dinas pertanian dan ketahanan pangan ......pembangunan pertanian merupakan upaya peningkatan...

71
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora Tahun 2017-2021 RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2017 - 2021

Upload: others

Post on 11-Feb-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

    KABUPATEN BLORA

    TAHUN 2017 - 2021

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    KATA PENGANTAR

    Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

    dan karunianya Buku Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Pertanian dan

    Ketahanan Pangan Kabupaten Blora Tahun 2017 - 2021 dapat diselesaikan.

    Renstra ini merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Blora 2016 – 2021 dan

    dimaksudkan untuk dapat dipakai sebagai pedoman/acuan dalam

    penyusunan Rencana Kerja (Renja), pelaksanaan dan evaluasi pembangunan

    sektor pertanian dan perikanan di Kabupaten Blora selama kurun waktu lima

    tahun kedepan.

    Penyusunan Rencana Strategis bertujuan untuk mendorong unit kerja

    lingkup Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora agar

    melaksanakan tugas secara optimal, terpadu dan terarah berdasarkan

    kebijakan dan program yang telah direncanakan selama lima tahun ke depan.

    Selain itu Renstra juga berfungsi sebagai tolok ukur penilaian dalam Laporan

    Kinerja Instansi Pemerintah (LKjiP) dalam hal ini Dinas Pertanian dan

    Ketahanan Pangan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.

    Dengan telah tersusunnya Renstra ini diharapkan pelaksanaan

    kegiatan untuk mendukung tercapainya sasaran program dapat lebih

    terkoordinasi, terarah dan berkelanjutan serta dapat lebih disinergikan

    dengan pihak – pihak terkait. Dalam implementasinya tidak tertutup

    kemungkinan adanya penyesuaian – penyesuaian berkaitan dengan

    pengembangan lingkungan strategis yang sangat dinamis.

    Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Renstra

    ini kami sampaikan terimakasih yang sebesar – besarnya.

    Blora, 2018

    Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora

    Ir. RENI MIHARTI, M.Agr.Bus.

    Pembina Utama Muda

    NIP. 19620316 198903 2 004

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ...............................................................................

    DAFTAR ISI ..........................................................................................

    DAFTAR TABEL ....................................................................................

    DAFTAR GAMBAR ......................................................................................

    BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... I-1

    1.1 Latar Belakang ................................................................. I-1

    1.2 Landasan Hukum ............................................................. I-1

    1.3 Maksud dan Tujuan ......................................................... I-1

    1.4 Sistematika Penulisan ...................................................... I-1

    BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH ..................... II-1

    2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat DaerahII-1

    2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah ...................................... II-1

    2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ............................... II-1

    2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat

    Daerah ............................................................................ II-1

    BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

    .............................................................................................. III-1

    3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

    Pelayanan Perangkat Daerah .......................................... III-1

    3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil

    kepala daerah Terpilih .................................................... III-1

    3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra ................................. III-1

    3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

    Hidup Strategis .............................................................. III-1

    3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis ............................................ III-1

    BAB IV TUJUAN DAN SASARAN ......................................................... IV-1

    4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat DaerahIV-1

    BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ......................................... V-1

    BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ... VI-1

    BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ................ VII-1

    BAB VIII PENUTUP ............................................................................ VIII-1

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    LAMPIRAN XVIII

    PERATURAN BUPATI BLORA

    NOMOR TAHUN 2018

    TENTANG

    RENCANA STRATEGIS DINAS

    PERTANIAN DAN KETAHANAN

    PANGAN KABUPATEN BLORA

    TAHUN 2017-2021

    RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN DAN

    KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BLORA

    TAHUN 2017-2021

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

    Pemerintahan Daerah, perangkat daerah menyusun rencana strategis

    dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    Daerah (RPJMD). Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah

    memuat tujuan, sasaran, program dan kegiatan pembangunan dalam

    rangka pelaksanaan urusan pemerintahan wajib dan/atau urusan

    pemerintahan pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap perangkat

    daerah. Pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan

    dalam Renstra Perangkat Daerah diselaraskan dengan pencapaian

    sasaran, program, dan kegiatan pembangunan yang ditetapkan dalam

    rencana strategis kementerian atau lembaga pemerintah

    nonkementerian untuk tercapainya sasaran pembangunan nasional.

    Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017

    tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi

    Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan

    Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara

    Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan

    Rencana Kerja Pemerintah Daerah, renstra perangkat daerah adalah

    dokumen perencanaan perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun

    yang disusun berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif. Dalam

    proses penyusunannya, Perangkat Daerah melakukan koordinasi,

    sinergi dan harmonisasi dengan BAPPEDA dan pemangku kepentingan.

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    Renstra perangkat daerah disusun dengan tahapan:

    a. persiapan penyusunan;

    b. penyusunan rancangan awal;

    c. penyusunan rancangan

    d. pelaksanaan forum Perangkat Daerah/lintas Perangkat Daerah;

    e. perumusan rancangan akhir; dan

    f. penetapan.

    Pembangunan pertanian merupakan upaya peningkatan kualitas

    hidup masyarakat tani, yang dicapai melalui inovasi teknologi,

    pengembangan produktivitas tenaga kerja, pembangunan sarana dan

    prasarana ekonomi, serta penataan dan pengembangan kelembagaan

    pertanian. Sumber daya manusia bersama-sama dengan sumber daya

    alam, teknologi dan kelembagaan merupakan faktor utama yang secara

    sinergis menggerakkan pembangunan pertanian untuk mencapai

    peningkatan produksi dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia.

    Sektor pertanian memegang peran yang strategis dalam

    pembangunan ekonomi di Kabupaten Blora karena sektor pertanian

    merupakan sumber mata pencaharian sebagian besar penduduk dan

    penyumbang terbesar PDRB Kabupaten Blora. Kontribusi bidang

    pertanian terhadap PDRB Tahun 2015 yakni sebesar 28% dari total PDRB

    Kabupaten Blora dengan menyerap lapangan pekerjaan sebanyak 51,05

    % (Sumber : BPS Kab. Blora Tahun 2015).

    Dalam hal penanganan Kerawanan Pangan, Pemerintah daerah

    memiliki kewenangan dalam hal: (1) Penyusunan peta kerentanan dan

    ketahanan pangan kecamatan; (2) Penanganan kerawanan pangan

    kabupaten/kota; dan (3) Pengadaan, pengelolaan dan penyaluran

    cadangan pangan pada kerawanan pangan yang mencakup dalam Daerah

    kabupaten/kota. Dalam rangka perwujudan Keamanan Pangan,

    pemerintah daerah berwenang untuk Pelaksanaan pengawasan

    keamanan pangan segar.

    Penyusunan Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017 - 2021 dimaksudkan untuk menjamin

    konsistensi pencapaian indikator kinerja pembangunan sesuai dengan

    dokumen RPJMD Kabupaten Blora Tahun 2017 - 2021. Sesuai dengan

    yang tercantum dalam dokumen RPJMD tersebut maka Dinas Pertanian

    dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora berperan serta dalam

    pencapaian misi ke-2 Kabupaten Blora yaitu ”Meningkatkan

    pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat dan

    memaksimalkan pemanfaatan sumberdaya daerah yang ramah

    lingkungan dan berkesinambungan ”. Dalam rangka mewujudkan

    pencapaian misi tersebut maka Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora berkontribusi dalam pencapaian tujuan memantapkan

    ketahanan pangan daerah sampai dengan Tahun 2021. Sebagai upaya

    menjaga sinergitas dan kesinambungan pelaksanaan pembangunan

    daerah maka dokumen Rencana Strategis Dinas Pertanian dan

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    Ketahanan Pangan Kabupaten Blora mengacu kepada dokumen RPJM

    Daerah Kabupaten Blora 2017 - 2021, RPJP Daerah Kabupaten Blora

    2005-2025 dan RTRW Kabupaten Blora. Berkaitan dengan hal tersebut

    maka rencana strategis dinas merupakan turunan dari RPJMD yang

    secara spesifik memuat perencanaan mengenai upaya pencapaian

    sasaran bidang pertanian sesuai yang telah ditetapkan dalam RPJMD,

    dengan demikian Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya pencapaian Visi

    Pemerintah Kabupaten Blora yaitu “Terwujudnya Masyarakat Blora

    yang Lebih Sejahtera dan Bermartabat”.

    Adapun Visi dan Misi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten

    Blora adalah :

    a. Visi :

    Mewujudkan Pertanian yang Berdaya Saing, Berorientasi

    Agribisnis Menuju Kemandirian Pangan.

    b. Misi :

    1. Mengembangkan dan memantapkan ketersediaan,

    distribusi pangan, cadangan pangan masyarakat berbasis

    kemandirian untuk peningkatan akses pangan dan

    mengantisipasi kerawanan pangan.

    2. Mengembangkan penganekaragaman konsumsi pangan,

    peningkatan mutu dan keamanan pangan berbasis sumber

    daya lokal.

    3. Meningkatkan produksi dan produktivitas serta kualitas

    produk bidang tanaman pangan, hortikultura, aneka

    tanaman, dan ketahanan pangan yang berdaya saing.

    Fungsi dan kedudukan Rencana Strategis (Renstra) Dinas

    Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora periode 2016-2021

    adalah merupakan penjabaran visi, misi dan program dari RPJM

    Daerah Kabupaten Blora Tahun 2016-2021 ke dalam strategi

    pembangunan sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian dan

    Ketahanan Pangan dengan memperhatikan RPJP Daerah Kabupaten

    Blora Tahun 2005-2025. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan

    Pangan 2017-2021 menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana

    Kerja (Renja) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora

    serta pedoman dalam penyusunan anggaran Tahun 2017 sampai

    dengan Tahun 2021.

