repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/strategi dinas... · strategi...

236
STRATEGI DINAS PEMUDA OLAHRAGA DAN PARIWISATA (DISPORAPAR) KABUPATEN LEBAK DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA PANTAI SAWARNA DI KECAMATAN BAYAH SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh: FAUZI WIJAYA NIM: 6661092753 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG SERANG 2016

Upload: nguyentuong

Post on 20-Jul-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

STRATEGI DINAS PEMUDA OLAHRAGA DAN PARIWISATA

(DISPORAPAR) KABUPATEN LEBAK DALAM PENGELOLAAN

PARIWISATA PANTAI SAWARNA DI KECAMATAN BAYAH

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh:

FAUZI WIJAYA

NIM: 6661092753

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG

SERANG 2016

Page 2: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna
Page 3: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna
Page 4: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna
Page 5: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

Pilihan hidup hari ini cuma dua;

Bangun untuk mengejar mimpi

atau

Kembali tidur untuk melanjutkan mimpi

Skripsi ini saya persembahkan untuk yang mulia Mamah dan Bapak yang tak

pernah lelah untuk memberikan waktu, uang, tenaga dan Doa yang tak pernah

terputus, serta adik yang telah memberikan dukungan dan Doa, tak lupa untuk

orang-orang di sekeliling saya yang selalu menyayangi dan mendukung.

“Jazakumullah Khairan Katsiran”

Page 6: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

ABSTRAK

Fauzi Wijaya. 6661092753. Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna di Kecamatan Bayah. Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dosen Pembimbing I: Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si Dosen Pembimbing II: Ipah Ema Jumiati, S.IP., M.Si

Kata Kunci: Strategi Pengelolaan, Pariwisata, Pantai Sawarna

Permasalahan dalam penelitian ini adalah Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan Pantai Sawarna di Kecamatan Bayah. Tujuan penelitian untuk mengetahui Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan Pantai Sawarna di Kecamatan Bayah. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori Analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threats. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan teknik observasi dan wawancara mendalam. Teknik analisis data penelitian menggunakan analisis data Miles Huberman. Hasil penelitian bahwa strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata dalam pengelolaan Pantai Sawarna di Kecamatan Bayah belum optimal karena minimnya sumber daya manusia serta latar belakang pendidikan yang tidak sesuai jabatan, minimnya pengawasan ke Pantai Sawarna, minimnya anggaran untuk pengelolaan Pantai Sawarna, rendahnya promosi untuk Pantai Sawarna, terancamnya budaya lokal oleh wisatawan luar. Saran dalam penelitian yaitu mengajukan penambahan pegawai atau staff jurusan ilmu pariwisata, Merealisasikan program pengelolaan pariwisata di Pantai Sawarna, membuat iklan dan informasi publik mengenai pariwisata di Pantai Sawarna, melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang berkaitan dengan pariwisata dan budaya lokal

Page 7: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

ABSTRACT

Fauzi Wijaya. 6661092753. Strategy of Department Youth, Sport and Tourism District Lebak of management in Sawarna Beach in the Sub-District Bayah. Departement of Public Adminstration. Faculty of Social and Political Science. The 1st advisor: Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si 2nd advisor : Ipah Ema Jumiati, S.IP., M.Si.

Keywords: Strategy Management, Tourism, Beach Sawarna

The problems of this research is the Strategy Department of Youth Sports and Tourism District Lebak of management in the Sawarna Beach Sub-District Bayah. The research aimed to determine the strategy of Youth Sports and Tourism District Lebak of management in the Sawarna Beach Sub-District Bayah . The theory used in the study Analysis theory is Strength, Weakness, Opportunity, Threats. The method used is a qualitative in-depth observation and interview techniques. Data analysis techniques using data analysis Miles Huberman. The results of the study that the strategy Department of Youth, Sports and Tourism of management in the Sawarna Beach Sub-District Bayah not optimal due to the lack of human resources and educational background are not suitable positions, lack of supervision to the beach Sawarna, lack budgets for management Sawarna Beach, low sale for beach Sawarna, local culture threatened by foreign tourists. Suggestions in the study Asking employees or staff additions tourism science major, realizing the tourism management program in Beach Sawarna, make the advertisement and public information on tourism in Beach Sawarna implement community development activities related to tourism and local culture

Page 8: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Syukur alhamdulilah atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

jalan bagi Peneliti untuk dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Serta

Peneliti ucapkan terimakasih kepada Ibunda dan seluruh keluarga tercinta yang

selalu membantu dan selalu memberikan dukungan serta doa’nya setiap saat.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelengkapan dalam

menempuh ujian sarjana program S-1 pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Banten. Peneliti dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul

”Strategi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DISPORAPAR) Kabupaten

Lebak dalam Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna Di Kecamatan Bayah”.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,

hal ini tidak lepas dari keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang

Peneliti miliki. Segala saran dan kritik yang bersifat membangun Peneliti

harapkan dengan senang hati, sehingga dapat bermanfaat dan berguna untuk

perbaikan dan penyempurnaan tugas ini di masa yang akan datang. Terwujudnya

skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, pengarahan, serta kerendahan hati.

Untuk ini Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini terutama

kepada:

Page 9: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

ii

1. Bapak Prof. Dr. H Soleh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Ibu Rahmawati, S.Sos., M.Si, Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Bapak Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si, Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si., Pembantu Dekan III

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

sekaligus Dosen Pembimbing I.

6. Ibu Listyaningsih, S.Sos., M.Si., Kepala Program Studi Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

7. Bapak Riswanda, Ph.D., Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi

Negara Serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

8. Ibu Ipah Ema Jumiati, S.IP., M.Si., Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan dukungan dan bimbingannya kepada Peneliti dalam

melaksanakan penelitian.

9. Seluruh Dosen pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang

Page 10: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

iii

telah banyak memberikan pengetahuan kepada Peneliti selama masa

perkuliahan.

10. Seluruh Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa yang telah banyak membantu dalam hal akademik dan

administrasi.

11. Untuk partner terbaik Irma Repliyani, yang banyak memberikan motivasi

pada Peneliti, serta kepedulian dan perhatiannya yang tidak tergantikan

oleh apapun.

12. Untuk Sahabat-sahabat Peneliti: Ria Purnama, Tb.M.Nashrullah, Sandy

Kurniawan, Hijratul Mabruk, Asrti, Subhan Mu’min, Nendi Rinaldi, Tomi

Adi Putra, Sagita Wahyu Pratama, Rizki Fani, Johan Septiana, Ikram

Wahdi, Abdi Amna, Ilham Nurfallah, M. Anshar, Wahyu Cahya Pratama,

Imron Rosyadi, Rendi Purnama, Sapei Abdullah, Umam Mulyana, Nanang

S, Ibnu, Roby H yang telah memberikan semangat, mengisi hari-hari

dengan penuh canda tawa dan selalu membuat Peneliti rindu saat masa

perkuliahan.

13. Untuk teman-teman Ilmu Administrasi Negara angkatan 2009 yang telah

memberikan dukungan untuk Peneliti, selalu kompak dalam setiap

suasana.

Serta semua pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu Peneliti

ucapakan terima kasih yang sebanyak-banyaknya. Semoga amal baik yang telah

diberikan kepada Peneliti mendapat limpahan yang setimpal dari Allah SWT dan

Page 11: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

iv

senantiasa skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi Peneliti dan umumnya

bagi semua pihak.

Akhir kata Peneliti berharap agar skripsi ini dapat membawa

kemaslahatan bagi semua umat. Amin

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Serang, Agustus 2016

Fauzi Wijaya

Page 12: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

MOTO DAN PERSEMBAHAN

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR .......................................................................................i

DAFTAR ISI ......................................................................................................v

DAFTAR TABEL..............................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ..........................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................17

1.3 Pembatasan Masalah ...............................................................................17

1.4 Perumusan Masalah ................................................................................18

1.5 Tujuan Penelitian ....................................................................................18

1.6 Manfaat Penelitian ..................................................................................19

1.7 Sistematika Penulisan..............................................................................19

Page 13: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

vi

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI

DASAR PENELITIAN

2.1 Landasan Teori ..............................................................................................25

2.1.1 Konsep Organisasi ...............................................................................25

2.1.2 Konsep Strategi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Lebak .................................................................................27

2.1.3 Pengertian Strategi ...............................................................................32

2.1.4 Model-model Strategi ..........................................................................35

2.1.5 Pengertian Pengelolaan (Manajemen)..................................................37

2.1.6 Definisi Manajemen Strategis ..............................................................39

2.1.7 Model Manajemen Strategis ................................................................40

2.1.8 Konsep New Public Management ........................................................54

2.1.9 Pengertian Pariwisata ...........................................................................57

2.1.10 Pengertian Wisatawan ........................................................................60

2.1.11 Jenis-jenis Wisata ...............................................................................61

2.1.12 Klasifikasi Motif dan Unsur Pariwisata .............................................63

2.1.13 Pemasaran Pariwisata .........................................................................65

2.1.14 Prinsip-Prinsip Dasar Pengelolaan Pariwisata ...................................68

2.1.15 Model Pengelolaan Pariwisata ...........................................................70

2.1.16 Strategi Promosi .................................................................................72

2.1.17 Analisis SWOT ..................................................................................83

2.1.18 Langkah-langkah Analisis Data dalam Analisis SWOT ....................86

Page 14: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

vii

2.2 Penelitian Terdahulu .....................................................................................87

2.3 Kerangka Berfikir..........................................................................................89

2.4 Asumsi Dasar Penelitian ...............................................................................70

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian .............................................................................93

3.2 Fokus Penelitian ......................................................................................95

3.3 Lokasi Penelitian .....................................................................................95

3.4 Variabel Penelitian ..................................................................................96

3.5 Instrumen Penelitian................................................................................99

3.6 Informan Penelitian .................................................................................100

3.7 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................102

3.8 Teknik Analisis Data ...............................................................................109

3.9 Uji Keabsahan Data.................................................................................112

3.10 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................115

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ...........................................................................117

4.1.1 Profil Kabupaten Lebak .......................................................................117

4.1.1 Keadaan Geografis Kabupaten Lebak ...................................118

4.1.2 Slogan Kabupaten Lebak .......................................................120

4.1.3 Visi dan Misi Kabupaten Lebak ............................................120

4.1.2 Gambaran Umum Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata

Page 15: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

viii

Kabupaten Lebak ................................................................................124

4.2 Deskripsi Data Penelitian ..............................................................................138

4.2.1 Daftar Informan Penelitian ...................................................................141

4.3 Pembahasan dan Analisis Hasil Penelitian ...................................................143

4.3.1 Strength (Kekuatan) .............................................................................143

4.3.2 Weakness (Kelemahan) ........................................................................150

4.3.3 Opportunity (Peluang) ..........................................................................151

4.3.4 Threats (Ancaman)...............................................................................163

4.4 Pembahasan ...................................................................................................171

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ...................................................................................................162

5.2 Saran ..............................................................................................................163

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

ix

DAFTAR TABEL

1.1 Jumlah Pantai Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi

Banten Tahun 2012 ..................................................................................... 6

1.2 Obyek Wisata di Kabupaten Lebak.............................................................. 7

1.3 Jumlah Wisatawan Nusantara ...................................................................... 8

1.4 Daftar Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Asli Daerah

2014 ............................................................................................................. 11

2.1 Matriks SWOT ............................................................................................. 86

3.1 Definisi Operasional Penelitian.................................................................... 98

3.2 Daftar Informan Penelitian ........................................................................... 102

3.3 Pedoman Wawancara ................................................................................... 107

3.4 Jadwal Penelitian .......................................................................................... 116

4.1 Daftar Informan ............................................................................................ 141

4.2 Data Pegawai Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata

Kabupaten Lebak Tahun 2016

..................................................................................................................... 145

3

4.3 Data Pendapatan Asli Daerah Mengenai Retribusi

Tempat dan Rekreasi ....................................................................................157

4.4 Data Lomba yang Pernah Diikuti Desa Sawarna ..........................................162

4.5 Data Pengunjung Wisatawan Pantai Sawarna Tahun 2014-2015 .................164

Page 17: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

x

DAFTAR GAMBAR

2.1 Model Komperhensif Strategi .................................................................... 44

2.2 Major Advertising Decisions...................................................................... 75

2.3 Bagan Kerangka Berfikir ........................................................................... 90

3.1 Siklus Teknis Analisis Data Menurut Miles dan Huberman ...................... 112

4.1 Peta Admisistrasi Kabupaten Lebak .......................................................... 118

4.2 Struktur Organisasi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Lebak ....................................................................................... 130

4.3 Potongan Isi Renstra Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten Tahun 2012-2017 Tentang Pengembangan Kawasan Wisata ....................148 4.4 Salah satu isi dalam surat kerja sama DISPORAPAR Kab. Lebak

dengan Desa Sawarna ................................................................................ 146

4.5 Harga tiket masuk ke Pantai Sawarna ........................................................ 149

4.6 Salah satu Gambar Masterplan zonasi di Pantai Sawarna ........................ 150

4.7 Salah satu isi dalam surat kerja sama DISPORAPAR

Kabupaten Lebak dengan Desa Sawarna ................................................... 151

4.8 Surat Perjanjian Kerjasama yang Telah Disepakati ...................................... 151

4.9 Salah satu isi dalam surat kerjasama antara DISPORAPAR

Kabupaten Lebak dengan Desa Sawarna ................................................... 152

4.10 Salah Satu MCK milik masyarakat Desa Sawarna .................................. 156

4.11 Jembatan yang menghubungkan jalan raya dan Jalan

menuju Pantai Sawarna ............................................................................. 156

4.12 Bab V mengenai Hak dan Kewajiban dalam Surat Kerjasama .................. 159

4.13 Bab V mengenai Hak dan Kewajiban dalam Surat Kerjasama .................. 159

Page 18: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

xi

4.14 Lomba Desa Wisata di Pantai Sawarna ..................................................... 161

4.15 Isi Surat Kejasama mengenai Partisipasi masyarakat ................................ 165

4.16 Kegiatan Masyarakat dalam kebersihan Pantai Sawarna

Setiap Hari Jumat ...................................................................................... 166

4.17 Kawasan Pariwisata di Kabupaten Lebak .................................................. 167

4.18 Tepi Pantai Sawarna yang dijadikan Lahan Parkir ....................................169

4.19 Sampah yang berserakan di Tepi Pantai Sawarna..................................... 170

Page 19: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Surat Ijin Penelitian

Lampiran Matrix Wawancara

Lampiran Member Check

Lampiran Dokumentasi Foto Penelitian

Lampiran Pamflet Promosi Dinas

Lampiran Daftar Pegawai Dinas

Lampiran Daftar Pegawai Desa Sawarna

Lampiran Perjanjian Kerjasama

Lampiran Data Jumlah Wisatawan Nusantara dan Asing Tahun 2013 s.d 2015

Lampiran Daftar Rekapitulasi Setoran PAD tahun 2013 s.d 2015

Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 2 Tahun 2014

Lampiran Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009

Lampiran Rencana Strategis Dinas Tahun 2014-2019

Lampiran Daftar Bimbingan Skripsi

Lampiran Riwayat Hidup

Page 20: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pariwisata merupakan salah satu sumber bagi pertumbuhan ekonomi

diberbagai bagian dunia. Namun, pertumbuhan pariwisata internasional yang

memberikan harapan bagi banyak negara untuk meningkatkan perekonomian

tersebut, perlu diimbangi kebijakan yang mendukung pembangunan pariwisata.

UNWTO bersama-sama dengan beberapa negara anggota antara lain Indonesia,

Republik Korea, dan Maroko. Mereka berpartisipasi aktif pada Pertemuan

Kelompok Ahli Pariwisata Berkelanjutan, dan telah berhasil mendorong PBB

untuk menetapkan tahun 2017 sebagai Tahun Pariwisata Berkelanjutan

Internasional. Selanjutnya dalam pelaksanaan Tahun Pariwisata Berkelanjutan

International diperlukan strategi trobosan.Strategi terobosan pembangunan

pariwisata dunia adalah dilakukannya diversifikasi produk, seperti pengembangan

jalur-jalur wisata lintas negara dan wilayah yang memiliki kesamaan sejarah dan

aktivitas masa lalu, seperti Jalur Sutra (Silk Road) dan Jalur Rempah.

Pembangunan konektivitas jalur perjalanan wisata, selain itu pengurangan

pajak dan kemudahan visa kunjungan menjadi sangat krusial untuk meningkatkan

arus wisatawan dunia.Pengembangan strategi ini dalam produk wisata diharapkan

secara praktis akan mendorong percepatan pengembangan pariwisata di kawasan

regional, mendorong people-to-people contact dan memperkuat integrasi

kawasan. Hal ini di lakukan hampir diberbagai negara, khususnya di negara-

Page 21: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

2

negara yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah dan memiliki daya tarik

wisata yang tinggi, salah satunya adalah Indonesia (http://www.antaranews.com

/berita/437634/indonesia-pimpin-sidang-dewan-eksekutif-un-wto).

Indonesia adalah sebuah negara kesatuan yang terdiri dari beberapa pulau-

pulau besar dan ribuan pulau-pulau kecil. Wilayah Indonesia terbentang sepanjang

3.977 mil diantara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Luas daratan

Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km². Pulau

terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, dimana setengah populasi Indonesia

bermukim di pulau Jawa. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: pulau

Jawa dengan luas 132.107 km², pulau Sumatera dengan luas 473.606 km², pulau

Kalimantan dengan luas 539.460 km², pulau Sulawesi dengan luas 189.216 km²,

dan pulau Papua luas 421.981 km² (http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia).

Melihat keadaan geografis pulau-pulaunya seperti itu, baik dari segi sumber

daya alam, suku bangsa, budaya, daerah-daerah yang elok, tempat-tempat yang

berpotensi menjadi daerah wisata unggulan, dan banyak lagi lainnya. Semua

kekayaan dan kekhasan tersebut menjadi satu kesatuan dalam Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI). Selain itu, Indonesia banyak memiliki tempat-tempat

yang berpotensi menjadi objek wisata yang sangat menarik dan unik. Dimana

tempat-tempat tersebut menyimpan nilai-nilai sejarah bangsa yang dapat menarik

antusias wisatawan asing maupun wisatawan lokal untuk datang mengunjungi

tempat tersebut. Contohnya saja, wisata candi-candi yang berada di daerah Jawa

Tengah dan Jawa Timur. Dengan nilai sejarah dan keunikannya kawasan wisata

tersebut dapat menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan asing dan wisatawan

Page 22: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

3

lokal untuk datang mengunjungi kawasan wisata tersebut. Hal ini dibuktikan

dengan Indonesia dikunjungi 5.643.271 wisatawan mancanegara (wisman) selama

Januari hingga Agustus 2013 atau meningkat 8,28 persen dibandingkan periode

yang sama tahun lalu sebesar 5.211.704 wisman. Wisman ke Indonesia pada

Agustus 2013 naik tajam, dari 634.194 wisman pada Agustus 2012, menjadi

771.009 wisman, atau meningkat 21,57 persen. Tercatat jumlah wisman yang

masuk ke Indonesia selama Januari-Agustus 2014 mencapai 5.643.271 wisman,

atau meningkat hingga 8,28 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu

sebesar 5.211.704 wisman (http://www.tempo.co/read/news/2014/03/06/2025598

69/Pariwisata-Indonesia-Lampaui-Pertumbuhan-Ekonom).

Menilai dari fakta-fakta di atas, sudah menjadi hal mutlak jika Indonesia

dinilai sebagai negara yang kaya dan mampu membawa rakyatnya kedalam

keadaan sejahtera. Hal ini dapat dilihat dari Pertumbuhan industri pariwisata di

Indonesia. pada akhir tahun 2014 mencapai 9,39 persen lebih tinggi dari tahun

sebelumnya. Angka itu di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7

persen. Sedangkan sektor pariwisata menyumbangkan produk domestik bruto

mencapai Rp.347 triliun. Bila dibandingkan, angka itu mencapai 23 persen dari

total pendapatan negara yang tercantum di APBN Perubahan 2013, yakni

Rp.1.502 triliun, Sektor pariwisata juga menempati urutan keempat sebagai

penyumbang devisa negara tahun 2013. Dalam daftar peringkat daya saing

pariwisata di ASEAN yang dilansir oleh World Economic Forum (2013), posisi

Indonesia terus merangkak naik setiap tahunnya. Kini, peringkat daya saing

Indonesia berada di urutan ke 70. Pada 2012 ada diurutan 74. Itu ditunjukkan

Page 23: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

4

dengan diketoknya beberapa standarisasi usaha wisata oleh pemerintah

(http://www.tempo.co/read/news/2014/03/06/202559869/Pariwisata-Indonesia-

Lampaui-Pertumbuhan-Ekonom).

Guna mendongkrak pertumbuhan jumlah wisatawan, pemerintah rajin

menggelar sejumlah program promosi. Salah satu program besar itu adalah

mengikuti pameran pariwisata di luar negeri seperti di Berlin.Kekuatan industri

pariwisata Indonesia yang utama masih pada sumber daya alam dan kekayaan

ragam budaya, serta biaya yang relatif murah. Kekuatan industri ini juga

diterapkan diberbagai daerah mengingat pentingnya peran sektor pariwisata dalam

pembangunan. Pentingnya peranan sektor pariwisata dalam pembangunan

ekonomi di berbagai daerah sudah menjadi tidak diragukan lagi. Banyak daerah-

daerah yang menggarap sektor pariwisata dengan serius dan menjadikan

pariwisata sebagai sektor unggulan didalam perolehan pendapatan daerah. Setiap

daerah di Indonesia memiliki kekhasan dan keunikannya masing-masing, baik

secara keindahan alam maupun kekhasan budaya. Salah satunya adalah dengan

menggalakan wisata bahari. Sebagai contoh beberapa objek wisata bahari yang

dikelola dengan baik diantaranya, Pantai Kuta - Bali, Taman Laut Bunaken -

Manado, Pantai Raja Ampat - Papua, Pantai Pangandaran - Jawa Barat, Pantai

Sengigi - Lombok, Pantai Parai Tenggiri - Bangka Belitung, Pantai Parangtritis -

Yogyakarta, dan yang terakhir adalah Pantai Anyer - Banten.

Provinsi Banten 8.800,83 km2 dengan populasi penduduk mencapai

10.644.030 jiwa berdasarkan sensus penduduk tahun 2010. Mayoritas penduduk

beragama Islam dengan mata pencaharian dari sektor pertanian, perdagangan,

Page 24: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

5

industri dan jasa. Unit pemerintahan dibagi atas 4 kabupaten dan 4 kota :

Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten

Tangerang, Kota Tangerang, Kota Cilegon, Kota Serang dan Kota Tangerang

Selatan. Masing-masing wilayah memiliki karakteristik sumber daya pariwisata

budaya, alam, buatan dan kehidupan masyarakat tradisional (living culture) yang

berkembang sebagai destinasi wisata berskala nasional bahkan internasional.

Terdapat 34,8% atau sekitar 71 Objek Daya Tarik Wisata merupakan kawasan

wisata berskala nasional ataupun international.

Pariwisata merupakan sektor yang terus dikembangkan di Indonesia

khususnya Banten. Salah satunya yang paling menarik adalah wisata pantai atau

wisata Bahari. Provinsi Banten memiliki Pantai di Beberapa Daerahnya seperti

Anyer di Cilegon, Pantai Tanjung Lesung di Pandeglang, Pantai Sawarna di

Lebak. Di bawah ini akan disajikan total pantai yang tersedia di Provinsi Banten.

Page 25: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

6

Tabel 1.1 Jumlah Pantai Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2012

Sumber: Database Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten Tahun 2013

Data di atas menunjukkan kekayaan Provinsi Banten atas pantai yang dapat

dimanfaatkan untuk wisata. Jumlah pantai terbanyak ada di Kabupaten Serang

sebanyak 36, menyusul Pandeglang dengan total 19, dan diurutan ketiga di

Kabupaten Lebak dengan Jumlah Pantai sebanyak 11 Pantai yang mana akan

diambil untuk penelitian ini adalah pantai di Kabupaten Lebak. Kabupaten Lebak

juga banyak memiliki wisata yang terpendam dan kurang terpublikasikan bahkan

masih belum terjamah oleh para wisatawan. Kabupaten Lebak adalah salah satu

Kabupaten/Kota

Jumlah

Pantai Luas

Lahan Terdata

Pengelola Terdata Tenaga Kerja

Terdata Pemerintah Swasta Perorangan

Kabupaten:

Lebak 11 10,3 Ha 3 - - -

Pandeglang 19 7,8 Ha 6 1 1 63

Serang 36 45,5 Ha 1 1 19 -

Tangerang 7 79,5 Ha 3 1 - -

Kota:

Tangerang - - - - - -

Cilegon 10 24,6 Ha - 2 - -

Serang 2 - - - - -

Tangerang Selatan - - - - - -

Jumlah 85 167,7 Ha 13 5 20 63

Page 26: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

7

Kabupaten yang berada di Provinsi Banten yang memiliki banyak daerah wisata

seperti:

Tabel 1.2 Obyek Wisata di Kabupaten Lebak

No Nama Wisata Tempat

1 Curug Indihiyang Warunggunung

2 Arung Jeram Lebakgedong

3 Goa Sangkir Bojongmanik

4 Budaya Kaolotan Baduy Leuwidamar

5 Pemandian Air Panas Cipanas

6 Pantai Karang Taraje Bayah

7 Pantai Bagedur Malingping

8 Pantai Binuangeun Wanasalam

9 Pantai Cibobos Panggarangan

10 Pantai Pulau Manuk Bayah

11 Pantai Sawarna Bayah

12 Pantai Ciantir Bayah

13 Budaya Kaolotan/Seren Taun Cibeber

14 Situs Cibedug Cikotok

15 Air Panas Senanghati Malingping

16 Situs Palayangan Cimarga

17 Kawah Cipanas Sobang

18 Curug Kanteh Cilograng

19 Pantai Cihara Cihara

20 Pantai Talanca Malingping

21 Pantai Cimandiri Panggarangan

22 Pantai Tanjung Panto Wanasalam

23 Pantai Karang Tengah Wanasalam

Sumber : Profile Potensi Investasi Kabupaten Lebak, 2008

Page 27: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

8

Tabel di atas menggunakan data tahun 2008 karena belum ada penambahan

destinasi wisata sampai tahun ini. Tabel di atas menunjukan bahwa, Kabupaten

Lebak merupakan Kabupaten yang memiliki banyak tempat wisata di Provinsi

Banten. Tempat-tempat wisata tersebut tentunya dapat menarik wisatawan, namun

yang paling sering menjadi tempat wisata adalah Pantai Karang Taraje, Pantai

Pulau Manuk dan Sawarna seperti pada tabel jumlah wisatawan di bawah ini:

Tabel 1.3 Jumlah Wisatawan Nusantara

Sumber : Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak, 2013

Ketiga pantai di atas memiliki keindahan pesona pantai yang hampir sama

yaitu, hamparan karang disekitar bibir pantai dan pemandangan pasir putihnya

yang masih alami. Namun dari semenjak awal tahun 2011, pantai Sawarnalah

yang menjadi favorit wisata para wisatawan. Hal tersebut dikarenakan pantai

Sawarna memiliki bentangan bibir pantai yang lebih panjang dari pantai Karang

Taraje dan Pulau Manuk, memiliki beberapa goa yang terdapat tidak jauh dari

pantai sawarna seperti goa Langir, goa Kombayana, dan goa Lalay. Selain itu di

pantai Sawarna ini terdapat dua buah karang yang menyerupai layar dari perahu.

Selain itu, ombak yang besar menjadikan pantai Sawarna menjadi salah satu

rekomendasi pantai wisata surfing oleh para wisatawan asing yang merasa bosan

dengan suasana surfing di pantai Pelabuhan Ratu, nilai tambahnya yaitu pantai

yang masih alami dan berdekatan dengan hutan-hutan yang dilindungi Perum

No Tahun Objek Wisata

Karang Taraje

Pulau Manuk Sawarna

1 2013 8.036 15.044 8.787

2 2014 - 515 10.978

Page 28: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

9

Perhutani Kabupaten Lebak dan PTPN VIII disekitar pantai. Tabel di atas

menggambarkan peningkatan kunjungan wisatawan terhadap pantai Sawarna dari

tahun 2013 sebanyak 8.787 wisatawan, menjadi 2014 yaitu sebanyak wisatawan

10.978. Terjadi peningkatan sekitar 20% jumlah pengunjung atau sebanyak 2.191

wisatawan. Peningkatan kunjungan wisatawan tahun 2014 sangat disayangkan

karena tidak dibarengi dengan meningkatnya sarana dan prasarana penunjang

wisata di pantai Sawarna. Menurut bapak Agus Fauzi, selaku Kasi Binmas dan

Sarana Pariwisata DISPORAPAR Kabupaten Lebak beliau menuturkan

rendahnya sarana dan prasarana yang ada ditakutkan berdampak kepada

rendahnya kunjungan ulang wisatawan yang sudah berkunjung terhadap destinasi

pariwisata pantai Sawarna. Diakuinya memang belum ada pengembangan

destinasi dan wahana bermain pantai baik itu yang disediakan pemerintah ataupun

pihak lainnya. Selain itu belum adanya kesadaran masyarakat dan wisatawan

tentang pelestarian budaya lokal Sawarna, dan kreatifitas pengembangan kuliner

khas Sawarna, padahal jika itu dilakukan bisa menambah minat wisatawan untuk

berkunjung. Sampai saat ini para wisatawan hanya menikmati pantai Sawarna

dari sudut keindahan alamiah pantai Sawarna saja.

Dalam undang-undang No. 09 tahun 1999 tentang kepariwisataan yang

diganti dengan undang-undang No. 10 tahun 2009, tentang pemerintah daerah

terdampak pada dimilikinya kewenangan yang lebih besar untuk mengatur

daerahnya sendiri dengan modal ekonomi daerah kedudukan sektor pariwisata

semakin penting untuk memacu dan mencari sumber-sumber daerah yang

dianggap potensial untuk dikembangkan.

Page 29: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

10

Dalam menangani hal ini tentunya Pemerintah daerah telah membuat

strategi guna membangun Pantai Sawarna menjadi wisata bahari yang terkelola

dengan baik, misalnya dalam pengembangan daya tarik wisata tersebut diperlukan

adanya dukungan publikasi dan promosi baik ditingkatkan lokal maupun nasional

bahkan internasional, sebab keberhasilan pengembangan pariwisata tergantung

pada strategi promosi yang dijalankan dan dibutuhkan adanya kegiatan pusat

informasi wisata. Selain itu, keberhasilan pengembangan daya tarik wisata sangat

tergantung kepada keseriusan pemerintah Kabupaten Lebak dalam mengelola dan

memanfaatkan objek-objek wisata tersebut dengan baik. Keseriusan tersebut bisa

berupa mulai dari perencanaan, pengembangan dan pengendalian.

Dalam perencanaan dan pengembangan Kabupaten Lebak khususnya untuk

bagian pariwisata melalu peraturan daerah Kabupaten Lebak Nomor 2 Tahun

2014 tentang Rencana dan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lebak tahun 2014 -

2034 dalam strategi penataan ruang pasal isinya mengenai pengoptimalan dan

pengembangan kawasan wisata alam, budaya dan buatan sudah tertera di

dalamnya yang dapat dijadikan acuan dalam pembentukan strategi program

pengelolaan Pantai Sawarna yang dapat dilihat di pasal 44 mengenai kawasan

peruntukan pariwisata dimana didalam pasal 44 tersebut disebutkan Pantai

Sawarna di Kecamatan Bayah merupakan Kawasan yang termasuk dalam tata

rencana ruang wilayah di Kabupaten Lebak, akan tetapi pada kenyataanya masih

dalam bentuk perencanaan saja dan belum direalisasikan dalam bentuk program

pengelolaan sehingga Pantai Sawarna belum mendapatkan pengembangan yang

Page 30: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

11

optimal dari Kabupaten Lebak khususnya Dinas Pemuda Olah Raga dan

Pariwisata Kabupaten Lebak.

Kebijakan pemerintah Kabupaten Lebak yang lainnya untuk

mengembangkan pariwisata adalah dengan dikelolanya kawasan wisata tersebut

oleh dinas atau badan yang berbeda, Pantai Karang Taraje terhitung dari 2013

sudah berpindah kewenangan kepada PT. Cemindo Gemilang, pantai Pulau

Manuk dikelola oleh Perusahaan Umum Perhutani, dan hanya Pantai Sawarna

yang sampai saat ini masih dikelola oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Lebak di Kecamatan Bayah.

Tabel 1.4 Daftar Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Asli Daerah

2014

Sumber : Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak, 2014

Daftar rekapitulasi setoran retribusi di atas menunjukan bahwa kontribusi

Pantai Sawarna terhadap PAD Kabupaten Lebak di tahun 2014, 100% terealisasi,

menempati urutan ke 4 dari pariwisata yang ada di Kabupaten Lebak. Dengan

jumlah perencanaan pencapaian target sebesar Rp.25.000.000, dan terealisasi

100% sebesar Rp.25.000.000. Kebijakan tersebut tentunya dilakukan untuk

No Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga Target (Rp) Realisasi

Target (Rp) %

1 Sport Centere 63.125.000 63.125.000 100 2 Pemandian Air Panas Cipanas 50.000.000 50.000.000 100 3 Pantai Bagedur 40.000.000 40.000.000 100

4 Pantai Sawarna 25.000.000 25.000.000 100

5 Wisata Budaya Baduy 6.000.000 6.000.000 100

6 Pantai Binuangeun 4.500.000 5.000.000 111,11

7 Pantai Pulo Manuk 1.000.000 1.000.000 100

8 Pantai Cibobos 1.000.000 500.000 50

Page 31: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

12

meningkatkan arus kunjungan dan meningkatkan pendapatan daerah dan tujuan

akhir adalah berkontribusi besar dalam PAD. Jika kita kaitkan dengan jumlah

wisatawan di atas sebelumnya, pada tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan

mencapai 10.978 dikalikan dengan setoran retribusi yang diatur dalam nota

kesepakatan antara Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak

dengan Kepala Desa Sawarna tentang pengelolaan pantai Sawarna sebesar

Rp.3.000, maka setoran retribusi PAD yaitu sebesar Rp.32.934.000. Menurut Ibu

Muslihah kepala seksi jasa usaha Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Lebak penetapan target PAD dilihat dari jumlah kunjugan wisata tahun

sebelumnya dikalikan dengan tarif setoran yang sudah ditetapkan. Setelah peneliti

melakukan hitungan sederhana, ternyata target PAD seharusnya bisa dioptimalkan

lagi.

