dinas pertanian dan ketahanan pangan ......pembangunan pertanian merupakan upaya peningkatan...
TRANSCRIPT
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN BLORA
TAHUN 2017 - 2021
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karunianya Buku Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Blora Tahun 2017 - 2021 dapat diselesaikan.
Renstra ini merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Blora 2016 – 2021 dan
dimaksudkan untuk dapat dipakai sebagai pedoman/acuan dalam
penyusunan Rencana Kerja (Renja), pelaksanaan dan evaluasi pembangunan
sektor pertanian dan perikanan di Kabupaten Blora selama kurun waktu lima
tahun kedepan.
Penyusunan Rencana Strategis bertujuan untuk mendorong unit kerja
lingkup Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora agar
melaksanakan tugas secara optimal, terpadu dan terarah berdasarkan
kebijakan dan program yang telah direncanakan selama lima tahun ke depan.
Selain itu Renstra juga berfungsi sebagai tolok ukur penilaian dalam Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjiP) dalam hal ini Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.
Dengan telah tersusunnya Renstra ini diharapkan pelaksanaan
kegiatan untuk mendukung tercapainya sasaran program dapat lebih
terkoordinasi, terarah dan berkelanjutan serta dapat lebih disinergikan
dengan pihak – pihak terkait. Dalam implementasinya tidak tertutup
kemungkinan adanya penyesuaian – penyesuaian berkaitan dengan
pengembangan lingkungan strategis yang sangat dinamis.
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Renstra
ini kami sampaikan terimakasih yang sebesar – besarnya.
Blora, 2018
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora
Ir. RENI MIHARTI, M.Agr.Bus.
Pembina Utama Muda
NIP. 19620316 198903 2 004
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................
DAFTAR TABEL ....................................................................................
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... I-1
1.1 Latar Belakang ................................................................. I-1
1.2 Landasan Hukum ............................................................. I-1
1.3 Maksud dan Tujuan ......................................................... I-1
1.4 Sistematika Penulisan ...................................................... I-1
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH ..................... II-1
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat DaerahII-1
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah ...................................... II-1
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ............................... II-1
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat
Daerah ............................................................................ II-1
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
.............................................................................................. III-1
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Perangkat Daerah .......................................... III-1
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil
kepala daerah Terpilih .................................................... III-1
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra ................................. III-1
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis .............................................................. III-1
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis ............................................ III-1
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN ......................................................... IV-1
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat DaerahIV-1
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ......................................... V-1
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ... VI-1
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ................ VII-1
BAB VIII PENUTUP ............................................................................ VIII-1
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
LAMPIRAN XVIII
PERATURAN BUPATI BLORA
NOMOR TAHUN 2018
TENTANG
RENCANA STRATEGIS DINAS
PERTANIAN DAN KETAHANAN
PANGAN KABUPATEN BLORA
TAHUN 2017-2021
RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN DAN
KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BLORA
TAHUN 2017-2021
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, perangkat daerah menyusun rencana strategis
dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD). Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah
memuat tujuan, sasaran, program dan kegiatan pembangunan dalam
rangka pelaksanaan urusan pemerintahan wajib dan/atau urusan
pemerintahan pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap perangkat
daerah. Pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan
dalam Renstra Perangkat Daerah diselaraskan dengan pencapaian
sasaran, program, dan kegiatan pembangunan yang ditetapkan dalam
rencana strategis kementerian atau lembaga pemerintah
nonkementerian untuk tercapainya sasaran pembangunan nasional.
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah, renstra perangkat daerah adalah
dokumen perencanaan perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun
yang disusun berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif. Dalam
proses penyusunannya, Perangkat Daerah melakukan koordinasi,
sinergi dan harmonisasi dengan BAPPEDA dan pemangku kepentingan.
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
Renstra perangkat daerah disusun dengan tahapan:
a. persiapan penyusunan;
b. penyusunan rancangan awal;
c. penyusunan rancangan
d. pelaksanaan forum Perangkat Daerah/lintas Perangkat Daerah;
e. perumusan rancangan akhir; dan
f. penetapan.
Pembangunan pertanian merupakan upaya peningkatan kualitas
hidup masyarakat tani, yang dicapai melalui inovasi teknologi,
pengembangan produktivitas tenaga kerja, pembangunan sarana dan
prasarana ekonomi, serta penataan dan pengembangan kelembagaan
pertanian. Sumber daya manusia bersama-sama dengan sumber daya
alam, teknologi dan kelembagaan merupakan faktor utama yang secara
sinergis menggerakkan pembangunan pertanian untuk mencapai
peningkatan produksi dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia.
Sektor pertanian memegang peran yang strategis dalam
pembangunan ekonomi di Kabupaten Blora karena sektor pertanian
merupakan sumber mata pencaharian sebagian besar penduduk dan
penyumbang terbesar PDRB Kabupaten Blora. Kontribusi bidang
pertanian terhadap PDRB Tahun 2015 yakni sebesar 28% dari total PDRB
Kabupaten Blora dengan menyerap lapangan pekerjaan sebanyak 51,05
% (Sumber : BPS Kab. Blora Tahun 2015).
Dalam hal penanganan Kerawanan Pangan, Pemerintah daerah
memiliki kewenangan dalam hal: (1) Penyusunan peta kerentanan dan
ketahanan pangan kecamatan; (2) Penanganan kerawanan pangan
kabupaten/kota; dan (3) Pengadaan, pengelolaan dan penyaluran
cadangan pangan pada kerawanan pangan yang mencakup dalam Daerah
kabupaten/kota. Dalam rangka perwujudan Keamanan Pangan,
pemerintah daerah berwenang untuk Pelaksanaan pengawasan
keamanan pangan segar.
Penyusunan Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017 - 2021 dimaksudkan untuk menjamin
konsistensi pencapaian indikator kinerja pembangunan sesuai dengan
dokumen RPJMD Kabupaten Blora Tahun 2017 - 2021. Sesuai dengan
yang tercantum dalam dokumen RPJMD tersebut maka Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora berperan serta dalam
pencapaian misi ke-2 Kabupaten Blora yaitu ”Meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat dan
memaksimalkan pemanfaatan sumberdaya daerah yang ramah
lingkungan dan berkesinambungan ”. Dalam rangka mewujudkan
pencapaian misi tersebut maka Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora berkontribusi dalam pencapaian tujuan memantapkan
ketahanan pangan daerah sampai dengan Tahun 2021. Sebagai upaya
menjaga sinergitas dan kesinambungan pelaksanaan pembangunan
daerah maka dokumen Rencana Strategis Dinas Pertanian dan
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
Ketahanan Pangan Kabupaten Blora mengacu kepada dokumen RPJM
Daerah Kabupaten Blora 2017 - 2021, RPJP Daerah Kabupaten Blora
2005-2025 dan RTRW Kabupaten Blora. Berkaitan dengan hal tersebut
maka rencana strategis dinas merupakan turunan dari RPJMD yang
secara spesifik memuat perencanaan mengenai upaya pencapaian
sasaran bidang pertanian sesuai yang telah ditetapkan dalam RPJMD,
dengan demikian Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya pencapaian Visi
Pemerintah Kabupaten Blora yaitu “Terwujudnya Masyarakat Blora
yang Lebih Sejahtera dan Bermartabat”.
Adapun Visi dan Misi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten
Blora adalah :
a. Visi :
Mewujudkan Pertanian yang Berdaya Saing, Berorientasi
Agribisnis Menuju Kemandirian Pangan.
b. Misi :
1. Mengembangkan dan memantapkan ketersediaan,
distribusi pangan, cadangan pangan masyarakat berbasis
kemandirian untuk peningkatan akses pangan dan
mengantisipasi kerawanan pangan.
2. Mengembangkan penganekaragaman konsumsi pangan,
peningkatan mutu dan keamanan pangan berbasis sumber
daya lokal.
3. Meningkatkan produksi dan produktivitas serta kualitas
produk bidang tanaman pangan, hortikultura, aneka
tanaman, dan ketahanan pangan yang berdaya saing.
Fungsi dan kedudukan Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora periode 2016-2021
adalah merupakan penjabaran visi, misi dan program dari RPJM
Daerah Kabupaten Blora Tahun 2016-2021 ke dalam strategi
pembangunan sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan dengan memperhatikan RPJP Daerah Kabupaten
Blora Tahun 2005-2025. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan 2017-2021 menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana
Kerja (Renja) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora
serta pedoman dalam penyusunan anggaran Tahun 2017 sampai
dengan Tahun 2021.
