Untuk sarana bermain yang ada di rak-rak atau

di dinding perlu diperiksa dan dirawat secara berkala untuk

memastikan bahwa sarana bermain tersebut siap digunakan anak.

Perawatan sarana bermain dalam ruang ( Indoor) meliputi:

1. Pemeriksaan

2. Pembersihan

3. Waktu pemeriksaan atau pembersihan

4. Penyimpanan

5. Penamaan

6. Perbaikan

7. Pencatatan

Page 47: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

44

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Contoh cara perawatan sarana bermain dalam ruang:

Bahan Cara Merawat

Kayu Dilap

Dicuci dan dikeringkan dalam periode tertentu

Disimpan di tempat yang tidak lembab

Diamplas jika ada permukaannya t idak rata atau tajam

Dicat dengan cat non-toxic jika diperlukan

Plastik Dicuci setelah digunakan

Dikeringkan menggunakan lap kering atau vakum

Disimpan dan dirapikan

Mainan plastik yang didesain memiliki muatan listrik cukup dilap (mobil-mobilan, boneka yang bisa berbicara)

Mainan plastik yang bisa dimasukkan dimulut setiap akan digunakan harus disterilkan terlebih dahulu.

Pasir Diayak untuk memisahkan dari benda-benda tajam, serangga dan kerikil

Disangrai untuk membunuh binatang-binatang kecil

Ditutup dengan terpal atau wadah tertutup setiap selesai dipakai

Bagaimana Mengelola Prasarana PAUD?

Dalam mengelolaan prasarana PAUD ada serangkaian kegiatan yang

dilaksanakan oleh pendidik dan tenaga kependidikan PAUD, meliputi:

1. Pemilihan

Saat mulai mendirikan lembaga PAUD, pengelola harus dapat merancang

kebutuhan prasarana yang sesuai dengan standar . Berikut contoh daftar

prasarana yang dapat diidentifikasi oleh lembaga PAUD.

Contoh daftar belanja sebagai berikut:

No Nama/Jenis

Barang Warna, Bentuk,

Ukuran, dan Bahan Jumlah Perkiraan Harga

1. Washtafel anak Krem, 2 @ Rp. 750.000,-

2. Lemari untuk administrasi keuangan

Abu-abu, 120x40x60cm, bahan besi

1 @Rp. 3.500.000,-

3. Dll

Page 48: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

45

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

2. Penyediaan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyediaan prasarana, yaitu:

1. Menganalisis kebutuhan prasarana sesuai kebutuhan lembaga

2. Membuat daftar inventarisasi prasarana yang sudah ada dan belum ada

3. Mengklasifikasi prasarana yang akan digunakan di dalam dan luar ruang

bermain anak.

4. Mempertimbangkan dana, misalnya bahan murah, mudah didapat; dan

sumber prasarana yang akan digunakan, misalnya dengan cara membeli,

membuat sendiri, memanfaatkan lingkungan atau mengembangkan

prasarana yang sudah ada.

5. Memperhatikan prinsip keamanan prasarana

Persyaratan apa saja yang diperlukan dalam memilih meuble bagi

lembaga PAUD?

1. Jumlah Meubel harus disesuaikan dengan jumlah anak yang dilayani.

2. Ukuran dan bentuk meubel disesuaikan dengan faktor Antropometri (ukuran

tubuh anak) dan Ergonomi (kenyamanan anak).

3. Inventarisasi Barang

Inventarisasi barang dilakukan berdasarkan kategori tempat. Misalnya:

barang-barang di kantor, barang-barang di kelas/ruang bermain, dll.

Contoh:

a. Ruang Kantor

No Jenis barang Tanggal

Pengadaan Jumlah

Keterangan/

Kondisi Barang

1 Meja Administrasi 2/6/2012 2 buah Bahan kayu, baik

2. Kursi guru 2/6/2012 4 buah Bahan Aluminium,

baik

Page 49: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

46

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

b. Ruang Bermain Anak

No Jenis barang Tanggal

Pengadaan Jumlah Keterangan

1 Kursi anak 1/6/2013 5 buah Bahan 46plastic, baik

2 Meja anak

3 Tikar

4 Karpet

5 Papan lukis

6 Keranjang

sampah

7 Rak Mainan

8 Rak Tas Anak

9 Tempat sepatu

11 Bak besar

12 Jemuran pakaian

13 Dll

Lahan seperti apa yang seharusnya dimiliki oleh lembaga

PAUD?.

1. Luas lahan disesuaikan dengan jenis layanan, jumlah anak, dan kelompok

usia yang dilayani.

Untuk PAUD Formal (TK/RA/BA) luas lahan minimal 300 m2 (untuk

bangunan dan halaman)

Ruang untuk melakukan kegiatan anak minimal 3 m2 per anak

2. Kondisi tanah harus stabil dan memiliki daya dukung yang cukup baik untuk

menerima beban bangunan

3. Lokasi terletak di lokasi aman dan nyaman bagi anak yaitu tidak berdekatan

dengan:

Pencemaran air dan bahan-bahan kimia yang membahayakan, misalnya

limbah pabrik/industri.

Page 50: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

47

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Kebisingan misalnya tepi jalan raya yang rentan dengan suara knalpot

kendaraan bermotor, sepanjang rel kereta api, landasan

pesawat/helikopter.

Pencemaran Udara, misalnya polusi udara oleh pabrik/industri, asap

kendaraan bermotor, dan tempat pembuangan sampah,

Saluran udara tegangan tinggi (SUTET)

Sungai, laut, jurang, tanpa pembatas/pagar yang aman

Bangunan yang bagaimanakah yang baik untuk lembaga PAUD?

1. Bangunan memenuhi persyaratan kesehatan dan kenyamanan, seperti

mempunyai ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai, memiliki

sanitasi air (saluran air bersih, saluran air kotor/limbah, saluran air hujan),

tempat pembuangan sampah, dilengkapi instalasi listrik.