Sangat disayangkan, 2 tahun sebelumnya pantai Sawarna belum bisa

berkontribusi terhadap PAD, dikarenakan belum terfokusnya pengelolaan pantai

di Kecamatan Bayah oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lebak,

dikarenakan pada tahun tersebut masih berfokus kepada wisata alam suku Baduy

(Agus Fauzi Kasi Binmas dan Sarana Pariwisata DISPORAPAR Kabupaten

Lebak).

Adapun hasil pengamatan (observation) peneliti di lapangan yang dapat

disimpulkan terkait dengan permasalahan pariwisata pantai Sawarna yang

difokuskan pada pengelolaan pariwisata pantai Sawarna oleh Dinas Pemuda

Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak. Dalam melakukan pengembangannya

belum dilakukan secara optimal. Adapun masalah-masalah yang peneliti temukan

Page 32: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

13

di lapangan pada observasi awal terkait Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan

Pariwisata diantaranya adalah:

Pertama. Belum Optimalnya pemanfaatan potensi wisata Pantai Sawarna

Oleh Investor dan Pemerintah. Pantai Sawarna memiliki keunggulan dari sisi

penampakan alam yang indah dan terkumpul semua dalam satu lokasi, serta

keasrian alam yang masih alami. Hal ini ditunjukkan dengan adanya tren

penurunan jumlah wisatawan yang datang ke Pantai Sawarna. Selain itu

berdasarkan informasi yang diperoleh pengunjung yang datang didominasi oleh

warga lokal berdasarkan database Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Lebak tahun 2014, terjadi peningkatan kunjungan wisatawan terhadap

pantai Sawarna dari tahun 2013 sebanyak 20%, namun tidak dibarengi dengan

peningkatan pengelolaan destinasi pantai Sawarna. Hal ini menunjukkan belum

optimalnya pemanfaatan potensi keunggulan wisata Pantai Sawarna untuk

menarik wisatawan. Hal lain juga ditandai dengan wisatawan yang telah datang

kurang berminat untuk kembali sehingga sangat diperlukan inovasi baik oleh

investor maupun pihak pemerintah agar wisatawan dapat berkunjung kembali

Kedua, kurang optimalnya penyediaan fasilitas dan aksesibilitas yang ada di

pantai Sawarna masih belum memadai dan belum maksimal. MCK disekitar

pantai masih belum dapat dikatakan baik, lalu Kondisi warung-warung di bibir

pantai kurang tertata rapi sehingga kondisi tata lokasi pembangunan pantai

menjadi semerawut. Selain itu masalah kebersihan juga masih kurang karena

banyaknya sampah plastik dan kotor berserakan di Indahnya Pasir Putih Pantai

Sawarna yang mencerminkan kurangnya perhatian pengunjung terhadap

Page 33: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

14

kebersihan dan peran pemerintah untuk menjaga lingkungan sekitar Pantai.

Kondisi demikian akan semakin diperparah bila saat musim liburan tiba di mana

lebih banyak pengunjung maka sampah semakin tidak terkontrol. Selain Fasilitas,

kurang optimalnya pembangunan akses menuju sawarna. Dari akses yang paling

utama hingga akses menuju Pantai. Misalnya Akses jalan Provinsi yang

kondisinya semakin lama semakin memburuk dan cenderung tidak ada perubahan

jalan berlubang, sempit, dan minim penerangan. Lama tempuh menuju objek

wisata sebenarnya kondisional, hal tersebut diakibatkan oleh jalanan yang rusak

dan berlubang dikedua jalur tersebut. Akses transportasi menuju objek wisata

pantai Sawarna terhenti di terminal Kecamatan Bayah saja. Sedangkan jarak

tempuh dari terminal Bayah menuju pantai Sawarna adalah 10 Km. Tidak ada

transportasi angkutan umum lanjutan menuju kawasan wisata pantai Sawarna

kecuali ojek dan sewa mobil. Hal tersebut sangat menyulitkan para wisatawan

yang berkunjung dengan tidak membawa kendaraan pribadi. Keadaan tersebut

sering dikeluhkan oleh para wisatawan yang mengakses jalan tersebut, Kesulitan

lain adalah Kurangnya penerangan daerah wisata menjadikan ketidak nyamanan

wisatawan ketika mereka harus pulang dari pantai menuju tempat dimana mereka

menginap ketika malam hari. Selain itu, hal tersebut menjadikan tingkat

keamanan wisatawan ketika malam menjadi rawan, walaupun belum pernah ada

terjadi tindakan kriminal pada malam hari didaerah objek wisata. Akan tetapi hal

tersebut tetap saja menjadikan keamanan objek wisata pantai Sawarna tidak

nyaman ketika malam tiba. walaupun pada akhirnya mereka takjub akan pesona

panorama pantai Sawarna, hal tersebut pernah dialami oleh Erwin Zanuar seorang

Page 34: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

15

wisatawan lokal dari Tangerang yang peneliti temui di lapangan. Sedangkan bila

ingin mengunjungi pantai sawarna pengunjung harus kendaraan pribadi atau

sewaan, dikarenakan belum adanya kendaraan umum untuk menuju kepantai,

adapun untuk menuju wisata-wisata sekitar pantai pengunjung harus menyewa

ojek karena tidak selalu dapat diakses dengan mobil Pemerintah memang

memberi perhatian, terhadap akses menuju Pantai Sawarna namun belum pada

pelaksanaanya, Hal ini tentunya menjadi miris karena infrastrukturmerupakan hal

yang seharusnya diprioritaskan utama dalam strategi peningkatan kunjungan

wisatawan. Namun ternyata fasilitas dan aksesibilitas menjadi kelemahan dalam

straategi pengembangan Pantai Sawarna.

Ketiga, Kurang Optimalnya Manajemen Pengelolaan Pantai Sawarna. Hal

ini terlihat dari kurang kreatif dan inovatifnya pengembangan strategi yang ada

khususnya terkait promosi, hal ini terlihat dalam hal strategi promosi Dinas

Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak hanya melakukan strategi

promosi pada event-event tertentu saja baik itu yang diadakan oleh Provinsi

maupun Nasional. Blog tentang Sawarna hanya menampilkan empat foto utama

sawarna dengan deskripsi seadanya. Selain itu rendahnya tingkat promosi iklan

atau bentuk sosialisasi lainnya baik radio ataupun media cetak. Adapun yang

lainnya adalah masih minimnya penunjuk arah jalan yang membingungkan untuk

pengunjung pemula. Padahal bentuk sosialisasi promosi atau pengenalan destinasi

wisata sangat penting guna menarik wisatawan atau setidaknya para calon

wisatawan tahu akan pariwisata pantai Sawarna. Masalah lain soal strategi yaitu

penggenaan tarif. Untuk memasuki kawasan pantai Sawarna tersebut kita harus

Page 35: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

16

membeli sebuah tiket yang tarifnya sudah ditetapkan, untuk perorangan dikenakan

biaya sebesar Rp.6.000 sudah termasuk kendaraan roda dua, dan kendaraan roda

empat sebesar Rp.10.000 tarif parkir permalam, namun bisa saja berubah

tergantung pengelola. Walaupun tarif retribusi tersebut sudah ditetapkan namun

kita boleh melakukan negosiasi, biasanya satu motor dengan dua orang

penumpang hanya membayar tarif sebesar Rp.6.000, bahkan peneliti melihat

pengunjung yang masuk tanpa membayar retribusi, ketika peneliti mencoba

bertanya kepada seorang pengunjung yang bernama Anshar, ternyata pengunjung

tersebut mengenali petugas penjaga karcis, sehingga tidak dipungut biaya karcis

masuk pantai Sawarna. Sedangkan strategi yang lain terkait pengembangan

pariwisata dari sisi kelemahan dan kekurangannya belum dioptimalkan dengan

baik. Apabila pengelolaan manajemen Pantai Sawarna dikelola dengan tepat

tentunya hal ini akan menimbulkan peluang baik untuk kesejahteraan masyarakat

dan PAD Lebak pada puncak akhirnya.

Keempat, Belum adanya kerjasama dan koordinasi yang baik antar pihak

terkait dalam Pengembangan Wisata Pantai Sawarna. Pihak terkait dalam hal ini

adalah tentunya Disbudpar Provinsi Banten. Hal ini terlihat masih adanya saling

lempar tanggungjawab. Pihak Dinas Kabupaten Lebak melempar tanggungjawab

kepada dinas Provinsi, sedangkan Dinas Provinsi melempar kepada dinas

pelaksana di Kota dan kabupaten. Hal ini terlihat dalam Rencana Strategis 2012-

2017 yang menetapakan Sawarna sebagai salah satu kawasan prioritas

pengembangan kepariwisataan. Namun jika melihat kelapangan belum ada

perubahan yang signifikan terkait pengembangan wisata pantai sawarna, terutama

Page 36: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

17

dalam hal akses dan infrastruktur. Baik dari sisi Pemerintah Kabupaten maupun

Pihak Provinsi. Selain itu sebagai pemilik wilayah Dinas Pemuda Olahraga dan

Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Lebak belum secara agresif melakukan

kerjasama dengan pihak swasta terkait pengelolaan dan belum secara agresif

berkoordinasi dengan pemerintah provinsi, seperti hanya berpangku tangan.

Masing-masing dinas memiliki prioritas lainnya. Tentunya hal ini menunjukkan

kurang seriusnya pihak dinas dalam pengembangan kawasan wisata Pantai

Sawarna yang orang-orang bilang sebagai “The Hidden Paradise” yang nantinya

akan menjadi ancaman, atau bahkan mengalami kerusakan yang semakin buruk

Inilah yang menjadi latar belakang peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “STRATEGI DINAS PEMUDA OLAHRAGA DAN

PARIWISATA (DISPORAPAR) KABUPATEN LEBAK DALAM

PENGELOLAAN PARIWISATA PANTAI SAWARNA DI KECAMATAN

BAYAH”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam bagian ini peneliti akan menuliskan berbagai permasalahan yang ada

pada objek yang akan diteliti seperti yang telah disinggung di dalam latar

belakang masalah. Peneliti menyimpulakan ada beberapa masalah manajemen

pengelolaan pantai Sawarna diantaranya:

1. Belum optimalnya pemanfaatan potensi lokasi tujuan wisata pantai Sawarna

oleh investor dan pemerintah.

Page 37: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

18

2. Kurang optimalnya penataan bangunan di sekitar bibir pantai dan

penyediaan sarana penunjang wisata yang ada di pantai Sawarna.

3. Kurang optimalnya Manajemen Pengelolaan Pantai Sawarna dibidang

promosi.

4. Belum adanya kerjasama dan koordinasi yang baik antar pihak terkait dalam

Pengembangan Wisata Pantai Sawarna.

1.3 Batasan dan Rumusan Masalah

1.3.1 BatasanMasalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini maka peneliti akan

membatasi tentang Strategi Dinas Pemuda Olahraga Dan Pariwisata

Kabupaten Lebak dalam Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna Di

Kecamatan Bayah.

1.3.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan di atas

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Strategi

Dinas Pemuda Olahraga Dan Pariwisata (DISPORAPAR) Kabupaten Lebak

dalam Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna Di Kecamatan Bayah?

1.4 Tujuan penelitian

Sesuai dengan masalah yang dihadapi, maka tujuan penelitian ini yaitu

untuk mengetahui bagaimanaStrategi Dinas Pemuda Olahraga Dan Pariwisata

Page 38: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

19

(DISPORAPAR) Kabupaten Lebak dalam Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna

Di Kecamatan Bayah.

1.5 Kegunaan Penelitian

1.5.1 Kegunaan Teoritis

1. Untuk menambah ilmu pengetahuan melalui penelitian yang

dilaksanakan sehingga memberikan kontribusi pemikiran bagi

pengembangan Ilmu Administrasi Negara khususnya.

2. Sebagai bahan pemahaman dan pembelajaran bagi peneliti

maupun mahasiswa lain untuk melakukan penelitian-penelitian

secara lebih mendalam mengenai Strategi Dinas Pemuda

Olahraga Dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam Pengelolaan

Pariwisata Pantai Sawarna Di Kecamatan Bayah.

1.5.2 Kegunaan Praktis

1. Bagi pemerintah daerah, diharapkan nantinya dapat dijadikan

sebuah penilaian yang logis bagi pemerintahan daerah untuk lebih

serius lagi menciptakan good governance khususnya tentang

mengenai Strategi Dinas Pemuda Olahraga Dan Pariwisata

Kabupaten Lebak dalam Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna Di

Kecamatan Bayah.

Page 39: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

20

2. Bagi masyarakat, diharapkan nantinya bisa mendapatkan dampak

kesejahteraan, kemanfaatan, dan lapangan pekerjaan atas

aktifitas-aktifitas wisatawan objek wisata pantai Sawarna.

Bagi peneliti, sebagai salah satu syarat untuk menyandang gelar strata satu

dan bertambahnya ilmu pengetahuan berdasarkan fakta-fakta baru yang ada di

suatu instansi yang mengenai Strategi Dinas Pemuda Olahraga Dan Pariwisata

Kabupaten Lebak dalam Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna Di Kecamatan

Bayah.

1.6. Sistematika penulisan

BAB I PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah menggambarkan ruang lingkup dan kedudukan

permasalah yang akan di teliti dalam bentuk uraian secara deduktif, dari ruang

lingkup yang paling umum hingga menukik ke masalah yang lebih spesifik,

yang relevan dengan judul skripsi.

1.1 Identifikasi Masalah dan Pembatasan Maslah

1.1.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah akan memperjelas aspek permaslahan yang muncul

dan berkaitan dengan variabel yang akan di teliti. Identifikasi masalah dapat

diajukan dalam bentuk pernyataan atau pernyataan.

Page 40: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

21

1.1.2 Batasan Masalah

Batasan masalah akan lebih mempersempit masalah yang akan diteliti,

sehingga objek penelitian, subjek penelitian, lokus penelitian, hingga periode

penelitian secara jelas termuat.

1.2 Perumusan Masalah

Bagian ini peneiti mengidentifikasi masalah secara implisit secara tepat

atas aspek yang akan diteliti seperti terdapat dalam latar belakang masalah dan

pembatasan masalah.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian akan mengungkapkan tentang sasaran yang ingin

dicapai dengan dilaksanakannya penelitian terhadap permasalahan yang sudah

dirumuskan sebelumnya.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian akan menjelaskan manfaat teoritis dan praktis dari

diadakannya penelitian ini.

1.5 Sistematika Penulisan

Sitematika penulisan menjelaskan tentang isi bab per bab secara singkat

dan jelas.

BAB II DESKRIPSI TEORI

2.1 Deskripsi Teori

Deskripsi teori memuat kajian terhadap sejumlah teori yang relevan

dengan permasalahan dan variabel penelitian sehingga akan memperoleh

konsep penelitian yang jelas.

Page 41: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

22

2.2 Peneliti Terdahulu

Peneliti terdahulu adalah kajian penelitian yang pernah dilakukan oleh

peneliti sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai sumber ilmiah, baik

Skripsi, Tesis, Disertasi atau Jurnal penelitian. Jumlah jurnal yang digunakan

minimal 2 jurnal.

2.3 Kerangka Berpikir

Sub bab ini menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai kelanjutan dari

deskripsi teori.

2.4 Asumsi Dasar penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang ada,

yang diteliti, dan akan diuji kebenarannya. Hipotesis dirumuskan berdasarkan

kajian teori dan kerangka berfikir.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian ini.

3.2 Fokus Penelitian

Bagian ini membatasi dan menjelaskan subtansi materi kajian penelitian

yang ada dilakukan.

3.3 Lokasi Peneltian

Menjelaskan tempat (lokus) penelitian dilakukan. Menjelaskan tempat

penelitian, serta alasan memilihannya.

3.4 Varibel Penelitian

Page 42: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

23

3.4.1 Definisi Konseptual memberikan penjelasan konsep dari variable yang

akan diteliti menurut pendapat peneliti berdasarkan kerangka teori yang

digunakan.

3.4.2 Definisi Operasional merupakan penjabaran konsep atau variabel

penelitian dalam menjabarkan fenomena yang akan diamati.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumern penelitian menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis

alat pengumpul data yang digunakan.

3.6 Informan Penelitian

Informan penelitian menjelaskan tentang informan yang akan

memberikan berbagai macam informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Menjelaskan tentang teknik analisa beserta rasionalitas yang sesuai

dengan sifat data yang diteliti.

3.8 Tempat dan Waktu

Menjelaskan tentang tempat dan waktu penelitian dilaksanakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

Penjelasan mengenai objek penelitian yang meliputi alokasi penelitian

secara jelas, struktur organisasi dari populasi atau sampel (dalam penelitian

ini menggunakan istilah informan) yang telah ditentukan serta hal lain yang

berhubungan dengan obyek penelitian.

4.2. Dekripsi Data

Page 43: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

24

Menjelaskan data penelitian dengan mengunakan teori yang sesuai

dengan kondisi di lapangan.

4.3. Deskripsi Data

Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan

mengunakan teknis analisis data kualitatif.

4.4. Pembahasan

Merupakan pembahasan lebih lanjut dan lebih rinci terhadap hasil

penelitian.

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Menyimpulkan hasil penelitian yang diungkapkan secara jelas, singkat

dan juga mudah dipahami. Kesimpulan juga harus sejalan dengan

permasalahan serta asumsi dasar penelitian.

5.2. Saran

Memiliki isi berupa tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap

bidang yang diteliti baik secara teoritis maupun secara praktis. Saran praktis

biasanya lebih operasional sedangkan pada aspek teoritis lebih mengarah

pada pengembangan konsep atau teori.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi daftar referensi yang digunakan dalam penyusunan skripsi.

Lampiran

Berisi mengenai daftar dokumen yang menunjang data penelitian.

Page 44: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

25

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Teori

Semua penelitian bersifat ilmiah. Oleh karena itu semua peneliti harus

berbekal teori. Siti Rahayu Haditono (1999) dalam sugiyono (2009: 41),

menyatakan bahwa suatu teori akan memperoleh arti penting, bila ia lebih banyak

dapat melukiskan, menerangkan dan meramalkan gejala yang ada. Oleh sebab itu,

pada bab ini meneliti akan memamaparkan teori yang akan dipakai dalam

penyelesaian masalah yang ada.

Dalam penelitan Strategi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten

Lebak dalam Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna Di Kecamatan Bayah ini,

kajian yang relevan untuk digunakan adalah pendekatan mengenai manajemen

strategis. Dimana dalam mengelola pariwisata pantai Sawarna dibutuhkan strategi

yang baik yang mampu di Implementasikan oleh pihak yang bertanggungjawab

untuk mengemban tugas-tugas tersebut dalam hal ini yaitu Dinas Pemuda

Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dibidang Pariwisata.

2.1.1 Konsep Organisai

Perkataan organisasi berasal dari istilah Yunani organon dan istilah

Latin organum yang berarti alat, bagian, anggota atau badan.Dalam literatur

dewasa ini, arti organisasi beraneka ragam, tergantung dari sudut mana ahli

yang bersangkutan melihatnya.

Page 45: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

26

Mooney dalam Manullang (2005:59) mengatakan, organisasi adalah

bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Sedang Chester I. Barnard memberi pengertian bahwa organisai sebagai

suatu sistem dari aktivitas kerja sama yang dilakukan dua orang atau lebih.

Organisai yang terbesar dimana pun sudah barang tentu organisasi

publik yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup

negara. Oleh karena itu, organisasi publik mempunyai kewenangan yang

absah (terligitimasi) dibidang politik, administrasi, pemerintahan dan hukum

secara terlembaga sehingga mempunyai kewajiban melindungi warganya

serta melayani kebutuhan. Sebaliknya, berhak pula memungut pajak untuk

pendanaan dan menjatuhkan sebagai sanksi penegakan peraturan.

Seiring berjalannya waktu, organisasi mengalami perubahan

paradigma. Perubahan paradigma dalam organisasi ini dapat dilihat dari

kacamata yang lain, yaitu yang diwarnai oleh paradigma organisasi dan oleh

post birokrasi. Jadi, organisasi publik sering kita lihat pada bentuk

organisasi instansi pemerintah yang juga dikenal sebagai birokrasi

pemerintah. Istilah birokrasi ini di berikan kepada instansi pemerintah

karena pada awalnya tipe organisasi yang ideal (yang disebut birokrasi dan

orang-orang yang disebut birokrat ini) merupakan bentuk yang sebagian

besar diterima dan diterapkan oleh instansi pemerintah.

Dari pembahasan mengenai konsep organisasi dan manajemen publik

di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa organisasi adalah sebuah wadah

atau tempat untuk saling bekerja secara bersama-sama untuk mencapai

Page 46: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

27

sebuah tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun manajemen publik

merupakan, organisasi pemerintah yang mengatur sumber daya yang ada

agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat tidak didasarkan pada profit, dalam hal ini

pemerintah sebagai penyedia kebutuhan publik.

2.1.2 Konsep Strategi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Lebak

Perencanaan strategi merupakan suatu keinginan yang berorientasi

kepada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun secara

sistematis dan berkesinambungan, potensi (kekuatan), peluang, kelemahan,

dan hambatan yang ada atau mungkin yang timbul. Proses ini sendiri

merupakan suatu rencana strategis instansi pemerintah yang setidaknya

memuat visi, misi, tujuan dan sasaran strategi dan kebijakan program.

Visi berkaitan dengan pandangan kedepan menyangkut kemana arah

dan tujuan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata dalam berkarya

melaksanakan pembangunan daerah agar tetap eksis, inovatif, produktif,

berdaya guna, dan bertanggungjawab sesuai bidangnya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perumusan visi adalah sebagai

berikut:

1. Mencerminkan apa yang ingin dicapai sebuah organisasi.

2. Memberikan arah yang jelas.

3. Mampu mempersatukan berbagai gagasan strategis organisasi.

Page 47: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

28

4. Memiliki orientasi terhadap masa depan organisasi.

5. Mampu menumbuhkan komitmen dalam lingkungan organisasi.

6. Mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi.

Berdasarkan analisa potensi, peluang, kelemahan dan hambatan yang

dihadapi Kabupaten Lebak telah menetapkan visi “Menuju Kabupaten

Lebak yang Maju, Berdaya Saing dan Religius melalui Pemanpaatan

Pembangunan Perdesaan dan Pengembangan Ekonomi Kerakyatan”.

Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi Kabupaten Lebak yang

akan dilaksanakan bersama dunia usaha dan masyarakat adalah:

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif,

kreatif dan inovatif,

2. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang berorientasi

pelayanan publik,

3. Meningkatkan perekonomian yang kokoh berbasis ekonomi

kerakyatan,

4. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur strategis wilayah,

5. Menjaga keseimbangan lingkungan dan pembangunan yang

berkelanjutan,

6. Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah.

Visi dan misi di atas tersebut, sangatlah relevan dan realistis tetapi

pasti akan mengalami tantangan/hambatan. Oleh karena itu dibutuhkan

konsistensi semua stekholder, dan dibutuhkan upaya kerja keras dalam

mempersiapkan segenap SDM (perangkat) dan Infrastruktur penunjangnya.

Page 48: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

29

Dengan merujuk dari Rencana Strategis Kabupaten Lebak dan

tercapainya visi dan misi tersebut di atas maka Dinas Pemuda Olahraga dan

Pariwisata sebagai salah satu pelaksana pemerintah daerah sesuai bidangnya

perlu menetapkan visi dan misi sebagai arah atau acuan kebijakan dinas

dalam mencapai tujuan untuk 5 (lima) tahun kedepan.

Visi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak

disusun berdasarkan kondisi subyektif dan dilandasi pimikiran dan

perkembangan kondisi dan tantangan dimasa yang akan datang. Dinas

Pemuda Olahraga dan Pariwisata dalam hubungan ini mempunyai

tanggungjawab. Untuk memberdayakan potensi masyarakat dalam bidang

kepemudaan, keolahragaan, seni budaya, dan pariwisata secara terus

menerus atau kesinambungan. Dengan demikian maka visi Dinas Pemuda

Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak adalah “Terwujudnya Lembaga

Terdepan dalam Meningkatkan Peran Pemuda, Prestasi Olahraga dan

Pariwisata yang Berdaya Saing Berbasis Pengembangan Wilayah”.

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, maka Dinas Pemuda

Olahraga dan Pariwisata menetapkan misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung operasional

kelembagaan,

2. Meningkatkan pembinaan dan peranan kepemudaan, sekaligus

pengembangan potensi SDM pemuda dalam kreatifitas lokal

secara verkesinambungan,

Page 49: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

30

3. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan olahraga

pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi menuju

industrialisasi olahraga kompetitif,

4. Menigkatkan dan mengembangkan potensi pariwisata berbasis

kreatifitas lokal,

5. Meingkatkan dan mengembangkan objek-objek wisata.

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran serta menerapkan strategi

dalam pelaksanaan kegiatan bidan Pemuda Olahraga dan Pariwisata tahun

2014-2019 adalah sebagai berikut:

1. Kebijakan pembangunan peningkatan sarana dan prasarana.

2. Membangun dan mengembangkan kerjasama antar instansi dan

organisasi dalam pengembangan bidang Pemuda Olahraga dan

Pariwisata.

3. Memadukan dan merumuskan kebijakan, perencanaan,

pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi kegiatan dengan instansi

terkait.

4. Menjalin kemitraan dengan instansi/lembaga/organisasi dan dunia

usaha dalam pengembangan bidang Pemuda Olahraga dan

Pariwisata.

5. Menyusun dan melaksanakan standarisasi pelayanan Kepemudaan

Olahraga dan Pariwisata dalam bentuk standar pelayanan minimal

dan teknis pelaksanaannya.

Page 50: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

31

6. Mendayagunakan website sebagai media sosialisasi dan promosi

untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.

7. Menanamkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya bidang

Kepemudaan Olahraga dan Kepariwisataan.

8. Menyusun dan melaksanakan sistem monitoring dan evaluasi

program kegiatan secara akurat, transparan dan akuntabel.

9. Mendorong dan menciptakan aspek kewirausahaan dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan bidangnya.

Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran tersebut di atas Dinas Pemuda

Olahraga dan Pariwisata menetapkan strategi sebagai berikut:

1. Melibatkan berbagi instansi pemerintah yang terkait dalam

perumusan kebijakan bidan Pemuda Olahraga dan Pariwisata.

2. Mengharapkan unsur pemerintah daerah tingkat Kabupaten,

Kecamatan dan Desa/Kelurahan melakukan sinkronisasi berbagai

kebijakan bidan Pemuda Olahraga dan Pariwisata.

3. Membangun dan mengengbangkan kerjasama antar

instansi/lembaga/organisasi dalam mendayagunakan sumber daya

manusia, sarana dan prasarana.

4. Meningkatkan saling pengertian dalam merencanakan,

melaksanakan, pemonitoran dan pengevaluasian program kegiatan

pembinaan dan pengembangan masyarakat olahraga, seni budaya

dan masyarakat pariwisata.

Page 51: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

32

5. Melakukan sosialisasi dan promosi bidang promosi bidang

Pemuda Olahraga dan Pariwisata kepada instansi terkait dan dunia

usaha secara sistematis dan berkelanjutan.

6. Menyusun dan menetapkan peraturan dan ketentuan tentang peran

dan tanggungjawabnya dalam pembinaan dan pengembangan

bidang Pemuda Olahraga dan Pariwisata dalam bentuk MOU atau

sejenisnya.

7. Melakukan pendataan, inventarisasi, identifikasi, interpretasi dan

pemetaan berbagai kegiatan dibidang Pemuda Olahraga dan

Pariwisata.

2.1.3 Pengertian Strategi

Istilah strategi berasal dari bahasa yunani strategeia (stratos : militer,

dan ag : pemimpin) yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang

jenderal, dimana jenderal tersebut dibutuhkan untuk memimpin suatu

angkatan perang agar dapat memenangkan perang. Strategi merupakan cara

terbaik yang dijalankan untuk mencapai tujuan tertentu.

Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan

manajemen puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar.

Selain itu, strategi mempengaruhi perkembangan jangka panjang

perusahaan, biasanya untuk lima tahun ke depan, dan karenanya beroientasi

ke masa yang akan datang. Strategi mempunyai konsekuensi

multifungsional atau multidivisional serta perlu mempertimbangkan, baik

Page 52: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

33

faktor eksternal maupun internal yang dihadapi perusahaan (David,

2010:21).

Definisi strategi lainnya secara umum diungkapkan oleh

Mangkuprawira (2004: 14), ia mengemukan strategi didefinisikan sebagai

cara mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu.

Hal ini mengindikasikan adanya penggunaan strategi didalam sebuah

organisasi, tidak saja organisasi swasta yang dalam penggunaan strateginya

untuk dapat memperoleh profit. Definisi Mangkuprawira memberikan

gambaran kepada kita, bahwa strategi merupakan upaya mengerjakan

sesuatu oleh organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Penggunaan

strategi didalam organisasi publikpun sangat dibutuhkan, tetapi di dalam

organisasi publik strategi dilakukan dalam upaya pencapaian tujuan yang

telah ditentukan sebelumnya. Artinya dalam perkembangan saat ini, strategi

tidak saja diadopsi oleh organisasi swasta saja tetapi dalam organisasi

publik pun strategi tetap digunakan.

Sementara menurut Chandler dalam Rangkuti (2005:3) menyebutkan:

”Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya yang disusun”.

Secara sederhana, pengertian di atas menjelaskan bahwa strategi

adalah alat keberhasilan sebuah tujuan kegiatan yang dipengaruhi oleh

konsep yang dipergunakan.

Page 53: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

34

Menurut tokoh lain yaitu Andrew dalam Rangkuti (2005:4) menjelaskan bahwa:

”Strategi adalah kekuatan motivasi untuk stakeholder, seperti manajer, karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah dan sebagainya, yang baik secara langsung ataupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh perusahaan”.

Pengertian di atas menjelaskan bahwa, strategi adalah kekuatan yang

mempengaruhi resiko-resiko yang ditanggung oleh sebuah organisasi dalam

menjalankan kegiatannya.

Ada lagi menurut Dirgantoro (2001:4) yang menjelaskan bahwa:

”Strategi adalah hal menetapkan arah kepada manajemen dalam arti orang tentang sumber daya didalam bisnisan tentang bagaimana mengidentifikasikan kondisi yang memberikan keuntungan terbaik untuk dapat membantu memenangkan persaingan di dalam pasar”.

Dari pengertian di atas, menjelaskan bahwa strategi adalah sebuah alur

dalam menjalankan sebuah kegiatan yang berdasarkan kepada arahan-

arahan yang ditentukan sebelumnya guna mencapai sebuah tujuan.

Pendapat lain menyebutkan bahwa manajemen strategi adalah

serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja

perusahaan dalam jangka panjang. (Hunger dan Wheelen, 2003:4).

Pengertian di atas menggambarkan bahwa, kinerja jangka panjang

sebuah perusahaan dipengaruhi oleh sebuah kebijakan manajerial.

Jadi berdasarkan definisi-definisi di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa strategi merupakan suatu rencana permanen atau cara terbaik dan

langkah-langkah yang harus ditempuh untuk sebuah kegiatan didalamnya

termasuk formulasi tujuan dan kumpulan rencana kegiatan untuk

Page 54: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

35

memperoleh suatu keberhasilan keputusan yang terencana, baik itu jangka

panjang ataupun jangka pendek. Tujuannya adalah agar sebuah keputusan

itu dapat mencapai suatu obyek yang telah ditetapkan.

2.1.4 Model-model Strategi

Strategi Porter menyiratkan susunan organisasi, prosedur

pengendalian, dan sistem intensif yang berbeda. Semakin besar perusahaaan

semakin besar akses pada sumber daya, pada umumnya bersaing dengan

dasar keunggulan biaya dan/atau diferensiasi, sedangkan perusahaan yang

lebih kecil sering bersaing dengan dasar focus.

1) Strategi Keunggulan Biaya

Alasan utama untuk menjalankan strategi integrasi kedepan,

ke belakang, dan horizontal adalah memperoleh manfaat

unggulan dalam biaya. Tetapi keunggulan biaya pada umumnya

harus dilakukan dalam gabungan dengan diferensiasi. Sejumlah

elemen biaya mempengaruhi daya tarik relatif dari strategi umum,

termasuk pencapaian skala ekonomis atau disekonomi, pengaruh

kurva dan pengalaman, presentase pencapaian pemanfaatan

kapasitas, dan hubungan dengan pemasok dan distributor. Elemen

biaya lain yang harus dipertimbangkan adalah memilih di antara

strategi alternatif termasuk potensi untuk berbagai biaya dan

pengetahuan dalam organisasi, biaya litbang yang berkaitan

dengan pengembangan atau produk baru atau modifikasi produk

Page 55: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

36

lama, biaya tenaga kerja, tingkat pajak, biaya energi, dan biaya

pengangkutan.

2) Strategi Diferensiasi

Strategi diferensiasi menawarkan beberapa tingkat

perbedaan. Diferensiasi tidak menjamin keunggulan bersaing,

terutama bila standar cukup memadai dalam memenuhi kebutuhan

pelanggan atau kalau pesaing dapat dengan cepat meniru.

Diferensiasi yang sukses dapat berarti fleksibilitas produk yang

lebih besar, kompatibilitas yang lebih besar, biaya lebih rendah,

pelayanan lebih baik, pemeliharaan, lebih nyaman, atau lebih

menonjol. Pengembangan produk merupakan contoh dari strategi

yang menawarkan keunggulan diferensiasi.

3) Strategi Fokus

Strategi fokus yang sukses tergantung pada segmen industri

artinya ukuran yang memadai, mempunyai potensi pertumbuhan

yang baik, dan hal ini tidak amat menentukan bagi sukses pesaing

utama yang lain. Strategi seperti penetrasi pasar dan

pengembangan pasar menawarkan banyak keunggulan untuk

focus. Perusahaan dari ukuran sedang sampai besar secara efektif

dapat menerapkan strategi dengan dasar fokus hanya dalam kaitan

dengan dasar dierensiasi atau keunggulan biaya. Karena hanya

satu perusahaan yang dapat membedakan diri dengan biaya

Page 56: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

37

terendah, perusahaan yang lain dalam industri tersebut harus

menemukan cara lain untuk membedakan produk mereka.

(David, 2004:62-63).

Berdasarkan uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi

yang diungkapkan Porter menyiratkan susunan organisasi, prosedur

pengendalian, dan sistem intensif yang berbeda, yang mana satu sama

lainnya saling berhubungan. Beliau juga menyebutkan bahwa semakin besar

perusahaaan semakin besar pula akses pada sumber daya, pada umumnya

bersaing dengan dasar keunggulan biaya dan menawarkan beberapa tingkat

perbedaan, sedangkan perusahaan yang lebih kecil sering bersaing dengan

dasar yang tergantung pada segmen industri.