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    1.2 Landasan Hukum

    Dasar hukum penyusunan Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan

    Pangan Kabupaten Blora Tahun 2017-2021 adalah sebagai berikut:

    1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan

    Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa

    Tengah (Berita Negara tanggal 8 Agustus 1950) sebagaimana telah

    diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang

    Pembentukan Daerah Tingkat II Batang dengan mengubah Undang-

    Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-

    Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 52,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2757);

    2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

    3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

    Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

    4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4421);

    5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

    6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

    Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 5234);

    7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

    Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

    224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

    sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-

    Undang Nomor 9 Tahun 2015 tetang Perubahan Kedua Atas Undang-

    Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pedoman

    Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4578);

    9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

    Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

    10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

    Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

    Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4817);

    11. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

    12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008

    tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi

    Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa

    Tengah Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah

    Kabupaten Blora Nomor 3);

    13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang

    Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029

    (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 Nomor 6,

    Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 28);

    14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014

    tentang Rencana Pembangunan Jangka Menenengah Daerah

    Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi

    Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah

    Provinsi Jawa Tengah Nomor 65);

    15. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 2 Tahun 2010 tentang

    Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah

    Kabupaten Blora Tahun 2010 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah

    Kabupaten Blora Nomor 2);

    16. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 7 Tahun 2011 tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Blora

    Tahun 2010-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2011

    Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 7);

    17. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 18 Tahun 2011 tentang

    Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Blora Tahun 2011-2031

    (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2011 Nomor 18, Tambahan

    Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 17);

    18. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 10 Tahun 2016 tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Blora

    Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2016

    Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 10);

    19. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 11 Tahun 2016 tentang

    Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Blora

    (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2016 Nomor 11,

    Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 11); dan

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    20. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 6 Tahun 2017 tentang

    Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blora

    (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2017 Nomor 6,

    Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 6);

    21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata

    Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan

    Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Rencana Pembangunan

    Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan

    Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

    (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);

    1.3 Maksud dan Tujuan

    A. Maksud

    Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan

    Pangan Kabupaten Blora dimaksudkan untuk memberikan pedoman

    dalam melaksanakan kegiatan Pemerintahan dan Pembangunan

    Kabupaten Blora selama 5 (lima) tahun dari Tahun 2017 – 2021 di

    Lingkup Pertanian dan Ketahanan Pangan (Bidang Tanaman Pangan,

    Hortikultura, Perkebunan, Penyuluhan dan SDM serta Ketahanan

    Pangan).

    B. Tujuan

    Tujuan yang ingin dicapai dengan disusunnya Rencana Strategis

    adalah:

    1) Memberikan acuan kebijakan pembangunan di bidang pangan

    dalam mendukung visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati

    Kabupaten Blora dalam RPJMD tahun 2016-2021.

    2) Mendorong unit kerja lingkup Dinas Pertanian dan Ketahanan

    Pangan Kabupaten Blora agar melaksanakan tugas secara

    optimal, terpadu dan terarah berdasarkan kebijakan dan program

    yang telah ditetapkan;

    3) Merupakan tolok ukur penilaian dalam Laporan Kinerja Instansi

    Pemerintah (LKjIP) dalam hal ini Dinas Pertanian dan Ketahanan

    Pangan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.

    4) Memudahkan seluruh jajaran aparatur Dinas Pertanian dan

    Ketahanan Pangan Kabupaten Blora dalam menyusun rencana

    kegiatan dan program tahunan secara terpadu, terarah dan

    terukur.

    5) Memudahkan pemahaman dan penilaian seluruh jajaran aparatur

    Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora

    terhadap arah kebijakan dan program-program operasional

    tahunan yang telah ditetapkan.

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    1.4 Sistematika Penulisan

    Bab I Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang

    1.2 Landasan Hukum

    1.3 Maksud dan Tujuan

    1.4 Sistematika Penulisan

    Bab II Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah

    2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

    2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah

    2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

    2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat

    Daerah

    Bab III Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Perangkat Daerah

    3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

    Pelayanan Perangkat Daerah

    3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan

    Wakil Kepala Daerah Terpilih

    3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Provinsi

    3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

    Hidup Strategis

    3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

    Bab IV Tujuan dan Sasaran

    4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah

    Bab V Strategi dan Arah Kebijakan

    Bab VI Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan

    Bab VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan

    - Indikator Kinerja - Target Kinerja

    Bab VIII Penutup

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    BAB II

    GAMBARAN PELAYANAN

    DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

    2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

    Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang

    Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Blora dan

    Peraturan Bupati Nomor 59 tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan

    Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pertanian dan

    Ketahanan Pangan Kabupaten Blora, maka Tugas Pokok dan Fungsi

    Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora adalah sebagai

    berikut :

    a. Tugas Dinas pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora

    Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan mempunyai tugas

    melaksanakan sebagian tugas Bupati dalam kebijakan teknis di

    bidang pertanian dan ketahanan pangan.

    b. Fungsi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora

    Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan mempunyai fungsi:

    1) perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

    2) pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

    3) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup

    tugasnya;

    4) pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup

    tugasnya; dan

    5) pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati

    terkait dengan tugas dan fungsinya.

    2.2 Sumber Daya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    2.1.1 Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Adapun rincian susunan organisasi pada Dinas Pertanian dan

    Ketahanan Pangan Kabupaten Blora adalah sebagai berikut :

    a. Kepala Dinas;

    b. Sekretariat, membawahkan:

    - Subbagian Program;

    - Subbagian Keuangan; dan

    - Subbagian Umum Dan Kepegawaian.

    c. Bidang Tanaman Pangan, membawahkan:

    - Seksi Produksi Tanaman Pangan;

    - Seksi Sarana Prasarana Tanaman Pangan; dan

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    - Seksi Perlindungan Dan Usaha Tanaman Pangan.

    d. Bidang Hortikultura, membawahkan:

    - Seksi Produksi Hortikultura;

    - Seksi Sarana Prasarana Hortikultura; dan

    - Seksi Perlindungan Dan Usaha Hortikultura.

    e. Bidang Perkebunan, membawahkan:

    - Seksi Produksi Dan Perlindungan Perkebunan; dan

    - Seksi Usaha Dan Sarana Prasarana Perkebunan.

    f. Bidang Ketahanan Pangan, membawahkan:

    - Seksi Ketersediaan Pangan;

    - Seksi Distribusi Pangan; dan

    - Seksi Penganekaragaman Pangan Dan Konsumsi.

    g. Bidang Penyuluhan dan Sumber Daya Manusia, membawahkan:

    - Seksi Kelembagaan Penyuluhan Dan Sumber Daya Manusia; dan

    - Seksi Penyelenggaraan Penyuluhan.

    h. UPT; dan

    i. Kelompok Jabatan Fungsional.

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    2.1.2 Sumber Daya Manusia

    Jumlah pegawai Dinas Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan

    Pangan Kabupaten Blora tahun 2017 terdiri dari 1 orang Kepala Dinas, 1

    orang Sekretaris Dinas, 5 orang Kepala Bidang, 3 Orang Kepala

    Subbagian, 13 Orang Kepala Seksi, 16 Orang Kepala Unit Pelaksana Tugas

    Dinas, 16 Orang Kepala Tata Usaha UPTD, 43 Orang Penyuluh Lapangan

    dan 24 Staf Pelaksana serta 58 Orang tenaga Honorer. Selengkapnya

    mengenai rincian pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang

    sebelumnya bernama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten

    Blora tahun 2018 disajikan pada Tabel 2.1.

    Tabel 2.1. Rincian Pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora s.d Maret Tahun 2018

    No Satuan Kerja Klasifikasi

    PNS Non PNS

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    Kepala Dinas

    Sekretaris Dinas

    Sekretariat

    Bidang Tanaman Pangan

    Bidang Hortikultura

    Bidang Ketahanan Pangan

    Bidang Perkebunan

    Bidang Penyuluhan dan SDM

    UPTD

    Penyuluh Lapangan

    1

    1

    13

    7

    6

    6

    6

    7

    32

    43

    -

    -

    18

    8

    4

    3

    2

    4

    19

    Jumlah 122 58

    Pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora yang

    telah menduduki golongan IV sebanyak 27 orang, Golongan III sebanyak

    81 orang, golongan II sebanyak 19 orang, Golongan I sebanyak 2 orang

    dan 58 orang Tenaga Kerja Kontrak (TKK). Dinas Pertanian dan Ketahanan

    Pangan Kabupaten Blora berdasarkan golongan disajikan pada Tabel 2.2.

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    Tabel 2.2. Pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Berdasarkan Golongan s/d Tahun 2018

    No GOLONGAN JUMLAH

    (ORANG)

    1 IV.c 1

    2 IV.b 3

    3 IV.a 23

    4 III.d 31

    5 III.c 23

    6 III.b 17

    7 III.a 10

    8 II.d 0

    9 II.c 7

    10 II.b 3

    11 II.a 2

    12 I.d 0

    13 I.c 0

    14 I.b 2

    15 I.a -

    16 Honorer 58

    Jumlah (orang) 180

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    I/a I/b I/c I/d II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

    Sekolah Dasar 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    SLTP 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    SLTA 20 0 0 0 0 2 3 3 0 0 4 6 2 0 0 0 0 0

    Diploma I 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

    Diploma III/Sarjana Muda 6 0 0 0 0 0 0 2 0 1 0 1 2 0 0 0 0 0

    Diploma IV 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

    S-1/Sarjana 84 0 0 0 0 0 0 2 0 9 11 13 24 21 3 1 0 0

    S-2/Pasca Sarjana 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 2 0 0 0 0

    Total 122 0 2 0 0 2 3 7 0 10 17 23 31 23 3 1 0 0

    PENDIDIKAN FORMAL JML GOL.