2. Sekurang-kurangnya memiliki ruangan yang dapat digunakan untuk

melakukan aktivitas anak yang terdiri dari ruang dalam dan ruang luar, kamar

mandi dan/jamban/WC yang dapat digunakan untuk kebersihan diri dan

BAK/BAB dengan air bersih yang cukup, khusus untuk layanan TPA tersedia

ruang tidur dan ruang makan.

3. Bangunan memenuhi persyaratan aksesibilitas, termasuk bagi anak

berkebutuhan khusus

Page 51: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

48

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Untuk menggambarkan ruang dan halaman satuan PAUD yang memenuhi

persyaratan keamanan, kebersihan, kesehatan, kenyamanan, dan keindahan

lembaga dapat menyediakan dokumen berupa foto-foto suasana ruang dan

halaman bermain (lingkungan gedung).

Ruang dan halaman bermain yang aman memiliki sarana perlindungan bagi

peserta didik seperti pagar, alat permainan yang non toxin.

Ruang dan halaman yang bersih yaitu memiliki lingkungan yang bebas dari

sampah, genangan air, dan pencemaran lainnya.

Ruang dan halaman bermain yang sehat adalah ruang atau halaman yang

memiliki sirkulasi udara dan cahaya yang cukup.

Ruang dan halaman bermain yang nyaman bila anak-anak tidak kepanasan,

kehujanan, dan bebas dari segala macam gangguan.

Ruang dan halaman bermain yang indah memiliki lingkungan yang tertata rapi,

dan memiliki tanaman-tanaman hijau/hias.

Bagaimana status kepemilikan lahan dan bangunan?

Lembaga PAUD hendaknya memiliki dokumen status kepemilikian lahan yang

jelas. Status kepemilikan dapat berupa sertifikat tanah (lahan) atas nama

lembaga/yayasan. Jika sertifikat atas nama individu (nama ketua

yayasan/pengelola/nama lainnya) maka lembaga wajib melampirkan status

lahan tersebut dengan surat keterangan pinjam/sewa/hibah/lainnya yang

ditandatangani oleh kedua belah pihak dan dibubuhi materai 6000 sebagai

tanda legalitas. Untuk surat pernyataan hibah harus ditandatangani oleh camat

dan akan lebih kuat bila ada akta hibah dari notaris.

Page 52: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

49

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

STANDAR PENGELOLAAN

pengelolaan lembaga PAUD dimulai dari penentuan visi misi dan

tujuan yang akan menjadi ciri khas setiap lembaga.

Apa yang dimaksud dengan Visi?

Visi adalah gambaran rumusan cita-cita yang ingin dicapai oleh satuan PAUD

di masa depan

Misi adalah Upaya yang harus ditempuh oleh satuan paud dalam rangka

mewujudkan visi yang telah dirumuskan

Mengapa Visi perlu dirumuskan?

Visi sangat penting disusun oleh satuan PAUD karena

Tujuan adalah Rumusan hasil keluaran/ output yang ingin dicapai oleh satuan

PAUD

Apa saja tujuan dan manfaat rumusan visi, misi dan tujuan bagi satuan PAUD?

Rumusan visi, misi dan tujuan bagi satuan PAUD bertujuan untuk

:Menginformasikan kepada orang lain atau masyarakat luas tentang cita-cita,

harapan yang ingin dicapai satuan PAUD dan upaya yang akan dilakukan

untuk mewujudkan cita-cita tersebut.

Memotivasi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan dan pengelolaan

satuan PAUD

Siapa yang menyusun rumusan visi, misi dan tujuan satuan PAUD?

Semua personil yang terlibat dalam pengelolaan sebuah satuan PAUD yang

berkompeten dan biasanya menjadi jajaran pengurus dalam struktur

organisasi, seperti Ketua yayasan, ketua penyelengra (kepala sekoah), guru-

guru, pengelola.

Page 53: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

50

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Apa saja kriteria atau syarat rumusan Visi dan Misi ?

Ada beberapa kritera atau persyaratan yang perlu diperhatikan ketika satuan

PAUD akan merumuskan visi, misi dan tujuannya, yaitu :

Singkat, padat, dan jelas. Maksudnya Visi harus dirumuskan secara singkat

dalam satu kalimat, dengan menggunakan bahasa yang operasional, mudah

dimengerti, dan biasanya visi terdiri maksimum 20 kata

Realistik. Maksudnya visi yang dirumuskan harus sesuai dengan kondisi, situasi,

potensi, dan kemampuan lembaga

Visioner. Maksudnya visi yang dirumuskan harus sesuai dengan perkembangan

jaman

Antisipatif. Maksudnya visi yang dirumuskan harus sesuai dengan kebutuhan riil.

Terukur. Maksudnya visi uyang dirumuskan harus dapat

dilaksanakan/diwujudkan oleh satuan PAUD.

Apa saja unsur-unsur yang harus termuat dalam rumusan visi, misi, dan tujuan satuan PAUD? Ada beberapa unsur yang harus termuat dalam rumusan visi, misi, dan

tujuan satuan PAUD, antara lain::

Relevan. Maksudnya visi yang

dirumuskan harus sesuai

dengan cita-cita/harapan yang

dicapai oleh satuan PAUD)

Realistik. Maksudnya visi yang

dirumuskan harus sesuai

dengan kondisi satuan PAUD)

Konsisten. Maksudnya visi yang

dirumuskan harus sesuai

dengan program yang

dilaksanakan disesuai cita-

cita/harapan yang dicapai oleh

satuan PAUD)

Terukur (Terukur dalam arti dapat dilaksanakan)

Page 54: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

51

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Bagaimana langkah-langkah merumuskan visi Satuan PAUD?