2.1.5 Pengertian Pengelolaan (Manajemen)

Menurut Leiper (1990:256 dalam Pitana, 2009:80), pengelolaan

(manajemen) merujuk kepada seperangkat peranan yang dilakukan oleh

seseorang atau sekelompok orang, atau bisa juga merujuk kepada fungsi-

fungsi yang melekat pada peran tersebut. Fungsi-fungsi manajemen tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Planing (perencanaan), 2. Directing (mengarahkan), 3. Organizing (termasuk Coordinating) 4. Controlling (pengawasan). Leiper (1990:256 dalam Pitana, 2009:80) menekankan bahwa

koordinasi merupakan fungsi utama dan terpenting yang harus dipisahkan

dan memerlukan pembahasan tersendiri. Fungsi koordinasi merujuk kepada

Page 57: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

38

fungsi seorang manajer untuk menerjemahkan sebuah informasi, seperti

perencanaan dan pengawasan, dan mengaplikasikan informasi tersebut

secara sistematis ke dalam kegiatan pengarahan (directing), perencanaan

(planing), dan dan pengawasan (controling).

Manajemen yang baik dan efektif memerlukan penguasaan atas orang-

orang yang akan dikelola. Di tingkat individual, orang akan mulai

mengastur hidupnya begitu ia bisa mandiri. Ditingkat sosial, subjek

manajemen adalah organisasi dan kumpulan organisasi.

Seorang manajer dapat mengelola input, proses, dan output dari sistem

organisasinya namun tidak dapat mengelola dan mengontrol faktor-faktor

yang berada di luar organisasi, meski faktor-faktor tersebut ikut menentukan

bagaimana organisasi tersebut berjalan. Jadi cakupan dan limit dari

manajemen tergantung pada sistem organisasi di mana kekuasaan

manajerial diaplikasikan.

Pada uraian di atas menjelaskan bahwa definisi pengelolaan oleh para

ahli terdapat perbedaan-perbedaa hal ini disebabkan karena para ahli

meninjau pengertian dari sudut yang berbeda-beda. Ada yang meninjau

pengelolaan dari segi fungsi, benda, kelembagaan dan yang meninjau

pengelolaan sebagai suatu kesatuan. Namun jika dipelajari pada prinsipnya

definisi-definisi tersebut mengandung pengertian dan tujuan yang sama

yaitu pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha

yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja

dalam mencapai tujan tertentu.

Page 58: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

39

2.1.6 Definisi Manajemen Strategis

Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan

pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai

penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan

diimplementasikan oleh seluruhn jajaran didalam suatu organisasi, untuk

mencapai tujuan. Berikut ini adalah pengertian manajemen strategis

menurut beberapa ahli :

Menurut Nawawi (2003:53) ”Perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu perencanaan operaional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organsasi”. Berdasarkan teori di atas, manajemen strategi adalah sebuah rencana

manajerial yang bersifat menyeluruh, sebagai arahan untuk mencapai

sebuah tujuan secara optimal.

Menurut R. David (2004:5) ”Manajemen Startegi adalah Seni dan ilmu untuk memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan, pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai objeknya. Oleh karena itu manajemen strategis memungkinkan suatu organisasi untuk lebih proaktif ketimbang reaktif dalam membentuk masa depan sendiri, hal itu memungkinkan suatu organisasi untuk mengawali dan mempengaruhi (ketimbang hanya memberi respon terhadap) aktifitas dan dengan demikian dapat berusaha keras mengendalikan tujuan sendiri”.

Page 59: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

40

Dari pengertian di atas, manajemen strategi merupakan sebuah

pola kebijakan yang memberikan pengaruh besar bukan hanya sampai

tujuannya tercapai saja, memberikan pengaruh juga setelah tujuan

tersebut tercapai.

Menurut Hunger dan Wheelen (2003:4)

Manajemen strategi adalah ”Serangkaian keputusan dan tindakan

manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka

panjang”.

Berdasarkan definisi-definisi di atas maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa manajemen strategis merupakan usaha untuk

mengembangkan kekuatan yang ada didalam suatu perusahaan atau

organisasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Manajemen strategis dikatakan efektif apabila memberi tahu seluruh

karyawan mengenai sasaran bisnis, arah bisnis,kemajuan kearah pencapaian

sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produk. Komunikasi

merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis.

2.1.7 Konsep Manajemen Strategis Dan Pengimplementasiannya Di

Pemerintah Daerah

Efektivitas penerapan manajemen strategis pada suatu organisasi

dipengaruhi oleh konteks yang melingkupi organisasi tersebut. Konteks

yang melingkupi organisasi pemerintah daerah sangat berhubungan dengan

ketidakpastian lingkungan (lingkungan yang berubah-ubah) yang diciptakan

Page 60: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

41

oleh lembaga pengawasan yang sarat akan muatan politik dan memiliki

berbagai kepentingan. Oleh karena itu, penerapan manajemen strategis

harus dilaksanakan secara seksama. Konsep mengenai manajemen strategis

harus dirumuskan secara jelas dan tahap pengimplementasiannya juga harus

dijelaskan agar rencana strategis yang sudah disusun dapat tercapai.

Manajemen strategis dalam pemerintah daerah harus

mempertimbangkan berbagai faktor, baik itu faktor yang mendukung

maupun yang menghambat kinerja manajemen publik. Proses manajemen

strategis (strategic-management process) terdiri atas tiga tahap:

2.1.7.1 Formulasi Strategi

Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan

misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal

pemerintah daerah, menentukan kekuatan dan kelemahan

internal, menetapkan tujuan jangka panjang (misalnya

RPJP/Rencana Pembangunana Jangka Panjang), merumuskan

alternatif strategi dan memilih strategi tertentu yang akan

dilaksanakan. Isu formulasi strategi di pemerintah daerah

biasanya mencakup pembangunan apa yang akan dilaksanakan,

bagaimana mengalokasi sumber daya, apakah harus bekerjasama

dengan organisasi privat dalam pelaksanaannya, seberapa besar

politik mempengaruhi. Keputusan formulasi strategi mengikat

pemerintah daerah terhadap barang dan jasa publik, sumber

daya, dan teknologi yang spesifik untuk periode waktu yang

Page 61: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

42

panjang. Manajer strategik (pemerintah daerah) harus memiliki

sudut pandang terbaik dalam memahami secara penuh pengaruh

keputusan formulasi strategi.

Manajer strategik memiliki wewenang untuk

menempatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk

implementasi strategi. Salah satu metode untuk menentukan

strategi adalah dengan analisis SWOT yang menganalisis faktor

internal dan memperhitungkan faktor eksternal organisasi.

Analisis SWOT merupakan salah satu alat manajemen strategis

untuk menentukan kekuatan dan kelemahan (faktor internal)

serta kesempatan dan ancaman (faktor eksternal) dalam

organisasi. Analisis SWOT diperlukan dalam organisasi

pemerintah daerah untuk menentukan strategi terbaik agar

mencapai tujuan organisasi secara ekonomis, efisien, dan

efektif.

2.1.7.2 Implementasi Strategi

Implementasi strategi mensyaratkan pemerintah daerah

untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, dan

mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah

diformulasikan dapat dijalankan. Implementasi strategi termasuk

mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan

struktur organisasi yang efektif, mengembangkan dan

memberdayakan sistem informasi, menghubungkan kinerja

Page 62: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

43

pegawai dengan kinerja organisasi, dan menyiapkan anggaran.

Proses penyiapan anggaran (penganggaran) dipemerintah daerah

merupakan proses yang paling dominan dan sarat muatan

politik.

Implementasi strategi seringkali disebut tahap pelaksanaan

dalam manajemen strategis. Suksesnya implementasi strategi

terletak pada kemampuan pemerintah untuk memotivasi

pegawai.

2.1.7.3 Evaluasi Strategi

Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen

strategis. Pemerintah daerah sangat ingin mengetahui kapan

strategi tidak dapat berjalan seperti yang diharapkan. Evaluasi

strategi adalah alat utama untuk mendapatkan informasi

tersebut. Tiga aktivitas dasar evaluasi strategi adalah meninjau

ulang faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar strategi

saat ini, mengukur kinerja, mengambil tindakan korektif.

Untuk mendorong pencapain strategi yang telah

diformulasikan sebaiknya diterapkan sistem penilaian kinerja di

organisasi pemerintah daerah dengan menerapkan mekanisme

penghargaan dan sanksi.

Page 63: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

44

Gambar 2.1 Model Komperhensif Strategis

FORMULASI STRATEGI IMPLEMENTASI STRATEGI EVALUASI STRATEGI

Sumber: David (2005:19)

1. Pengembangan Visi dan Misi Organisasi

Banyak organisasi sekarang mengembangkan

pernyataan visi (vision statement). Mengembangkan

pernyataan visi sering dianggap sebagai tahap pertama

dalam perencanaan strategis, bahkan mendahului

pembuatan pernyataan misi. Pernyataan misi adalah

Menjalankan audit

eksternal

Mengembangkan

Visi dan Misi

Menetapkan tujuan jangka

panjang

Merumuskan, evaluasi, dan

memilih strategi

Implementasi, Strategi-Isu Manajemen

Implementasi Strategi-Isu pemasaran, keuangan, akuntansi, penelitian,

pengembangan, SDM

Mengukur kinerja

Dan Mengevaluasi

Kinerja

Menjalankan audit

Internal

Page 64: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

45

pernyataan tujuan jangka panjang yang membedakan satu

organisasi dengan organisasi sejenis lainnya.

Pernyataan misi yang jelas menggambarkan nilai dan

prioritas dari suatu organisasi. Mengembangkan pernyataan

misi mengharuskan penyusun strategi untuk berpikir

tentang sifat dan cakupan operasi saat ini dan mengevaluasi

potensi ketertarikan atas pasar dan aktivitas di masa depan.

Pernyataan misi secara kasar menggambarkan arah masa

depan suatu organisasi. King dan Cleland dalam David

(2005), merekomendasikan organisasi untuk

mengembangkan pernyataan misi yang tertulis karena untuk

memastikan tujuan dasar organisasi, untuk memberikan

basis atau standar untuk mengalokasikan sumber daya

organisasi, untuk menciptakan kondisi atau iklim organisasi

yang umum, untuk menjadi titik utama bagi individu dalam

mengidentifikasi tujuan dan arah organisasi, serta mencegah

individu yang tidak sejalan untuk partisipasi lebih jauh

dalam aktivitas organisasi, untuk memfasilitasi

penerjemahan tujuan menjadi struktur kerja yang

melibatkan penugasan hingga elemen tanggung jawab

dalam organisasi, dan untuk memberikan tujuan dasar

organisasi dan kemudian untuk menerjemahkan tujuan

dasar ini menjadi tujuan dalam bentuk sedemikian rupa

Page 65: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

46

sehingga parameter waktu, biaya dan kinerja dapat

dievaluasi dan dikontrol.

Karena pernyataan misi sering kali menjadi bagian

yang paling kelihatan dan dilihat publik dalam proses

manajemen strategis, adalah penting untuk memasukkan

semua komponen penting ini (David, 2005): pelanggan,

produk atau jasa, pasar, teknologi, perhatian

(keberlangsungan, pertumbuhan dan profitabilitas), filosofi,

konsep diri, perhatian akan citra publik, dan perhatian akan

pegawai.

Oleh karena itu selain menetapkan pernyataan visi,

pemerintah daerah harus juga menetapkan misi dengan

memasukkan komponen-komponen tersebut. Pemerintah

daerah harus menyadari bahwa konsumen pemerintah

daerah adalah masyarakat daerah tersebut, sehingga

pemerintah daerah harus dapat menyediakan barang dan

jasa publik untuk kesejahteraan masyarakat daerah tersebut.

Pemerintah daerah harus dapat melayani seluruh lapisan

masyarakat yang ada di daerahnya, tanpa terkecuali.

Teknologi yang digunakan oleh pemerintah daerah harus

terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi

saat ini. Pemerintah daerah harus memiliki komitmen untuk

bertumbuh dan memiliki kondisi keuangan yang baik,

Page 66: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

47

artinya pengeluaran-pengeluaran yang digunakan untuk

pembangunan atau belanja publik yang dilakukan sebaiknya

tidak melebihi pendapatan asli daerah tersebut sehingga

tidak perlu melakukan pinjaman. Etika dan nilai-nilai

organisasi harus dijunjung tinggi oleh seluruh lapisan

pegawai yang ada di pemerintah daerah. Pemerintah daerah

harus memiliki ciri khusus/keunggulan yang dapat

mendatangkan pendapatan daerah (misalnya: pertambangan,

tempat wisata, perkebunan, dan sebagainya). Pemerintah

daerah harus transparan dan harus dapat

mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada publik. Para

pegawai yang bekerja dipemerintahan daerah harus

mendapatkan perhatian yang layak sehingga dapat

memberikan kinerja yang optimal.

2. Menjalankan Audit Eksternal Dan Audit Internal

Tujuan audit eksternal adalah untuk mengembangkan

daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat memberi

manfaat dan ancaman yang harus dihindari. Organisasi

harus dapat merespon secara agresif maupun defensif

terhadap faktor-faktor tersebut dengan memformulasikan

strategi yang mengambil keuntungan dari peluang eksternal

atau yang meminimalkan pengaruh dari ancaman potensial.

Page 67: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

48

Peluang dan ancaman eksternal mengacu pada

ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik,

hukum, teknologi dan kejadian yang secara signifikan dapat

menguntungkan atau membahayakan pemerintah daerah di

masa depan. Peluang dan ancaman sebagian besar berada di

luar kendali organisasi sehingga disebut eksternal. Untuk

alasan tersebut, identifikasi, monitor, dan evaluasi peluang

dan ancaman eksternal adalah penting untuk keberhasilan.

Analisis lingkungan perlu dilakukan di pemerintah daerah

baik di lingkungan tugas maupun lingkungan secara umum,

sehingga apabila terjadi perubahan pemerintah dapat segera

merespon dengan tepat.

Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan

masing-masing, karena tidak ada organisasi yang sama

kuatnya atau lemahnya dalam semua area.

Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan

peluang/ancaman eksternal dan pernyataan misi yang jelas

menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi. Tujuan

dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan

kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.

Kekuatan dan kelemahan internal adalah aktivitas

organisasi yang dapat dikontrol yang dijalankan dengan

sangat baik atau sangat buruk. Kekuatan dan kelemahan

Page 68: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

49

internal mencakup semua unsur organisasional yang ada di

pemerintah daerah seperti: struktur organisasi, budaya

organisasi, dan sumber daya.

3. Penetapan Tujuan Jangka Panjang

Tujuan jangka panjang menunjukkan hasil yang

diharapkan dengan menjalankan strategi tertentu. Strategi

merepresentasikan tindakan yang akan diambil untuk

mencapai tujuan jangka panjang. Jangka waktu untuk tujuan

dan strategi harus konsisten. Tujuan harus bersifat

kuantitatif, terukur, realistis, dapat dimengerti, menantang,

hierarkis, dapat dicapai, dan selaras antar unit organisasi.

Masing-masing tujuan harus diasosiasikan dengan kerangka

waktu. Tujuan yang ditetapkan secara jelas menawarkan

banyak keuntungan, memberikan arah, memungkinkan

sinergi, membantu dalam evaluasi, menetapkan prioritas,

menurunkan ketidakpastian, meminimalkan konflik,

menciptakan energi, dan membantu dalam alokasi sumber

daya dan desain pekerjaan.

Tujuan dari organisasi pemerintah daerah harus dibuat

secara jelas dan realistis mengenai apa yang ingin dicapai

oleh pemerintah daerah tersebut. Kemudian tujuan-tujuan

tersebut dinyatakan secara eksplisit dengan disertai batasan

waktu yang jelas. Misaln ya di organisasi pemerintah daerah

Page 69: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

50

biasanya perencanaan pembangunan dibuat tujuannya dan

mencakup jangka waktunya, seperti tujuan RPJP dan RPJM.

Pasal 150 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa pemerintah

daerah wajib men yusun Rencana Jangka Panjang Daerah

(RPJPD) sebagai acuan kebijakan pembangunan daerah

dalam kurun waktu 20 tahun. RPJPD merupakan suatu

dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang

daerah, sebagai acuan dalam penyusunan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk

setiap kurun waktu 5 tahun.

4. Merumuskan, Mengevaluasi Dan Memilih Strategi

Analisis dan pilihan strategis mencoba untuk

menentukan alternatif tindakan yang dapat memungkinkan

organisasi mencapai misi dan tujuannya dengan cara yang

terbaik. Alternatif strategi tidak datang dari antah-berantah,

alternatif strategi diturunkan dari visi, misi, tujuan, audit

eksternal, dan audit internal organisasi; alternatif strategi

konsisten dengan, atau dibangun di atas, strategi masa lalu

yang telah berhasil dijalankan (David, 2005).

Mengidentifikasi dan mengevaluasi alternatif strategi

harus melibatkan banyak pihak yang sebelumnya

mengembangkan pernyataan visi dan misi organisasi,

Page 70: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

51

menjalankan audit ekternal, dan menjalankan audit internal.

Semua yang berpartisipasi dalam aktivitas analisis dan

pilihan strategi harus memiliki informasi audit internal dan

eksternal. Informasi ini nantinya digabungkan dengan

pernyataan misi organisasi. RPJPD merupakan produk dari

strategi yang melibatkan banyak pihak dan bersifat makro

yang memuat visi, misi dan arah pembangunan jangka

panjang daerah, dimana proses penyusunannya dilakukan

secara partisipatif dengan melibatkan seluruh unsur pelaku

pembangunan.

5. Implementansi Strategi

Perumusan strategi yang sukses tidak menjamin

implementasi strategi yang sukses. David (2005)

memformulasikan perbedaan antara perumusan strategi dan

implementasi strategi yaitu, perumusan strategi

memosisikan kekuatan sebelum dilakukan tindakan,

implementasi strategi adalah mengelola kekuatan yang

mengelola semua hal selama tindakan dijalankan,

perumusan strategi berfokus pada efektivitas, implementasi

strategi berfokus pada efisiensi, perumusan strategi

terutama adalah proses intelektual, implementasi strategi

terutama adalah proses operasional, perumusan strategi

membutuhkan keahlian intuitif dan analisis yang baik,

Page 71: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

52

implementasi strategi membutuhkan motivasi khusus dan

keahlian kepemimpinan, dan perumusan strategi

membutuhkan koordinasi di antara beberapa individu

implementasi strategi membutuhkan koordinasi di antara

banyak individu.

Konsep dan alat perumusan strategi tidak berbeda

secara signifikan antara organisasi kecil, besar, organisasi

profit maupun organisasi nirlaba. Namun, implementasi

strategi berbeda secara signifikan berdasarkan tipe dan

ukuran organisasi. Pemerintah dan pegawai di pemerintah

daerah harus berpartisipasi dalam keputusan implementasi

strategi. Komitmen pribadi para penyusun strategi sangat

diperlukan pada tahap implementasi. Peluang dan ancaman

eksternal yang utama harus dianalisis dengan jelas.

6. Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja

Evaluasi strategi meliputi tiga aktivitas dasar (David,

2005), yaitu, memeriksa dasar strategi organisasi,

membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil aktual,

dan mengambil tindakan koreksi untuk memastikan kinerja

sejalan dengan rencana. Umpan balik yang memadai dan

tepat waktu adalah dasar bagi evaluasi strategi yang efektif.

Evaluasi strategi sama pentingnya dengan informasi yang

mendasari operasinya. Evaluasi strategi sangat penting

Page 72: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

53

untuk memastikan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat

tercapai. David (2005) membagi kerangka kerja evaluasi

strategi ke dalam tiga aktivitas, yaitu:

1) Menelaah Berdasarkan Strategi Menelaah

prinsip dasar strategi organisasi dapat

dilakukan dengan melakukan monitoring

secara terus menerus terhadap peluang dan

ancaman eksternal serta kekuatan dan

kelemahan internal yang mewakili prinsip

dasar strategi yang sedang dipakai untuk

mewaspadai perubahan.

2) Mengukur Kinerja Organisasi Aktivitas ini

berguna untuk membandingkan antara hasil

yang diharapkan dengan hasil yang

sesungguhnya, menyelidiki deviasi dalam

rencana, mengevaluasi kinerja individu, dan

menilai perkembangan yang terjadi dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Baik

tujuan jangka panjang maupun tujuan tahunan

dapat dipakai dalam proses ini. Kriteria untuk

mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan

mudah diverifikasi. Kegagalan mencapai

kemajuan yang diharapkan melalui pencapaian

Page 73: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

54

tujuan jangka panjang atau tahunan memberi

sinyal diperlukann ya tindakan koreksi.

3) Mengambil Tindakan Korektif Aktivitas

evaluasi strategi yang terakhir yaitu

mengambil tindakan korektif dengan

melakukan perubahan untuk memosisikan

kembali pemerintah daerah ke tempat yang

lebih baik di masa depan. Contoh perubahan

yang mungkin dibutuhkan adalah memperbaiki

struktur organisasi, mengganti satu atau dua

individu yang penting, merevisi visi

pemerintah daerah, membuat atau merevisi

tujuan, membuat kebijakan baru,

mengalokasikan sumber daya secara berbeda.

2.1.8 Konsep New Public Management

Tema pokok dalam New Public Management antara lain bagaimana

menggunakan mekanisme pasar dan terminology di sektor publik. Bahwa

dalam melakukan hubungan antara instansi-intansi pemerintah dengan

pelanggannya dipahami sama dengan proses hubungan transaksi yang

dilakukan oleh mereka dunia pasar (market place). Di dalam konsep New

Public Management semua pimpinan (manager) didorong untuk menemukan

cara-cara baru dan inovatif untuk memperoleh hasil yang maksimal atau

Page 74: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

55

melakukan privatisasi terhadap fungsi-fungsi pemerintahan. Mereka tidak lagi

memimpin dengan cara-cara melakukan semuanya sampai jenis pekerjaan

yang kecil-kecil. Mereka tidak lagi melakukan “rowing” menyapu bersih

semua pekerjaan. Melainkan mereka melakukan “steering” membatasi

terhadap pekerjaan atau fungsi mengendalikan, memipin dan mengarahkan

yang strategis saja. Dengan demikian, kunci daripada New Public

Management adalah sangat menitikberatkan pada mekanisme pasar dalam

mengarahkan program-program publik. Pengaturan seperti ini termasuk

upaya melakukan kompetisi di dalam instansi pemerintah dan unit-unit lintas

batas bagi sektor organisasi yang berorientasi profit maupun nonprofit.

Konsep New Public Management ini dapat dipandang sebagai suatu

konsep baru yang ingin menghilangkan monopoli pelayanan yang tidak

efisien yang dilakukan oleh instansi dan pejabat-pejabat pemerintah. Dengan

konsep seperti inilah maka Christopher Hood dari London School of

Economics mengatakan bahwa New Public Management mengubah cara-cara

dan model birokrasi publik yang tradisional ke arah cara-cara dan model

bisnis privat dan perkembangan pasar. Cara-cara ligitimasi birokrasi publik

untuk menyelamatkan prosedur dari diskresi administrasi tidak lagi

dipraktikan oleh New Public Management dalam birokrasi pemerintah.

Untuk lebih mewujudkan konsep New Public Management dalam

birokrasi publik, maka diupayakan agar para pemimpin birokrasi

meningkatkan produktivitas dan menentukan alternatif cara-cara pelayan

publik berdasarkan perspektif ekonomi. Mereka didorong untuk memperbaiki

Page 75: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

56

dan mewujudkan akuntabilitas publik kepada pelanggan, meningkatkan

kinerja, restrukturisasi lembaga birokrasi publik, merumuskan kembali misi

organisasi, melakukan streamlining proses dan prosedur birokrasi, dan

melakukan desentralisasi proses pengambilan kebijakan (Miftah Thoha,

2008:75).

Vigoda dan Keban dalam Pasolong (2007:34), mengungkapkan bahwa

ada 7 (tujuh) prinsip-prinsip New Public Management, yaitu:

1. Pemanfaatan manajemen professional dalam sektor publik, 2. Penggunaan indikator kinerja, 3. Penekanan yang lebih besar pada kontrol output, 4. Pergeseran perhatian ke unit-unit yang lebih kecil, 5. Pergeseran ke kompetisi yang lebih tinggi, 6. Penekanan gaya sektor swasta pada penerapan manajemen, 7. Penekanan pada disiplin dan penghematan yang lebih tinggi dalam

penggunaan sumber daya.

New Public Management ini telah mengalami berbagai perubahan

orientasi menurut Ferlie, Ashbuerner, Filzgerald dan Pettgrew dalam

Pasolong (2007:35), yaitu:

1. Orientasi The Drive yaitu mengutamakan nilai efisiensi dalam pengukuran kinerja,

2. Orientasi Downsizing and Decentralization yaitu mengutamakan penyederhanaan struktur, memperkaya fungsi dan mendelegasikan otoritas kepada unit-unit yang lebih kecil agar dapat berfungsi secara cepat dan tepat,

3. Orientasi In Search of Excellence yaitu mengutamakan kinerja optimal dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi,

4. Orientasi Public Service yaitu menekankan pada kualitas, misi dan nilai-nilai yang hendak dicapai organisasi publik, memberikan perhatian yang lebih besar kepada aspirasi, kebutuhan dan partisipasi “user” dan warga masyarakat, memberikan otoritas yang lebih tinggi kepada pejabat yang dipilih masyarakat, termasuk wakil-wakil mereka, menekankan “social learning” dalam pemberian pelayanan publik dan penekanan pada evaluasi kinerja secara berkesinambungan, partisipasi masyarakat dan akuntabilitas.

Page 76: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

57

Dari uraian-uraian di atas, New public management secara umum

dipandang sebagai suatu pendekatan dalam administrasi publik yang

menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dalam dunia

manajemen bisnis dan disiplin yang lain untuk memperbaiki efisiensi,

efektivitas, dan kinerja pelayanan publik dan birokrasi modern. Dalam

penelitian ini kaitannya dengan New Public Managemen,t prespektif yang

dapat diambil adalah strategi sektor swasta yang diharapkan dapat diadopsi

oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam

pengelolaan pariwisata pantai Sawarna di Kecamatan Bayah.

2.1.9 Pengertian Pariwisata

Istilah pariwisata berasal dari dua suku kata, yaitu pari dan wisata. Pari

berarti banyak, berkali-kali atau berputar-putar. Wisata berarti perjalanan

atau bepergian. Jadi pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan berkali-kali

atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat yang lain.

Pariwisata merupakan konsep yang sangat multidimensional layaknya

pengertian wisatawan. Tidak bisa dihindari bahwa beberapa pengertian

pariwisata dipakai oleh para praktisi dengan tujuan dan prespektif yang

berbeda sesuai tujuan yang ingin dicapai. Sebagai contoh, beberapa ahli

mendefinisikan pariwisata sebagai berikut:

“Tourism comprises the ideas and opinions people hold which shape their decions about going on trips, about where to go (and where not to go) and what to do or not to do, about how to relate to other tourists, locals adn service personnel. And it is all the behavioural

Page 77: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

58

manifestations of those ideas and opinions” (Richardson & Flicker, 2004:6 dalam Pitana, 2009:45).

“Tourism comprises the activities of persons, travelling to and staying in place outside their usual environment for not more than one consecutive year for leisure, business and other purposes” (Richardson dan Flucker, 2007:4 dalam Pitana, 2009:46).

Definisi pariwisata memang tidak dapat persis sama di antara para ahli,

hal yang memang jamak terjadi dalam dunia akademis, sebagaimana juga

bisa ditemui pada berbagai disiplin ilmu lain. Meskipun ada variasi batasan,

ada beberapa komponen pokok yang secara umum disepakati di dalam

batasan pariwisata (khususnya pariwisata internasional), yaitu sebagai

berikut:

1. Traveler, yaitu orang yang melakukan perjalanan antara dua atau lebih

lokalitas.

2. Visitor, yaitu orang yang melakukan perjalanan ke daerah yang bukan

merupakan tempat tinggalnya, kurang dari 12 bulan, dan tujuan

perjalanannya bukanlah untuk terlibat dalam kegiatan untuk mencapai

nafkah, pendapatan, atau penghidupan di tempat tujuan.

3. Tourist, yaitu bagiandari visitor yang menghabiskan waktu paling tidak

satu malam (24 jam) di daerah yang dikunjungi.

Pengertian pariwisata secara luas dapat dilihat dari beberapa

definisi sebagai berikut:

1) Menurut Yoeti, pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan

untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke

Page 78: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

59

tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (businness) atau

mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata

untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan

rekreasi atau untuk memenuhi keinginan beraneka ragam

(Yoeti,1996:118).

2) Menurut Hunzieker dan K. Krapf, pariwisata dapat didefinisikan

sejumlah hubungan-hubungan dan gejala-gejala yang dihasilkan

dari tinggalnya orang-orang asing, asalkan tinggalnya mereka itu

tidak menyebakan timbulnya tempat tinggal serta usaha-usaha yang

bersifat sementara atau permanen sebagai usaha mencari kerja

penuh (Pendit,2006:35).

3) Menurut World Tourism Organization (WTO), pariwisata adalah

kegiatan seseorang yang bepergian ke atau tinggal disuatu tempat

diluar lingkungannya yang biasa dalam waktu tidak lebih dari satu

tahun secara terus menerus, untuk kesenangan, bisnis ataupun

tujuan lainnya (Kaseke,1999:23).

4) Tiga unsur pariwisata yaitu:

4.1). Manusia (men), adalah orang yang melakukan perjalanan

wisata.

4.2). Ruang (space), adalah daerah atau ruang lingkup tempat

melakukan perjalanan.

4.3). Waktu (time), adalah waktu yang digunakan selama dalam

perjalanan dan tinggal di daerah wisata.

Page 79: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

60

4.4). Pariwisata adalah suatu aktifitas manusia yang dilakukan

secara sadar, yang mendapat pelayanan secara bergantian

meliputi tempat tinggal orang-orang dalam suatu negara itu

sendiri, sementara waktu dalam mencari kepuasan yang

beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialami

dimana ia memperoleh pekerjaan tetap (Salah Wahab,

2000:40).

Dari berbagai pendapat tersebut tersebut, dapat diambil kesimpulan

bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk semntara

waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain untuk

menikmati perjalanan tersebut, guna bertamasya dan berekreasi, melihat dan

menyaksikan atraksi wisata di tempat lain.

2.1.10 Pengertian Wisatawan

Pengunjung dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu wisatawan dan

ekskursionis. Menurut PATA (pacific Area Travel), wisatawan ialah orang-

orang yang sedang mengadakan perjalanan dalam jangka waktu minimal 24

jam dan maksimal 3 bulan di dalam suatu Negara yang bukan merupakan

negara dimana biasanya tinggal, yang meliputi:

1) Orang yang mengadakan perjalanan untuk bersenang-senang

(pleasure), untuk keperluan pribadi, kesehatan dan sebagainya,

2) Orang yang mengadakan perjalanan untuk menghadiri

pertemuan, konferensi, musyawarah,atau didalam hubungan

Page 80: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

61

sebagai utusan berbagai badan/organisasi (ilmu pengetahuan

administrasi, diplomatik, olahraga, keagamaan dan sebagainya)

3) Orang yang mengadakan perjalanan bisnis,

4) Orang yang datang dalam rangka pelayaran pesiar (sea cruise),

kalau ia tinggal kurang dari 24 jam.

Pada uraian di atas menjelaskan bahwa, wisatawan adalah orang

yang melakukan perjalanan untuk rekreasi atau sedang dalam kegiatan-

kegiatan organisasi.

2.1.11 Jenis-jenis Wisata

Wisata berdasarkan jenis-jenisnya dapat dibagi ke dalam dua kategori,

yaitu:

1. Wisata Alam, yang terdiri dari:

1) Wisata Pantai (Marine tourism), merupakan kegiatan wisata

yang ditunjang oleh sarana dan prasarana untuk berenang,

memancing, menyelam, dan olahraga air lainnya, termasuk

sarana dan prasarana, akomodasi, makan dan minum.

2) Wisata Etnik (Etnik tourism), merupakan perjalanan untuk

mengamati perwujudan kebudayaan dan gaya hidup

masyarakat yang dianggap menarik.

3) Wisata Cagar Alam (Ecotourism), merupakan wisata yang

banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam,

kesegaran hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup

Page 81: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

62

binatang (margasatwa) yang langka, serta tumbuh-

tumbuhan yang jarang terdapat di tempat-tempat lain.

4) Wisata Buru, merupakan wisata yang dilakukan di negeri-

negeri yang memang memiliki daerah atau hutan tempat

berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan digalakkan

oleh berbagai agen atau biro perjalanan.

5) Wisata Agro, merupakan jenis wisata yang

mengorganisasikan perjalanan ke proyek-proyek pertanian,

perkebunan, dan ladang pembibitan di mana wisata

rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan

untuk tujuan studi maupun menikmati segarnya tanaman di

sekitarnya.

2. Wisata Sosial-Budaya, yang terdiri dari:

1) Peninggalan sejarah kepurbakalaan dan monumen, wisata

ini termasuk golongan budaya, monumen nasional, gedung

bersejarah, kota, desa, bangunan-bangunan keagamaan,

serta tempat-tempat bersejarah lainnya seperti tempat bekas

pertempuran (battle fields) yang merupakan daya tarik

wisata utama di banyak negara.

2) Museum dan fasilitas budaya lainnya, merupakan wisata

yang berhubungan dengan aspek alam dan kebudayaan di

suatu kawasan atau daerah tertentu. Museum dapat

dikembangkan berdasarkan pada temanya, antara lain

Page 82: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

63

museum arkeologi, sejarah, etnologi, sejarah alam, seni dan

kerajinan, ilmu pengetahuan dan teknologi, industri,

ataupun dengan tema khusus lainnya.

Pada uraian di atas menjelaskan bahwa, jenis-jenis wisata dibedakan

menjadi dua, yaitu wisata alam dan wisata social-budaya. Perbedaanya

yaitu, wisata alam menyangkut semua lingkungan hidup dan terbangun dari

alam itu sendiri salah satu contohnya yaitu pantai, sedangkan wisata sosial-

budaya yaitu wisata yang tercipta karena adanya peninggalan-peninggalan

kehidupan purbakala.

2.1.12 Klasifikasi Motif dan Unsur Pariwisata

1. Motif Pariwisata

Tidak ada kepastian bahwa hal-hal yang dapat diduga dapat

menjadi motif wisata atau terungkap dalam penelitian-penelitian

motivasi wisata (motivation research) tersebut telah meliputi semua

kemungkinan motif perjalanan wisata. Pada hakikatnya motif orang

untuk mengadakan motif wisata tersebut tidak terbatas dan tidak

dapat dibatasi. Menurut Macintos yang dikutip Yoeti (1996:85).

Motif-motif wisata yang dapat diduga dapat diklasifikasikan menjadi

4 kelompok, yaitu:

1) Motif Fisik, yaitu motif-motif yang berhubungan dengan

kebutuhan badaniah seperti olahraga, istirahat,

Page 83: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

64

kesehatan, dan sebagainya.