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
1.2 Landasan Hukum
Dasar hukum penyusunan Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kabupaten Blora Tahun 2017-2021 adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa
Tengah (Berita Negara tanggal 8 Agustus 1950) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II Batang dengan mengubah Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 52,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2757);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tetang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817);
11. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Blora Nomor 3);
13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 28);
14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menenengah Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Tengah Nomor 65);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 2 Tahun 2010 tentang
Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Blora Tahun 2010 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Blora Nomor 2);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 7 Tahun 2011 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Blora
Tahun 2010-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2011
Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 7);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 18 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Blora Tahun 2011-2031
(Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2011 Nomor 18, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 17);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Blora
Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2016
Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 10);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Blora
(Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2016 Nomor 11,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 11); dan
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
20. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 6 Tahun 2017 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blora
(Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2017 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 6);
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
1.3 Maksud dan Tujuan
A. Maksud
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kabupaten Blora dimaksudkan untuk memberikan pedoman
dalam melaksanakan kegiatan Pemerintahan dan Pembangunan
Kabupaten Blora selama 5 (lima) tahun dari Tahun 2017 – 2021 di
Lingkup Pertanian dan Ketahanan Pangan (Bidang Tanaman Pangan,
Hortikultura, Perkebunan, Penyuluhan dan SDM serta Ketahanan
Pangan).
B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dengan disusunnya Rencana Strategis
adalah:
1) Memberikan acuan kebijakan pembangunan di bidang pangan
dalam mendukung visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Blora dalam RPJMD tahun 2016-2021.
2) Mendorong unit kerja lingkup Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kabupaten Blora agar melaksanakan tugas secara
optimal, terpadu dan terarah berdasarkan kebijakan dan program
yang telah ditetapkan;
3) Merupakan tolok ukur penilaian dalam Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) dalam hal ini Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.
4) Memudahkan seluruh jajaran aparatur Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Blora dalam menyusun rencana
kegiatan dan program tahunan secara terpadu, terarah dan
terukur.
5) Memudahkan pemahaman dan penilaian seluruh jajaran aparatur
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora
terhadap arah kebijakan dan program-program operasional
tahunan yang telah ditetapkan.
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
1.4 Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
Bab II Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat
Daerah
Bab III Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Perangkat Daerah
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Perangkat Daerah
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Provinsi
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis
Bab IV Tujuan dan Sasaran
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah
Bab V Strategi dan Arah Kebijakan
Bab VI Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan
Bab VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan
- Indikator Kinerja - Target Kinerja
Bab VIII Penutup
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Blora dan
Peraturan Bupati Nomor 59 tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Blora, maka Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora adalah sebagai
berikut :
a. Tugas Dinas pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Bupati dalam kebijakan teknis di
bidang pertanian dan ketahanan pangan.
b. Fungsi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan mempunyai fungsi:
1) perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
2) pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
3) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup
tugasnya;
4) pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan
5) pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati
terkait dengan tugas dan fungsinya.
2.2 Sumber Daya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
2.1.1 Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Adapun rincian susunan organisasi pada Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Blora adalah sebagai berikut :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahkan:
- Subbagian Program;
- Subbagian Keuangan; dan
- Subbagian Umum Dan Kepegawaian.
c. Bidang Tanaman Pangan, membawahkan:
- Seksi Produksi Tanaman Pangan;
- Seksi Sarana Prasarana Tanaman Pangan; dan
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
- Seksi Perlindungan Dan Usaha Tanaman Pangan.
d. Bidang Hortikultura, membawahkan:
- Seksi Produksi Hortikultura;
- Seksi Sarana Prasarana Hortikultura; dan
- Seksi Perlindungan Dan Usaha Hortikultura.
e. Bidang Perkebunan, membawahkan:
- Seksi Produksi Dan Perlindungan Perkebunan; dan
- Seksi Usaha Dan Sarana Prasarana Perkebunan.
f. Bidang Ketahanan Pangan, membawahkan:
- Seksi Ketersediaan Pangan;
- Seksi Distribusi Pangan; dan
- Seksi Penganekaragaman Pangan Dan Konsumsi.
g. Bidang Penyuluhan dan Sumber Daya Manusia, membawahkan:
- Seksi Kelembagaan Penyuluhan Dan Sumber Daya Manusia; dan
- Seksi Penyelenggaraan Penyuluhan.
h. UPT; dan
i. Kelompok Jabatan Fungsional.
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
2.1.2 Sumber Daya Manusia
Jumlah pegawai Dinas Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kabupaten Blora tahun 2017 terdiri dari 1 orang Kepala Dinas, 1
orang Sekretaris Dinas, 5 orang Kepala Bidang, 3 Orang Kepala
Subbagian, 13 Orang Kepala Seksi, 16 Orang Kepala Unit Pelaksana Tugas
Dinas, 16 Orang Kepala Tata Usaha UPTD, 43 Orang Penyuluh Lapangan
dan 24 Staf Pelaksana serta 58 Orang tenaga Honorer. Selengkapnya
mengenai rincian pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang
sebelumnya bernama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten
Blora tahun 2018 disajikan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Rincian Pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora s.d Maret Tahun 2018
No Satuan Kerja Klasifikasi
PNS Non PNS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kepala Dinas
Sekretaris Dinas
Sekretariat
Bidang Tanaman Pangan
Bidang Hortikultura
Bidang Ketahanan Pangan
Bidang Perkebunan
Bidang Penyuluhan dan SDM
UPTD
Penyuluh Lapangan
1
1
13
7
6
6
6
7
32
43
-
-
18
8
4
3
2
4
19
Jumlah 122 58
Pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora yang
telah menduduki golongan IV sebanyak 27 orang, Golongan III sebanyak
81 orang, golongan II sebanyak 19 orang, Golongan I sebanyak 2 orang
dan 58 orang Tenaga Kerja Kontrak (TKK). Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kabupaten Blora berdasarkan golongan disajikan pada Tabel 2.2.
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
Tabel 2.2. Pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Berdasarkan Golongan s/d Tahun 2018
No GOLONGAN JUMLAH
(ORANG)
1 IV.c 1
2 IV.b 3
3 IV.a 23
4 III.d 31
5 III.c 23
6 III.b 17
7 III.a 10
8 II.d 0
9 II.c 7
10 II.b 3
11 II.a 2
12 I.d 0
13 I.c 0
14 I.b 2
15 I.a -
16 Honorer 58
Jumlah (orang) 180
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
I/a I/b I/c I/d II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
Sekolah Dasar 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SLTP 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SLTA 20 0 0 0 0 2 3 3 0 0 4 6 2 0 0 0 0 0
Diploma I 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
Diploma III/Sarjana Muda 6 0 0 0 0 0 0 2 0 1 0 1 2 0 0 0 0 0
Diploma IV 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
S-1/Sarjana 84 0 0 0 0 0 0 2 0 9 11 13 24 21 3 1 0 0
S-2/Pasca Sarjana 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 2 0 0 0 0
Total 122 0 2 0 0 2 3 7 0 10 17 23 31 23 3 1 0 0
PENDIDIKAN FORMAL JML GOL.
JUMLAH PER-GOLONGAN
GOL I GOL II GOL III GOL IV
Tabel 2.3. Pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora
Berdasarkan Esselonering Tahun 2017
No Eselon Jumlah
(orang)
1 II.b 1
2 III.a 1
3 III.b 5
4 IV.a 31
5 IV.b 16
6 Fungsional Umum (Staf) dan
penyuluh
68
Jumlah (orang) 122
Adapun berdasarkan tingkat pendidikannya, komposisi pegawai Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora yang memiliki tingkat
pendidikan terakhir pada jenjang pasca sarjana (S2) sebanyak 8 orang, jenjang
sarjana (S1) sebanyak 84 orang, jenjang D4 sebanyak 1 orang, jenjang D3
sebanyak 6 orang, jenjang D1 sebanyak 1 orang, SLTA sebanyak 20 orang,
SLTP sebanyak 1 orang dan jenjang SD sebanyak 1 orang. Rincian secara
lengkap seperti disajikan pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Komposisi Pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Berdasarkan Tingkat Pendidikan s.d tahun 2018
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
6.1.1 Aset/Modal Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten
Blora
Dalam upaya mendukung tugas dan fungsi Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Blora perlu ada asset/modal yang dimiliki,
diantaranya : asset lahan/tanah, peralatan dan mesin, gedung/bangunan
dan lain-lain. Adapun data aset Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora diantaranya dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5. Rekapitulasi Inventarisasi Aset Tahun 2018
No Nama /Jenis Barang Jumlah
1 Gedung Bangunan (Kantor) 60 Buah
2 Mobil 7 Unit
3 Sepeda Motor 110 Unit
4 Meja (Kerja , Lab dll) 239 Buah
5 Kursi (Kerja, Rapat dll) 497 Buah
6 Komputer PC, CPU 37 Unit
7 Monitor Komputer 6 Unit
8 LCD Proyektor 2 Buah
11 Almari 57 Buah
12 Rak 32 Buah
13 Tracktor 4 Buah
14 TV 7 Buah
15 AC 9 Buah
16 Kipas 13 Buah
17 Lemari Es 9 Buah
18 Printer 60 Buah
19 Alat Ukur 6 Buah
20 Mesin bantu (ketik, pertanian) 125 Unit
21 GPS 27 Buah
22 Wireless 22 Buah
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
6.2 Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora
Selama kurun waktu lima tahun (2011 - 2015) bidang
pertanian menjadi titik berat pembangunan ekonomi di Kabupaten
Blora, hal tersebut didukung oleh potensi pertanian yang dimiliki
Kabupaten Blora yang besar dan variatif serta kondisi agroekosistem
yang cocok untuk pengembangan komoditas pertanian dalam arti luas
(tanaman, ternak, ikan, kebun dan hutan).