Ada beberapa langkah ketika akan

merumuskan Visi dan Misi, yaitu:

Diskusikan rumusan visi atau cita-cita yang

ingin dicapai satuan PAUD di masa depan

dengan para pengurus, seperti Ketua

yayasan, ketua penyelengra (kepala sekoah),

guru-guru, pengelola..

Catat dan dan inventarsir semua masukan

yang diperoleh dari masing-masing pengurus

satuan PAUD yang diundang.

Sepakati sebuah kalimat operasional yang memenuhi kriteria rumusan visi, yaitu

singkat, padat, jelas, realistik, visioner, dan terukur

selain harus memenuhi kritera, kalimat yang dirumuskan pada visi harus dapat

menjelaskan secara rill berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mewujudkan

harapan/cita tersebut. Karena tidak mungkin visi sebuah sauan PAUD akan berlaku

seumur hidup. Ketika harapan/cita-cita yang telah dirumuskan sudah tercapai, satuan

PAUD dapt merumuskan kembali visi baru yang lebih baik

Bagaimana langkah-langkah merumuskan misi Satuan PAUD?

Jabarkan rumusan visi dengan beberapa rencana program yang perlu dilakukan

atau diselenggarakan satuan PAUD untuk mewujudkan visi tersebut, melalui

diskusi dengan para pengurus, seperti Ketua yayasan, ketua penyelengra

(kepala sekoah), guru-guru, pengelola.

Catat dan dan inventarsir semua masukan yang diperoleh dari masing-masing

pengurus satuan PAUD yang diundang.

Sepakati beberapa program yang mampu dilakukan oleh satuan PAUD berikut

strateginya pelaksanaaannya. Rumuskan dalam sebuah kalimat operasional

yang memenuhi kriteria dan unsur yang harus termuat dalam rumusan misi.

Bagaimana langkah-langkah merumuskan tujun Satuan PAUD? Jabarkan setiap rumusan visi ke dalam tujuan yang diharapkan dapat dicapai

oleh satuan PAUD, melalui diskusi dengan para pengurus, seperti Ketua

yayasan, ketua penyelengra (kepala sekoah), guru-guru, pengelola.

selain harus memenuhi kritera,

kalimat yang dirumuskan pada

visi harus dapat menjelaskan

secara rill berapa lama waktu

yang dibutuhkan untuk

mewujudkan harapan/cita

tersebut.

Page 55: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

52

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Catat , inventarsir, dan beberapa tujuan yang sudah dirumuskan pada masing

masing misi

Bagaimana cara mensosialisasikan visi, misi dan tujuan ?

Sosialisasi adalah suatu proses penyebarluasan, pengadaptasian,

penyesuaian, pengenalan dan penjabaran visi, misi dan tujuan satuan PAUD

kepada pihak yang berkepentingan dalam pnyelenggaraan PAUD dan

masyarakat luas.

Tujuan dan manfaat sosialisasi adalah untuk membangun persepsi yang

sama dan meningkatkan partisipasi pihak yang berkepentingan dan

masyarakat luas dalam penyelenggaraan program satuan PAUD

Cara mensosialisasikan visi, misi dan tujuan :

Rumusan visi, misi, dan tujuan satuan PAUD didokumentasikan dalam

bentuk media cetak (leaflet, brochure, banner, poster, spanduk, papan

informasi,

Dalam rapat orang tua yang didokumentasikan oleh lembaga

Dalam Rapat kerja lembaga yang didokumentasikan oleh lembaga

Rumusan visi, misi, dan tujuan satuan PAUD didokumentasikan dalam

bentuk Media on line (web, Face book, dll)

Apa yang dimaksuddengan rencana kerja tahunan dan

rencana kerja lima tahunan?

Sebuah Satuan PAUD akan berjalan dan berkembang dengan baik apabila

pengelolanya memiliki cita-cita yang tinggi tentang lembaganya, peserta didiknya,

pendidik-pendidiknya dan lain-lain yang kemudian diwujudkan dalam program-

program yang sesuai dengan visi dan misi yang telah dicanangkan oleh satuan

PAUDnya.

Program-program tersebut akan terwujud dengan baik ketika pengelola membuat

Rencana kerja baik yang bersifat tahunan maupun lima tahunan.

Jika diperhatikan sebuah rencana kerja penting disusun karena bertujuan untuk

memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai kegiatan yang akan

dilaksanakan; untuk mempersiapkan kualifikasi dan jumlah sumber daya manusia

yang akan dilibatkan; untuk mengetahui waktu pelaksanaan dan penyelesaian suatu

program; untuk merencanakan pembiayaan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan

Page 56: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

53

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

program; sebagai standar pengawasan dimana bisa dilakukan pencocokan antara

perencanaan dan pelaksanaan suatu program di satuan PAUD

Apa yang dimaksud dengan Rencana Kerja? Rencana Kerja merupakan suatu proses pemilihan dan penetapan tujuan, sasaran,

strategi, prosedur, metode, anggaran dan acuan keberhasilan suatu kegiatan yang

akan diselenggarakan dalam kurun waktu tertentu.

Apa saja tipe-tipe Rencana Kerja itu? Rencana kerja itu memiliki berbagai tipe, pada umumnya tipe-tipe itu dikaitkan dengan

rentang waktu.

Rencana Kerja dengan rentang waktu di bawah 1 tahunan disebut rencana kerja jangka

pendek, jika berada pada rentangan waktu 1 – 5 tahun disebut rencana kerja jangka

menengah, sedangkan masuk dalam rentangan waktu di atas 5 tahun disebut rencana

kerja jangka panjang.

Rencana Kerja Tahunan (RKT) adalah : suatu proses pemilihan dan penetapan

tujuan, sasaran, strategi, prosedur, metode, anggaran dan acuan keberhasilan suatu

kegiatan yang akan diselenggarakan dalam kurun waktu satu tahun.