2) Motif Budaya, motif tersebut lebih memperhatikan motif

wisatawan bukan atraksinya. Hal tersebut terlihat dari

motif wisatawan yang datang ke tempat wisata lebih

memilih untuk mempelajari, sekedar mengenal, atau

memahami tata cara dan kebudayaan bangsa atau daerah

lain daripada menikmati atraksi yang dapat berupa

pemandangan alam atau flora dan fauna.

3) Motif Interpersonal, merupakan motif yang berhubungan

dengan keinginan untuk bertemu dengan keluarga,

teman, tetangga, berkenalan dengan orang-orang tertentu

atau sekedar melihat tokoh-tokoh terkenal.

4) Motif Status atau Prestise, merupakan motif yang

berhubungan dengan gengsi atau status seseorang.

Maksudnya ada suatu anggapan bahwa orang yang

pernah mengunjungi suatu tempat tertentu dengan

sendirinya melebihi sesamanya yang tidak pernah

berkunjung ke tempat tersebut.

Dari uraian di atas menjelaskan bahwa untuk mengadakan

klasifikasi motif wisata harus diketahui semua atau setidak-tidaknya

semua jenis motif wisata. Akan tetapi tidak ada kepastian untuk

dapat mengetahui semua jenis motif wisata tersebut.

Page 84: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

65

2.1.13 Pemasaran Pariwisata

Harus dipahami bahwa jika kita membahas soal produk pariwisata

maka kita juga membahas produk yang berhubungan erat dengan hospitality

dan leisure. Hal ini juga berarti penyediaan layanan produk yang

mempunyai karakteristik spesifikasi yang berbeda dengan produk umumnya

yang bisa kita temui di pasaran. Pemahaman akan kompleksitas sifat

layanan produkn pariwisata merupakan prasyarat esensial untuk mencapai

pemasaran yang berhasil.

Sebagai salah satu produk layanan atau jasa, pariwisata mempunyai

beberapa dimensi yang sangat berbeda dengan dimensi produk umum yang

kita temui di pasaran sehari-hari, yaitu sebagai berikut:

1. Intangibility

Produk jasa/layanan berarti produk yang ditawarkan tidak

berbentuk seperti barang nyata yang bisa kita temui dalam

pengertian produk yang bisa dilihat dan dipajang di pasar, toko,

atau tempat penjualan lainnya. Salah satu solusi untuk membantu

pemasaran produk jasa pariwisata adalah denganmembuat, brosur,

video, dan berbagai sarana informasi mengenai jenis produk

pariwisata yang ditawarkan guna meningkatkan tangibility produk

tersebut.

Pemasaran pariwisata harus mampu menyediakan branding

yang jelas dan terkelola dengan baik atas produk pariwisata. Wujud

Page 85: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

66

dari produk pariwisata umumnya ada dalam bentuk calon

konsumen.

2. Perishability

Produk jasa/layanan pariwisata tidak seperti barang-barang

pabrik, tidak dapat disimpan untuk dijual dikemudian hari. Hal

seperti ini menyebabkan industri pariwisata memiliki risiko yang

cukup tinggi. Pemasar dalam industri pariwisata harus

mengkombinasikan beragam kebijakan harga dan promosi dalam

usaha menjual produk dalam masa sepi (off-season) dan membuat

sinkronisasi yang lebih baik antara penawaran dengan permintaan

pasar.

Sebaliknya,sering terjadi pada saat peak-season, industri

pariwisata kesulitan memenuhi permintaan pasar dan mengenakan

harga yang jauh lebih tinggi atau menggunakan sistem antri

sebagai mekanisme kontrol. Namun untuk di saat sepi diperlukan

kreativitas pemasaran yang lebih baik. Untuk mengantisipasi sifat

produk yang perishability ini diperlukan usaha pemasar untuk

membuat pemasaran produk dan mengelola permintaan pasar yang

lembut dengan melakukan bauran pemasaran. Perlu juga

menggunakan sistem reservasi terkomputerisasi untuk

meramalkan dan menyusun strategi pemasaran jika permontaan

ada di bawah rata-rata.

Page 86: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

67

3. Inseparability

Produk jasa/pelayanan seperti pariwisata biasanya merupakan

produk yang dibentuk dari berbagai produk pendukung yang

terpisah-pisah. Misalnya, mulai dari tour dan travel, hotel,

restoran, dan sebagainya. Hal yang demikian mengandung risiko,

sebab setiap produk pendukung digerakan oleh organisasi yang

berbeda dan juga memiliki standar kualitas pelayanan yang

berbeda.Variasi muncul karena sifat produk pariwisata yang

terpisah-pisah.

Solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membuat

program penjaminan mutu, mengingat produk jasa pariwisata

menyangkut hubungan interpersonal di mana performance

karyawan atau penyedia layanan secara lanagsung berhubungan

dan menetukan tingkat kepusan dan pengalaman konsumen.

Penjaminan mutu mendaji sangat penting sebagai dasar

perencanaan keunggulan kompetitif dengan pesaing dan

mengontrol standar pelayanan dari karyawan saat melayani

konsumen. Untuk menekan masalah yang timbul akibat sifat

produk yang terpisah-pisah ini adalahnmelakukan pelatihan yang

intensif terhadap semua karyaawan perusahaan disemua lini.

Jadi uraian di atas menjelaskan bahwa pariwisata sebagai salah satu

produk pelayanan khusus, mencakup beberapa hal spesifikasi yang harus

dipahami dengan baik jika suatu usaha pariwisata mau memaksimalkan

Page 87: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

68

potensinya untuk sukses.

2.1.14 Prinsip-Prinsip Dasar Pengelolaan Pariwisata

Menurut Dowling dan Fennel (2003:2 dalam Pitana 2009:81)

pengelolaan pariwisata harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut:

1. Pembangunan dan pengembangan pariwisataharuslah didasarkan

pada kearifan lokal dan special local sense yang merefleksikan

keunikan peninggalan budaya dan keunikan lingkungan.

2. Preservasi, proteksi, dan peningkatan kualitas sumber daya yang

menjadi basis pengembangan kawasan pariwisata.

3. Pengembangan atraksi wisata tambahan yang mengakar pada

khasanah budaya lokal.

4. Pelayanan kepada wisatawan yang berbasis keunikan budaya dan

lingkungan lokal.

5. Memberikan dukungan dam legitimasi pada pembangunan dan

pengembangan pariwisata jika terbukti memberikan manfaat

positif, tetapi sebaliknya mengendalikan dan/atau menghentikan

aktivitas pariwisata tersebut jika melampaui ambang batas

(carrying capacity) lingkungan alam atau akseptabilitas sosial

walaupun disisi lain mampu meningkatkan pendapatan

masyarakat.

Di samping itu, pengelolaan pariwisata harus memperhatikan prinsip-

prinsip keseimbangan antar berbagai elemen yang saling berinteraksi dan

mempengaruhi. Secara lebih detail, Liu (1994:6 dalam Pitana 2009:84)

Page 88: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

69

menyatakan bahwa pengelolaan pariwisata dapat berperan strategis untuk

fungsi-fungsi berikut:

1. Perlindungan terhadap sumber daya alam dan lingkungan.

Pariwisata, jika dikelola dengan baik, mampu menyediakan solusi

ekonomi untuk proteksi sumber daya alam dan lingkungan.

2. Keberlanjutan ekonomi.

Pengembangan pariwisatamampu menyediakan keuntungan

ekonomi bagi lapisan masyarakat bawah yang umumnya berada di

kawasan pedesaan sehingga diharapkan mampu meniptakan

pendistribusian pendapatan dan sumber daya ekonomi yang lebih

baik.

3. Peningkatan integritas budaya.

Aspek ekologi dalam pariwisata menyiratkan sebuah hubungan

timbal balik antara wisatawan dan komunitas lokal yang

melibatkan dialog budaya yang berdasarkan penghormatan

terhadap eksistensi dan integritas masing-masing. Jika elemen

integritas budaya ini hilang maka dapat dipastikan sebaik apapun

kawaasan wisata yang dibangun maka lambat laun akan

ditinggalkan.

4. Nilai pendidikan dan pembelajaran.

Keberlanjutan dan kelestarian sebuah kawasan wisata tergantung

kepada bagaimana membangkitkan pemahaman dan kepedulian

Page 89: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

70

semua pemangku kepentingan terhadap pentingnya kontribusi,

eksistensi, dan perlindungan terhadap sumber daya pendukung

pariwisata. Pemahaman dan kepedulian ini hanya bisa dicapai

melalui proses penanaman tata nilai (value) dan norma (norm)

melalui proses dan pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, pengelolaan pariwisata haruslah mengacu

kepada prinsip-prinsip pengelolaan yang menekan nilai-nilai kelestaraian

lingkungan alam, komunitas, dan nilai sosial yang memungkinkan

wisatawan menikmati kegiatan wisatanya serta bermanfaat bagi

kesejahteraan komunitas lokal.

2.1.15 Model Pengelolaan Pariwisata

Untuk menyinergikan pengelolaan pariwisata yang memenuhi prinsip-

prinsip pengelolaan yang diuraikan sebelumnya, Metode pengelolaan

pariwisata mencakup beberapa kegiatan berikut (Richardson dan Flucker,

2004: 183 dalam Pitana, 2009: 88):

1. Pengonsultasin dengan semua pemangku kepentingan.

Hal ini dapat dilakukan dengan beragam cara, seperti melalui

pertemuan formal dan terstruktur dengan pelaku industry

pariwista, dengan dewan pariwisata, konsultan public dalam

subjek tertentu, penjajakan dan survai, konsultasi kebijakan

dengan beragam kelompok kepentingan, dan melalui interaksi

Page 90: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

71

antara departemen pemerintah terkait dengan berbagai pihak

sesuai subjek yang ditentukan.

2. Pengidentifikasi isu.

Isu pariwisata akan semakin beragam seiring dengan

meningkatnya skala kegiatan yang dilakukan. Isu-isu yang

mungkin muncul dalam kegiatan pariwisata, misalnya penyebaran

dan ketimpangan pendapatan antar wilayah: pembangunan

infrastruktur termasuk transportasi, akomodasi, dan atraksi;

investasi, termasuk akses kepada modal dan investasi asing;

kompetisi internasional dan pemantauan pasar, promosi

pariwisata: riset dan statistik pariwisata; pendidikan dan pelatihan

pariwisata; dampak pariwisata; regulasi pemerintah, pajak,

hubungan industrial, dan; kebutuhan pengembangan sector

pariwisata minat khusus.

3. Penyusunan kebijakan

Kebijakan yang disusun mungkin akan berdampak langsung

maupun tidak langsung dengan pariwisata. Kebijakan ini akan

menjadi tuntunan baagi pelaku pariwisata dalam mewujudkan visi

dan misi pembangunan pariwisata.

4. Pembentukn dan pendanaan agen dengan tugas khusus

Agen ini bertujuan menghasilkan rencana strategis sebagai

panduan dalam pemasaran dan pengembangan fisik di daerah

tujuan wisata.Agen ini juga bertugs melakukan riset pasar,

Page 91: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

72

pemasaran daerah tujuan wisata, dan mendorong pembangunan

fasilitas dan perusahaan pariwisata.

5. Penyediaan fasilitas dan operasi

Hal ini terutama berkaitan dengan situasi di mana [elaku

usaha tidak mampu menyediakan fasilits secara

mandiri.Pemerintah berperan dalam member modal usaha,

pemberian subsidi kepada fasilitas dan pelayanan yang vital tetapi

tidak mampu membiayai dirinya sendiri tetapi dalam jangka

panjang menjadi penentu keberhasilan pembangunan pariwisata.

6. Penyelesaian konflik kepentingan dalam masyarakat

Hal ini merupakan peran yang sulit tetapi akan menjadi salah

satu peran yang sangat penting dalam era di mana isu lingkungan

dan konservasi sumber daya menjadi penting.

Dengan demikian, uraian diatas menjelaskan bahwa diperlukan suatu

metode pengelolaan yang menjamin keterlibatan semua aspek dan

komponen pariwisata.

2.1.16 Strategi Promosi

2.1.16.1 Strategi Promosi

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan

suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk,

apabila konsumen belum pernah mendengarkannya dan tidak yakin

Page 92: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

73

bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak

akan pernah membelinya.

Menurut Sutisna (2001:267), menyatakan bahwa:

“Promosi adalah usaha untuk menyampaikan pesan kepada

publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan

produk di pasar”.

Menurut Buchari Alma (2002:135), mengemukakan bahwa:

“Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan

yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa”.

Dari definisi para ahli diatas, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa promosi merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan

yang dilakukan baik oleh perusahaan maupun perantara dengan

tujuan memberikan informasi mengenai produk, harga, dan tempat.

Informasi itu bersifat memberitahukan, membujuk dan

mengingatkan kembali kepada konsumen, atau para perantara.

Dalam promosi ini, juga terdapat kombinasi dari beberapa unsur

yang dapat mendukung jalannya sebuah promosi tersebut yang biasa

disebut dengan bauran promosi.

2.1.16.2 Bentuk-Bentuk Bauran Promosi

Bauran Promosi merupakan salah satu bagian dari proses

kegiatan komunikasi karena dengan adanya promosi dapat

Page 93: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

74

memberikan informasi dan menyampaikan pesan kepada konsumen

tentang keberadaan suatu produk yang dapat memudahkan

kebutuhannya yaitu meliputi bentuk produk, kegunaan produk, mutu

produk, harga serta tempat dimana produk tersebut dapat dibeli oleh

konsumen. oleh karena itu kegiatan promosi sangat penting dalam

manajemen pemasaran.

Bauran Promosi mempunyai empat macam kegiatan yang

disebut bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi. Menurut

Philip Kotler yang diterjemahkan oleh Basu Swastha dan Ibnu

Sukotjo (2002 : 376) bauran promosi tersebut terdiri dari :

1. Pengiklanan (Advertising)

Pengiklanan adalah setiap bentuk yang mendapat

imbalan dari presentasi tidak langsung dan promosi ide-ide,

barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan

mendapat bayaran. Advertising merupakan salah satu

komponen utama yang digunakan oleh perusahaan untuk

mengarahkan komunikasi yang meyakinkan kepada sasaran

pembeli atau masyarakat.

Pada prinsipnya advertising bertujuan untuk

meningkatkan reaksi komponen potensial terhadap

perusahaan dan produk yang ditawarkan.

Page 94: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

75

Gambar 2.2 Major Advertising Decisions

(Sumber : Kotler dan Armstrong, 2006:437)

Dari gambar di atas dijelaskan bahwa, manajemen

pemasaran harus membuat empat keputusan penting ketika

mengembangkan program promosi, yaitu; setting advertising

objectives, setting the advertising budget, developing

advertising strategy (message decisions and media

decisions), dan evaluating advertising campaigns.

1) Menetapkan Tujuan Iklan (Setting Advertising

Objectives)

Langkah pertama yaitu menetapkan tujuan

sebuah iklan. Tujuannya berdasarkan kepada

sasaran pasar, positioning, dan bauran pemasaran,

yang mendefinisikan tugas yang harus dilakukan

Objectives

Setting

Budget

Decisions

Messege

Decisions

Media Decisions

Advertising

Evaluation

Page 95: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

76

iklan, yang sudah ditetapkan dalam sebuah

program.

Iklan yang bersifat informatif digunakan

untuk memperkenalkan sebuah kategori produk

baru. Iklan yang bersifat persuasif digunakan untuk

meningkatkan persaingan, dengan cara

membandingkan objek promosi. Iklan Promosi

yang bersifat pengingat digunakan untuk

membantu mempertahankan hubungan pelanggan

dan mempertahankan pelanggan berpikir tentang

produk.

2) Menetapkan Anggaran Iklan (Setting the

Advertising Budget)

Anggaran dan sumber daya lain yang

dialokasikan untuk sebuah program iklan dinilai

sebagai sebuah investasi. Untuk mengoptimalkan

iklan sebagai investasi, seorang manajer harus

bergantung kepada sejumlah besar penilaian

beserta analisis yang lebih kuantitatif ketika

menetapkan anggaran, yaitu dengan cara

menentukan hubungan belanja promosi dengan

dampaknya, dan menentukan media iklan yang

akan digunakan.

Page 96: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

77

3) Mengembangkan Strategi Iklan (Developing

Advertising Strategy)

Strategi dalam membuat iklan terdiri dari dua

elemen utama yaitu, menciptakan pesan iklan dan

memilih media iklan. Mengintegrasikan ide kreatif

bentuk iklan dengan penempatan media sangat

penting, hal ini mengharmonisasikan antara pesan

yang disampaikan dengan media yang

menghantarkan. Menciptakan pesan iklan yang

efektif yaitu dengan cara; menetapkan pesan umum

yang akan dikomunikasikan kepada konsumen

sebagai daya tarik iklan, mengembangkan konsep

kreatif dalam cara yang berbeda dan mudah diingat

dengan karakteristik (berbeda, berarti, berformat).

4) Mengevaluasi Efektivitas iklan (Evaluating

Advertising Effectiveness)

Tujuan evaluasi yaitu untuk melihat sejauh

mana pengaruh komunikasi, keuntungan, dan

perencanaan promosi ulang.

Dari uraian di atas periklanan (Advertising) merupakan

salah satu media reaksi komponen potensial terhadap

perusahaan dan produk yang ditawarkan sebagai alat

komunikasi.

Page 97: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

78

2. Penjualan Tatap Muka (Personal selling)

Personal selling adalah interaksi langsung antara satu

atau lebih calon pembali dengan tujuan melakukan penjualan,

atau presentasi lisan dalam pembicaraan dengan salah satu

atau lebih calon pembeli untuk tujuan melakukan penjualan.

Jelasnya, personal selling adalah dialog orang dengan

orang secara tatap muka langsung, yang tujuannya

mempengaruhi pembeli untuk menerima pandangan atau

meyakinkan calon pembeli untuk mengambil tindakan berupa

pembelian produk, jasa atau ide.

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Prmosi penjualan merupakan Intensif Jangka pendek

untuk mendorong pembelian maupun penjualan sesuatu

produk atau jasa. Dan merupakan salah satu dari 4 alat

penting yang digunakan oleh perusahaan untuk mendorong

pembelian yang lebih cepat dan atau lebih besar akan barang

dan jasa oleh pelanggan atau saluran perdagangan.

Sales promotion merupakan salah satu yang serba guna

di antara sarana promosi lainnya karena sales promotion

mempunyai sifat-sifat seperti yang dikemukakan oleh Kotler

(2000 : 727). Sebagai berikut :

Page 98: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

79

1) Komunikasi (communicate)

Alat-alat promosi itu mendapat perhatian dan

biasanya memberikan informasi yang dapat

membawa konsumen untuk membeli produk itu.

2) Intensif (incentive)

Alat-alat promosi itu memberi dorongan, bujukan

atau kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen.

beberapa alat sales promotion dapat memberikan

kesan bahwa si penjual sangat ingin menjual

barang tertentu. Jika hal tersebut digunakan terlalu

sering atau kurang hati-hati, maka dapat

menimbulkan kesan seolah-olah merek tersebut

kurang laku/bernilai atau harganya terlalu mahal.

3) Undangan (invitation)

Alat-alat promosi ini mancakup konsep undangan

yang khusus agar dapat melakukan transaksi pada

waktu sekarang.

Sifat-sifat di atas dapat memberikan gambaran, bahwa

sales promotion dapat mendesak calon pembeli. Disamping

itu juga dapat menimbulkan kecurigaan pembeli atas produk

yang ditawarkan. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya

harus diatur hanya dilakukan sewaktu-waktu saja atau yang

sifatnya tidak rutin.

Page 99: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

80

4. Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public

Relation/Publicity)

Public Relations (PR) atau yang lebih dikenal dengan

istilah Hubungan Masyarakat (Humas) diartikan sebagai

profesi yang berhubungan dengan masyarakat dengan

sekelompok individu yang berjumlah banyak. Seorang Public

Relations harus mampu menciptakan opini publik untuk

mencapai tujuan organisasi. Dalam hubungannya dengan

masyarakat, public relations harus bisa membangun dan

mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi

dengan masyarakatnya, serta memperoleh kepercayaan dan

goodwill dari mereka. Jadi, definisi Public Relation (PR)

adalah seseorang yang profesional dalam bidangnya untuk

menciptakan opini publik, kepercayaan, dan goodwill serta

penetapan kebijaksanaan dalam pencapaian tujuan organisasi

dengan secara tepat dan secara terus menerus guna

membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik

antara organisasi dengan masyarakatnya karena public

relation merupakan kelangsungan hidup organisasi yang

bersangkutan.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:117),

”Public Relations (hubungan masyarakat) ialah membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan untk mendapatkan publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan

Page 100: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

81

menangani atau menghadapi rumor, berita, dan kejadian tidak menyenangkan.” Menurut Cutlip et al (2007:5),

”Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur individual dan organisasi yang punya kepentingan publik, serta merencanakan dan melaksanakan program aksi rangka mendapatkan pemahaman dan penerimanaan publik.”

Jadi berdasarkan definisi-definisi tersebut terdapat

beberapa inti dari public relations yakni suatu usaha untuk

mewujudkan hubungan yang harmonis antara sesuatu badan

dan publiknya, usaha untuk memberikan atau menanamkan

kesan yang menyenangkan, sehingga akan timbul opini

publik yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup badan

tersebut. Adapun program tersebut di antaranya berita atau

informasi mengenai produk, jasa atau ide yang

dipublisitaskan atas nama sponsor tetapi tidak di bayar oleh

sponsor.

Dengan demikian publicity adalah kegiatan

promosional yang tidak memerlukan biaya atau gratis.

Mengenai pengertian publisitas menurut Philip Kotler

(2001:799) mengemukakan, bahwa publisitas merupakan:

“Suatu dorongan terhadap permintaan yang bersifat tidak pribadi terhadap produk, jasa, atau unit usaha dengan cara menyajikan secara langsung baik melalui radio, televisi, atau di pentas yang tidak dibayar oleh sponsor”.

Page 101: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

82

Sedangkan ahli lain menyatakan, bahwa publisitas sebagai

“Sejumlah informasi tentang seseorang, barang-barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyrakat melalui media tanpa dipungut atau tanpa pengawasan dari sponsor (Basu swastha, 2000:273).

Dari sejumlah pendapat ahli tersebut di atas, dapat

dikemukakan bahwa publisitas merupakan informasi-informasi yang

disebarluaskan mengenai produk, jasa, unit usaha atau organisasi

yang ditujukan pada konsumen atau masyarakat luas melalui suatu

media dalam bentuk berita yang tidak dibayar oleh sponsor.

Jadi sebernanya bentuk penyajian publisitas hampir sama

dengan advertising, hanya saja dalam setiap penayajian advertising

di suatu media, perusahaan harus mengeluarkan biaya, sehingga

untuk penyajian publicity perusahaan tidak mengeluarkan biaya.

Publisitas mempunyai potensi yang besar dalam meningkatkan

penjualan. Karena publisitas biasanya lebih banyak dibaca dan

dipercaya daripada advertising, juga karena sifat-sifat publicity itu

sendiri, seperti yang dikemukakan oleh Kotler (2002 : 727) :

1) Kredibilitas yang tinggi

Yaitu artikel atau berita nampak lebih otentik dan

mempunyai kredibilitas bagi pembaca dibandingkan

iklan.

2) Tidak terlihat sebagai promosi (off-guards)

Yaitu hubungan masyarakat dapat mencapai banyak

calon pembali yang ingin menghindari tenaga penjual dan

Page 102: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

83

iklan. Pesan ini berhubungan dengan pembeli melalui

berita daripada komunikasi penjual langsung.

3) Dramatisasi

Yaitu hubungan masyarakat mempunyai semacam iklan,

suatu poetnsi untuk mendramatisasi suatu perusahaan

atau produk.

Jadi berdasarkan uraian di atas, publisitas yaitu kegiatan

menempatkan berita mengenai produk, organisasi atau perusahaan di

media massa. Publisitas merupakan sebuah keuntungan, karena

dalam pelaksanaanya tidak dibayar.

2.1.17 Analisis SWOT

Analisis SWOT menurut Rangkuti (2005:19) adalah suatu cara

menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal menjadi langkah-langkah

strategi dalam pengoptimalan usaha yang lebih menguntungkan. Dalam

analisis faktor-faktor internal dan eksternal akan ditentukan aspek-aspek

yang menjadi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan

(Opportunities), dan yang menjadi ancaman (Treaths) sebuah organisasi.

Dengan begitu akan dapat ditentukan berbagai kemungkinan alternatif

strategi yang dapat dijalankan.

Menurut Kamus Wikipedia:

“Analisis SWOT (singkatan bahasa Inggris dari kekuatan/strengths, kelemahan/weaknesses, kesempatan/opportunities, dan ancaman/threats) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan

Page 103: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

84

ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi factor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut”.

Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:

1 Strengths (kekuatan)

Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi,

proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis

merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau

konsep bisnis itu sendiri.

2. Weakness (kelemahan)

Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam

organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang

dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi,

proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

3. Opportunities (peluang)

Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang

yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar

organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya

kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.

4. Threats (ancaman)

Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini

dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Setelah dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel

matriks dan ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan

Page 104: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

85

pembandingan antara faktor internal yang meliputi Strength dan Weakness

dengan faktor luar Opportunities dan Threats. Setelah itu melakukan

strategi alternatif untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan

strategi yang paling menguntungkan dengan resiko dan ancaman yang

paling kecil. Selain pemilihan alternatif analisis SWOT juga bisa digunakan

untuk melakukan perbaikan dan improvisasi.

Dengan mengetahui kelebihan (Strength dan Opportunities) dan

kelemahan kita (Weakness dan Threats), maka kita melakukan strategi

untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu strateginya dengan

meningkatkan Strength dan Opportunities atau melakukan strategi yang lain

yaitu mengurangi Weakness dan Threats.

Analisis ini didasarkan pada logika bahwa strategi yanng dipilih

adalah Strategi yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang

Peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Analisis SWOT paling umum

digunakan sebagai kerangka logis yang mengarahkan pembahasan dan

refleksi mengenai situasi dan alternatif dasar suatu perusahaan. Analisis ini

sering kali dilakukan sebagai rangkaian dari diskusi kelompok manajerial.

Apa yang dipandang oleh seorang manajer sebagai peluang, mungkin

dianggap sebagai ancaman oleh yang lain. Demikian pula halnya kekuatan

bagi seorang manajer mungkin merupakan kelemahan bagi yang lain.

Kerangka SWOT menyediakan dasar yang terorganisasi untuk diskusi awal.

Page 105: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

86

Tabel 2.1 Matriks SWOT

FAKTOR INTERNAL

FAKTOR EKSTERNAL

STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)

Tuliskan peluang

Tuliskan Kelemahan

OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO

Tuliskan Peluang

Gunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang

Atasi kelemahan

dengan memanfaatkan peluang

THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT

Tuliskan ancaman

Gunakan kekuatan Untuk menghindari

ancaman

Minimalkan

kelemahan dan hindari ancaman

Sumber ( David 2004 : 186 )

2.1.19 Langkah- langkah Analisis Data dalam Analisis SWOT

Langkah penelitian ini akan menerangkan bagaimana analisis

dilakukan, mulai dari data mentah yang ada sampai pada hasil

penelitian yang dicapai. Dalam penelitian ini, langkah-langkah

analisis data dilakukan sebagai berikut:

1. Melakukan pengklasifikasian data, faktor apa saja yang menjadi

kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal organisasi, peluang

dan ancaman sebagai faktor eksternal organisasi. Pengklasifikasian

ini akan menghasilkan tabel informasi SWOT.

Page 106: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

87

2. Melakukan analisis SWOT yaitu membandingkan antara faktor

eksternal Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan

faktor internal organisasi Kekuatan (Strength) dan Kelemahan

(Weakness).

3. Dari hasil analisis kemudian diinterpretasikan dan dikembangkan

menjadi keputusan pemilihan strategi yang memungkinkan untuk

dilaksanakan. Strategi yang dipilih biasanya hasil yang paling

memungkinkan (paling positif) dengan resiko dan ancaman yang

paling kecil.

(David, 2004:188)

2.2 Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini dicantumkan beberapa

hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti, diantaranya:

2.2.1 Penelitian (skripsi) FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

yang dilakukan oleh Mita Fitriani 2011, dengan judul Strategi

Pengelolaan Pariwisata Pantai Lontar Indah di Kabupaten Serang.

Pada penelitian ini menggunakan teori yang didasarkan pada faktor-

faktor yang memepengaruhi strategi analisis (SWOT) menurut teori

Hunger. Faktor-faktor tersebut adalah strengths, weaknesses,

opportunities, threats. Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Teknik analisis

data menggunakan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman.

Page 107: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

88

Hasil penelitian menunjukan bahwa Dinas Pemuda Olahraga

Kebudayaan dan Pariwisata dalam pengelolaan pariwisata pantai

lontar indah di Kabupaten Serang cukup baik tapi masih belum

maksimal. Pelaksanaan strategi yang belum maksimal tersebut

dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor

eksternal. Faktor eksternal antara lain adalah disebabkan karena

pengelolaan pariwisata pantai lontar indah di Kabupaten Serang

belum dilakukan dengan cara menjalin kerjasama dengan pihak lain.

Faktor- faktor internal yang memepengaruhi antara lain tidak adanya

program dalam upaya pengembangan periwisata berkelanjutan,

kurangnya pegawai yang baik dalam kualitas maupun kuantitas yang

berbasis kepariwisataan, tidak adanya sarana informasi seperti

website untuk mempromosikan objek wisata dan hubungan kerja

Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Serang dengan masyrakat sadar pariwisata (DARWIS) masih belum

terjalin dengan baik.

2.2.2 Penelitian (skripsi) FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

dilakukan oleh Kartika Widyasmi Tahun 2012, dengan judul Strategi

pengelolaan Pariwisata Bahari di Kecamatan Bayah Kabupaten

Lebak. Pada penelitian ini menggunakan teori yang didasarkan pada

faktor-faktor yang memepengaruhi strategi analisis (SWOT)

menurut teori Hunger. Faktor-faktor tersebut adalah strengths,

weaknesses, opportunities, threats. Teknik pengumpulan data yang

Page 108: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

89

digunakan adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi.

Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif Miles

dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis

kekuatan internal menujukan pariwisata bahari di Kecamatan Bayah

Kabupaten Lebak memiliki potensi alam yang baik, udara yang

masih segar, lingkungan yang asri dan nyaman, memiliki

pemandangan yang eksotis, masyarakat disekitar pantai yang rama.

Sedangkan kelemahannya sember daya manusia yang belum

memadai, akses jalan dan transportasi menuju pantai sulit, system

promosi yang kurang baik serta tidak adanya wahana permainan.

Analisis lingkungan eksternal menunjukan bahwa pariwisata bahari

memiliki peluang bekerjasama dengan pihak swasta, menjadi tempat

pariwisata berskala nasional, salah satu icon pariwisata Provinsi

Banten, serta pertambahan wisata yang berkunjung. Dengan

ancaman yang ada yaitu kualitas dan kuantitas pesaing lebih baik,

segmen promosi pesaing lebih baik serta akses jalan dan transportasi

pesaing lebih baik.

2.2.3 Penelitian yang lainnya yang memiliki fokus yang sama (mengkaji

tentang pariwisata alternatif) dilakukan oleh Wijaya pada tahun

2008, dengan judul ”Strategi Pengembangan Desa Wisata Tenganan

Pegringsingan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem”.

Penelitian ini dikembangkan karena adanya kejenuhan terhadap jenis

kepariwisataan yang selama ini telah dikembangkan, yaitu pariwisata

Page 109: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

90

massal, yang merusak lingkungan dan juga sosial budaya

masyarakat. Sehingga untuk mengantisipasi dampak negatif dari

pariwisata massal, maka dikembangkanlah pariwisata alternatif,

yakni pariwisata pedesaan. Penelitian ini berlokasi di Desa Tenganan

Pegringsingan. Adapun potensi wisata yang dimiliki adalah

panorama persawahan, bangunan bersejarah, suasana perkampungan,

perumahan penduduk, kesenian tradisional, sistem kelembagaan dan

sistem sosial kemasyarakatan. Adapun hasil penelitiannya adalah

dikembangkannya jenis wisata agro dan juga wisata budaya.

2.3 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir menggambarkan alur fikiran peneliti sebagai kelanjutan

dari kajian teori untuk memberikan penjelasan, maka berdasarkan judul penelitian

tersebut maka kerangka berfikir dalam penelitian ini dengan indikator teori yang

digunakan yaitu teori Strategi dari Rangkuti (2005 : 19)

Dalam penelitian ini dimana peneliti membahas tentang bagaimanakah

Strategi Dinas Pemuda Olahraga Dan Pariwisata Kabupaten Lebak Dalam

Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna Di Kecamatan Bayah. Maka untuk

mempermudah memahami alur berfikir peneliti menggambarkan kerangka

berfikirnya sebagai berikut:

Page 110: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

91

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berfikir

Strategi Dinas Pemuda Olahraga Dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna Di

Kecamatan Bayah

Konsep Strategi Menurut Rangkuti (2005 : 19) 1.Strengths (Kekuatan)

2. Weakness (Kelemahan)

3. Opportunities (Peluang)

4. Threats (Ancaman)

Pengelolaan Pariwisata yang Optimal

Permasalahan: 1. Belum Optimalnya pemanfaatan potensi wisata Pantai

Sawarna oleh Investor dan Pemerintah. 2. Kurang Optimalnya Penyediaan Fasilitas dan aksesibilitas

yang ada di Pantai Sawarna. 3. Kurang Optimalnya Manajemen Pengelolaan Pantai

Sawarna bidang promosi. 4. Belum adanya kerjasama dan koordinasi yang baik antar

pihak terkait dalam Pengembangan Wisata Pantai Sawarna.

Page 111: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

92

2.4 Asumsi Dasar Penelitian

Dari hasil observasi yang telah peneliti lakukan terhadap objek penelitian

ini, maka peneliti membuat suatu kerangka pemikiran sebagaimana yang telah

dipaparkan di atas dengan menggunakan Teori Analisis SWOT dengan lebih

mengukur adalah Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities

(peluang) serta Treats (tantangan) hal ini berasumsi menjadi pedoman dalam

menyelesaikan skripsi terutama pada hasil penelitian. Melalui tahap awal

penelitian maka peneliti berasumsi bahwa Strategi Dinas Pemuda Olahraga Dan

Pariwisata Kabupaten Lebak dalam Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna Di

Kecamatan Bayah belum berjalan dengan baik.