Masyarakat Kabupaten Blora sebagian besar bermata
pencaharian pada bidang pertanian, sehingga pembangunan ekonomi
kerakyatan yang dilaksanakan selama kurun waktu lima tahun
tersebut berfokus pada bidang pertanian. Hal tersebut dapat
dibuktikan pula dari kontribusi bidang pertanian terhadap PDRB,
dimana berdasarkan data tahun 2015 kontribusi bidang pertanian
terhadap PDRB yakni sebesar 28% dari total PDRB Kabupaten Blora.
Data tersebut menunjukan bahwa bidang pertanian memiliki peran
penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi di Kabupaten
Blora.
Dalam kurun waktu 2011-2015 Bidang Ketahanan Pangan telah
melakukan penanganan terhadap 35 desa rawan pangan yang pada
kondisi awal/tahun 2009 ditargetkan 25 desa. Desa yang ditangani
adalah desa yang teridentifikasi sebagai desa rawan pangan menurut
Tim Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (Tim SKPG) serta desa yang
mengalami bencana seperti bencana banjir, kebakaran dan lain-lain.
Untuk Pola Pangan Harapan (PPH) sampai dengan tahun 2015 skor
PPH menjadi sebesar 65,6 masih dibawah target yang ditetapkan skor
sebesar 90, hal ini menjadi perhatian khusus dalam perencanaan
tahun depan, supaya kegiatan yang berkaitan peningkatan pola pangan
harapan bisa berhasil mewujudkan masyarakat dengan pola konsumsi
yang beragam, bergizi seimbang dan aman, sehingga Skor Pola Pangan
Harapan bisa meningkat dan mencapai target yang telah ditetapkan.
Tingkat konsumsi protein hewani pada tahun 2015 sebesar 47,1
gram/kapita/hari, masih rendah dibawah standar yaitu 52
gram/kapita/hari, sedangkan tingkat konsumsi energy pada tahun
2015 sebesar 1.760,6 kkal/kap/hari, juga masih dibawah standar yaitu
2.200 kkal/kap/hari.
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Produksi pertanian tanaman pangan utama
Padi ton 389,294 397,286 404,782 412,278 419,774 354,458 422,095 434,902 428,216 238,792 91.05 106.24 107.44 103.87 56.89
Jagung ton 346,013 354,013 362,490 370,728 378,966 225,575 273,912 228,430 245,085 260,669 65.19 77.37 63.02 66.11 68.78
Produksi hortikultura utama
Mangga ton 232,987 237,647 242,400 247,248 252,193 34,038 39,186 24,493 29,766 13,307 14.61 16.49 10.10 12.04 5.28
Cabe merah ton 23,015 23,475 23,944 24,423 24,912 2,612 2,310 12,599 9,348 5,274 11.35 9.84 52.62 38.28 21.17
Populasi produksi komoditas perkebunan utama
Kelapa pohon 5,746 5,861 5,978 6,098 6,220 2,790 2,656 3,142 2,239 2,046 48.56 45.32 52.56 36.72 32.89
Tebu rakyat ton 2,897 3,042 3,194 3,354 3,522 2,026 2,727 3,416 3,850 3,874 69.93 89.64 106.95 114.79 109.99
Ketersediaan pangan utama ton - - - - - - - - - 240,474 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Penguatan cadangan pangan ton - 60 62 64 65 - 5 15 5 3 - 8.33 24.19 7.81 4.62
Ketersediaan energi perkapita kkal/kap/hari 1,980 1,980 2,000 2,100 2,200 1,799 1,750 1,814 1,974 2,829 90.86 88.38 90.70 94 128.59
Ketersediaan protein perkapita gram/kap/hari 52 52 52 52 52 75 145 291 90 69 144.23 278.85 559.62 173.08 132.69
Penanganan desa rentan pangan desa 5 5 5 5 5 3 5 3 4 5 60 100 60 80 100
Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah % - 90 90 90 90 - 60 70 80 78 #DIV/0! 66.67 77.78 88.89 86.67
Stabilitas harga dan pasokan pangan % - 90 90 90 90 - 60 70 72 87 #DIV/0! 66.67 77.78 80 96.67
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) % 88 90 92 93 95 88 90 90 93 66 100 100 97.83 100 69.47
Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan. % - 80 80 80 80 - - - - - #DIV/0! - - - -
Tingkat Konsumsi Protein Hewani gram/kap/hari 61 62 63 64 65 70 70 79 76 47 114.75 112.90 125.40 118.75 72.31
Tingkat Konsumsi Energi kkal/kap/hari 2,431 2,448 2,465 2,482 2,500 1,816 1,877 2,137 2,017 1,761 74.70 76.67 86.69 81.27 70.44
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Pencapaian Kinerja Pelayanan
KETAHANAN PANGAN
PERTANIAN1
2
satuanIndikator Kinerja sesuai tugas dan fungsi perangkat daerahNo.Rasio Capaian pada TahunRealisasi Capaian TahunTarget Renstra Perangkat Daerah Tahun
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi
1 2 4 5 6 7 9 10 11 12 14 15 16 17 18 19
PROGRAM PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN PETANI
1 Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis25.000.000 - 100.000.000 100.000.000 1.866.000 - 97.364.000 33.772.500 7 - 97 34 150 2526
2Penyuluhan dan Pendampingan Petani
dan Pelaku Agribisnis
100.000.000 100.000.000 208.000.000 2.265.000.000 97.477.500 99.610.000 203.389.000 1.991.928.855 97 100 98 88 366 329
3Peningkatan Kemampuan Lembaga
Petani
145.000.000 190.000.000 500.000.000 305.000.000 121.653.200 188.270.000 488.040.000 292.069.145 84 99 98 96 52 58
PROGRAM PENINGKATAN
PEMASARAN HASIL
PRODUKSI
4
Promosi Atas Hasil Produksi
Pertanian /Perkebunan Unggulan
Daerah
50.000.000 50.000.000 153.000.000 169.000.000 48.562.350 49.937.000 136.075.933 164.950.100 97 100 89 98 72 66
5
Penyuluhan Distribusi Pemasaran
Atas Hasil Pertanian/Perkebunan
Masyarakat
- 75.000.000 53.000.000 75.000.000 - 71.040.000 52.400.000 74.188.500 0 95 99 99 6 8
6 Fasilitas Pengembangan Agribisnis - - - 250.000.000 - - - 235.368.795 94 -
7 Penyusunan Database Pertanian - 65.000.000 28.000.000 65.000.000 - 62.928.600 27.460.000 64.759.000 97 98 100 38
PROGRAM PENINGKATAN
PENERAPAN TEKNOLOGI
PERTANIAN/PERKEBUNAN
8
Pengadaan Sarana dan Prasarana
Teknologi Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
811.500.000 620.000.000 835.000.000 308.962.500 145.395.850 566.879.000 790.450.000 301.767.900 18 91 95 98 -17 89
9Penyuluhan Penerapan Teknologi
Pertanian /Perkebunan Tepat Guna
586.500.000 75.000.000 100.000.000 100.000.000 568.918.300 74.440.000 93.385.500 30.729.000 97 99 93 31 -18 -43
10
Pelatihan dan Bimbingan
Pengoperasian Teknologi
Pertanian/Perkebunan Tepat Guna
68.500.000 - 103.000.000 100.000.000 64.353.650 - 97.547.000 99.827.600 94 95 100 24 27
11
Pelatihan Penerapan Teknologi
Pertanian /Perkebunan Modern
Bercocok Tanam
115.000.000 1.000.000.000 600.000.000 1.000.000.000 94.470.000 995.113.700 592.253.500 986.799.199 82 100 99 99 265 326
12
Pengadaan Sarana dan Prasarana
Teknologi Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
- - - 240.000.000 - - - 98.949.674 0 0 0 41 -
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Blora Tahun 2012-2015
Tabel 2.7
Rasio antara Realisasi dan Anggaran
Tahun ke-
Rata-rata Pertumbuhan
(%)NO Program/ KegiatanAnggaran Pada Tahun ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun ke-
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi
1 2 4 5 6 7 9 10 11 12 14 15 16 17 18 19