    JUMLAH PER-GOLONGAN

    GOL I GOL II GOL III GOL IV

    Tabel 2.3. Pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora

    Berdasarkan Esselonering Tahun 2017

    No Eselon Jumlah

    (orang)

    1 II.b 1

    2 III.a 1

    3 III.b 5

    4 IV.a 31

    5 IV.b 16

    6 Fungsional Umum (Staf) dan

    penyuluh

    68

    Jumlah (orang) 122

    Adapun berdasarkan tingkat pendidikannya, komposisi pegawai Dinas

    Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora yang memiliki tingkat

    pendidikan terakhir pada jenjang pasca sarjana (S2) sebanyak 8 orang, jenjang

    sarjana (S1) sebanyak 84 orang, jenjang D4 sebanyak 1 orang, jenjang D3

    sebanyak 6 orang, jenjang D1 sebanyak 1 orang, SLTA sebanyak 20 orang,

    SLTP sebanyak 1 orang dan jenjang SD sebanyak 1 orang. Rincian secara

    lengkap seperti disajikan pada Tabel 2.4.

    Tabel 2.4. Komposisi Pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Berdasarkan Tingkat Pendidikan s.d tahun 2018

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    6.1.1 Aset/Modal Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten

    Blora

    Dalam upaya mendukung tugas dan fungsi Dinas Pertanian dan

    Ketahanan Pangan Kabupaten Blora perlu ada asset/modal yang dimiliki,

    diantaranya : asset lahan/tanah, peralatan dan mesin, gedung/bangunan

    dan lain-lain. Adapun data aset Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora diantaranya dapat dilihat pada Tabel 2.5.

    Tabel 2.5. Rekapitulasi Inventarisasi Aset Tahun 2018

    No Nama /Jenis Barang Jumlah

    1 Gedung Bangunan (Kantor) 60 Buah

    2 Mobil 7 Unit

    3 Sepeda Motor 110 Unit

    4 Meja (Kerja , Lab dll) 239 Buah

    5 Kursi (Kerja, Rapat dll) 497 Buah

    6 Komputer PC, CPU 37 Unit

    7 Monitor Komputer 6 Unit

    8 LCD Proyektor 2 Buah

    11 Almari 57 Buah

    12 Rak 32 Buah

    13 Tracktor 4 Buah

    14 TV 7 Buah

    15 AC 9 Buah

    16 Kipas 13 Buah

    17 Lemari Es 9 Buah

    18 Printer 60 Buah

    19 Alat Ukur 6 Buah

    20 Mesin bantu (ketik, pertanian) 125 Unit

    21 GPS 27 Buah

    22 Wireless 22 Buah

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    6.2 Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora

    Selama kurun waktu lima tahun (2011 - 2015) bidang

    pertanian menjadi titik berat pembangunan ekonomi di Kabupaten

    Blora, hal tersebut didukung oleh potensi pertanian yang dimiliki

    Kabupaten Blora yang besar dan variatif serta kondisi agroekosistem

    yang cocok untuk pengembangan komoditas pertanian dalam arti luas

    (tanaman, ternak, ikan, kebun dan hutan).

    Masyarakat Kabupaten Blora sebagian besar bermata

    pencaharian pada bidang pertanian, sehingga pembangunan ekonomi

    kerakyatan yang dilaksanakan selama kurun waktu lima tahun

    tersebut berfokus pada bidang pertanian. Hal tersebut dapat

    dibuktikan pula dari kontribusi bidang pertanian terhadap PDRB,

    dimana berdasarkan data tahun 2015 kontribusi bidang pertanian

    terhadap PDRB yakni sebesar 28% dari total PDRB Kabupaten Blora.

    Data tersebut menunjukan bahwa bidang pertanian memiliki peran

    penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi di Kabupaten

    Blora.

    Dalam kurun waktu 2011-2015 Bidang Ketahanan Pangan telah

    melakukan penanganan terhadap 35 desa rawan pangan yang pada

    kondisi awal/tahun 2009 ditargetkan 25 desa. Desa yang ditangani

    adalah desa yang teridentifikasi sebagai desa rawan pangan menurut

    Tim Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (Tim SKPG) serta desa yang

    mengalami bencana seperti bencana banjir, kebakaran dan lain-lain.

    Untuk Pola Pangan Harapan (PPH) sampai dengan tahun 2015 skor

    PPH menjadi sebesar 65,6 masih dibawah target yang ditetapkan skor

    sebesar 90, hal ini menjadi perhatian khusus dalam perencanaan

    tahun depan, supaya kegiatan yang berkaitan peningkatan pola pangan

    harapan bisa berhasil mewujudkan masyarakat dengan pola konsumsi

    yang beragam, bergizi seimbang dan aman, sehingga Skor Pola Pangan

    Harapan bisa meningkat dan mencapai target yang telah ditetapkan.

    Tingkat konsumsi protein hewani pada tahun 2015 sebesar 47,1

    gram/kapita/hari, masih rendah dibawah standar yaitu 52

    gram/kapita/hari, sedangkan tingkat konsumsi energy pada tahun

    2015 sebesar 1.760,6 kkal/kap/hari, juga masih dibawah standar yaitu

    2.200 kkal/kap/hari.

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

    Produksi pertanian tanaman pangan utama

    Padi ton 389,294 397,286 404,782 412,278 419,774 354,458 422,095 434,902 428,216 238,792 91.05 106.24 107.44 103.87 56.89

    Jagung ton 346,013 354,013 362,490 370,728 378,966 225,575 273,912 228,430 245,085 260,669 65.19 77.37 63.02 66.11 68.78

    Produksi hortikultura utama

    Mangga ton 232,987 237,647 242,400 247,248 252,193 34,038 39,186 24,493 29,766 13,307 14.61 16.49 10.10 12.04 5.28

    Cabe merah ton 23,015 23,475 23,944 24,423 24,912 2,612 2,310 12,599 9,348 5,274 11.35 9.84 52.62 38.28 21.17

    Populasi produksi komoditas perkebunan utama

    Kelapa pohon 5,746 5,861 5,978 6,098 6,220 2,790 2,656 3,142 2,239 2,046 48.56 45.32 52.56 36.72 32.89

    Tebu rakyat ton 2,897 3,042 3,194 3,354 3,522 2,026 2,727 3,416 3,850 3,874 69.93 89.64 106.95 114.79 109.99

    Ketersediaan pangan utama ton - - - - - - - - - 240,474 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

    Penguatan cadangan pangan ton - 60 62 64 65 - 5 15 5 3 - 8.33 24.19 7.81 4.62

    Ketersediaan energi perkapita kkal/kap/hari 1,980 1,980 2,000 2,100 2,200 1,799 1,750 1,814 1,974 2,829 90.86 88.38 90.70 94 128.59

    Ketersediaan protein perkapita gram/kap/hari 52 52 52 52 52 75 145 291 90 69 144.23 278.85 559.62 173.08 132.69

    Penanganan desa rentan pangan desa 5 5 5 5 5 3 5 3 4 5 60 100 60 80 100

    Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah % - 90 90 90 90 - 60 70 80 78 #DIV/0! 66.67 77.78 88.89 86.67

    Stabilitas harga dan pasokan pangan % - 90 90 90 90 - 60 70 72 87 #DIV/0! 66.67 77.78 80 96.67

    Skor Pola Pangan Harapan (PPH) % 88 90 92 93 95 88 90 90 93 66 100 100 97.83 100 69.47

    Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan. % - 80 80 80 80 - - - - - #DIV/0! - - - -

    Tingkat Konsumsi Protein Hewani gram/kap/hari 61 62 63 64 65 70 70 79 76 47 114.75 112.90 125.40 118.75 72.31

    Tingkat Konsumsi Energi kkal/kap/hari 2,431 2,448 2,465 2,482 2,500 1,816 1,877 2,137 2,017 1,761 74.70 76.67 86.69 81.27 70.44

    Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Pencapaian Kinerja Pelayanan

    KETAHANAN PANGAN

    PERTANIAN1

    2

    satuanIndikator Kinerja sesuai tugas dan fungsi perangkat daerahNo.Rasio Capaian pada TahunRealisasi Capaian TahunTarget Renstra Perangkat Daerah Tahun

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi

    1 2 4 5 6 7 9 10 11 12 14 15 16 17 18 19

    PROGRAM PENINGKATAN

    KESEJAHTERAAN PETANI

    1 Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis25.000.000 - 100.000.000 100.000.000 1.866.000 - 97.364.000 33.772.500 7 - 97 34 150 2526

    2Penyuluhan dan Pendampingan Petani

    dan Pelaku Agribisnis

    100.000.000 100.000.000 208.000.000 2.265.000.000 97.477.500 99.610.000 203.389.000 1.991.928.855 97 100 98 88 366 329

    3Peningkatan Kemampuan Lembaga

    Petani

    145.000.000 190.000.000 500.000.000 305.000.000 121.653.200 188.270.000 488.040.000 292.069.145 84 99 98 96 52 58

    PROGRAM PENINGKATAN

    PEMASARAN HASIL

    PRODUKSI

    4

    Promosi Atas Hasil Produksi

    Pertanian /Perkebunan Unggulan

    Daerah

    50.000.000 50.000.000 153.000.000 169.000.000 48.562.350 49.937.000 136.075.933 164.950.100 97 100 89 98 72 66

    5

    Penyuluhan Distribusi Pemasaran

    Atas Hasil Pertanian/Perkebunan

    Masyarakat

    - 75.000.000 53.000.000 75.000.000 - 71.040.000 52.400.000 74.188.500 0 95 99 99 6 8