Page 112: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

93

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metodologi berhubungan dengan cara (metode). Metodologi adalah

pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Dalam arti umum dan awam,

metodologi bisa digunakan dalam konteks apa saja, misalnya: berpikir,

metodologi penelitian atau metodologi pengajaran. Menurut Irawan (2005:42)

metodologi adalah:

“totalitas cara untuk meneliti dan menemukan kebenaran. Disebut totalitas cara sebab metodologi tidak hanya mengacu pada metode penelitian tetapi juga paradigma, pola pikir, metode pengumpulan dan analisis data sampai dengan metode penafsiran temuan penelitian itu sendiri”.

Dalam penelitian sosial masalah penelitian, tema, topik dan judul penelitian

berbeda secara kuantitatif maupun kualitatif. Baik substansial maupun materil

kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metodologis. Masalah

kuantitatif lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks

namun berlokasi di permukaan. Akan tetapi, masalah-masalah kualitatif

berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun

memiliki kedalaman bahasan yang tidak terbatas.

Dalam penelitian mengenai Strategi Dinas Pemuda Olahraga Dan Pariwisata

(DISPORAPAR) Kabupaten Lebak dalam Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna

Di Kecamatan Bayah berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka

penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor

Page 113: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

94

dalam Moleong (2006:3) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada

latar dan individu tersebut secara holistik (utuh).

Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller dalam Moleong (2006:4)

mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu

pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada

manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.

Selanjutnya menurut Denzin dan Lincoln dalam Moleong (2006:5)

menyatakan penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar

alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan

jalan melibatkan berbagai metode yang ada.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, Moleong dalam bukunya

“Metodologi Penelitian Kualitatif” (2006:6) mensintesiskan bahwa penelitian

kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang

apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi dan

tindakan yang secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan

berbagai metode alamiah.

Marshall dalam Sugiyono (2009:63) mendefinisikan kualitatif sebagai suatu

proses yang mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai

kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia. Selanjutnya, Sugiyono (2009:8)

mendefinisikan metode penelitian kualitatif sebagai metode penelitian yang

Page 114: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

95

digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya

adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik

pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif dan penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Obyek dalam penelitian kualitatif adalah objek yang alamiah atau natural setting

sehingga metode penelitian ini sering disebut sebagai metode naturalistik.

Obyek yang alamiah adalah obyek yang apa adanya tidak dimanipulasi oleh

peneliti. Dalam penelitian kualitatif, data yang dihasilkan berbentuk kata, kalimat

untuk mengeksplorasi bagaimana kenyataan sosial yang terjadi dengan

mendeskripsikan hal-hal yang sesuai dengan masalah dan unit yang diteliti dalam

hal ini adalah Strategi Dinas Pemuda Olahraga Dan Pariwisata (DISPORAPAR)

Kabupaten Lebak dalam Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna Di Kecamatan

Bayah.

3.2 Fokus Penelitian

Agar penelitian lebih terstruktur dan sistematis, maka ruang lingkup

penelitian difokuskan Pada Strategi Dinas Pemuda Olahraga Dan Pariwisata

(DISPORAPAR) Kabupaten Lebak dalam Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna

Di Kecamatan Bayah.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berlokasi di Kabupaten Lebak, khususnya pertama di

Dinas Pemuda Olahraga Dan Pariwisata (DISPORAPAR) Kabupaten Lebak, di

Page 115: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

96

Bidang Pariwisata, dan pariwisata pantainya adalah Pantai Sawarna di Kecamatan

Bayah. Alasan mengapa peneliti memilih pantai Sawarna, karena pantai Sawarna

merupakan tujuan destinasi wisata pantai unggulan di Kabupaten Lebak

khususnya di Kecamatan Bayah, maka dari itu peneliti meneliti tentang Strategi

Dinas Pemuda Olahraga Dan Pariwisata (DISPORAPAR) Kabupaten Lebak

dalam Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna Di Kecamatan Bayah, agar

mengetahui bagaimana strategi dalam pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna Di

Kecamatan Bayah.

3.4. Variabel Penelitian

3.4.1. Definisi Konsep

Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian yang berkaitan dengan Strategi Dinas Pemuda Olahraga Dan Pariwisata (DISPORAPAR) Kabupaten Lebak dalam Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna Di Kecamatan Bayah. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Analisis SWOT David Hunger, yang terdiri dari:

1. Strengths (Kekuatan) 2. Weaknes (Kelemahan) 3. Opurtunities (Peluang) 4. Threats (Tantangan)

Indikator Strategi Analisis SWOT yang disebutkan di atas,

dinilai dan dianggap lebih rasional dan tepat untuk menjawab

permasalahan-permasalahan yang ada pada Strategi Dinas Pemuda

Olahraga dan Pariwisata (DISPORAPAR) Kabupaten Lebak dalam

Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna Di Kecamatan Bayah.

Page 116: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

97

3.4.1. Definisi Operasional

Pada penelitian Strategi Dinas Pemuda Olahraga dan

Pariwisata (DISPORAPAR) Kabupaten Lebak dalam Pengelolaan

Pariwisata Pantai Sawarna Di Kecamatan Bayah, teori yang

digunakan adalah teori Analisis SWOT, berikut rincian dari dimensi

dan indikator yang digunakan pada Tabel 3.1 di bawah ini:

Page 117: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

98

Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian

Dimensi Indikator Pertanyaan

Strategi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna Di Kecamatan Bayah

Strenghths (Kekuatan)

Strategi apakah yang dilakukan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak agar Pariwisata Pantai Sawarna semakin berkembang? Kekuatan-kekuatan apa sajakah yang dimiliki Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak untuk pengelolaan pariwisata pantai sawarna?

Kekuatan apa saja yang dimiliki pariwisata pantai Sawarna

Weaknes (Kelemahan)

Kelemahan apakah yang menjadi kendala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna? Adakah evaluasi dalam mengatasi kelemahan Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna? Sarana dan prasarana menuju obyek wisata kurang diperhatikan, dengan tidak adanya penunjuk jalan dan publikasi, bagaimana tindakan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam mengatasinya?

Opurtunities (Peluang)

Bagaimana peluang Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pariwisata pantai sawarna?

Seberapa besar kontribusi pengelolaan pariwisata pantai sawarna terhadap PAD Kabupaten Lebak?

Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan peluang dari pariwisata pantai sawarna dapat berkembang dan bermanfaat untuk peningkatan PAD Kabupaten Lebak?

Page 118: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

99

Strategi apa yang dilakukan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak untuk menarik investor guna perkembangan pariwisata pantai sawarna ?

Threats (Tantangan)

Apa yang menjadi ancaman atau tantangan perkembangan pengelolaan pariwisata pantai sawarna? Strategi apa yang dilakukan untuk mengatasi tantangan dalam pengelolaan pariwisata pantai sawarna?

Sumber: Peneliti, 2015

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Menurut Nasution dalam Sugiyono

(2009:224), peneliti sebagai instrumen penelitian serasi untuk penelitian serupa

karena memiliki ciri-ciri antara lain:

1. Peneliti sebagai alat yang peka dan dapat berkreasi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi peneliti.

2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.

3. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrumen berupa tes atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi kecuali manusia.

4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami dengan pengetahuan semata. Jadi, untuk memahaminya kita perlu sering merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita.

5. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh dan ia dapat menafsirkannya.

6. Hanya manusia sebagai instrumen, responden yang aneh dan menyimpang diberi perhatian. Respon yang lain daripada yang lain, bahkan yang bertentangan dipakai untuk mempertinggi tingkat kepercayaan dan tingkat pemahaman mengenai aspek yang diteliti.

Page 119: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

100

Hal ini sejalan dengan pendapat Irawan, bahwa dalam sebuah penelitian

kualitatif yang menjadi instrumen terpenting adalah peneliti itu sendiri (Irawan,

2005:17). Pendapat yang sama juga dikatakan Moleong (2006:19), bahwa pencari

tahu alamiah (peneliti) dalam pengumpulan data lebih banyak bergantung pada

dirinya sebagai alat pengumpul data. Oleh karena itu, instrumen dalam penelitian

adalah peneliti itu sendiri dengan membuat pedoman wawancara dan pedoman

observasi dalam rangka mempermudah proses pengumpulan dan analaisis data.

Sehingga peneliti dapat mengumpulkan data secara lebih utuh dan alamiah dalam

rangka memperoleh hasil penelitian yang lebih mendalam.

Jadi, berdasarkan pendapat para ahli mengenai instrumen penelitian dalam

penelitian kualitatif dapat disimpulkan bahwa yang menjadi instrumen penelitian

dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri karena peneliti yang

mengetahui fokus permasalahan yang terjadi pada lokus penelitian yang diteliti

oleh peneliti.

3.6 Informan Penelitian

Di dalam penelitian ini, peneliti merupakan instrument kunci yang sesuai

dengan karakteristik penelitian kualitatif. Untuk itu peneliti secara individu akan

turun ketengah-tengah masyarakat guna memperoleh data dari informan. Informan

diperoleh dari kunjungan lapangan yang dilakukan di lokasi penelitian dimana

dipilih secara Purposive sampling (sampel bertujuan) merupakan penetapan

informan dengan berdasarkan informasi yang dibutuhkan, artinya teknik

pengambilan informan sumber data dengan pertimbangan tertentu. Informen

Page 120: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

101

tersebut ditentukan dan ditetapkan tidak berdasarkan pada jumlah yang

dibutuhkan, melainkan berdasarkan pertimbangan fungsi dan peran informasi

sesuai fokus masalah penelitian (Moleong, 2006 : 217). Di sini peneliti memilih

informan yaitu dari Unsur Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten

Lebak, Unsur Pemerintah Kecamatan Bayah, unsur Desa Sawarna, dan unsur

Asosiasi Pemilik Home Stay Pantai Sawarna. Adapun tabel instrumennya sebagai

berikut:

Page 121: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

102

Tabel 3.2 Daftar Informan Penelitian

Kode Informan

Informan Keterangan

I1

I1-1

Pemerintah:

Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak

1. Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak

Key Informan

I1-2 2. Sub Bagian Program Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak

I1-3 3. Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak

I1-4 4. Kepala Seksi Promosi dan Pengembangan Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak

I1-5 5. Kepala Seksi Usaha dan Jasa Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak

I1-6 6. Kepala Seksi Sarana dan Bimbingan Masyarakat Wisata

I2

I2-1

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten

1. Kepala Seksi Pengembangan Objek Wisata Secondary Informan I2-2 2. Pelaksana Subag Evaluasi dan Pelaporan Program

I3

I3-1

Aparatur Desa Sawarna

1. Kepala Desa Sawarna Secondary Informan I3-2 2. Sekdes Sawarna

I3-3 3. Petugas Desa Penjaga Karcis I4

I4-1

Asosiasi Pemilik Home Stay Pantai Sawarna

1. Ketua Paguyuban Secondary Informan

I5 Wisatawan Secondary Informan

(Sumber: Peneliti 2015)

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

Page 122: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

103

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan, oleh karena itu teknik pengumpulan

data dalam penelitian ini sebagai berikut:

3.7.1 Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya dan

masih bersifat mentah karena belum diolah. Data ini diperoleh melalui:

1. Pengamatan/Observasi

Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan

dengan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diteliti. Dalam

penelitian ini peneliti langsung terjun ke lokasi penelitian dan

melakukan pengamatan langsung terhadap objek-objek yang diteliti,

kemudian dari pengamatan tersebut melakukan pencatatan data-data

yang diperoleh yang berkaitan dengan aktivitas penelitian.

Selain itu observasi merupakan kegiatan yang meliputi

pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian perilaku, objek-objek

yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung

penelitian yang sedang dilakukan. Konsep yang dikemukakan oleh

Faisal dalam Sugiyono (2009:226) yang mengklasifikasikan observasi

sebagai berikut:

1) Observasi berpartisipasi (participant observation) 2) Observasi yang secara terang-terangan dan tersamar (overt

observation and convert observation), dan 3) Observasi yang tidak terstuktur (unstructured observation)

Jadi berdasarkan pengklasifikasian observasi di atas, observasi

yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah observasi terang-

Page 123: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

104

terangan, dimana peneliti dalam melakukan pengumpulan data

menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa peneliti sedang

melakukan penelitian. Sehingga pihak-pihak yang diteliti mengetahui

sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Dan juga peneliti

terlibat dengan kegiatan sehari-hari yang menjadi sumber data

penelitian. Sehingga diperlukan data yang akurat, lengkap, tajam dan

terpercaya.

2. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang,

melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari

seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan,

berdasarkan tujuan tertentu (Mulyana, 2008:180). Sedangkan menurut

Bungin dalam Satori dan Komariah (2001:88) wawancara dalam suatu

penelitian bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang

kehidupan manusia dalam suatu masyarakat serta pendirian-pendirian

itu merupakan suatu pembantu utama dari metode utama

(pengamatan).

Selain itu pengertian lain dari wawancara adalah percakapan

dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak,

yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara, antara lain:

mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan,

Page 124: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

105

motivasi, tuntutan, kepedulian, dan lain-lain kebulatan,

merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami

masa lalu, memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang

diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang,

memverifikasi, mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh

dari orang lain baik manusia maupun bukan manusia (triangulasi) dan

memverifikasi, mengubah dan memperluas kontruksi yang akan

dikembangkan oleh sipeneliti sebagai pengecekan anggota.

Wawancara mendalam adalah teknik pengolahan data yang

pengumpulan data yang didasarkan percakapan secara intensif dengan

suatu tujuan tertentu untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya.

Wawancara dilakukan dengan cara mendapat berbagai informasi

menyangkut masalah yang diajukan dalam penelitian, wawancara

dilakukan pada informan yang dianggap menguasai penelitian.

Adapun yang digunakan adalah wawancara terstruktur yang

pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan yang

akan diajukan oleh peneliti.

Wawancara dilakukan dengan cara mempersiapkan terlebih

dahulu berbagai keperluan yang dibutuhkan yaitu sampel informan

kriteria informan dan pedoman wawancara yang disusun dengan rapih

dan terlebih dahulu dipahami peneliti, sebelum melakukan wawancara

peneliti terlebih dahulu melakukan hal-hal sebagai berikut:

1) Menerangkan kegunaan serta tujuan dari penelitian.

Page 125: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

106

2) Menjelaskan alasan informan terpilih untuk diwawancarai.

3) Menentukan strategi dan taktik berwawancara.

4) Mempersiapkan pencatat data wawancara.

Hal-hal tersebut bertujuan untuk memberikan motivasi kepada

informan untuk melakukan wawancara dengan menghindari keasingan

serta rasa curiga informan untuk memberikan keterangan dengan

jujur, selanjutnya peneliti mencatat keterangan-keterangan yang

diperoleh dengan cara pendekatan kata-kata dan merangkainya

kembali dalam bentuk kalimat.

Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun pedoman

wawancara yang isinya mengenai hal-hal yang nantinya akan

dipertanyakan kepada para informan untuk mendapatkan informasi

yang akurat. Adapun secara garis besar, pedoman wawancara yang

digunakan untuk memperoleh informasi, yaitu sebagai berikut:

Page 126: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

107

Tabel 3.3 Pedoman Wawancara

No Indikator Pertanyaan Kode Informan

1

Stengths (Kekuatan)

Strategi apakah yang dilakukan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak agar Pariwisata Pantai Sawarna semakin berkembang?

I1.1, I1.2, I1.3, I2-1, I2-2, I3.1 I3.2, I4-1

Kekuatan-kekuatan apa sajakah yang dimiliki Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak untuk pengelolaan pariwisata pantai sawarna?

I1.1, I1.3, I1.5

Kekuatan apa saja yang dimiliki pariwisata pantai Sawarna?

I1.1, I1.3 I3.1 I3.2

2

Weakness (Kelemhan)

Kelemahan apakah yang menjadi kendala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna?

I1.1, I1.3 I3.1 I3.2, I4-1, I5

Adakah evaluasi dalam mengatasi kelemahan Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna?

I1.1, I1.2, I1.3

Sarana dan prasarana menuju obyek wisata kurang diperhatikan, dengan tidak adanya penunjuk jalan dan publikasi, bagaimana tindakan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam mengatasinya?

I1.1, I1.3, I1.4, I1.5, I1.6, I3.1 I3.2, I4-1, I5

3

Opurtunity (Peluang)

Bagaimana peluang Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pariwisata pantai sawarna?

I1.1, I1.3, I1.5, I1.6, I3.1 I3.2

Seberapa besar kontribusi pengelolaan pariwisata pantai sawarna terhadap PAD Kabupaten Lebak?

I1.1, I1.2, I1.5, I1.6, I3.1 I3.2, I4-1

Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan peluang dari pariwisata pantai sawarna dapat berkembang dan bermanfaat untuk peningkatan PAD Kabupaten Lebak?

I1.1, I1.2, I1.3, I1.5, I1.6

Strategi apa yang dilakukan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak untuk menarik investor guna perkembangan pariwisata pantai sawarna ?

I1.1, I1.2, I1.3, I1.5, I1.6, I2-1, I2-2, I3.1 I3.2, I4-1

4 Threats (Tantangan) Apa yang menjadi ancaman atau tantangan

perkembangan pengelolaan pariwisata pantai sawarna?

I1.1, I1.2, I1.3, I3.1 I3.2, I4-1, I5

Strategi apa yang dilakukan untuk mengatasi tantangan dalam pengelolaan pariwisata pantai sawarna?

I1.1, I1.2, I1.3

Sumber : Hasil Peneliti, 2015

Page 127: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

108

3.7.2 Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder ini merupakan sumber data yang diperoleh

melalui kegiatan studi literatur atau studi kepustakaan dan dokumentasi

mengenai data yang diteliti.

1. Studi kepustakaan

Pengumpulan data ini diperoleh dari berbagai referensi yang

relevan dengan penelitian yang dijalankan dan teknik ini

berdasarkan text books maupun jurnal ilmiah.

2. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi, yakni pengumpulan data yang bersumber

dari dokumen yang resmi dan relevan dengan permasalahan

yang akan diteliti.

Adapun alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,

khususnya dalam melakukan wawancara adalah:

1. Buku catatan: untuk mencatat pencatatan dengan sumber data

2. Handphone recorder: untuk merekam semua percakapan karena

jika hanya menggunakan buku catatan, peneliti sulit untuk

mendapatkan informasi yang telah diberikan oleh informan.

3. Handphone camera: untuk memotret/mengambil gambar semua

kegiatan yang berkaitan dengan penelitian. Hal ini dimaksudkan

untuk meningkatkan keabsahan dari suatu penelitian.

Selanjutnya sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini terbagi

atas data primer dan data sekunder. Data primer diambil langsung dari

Page 128: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

109

informan penelitian. Dalam hal ini data primer diambil melalui wawancara

(interview). Sedangkan data sekunder adalah data yang tidak langsung

berasal dari informan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini data sekunder

diperoleh melalui data-data dan dokumen-dokumen yang relevan mengenai

masalah yang diteliti. Data-data tersebut merupakan data yang diperlukan

dalam menyelesaikan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

3.8 Teknik Analisis Data

Proses analisa data dilakukan secara terus menerus sejak awal data

dikumpulkan sampai dengan penelitian berakhir. Untuk memberikan makna

terhadap data yang telah disimpulkan, dilakukan analisis data dan interpretasi.

Mengingat ini dilaksanakan melalui pendekatan kualitatif, maka analisis

dilakukan sejak data pertama sampai penelitian berakhir.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik

analisa data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah

selesai pengumpulan data dalam waktu tertentu. Dalam menganalisis selama

dilapangan peneliti menggunakan model Miles dan Huberman yang

mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara

interaktif yang berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Proses datanya

mencakup:

3.8.1 Data Collection (Pengumpulan Data)

Pengumpulan data yaitu proses memasuki lingkungan penelitian

dan melakukan pengumpulan data penelitian. Ini merupakan tahap awal

Page 129: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

110

yang harus dilakukan oleh peneliti agar peneliti dapat memperoleh

informasi mengenai masalah-masalah yang terjadi di lapangan.

3.8.2 Data Reduction (Reduksi data)

Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data

“kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan (Prastowo,

2011: 242). Reduksi data ini berlangsung secara terus-menerus selama

proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung. Reduksi data dengan

demikian merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan

mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-

kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi (Prastowo, 2011:243).

Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena

itu, jika peneliti dalam melakukan penelitian menemukan segala sesuatu

yang terlihat aneh, asing, tidak dikenal dan belum memiliki pola, justru

inilah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi

data.

3.8.3 Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data, penyajian data di sini merupakan sekumpulan informasi tersusun

yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Beberapa jenis bentuk penyajian data adalah

matriks, grafik, jaringan, bagan dan lain sebagainya yang semuanya

Page 130: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

111

dirancang untuk menggabungkan informasi tersusun dalam suatu bentuk

yang padu (Prastowo, 2011:244). Kemudian penyajian data dapat

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori

dan selanjutnya, yang paling sering digunakan untuk menyajikan data

dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami apa

yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah

dipahami.

3.8.4 Conclusion Drawing / Verification (Penarikan Kesimpulan)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Sementara itu,

dalam penjelasan Sugiyono (Prastowo, 2011:250) kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan

data berikutnya. Akan tetapi, jika kesimpulan yang dikemukakan pada

tahap awal telah didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat

kita kembali ke lapangan mengumpulkan data, kesimpulan yang kita

kemukakan adalah kesimpulan yang terpercaya. Dengan demikian,

kesimpulan dalam penelitian ini mungkin dapat menjawab rumusan

masalah yang telah dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak

karena masalah dan rumusan masalah pada penelitian kualitatif masih

bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di

lapangan.

Page 131: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

112

Gambar 3.1

Siklus Teknis Analisis Data Menurut Miles dan Huberman

( Sumber : Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2011:247 )

3.9 Uji Keabsahan Data

Yang dimaksud dengan keabsahan data adalah bahwa setiap keadaan harus

memenuhi: 1) Mendemonstrasikan nilai yang benar, 2) Menyediakan dasar agar

hal itu dapat diterapkan, dan 3) Memperbolehkan keputusan luar yang dapat

dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan

keputusan-keputusannya. (Moleong, 2006:320) isu dasar dari hubungan

keabsahan data pada dasarnya adalah sederhana. Bagaimana peneliti membujuk

agar pesertanya (termasuk dirinya) bahwa temuan-temuan penelitian dapat

dipercaya. Untuk menguji keabsahan data, dapat dilakukan dengan tujuh teknik,

yaitu perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan

sejawat, kecukupan referensial, kajian kasus negatif, pengecekan anggota

(member check).

Data Display

Data Colection

Data Reduction

Conclution Drawing & Verifying

Page 132: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

113

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji keabsahan data dengan teknik

triangulasi dan pengecekan anggota (member check).

3.9.1 Triangulasi

Moleong (2006 :330) menjelaskan bahwa triangulasi merupakan

teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain

di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data itu. Denzin (Prastowo, 2011 :269) membedakan teknik ini

menjadi 5 macam yaitu :

1. Triangulasi sumber yaitu suatu teknis pengecekan kredibilitas data

yang dilakukan dengan memeriksa data yang didapatkan melalui

beberapa sumber. Triangulasi dengan sumber berarti

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan atau

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

dalam penelitian kualitatif.

2. Triangulasi teknik yaitu suatu tekhnik pengecekan kredibilitas

dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama

dengan teknik yang berbeda yaitu melalui wawancara, observasi

dan studi dokumentasi.

3. Triangulasi waktu yaitu suatu teknik pengecekan kredibilitas

dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara,

observasi atau tekhnik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.

Page 133: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

114

4. Triangulasi penyidik, suatu teknik pengecekan kredibilitas

dilakukan dengan cara memanfaatkan pengamat lain untuk

pengecekan derajat kepercayaan data.

5. Triangulasi teori, suatu tekhnik pengecekan kredibilitas dilakukan

dengan cara menggunakan lebih dari satu teori untuk memeriksa

data temuan penelitian.

Adapun untuk menguji keabsahan data pada penelitian ini

dilakukan melalui teknik Triangulasi Sumber dan Triangulasi Teknik

Menurut Moleong (2005: 330) hal tersebut dapat tercapai dengan cara:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara.

2. Membandingkan apa yan dikatakan orang di depan umum dengan

apa yang dikatakan secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi peneliti

dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang seperti masyarakat biasa,

kalangan yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang

pemerintahan.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

Page 134: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

115

3.9.2 Member Check

Selain itu peneliti pun melakukan membercheck, yaitu proses

pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan

membercheck adalah mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai

dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Selain itu, membercheck

adalah agar informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan

laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan.

Setelah membercheck dilakukan, maka pemberi data dimintai tandatangan

sebagai bukti otentik bahwa peneliti telah melakukan membercheck dalam

Moleong (2005: 276).

3.10 Tempat dan Waktu Penelitian

3.10.1 Tempat Penelitian

Adapun dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Dinas

Pemuda Olahraga Dan Pariwisata (DISPORAPAR) Kabupaten Lebak.

3.10.2 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian berisi kegiatan apa saja yang akan dilakukan dan berapa

lama akan dilakukan (Sugiyono, 2011:286). Berikut ini merupakan jadwal

penelitian ini di gambarkan dalam timetable adalah sebagai berikut:

Page 135: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

116

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Tahun 2015 Tahun 2016

B u l a n April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Des Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust

1 Pengajuan judul

2 Observasi Awal

3 Bimbingan BAB I

4 Bimbingan BAB II

5 Bimbingan BAB III

6 Seminar Proposal Penelitian

7 Revisi Proposal Penelitian

8 ACC Lapangan

9 Sidang Skripsi

10 Revisi Skripsi

Sumber: Peneliti 2015

Page 136: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

117

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitianran

4.1.1 Profil Kabupaten Lebak

KabupatenLebak adalahsebuah Kabupaten di Provinsi Banten, In

donesia. Ibu kotanya adalah Rangkasbitung. Kabupaten Lebak terdiri dari

28 Kecamatan, 340 Desa, dan 5 Kelurahan. Kabupaten Lebak memiliki

luas wilayah 3.044,72 Km2, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak

645.711 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 613.604 jiwa,

jumlah keseluruhannya adalah 1.259.315 jiwa.

Pada 15 Januari 2014 melalui pemilihan kepala daerah langsung,

dilantiklah Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lebak. Bupati dan Wakil

Bupati Lebak terpilih yakni Iti Octavia Jayabaya dan Ade Sumardi

dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Lebak periode 2014-2019 oleh

Wakil Gubernur (Wagub) Banten Rano Karno, di Pendopo Kabupaten

Lebak. Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Lebak, dilakukan dalam

Rapat Paripurna Istimewa DPRD Lebak yang dipimpin Ketua DPRD

Lebak, Ade Suryana. Dalam pelantikan itu, dihadiri Ketua Umum PPP

Suryadarma Ali, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Banten Aeng Haerudin, Kapolda Banten Brigjen M. Zulkarnaen,

Walikota Tangerang Arif S Wismansyah, serta tamu undangan lainnya.

Pelantikan Iti Octavia Jayabaya dan Ade Sumardi ini berdasarkan

Page 137: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

118

Keputusan Menteri Dalam Negeri (mendagri) No. 131-36-225 tentang

Pengangkatan Bupati Lebak dan Keputusan Mendagri No. 132-226-225

tentang Pengangkatan Wakil Bupati Lebak dengan masa jabatan 5 tahun

sejak pelantikan dilaksanakan.

4.1.1.1 Keadaan Geografis Kabupaten Lebak

Didalam kondisi umum, Kabupaten Lebak merupakan salah

satu Kabupaten yang terluas di Provinsi Banten dan Kabupaten

Lebak merupakan daerah kabupaten berbatasan dengan Kabupaten

Bogor. Kabupaten Lebak terletak antara 6º18'-7º00' Lintang Selatan

dan 105º25'-106º30' Bujur Timur, dengan luas wilayah 304.472 Ha

(3.044,72 Km²) yang terdiri dari 28 Kecamatan dengan 340 desa dan

5 kelurahan. Kecamatan paling luas wilayahnya adalah Kecamatan

Cibeber dan yang paling kecil luas wilayahnya adalah Kecamatan

Kalanganyar. Luas laut yang menjadi kewenangan Kabupaten Lebak

seluas 588.745 km, dengan panjang pantai 91,42 km. Jumlah

penduduk 1.233.905 jiwa terdiri dari laki-laki sebanyak 638.669 jiwa

dan perempuan sebanyak 595.236 jiwa.

Secara geografis Kabupaten Lebak terletak antara 105º 25

106º 30 Bujur Timur dan 6º18’ 7º00’ Lintang Selatan. Luas lahan

yang dimiliki Kabupaten Lebak adalah 66,477,56 ha, terdiri dari

perkebunan rakyat seluas 50,645,45ha, perkebunan besar Negara

8,879,5ha dan perkebunan besar swasta seluas 6,952,61 ha. Daerah

Kabupaten Lebak berada pada topografi kasar berupa perbuktian dan

Page 138: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

119

pengunungan dengan ketinggian antara 200-2000 meter dpal, pada

daerah bagian timur ketinggian 500-2000 meter dpal dengan puncak

gunung sanggabuana dan gunung Halimun. Tingkat kemiringan

lereng > 25% kearah utara, jenis tanah merupakan tanah latosol.

Daerah ini berada pada DAS Cibaliung-Cibareno.

Gambar 4.1 Peta Administrsi Kabupaten Lebak

Page 139: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

120

4.1.1.2 Slogan Kabupaten Lebak (Iman, Aman, Uman, Amin)

1. Iman berarti keyakinan yang teguh kepada Tuhan YangMaha Esa, menurut perintah dengan penuhrasa tanggung jawab.

2. Aman berarti tiada gangguan dan tak sudi mengganggu,tentram, damai, sauyunan, sehat lahir bathin.

3. Uman berarti milik teratur, tanah subur, rakyat makmur,dagang untung, tani berbukti (mukti).

4. Amin Berarti ibadah dan do'a kepada Tuhan Yang Maha Esaatas pemberiannya yang telah dilimpahkankepada daerah dan rakyat Lebak.

Semua itu diharapkan dapat mewujudkan Lebak

sebagai daerah yang kondusif dalam berinvestasi untuk

percepatan pembangunan dalam meningkatkan kesejahteraan

rakyat berlandaskan iman dan taqwa.

4.1.1.3 Visi dan Misi Kabupaten Lebak 2014-2019

1. Visi

“Menuju Kabupaten Lebak yang Maju dan Berdaya saing

melalui Pemantapan Pembangunan Perdesaan dan

Pengembangan Ekonomi Kerakyatan”

2. Misi

1) Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia yang

Produktif, Kreatif dan Inovatif

Tujuan:

1. Meningkatkan kualitas pelayanan dasar,

2. Membangun sumber daya manusia yang

menguasai IPTEK, kompetitif dengan tetap

Page 140: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

121

mempertahan ciri masyarakat yang santun

berbudaya.

Sasaran:

1. Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas

pendidikan yang terjangkau dan merata,

2. Meningkatnya akses dan kualitas layanan

kesehatan yang terjangkau dan merata,

3. Meningkatnya daya saing sumber daya manusia,

4. Meningkatnya peran pemuda dan prestasi

olahraga,

5. Terpelihara dan termanfaatkanya benda cagar

budaya dan nilai-nilai budaya local,

6. Meningkatnya kualitas dan kuantitas layanan

perpustakaan.

2) Meningkatkan Tata Kelola Pemerintah yang baik

berorientasi Pelayanan Publik

Tujuan :

Meningkatan kualitas penyelenggaraan

pemerintahan yang efektif, efisien dan transparan

Sasaran :

Meningkatnya kinerja penyelenggaraan

pemerintahan daerah

Page 141: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

122

3) Meningkatkan perekonomian yang kokoh berbasis

ekonomi kerakyatan

Tujuan:

Meningkatkan Perekonomian Masyarakat

Berbasis Ekonomi Kerakyatan

Sasaran:

1. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Investasi,

2. Meningkatnya Ketahanan pangan daerah,

3. Meningkatnya hasil produksi perkebunan dan

kehutanan,

4. Tumbuhnya industri pariwisata unggulan daerah.

4) Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur Strategis

Wilayah yang berkualitas

Tujuan:

1. Meningkatkan Ketersediaan dan kualitas

infrastruktur,

2. Meningkatkan Ketersediaan dan kualitas

infrastruktur Transportasi.

Sasaran:

1. Meningkatnya kinerja penanganan jalan dan

jembatan,

2. Meningkatnya kinerja layanan jaringan irigasi dan

ketersediaan air baku serta partisipasi masyarakat,

Page 142: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

123

3. Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana

dasar masyarakat,

4. Meningkatnya kualitas perumahan permukiman,

5. Meningkatnya pemenuhan listrik masyarakat,

6. Meningkatnya kualitas prasarana dan fasilitas

LLAJ,

7. Meningkatnya sarana dan prasarana perhubungan.

5) Menjaga Keseimbangan Lingkungan dan

pembangunan yang berkelanjutan

Tujuan:

1. Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup,

2. Meningkatkan ketangguhan dalam

penanggulangan bencana.

Sasaran:

1. Meningkatnya rehabilitasi lahan,

2. Meningkatnya fungsi daerah tangkapan air,

3. Terjaganya tingkat cemaran sungai, udara dan air

tanah di bawah ambang batas,

4. Meningkatnya kuantitas pengelolaan sampah dan

limbah,

5. Pengendalian dan pemanfaatan ruang,

6. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan

penanggulangan bencana.

Page 143: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

124

6) Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah

Tujuan:

Meningkatkan stabilitas keamanan dan ketertiban

di daerah

Sasaran:

1. Meningkatnya ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat,

2. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama di

masyarakat.

Dalam penelitian tentang Strategi pengelolaan

pariwisata pantai Sawarna ini dibawah tanggungjawab dari

Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak

yang peneliti khususkan lokasi penelitiannya di pantai

Sawarna.

4.1.2 Gambaran Umum Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Lebak

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2007,

Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata merupakan unsur

pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Pemuda, Olahraga, dan

Pariwisata.

Page 144: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

125

Dinas Pemuda Olahraga Dan Pariwisata Kabupaten Lebak

mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah di

bidang pemuda, olahraga dan pariwisata, melaksanakan urusan

pemuda, olahraga dan pariwisata berdasarkan azas otonomi dan

tugas pembantuan yang diserahkan kpada Pemerihtah Daerah.

Visi dinas Pemuda Olahraga dan PariwisataKabupaten

Lebak disusun berdasarkan kondisi obyektif dan dilandasi

pemikiran dan perkembangan kondisi dan tantangan dimasa yang

akan datang. Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata dalam

hubungan ini mempunyai tanggung jawab.Untuk memberdayakan

potensi masyarakat dalam bidang kepemudaan, keolahragaan,

seni budaya dan pariwisata secara terus menerus atau

kesinambungan. Dengan demikian maka visi dinas Pemuda

Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak adalah “ Terwujudnya

Lembaga Terdapan dalam Meningkatkan Peran Pemuda, Prestasi

Olahraga dan Potensi Pariwisata yang berdaya saing Berbasis

Pengembangan Wilayah”.

