diploma 2013 303274 abstract
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Diploma 2013 303274 Abstract
1/2
xv
PENENTUAN POTENSI BAHAYA DAN TITIK KENDALI KRITIS
(CRITICAL CONTROL POINT) PADA PROSES PRODUKSI AYAM
GORENG SUHARTI
Oleh :
Dwi Nofia Rahmawati(1)
Wahyu Supartono(2)
Anggoro Cahyo Sukartiko(3)
INTISARI
Dewasa ini peredaran rumah makan berbasis ayam goreng kian
menjamur. Berbagai variasi rasa dan metode penyajian diberikan oleh pelaku
bisnis untuk menarik minat para konsumen. Ayam goreng selain mempunyaikandungan gizi yang tinggi, produk ini juga disukai oleh konsumen dengan
berbagai tingkatan usia mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa.
Penggunaan ayam kampung dirasa lebih tepat, karena kandungan lemaknya
yang lebih rendah, dan dagingnya lebih kenyal dibandingkan dengan ayam
potong biasa. Oleh karena itu dilakukan analisa untuk menentukan potensi
bahaya yang sering dijumpai dalam kegiatan proses produksi yang dapat
berpotensi meningkatkan resiko keamanan produk.
Rumah Makan Ayam Goreng Suharti merupakan salah satu rumah
makan legendaris dalam dunia perkulineran khususnya di daerah Yogyakarta.
Sebagai salah satu usaha boga, Rumah Makan Ayam Goreng Suharti dapat
menerapkan cara penanganan pangan yang aman, yaitu prinsip HACCP
(Hazard Analysis Critical Control Point) yang salah satu prinsipnya adalahmenentukan titik kendali kritis atau CCP. Penentuan CCP dilakukan dengan
menggunakan bantuan HACCP Analysis Check Sheet dan Decision Tree.
CCP ditetapkan pada setiap tahapan proses mulai dari awal sampai akhir
proses produksi, selanjutnya yaitu menetapkan batas kritis pada tahapan yang
berpotensi menimbulkan bahaya.
CCP pada proses produksi ayam goreng yaitu pada tahapan
penggorengan dan penirisan. Dimana potensi bahaya yang ada dapat
menimbulkan gangguan kesehatan bagi konsumen. Batas kritis yang
ditetapkan yaitu penggunaan minyak goreng yang tidak lebih dari dua kali
pemakaian, dan penirisan sampai kadar minyak yang tertinggal pada produk
sedikit.
Kata kunci : HACCP, CCP, Batas Kritis
(1) Mahasiswa Program Diploma III Agroindustri
(2) Dosen Pembimbing Tugas Akhir / Dosen Penguji I
(3) Dosen Penguji II
-
7/25/2019 Diploma 2013 303274 Abstract
2/2
xvi
THE DECISION OF HAZARD POTENCY AND CRITICAL CONTROL
POINT ON THE PRODUCTION PROCESS OFAYAM GORENG
SUHARTI
By
DwiNofiaRahmawati(1)
WahyuSupartono(2)
AnggoroCahyoSukartiko(3)
ABSTRACT
The development of restaurant based fried chicken, recently, is
booming. There are various flavors and serving method given by business
player to attract consumers intention. Aside of having higher nutrition, friedchicken is a wellliked product by the ranging of age of consumer started
from children to adult. The usage of local chicken considers precisely since it
has lower fat and the meat is more rubbery than broiler. Therefore, the
analysis is necessarily conducted to decide the risk potency often met in the
production process that can potentially increase the risk of product safety.
Ayam Goreng Suharti Restaurant is one of legendary restaurants in
culinary, mainly in Yogyakarta. As one of culinary businesses,Ayam Goreng
Suharti Restaurant can implement a safety food management,
HACCP(Hazard Analysis Critical Control Point) principle. One of HACCP
principles is to decide critical control point or CCP. The decision of CCP is
performed by usingHACCP Analysis Check SheetandDecision Tree. CCP is
stated in every process starting from the beginning to final of productionprocess, and select the limit of critical control point in any stage that can
potentially result any hazard.
CCP in the final production process of fried chicken is at frying and
leaking stage. The available hazard potency may result health disturbance for
consumer. The critical limit stated is the using of edible oil that is not more
than twice, and the leaking is done until the last oil left in the product.
Keyword: HACCP, CCP, Critical Limit
(1) Student of Diploma III of Agro-industry Program
(2) Counseling Lecturer of Final Assessment / Lecturer of First Examiner(3) Lecturer of Second Examiner