    6 Fasilitas Pengembangan Agribisnis - - - 250.000.000 - - - 235.368.795 94 -

    7 Penyusunan Database Pertanian - 65.000.000 28.000.000 65.000.000 - 62.928.600 27.460.000 64.759.000 97 98 100 38

    PROGRAM PENINGKATAN

    PENERAPAN TEKNOLOGI

    PERTANIAN/PERKEBUNAN

    8

    Pengadaan Sarana dan Prasarana

    Teknologi Pertanian/Perkebunan

    Tepat Guna

    811.500.000 620.000.000 835.000.000 308.962.500 145.395.850 566.879.000 790.450.000 301.767.900 18 91 95 98 -17 89

    9Penyuluhan Penerapan Teknologi

    Pertanian /Perkebunan Tepat Guna

    586.500.000 75.000.000 100.000.000 100.000.000 568.918.300 74.440.000 93.385.500 30.729.000 97 99 93 31 -18 -43

    10

    Pelatihan dan Bimbingan

    Pengoperasian Teknologi

    Pertanian/Perkebunan Tepat Guna

    68.500.000 - 103.000.000 100.000.000 64.353.650 - 97.547.000 99.827.600 94 95 100 24 27

    11

    Pelatihan Penerapan Teknologi

    Pertanian /Perkebunan Modern

    Bercocok Tanam

    115.000.000 1.000.000.000 600.000.000 1.000.000.000 94.470.000 995.113.700 592.253.500 986.799.199 82 100 99 99 265 326

    12

    Pengadaan Sarana dan Prasarana

    Teknologi Pertanian/Perkebunan

    Tepat Guna

    - - - 240.000.000 - - - 98.949.674 0 0 0 41 -

    Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Perikanan

    Kabupaten Blora Tahun 2012-2015

    Tabel 2.7

    Rasio antara Realisasi dan Anggaran

    Tahun ke-

    Rata-rata Pertumbuhan

    (%)NO Program/ KegiatanAnggaran Pada Tahun ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun ke-

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi

    1 2 4 5 6 7 9 10 11 12 14 15 16 17 18 19

    PROGRAM PENINGKATAN

    PRODUKSI

    PERTANIAN/PERKEBUNAN

    13Penyediaan Sarana Produksi Pertanian

    /Perkebunan

    150.000.000 91.885.000 192.000.000 302.000.000 123.540.900 86.524.000 191.764.050 231.065.550 82 94 100 77 43 37

    14Pengembangan Bibit Unggul Pertanian

    /Perkebunan

    95.000.000 200.000.000 408.000.000 75.000.000 94.302.900 198.600.000 406.475.000 73.976.500 99 99 100 99 44 44

    15Penyusunan Kebijakan Pencegahan

    Ahli Fungsi Lahan Pertanian

    - - - 417.000.000 - - - 390.390.500 0 0 0 94 -

    16Pengembangan Bibit Unggul

    Perkebunan

    - - - 450.000.000 - - - 333.307.825 0 0 0 74 -

    PROGRAM PEMBERDAYAAN

    PENYULUH

    PERTANIAN/PERKEBUNAN

    LAPANGAN

    17Peningkatan Kapasitas Tenaga

    Penyuluh Pertanian/Perkebunan

    70.000.000 36.700.000 21.310.000 40.000.000 69.188.500 34.538.000 19.784.900 37.781.005 99 94 93 94 -1 -1

    18Peningkatan Kesejahteraan Tenaga

    Penyuluh Pertanian/Perkebunan

    125.000.000 180.600.000 213.000.000 215.000.000 115.144.500 178.519.000 211.400.000 214.967.000 92 99 99 100 21 25

    19Penyuluhan dan Pendampingan Bagi

    Pertanian /Perkebunan

    225.000.000 103.000.000 25.000.000 90.000.000 181.262.200 100.395.000 24.998.500 89.589.000 81 97 100 100 43 46

    PROGRAM PENCEGAHAN DAN

    PENANGGULANGAN

    PENYAKIT TERNAK

    20 Pendataan Masalah Peternakan 30.000.000 40.000.000 15.000.000 40.000.000 29.160.000 38.905.000 14.950.000 39.635.000 97 97 100 99 46 46

    21Pemeliharaan Kesehatan dan

    Pencegahan Penyakit Menular ternak

    50.000.000 150.000.000 199.522.600 238.300.000 48.620.000 149.050.000 194.800.600 234.311.000 97 99 98 98 84 86

    PROGRAM PENINGKATAN

    PRODUKSI HASIL

    PETERNAKAN22 Pembibitan dan Perawatan Ternak - 120.000.000 202.500.000 115.000.000 - 118.530.000 192.803.600 115.000.000 99 95 100 13 11

    23Pendistribusian Bibit Ternak Kepada

    masyarakat

    586.500.000 539.000.000 1.000.000.000 1.300.000.000 575.150.500 533.187.500 111.194.500 11.532.500 98 99 11 1 36 -59

    24 Pengembangan Agribisnis Peternakan295.000.000 230.000.000 1.008.000.000 1.179.161.000 103.277.000 227.150.000 946.325.000 233.542.000 35 99 94 20 111 120

    25 Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan 120.000.000 71.000.000 74.749.500 121.960.000 114.680.000 69.710.000 68.614.500 101.867.350 96 98 92 84 9 3

    Program/ KegiatanAnggaran Pada Tahun ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun ke-

    Rasio antara Realisasi dan Anggaran

    Tahun ke-

    Rata-rata Pertumbuhan

    (%)NO

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi

    1 2 4 5 6 7 9 10 11 12 14 15 16 17 18 19

    33

    Pengadaan dan Peningkatan Sarana

    dan Prasarana Peternakan dan Sarana

    Pendukungnya (DAK)

    - - - 725.000.000 - - - 711.378.980 0 0 0 98 - -

    34

    Pengadaan dan Peningkatan Sarana

    dan Prasarana Penyuluhan dan

    Sarana Pendukungnya (DAK)

    - - - 1.927.360.000 - - - 1.852.154.625 0 0 0 96 - -

    35

    Pengadaan dan Peningkatan Sarana

    dan Prasarana Infrastruktur Pertanian

    (DAK) Tambahan

    - - - 23.450.300.000 - - 11.733.874.484 0 0 0 50 - -

    PROGRAM PENGEMBANGAN

    BUDIDAYA PERIKANAN

    36 Pengembangan Bibit Ikan Unggul 100.000.000 150.000.000 - - 99.482.500 56.809.500 - - 99 38 0 0

    37Pembinaan dan Pengembangan

    perikanan

    - 80.000.000 56.000.000 170.000.000 75.750.000 18.870.000 6.449.300 95 34 4 87 -70

    38Penebaran Bibit Ikan Di Perairan

    Umum

    - - - 161.000.000 - - - 155.716.000 0 0 0 97 - -

    39Optimalisasi Pengelolaan Produksi

    Perikanan

    - - 111.000.000 50.000.000 - - 102.269.740 48.398.800 0 0 92 97 -55 -53

    PROGRAM BIDANG

    KELAUTAN DAN PERIKANAN

    BERSUMBER DARI

    PEMERINTAH PUSAT DAN

    PEMERINTAH PROVINSI,

    SERTA DANA

    40

    Pengadaan dan Peningkatan Sarana

    dan Prasaran Kelautan dan Perikanan

    (DAK)

    1.176.000.000 1.430.000.000 1.772.405.000 1.816.100.000 1.094.515.625 765.516.100 1.253.504.400 1.489.996.600 93 54 71 82 16 18

    41

    Pengadaan dan Peningkatan Saran

    dan Prasarana Kelautan dan

    Perikianan Lanjutan (DAK tahun

    anggaran sebelumnya)

    - 81.500.000 691.457.400 714.379.100 - 56.809.500 501.805.240 673.875.000 0 70 73 94 376 409

    NO Program/ KegiatanAnggaran Pada Tahun ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun ke-

    Rasio antara Realisasi dan Anggaran

    Tahun ke-

    Rata-rata Pertumbuhan

    (%)

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    Dalam meningkatkan produksi padi dan jagung dari tahun ke tahun

    menunjukkan hasil yang menggembirakan. Bahkan dapat melampaui

    target yang sudah ditetapkan. Keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya-

    upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi padi yaitu :

    peningkatan produktivitas melalui kegiatan sekolah lapangan pertanian

    tanaman terpadu (SL-PTT). Melalui SL-PTT petani dapat belajar langsung

    di lapangan dalam menerapkan berbagai teknologi usahatani melalui

    penggunaan input produksi yang efisien menurut spesifik lokasi sehingga

    mampu menghasilkan produktivitas padi yang tinggi untuk menunjang

    peningkatan produktivitas dan pendapatan petani secara berkelanjutan.

    Melalui SL-PTT petani akan mampu mengelola sumberdaya yang tersedia

    (benih, tanah, air dan sarana produksi lainnya) secara terpadu dalam

    melakukan budidaya di tanah usahataninya berdasarkan kondisi spesifik

    lokasi sehingga petani menjadi lebih trampil serta mampu

    mengembangkan usahataninya dalam rangka pencapaian sasaran

    produksi yang ditetapkan. Disamping itu, peningkatan produksi maupun

    produktivitas juga didukung oleh pengembangan dan peningkatan

    kuantitas dan kualitas alat mesin pertanian pra-panen, panen dan pasca

    panen.

    Upaya Khusus peningkatan produksi dan produktivitas Padi,

    Jagung dan Kedelai (UPSUS PAJALE) sangat berdampak pada peningkatan

    produksi dan produktivitas padi dan jagung. Perkembangan realisasi

    komoditas hortikultura selama tahun 2010 - 2015 tidak mengalami

    fluktuasi yang cukup signifikan. Lonjakan ataupun penurunan harga

    komoditas hortikultura sepenuhnya sangat bergantung pada mekanisme

    pasar. Hal ini memerlukan kejelian para petani dalam membaca

    pergerakan peluang pasar, walaupun secara kontinyu komoditas ini tetap

    tersedia sepanjang tahun.