Rencana Kerja Lima Tahunan adalah serangkaian proses merencanakan, memilih, dan

menentukan program, tujuan, kebijakan, sasaran, pelaksana, waktu, tempat, dan biaya

pelaksanaan program PAUD dengan mengoptimalkan sumber daya dan sarana

prasarana untuk mencapai tujuan yang diharapkan selama kurun waktu lima tahun

Macam-Macam Rencana Kerja.

Ketika suatu rencana kerja baik yang bersifat tahunan maupun lima tahunan dibuat maka

program-program yang dimasukkan harus mengacu pada 8 (delapan) standar pendidikan

nasional, beberapa contoh rencana

program itu antara lain: kegiatan satuan

PAUD di awal dan akhir tahun ajaran,

perbaikan dan pemeliharaan sarana

prasarana, meningkatkan kompetensi

dan kualifikasi sumber daya manusia,

pencarian sumber pembiayaan dan lain

lain.

Page 57: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

54

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Siapa yang harus membuat Rencana Kerja?

Orang yang sangat berkepentingan untuk membuat suatu Rencana Kerja Lembaga

adalah PENGELOLA satuan PAUD yang tentunya harus dibantu oleh pihak-pihak lain

seperti pendidik paud, tenaga kependidikan, dan pemangku kepentingan lainnya yang

terkait dengan satuan PAUD tersebut.

Kapan Rencana Kerja itu dibuat?

Sesuai dengan tipe-tipe Rencana Kerja maka rencana kerja itu bisa dibuat setiap kali ada

program yang akan dilaksanakan, setiap tahun atau bahwa setiap lima tahun sekali.

Bagaimana cara menyusun sebuat Rencana Kerja?

Ketika seorang pengelola satuan PAUD akan menyusun suatu Rencana Kerja maka ada

beberapa komponen yang harus diperhatikan dan dibuat dalam sebuah document tertulis

berikut bahan-bahan lain penunjangnya.

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:

Menetapkan tipe rencana kerja apakah rencana kerja tahunan atau rencana

kerja lima tahunan.

Memilih jenis program atau kegiatan apa yang akan dilakukan untuk masing-

masing jangka waktu tersebut

Menentukan tujuan dari program atau kegiatan yang dipilih

Mencantumkan dasar kebijakannya

Memilih target sasaran yang tepat untuk program atau kegiatan tersebut

Kapan program itu akan dilaksanakan

Menentukan siapa pelaksana atau penanggungjawab program/kegiatan tersebut.

Menetapkan lokasi pelaksanaan kegiatan itu

Mengkalkulasi biaya yang harus disiapkan untuk melaksanakan

program/kegiatan

Bagaimana STRUKTUR ORGANISASI di lembaga PAUD?

Pengorganisasian sebagai kegiatan membagi tugas-tugas kepada orang yang terlibat

dalam kerja sama pendidikan. Karena tugas-tugas ini demikian banyak dan tidak

dapat diselesaikan oleh satu orang saja, maka tugas-tugas ini dibagi untuk dikerjakan

masing-masing anggota organisasi sesuai dengan tugas dan fungsinya, sehingga

akan memudahkan dan memperlancar pencapaian tujuan dalam pelaksanaan

Page 58: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

55

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

program pada satuan PAUD. Oleh karena itu perlu disusun struktur organisasi

sebagai bentuk perwujudan pengorganisasian pada satuan PAUD.

Apa yang dimaksud dengan struktur organisasi satuan PAUD?

Struktur organisasi satuan PAUD adalah suatu susunan komponen-komponen atau

unit-unit kerja dalam sebuah organisasi yang menunjukkan adanya pembagian kerja,

penetapan fungsi dan koordinasi dari berbagai kegiatan yang berbeda dalam

penyelenggaraan program disatuan PAUD.

Apa saja tujuan dan manfaat struktur organisasi satuan PAUD?

Tujuan dan manfaat struktur organisasi satuan PAUD adalah:

Memberian kejelasan akan tanggungjawab pada masing-masing

personal

Memberikan kejelasan kedudukan personal untuk melakukan koordinasi

dan hubungan

Memberikan kejelasan mengenai jalur hubungan untuk mencapai

efektivitas dalam menyelesaikan suatu pekerjaan

Memberikan kejelasan tentang uraian tugas masing-masing personil

sehingga mempermudah proses pengawasan dan pengendalian suatu

pekerjaan

Apa saja yang harus ada dalam struktur organisasi satuan PAUD?

Struktur organisasi pada Satuan PAUD, minimal memuat lima unsur yaitu:

Personalia

Jabatan personalia

Alur tanggung jawab

Identitas personalia

Page 59: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

56

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Bagaimana bentuk dokumen struktur organisasi satuan PAUD?

Dokumentasi yang perlu tercantum dalam struktur organisasi satuan PAUD

adalah struktur organisasi, yang terdiri dari bagan struktur organisasi, SK, dan

uraian tugas dan fungsi sesuai jabatan, disyahkan dan distempel lembaga.

Mengapa lembaga PAUD harus membangun keitraan dengan

berbagai pihak?

Meningkatkan partisipasi orang tua dalam program PAUD

Orangtua mengetahui perkembangan hasil belajar anak dan sekolah

Mendukung pembinaan dari pemerintah dalam rangka meningkatkan

mutu layanan satuan PAUD

Bagaimana cara mensosialisasikan organisasi satuan PAUD

melalui kemitraan dengan orang tua?

Dapat dilakukan dengan cara formal melalui rapat, konsultasi atau pertemuan,

dan nonformal melalui kunjungan rumah seperti silahturahmi

Bagaimana cara mensosialisasikan organisasi satuan PAUD

melalui kemitraan dengan Pemerintah?

Mensosialisasikan organisasi satuan PAUD dengan pemerintah dapat dilakukan

dengan cara formal dan saling menguntungkan, seperti melalui kegiatan

pertemuan, pembinaan, rapat

Siapa saja mitra Satuan PAUD?