PROGRAM PENINGKATAN
PRODUKSI
PERTANIAN/PERKEBUNAN
13Penyediaan Sarana Produksi Pertanian
/Perkebunan
150.000.000 91.885.000 192.000.000 302.000.000 123.540.900 86.524.000 191.764.050 231.065.550 82 94 100 77 43 37
14Pengembangan Bibit Unggul Pertanian
/Perkebunan
95.000.000 200.000.000 408.000.000 75.000.000 94.302.900 198.600.000 406.475.000 73.976.500 99 99 100 99 44 44
15Penyusunan Kebijakan Pencegahan
Ahli Fungsi Lahan Pertanian
- - - 417.000.000 - - - 390.390.500 0 0 0 94 -
16Pengembangan Bibit Unggul
Perkebunan
- - - 450.000.000 - - - 333.307.825 0 0 0 74 -
PROGRAM PEMBERDAYAAN
PENYULUH
PERTANIAN/PERKEBUNAN
LAPANGAN
17Peningkatan Kapasitas Tenaga
Penyuluh Pertanian/Perkebunan
70.000.000 36.700.000 21.310.000 40.000.000 69.188.500 34.538.000 19.784.900 37.781.005 99 94 93 94 -1 -1
18Peningkatan Kesejahteraan Tenaga
Penyuluh Pertanian/Perkebunan
125.000.000 180.600.000 213.000.000 215.000.000 115.144.500 178.519.000 211.400.000 214.967.000 92 99 99 100 21 25
19Penyuluhan dan Pendampingan Bagi
Pertanian /Perkebunan
225.000.000 103.000.000 25.000.000 90.000.000 181.262.200 100.395.000 24.998.500 89.589.000 81 97 100 100 43 46
PROGRAM PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN
PENYAKIT TERNAK
20 Pendataan Masalah Peternakan 30.000.000 40.000.000 15.000.000 40.000.000 29.160.000 38.905.000 14.950.000 39.635.000 97 97 100 99 46 46
21Pemeliharaan Kesehatan dan
Pencegahan Penyakit Menular ternak
50.000.000 150.000.000 199.522.600 238.300.000 48.620.000 149.050.000 194.800.600 234.311.000 97 99 98 98 84 86
PROGRAM PENINGKATAN
PRODUKSI HASIL
PETERNAKAN22 Pembibitan dan Perawatan Ternak - 120.000.000 202.500.000 115.000.000 - 118.530.000 192.803.600 115.000.000 99 95 100 13 11
23Pendistribusian Bibit Ternak Kepada
masyarakat
586.500.000 539.000.000 1.000.000.000 1.300.000.000 575.150.500 533.187.500 111.194.500 11.532.500 98 99 11 1 36 -59
24 Pengembangan Agribisnis Peternakan295.000.000 230.000.000 1.008.000.000 1.179.161.000 103.277.000 227.150.000 946.325.000 233.542.000 35 99 94 20 111 120
25 Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan 120.000.000 71.000.000 74.749.500 121.960.000 114.680.000 69.710.000 68.614.500 101.867.350 96 98 92 84 9 3
Program/ KegiatanAnggaran Pada Tahun ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun ke-
Rasio antara Realisasi dan Anggaran
Tahun ke-
Rata-rata Pertumbuhan
(%)NO
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi
1 2 4 5 6 7 9 10 11 12 14 15 16 17 18 19
33
Pengadaan dan Peningkatan Sarana
dan Prasarana Peternakan dan Sarana
Pendukungnya (DAK)
- - - 725.000.000 - - - 711.378.980 0 0 0 98 - -
34
Pengadaan dan Peningkatan Sarana
dan Prasarana Penyuluhan dan
Sarana Pendukungnya (DAK)
- - - 1.927.360.000 - - - 1.852.154.625 0 0 0 96 - -
35
Pengadaan dan Peningkatan Sarana
dan Prasarana Infrastruktur Pertanian
(DAK) Tambahan
- - - 23.450.300.000 - - 11.733.874.484 0 0 0 50 - -
PROGRAM PENGEMBANGAN
BUDIDAYA PERIKANAN
36 Pengembangan Bibit Ikan Unggul 100.000.000 150.000.000 - - 99.482.500 56.809.500 - - 99 38 0 0
37Pembinaan dan Pengembangan
perikanan
- 80.000.000 56.000.000 170.000.000 75.750.000 18.870.000 6.449.300 95 34 4 87 -70
38Penebaran Bibit Ikan Di Perairan
Umum
- - - 161.000.000 - - - 155.716.000 0 0 0 97 - -
39Optimalisasi Pengelolaan Produksi
Perikanan
- - 111.000.000 50.000.000 - - 102.269.740 48.398.800 0 0 92 97 -55 -53
PROGRAM BIDANG
KELAUTAN DAN PERIKANAN
BERSUMBER DARI
PEMERINTAH PUSAT DAN
PEMERINTAH PROVINSI,
SERTA DANA
40
Pengadaan dan Peningkatan Sarana
dan Prasaran Kelautan dan Perikanan
(DAK)
1.176.000.000 1.430.000.000 1.772.405.000 1.816.100.000 1.094.515.625 765.516.100 1.253.504.400 1.489.996.600 93 54 71 82 16 18
41
Pengadaan dan Peningkatan Saran
dan Prasarana Kelautan dan
Perikianan Lanjutan (DAK tahun
anggaran sebelumnya)
- 81.500.000 691.457.400 714.379.100 - 56.809.500 501.805.240 673.875.000 0 70 73 94 376 409
NO Program/ KegiatanAnggaran Pada Tahun ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun ke-
Rasio antara Realisasi dan Anggaran
Tahun ke-
Rata-rata Pertumbuhan
(%)
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
Dalam meningkatkan produksi padi dan jagung dari tahun ke tahun
menunjukkan hasil yang menggembirakan. Bahkan dapat melampaui
target yang sudah ditetapkan. Keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya-
upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi padi yaitu :
peningkatan produktivitas melalui kegiatan sekolah lapangan pertanian
tanaman terpadu (SL-PTT). Melalui SL-PTT petani dapat belajar langsung
di lapangan dalam menerapkan berbagai teknologi usahatani melalui
penggunaan input produksi yang efisien menurut spesifik lokasi sehingga
mampu menghasilkan produktivitas padi yang tinggi untuk menunjang
peningkatan produktivitas dan pendapatan petani secara berkelanjutan.
Melalui SL-PTT petani akan mampu mengelola sumberdaya yang tersedia
(benih, tanah, air dan sarana produksi lainnya) secara terpadu dalam
melakukan budidaya di tanah usahataninya berdasarkan kondisi spesifik
lokasi sehingga petani menjadi lebih trampil serta mampu
mengembangkan usahataninya dalam rangka pencapaian sasaran
produksi yang ditetapkan. Disamping itu, peningkatan produksi maupun
produktivitas juga didukung oleh pengembangan dan peningkatan
kuantitas dan kualitas alat mesin pertanian pra-panen, panen dan pasca
panen.
Upaya Khusus peningkatan produksi dan produktivitas Padi,
Jagung dan Kedelai (UPSUS PAJALE) sangat berdampak pada peningkatan
produksi dan produktivitas padi dan jagung. Perkembangan realisasi
komoditas hortikultura selama tahun 2010 - 2015 tidak mengalami
fluktuasi yang cukup signifikan. Lonjakan ataupun penurunan harga
komoditas hortikultura sepenuhnya sangat bergantung pada mekanisme
pasar. Hal ini memerlukan kejelian para petani dalam membaca
pergerakan peluang pasar, walaupun secara kontinyu komoditas ini tetap
tersedia sepanjang tahun.
Komoditas Perkebunan (khususnya tebu) menunjukkan
peningkatan produksi yang menggembirakan terutama pada tahun 2013 –
2015. Peningkatan luas areal pertanaman dan harga yang stabil
menjadikan petani mulai bergairah membudidayakan kedua komoditas
tersebut. Kondisi yang berbeda terjadi pada komoditas kelapa, dengan
tingkat seranga hama Kumbang Badak (Oryctes rhynoceros) yang masih
cukup tinggi menjadikan areal pertanaman dan produksi kelapa terus
menurun. Diperlukan upaya-upaya yang serius dan berkelanjutan dalam
penanganan hama kelapa agar Kabupaten Blora dapat kembali sebagai
salah satu penghasil kelapa.