    Komoditas Perkebunan (khususnya tebu) menunjukkan

    peningkatan produksi yang menggembirakan terutama pada tahun 2013 –

    2015. Peningkatan luas areal pertanaman dan harga yang stabil

    menjadikan petani mulai bergairah membudidayakan kedua komoditas

    tersebut. Kondisi yang berbeda terjadi pada komoditas kelapa, dengan

    tingkat seranga hama Kumbang Badak (Oryctes rhynoceros) yang masih

    cukup tinggi menjadikan areal pertanaman dan produksi kelapa terus

    menurun. Diperlukan upaya-upaya yang serius dan berkelanjutan dalam

    penanganan hama kelapa agar Kabupaten Blora dapat kembali sebagai

    salah satu penghasil kelapa.

    Pada indikator ketersediaan energy perkapita, dimana pada tahun

    2015 ditargetkan sebesar 2.200 kkal/kap/hari, hanya bias dicapai sebesar

    1.848 kkal/kap/hari, sedangkan ketersediaan protein perkapita, pada

    tahun 2015 targetnya 57 gram/kap/hari, tercapai 38,19 gram/kap/hari,

    sesuai data yang didapat dari Neraca Bahan Makanan (NBM) yang disusun

    oleh Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Blora setiap tahun.

    Pada indikator ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses

    pangan di daerah serta indicator Stabilitas harga dan pasokan pangan,

    tahun 2015 tergetnya 90%, sudah tercapai 90% juga, dengan kata lain

    sudah tercapai 100% dari target. Ketersediaan informasi pasokan, harga

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    dan akses pangan dilaporkan setiap minggunya oleh Kantor Ketahanan

    Pangan Kabpaten Blora, dengan jumlah komoditas yang telah ditetapkan

    oleh Pusat. Untuk harga bahan pangan di Kabupaten Blora selama tahun

    2010-2015 cukup stabil dan tidak mengalami gejolak yang signifikan.

    Pada indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) pada tahun 2015

    ditargetkan sebesar 90, hanya tercapai 65,6 saja. Dengan demikian dari

    Skor PPH yang masih rendah, menggambarkan perilaku konsumsi

    masyarakat yang belum memperhatikan kaidah konsumsi yang beragam,

    bergizi seimbang dan aman (B2SA), sehingga berbagai kegiatan seperti

    penyuluhan untuk menumbuhkan kesadaran tentang pola konsumsi yang

    B2SA, penganekaragaman pangan lokal, pemanfaatan pekarangan masih

    perlu ditingkatkan.

    Pada indikator pengawasan dan pembinaan keamanan pangan,

    target tahun 2015 sebesar 80%, belum dapat tercapai, karena belum

    pernah ada kegiatan pengawasan keamanan pangan yag dianggarkan

    dalam APBD Kabupaten maupun APBN. Sehingga ini menjadi perhatian

    khusus untuk tahun berikutnya, supaya memulai untuk mengadakan

    peralatan uji lab mutu pangan serta pembentukan Tim Pengawasan

    Keamanan Pangan, sehingga pangan di Kabupaten Blora terjamin mutu

    dan keamanannya.

    Pada indikator penanganan daerah rawan pangan, pada tahun 2015

    ditargetkan 60 % pada tahun 2015 dapat tercapai 153,5%. Pada awal

    tahun 2010 ditargetkan 38 desa rawan pangan yang ditangani, sehingga

    target SPM sebesar 60% adalah sebanyak 23 desa, dan pada tahun 2015

    tercapai 35 desa rawan pangan yang ditangani, sehingga tercapai 153,5%,

    melampaui target SPM.

    6.3 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas

    Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora

    Sasaran Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora tahun 2016 - 2021, dimana Dinas Pertanian dan

    Ketahanan Pangan Kabupaten Blora telah menetapkan sasaran

    komoditas utama sebagai berikut :

    1. Bidang Tanaman Pangan : padi, jagung, kedelai, Ubi kayu,

    2. Bidang Hortikultura : Cabai merah, Cabai rawit dan Jeruk Siam.

    3. Bidang Perkebunan: Tembakau, Tebu, Kelapa dan Mete.

    4. Bidang Ketahanan Pangan :

    - Aspek Ketersediaan Pangan: Teknologi pertanian yang

    semakin baik memberikan peluang dalam penSgembangan

    produksi komoditas pangan di Kabupaten Blora.

    - Aspek Distribusi Pangan, Harga dan Cadangan Pangan :

    Semakin meningkatnya daya beli masyarakat terhadap bahan

    pangan.

    - Aspek Penganekaragaman Konsumsi Pangan : Semakin

    meningkatnya jangkauan informasi kepada masyarakat dapat

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    menjadi peluang dalam upaya peningkatan pengetahuan dan

    kesadaran masyarakat mengenai pola konsumsi yang

    beragam, bergizi, berimbang, dan aman; Belum

    termanfaatkannya sebagaian potensi sumber daya lahan

    pekarangan untuk budidaya bahan pangan lokal.

    - Aspek Keamanan Pangan : Semakin meningkatnya jangkauan

    informasi kepada masyarakat dapat menjadi peluang dalam

    penyebarluasan informasi mengenai produk pangan yang

    berbahaya.

    - Aspek Manajemen dan Pelayanan Umum : Meningkatnya

    dukungan kebijakan dari pemerintah Pusat dan Provinsi

    dalam mendukung peningkatan ketahanan pangan melalui

    Dana Alokasi Khusus, Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan,

    serta APBD Provinsi.

    Berdasarkan hasil capaian sasaran Renstra Dinas Pertanian

    dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora sudah baik, namun yang

    masih menjadi tantangan bagi pengembangan kinerja Dinas

    Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora adalah

    peningkatan produksi hortikultura dan perikanan serta menjaga

    stabilitas produksi produk-produk perkebunan. Komoditas tanaman

    pangan yang mengalami peningkatan produksi masih seputar Padi,

    Jagung dan kedelai, komoditas lainnya (kacang hijau dan kacang

    tanah) dan komoditas hortikultura belum mampu mencapai sasaran

    yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan beberapa hal diantaranya

    disebabkan karena sebagian besar tanaman hortikultura tidak tahan

    terhadap cuaca atau kelembaban tinggi akibat curah hujan yang

    cukup tinggi yang mendorong terjadinya gangguan OPT. Selain itu,

    faktor harga juga sangat menentukan minat petani dalam

    melaksanakan budidaya tanaman hortikultura.

    Pencapaian produksi komoditas perkebunan utamanya tebu

    cukup menggembirakan namun masih perlu terus ditingkatkan

    dengan tetap mengutamakan rendemen gula sebagai acuan utama

    agar harga jual dari petani tetap terjaga baik. Peningkatan

    produktivitas menjadi perhatian yang serius dikarenakan

    produktivitas yang tinggi dapat menjadi harapan bagi petani untuk

    memperoleh hasil penjualan yang sesuai harapan. Peningkatan

    produksi tembakau, harga dan ketersediaan pasar perl

    dipertahankan demi keberlanjutan usaha budidaya tembakau.

    Pencapaian produksi komoditas hortikultura masih rendah baik

    secara regional maupun nasional. Untuk mendukung tercapainya

    peningkatan produksi pada komoditas tersebut maka Dinas

    Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora berupaya melalui

    pemberian bantuan benih/bibit, pupuk, peningkatan teknologi dan

    sarana prasarana pertanian/perikanan serta berupaya untuk

    senantiasa mendapatkan dukungan dari

    Kementrian/Provinsi/Lembaga lainnya dalam pengembangan

    komoditas tersebut.

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    BAB III

    PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

    DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

    KABUPATEN BLORA

    3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

    Pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten

    Blora

    Identifikasi permasalahan-permasalahan yang mempengaruhi

    terhadap pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora diperlukan dalam rangka pembangunan pertanian

    dan ketersediaan Cadangan Pangan Pemerintah di Kabupaten Blora

    dalam 5 (lima) tahun kedepan. Berdasarkan tugas dan fungsi

    pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan

    Pangan Kabupaten Blora terutama yang berkaitan dengan pelayanan

    di bidang pertanian

    Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian

    dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora

    No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

    (1) (2) (3) (4)

    Sektor Pertanian

    1 1. Peningkatan Produksi

    Tanaman Pangan : Padi =

    2,69%, Jagung = 6,36%,

    Kedelai = -4,79%

    1. Semakin

    tingginya alih

    fungsi lahan.

    1. Semakin tingginya alih fungsi

    lahan pertanian ke

    perdagangan dan perumahan

    seiring dengan perkembangan

    jumlah penduduk

    2. Peningkatan Produksi

    Tanaman Perkebunan

    Tembakau = 75,26 %, Tebu

    = 8,56 %, Kelapa = - 24,02

    %

    2. Menurunnya

    kesuburan lahan

    pertanian

    2. Penurunan kualitas dan

    kuantitas sumberdaya lahan

    pertanian

    3. belum optimalnya

    pengembangan tanaman

    obat-obatan sebagai

    komoditi yang potensial

    3. Pengembangan

    tanaman obat-

    obatan belum

    secara komersial

    3. Kuranya minat petani dalam

    mengembangkan budidaya

    tanaman obat-obatan secara

    komersial

    Menurunnya minat

    generasi muda

    terhadap sektor

    pertanian TPH

    Sebagian petani mengalami

    permasalahan biaya untuk

    budidaya tanaman akibat

    tingginya biaya produksi (harga

    benih, pupuk dan pestisida)

    Aksesibilitas petani

    terhadap sarana

    produksi,

    permodalan dan

    pemasaran terbatas.