Untuk mewujudkan visi tersebut din atas, maka dinas

Pemuda Olahraga dan Pariwisata menetapkan Misi sebagai

pernyataan Komprehensip pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

serta sasaran dan tujuan yang hendak dicapai. Misi Dinas Pemuda

Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak adalah sebagai

berikut:

Page 145: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

126

1. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung

Operasional kelembagaan.

2. Meningkatkan Pembinaan dan Peranan

Kepemudaan, Sekaligus pengembangan potensi

SDM pemuda dalam kreatifitas local secara

berkesinambungan,

3. Meningkatkan Pembinaan dan Pengembangan

olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga

prestasi menuju Industrialisasi Olahraga yang

Kompetitif.

4. Meningkatkan dan Mengembangkan Potensi

Pariwisata berbasis Kreatifitas lokal.

5. Meningkatkan dan Mengembangkan Objek-objek

Wisata.

Untuk mencapai misi yang telah ditetapkan, dengan

memperhatikan faktor-faktor penentu keberhasilan, maka

disusunlah tujuan Dinas pemuda Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Lebak yaitu:

1. Meningkatkan Meningkatkan sarana dan prasarana

penunjang dalam mendukung kegiatan

2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas Organisasi

Kepemudaan

Page 146: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

127

3. Mendorong terciptanya prestasi pemuda di segala

bidang

4. Mendorong dan menciptakan iklim yang kondusif

bagi perkembangan olahraga.

5. Mempercepat proses perkembangan olahraga di

Kabupaten Lebak.

6. Kesiapan Produk pariwisata berupa obyek dan daya

tarik wisata alam, wisata budaya, maupun wisata

buatan untuk layak di jual.

Daritujuan tersebut diatas, maka sasaran Dinas Pemuda

Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak adalah :

1. Meningkatnya Sarana dan prasarana menunjang

kegiatan.

2. Meningkatkan kualitas maupun kuantitas organisasi

kepemudaan.

3. Meningkatkan Prestasi kepemudaan di segala bidang

4. Terciptanya Iklim Kondusif bagi perkembangan

olahraga di Kabupaten Lebak

5. Meningkatkan Efektifitas kegiatan Olahraga.

6. Meningkatnya jumlah Obyek Wisata

7. Meningkatnya Promosi / Pemasaran Seni Budaya

baik dalam Maupun Luar Negeri

Page 147: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

128

Dalam menyelenggarakan tugas pokok Dinas Pemuda

Olahraga dan Pariwisata mempunyai fungsi:

1. Perumusah kebijakan teknis, pemberian bimbingan

dan pembinaan pemuda, olahraga dan pariwisata

sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh

bupati.

2. Pengkoordinasian, pengendalian dan pengawasan

serta evaluasi pelaksanaan tugasdi bidang pemuda,

olahraga dan pariwisata.

3. Pelaksanaan tugas teknis operasional di bidang

pemuda, olahraga dan pariwisata dalam

pengkoordinasian hubungan antar lembaga daerah

yang meliputi promosi daerah, pemberdayaan dan

pengembangan kepemudaan, olahraga, budaya dan

pariwisata yang meliputi objek, sarana dan bina

masyarakat pemudan dan olahraga, masyarakat

wisata, rekreasi dan hiburan umum, akomodasi dan

rumah makan serta seni budaya yang mencakup

kesenian, sejarah dan nilai-nilai tradisional serta

permuseuman dan kepurbakalaan.

4. Penyelenggaraan pelayanan teknis administrasi

kesekretariatan yang meliputi urusan perencanaan

dan pelaporan, kepegawaian dan urusan umum.

Page 148: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

129

5. Pelaksanaan penggalian potensi pemuda, olahraga

dan pariwisata sebagai komoditi penunjang

Pendapatan Asli Daerah (PAD).

6. Penyelenggaraan perjanjian atau persetujuan

internasional atas nama daerah di bidang pemuda,

olahraga dan pariwisata sesuai kebijakan bupati.

7. Penyelenggaraan dan pengawasan standar pelayanan

minimal dan kerjasama di bidang pemuda, olahraga

dan pariwisata.

8. Pelaksanaan pembinaan terhadap sumber daya

manusia di bidang pemuda, olahraga dan pariwisata.

9. Pelaksanaan promosi daerah dan pengembangan

kepariwisataan.

10. Pelaksanaan pengaturan inventarisasi kelompok

olahraga dan obyek wisata.

11. Pelaksanaan pemungutan retribusi di Gelanggang

Event Olahraga, kawasan budaya dan obyek wisata.

12. Pembinaan pemuda di bidang kewirausahaan.

13. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas

(UPTD).

Struktur organisasi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Lebak berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 tahuN

Page 149: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

130

2007, tentang uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Dinas

Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak terdiri dari:

1. Kepala Dinas

2. Bagian Tata Usaha / Sekretaris:

1) Sub Bagian Umum,

2) Sub Bagian Keunangan,

3) Sub Bagian Program.

3. Bidang Pemuda:

1) Seksi Pembinaan Kepemudaan,

2) Seksi Kelembagaan Kepemudaan,

3) Seksi Diklat Kepemudaan.

4. Bidang Olahraga:

1) Seksi Pembinaan Keolahragaan,

2) Seksi Diklat Keolahragaan,

3) Seksi Sarana dan Prasarana Keolahragaan.

5. Bidang Pariwisata:

1) Seksi Promosi dan Pengembangan Pariwisata,

2) Seksi Jasa dan Usaha Pariwisata,

3) Seksi Sarana dan Bimbingan Masyarakat Wisata.

6. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD):

7. Kelompok Jabatan Fungsional.

Page 150: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

131

Struktur organisasi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Lebak dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :

Gambar 4.2 Stuktur Organisasi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Lebak

Seksi Kelembagaa

n Kepemudaa

n

Seksi Pembina

Kepemudaan

Kepala Dinas

Kelompok Jabatan Fungsional

Sekretariat

Sub Bagian Umum

Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Program

U P T D

Bidang Pariwisata

Bidang Olahraga

Bidang Pemuda

Seksi Diklat

Kepemudaan

Seksi Pembinaan Keolahraga

an

Seksi Diklat

Olahraga

Seksi Sarana & Prasarana

Keolahragaan

Seksi Promosi &

Pengembangan Pariwisata

Seksi Usaha &

Jasa Pariwisata

Seksi Sarana &

Bimbingan Masy. Wisata

Page 151: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

132

1. Kepala Dinas

Kepala dinas mempunyai tugas memimpin,

mengkoordinasikan dan mengendalikan Dinas dalam

melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di bidang

pemuda, olahraga dan pariwisata serta tugas

pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah

Daerah. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut,

Kepala Dinas mempunyai fungsi :

1) Penegkajian, perencanaan perumusan kebijakan

di bidang pemuda, olahraga dan pariwisata,

2) Pembuatan program kerja dalam rangka

pelaksanaan kegiatan tugasnya,

3) Pelaksanaan hubungan kerjasama dengan semua

instansi, baik pemerintah maupun swasta serta

untuk kepentingan pelaksanaan tugas di bawah

koordinasi Bupati,

4) Pengkoordinasian dan pengendalian semua

kegiatan Dinas,

5) Pemberian informasi kepada masyarakat yang

berhubungan dengan bidang tugas Dinas,

6) Pembinaan dan peningkatan terus menerus

kemampuan berprestasi para pegawai dalam

lingkungan Dinas,

Page 152: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

133

7) Pemberian informasi, saran dan pertimbangan

mengenai bidang kepemudaan, olahraga,

apriwisata kepada Bupati sebagai bahan untuk

menentukan kebijakan atau membuat keputusan,

8) Membangun dan mengerjakan serta memelihara

sarana dan prasarana sesuai dengan bidang

tugsanya,

9) Pertanggungjawaban tugas Kepala Dinas secara

teknis administratif kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah.

2. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang

berada di bawah dan bertanggungjawab langsung

kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas

melaksanakan pengelolaan urusan perencanaan dan

pelaporan, urusan umum, urusan kepegawaian dan

urusan keuangan.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bagian

Tata Usaha mempunyai tugas :

1) Pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan,

2) Pelaksanaan pengelolaan urusan umum dan

perlengkapan,

3) Pelaksanaan pengelolaan urusan kepegawaian,

Page 153: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

134

4) Pelaksanaan pengelolaan penyusunan program

kegiatan Dinas,

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan hasil

pelaksanaan tugas Dinas.

3. Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum mempunyai tugas

melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat,

kearsipan, pengadaan, rumah tangga, administrasi

perjalanan dinas, perlengkapan dan pemeliharaan

kantor, dan inventarisasinya serta melaksanakan

pengelolaan administrasi kepegawaian dan

ketatalaksanaan.

4. Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan bahan Rencana Anggaran

Pendapatan dan Belanja Dinas serta pengelolaan

administrasi keuangan.

5. Sub Bagian Program

Sub Bagian Program mempunyai tugas

mengumpulkan dan mengolah data sebagai bahan

penyusunan rencana dan program kerja Dinas,

melaksanakan evaluasi serta menyusu laporan hasil

kegiatan.

Page 154: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

135

6. Bidang Pemuda

Bidang Pemuda dipimpin oleh seorang Kepala

Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab

kepada Kepala Dinas Serta mempunyai tugas

melaksanakan pembinaan kepemudaan, kelembagaan

kepemudaan dan menyelenggarakan pendidikan dan

pelatihan kepemudaan.

Bidang pemuda membawahi:

1) Seksi kelembagaan kepemudaan, yang

mempunyai tugas melaksanakan pemberian izin

organisasi kepemudaan, merencanakan dan

menyusun kebutuhan sarana dan prasarana

organisasi kepemudaan, memberikan pengarahan

terhadap organisasi kepemudaan, dan

menetapkan standarisasi pedoman

penyelenggaraan organisasi kepemudaan.

2) Seksi diklat kepemudaan, yang mempunyai tugas

mengumpulkan data dalam rangka penyusunan

pedoman dan petunjuk teknis, menyelenggarakan

pendidikan dan pelatihan, mengembangkan

pelatihan dan wawasan pemuda.

Page 155: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

136

7. Bidang Olahraga

Bidang olahraga dipimpin oleh seorang Kepala

Bidang yang berada di bawah dan tanggungjawab

kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas

melaksanakan pembinaan keolahragaan, ,elaksanakan

pendidikan dan pelatihan keolahragaan serta menyusun

rencana kebutuhan sarana dan prasarana olahraga.

Bidang Olahraga membawahi:

1) Seksi pembinaan keolahragaan, yang mempunyai

tugas menyusun rencana pembinaan dan

pengembangan keolahragaan, menyelenggarakan

seleksi prestasi para atlet, dan membina serta

mengembangkan kegiatan olahraga.

2) Seksi diklat keolahragaan, yang mempunyai tugas

memberikan pengarahan terhadap organisasi

penyelenggara olahraga, membina bakat dan

prestasi para atlet, dan mengembangkan

pendidikan dan pelatihan bagi pelatih, wasit, atlet

dan penilik olahraga.

3) Seksi sarana dan prasarana olahraga, mempunyai

tugas mengumpulkan dan mengolah data sarana

dan prasarana olahraga, menyusun rencana

kebutuhan sarana dan prasarana keolahragaan,

Page 156: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

137

dan melaksanakan pengadaan sarana dan prasarna

keolahragaan.

8. Bidang Pariwisata

Bidang pariwisata dipimpin oleh Kepala Bidang

yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung

kepada Kepala Dinas setra mempunyai tugas

melaksanakan promosi dan pengembangan jasa dan

pelayanan kepariwisataan, usaha, sarana dan industri

wisata, akomodasi, rekreasi dan hiburan umum, rumah

makan, obyek wisata dan aneka wisata serta pembinaan

masyarakat wisata. Fungsi bidang pariwisata adalah,

sebagai pelaksana promosi dan pengembangan

kepariwisataan, pengembangan jasa pelayanan dan

kepariwisataan, penyelenggaraan usaha sarana dan

prasarana industri wisata serta membina masyarakat

wisata, dan penyelenggaraan pembinaan masyarakat

wisata.

Bidang pariwisata membawahi:

1) Seksi promosi dan pengembangan pariwisata,

mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

promosi dan pengembangan kepariwisataan.

2) Seksi usaha dan jasa pariwisata, mempunyai

tugas melaksanakan bimbingan terhadap industri

Page 157: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

138

kepariwisataan serta meningkatkan dan

mengembangkan jasa pelayanan kepariwisataan.

3) Seksi sarana dan bimbingan masyarakat wisata,

mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

pengembangan usaha sarana dan industri wisata,

akomodasi dan hiburan umum, rumah makan,

obyek wisata serta membimbing dan membina

masyarakat wisata.

4.2 Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data merupakan penjelasan mengenai data yang didapat dari hasil

penelitian. Data ini didapat dari hasil penelitian dengan menggunakan teknik

analisa data kualitatif. Dalam penelitian ini, mengenai Strategi Dinas Pemuda

Olahraga Dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam Pengelolaan Pariwisata Pantai

Sawarna Di Kecamatan Bayah.Peneliti menggunakan teori analisis SWOT. Teori

tersebut memberikan gambaran atasmanajemen strategi yaitu strength, weakness,

opportunity dan threat. Kemudian data yang peneliti dapatkan lebih banyak

berupa kata-kata dan tindakan yang peneliti peroleh melalui proses analisis data,

wawancara dan observasi. Kata-kata dan tindakan orang yang diwawancara serta

data manajemen strategi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten

Lebak merupakan sumber utama dalam penelitian. Sumber data ini kemudian oleh

peneliti dicatat dengan menggunakan catatan tertulis atau melalui alat perekam

yang peneliti gunakan dalam penelitian.

Page 158: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

139

Adapun dokumentasi yang peneliti ambil saat melakukan pengamatan

adalah catatan berupa catatan lapangan peneliti, seperti dokumen-dokumen yang

peneliti dapatkan baik dari Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten

Lebakyang merupakan data mentah yang harus diolah dan dianalisis kembali

untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Selain itu bentuk data lainnya berupa

foto-foto lapangan dimana foto-foto tersebut merupakan foto kegiatan-kegiatan

yang berhubungan dengan pariwisata Pantai Sawarna di Kecamatan Bayah.

Selanjutnya karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka

dalam proses menganalisis datanya pun peneliti melakukan analisa secara

bersamaan. Seperti yang telah dipaparkan dalam bab 3 (Tiga) sebelumnya, bahwa

dalam prosesnya analisa dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan model

interaktif yang telah dikembangkan olehDalam menganalisis selama dilapangan

peneliti menggunakan model Miles dan Huberman yang mengemukakan bahwa

aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif yang

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Pada tahap ini dibutuhkan alat-

alat pendukung seperti tape recorder, kamera, dan lain-lain. Yang dicatat adalah

data apa adanya (verbatim), tidak diperkenankan untuk mencampur adukkan

pikiran, pendapat, maupun sikap dari peneliti itu sendiri. Transkrip data, pada

tahap ini catatan hasil wawancara dirubah kebentuk tertulis seperti apa adanya

(verbatim), bukan hasil pemikiran maupun pendapat pribadi peneliti.Pembuatan

koding, pada tahap ini membaca ulang seluruh data yang sudah ditranskip.

Baca pelan-pelan dengan sangat teliti, sehingga menemukan hal-hal penting

yang perlu dicatat dengan mengambil kata kuncinya, data kata kunci ini kemudian

Page 159: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

140

diberi kode. Kategorisasi data, pada tahap ini peneliti mulai “menyederhanakan”

data dengan cara “mengikat” konsep-konsep (kata-kata) kunci dalam satu besaran

yang dinamakan “kategori”. Penyimpulan sementara, membuat penyimpulan

sementara berdasarkan data yang ada tanpa memberi penafsiran dari pikiran

penulis/peneliti.kesimpulan ini 100% harus berdasarkan data. Jika ingin memberi

penafsiran dari pikiran sendiri maka tuliskan pada bagian akhir kesimpulan

sementara yang disebut dengan Observer’s Comments (OC). Triangulasi, temuan

yang dihasilkan dicek ulang derajat keshahihan dan keandalannya dengan

menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memperpanjang masa

penelitian dengan menggunakan teknik triangulasi.

Sederhananya teknik triangulasi bertujuan untuk meperkuat temuan-temuan,

adalah proses check dan recheck antara satu sumber data dengan sumber data

lainnya. Penyimpulan akhir, apabila temuan yang dihasilkan dari penelitian dapat

terjamin validitas dan reliabilitasnya barulah kemudian membuat penyimpulan

akhir.

Peneliti juga melakukan triangulasi sehingga data yang diperoleh mencapai

titik jenuh. Teknik pengumpulan data dengan triangulasi data yaitu

menggabungkan teknik pengumpulan data interview (wawancara), teknik

pengumpulan data melalui pengamatan langsung di lokus penelitian (observasi)

dan teknik pengumpulan data dokumentasi serta dilengkapi dengan catatan

lapangan yang kemudian diberi kode. Triangulasi yang digunakan oleh peneliti

yaitu triangulasi sumber, yaitu melakukan wawancara kepada sumber yang

berbeda hingga hasil dari wawancara tersebut mencapai titik jenuh, atau hasil

Page 160: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

141

wawancara yang di dapat dari beberapa sumber tersebut mendapat jawaban yang

hampir sama atau bahkan sama.

4.2.1 Daftar Informan Penelitian

Dalam Penelitian Kualitatif, pengambilan sampel sumber data

berkaitan dengan siapa yang hendak dijadikan informan dalam penelitian.

Menurut Bungin dalam Penelitian Kualitatif (2009:76-77) menjelaskan

objek dan informan penelitian kualitatif adalah menjelaskan objek

penelitian yang fokus dan lokus penelitian, yaitu apa yang menjadi

sasaran. Sasaran penelitian tak tergantung pada judul dan topik penelitian,

tetapi secara konkret tergambarkan dalam rumusan masalah penelitian.

Sedangkan informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi

objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek

penelitiannya. Jadi, objek penelitianya yaitu Dinas Pemuda Olahraga Dan

Pariwisata Kabupaten Lebak dalam Pengelolaan Pariwisata Pantai

Sawarna Di Kecamatan Bayah dan informan penelitianya diperoleh

dengan cara teknik pengambilan sumber data yang sering digunakan pada

penelitian kualitatif adalah Purposive. Purposive adalah teknik

pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan

tertentu ini, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu atau paling

menguasai obyek/situasi sosial yang diteliti. Dengan demikian key person

ini adalah tokoh formal dan tokoh informal di penelitian Strategi Dinas

Pemuda Olahraga Dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam Pengelolaan

Pariwisata Pantai Sawarna Di Kecamatan Bayah. Maka dalam penelitian

Page 161: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

142

ini yang akan menjadi informan peneliti adalah semua konstituen yang

terlibat langsung dalamStrategi Dinas Pemuda Olahraga Dan Pariwisata

Kabupaten Lebak dalam Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna Di

Kecamatan Bayah. Yang menjadi informan kunci (key informan) Dalam

penelitian ini adalah:

Tabel 4.1

Daftar Informan

Sumber : Peneliti, 2016

No Informan Nama Keterangan

1

Kepala Bidang Pariwisata Dinas

Pemuda Olah Raga dan

Pariwisata

Oktavianto Arief Ahmad, S.IP., M.Si Key

Informan

2

Kepala Seksi Promosi dan

Pengembangan Pariwisata Dinas

Pemuda Olah Raga dan

Pariwisata

Dharman Noviadi, S.Kom Key

Informan

3 Sekretaris Desa Sawarna Lili Suheli Key

Informan

4

Kepala Seksi Pengem bangan Objek

Wisata Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Provinsi Banten

Ahmad Budiman, SE Secondary

Informan

5

Pelaksana Subag Evaluasi dan

Pelaporan Program Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata

Provinsi Banten

Anwar Secondary

Informan

6 Ketua Paguyuban Bapak Endan, S.Pd Secondary

Informan

7 Wisatawan Bapak Zafran

Ibu Andini

Secondary

Informan

Page 162: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

143

4.3 Pembahasan dan Analisis Hasil Penelitian

Pembahasan dan analisis dalam penelitian ini merupakan suatu data

dan fakta yang peneliti dapatkan langsung dari lapangan serta disesuaikan

dengan teori yang peneliti gunakan yaitu menggunakan teori Analisis

SWOT menurut Rangkuti (2005:19) adalah suatu cara menganalisis faktor-

faktor internal dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam

pengoptimalan usaha yang lebih menguntungkan. Dalam analisis faktor-

faktor internal dan eksternal akan ditentukan aspek-aspek yang menjadi

kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunities),

dan yang menjadi ancaman (Treaths) sebuah organisasi. Dengan begitu

akan dapat ditentukan berbagai kemungkinan alternatif strategi yang dapat

dijalankan.

4.3.1 Strength (Kekuatan)

Dalam hal kekuatan yang dimaksud merupakan kondisi kekuatan

yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.

Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh

organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Gambar 4.3 Potongan Isi Renstra Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi

Banten Tahun 2012-2017 Tentang Pengembangan Kawasan Wisata

Page 163: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

144

Kekuatan yang dimiliki Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Lebak sangatlah kokoh, selain didukung dengan Rencana

Strategis 2012-2017 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten

yang menetapakan Sawarna sebagai salah satu kawasan prioritas

pengembangan kepariwisataan. Hal tersebut diakui oleh Bapak Anwar

selaku Pelaksana Subag Evaluasi dan Pelaporan Program Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten, beliau mengatakan bahwa:

“Program pengembangan sebenarnya sudah diatur dalam Rentra Disbudpar Provinsi Banten Tahun 2012-2017, namun kewenangan sepenuhnya dilimpahkan kepada Pemda yaitu DISPORAPAR Kabupaten Lebak untuk mengelola pariwisata pantainya sendiri” Hal tersebut dibenarkan oleh Bapak Ahmad Budiman selaku

Kepala Seksi Pengembangan Objek Wisata Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Provinsi, Banten mengatakan bahwa:

“Pantai Sawarna adalah salah satu kawasan prioritas pengembangan kepariwisataan Provinsi Banten, namun dalam pelaksanaan kewenangannya DISPORAPAR Kota atau Kabupatenlah yang memiliki kewenangan untuk mengelolanya adalah Pemerintah Provinsi hanya melakukan pengawasan saja.”

Dari wawancara di atas bahwa kewenangan sepenuhnya untuk

mengatur dan mengelola pariswisata pantai Sawarna dilimpahkan kepada

Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dengan acuan

rencana strategis yang dibuat oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Provinsi Banten.

Bila dilihat dari struktur organisasi Dinas Pemuda Olahraga dan

Pariwisata dapat diketahui bahwa pegawai pelaksana di dinas tidak sesuai

dengan tupoksi yang ada karena latarbelakang pendidikan tidak sesuai

Page 164: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

145

dengan posisi jabatan dan sesuai dengan data pegawai yang diperoleh

tahun 2016, seperti berikut:

Tabel 4.2

Data Pegawai Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kab. Lebak

Tahun 2016

No NAMA PANGKAT JABATAN PENDIDIKAN CATATAN MUTASI

GOL NAMA NAMA TAHUN

1 Drs. Hayat

Syahida

IV/c Kepala Dinas S1-Universitas

Terbuka

1. Camat Kec. Wanasalam 2. Camat Kec. Cibeber 3. Camat Kec. Gunung Kancana 4. Camat Kec. Cibadak 5. Kabag Humas Setda Lebak 6. Asda III Pemda Lebak 7. Kadisporapar Lebak

2 Wawan

Herawan, S.E,

M.M

IV/b Sekretaris

Dinas

S2-STIE

LATANSA

MASIRO

RANGKAS

BITUNG

2013 1. Kasubsi Penyuluhan.Disbun.Lebak 2. KAUR Kepeg. Disbun Lebak 3. Plt.Kasi Perenc.Dispenda Lebak. 4. Kasaubid belanja oper.non pegawai

DPKAD 5. Camat kec curugbitung 6. Sekretaris BKD 7. Kabang keuangan setda lebak

3 Dani Wardani,

S.Pd.

IV/a Kabid

Olahraga

S1-STKIP PGRI

Sukabuni

2006 1.guru SMPN 1 pada dekdikbud lebak

2kepala sekolah .SMPN 1 Muncang

3.kepala sekolah SMPN 4 sajira

4.kasi keolahragaan dispora lebak

5.kabid disporapar lebak

4 Sambas

Hidayat, S.Pd.

IV/a Pelaksana S1-Untirta

Serang

2001 1. Guru SD Parungsari II Sajira 2. Pelaksana Disporapar Lebak

5 Drs. Ali Rahmat,

M.M

IV/a Kasubag

Umum

S2-STIE IPWIJA

Jakarta

2003 1. Ajun PKB BKKBN Lebak 2. Kasi Pemerintahan Kec. Cigemblong 3. Kasi Tramtib Kec. Cipanas 4. Kasi Kesos Kec. Cibadak 5. KUPT Peternakan Distanak Lebak 6. Kasubag Umum Disporapar Lebak

6 Drs. Mandat

Sukana

IV/a Kabid

Pemuda

S1-UNTIRTA

Serang

1. Ajun PKB BKKBN 2. PPLKB BKKBN Lebak 3. Kasi PMKR BKKBN Lebak 4. Kasi Partifasi Pria BKKBN Lebak 5. Kasi Jaminan Pelayan BP2KBMPD 6. Kabid KBKR P2KB Lebak 7. Kabid Pemuda Disporapar Lebak

7 Eti Suhaeti III/d Kasubag

Keuangan

SMEAN I

Rangkasbitung

1977 1. KAUR ADM Kec. Sajira 2. KAUR Pelaporan Kew.Gn. Madur 3. Kasi Kesos Kecamatan Bayah 4. Kasi Teknik Fungs. Kntr Diklat Lebak 5. Kasubag Umum Inkosbudpar Lebak 6. Kasubag Keuangan DisporaparLebak

8 Drs. Suhaeli III/d Kasi

Pembinaan

Olahraga

S1-IKIP NEGERI

BANDUNG

1989 1 .PAMONG belajar SKB.Lebak

2 .Kasi kepembinaan olahraga Dispora-

Par Lebak

9 Agus Fauzi III/d Kasi Sarana

prasarana

Olahraga

STM

Pandeglang

1983 1. Kasubsi Angk.Sampah Dinas Kebers. 2. Kasi Angkutan Sampah Dinas Kebers. 3. Kasi Binmaspar. Inkosbudpar Lebak 4. Kasi Sarpras Olahraga Disporapar

10 Alex N. III/d Kasubag S1- STIAMI 2002 1. Kasi Pembangunan Kel.Cijoropasir

Page 165: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

146

Darenoh, S.Sos. Program Jakarta 2. Kasi PMD Kec. Cirinten 3. Kasi Pemerintahan Kec. Cijaku 4. Kasi Kesos Kec. Curugbitung 5. Kasi Ekbang Kec. Cibadak 6. Kaubag Program Disporapar

11 Muslimah III/d Kasi Promosi

dan Jasa

Usaha

Pariwisata

SMEAN I

Rangkasbitung

1980

1. Kasubsi Bina Penka Deppen 2. Kasi Jasa Usaha Disporapar Lebak

12 Iswanto, B.Sc. III/d Kasi Diklat

Keolahragaan

D3-UPN

Jakarta

1986 1. Subag Umum 2. Kasi Kesos Kec. Bojong Manik 3. Kasi Budaya DISPORABUDPAR 4. Kasi Diklat Keolahragaan

13 Yati Rohayati III/d Kasi Diklat

Kepemudaan

SMEAN I

Rangkasbitung

1980 1. Kasubag Keuangan Kec. Kal.Anyar 2. Kasi Diklat Kepemudaan Disporapar

14 Oktavianto

Arief Ahmad,

S.IP, M.Si.

III/d Kabid

Pariwisata

S2 1. Pelaksana pada Kec. Cibadak 2. KASI PADA Bappeda

Kabid Pemuda Disporapar

3. Kabid pada BKD Lebak 4. Kabid Pariwisata Disporapar Lebak

15 H. Nursaman III/c Kasi

Pembinaan

Pemuda

SMEAN I

Rangkasbitung

1982

16 Wahyudin III/c Kasi

Kelembagaan

Pemuda

SMAN I

Rangkasbitung

1990 1 .Pelaksana pada diporapar lebak

17 Susi

Rosmawati,

S.Sos.

III/b Pelaksana S1-STISIP Setia

Budhi RKSBTG

2012 1. Kasi kelembagaan pemuda

18 Lia Maulana III/b Pelaksana SMA

Persamaan

1990 1 . Pelaksana pada dindik lebak

2 .Pelaksana pada disporapar lebak

19 Dharman,

S.Kom

III/b Kasi Promosi

dan

Pengemb.Pari

wisata

UNIKOM 2006 1 .Pelaksana pada inkondukstar lebak

2 .Pelaksana pada disporapar lebak

3 .Pasih promosi parawisata disporapar

lebak

20 Nevi Pahlevi,

S.E, M.E

III/b Kasi Binmas

dan

Pengemb.

Pariwisata

S2-Universitas

Indonesia

2011

1. Pelaksana pada BABPDA lebak

2 .Pelaksana pada disporapar lebak

21 Rahmat

Muharam,

S.Sos

III/b Pelaksana S1-STISP Setia

Budhi Rksbtg

2011 1 .Pelaksana pada disporapar lebak

22 Titin Mulyati,

S.Sos.

III/a Pelaksana S1-STISIP Setia

Budhi Rksbtg

2012 1 .Pelaksana pada pelaksana lebak

23 Hari Sapta

Irawan

II/d Pelaksana SLTA Paket C 2010 1. Pelaksana pada disporapar lebak

24 Oni Sahroni I/c CPNS MTs Syehk

Mubarok

Cisoka

1985 1 .Pelaksana pada dispora lebak

25 Aceng Sayuti I/a CPNS SDN 05 1985 1 .Pelaksana pada dispora lebak

Sumber : Peneliti, Tahun 2016

Sesuai dengan tabel di atas dapat diketahui bahwa masih rendahnya

tingkat pendidikan di DISPORAPAR Kab. Lebak dan ini dapat mempengaruhi

Page 166: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

147

proses pengelolaan Pantai Sawarna, hal ini diakui oleh Kepala Bidang Pariwisata

Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Bapak Oktavianto Arief Ahmad, S.IP.,

M.Si, beliau mengatakan bahwa :

“Sumber daya manusia di Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata masih minim dan tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya, terkait SDM yang tidak sesuai dengan jabatan. Tidak adanya sarjana kepariwisataan yang mumpuni untuk menjalankan semua kegiatan kepariwisataan. “

Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa penujang utama

dalam pelaksanaan manajemen strategi adalah sumber daya manusia

(SDM) khususnya pegawai Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata.

Akan tetapi minimnya SDM membuat pelaksanaan strategi tidak optimal,

seperti yang dikatakan oleh Bapak Dharman selakuKepala Seksi Promosi

dan Pengembangan Pariwisata Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata,

beliau mengatakan bahwa :

“Pelaksanaan pengelolaan pariwisata belum optimal karena masih kurang sumber daya manusia dengan latarbelakang pendidikan kepariwisataan walaupun tingkat pendidikan yang sudah tinggi yaitu S1 akan tetapi kurang optimal bila tidak sesuai dengan jurusannya. Kalau sesuai dengan jurusan kan enak dapat berkontribusi lebih dan kita semua dapat ilmu mengenai pariwisata dan mengelola pariwisata lebih optimal sesuai dengan teori pariwisata.”

Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa pendidikan sesuai

jabatan sangat dibutuhkan agar kinerja Dinas Pemuda Olah Raga dan

Pariwisata lebih optimal.Dalam hal pengelolaan pantai sawarna di

Kecamatan Bayah oleh Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata belum

optimal karena masih tumpang tindihnya wewenang pengelolaan pantai

pariwisata antara Desa Sawarna dengan DISPORAPAR Kabupaten Lebak

Page 167: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

148

yang menimbulkan lempar tanggungjawab dalam pengelolaan pantai

sawarna hal ini dibenarkan oleh Bapak Dharman SelakuKepala Seksi

Promosi dan Pengembangan Pariwisata Dinas Pemuda Olah Raga dan

Pariwisata, beliau mengatakan bahwa :

“Sebenarnya dalam hal pengelolaan masih dilaksanakan oleh pihak Desa Sawarna dari mulai retribusi karcis masuk, homestay, dan lain lain. Sehingga untuk tahun ini ada PAD yang masuk dari pantai sawarna namun minus sampai 18 juta rupiah.”

Dari wawancara di atas dapat di ketahui belum optimalnya

pengelolaan pantai sawarna karena masih belum jelasnya wewenang antar

pihak stakeholder yang terkait dengan pengelolaan pantai sawarna. seperti

yang terdapat dalam surat kerjasama antara DISPORAPAR Kab. Lebak

dengan Desa Sawarna, seperti berikut :

Gambar 4.4

Salah satu isi dalam surat kerja sama DISPORAPAR Kabupaten

Lebak dengan Desa Sawarna

Page 168: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

149

Gambar 4.5

Harga tiket masuk ke Pantai Sawarna.

Seperti yang diketahui dari data dan gambar yang di atas bahwa sudah

jelas pembagian kerja dari pihak DISPORAPAR Kab. Lebak dengan Desa

Sawarna namun dalam hal konsep pengelolaan ataupun program masih

dalam rencana seperti yang dikatakan oleh Bapak Oktavianto Arief

Ahmad, S.IP, M.Si selakuKepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olah

Raga dan Pariwisata, beliau mengatakan bahwa :

“Pada tahun 2015 sudah dibuat dokumen perencanaan berupa master plan zonasi Sawarna, yang dibagi kedalam 3 zonasi yaitu, zonasi pantai, zonasi ruang publik, dan zonasi tanjung layar. Selain itu strategi lainnya yaitu dengan mengenal lebih dekat destinasi wisata melalui pendataan potensi-potensi wisata, jadi ketika sudah diketahui ada berapa jumlah potensi barulah dibuat pedoman. Tidak ada Strategi khusus hanya saja terfokus kepada perencanaan.”

Dari wawancara di atas dalam hal pengelolaan masih berupa

perencanaan yang berbentuk masterplan, dimana untuk memudahkan

DISPORAPAR menggali potensi yang ada di Pantai Sawarna dan data

mengenai master plan.

Page 169: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

150

Gambar 4.6

Salah satu Gambar Masterplan zonasi di Pantai Sawarna

Dapat dilihat dari gambar di atas bahwa masterplan guna

mempermudah proses pengelolaan Pantai Sawarna dan juga sebagai data

pendukung dalam membuat program pengelolaan di Pantai Sawarna.