Lembaga atau organisasi apa saja dapat kita jadikan mitra dalam pengembangan

Satuan PAUD kita. Tentu saja yang sejalan dengan Visi dan misi Satuan PAUD

yaitu membentuk genarasi yang cerdas, sehat, ceria dan berakhak mulia.

Jaringan kemitraan satuan PAUD tidak harus dengan lembaga atau organisasi

(ekstrent) tetapi juga dapat kita lakukan dengan orang tua murid ( internt).

Lembaga atau organisasi seperti PUSKESMAS, POSYANDU, Klinik

kesehatan, peternakan, perkebunan, tempat rekreasi, produsen APE, Orang

tua atau pribadi.

Page 60: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

57

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Apa Panduan Pelaksanaan?

Untuk kelancaran penyelenggaraan lembaga PAUD diperlukan panduan

pelaksanaan. Panduan pelaksanaan adalah pedoman yang digunakan oleh

penyelenggara satuan PAUD dalam melaksanakan program-programnya, baik

yang disusun oleh satuan PAUD itu sendiri maupun oleh pihak-pihak lain yang

berwenang.

Apa Tujuan dan manfaat Panduan Pelaksanaan bagi Satuan

PAUD?

Panduan pelaksanaan program yang kita miliki dapat kita jadikan acuan atau

panduan dalam pelaksanaan program sehingga memudahkan pengelola

dalam menyelenggaraan program layanan PAUD berdasarkan ketentuan yang

sudah ditetapkan.

Dimana kita dapat memperoleh panduan pelaksanaan?

Panduan pelaksanaan program dapat kita peroleh dari penilik PAUD dan

Dikmas, SKB, Dinas pendidikan, dinas propinsi, dari mitra atau download dari

web Direktorat Pembinaan PAUD.

Panduan apa saja yang perlu kita miliki?

Panduan pelaksanaan pembelajaran

Panduan pengembangan kurikulum

Panduan penggunaan sarana

prasarana

Panduan administrasi dan

ketatausahaan

Panduan program keorangtuaan

Panduan atau buku-buku lainnya yang

dikeluarkan oleh pemegang kebijakan setempat atau dari pemerintahan

pusat

Page 61: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

58

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Mengapa kita perlu mengetahui tentang pengadministrasian

satuan PAUD?

Keberhasilan suatu lembaga dalam penyelenggaran program salah satunya

adalah tertibnya administrasi. Oleh karena itu, pengadministrasian di satuan

PAUD adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif, artinya pekerjaan yang

didasarkan atas kerja sama seluruh unsur yang terlibat baik tenaga

kependidikan maupun pendidik dan bukan bersifat individual, sehingga

pengadministrasian dalam satuan PAUD merupakan bagian penting yang perlu

dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan

operasional lembaga saruan PAUD dalam mencapai tujuan.

Apa yang dimaksud pengadministrasian disatuan PAUD?

Pengadministrasian satuan PAUD merupakan suatu proses penyusunan,

pengaturan dan mengelola usaha bersama untuk mendayagunakan semua

sumber personal maupun material secara efektif dan efisien guna menunjang

tercapainya tujuan PAUD

Apa Tujuan Pengadministrasian satuan PAUD?

Pengadministrasian diperlukan untuk mengetahui dan menyediakan data

dokumentasi dan informasi program penyelenggaraan satuan PAUD

Apa saja dokumen administrasi satuan PAUD?

Jenis administrasi adalah berbagai macam bentuk dokumen yang harus disiapkan

dan digunakan oleh pendidik dan tenaga kependidikan di satuan PAUD dalam

pelayanan pendidikan anak usia dini, mencakup :

Buku program rencana tahunan

Buku Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

Buku induk anak didik

Buku Kas

Buku surat masuk dan keluar

Buku inventaris barang

Buku tamu

Buku absensi harian guru

Page 62: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

59

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Buku absensi umum Buka daftar hadir rapat orang tua

Buku daftar inventaris

Buku expidisi

Buku induk

Buku klaper

Buku antara

Buku Notulen rapat

Buku pindah kelompok

Buku rapat orang tua

Buku supervise

Buku tamu pembinaan

Buku daftar gaji guru

Buku pendidik dan tenaga kependidikan

Data pendidik dan tenaga kependidikan

Laporan hasil supervise

Program supervisi

Bagaimana kegiatan pengadministrasian satuan PAUD ?

Kegiatan pengadministrasian disatuan PAUD adalah bagian dari manajemen

yang memberikan informasi layanan bidang administrasi yang diperlukan

sehingga kegiatan menjadi efektif dan memberi dampak kelancaran pada

bidang lainnya, kegiatan administrasi satuan paud dapat digambarkan sebagai

berikut ini:

Penyediaan informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan satuan PAUD

Melakukan pengarsipan data sehingga mudah untuk diakses oleh yang

membutuhkan Mengadministrasikan seluruh kegiatan Menginventarisasi

sarparas satuan PAUD

Administrasi Inventarisasi Barang

Inventarisasi barang dilakukan berdasarkan kategori tempat. Misalnya: barang-

barang di kantor, barang-barang di kelas/ruang bermain, dll.

Ruang Kantor

No Jenis barang Tanggal

Pengadaan Jumlah

Keterangan/

Kondisi Barang

1 Meja Administrasi 2/6/2012 2 buah Bahan kayu, baik

2. Kursi guru 2/6/2012 4 buah Bahan Aluminium, baik

Page 63: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

60

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

No Jenis barang Tanggal

Pengadaan Jumlah

Keterangan/

Kondisi Barang

3 Lemari 2/6/2012 2 buah Bahan Kayu, baik

4 Rak APE 2/6/2012 6 buah Bahan Kayu, baik

5 Rak Sepatu /6/2012 3 buah Bahan Kayu, baik

6 Dll

Ruang Bermain Anak

No Jenis barang Tanggal

Pengadaan Jumlah Keterangan

1 Kursi anak 1/6/2013 5 buah Bahan 60plastic,

baik

2 Meja anak

3 Tikar

4 Karpet

5 Papan lukis

6 Keranjang sampah

7 Rak Mainan

8 Rak Tas Anak

9 Tempat sepatu

11 Bak besar

12 Jemuran pakaian

13 Dll

Page 64: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

61

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Apakah SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)?

Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem untuk mengolah dan

mengorganisasikan data serta informasi yang berguna untuk mendukung

pelaksanaan tugas pada Satuan PAUD.

Dalam proses akreditasi sebuah satuan PAUD, butir Sistem Informasi

Manajemen yaitu butir 6.3.1 dikategorikan minor yang artinya masuk kriteria

yang SEHARUSNYA dipenuhi karena cukup signifikat mempengaruhi

pencapaian 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan.

Siapakah yang mengelola Sistem Informasi Manajemen?

Sistem ini harus disiapkan oleh pihak manajemen dari suatu Satuan PAUD

utamanya Pengelola PAUD dan kemudian dalam pelaksanaannya akan

melibatkan pendidik dan tenaga pendidik di Satuan PAUD tersebut. Ketika

Sistem Informasi Manajemen ini menggunaan sistem komputerisasi maka

perlu pelibatan tenaga ahli IT atau sedikitnya mengerti IT.

Kapankah SIM itu lakukan?

SIM akan berjalan baik ketika pembangunan sistem tersebut bersamaan

dengan satuan PAUD itu berfungsi, karena mengumpulkan, menyimpan dan

menyebarluaskan informasi dari awal akan lebih mudah ketimbang ketika

informasi/data sudah banyak namun tidak terdokumentasikan dengan baik

dan rapih.

Dimana SIM itu dapat dilakukan?

Setiap satuan PAUD baik itu masih berskala kecil, sedang maupun besar

harus bisa membangun system tersebut. SIM dapat berupa system yang

sifatnya manual maupun komputerisasi.

Page 65: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

62

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Mengapa SIM ini harus dibuat?

Agar satuan PAUD memiliki informasi yang bermanfaat dalam

penyelenggaraan program baik program rutin maupun keputusan strategis

lainnya.

Bagaimana SIM diwujudkan?

Ketika sebuah satuan PAUD membuat papan pengumuman di lembaga yang

diletakkan dalam posisi yang strategis, mencetak brosur/selebaran, membuat

buku panduan bagi orangtua, melakukan penyebarluasan informasi satuan

melalui media cetak (koran, majalah, dll), penyebarluasan informasi satuan

melalui media elektronik (TV, blog, SMS, dll) itu sudah menunjukkan SIM

dilaksanakan di lembaga tersebut.

Pengelola PAUD juga harus melakukan pengelolaan data peserta didik, Data

Guru, Registrasi Peserta Didik, Pencatatan Pembayaran Uang SPP,

Pencetakan Kuitansi Pembayaran, Pengelolaan Penilaian

Mengapa dalam lembaga PAUD Kita perlu penjadwalan?

Penjadwalan adalah suatu kegiatan perancangan berupa pengalokasian

sumberdaya, baik pendidik, tenaga kependidikan maupun sarana prasarana untuk

menjalani sekumpulan tugas sesuai prosesnya dalam jangka waktu tertentu. Oleh

karena itu penjadwalan merupakan salahsatu tahap penting sebelum memulai

kegiatan yang perlu disepakati.

Apa yang dimaksud dengan penjadwalan dalam satuan PAUD?

Penjadwalan adalah pengaturan waktu yang terperinci berdasarkan rencana

urutan kerja program pada satuan PAUD.

Apa Tujuan penjadwalan?

Penjadwalan merupakan salah satu bagian penting dalam kegiatan yang

direncanakan, oleh karena itu dengan disusunnya penjadwalan pada satuan

PAUD dapat memudahkan penyelenggaraan program.

Page 66: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

63

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Bagaimana cara penyusunan penjadwalan?

Dalam menyusun penjadwalan ada beberapa langkah yang harus diperhatikan

oleh kita yaiu:

Tentukan waktu kegiatan (jam,hari dan tanggal. Bulan, tahun, )

Tentukan prekwensi dan jenis kegiatan yang akan direncanakan

Tentukan pengampunya yang akan melaksanakan program

Sepakati bersama oleh seluruh unsur yang ada dalam satuan PAUD

Kapan penjadwalan satuan PAUD ?

Penjadwalan satuan PAUD dapat digambarkan sebagai berikut dibawah ini Contoh Penjadwalan Penjadwalan Program Satuan PAUD Tahun Ajaran……2017/2018 (Jangan dilampirkan

No Program

Bulan

Juni

Juli

Agus

Sept

okt

Nov

Des

Jan

feb

Mar

Apr

Mei

1 Penyusunan Jadwal

2 Pengadaan sarpras

2 Rekruitmen PTK

3 Orientasi PTK

4 Pembuatan, pengadaan leaflet/brosur/ Promosi satuan PAUD

5 Penerimaan Calon Peserta/ Anak DIdik

6 Rapat Orang Tua

7 Orientasi awal peserta/ Anak didik

8 Jadwal PBM In Class

9 Jadwal PBM ekstrakulikuler

10 Pemeriksaan gizi dan kesehatan

Pemberian PMT

Outbond/tadabur

Guru kunjung

11 Home visit

12 Bimbingan dan Konseling

Page 67: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

64

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

13 Monitoring, evaluasi, Supervisi (internal, kepala sekolah, yayasan dan eksternal )

14 Penyerahan hasil laporan perkembangan anak (melalui rapat orang tua)

15 Penyerahan Laporan perkembangan anak akhir semester

16 Perayaan acara besar sekolah

17 Perayaan hari besar nasional

18 Acara Baksos (Bazar, kunjungan kepanti asuhan

Jadwal di atas hanya salah satu contoh, untuk penerapan dilapangan dapat disesuaikan dengan program dan kondisi yang direncanakan di satuan PAUD setempat.