    Sarana jalan usaha tani banyak

    yang sudah tidak layak untuk

    digunakan sehingga

    menghambat dalam

    pengangkutan.

    Kondisi jaringan irigasi yang

    sudah tidak layak masih

    banyak, sehingga perlu

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    perbaikan serta masih perlu

    adanya

    pembangunan/penambahan

    irigasi baru.

    Masih tingginya tingkat

    kehilangan hasil padi dan

    tanaman pangan lainnya,

    sehingga secara umum capaian

    produksi dan produktivitas

    masih relative rendah.

    Mutu produksi relatif belum

    optimal, sehingga konsumen

    dalam pemenuhan

    kebutuhannya masih memilih

    produk luar yang dianggap lebih

    baik berdasarkan kajian mereka,

    seperti penggunaan kedelai

    untuk bahan baku tempe, tahu,

    kecap dan lain-lain.

    Masih rendahnya pengetahuan

    petani tentang teknologi

    budidaya pertanian sehingga

    masih mengandalkan kebiasaan.

    Pengetahuan petani akan

    teknologi panen dan pasca

    panen masih rendah sehingga

    masih mengandalkan penjualan

    langsung hasil produksi

    dibandingkan mengolahnya

    terlebih dahulu.

    Harga jual yang belum seimbang

    dengan biaya produksi

    Harga jual yang belum seimbang

    dengan biaya produksi

    Sektor Ketahanan Pangan

    1

    Aspek Ketersediaan Pangan

    Ketebatasan

    cadangan pangan

    daerah dan

    rusaknya lumbung

    pangan masyarakat

    a. Kemampuan kapasitas

    produksi pangan belum

    cukup mendukung

    kemandirian pangan sejalan

    dengan meningkatnya jumlah

    penduduk.

    semakin

    berkurangnya lahan

    pertanian akibat

    alih fungsi lahan

    b. Peningkatan konsumsi

    pangan pokok tidak diimbangi

    dengan luasan lahan

    pertanian yang cenderung

    terus berkurang sebagai

    akibat pemanfaatan lahan

    pertanian untuk pemukiman

    penduduk dan perkembangan

    pembangunan di sektor

    lainnya.

    c. Alih fungsi lahan-lahan

    pertanian selama ini kurang

    diimbangi oleh upaya-upaya

    peningkatan produksi yang

    maksimal.

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    2.

    Aspek Distribusi Pangan,

    Harga dan Cadangan Pangan

    d. Perencanaan ketersediaan

    pangan belum dilakukan

    berdasarkan aturan

    kecukupan pangan.

    e. Dukungan dan peran OPD

    teknis dalam peningkatan

    ketersediaan pangan belum

    optimal.

    a. Ketergantungan yang tinggi

    terhadap konsumsi beras dan

    terigu dan belum diimbangi

    dengan pemanfaatan pangan

    lokal secara optimal.

    3.

    Aspek Penganekaragaman

    Konsumsi Pangan

    b. Jumlah penduduk miskin

    yang rentan terhadap kerawanan

    pangan dan gizi.

    c. Keterbatasan sarana dan

    prasarana transportasi seperti

    kondisi infrastruktur jalan yang

    tidak memadai serta cuaca tidak

    menentu mengakibatkan bahan

    pangan rusak sehingga

    mempengaruhi proses distribusi

    pangan yang berdampak pada

    melonjaknya ongkos angkut dan

    peningkatan nilai tambah yang

    seharusnya diterima oleh petani

    berkurang.

    a. Masih rendahnya kualitas

    konsumsi pangan penduduk dan

    belum sesuai dengan kaedah–

    kaedah konsumsi pangan yang

    aman, beragam dan bergizi

    seimbang yang salah satunya

    disebabkan oleh daya beli

    masyarakat akan konsumsi

    pangan yang bergizi seimbang

    dan pola asuh yang salah

    terhadap bayi dan anak balita,

    berdampak pada terjadinya

    kasus-kasus balita gizi buruk.

    b. Belum berkembangnya

    teknologi pasca panen yang

    tepat guna dan terjangkaunya

    pengolahan pangan berbasis

    pangan lokal.

    c. Belum berkembangnya

    industri yang berbasis bahan

    pangan lokal untuk mendukung

    penganekaragaman pangan.

    d. Konsep pola pangan

    harapan dan pola konsumsi

    pangan yang beragam, bergizi

    dan berimbang belum dipahami

    dan dilaksanakan secara

    optimal.

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    4. Aspek Keamanan Pangan a. Terbatasnya pengawasan

    mutu dan keamanan pangan

    segar dan produk pangan yang

    berpotensi mengandung bahan

    kimia dan bahan tambahan

    pangan berbahaya dan belum

    efektifnya penerapan sanksi bagi

    pelanggar peraturan keamanan

    pangan secara tegas

    b. Kurangnya pengetahuan

    produsen pangan dalam praktek

    penanganan pangan yang aman,

    belum optimalnya kontrol

    perdaran bahan berbahaya

    untuk pangan

    5. Aspek Manajemen dan

    Pelayanan Umum

    a. Terbatasnya sarana

    prasarana, SDM teknis

    fungsional yang baik dalam

    mendukung pelaksanaan tugas

    pokok dan fungsi.

    b. Belum optimalnya fungsi

    koordinasi dengan pemerintah

    pusat, pemerintah provinsi dan

    SKPD dalam mewujudkan

    ketahanan pangan.

    c. Terbatasnya data

    pendukung Ketahanan Pangan.

    3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

    Daerah Terpilih

    RPJMD Kabupaten Blora Tahun 2016-2021 merupakan tahap

    pemantapan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang

    dengan menekankan pencapaian daya saing perekonomian dari sektor

    industri pengolahan berlandaskan keunggulan sumber daya manusia

    yang berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus

    meningkat demi terwujudnya perekonomian daerah yang kuat dan

    merata. Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan,

    tantangan dan peluang serta isu-isu strategis yang terjadi di

    Kabupaten Blora, maka Visi Pemerintah Kabupaten Blora, yaitu : "

    Terwujudnya Masyarakat Blora yang Lebih Sejahtera dan

    Bermartabat ".

    Penjelasan Visi tersebut adalah sebagai berikut :

    1. Masyarakat yang sejahtera, mengandung maksud bahwa seluruh

    masyarakat Kabupaten Blora telah mampu memenuhi kebutuhan

    dasarnya meliputi sandang, pangan, papan, pendidikan dan

    kesehatan secara layak dan berkeadilan. Kondisi ini ditandai

    tingginya pendapatan per Kapita penduduk, pemerataan

    pendidikan bagi masyarakat, tingginya derajat kesehatan

    masyarakat, menurunnya jumlah penduduk miskin, terciptanya

    iklim investasi, meningkatnya jumlah lapangan kerja di berbagai

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    sektor usaha, ketersediaan infrastruktur dasar dan terciptanya

    kelestarian lingkungan hidup.

    2. Bermartabat mengandung maksud bahwa masyarakat Blora

    memiliki harga diri yang tercermin melalui akhlak mulia dan

    berbudaya. Berakhlak mulia dalam arti memperoleh kemajuan

    pada dimensi mental-spiritual, keagaamaan dan kebudayaan yang

    ditandai dengan terbentuknya masyarakat yang bermoral dan

    berkarakter, sebagai wujud kesejahteraan masyarakat secara lahir

    dan batin. Berbudaya dalam arti menjujung tinggi nilai-nilai

    kebudayaan termasuk didalamnya hukum kearifan lokal sebagai

    cerminan harkat dan martabat manusia. Berbudaya merupakan

    aktifitas terus-menerus dalam menumbuhkembangkan kualitas

    yang ditandai dengan terwujudnya budaya profesionalisme, daya

    saing, etos kerja dan menghormati hukum. Kebudayaan sebagai

    sebuah bidang kehidupan menjadi elemen penting menuju

    masyarakat yang sejahtera.

    Arahan misi pembangunan daerah jangka menengah

    Kabupaten Blora sebagai berikut:

    1. Mewujudkan pemerintah yang efektif bersih KKN dan

    demokratis, melaksanakan reformasi birokrasi dalam rangka

    peningkatan pelayanan publik;

    2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat

    dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya daerah yang

    ramah lingkungan dan berkesinambungan;

    3. Meningkatkan iklim kondusif dan kerjasama dengan pihak-pihak

    berkepentingan serta menciptakan lapangan kerja dan

    pengembangan investasi;

    4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, kualitas

    pelayanan bidang pendidikan, kesehatan, social dasar,

    pemberdayaan masyarakat dan lainnya, serta memanfaatkan

    ilmu pengetahuan, teknologi dan kearifan lokal;

    5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana

    publik;

    6. Mewujudkan dan mendorong tersusunnya kebijakan daerah

    yang berpihak pada masyarakat miskin (pro poor), pro job, pro

    growth, pro environment dan pro gender;

    7. Mewujudkan penegakan supremasi hokum dan Hak Asasi

    Manusia (HAM).

    Mengingat eratnya kaitan antara Renstra Dinas Pertanian

    dan ketahanan Pangan Kabupaten Blora dengan Dokumen RPJMD

    2016-2021, maka dalam penyusunannya harus menjadikan

    Dokumen Perencanaan Jangka menengah tersebut sebagai acuan.

    Berdasarkan urusan dan kewenangan yang dimiliki, dalam rangka

    pencapaian Visi-Misi Pemerintah Kabupaten Blora, Dinas

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    Pertanian dan ketahanan Pangan Kabupaten Blora berkontribusi

    untuk mewujudkan Misi Keempat dalam RPJMD.