4.3.2 Weakness (Kelemahan)

Dalam hal mengenai weakness merupakan kondisi kelemahan yang

terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.

Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh

organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.Dari Dinas Pemuda Olah

Raga dan Pariwisata selain mengelola adalagi tugas dari DISPORAPAR

yaitu pengawasan, dimana pengawasan sangat dibutuhkan dalam

pengelolaan pariwisata agar dapat mengetahui proses strategi berjalan

sesuai dengan yang telah ditetapkan atau tidak dan dapat mengetahui bila

terjadi penyimpangan oleh pihak-pihak lain yang justru akan merugikan

baik untuk DISPORAPAR, Desa Sawarna dan masyarakat umum serta

wisatawan yang berkunjung,

Page 170: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

151

Gambar 4.7

Salah satu isi dalam surat kerja sama DISPORAPAR Kab. Lebak

dengan Desa Sawarna

Sesuaidengan gambar di atas dapat diketahui dalam pengawasan yang

ditunjuk yaitu DISPORAPAR Kab. Lebak , akan tetapi dalam

kenyataanya pengawasan dari pihak DISPORAPAR masih belum

optimal karena tumpang tindihnya wewenang tanggung jawab dengan

Desa Sawarna yang dianggap sebagai pengelola pantai sawarna

sementara sesuai dengan surat kerjasama yang telah disepakati .

Gambar 4.8

Surat Perjanjian Kerjasama yang telah disepakati

Maka sesuai dengan surat kerja sama di atas dan juga pembagian monitor

dan pengawasan yang ada dalam surat tersebut dapat diketahui terjadinya

Page 171: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

152

pelimpahan wewenang, Sehingga pengawasan dari DISPORAPAR

Kabupaten Lebak hanya berupa laporan dari aparat Desa Sawarna

ataupun Wisatawan yang berkunjung saja. Hal ini disampaikan pula oleh

Bapak Dharman Noviadi, S.Kom Selaku Kepala Seksi Promosi dan

Pengembangan Pariwisata Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata,

beliau mengatakan bahwa:

“Dalam tahap pengelolaan diurus oleh Desa Sawarna, maka pengawasan langsung dilaksanakan oleh aparat Desa Sawarna dan Masyarakat Desa Sawarna. Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata sifatnya hanya berupa laporan saja bila terjadi penyimpangan baik dari segi pengelolaan pantai maupun pelayanan yang ada.”

Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa minimnya

pengawasan dari Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata karena belum

jelasnya wewenang pengelolaan pantai sawarna.

Gambar 4.9

Salah satu isi dalam surat kerjasama antara DISPORAPAR

Kabuaten Lebak dengan Desa Sawarna

Dapat diketahui dari salah satu isi surat kerjasama yang ada di atas

bahwa sudah jelas pembagian ruang lingkup untuk Desa Sawarna. Hal ini

pula dibenarkan oleh pihak Desa Sawarna yaitu Bapak Lili Suheli selaku

Page 172: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

153

Sekretaris Desa Sawarna, beliau mengatakan bahwa :

“Kami selaku aparat Desa Sawarna yang mengelola untuk sekarang ini juga berfungsi sebagai pengawas juga, dibantu oleh pemuda Desa Sawarnaserta paguyuban yang ada. Bila terjadinya masalah di lapangan maka kami siap menindaklanjuti”

Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa pengawasan tetap

dilakukan oleh pihak Desa Sawarna selaku pengelola Pantai Sawarna.

Selain itu sebenarnya banyak hal yang harus dioptimalkan dalam

pengelolaan pantai Sawarna di Kecamatan Bayah karena potensi yang

ada di pantai sawarna belum dikelola dengan baik dan benar oleh Dinas

Pemuda Olah Raga dan Pemuda seperti retribusi parkir yang masih

belum terkoordinasi dengan baik oleh pihak desa atau masyarakat dengan

pihak DISPORAPAR Kabupaten Lebak sehingga sebenarnya dapat untuk

menunjang Pendapatan asli daerah, seperti yang disampaikan oleh Bapak

Oktavianto Arief Ahmad, S.IP., M.Si selaku Kepala Bidang Pariwisata

Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata, beliau mengatakan bahwa :

“ Untuk PAD tahun ini sudah disalurkan ke Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata dari pihak Desa Sawarna selaku pengelola Pantai Sawarna, sehingga karena anggaran yang diterima dari keuntungan pantai sawarna langsung dikelola oleh pihak Desa Sawarna.”

Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa Dinas Pemuda Olah

Raga dan Pariwisata bukan pengelola pendapatan atau keuntungan yang

di dapat oleh pantai sawarna karena yang mengelola pendapatan

anggaran adalah pihak Desa Sawarna. maka Dinas Pemuda Olah Raga

dan Pariwisata Kabupaten Lebak hanya sebagai penerima laporan data

anggaran yang didapat oleh pantai sawarna dari Desa Sawarna dan

Page 173: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

154

mengecek serta mengevaluasi laporan tersebut karena untuk laporan ke

Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Provinsi Banten sesuai dengan

data realisasi PAD. Padahal anggaran yang tidak dikelola dengan baik

akan berbanding lurus dengan sarana dan prasarana yang ada di Pantai

Sawarna, dan ini yang terjadi di Pantai Sawarna minimnya fasilitas

umum seperti tempat mandi umum, atau MCK untuk para wisatawan

serta lahan parkir yang minim serta tidak dikelola oleh pihak Dinas

Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak, karena untuk

sementara ini seperti yang bisa dilihat bahwa masih dikelola oleh

masyarakat umum yang sengaja membangun fasilitas pemandian umum

serta parkir di lahan pribadi masyarakat. Sehingga baik dari pihak Desa

bahkan DISPORAPAR tidak diorganisir secara baik. Sehingga menjadi

keuntungan pribadi oleh masyarakat umum dan mengurangi tingkat

anggaran yang akan didapat. Seperti yang dikatakan oleh pihak Desa

Sawarna yaitu Bapak Lili Suheli selaku Sekretaris Desa Sawarna, beliau

mengatakan bahwa :

“ Selama ini pengelolaan fasilitas umum seperti tempat pemandian dan toilet masih di kelola oleh pihak masyarakat karena dibangun dilahan pribadi atau lahan milik masyarakat. Khusus untuk pantai sawarna sangat minim fasilitas terbeut karena kontur lahan yang menyulitkan untuk pembangunan fasilitas tersebut”

Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa pemerintah baik itu

DISPORAPAR Kabupaten Lebak dan Desa Sawarna belum

berkoordinasi dengan masyarakat agar dapat diberdayakan sehingga

dapat meningatkan kualitas taraf hidup masyarakat Desa Sawarna secara

Page 174: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

155

merata tidak hanya yang memiliki lahan saja namun yang tidak meiliki

lahan juga dapat diberdayakan. Selain itu fasilitas yang minim bukan

hanya mengenai tempat pemandian dan lahan parkir akan tetapi jalan

menuju pantai sawarna turut andil dalam peningkatan jumlah pengunjung

wisatawan ke pantai sawarna di Kecamatan Bayah karena belum adanya

petunjuk jalan serta lampu penerangan jalan saat malam hari menyulitkan

para wisatawan melakukan perjalanan menuju pantai sawarna di

Kecamatan Bayah.

Bentuk koordinasi yang dilakukan Dinas Pemuda Olahraga dan

Pariwisata Kabupaten Lebak kurang berjalan begitu baik dengan Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten, selain dari pemusatan

pembangunan wisata yang difoukskan di kawasan Tanjung Layar

pemerintah Kabupatennyapun tidak optimal dalam berkoordinasi, seperti

yang dikatakan Bapak Ahmad Budiawan, SE Selaku Kepala Seksi

Pengembangan Objek Wisata:

“Koordinasi secara intens belum terjalin guna pengembangan destinasi wisata pantai Sawarna, hanya setiap acara festival tahunan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi selalu diundang untuk menghadiri acara tersebut”.

Hal tersebut dibenarkan oleh Bapak Anwar:

“Setiap tahun Kami selalu diundang untuk menghadiri acara tahunan yang diadakan DISPORAPAR Kabupaten Lebak sebagai tamu undangan saja, hal tersebut dikarenakan memang kewenangan sepenuhnya berada di DISPORAPAR tersebut. Bentuk koordinasi baik itu pembagunan dan pengembagan belum terjalin”.

Wawancara di atas dapat diketahui belum adanya kerjasama dan

Page 175: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

156

koordinasi yang baik antar pihak terkait dalam Pengembangan Wisata

Pantai Sawarna. Pihak terkait dalam hal ini adalah tentunya Disbudpar

Provinsi Banten. Hal ini terlihat masih adanya saling lempar

tanggungjawab. Pihak Dinas Kabupaten Lebak melempar tanggungjawab

kepada dinas Provinsi, sedangkan Dinas Provinsi melempar kepada dinas

pelaksana di Kota dan kabupaten.

Gambar 4.10

Salah Satu Mck Milik Masyarakat Desa Sawarna

Gambar 4.11

Jembatan Yang Menghubungkan Jalan Raya Dan Jalan Menuju

Pantai Sawarna

Dapat dilihat dari dua gambar di atas bahwa sarana dan prasaran

yang belum optimal masih dielola langsung oleh masyarakat, hal ini

Page 176: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

157

dibenarkan oleh ibu Andini Selaku wisatawan, beliau mengatakan

bahwa:

“ Sangat sulit menuju ke pantai sawarna karena tidak adanya petunjuk jalan serta jalan yang rusak dan juga jembatan yang kecil jadi kita kebanyakan bertanya ke orang yang ada dipinggir jalan serta kalau malam hari tidak berani kalau lewat sana karena gelap tidak ada penerangan jalan.”

Dari wawancara di atas dapat diketahui infrastruktur menuju pantai

sawarna masih buruk sehingga kebanyakan para wisatawan hanya

melakukan perjalanan di siang hari saja sampai soe hari karena ketika

malam tidak adanya penerangan jalan kalaupun terpaksa pulang malam

wisatawan lebih memilih untuk menginap di tempat penginapan yang

terdapat di Desa Sawarna namun malam hari tidak berjalan atau melihat

pemandangan pantai sawarna dikarenakan minimnya fasilitas

penerangan.

Tabel 4.3

Data Pendapatan Asli Daerah Mengenai Retribusi Tempat Dan

Rekreasi Olah Raga

Retribusi Tempat

Rekreasi

Target

(Rp)

Realisasi 2015

(Rp)

Sisa Target

(Rp)

Pantai Sawarna 50.000.000 32.000.000 18.000.000

Sumber : DISPORAPAR, tahun 2015

Dapat diketahui bahwa anggaran yang didapat berasalkan dari

retribusi Pantai Sawarna masih belum optimal dan jauh dari target yang

telah di tetapkan dan belum mendapatkan bantuan dari pihak Provinsi

karena belum adanya pengajuan program pengelolaan pantai sawarna.

Page 177: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

158

Hal ini pun disampaikan oleh Bapak Oktavianto Arief Ahmad, S.IP, M.Si

selaku Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olah Raga dan

Pariwisata, beliau mengatakan bahwa :

“ Anggaran yang minim salah satu penyebab minimnya pula sarana dan prasaran penunjang pariwisata di pantai sawarna, namun kami sudah mengajukan proposal anggaran karena Pantai Sawarna juga sudah ditunjuk sebagai salah satu pantai yang sedang diberdayakan sesuai dengan Rencana Strategi Provinsi Banten tahun 2012-2017”

Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa kurangnya fungsi

pengelolaan dari DISPORAPAR berpengaruh terhadap sarana dan

prasarana di Pantai Sawarna Kecamatan Bayah.

4.3.3 Opportunity (Peluang )

Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang

terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi,

proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan

pemerintah, kondisi lingkungan sekitar. Maka bila dilihat dari kompetitor

itu sendiri sebenarnya untuk Pantai Sawarna di Desa Sawarna memang

khusus menjadi salah satu ikon pantai yang terkenal di Kabupaten Lebak

khususnya, sehingga sebenarnya tidak sulit untuk mempromosikan Pantai

Sawarna karena salah satu pula pantai yang belum terjamah oleh

Pemerintah masih asri dan alami namun untuk sekarang ini semakin

populernya pantai sawarna maka dibutuhkan peningkatan di berbagai

bidang yang lebih kompeten lagi sehingga dapat meningkatkan sumber

daya yang ada di sekitar pantai sawarna lebih optimal serta potensi alam

Page 178: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

159

yang lainpun ikut tergali, dan itu sudah tertera dalam surat kerjasama yang

telah disepakati oleh DISPORAPAR Kabupaten Lebak dengan Desa

Sawarna,

Gambar 4.12

Bab V mengenai Hak dan Kewajiban dalam Surat Kerjasama

Gambar 4.13

Bab V mengenai Hak dan Kewajiban dalam Surat Kerjasama

Hal ini dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak selain dari pihak

DISPORAPAR Kabupaten Lebak, Kecamatan Bayah, Desa Sawarna

Page 179: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

160

maupun Masyarakat di sekitar pantai sawarna selain itu para investor yang

berminat untuk membantu pendanaan dalam peningkatan sumber daya

yang ada di pantai sawarna sangat dibutuhkan karena bilah berharap dari

Pemerintah Provinsi Banten sangat susah karena belum terprioritasnya

Pantai Sawarna sebagai pusat pariwisata karena minimnya fasilitas yang

ada. Akan tetapi kontur pantai sawarna yang langsung berhubungan

dengan pantai selatan jawa menyebabkan ombak yang selalu pasang

sehingga menyulitkan untuk pembangunan fasilitas seperti hotel atau

gedung lainnya. Hal ini pula yang membuat para investor harus berpikir

ulang untuk menanamkan dananya di pantai sawarna seperti yang

dikatakan oleh Bapak Oktavianto Arief Ahmad, S.IP, M.Si selaku Kepala

Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Beliau

mengatakan bahwa :

“Promosi yang dilakukan masih belum optimal karena terhalang dana, namun sampai saat ini banyak investor yang sudah datang untuk membicarakan tentang pembangunan pantai Sawarna, hanya saja selalu tidak ada kabar kembali.” Dari wawancara di atas dapat diketahui investor ada yang mau

menanamkan dana atau menginvestasikan dana ataupun bangunan namun

belum ada tindak lanjut lagi tanpa alasan apapun. Hal serupa juga

disampaikan oleh Bapak Lili Suheli selaku Sekretaris Desa Sawarna,

beliau mengatakan bahwa :

“Dengan menyempurnakan sarana-prasarana yang ada, melengkapi fasilitas-fasilitas wisata, ini akan mendorong para investor datang ke Desa Wisata Sawarna untuk sama-sama membangun serta menyempurnakan fasilitas pariwisata. Menjalin

Page 180: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

161

komunikasi secara terus-menerus dengan pihak manapun untuk ikut mengembangkan pariwisata di Desa Sawarna.”

Dari wawancara di atas dapat dimpulkan bahwa sarana dan

prasarana masih menjadi salah satu penyebab belum adanya investor yang

masuk untuk memberikan investasi dana. Selain itu rendahnya promosi

yang dilakukan oleh Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata kurang

inovatif dan kreatif menyebabkan masih banyak yang belum mengetahui

akan keindahan Pantai Sawarna di Kabupaten Lebak dan masih berfokus

dengan Seba Baduy karena Pantai Sawarna masih berfokus dalam

penggarapan PAD dan kesejahteraan masyarakatnya saja.

Gambar 4.14

Lomba Desa Wisata di Pantai Sawarna

Dari gambar di atas merupakan salah satu promosi yang dilakukan

oleh pihak DISPORAPAR Kabupaten Lebak dengan Desa Sawarna guna

meningkatkan PAD dan juga wisatawan yang hadir Seperti yang dikatakan

oleh Bapak Dharman Noviadi, S.Kom Selaku Kepala Seksi Promosi dan

Pengembangan Pariwisata Dinas Pemuda Olah Raga dan PariwisataBeliau

mengatakan bahwa :

Page 181: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

162

“ Untuk Pantai Sawarna masih kurang anggaran karena belum adanya sponsor baru rencana lomba-lomba dan yang berkaitan dengan budaya event tingkat nasional karena untuk saat ini tidak hanya Sawarna namun lebih fokus ke Seba Baduy, Ada beberapa trik untuk mempromosikan Sawarna, selain promosi konfensional (festival dan pameran) dan promosi lainnya berupa media online, hanya saja sampai saat ini masih ikut kepada website wonderful indonesia, belum memiliki website sendiri. Peluang yang ingin dikejar adalah menarik sebanyak mungkin wisatawan mancanegara agar perputaran uang yang terjadi semakin besar, untuk long stay mencapai bulanan di Sawarna. Berbeda dengan wisatawan nusantara yang hanya datang kemudian pulang dalam waktu yang hanya sebentar. Siklus wisata Musiman wisatawan mancanegara menjadikan peluang tersendiri, dimana semua wisatawan mancanegara akan berkumpul pada bulan Maret untuk mengejar ombak yang besar.”

Dari wawancara di atas bahwa anggaran masih jadi penghalang

mempromosikan pantai sawarna sehingga hanya di event tertentu dapat

mempromosikan dimana event tersebut terjadi saat ombak besar pada

bulan maret menjadi salah satu peluang untuk meningkatkan promosi

untuk pantai sawarna di Kecamatan Bayah.

Tabel 4.4 Data Lomba yang Pernah Diikuti

No Lomba Tahun 1 Lomba Pokdarwis Tingkat Propinsi Peringkat I Tahun 2015 2 Lomba Desa Wisata Tingkat Nasional Peringkat Ke 7 Tahun 2014

Dari pernyataan di atas bahwa melalui lomba merupakan salah satu

cara yang dapat dilakukan guna mempromosikan Pantai Sawarna. hal ini

dibenarkan oleh Bapak Lili Suheli selaku Sekretaris Desa Sawarna, beliau

mengatakan bahwa:

“Seiring dengan semakin banyaknya jumlah kunjungan yang datang ke Desa Wisata Sawarna disamping semakin mendesaknya penataan obyek wisata Sawarna, ditambah permohonan dari kami selaku pengelola wisata dalam hal ini Pemerintah Desa Sawarna

Page 182: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

163

akhirnya memunculkan rencana penataan terutama di lokasi Pantai Ciantir. Kegiatan penataan tersebut mulai dilaksanakan secara menyeluruh, seperti Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata sedang membangun saung pemantau keamanan pantai (Lifeguard) dan juga fasilitas lainnya. Juga Dinas-dinas lainnya yang sama-sama membangun fasilitas penunjang pariwisata di Desa Wisata Sawarna. Bentuk lainnya adalah dengan ditambahnya program-program kegiatan seperti pelatihan kerajinan, menggandeng unsur lain diluar pemerintahan untuk melaksanakan pelatihan-pelatihan, pemasaran pariwisata, event-event seperti pameran, promosi lainnya. Itulah salah satu bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas Porapar dalam malakukan strategi pengembangan pariwisata. Hal yang linnya dengan mengikuti event-event besar seperti mengirim Desa Wisata Sawarna untuk mengikuti Lomba Desa Wisata pada tahun 2014 dan mendapatkan peringkat ke-VII Nasional, Juara ke-I Lomba POKDARWIS tk Propinsi tahun 2015.”

Dari wawancara di atas bahwa Pantai Sawarna memiliki

beberapa prestasi yang di dapat hal ini merupakan strategi untuk

mendapatkan daya tarik dari investor. Melalui lomba yang diikuti

diharapkan mendapatkan investasi dana dan modal oleh investor yang

datang sehingga dapat membantu pengelolaan yang ada di Pantai Sawarna.

4.3.4 Threats ( Ancaman)

Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat

mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Ancaman

yang didapat untuk pengelolaan pariwisata Pantai Sawarna di Kecamatan

Bayah lebih berfokus dengan kearifan budaya yang ada karena banyaknya

wisatawan yang datang bukan dari domestik saja namun dari luar negeri

yang apabila dari masyarakat dan pemerintah di Kecamatan Bayah tidak

perhatian maka akan terjadi penggerusan nilai-nilai budaya yang ada di

Kecamatan Bayah khussunya di Pantai Sawarna di Desa Sawarna. apabila

kurang siapnya pemerintah dan masyarakat dapat menimbulkan masalah

Page 183: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

164

sosial yang ada di kawasan tersebut dan dapat melanggar norma-norma

ada ketimuran yang kita jaga dan kita miliki sebagai umat beragama

karena para wisatawan bukan hanya ingin berlibur saja, dan tidak

mengetahui motif selain itu

Tabel 4.5

Data Pengunjung wisatawan Pantai Sawarna Tahun 2014-2015 No. BULAN SAWARNA SAWARNA

2014 2015 1 Januari 824 8.000 2 Februari 828 1.300 3 Maret 816 1.150 4 April 823 818 5 Mei 821 1.200 6 Juni 811 1.100 7 Juli 2819 1.131 8 Agustus 802 900 9 September 405 982

10 Oktober 1033 512 11 November 525 531 12 Desember 471 80 JUMLAH 10.978 17.704

Sumber : Peneliti, tahun 2016

Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa terjadinya jumlah kenaikan di

tahun 2015, data para pengunjung wisatawan dari data yang didapat dari

DISPORAPAR Kabupaten Lebak (dalam lampiran). Maka harus ada

aturan ketat dari pengelola dalam hal ini Dinas Pemuda Olah Raga dan

Pariwisata Kabupaten Lebak dan Aparat Desa Sawarna, seperti yang

disampaikan oleh Bapak Lili Suheli selaku Sekretaris Desa Sawarna,

beliau mengatakan bahwa:

“Yang menjadi ancaman nomor satu adalah lunturnya kebiasaan masyarakat, pergaulan, kehidupan bermasyarakatnya, karena masuknya budaya/kebiasaan dari banyaknya wisatawan yang masuk ke Sawarna. Hal ini menjadi bahan pemikiran bagi

Page 184: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

165

Pemerintah Desa Sawarna untuk mempertahankan apapun yang biasanya ada di Desa entah itu kehidupan masyarakat, norma-norma dan lain-lain untuk tidak dengan mudah merubah itu semua. Sehingga strategi Pemerintah Desa Sawarna menggandeng semua komponen terutama unsur pendidikan, pengajian untuk lebih intensif dalam memberikan pembelajaran akhlak terutama bagi usia-usia dini dan juga pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan kepedulian pantai sawarna.”

Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa menurut Bapak Lili

Suheli budaya luar yang dibawa oleh wisatawan merupakan salah satu

ancaman untuk kearifan budaya yang ada di Desa Sawarna sehingga

mampu mencoreng keindahan pariwisata Pantai Sawarna apabila terjadi

hal yang menyimpang dan tidak sesuai dengan norma-norma yang di di

Negara kita serta kepedulian masyaraat akan keindahan pantai sawarna

yang harus tetap dijaga. Maka dibutuhkan pemberdayaan masyarakat yang

telah ada di dalam surat kerja sama DISPORAPAR Kabupaten Lebak

dengan Desa Sawarna tahun 2015, seperti dibawah ini :

Gambar 4.15

Isi Surat Kejasama Mengenai Partisipasi Masyarakat

Bila dilihat dari isi surat kerjasama tersebut maka dapat diketahui

bahwa tujuan dari kerjasama ini yaitu salah satunya untuk

Page 185: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

166

mengembangkan kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan dan

kepedulian pariwisata yang ada di Pantai Sawarna, seperti yang

diperlihatkan dalam gambar di bawah ini,

Gambar 4.16

Kegiatan Masyarakat dalam Kebersihan Pantai Sawarna Setiap Hari

Jumat

Namun bagi pihak Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata

Kabupaten Lebak yang menjadi ancaman yaitu bagaimana bisa fokus

dalam setiap pengelolaan di pantai sawarna karena semakin banyaknya

destinasi wisata yang ada bermunculan untuk mengembangkannya semua

secara optimal, seperti yang terdapat dalam Peraturan Daerah nomor 2

tahun 2014 Kabupaten Lebak tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Lebak tahun 2014-2034, bahwa jelas tertera kawasan wisata

yang banyak serta sumber daya manusia menjadi ancaman tersendiri untuk

DISPORAPAR Kabupaten Lebak.

Page 186: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

167

Gambar 4.17

Kawasan Pariwisata di Kabupaten Lebak

Hal ini diperkuat seperti yang dikatakan oleh Bapak Oktavianto

Arief Ahmad, S.IP., M.Si selaku Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda

Page 187: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

168

Olah Raga dan Pariwisata Beliau mengatakan bahwa :

“Objek destinasi wisata yang sangat banyak,bagaimana caranya mengelola destinasi wisata di Kabupaten Lebak menjadi tantangan sendiri dinas untuk mengembangkannya.memfokuskan kepada beberapa destinasi wisata terlebih dahulu.”

Dari wawancara di atas dapat diketahui ancaman datang dari

pengelolaan pihak Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata itu sendiri,

karena pengelolaan dari banyaknya destinasi wisata yang ada

mengharuskan pihak DISPORAPAR lebih fokus dan dapat memilah mana

yang harus di prioritaskan Serta selain ancaman dari DISPORAPAR

Kabupaten Lebak adalagi ancaman yang dapat merusak lingkungan dan

ekosistem alam yaitu kebiasaan membuang sampah sembarangan ,

mencoret-coret fasilitas dan juga lahan parkir yang semrawut atau

berantakan yang ada menimbulkan tidak enak dipandang serta pengelolaan

yang minim itu juga dapat menyebabkan merusak sumber daya alam yang

tidak dapat diperbarui karena wisata alam merupakan bukan sumber daya

alam yang dapat didaur ulang sehingga membutuhkan kerjasama antar

stakeholder terkait dalam mengelola pantai sawarna tetap asri untuk

menjaga itu semua masyarakat juga ikut campur dalam hal ini karena

berhubungan langsung dengan pantai sawarna.

Page 188: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

169

Gambar 4.18

Tepi Pantai Sawarna yang Dijadikan Lahan Parkir

Hal ini menjadi keluhan wisatawan yang berkunjung ke Pantai sawarna

seperti yang dikatakan salah satu wisatawan yang datang Bapak Zafran

beliau mengatakan bahwa :

“ Banyak sampah apalagi kalau musim liburan, sampah ada dimana-mana selain bau yang tidak sedap juga membuat pantai menjadi kotor terus tidak ada tempat khusus buat sampah. Jadi tidak enak dilihat dan juga minimnya lahan parkir padahal sudah bayar tiket parkir tapi tidak ada lahannya”

Dari wawancara di atas bahwa masyarakat yang juga sebagai

wisatawan mengatakan kurangnya fasilitas yang ada menyebabkan

wisatawan membuang sampah sembarangan dan kurangnya kesadaran

akan kebersihan lingkungan juga yang ada menimbulkan masalah di pantai

sawarna.

Page 189: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

170

Gambar 4.19

Sampah yang Berserakan di Tepi Pantai Sawarna

Bila hal ini terus berlanjut dan tidak ada kesadaran dari masyarakat,

dinas terkait dan juga khususnya wisatawan yang berkunjun maka justru

dapat menimbulkan ancaman tersendiri bagi kelestari alam yang ada di

Pantai Sawaarna, hal ini juga disampaikan oleh Bapak Endan selaku ketua

paguyuban Home Stay Sawarna, beliau mengatakan bahwa :

“ Kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan tiap wiatawan yang datang menimbulkan ancaman karena merusak ekosistem yang ada di pantai dan membuat pantai menjadi keruh dan kotor karena sampah yang di buang oleh wisatawan secara sembarangan”

Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa tiap pengelolaan untuk

pantai sawarna adalah kewajiban bersama seluruh stakeholder yang terkait

juga wisatawan yang harus mengingat pentingnya kebersihan lingkungan

agar tercipta pesona wisata alam yang tetap asri dan terjaga.

Page 190: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

171

4.1 Pembahasan

Dalam pembahasan ini peneliti akan membahas fokus penelitian,

dengan menggunakan teori Analisis SWOT mengenai manajemen strategi

terdapat empat variabel yaitu Strength, Weakness, Opportunity dan Threats

dari strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak

dalam pengelolaan Pantai Sawarna di Kecamatan Bayah.

Hal ini terlihat pada point pertama yaitu strength atau kekuatan

dimana untuk pariwisata di Kecamatan Bayah sangat banyak destinasi yang

dapat dikunjungi salah satunya Pantai Sawarna yang ada di Desa Sawarna.

Kekuatan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak sudah

diatur dalam Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi

Banten 2012-2017 yang menetapakan Sawarna sebagai salah satu kawasan

prioritas pengembangan kepariwisataan dan peraturan daerah Kabupaten

Lebak Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana dan Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Lebak tahun 2014 - 2034 dalam strategi penataan ruang pasal

isinya mengenai pengoptimalan dan pengembangan kawasan wisata. Banyak

potensi alam yang dapat digali oleh pihak Dinas Pemuda Olah Raga dan

Pariwisata apabila strategi dalam pengelolaannya baik dan benar akan tetapi

pada kenyataanya sumber daya manusia yang sangat penting untuk

melaksanakan pengelolaan sangat minim baik dari jumlah SDM maupun latar

belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan jabatan dengan minimnya

pendidikan jurusan ilmu pariwisata sehingga masih banyak pegawai

DISPORAPAR Kabupaten Lebak belum mengerti mengenai pengelolaan

Page 191: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

172

pariwisata. Ini menyulitkan melakukan pengelolaan di Pantai Sawarna apabila

yang mengelolanya saja tidak mengerti, padahal itu semua proses pengelolaan

sudah ada dalam perencanaan rencana strategi Provinsi Banten 2012-2017

dan juga master plan DISPORAPAR Kabupaten Lebak dalam rangka

meningkatkan potensi yang ada di Pantai Sawarna melalui data yang didapat

untuk menggali potensi alam lainnya yang ada di Pantai Sawarna dan juga

belum terealisasinya program pengelolaan pariwisata Pantai Sawarna oleh

DISPORAPAR Kabupaten Lebak sehingga dalam pelaksanaan yang ada di

Pantai Sawarna masih berupa kebutuhan yang disesuaikan dengan keadaan

dan juga sesuai laporan aparat Desa Sawarna, Masyarakat dan Wisatawan.

Point kedua yaitu mengenai Weakness atau kelemahan, sebenarnya

kelemahan yang ada di DISPORAPAR Kabupaten Lebak dalam mengelola

Pantai Sawarna sangat banyak dan belum optimal karena masih tumpang

tindihnya wewenang dan tanggung jawab antara Desa Sawarna dengan

DISPORAPAR Kabupaten Lebak, dalam hal pengelolaan di limpahkan

langsung ke Desa Sawarna namun karena hal tersebut pula pendapatan asli

daerah untuk tahun ini masuk ke DISPORAPAR namun minus hingga 10 Juta

Rupiah sehingga dikelola oleh pihak desa namun untuk mendapatkan data

anggaran secara spesifik tidak didapat oleh peneliti karena kurang transparan

dari pihak DISPORAPAR Kabupaten Lebak akan tetapi pada kenyataanya,

masih masyarakat yang mengelola karena sarana dan prasarana yang ada

seperti pemandian umum dan lahan parkir masih menggunakan lahan pribadi

masyarakat sekitar Pantai Sawarna. serta rendahnya pengawasan dari

Page 192: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

173

DISPORAPAR Kabupaten Lebak menimbulkan banyaknya penyimpangan

seperti terkait anggaran yang tidak diketahui berapa jumlahnya. Sehingga

seharusnya anggaran yang ada dapat di optimalkan untuk proses pengelolaan

Pantai Sawarna, dan ini juga menyebabkan minimnya anggaran untuk

pemeliharaan dan pengelolaan pantai sawarna.

Selanjutnya point yang ketiga menganai opportunity atau peluang

dimana dapat kita ketahui peluang yang didapat sangatlah banyak namun ini

semua saling berkaitan antar pihak DISPORAPAR Kabupaten Lebak dengan

Desa Sawarna untuk membangun pantai sawarna yang lebih baik lagi, melalui

jalur investasi yang didapat dari para investor yang mau menanamkan

modalnya akan tetapi karena sarana dan prasarana yang tidak menunjang

inilah yang membuat belum ada investor yang mau kalaupun ada hanya

sebatas pengajuan saja namun tidak ada kelanjutannya. Selain itu minimnya

informasi mengenai pantai Sawarna serta promosi yang kurang menyebabkan

banyaknya investor yang belum mengetahui peluang bisnis yang ada di pantai

sawarna serta belum meningkatnya wisatawan yang berasal dari luar negeri

ini semua terjadi karena kurang inovatif dan kreatif dari pihak DISPORAPAR

Kabupaten Lebak selaku pengelola pantai sawarna, selain itu pula kontur

pantai sawarna yang berhadapan langsung dengan pantai selatan yang

berombak besar menyulitkan adanya proses pembangunan yang signifikan.

Point selanjutnya yang terkahir yaitu threats atau ancaman, dalam

mengelola pariwisata bukan saja ada ancaman dari pihak pengelola itu sendiri

seperti tidak mampunya mengelola potensi yang ada yang menyebakan

Page 193: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

174

turunnya minat wisatawan untuk datang ke pantai sawarna serta pengawasan

yang rendah menimbulkan kerusakan sumber daya alam yang tidak dapat

diperbarui yang dilakukan oleh wisatawan itu sendiri yang belum peka atau

sadar lingkungan. Sehingga pantai menjadi kotor dan tidak sedap dipandang.

Selain itu tergerusnya kebudayaan daerah dan masyarakat yang ada karena

prilaku dari para wisatawan yang tidak mengetahui norma-norma yang ada di

Negara Indonesia. Sehingga lama kelamaan akan merusak kearifan budaya

yang ada di sekitar lingkungan Pantai Sawarna dan juga masih rendahnya

pengawasan langsung Desa Sawarna mengenai prilaku para wisatawan yang

tidak sadar akan kebersihan lingkungan selain itu juga tidak adanya

pemberitahuan informasi mengenai larangan apa saja yang tidak boleh

dilaukan di Pantai Sawarna menambah minimnya kesadaran para wisatawan

serta kurangnya perhatian baik dari DISPORAPAR Kabupaten Lebak dan

Desa Sawarna terkait pemberdayaan masyarakat mengenai pariwisata dan

budaya lokal sehingga apabila masyarakat yang diberdayakan memahami

makna pariwisata serta budaya local maka mampu mengembangkan kualitas

masyarakat serta kesejahteraan dalam arti nilai ekonomi atau perdagangan .