Pada indikator ketersediaan energy perkapita, dimana pada tahun
2015 ditargetkan sebesar 2.200 kkal/kap/hari, hanya bias dicapai sebesar
1.848 kkal/kap/hari, sedangkan ketersediaan protein perkapita, pada
tahun 2015 targetnya 57 gram/kap/hari, tercapai 38,19 gram/kap/hari,
sesuai data yang didapat dari Neraca Bahan Makanan (NBM) yang disusun
oleh Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Blora setiap tahun.
Pada indikator ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses
pangan di daerah serta indicator Stabilitas harga dan pasokan pangan,
tahun 2015 tergetnya 90%, sudah tercapai 90% juga, dengan kata lain
sudah tercapai 100% dari target. Ketersediaan informasi pasokan, harga
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
dan akses pangan dilaporkan setiap minggunya oleh Kantor Ketahanan
Pangan Kabpaten Blora, dengan jumlah komoditas yang telah ditetapkan
oleh Pusat. Untuk harga bahan pangan di Kabupaten Blora selama tahun
2010-2015 cukup stabil dan tidak mengalami gejolak yang signifikan.
Pada indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) pada tahun 2015
ditargetkan sebesar 90, hanya tercapai 65,6 saja. Dengan demikian dari
Skor PPH yang masih rendah, menggambarkan perilaku konsumsi
masyarakat yang belum memperhatikan kaidah konsumsi yang beragam,
bergizi seimbang dan aman (B2SA), sehingga berbagai kegiatan seperti
penyuluhan untuk menumbuhkan kesadaran tentang pola konsumsi yang
B2SA, penganekaragaman pangan lokal, pemanfaatan pekarangan masih
perlu ditingkatkan.
Pada indikator pengawasan dan pembinaan keamanan pangan,
target tahun 2015 sebesar 80%, belum dapat tercapai, karena belum
pernah ada kegiatan pengawasan keamanan pangan yag dianggarkan
dalam APBD Kabupaten maupun APBN. Sehingga ini menjadi perhatian
khusus untuk tahun berikutnya, supaya memulai untuk mengadakan
peralatan uji lab mutu pangan serta pembentukan Tim Pengawasan
Keamanan Pangan, sehingga pangan di Kabupaten Blora terjamin mutu
dan keamanannya.
Pada indikator penanganan daerah rawan pangan, pada tahun 2015
ditargetkan 60 % pada tahun 2015 dapat tercapai 153,5%. Pada awal
tahun 2010 ditargetkan 38 desa rawan pangan yang ditangani, sehingga
target SPM sebesar 60% adalah sebanyak 23 desa, dan pada tahun 2015
tercapai 35 desa rawan pangan yang ditangani, sehingga tercapai 153,5%,
melampaui target SPM.
6.3 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora
Sasaran Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora tahun 2016 - 2021, dimana Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Blora telah menetapkan sasaran
komoditas utama sebagai berikut :
1. Bidang Tanaman Pangan : padi, jagung, kedelai, Ubi kayu,
2. Bidang Hortikultura : Cabai merah, Cabai rawit dan Jeruk Siam.
3. Bidang Perkebunan: Tembakau, Tebu, Kelapa dan Mete.
4. Bidang Ketahanan Pangan :
- Aspek Ketersediaan Pangan: Teknologi pertanian yang
semakin baik memberikan peluang dalam penSgembangan
produksi komoditas pangan di Kabupaten Blora.
- Aspek Distribusi Pangan, Harga dan Cadangan Pangan :
Semakin meningkatnya daya beli masyarakat terhadap bahan
pangan.
- Aspek Penganekaragaman Konsumsi Pangan : Semakin
meningkatnya jangkauan informasi kepada masyarakat dapat
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
menjadi peluang dalam upaya peningkatan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat mengenai pola konsumsi yang
beragam, bergizi, berimbang, dan aman; Belum
termanfaatkannya sebagaian potensi sumber daya lahan
pekarangan untuk budidaya bahan pangan lokal.
- Aspek Keamanan Pangan : Semakin meningkatnya jangkauan
informasi kepada masyarakat dapat menjadi peluang dalam
penyebarluasan informasi mengenai produk pangan yang
berbahaya.
- Aspek Manajemen dan Pelayanan Umum : Meningkatnya
dukungan kebijakan dari pemerintah Pusat dan Provinsi
dalam mendukung peningkatan ketahanan pangan melalui
Dana Alokasi Khusus, Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan,
serta APBD Provinsi.
Berdasarkan hasil capaian sasaran Renstra Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora sudah baik, namun yang
masih menjadi tantangan bagi pengembangan kinerja Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora adalah
peningkatan produksi hortikultura dan perikanan serta menjaga
stabilitas produksi produk-produk perkebunan. Komoditas tanaman
pangan yang mengalami peningkatan produksi masih seputar Padi,
Jagung dan kedelai, komoditas lainnya (kacang hijau dan kacang
tanah) dan komoditas hortikultura belum mampu mencapai sasaran
yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan beberapa hal diantaranya
disebabkan karena sebagian besar tanaman hortikultura tidak tahan
terhadap cuaca atau kelembaban tinggi akibat curah hujan yang
cukup tinggi yang mendorong terjadinya gangguan OPT. Selain itu,
faktor harga juga sangat menentukan minat petani dalam
melaksanakan budidaya tanaman hortikultura.
Pencapaian produksi komoditas perkebunan utamanya tebu
cukup menggembirakan namun masih perlu terus ditingkatkan
dengan tetap mengutamakan rendemen gula sebagai acuan utama
agar harga jual dari petani tetap terjaga baik. Peningkatan
produktivitas menjadi perhatian yang serius dikarenakan
produktivitas yang tinggi dapat menjadi harapan bagi petani untuk
memperoleh hasil penjualan yang sesuai harapan. Peningkatan
produksi tembakau, harga dan ketersediaan pasar perl
dipertahankan demi keberlanjutan usaha budidaya tembakau.
Pencapaian produksi komoditas hortikultura masih rendah baik
secara regional maupun nasional. Untuk mendukung tercapainya
peningkatan produksi pada komoditas tersebut maka Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora berupaya melalui
pemberian bantuan benih/bibit, pupuk, peningkatan teknologi dan
sarana prasarana pertanian/perikanan serta berupaya untuk
senantiasa mendapatkan dukungan dari
Kementrian/Provinsi/Lembaga lainnya dalam pengembangan
komoditas tersebut.
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN BLORA
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten
Blora
Identifikasi permasalahan-permasalahan yang mempengaruhi
terhadap pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora diperlukan dalam rangka pembangunan pertanian
dan ketersediaan Cadangan Pangan Pemerintah di Kabupaten Blora
dalam 5 (lima) tahun kedepan. Berdasarkan tugas dan fungsi
pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kabupaten Blora terutama yang berkaitan dengan pelayanan
di bidang pertanian
Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora
No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
(1) (2) (3) (4)
Sektor Pertanian
1 1. Peningkatan Produksi
Tanaman Pangan : Padi =
2,69%, Jagung = 6,36%,
Kedelai = -4,79%
1. Semakin
tingginya alih
fungsi lahan.
1. Semakin tingginya alih fungsi
lahan pertanian ke
perdagangan dan perumahan
seiring dengan perkembangan
jumlah penduduk
2. Peningkatan Produksi
Tanaman Perkebunan
Tembakau = 75,26 %, Tebu
= 8,56 %, Kelapa = - 24,02
%
2. Menurunnya
kesuburan lahan
pertanian
2. Penurunan kualitas dan
kuantitas sumberdaya lahan
pertanian
3. belum optimalnya
pengembangan tanaman
obat-obatan sebagai
komoditi yang potensial
3. Pengembangan
tanaman obat-
obatan belum
secara komersial
3. Kuranya minat petani dalam
mengembangkan budidaya
tanaman obat-obatan secara
komersial
Menurunnya minat
generasi muda
terhadap sektor
pertanian TPH
Sebagian petani mengalami
permasalahan biaya untuk
budidaya tanaman akibat
tingginya biaya produksi (harga
benih, pupuk dan pestisida)
Aksesibilitas petani
terhadap sarana
produksi,
permodalan dan
pemasaran terbatas.
Sarana jalan usaha tani banyak
yang sudah tidak layak untuk
digunakan sehingga
menghambat dalam
pengangkutan.
Kondisi jaringan irigasi yang
sudah tidak layak masih
banyak, sehingga perlu
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
perbaikan serta masih perlu
adanya
pembangunan/penambahan
irigasi baru.
Masih tingginya tingkat
kehilangan hasil padi dan
tanaman pangan lainnya,
sehingga secara umum capaian
produksi dan produktivitas
masih relative rendah.