Apa yang dimaksud dengan penjadwalan pengawasan dalam satuan PAUD?

Penjadwalan pengawasan pada satuan PAUD adalah pengaturan waktu yang

terperinci berdasarkan rencana urutan kerja dalam rangka kegiatan

pengawasan pada satuan PAUD.

Apa yang disiapkan satuan PAUD dalam penjadwalan Pengawasan?

Ada beberapa dokumen yang disiapkan dalam pengawasan satuan PAUD

diantaranya:

Daftar tabel kegiatan tentang proses dan hasil pelaksanaan pengawasan

program dengan frekuensi tiga kali dalam setahun

Dokumen laporan hasil pengawasan.

Dokumen asli pengawasan terhadap proses dan hasil pelaksanaan

program

Page 68: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

65

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Dokumen Agenda supervisi kepala sekolah terhadap guru, didalamnya

memuat tanggal rencana pengawasan (yang didalamnya ada nama Guru,

dan indikator yang mau disupervisi)

Bagaimana pelaporan dilaksanakan dilembaga PAUD?

Pelaporan adalah kegiatan penyampaian informasi tentang penyelenggaraan

PAUD pada pihak yang berwenang, baik instansi terkait, maupun kepada

yayasan/penyelengga.

Tujuan kita membuat laporan agar pihak-pihak yang berkepentingan

mengetahui proses dan hasil kegiatan yang kita laksanakan dan sekaligus

dapat berfungsi sebagai pertanggungjawaban kepada pihak yang berwenang.

Aspek apa saja yang pelu kita laporkan?

Hasil pengawasan penyelenggaraan

Masalah yang ditemukan

Penyebab terjadinya masalah

Solusi terhadap masalah

Kendala dalam pelaksanaan

Tidak lanjut dari hasil solusi yang diberikan

Contoh Sistematika Pelaporan,

Pendahuluan

Tujuan

Sasaran

Program/Kegiatan

Masalah yang ditemukan

Penyebab terjadinya masalah

Solusi terhadap masalah

Kendala dalam pelaksanaan

Tidak lanjut dari hasil solusi yang diberikan

Penutup

Page 69: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

66

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Apa itu penilaian dalam pengelolaan PAUD ? Penilaian Pengelolaan adalah : serangkaian proses pengumpulan dan

pengolahan informasi untuk mengukur capaian pelaksanaan program PAUD.

Mengapa penilaian terhadap program PAUD harus dilakukan ? Karena

memiliki tujuan dan manfaat dalam :

Mengukur ketercapaian visi, misi dan tujuan

Mengukur ketercapaian pelaksanaan rogram yang telah direncanakan (dalam

RKT)

Siapa yang melaksanakan penilaian ?

Pelaksananya adalah Kepala PAUD sebagai penanggung jawab dalam dalam

penyelenggara PAUD.

Unsur apa saja yang harus ada dalam penialain pengelolaan ?

Unsur dalam penilaian Program PUAD, dianataranya harus terpenuhinya

beberapa komponen, yaitu:

Kesesuaian dengan visi misi dan tujuan

Kesesuaian dengan rencana kerja

Kesesuaian sasaran

Kesesuaian waktu

Ketepatan dalam penyelesaian masalah

Dokumen apa yang harus disiapkan oleh satuan PAUD dalam

melaksanakan penilaian terhadap penyelenggaraan PAUD ?

RKT

Kalender Pendidikan

Instrumen Penilaian

Apa Pendokumentasian dalam Pengelolaan, dan Mengapa Hal ini Diperlukan ?

Pendokumentasian adalah pekerjaan mencatat dan merekan peristiwa dan

objek maupun aktivitas pemberian jasa maupun pelayanan yang dianggap

berharga dan penting

Page 70: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

67

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Siapa yang Melakukan Kegiatan Pendokumentasian di PAUD ?

Pendokumentasian PAUD adalah bagian dari kegiatan yang harus dikerjakan

oleh pendidik dan tenaga kependidikan PAUD dalam rangka

menginformasikan berbagai kegiatan penyelenggaraan program PAUD.

Mengapa Pendokumentasian perlu dilakukan ?

Kegiatan Pendokumentasian pengelolaan PAUD perlu dilakukan karena

memilki tujuan dan manfaat untuk :

mencatat, merekam, mengumpulkan data dan informasi tentang berbagai

kegiatan PAUD yang diselenggaraan.

Terkumpulnya data dan informasi secara lengkap dan sistematis tentang

penyelenggaraan PAUD yang mudah diakses oleh pihak yang berkepentngan.

Dokumen hasil dari Pendokumentasian harus akurat, mutahir dan lengkap

Apa bukti dokumen yang SEHARUSNYA disiapkan olek

Kepala PAUD ?

dokumen laporan Hasil Kerja/Kegiatan Tahunan (sebagai salah satu bukti

bahwa satuan PAUD mendokumentasikan penilaian terhadap hasil kerja

dalam bentuk catatan yang dianalisis dan dilaporkan kepada pihak yang

terkait), tentang berbagai kegiatan yang diselenggaraan di PAUD

Kurikulum, peninjauan/revisi kurikulum misalnya karena perubahan sarpras,

PTK, kegiatan, dll), berita acara,

Rekaman program dokumen pencapaian perkembangan anak yang

iimplementasikan sesuai kelompok usia atas dasar aturan yang berlaku.

Page 71: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

68

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

STANDAR PEMBIAYAAN

Mengapa kita perlu mengetahui tentang pembiayaan dilembaga

PAUD?

Banyak lembaga-lembaga PAUD di Indonesia masih sangat tradisional dalam

mengelola pembiayaan di lembaganya, bahkan banyak lembaga-lembaga PAUD

yang tidak memiliki administrasi pembiayaan. Hal inilah yang mengakibat

banyaknya lembag- lembaga PAUD yang tidak berkembang bahkan banyak yang

tidak beroperasi kembali.