    Tabel 3.2. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Pertanian

    dan Ketahanan Pangan Tehadap Pencapaian Visi, Misi dan Program

    Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

    Visi : Terwujudnya Masyarakat Blora yang Lebih Sejahtera dan Bermartabat

    No

    Misi dan Program

    Bupati dan Wakil

    Bupati terpilih

    Permasalahan

    Pelayanan

    Dinas

    Pertanian dan

    Ketahanan

    Pangan Kab.

    Blora

    Faktor

    Penghambat Pendorong

    (1) (2) (3) (4) (5)

    Misi 4 :

    Meningkatkan

    pertumbuhan

    ekonomi, pendapatan

    masyarakat dan

    memaksimalkan

    pemanfaatan sumber

    daya daerah yang

    ramah lingkungan

    dan

    berkesinambungan.

    Program 1 :

    Peningkatan

    Ketahanan Pangan

    Program 2 :

    Program Peningkatan

    Produksi Pertanian/

    Perkebunan

    Program 3 :

    Peningkatan

    Kesejahteraan Petani

    Program 4 :

    Peningkatan

    Penerapan Teknologi

    Pertanian/

    Perkebunan

    Program 5 :

    Penyediaan dan

    Pengembangan Sarana

    Prasarana Pertanian

    Program 6 :

    Peningkatan

    Pemasaran Hasil

    - Ketersediaan

    sumberdaya

    manusia

    pertanian

    - Kompetensi

    aparatur

    dinas belum

    sepenuhnya

    merata dan

    sesuai

    dengan yang

    diharapkan

    - Peran dan

    fungsi UPTD

    belum

    optimal

    - Sinergitas

    Tupoksi antar

    bidang dan

    UPTD belum

    terjalin

    dengan baik.

    - Pelaksanaan

    kegiatan

    belum

    sepenuhnya

    mengacu

    pada

    Tupoksi.

    - Akses

    terhadap data

    dan informasi

    agribisnis

    belum

    optimal.

    Semakin

    tingginya laju

    alih fungsi

    lahan

    pertanian

    Menurunnya

    tingkat

    kesuburan

    tanah (lahan)

    pertanian

    Kerusakan

    infrastruktur

    jaringan

    irigasi

    Kerusakan

    infrastruktur

    jalan usaha

    tani/jalan

    produksi

    Mahalnya

    agroinput

    (sarana

    produksi dan

    alat mesin

    pertanian)

    Fluktuasi

    iklim yang

    tidak bisa

    diprediksi

    Gangguan

    bencana alam

    kekeringan/

    kebanjiran

    maupun

    serangan OPT

    Ketersediaan

    sumberdaya

    pertanian,

    Komitmen yang

    kuat dari

    pimpinan dalam

    memajukan

    pembangunan

    pertanian,

    Kebijakan

    pembangunan

    pertanian yang

    tepat manfaat

    dan sasaran,

    Dukungan

    anggaran yang

    memadai,

    Peningkatan

    kualitas SDM

    pertanian,

    Konsolidasi

    UPTD dan SKPD

    terkait

    pembangunan

    pertanian,

    Inovasi teknologi

    pengolahan hasil

    pertanian,

    Peningkatan

    akses informasi

    dan promosi

    bagi petani.

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    Produksi

    Pertanian/Perkebunan

    Penerapan

    teknologi

    pertanian

    yang masih

    terbatas.

    Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora

    memiliki kaitan yang cukup erat dalam mencapai visi dan misi

    pembangunan daerah, terutama pada misi kedua. Tugas pokok

    dan fungsi secara eksplisit menyebutkan bahwa kegiatan yang

    dapat dilakukan adalah kegiatan yang mengarah kepada

    pertumbuhan ekonomi dan memaksimalkan pemanfaatan sumber

    daya daerah yang ramah lingkungan dan berkesinambungan

    melalui tugas pokok : melaksanakan tugas Dinas dalam

    merumuskan dan menyusun bahan kebijakan teknis, pembinaan,

    pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan ketersediaan pangan,

    distribusi, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan.

    3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra

    3.3.1 Telaah Renstra Kementerian Pertanian 2015-2019

    Kementerian Pertanian Republik Indonesia mengeluarkan

    Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 19 / Permentan

    /HK.140/4/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian

    Republik Indonesia Tahun 2015 – 2019.

    Kabinet Kerja telah menetapkan visi yang harus diacu oleh

    Kementerian /Lembaga, yaitu "Terwujudnya Indonesia yang

    Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong

    Royong". Dengan memperhatikan visi pemerintah tersebut dan

    mempertimbangkan masalah dan tantangan yang dihadapi dalam

    pembangunan pertanian, maka visi Kementerian Pertanian adalah:

    “Terwujudnya Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan yang

    Menghasilkan Beragam Pangan Sehat dan Produk Bernilai

    Tambah Tinggi Berbasis Sumberdaya Lokal untuk Kedaulatan

    Pangan dan Kesejahteraan Petani”

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    Tabel 3.2 Pokok-pokok Visi Kementerian Pertanian

    Pokok-pokok Visi

    Sistem pertanian bioindustri Menyediakan bahan baku industri dengan

    meningkatkan pemanfaatan biomassa

    sebagai bagian upaya meningkatkan

    manfaat dan diversifikasiproduk turunan

    Berkelanjutan Melanjutkan kebijakan, program dan

    kegiatan utama dari rencana strategis

    sebelumnya, dengan memperhatikan

    aspek kelestarian daya dukung lahan

    maupun lingkungan dan pengetahuan

    lokal sebagai faktor penting dalam

    perhitungan efisiensi

    Beragam Mengoptimalkan pemanfaatan

    keanekaragaman sumberdaya,

    mengoptimalkan peluang pasar,

    mengurangi potensi dampak resiko,

    memenuhi meningkatnya preferensi

    konsumen akibat kenaikan pendapatan

    dan selera

    Pangan sehat Menyediakan produk yang aman, sehat,

    halal

    Produk bernilai tambah tinggi Menciptakan produk pertanian yang

    mensejahterakanpelaku/petani,

    mendorong dihasilkannya aneka produk

    olahan, produk turunan, produk samping,

    produk ikutan dan limbah

    Sumberdaya lokal

    Mengoptimalkan pemanfaatan

    keunggulan kompetitif dan komparatif

    wilayah dan komoditas, meningkatkan

    efisiensi

    Kedaulatan pangan Hak negara dan bangsa yang secara

    mandiri menentukan kebijakan Pangan

    yang menjamin hak atas Panganbagi

    rakyat dan yang memberikan hak bagi

    masyarakat untuk menentukan sistem

    Pangan yang sesuai dengan potensi

    sumber daya lokal

    Kesejahteraan petani Petani dan keluarganya hidup layak dari

    lahan dan usaha yang digeluti

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    Tabel 3.3 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

    Kementerian Pertanian 2015-2019

    Berdasarkan Sembilan Agenda Prioritas (Nawa Cita), maka

    agenda prioritas di bidang pertanian terdiri dari dua hal, yaitu :

    Peningkatan Agroindustri dan Peningkatan Kedaulatan Pangan. Dari

    prioritas nasional tersebut, yang terkait langsung dengan Kementrian

    Pertanian yang utamanya adalah prioritas peningkatan kedaulatan

    pangan. Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, maka

    Kementerian Pertanian menyusun dan melaksanakan Tujuh Strategi

    Utama Penguatan Pembangunan Pertanian untuk Kedaulatan Pangan

    (P3KP) sebagai berikut :

    1. Peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan lahan

    2. Peningkatan infrastruktur dan sarana pertanian

    3. Pengembangan dan perluasan logistik benih/bibit

    4. Penguatan kelembagaan petani

    5. Pengembangan dan penguatan pembiayaan pertanian

    6. Pengembangan dan penguatan bioindustri dan bioenergi

    7. Penguatan jaringan pasar produk pertanian

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    Selain tujuh strategi utama, terdapat Sembilan Strategi Pendukung yaitu:

    1. Penguatan dan peningkatan kapasitas SDM pertanian

    2. Peningkatan dukungan perkarantinaan

    3. Peningkatan dukungan inovasi dan teknologi

    4. Pelayanan informasi publik

    5. Pengelolaan regulasi

    6. Pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi

    7. Pengelolaan perencanaan

    8. Penataan dan penguatan organisasi

    9. Pengelolaan sistem pengawasan

    Arah kebijakan dan strategi Kementerian Pertanian tahun 2015-2019

    dalam uraian tersebut, telah diimplementasikan ke dalam program dan

    kegiatan tahun 2015-2019 sebagai berikut:

    1. Program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil

    produksi tanaman pangan

    2. Program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil

    hortikultura ramah lingkungan

    3. Program peningkatan produksi, produktivitas tanaman

    perkebunan berkelanjutan

    4. Program pemenuhan pangan asal ternak dan agribisnis

    peternakan

    5. Program peningkatan nilai tambah, daya saing, mutu,

    pemasaran hasil dan investasi pertanian

    6. Program penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian

    7. Program penciptaan teknologi dan inovasi pertanian bioindustri

    berkelanjutan

    8. Program peningkatan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan

    pertanian

    9. Program peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan

    masyarakat

    10. Program peningkatan kualitas perkarantinaan pertanian dan

    pengawasan keamanan hayati

    11. Program pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur

    kementrian pertanian

    12. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis.

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    Dari 12 program diatas, ada 8 program yang juga dilaksanakan oleh

    Dinas Pertanian dan Pangan, sebagai berikut:

    1. Program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil

    produksi tanaman pangan

    2. Program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil

    hortikultura ramah lingkungan

    3. Program peningkatan produksi, produktivitas tanaman

    perkebunan berkelanjutan

    4. Program peningkatan nilai tambah, daya saing, mutu,

    pemasaran hasil dan investasi pertanian

    5. Program penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian

    6. Program peningkatan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan

    pertanian

    7. Program peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan

    masyarakat

    8. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis.