Mutu produksi relatif belum
optimal, sehingga konsumen
dalam pemenuhan
kebutuhannya masih memilih
produk luar yang dianggap lebih
baik berdasarkan kajian mereka,
seperti penggunaan kedelai
untuk bahan baku tempe, tahu,
kecap dan lain-lain.
Masih rendahnya pengetahuan
petani tentang teknologi
budidaya pertanian sehingga
masih mengandalkan kebiasaan.
Pengetahuan petani akan
teknologi panen dan pasca
panen masih rendah sehingga
masih mengandalkan penjualan
langsung hasil produksi
dibandingkan mengolahnya
terlebih dahulu.
Harga jual yang belum seimbang
dengan biaya produksi
Harga jual yang belum seimbang
dengan biaya produksi
Sektor Ketahanan Pangan
1
Aspek Ketersediaan Pangan
Ketebatasan
cadangan pangan
daerah dan
rusaknya lumbung
pangan masyarakat
a. Kemampuan kapasitas
produksi pangan belum
cukup mendukung
kemandirian pangan sejalan
dengan meningkatnya jumlah
penduduk.
semakin
berkurangnya lahan
pertanian akibat
alih fungsi lahan
b. Peningkatan konsumsi
pangan pokok tidak diimbangi
dengan luasan lahan
pertanian yang cenderung
terus berkurang sebagai
akibat pemanfaatan lahan
pertanian untuk pemukiman
penduduk dan perkembangan
pembangunan di sektor
lainnya.
c. Alih fungsi lahan-lahan
pertanian selama ini kurang
diimbangi oleh upaya-upaya
peningkatan produksi yang
maksimal.
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
2.
Aspek Distribusi Pangan,
Harga dan Cadangan Pangan
d. Perencanaan ketersediaan
pangan belum dilakukan
berdasarkan aturan
kecukupan pangan.
e. Dukungan dan peran OPD
teknis dalam peningkatan
ketersediaan pangan belum
optimal.
a. Ketergantungan yang tinggi
terhadap konsumsi beras dan
terigu dan belum diimbangi
dengan pemanfaatan pangan
lokal secara optimal.
3.
Aspek Penganekaragaman
Konsumsi Pangan
b. Jumlah penduduk miskin
yang rentan terhadap kerawanan
pangan dan gizi.
c. Keterbatasan sarana dan
prasarana transportasi seperti
kondisi infrastruktur jalan yang
tidak memadai serta cuaca tidak
menentu mengakibatkan bahan
pangan rusak sehingga
mempengaruhi proses distribusi
pangan yang berdampak pada
melonjaknya ongkos angkut dan
peningkatan nilai tambah yang
seharusnya diterima oleh petani
berkurang.
a. Masih rendahnya kualitas
konsumsi pangan penduduk dan
belum sesuai dengan kaedah–
kaedah konsumsi pangan yang
aman, beragam dan bergizi
seimbang yang salah satunya
disebabkan oleh daya beli
masyarakat akan konsumsi
pangan yang bergizi seimbang
dan pola asuh yang salah
terhadap bayi dan anak balita,
berdampak pada terjadinya
kasus-kasus balita gizi buruk.
b. Belum berkembangnya
teknologi pasca panen yang
tepat guna dan terjangkaunya
pengolahan pangan berbasis
pangan lokal.
c. Belum berkembangnya
industri yang berbasis bahan
pangan lokal untuk mendukung
penganekaragaman pangan.
d. Konsep pola pangan
harapan dan pola konsumsi
pangan yang beragam, bergizi
dan berimbang belum dipahami
dan dilaksanakan secara
optimal.
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
4. Aspek Keamanan Pangan a. Terbatasnya pengawasan
mutu dan keamanan pangan
segar dan produk pangan yang
berpotensi mengandung bahan
kimia dan bahan tambahan
pangan berbahaya dan belum
efektifnya penerapan sanksi bagi
pelanggar peraturan keamanan
pangan secara tegas
b. Kurangnya pengetahuan
produsen pangan dalam praktek
penanganan pangan yang aman,
belum optimalnya kontrol
perdaran bahan berbahaya
untuk pangan
5. Aspek Manajemen dan
Pelayanan Umum
a. Terbatasnya sarana
prasarana, SDM teknis
fungsional yang baik dalam
mendukung pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi.
b. Belum optimalnya fungsi
koordinasi dengan pemerintah
pusat, pemerintah provinsi dan
SKPD dalam mewujudkan
ketahanan pangan.
c. Terbatasnya data
pendukung Ketahanan Pangan.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
RPJMD Kabupaten Blora Tahun 2016-2021 merupakan tahap
pemantapan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang
dengan menekankan pencapaian daya saing perekonomian dari sektor
industri pengolahan berlandaskan keunggulan sumber daya manusia
yang berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus
meningkat demi terwujudnya perekonomian daerah yang kuat dan
merata. Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan,
tantangan dan peluang serta isu-isu strategis yang terjadi di
Kabupaten Blora, maka Visi Pemerintah Kabupaten Blora, yaitu : "
Terwujudnya Masyarakat Blora yang Lebih Sejahtera dan
Bermartabat ".
Penjelasan Visi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Masyarakat yang sejahtera, mengandung maksud bahwa seluruh
masyarakat Kabupaten Blora telah mampu memenuhi kebutuhan
dasarnya meliputi sandang, pangan, papan, pendidikan dan
kesehatan secara layak dan berkeadilan. Kondisi ini ditandai
tingginya pendapatan per Kapita penduduk, pemerataan
pendidikan bagi masyarakat, tingginya derajat kesehatan
masyarakat, menurunnya jumlah penduduk miskin, terciptanya
iklim investasi, meningkatnya jumlah lapangan kerja di berbagai
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
sektor usaha, ketersediaan infrastruktur dasar dan terciptanya
kelestarian lingkungan hidup.
2. Bermartabat mengandung maksud bahwa masyarakat Blora
memiliki harga diri yang tercermin melalui akhlak mulia dan
berbudaya. Berakhlak mulia dalam arti memperoleh kemajuan
pada dimensi mental-spiritual, keagaamaan dan kebudayaan yang
ditandai dengan terbentuknya masyarakat yang bermoral dan
berkarakter, sebagai wujud kesejahteraan masyarakat secara lahir
dan batin. Berbudaya dalam arti menjujung tinggi nilai-nilai
kebudayaan termasuk didalamnya hukum kearifan lokal sebagai
cerminan harkat dan martabat manusia. Berbudaya merupakan
aktifitas terus-menerus dalam menumbuhkembangkan kualitas
yang ditandai dengan terwujudnya budaya profesionalisme, daya
saing, etos kerja dan menghormati hukum. Kebudayaan sebagai
sebuah bidang kehidupan menjadi elemen penting menuju
masyarakat yang sejahtera.
Arahan misi pembangunan daerah jangka menengah
Kabupaten Blora sebagai berikut:
1. Mewujudkan pemerintah yang efektif bersih KKN dan
demokratis, melaksanakan reformasi birokrasi dalam rangka
peningkatan pelayanan publik;
2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat
dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya daerah yang
ramah lingkungan dan berkesinambungan;
3. Meningkatkan iklim kondusif dan kerjasama dengan pihak-pihak
berkepentingan serta menciptakan lapangan kerja dan
pengembangan investasi;
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, kualitas
pelayanan bidang pendidikan, kesehatan, social dasar,
pemberdayaan masyarakat dan lainnya, serta memanfaatkan
ilmu pengetahuan, teknologi dan kearifan lokal;
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
publik;
6. Mewujudkan dan mendorong tersusunnya kebijakan daerah
yang berpihak pada masyarakat miskin (pro poor), pro job, pro
growth, pro environment dan pro gender;
7. Mewujudkan penegakan supremasi hokum dan Hak Asasi
Manusia (HAM).
Mengingat eratnya kaitan antara Renstra Dinas Pertanian
dan ketahanan Pangan Kabupaten Blora dengan Dokumen RPJMD
2016-2021, maka dalam penyusunannya harus menjadikan
Dokumen Perencanaan Jangka menengah tersebut sebagai acuan.
Berdasarkan urusan dan kewenangan yang dimiliki, dalam rangka
pencapaian Visi-Misi Pemerintah Kabupaten Blora, Dinas
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
Pertanian dan ketahanan Pangan Kabupaten Blora berkontribusi
untuk mewujudkan Misi Keempat dalam RPJMD.
Tabel 3.2. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan Tehadap Pencapaian Visi, Misi dan Program
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi : Terwujudnya Masyarakat Blora yang Lebih Sejahtera dan Bermartabat
No
Misi dan Program
Bupati dan Wakil
Bupati terpilih
Permasalahan
Pelayanan
Dinas
Pertanian dan
Ketahanan
Pangan Kab.