Dalam pengelolaan Pantai Sawarna oleh DISPORAPAR Kabupaten

Lebak bila dilihat dengan menggunakan teori New Public Management maka

tidak mampu menjawab karena dalam teori tersebut terdapat 7 prinsip

diantaranya sebagai berikut :

1. Pemanfaatan manajemen professional dalam sektor publik, 2. Penggunaan indikator kinerja, 3. Penekanan yang lebih besar pada kontrol output, 4. Pergeseran perhatian ke unit-unit yang lebih kecil,

Page 194: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

175

5. Pergeseran ke kompetisi yang lebih tinggi, 6. Penekanan gaya sektor swasta pada penerapan manajemen, 7. Penekanan pada disiplin dan penghematan yang lebih tinggi dalam

penggunaan sumber daya. Bila dilihat dari ketujuh prinsip tersebut maka tidak satupun yang

digunakan oleh pihak Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata karena masih

minimnya segala hal-hal yang terkait dengan ketujuh prinsip tersebut. Proses

pengelolaan masih menggunakan sesuai dengan kebutuhan yang ada dilapangan

dan belum ada rencana yang secara structural dalam proses pengambilan

kepurtusan strategi perencanaan sehingga masih disesuaikan dengan kebutuhan

lingkungan Desa Sawarna serta laporan dari aparat atau pihak pelaksana pengelola

pantai sawarna.

Maka berdasakan hasil wawancara dan penelitian yang dilakukan bahwa

strategi pengelolaan Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak di

Pantai Sawarna di Kecamatan Bayah belum berjalan secara optimal masih banyak

yang perlu diperbaiki dalam proses pelaksanaanya, karena dari tiap indikator yang

ditentukan banyak proses pelaksanaan yang belum dijalankan dengan optimal.

Page 195: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

176

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan-temuan di lapangan, maka

penyimpulan akhir tentang Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata

dalm pengelolaan Pantai Sawarna di Kecamatan Bayah dikatakan masih belum

berjalan secara optimal. Pengelolaan yang belum optimal ini disebabkan karena

masih terdapat beberapa masalah yaitu:

Dalam aspek Strength atau kekuatan yaitu minimnya sumber daya manusia

yang belum cukup untuk melaksanakan pengelolaan Pantai Sawarna serta tidak

didukung dengan latar belakang pendidikan yang mumpuni karena tidak sesuai

jabatan.

Kaitannya dengan weakness atau kelemahan yaitu rendahnya pengawasan

dari Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata dalam mengelola pantai sawarna

sehingga menyebabkan terjadinya penyimpangan dan merusak lingkungan pantai

sawarna.

Dalam hal opportunitty, belum mampu meningkatkan peluang dalam sektor

investasi menyebabkan pantai sawarna berkembang lambat karena rendahnya

pembangunan infrastruktur.

Kurang inovatif dan kreatif Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata

membuat minimnya promosi dan sosialisasi pantai sawarna.

Dalam hal Threats atau ancaman, rendahnya pengawasan dan sadar wisata

yang menimbulkan kerusakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.

Page 196: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

177

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang peneliti ajukan berupa

rekomendasi yaitu:

1. Mengajukan penambahan pegawai atau staff jurusan ilmu pariwisata di

Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak.

2. Merealisasikan program pengelolaan pariwisata di Pantai Sawarna oleh

Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak sesuai dengan

Rencana Strategi Provinsi Banten 2012-2017.

3. Membuat iklan dan informasi publik mengenai pariwisata di Pantai

Sawarna oleh Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak

dan bekerjasama dengan Pemerintahan Provinsi Banten.

4. Melaksanakan kegiatan sosialisasi yang berkaitan dengan sadar wisata

secara berkala oleh Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten

Lebak dan Aparat Desa Sawarna.

Page 197: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Basu Swastha, 2000, Pengantar Bisnis Modern, Pengantar Ekonomi Perusahaan. Modern. Jakarta: Liberty.

Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo, 2002. Pengantar Bisnis Modern, Edisi Ketiga. Yogyakarta: Liberty

Buchari Alma, 2002. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: ALFABETA.

Cutlip, Scott, M., et al, 2007. Effective Public Relations, Ed. 9 cet.2, Jakarta: Kencana

David, Fred R. 2004. Manajemen Strategi: Konsep. Jakarta: Penerbit Pt. Indeks Kelompok Gramedia.

____________. 2005. Manajemen Strategis: Konsep. Jakarta : Salemba Empat

____________. 2010. Manajemen Strategi: Konsep (Edisi 12). Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Dirgantoro, Crown. 2001. Manajemen Stratejik : Konsep, Kasus, dan Implementasi. Jakarta: Penerbit Grasindo.

Dunn. N. William. 2003. Analisis Kebijaksanaan Publik : Kerangka Analisis dan Prosedur Perumusan masalah. Hanindita. Yogyakarta.

Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta : Andi.

Irawan, Prasetya. 2005. Metodelogi Penelitian Administrasi. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

Kotler Philip, 2000. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium. Jakarta:

Prehallindo.

___________, 2001. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan,

Implementasi, dan Kontrol. Jakarta: PT. Prehallindo

___________ dan Kevin Lane Keller, 2008. Manajemen Pemasaran, Jilid 1. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Page 198: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

Mangkuprawira, Sjafri. 2004. Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta: Ghalia Indonesia.

M.Manullang, 2005. Dasar-Dasar Manajemen. Gajah Mada University Press, Bulaksumur, Yogyakarta.

Moleong, lexy. J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

_______________. 2006. Metodologi Penelitian Kualitati : Edisi Revisi. Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Nawawi, Hadari. 2003. Manajemen Stratejik Organisasi Non Profit Di Bidang Pemerintahan dengan Ilustrasi Di Bidang Pendidikan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nazir, Mohammad.1999. Metode Penelitiaan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Pasolong, Harbani.2007.Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta

Pendit, Nyoman. 2006. Ilmu Pariwisata. Bandung: Penerbit PT. Pradnya Paramita.

Pitana, I Gede., dan Diarta, I Ketut. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi

Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakata : Ar-Ruzz Media Group.

Rangkuti, Freddy. 2005. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Satori, Djaman dan Komariah, Aan. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sutisna, 2001. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Bandung: Rosda Karya

Thoha, Miftah. 2008. Ilmu Administrasi Publik Kontemporer. Jakarta: Kencana

Page 199: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

Wheelen, Thomas L. 2003. Manajemen Strategi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Yoeti, Oka A. 1996. Guiding System : Suatu Pengantar Praktis. Jakarta: Penerbit PT. Pradnya Paramita.

____________, 2001. Ilmu Pariwisata : Sejarah, Perkembangan, dan Prospeknya. Jakarta: Penerbit PT. Pertja

Sumber Lain:

Data Wisatawan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak, 2012

Katalog BPS RI:2013

Perda nomor 8 tahun 2010 Kabupaten Lebak

Profile Potensi Investasi Kabupaten Lebak, 2008

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintah Daerah

Web:

http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia

Page 200: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna
Page 201: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna
Page 202: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna
Page 203: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna
Page 204: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna
Page 205: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

Matrix Wawancara

Informan Status Informan Strength

I1-2

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Bapak Oktavianto Arief Ahmad, S.IP, M.Si,

Apa yang menjadi penghalang dalam pengelolaan pariwisata di Pantai Sawarna ? “Sumber daya manusia di Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata masih minim dan tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya, terkait SDM yang tidak sesuai dengan jabatan. Tidak adanya sarjana kepariwisataan yang mumpuni untuk menjalankan semua kegiatan kepariwisataan. “

I1-4

Bapak Dharman selaku Kepala Seksi Promosi dan Pengembangan Pariwisata Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata,

Apa yang menjadi penghalang dalam pengelolaan pariwisata di Pantai Sawarna ?

“Pelaksanaan pengelolaan pariwisata belum optimal karena masih kurang sumber daya manusia dengan latarbelakang pendidikan kepariwisataan walaupun tingkat pendidikan yang sudah tinggi yaitu S1 akan tetapi kurang optimal bila tidak sesuai dengan jurusannya. Kalau sesuai dengan jurusan kan enak dapat berkontribusi lebih dan kita semua dapat ilmu mengenai pariwisata dan mengelola pariwisata lebih optimal sesuai dengan teori pariwisata.”

I1-4

Bapak Dharman Selaku Kepala Seksi Promosi dan Pengembangan Pariwisata Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata

Bagaimana pengelolaan pantai sawarna yang ada sekarang ?

“Sebenarnya dalam hal pengelolaan masih dilaksanakan oleh pihak Desa Sawarna dari mulai retribusi karcis masuk, homestay, dan lain lain. Sehingga untuk tahun ini PAD yang masuk dari pantai sawarna minus sampai 10 juta Rupiah.”

I1-2

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Bapak Oktavianto Arief Ahmad, S.IP, M.Si,

Strategi apakah yang dilakukan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak agar Pariwisata Pantai Sawarna semakin berkembang?

“Pada tahun 2015 sudah dibuat dokumen perencanaan berupa master plan zonasi Sawarna, yang dibagi kedalam 3 zonasi yaitu, zonasi pantai, zonasi ruang publik, dan zonasi tanjung layar. Selain itu strategi lainnya yaitu dengan mengenal lebih dekat destinasi wisata melalui pendataan potensi-potensi wisata, jadi

Page 206: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

ketika sudah diketahui ada berapa jumlah potensi barulah dibuat pedoman. Tidak ada Strategi khusus hanya saja terfokus kepada perencanaan.”

Informan Status Informan Weakness

I1-4

Bapak Dharman Noviadi, S.Kom Selaku Kepala Seksi Promosi dan Pengembangan Pariwisata Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata,

Apa yang menjadi hambatan dalam proses pengelolaan Pantai Sawarna? “Dalam tahap pengelolaan diurus oleh Desa Sawarna, maka pengawasan langsung dilaksanakan oleh aparat Desa Sawarna dan Masyarakat Desa Sawarna. Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata sifatnya hanya berupa laporan saja bila terjadi penyimpangan baik dari segi pengelolaan pantai maupun pelayanan yang ada.”

I2-2 Bapak Lili Suheli selaku Sekretaris Desa Sawarna

Apakah benar desa Sawarna yang mengelola Pantai Sawarna saat ini ? “Kami selaku aparat Desa Sawarna yang mengelola untuk sekarang ini juga berfungsi sebagai pengawas juga, dibantu oleh pemuda Desa Sawarnaserta paguyuban yang ada. Bila terjadinya masalah di lapangan maka kami siap menindaklanjuti”

I1-2

Bapak Oktavianto Arief Ahmad, S.IP, M.Si selaku Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata

Bagaimana anggaran yang didapatkan dari pengelolaan pantai sawarna oleh pihak Desa Sawarna ?

“ Untuk PAD tahun ini disalurkan namun minus sampai 10 juta rupiah dari tahun sebelumnya ke Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata dari pihak DesaSawarna selaku pengelola Pantai Sawarna, sehingga karena anggaran yang diterima dari keuntungan pantai sawarna langsung dikelola oleh pihak Desa Sawarna.”

I2-2 Bapak Lili Suheli selaku Sekretaris Desa Sawarna,

Bagaimana proses pengelolaan yang dilakukanoleh piha Desa Sawarna ? “ Selama ini pengelolaan fsilitas umum seperti tempat pemandian dan toilet masih di kelola oleh pihak masyarakat karena dibangun dilahan pribadi atau

Page 207: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

lahan milik masyarakat. Khusus untuk pantai sawarna sangat minim fasilitas terbeut karena kontur lahan yang menyulitkan untuk pembangunan fasilitas tersebut”

I4-2 ibu Andini Selaku wisatawan

Bagaimana menurut ibu mengenai pengelolaan pantai sawarna saat ini?

“ Sangat sulit menuju ke pantai sawarna karena tidak adanya petunjuk jalan serta jalan yang rusak jadi kita kebanyakan bertanya ke orang yang ada dipinggir jalan serta kalau malam hari tidak berani kalau lewat sana karena gelap tidak ada penerangan jalan.”

I1-2

Bapak Oktavianto Arief Ahmad, S.IP, M.Si selaku Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata

Apa yang menjadi penyebab terhambatnya sarana dan prasarana yang ada di pantai sawarna ?

“ Anggaran yang minim salah satu penyebab minimnya pula sarana dan prasaran penunjang pariwisata di pantai sawarna, namun kami sudah mengajukan proposal anggaran karena Pantai Sawarna juga sudah ditunjuk sebagai salah satu pantai yang sedang diberdayakan sesuai dengan Rencana Strategi Provinsi Banten tahun 2012-2017”

Informan Status Informan Opportunity

I1-2

Bapak Oktavianto Arief Ahmad, S.IP, M.Si selaku Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata

Apakah tidak ada investor yang ingin menanamkan modal di pantai sawarna? “Namun sampai saat ini banyak investor yang sudah datang untuk membicarakan tentang pembangunan pantai Sawarna, hanya saja selalu tidak ada kabar kembali.”

I2-2 Bapak Lili Suheli selaku Sekretaris Desa Sawarna

Apa solusi dari permasalahan anggaran yang ada dalam proses pengelolaan di pantai sawarna serta menarik para investor agar mau menanamkan modalnya di sini? “Dengan menyempurnakan sarana-prasarana yang ada, melengkapi fasilitas-fasilitas wisata, ini akan mendorong para investor datang ke Desa Wisata Sawarna untuk sama-sama membangun serta menyempurnakan fasilitas pariwisata. Menjalin komunikasi secara terus-menerus dengan pihak manapun untuk ikut mengembangkan pariwisata di

Page 208: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

Desa Sawarna.”

I1-4

Bapak Dharman Noviadi, S.Kom Selaku Kepala Seksi Promosi dan Pengembangan Pariwisata Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata

Apa saja yang dilakukan oleh DISPORAPAR Kabupaten Lebak untuk mempromosikan pantai sawarna?

“ Untuk Pantai Sawarna masih kurang anggaran karena belum adanya sponsor baru rencana lomba-lomba dan yang berkaitan dengan budaya event tingkat nasional karena untuk saat ini tidak hanya Sawarna namun lebih fokus ke Seba Baduy, Ada beberapa trik untuk mempromosikan Sawarna, selain promosi konfensional (festival dan pameran) dan promosi lainnya berupa media online, hanya saja sampai saat ini masih ikut kepada website wonderful indonesia, belum memiliki website sendiri. Peluang yang ingin dikejar adalah menarik sebanyak mungkin wisatawan mancanegara agar perputaran uang yang terjadi semakin besar, untuk long stay mencapai bulanan di Sawarna. Berbeda dengan wisatawan nusantara yang hanya datang kemudian pulang dalam waktu yang hanya sebentar. Siklus wisata Musiman wisatawan mancanegara menjadikan peluang tersendiri, dimana semua wisatawan mancanegara akan berkumpul pada bulan Maret untuk mengejar ombak yang besar.”

I2-2 Bapak Lili Suheli selaku Sekretaris Desa Sawarna

Apa saja yang dilakukan oleh Desa Sawarna mempromosikan pantai sawarna? “Seiring dengan semakin banyaknya jumlah kunjungan yang datang ke Desa Wisata Sawarna disamping semakin mendesaknya penataan obyek wisata Sawarna, ditambah permohonan dari kami selaku pengelola wisata dalam hal ini Pemerintah Desa Sawarna akhirnya memunculkan rencana penataan terutama di lokasi Pantai Ciantir. Kegiatan penataan tersebut mulai dilaksanakan secara menyeluruh, seperti Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata sedang membangun saung pemantau keamanan pantai (Lifeguard) dan juga fasilitas lainnya. Juga Dinas-dinas lainnya yang sama-sama membangun fasilitas penunjang pariwisata di Desa Wisata Sawarna. Bentuk lainnya adalah dengan ditambahnya program-program kegiatan seperti pelatihan kerajinan, menggandeng

Page 209: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

unsur lain diluar pemerintahan untuk melaksanakan pelatihan-pelatihan, pemasaran pariwisata, event-event seperti pameran, promosi lainnya. Itulah salah satu bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas Porapar dalam malakukan strategi pengembangan pariwisata. Hal yang linnya dengan mengikuti event-event besar seperti mengirim Desa Wisata Sawarna untuk mengikuti Lomba Desa Wisata pada tahun 2014 dan mendapatkan peringkat ke-VII Nasional, Peringkat ke IV Nasional Lomba POKDARWIS Tk. Nasional tahun 2013, Juara ke-I Lomba POKDARWIS tk Propinsi tahun 2015.”

informan Status Informan Threaths

I2-2 Bapak Lili Suheli selaku Sekretaris Desa Sawarna,

Apa yang menjadi ancaman dalam proses pengelolaan pantai sawarna? “Yang menjadi ancaman nomor satu adalah lunturnya kebiasaan masyarakat, pergaulan, kehidupan bermasyarakatnya, karena masuknya budaya/kebiasaan dari banyaknya wisatawan yang masuk ke Sawarna. Hal ini menjadi bahan pemikiran bagi Pemerintah Desa Sawarna untuk mempertahankan apapun yang biasanya ada di Desa entah itu kehidupan masyarakat, norma-norma dan lain-lain untuk tidak dengan mudah merubah itu semua. Sehingga strategi Pemerintah Desa Sawarna menggandeng semua komponen terutama unsur pendidikan, pengajian untuk lebih intensif dalam memberikan pembelajaran akhlak terutama bagi usia-usia dini.”

I1-2

Bapak Oktavianto Arief Ahmad, S.IP, M.Si selaku Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata

Bagaimana mengelola destinasi wisata yang ada di Kabupaten Lebak? “Objek destinasi wisata yang sangat banyak,bagaimana caranya mengelola destinasi wisata di Kabupaten Lebak menjadi tantangan sendiri dinas untuk mengembangkannya. memfokuskan kepada beberapa destinasi wisata terlebih dahulu.”

Bapak Zafran selau Bagaimana pengelolaan yang ada di pntai sawarna?

Page 210: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

wisatawan “ Banyak sampah apalagi kalau musim liburan, sampah ada dimana-mana selain bau yang tidak sedap juga membuat pantai menjadi kotor terus tidak ada tempat khusus buat sampah. Jadi tidak enak dilihat”

I3-1 Bapak Endan selaku ketua paguyuban Home Stay Sawarna

Apa yang menjadi ancaman dalam pengelolaan pantai sawarna? “ Kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan tiap wiatawan yang datang menimbulkan ancaman karena merusak ekosistem yang ada di pantai dan membuat pantai menjadi keruh dan kotor karena sampah yang di buang oleh wisatawan secara sembarangan”

Page 211: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

MEMBER CHECK

Nama : Oktavianto Arief Ahmad, S.IP, M.Si,

Jabatan : Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olah Raga dan

Pariwisata

Hari, tanggal wawancara : Senin, 12 Juli 2016

Waktu wawancara : 12.24 WIB

Lokasi wawancara : Kantor Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak

Hasil wawancara :

1. Strategi apakah yang dilakukan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten

Lebak agar Pariwisata Pantai Sawarna semakin berkembang?

Jawaban: Pada tahun 2015 sudah dibuat dokumen perencanaan berupa master plan zonasi

Sawarna, yang dibagi kedalam 3 zonasi yaitu, zonasi pantai, zonasi ruang publik, dan

zonasi tanjung layar. Selain itu strategi lainnya yaitu dengan mengenal lebih dekat

destinasi wisata melalui pendataan potensi-potensi wisata, jadi ketika sudah diketahui ada

berapa jumlah potensi barulah dibuat pedoman. Tidak ada Strategi khusus hanya saja

terfokus kepada perencanaan.

2. Kekuatan-kekuatan apa sajakah yang dimiliki Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Lebak untuk pengelolaan pariwisata pantai sawarna?

Jawaban: Banyaknya lahan Potensi yang akan bisa dikembangkan, selain itu kekuatan

yang utama adalah master plan yang sudah dibuat

Page 212: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

3. Kekuatan apa saja yang dimiliki pariwisata pantai Sawarna?

Jawaban: Kekuatan pantai Sawarna itu sendiri dari panorama alamnya, menjadi daya

tarik tersendiri bagi para wisatawan yang datang.

4. Kelemahan apakah yang menjadi kendala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Lebak dalam Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna?

Jawaban: yang disarakan saat ini kelemahan Dinas yaitu terkait SDM yang tidak sesuai

dengan jabatan. Tidak adanya sarjana kepariwisataan yang mrmpuni untuk menjalankan

semua kegiatan kepariwisataan.

5. Adakah evaluasi dalam mengatasi kelemahan Pengelolaan Pariwisata Pantai Sawarna?

Jawaban: Evaluasi yang saat ini dijalankan hanya terfokus kepada evaluasi program saja.

6. Sarana dan prasarana menuju obyek wisata kurang diperhatikan, dengan tidak adanya

penunjuk jalan dan publikasi, bagaimana tindakan Dinas Pemuda Olahraga dan

Pariwisata Kabupaten Lebak dalam mengembangkan strategi promosi?

Jawaban: Ada beberapa trik untuk mempromosikan Sawarna, selain promosi

konfensional (festival dan pameran) dan promosi lainnya berupa media online, hanya saja

sampai saat ini masih ikut kepada website wonderful indonesia, belum memiliki website

sendiri.

7. Bagaimana peluang Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam

pengelolaan pariwisata pantai sawarna?

Jawaban: Peluang yang ingin dikejar adalah menarik sebanyak mungkin wisatawan

mancanegara agar perputaran uang yang terjadi semakin besar, untuk long stay mencapai

bulanan di Sawarna. Berbeda dengan wisatawan nusantara yang hanya datang kemudian

pulang dalam waktu yang hanya sebentar. Siklus wisata Musiman wisatawan

Page 213: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

mancanegara menjadikan peluang tersendiri, dimana semua wisatawan mancanegara

akan berkumpul pada bulan Maret untuk mengejar ombak yang besar.

8. Bagaimana anggaran yang didapatkan dari pengelolaan pantai sawarna oleh pihak Desa

Sawarna ?

Jawaban: Untuk PAD tahun ini sudah disalurkan ke Dinas Pemuda Olah Raga dan

Pariwisata dari pihak Desa Sawarna selaku pengelola Pantai Sawarna, sehingga karena

anggaran yang diterima dari keuntungan pantai sawarna langsung dikelola oleh pihak

Desa Sawarna.”

9. Bagaimana mengelola destinasi wisata yang ada di Kabupaten Lebak?

Jawaban: Objek destinasi wisata yang sangat banyak,bagaimana caranya mengelola

destinasi wisata di Kabupaten Lebak menjadi tantangan sendiri dinas untuk

mengembangkannya. memfokuskan kepada beberapa destinasi wisata terlebih dahulu.”

Page 214: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna
Page 215: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

MEMBER CHECK

Nama : Dharman Noviadi, S.Kom

Jabatan : Kepala Seksi Promosi dan Pengembangan Pariwisata Dinas

Pemuda Olah Raga dan Pariwisata

Hari, tanggal wawancara : Senin, 12 Juli 2016

Waktu wawancara : 13.48 WIB

Lokasi wawancara : Kantor Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak

Hasil wawancara :

1. Apa yang menjadi penghalang dalam pengelolaan pariwisata di Pantai Sawarna ?

Jawaban: Pelaksanaan pengelolaan pariwisata belum optimal karena masih kurang

sumber daya manusia dengan latarbelakang pendidikan kepariwisataan walaupun tingkat

pendidikan yang sudah tinggi yaitu S1 akan tetapi kurang optimal bila tidak sesuai

dengan jurusannya. Kalau sesuai dengan jurusan kan enak dapat berkontribusi lebih dan

kita semua dapat ilmu mengenai pariwisata dan mengelola pariwisata lebih optimal

sesuai dengan teori pariwisata.”

2. Bagaimana pengelolaan pantai sawarna yang ada sekarang ?

Jawaban: Sebenarnya dalam hal pengelolaan masih dilaksanakan oleh pihak Desa

Sawarna dari mulai retribusi karcis masuk, homestay, dan lain lain. Sehingga untuk tahun

ini tPAD yang masuk dari pantai sawarna terjadinya penurunan sebesar 10 juta rupiah.”

3. Apa yang menjadi hambatan dalam proses pengelolaan Pantai Sawarna?

Jawaban: Dalam tahap pengelolaan diurus oleh Desa Sawarna, maka pengawasan

langsung dilaksanakan oleh aparat Desa Sawarna dan Masyarakat Desa Sawarna. Dinas

Page 216: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

Pemuda Olah Raga dan Pariwisata sifatnya hanya berupa laporan saja bila terjadi

penyimpangan baik dari segi pengelolaan pantai maupun pelayanan yang ada.”

4. Apa saja yang dilakukan oleh DISPORAPAR Kabupaten Lebak untuk mempromosikan

pantai sawarna?

Jawaban: Untuk Pantai Sawarna masih kurang anggaran karena belum adanya sponsor

baru rencana lomba-lomba dan yang berkaitan dengan budaya event tingkat nasional

karena untuk saat ini tidak hanya Sawarna namun lebih fokus ke Seba Baduy, Ada

beberapa trik untuk mempromosikan Sawarna, selain promosi konfensional (festival dan

pameran) dan promosi lainnya berupa media online, hanya saja sampai saat ini masih ikut

kepada website wonderful indonesia, belum memiliki website sendiri. Peluang yang ingin

dikejar adalah menarik sebanyak mungkin wisatawan mancanegara agar perputaran uang

yang terjadi semakin besar, untuk long stay mencapai bulanan di Sawarna. Berbeda

dengan wisatawan nusantara yang hanya datang kemudian pulang dalam waktu yang

hanya sebentar. Siklus wisata Musiman wisatawan mancanegara menjadikan peluang

tersendiri, dimana semua wisatawan mancanegara akan berkumpul pada bulan Maret

untuk mengejar ombak yang besar.”

Page 217: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna
Page 218: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

MEMBER CHECK

Nama : Lili Suheli

Jabatan : Sekretaris Desa Sawarna

Hari, tanggal wawancara : Sabtu, 25 Juni 2016

Waktu wawancara : 10.00 Wib

Lokasi wawancara : Kantor Desa Sawarna

Hasil wawancara :

1. Strategi apakah yang dilakukan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten

Lebak agar Pariwisata Pantai Sawarna semakin berkembang?

Jawaban : Seiring dengan semakin banyaknya jumlah kunjungan yang datang ke Desa

Wisata Sawarna disamping semakin mendesaknya penataan obyek wisata Sawarna,

ditambah permohonan dari kami selaku pengelola wisata dalam hal ini Pemerintah Desa

Sawarna akhirnya memunculkan rencana penataan terutama di lokasi Pantai Ciantir.

Kegiatan penataan tersebut mulai dilaksanakan secara menyeluruh, seperti Dinas

Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata sedang membangun saung pemantau keamanan

pantai (Lifeguard) dan juga fasilitas lainnya. Juga Dinas-dinas lainnya yang sama-sama

membangun fasilitas penunjang pariwisata di Desa Wisata Sawarna. Bentuk lainnya

adalah dengan ditambahnya program-program kegiatan seperti pelatihan kerajinan,

menggandeng unsur lain diluar pemerintahan untuk melaksanakan pelatihan-pelatihan,

pemasaran pariwisata, event-event seperti pameran, promosi lainnya. Itulah salah satu

bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas Porapar dalam malakukan

strategi pengembangan pariwisata. Hal yang linnya dengan mengikuti event-event besar

seperti mengirim Desa Wisata Sawarna untuk mengikuti Lomba Desa Wisata pada tahun

Page 219: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

2014 dan mendapatkan peringkat ke-VII Nasional, Peringkat ke IV Nasional Lomba

POKDARWIS Tk. Nasional tahun 2013, Juara ke-I Lomba POKDARWIS tk Propinsi

tahun 2015.

2. Seberapa besar kontribusi pengelolaan pariwisata pantai sawarna terhadap PAD

Kabupaten Lebak?

Jawaban : Semenjak Desa Wisata Sawarna banyak dikunjungi wisatawan baik domestic

ataupun mancanegara dalam kurun waktu 2010 s.d. sekarang Pemerintah Desa Sawarna

selaku pengelola wisata sudah memberikan sumbang sih pemasukan Pendapatan Asli

Daerah dari Bidang Pariwisata selama 2 (dua) tahun berjalan yaitu mulai tahun 2013 s.d

2015. Tetapi tahun sekarang untuk sementara tidak dilaksanakan karena Pemerintah

Kabupaten Lebak akan melaksanakan penataan secara menyeluruh terutama lokasi Pantai

Ciantir.

3. Strategi apa yang dilakukan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak

untuk menarik investor guna perkembangan pariwisata pantai sawarna ?

Jawaban : Yang jelas dengan menyempurnakan sarana-prasarana yang ada, melengkapi

fasilitas-fasilitas wisata, ini akan mendorong para investor datang ke Desa Wisata

Sawarna untuk sama-sama membangun serta menyempurnakan fasilitas pariwisata.

Menjalin komunikasi secara terus-menerus dengan pihak manapun untuk ikut

mengembangkan pariwisata di Desa Sawarna.

4. Apa yang menjadi ancaman atau tantangan perkembangan pengelolaan pariwisata pantai

sawarna?

Jawaban : Yang menjadi ancaman nomor satu adalah lunturnya kebiasaan masyarakat,

pergaulan, kehidupan bermasyarakatnya, karena masuknya budaya/kebiasaan dari

Page 220: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

banyaknya wisatawan yang masuk ke Sawarna. Hal ini menjadi bahan pemikiran bagi

Pemerintah Desa Sawarna untuk mempertahankan apapun yang biasanya ada di Desa

entah itu kehidupan masyarakat, norma-norma dan lain-lain untuk tidak dengan mudah

merubah itu semua. Sehingga strategi Pemerintah Desa Sawarna menggandeng semua

komponen terutama unsur pendidikan, pengajian untuk lebih intensif dalam memberikan

pembelajaran akhlak terutama bagi usia-usia dini.

5. Apakah benar desa Sawarna yang mengelola Pantai Sawarna saat ini ?

Jawaban: Kami selaku aparat Desa Sawarna yang mengelola untuk sekarang ini juga

berfungsi sebagai pengawas juga, dibantu oleh pemuda Desa Sawarnaserta paguyuban

yang ada. Bila terjadinya masalah di lapangan maka kami siap menindaklanjuti”

6. Bagaimana proses pengelolaan yang dilakukanoleh piha Desa Sawarna ?

Jawaban: Selama ini pengelolaan fsilitas umum seperti tempat pemandian dan toilet

masih di kelola oleh pihak masyarakat karena dibangun dilahan pribadi atau lahan milik

masyarakat. Khusus untuk pantai sawarna sangat minim fasilitas terbeut karena kontur

lahan yang menyulitkan untuk pembangunan fasilitas tersebut

7. Apa solusi dari permasalahan anggaran yang ada dalam proses pengelolaan di pantai

sawarna serta menarik para investor agar mau menanamkan modalnya di sini?

Jawaban: Dengan menyempurnakan sarana-prasarana yang ada, melengkapi fasilitas-

fasilitas wisata, ini akan mendorong para investor datang ke Desa Wisata Sawarna untuk

sama-sama membangun serta menyempurnakan fasilitas pariwisata. Menjalin komunikasi

secara terus-menerus dengan pihak manapun untuk ikut mengembangkan pariwisata di

Desa Sawarna.”

Page 221: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna
Page 222: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna
Page 223: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna
Page 224: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna
Page 225: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna
Page 226: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

Wawancara bersama Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olah Raga dan

Pariwisata, Bapak Oktavianto Arief Ahmad, S.IP., M.Si. (21 Juni 2016, pukul

12.24 WIB)

Wawancara bersama Kepala Seksi Promosi dan Pengembangan Pariwisata

Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata, Bapak Dharman Noviadi, S.Kom.

(21 Juni 2016, pukul 13.48 WIB)

Page 227: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

Wawancara bersama Sekertaris Desa Sawarna Bapak Lili Suheli. (12 Juli

2016, pukul 14.28 WIB)

Wawancara bersama Zafran wisatawan pantai Sawarna. (11 Juli 2016, pukul

14.55 WIB)

Page 228: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

Ibu Andini wisatawan pantai Sawarna. (12 Juli 2016, pukul 10.55 WIB)

Bapak Endan Ketua Asosiasi Home Stay pantai Sawarna. (13 Juli 2016,

pukul 15.55 WIB)

Page 229: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

Wawancara bersama Bapak Ahmad Budiman, S.E Kepala Seksi Pengembangan

Objek Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten

(30 Agustus 2016, Pukul 13.45 WIB)

Wawancara bersama Bapak Anwar Pelaksana Subag Evalusai dan Pelaporan

Program Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten

(18 Agustus 2016, Pukul 09.35 WIB)

Page 230: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

Ibu muslimah sedang merapihkan berkas pekerjaannya, walaupun beliau hanya

lulusan SMEAN 1 Rangkasbitung namun jabatannya di Dinas Pemuda Olahraga

Dan Pariwisata Sebagai Kepala Seksi Jasa Usaha Pariwisata.

Page 231: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

Kondisi dari kejauhan sarana toilet umum pantai Sawarna.

Toilet umum pantai Sawarna yang terletak di kawasan pantai pasir putih.

Page 232: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

Perahu karet dibiarkan begitu saja di kawasan pantai pasir putih.

Seorang wisatawan yang sedang membeli karcis kepada petugas penjaga

karcin pantai Sawarna. (11 Juli 2016, pukul 09.26 WIB)

Page 233: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

Plang harga tiket masuk kawasan wisata pantai Sawarna.

Akses utama wisatawan pantai Sawarna melewati jembatan gantung. (11

Juli 2016, pukul 10.15 WIB)

Page 234: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

Kondisi antrian wisatawan yag bergantian untuk melewati jembatan

gantung yang menjadi akses utama menuju pantai Sawarna. (11 Juli 2016,

pukul 10.21 WIB)

Kondisi antrian wisatawan yag bergantian untuk melewati jembatan

gantung yang menjadi akses utama menuju pantai Sawarna. (11 Juli 2016,

pukul 10.21 WIB)

Page 235: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

Pamflet Promosi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak,

tentang Pengenalan Pariwisata Pantai Sawarna

Page 236: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/729/1/STRATEGI DINAS... · Strategi Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Lebak dalam pengelolaan pantai sawarna

RIWAYAT HIDUP

1. Biodata Mahasiswa

Nama : Fauzi Wijaya

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, tanggal lahir : Serang, 8 Februari 1991

Agama : Islam

Bangsa : Indonesia

Alamat : Kampung Ciwaru RT.01 RW.01, Desa Bayah Barat,

Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten

No. Hp : 0838 1375 8909

Email : [email protected]

2. Riwayat Pendidikan

1) 1998-2003 : SD Negeri Bayah Barat IV

2) 2003-2006 : SMP Negeri 1 Bayah

3) 2006-2009 : SMA Negeri 1 Bayah

4) 2009-2016 : Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa

3. Pengalaman Organisasi

1) Ketua OSIS SMP Negeri 1 Bayah Periode 2004/2005

2) Ketua OSIS SMA Negeri 1 Bayah Periode 2007/2008

3) Anggota Seksi Kerohanian Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi

Negara Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa Periode 2010/2011