    3.3.2 Telaahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional,

    Renstra Kementerian Pertanian dan Renstra BKP Provinsi Jawa

    Tengah

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 ditetapkan dengan Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015. Peningkatan Kedaulatan Pangan adalah bagian dari agenda 7 Nawa Cita (Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan

    menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik).

    Kedaulatan pangan dicerminkan pada kekuatan untuk mengatur masalah pangan secara mandiri, yang perlu didukung dengan: (i) ketahanan pangan, terutama kemampuan mencukupi pangan dari produksi dalam negeri; (ii) pengaturan kebijakan pangan yang dirumuskan dan ditentukan oleh bangsa sendiri; dan

    (iii) mampu melindungi dan mensejahterakan pelaku utama pangan, terutama petani dan nelayan. Selanjutnya, dalam rangka kedaulatan pangan, ketersediaan air merupakan faktor utama terutama untuk meningkatkan dan memperkuat kapasitas

    produksi.

    Untuk tetap meningkatkan dan memperkuat kedaulatan pangan, sasaran utama prioritas nasional bidang pangan pertanian

    periode 2015-2019 adalah:

    a. Tercapainya peningkatan ketersediaan pangan yang bersumber dari produksi dalam negeri. Produksi padi diutamakan ditingkatkan dalam rangka swasembada agar kemandirian dapat dijaga. Produksi kedelai diutamakan untuk

    mengamankan pasokan pengrajin dan kebutuhan konsumsi tahu dan tempe. Produksi jagung ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan keragaman pangan dan pakan lokal. Produksi daging sapi untuk mengamankan konsumsi daging sapi di tingkat rumah tangga, demikian pula produksi gula dalam

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    negeri ditargetkan untuk memenuhi konsumsi gula rumah

    tangga.

    b. Terwujudnya peningkatan distribusi dan aksesibilitas pangan yang didukung dengan pengawasan distribusi pangan untuk mencegah spekulasi, serta didukung peningkatan cadangan beras pemerintah dalam rangka memperkuat stabilitas harga.

    c. Tercapainya peningkatan kualitas konsumsi pangan sehingga

    mencapai skor Pola Pangan Harapan (PPH) sebesar 92,5 (2019).

    d. Terbangunnya dan meningkatnya layanan jaringan irigasi 600

    ribu Ha untuk menggantikan alih fungsi lahan.

    e. Terlaksananya rehabilitasi 1,75 juta Ha jaringan irigasi sebagai bentuk rehabilitasi prasarana irigasi sesuai dengan laju

    deteriorasi.

    f. Beroperasinya dan terpeliharanya jaringan irigasi 2,95 juta Ha.

    g. Terbangunnya 132 ribu Ha layanan jaringan irigasi rawa untuk pembangunan lahan rawa yang adaptif dengan menyeimbangkan pertimbangan ekonomi dan kelestarian

    lingkungan

    Secara rinci target sasaran kedaulatan pangan dalam RPJMN

    Tahun 2015-2019 sebagai berikut:

    Tabel 3.5 Target Sasaran Ketahanan Pangan Nasional

    Tahun 2015-2019

    Arah kebijakan umum kedaulatan pangan dalam RPJMN

    2015-2019 adalah: pemantapan ketahanan pangan menuju

    kemandirian pangan dengan peningkatan produksi pangan pokok,

    stabilisasi harga bahan pangan, terjaminnya bahan pangan yang

    aman dan berkualitas dengan nilai gizi yang meningkat serta

    meningkatnya kesejahteraan pelaku usaha pangan.

    2,6

    1,7

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    Arah kebijakan Pemantapan Kedaulatan Pangan tersebut

    dilakukan dengan 5 strategi utama, meliputi:

    a. Peningkatan ketersediaan pangan melalui penguatan kapasitas

    produksi dalam negeri, yang meliputi komoditas padi, jagung,

    kedelai, daging, gula, cabai dan bawang merah.

    b. Peningkatan kualitas Distribusi Pangan dan Aksesibilitas

    Masyarakat terhadap Pangan.

    c. Perbaikan kualitas Konsumsi Pangan dan Gizi Masyarakat

    d. Mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan dilakukan

    terutama mengantisipasi bencana alam dan dampak

    perubahan iklim dan serangan organisme tanaman dan

    penyakit hewan.

    e. Peningkatan kesejahteraan pelaku utama penghasil bahan

    pangan.

    Tabel 3.6 Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Pertanian beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan

    Penanganannya

    No

    Sasaran Jangka

    Menengah Renstra Kementerian

    Pertanian

    Permasalahan

    Pelayanan SKPD

    Sebagai Faktor

    Penghambat Pendorong

    1 Swasembada padi,

    jagung dan kedelai

    serta peningkatan produksi daging dan

    gula

    a. Kemampuan kapasitas produksi pangan belum cukup mendukung

    kemandirian pangan

    sejalan dengan meningkatnya jumlah

    penduduk.

    b. Perencanaan ketersediaan pangan belum dilakukan

    berdasarkan aturan kecukupan pangan.

    c. Dukungan dan peran SKPD teknis dalam peningkatan ketersediaan

    pangan belum optimal.

    d. Ketergantungan yang tinggi terhadap konsumsi beras dan terigu dan

    belum diimbangi dengan

    pemanfaatan pangan lokal secara optimal.

    Ketersediaan lahan garapan cenderung terus menurun

    karena alih fungsi lahan untuk

    pemanfaatan di sektor industri,

    perumahan dan sektor-sektor

    lainnya

    Jumlah petani yang semakin berkurang, terutama

    disebabkan minimnya minat

    generasi muda untuk menjadi

    petani, saat ini

    petani yang ada pada usia tua.

    - Teknologi

    pertanian yang

    semakin mendorong

    peningkatan produktivitas

    produksi bahan pangan

    - Semakin

    meningkatnya daya beli

    masyarakat terhadap bahan

    pangan.

    2 Peningkatan

    diversifikasi pangan a. Masih rendahnya kualitas

    konsumsi pangan penduduk dan belum

    sesuai dengan kaedah–

    kaedah konsumsi pangan yang aman, beragam dan

    bergizi seimbang.

    b. Belum berkembangnya industri yang berbasis

    Pengaruh nilai-nilai budaya dan kebiasaan makan

    yang tidak selaras dengan prinsip-

    prinsip konsumsi pangan beragam,

    bergizi, seimbang dan aman.

    Semakin meningkatnya jangkauan

    informasi kepada masyarakat dapat

    menjadi peluang dalam upaya

    peningkatan pengetahuan dan

  • Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Kabupaten Blora Tahun 2017-2021

    No

    Sasaran Jangka

    Menengah Renstra Kementerian

    Pertanian

    Permasalahan

    Pelayanan SKPD

    Sebagai Faktor

    Penghambat Pendorong

    bahan pangan lokal untuk mendukung

    penganekaragaman pangan.

    c. Konsep pola pangan harapan dan pola konsumsi pangan yang

    beragam, bergizi dan berimbang belum

    dipahami dan dilaksanakan secara

    optimal.

    Kesadaran masyarakat dalam

    pemanfaatan pekarangan atau

    lahan produktif untuk

    penanaman

    bahan pangan lokal masih

    kurang.

    kesadaran masyarakat

    mengenai pola konsumsi yang

    beragam, bergizi, berimbang, dan

    aman

    3 Peningkatan komoditas

    bernilai tambah, berdaya saing dalam

    memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor

    Tidak terkait dengan Tugas

    pokok dan fungsi KKP

    Tidak terkait dengan

    Tugas pokok dan fungsi KKP

    Tidak terkait

    dengan Tugas pokok dan fungsi

    KKP

    4 Penyediaan bahan baku bioindustri dan

    bioenergi

    Tidak terkait dengan Tugas pokok dan fungsi KKP

    Tidak terkait dengan Tugas pokok dan

    fungsi KKP

    Tidak terkait dengan Tugas

    pokok dan fungsi

    KKP

    5 Peningkatan

    pendapatan keluarga petani

    a. Penataan dan Pembinaan Kelembagaan (pelaku

    utama dan pelaku usaha)

    dan Tenaga penyuluhan (PNS, Non PNS, Swasta

    dan Swadaya) belum optimal.

    Pola pikir dan perilaku petani

    yang masih berorientasi pada

    aspek produksi tanpa

    memperhatikan mutu, sehingga

    harga yang diterima petani

    relatif rendah.

    Semakin

    meningkatnya teknologi pasca

    panen akan menguntungkan

    para petani untuk mendapatkan hasil

    produksi yang bermutu dan harga

    jual yang

    menguntungkan petani

    6 Akuntabilitas kinerja

    aparatur pemerintah

    yang baik

    a.Terbatasnya sarana

    prasarana, SDM teknis

    fungsional yang baik dalam mendukung

    pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.

    b. Belum optimalnya fungsi koordinasi dengan

    pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan

    SKPD dalam mewujudkan

    ketahanan pangan.

    c. Terbatasnya data pendukung Ketahanan Pangan.

    Budaya kerja aparatur KKP yang belum optimal.

    Meningkatnya

    dukungan

    kebijakan dari pemerintah Pusat

    dan Provinsi dalam mendukung

    peningkatan ketahanan pangan

    melalui Dana Alokasi Khusus,

    Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan,

    serta APBD Provinsi.

    3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

    Hidup Strategis

    Pola ruang yang diatur dalam RTRW Kabupaten Blora

    sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor Tahun 18

    tahun 2011 tentan