Blora
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
Misi 4 :
Meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi, pendapatan
masyarakat dan
memaksimalkan
pemanfaatan sumber
daya daerah yang
ramah lingkungan
dan
berkesinambungan.
Program 1 :
Peningkatan
Ketahanan Pangan
Program 2 :
Program Peningkatan
Produksi Pertanian/
Perkebunan
Program 3 :
Peningkatan
Kesejahteraan Petani
Program 4 :
Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/
Perkebunan
Program 5 :
Penyediaan dan
Pengembangan Sarana
Prasarana Pertanian
Program 6 :
Peningkatan
Pemasaran Hasil
- Ketersediaan
sumberdaya
manusia
pertanian
- Kompetensi
aparatur
dinas belum
sepenuhnya
merata dan
sesuai
dengan yang
diharapkan
- Peran dan
fungsi UPTD
belum
optimal
- Sinergitas
Tupoksi antar
bidang dan
UPTD belum
terjalin
dengan baik.
- Pelaksanaan
kegiatan
belum
sepenuhnya
mengacu
pada
Tupoksi.
- Akses
terhadap data
dan informasi
agribisnis
belum
optimal.
Semakin
tingginya laju
alih fungsi
lahan
pertanian
Menurunnya
tingkat
kesuburan
tanah (lahan)
pertanian
Kerusakan
infrastruktur
jaringan
irigasi
Kerusakan
infrastruktur
jalan usaha
tani/jalan
produksi
Mahalnya
agroinput
(sarana
produksi dan
alat mesin
pertanian)
Fluktuasi
iklim yang
tidak bisa
diprediksi
Gangguan
bencana alam
kekeringan/
kebanjiran
maupun
serangan OPT
Ketersediaan
sumberdaya
pertanian,
Komitmen yang
kuat dari
pimpinan dalam
memajukan
pembangunan
pertanian,
Kebijakan
pembangunan
pertanian yang
tepat manfaat
dan sasaran,
Dukungan
anggaran yang
memadai,
Peningkatan
kualitas SDM
pertanian,
Konsolidasi
UPTD dan SKPD
terkait
pembangunan
pertanian,
Inovasi teknologi
pengolahan hasil
pertanian,
Peningkatan
akses informasi
dan promosi
bagi petani.
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Penerapan
teknologi
pertanian
yang masih
terbatas.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora
memiliki kaitan yang cukup erat dalam mencapai visi dan misi
pembangunan daerah, terutama pada misi kedua. Tugas pokok
dan fungsi secara eksplisit menyebutkan bahwa kegiatan yang
dapat dilakukan adalah kegiatan yang mengarah kepada
pertumbuhan ekonomi dan memaksimalkan pemanfaatan sumber
daya daerah yang ramah lingkungan dan berkesinambungan
melalui tugas pokok : melaksanakan tugas Dinas dalam
merumuskan dan menyusun bahan kebijakan teknis, pembinaan,
pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan ketersediaan pangan,
distribusi, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan.
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra
3.3.1 Telaah Renstra Kementerian Pertanian 2015-2019
Kementerian Pertanian Republik Indonesia mengeluarkan
Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 19 / Permentan
/HK.140/4/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian
Republik Indonesia Tahun 2015 – 2019.
Kabinet Kerja telah menetapkan visi yang harus diacu oleh
Kementerian /Lembaga, yaitu "Terwujudnya Indonesia yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong
Royong". Dengan memperhatikan visi pemerintah tersebut dan
mempertimbangkan masalah dan tantangan yang dihadapi dalam
pembangunan pertanian, maka visi Kementerian Pertanian adalah:
“Terwujudnya Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan yang
Menghasilkan Beragam Pangan Sehat dan Produk Bernilai
Tambah Tinggi Berbasis Sumberdaya Lokal untuk Kedaulatan
Pangan dan Kesejahteraan Petani”
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
Tabel 3.2 Pokok-pokok Visi Kementerian Pertanian
Pokok-pokok Visi
Sistem pertanian bioindustri Menyediakan bahan baku industri dengan
meningkatkan pemanfaatan biomassa
sebagai bagian upaya meningkatkan
manfaat dan diversifikasiproduk turunan
Berkelanjutan Melanjutkan kebijakan, program dan
kegiatan utama dari rencana strategis
sebelumnya, dengan memperhatikan
aspek kelestarian daya dukung lahan
maupun lingkungan dan pengetahuan
lokal sebagai faktor penting dalam
perhitungan efisiensi
Beragam Mengoptimalkan pemanfaatan
keanekaragaman sumberdaya,
mengoptimalkan peluang pasar,
mengurangi potensi dampak resiko,
memenuhi meningkatnya preferensi
konsumen akibat kenaikan pendapatan
dan selera
Pangan sehat Menyediakan produk yang aman, sehat,
halal
Produk bernilai tambah tinggi Menciptakan produk pertanian yang
mensejahterakanpelaku/petani,
mendorong dihasilkannya aneka produk
olahan, produk turunan, produk samping,
produk ikutan dan limbah
Sumberdaya lokal
Mengoptimalkan pemanfaatan
keunggulan kompetitif dan komparatif
wilayah dan komoditas, meningkatkan
efisiensi
Kedaulatan pangan Hak negara dan bangsa yang secara
mandiri menentukan kebijakan Pangan
yang menjamin hak atas Panganbagi
rakyat dan yang memberikan hak bagi
masyarakat untuk menentukan sistem
Pangan yang sesuai dengan potensi
sumber daya lokal
Kesejahteraan petani Petani dan keluarganya hidup layak dari
lahan dan usaha yang digeluti
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
Tabel 3.3 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Kementerian Pertanian 2015-2019
Berdasarkan Sembilan Agenda Prioritas (Nawa Cita), maka
agenda prioritas di bidang pertanian terdiri dari dua hal, yaitu :
Peningkatan Agroindustri dan Peningkatan Kedaulatan Pangan. Dari
prioritas nasional tersebut, yang terkait langsung dengan Kementrian
Pertanian yang utamanya adalah prioritas peningkatan kedaulatan
pangan. Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, maka
Kementerian Pertanian menyusun dan melaksanakan Tujuh Strategi
Utama Penguatan Pembangunan Pertanian untuk Kedaulatan Pangan
(P3KP) sebagai berikut :
1. Peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan lahan
2. Peningkatan infrastruktur dan sarana pertanian
3. Pengembangan dan perluasan logistik benih/bibit
4. Penguatan kelembagaan petani
5. Pengembangan dan penguatan pembiayaan pertanian
6. Pengembangan dan penguatan bioindustri dan bioenergi
7. Penguatan jaringan pasar produk pertanian
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
Selain tujuh strategi utama, terdapat Sembilan Strategi Pendukung yaitu:
1. Penguatan dan peningkatan kapasitas SDM pertanian
2. Peningkatan dukungan perkarantinaan
3. Peningkatan dukungan inovasi dan teknologi
4. Pelayanan informasi publik
5. Pengelolaan regulasi
6. Pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi
7. Pengelolaan perencanaan
8. Penataan dan penguatan organisasi
9. Pengelolaan sistem pengawasan
Arah kebijakan dan strategi Kementerian Pertanian tahun 2015-2019
dalam uraian tersebut, telah diimplementasikan ke dalam program dan
kegiatan tahun 2015-2019 sebagai berikut:
1. Program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil
produksi tanaman pangan
2. Program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil
hortikultura ramah lingkungan
3. Program peningkatan produksi, produktivitas tanaman
perkebunan berkelanjutan
4. Program pemenuhan pangan asal ternak dan agribisnis
peternakan
5. Program peningkatan nilai tambah, daya saing, mutu,
pemasaran hasil dan investasi pertanian
6. Program penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian
7. Program penciptaan teknologi dan inovasi pertanian bioindustri
berkelanjutan
8. Program peningkatan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan
pertanian
9. Program peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan
masyarakat
10. Program peningkatan kualitas perkarantinaan pertanian dan
pengawasan keamanan hayati
11. Program pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur
kementrian pertanian
12. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis.
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
Dari 12 program diatas, ada 8 program yang juga dilaksanakan oleh
Dinas Pertanian dan Pangan, sebagai berikut:
1. Program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil
produksi tanaman pangan
2. Program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil
hortikultura ramah lingkungan
3. Program peningkatan produksi, produktivitas tanaman
perkebunan berkelanjutan
4. Program peningkatan nilai tambah, daya saing, mutu,
pemasaran hasil dan investasi pertanian
5. Program penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian
6. Program peningkatan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan
pertanian
7. Program peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan
masyarakat
8. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis.