Salah satu penyebab karena ketidaktahuan lembaga PAUD dalam mengelola

biaya2 yang dibutuhkan dan mengaolokasikan dana yang diterima sesuai dengan

jenis pembiayaannya.

Apa saja jenis pembiayaan yang harus ada dilembaga PAUD?

Jenis pembiayaan adalah berbagai macam bentuk pengeluaran yang digunakan

di satuan PAUD, mencakup : biaya investasi, biaya operasional dan biaya

personal.

1. Biaya investasi :Jenis pengeluaran yang

di gunakan untuk pengadaan sarana

prasarana, pengembangan SDM dan

modal kerja tetap.

(Pengadaan Sarana Prasarana : biaya

APE, Buku2, perangkat alat elektronik,

Pengembangan SDM : Mengikuti atau

mengutus Guru dan tendik untuk

mengikuti seminar, workshop, kursus,

magang dan melanjutkan sekolah,

Modal Kerja Tetap : Gedung, lahan dan

Dana operasional)

Page 72: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

69

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

2. Biaya Operasional : Jenis pengeluaran yang

digunakan untuk gaji pendidik dan tenaga

kependidikan, tunjangan yang melekat, bahan atau

peralatan pendidikan habis pakai dan biaya

operasional pendidikan tak langsung

(Gaji Pendidik dan tendik: upah yang diberikan oleh

pendidkk dan tendik, Tunjangan melekat :

tunjangan yang diberikan pada pendidik dan

tenaga kependidikan, mis: tunjangan profesi,

jabatan, kesehatan, pensiun dll.

Bahan/peralatan habis pakai : biaya yang digunakan

untuk membeli ATK, perangkat pembelajaran anak

misalnya, crayon, buku gambar, pinsil, penghapus,

biaya operasional pendidikan tak langsung:

pembiayaan untuk kegiatan operasional yang tidak

dibayarkan secara langsung/Utang)

3. Biaya Personal : Jenis pengeluaran yang digunakan

untuk biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh

peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran

(misalnya : biaya untuk kegiatan ekskul, PMT, studi

tour dll)

Bagaimana cara mengalokasikan pembiayaan lembaga PAUD?

Langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

1. kelompokan dana sesuai jenis pembiayaan (Biaya investasi, Biaya

Operasinal dan Biaya Personal )

2. lakukan pencatatan sesuai dengan kelompok jenis pembiayaan

3. masukanlah jenis pembiayaan tersebut kedalam tabel Rencana Anggaran

Biaya (RAB) seperti contoh dibawah ini:

Page 73: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

70

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Darimana saja sumber pembiayaan di lembaga PAUD dapat diperoleh?

Sumber pembiayaan lembaga PAUD bisa berasal dari pemerintah, yayasan,

Orang Tua/masyarakat, perusahaan, swadana/Unit Usaha.

Bagaimana cara mendokumentasikannya ke dalam administrasi keuangan?

Penerimaan dan pengeluaran lembaga dapat di catat ke dalam buku kas dengan

contoh sebagai berikut:

Tgl No Bukti Uraian Penerimaan

(Rp) Pengeluaran

(Rp) Saldo (Rp)

Keterangan

2-1- 2017 1 SPP dari 10

siswa @ 20.000

200.000 - 200.000 Orang Tua

3-1-2017 2 BOP honor

guru dan tendik

3 org @

1.200.000

3.600.000 - 3.800.000 Pemerintah

Pusat

Jumlah

Bagaimana Lembaga PAUD dapat menginformasikan perkembangan keuangan kepada pihak lain?

Lembaga PAUD diwajibkan menginformasikan perkembangan keuangan kepada

pihak lain dalam format laporan keuangan. Hal ini dibutuhkan sebagai hasil

evaluasi pertanggungjawaban pembiayaan kepada pihak lain ( yayasan, Orang

Tua, Dinas Pendidikan, Perusahaan, dan donatur)

Sumber

Pembiayaan

Lembaga

PAUD

Yayasan

Perusahaan

Pemerintah

Swadana/

Unit Usaha

Orang Tua/

Masyarakat

Page 74: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar

71

Pembinaan Lembaga PAUD

Menuju PAUD Berkualitas

Langkah penyusunan dan pendokumentasiannya adalah sebagai berikut:

1. Menginventaris buku khusus penerimaan, pengeluaran, dan buku kas

2. Memasukkan penerimaan dan pengeluaran dalam tabel laporan keuangan

dengan contoh Sebagai Berikut:

No Uraian Jumlah saldo

1 Penerimaan

- SPP siswa Rp. 200.000

- BOP Rp. 3.800.000

Total Rp. 4.000.000

2 Pengeluaran

Biaya Investasi

- Buku cerita Rp. 200.000

- Ayunan Rp. 500.000

Jumlah Rp. 700.000

Biaya operasional

- Honor guru 1 bln Rp. 900.000

- Kertas HVS 1 rim Rp. 30.000

Jumlah Rp. 930.000

Biaya Personal

- Ekstra Puding 1 keg Rp. 40.000

Jumlah Rp. 40.000

Total Rp. 1.670.000 Rp. 2.330.000

Apa yang perlu disusun Lembaga PAUD sebelum membuat laporan

keuangan?

Dalam membuat laporan keuangan dibutuhkan beberapa buku administrasi

keuanagan antara lain: Buku kas, Buku khusus pengeluaran lembaga, Buku

khusus penerimaan lembaga, Buku khusus honor/gaji dan Buku inventaris

kekayaan.

Tgl No Bukti Uraian Penerimaan

(Rp) Pengeluaran

(Rp) Saldo (Rp)

Keterangan

Jumlah

Page 75: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan ...pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/download/file/Lembaga_PAUD...ii Pembinaan Lembaga PAUD Menuju PAUD Berkualitas K ata P engantar