3.3.2 Telaahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional,
Renstra Kementerian Pertanian dan Renstra BKP Provinsi Jawa
Tengah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 ditetapkan dengan Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015. Peningkatan Kedaulatan Pangan adalah bagian dari agenda 7 Nawa Cita (Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan
menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik).
Kedaulatan pangan dicerminkan pada kekuatan untuk mengatur masalah pangan secara mandiri, yang perlu didukung dengan: (i) ketahanan pangan, terutama kemampuan mencukupi pangan dari produksi dalam negeri; (ii) pengaturan kebijakan pangan yang dirumuskan dan ditentukan oleh bangsa sendiri; dan
(iii) mampu melindungi dan mensejahterakan pelaku utama pangan, terutama petani dan nelayan. Selanjutnya, dalam rangka kedaulatan pangan, ketersediaan air merupakan faktor utama terutama untuk meningkatkan dan memperkuat kapasitas
produksi.
Untuk tetap meningkatkan dan memperkuat kedaulatan pangan, sasaran utama prioritas nasional bidang pangan pertanian
periode 2015-2019 adalah:
a. Tercapainya peningkatan ketersediaan pangan yang bersumber dari produksi dalam negeri. Produksi padi diutamakan ditingkatkan dalam rangka swasembada agar kemandirian dapat dijaga. Produksi kedelai diutamakan untuk
mengamankan pasokan pengrajin dan kebutuhan konsumsi tahu dan tempe. Produksi jagung ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan keragaman pangan dan pakan lokal. Produksi daging sapi untuk mengamankan konsumsi daging sapi di tingkat rumah tangga, demikian pula produksi gula dalam
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
negeri ditargetkan untuk memenuhi konsumsi gula rumah
tangga.
b. Terwujudnya peningkatan distribusi dan aksesibilitas pangan yang didukung dengan pengawasan distribusi pangan untuk mencegah spekulasi, serta didukung peningkatan cadangan beras pemerintah dalam rangka memperkuat stabilitas harga.
c. Tercapainya peningkatan kualitas konsumsi pangan sehingga
mencapai skor Pola Pangan Harapan (PPH) sebesar 92,5 (2019).
d. Terbangunnya dan meningkatnya layanan jaringan irigasi 600
ribu Ha untuk menggantikan alih fungsi lahan.
e. Terlaksananya rehabilitasi 1,75 juta Ha jaringan irigasi sebagai bentuk rehabilitasi prasarana irigasi sesuai dengan laju
deteriorasi.
f. Beroperasinya dan terpeliharanya jaringan irigasi 2,95 juta Ha.
g. Terbangunnya 132 ribu Ha layanan jaringan irigasi rawa untuk pembangunan lahan rawa yang adaptif dengan menyeimbangkan pertimbangan ekonomi dan kelestarian
lingkungan
Secara rinci target sasaran kedaulatan pangan dalam RPJMN
Tahun 2015-2019 sebagai berikut:
Tabel 3.5 Target Sasaran Ketahanan Pangan Nasional
Tahun 2015-2019
Arah kebijakan umum kedaulatan pangan dalam RPJMN
2015-2019 adalah: pemantapan ketahanan pangan menuju
kemandirian pangan dengan peningkatan produksi pangan pokok,
stabilisasi harga bahan pangan, terjaminnya bahan pangan yang
aman dan berkualitas dengan nilai gizi yang meningkat serta
meningkatnya kesejahteraan pelaku usaha pangan.
2,6
1,7
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
Arah kebijakan Pemantapan Kedaulatan Pangan tersebut
dilakukan dengan 5 strategi utama, meliputi:
a. Peningkatan ketersediaan pangan melalui penguatan kapasitas
produksi dalam negeri, yang meliputi komoditas padi, jagung,
kedelai, daging, gula, cabai dan bawang merah.
b. Peningkatan kualitas Distribusi Pangan dan Aksesibilitas
Masyarakat terhadap Pangan.
c. Perbaikan kualitas Konsumsi Pangan dan Gizi Masyarakat
d. Mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan dilakukan
terutama mengantisipasi bencana alam dan dampak
perubahan iklim dan serangan organisme tanaman dan
penyakit hewan.
e. Peningkatan kesejahteraan pelaku utama penghasil bahan
pangan.
Tabel 3.6 Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Pertanian beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan
Penanganannya
No
Sasaran Jangka
Menengah Renstra Kementerian
Pertanian
Permasalahan
Pelayanan SKPD
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
1 Swasembada padi,
jagung dan kedelai
serta peningkatan produksi daging dan
gula
a. Kemampuan kapasitas produksi pangan belum cukup mendukung
kemandirian pangan
sejalan dengan meningkatnya jumlah
penduduk.
b. Perencanaan ketersediaan pangan belum dilakukan
berdasarkan aturan kecukupan pangan.
c. Dukungan dan peran SKPD teknis dalam peningkatan ketersediaan
pangan belum optimal.
d. Ketergantungan yang tinggi terhadap konsumsi beras dan terigu dan
belum diimbangi dengan
pemanfaatan pangan lokal secara optimal.
Ketersediaan lahan garapan cenderung terus menurun
karena alih fungsi lahan untuk
pemanfaatan di sektor industri,
perumahan dan sektor-sektor
lainnya
Jumlah petani yang semakin berkurang, terutama
disebabkan minimnya minat
generasi muda untuk menjadi
petani, saat ini
petani yang ada pada usia tua.
- Teknologi
pertanian yang
semakin mendorong
peningkatan produktivitas
produksi bahan pangan
- Semakin
meningkatnya daya beli
masyarakat terhadap bahan
pangan.
2 Peningkatan
diversifikasi pangan a. Masih rendahnya kualitas
konsumsi pangan penduduk dan belum
sesuai dengan kaedah–
kaedah konsumsi pangan yang aman, beragam dan
bergizi seimbang.
b. Belum berkembangnya industri yang berbasis
Pengaruh nilai-nilai budaya dan kebiasaan makan
yang tidak selaras dengan prinsip-
prinsip konsumsi pangan beragam,
bergizi, seimbang dan aman.
Semakin meningkatnya jangkauan
informasi kepada masyarakat dapat
menjadi peluang dalam upaya
peningkatan pengetahuan dan
-
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2017-2021
No
Sasaran Jangka
Menengah Renstra Kementerian
Pertanian
Permasalahan
Pelayanan SKPD
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
bahan pangan lokal untuk mendukung
penganekaragaman pangan.
c. Konsep pola pangan harapan dan pola konsumsi pangan yang
beragam, bergizi dan berimbang belum
dipahami dan dilaksanakan secara
optimal.
Kesadaran masyarakat dalam
pemanfaatan pekarangan atau
lahan produktif untuk
penanaman
bahan pangan lokal masih
kurang.
kesadaran masyarakat
mengenai pola konsumsi yang
beragam, bergizi, berimbang, dan
aman
3 Peningkatan komoditas
bernilai tambah, berdaya saing dalam
memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor
Tidak terkait dengan Tugas
pokok dan fungsi KKP
Tidak terkait dengan
Tugas pokok dan fungsi KKP
Tidak terkait
dengan Tugas pokok dan fungsi
KKP
4 Penyediaan bahan baku bioindustri dan
bioenergi
Tidak terkait dengan Tugas pokok dan fungsi KKP
Tidak terkait dengan Tugas pokok dan
fungsi KKP
Tidak terkait dengan Tugas
pokok dan fungsi
KKP
5 Peningkatan
pendapatan keluarga petani
a. Penataan dan Pembinaan Kelembagaan (pelaku
utama dan pelaku usaha)
dan Tenaga penyuluhan (PNS, Non PNS, Swasta
dan Swadaya) belum optimal.
Pola pikir dan perilaku petani
yang masih berorientasi pada
aspek produksi tanpa
memperhatikan mutu, sehingga
harga yang diterima petani
relatif rendah.
Semakin
meningkatnya teknologi pasca
panen akan menguntungkan
para petani untuk mendapatkan hasil
produksi yang bermutu dan harga
jual yang
menguntungkan petani
6 Akuntabilitas kinerja
aparatur pemerintah
yang baik
a.Terbatasnya sarana
prasarana, SDM teknis
fungsional yang baik dalam mendukung
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.
b. Belum optimalnya fungsi koordinasi dengan
pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan
SKPD dalam mewujudkan
ketahanan pangan.
c. Terbatasnya data pendukung Ketahanan Pangan.
Budaya kerja aparatur KKP yang belum optimal.
Meningkatnya
dukungan
kebijakan dari pemerintah Pusat
dan Provinsi dalam mendukung
peningkatan ketahanan pangan
melalui Dana Alokasi Khusus,
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan,
serta APBD Provinsi.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
Pola ruang yang diatur dalam RTRW Kabupaten Blora
sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor Tahun 18
tahun 2011 tentan